ppt anak

23
Asuhan Keperawatan Atresia Esophagus oleh: Dhinar Retno Panitis P.17420113010

description

anak

Transcript of ppt anak

Asuhan Keperawatan Atresia Esophagus

Asuhan Keperawatan Atresia Esophagus oleh:Dhinar Retno PanitisP.17420113010

Atresia berarti buntu, atresia esophagus adalah suatu keadaan tidak adanya lubang atau muara pada esophagus.Atresia esofagus merupakan kelainan kongenital yang ditandai dengan tidak menyambungnya esofagus bagian proksimal dengan esofagus bagian distal.

Apa Definisi Atresia Esophagus?

Etiologi Secara umum :Kegagalan pada fase embrio terutama pada bayi yang lahir prematurFaktor obatFaktor radiasi

Secara khusus :Terjadi pada umur kehamilan 3-6 minggu yang disebabkan oleh berbagai faktor.Deferensasi usus depan yang tidak sempurna dan memisahkan dari masing masing menjadi esopagus dan trachea .Perkembangan sel endoteal yang lengkap sehingga menyebabkan terjadinya atresia.Perlengkapan dinding lateral usus depan yang tidak sempurna sehingga terjadi fistula trachea esophagus

Manifestasi klinisGambaran Atresia ditandai dengan gangguan proses menelan waktu lahir dan terjadi gangguan pernapasan bila bahan makanan teraspiasi kesana. Dan liur selalu meleleh dari mulut bayi dan berbuih. Pada fistula trakea esophagus , cairan lambung juga dapat masuk kedalam paru : oleh karena itu bayi sering sianosis. Pemberian minum dapat menyebabkan batuk atau seperti tercekik dan bayi sianosis.

Patofisiologi Janin dengan atresia tidak dapat menelan cairan amnion dengan efektif. Cairan amnion masuk kedalam usus melalui trakea. sekresi dengan gaster dapat masuk keparu-paru dan sebaliknya, udara bebas masuk dalam saluran pencernaan saat bayi menangis. Keadaan bisa menyebabkan perforasi akut gaster yang fatal. Bagian esophagus distal tidak menghasilkan peristaltic dan ini menyebabkan disfagia dan reflux gastroesofageal.

Klasifikasi Kalasia Akalasia Classification System GrossTipe ATipe BTipe CTipe DTipe ETipe FKomplikasi Komplikasi DiniKebocoran anastomosisStriktur anastomisisFistula rekurenKomplikasi LanjutDismotilitas esophagusGastroesofagus refluk. Trakeo esogfagus fistula berulang. Disfagia atau kesulitan menelan. Kesulitan bernafas dan tersedak. Batuk kronis. Meningkatnya infeksi saluran pernafasan. TrakeomalasiaPenatalaksanaan Atresia ditangani dengan operasi.Tindakan sebelum operasiTindakan selama operasiTindakan setelah operasiPengkajian Lakukan pengkajian bayi baru lahirSaliva berlebihan dan mengiler TersedakSianosis Apnea Peningkatan distres pernapasan setelah makan Distensi abdomen Observasi Manifestasi atresia esofagus Bantu dengan prosedur diagnostikPantau dengan sering tanda-tanda distres pernapasan

1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan lubang abnormal antara esophagus dan trakea atau obstruksi untuk menelan sekresi.

Tujuan: Pasien mempertahankan jalan napas yang paten tanpa aspirasiKriteria Hasil:Jalan napas tetap patenBayi tidak teraspirasi sekresiPernapasan tetap pada batas normal

Intervensi Rasional Lakukan pengisapan sesuai dengan kebutuhan.Untuk menghilangkan penumpukan sekresi di orofaring.Beri posis terlentang dengan kepala ditempatkan pada sandaran yang ditinggikan (sedikitnya 300).Untuk menurunkan tekanan pada rongga torakal dan meminimalkan refluks sekresi lambung ke esophagus distal dan ke dalam trakea dan bronki.Beri oksigen jika bayi menjadi sianotik.Untuk membantu menghilangkan distress pernapasan.Jangan gunakan tekanan positif (misalnya; kantong resusitasi/ masker).Karena dapat memasukkan udara ke dalam lambung dan usus, yang menimbulkan tekana tambahan pada rongga torakal.PuasakanUntuk mencegah aspirasi.Pertahankan penghisapan segmen esophagus secara intermitten atau kontinue, bila di pesankan pada masa pra operasi.Untuk menjaga agar kantong buntu tersebut tetap kosong.Tinggalkan selang gastrostomi, bila ada, terbuka untuk drainase gravitasi.Agar udara dapat keluar, meminimalkan resiko regurgitasi isi lambung dengan trakea.2. Kerusakan (kesulitan) menelan berhubungan dengan obstruksi mekanis.

