PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

66
Kelompok 2 Sistem Pelepasan Obat Mukoadhesif Oral Aldianov Masadi Putra Bambang Sulistomo Evita Irmayanti Russel Koyean

description

Mucoadhesive

Transcript of PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Page 1: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Kelompok 2Sistem Pelepasan Obat Mukoadhesif Oral

Aldianov Masadi PutraBambang SulistomoEvita IrmayantiRussel Koyean

Page 2: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Introduction

Konsep Adhesif Mucosal atau Mukoadhesif dikenal dalam sistem

penghantaran obat terkendali. 

Mukoadhesif adalah Polimer Sintetik atau Alam yang berinteraksi dengan lapisan mukus yang menutupi permukaan epitel.

Page 3: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Tentang Mukoadhesif

Sistem penghantaran obat mukoadhesif :

• Memperpanjang waktu tinggal sediaan di lokasi target,

• Memperpanjang waktu absorbsi, dan• Memfasilitasi kontak yang rapat antara

sediaan dengan permukaan absorpsi

sehingga dapat memperbaiki dan meningkatkan kinerja terapi obat.

Page 4: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Jenis Mukoadhesif

Dalam sistem biologis, bioadhesi dapat dibedakan menjadi empat jenis:1. Adhesi sel yang normal pada sel normal lain.2. Adhesi sel dengan zat asing.3. Adhesi sel yang normal terhadap sel patologis.4. Adhesi suatu adhesif/perekat terhadap zat biologis.

* Adhesi sel adalah proses biologi di mana sel tunggal membentuk jaringan sel-sel di dalam tubuh seperti di urat dan pipa saluran darah.

Page 5: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Fisiologi membran mukosa

5

Page 6: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Membran Mukosa

Membran mukosa adalah lapisan kulit dalam, yang tertutup pada epitelium, dan terlibat dalam

proses absorpsi dan proses sekresi.

Membran ini melapisi berbagai rongga tubuh yang memiliki kontak dengan lingkungan luar,

dan organ internal.

Membran ini mensekresikan cairan lengket dan tebal yang disebut mukus

6

Page 7: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Mukus

Mukus adalah Cairan lengket dan tebal yang disekresikan oleh membran dan kelenjar mukosa.

Tersusun dari glikoprotein yang secara kolektif disebut mucin.

Fungsi utama mukus adalah membentuk mantel pelindung pada mukosa gastrointestinal dan melumasi isi perut.

7

Page 8: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Struktur dan Komposisi Mukus

8

Page 9: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

MEKANISME PELEPASAN

Bambang Sulistomo

Page 10: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Mucoadhesive Systems

Mukoadesif dimaksudkan untuk meningkatkan absorbsi obat dengan cara memperpanjang waktu kontak obat dengan lokasi absorbsinya.

Page 11: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

• Prinsipnya adalah sediaan disatukan dengan suatu polimer yang akan tertahan di membran mukosa, kemudian zat aktif dapat berpindah masuk ke jaringan.

Page 12: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Proses mukoadhesi dan pembentukan ikatan adhesi, yaitu:

1. Kontak antara sediaan dan mukus

2. Interpenetrasi polimer ke dalam mukus

Page 13: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)
Page 14: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Mucus adalah sekresi kental jernih yang terdiri dari air, elektrolit dan campuran beberapa glikoprotein.

Mucus sendiri berfungsi sebagai proteksi, lubrikasi dan adhesi.

Page 15: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Polimer yang umum digunakan:• Polimer sintetis

– Asam poliakrilat dan derivatnya– HPMC– Derivat polymethacrylate

• Polimer alami– Asam hyaluronat– Chitosan

Page 16: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

• Polimer tersebut yang mengatur waktu transit pada sistem penghantaran obat

Page 17: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Keuntungan Sistem Penghantaran Mukoadhesif

