Laporan PPKK Kelompok 5A

24
BAB I PENDAHULUAN a. Latar belakang Pertumbuhan (growth) merupakan tulang punggung ilmu pengelolaan hutan yang bertujuan untuk menghasilkan kayu. Tanpa informasi pertumbuhan suatu rencana pengelolaan hutan tidak lebih sekedar petunjuk untuk menghadapi pekerjaan-pekerjaan dilapangan dan bukan merupakan suatu rencana yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan pengelolaan. Laju pertumbuhan pohon dan macam pohon apa yang tumbuh di suatu lokasi tergantung atas faktor tapak atau tempat tumbuh (Syafii Manan, 1992 dalam Manual Kehutanan). Lebih lanjut disampaikan bahwa tapak adalah sebuah tempat dipandang dari segi faktor-faktor ekologi dalam hubungan kemampuannya untuk menghasilkan hutan atau vegetasi lainnya, atau dengan kata lain gabungan kondisi biotik, iklim dan tanah dari sebuah tempat. Faktor-faktor tempat tumbuh dapat dibagi menjadi faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung dan faktor-faktor yang berpengaruh secara tidak langsung. Faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung misalnya radiasi matahari, kelembaban, dan air tanah. Faktor- faktor yang berpengaruh secara tidak langsung misalnya lereng dan flora serta fauna yang mempengaruhi vegetasi hutan, terutama efeknya terhadap faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung. Faktor-faktor tempat tumbuh dapat dibagi menjadi empat golongan, yaitu faktor

description

tugas

Transcript of Laporan PPKK Kelompok 5A

Page 1: Laporan PPKK Kelompok 5A

BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar belakang

Pertumbuhan (growth) merupakan tulang punggung ilmu pengelolaan hutan

yang bertujuan untuk menghasilkan kayu. Tanpa informasi pertumbuhan suatu

rencana pengelolaan hutan tidak lebih sekedar petunjuk untuk menghadapi

pekerjaan-pekerjaan dilapangan dan bukan merupakan suatu rencana yang harus

dilakukan untuk mencapai tujuan pengelolaan.

Laju pertumbuhan pohon dan macam pohon apa yang tumbuh di suatu lokasi

tergantung atas faktor tapak atau tempat tumbuh (Syafii Manan, 1992 dalam Manual

Kehutanan). Lebih lanjut disampaikan bahwa tapak adalah sebuah tempat dipandang

dari segi faktor-faktor ekologi dalam hubungan kemampuannya untuk menghasilkan

hutan atau vegetasi lainnya, atau dengan kata lain gabungan kondisi biotik, iklim

dan tanah dari sebuah tempat.

Faktor-faktor tempat tumbuh dapat dibagi menjadi faktor-faktor yang

berpengaruh secara langsung dan faktor-faktor yang berpengaruh secara tidak

langsung. Faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung misalnya radiasi

matahari, kelembaban, dan air tanah. Faktor-faktor yang berpengaruh secara tidak

langsung misalnya lereng dan flora serta fauna yang mempengaruhi vegetasi hutan,

terutama efeknya terhadap faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung. Faktor-

faktor tempat tumbuh dapat dibagi menjadi empat golongan, yaitu faktor klimatis,

faktor fisiografis, faktor edafis, dan faktor biotis (Soekotjo 1976).

Oleh sebab itu, penulis melakukan penelitian pada plot yang ditentukan yang

pada plot yang ditentukan dan terdapat tegakan jenis pohon jati Putih (Gmelina

arborea untuk mengetahui faktor – faktor yang menentukan pertumbuhan pohon

tersebut dengan mengamati bentuk tajuk, diameter, bentuk batang dan tinggi pohon.

b. Maksud dan tujuan percobaan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan suatu pohon dan

apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pohon tersebut. Sedangkan

kegunaannya dapat memberikan informasi pertumbuhan suatu pohon sehingga dapat

diketehui potensinya.

