laporan bimbingan dan konseling kelompok

48
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era yang semakin maju ini, setiap individu dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan dan kemajuan, hal ini juga berlaku dalam pengembangan diri. Pengembangan diri adalah mengembangkan diri baik dalam segi fisik maupun psikis. Dalam hal psikis adalah bagaimana cara kita mengatasi masalah yang menganggu kehidupan kita sehari – hari salah satunya melalui kegiatan konseling kelompok. Bimbingan dan Konseling Kelompok adalah salah satu layanan bimbingan dan konseling yang terdiri dari 6-8 orang yang menggunakan dinamika kelompok yang bertujuan untuk mengentaskan masalah masing – masing anggota kelompok. Konseling kelompok menekankan pada pengembangan pribadi, yaitu membantu individu – individu dengan cara mendorong pencapaian tujuan perkembangan dan memfokuskan pada kebutuhan dan kegiatan belajarnya. Dalam konseling kelompok semua anggota juga belajar dalam konseling kelompok juga belajar untuk mengenali dirinya sendiri dalam hubungannya dengan 1

description

dec.2010..

Transcript of laporan bimbingan dan konseling kelompok

Page 1: laporan bimbingan dan konseling kelompok

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era yang semakin maju ini, setiap individu dituntut untuk dapat

mengikuti perkembangan dan kemajuan, hal ini juga berlaku dalam

pengembangan diri. Pengembangan diri adalah mengembangkan diri baik

dalam segi fisik maupun psikis. Dalam hal psikis adalah bagaimana cara

kita mengatasi masalah yang menganggu kehidupan kita sehari – hari

salah satunya melalui kegiatan konseling kelompok.

Bimbingan dan Konseling Kelompok adalah salah satu layanan

bimbingan dan konseling yang terdiri dari 6-8 orang yang menggunakan

dinamika kelompok yang bertujuan untuk mengentaskan masalah masing

– masing anggota kelompok. Konseling kelompok menekankan pada

pengembangan pribadi, yaitu membantu individu – individu dengan cara

mendorong pencapaian tujuan perkembangan dan memfokuskan pada

kebutuhan dan kegiatan belajarnya. Dalam konseling kelompok semua

anggota juga belajar dalam konseling kelompok juga belajar untuk

mengenali dirinya sendiri dalam hubungannya dengan anggota lain

ataupun orang lain di luar kelompok itu.

Bimbingan dan Konseling kelompok membantu individu untuk

mengentaskan masalah yang mengganggu kehidupan efektif sehari – hari.

Hal ini berguna dalam hal pengembangan diri yang berkaitan dengan

psikis terutama bagi individu yang bermasalah karena banyak individu

yang belum mampu untuk menyelesaikan permasalahannya secara

mandiri. Oleh karena itu, Bimbingan dan konseling kelompok sangat

dibutuhkan untuk membantu perkembangan pribadi dari seorang individu

dengan melalui format kelompok.

B. Tujuan.

Penyusunan laporan praktik Bimbingan dan Konseling Kelompok

yang dilakukan bertujuan untuk :

1

Page 2: laporan bimbingan dan konseling kelompok

1. Memenuhi tugas ahir mata kuliah praktik Bimbingan dan

Konseling Kelompok

2. Memberikan pengalaman kepada praktikan guna terjun ke lapangan

kelak.

C. Manfaat.

Manfaat yang didapat dari penyusunan laporan praktik Bimbingan

dan Konseling Kelompok ini adalah memberikan pemahaman atas konsep

yang telah dipelajari sebelumnya. Pengalaman yang didapat memberikan

referensi dan masukan sendiri bagi praktikan.

D. Kerangka Kerja

Kerangka kerja yang dilakukan oleh praktikan dalam praktik ini

adalah sebagai berikut :

1. Pemantapan konsep praktik Bimbingan dan Konseling Kelompok

2. Melakukan simulasi secara makro maupun mikro bersama mahasiswa

satu kelas.

3. Melaksanakan praktik Bimbingan kelmpok topic tugas

4. Melaksanakan praktik Konseling Kelompok.

5. Menyusun hasil praktik Bimbingan dan Konseling Kelompok

6. Melaporkan hasil praktik Bimbingan dan Konseling Kelompok

7. Pertanggung jawaban secara lisan atas laporan hasil praktik Bimbingan

dan Konseling Kelmpok

E. Waktu dan Tempat

Ada dua kegiatan Bimbingan dan Konseling kelompok. Pada kegiatan

bimbingan kelompok dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal : kamis, 09 Desember 2010

Waktu : 14.00 – 16.00 WIB

Tempat : Lab.BK.gd.a2.lt.3

2

Page 3: laporan bimbingan dan konseling kelompok

Sedangkan pada kegiatan kegiatan Konseling kelompok dilaksanakan

pada :

Hari / Tanggal : Senin, 20 Desember 2010

Waktu : 09.00 – 10.00 WIB

Tempat : Pusat Kegiatan Mahasiswa FIP

3

Page 4: laporan bimbingan dan konseling kelompok

BAB II

KERANGKA KONSEPTUAL BIMBINGAN DAN KONSELING

KELOMPOK

A. Pengertian, Tujuan, Azaz

1. Bimbingan Kelompok

a) Pengertian Bimbingan Kelompok

Menurut Tohirin (2007: 170) Bimbingan kelompok adalah suatu

cara memberikan bantuan kepada individu (siswa) melalui kegiatan

kelompok.

Menurut Mungin (2005:38) Bimbingan Kelompok merupakan

layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada individu untuk

membahasa masalah atau topic umum secara luas dan mendalam yang

bermanfaat bagi anggota kelompok,

Sedangkan menurut Dewa Ketut Sukardi. (2002:48) Bimbingan

kelompok yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah

peserta didik secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari

nara sumber tertentu (terutama dari pembimbing/ konselor) yang

berguna untuk menunjang kehidupannya sehari-hari baik individu

maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat serta untuk

pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Dari beberapa pengertian para ahli diatas maka dapat disimpulkan

bahwa Bimbingan Kelompok merupakan salah satu layanan Bimbingan

dan Konseling yang diberikan kepada siswa melalui kegiatan kelompok

yang menekankan pada hubungan antar pribadi pada anggota kelompok

yang membahas masalah umum secara luas untuk memperoleh berbagai

pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan.

b) Tujuan Bimbingan Kelompok

Mungin (2005:39) memberikan tujuan Bimbingan Kelompok agar

individu mampu memberikan informasi seluas-luasnya kepada angota

kelompok supaya mereka dapat membuat rencana yang tepat serata

4

Page 5: laporan bimbingan dan konseling kelompok

membuat keputusan yang memadai mengnai hal-hal yang berkaitan

dengan masa depan serta cenderung bersifat pencegahan.

