Ppt Pbl 1 Modul 2 Kel. 5a
Click here to load reader
-
Upload
intan-purnamasari -
Category
Documents
-
view
219 -
download
42
Transcript of Ppt Pbl 1 Modul 2 Kel. 5a
MODUL 2
NYERI PERUT AKUT
SISTEM GASTROENTEROHEPATOLOGI
KELOMPOK 5A
Pembimbing: dr. Rini Bachtiar, SpPD
• IKA SAPUTRI BURHANUDDIN 110 211 0003
• SITTI MASITA MOKOAGOW 110 211 0015
• MUH. ASRI WAHID 110 211 0021
• EMELDA SUGIARTI 110 211 0037
• OKTAFIRA EKA ANGGIRAWATY 110 211 0058
• HAJERAWATI SUHERI 110 211 0067
• INTAN PURNAMASARI 110 211 0074
• ANGGRIANA 110 211 0090
• EKA RESKIYANTI 110 211 0116
• WAHIDAH MUSLIMIN 110 211 0124
• DWI PUTRI ARWINI 110 211 0145
SKENARIO
Pasien wanita 20 tahun masuk rumah sakit dengan nyeri perut hebat yang timbul mendadak dirasakan
diseluruh bagian perut, disertai perut yang membesar dan mual muntah. Seminggu
sebelumnya penderita demam dan dikatakan menderita demam tifoid tapi pasien pulang atas
permintaan sendiri. Pasien mengaku sering mengkonsumsi jajanan.
KATA SULIT
• Mual : Pengenalan secara sadar terhadap eksitasi bawah sadar pada daerah medulla yang secara erat berhubungan dengan atau merupakan bagian dari pusat muntah.
• Muntah : Suatu cara traktus gastro membersihkan dirinya sendiri dari isinya ketika hampir semua bagian atas traktus gastro teriritasi secara luas, sangat mengembang, bahkan terlalu terangsang.
• Demam tifoid : Suatu infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang ditularkan melalui makanan yang tercemar oleh tinja dan urin penderita.
KATA/ KALIMAT KUNCI
• Wanita 20 tahun
• Nyeri perut hebat yang timbul mendadak
• Seluruh bagian perut
• Serta perut membesar
• Mual dan muntah
• Seminggu sebelumnya demam
• Menderita demam tifoid
• Pulang atas permintaan sendiri
• Sering mengkonsumsi jajanan
PERTANYAAN
• Jelaskan anatomi, histologi, fisiolog dari system pencernaan!
• Jelaskan patomekanisme nyeri perut berdasarkan pada scenario!
• Jelaskan apa yang menyebabkan perut pasien membesar!
• Bagaimana mekanisme mual dan muntah?
• Jelaskan mengenai demam tifoid!
• Jelaskan langkah-langkah diagnosis berdasarkan scenario!
• Jelaskan mengenai DD!
JAWABANAnatomi
Sistem Pencernaan
Histologi dan FisiologiSistem
Pencernaan
RONGGA MULUT
BIBIR DALAM BIBIR LUAR
OESOFAGUS-CARDIA (PERALIHAN)
GASTER FUNDUS GASTER PYLORUS
INTESTINUM TENUE
DUODENUM JEJUNUMILEUM
INTESTINUM CRASSUM
COLON APPENDIX
Organ Aksesoris
HEPAR
Sumber: Sherwood, Fisiologi Manusia Dari Sel ke System, edisi 6
De fiore, Atlas Histologi, edisi 11
Sobotta, Atlas Anatomi Manusia, edisi 22
VESIKA FELLEA
Patomekanisme nyeri perut berdasarkan pada scenario
Saraf C
Bersamaan dengan saraf simpatis ke dorsa ganglia
Impuls aferen akan ke MS lalu ke thalamus dan menuju ke
korteks serebri
Nyeri khas bersifat tumpul, tegak, batas tak jelas, dan sulit di lokalisasi
T6, T7, T8T9 dan T10
T11 dan T12
Daerah Suprapubik
Sumber: Kumar. Cotran. Robbins. Buku ajar patologi, edisi 7, volume 1. Jakarta: EGC,2007.
