Ppk
Transcript of Ppk
![Page 1: Ppk](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/5572115a497959fc0b8ed5f8/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
Laporan Kasus
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. Sutryah
Umur : 40 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Nikah
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Pendidikan : SD (sekolah dasar)
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat lengkap : Sidoarjo taman agung muntilan
Profil Keluarga
No Nama Umur Pekerjaan Hub.
keluarga
Status
perkawinan
Ket.
kesehatan
1 Haryono 50 Pemahat Patung Suami Nikah Baik
2 Sutryah 40 Ibu rumah tangga Istri Nikah Pusing dan
Perut
Gangguan depresi tanpa psikotik Page 1
![Page 2: Ppk](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/5572115a497959fc0b8ed5f8/html5/thumbnails/2.jpg)
sembah
3 Mulyadi 25 Costumer service Anak Nikah Baik
4 Eky 16 Pelajar Anak Belum Nikah Baik
2. Denah Rumah
Ket.:
D : Puskesmas Muntilan II
P : Rumah Pasien
3. Ekonomi Keluarga
Gangguan depresi tanpa psikotik Page 2
D
P
Jl. Pemuda
![Page 3: Ppk](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/5572115a497959fc0b8ed5f8/html5/thumbnails/3.jpg)
1 Rumah (permanen, semi darurat, temlan)
2 Barang mewah (TV, Video, AC, Kulkas,
Setrika listrik, dll)
TV dan setrika
3 Daya Listrik Cukup memadai
4 Lain-lain
Penghasilan keluarga perbulan
Pengeluaran keluarga perbulan
Rp 500.000,-
Rp 800.000,-
4. Perilaku Kesehatan Keluarga
1 Pelayanan promotif dan preventif bayi dan
balita
Tidak ada.
2 Pembinaan kesehatan anggota keluarga
lainnya
Budayakan hidup sehat.
3 Pelayanan pengobatan Puskesmas
4 Jaminan kesehatan Askes
5. Pola Makan Keluarga
Gangguan depresi tanpa psikotik Page 3
![Page 4: Ppk](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/5572115a497959fc0b8ed5f8/html5/thumbnails/4.jpg)
Bayi Tidak ada.
Balita Tidak ada.
Anak Teratur dan seadanya.
Dewasa Teratur dan seadanya.
Usia lanjut Teratur dan seadanya.
6. Aktivitas Keluarga / Pengisian Waktu Luang
1 Aktivitas fisik Suami seorang pemahat patung.
Istri (pasien) seorang ibu rumah tangga.
Anak pertama seorang costumer service.
Anak terakhir masih sekolah.
2 Aktifitas mental Pasien sering marah-marah sama suami kalau
pulang tidak bawa uang.
Selain itu pasien juga terlihat agak pemalu saat
kami datang.
7. Lingkungan
1 Social rumah asal Baik-baik saja.
2 Social tempat kerja Pasien tidak bekerja.
Gangguan depresi tanpa psikotik Page 4
![Page 5: Ppk](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/5572115a497959fc0b8ed5f8/html5/thumbnails/5.jpg)
3 Fisik rumah asal
Luas bangunan
Ventilasi dan cahaya
Limbah dan jamban
Tempat bermain
Sumber air bersih
Layak dihuni.
Cukup.
Cukup strategis.
Sepi dan agak berdebu.
Sumur galian.
8. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang sakit seperti ini. Riwayat tekanan darah rendah atau
diabetes tidak ada.
9. Daftar Permasalahan Dalam Keluarga
No Jenis
permasalahan
Waktu terjadinya Rencana
penatalaksanaan
sasaran
1 Pusing dan
maag (pasien)
Pusing terjadinya
tiba-tiba dan maag
kalau terlambat
makan
PCT
Antasida
2 Masuk angin
(suami)
Kalau terlalu
capek.