Prayitno (2004) Tujuan yang ingin dicapai dalam bimbingan

kelompok yaitu penguasaan informasi untuk tujuan yang lebih luas,

pengembangan pribadi, dan pembahasan masalah atau topik-topik

umum secara luas dan mendalam yang bermanfaat bagi para anggota

kelompok.

Dari tujuan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan Bimbingan

Kelompok adalah memberikan informasi seluas-luasnya guna

pengembangan pribadi dalam membuat keputusan yang versifat

pencegahan.

c) Azaz

1) Asas kesuka relaan

Anggota kelompok diharapkan secara sukarela dan tidak ada

paksaan dalam mengungkapkan pendapatnya.

2) Asas Keterbukaan

Anggota kelompok diharapkan mau membuka diri dan terus terang

sehingga pendapatnya mudah dipahami oleh orang lain. Sedang

dipihak konselor, diwujudkan dengan mau menjawab pertanyaan

dari anggota kelompok.

3) Asas Kegiatan

Dalam mencapai tujuannya anggota kelompok harus melakukan

sendiri kegiatannya agar menghasilkan sesuatu. Partisipasi dari

semua anggota kelompok harus ada dan konselor mendukung

anggota kelompok agar mau berpendapat.

4) Asas Kenormatifan

Seluruh proses bimbingan kelompok berjalan sesuai dengan norma-

norma yang ada.

5) Asas Kerahasiaan

5

Page 6: laporan bimbingan dan konseling kelompok

Konselor harus memegang asas ini dengan baik agar mendapatkan

kepercayaan dari klien. Jika ada pribadi anggota kelompok yang

buruk terbuka. Maka dirahasiakan dan tidak terbeberkan.

2. Konseling Kelompok

a. Pengertian

Menurut Prayitno (1997:37) konseling kelompok yaitu layanan

bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien)

memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan

permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok; masalah

yang dibahas itu adalah masalah-masalah pribadi yang dialami oleh

masing-masing anggota kelompok.

Mungin (2005:33) memberikan pengertian bahwa Konseling

Kelompok merukan hubungan antar-pribadi yang menekankan pada

proses berfikir secara sadar, perasaan-perasaan, dan prilaku-prilaku

untuk meningkatkan kesadaran akan pertumbuhan dan perkembangan

individu yang sehat

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Konseling

Kelompok merupakan hubungan antar pribadi yang menekankan pada

prosen berfikir untuk meningkatkan kesadaran akan pertumbuhan dan

perkembangan individu yang sehat dengan memanfaatkan dinamika

kelompok.

b. Tujuan

Tujuan umum konseling kelompok adalah mengembangkan

kepribadian siswa dimana berkembang kemampuan sosialisasinya,

komunikasinya, kepercayaan diri, kepribadian dan mampu memecahkan

masalah yang berlandaskan nilai ilmu dan agama.

Sedangkan tujuan khususnya adalah:

1) Membahas topic yang mengandung masalah actual, hangat dan

menarik, perhatian anggota kelompok

6

Page 7: laporan bimbingan dan konseling kelompok

2) Individu dapat mengatasi masalahnya dengan cepat dan tidak

menimbulkan emosi

c. Asas

1) Kerahasiaan

Asas ini menjadi paling utama karena menyangkut data pribadi

dari anggota kelompok. Segaa hal mengenai informasi yang muncul

dalam kegiatan konseling kelompok harus dirahasiakan.

2) Kesukarelaan

Anggota kelompok diharapkan secara sukarela dan tidak ada

paksaan dalam mengungkapkan pendapatnya. diwujudkan dengan

mau menjawab pertanyaan dari anggota kelompok

3) Keterbukaan

Anggota kelompok diharapkan mau membuka diri dan terus terang

sehingga pendapatnya mudah dipahami oleh orang lain.

4) Kegiatan

Dalam mencapai tujuannya anggota kelompok harus melakukan

sendiri kegiatannya agar menghasilkan sesuatu. Partisipasi dari semua

anggota kelompok harus ada dan konselor mendukung anggota

kelompok agar mau berpendapat. Sehingga pemecahan masalah untuk

anggota yang masalhnya terpilih dapat tercapai.

5) Kenormatifan

Seluruh proses bimbingan kelompok berjalan sesuai dengan

norma-norma yang ada.

B. PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Bimbingan Kelompok

a. Tahap Pembentukan

Pada tahap ini, pemimpin kelompok melaksanakan sesuai dengan

tahapan-tahapannya, yaitu :

7

Page 8: laporan bimbingan dan konseling kelompok

Pemimpin kelompok membuka kegiatan dengan mengucapkan

salam dan menerima anggota secara terbuka, pemimpin kelompok

juga menanyakan kabar anggota.

Pemimpin kelompok mengucpkan terimakasih atas kedatangan

anggota.

Pemimpin kelompok memimpin doa untuk memulai kegiatan,

Pemimpin kelompok mnjelaskan pengertian dan tujuan kegiatan

bimbingan kelompok.

Pemimpin kelompok menjelaskan cara pelaksanaan dan asas-asas

yang trdapat dalam kegiatan bimbingan kelompok. Dalam

menjelaskan asas-asas Bimbingan kelompok, PK menjelaskan

dengan bahasanya sendiri sehingga lebih mudah dimengerti oleh

anggota.

Pemimpin kelompok melakukan perkenalan antara pmimpin

kelompok dengan semua anggota.

Pemimpin kelompok mngadakan permainan agar anggota

kelompok bisa lebih akrab sehingga kegiatan bisa berlangsung

dengan lancer. Permainan yang dilaksanakan adalah “Pak dosen

bilang”.

Pemimpin kelompok mengadakan kontrak waktu dengan anggota

agar pelaksanaan kegiatan ini bisa lebih efektif.

Pada tahap ini, anggota kelompok masih terlihat tegang,

tetapi lambat laun anggota merasa nyaman dan siap untuk

melanjutkan kegiatan.

b. Tahap Peralihan

Pada tahap ini, pemimpin kelompok melaksanakan sesuai

dengan urutannya, yaitu :

Pemimpin kelompok menjelaskan kembali mengenai kegiatan

Bimbingan Kelompok, yaitu mulai dari pngertian, tujuan, cara

pelaksanaan dan asas-asasnya.

