Layanan Bimbingan Kelompok Dan Konseling Kelompok

33
PENDAHULUAN Bimbingan kelompok dapat diartikan sebagai bantuan terhadap individu yang dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok dapat berupa penyampaian informasi ataupun aktivitas kelompok membahas masalah-masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi dan sosial. Winkel menjelaskan konseling kelompok merupakan pelaksanaan proses konseling yang dilakukan antara seorang konselor profesional dan beberapa klien sekaligus dalam kelompok kecil. Sementara menurut Gazda, konseling kelompok merupakan hubungan antara beberapa konselor dan beberapa klien yang berfokus pada pemikiran dan tingkah laku yang disadari. Layanan konseling kelompok dapat dimaknai sebagai suatu upaya pembimbing atau konselor membantu memecahkan masalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok melalui kegiatan kelompok agar tercapai perkembangan yang optimal. Tujuan layanan bimbingan kelompok dan konseling kelompok pada umumnya ialah untuk mengembangkan kemampuan berbersosialisasi khususnya kemampuan berkomunikasi peserta layanan. Pada makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai layanan bimbingan kelompok dan konseling kelompok, ditinjau dari isi layanan, tahapan, teknik dan kegiatan pendukung serta bagaimana pelaksanaan bimbingan kelompok dan konseling kelompok. 1

Transcript of Layanan Bimbingan Kelompok Dan Konseling Kelompok

Page 1: Layanan Bimbingan Kelompok Dan Konseling Kelompok

PENDAHULUAN

Bimbingan kelompok dapat diartikan sebagai bantuan terhadap individu yang

dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok dapat berupa penyampaian

informasi ataupun aktivitas kelompok membahas masalah-masalah pendidikan, pekerjaan,

pribadi dan sosial.

Winkel menjelaskan konseling kelompok merupakan pelaksanaan proses konseling

yang dilakukan antara seorang konselor profesional dan beberapa klien sekaligus dalam

kelompok kecil. Sementara menurut Gazda, konseling kelompok merupakan hubungan antara

beberapa konselor dan beberapa klien yang berfokus pada pemikiran dan tingkah laku yang

disadari. Layanan konseling kelompok dapat dimaknai sebagai suatu upaya pembimbing atau

konselor membantu memecahkan masalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing

anggota kelompok melalui kegiatan kelompok agar tercapai perkembangan yang optimal.

Tujuan layanan bimbingan kelompok dan konseling kelompok pada umumnya ialah

untuk mengembangkan kemampuan berbersosialisasi khususnya kemampuan berkomunikasi

peserta layanan.

Pada makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai layanan bimbingan kelompok

dan konseling kelompok, ditinjau dari isi layanan, tahapan, teknik dan kegiatan pendukung

serta bagaimana pelaksanaan bimbingan kelompok dan konseling kelompok.

1

Page 2: Layanan Bimbingan Kelompok Dan Konseling Kelompok

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DAN KONSELING KELOMPOK

1. LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

A. Pengertian Layanan Bimbingan Kelompok

Bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan kelompok dimana pimpinan kelompok

menyediakan informasi-informasi dan mengarahkan diskusi agar anggota kelompok menjadi

lebih sosial atau untuk membantu anggota-anggota kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan

bersama. Bimbingan kelompok juga dapat diartikan sebagai bantuan terhadap individu yang

dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok dapat berupa penyampaian

informasi ataupun aktivitas kelompok membahas masalah-masalah pendidikan, pekerjaan,

pribadi dan sosial.1

Bimbingan kelompok dapat diartikan sebagai suatu upaya bimbingan yang dilakukan

melalui situasi, proses dan kegiatan kelompok. Sasaran bimbingan kelompok adalah individu-

individu dalam kelompok agar individu yang diberikan bimbingan mendapatkan pemahaman

diri, penerimaan diri, pengarahan diri dan perwujudan diri dalam menuju perkembangan

optimal.2

Layanan bimbingan kelompok merupakan suatu cara memberikan bantuan

(bimbingan) kepada individu melalui kegiatan kelompok. Dalam layanan bimbingan

kelompok, aktivitas dan dinamika kelompok harus diwujudkan untuk membahas berbagai hal

yang berguna bagi pengembangan atau pemecahan masalah individu (siswa) yang menjadi

peserta layanan. Dalam layanan bimbingan kelompok dibahas topik-topik umum yang

menjadi kepedulian bersama di kelompok. Masalah yang menjadi topik pembicaraan dalam

layanan bimbingan kelompok, dibahas melalui suasana dinamika kelompok secara intens dan

konstruktif, diikuti oleh semua anggota kelompok di bawah bimbingan pemimpin kelompok

(pembimbing atau konselor).

Dalam layanan bimbingan kelompok harus dipimpin oleh pemimpin kelompok.

Pemimpin kelompok adalah konselor yang terlatih dan berwenang menyelenggarakan praktik

pelayanan bimbingan dan konseling. 3

1 http://warnaa-warnii.blogspot.com/2013/01/pengertian-dan-tujuan-bimbingan.html2 Gede Sedanayasa dkk, Dasar-Dasar Bimbingan Konseling, (Singaraja:Jurusan Bimbingan Konseling

Fakultas Ilmu Pendidikan Undiksha,2010 ), hlm. 303 Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2007), hlm.170

2

Page 3: Layanan Bimbingan Kelompok Dan Konseling Kelompok

B. Tujuan Layanan Bimbingan Kelompok

Secara umum layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk pengembangan

kemampuan bersosialisasi, khususnya kemampuan berkomunikasi peserta layanan.4 Secara

lebih khusus, layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk mendorong pengembangan

perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang menunjang perwujudan tingkah laku

yang lebih efektif, yakni peningkatan kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun

nonverbal para siswa. 5

Selain itu, tujuan khusus bimbingan kelompok ialah:

Melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat di hadapan teman-temannya.

Melatih siswa dapat bersikap terbuka di dalam kelompok

Melatih siswa untuk dapat membina keakraban bersama teman-teman dalam

kelompok khususnya dan teman di luar kelompok pada umumnya.