Vitamin Suami
Gangguan depresi tanpa psikotik Page 5
Istri
![Page 6: Ppk](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/5572115a497959fc0b8ed5f8/html5/thumbnails/6.jpg)
10. Diagnosis Keluarga
Dari keluarga majemuk ibu ini (sebelum nikah), ia tidak mengetahui ada yang
menderita sakit seperti ia atau tidak. Sehingga untuk menentukan diagnosis
keluarga majemuk tidak bisa ditentukan. Tetapi kalau dari keluarga setalah nikah,
pasien mengatakan suaminya menderita darah tinggi serta anak-anaknya kadang
menderita sakit kepala karena masuk angin.
11. Penatalaksanaan Keluarga
Untuk penatalaksanaan pada keluarga majemuk (sebelum nikah) tidak dapat
ditentukan karena pasien sendiri tidak mengetahui masalah atau sakit yang
dialami keluarga majemuk sebelum dia menikah. Sedangkan untuk keluarga
sesudah ia menikah untuk anak yang kadang sakit kepala bisa di kasih
parasetamol dan untuk suami bisa diberi captopril.
12. Prognosis
Baik, bila ditangani segera dan pasien mampu menghindari / mengurangi faktor
pencetusnya.
13. Medikamentosa dan / atau Tindakan
No Permasalahan
keluarga
Tindakan
penyelesaian
Sasaran Hasil Keterangan
1 Pusing dan
maag (pasien)
PCT Istri
Tidak ada
perubahan
yang
PCT diminum
bila terasa
pusing.
Antasida
Gangguan depresi tanpa psikotik Page 6
![Page 7: Ppk](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/5572115a497959fc0b8ed5f8/html5/thumbnails/7.jpg)
Antasida dialami. dikonsumsi
sebelum makan
atau saat nyeri.
Obat diminum
secara teratur.
Kalau obat
tidak berefek,
maka penyebab
utama dari
masalah ini
harus segera
dicari.
2 Kecapaian dan
masuk angin
vitamin Suami Sembuh Jangan terlalu
kecapaian dan
sering-sering
konsumsi vitamin.
Berkas Kesehatan Pasien
Identitas
Nama Sutriyah
Umur 40 tahun
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Gangguan depresi tanpa psikotik Page 7
![Page 8: Ppk](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/5572115a497959fc0b8ed5f8/html5/thumbnails/8.jpg)
Suku Bangsa Jawa
Pendidikan SD (Sekolah Dasar)
Pekerjaan Ibu rumah tangga
Status Perkawinan Nikah
Pasien datang sendiri /
rujukan
Datang sendiri ke puskesmas
Waktu kunjungan awal 2008
Alamat Sidoarjo taman agung muntilan
Riwayat penyakit
Keluhan utama Pusing, nyeri ulu hati dan susah tidur.
Riwayat penyakit
sekarang
Pasien datang ke puskesmas dengan keluhan pusing dan
sulit tidur saat terbangun pada malam hari sehingga tidur
tidak nyenyak dan bangun badan terasa lemas serta malas
beraktivitas sejak satu tahun terakhir. Pasien biasa tidur
pada jam 22.00 WIB dan bangun pada jam 03.00 WIB.
Pusing sering dirasakan berputar-putar selama 3 hari
sehingga pasien merasa dunia seolah-olah berputar dan
dalam pemikirannya ia merasa kalau Al-Qur’an seolah
terbuka dengan cepat tiap lembarnya. Saat pusing badan
menjadi lemas dan kalau mau jalan terasa seperti mau
jatuh.
Gangguan depresi tanpa psikotik Page 8
![Page 9: Ppk](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/5572115a497959fc0b8ed5f8/html5/thumbnails/9.jpg)
Pasien juga mengeluh nyeri pada ulu hati. Saat dada terasa
sakit badan ikut gemetar, kepala pusing, dan anggota gerak
sebelah kiri kesemutan sehingga pasien takut jika lumpuh.
Selain itu pasien juga merasa tidak nafsu makan sehingga
dalam satu tahun terakhir berat badannya turun. Pasien
juga mengatakan terlalu banyak yang ia pikiran sehingga
kadang membuat badannya terasa lemas dan ia tampak
murung dan merenung.