Page 2: Laporan PPKK Kelompok 5A

BAB II

METODE PRAKTIKUM

Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah kampus Universitas Hasanuddin, yaitu

berada di depan Fakultas Teknik samping jalan masuk Workshop dekat lapangan

bola. Pengukuran dan pengamatan dilaksanakan pada hari jumat 22 Februari 2013

pukul 15.00 WITA - selesai

Alat dan bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pengamatan ini adalah

sebagai berikut :

Pita meter untuk digunakan untuk mengukur keliling batang pohon

Kamera digital, digunakan untuk mendokumentasikan praktikum yang

dilaksanakan

Abney level digunakan untuk menghitung tinggi total dan tinggi bebas cabang

Rol meter untuk menghitung jarak antar pohon A dan pohon B

Prosedur Pengambilan Data

Pengambilan data dilapangan dibagi atas tiga bagian yaitu;

1. Pengukuran Diameter

Pengukuran diameter dilakukan dengan langkah awal mengukur keliling pohon

menggunakan pita ukur. Setelah pengukuran keliling dilakukan maka nilai

disbtitusikan kedalam rumus;

K=d2π → d2= K

πDimana; K = Keliling

d2 = Diameter π = 3,14

2. Pengukuran Tinggi

Pengukuran tinggi pohon dilakukan dengan menggunakan abneylevel. Adapun

langkah-langkah pengerjaannya adalah menentukan jarak yang diinginkan pada

Abney level (jarak antara pohon dengan pengamat), dilanjutkan dengan

menetukan posisi pengamat dengan pohon berupa pengukuran jarak di lokasi

Page 3: Laporan PPKK Kelompok 5A

antar pohon dengan pengamat sesuai dengan jarak yang terdpat pada abney

level.

3. Pengukuran Jarak Tanam

Pengukuran jarak tanam ini dilakukan untuk mengetahui persaingan tumbuh

serta pengaruhnya terhadap percabngan pohon. Pengukuran dilakukan pada

pohon-pohon yang memiliki jarak dekat padan pohon yang diamati

Page 4: Laporan PPKK Kelompok 5A

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Hasil

Data hasil pengamatan dan pengukuran dilapangan

N

O

Nama

pohon

Keliling Diameter Kelilin

g

TBC

Diameter

TBC

Tinggi

TBC

Tinggi

total

Tinggi

pengamat

Jarak

Pengamat

θ Persen

tajuk

1 Gmelina

Arborea1,5m 47.7cm 1.2m 41.4 5.54 22.9

m

1.5m 10m 5ᵒ 33-100%

2 Gmelina

Arborea1.6m 50.9 1.6m 50.9 1.1 15.76 1.5m 10m 1ᵒ 33-100%

3 Gmelina

Arborea1.9m 60.5 1.85 58.9 3.62 15.26 1.5m 10m 1ᵒ 33-100%

Data hasil pengukuran dimensi daun di dalam laboraturium

POHON 1

NO. DAUN

PANJANGLEBAR RATA-

RATATEBAL

ATAS TENGAH BAWAH ATAS TENGAH BAWAH1. 19.5 9 14.8 6.5 10.1 0.84 0.56 0.442. 19.3 8 14.3 6.2 9.5 0.74 0.58 0.453. 18 9 13.9 6 9.6 0.89 0.60 0.454. 17.3 9 13.1 6 9.4 0.73 0.57 0.465. 15.4 6.5 11.4 4.3 7.4 0.66 0.56 0.436. 22.3 11 16.2 7.5 11.6 0.73 0.69 0.497. 15.5 7 11.8 3.2 8 0.70 0.54 0.488. 14.8 7.5 13.7 6 9.1 0.78 0.60 0.449. 21 12.8 17.7 7.1 12.5 0.73 0.59 0.4510. 20.5 9.5 16 7.5 11 0.71 0.58 0.4311. 16 9 15 5 9.7 0.79 0.69 0.5712. 14.5 8.5 14.7 6.5 9.9 0.68 0.49 0.3913. 20.5 9.2 15.6 6.5 10.4 0.79 0.67 0.3514. 19.5 8.5 12.4 7 9.3 0.73 0.63 0.4215. 16 8.2 13 7 8.6 0.63 0.53 0.47