1. Memperpanjang waktu tinggal sediaan pada tempat absorbsi sehingga absorbsi dan efikasi terapik obat meningkat

2. Meningkatkan BA karena belum melalui first pass metabolism

3. Meningkatkan kenyamanan dan kepatuhan pasien dalam terapi.

Page 18: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Kinetika pelepasan

Sediaan pelepasan terkontrol memiliki salah satu dari 3 profil disolusi berikut:

1. Akar kuadrat dari waktu atau difusi matriks

2. Penghantaran orde-nol seperti pada sediaan terdegradasi atau pompa osmotik

3. Penghantaran orde-nol dengan pengurangan gaya pembawa seperti pada sistem membran terkontrol.

Page 19: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Contoh FormulasiFormulasi pellet mukoadhesif metformin untuk pelepasan

gastrointestisinal

Russel Koyean

Page 20: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Bahan dan alat

• Metformin HCl• Sugar spheres (Nonpareil 101, Frenund,

Japan)• Carbopol 934 NF• Na-Alg atau Na-CMC• PolyVinylPyrrolidone dalam etanol• Minikapsul gelatin

Page 21: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

• Pellet berisi metformin dipreparasi dengan Centrifugal Fluidizing (CF) Granulator. Dimana 1000 gram metformin dengan PVP-etanol 10% sebagai binder disemprotkan ke Nonpareil 101 dengan CF granulator.

• 4 polimer adhesif (HPMC, Na-Alginat, Na-CMC, Carbopol) sebanyak 500 g secara terpisah, disemprotkan terhadap 250 gram pellet yang sudah disemprotkan dengan zat aktif dalam CF granulator.

Page 22: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

• Selama Proses, suhu udara masuk dijaga sebesar 60 C dan suhu sampel sebesar ⁰20 C. powder feed rate sebesar 5 g/menit, ⁰serta, rerata penyemprotan sebesar 11 g/menit

Page 23: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)
Page 24: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Sumber

• J. Piao et al., Development of Novel Mucoadhesive Pellets of Metformin Hydrochloride, Arch Pharm Res Vol 32, No 3, 391-397, 2009

Page 25: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Pembuatan Granul Mukoadhesif Salbutamol Sulfat

Page 26: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

• Masing-masing formula granul mengandung 4 mg salbutamol sulfat untuk setiap 100 mg granul yang dibuat dengan cara granulasi basah menggunakan bahan pengikat larutan PVP K-30 3% dalam etanol serta kombinasi polimer dengan jumlah yang bervariasi. Komposisi dari masing-masing formula dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 27: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)
Page 28: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

• Masukkan salbutamol sulfat, laktosa dan polimer satu persatu sedikit demi sedikit, haluskan dengan menggunakan mortir dan stanfer. Tambahkan larutan pengikat PVP K-30 3% dalam etanol secukupnya sampai terbentuk masa yang basah dan dapat dikepal. Lewatkan massa yang basah pada ayakan ukuran 12 mesh. Keringkan granul yang basah pada temperatur 50 C selama ⁰45 menit. Ayak granul yang telah dikeringkan dengan ayakan no 14 mesh

Page 29: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Sumber

• FORMULASI DAN UJI IN VITRO GRANUL MUKOADESIF SALBUTAMOL SULFAT MENGGUNAKAN KOMBINASI POLIMER CARBOPOL 940P DAN HIDROKSIPROPIL SELULOSA

Page 30: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Evaluasi

Evita Irmayanti

1006705073

Page 31: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Keseragaman Sediaan

• Keseragaman Bobot

20 tablet timbang dan hitung bobot rata-rata.

Timbang satu per satu tablet, hitung persentase perbedaan bobot tablet dengan bobot rata-rata

Page 32: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Tidak boleh ada lebih dari 2 tablet melebihi nilai A dan tidak satu pun tablet melebihi nilai B

Average weight

Percent difference

A B

25 mg atau kurang 15 30

26 mg – 150 mg 10 20

151 mg – 300 mg 7.5 15

Lebih dari 300 mg 5 10

Page 33: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Keseragaman Kandungan

• Uji keseragaman kandungan dilakukan berdasarkan prosedur tiap monografi.

