Ppt Konseling Kelompok 5

15
KELOMPOK 5 NUR RIDA FITRI PUTRI DAMAYANTI RAF’AL HUDIA NAFILAH RATU SYIFA AULIYA KAHFI REFIANI MARSIWI SHIRLEY MELLINDA

description

Konseling

Transcript of Ppt Konseling Kelompok 5

Page 1: Ppt Konseling Kelompok 5

KELOMPOK 5

NUR RIDA FITRIPUTRI DAMAYANTI

RAF’AL HUDIA NAFILAHRATU SYIFA AULIYA KAHFI

REFIANI MARSIWISHIRLEY MELLINDA

Page 2: Ppt Konseling Kelompok 5

KONSELING

Page 3: Ppt Konseling Kelompok 5

DEFINISI KONSELING

Kata konseling (counseling) berasal dari kata counsel dari bahasa latin counselium artinya “bersama” atau “bicara bersama”. “Berbicara bersama-

sama” adalah pembicaraan konselor (counselor) dengan seorang atau beberapa klien (counselor), yang mempunyai makna sebagai hubungan timbal balik antara dua orang individu, dimana yang seorang (konselor)

berusaha membantu yang lain (klien) untuk mencapai pengertian tentang dirinya sendiri dalam hubungan dengan masalah-masalah yang dihadapinya

pada waktu yang akan datang

Page 4: Ppt Konseling Kelompok 5

Pengertian Konseling Menurut Para Ahli

1) Schertzer dan Stone (1980)“Konseling adalah upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga konseli merasa bahagia dan efektif perilakunya.” 2) Menurut Jones (1951)“Konseling adalah kegiatan dimana semua fakta dikumpulkan dan semua pengalaman siswa difokuskan pada masalah tertentu untuk diatasi sendiri oleh yang bersangkutan.”

3) A.C. English dalam Shertzer & Stone (1974)“Konseling merupakan proses dalam mana konselor membantu konseli (klien) membuat interprestasi tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana, atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuatnya.”

Page 5: Ppt Konseling Kelompok 5

4) APGA (American Personel Guidance Association) dalam Prayitno (1987 : 25)“Konseling adalah hubungan antara seorang individu yang memerlukan bantuan untuk mengatasi kecemasannya yang masih bersifat normal atau konflik atau masalah pengambilan keputusan.” 5) Talbert (1959)“Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar.”

6)Smith dalam Sertzer & Stone (1974)“Konseling merupakan proses dalam mana konselor membantu konseli (klien) membuat interprestasi tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana, atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuatnya.” 7) Menurut Division of Conseling Psychology“Konseling merupakan suatu proses untuk membantu individu mengatasi hambatan-hambatan perkembangan dirinya dan untuk mencapai perkembangan yang optimal kemampuan pribadi yang dimilikinya, proses tersebut dapat terjadi setiap waktu.”

Page 6: Ppt Konseling Kelompok 5

Simpulan konseling dari beberapa pendapat, dapat diuraikan sebagai berikut:

Konseling adalah relasi antar pribadi yang dinamis oleh dua orang. Konseling adalah usaha untuk memecahkan masalah. Cara memecahkan masalah itu dengan cara mempertimbangkan bersama-

sama melalui wawancara Pada akhirnya orang yang mempunyai masalah mampu menentukan

sendiri pemecahan masalahnya. Konseling adalah proses membantu klien supaya ia dapat secara lebih baik

dalam memahami dirinya pada saat ini dan masa yang akan datang. Tujuan akhir konseling adalah untuk mencapai kesejahteraan hidup klien.

Page 7: Ppt Konseling Kelompok 5

KONSELING DALAM KEBIDANANKonseling kebidanan adalah pertolongan dalam bentuk wawancara yang

menuuntut adanya komunikasi, interaksi yang mendalam, dan usaha bersama antara konselor (bidan) dengan konseli (klien) untuk mencapai tujuan konseling yang dapat berupa pemecahan masalah, pemenuhan

kebutuhan, ataupun perubahan tingkah laku atau sikap dalam ruang lingkup pelayanan kebidanan. Proses konseling kebidanan menggambarkan adanya kerjasama antara bidan selaku konselor dengan klien dalam mencari tahu tentang masalah yang dihadapi klien. Proses ini memerlukan keterbukaan

dari klien dan bidan agar mencapai jalan keluar pemecahan masalah klien.

Kegiatan konseling pada ibu hamil merupakan pemberian bantuan pada ibu yang akan melahirkan dengan

bimbingan proses melahirkan yang bertujuan untuk kesejahteraan ibu dan proses kelahiran dapat

berjalan dengan semetinya.

Page 8: Ppt Konseling Kelompok 5

TAHAPAN KONSELING

Secara umum proses konseling individual terbagi atas tiga tahapan: Tahap Awal Konseling

Tahap awal ini terjadi sejak klien bertemu konselor hingga berjalan proses konseling dan menemukan definisi masalah klien.

