ppt blok 14
-
Upload
devyta-christia-heldisani -
Category
Documents
-
view
4 -
download
2
description
Transcript of ppt blok 14
Fraktur Regio Antebrachii
Rumusan Masalah
Anamnesis dapat langsung dilakukan terhadap pasien (auto-anamnesis) atau terhadap keluarganya atau pengantarnya (alo-anamnesis) bila keadaan pasien tidak memungkinkan untuk diwawancarai, misalnya keadaan gawat-darurat, afasia akibat strok dan lain sebagainya.
Anamesis
1. Look : Tampak adanya edema dan deformitas (penonjolan yang abnormal, angulasi, rotasi, pemendekan) hal yang penting adalah apakah kulit itu utuh; kalau kulit robek dan luka memiliki hubungan dengan fraktur, cedera terbuka.
2. Feel : Terdapat nyeri tekan setempat, teraba adanya penonjolan tulang, tetapi perlu juga memeriksa bagian distal dari fraktur untuk merasakan nadi dan untuk menguji sensasi.
3. Movement :Krepitus dan gerakan abnormal dapat ditemukan, tetapi lebih penting untuk menanyakan apakah pasien dapat menggerakan sendi – sendi dibagian distal cedera.
Pemeriksaan Fisik
1. X-Ray2. MRI3. CT-Scan
Pemeriksaan Penunjang
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang,didapatkan diagnosa pasti kondisi pasien yaitu adanya Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra 1/3 Distal.Fraktur tulang adalah putusnya kesinambungan suatu tulang.
Working Diagnosis
1. Fraktur CollesPasien terjatuh dalam keadaan tangan terbuka dan pronasi, tubuh beserta lengan berputar ke dalam. Ini adalah fraktur yang paling sering ditemukan pada manula.
Diffrential Diagnosis
Fraktur Smith
Fraktur dislokasi ke anterior (volar), karena itu sering disebut reverse colles fracture. Fraktur ini biasa terjadi pada orang muda. Pasien jatuh dengan tangan menahan badan sedang posisi tangan dalam keadaan volar fleksi pada pergelangan tangan dan pronasi.
Fraktur sepertiga proximal ulna disertai dislokasi sendi radius ulna proximal. Monteggia mempublikasikan fraktur ini sebagai fraktur sepertiga proksimal ulna disertai dislokasi ke anterior dari kapitulum radius. Ternyata kemudian terbukti bahwa dislokasi ini dapat terjadi ke lateral dan juga posterior.
Terdapat 2 tipe yaitu tipe ekstensi (sering) dan tipe fleksi. Pada tipe ekstensi gaya yang terjadi mendorong ulna kearah hiperekstensi dan pronasi.
Sedangkan pada tipe fleksi, gaya mendorong dari depan kearah fleksi yang menyebabkan fragmen ulna mengadakan angulasi ke posterior.
Fraktur Monteggia
Fraktur radius distal disertai dislokasi sendi radius ulna distal. Saat pasien jatuh dengan tangan terbuka yang menahan badan, terrjadi pula rotasi lengan bawah dalam posisi pronasi waktu menahan berat badan yang memberi gaya supinasi.
Fraktur Galleazzi
1. Fraktur tak bergeser (atau hanya sedikit bergeser), fraktur dibungkus dalam slab gips yang dibalutkan sekitar dorsum lengan bawah dan pergelangan tangan dan dibalut kuat dalam posisinya.
2. Fraktur kominutif berat dan tak stabil tidak mungkin dipertahankan dengan gips; untuk keadaan ini sebaiknya dilakukan fiksasi luar, dengan pen proksimal yang mentransfiksi radius dan pen distal, sebaiknya mentransfiksi dasar-dasar metakarpal kedua dn sepertiga.
Penatalaksanaan
1. Malunion, adalah suatu keadaan dimana tulang yang patah telah sembuh dalam posisi yang tidak pada seharusnya, membentuk sudut atau miring
2. Delayed union adalah proses penyembuhan yang berjalan terus tetapi dengan kecepatan yang lebih lambat dari keadaan normal.
3. Nonunion, patah tulang yang tidak menyambung kembali.
4. Compartment syndroma adalah suatu keadaan peningkatan takanan yang berlebihan di dalam satu ruangan yang disebabkan perdarahan masif pada suatu tempat.
5. Shock terjadi karena kehilangan banyak darah dan meningkatnya permeabilitas kapiler yang bisa menyebabkan menurunnya oksigenasi. Ini biasanya terjadi pada fraktur.
Komplikasi
Fat embalism syndroma, tetesan lemak masuk ke dalam pembuluh darah.
Tromboembolic complicastion, trombo vena dalam sering terjadi pada individu yang imobiil dalam waktu yang lama karena trauma atau ketidak mampuan lazimnya komplikasi pada perbedaan ekstremitas bawah atau trauma komplikasi paling fatal bila terjadi pada bedah ortopedil
Infeksi, Sistem pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada jaringan. Pada trauma orthopedic infeksi dimulai pada kulit (superficial) dan masuk ke dalam. Ini biasanya terjadi pada kasus fraktur terbuka, tapi bisa juga karena penggunaan bahan lain dalam pembedahan seperti pin dan plat.
Avascular necrosis, pada umumnya berkaitan dengan aseptika atau necrosis iskemia.
Refleks symphathethic dysthropy, hal ini disebabkan oleh hiperaktif sistem saraf simpatik abnormal syndroma ini belum banyak dimengerti. Mungkin karena nyeri, perubahan tropik dan vasomotor instability.
Prognosis tergantung pada jenis dan lokasi fraktur antebrachii,
usia dan status kesehatan individu serta adanya cedera secara
bersamaan. Pemulihan umumnya memang sudah dijangka,
namun, individu-individu di atas usia 60 dengan fraktur
antebrachii tertutup memiliki tingkat kematian 17%. Tingkat non-
union adalah sekitar 1%. Masalah permanen dengan gaya berjalan
mungkin terjadi, dan kecacatan/deformitas dapat diakibatkan dari
cedera lain yang berkelanjutan pada saat fraktur.
Prognosis
Sewaktu tulang patah ( fraktur ) mengakibatkan
terpajannya sum-sum tulang atau pengaktifan saraf
simpatis yang mengakibatkan tekanan dalam sum-sum
tulang, sehingga merangsang pengeluaran katekolamin
yang yang akan merangsang pembebasan asam lemak
kedalam sirkulasi yang menyuplai oragan, terutama organ
paru sehingga paru akan terjadi penyumbatan oleh lemak
tersebut maka akan terjadi emboli dan menimbulkan
distress atau kegagalan pernafasan.
Patofisiologi
Sebagian besar patah tulang merupakan akibat dari
cedera(trauma), seperti kecelakan mobil, olah raga atau
karena jatuh. Patah tulang terjadi jika tenaga yang
melawan tulang lebih besar daripada kekuatan tulang.
Sebagian besar fraktur disebabkan oleh kekuatan yang tiba
– tiba dan berlebihan, yang dapat berupa benturan,
pemukulan, penghancuran, penekukan atau terjatuh
dengan posisi miring, pemuntiran, atau penarikan
Etiologi
Fraktur radius/ulna sering terjadi pada usia
muda dengan insidens sebanyak 8-9% dan
sering juga pada wanita yang berusia 75
tahun atau lebih. Fraktur pada 1/3 distal
dari diafisis adalah sebanyak 79%.
Epidemiologi
Kesimpulan