Reformasi Perpajakan

22
Satu Nusa Satu Bangsa Satu Bahasa Indonesia Negeriku Tercinta

description

Rincian reformasi perpajakan

Transcript of Reformasi Perpajakan

Page 1: Reformasi Perpajakan

Satu Nusa

Satu Bangsa

Satu Bahasa

Indonesia Negeriku Tercinta

Page 2: Reformasi Perpajakan

Orang Bijak Taat Pajak

Page 3: Reformasi Perpajakan

KETENTUAN UMUM & TATA CARA PERPAJAKAN (KUP)

Dasar Hukum

UU No. 6 Tahun 1983

UU No. 9 Tahun 1994

UU No. 16 Tahun 2000

UU No. 28 Tahun 2007

Page 4: Reformasi Perpajakan

REFORMASI PERPAJAKAN (TAX REFORM)

Page 5: Reformasi Perpajakan

Ciri dan Corak Sistem Pemungutan Pajak (Reformasi Perpajakan 1)

Bahwa pemungutan pajak merupakan wujud pengabdian dan peran serta Wajib Pajak untuk secara langsung dan bersama-sama melaksanakan kewajiban perpajakan yang diperlukan untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional

Tanggung jawab atas kewajiban pelaksanaan pemungutan pajak sebagai pencerminan kewajiban di bidang perpajakan berada pada anggota masyarakat Wajib Pajak sendiri. Pemerintah dalam hal ini aparat perpajakan sesuai dengan fungsinya berkewajiban melakukan pembinaan, pelayanan, dan pengawasan terhadap pemenuhan kewajiban perpajakan yang digariskan dalam perundang-undangan perpajakan

Anggota masyarakat Wajib Pajak diberi kewenangan untuk dapat melaksanakan kegotongroyongan nasional melalui sistem menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri pajak terutang (self assessment), sehingga melalui sistem ini adminstrasi perpjakan diharapkan dapat dilaksanakan dengan lebih rapi, terkendali dan sederhana dan mudah untuk dipahami oleh anggota masyarakat Wajib Pajak.

Page 6: Reformasi Perpajakan

Reformasi Pajak Tahun 1983Reformasi Perpajakan Pertama (UU

Perpajakan 1984)

• Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

• Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan

• Undang-Undang No. 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa, dan Pajak Penjualan Barang Mewah

• Undang-Undang No. 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi Bangunan

• Undang-Undang No. 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai

Page 7: Reformasi Perpajakan

• Reformasi Perpajakan 1983 merupakan rasionalisasi berbagai jenis pajak dan sekaligus menerapkan prinsip-prinsip dasar perpajakan nasional

• Menghapus sistem pajak warisan kolonial yang menitik beratkan kepada hak-hak negara dalam memungut pajak dan mengabikan hak dan perlindungan hukum bagi masyarakat WP

• Perubahan dari official assesment menjadi self assesment• Mengubah persepsi tentang pembayaran pajak sebagai

hak kenegaraan setiap warga negara untuk berperan serta dalam pembiayaan pembangunan

• Penyederhanaan tarif pajak• Penghapusan pelbagai jenis Tax holiday• Menjamin kepastian hukum dan perlindungan hak-hak

masyarakat wajib pajak

Page 8: Reformasi Perpajakan

Reformasi Pajak Tahun 1994 (Reformasi Perpajakan Kedua)

• Undang Undang No. 9 Tahun 1994 tentang Perubahan Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

• Undang-Undang No. 10 Tahun 1994 tentang Perubahan Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 7 Tahun 1991

• Undang-Undang Nomor 11 tahun 1994 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa, dan Pajak Penjualan Barang Mewah

• Undang-Undang No. 12 Tahun 1994 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi Bangunan

Page 9: Reformasi Perpajakan

• Reformasi Perpajakan Kedua merupakan upaya untuk menuju kemandirian dalam pembiayaan negara dan pembagunan yang sumber utamanya adalah pajak melalui ekstensifikasi PPH dengan tarif final, ekstentifikasi PPN-PPn BM, mengurangi loopholes,dan meningkatkan keadilan beban pajak bagi masyarakat

Page 10: Reformasi Perpajakan

Reformasi Perpajakan Tahun 1997 (Reformasi Pajak Ketiga)

• Undang-Undang No. 17 Tahun 1997 tentang Badan Penyelesaian Sengketa Pajak

• Undang-Undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

• Undang-Undang No. 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa

• Undang-Undang No. 20 tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak

• Undang-Undang No. 21 tentang bea Perolehan Hak atas tanah dan Bangunan

Page 11: Reformasi Perpajakan

• Reformasi perpajakan ketiga sebagai upaya untuk menyesuaikan dengan perubahan perekonomian nasional dan global, serta rasionalisasi berbagai pungutan negara guna meningkatkan daya saing pengusaha nasional dalam menghadapi globalisasi.

