PPT dislokasi

24
DISLOKASI HIP Pembimbing: dr. Bambang A.T. Kusumah, Sp.OT. Oleh: Syukron Chalim (G1A212044) M.N. Aprian (G1A212061) Denisa Dendis (122.022.1095) SMF ILMU BEDAH ORTHOPEDI RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO 2013 1

description

ppt

Transcript of PPT dislokasi

Page 1: PPT dislokasi

1

DISLOKASI HIPPembimbing: dr. Bambang A.T. Kusumah, Sp.OT.

Oleh:Syukron Chalim (G1A212044)M.N. Aprian (G1A212061)Denisa Dendis (122.022.1095)

SMF ILMU BEDAH ORTHOPEDIRSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO

PURWOKERTO2013

Page 2: PPT dislokasi

2

DEFENISI DAN ETIOLOGI

Dislokasi sendi panggul adalah keadaan dimana kaput femur keluar dari socketnya pada tulang panggul (pelvis)

Penyebab trauma dengan gaya/tekanan yang besar seperti kecelakaan kendaraan bermotor, pejalan kaki yang ditabarak mobil, atau jatuh dari ketinggian.

Page 3: PPT dislokasi

3

ANATOMI

Femur diletakkan di asetabulum oleh 5 ligamen yang terpisah yaitu:

Ligamen iliofemoral Ligamen pubofemoral Ligamen

ischiofemoral Ligamen transverse

acetabular Ligamen femoral head

Page 4: PPT dislokasi

4

PATOFISIOLOGI & GEJALA KLINIS

Page 5: PPT dislokasi

5

DISLOKASI POSTERIOR

Paling sering terjadi 80-90% biasanya disebabkan kecelakaan kendaraan bermotor Tekanan ditransmisikan melalui 2 cara yaitu: Selama deselerasi yang cepat,

lutut membentur dashboard dan menghantarkan tekanan melalui femur ke panggul.

Jika tungkai ekstensi dan lutut terkunci,tekanan dapat dihantarkan dari floorboard melalui tungkai atas dan bawah ke sendi panggul.

Page 6: PPT dislokasi

6

KLASIFIKASI DISLOKASI POSTERIOR

Klasifikasi Thompson-Epstein didasarkan pada penemuan radiografi, yaitu:

Type I Simple dislocation with or without an insignificant posterior wall fragment

Type II Dislocation associated with a single large posterior wall fragment

Type III Dislocation with a comminuted posterior wall fragment

Type IV Dislocation with fracture of the acetabular floor

Type V Dislocation with fracture of the femoral head

Page 7: PPT dislokasi

7

Page 8: PPT dislokasi

8

Klasifikasi Steward dan Milford didasarkan pada stabilitas fungsi panggul, yaitu:

Type 1 No fracture or insignificant fracture

Type 2 Associated with a single or comminuted posterior wall

fragment, but the hip remains stable through a functional range of motion

Type 3 Associated with gross instability of the hip joint secondary to loss of structural support

Type 4 Associated with femoral head fracture

Page 9: PPT dislokasi

9

Gejala klinis Sendi panggul dalam posisi fleksi, adduksi dan

internal rotasi Tungkai tampak lebih pendek Teraba caput femur pada panggul

Page 10: PPT dislokasi

10

DISLOKASI ANTERIOR

Dislokasi anterior paling sering disebabkan tekanan hiperekstensi melawan tungkai yang abduksi sehingga mengangkat kaput femur keluar dari asetabulum

Biasanya kaput femur tetap di lateral otot obturator eksternus tetapi dapat juga ditemukan di bawahnya (dislokasi obturator) atau di bawah otot iliopsoas dengan hubungan ke ramus pubis superior (dislokasi pubis).

Page 11: PPT dislokasi

11

KLASIFIKASI DISLOKASI SENDI PANGGUL ANTERIOR MENURUT EPSTEIN YAITU:

Type I: Superior dislocations, including pubic and subspinous

IA No associated fractures IB Associated fracture or

impaction of the femoral head IC Associated fracture of the

acetabulum Type II: Inferior dislocations,

including obturator, and perineal IIA No associated fractures IIB Associated fracture or

impaction of the femoral head IIC Associated fracture of the

acetabulum

Page 12: PPT dislokasi

12

Gejala Klinis Sendi panggul dalam posisi eksorotasi, ekstensi

dan abduksi Tak ada pemendekan tungkai Benjoan di depan daerah inguinal dimana kaput

femur dapat diraba dengan mudah Sendi panggul sulit digerakkan

Page 13: PPT dislokasi

13

DISLOKASI SENTRAL

Dislokasi sentral adalah fraktur-dislokasi, dimana kaput femur terletak di medial asetabulum yang fraktur. Ini disebabkan adanya tekanan lateral melawan femur yang adduksi dijumpai pada kecelakaan kendaraan bermotor