Buku ajar ilmu penyakit dalam, edisi V, volume 3. Jakarta: internapublishing,2009.
apa yang menyebabkan perut pasien membesar?
Sumber: Kumar. Cotran. Robbins. Buku ajar patologi, edisi 7, volume 1. Jakarta: EGC,2007.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, edisi V, volume 3. Jakarta: internapublishing,2009.
Bagaimana mekanisme mual dan muntah?
Stimulasi (iritasi) Saraf Sensoris Pusat muntah (CTZ)
Berinspirasi dalam
Naiknya tulang lidah dan larynx Penutupan epiglottis untuk mencegah makanan masuk ke paru
pengangkatan palatum molle untuk menutup nares posterior
Otot-otot abdomen an diafragma berkontraksi
Otot-otot abdomen an diafragma berkontraksi
Gerakan peristalsis terbalik mulai terjadi dan menyebabkan isi usus
mengalir balik ke dalam lambung serta menimbulkan distensi lambung
Lambung mendorong diafragma kea rah kavum toraks sehingga terjadi kenaikan tekanan intratorakal
Tekanan ini memaksa sfingter esophagus bagian atas untuk terbuka,
glottis menutup, dan palatum molle menyekat nasofaring
Tekanan tersebut juga memaksa
isi lambung melewati sfingter untuk disemburkan keluar melalui mulut.
Sumber: Buku Gastroenterologi, Sujono Hadi
Buku patofisiologi, Price & Wilson.
Jelaskan mengenai demam tifoidDefinisi
Definisi
Demam tifoid adalah penyakit sistemik yang disebabkan oleh bakteri ditandai dengan demam insidious yang berlangsung lama, sakit kepala, badan lemah, anoreksia, bradikardi rekative, serta splenomegali. (James Chin, 2006)Demam adalah penyakit sistemik yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Thypy dan Salmonella Parathypy yang masuk ke dalam tubuh manusia. Dan merupakan kelompok penyakit yang mudah menular dan dapat menyerang banyak orang sehingga dapat menimbulkan wabah. (Djoko Widodo, 2006)
Etiologi
Salmonella ThypySalmonella ParathypyPenularan Melalui makanan dan minuman yg telah terkontaminasi feses atau urine penderita demam tifoid
Gambaran klinis
Masa inkubasi 7-21 hariAnoreksiarasa malassakit kepala bagian depannyeri ototlidah kotorgangguan perut (perut kembung dan sakit)
PATOFISIOLOGI
Sumber: Sudoyo, Aru W. dkk.2009. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi V. Jakarta: internal publishing.
Widoyono. 2005. Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan, & Pemberantasannya. Jakarta: Erlangga Medical Series.
langkah-langkah diagnosis berdasarkan scenarioAnamnesis: Menanyakan identitas pasien Menanyakan keluhan utama pasien:
o Nyerinya sudah berapa lama?o Dibagian mana?o Apakah terdapat pada bagian tubuh
lainnya?o Apakah terjadi berulang-ulang?o Apakah nyerinya seperti di tusuk-
tusuk? Di bakar? Atau kram?o Apa yang membuatnya lebih baik
atau buruk?o Sejak kapan perut anda membesar?o Sudah berapa lama anda mual dan
muntah?o Apa warnanya?o Apakah berbau busuk?o Seberapa sering?o Bagaimana dengan BAB dan
BAKnya?o Menanyakan riwayat obato Menanyakan riwayat keluargao Menanyakan riwayat kebiasaan
Pemeriksaan fisisInspeksi : Melihat adanya tanda-tanda bekas operasi, kemungkinan adhesi, hernia, distensi kemungkinan adanya obstruksi. Pada posisi supine dapat dilihat posisi tidur dari pasien yang merasakan nyeri hebat pada abdomen.Auskultasi : Bising usus (normal) Suara bruit (yang menandakan
adanya kelainan vascular) Hilangnya bising usus (yang
menandakan ileus paralitik) Bising usus metalik sound
(indikasi obstruksi mecanica)Palpasi : Nyeri tekan Nyeri lepas Ada massaPerkusi : Pada hati Pada limpa Pada abdomen
Pemeriksaan penunjang Laboratorium :
pemeriksaan laboratorium yang rutin perlu antara lain, pemeriksaan darah perifer dan urin. Pemeriksaan laboratorium lain yang dilakukan antara lain, amylase, lipase, elektrolit, gula darah, dan ureum kreatinin. Gula darah dan ureum kreatinin berguna untuk menilai keadaan status cairan dan asam basa pasien, fungsi ginjal dan keadaan metabolic.
