Ppk Blok Kmpl

25
PENDAHULUAN Assalamualaikum Wr. Wb Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, dengan ijin dan RidhaNya kami dapat menyelesaikan tugas ini. Dialah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan kasus PPK di puskesmas Secang Kabupaten Magelang. Penugasan laporan kasus ini disusun dalam rangka pelaporan kegiatan PPK di puskesmas Secang Kabupaten Magelang . Kami menyadari bahwa dalam pembuatan laporan penugasan ini masih banyak kekurangan, karena dalam penyusunan penugasan ini kami masih belajar sehingga masih banyak kekurangan bahkan kesalahan dalam pembuatan laporan penugasan ini, dan selesainya penugasan ini bukanlah hasil pribadi dari kelompok kami melainkan dari banyak pihak yang memberikan dukungan maupun bantuan kepada kelompok kami.Besar harapan kami semoga seluruh kebaikannya mendapatkan balasan dari Allah SWT. Amin. Kami menyadari bahwa hasil penulisan laporan ini jauh dari sempurna dan banyak kekurangan, maka dari itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan, pengalaman dan pelajaran baru di masa yang akan datang. Akhir kata semoga laporan penugasan kasus PPK ini dapat bermanfaat dan berguna bagi banyak pihak terutama untuk perkembangan ilmu pengetahuan Wassalamualaikum Wr. Wb 1

description

cgcg

Transcript of Ppk Blok Kmpl

Page 1: Ppk Blok Kmpl

PENDAHULUAN

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, dengan ijin dan RidhaNya kami

dapat menyelesaikan tugas ini. Dialah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, sehingga

kami dapat menyelesaikan tugas laporan kasus PPK di puskesmas Secang Kabupaten

Magelang.

Penugasan laporan kasus ini disusun dalam rangka pelaporan kegiatan PPK di

puskesmas Secang Kabupaten Magelang . Kami menyadari bahwa dalam pembuatan laporan

penugasan ini masih banyak kekurangan, karena dalam penyusunan penugasan ini kami

masih belajar sehingga masih banyak kekurangan bahkan kesalahan dalam pembuatan

laporan penugasan ini, dan selesainya penugasan ini bukanlah hasil pribadi dari kelompok

kami melainkan dari banyak pihak yang memberikan dukungan maupun bantuan kepada

kelompok kami.Besar harapan kami semoga seluruh kebaikannya mendapatkan balasan dari

Allah SWT. Amin.

Kami menyadari bahwa hasil penulisan laporan ini jauh dari sempurna dan banyak

kekurangan, maka dari itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk

perbaikan, pengalaman dan pelajaran baru di masa yang akan datang.

Akhir kata semoga laporan penugasan kasus PPK ini dapat bermanfaat dan berguna

bagi banyak pihak terutama untuk perkembangan ilmu pengetahuan

Wassalamualaikum Wr. Wb

Yogyakarta, 8 oktober 2012

Penulis

1

Page 2: Ppk Blok Kmpl

I. STATUS KELUARGA

A. IDENTITAS

KEPALA KELUARGA PASANGAN

Nama Tn. T Ny. S

Umur 70 th 60 th

Jenis kelamin Laki-laki Perempuan

Status perkawinan Kawin Kawin

Agama Islam Islam

Suku bangsa Jawa Jawa

Pendidikan SMP SMP

Pekerjaan Tidak bekerja IRT

Alamat Krajan I RT 10 Krajan I RT 10

Profil Keluarga

No Nama Umur

(th)

Pend. pekerjaan Hub.

Keluarga

Status

perkawina

n

Ket.

kesehatan

1 Tn. T 70 SMP Tidak

bekerja

KK Kawin DM, HT,

TIA,

myalgia

2 Ny. S 60 SMP IRT Istri KK Kawin Sehat

3 Ny. W 43 SMA IRT Anak Kawin Sehat

4 Tn. SU 45 S1 PNS Menantu Kawin Sehat

5 An. P 24 S1 Pelajar Cucu Belum

kawin

Sehat

6 An. E 17 SMA Pelajar Cucu Belum

kawin

Sehat

7 An. A 8 SD pelajar cucu Belum

kawin

sehat

2

Page 3: Ppk Blok Kmpl

Genogram

B. DENAH RUMAH DARI PUSKESMAS

C. EKONOMI KELUARGA

Rumah Semipermanen

Barang mewah Ada TV 20’, kulkas, setrika

Daya listrik PLN daya 900 watt

Penghasilan dan pengeluaran keluarga

/bln

Pasien tidak berkenan menginformasikan

D. PERILAKU KESEHATAN KELUARGA

Pelayanan promotif dan preventif bayi dan

balita

Tidak ada bayi dan balita dalam keluarga

Pembinaan kesehatan anggota keluarga Pengetahuan kesehatan didapatkan dari

penyuluhan-penyuluhan yang sering

diadakan oleh mahasiswa jurusan

kesehatan setempat.

