PPT KARBOHIDRAT

28
PERCOBAAN 1 KARBOHIDRAT •Disusun oleh kelompok 3 : 1.Ulfiatun (4001413027) 2.Mia Kumalasari (4001413030) 3.Vivi Dwi Nafsika (40014130)

description

Praktikum uji karbohidrat

Transcript of PPT KARBOHIDRAT

PERCOBAAN 1 KARBOHIDRAT

•Disusun oleh kelompok 3 :1.Ulfiatun (4001413027)2.Mia Kumalasari (4001413030)3.Vivi Dwi Nafsika (40014130)

1. Mengidentifikasi senyawa-senyawa karbohidrat.2. Terampil melakukan uji sifat pereduksi senyawa-

senyawa karbohidrat

A. Tujuan

B. Landasan Teori

Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau polihidroksida keton, yang mempunyai rumus molekul umum (CH2O)n (Martoharsono 1985).

Karbohidrat dibagi dalam 3 golongan yaitu:1. Monosakarida yang merupakan gula sederhana yang memiliki

satu atom karbon. Contoh: glukosa, fruktosa, galaktosa.2. Oligosakarida karbohidrat yang tersusun dari dua sampai

sepuluh molekul monosakarida yang digabungkan oleh ikatan kovalen. Contoh: laktosa dan sukrosa

3. Polisakarida merupakan karbohidrat yang mengandung lebih dari sepuluh monosakarida yang berikatan. Contohnya: glikogen dan amilum (Ratnayani 2008).

Ada beberapa metode uji kualitatif karbohidrat:1. Uji molish adalah untuk membuktikan adanya

karbohidrat. Uji ini efektif untuk berbagai senyawa yang dapat didehidrasi menjadi furfural oleh asam ulfat pekat membentuk kompleks dengan alfa naftol yang dikandung oleh oleh pereaksi molish dengan memberikan warna ungu.

2. Uji benedict adalah uji untuk membuktikan adanya gula pereduksi (Lehninger 1982).

Alat:1. Tabung Reaksi 2. Pipet tetes 3. Water Bath

4. Beker glass 5. Lumpang dan alu 6. Penjepit

C. Alat dan Bahan

Bahan:

1. Xilosa2. Glukosa3. Galaktosa4. Fruktosa5. Arabinosa6. Sukrosa

7. Pati8. Laktosa9. Molish10. Benedict11. Aquades12. Roti13. H2SO4

D. Cara KerjaA. Uji Molish

Memasukkan 10 tetes larutan karbohidrat yang berbeda yaitu ksilosa, glukosa, galaktosa, fruktosa, arabinosa, sukrosa, pati, laktosa dan

sampel roti yang sudah dihaluskan dan dilarutkan dalam aquades ke dalam 8 tabung

reaksi

Disamping itu menambahkan 10 tetes

aquades sebagai kontrol ke dalam tabung reaksi

Menambahkan 10 tetes pereaksi molish dan

menggojognya dengan hati-hati.

Memiringkan tabung dan

menambahkan 10 tetes asam sulfat

pada bagian bawah

Mengamati dan mencatat warna yang terjadi pada batas antara dua

lapisan dalam tabung apakah

terbentuk cincin ungu

)

Memasukkan 10 tetes larutan karbohidrat yang berbeda yaitu ksilosa, glukosa, galaktosa, fruktosa, arabinosa, sukrosa, pati, laktosa dan sampel roti yang sudah dihaluskan dan dilarutkan

dalam aquades ke dalam 8 tabung reaksi

Disamping itu menambahkan 10 tetes

aquades sebagai kontrol ke dalam tabung reaksi

Menambahkan 10 tetes pereaksi benedict dan menggojognya dengan

hati-hati.

Memanaskan pada water bath selama

10 menit

Mengamati dan mencatat warna yang terjadi apabila

warna endapan merah, coklat atau kuning

menunjukkan sampel positif terhadap uji gula

pereduksi.

B. Uji Sifat Pereduksi (Uji Benedict)

E. Data Pengamatan1. UJI MOLISHNo Sampel Pengamatan Keterangan Gambar

1. Ksilosa Terbentuk cincin berwarna ungu

+

2. Arabinosa Terbentuk cincin berwarna ungu

+

3. Glukosa Terbentuk cincin berwarna ungu

+

No Sampel Pengamatan Keterangan Gambar

4. Fruktosa Terbentuk cincin berwarna ungu

+

5. Galaktosa Terbentuk cincin berwarna ungu

+

6. Laktosa Terbentuk cincin berwarna ungu

+

7. Sukrosa Terbentuk cincin berwarna ungu

+

No Sampel Pengamatan Keterangan Gambar

8. Pati Terbentuk cincin berwarna ungu

+

9. Roti (sampel) Terbentuk cincin berwarna ungu

+

10. Aquades Tidak terbentuk cincin -

2. UJI BENEDICTNo Sampel Sampel+benedict

sebelum dipanaskanPerubahan warna setelah dipanaskan

Keterangan Gambar

1. Ksilosa Biru muda Larutan kuning kemerahan

+

2. Arabinosa Biru muda Larutan kuning kemerahan

+

3. Glukosa Biru muda Larutan kuning kemerahan

+

No Sampel Sampel+benedict sebelum dipanaskan

Perubahan warna setelah dipanaskan

Keterangan Gambar

4. Ksilosa Biru muda Larutan kuning kemerahan

+

5. Galaktosa Biru muda Larutan kuning kemerahan

+

6. Laktosa Biru muda Larutan kuning kemerahan

+

7. Sukrosa Biru Muda Larutan kuning kemerahan

+

No Sampel Sampel+benedict sebelum dipanaskan

Perubahan warna setelah dipanaskan

Keterangan Gambar

8. Pati Biru muda Tidak berubah warna (biru)

-

9. Bonggol pisang (sampel)

Biru Larutan coklat +

10. Aquades Biru muda Tidak berubah warna ( biru)

-

a. Uji MolishPada uji molish yang bertujuan untuk mengetahui adanya

kandungan karbohidrat dengan menggunkan 9 sampel dan satu larutan kontrol yaitu aquades semua menunjukan uji positif terhadap uji molish.