Pasien terlihat murung karena ia kehilangan pekerjaan
sebagai pembantu rumah tangga di tetangganya karena
keteledorannya dalam menyuci baju majikannya. Padahal
pasien membutuhkan banyak biaya untuk mengganti
hutang kepada salah satu pemilik toko disekitar lingkungan
rumahnya, membiayai sekolah anak terakhirnya yang
masih SMA serta untuk memenuhi kubutuhan pangan
keluarga mengingat anak pertama yang sudah menikah
masih tinggal bersamanya, padahal penghasilan suaminya
hanya sekitar Rp 15.000,00 sehari yang sering membuat ia
marah-marah sama suaminya karena uang yang dibawa
suaminya sangat kurang atau bahkan tidak membawa uang
untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Karena semua hal
itu pasien merasa sedih, malu, dan merasa bersalah
sehingga jarang untuk keluar rumah. Tidak ada bayangan
ataupun suara yang mengganggu pasien. Pasien malu
karena merasa kondisinya tidak seberuntung tetangga-
tetangganya.
Gangguan depresi tanpa psikotik Page 9
![Page 10: Ppk](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/5572115a497959fc0b8ed5f8/html5/thumbnails/10.jpg)
Hal yang bisa dilakukan menurut pasien hanya meratap
pada Allah dan meminta agar mendapat rejeki dari Allah,
masalah segera selesai, dan memohon maaf pada Allah.
Pasien rajin berdoa namun keadaan tidak kunjung
membaik. Pasien ingin sekali sembuh dari sakitnya dan
bekerja lagi. Untuk mengurangi keluhan, pasien biasa
mengaji, mengalihkan tidur di siang hari. Jika tak bisa tidur
pasien biasa minum air putih dan mencari posisi yang
nyaman untuk tidur. Kalau merasa pusing pasien hanya
baring-baring.
Riwayat penyakit
dahulu
Dahulu pasien juga pernah sakit seperti ini. Pasien juga
mempunyai riwayat tekanan darah rendah (lupa hasilnya
berapa).
Riwayat penyakit
keluarga
Tidak ada keluarga yang sakit seperti ini. Riwayat tekanan
darah rendah atau diabetes tidak ada.
Pemeriksaan fisik
Tinggi badan 150 Cm
Berat badan 45 Kg
Nadi 80x/menit
Respirasi 20x/menit
Suhu 37º C
Tekanan darah 110/90 mmHg
Keadaan umum Baik, compos mentis.
Gangguan depresi tanpa psikotik Page 10
![Page 11: Ppk](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/5572115a497959fc0b8ed5f8/html5/thumbnails/11.jpg)
Status gizi Kurang.
Mata Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis.
Leher Limfonodi tidak teraba.
Jantung Suara jantung regular, tidak terdapat bising jantung.
Paru Suara paru vesikuler.
Abdomen Abdomen cembung, peristaltic normal, turgor kulit normal.
Ekstremitas Ekstremitas tonus dan pergerakan normal, tidak edema.
Pemeriksaan nervi cranialis dalam batas normal.
Palpitasi arteri radialis Teraba.
Pola makan dan minum Teratur.
Aktivitas mental dan
fisik
Sering marah-marah kalau suami pulang tidak membawa
uang.
Lingkungan sosial Baik.
Ciri kepribadian /
klasifikasi psikiatri
Kepribadian cemas menghindar.
Status Psikiatri penampilan tampak wanita lebih tua dari usia, penampilan
cukup, perawatan diri cukup, kesan gizi kurang, tampak
murung dan malu. Kesadaran Compos mentis, Perilaku dan
aktivitas psikomotor selama wawancara dengan pasien
tidak menghindari tatapan. Pasien menjawab semua
pertanyaan yang diajukan dengan baik, pembicaraan baik,
menjawab spontan dengan volume suara yang
Gangguan depresi tanpa psikotik Page 11
![Page 12: Ppk](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/5572115a497959fc0b8ed5f8/html5/thumbnails/12.jpg)
cukup, Sikap terhadap pemeriksa kooperatif.