8

Page 9: laporan bimbingan dan konseling kelompok

Pemimpin kelompok memberikan contoh topik, baik topik tugas

maupun topik bebas.

Pemimpin kelompok menanyakan kesiapan anggota untuk

melanjutkan kegitan.

Pemimpin kelompok mengenali suasana ksiapan anggota, yaitu

dengan menanyai anggota satu per satu

Pada tahap ini pemimpin kelompok tidak mengalami kesulitan

karena anggota benar-benar telah menunjukkan kesiapannya untuk

melanjutkan kegiatan.

c. Tahap Kegiatan

Pada tahap ini, yang dilakukan pmimpin kelompok adalah

sebagai berikut :

Pemimpin kelompok menentukan topik yang akan dibahas. Pada

kegiatan ini topik yang dibahas adalah topik bebas.

Pemimpin kelompok mempersilahkan anggota kelompok untuk

mengemukakan topik. Pemimpin kelompok menanyakan kenapa

topik itu harus dibahas.

Pemimpin kelompok beserta anggota kelompok menentukan topik

yang akan dibahas. Pada kegiatan ini topik yang dibahas adalah

mengenai pacaran.

Pemimpin kelompok beserta anggota menentukan subtopic.

Subtopik yang ditentukan adalah pengertian pacaran, tujuan

pacaran, dan dampak positif dan negatif dari pacaran.

Pemimpin kelompok beserta anggota kelompok membahas topic

tersebut secara tuntas

Pemimpin kelompok meminta kepada anggota untuk

menyimpulkan hasil dari pembahasan topik tersebut.

Pada tahap ini masih ada anggota yang belum mau

berpendapat apabila tidak ditunjuk. Tetapi anggota yang aktif lebih

banyak daripada anggota yang pasif. Dalam menyimpulkan isi

9

Page 10: laporan bimbingan dan konseling kelompok

pembahasan, pemimpin kelompok tidak menyimpulkan sendiri,

tetapi memberi kesempatan kepada anggota untuk menyimpulkan.

d. Tahap Pengakhiran

Pada tahap ini yang dilakukan pemimpin kelompok adalah

sebagai berikut :

Pemimpin kelompok membritahukan kepada anggota bahwa

kegiatan bimbingan kelompok akan segera diakhiri.

Pemimpin kelompok meminta semua anggota kelompok untuk

mengungkapkan kesan-kesannya setelah mengikuti kegiatan

Bimbingan Kelompok ini.

Pemimpin kelompok dan anggota membahas kegiatan lanjutan

dan anggota setuju apabila diadakan kegiatan Bimbingan

Kelompok lagi.

Pemimpin kelompok mengucapkan terimakasih kepada anggota

atas partisipasinya dalam kegiatan ini.

Pemimpin kelompok memimpin doa untuk menutup kegiatan.

Pemimpin kelompok berjabat tangan dengan anggota sebagai

tanda perpisahan,

Pemimpin kelompok mngakhiri kegiatan dengan mengucapkan

salam.

Pemimpin kelompok memberikan lembar laiseg kepada anggota

untuk diisi

2. Konseling Kelompok

a. Tahap pembentukan

Tahap ini merupakan tahap pengenalan dan penjajakan,

dimana  para peserta diharapkan dapat lebih terbuka menyampaikan

harapan keinginan dan tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh masing-

masing anggota. Penampilan pemimpin kelompok pada tahap ini

hendaknya benar-benar bisa meyakinkan anggota kelompok sebagai

10

Page 11: laporan bimbingan dan konseling kelompok

orang yang bisa dan bersedia membantu anggota kelompok

mencapai tujuan yang diharapkan

Yang dilakukan dalam tahap pembentukan antara lain:

1) Menerima secara terbuka dan mengucapkan terima kasih atas

kehadiran dan kesediaan anggota kelompok melaksanakan

kegiatan.

2) Berdoa secara bersama, sesuai dengan agama dan kepercayaan

masing – masing.

3) Menjelaskan pengertian konseling kelompok (disesuaikan dengan

kegiatan apa yang direncanakan).

4) Menjelaskan tujuan bimbingan kelompok atau konseling

kelompok.

5) Menjelaskan cara pelaksanaan konseling kelompok.

6) Menjelaskan asas-asas bimbingan dan konseling yaitu asas

kerahasiaan, kesukarelaan, kegiatan, keterbukaan, kenormatifan.

7) Melaksanakan  perkenalan dilanjutkan dengan permainan

pengakraban.

b. Tahap peralihan/transisi

Tahap peralihan/transisi adalah suatu tahap setelah proses

pembentukan dan sebelum tahap kerja kelompok. Pada tahap ini

pemimpin kelompok sekali lagi harus jeli dalam melihat dan

membaca situasi

Yang dilakukan dalam tahap peralihan, antara lain:

1)Menjelaskan kembali kegiatan konseling kelompok

2)Menawarkan sambil mengamati apakah para anggota sudah siap

menjalani kegiatan pada tahap selanjutnya (tahap ketiga).

3)Mambahas suasana kesiapan anggota kelompok

c. Tahap kegiatan

Tahapan kegiatan merupakan tahap inti dari proses suatu

kelompok dan merupakan kehidupan yang sebenarnya dari

kelompok. Tahap ini sangat  menentukan keberhasilan kegiatan

11

Page 12: laporan bimbingan dan konseling kelompok

kelompok. Jika tahap sebelumnya berhasil dengan baik, maka tahap

ini akan berlangsung dengan lancar.

Yang dilakukan dalam tahap kegiatan, yaitu:

1) Setiap anggota kelompok mengemukakan masalah pribadi yang

perlu mendapat bantuan kelompok untuk pengentasannya.

2) Kelompok memilih masalah mana yang hendak dibahas dan

dientaskan pertama, kedua, ketiga, dst.

3) Klien (anggota kelompok yang masalahnya dibahas)

memberikan gambaran yang lebih rinci mengenai masalah yang

dialaminya.

4) Seluruh anggota kelompok aktif membahas masalah klien

melalui berbagai cara, seperti  : bertanya, menjelaskan,

mengkritisi, memberi contoh, mengemukakan  pengalaman

pribadi, menyarankan.

5) Klien setiap kali diberi kesempatan untuk merespon apa-apa

yang ditampilkan oleh rekan-rekan anggota kelompok.