Page 34: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Uji Keregasan

• Untuk tablet < 650 mg → gunakan sejumlah tablet hingga bobot mencapai 6,5 gram (W1)

• Untuk tablet ≥ 650 mg → gunakan 10 tablet lalu timbang (W1)

• Masukkan tablet ke friabilator 25 rpm selama 4 menit

• Bebas debukan kemudian timbang (W2)

Page 35: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Keregasan

W1-W2• Keregasan (%) = ------------------- x 100%

W1

Persentase keregasan ≤1%

Page 36: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Disolusi in vitro – Tablet Mukoadesif gastroretentif

• Alat: Apparatus tipe II (Paddle)• Kondisi uji:

– Medium: buffer HCl pH 1,2 900 ml– Temperatur: 37oC ±0,5oC– Kecepatan: 50 rpm– Sampling: 1,0 ml setiap 1 jam

• Kadar zat aktif dikalkulasikan dengan persamaan yang diperoleh dari kurva kalibrasi

Page 37: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Bioadhesi in vitro

• Cuci lambung tikus putih dengan NaCl fisiologis dan direndam pada cairan lambung buatan (buffer HCl pH 1,2)

• Jaringan lambung dibuka, lalu dilekatkan pada penyokong teflon dengan bantuan lem akrilat. Sejumlah tertentu granul uji diletakkan di atas jaringan tersebut, dibiarkan berkontak selama 20 menit kemudian ditempatkan pada sel silindris dengan kemiringan 45°

• Granul yang telah melekat pada jaringan lambung dielusi dengan cairan lambung buatan selama 10 menit dengan kecepatan 2ml/menit. Granul yang melekat dihitung setiap 5 menit.

Page 38: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Keterangan : A = TermostatB = Pompa peristalticC = Jaringan mukosa

D = Penampung granulE = Sel silindris (penahan jarinan mukosa)

Page 39: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Uji Wash-off

• Jaringan lambung dilekatkan pada kaca objek menggunakan lem akrilat dan ujungnya dikunci dengan parafin film

• Sejumlah 50 gr granul ditempelkan pada mukosa lambung halus secara merata, biarkan berkontak 10 menit

• Lalu ditempatkan pada tabung kaca dan dimasukkan ke dalam alat uji desintegrasi. Alat digerakan naik turun sebanyak 30 kali per menit. Media yang digunakan adalah cairan lambung buatan buatan (buffer HCl pH 1,2) dengan suhu 37 ± 5 °C. Jumlah granul yang masih menempel dilihat setiap 30 menit dan dihitung setelah 2 jam.

Page 40: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Uji Wash-off

• A= Jaringan lambung ( b bagian dalam lambung sebelah atas; c bagian dalam lambung sebelah bawah) yang melekat pada kaca objek dengan bantuan lem akrilat dan paraffin film (a)

• B= granul (e) yang ditaburkan di atas jaringan lambung

a

Page 41: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Uji Retensi In Vivo• Pada uji ini digunakan teknik X-

ray pada kelinci ( 3 bulan dengan berat 2,5 kg yang telah dipuasakan semalaman).

• Tablet diadministrasikan secara oral melalui tube gastrik diikuti dengan pemberian 10 ml air.

• Foto X-ray diambil setelah tablet diadministrasikan dan pada waktu 2, 4, 6, dan 10 jam

Page 42: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Contoh Obat Gastroretentif Mukoadhesif

• Carafate® / Sukralfat• Indikasi: Ulser peptik

Page 43: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Cont’d

• Metoral® / Metolazon• Indikasi: Hipertensi

Page 44: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Cont’d

• Cetamid® / Asetazolamid• Indikasi: Alkalinasi urin

Page 45: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Daftar Pustaka

• Enscore, D., Jacob, J., Mathiowitz, E., Schestopol, M. Bioadhesive Drug Delivery System With Enhanced Gastric Retention. Patent WO2003051304 A2

• Gudigennavar, A. S., Vijapur, L. S., Patil, Kulkarni, R. V. 2013. Development and Evaluation of Gastro-Retentive Drug Delivery Systems of Cefuroxime Axetil. African Journal of Pharmacy and Pharmacology 7(20): 1332-1338