Yang dilakukan konselor : a. Membangun hubungan konseling yang melibatkan

klien yang mengalami masalah. b. Memperjelas dan mendefinisikan masalah c. Membuat penjajakan alternatif bantuan untuk mengatasi masalah d. Menegosiasikan kontrak

Page 9: Ppt Konseling Kelompok 5

Tahap PertengahanSetelah tahap Awal dilaksanakan dengan baik, proses

konseling selanjutnya adalah memasuki tahap inti atau tahap kerjaBeberapa hal yang harus dilakukan, diantaranya : a. Menjelajahi dan mengeksplorasi masalah serta keperdulian klien b. Menjaga agar hubungan konseling tetap terpelihara. c. Proses konseling agar berjalan sesuai kontrak

Tahap Akhir KonselingBeberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu: a. Konselor bersama klien membuat kesimpulan mengenai hasil proseskonseling. b. Menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan berdasarkan kesepakatanyang telah terbangun dari proses konseling sebelumnya. c. Mengevaluasi jalannya proses dan hasil konseling (penilaian segera). d. Membuat perjanjian untuk pertemuan berikutnya

Page 10: Ppt Konseling Kelompok 5

Tujuan-tujuan pada tahap akhir diantaranya :

Pada tahap akhir ditandai beberapa hal, yaitu ;

• Memutuskan perubahan sikap dan perilaku yang memadai

• Terjadinya transfer of learning pada diri klien• Melaksanakan perubahan perilaku• Mengakhiri hubungan konseling• Mengakhiri hubungan konseling

Menurunnya kecemasan klien. Hal ini diketahui setelah konselormenanyakan keadaan kecemasannya.Adanya perubahan perilaku klien kearah yang lebih positif, sehat dan dinamik.Adanya rencana hidup masa yang akan datang dengan program yang jelas.Terjadinya perubahan sikap positif, yaitu mulai dapat mengoreksi diri danmeniadakan sikap yang suka menyalahkan dunia luar, seperti orang tua,guru, teman, keadaan tidak menguntungkan dan sebagainya.

Page 11: Ppt Konseling Kelompok 5

PERBEDAAN KONSELING DENGAN PEMBERIAN NASIHAT

KONSELING PEMBERIAN NASIHAT

Proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara secara

face to face oleh seorang ahli (konselor) kepada individu (klien) yang sedang mengalami sesuatu masalah atau hambatan dalam

perkembangannya dengan tujuan agar individu tersebut dapat

mencapai perkembangannya secara optimal.Memberikan fakta-fakta sehingga klien dapat membuat

keputusan, membuat klien bertanya dan mendiskusikan masalah

pribadinya.

Pemberian Nasihat adalah memberitahukan kepada klien apa

yang sebaiknya klien lakukan, menghakimi perilakunya di masa lalu

dan sekarang. Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia Nasehat berarti

ajaran atau pelajaran baik; anjuran (petunjuk, peringatan, teguran) yang

baik. Menasihati merupakan memberi nasihat (kepada).

Menasihatkan berarti memberikan nasihat kepada. Penasihat berarti

orang yg memberi nasihat dan saran; orang yg menasihati.

DIFFERENT

Page 12: Ppt Konseling Kelompok 5

Konseling & Pemberian Nasehat

Jadi, konseling memberikan fakta-fakta sehingga klien dapat membuat keputusan, membuat klien bertanya dan mendiskusikan masalah pribadinya, lalu dan sekarang. Sedangkan, Pemberian Nasehat adalah memberitahukan klien apa yang sebaiknya klien lakukan, menghakimi perilakunya di masa lalu.

Page 13: Ppt Konseling Kelompok 5

SAAT-SAAT SULIT DALAM MELAKUKAN KONSELING Diam Makna “diam” (tidak bersuara) antara lain :

- Penolakan atau kebingungan klien- Klien dan konselor telah mencapai akhir suatu ide dan

semata-mata ragu mengatakan apa selanjutnya.- Kebingungan karena kecemasan atau kebencian.- Klien mengalami sakit dan tidak siap untuk bicara.- Klien mengharapkan sesuatu dari konselor.- Klien sedang memikirkan apa yang dikatakan.

Konselor meyakini bahwa tidak ada pemecahan bagi masalah klien

Konselor melakukan kesalahan Konselor tidak tahu jawaban dari pertanyaan klien

Page 14: Ppt Konseling Kelompok 5

Klien menolak bantuan konselor Klien merasa tidak nyaman dengan jenis kelamin konselor Waktu yang dimiliki konselor terbatas. Konselor tidak menciptakan hubungan yang baik Klien dan konselor sudah saling mengenal Klien berbicara terus dan yg dibicarakan tidak sesuai topic Konselor merasa dipermalukan dengan suatu topik

pembicaraan. Keadaan kritis

Page 15: Ppt Konseling Kelompok 5

TERIMA KASIH

SEKIAN