Melatih siswa untuk dapat mengendalikan diri dalam kegiatan kelompok.

Melatih siswa untuk dapat bersikap tenggang rasa dengan orang lain.

Melatih siswa memperoleh keterampilan sosial

Membantu siswa mengenali dan memahami dirinya dalam hubungannya dengan

orang lain.6

Layanan bimbingan kelompok dimaksudkan untuk memungkinkan siswa secara

bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari narasumber (terutama guru pembimbing)

yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari baik sebagai individu maupun sebagai pelajar,

anggota keluarga dan masyarakat. Bahan yang dimaksudkan dapat juga dipergunakan sebagai

acuan untuk mengambil keputusan.7

C. Fungsi Layanan Bimbingan Kelompok

Fungsi dari layanan bimbingan kelompok diantaranya adalah sebagai berikut :

4 Ibid., hlm.172 5 Prayitno, Layanan L.1-L.9 (Padang : Universitas Negeri Padang, 2004) hlm. 36 http://ewintri.wordpress.com/2012/01/02/bimbingan-kelompok/ 7 Abu Bakar M.Luddin, Dasar-Dasar Konseling, (Bandung: Citapustaka Media Perintis, 2010), hlm.47

3

Page 4: Layanan Bimbingan Kelompok Dan Konseling Kelompok

1. Memberi kesempatan yang luas untuk berpendapat dan memberikan tanggapan

tentang berbagai hal yang terjadi di lingkungan sekitar.

2. Mempunyai pemahaman yang efektif, objektif, tepat, dan cukup luas tentang berbagai

hal tentang apa yang mereka bicarakan.

3. Menimbulkan sikap yang positif terhadap keadaan sendiri dan lingkungan mereka

yang berhubungan dengan hal-hal yang mereka bicarakan dalam kelompok.

4. Menyusun progran-program kegiatan untuk mewujudkan penolakan terhadap sesuatu

hal yang buruk dan memberikan dukungan terhadap sesuatu hal yang baik.

5. Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang nyata dan langsung untuk membuahkan hasil

sebagaimana apa yang mereka programkan semula.8

D. Isi Layanan Bimbingan Kelompok

Layanan bimbingan kelompok membahas materi atau topik-topik umum baik topik

tugas maupun topik bebas. Yang dimaksud topik tugas ialah topik atau pokok bahasan yang

diberikan oleh pembimbing (pimpinan kelompok) kepada kelompok untuk dibahas.

Sedangkan topik bebas adalah suatu topik atau pokok bahasan yang dikemukakan secara

bebas oleh anggota kelompok. Secara bergiliran anggota kelompok mengemukakan topik

secara bebas, selanjutnya dipilih mana yang akan dibahas terlebih dahulu dan seterusnya.

Topik-topik yang dibahas dalam layanan bimbingan kelompok baik topik bebas

maupun topik tugas dapat mencakup bidang-bidang pengembangan kepribadian, hubungan

sosial, pendidikan, karier, kehidupan berkeluarga, kehidupan beragama dan lain sebagainya.

Topik pembahasan bidang-bidang di atas dapat diperluas ke dalam subbidang yang relevan.

Misalnya pengembangan bidang pendidikan dapat mencakup masalah cara belajar, kesulitan

belajar, gagal ujian dan lain-lain.9

E. Tahap-tahap Bimbingan Kelompok

Suatu proses layanan sangat ditentukan pada tahapan-tahapan yang harus dilalui

sehingga akan terarah, runtut, dan tepat pada sasaran. Tahap pelaksanaan bimbingan

kelompok menurut Prayitno ada empat tahapan, yaitu:

1) Tahap Pembentukan

8 http://ewintri.wordpress.com/2012/01/02/bimbingan-kelompok/9Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2007), hlm. 173

4

Page 5: Layanan Bimbingan Kelompok Dan Konseling Kelompok

Tahap ini merupakan tahap pengenalan, tahap pelibatan diri atau tahap memasukkan

diri ke dalam kehidupan suatu kelompok. Pada tahap ini pada umumnya para anggota saling

memperkenalkan diri dan juga mengungkapkan tujuan ataupun harapan-harapan yang ingin

dicapai baik oleh masing-masing, sebagian, maupun seluruh anggota. Memberikan penjelasan

tentang bimbingan kelompok sehingga masing-masing anggota akan tahu apa arti dari

bimbingan kelompok dan mengapa bimbingan kelompok harus dilaksanakan serta

menjelaskan aturan main yang akan diterapkan dalam bimbingan kelompok ini. Jika ada

masalah dalam proses pelaksanaannya, mereka akan mengerti bagaimana cara

menyelesaikannya. Asas kerahasiaan juga disampaikan kepada seluruh anggota agar orang

lain tidak mengetahui permasalahan yang terjadi pada mereka.

2) Tahap Peralihan

Tahap kedua merupakan “jembatan” antara tahap pertama dan ketiga. Ada kalanya

jembatan ditempuh dengan amat mudah dan lancar, artinya para anggota kelompok dapat

segera memasuki kegiatan tahap ketiga dengan penuh kemauan dan kesukarelaan. Ada

kalanya juga jembatan itu ditempuh dengan susah payah, artinya para anggota kelompok

enggan memasuki tahap kegiatan kelompok yang sebenarnya, yaitu tahap ketiga. Dalam

keadaan seperti ini pemimpin kelompok, dengan gaya kepemimpinannya yang khas,

membawa para anggota meniti jembatan itu dengan selamat. Adapun yang dilaksanakan

dalam tahap ini yaitu:

Menjelaskan kegiatan yang akan ditempuh pada tahap berikutnya

Menawarkan atau mengamati apakah para anggota sudah siap menjalani kegiatan

pada tahap selanjutnya

Membahas suasana yang terjadi

Meningkatkan kemampuan keikutsertaan anggota

Bila perlu kembali kepada beberapa aspek tahap pertama.