• Indrawati, T., Agoes G., Yulinah E,. Cahyati Y. 2005. Uji Daya Lekat Mukoadhesif secara In Vitro beberapa Eksipien Polimer Tunggal dan Kombinasinya pada Lambung dan Usus Tikus. Jurnal Matematika dan Sains 10(2): 45-51

• Komariah, Engkom. 2012. Pengembangan Granuol Mukoadhesif Diltiazem Tertahan di Lambung Menggunakan Eksipien Koproses Karagenan dan Pragelatinasi Pati Singkong Propionat. Depok: FMIPAUI

• Rao, Y. M., Vani, G., Ramesha. 1998. Design and Evaluation of Mucoadhesive Drug Delivery Systems. Indian Drugs 35(9):558-565

• USPC. 2008. The United States Pharmacopeia ed.32 and National Formulary ed. 27. ISSN: 1930-2932, ISBN: 1-889788-73-9

Page 46: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Pertanyaan

Carmelita Dissa : parameter uji wash off?

Jawaban : parameter dalam persentase, yang penting persentase yang mampu tertinggal dalam lambung dapat terabsorbsi dan memberi efek terapi.

Bu silvi

a. Cari uji bioadhesive menggunakan alat jadi yang dihitung kadarnya.

Page 47: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

PR!

• Abi Fauzan: dalam pembuatan sediaan ini dilakukan IPC ngga?

Page 48: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

IPC

• Laju alir granul– Uji aliran granul, adalah waktu seluruh massa

granul yang melewati corong

Bobot granul/waktu (gram/s)

Laju alir

>10 Sangat baik

4-10 Baik

1,6-4 Buruk

<1,6 Sangat buruk

Page 49: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Uji daya mengembang

• Kemampuan suatu bahan untuk mengembang dapat mempengaruhi kemampuan bioadhesi dari bahan tersebut

• Setelah suatu bahan mengembang, daya adhesif akan muncul

– Granul ditimbang sebanyak 200 mg dan dimasukkan dalam gelas ukur 10 ml, tambahkan larutan HCl pH 1,2 sebanyak 10 ml. Biarkan granul mengembang

– Volume granul dihitung berdasarkan batas permukaan antara granul dengan larutan uji setelah 12 jam atau 24 jam

Page 50: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Vt-Vo

% daya mengembang =-----------------granul Vo

Vo = Vol. awal sebelum uji (mL)

Vt = Vol. akhir setelah uji (mL)• Swelling index antara 1,2 sampai 2

menunjukkan kemampuan mengembang yang sangat baik

Page 51: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Uji kadar air granul

• Alat moisture balance dipanaskan selama ± 10 menit. 2 gram granil diletakkan pada wadah aluminum yang telah ditara

• Alat diatur pada suhu 105oC, catat nilai yang tebaca pada alat

• Kadar air granul yang baik sebesar 2-5%

Page 52: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Uji disolusi in vitro

• Menggunakan alat disolusi tipe I (keranjang)• Medium HCl pH 1,2; volume medium 900 ml

pada suhu 37oC ±0,5oC• Kecepatan putaran 100 rpm• Sampling dilakukan dengan interval satu jam

selama 12 jam• Kadar zat aktif dikalkulasikan dengan

persamaan yang diperoleh dari kurva kalibrasi

Page 53: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Uji daya lekat (bioadhesif) - Alat

• Digunakan alat Texture Analyzer (TA.XT2) yang dihubungkan dengan komputer dan dijalankan dengan XTRA Dimension Software. Bagian lambung dibuka dan dibersihkan dengan NaCl fisiologis

• Sejumlah tertentu granul ditempelkan pada jaringan tersebut dan dibiarkan kontak 20 menit, kemudian direndam dalam medium buffer HCl pH 1,2 pada suhu 37±oC

Page 54: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Cont’d

• Jaringan dilekatkan pada lempeng yang tersedia pada alat dengan posisi mukosa dan granul menghadap ke luar.