Radiologi: Foto polos abdomen
CT. scan USGSumber: Buku Ajar Dasar-Dasar Diagnostik, Mark H. Swartz. Hal. 239
Buku Ajar Gastroenterologi, Sujono Hadi. Hal. 65Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 1. Hal. 474
Perforasi Usus• Perforasi intestinal terjadi ketika dinding gaster, usus kecil
dan usus besar menjadi berlubang sehingga menyebabkan isinya masuk kedalam cavitas abdomen
Etiologi-Trauma abdomen-Aspirin, NSAID, dan steroid10-Faktor predisposisi-Appendisitis akut-Cedera usus yang berhubungan dengan endoskopi-Komplikasi laparoskopi
-Infeksi bakteri (misalnya typhoid)-Penyakit inflamasi usus-Sekunder akibat ischemia intestinal-Benda asing
PatofisiologiPelepasan cairan asam
lambung atau duodenum ke dalam rongga
peritoneal
tempat berkembang biak bakteri disebut
peritonitis bakterial
pengenceran zat asam yang merangsang
dalam rongga peritoneal merangsang sel inflamasi akut
Hipoksia yang timbul menyebabkan
tumbuhnya bakteri anaerob dan kelemahan
aktivitas bakterisidal dari granulosit
perpindahan banyak cairan ke daerah abses
kemudian terjadi pembesaran abses
abdominal
Pemeriksaan abdomen-Inspeksi-Palpasi-Perkusi-Auskultasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG-Darah lengkap-Kultur darah untuk organisme aerobik atau anaerobik-Pencitraan:
1.Radiologi2.USG3.Laparaskopi
TERAPI-Bedah (Laparotomi Eksplorasi)-Medikamentosa
Sumber: Sabiston.1995. Buku Ajar Bedah Bagian 1. EGC. Jakarta. Hal : 192; 241-242 . Sjahriar Rasad. 1990. Radiologi Diagnostik. FK UI. Jakarta. Hal : 256-257. Wim de Jong. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. EGC. Jakarta. Hal : 544. http :// www.Emedicine.com/med/topic 2822.htm. Instestinal Perforation. 2006. http :// www. Adam. com/democontent/hie/ency/article/000235.htm.
Peritonitis
Peritonitis adalah keadaan akut abdomen akibat peradangan sebagian atau seluruh selaput peritoneum parietale ataupun viserale pada rongga abdomen.
- Melalui organ yang terinfeksi- Kegiatan Seksual- Infeksi rahim dan saluran telur- Kelainan hati dan gagal jantung- Paska pembedahan- Iritasi tanpa infeksi
ETIOLOGIBAKTER
I
PATOFISIOLOGILIMFOGE
N
HEMATOGEN
PERITONITIS(PROSES
INFLAMASI)
HISTAMIN
BRADIKININ
UDEM MERANGSAN
G RESEPTOR NYERI
MUAL
BAKTERIMENGELUARKAN TOXID
MENGHAMBAT PLEXUS
MIENTERIKUS
BISISNG USUS
MELEMAH
Lanjutan...