Page 5: Laporan PPKK Kelompok 5A

POHON II

NO. DAUN

PANJANGLEBAR

RATA-RATATEBAL

ATAS TENGAH BAWAH ATAS TENGAH BAWAH1. 15.5 6 13 12 10.3 0.37 0.73 0.372. 18.5 9 11.5 13 11.1 0.36 0.63 0.773. 15 8 13.2 12 11.1 0.38 0.53 0.714. 20 10.7 15.9 12.1 12.9 0.55 0.60 0.765. 22.9 12 17. 13 14 0.42 0.50 0.556. 21 10 15.1 13 12.7 0.49 0.69 0.807. 17.3 11 16 14.8 13.9 0.59 0.72 0.988. 13.3 9.5 13.5 11 11.3 0.52 0.62 0.609. 23.6 11 16.5 14 13.8 0.53 0.56 0.7510. 16.5 8.9 14 12.5 11.8 0.41 0.69 0.8411. 19.5 10 15.5 12.5 12.6 0.60 0.75 0.8612. 21.5 11.4 15.7 11 12.7 0.55 0.72 0.95

13. 23 12 19.6 15 15.5 0.57 0.70 1.1714. 20.5 10 15.4 11 12.1 0.48 0.46 0.9615. 20 7.4 16 8 10.8 0.50 0.67 0.98

POHON III

NO. DAUN

PANJANGLEBAR

RATA-RATATEBAL

ATAS TENGAH BAWAH ATAS TENGAH BAWAH1. 22 10 15.5 13.7 13.06 0.45 0.53 0.812. 24.3 12 20.7 17.1 16.6 0.44 0.52 0.703. 20.8 10.6 17.4 15.1 14.36 0.77 0.45 0.524. 21.5 13.3 17.2 14.6 15.03 0.55 0.78 0.865. 25 14 20.1 18.2 17.43 0.51 0.67 0.856. 14.5 10 13.5 11 11.5 0.46 0.53 0.707. 16 9.5 13 11 11.16 0.52 0.64 0.698. 16.5 8.5 16 13 12.5 0.5 0.58 0.689. 15.8 8.7 13.1 11.2 11 0.47 0.63 0.7010. 19 11.6 15.7 12 13.1 0.36 0.42 0.8711. 20.2 11.6 16.2 13.3 13.7 0.44 0.50 0.6712. 19 11.1 15 12.4 12.83 0.53 0.64 0.5113. 19.8 8.5 14.3 12.1 11.63 0.48 0.66 0.8414. 19.6 10 14.2 11.5 11.9 0.51 0.52 0.5415. 19.2 10.7 14.5 12 12.4 0.42 0.44 0.50

Page 6: Laporan PPKK Kelompok 5A

b. Pembahasan

Tempat tumbuh

Pertumbuhan dan hasil tumbuhan bergantung pada ketersediaan hara dan air

di dalam tanah tempat tumbuhan tersebut tumbuh, dan pada pemeliharaan dalam

kisaran faktor-faktor lingkungan tertentu, seperti suhu, kelembaban dan cahaya.

Sesuatu yang mempengaruhi kesehatan tumbuhan berkemungkinan besar juga akan

mempengaruhi pertumbuhan dan produksinya, dan akan dapat menurunkan

kegunaannya bagi manusia.

Patogen tumbuhan, cuaca yang tidak menguntungkan, gulma dan serangga

hama adalah penyebab yang sangat umum dalam menurunkan pertumbuhan dan

produksi tumbuhan. Apabila tumbuhan diganggu oleh patogen atau oleh keadaan

lingkungan tertentu dan salah satu atau lebih dari fungsi tersebut terganggu sehingga

terjadi penyimpangan dari keadaan normal, maka tumbuhan menjadi sakit.

