PPT ASMA BRONHIALE
-
Upload
trischa-andriyana -
Category
Documents
-
view
1.492 -
download
3
Transcript of PPT ASMA BRONHIALE
ASTHMA BRONKHIALE
OLEH :
CEP TRISCHA ANDRIYANA
05200ID10092
DEFINISI
Asma bronkial merupakan suatu penyakit yang ditandai oleh
tanggap reaksi yang meningkat dari trakhea dan bronki terhadap
berbagai macam rangsangan yang manifestasinya berupa
kesukaran bernapas, karena penyempitan yang menyeluruh dari
saluran napas. Penyempitan ini bersifat dinamis dan derajad
penyempitannya dapat berubah-ubah, baik secara spontan
maupun karena pemberian obat-obatan. Kelainan
dasarnya, tampaknya suatu perubahan status imunologis si
penderita. (United States Nasional Tuberculosis Assosiation 1967).
ETIOLOGISecara etiologis asma bronkial dibagi dalam 3 tipe
1. Asma bronkial tipe non atopi (intrinsik)
Pada golongan ini, keluhan tidak ada hubungannya dengan
paparan (exposure) terhadap alergen dan sifat-sifatnya adalah:
serangan timbul setelah dewasa, pada keluarga tidak ada yang
menderita asma, penyakit infeksi sering menimbulkan
serangan, ada hubungan dengan pekerjaan atau beban
fisik, rangsangan psikis mempunyai peran untuk menimbulkan
serangan reaksi asma, perubahan-perubahan cuaca atau
lingkungan yang non spesifik merupakan keadaan peka bagi
2. Asma bronkial tipe atopi (Ekstrinsik).
Pada golongan ini, keluhan ada hubungannya dengan paparan
terhadap alergen lingkungan yang spesifik. Kepekaan ini biasanya
dapat ditimbulkan dengan uji kulit atau provokasi bronkial.
Pada tipe ini mempunyai sifat-sifat: timbul sejak kanak-
kanak, pada famili ada yang menderita asma, adanya eksim pada
waktu bayi, sering menderita rinitis. Di Inggris jelas penyebabya
House Dust Mite, di USA tepungsari bunga rumput.
• 3 Asma bronkial campuran (Mixed)
Pada golongan ini, keluhan diperberat baik oleh faktor-faktor
intrinsik maupun ekstrinsik
PATOGENESA
PENATALAKSANAANWaktu serangan.
1. Bronkodilator
Golongan adrenergik:
Adrenalin larutan 1 : 1000 subcutan. 0,3 cc ditunggu selama 15menit, apabila belum reda diberi lagi 0,3 cc jika belum reda, dapatdiulang sekali lagi 15 menit kemudian. Untuk anak-anak diberikandosis lebih kecil 0,1 – 0,2 cc.
Golongan methylxanthine:
Aminophilin larutan dari ampul 10 cc berisi 240 mg. Diberikan secaraintravena, pelan-pelan 5 – 10 menit, diberikan 5 – 10 cc. Aminophilindapat diberikan apabila sesudah 2 jam dengan pemberian adrenalintidak memberi hasil.
Golongan antikolinergik:
Sulfas atropin, Ipratroprium Bromide. Efek antikolinergik adalahmenghambat enzym Guanylcyclase.
2 Antihistamin.
Mengenai pemberian antihistamin masih ada perbedaan pendapat. Ada yangsetuju tetapi juga ada yang tidak setuju.
3 Kortikosteroid.
Efek kortikosteroid adalah memperkuat bekerjanya obat Beta Adrenergik.Kortikosteroid sendiri tidak mempunayi efek bronkodilator.
4 Antibiotika.
Pada umumnya pemberian antibiotik tidak perlu, kecuali: sebagai profilaksisinfeksi, ada infeksi sekunder.
5 Ekspektoransia.
Memudahkan dikeluarkannya mukus dari saluran napas. Beberapa ekspektoranadalah: air minum biasa (pengencer sekret), Glyceril guaiacolat (ekspektorans)
Diluar serangan
Disodium chromoglycate. Efeknya adalah menstabilkan dinding membran dari cellmast atau basofil sehingga: mencegah terjadinya degranulasi dari cellmast, mencegah pelepasan histamin, mencegah pelepasan Slow ReactingSubstance of anaphylaksis, mencegah pelepasan Eosinophyl Chemotatic Factor).
Diagnosa Keperawatan
1 Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungandengan peningkatan produksi sekrit danbronchospasme
2 Pola pernapasan tidak efektif berhubungandengan penurunan ekspansi paru selamaserangan akut.
3 Ansietas berhubungan dengan kesulitanbernapas, takut menderita, dan /atau takutserangan berulang.
4 Kurang pengetahuan yang berhubungan dengankurangnya informasi tentang penatalaksanaanperawatan diri.