6) Kegiatan selingan

d. Tahap pengakhiran

Tahap pengakhiran secara keseluruhan merupakan akhir dari

serangkaian pertemuan  kelompok. Keseluruhan pengalaman yang

diperoleh anggota selama proses kerja ini memerlukan perhatian

khusus dari pimpinan kelompok, terutama ketika kelompok hendak

dibubarkan. Pembubaran kelompok secara keselruhan idealnya

dilakukan setelah tujuan kelompok tercapai.

Yang dilakukan dalam tahap pengakhiran, yaitu:

1) Mengemukakan bahwa kegiatan akan segera diakhiri

2) Menanyakan UCA kepada anggota yang masalahnya dibahas

3) Pemimpin kelompok dan anggota kelompok mengemukakan

pesan dan kesan.

4) Membahas kegiatan lanjutan

5) Mengucapkan terima kasih

12

Page 13: laporan bimbingan dan konseling kelompok

6) Doa penutup

7) Perpisahan

C. Dinamika Kelompok dan Permainan Kelompok

1. Dinamika Kelompok

Dinamika merupakan sesuatu yang mengandung arti tenaga

kekuatan, selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri

secara memadai terhadap keadaan. Dinamika juga berarti adanya

interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok dengan

kelompok secara keseluruhan. Keadaan ini dapat terjadi karena selama

ada kelompok, semangat kelompok (group spirit) terus-menerus ada

dalam kelompok itu, oleh karena itu kelompok tersebut bersifat

dinamis, artinya setiap saat kelompok yang bersangkutan dapat berubah

Kelompok adalah kumpulan orang-orang yang merupakan

kesatuan sosial yang mengadakan interaksi yang intensif dan

mempunyai tujuan bersama. Menurut W.H.Y. Sprott mendefinisikan

kelompok sebagai beberapa orang yang bergaul satu dengan yang lain.

Kurt Lewin berpendapat ”the essence of a group is not the similarity or

dissimilarity of its members but their interdependence”.

Dinamika kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari

dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologi secara jelas

antara anggota satu dengan yang lain yang dapat berlangsung dalam

situasi yang dialami secara bersama.

Dinamika kelompok juga dapat didefinisikan sebagai konsep yang

menggambarkan proses kelompok yang selalu bergerak, berkembang

dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu berubah-ubah.

Dinamika kelompok mempunyai beberapa tujuan, antara lain:

a. Membangkitkan kepekaan diri seorang anggota kelompok terhadap

anggota kelompok lain, sehingga dapat menimbulkan rasa saling

menghargai

13

Page 14: laporan bimbingan dan konseling kelompok

b. Menimbulkan rasa solidaritas anggota sehingga dapat saling

menghormati dan saling menghargai pendapat orang lain

c. Menciptakan komunikasi yang terbuka terhadap sesama anggota

kelompok

d. Menimbulkan adanya i’tikad yang baik diantara sesama anggota

kelompok.

2. Permainan

a. Syarat

- Memberikan dinamika didalam kelompok

- Mampu mengintegrasikan suasana kelompok

- Memberikan keakraban antara anggota kelompok yang

mulanya belum mengenal antar satu dengan yang lain.

- Mudah dipahami

b. Fungsi

Ada beberapa fungsi dari permainan yaitu :

- Memberikan penyegaran pikiran kembali setelah serius

melakukan kegiatan

- Membentuk dinamika kelompok

- Menambah akrab anggota kelompok

D. Pemimpin Kelompok

1) Syarat seorang Pemimpin Kolompok

Menurut Wibowo (2005 118) Ada beberapa syarat seorang

pemimpin kelompok didalam melaksanakan konseling kelompok yaitu :

- Mempunyai kemampuan memimpin kelompok

- Mengerti tahapan konseptual maupun operasional konseling kelompok

- Mengetahui azaz konsling kelompok

- Mampu mendorong kelompok untuk mengikuti instruksi

2) Tugas Pemimpin Kelompok

- Membuat dan mempertahankan kelompok

14

Page 15: laporan bimbingan dan konseling kelompok

Yaitu pemimpin kelompok kelompok konseling. Pemimpin idealnya

bertindak untuk mempertahankan agar anggota tetap hadir dan

mengikuti kelompok yang dibuatnya. Tugas utamnaya adalah

menciptakan sistim sosial yang tercermin didalam kelompok

konseling.

- Pemimpin kelompok berupaya agar kelompok menjadi sistem sosial

yang bersifat teurapetik.di dalam kelompok konseling pemimpin

kelompok bertindak sebagai agen perubahan tidak langsung. Yaitu

membawa kelompok dari satu factor kuratif ke factor kuratif lainnya

melalui pembentukan budaya kelompok.

- Membentuk norma-norma

Dibentuk berdasarkan harapan anggota kelompok terhadap kelompok

dan pengarahan langsung.

3) Keterampilan Pemimpin Kelompok

Ada beberapa kualifikasi yang harus dimiliki oleh serang

pemimpin kelompok yaitu diantaranya :

- Mendengar aktif

- Merefleksi dan menginterpretasi

- Menjelaskan dan memberikan umpan balik

- Merangkum

- Menjelaskan pertanyaan

E. Hasil Perubahan Anggota Kelompok

Beberapa hal yang dapat diharapkan setelah mengikuti kegiatan

Bimbingan Kelompok sesuai dengan tujuan dari pembentukan kelompok

Bimbingan Kelompok. Sedangkan pada hasil perubahan atas Konseling

Kelompok adalah terselesaikannya masalah yang dialami oleh anggota

kelompok terpilih masalahnya.

15

Page 16: laporan bimbingan dan konseling kelompok

BAB III

PRA KEGIATAN KONSELING KELOMPOK

A. Persiapan

1) Akademik

Praktikan menyiapkan materi Konseling Kelompok yang

terangkum dalam Operasionalisasi Layanan Konseling Kelompok.

Materi yang didapat dari perkuliahan. Persiapan akademik lainnya

adalah dengan melakukan simulasi agar mempunyai pandangan

mengenai jalannya praktik Konseling Kelompok. Simulasi dilakukan

secara makro dan mikro.

2) Fisik dan Mental

Persiapan fisik yang dilakukan oleh Praktikan seperti menjaga

kesehatan dengan melakukan kegiatan olahraga, dan menjaga pola

makan. Sedangkan persiapan mental yang dilakukan adalah dengan

melakukan simulasi agar mempunyai gambaran psikologi mengenai

suasana kelompok.