• Alat dinyalakan dan probe diatur agar memberi tekanan pada granul dengan kekuatan 2 gram selama 1 menit

• Probe diangat dengan kecepatan 0,1 mm/detik• Kurva antara waktu dengan besar gaya yang diperlukan,

akan terekam pada alat hingga granul terlepas dari permukaan jaringan

Page 55: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Uji mukoadhesif in vivo

• Digunakan 56 ekor tikus dengan kisaran bobot 180-250 gram, dipuasakan dan hanya diberi air minum selama 24 jam

• Sejumlah granul yang sesuai dengan dosis tertentu ditambahkan air 1 ml, dimasukkan ke dalam spuit 5 ml yang dilengkapi sonde dengan ukuran jarum 18 G dan diberikan pada tikus secara oral.

• Setelah itu, lambung tikus diambil masing-masing pada jam ke-1, 2, dan 4

Page 56: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Cont’d

• Lambung tersebut dibuka dan mukosa bagian dalamnya dikerok dan dibilas dengan aquabidest, hasilnya dimasukkan ke dalam tabung sentrifuge dan dicukupkan volumenya sampai 15 ml, masukkan ke dalam sentrifugator dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit

• Ambil supernatan sebanyak 100 µl masukkan ke dalam labu ukur 10,0 ml dan cukupkan volume hingga batas

Page 57: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Cont’d

• Ambil sebanyak 500 µl cairan, masukkan ke dalam tabung sentrifus, tambahkan 20 µl larutan baku dalam, divorteks lalu diekstraksi dengan 500 µl asetonitril kemudian dikocok dengan vorteks selama 1 menit dan disentrifugasi selama 15 menit dengan kecepatan 5000 rom.

• Sebanyak 20,0 µl disuntikkan ke alat KCKT

Page 58: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Tambahan – Bu Silvi

• In vivo mukoadhesive lebih baik menggunakan zat fluoresence karna lebih mudah terlihat dan dapat dihitung tablet yang terlepas.

Page 59: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Mukoadhesif Usus

Aldianov Masadi PutraBambang SulistomoEvita IrmayantiRussel Koyean

Page 60: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

GIT

• Mukosa: Epitelium (tempat absorbsi), lamina propria (jaringan konektif), muskularis mukosa (bertanggung hawab dalam pergerakan lokal)

• Submukosa: Mengandung sel-sel darah, pembuluh limfatik, serat saraf

• Muskularis eksterna: Menghasilkan gerakan peristaltik dan transpor material sepanjang lumen

• Serosa: Mengandung jaringan areolar

Page 61: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

• Mukosa adalah lapisan terdalam, sehingga memegang peranan penting dalam absorbsi..

Page 62: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

Introduction• Usus dinyatakan memiliki fungsi absorpsi karna adanya villi dan

mikrovilli serta pembawa anion dan kation organik.• Mayoritas absorbsi obat terjadi pada usus halus karena luas

permukaan yang besar.• Kolon memiliki waktu retensi yang lebih panjang dan bersifat

responsif terhadap agen peningkat absorbsi bagi obat dengan daya absorbsi yang rendah

Page 63: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)
Page 64: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)
Page 65: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

pH Usus

Jaringan pH

*Usus kecil

oDuodenum 6,0-6,5

o Jejunum 5,0-7,0

o Ileum 6,0-8,0

*Usus besar 6,0-8,0

Page 66: PPT Kelompok 2 Mucoadhesive Gastric SPO (FIXED)

References

• Pang, Sandy. 2003. Mpdeling of Intestinal Drug Absorption: Roles of Transporter and Metabolic Enzymes. Drug Metabolism and Disposition 31(12): 1507-1519

• Rao, J. N., Wang, J. Y. 2010. Regulation of Gastrointestonal Mucosal Growth. San Rafael: Morgan & Claypool Life Sciences

• Rathbone, M. J., Hadgraft, J., Roberts, M. S. 2003. Modified-Release Drug Delivery Technology. New York: Marcel Dekker, Inc.