3) Tahap Kegiatan

Tahap ini merupakan inti dari kegiatan kelompok, maka aspek-aspek yang menjadi isi

dan pengiringnya cukup banyak, dan masing-masing aspek tersebut perlu mendapat perhatian

yang seksama dari pemimpin kelompok. ada beberapa yang harus dilakukan oleh pemimpin

dalam tahap ini, yaitu sebagai pengatur proses kegiatan yang sabar dan terbuka, aktif akan

tetapi tidak banyak bicara, dan memberikan dorongan dan penguatan serta penuh empati.

Tahap ini ada berbagai kegiatan yang dilaksanakan, yaitu:

5

Page 6: Layanan Bimbingan Kelompok Dan Konseling Kelompok

Masing-masing anggota secara bebas mengemukakan masalah atau topik bahasan.

Menetapkan masalah atau topik yang akan dibahas terlebih dahulu

Anggota membahas masing-masing topik secara mendalam dan tuntas.

Kegiatan selingan.

Kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan agar dapat terungkapnya masalah atau

topik yang dirasakan, dipikirkan dan dialami oleh anggota kelompok. Selain itu dapat

terbahasnya masalah yang dikemukakan secara mendalam dan tuntas serta ikut sertanya

seluruh anggota secara aktif dan dinamis dalam pembahasan baik yang menyangkut unsur

tingkah laku, pemikiran ataupun perasaan.

4) Tahap Pengakhiran

Pada tahap pengakhiran bimbingan kelompok, pokok perhatian utama bukanlah pada

berapa kali kelompok itu harus bertemu, tetapi pada hasil yang telah dicapai oleh kelompok

itu. Kegiatan kelompok sebelumnya dan hasil-hasil yang dicapai seyogyanya mendorong

kelompok itu harus melakukan kegiatan sehingga tujuan bersama tercapai secara penuh.

Dalam hal ini ada kelompok yang menetapkan sendiri kapan kelompok itu akan berhenti

melakukan kegiatan, dan kemudian bertemu kembali untuk melakukan kegiatan. Ada

beberapa hal yang dilakukan pada tahap ini, yaitu:

Pemimpin kelompok mengemukakan bahwa kegiatan akan segera diakhiri.

Pemimpin dan anggota kelompok mengemukakan kesan dan hasil-hasil kegiatan.

Membahas kegiatan lanjutan.

Mengemukakan pesan dan harapan.

Kegiatan kelompok memasuki pada tahap pengakhiran, kegiatan kelompok

hendaknya dipusatkan pada pembahasan dan penjelajahan tentang apakah para anggota

kelompok mampu menerapkan hal-hal yang mereka pelajari (dalam suasana kelompok), pada

kehidupan nyata mereka sehari-hari.10

F. Teknik Layanan Bimbingan Kelompok

Ada beberapa teknik yang bisa diterapkan dalam layanan bimbingan kelompok, yaitu:

1) Teknik Umum

10 Prayitno, 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. Cetakan Pertama. Jakarta : Ghalia Indonesia. Hlm.40

6

Page 7: Layanan Bimbingan Kelompok Dan Konseling Kelompok

Dalam teknik ini, dilakukan pengembangan dinamika kelompok. Secara garis besar

meliputi:

a. komunikasi multi arah secara efektif, dinamis dan terbuka.

b. Pemberian rangsangan untuk menimbukan inisiatif dalam pembahasan, diskusi,

analisis dan pengembangan argumentasi

c. Dorongan minimal untuk memantapkan respons dan aktivitas anggota kelompok

d. Penjelasan, pendalaman dan pemberian contoh untuk lebih memantapkan analisis,

argumentasi dan pembahasan

e. Pelatihan untuk membentuk pola tingkah laku baru yang dikendaki.

2) Permainan kelompok

Permainan dapat dijadikan sebagai salah satu tenik dalam layanan bimbingan

kelompok baik sebagai selingan maupun sebagai wahana yang memuat materi pembinaan

atau materi layanan tertentu. Permaianan kelompok yang efektif dan dapat dijadikan sebagai

teknik dalam layanan bimbingan kelompok harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut:

a. Sederhana

b. Mengembirakan

c. Menimbulkan suasana rileks dan tidak melelahkan

d. Meningkatan keakraban

e. Diikuti oleh semua anggota kelompok.11

G. Kegiatan Pendukung Layanan Bimbingan Kelompok

Layanan bimbingan kelompok memerlukan kegiatan pendukung seperti aplikasi

instrumentasi, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah dan alih tangan kasus.

1) Aplikasi Instrumentasi

Data yang dihimpun atau diperoleh melalui aplikasi instrumentasi dapat digunakan

sebagai pertimbangan dalam pembentukan kelompok, pertimbangan dalam menetapkan

seseorang atau lebih dalam kelompok layanan, materi atau pokok bahasan dalam kegiatan

layanan bimbingan kelompok. Selain itu, hasil ulangan atau ujian, hasil AUM, hasil tes,

sosiometri dan lain sebagainya merupakan bahan yang sangat berguna dalam merencanakan

dan mengisi kegiatan layanan bimbingan kelompok serta untuk tindak lanjut layanan.

2) Himpunan data

11Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2007), hlm.174

7

Page 8: Layanan Bimbingan Kelompok Dan Konseling Kelompok

Data yang dihimpun atau diperoleh melalui aplikasi instrumentasi, dihimpun dalam

himpunan data. Kemudian data tersebut dapat digunakan dalam merencanakan dan mengisi

kegiatan layanan bimbingan kelompok dengan berlandaskan asas-asas tertentu yang relevan.

3) Konferensi Kasus

Konferensi kasus dapat dilakukan sebelum atau setelah layanan bimbingan kelompok

dilakukan. Siswa yang masalahnya dikonferensikasuskan, dapat dilakukan tindak lanjut

layanan dengan menempatkan siswa tersebut ke dalam kelompok bimbingan kelompok

tertentu sesuai dengan masalahnya.

4) Kunjungan Rumah

Kunjungan rumah dapat dilakukan sebagai pendalaman dan penanganan lebih lanjut

tentang masalah siswa yang dibahas atau dibicarakan dalam layanan. Untuk melakukan

kunjungan rumah, konselor harus melakukan persiapan yang matang dan mengikutsertakan

anggota kelompok yang masalahnya dibahas.