3) Administratif

Pada persiapan ini Praktikan mengisi dengan menyiapkan lembar

penilaian segera (Laiseg) sesuai jumlah anggota kelompok. Selain itu

juga Praktikan menyiapkan lembar observasi bagi observer serta.

B. Upaya Rekruitment Anggota

Hal yang dilakukan Praktikan adalah dengan menyebarkan

undangan mengenai kegiatan Konseling Kelompok ini. Undangan yang

disebarkan untuk mencari anggota dilakukan melalui pesan singkat

elektronik, telephone, serta melalui jejaring sosial yang adadi internet.

Selain itu juga Praktikan mengundang calon anggota kelompok secara

langsung bertemu kepada calon anggota. Ada juga calon anggota yang

mengajak temannya.

16

Page 17: laporan bimbingan dan konseling kelompok

C. Penyusunan Prosedur Operasional Kegiatan

Pelaksanaan penyusunan prosedur operasional kegiatan yang

dilakukan meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap

evaluasi, tahap analisis data, follow up, dan pelaporan. Operasionalisasi

Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok terlampir.

1. Tahap perencanaan berisi tentang pembentukan kelompok, penyusunan

jadwal kegiatan, menetapkan fasilitas layanan, dan menyiapkan

kelengkapan administrasi.

2. Tahap pelaksanaan berisi tentang mengkomunikasikan rencana layanan

bimbingan dan konseling kelompok, mengkoordinir kegiatan layanan

bimbingan dan konseling kelompok, menyelenggarakan layanan

konseling kelompok melalui tahap pelaksanaan: (1) Pembentukan; (2)

Peralihan; (3) Kegiatan; dan (4) Pengakhiran.

3. Tahap evaluasi berisi tentang menetapkan materi evaluasi, menetapkan

prosedur evaluasi, menyusun instrumen evaluasi, mengoptimalisasikan

instrumen evaluasi, dan mengolah hasil evaluasi.

4. Tahap analisis hasil evaluasi yang berisi tentang menetapkan norma

standard analisis, melakukan analisis, menafsirkan hasil analisis.

5. Tahap tindak lanjut yang berisi tentang menetapkan jenis dan arah

tindak lanjut, mengkomunikasikan rencana tindak lanjut kepada pihak

terkait, merencanakan rencana tidak lanjut.

6. Tahap pelaporan yang berisi tentang menyusun laporan layanan

bimbingan dan konseling kelompok, menyampaikan laporan, dan

mendokumentasikan laporan layanan bimbingan dan konseling

kelompok

17

Page 18: laporan bimbingan dan konseling kelompok

BAB IV

PELAKSANAAN DAN HASIL BIMBINGAN DAN

KONSELING KELOMPOK

A. Pelaksanaan Bimbingan Kelompok

1. Deskripsi Tahap

Setelah semua rencana disiapkan dan kelengkapan sarana serta

prasarana dipastikan siap, kegiatan bimbingan kelompok dilaksanakan sesuai

kesepakatan yaitu pada hari Kamis tanggal 09 Desember 2010, jam 14.00 –

16.00 WIB, dan bertempat di Kampus Fakultas Ilmu Pendidikan A2 lantai 3,

ruang laboraturium jurusan BK. Kegiatan ini diikuti oleh 8 orang anggota dan

3 orang observer. Dimana kegiatan bimbingan kelompok ini meliputi 4 tahap

yaitu :

a. Tahap Pembentukan

Kegiatan ini dimulai dengan salam yang dilakukan oleh pemimpin

kelompok dilanjutkan ucapan terimakasih kepada anggota yang telah hadir

disusul dengan doa yang dipimpin oleh Pemimpin Kelompok.

Sebagai awal keakraban antar anggota kelompok maka pemimpin

kelompok memulai perkenalan dilanjutkan anggota kelompok. Supaya

anggota kelompok mengetahui kegiatan Bimbingan kelompok maka

dilanjutkan dengan penjelasan menganai kegiatan Bimbingan Kelompok.

Penjelasan berisi pengertian, tujuan, azaz, peranan pemimpin dan anggota

kelompok, cara pelaksanaan, serta topik yang akan dibahas. Beberapa

anggota bertanya seputar penjelasan Pemimpin Kelompok.

Setelah memberikan penjelasan sebagai lanjutan keakraban dan

jembatan ke tahap selanjutnya yaitu tahap peralihan, pemimpin kelompok

memberikan permainan ”sambung kata”. Pemimpin Kelompok terlibat

18

Page 19: laporan bimbingan dan konseling kelompok

dalam permainan ini yang ditujukan agar tidak hanya antar anggota

kelompok saja yang akrab, melainkan juga dengan pemimpin kelompok.

Setelah permainan selesai disepakati bersama anggota kelompok untuk

melaksanakan kegiatan Bimbingan Kelompok selama 30 menit.

b. Tahap Peralihan

Tahap ini dilaksanakan oleh Pemimpin Kelompok dengan

menawarkan secara verbal kepada anggota kelompok apakah sudah siap

untuk mengikuti kegiatan selanjutnya.

Dilanjutkan dengan penjelasan ulang mengenai Bimbingan Kelompok

topik tugas sebagai pemahaman sehingga peran anggota kelompok dapat

terlaksana dengan efektif. Kemudian Pemimpin kelompok melanjutkan

kegiatan dengan memberikan topik tugas yaitu konservasi dan

memberikan penjelasan mengapa topik itu dipilih.

c. Tahap Kegiatan

Pembahasan selanjutnya merupakan pemilihan sub topik. Pemimpin

Kelompok menawarkan kepada anggota mengenai pemilihan ini. Pada

pemilihan topik ini beberapa topik muncul dan disepakati oleh kelmpok

untuk membahas tiga sub topik utama yaitu, pengertian, manfaat, dan

pelaksanaan di kampus Unnes.

Pemimpin kelompok memberikan kesempatan kepada anggota

kelompok untuk mengemukakan pendapatnya mengenai topik yang

dibahas. Pemimpin kelompok memandu proses jalannya kegiatan sesuai

dengan sub – sub topik bahasan yang telah disepakati. Setelah topik

dibahas secara detail dan jelas pemimpin kelompok menyimpulkan

pembicaraan yang telah dibahasnya.

d. Tahap Pengakhiran

Mendekati waktu yang telah ditentukan Pemimpin Kelompok

mengisyaratkan dengan melihat jam sebagai salah satu isyarat non verbal

baru dilanjutkan dengan mengatakan bahwa kegiatan akan segera berahir.