FISIK•Kondisi umum•Abdomen•Auskultasi•Palpasi•Perkusi
Penunjang•Laboratorium•Urin•Feses•Rontgen
PEMERIKSAAN
- Pasca operas: eviserasi luka dan pembentukan abses- Laparatom: trauma peritonium, kematian di meja operasi, peritonitis berulang- Pasca laparatomi : perawatan lama dapat menyebabkan pneumonia dan sepsis
KOMPLIKASI
•Penggantian cairan•Pembrian anagesik•Pemberian antiemetik•Intubasi usus & pengisapan cairan•Pemberian antibiotik• Pembedahan atau eksisi
PENATALAKSANAAN
Sumber : Buku ajar ilmu bedah. Pengarang : R. Sjamsuhidajat, Wim de Jong. Ed.2. Jakarta: EGC, 2004.Buku patofisologi, silvia
ILEUS PARALITIK
DEFINISI :Suatu keadaan dimana usustidak dpt melakukan
kontaraksi peristaltik untuk melanjutkan makanan ke saluran pencernaan berikutnya
ETIOLOGI :Pasca pembedahan, infeksi intaraabdominal, komplikasi
penyakit, obat-obatan, cedera, dll
MANIFESTASI KLINIK :Nyeri abdomen, muntah, distensi abdomen, pasase
feses atau flatus terlambat, bisa demam, dan bisa syok hipovelemia
PATOGENESIS ILEUS PARALITIKTRAKTUS
GASTROINTESTINAL
Gerakan peristaltik dan segmental bekerja
Hormonal dan neural,refleks-refleks gastrointestinal lokal
Pengaruhi otot-otot polos, kel emdokrin dan
keleksokrin
Saraf pengatur motilitas gastrointestinal
LANJUTAN ...Langkah – langkah diagnosis :
1. Anamnesis2. Pemeriksaan Fisik : Bising usus menghilang
(khas)3. Pemeriksaan penunjang :
- Laboratorium : (Urin, Amilase-lipase, kadar gula darah., Kalium serum,
Analisis gas darah)- Radiologi :
(herring bone appearance, air fluid level pendek-pendek berbentuk seperti tangga yang disebut step ladder appearance di usus halus dan air
fluid level panjang-panjang di kolon.Penatalaksanaan :
1. Pengobatan dan Terapi Medis :(Pemberian anti obat antibiotik, analgetika,anti inflamasi, Obat-obatan narkose mungkin diperlukan setelah fase akut, Obat-obat
relaksan untuk mengatasi spasme otot, dan Bedrest) 2. Konservatif :
(Penderita dirawat di rumah sakitt, Penderita dipuasakan, Kontrol status airway, breathing and circulation., Dekompresi dengan
nasogastric tube., Intravenous fluids and electrolyte, dan Dipasang kateter urin untuk menghitung balance cairan)
3. Operatif (Ileus paralitik tidak dilakukan intervensi bedah kecuali disertai
dengan peritonitis)
Sumber : Rani, Aziz. Buku ajar Gastroenterohepatologi Edisi I. 2011. Jakarta pusat: Interna Publishing. Dan www. Medicastore.com
• Pankreatitis adalah proses inflamasi dimana enzim pankreas autodigest kelenjar
• Etiologi : Bilier saluran penyakit, alkohol trauma, obat-obatan
• Epidemiologi : laki2>perempuan, pada usia >35th
• Patofisiologi: belum diketahui secara pasti
• Gejala klinis: nyeri perut yang hebat pada epigastrium / terlokalisisr di kanan perut / quadran kiri atas / seluruh perut,nyeri persisten,muntah-muntah (pada kasus yang berat), syok,takikardi,demam
• Pem. Penunjang :Laboratorium :amilase serum meningkat (1000 Somagi U/100 ml),clearence amilase meningkat,Leukositosis, fosfatase alkali meningkat,Hiperglikemia,gangguan elektrolitRadiologi : viskus berlubang, duodenum berlubang, merusak struktur peripancreatic, sehingga tanda cut-off usus, loop sentinel, atau ileus
• Pem. Fisik : kenaikan suhu sekitar 39oC, nadi lebih cepat dari 100/menit, volume nadi menurun, tensi menurun, kulit dingin dan lembab, Dinding perut terlihat tegang, mula-mula di epigastrium, kemudian menjalar keseluruh perut dan terjadilah nyeri tekan.