5) Alih Tangan Kasus

Seperti pada layanan-layanan yang lain, masalah yang belum tuntas atau di luar

kewenanangan konselor dalam layanan bimbingan kelompok juga harus di alih tangankan

atau dilimpahkan kepada konselor atau petugas lain yang lebih mengetahui.12

H. Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok

Layanan bimbingan kelompok menempuh tahap-tahap kegiatan sebagai berikut:

1) Perencanaan, yang mencakup mengidentifikasi topik yang akan dibahas dalam

layanan bimbingan kelompok, membentuk kelompok, menyusun jadwal kegiatan,

menetapkan prosedur layanan, menetapkan fasilitas layanan dan menyiapkan

kelengkapan administrasi.

2) Pelaksanaan, yang mencakup kegiatan mengkomunikasikan rencana layanan

bimbingan kelompok, mengorganisasikan kegiatan layanan bimbingan kelompok,

menyelenggarakan layanan bimbingan kelompok dengan melalui tahap pembentukan,

peralihan, kegiatan dan tahap pengakhiran.

3) Evaluasi yang mencakup kegiatan menetapkan materi evaluasi, menetapkan prosedur

dan standar evaluasi, menyusun instrumen evaluasi, mengoptimalisasikan instrumen

evaluasi dan mengolah hasil aplikasi instrumen.

12Ibid.,, hlm. 175

8

Page 9: Layanan Bimbingan Kelompok Dan Konseling Kelompok

4) Analisis hasil evaluasi yang mencakup kegiatan menetapkan norma atau standar

analisis, melakukan analisis dan menafsirkan hasil analisis.

5) Tindak lanjut yang mencakup kegiatan menetapkan jenis dan arah tindak lanjut,

mengomunikasikan rencana tindak lanjut kepada pihak-pihak yang terkait dan

melaksanakan tindak lanjut.

6) Laporan, yang meliputi menyusun laporan, menyampaikan laporan kepada kepala

sekolah/madrasah dan pihak-pihak yang terkait dan mendokumentasikan laporan

layanan.

I. Beberapa Catatan Penting yang Harus Diperhatikan

Pertama, layanan bimbingan kelompok bukan sekedar kegiatan kelompok. Kegiatan

bimbingan kelompok mengemban fungsi-fungsi konseling seperti pemahaman, pencegahan,

pengentasan masalah, pengembangan, pemeliharaan dan fungsi advokasi serta menerapkan

prinsip-prinsip dan asas-asas konseling.

Kedua, kegiatan bimbingan kelompok bukan berarti membimbing kelompok,

melainkan suatu layanan terhadap sejumlah klien (siswa) sebagai anggota kelompok agar

setiap klien (siswa) memperoleh manfaat tertentu.

Ketiga, kegiatan bimbingan kelompok tidak sama dengan diskusi biasa atau rapat.

Sehingga, dalam bimbingan kelompok tidak diperlukan adanya laporan kelompok dengan

notulennya.

Keempat, heterogenitas dalam kelompok. Dinamika kelompok yang kaya dan

bersemangat memerlukan kondisi kelompok yang relatif heterogen sehingga terjadi proses

saling merangsang dan merespon dengan materi yang bervariasi.

Kelima, layanan bimbingan kelompok tidak sekedar memberikan informasi kepada

anggota kelompok.13

13 Ibid.,hlm. 178

9

Page 10: Layanan Bimbingan Kelompok Dan Konseling Kelompok

LAYANAN KONSELING KELOMPOK

A. Pengertian Layanan Konseling Kelompok

Winkel menjelaskan konseling kelompok merupakan pelaksanaan proses konseling

yang dilakukan antara seorang konselor profesional dan beberapa klien sekaligus dalam

kelompok kecil. Latipun menambahkan bahwa konseling kelompok adalah bentuk konseling

yang membantu beberapa klien normal yang diarahnya mencapai fungsi kesadaran secara

efektif. Konseling kelompok biasanya dilakukan untuk jangka waktu pendek atau

menengah.14

Layanan konseling kelompok mengikutkan sejumlah peserta dalam bentuk kelompok

dengan konselor sebagai pemimpin kegiatan kelompok. Layanan konseling kelompok

mengaktifkan dinamika kelompok untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi

pengembangan pribadi dan pemecahan masalah individu (siswa) yang menjadi peserta

layanan. Dalam konseling kelompok dibahas masalah pribadi yang dialami oleh masing-

masing anggota kelompok. Jadi, layanan konseling kelompok dapat dimaknai sebagai upaya

pembimbing atau konselor membantu memecahkan masalah-masalah pribadi yang dialami

oleh masing-masing anggota kelompok melalui kegiatan kelompok agar tercapai

perkembangan yang optimal. Dengan perkataan lain, konseling kelompok juga bisa dimaknai

sebagai suatu upaya pemberian bantuan kepada individu (siswa) yang mengalami masalah-

masalah pribadi melalui kegiatan kelompok agar tercapai perkembangan yang optimal.15

Konseling kelompok mengaktifkan dinamika kelompok untuk membahas berbagai hal

yang berguna bagi pengembangan, pribadi dan pemecahan masalah individu yang menjadi

peserta kegiatan kelompok. Dalam konseling kelompok dibahas masalah pribadi yang

dialami oleh masing-masing anggota kelompok. Konseling kelompok dapat diselenggarakan

di mana saja, di dalam ruangan ataupun di luar ruangan, di sekolah atau di luar sekolah, di

rumah salah seorang peserta atau di rumah konselor. Dimanapun layanan konseling

kelompok itu dilaksanakan harus terjamin bahwa dinamika kelompok dapat berkembang

dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan layanan.16

14Namora Lumongga Lubis, 2011. Memahami Dasar-Dasar Konseling dalam Teori dan Praktik (Jakarta : Kencana Prenada Media Group), hlm. 198

15Tohirin, 2007. Bimbingan dan Konseling di sekolah dan Madrasah (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada), hlm. 179