19

Page 20: laporan bimbingan dan konseling kelompok

Selanjutnya pemimpin kelompok mendorong anggota kelompok untuk

mengungkapkan kesan dan pesan selama mengikuti kegiatan ini

dilanjutkan dengan memberikan lembar Laiseg untuk diisi. Sementara

mengisi, Pemimpin Kelompok menawarkan kegiatan lanjutan.

Setelah selesai Pemimpin Kelompok menutup dengan doa serta

berterimakasih kepada anggota kelompok yang hadir. Kegiatan diahiri

dengan berjabat tangan antar anggota kelompok dan pemimpin kelompok

2. Upaya pemimpin Kelompok Menumbuhkan Dinamika Kelompok dan

cara mengatasi Hambatan

Upaya yang telah dilakukan oleh praktikan dalam menumbuhkan

dinamika kelompok adalah dengan memberikan suasana yang hamnis,

hangat dan terbuka. Tingkah laku yang menumbuhkan dinamika yangs

udah dilakukan oleh praktikan adalah dengan berkenalan secara

terbuka, yang selanjutnya diikuti oleh anggota kelompok. Selain itu

juga permainan yang digunakan oleh praktikan juga telah menimbulkan

dinamika kelompok yang baik.

Namun ada hambatan yang praktikan alami, yaitu anggota

kelompok yang diam dan cenderung pasif. Praktikan memahami

keadaan yang kurang mendukung, maka praktikan menggunakan

permaian untuk mengendurkan suasana. Selain itu juga pada tahap

kegiatan ada beberapa anggota kelompok yang memonopoli pendapat.

Praktikan melakukan penyebaran pendapat kepada anggota kelompok

yang pasif dengan mempersilahkan anggota tersebut. Sehingga

pendapat muncul secara seimbang.

B. Pelaksanaan Konseling Kelompok

1. Deskripsi Tahap

Setelah rencana, kelengkapan siap dan sarana prasana dipastikan

siap, kegiatan bimbingan kelompok dilaksanakan sesuai kesepakatan

20

Page 21: laporan bimbingan dan konseling kelompok

yaitu pada hari Kamis tanggal 20 Desember 2010, jam 09.00 – 10.00

WIB, dan bertempat di Kampus Pusat Kegiatan Mahasiswa Fakultas

Ilmu Pendidikan. Kegiatan ini diikuti oleh 7 orang anggota dan 2 orang

observer. Dimana kegiatan bimbingan kelompok ini meliputi 4 tahap

yaitu :

a. Tahap I ( Tahap Pembentukan )

Pemimpin kelompok mengucapkan salam dan memimpin

doa. Setelah itu pemimpin kelompok memberikan ucapan terima

kasih kepada anggota konseling kelompok.Pemimpin kelompok

menjelaskan pengertian, tujuan, manfaat, azas – azas dan cara

pelaksanaan dalam konseling kelompok. Setelah pemimpin

kelompok menjelaskan hal tersebut, pemimpin kelompok

mengadakan perkenalan yang dimulai dari pemimpin kelompok

yang dilanjutkan dengan para anggota kelompok secara bergantian.

Langkah berikutnya, untuk lebih mengakrabkan anggota

satu dengan yang lain, pemimpin kelompok mengadakan suatu

permainan yaitu “ menyambung sajak “ dimana anggota diberikan

selembar kertas kecil kemudian menuliskan nama masing –

masing, pada tahap pertama kertas diputarkan ke arah kanan

mengikuti arah jarum jam sebanyak satu kali. Setelah menerima

kertas kembali, anggota kelompok diminta untuk menuliskan suatu

kata kerja kemudian kertas tersebut dilipat dan diputar ke arah

kanan kembali sebanyak satu kali. Kemudian anggota kelompok

menuliskan nama dari salah satu dari anggota kelompok dengan

bebas di atas kertas yang telah diputar. Terakhir, kertas diputar

kembali sebanyak 1 kali dan kemudian anggota kelompok dapat

membuka lipatan kertas tersebut dan membacakannya. Dalam

permainan ini, tidak ada sistem salah maupun benar sehingga pada

saat membaca kertas tersebut hanya disertai dari ekspresi wajah

21

Page 22: laporan bimbingan dan konseling kelompok

dari masing – masing anggota kelompok yang membentuk suatu

pernyataan di luar dugaan para anggota kelompok.

b. Tahap II ( Peralihan )

Tahap peralihan dimasuki setelah keadaan sudah mulai

akrab satu sama lain kemudian pemimpin kelompok menayakan

kepada anggota kelompok untuk memasuki kegiatan lebih lanjut.

Setelah itu, pemimpin kelompok menjelaskan kembali tentang

pengertian, tujuan, azas – azas dan cara pelaksanaan dari konseling

kelompok kemudian, konselor menanyakan kembali kepada

anggota kelompok apakah sudah mengerti dari hakekat dari

konseling kelompok. Apabila sudah mengerti, konselor

menawarkan kontrak waktu untuk melaksanakan kegiatan

konseling kelompok. Pada konseling kelompok kali ini, waktu yang

disepakati ± 45 menit. Setelah menyepakati waktu, konselor

meminta anggota kelompok untuk mengucapkan janji kerahasiaan

dalam konseling kelompok kemudian menjelaskan tentang contoh

– contoh masalah yang dapat dibahas dalam konseling kelompok.

c. Tahap III ( Kegiatan )

Setelah melihat kesiapan anggota kelompok memasuki

tahap kegiatan, konselor langsung masuk ke tahap kegiatan dengan

awal yaitu memberikan kesempatan kepada para anggota kelompok

untuk mengungkapkan masalah pribadi masing – masing. Pada

awalnya, sempat selama beberapa detik anggota kelompok belum

ada yang terbuka untuk mengungkapkan masalahnya tetapi

beberapa detik kemudian ada beberapa anggota yang mulai

mengungkapkan masalahnya. Pengungkapan masalah dilakukan

secara bergantian oleh para anggota kelompok dengan sukarela.

Terungkap beberapa masalah yang dikemukakan oleh masing –

masing anggota kelompok kemudian, konselor meminta pendapat

22

Page 23: laporan bimbingan dan konseling kelompok

dari anggota kelompok permasalahan mana yang dianggap paling

penting untuk dibahas untuk saat ini yang mengganggu dalam

kehidupan sehari – hari.