Hasil pemeriksaan
penunjang
Tidak dilakukan oleh puskesmas.
Daftar masalah pasien
Masalah Saat timbul Rencana tindakan
dari puskesmas
Ket.
Sulit tidur
Pusing
nyeri ulu
hati
(maag)
Saat
terbangung
tengah malam
dan susah tuk
tidur lagi.
Untuk pusing
dan maag
timbulnya
tiba-tiba.
PCT
Antasida
Vit B
kompleks
Karena pasien terlalu
banyak memikirkan
masalah keluarga, hal ini
dapat menimbulkan
kecemasan pada pasien
sehingga sulit tidur. Untuk
itu obat yang mungkin
harus diberikan pada
pasien adalah anti-anxietas
dan obat antidepresan
untuk mengurangi stress
yang dialami pasien.
Diagnosis Multiaksial
Aksis I : Gangguan depresi ringan tanpa gejala psikotik.
Aksis II : Ciri kepribadian cemas menghindar.
Gangguan depresi tanpa psikotik Page 12
![Page 13: Ppk](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/5572115a497959fc0b8ed5f8/html5/thumbnails/13.jpg)
Aksis III : Tidak ada diagnosis.
Aksis IV : Kehilangan pekerjaan, penghasilan suami
kurang dan hutang belum terbayar.
Aksis V : 70 – 61 yaitu beberapa gejala ringan dan
menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih
baik.
Prognosis : Baik, bila ditangani segera dan pasien mampu
menghindari / mengurangi faktor pencetusnya.
Catatan tindakan / pengobatan / konseling
Masalah Tindakan Hasil Ket.
Sulit tidur
Pusing
nyeri ulu hati
(maag)
PCT
Antasida
Vit B kompleks
Demam berhasil
diturunkan, tetapi
pusing dan
maagnya masih
sering dirasakan.
Pusing dan
maagnya bisa
dikarenakan pasien
tidak menghindari
faktor pencetusnya.
Gangguan depresi tanpa psikotik Page 13
![Page 14: Ppk](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/5572115a497959fc0b8ed5f8/html5/thumbnails/14.jpg)
BAB II
PEMBAHASAN
1. Diagnosis Banding
Beberapa area otak terlibat dalam fungsi mood. Tidur, nafsu makan, dan memori
biasanya terganggu pada orang yang mengalami depresi. Kecuali untuk pituari,
semua komponen otak bertanggung jawab untuk fungsi-fungsi ini secara luas dan
dianggap sebagai bagian dari system limbik. Semua komponen biasanya menerima
sinyal dari neuron yang mengeluarkan serotonin atau norepinefrin.. Penurunan
aktivitas sirkuit yang menggunakan serotonin dan norepinefrin diperkirakan
berkontribusi terhadap terjadinya depresi.
Pada anamnesis di atas, sindrom klinik yang didapat yaitu sindrom anxietas (rasa
gemetar, jantung berdebar-debar), Sindrom Obsesif berupa gagasan pikiran yang
berulang yang menyebabkan gangguan, Sindrom Disfungsi Otonomik
Somatoform (nyeri ulu hati, gemetaran, pusing), Sindrom insomnia (kesulitan untuk
tidur lagi, sering terbangun di malam hari dan khawatir tidak bisa tidur), sindrom
depresif (wajah tampak murung, bingung, gangguan tidur, nafsu makan menurun).
Berdasarkan sindrom-sindrom di atas, maka untuk menentukan diagnosis pasien
dengan gangguan depresi ringan, maka digunakan PPDGJ - III. Berdasarkan gejala
yang didapat maka dapat dibuat suatu diagnosis banding, diantaranya :
Episode Depresif Ringan tanpa Gejala Psikotik (F32.0)
No Kriteria Diagnosis Pada Pasien
1 Sekurangnya ada dua dari:
Mood yang depresi
Gangguan depresi tanpa psikotik Page 14
Terpenuhi
![Page 15: Ppk](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/5572115a497959fc0b8ed5f8/html5/thumbnails/15.jpg)
Kehilangan minat
Mudah lelah
2 Ditambah sekurangnya dua gejala dari F32. Terpenuhi
3 Tidak boleh adanya gejala yang berat (agitasi atau
retradasi yang mencolok).