Penyebab utama penyakit baik berupa organisme hidup patogenik (parasit) maupun

faktor lingkungan fisik (fisiopath). Adapun mekanisme penyakit tersebut dihasilkan

akan sangat bervariasi yang tergantung pada agensia penyebabnya dan kadang-

kadang juga bervariasi dengan jenis tumbuhannya. Pada mulanya tumbuhan

bereaksi terhadap agensia penyebab penyakit pada bagian terserang. Reaksi tersebut

dapat berupa reaksi biokimia alami, yang tidak dapat dilihat. Akan tetapi reaksinya

dengan cepat menyebar dan terjadinya perubahan-perubahan pada jaringan yang

dengan sendirinya menjelma menjadi makroskopik dan membentuk gejala penyakit.

Faktor Cahaya

Cahaya mempengaruhi banyak respon lain dari tanaman, termasuk

perkecambahan, pembentukan umbi dan bulb, pembungaan dan perbandingan

kelamin pada bunga. Cahaya mempengaruhi perkecambahaan dan pembunggaan

dengan pengaruhnya terhadap fitokrom. Fitokrom dipengaruhi cahaya merah lewat

merah pada spektrum cahaya.

Page 7: Laporan PPKK Kelompok 5A

1. Fotosintesis

Cahaya merupakan faktor penting terhadap berlangsungnya fotosintesis,

sementara fotosintesis merupakan proses yang menjadi kunci dapat berlangsungnya

proses metabolisme yang lain di dalam tanaman (Kramer dan Kozlowski, 1979).

Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan

fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Proses ini menghasilkan makanan yang dapat

digunakan untuk mendapatkan energi dan membangun tubuh. Jika suatu tanaman

kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna

tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Tumbuhan yang kekurangan cahaya

menyebabkan batang tumbuh lebih panjang, lembek dan kurus, serta daun timbul

tidak normal. Pada kecambah, justru sinar mentari dapat menghambat proses

pertumbuhan. Panjang penyinaran mempunyai pengaruh khusus bagi pertumbuhan

dan reproduksi tumbuhan.

Tourney dan Korstia (1974) dalam Simarangkir (2000) mengemukakan

pertumbuhan diameter tanaman berhubungan erat dengan laju fotosintesis akan

sebanding dengan jumlah intensitas cahaya matahari yang diterima dan respirasi.

Akan tetapi pada titik jenuh cahaya, tanaman tidak mampu menambah hasil

fotosintesis walaupun jumlah cahaya bertambah. Selain itu produk fotosintesis

sebanding dengan total luas daun aktif yang dapat melakukan

fotosintesis. Pernyataan Daniel, et al. (1992) bahwa terhambatnya pertumbuhan

diameter tanaman karena produk fotosintesisnya serta spektrum cahaya matahari

yang kurang merangsang aktivitas hormon dalam proses pembentukan sel

meristematik kearah diameter batang, terutama pada intensitas cahaya yang rendah.

2. Diameter dan Tinggi Tanaman

Page 8: Laporan PPKK Kelompok 5A

Setiap tanaman atau jenis pohon mempunyai toleransi yang berlainan

terhadap cahaya matahari. Ada tanaman yang tumbuh baik ditempat terbuka

sebaliknya ada beberapa tanaman yang dapat tumbuh dengan baik pada tempat

teduh/bernaungan. Ada pula tanaman yang memerlukan intensitas cahaya yang

berbeda sepanjang periode hidupnya. Pada waktu masih muda memerlukan cahaya

dengan intensitas rendah dan menjelang sapihan mulai memerlukan cahaya dengan

intensitas tinggi (Soekotjo,1976 dalam Faridah, 1995).