Page 14: PPT dislokasi

14

Gejala Klinis Posisi panggul tampak normal, hanya sedikit

lecet dibagian lateral Gerakan sendi panggul terbatas

Page 15: PPT dislokasi

15

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Dari pemeriksaan radiologis dijumpai: Dislokasi posterior

Caput femur berada di luar dan di atas acetabulum femur adduksi dan internal rotasi

Dislokasi anteriorCaput femur terlihat di depan acetabulum

Dislokasi sentralTerlihat pergeseran dan caput femur menembus panggul

Page 16: PPT dislokasi

16

PENATALAKSANAAN

1. Dislokasi posterior disertai adanya frakturPengobatan pada tipe ini dengan reduksi tertutup dan dapat dilakukan dengan beberapa metode Bigelow, Stimson, dan Allis.

Page 17: PPT dislokasi

17

METODE STIMSON Pasien dalam posisi

tengkurap, tungkai bawah yang mengalami trauma dibiarkan menggantung

Panggul diimmobilisasi dengan menekan sakrum

Tangan kiri dokter memegang pergelangan kaki dan melakukan fleksi 90º

Tangan kanan memegang kebawah daerah dibawah lutut

Dengan gerakan rocking dan rotasi serta tekanan langsung dapat dilakukan reposisi

Page 18: PPT dislokasi

18

METODE BIGELOW

Penderita dalam posisi terlentang dilantai

Melakukan traksi berlawanan pada daerah spina iliaka anterior superior dan ilium

Tungkai difleksikan 90º atau lebih pada daerah abdomen dan dilakukan traksi longitudinal

Page 19: PPT dislokasi

19

METODE ALLIS Penderita dalam posisi

terlentang Melakukan immobilisasi

pada panggul Melakukan fleksi pada

lutut sebesar 90º dan tungkai diadduksi ringan dan rotasi medial

Melakukan traksi vertikal dan kaput femur diangkat dari bagian posterior asetabulum

Panggul dan lutut diekstensikan secara hati-hati

Page 20: PPT dislokasi

20

2. Dislokasi anteriorPengobatan dislokasi tipe ini dengan reduksi tertutup dengan cara memberi traksi pada tungkai dalam keadaan fleksi dan rotasi intern serta abduksi panggul yang selanjutnya disusul imobilisasi seperti pada dislokasi posterior.3. Dislokasi centralPengobatan dislokasi tipe ini dapat dengan reduksi memerlukan traksi tulang dengan K-wire untuk beberapa minggu karena dislokasi sentral disertai fraktur asetabulum

Page 21: PPT dislokasi

21

Indikasi operasi: gagal reposisi tertutup kedudukan caput femur tidak stabil terjadi fraktur koolum femoris adanya lesi N.Ischiadikus

Page 22: PPT dislokasi

22

KOMPLIKASI Komplikasi segera Robekan kandung kemih Robekan uretra Trauma rectum dan vagina Trauma pada saraf

Komplikasi lanjut Pembentukan tulang heterotrofik Nekrosis avaskuler Gangguan pergerakan sendi serta

osteoarthritis sekunder Skoliosis kompensator

Page 23: PPT dislokasi

23

PROGNOSIS Prognosis dari dislokasi sendi panggul tergantung

dari adanya kerusakan jaringan yang lain, manajemen awal dari dislokasi dan keparahan dislokasi.

Pada keseluruhan, dislokasi anterior memiliki prognosis yang lebih baik daripada dislokasi posterior. Penelitian menunjukkan prognosis buruk terjadi pada 25% pasien dengan dislokasi anterior dan 53% pada dislokasi posterior.

Prognosis juga dapat dilihat dari klasifikasi Stewart dan Milford.

Pada grade I, komplikasi jangka panjang sering terjadi. Avascular osteonecrosis terjadi sekitar 4% dari pasien dan osteoatritis sekunder juga dapat terjadi.

Grade III dan IV memiliki resiko tinggi untuk terjadinya avaskular osteonekrosis

Page 24: PPT dislokasi

24

TERIMA KASIH