Pada uji molish ini digunakan sampel bahan alam yaitu berupa bonggol pisang . Bonggol pisang merupakan sampel yang banyak mengandung karbohidrat ( berupa pati) yaitu sekitar 11 % dari total kandungannya

Setelah ditambahkan H2SO4 pekat, larutan membentuk cincin berwarna ungu. Tujuan ditambahkan H2SO4 pekat adalah untuk menghidrolisis ikatan pada beberapa polisakarida dan asam ini juga bereaksi dengan monosakarida meghasilkan furfural . Furfural ini kemudian bereaksi dengan reagen moish , a naphtol, membentuk cincin. Reaksi yang terjadi yaitu reaksi kondensasi antara furfural dan alfa naftol.

Pada sampel yang mengandung monosakarida akan bereaksi lebih cepat dibanding karbohidrat yang mengandung gugus disakarida dan polisakarida. Karena monosakarida langsung bisa mengalami dehidrasi dengan H2SO4 membentuk furfural, sementara disakarida harus diubah dahulu menjadi monosakarida baru bisa dihidrolisis oleh asam sulfat membentuk furfural dan jika bereaksi dengan pereaksi molish akan membentuk cincin berwarna ungu.

Reaksi Uji molish:

b. Uji Benedict

Uji benedict ini bertujuan untuk mengetahui adanya gula pereduksi. Dimana gula pereduksi adalah gula yang memiliki gugus karbonil bebas berupa gugus aldehid atau gugus keton yang bisa mereduksi ion logam yang memiliki muatan. Pada percobaan ini menggunakan 10 sampel yaitu ksilosa, arabinosa, glukosa, fruktosa, galaktosa , laktosa, sukeosa, pati, bonggol pisang dan larutan kontrol berupa aquades.Awalnya sampel yang ditambahkan pereaksi benedict yang belum dipanaskan berwarna biru. Setelah dipanaskan sampel yang positif terhadap uji benedict ditandai terbentuknya warna merah bata.

Pada ksilosa, arabinosa, glukosa, fruktosa, galaktosa, laktosa, dan roti terbentuk endapan merah bata sebagai hasil ion reduksi dari Cu2+ menjadi ion Cu+ oleh gugus aldehid atau keton yang terkandung dalam gula reduksi yang berlangsung dalam suasana alkalis. Larutan tembaga alkalis akan direduksi oleh gula yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas dengan membentuk kuprooksida yang berwarna merah bata. Hal ini terjadi karena Gula pereduksi bereaksi dengan pereaksi menghasilkan endapan merah bata (Cu2O).

Reaksi:

Pada sampel sukrosa seharusnya negatif terhadap pereaksi benedict. Karena sukrosa bukan termasuk gula pereduksiWalaupun sukrosa tersusun oleh sukrosa dan fruktosa, namun atom karbon anomerik keduanya saling terikat, sehingga pada setiap unit monosakarida tidak lagi tedapat gugus aldehida atau keton yang dapat bermutarotasi menjadi rantai terbuka, selain itu karena sukrosa mengandung dua monosakarida (fruktosa dan glukosa) yang terikat melalui ikatan glikosidik. hal ini menyebabkan sukrosa tidak dapat mereduksi pereaksi benedict.

Pada sampel pati, negatif terhadap pereaksi benedict sekalipun terdapat glukosa rantai terbuka pada ujung rantai polimer, namun konsentrasinya sangatlah kecil dan tidak tereduksi oleh Cu2+, sehingga tidak menghasilkan warna merah bata.

Sedangkan pada aquades negatif karena sebagai kontrol yang tidak mengandung karbohidrat

Reaksi-reaksi yang terjadi:

G. Simpulan dan Saran

Simpulan:

1. Senyawa karbohidrat yang mengandung karbohidrat dalam uji molish adalah ksilosa, arabinosa, fruktosa, galaktosa, laktosa, sukrosa, pati, bonggol pisang.

2. uji benedict digunakan untuk menunjukan kandungan gula pereduksi , sampel yang menunjukan tes positif yaitu ksilosa, arabinosa, fruktosa, galaktosa, laktosa yang ditandai dengan adanya endapan merah bata (Cu2O)

Saran:1. Praktikan seharusnya mengecek ke;ayakan

alat dan bahan sebelum praktikum2. Praktikan harus lebih teliti dalam mengamati

warna larutan yang dihasilkan.3. Praktikan harus menguasai materi dan

berhasi-hati dalam melakukan praktikum.

H. Daftar Pustaka

Lehninger.1982.Dasar-dasar Biokimia. Jakarta:ErlanggaMartoharsono,Soeharsono.1985.Biokimia.Yogyakarta:UGM

PressRatnayani, K.2008.Penentuan Kadar Glukosa dan Fruktosa Pada Madu Randu dan Madu Kelengkeng dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.ejournal unud.ac.id.1(2):10-11