Setelah semua anggota kelompok mengungkapkan

permasalahannya masing – masing berdasarkan kesepakatan,

masalah yang dipilih adalah masalah yang dialami oleh Dk yang

mempunyai permasalahan dengan teman satu kamarnya (az) yang

menjadikan ruang gerak di kosnya menjadi terbatas. Permasalahan

tidak hanya sebatas pada ruang gerak saja. Namun menjadikan

hubungan Dk dengan teman teman satu kosnya menjadi renggang

yang dikarenakan teman sekamarnya menyebarkan suasana yang

kurang menjadikan Dk diterima. DK belum mengetahui penyebab

az berlaku demikian terhadapnya. Masalah ini terjadi begitu saja.

Dk mulai mengetahui bahwa az berlaku demikian semenjak dua

minggu sebelumnya. Setelah mengungkapkan latar belakang

masalah Dk secara singkat, pemimpin kelompok mulai mulai

mempersilahkan kepada anggota lain untuk menggali masalah

secara lebih mendalam untuk mendapatkan suatu pemecahan

masalah bagi Dk. Ada beberapa anggota kelompok yang pada

awlanya diam saja. Pemimpin kelompok berusaha memberikan

dorongan kepadabeberapa anggota tersebut. Beberapa kali

dorongan masih saja belum mau memberikan pendapatnya,

sehingga pemimpin kelompok terpaksa menunjuk anggota tersebut

untuk berpendapat.

Pada tahap ini, dinamika kelompok sudah terbentuk yang

dapat dilihat dari anggota kelompok yang mulai aktif memberikan

tanggapan terhadap permasalahan yang dibahas. Setelah, anggota

kelompok mengemukakan pendapatnya atau memberikan solusi

alternatif kepada saudara Dk, Pemimpin Kelompok menyimpulkan

beberapa poin atau solusi yang ditawarkan kepada Dk, diantaranya

adalah :

23

Page 24: laporan bimbingan dan konseling kelompok

Mencoba menyapa az dengan ramah agar suasana sedikit mencair

Tetap mencoba menyapa walaupun tanggapan dari az dingin atau

malah tidak ada

Mengirim pesan singkat kepada az yang berisi menanyakan ada apa

yang terjadi terhadap dirinya.

Mencoba membicarakan empat mata dengan kepala dingin.

Teknik bimbingan

d. Tahap IV ( Tahap Pengakhiran )

Tahap pengakhiran dimasuki ketika konselor

menyimpulkan beberapa solusi yang ditawarkan oleh anggota

kelompok lain dan anggota yang bermasalah merasa dapat

menerima solusi – solusi yang ditawarkan oleh anggota kelompok

yang lain. Dalam hal ini, setelah konselor menyimpulkan tentang

beberapa poin di atas, konselor menanyakan pendapat kepada Dk

mengenai pendapat dari anggota kelompok lain. Setelah Dk,

merasa dapat menerima dan berusaha melakukan yang diusulkan

oleh anggota kelompok lain, konseling kelompok ini sudah

memasuki tahap pengakhiran dengan konselor juga melihat kontrak

waktu yang telah disepakati menunjukkan konseling kelompok

harus diakhiri.

Setelah itu, konselor menanyakan kepada Dk tentang hal –

hal apa yang sekiranya akan dia lakukan setelah mengikuti kegiatan

konseling kelompok ini. Kemudian, konselor juga menanyakan

kesan dan pesan dari semua anggota kelompok mengenai kegiatan

konseling kelompok dan hal – hal apa saja yang diperoleh dari

kegiatan konseling kelompok ini. Semua anggota kelompok

memberikan kesan dan pesan yang positif terhadap kegiatan

konseling kelompok dan konselor kemudian menawarkan kegiatan

konseling lanjutan untuk membahas permasalahan yang lain, para

anggota kelompok antusias menanggapinya dan menyetujui untuk

24

Page 25: laporan bimbingan dan konseling kelompok

diadakan kegiatan konseling kelompok lanjutan. Pemimpin

kelompok mengakhiri kegiatan terebut dengan ucapan terima kasih

dan memimpin doa. Tahap ini ditutup dengan bersalaman dengan

semua anggota kelompok dan mengucapkan terima kasih.

2. Upaya Pemimpim Kelompok Menumbuhkan Dinamika Kelompok dan

Cara Mengatasi Hambatan

Pada kegiatan ini praktikan mengalami kesulitan pada waktu

permainan yang bertujuan untuk menumbuhkan dinamika kelompok.

Pada waktu ini praktikan menggunakan permainan bermain sambung

puisi. Ada beberapa anggota yang tidak suka bermain puisi. Cara yang

praktikan lakukan untuk tetap menumbuhkan dinamika di dalam

permainan ini adalah dengan memberikan contoh secara lisan kepada

angogota kelompok. Sehingga anggota yang tadinya kurang suka

bermain sambung puisi menjadi mau untuk meneruskan puisinya. Ada

3. Masalah Yang Muncul

a) Masalah dengan teman satu kamar

b) Kasih sayang kepada double parents

c) Bingung memilih spesifikasi jurusan

d) Sahabat juga suka pada cewek yang sama

4. Cara Menetapkan Masalah

Cara yang dilakukan untuk menetapkan masalah yang dibahas

secara tuntas yaitu dengan cara melihat masalah mana disaat sekarang

sangat mengganggu anggota kelompok yang mempunyai masalah. Dan

atas persetujuan bersama, setelah semua menyetujui masalah yang

akan dibahas secara tuntas menanyakan kepada anggota kelompok

yang masalahnya akan dibahas, setelah mendapat persetujuan dari

anggota kelompok yang masalahnya akan dibahas barulah masalah

tersebut dibahas secara tuntas

25

Page 26: laporan bimbingan dan konseling kelompok

C. Hasil Bimbingan dan Konseling Kelompok

1. Perubahan Pada Anggota Kelompok

Hasil dari bimbingan kelompok yang diadakan meliputi

penambahan pemahaman dari anggota kelompok, minimal anggta

kelompok sudah berani mengutarakan pendapatnya serta meresume

pembicaraan didalam suatu kelompok. Hal ini terlihat dari hasil Laiseg

dan jawaban lisan dari anggota kelompok sendiri. Sedangkan pada

konseling kelompok pribadi yang masalahnya terpilih merasakan

terbantu dengan adanya masukan dan pendapat yang muncul dari anggota

kelompok lain.