16 Prayitno, 2004. Layanan L.1-L.9 (Padang : Universitas Negeri Padang) hlm. 2

10

Page 11: Layanan Bimbingan Kelompok Dan Konseling Kelompok

B. Tujuan Layanan Konseling Kelompok

Tujuan khusus Konseling Kelompok ialah Konseling Kelompok terfokus pada

pembahasan masalah pribadi individu peserta kegiatan layanan. Melalui layanan kelompok

yang intensif dalam upaya pemecahan masalah tersebut para peserta memperoleh dua tujuan

sekaligus :

Terkembangkannya perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap terarah kepada

tingkah laku khususnya dalam bersosialisasi/komunikasi, dan

Terpecahkannya masalah individu yang bersangkutan dan diperolehnya imbasan

pemecahan masalah tersebut bagi individu-individu lain peserta layanan Konseling

Kelompok.17

Secara umum tujuan layanan konseling kelompok adalah berkembangnya kemampuan

sosialisasi siswa, khususnya kemampuan berkomunikasinya. Melalui layanan konseling

kelompok, hal-hal dapat menghambat atau mengganggu sosialisasi dan komunikasi siswa

diungkap dan didinamikakan melalui berbagai teknik, sehingga kemampuan sosialisasi dan

berkomunikasi siswa berkembang secara optimal. Melalui layanan Konseling kelompok juga

dapat dientaskan masalah klien (siswa) dengan memanfaatkan dinamika kelompok.18

Adapun tujuan konseling kelompok menurut Barriyah adalah :

Membantu individu mencapai perkembangan yang optimal.

Berperan mendorong munculnya motivasi kepada klien untuk merubah prilakunya

dengan memanfaatkan potensi yang dimilikinya.

Klien dapat mengatasi masalahnya lebih cepat dan tidak menimbulkan gangguan

emosi.

Menciptakan dinamika sosial yang berkembang intensif.

Mengembangkan keterampilan komunikasi dan interaksi sosial yang baik dan hebat.

George dan Cristiani juga menjelaskan bahwa konseling kelompok dimanfaatkan

sebagai proses belajar dan upaya membantu klien dalam pemecahan masalahnya.

Ada beberapa kelebihan atau keuntungan yang dapat diperoleh klien melalui

konseling kelompok seperti yang dikemukakan Hough berikut ini :

Konseling kelompok menerapkan pendekatan yang menjalin hubungan perasaan

sebagai sebuah kelompok dalam masyarakat yang sudah saling terasing dan tidak

memiliki aturan yang jelas.

17 Ibid, hlm. 418 Tohirin, 2007. Bimbingan dan Konseling di sekolah dan Madrasah (Jakarta : PT RajaGrafindo

Persada), hlm. 181

11

Page 12: Layanan Bimbingan Kelompok Dan Konseling Kelompok

Kelompok juga saling memberikan dukungan dalam menghadapi masalah yang

dihadapi setiap orang.

Kelompok dapat memberikan kesempatan untuk belajar antara satu sama lain.

Kelompok dapat menjadi motivator bagi masing-masing klien.

Kelompok dapat menjadi tempat yang baik untuk menguji dan mencoba prilaku yang

baru.

Kelompok menanamkan perasaan tentram kepada anggotanya.

Sedangkan kekurangan yang terdapat dalam konseling kelompok seperti yang ditulis

oleh Latipun adalah :

Klien perlu menjalani konseling individual terlebih dahulu sebelum mengikuti

konseling kelompok.

Konselor harus memberikan perhatian secara adil pada semua anggota kelompok. Dan

hal ini bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan.

Kelompok dapat bubar seketika karena masalah dalam “proses kelompok”.

Klien yang sulit mempercayai orang lain akan berpengaruh negatif pada situasi

konseling secara keseluruhan.19

C. Isi Layanan Konseling Kelompok

Layanan konseling kelompok membahas masalah-masalah pribadi yang dialami oleh

masing-masing anggota kelompok. Secara bergiliran anggota kelompok mengemukakan

masalah pribadinya secara bebas, selanjutnya dipilih mana yang akan dibahas dan dientaskan

terlebih dahulu dan seterusnya.20

D. Teknik Layanan Konseling Kelompok

1. Teknik Umum : Pengembangan Dinamika Kelompok

Secara umum, teknik-teknik yang digunakan oleh pemimpin kelompok dalam

menyelenggarakan layanan konseling kelompok mengacu kepada berkembangnya dinamika

kelompok yang diikuti oleh seluruh anggota kelompok, dalam rangka mencapai tujuan

layanan. Teknik-teknik ini secara garis besar meliputi :

Komunikasi multiarah secara efektif dinamis dan terbuka.

19 Namora Lumongga Lubis, 2011. Memahami Dasar-Dasar Konseling dalam Teori dan Praktik (Jakarta : Kencana Prenada Media Group), hlm. 205-206

20 Tohirin, 2007. Bimbingan dan Konseling di sekolah dan Madrasah (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada), hlm. 182

12

Page 13: Layanan Bimbingan Kelompok Dan Konseling Kelompok

Pemberian rangsangan untuk menimbulkan inisiatif dalam pembahasan, diskusi,

analisis, pengembangan argumentasi.

Dorongan minimal untuk memantapkan respon dan aktivitas anggota kelompok.

Penjelasan, pendalaman, dan pemberian contoh untuk lebih memantapkan analisis,

argumentasi dan pembahasan.

Pelatihan untuk membentuk pola tingkah laku (baru) yang dikehendaki.

2. Permainan Kelompok

Permainan kelompok yang efektif bercirikan : (1) sederhana, (2) menggembirakan, (3)

menimbulkan suasana relaks dan tidak melelahkan, (4) meningkatkan keakraban, dan (5)

diikuti oleh semua anggota kelompok.21

E. Tahapan Konseling Kelompok

1. Prakonseling

Tahap prakonseling dianggap sebagai tahap persiapan pembentukan kelompok.

Adapun hal-hal mendasar yang dibahas pada tahap ini adalah para klien yang telah diseleksi

akan dimasukkan dalam keanggotaan yang sama menurut pertimbangan homogenitas.

Penting sekali pada tahapan ini konselor menanamkan harapan pada anggota kelompok agar

bahu membahu mewujudkan tujuan bersama sehingga proses konseling akan berjalan efektif.