Page 12: Reformasi Perpajakan

Reformasi Perpajakan Tahun 2000 (Reformasi Perpajakan Keempat)

• Undang-Undang No. 16 Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua atas Undang Undang No. 8 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 9 Tahun 1994

• Undang-Undang No. 17 Tahun 2000 tentang Perubahan Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 7 Tahun 1991 dan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1994

• Undang-Undang Nomor 18 tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa, dan Pajak Penjualan Barang Mewah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Uandang No. 11 Tahun 1994

• Undang-Undang No. 19 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 19 Tahun 1997 tentang Penagihan pajak Pajak dengan Suarat Paksa

• Undang-Undang No. 20 tahun 2000 tentang Perubahan Undang-Undang No.21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

Page 13: Reformasi Perpajakan

Reformasi Perpajakan Tahun 2006 (Reformasi Pajak Kelima)

• UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

• UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN

• UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG DAN JASA, DAN PAJAK PENJUALAN BARANG MEWAH

Page 14: Reformasi Perpajakan

Dasar Pemikiran Perubahan UU Perpajakan Tahun 2008

1. Upaya peningkatan penerimaan negara

2. Memberikan kemudahan dan menyederhanakan administrasi perpajakan

3. Peningkatan kepastian hukum, kepatuhan, dan tranparansi pajak

4. Peningkatan daya saing dan mendorong investasi

Page 15: Reformasi Perpajakan

PENGERTIAN UMUM DALAM KETENTUAN UMUM PERPAJAKAN

PAJAK

Undang Undang Perpajakan (KUP) Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”

Page 16: Reformasi Perpajakan

PENGERTIAN UMUM DALAM KETENTUAN UMUM PERPAJAKAN

Orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, dan pemungut pajak yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

WAJIB PAJAK

BADAN

Sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroaan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau badan usaha milikdaerah dengan nama dan bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik,atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentukusaha tetap

Page 17: Reformasi Perpajakan

PENGERTIAN DALAM KETENTUAN UMUM PERPAJAKAN………

Orang pribadi atau badan dalam bentuk apapun yang dalam kegiatannya atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengekspor barang, melakukan perdagangan dan memanfaatkan tidakberwujud dari luar daerah pabean, melakukan usaha jasa atau memanfaatkan jasa dari daerahpabean

PENGUSAHA

PENGUSAHAKENAPAJAK

Ppengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) atau Jasa Kena Pajak (JKP) yang dikenakan pajak berdasarkan peraturan perundang undang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan PajakPenjualan Barang Mewah (PPn BM)

Page 18: Reformasi Perpajakan

PENGERTIAN DALAM KETENTUAN UMUM PERPAJAKAN………

Nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagaisarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dankewajiban perpajakannya

NPWP

MASA PAJAK

Jangka waktu yang menjadi dasar bagi wajib pajakuntuk menghitung, menyetor , dan melaporkan pajak yang terutang dalam suatu jangka waktutertentu sebagaimana yg ditetapkan undang-undang

TAHUN PAJAK

Jangka waktu satu tahun kalender, kecuali WP menggunakan tahun buku yang tidak sama dengantahun kalender

BAGIAN TAHUNPAJAK

Bagian dari jangka waktu satu tahun pajak

Page 19: Reformasi Perpajakan

PENGERTIAN DALAM KETENTUAN UMUM PERPAJAKAN………

Surat yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk melaporkan, menghitung, dan membayar pajak, obyek pajak, bukan obyek pajak dan atau harta, dan kewajiban menurut peraturan perundang-undangan pajak yang berlaku

SPT

SSPSurat yang digunakan oleh wajib pajak untuk melakukan pembayaran atau penyerahan pajak terutang ke kas negara

SKP

Surat yang diterbitkan oleh dirjen untuk menetapkan berkaitan kekurangan pajak, sanksi pajak, kelebihan membayar pajak, atau jumlah pajakterutang sama dengan yang dibayar atau disetor

STPSurat yang digunakan untuk melakukan penagihan pajak atau sanksi administrasi berupa bunga dan denda

Page 20: Reformasi Perpajakan

PENGERTIAN DALAM KETENTUAN UMUM PERPAJAKAN………

Pajak yang harus dibayar pada suatu saat, dalam masa pajak, dalam tahun pajak, atau dalam bagian tahun pajak menurut peraturan perundang-undangan perpajakan

Pajak Terutang

Surat PaksaSurat perintah membayar utang pajak dan biaya penagihan pajak

Kredit Pajakuntuk PPh

Pajak yang dibayar sendiri oleh WP ditambah dengan pokok pajak terutang dalam STP karena PPH dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar ditambah dengan pajak yang dipotong atau dipungut , ditambah dengan pajak atas penghasilan yang dibayaratau terutang di luar negeri, dikurangi denganpengembalian pendahuluan kelebihan pajak yang dikurangkan dari pajak yang terutang

Page 21: Reformasi Perpajakan

PENGERTIAN DALAM KETENTUAN UMUM PERPAJAKAN………

Pekerjaan yang dilakukan oleh orang pribadi yang mempunyai keahlian khusus sebagai usaha untuk memperoleh penghasilan yang tidak terikat oleh suatu hubungan kerja

Pekerjaanbebas

PemeriksaanSerangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengolah data dan atau keterang lain nya untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan

Penanggungpajak

Orang pribadi atau badan yang bertanggung jawab atas pembayaran pajak termasuk wakil yang menjalankan hak dan kewajiban wajib pajak menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan

Page 22: Reformasi Perpajakan

PENGERTIAN DALAM KETENTUAN UMUM PERPAJAKAN………

Surat keputusan atas keberatan terhadap surat Ketetapan pajakatau terhadap pemotongan atau Pemungutan oleh pihak ketiga yang diajukan oleh Wajib pajak

SuratKeputusan Keberatan

Penelitian

Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menilai kelengkapan pengisian surat pemberitahuan dan lampiran-lampiran nya termasuk penilaian tentang kebenaran penulisan dan penghitungannya

Penyelidikan

Serangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyidik untuk mencari serta mengumpulkan buktiatas tindakan pidana di bidang perpajakan yang bertujuan membuat terang tindak pidana perpajakan yang dilakukan oleh wajib pajak serta bertujuan menemukan tersangka