Banyak spesies memerlukan naungan pada awal pertumbuhannya, walaupun

dengan bertambahnya umur naungan dapat dikurangi secara bertahap. Beberapa

spesies yang berbeda mungkin tidak memerlukan naungan dan yang lain mungkin

memerlukan naungan mulai awal pertumbuhannya. Pengaturan naungan sangat

penting untuk menghasilkan semai-semai yang berkualitas. Naungan berhubungan

erat dengan temperatur dan evaporasi. Oleh karena adanya naungan, evaporasi dari

semai dapat dikurangi. Beberapa spesies lain menunjukkan perilaku yang berbeda.

Beberapa spesies dapat hidup dengan mudah dalam intensitas cahaya yang tinggi

tetapi beberapa spesies tidak. (Suhardi et al, 1995).

Marjenah (2001) yang mengadakan penelitian untuk jenis Shorea pauciflora

dan Shorea selanica mengemukakan, pertumbuhan tinggi dan diameter tanaman

dipengaruhi oleh cahaya; pertumbuhan tinggi lebih cepat pada tempat ternaung

daripada tempat terbuka. Sebaliknya, pertumbuhan diameter lebih cepat pada tempat

terbuka dari pada tempat ternaung sehingga tanaman yang ditanam pada tempat

terbuka cendrung pendek dan kekar. Sudut percabangan tanaman lebih besar di

tempat ternaung daripada di tempat terbuka.

3. Ketebalan dan Luas Daun

Jumlah daun tanaman lebih banyak di tempat ternaung daripada di tempat

terbuka. Daun mempunyai permukaan yang lebih besar di dalam naungan daripada

di tempat terbuka. Naungan memberikan efek yang nyata terhadap luas daun.

Tanaman yang ditanam ditempat terbuka mempunyai daun yang lebih tebal daripada

di tempat ternaung.

Page 9: Laporan PPKK Kelompok 5A

4. Jumlah Klorofil Daun

Marjenah (2001) mengemukakan Jumlah daun tanaman lebih banyak di

tempat ternaung daripada di tempat terbuka. Ditempat terbuka mempunyai

kandungan klorofil lebih rendah dari pada tempat ternaung. Naungan memberikan

efek yang nyata terhadap luas daun. Daun mempunyai permukaan yang lebih besar

di dalam naungan daripada di tempat terbuka.

5. Transpirasi

Mayer dan Anderson (1952) dalam Simarangkir (2000) menyatakan bahwa

tanaman yang tumbuh dengan intensitas cahaya nol persen akan mengakibatkan

pengaruh yang berlawanan, yaitu suhu rendah, kelembaban tinggi, evaporasi dan

transportasi yang rendah. Tanaman cukup mengambil air, tetapi proses fotosintensis

tidak dapat berlangsung tanpa cahaya matahari. Sedangkan Soekotjo (1976)

berpendapat bahwa pengaruh cahaya terhadap pembesaran sel dan diferensiasi sel

berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi, ukuran daun serta batang. Pada

umumnya cahaya yang diperlukan oleh setiap jenis tanaman berbeda-beda.

Kerapatan

Pengaturan jarak tanam pada dasarnya adalah memberikan kemungkinan

tanaman untuk tumbuh dengan baik tanpa mengalami banyak persaingan dalam hal

pengambilan air, unsur hara dan cahaya matahari. Kerapatan tanaman sangat besar

pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman dan jika jarak tanam

melampaui batas optimum kerapatan tanaman hasil panen tidak akan meningkat

secara menguntungkan (Soeriatmadja, 1981).

Nitrogen memberikan pengaruh yang paling menyolok dan cepat

dibandingkan P dan K, terutama dalam merangsang pertumbuhan di atas tanah.

Hampir pada seluruh tanaman nitrogen merupakan pengatur dari penggunaan

kalium, fosfor dan penyusunan lainnya (Russell, 1949, Prianishnikov, 1950 dalam

Soepardi. 1983).