2. Tahap Permulaan

Tahap ini ditandai dengan dibentuknya struktur kelompok. Black menguraikan secara

sistematis langkah yang dijalani pada tahap permulaan adalah perkenalan, pengungkapan

tujuan yang ingin dicapai, penjelasan aturan dan penggalian ide dan perasaan. Adapun tujuan

yang ingin dicapai pada tahap ini adalah anggota kelompok dapat saling percaya satu sama

lain serta menjaga hubungan yang berpusat pada kelompok melalui saling memberi umpan

balik, memberi dukungan, saling toleransi terhadap perbedaan dan saling memberi penguatan

positif.

3. Tahap Transisi

Tahap ini disebut Prayitno sebagai tahap peralihan. Hal umum yang sering terjadi

pada tahap ini adalah terjadinya suasana ketidakseimbangan dalam diri masing-masing

anggota kelompok. Konselor diharapkan dapat membuka permasalahan masing-masing

anggota sehingga masalah tersebut dapat bersama-sama dirumuskan dan diketahui

21 Tohirin, 2007. Bimbingan dan Konseling di sekolah dan Madrasah (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada), hlm. 182-183

13

Page 14: Layanan Bimbingan Kelompok Dan Konseling Kelompok

penyebabnya. Dan konselor sebagai pemimpin kelompok harus dapat mengontrol dan

mengarahkan anggotanya untuk merasa nyaman dan menjadikan anggota kelompok sebagai

keluarganya sendiri.

4. Tahap Kerja

Prayitno menyebut tahap ini sebagai tahap kegiatan. Tahap ini dilakukan setelah

permasalahan anggota kelompok diketahui penyebabnya sehingga konselor dapat melakukan

langkah selanjutnya yaitu menyusun rencana tindakan. Kegiatan kelompok pada tahap ini

dipengaruhi pada tahapan sebelumnya. Jadi apabila pada tahap sebelumnya berlangsung

dengan efektif maka tahap ini juga dapat dilalui dengan baik, begitupun sebaliknya. Apabila

tahap ini berjalan dengan baik, biasanya anggota kelompok dapat melakukan kegiatan tanpa

mengharapkan campur tangan pemimpin kelompok lebih jauh.

5. Tahap Akhir

Tahap ini adalah tahapan dimana anggota kelompok mulai mencoba prilaku baru yang

telah mereka pelajari dan dapatkan dari kelompok. Umpan balik adalah hal penting yang

sebaiknya dilakukan oleh masing-masing anggota kelompok. Hal ini dilakukan untuk menilai

dan memperbaiki prilaku kelompok apabila belum sesuai.

Sehubungan dengan pengakhiran kegiatan, Prayitno mengatakan bahwa kegiatan

kelompok harus ditujukan pada pencapaian tujuan yang ingin dicapai dalam kelompok.

Apabila pada tahap ini terdapat anggota yang memiliki masalah belum dapat terselesaikan

pada tahap sebelumnya, maka pada tahap ini masalah tersebut harus diselesaikan.

Konselor dapat memastikan waktu yang tepat untuk mengakhiri proses konseling.

Apabila anggota kelompok merasakan bahwa tujuan telah tercapai dan telah terjadi

perubahan prilaku maka proses konseling dapat segera diakhiri.

6. Pascakonseling

Jika proses konseling telah berakhir, sebaiknya konselor menetapkan adanya evaluasi

sebagai bentuk tindak lanjut dari konseling kelompok. Evaluasi bahkan sangat diperlukan

apabila terdapat hambatan dan kendala yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan dan

perubahan prilaku anggota kelompok setelah proses konseling berakhir.

Konselor dapat menyusun rencana baru atau melakukan perbaikan pada rencana yang

telah dibuat sebelumnya. Apapun hasil dari proses konseling kelompok yang telah dilakukan

seyogyanya dapat memberikan peningkatan pada seluruh anggota kelompok. Karena inilah

inti dari konseling kelompok yaitu untuk mencapai tujuan bersama.22

22 Namora Lumongga Lubis, 2011. Memahami Dasar-Dasar Konseling dalam Teori dan Praktik (Jakarta : Kencana Prenada Media Group), hlm213-216

14

Page 15: Layanan Bimbingan Kelompok Dan Konseling Kelompok

F. Kegiatan Pendukung Konseling Kelompok

Pertama, aplikasi instrumental. Data yang dihimpun atau diperoleh melalui aplikasi

instrumentasi dapat digunakan sebagai :

Pertimbangan dalam pembentukan kelompok konseling kelompok.

Pertimbangan dalam menetapkan seseorang atau lebih dalam kelompok

layanan konseling kelompok.

Materi atau pokok bahasan kegiatan layanan konseling kelompok.

Kedua, himpunan data. Data dalam himpunan data yang dihasilkan melalui aplikasi

instrumentasi, dapat digunakan untuk merencanakan dan mengisi kegiatan layanan konseling

kelompok.

Ketiga, konferensi kasus.konferensi kasus dapat dilakukan sebelum kegiatan layanan

konseling kelompok dimulai dan dapat juga sebagai tindak lanjut dari kegiatan layanan

konseling kelompok untuk peserta tertentu.

Keempat, kunjungan rumah. Untuk melakukan kunjungan rumah, perlu dilakukan

persiapan secara baik dengan melibatkan anggota kelompok yang masalahnya dibahas dalam

konseling kelompok.

Kelima, alih tangan kasus.23

G. Pelaksanaan Layanan Konseling Kelompok

1) Perencanaan yang mencakup kegiatan :

Membentuk kelompok

Mengidentifikasi dan meyakinkan klien (siswa) tentang perlunya masalah

dibawa ke dalam layanan konseling kelompok.

Menempatkan klien dalam kelompok.

Menyusun jadwal kegiatan.

Menetapkan prosedur layanan.

Menyiapkan kelengkapan administrasi.

2) Pelaksanaan yang mencakup kegiatan :

Mengkomunikasikan rencana layanan konseling kelompok.

Mengorganisasikan kegiatan layanan konseling kelompok.