Tujuan: Pasien mendapatkan nutrisi yang adekuat.Kriteria Hasil: Bayi mendapat nutrisi yang cukup dan menunjukkan penambahan berat badan yang memuaskan.

Intervensi Rasional Beri makan melalui gastrostomi sesuai dengan ketentuanUntuk memberikan nutrisi sampai pemberian makanan oral memungkinkan.Lanjutkan pemberian makan oral sesuai ketentuan, sesuai kondisi bayi dan perbaikan pembedahan.Untuk memenuhi kebutuhan akan nutrisi bayiObservasi dengan ketat.Untuk memastikan bayi mampu menelan tanpa tersedak.Pantau masukan keluaran dan berat badan.Untuk mengkaji keadekuatan masukan nutrisi.Ajarkan keluarga tentang teknik pemberian makan yang tepat.Untuk mempersiapkan diri terhadap pemulangan.

3. Resiko tinggi cedera berhubungan dengan prosedur pembedahan.Tujuan: Pasien tidak mengalami trauma pada sisi pembedahan.Kriteria Hasil: Anak tidak menunjukkan bukti-bukti cidera pada sisi pembedahan.

Intervensi Rasional Hisap hanya dengan kateter yang diukur sebelumnya sampai ke jarak yang tidak mencapai sisi pembedahan.Untuk mencegah trauma pada mukosa.4. Ansietas berhubungan dengan kesulitan menelan, ketidaknyamanan karena pembedahan.

Tujuan: Pasien mengalami rasa aman tanda ketidaknyamanan.Kriteria Hasil:Bayi istirahat dengan tenang, sadar bila terjaga, dan melakukan penghisapan non- nutrisi.Mulut tetap bersih dan lembab.Nyeri yang dialamianak minimal atau tidak ada.

17Intervensi Rasional Beri stimulasi taktil (mis; membelai, mengayun).Untuk memudahkan perkembangan optimal dan meningkatkan kenyamanan.Beri perawatan mulut.Untuk menjaga agar mulut tetap bersih dan membran mukosa lembab.Beri analgesik sesuai ketentuanUntuk mengurangi nyeriDorong orangtua untuk berpastisipasi dalam perawatan anak.Untuk memberikan rasa nyaman dan aman.5. perubahan proses keluarga berhubungan dengan anak dengan defek fisik.

Tujuan : pasien (keluarga) disiapkan untuk perawatan anak di rumah.Kriteria hasil: Keluarga menunjukkan kemampuan untuk memberiakn perawatan pada bayi, memahami tanda-tanda komplikasi, dan tindakan yang tepat.

Intervensi Rasional Ajarkan pada keluarga tentang keterampilan dan observasi kebutuhan perawatan di rumah:

Beri posisi yang nyamanTanda-tanda distress pernapasanTanda-tanda komplikasi; menolak makan, disfagia, peningkatan batuk.Kebutuhan alat dan bahan yang diperlukanPerawatan gastrostomi bila bayi telah dioperasi, termasuk teknik-teknik seperti pengisapan, pemberian makan, perawatan sisi operasidan atau ostomi, dan penggantian balutan.Untuk mencegah aspirasiUntuk mencegah keterlam-batan tindakanAgar praktisi dapat diberitahuUntuk menjamin perawatan yang tepat setelah pulang.Evaluasi keperawatan Pada tahap ini perawat mengkaji kembali hal-hal perlu dilakukan, berdasarkan pada kriteria hasil yang telah ditetapkan. Apabila masih terdapat masalah masalah klien yang belum teratasi, perawat hendaknya menkaji kembali hal hal yang berkenaan dengan masalah tersebut dan kembali melakukan intrvensi keperawatan. Sebaliknya bila masalah klien telah teratasi maka perlu dilakukan pengawasan dan pengontrolan yang teratur untuk mencegah timbulnya serangan atau gejala gejala yang memicu terjadinya serangan.

Kesimpulan Atresia berarti buntu, atresia esofagus adalah suatu keadaan tidak adanya lubang atau muara (buntu), pada esofagus (+). Pada sebagian besar kasus atresia esofagus ujung esofagus buntu, sedangkan pada -1/3 kasus lainnya esophagus bagian bawah berhubungan dengan trakea setinggi karina (disebut sebagai atresia esophagus dengan fistula).Klasifikasi atresia esophagus antara lain kalasia dan akalasia. Pengobatan pada atresia esophagus bias dilakukan dengan cara keperawatan dan secara medic.