Tidak Terpenuhi
4 Berlangsung sekurangnya dua minggu. Terpenuhi
5 Resah tentang gejalanya, namun tidak berhenti
fungsi sama sekali.
Terpenuhi
Keluhan tersebut sangat menonjol sehingga mengganggu fungsi peran dan
kualitas hidupnya. Gejala primer berupa depresi berlangsung terus-menerus selama
satu tahun terakhir. Sehingga diagnosis axis I menjadi episode depresi ringan tanpa
gejala psikotik (F 32.0). Sebagai diagnosis banding adalah gangguan depresi berulang
episode kini ringan tanpa ciri psikotik (F 33.0).
Depresi berulang episode kini ringan tanpa ciri psikotik (F 33.0)
No Kriteria Diagnosis Pada Pasien
1 Kriteria untuk gangguan depresif berulang (F33.-)
harus terpenuhi dan episode sekarang harus
memenuhi kriteria depresif berat tanpa gejala
psikotik.
Gangguan depresi tanpa psikotik Page 15
Tidak Terpenuhi
![Page 16: Ppk](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/5572115a497959fc0b8ed5f8/html5/thumbnails/16.jpg)
2 Sekurang-kurangnya dua episode telah
berlangsung masing-masing selama minimal 2
minggu dengan sela waktu beberapa bulan tanpa
gangguan afektif yang bermakna.
Diagnosis banding selanjutnya adalah gangguan campuran anxietas dan depersif
karena terdapat pula gejala kecemasan yang cukup terlihat seperti terlihat pada tabel,
namun gejala depresif lebih dominan.
Gangguan campuran anxietas dan depresif (F.41.2)
No Kriteria Diagnosis Pada Pasien
1 Terdapat gejala – gejala anxietas maupun depresi,
dimana masing – masing tidak menunjukkan
rangkaian gejala yang cukup berat untuk
menegakkan diagnosa tersendiri.
2 Untuk anxietas, beberapa gejala otonomik harus
ditemukan walaupun tidak terus menerus,
disamping rasa cemas atau kekhawatiran
berlebihan.
3 Bila ditemukan anxietas berat disertai depresi
yang lebih ringan, maka harus dipertimbangkan
kategori gangguan anxietas lainnya atau gangguan
anxietas fobik.
Gangguan depresi tanpa psikotik Page 16
Terpenuhi
Terpenuhi
Tidak Terpenuhi
Tidak Terpenuhi
![Page 17: Ppk](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/5572115a497959fc0b8ed5f8/html5/thumbnails/17.jpg)
4 Bila ditemukan sindrom depresi dan anxietas
yang cukup berat untuk menegakkan masing –
masing diagnosis, maka kedua diagnosis tersebut
harus dikemukakan, dan diagnosis ganggguan
campuran tidak dapat digunakan, namun satu
diagnosis yang harus diutamakan adalah
gangguan depresif.
Dari ketiga diagnosis banding, maka kriteria yang semua terpenuhi adalah
Episode depresi ringan tanpa gejala psikotik (F 32.0). Dimana pasien lebih menonjol
kepada gangguan episode depresinya.
2. Penatalaksanaan
Perawatan di rumah sakit diindikasikan jika keadaan penderita
membahayakan diri sendiri atau orang lain.