Page 10: Laporan PPKK Kelompok 5A

BAB V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa

pertumbuhan pohon sangat dipengaruhi oleh tempat tumbuh atau faktor lingkungan

seperti iklim, cahaya dan kerapatan. Semakin besar tajuk suatu pohon, maka bentuk

batangnya semakin kerucut, lebih banyak percabangan, dan TBCnya rendah.

Sedangkan semakin kecil tajuk suatu pohon, maka bentuk batangnya semakin

silindris, batang lebih lurus, dan TBCnya tinggi. Selain itu, semakin lebar jarak

tanam maka akan menghasilkan diameter batang yang lebih besar. Begitupun

sebaliknya, semakin rapat jarak tanam maka akan menghasilkan diameter batang

yang lebih kecil.

Page 11: Laporan PPKK Kelompok 5A

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan

Perkembangan Tumbuhan. Diakses pada

http://www.agrilands.net/read/full/agriwacana/tanaman/2010/11/14/faktor-

faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-dan-perkembangan-

tumbuhan.html tanggal 9 Februari 2011.

Anonim. 2010. Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Tanaman. Diakses pada

http://www.silvikultur.com/2010/11/pengaruh-cahaya-terhadap-pertumbuhan-

tanaman tanggal 9 Februari 2011.

Anonim. 2010. Pengaruh Lingkungan Terhadap Hutan. Diakses pada

http://www.silvikultur.com/2010/11/pengaruh-lingkungan-terhadap-hutan

tanggal 9 Februari 2011.

Godam. 2008. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Dan Pertumbuhan

Tumbuhan/Tanaman - Teori Biologi. Diakses pada

http://organisasi.org/faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-dan-

pertumbuhan-tumbuhan-tanaman-teori-biologi tanggal 9 Februari 2011.

Junaidi, Anwar. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman.

Diakses pada http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/10/faktor-faktor-

yang-mempengaruhi.html tanggal 9 Februari 2011.

Nasution, A Sanusi. 2009. Hubungan Faktor Iklim dengan Pertumbuhan dan

Produksi Tanaman. Diakses pada

http://sanoesi.wordpress.com/2009/01/29/hubungan-faktor-iklim-dengan-

pertumbuhan-dan-produksi-tanaman tanggal 9 Februari 2011.

Page 12: Laporan PPKK Kelompok 5A

Lampiran Gambar

Foto Tajuk Pohon 1

Page 13: Laporan PPKK Kelompok 5A

Foto Tajuk Pohon II

Page 14: Laporan PPKK Kelompok 5A

Foto Tajuk Pohon III

Page 15: Laporan PPKK Kelompok 5A

Tajuk Pohon

Page 16: Laporan PPKK Kelompok 5A

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERTUMBUHAN POHONDiperuntukan Dalam Rangka Memenuhi Tuntutan Tuga Praktikum

Lapangan Mata Kuliah PERTUMBUHAN POHON DAN KUALITAS KAYU Pada Semester empat/genap

Disusun Oleh :

KELOMPOK 5

KELAS A

FAKULTAS KEHUTANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

Page 17: Laporan PPKK Kelompok 5A

2013

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas

berkat dan rahmat-Nyalah Kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas praktikum

mata kuliah Pertumbuhan Pohon dan Kualitas kayu, yang merupakan syarat

dalam mengikuti pembelajaran pada semester empat/genap untuk mata

kuliah Pertumbuhan Pohon dan Kualitas Kayu. Laporan ini berisi tentang

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pohon.

Kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan

pembuatan makalah ini Kami mengucapkan terimakasih, semoga segala

bantuannya mendapatkan balasan dari Allah SWT.

Kritik dan saran sangat Kami harapkan demi perbaikan penulisan

dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi

Kami sebagai penulis dan pembaca sekalian.

Makassar, 07 Maret 2013

Penyusun

KELOMPOK 5A