Menyelenggarakan layanan konseling kelompok melalui tahap-tahap :

23 Tohirin, 2007. Bimbingan dan Konseling di sekolah dan Madrasah (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada), hlm. 184

15

Page 16: Layanan Bimbingan Kelompok Dan Konseling Kelompok

a. Pembentukan.

b. Peralihan.

c. Kegiatan, dan

d. Pengakhiran.

3) Evaluasi yang mencakup kegiatan :

Menetapkan materi evaluasi.

Menetapkan prosedur evaluasi.

Menyusun instrumen evaluasi.

Mengoptimalisasikan instrumen evaluasi.

Mengolah hasil aplikasi instrumen.

4) Analisis hasil evaluasi yang mencakup kegiatan :

Menetapkan norma atau standar analisis.

Melakukan analisis, dan

Menafsirkan hasil analisis.

5) Tindak lanjut yang mencakup kegiatan :

Menetapkan jenis dan arah tindak lanjut.

Mengkomunikasikan rencana tindak lanjut kepada pihak-pihak terkait

Melaksanakan rencana tindak lanjut.

6) Laporan yang mencakup kegiatan :

Menyusun laporan layanan konseling kelompok.

Menyampaikan laporan kepada kepala sekolah atau madrasah dan kepada

pihak-pihak lain yang terkait.

Mengkomunikasikan laporan layanan.24

H. Komponen Layanan Bimbingan Kelompok dan Konseling Kelompok

1. Pemimpin Kelompok

Pemimpin kelompok adalah konselor yang terlatih dan berwenang menyelenggarakan

praktik konseling profesional.

a. Karakteristik Pemimpin Kelompok

24 Ibid, hlm. 185-186

16

Page 17: Layanan Bimbingan Kelompok Dan Konseling Kelompok

Mampu membentuk kelompok dan mengarahkannya sehingga terjadi

dinamika kelompok dalam suasana interaksi antara anggota kelompok yang

bebas, terbuka dan demokratik, saling mendukung dan meringankan beban.

Berwawasan luas dan tajam sehingga mampu mengisi, menjembatani,

meningkatkan, memperluas.

Memiliki kemampuan hubungan antar-personal yang hangat dan nyaman,

sabar dan memberi kesempatan, jujur, disiplin dan kerja keras.

b. Peran Pemimpin Kelompok

1. Pembentukan kelompok dari sekumpulan (calon) peserta (terdiri atas 8-10 orang),

sehingga terpenuhi syarat-syarat kelompok yang mampu secara aktif

mengembangkan dinamika kelompok, yaitu :

Terjadinya hubungan antara anggota kelompok, menuju keakraban diantara

mereka.

Tumbuhnya tujuan bersama diantara anggota kelompok, dalam suasana

kebersamaan.

Berkembangnya itikad dan tujuan bersama untuk mencapai tujuan kelompok.

Terbinanya kemandirian pada diri setiap anggota kelompok.

Terbinanya kemandirian kelompok.

2. Penstrukturan yaitu membahas bersama anggota kelompok apa, mengapa dan

bagaimana layanan Konseling Kelompok dilaksanakan.

3. Pentahapan kegiatan konseling kelompok.

4. Penilaian segera hasil layanan konseling kelompok.

5. Tindak lanjut layanan.

2. Anggota Kelompok

a. Besarnya Kelompok

Kelompok yang terlalu kecil, misalnya 2-3 orang akan mengurangi efektifitas

Konseling Kelompok. Sebaliknya kelompok yang terlalu besar juga kurang efektif, karena

jumlah peserta yang terlalu banyak, maka partisipasi aktif individual dalam dinamika

kelompok menjadi kurang intensif, kesempitan berbicara.

b. Homogenitas/Heterogenitas Kelompok

Layanan konseling kelompok memerlukan anggota kelompok yang dapat menjadi

sumber-sumber bervariasi untuk membahas suatu topik atau memecahkan masalah tertentu.

Dalam hal ini anggota kelompok yang homogen kurang efektif dalam konseling kelompok.

17

Page 18: Layanan Bimbingan Kelompok Dan Konseling Kelompok

Sebaliknya, anggota kelompok yang heterogen akan menjadi sumber yang lebih kaya untuk

pencapaian tujuan layanan.

c. Peranan Anggota Kelompok

1. Aktifitas Mandiri

Masing-masing anggota kelompok beraktifitas langsung dan mandiri dalam

bentuk:

Mendengar, memahami dan merespon dengan tepat dan positif.

Berpikir dan berpendapat.

Menganalisis, mengkritisi dan beragumentasi.

Merasa, berempati dan bersikap.

Berpartisipasi dalam kegiatan bersama.

2. Aktifitas mandiri masing-masing anggota kelompok itu diorientasikan pada

kehidupan bersama dalam kelompok. Kebersamaan ini diwujudkan melalui :

Pembinaan keakraban dan keterlibatan secara emosional antar anggota

kelompok.

Kepatuhan terhadap aturan kegiatan dalam kelompok.

Komunikasi jelas dan lugas dengan lembut dan bertata krama.

Saling memahami, memberi kesempatan dan membantu.

Kesadaran bersama untuk menyukseskan kegiatan kelompok.25

d. Sifat Kelompok

Ada dua macam sifat kelompok yang terdapat dalam konseling kelompok, yaitu :

1. Sifat Terbuka

Dikatakan sebagai sifat terbuka karena pada kelompok ini dapat menerima

kehadiran anggota baru setiap saat sampai batas yang telah ditetapkan.