2. Deskripsi UCA

a. UCA DALAM Bimbingan Kelompok Topik Tugas

- Pertemuan : I (Pertama)

- Topic : Konservasi

- Hari/Tanggal/Waktu : 09 Desember 2010, 14.00-16.00 WIB

NO

Klien

Aspek Penilaian Segera(Laiseg)

Understanding (Pemahaman)

Confortable (Kenyamanan)

Action (Tindakan)

1. WL konservasi bukan hanya sebatas penghijauan namun juga ada konservasi ekonomi

senang dan mndapatkan pengetahuan baru

karena ada program unnes bersepeda, maka akan berusaha mengikuti aturan bersepeda dalam kampus

2. RO pemahaman mendalam tentang konservasi

senang melakukan konservasi diri sendiri

3. AT pengertian konservasi biasa saja melakukan kegiatan bisa

4. BM mendapatkan share merasa lebih baik menyebarkan

26

Page 27: laporan bimbingan dan konseling kelompok

pengetahuan mengenai konservasi

pemahaman yang didapat kepada teman

5. TD Jenis Konservasi sangat banyak tidak hanya mencakup hutan

lebih mengerti yang menjadikan senang mendapatkan pengetahuan baru

mendukung konservasi kampus

6. MD pemahaman tentang arti, rencana, dan pelaksanaan konservasi

lebih membuka pikiran dan senang bisa melhat masalah

lebih membuka pikiran dalam memahami suatu topic

Secara keseluruhan anggota kelompok sudah mendapatkan pemahaman

mengenai konservasi dan mau mengikuti program yang dicanangkan oleh

kampus. Pemahaman yang tercapai dan tindakan yang akan dilakukan sudah

terpengaruh oleh adanya kegiatan BImbingan Kelmpok topic tugas.

b. UCA Dalam Konseling Kelompok

- Pertemuan : I (Pertama)

- Hari/Tanggal/Waktu : 09 Desember 2010, 14.00-16.00 WIB

NO

Klien

Aspek Penilaian Segera(Laiseg)

Understanding (Pemahaman)

Confortable (kenyamanan)

Action (Tindakan)

1. IK mendapatkan pengalaman menyelesaikan masalah dengan banyak teman

senang mendapatkan pengalaman

menjadikan referensi diri

2. RZ Kebersamaan dan kekeluargaan

senang bisa berbagi cerita bersama

memberikan solusi jika menemukan masalah yang

27

Page 28: laporan bimbingan dan konseling kelompok

mirip

3. RY kerukunan antar teman sekamar harus terjadi

senang ikut memberi solusi bila ada masalah mirip

4. DN masalah dapat dipecahkan bersama

lebih baik karena bisa membantu

menjadikan referensi diri

5. FD Mengatasi masalah dengan teman sekamar

senang menjaga hubungan baik dengan teman satu kamar

6. WS kalau menjadi orang jangan terlalu gengsi menegur teman sekamar

senang aplikasi kalau jadi rang jangan gengsi

7. DK pemahaman bagaimana memecahkan maslah dengan teman satu kamar

lega dapat mengungkapkan masalahnya dan mendapatkan solusi

mencoba saran dan solusi yang didapatkan dengan keputusan sendiri

Secara keseluruhan anggota kelompok sudah mau berpendapat dan

memberikan solusi kepada DK yang masalahnya terpilih. Pada DK sendiri sudah

merasakan perubahan pola piker dari yang tadinya gengsi untuk mengawali

penyelesaian maslah denga teman satu kamar menjadi mau untuk mengawali

penyelesaian masalahnya.

28

Page 29: laporan bimbingan dan konseling kelompok

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari semua tahap atau proses kegiatan bimbingan kelompok yang

dilaksanakan dapat diambil simpulan bahwa :

1. Topik tugas dalam bimbingan kelompok ini adalah pemanasan global

yang mencakup pengertian, penyebab, dampak dan upaya

menanggulangi.

2. Praktikan sudah dapat melaksanakan semua tahap yang ada dalam

kegiatan bimbingan kelompok dengan baik

3. Beberapa kekurangan dirasa karena praktik Bimbingan Kelompok baru

dilaksanakan pertama kalinya bagi praktikan. Sehingga menjadikan

pengalaman tersendiri dan referensi untuk praktik selanjutnya.

4. Praktik ini juga membuat kemampuan praktikan menjadi lebih terasah.

Hal ini bisa disimpulkan dari bagaimana menguasai diri saat grogi dan

tuntutan keadaan menuntut untuk rampil prima sebagai pemimpin.

Dirasa sebagai beban namun mengasah diri untuk menjadi lebih baik

bagi persiapan terjun ke lapangan sesungguhnya dengan menyandang

profesi seorang Konselor.

B. SARAN

Saran yang terbentuk dari diri Praktikan adalah menambah latihan

yang dapat meningkatkan kepercayaan diri dan belajar menguasai keadaan

yang tidak terencana sedangkan keadaan menuntut untuk tampil prima.

Profesionalitas seorang konselor harus terjaga dihadapan klien mapun

stake holder agar pengakuan sehat dari masyarakat dapat terangkat.

29

Page 30: laporan bimbingan dan konseling kelompok

C. REFLEKSI DIRI

Kendala yang Dihadapi :

1. Menyesuaikan jadwal para anggota konseling kelompok dengan

waktu pelaksanaan kegiatan konseling kelompok.

2. Kurangnya pemahaman mengenai layanan Bimbingan dan

Konseling sehingga mengurangi minat anggota kelompok untuk

mengikuti kegiatan.

Usaha Mengatasinya :

1. Praktikan berusaha menyesuaikan jadwal pelaksanaan dengan jadwal

kuliah dari para anggota konseling kelompok.

2. Praktikan memberiakan sosialiasi tentang konseling kelompok

sehingga dapat meningkatkan minat untuk mengikuti kegiatan

konseling kelompok.

30

Page 31: laporan bimbingan dan konseling kelompok

DAFTAR PUSTAKA

Corey, G 1985. Theory and Practice of Group Counseling. California Monterey :

Books/Cole Publishing Company.

Prayitno.2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Rineka Cipta.

Wibowo, Mungin Eddy (2005). Konseling Kelompok Perkembangan.

Semarang :UPT UNNES Press.

Prayitno. 2004. Layanan Bimbingan Kelompok dan Konseling Kelompok (L.6 &

L.7). Padang : Universitas Negeri Padang.

Prayitno. 2005. Layanan Bimbingan Kelompok, Konseling Kelompok. Padang :

FIP Universitas Negeri Padang.

Prayitno, 1995. Layanan Bimbingan&Konseling Kelompok : Dasar & Profil.

Cetakan Pertama. Jakarta : Ghalia Indonesia.

31

Page 32: laporan bimbingan dan konseling kelompok

32