• Pengobatan : Nyeri HCl – Pethidin 100gr/6 jam. Koreksi elektrolit dan keseimbangan cairan, Pasang sonde lambung Sulfa atrofin ½ mg,Antibiotik, Makanan per-oral ditunda sampai tidak ada tanda-tanda akut
• Komplikasi :diabetes melitus, efusi pleura,ensefalopati,abses peritonium,pankreatitis fulminan
• Prognosis :Mortalitas 3-15 %,pankreatitis fulminan mortalitasnya mencapai 40-60 %
PANKREATITIS
sumber: Buku Gastroenterologi, Sujono Hadi. Hal. 818
Emedicine.medscape.com
APENDISITIS
ETIOLOGIa. Obstruksi lumen apendiks yang disebabkan oleh:Fekalit (feses yang mengeras)Oleh karena sebab lain termasuk:
Limfoid hipertrofiCacing di intestinalKanker sekum
b. Sekresi mukosa apendiks yang persistent.
Apendisitis adalah peradangan yang terjadi pada Appendix vermicularis, dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering
GEJALA KLINIK-Nyeri perut-Nafsu makan ↓-Mual dan muntah-muntah-Perut kembung-Demam yang tidak terlalu tinggi
KOMPLIKASIPerforasi
Keterlambatan penanganan merupakan alasan penting terjadinya perforasiPeritonitis
biasanya terjadi akibat penyebaran infeksi dari apendisitis pada permukaan peritoneumMassa periapendikuler
Hal ini terjadi bila apendisitis gangrenosa atau mikroperforasi ditutupi pendindingan oleh omentum.
PATOFISIOLOGI
LANGKAH-LANGKAH DIAGNOSIS
Pemeriksaan fisikInspeksi
- kembung(+) bila terjadi perforasi- penonjolan perut kanan bawah terlihat pada appendikuler abses
Palpasi- Nyeri tekan (+) Mc. Burney - Nyeri lepas (+) karena rangsangan peritoneum - Defens muskuler(+) karena rangsangan m.rektus abdominis- Rovsing sign (+)- Psoas Sign (+)- Obturator sign (+)
Perkusi- nyeri ketuk (+)
Auskultasi- Bunyi Bissing (peristalti) ↓- kalau sudah terjadi peritonitis maka tdak terdengar bunyi peristaltik usus.
Pemeriksaan Laboratorium- Jumlah Leukosit > 13.000- LED ↑
Pemeriksaan Radiologi- foto polos abdomen
Bila sudah terjadi perforasi, maka pada foto abdomen tegak akan tampak udara bebas di bawah diafragma
- USGDiameter luar appendix lebih dari 6 mm.Adanya appendicolith / fecalith.Adanya timbunan cairan periappendicular
- CT-ScanDiameter appendix akan nampak lebih dari 6mm.ada penebalan dinding appendiks.
PENATALAKSANAAN
Terapi pilihan satu-satunya : Pembedahan/Apendektomi
Pada apendisitis akut, segera lakukan apendektomi.
Pada appendisitis dengan abses atau phlegmon, dianjurkan untuk drainase
abses dan appendektomi dilakukan 6-10 minggu kemudian.
Pada appendisitis dengan perforasi, perlu dilakukan laparotomi/pembedahan.
Sebelum pembedahan perlu dilakukan perbaikan keadaan umum dengan
infus, pemberian antibiotik untuk kuman gram negatif dan positif serta
kumananaerob , dan pemasangan pipa nasogastrik.
Sumber : Ansari P. Appendicitis in Acute Abdomen and Surgical Gastroenterology, The Merck Manual
Professional. Available from http://www.merck.com/mmpe/sec02/ch011/ch011e.html.Craig S. Appendicitis. Medscape, last updated July 13, 2011. Available from
http://emedicine.medscape.com/article/773895-overview#showall.
Humes DJ., Simpson J. Acute appendicitis in BMJ volume 33.
TERIMA KASIH