2. Sifat Tertutup

Sifat tertutup maksudnya adalah konselor tidak memungkinkan masuknya klien

baru untuk tergabung dalam kelompok yang telah terbentuk.

e. Waktu Pelaksanaan

Batas akhir pelaksanaan konseling kelompok sangat ditentukan seberapa besar

permasalahan yang dihadapi kelompok. Latipun menambahkan penjelasannya dengan

25 Prayitno, 2004. Layanan L.1-L.9 (Padang : Universitas Negeri Padang) hlm. 4-13

18

Page 19: Layanan Bimbingan Kelompok Dan Konseling Kelompok

mengatakan bahwa batasan waktu yang biasanya ditetapkan pada konseling kelompok pada

umumnya dilakukan satu hingga dua kali dalam seminggu. Hal ini dikarenakan apabila

terlalu jarang (misalnya, satu kali dalam dua minggu) akan menyebabkan banyaknya

informasi dan umpan balik yang terlupakan.26

26 Namora Lumongga Lubis, 2011. Memahami Dasar-Dasar Konseling dalam Teori dan Praktik (Jakarta : Kencana Prenada Media Group), hlm. 211-212

19

Page 20: Layanan Bimbingan Kelompok Dan Konseling Kelompok

KESIMPULAN

Layanan bimbingan kelompok dapat diartikan suatu upaya bimbingan yang dilakukan

melalui situasi, proses dan kegiatan kelompok. Sasaran bimbingan kelompok adalah individu-

individu dalam kelompok agar individu yang diberikan bimbingan mendapatkan pemahaman

diri, penerimaan diri, pengarahan diri dan perwujudan diri dalam menuju perkembangan

optimal.

Layanan konseling kelompok dapat dimaknai sebagai upaya pembimbing atau

konselor membantu memecahkan masalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing

anggota kelompok melalui kegiatan kelompok agar tercapai perkembangan yang optimal.

Dengan perkataan lain, konseling kelompok juga bisa dimaknai sebagai suatu upaya

pemberian bantuan kepada individu (siswa) yang mengalami masalah-masalah pribadi

melalui kegiatan kelompok agar tercapai perkembangan yang optimal.

Adapun tahapan dalam layanan bimbingan kelompok terdiri dari tahap pembentukan,

tahap peralihan, kegiatan dan tahap pengakhiran. Kemudian, dalam layanan konseling

kelompok terdiri dari enam tahapan yakni, tahap prakonseling, tahap permulaan, tahap

transisi, tahap kerja, tahap akhir dan pascakonseling.

Dalam layanan bimbingan kelompok dibahas topik-topik umum yang menjadi

kepedulian bersama di kelompok. Masalah yang menjadi topik pembicaraan dalam layanan

bimbingan kelompok, dibahas melalui suasana dinamika kelompok secara intens dan

konstruktif, diikuti oleh semua anggota kelompok di bawah bimbingan pemimpin kelompok

(pembimbing atau konselor), dan pada konseling kelompok membahas masalah-masalah

pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok. Secara bergiliran anggota

kelompok mengemukakan masalah pribadinya secara bebas, selanjutnya dipilih mana yang

akan dibahas dan dientaskan terlebih dahulu dan seterusnya.

20

Page 21: Layanan Bimbingan Kelompok Dan Konseling Kelompok

LAPORAN HASIL OBSERVASI

Kami melakukan observasi mengenai Layanan Bimbingan Kelompok dan Konseling

Kelompok pada hari Sabtu, 29 Maret 2014 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan.

1. Nama sekolah : Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan (MAN 1 Medan).

2. Nama guru BK : Asrul Yafizham M.Pd. Kons.

Fasilitas Layanan Bimbingan Konseling :

Adanya ruang BK yang cukup memadai dan bagus.

Hasil wawancara dengan guru BK :

1. Menurut Bapak apa itu Layanan Bimbingan kelompok dan Konseling Kelompok ?

Layanan bimbingan kelompok itu adalah suatu pemberian informasi kepada peserta

didik dalam pengembangan potensi yang dimilikinya melalui kegiatan kelompok guna

dalam rangka mengembangkan pola pikir, perasaan atau tindakan atas suatu topic

yang dibincangkan bersama–sama.

Layanan konseling kelompok adalah yang membahas tentang masalah yang sama

yang dialami/dilakukan oleh dua orang atau lebih yang dibentuk menjadi sebuah

kelompok. Layanan konseling kelompok ini lebih dipicu oleh kasus/permasalahan.

Contohnya : ada 6 orangg yang mempunyai permasalahan yang sama yaitu seringnya

datang terlambat ke sekolah, mereka dikumpulkan dan dijadikan sebuah kelompok

dan dilakukanlah proses layanan konseling.

2. Apakah Layanan Bimbingan Kelompok dan Konseling Kelompok sudah diterapkan di

madrasah ini Pak ?

Alhamdulilllaah, layanan tersebut sudah diterapkan.

3. Selama melakukan Layanan Bimbingan Kelompok dan Konseling kelompok, apa

kendalanya Pak ?

Kendalanya lebih kepada waktu. Ketika melakukan proses layanan konseling kelompok

pasti memakai waktu mata pelajaran lainnya, karena dalam melakukan konseling

kelompok itu membutuhkan waktu yang cukup lama, jadi ya kendalanya ialah kurang

bisa manage waktu.

21

Page 22: Layanan Bimbingan Kelompok Dan Konseling Kelompok

4. Menurut Bapak, apa manfaat dari Layanan Bimbingan Kelompok dan Konseling

Kelompok ?

Manfaatnya itu positif, tapi semua itu tergantung kepada individu.

5. Apa tujuan dari Layanan Bimbingan Kelompok dan Konseling Kelompok Pak ?

Tujuannya itu untuk merubah ketidaksesuain prilaku. Atau untuk mengembangkan pola

pikir, perasaan ataupun tingkah laku terhadap topic yang akan dibahas bersama-sama

atau perkelompok

22

Page 23: Layanan Bimbingan Kelompok Dan Konseling Kelompok

DAFTAR PUSTAKA

Lumongga Lubis, Namora. 2011. Memahami Dasar-Dasar Konseling dalam Teori dan

Praktik. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di sekolah dan Madrasah. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada.

Prayitno. 2004. Layanan L.1-L.9. Padang : Universitas Negeri Padang.

Sedanayasa, Gede dkk. 2010. Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. Singaraja:Jurusan Bimbingan

Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Undiksha

M.Luddin, Abu Bakar. 2010. Dasar-Dasar Konseling. Bandung: Citapustaka Media Perintis

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan&Konseling Kelompok Cetakan Pertama. Jakarta: Ghalia

Indonesia

http://warnaa-warnii.blogspot.com/2013/01/pengertian-dan-tujuan-bimbingan.html

http://ewintri.wordpress.com/2012/01/02/bimbingan-kelompok/

23