Terapi somatik: antidepresan dengan urutan pemilihan (step care) sebagai
berikut,
a. Step 1: golongan SSRI (Fluoxetine, sertraline, dll)
b. Step 2: golongan trisiklik (amytriptiline, dll)
c. Step 3: golongan tetrasiklik (maprolitine, dll). Golongan atipikal
(trazodone, dll). Golongan MAOI reversible (maclobemide)
Pertama-tama, menggunakan golongan SSRI yang efek sampingnya sangat
minimal (meningkatkan kepatuhan minum obat, bisa digunakan pada berbagai
kondisi medik), spektrum antidepresi luas, dan gejala putus obat sangat minimal,
Gangguan depresi tanpa psikotik Page 17
Terpenuhi
![Page 18: Ppk](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/5572115a497959fc0b8ed5f8/html5/thumbnails/18.jpg)
serta “lethal-dose” yang tinggi (>6000 mg) sehingga relatif aman. Bila telah
diberikan dengan dosis yang adekuat dalam jangka waktu yang cukup (sekitar 3
bulan) tidak efektif, dapat beralih ke pilihan kedua yang spektrum antidepresinya juga
luas tetapi efek sampingnya lebih berat. Bila pilihan kedua belum berhasil, dapat
beralih ketiga dengan spektrum antidepresi yang lebih sempit, dan juga efek samping
lebih ringan dibandingkan trisiklik. Yang teringan adalah golongan MAOI reversible.
Di samping itu dipertimbangkan bahwa pergantian SSRI ke MAOI atau sebaliknya
membutuhkan waktu 2-4 minggu istirahat untuk washout period guna mencegah
timbulnya serotonin malignant syndrome.
Pada pasien ini diberikan antidepresan : Fluoxetine 1x 20 mg dan anti-anxietas:
Alprazolam 2x 0,5 mg. Terapi tambahan untuk gejala kecemasan dan insomnia yang
dialami adalah dengan menggunakan anti-anxietas, Golongan benzodiazepin
(Diazeapam, chlordiazepoxide, lorazepam, clobanazam, bromazepam, alprazolam)
sebagai obat anti-anxietas mempunyai resiko terapetik lebih tinggi dan lebih kurang
menimbulkan adiksi dengan toksisitas yang rendah, dibandingkan dengan
mepobramate atau Phenobarbital, disamping itu phenobarbital menginduksi enzim
mikrosomal di hepar, sedangkan golongan benzodiazepine tidak. Golongan
benzodiazepine merupakan drug of choice dari semua obat yang memiliki efek anti-
anxietas, disebabkan spesifisitas, potensi dan keamanannya.
Gangguan depresi tanpa psikotik Page 18
![Page 19: Ppk](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/5572115a497959fc0b8ed5f8/html5/thumbnails/19.jpg)
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Gangguan depresi merupakan salah satu bentuk gangguan mood. Gangguan
mood adalah suatu kelompok klinis yang ditandai oleh hilangnya perasaan kendali
dan pengalaman subyektif adanya penderitaan berat. Pada pasien didapatkan sindrom
depresi yang menonjol sehingga mengganggu fungsi peran dan kualitas hidupnya.
Gejala primer berupa depresi berlangsung terus-menerus selama satu tahun terakhir,
namun tidak disertai dengan adanya gejala psikotik sehingga diagnosis episode
depresi ringan tanpa gejala psikotik ( F 32.0) dapat terpenuhi. Hal ini mengakibatkan
pasien seharusnya mendapatkan terapi antidepresan dan anti-anxietas.
Gangguan depresi tanpa psikotik Page 19
![Page 20: Ppk](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/5572115a497959fc0b8ed5f8/html5/thumbnails/20.jpg)
Daftar Pustaka
Benton., T., D., 2010. Depression. Emedicine.
http://emedicine.medscape.com/article/914192-overview
Elvira., S., D., dan Hadisukanto., G., 2010. Buku Ajar Psikiatri. Jakarta, Badan
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Kaplan dan Sadock., 2007. Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Psikiatri Klinis Edisi
VII Jilid 2. Jakarta, Binarupa Aksara.
Maslim., R., 2003. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ – III. Jakarta, PT
Nuh Jaya.
Gangguan depresi tanpa psikotik Page 20
![Page 21: Ppk](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022061609/5572115a497959fc0b8ed5f8/html5/thumbnails/21.jpg)
LAMPIRAN
Gangguan depresi tanpa psikotik Page 21