Pelayanan pengobatan Dokter umum, puskesmas

3

Page 4: Ppk Blok Kmpl

Jaminan kesehatan Pasien dan istri pasien tidak mengikuti

ASKES maupun jamkesmas, namun anak

yang pertama mengikuti ASKES.

E. POLA MAKAN KELUARGA

Anak, dewasa, usia lanjut Pola makan 3 kali sehari menggunakan

nasi, sayur, lauk-pauk seperti tahu, tempe.

F. AKTIVITAS KELUARGA

Aktivitas fisik Pasien bangun jam 04.30, kemudian sholat

subuh. Setelah itu pasien melakukan

aktivitas kecil seperti jalan-jalan subuh

secara rutin dari jam 05.00 sampai 05.30.

pasien jarang piknik bersama keluarga

Aktivitas mental Keluarga pasien rajin ikut pengajian yang

diadakan di desa setempat setiap malam

ahad untuk ibu-ibu dan tiap malam jumat

untuk bapak-bapak. Tidak ada jadwal

rekreasi/liburan keluarga secara khusus.

G. LINGKUNGAN

Sosial rumah asal Jarak antara rumah yang satu dengan yang

lain berdekatan, pasien tinggal satu rumah

dengan istri, 1 anak kandung, 1 menantu

dan 3 cucu perempuan. Hubungan antar

tetangga baik, tidak pernah ada konflik

dalam hubungan kemasyarakatan. Acara

pertemuan penduduk kampung seperti

PKK ibu-ibu selalu hadir, kecuali jika ada

halangan.

Soaial tempat kerja Pasien saat ini sudah tidak bekerja

4

Page 5: Ppk Blok Kmpl

Fisik rumah asal Luas tanah = 13m x 9m

Luas bangunan = 9m x 7m

Ventilasi dan pencahayaan rumah kurang

Sampah dibuang di tempat sampah dan

selalu dibuang oleh petugas kebersihan

setempat setiap 2 hari sekali.

Jamban ada didalam rumah.

Keadaan jamban bersih

Rumah tidak punya halaman dan tidak ada

tempat bermain

Sumber Air Bersih dari sumur

H. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Penyakit keturunan : DM (+)

Penyakit keluarga : tidak ada penyakit yang diderita anggota keluarga pasien.

5

Page 6: Ppk Blok Kmpl

II. STATUS PASIEN

A. IDENTITAS

Nama Tn. T

Umur 70 th

Jenis kelamin Laki-laki

Agama Islam

Suku bangsa Jawa

Pendidikan SMP

Pekerjaan Tidak bekerja

Status perkawinan Kawin

Pasien datang sendiri/rujukan Datang sendiri

Waktu kunjungan awal Pasien hanya ingat pada tahun 2009

Alamat Krajan I Secang

B. RIWAYAT PENYAKIT

Keluhan utama Nyeri tengkuk dan pegal-pegal

Keluhan tambahan Nyeri otot

RPS Sejak 2 hari yang lalu pasien merasa nyeri di bagian tengkuk.

Nyeri dirasakan kambuh-kambuhan. Selain itu pasien juga

merasa nyeri otot dan pegel-pegel pada kedua tungkainya.

Nyeri timbul saat beraktivitas berat dan membaik saat istirahat.

pasien juga mengeluh sering buang air kecil dan sering haus.

Pasien selalu memeriksakan ke puskesmas karena jarak antara

rumah dan rumah pasien sangat dekat.

RPD TIA (+)

HT (+)

DM (+)

6

Page 7: Ppk Blok Kmpl

RPK DM (+)

HT tidak diketahui pasien

C. PEMERIKSAAN FISIK

Tinggi badan 155 cm

Berat badan 56 kg

Nadi 70x/menit

Nafas 21x/menit

Suhu 37o C

Tekanan darah 160/80 mm/hg

Keadaan umum Compos mentis, tampak sehat

Keadaan gizi Cukup

Mata Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

Mulut Gigi sudah tanggal 5

THT Dbn

Leher Dbn

Jantung Dbn

Paru Dbn

Abdomen Dbn

Ekstremitas Dbn

D. LAIN-LAIN

Pola makan/minum Teratur, 3x sehari

Aktivitas mental dan fisik Rutin mengikuti pengajian yang diadakan kampung

Jalan kaki sehat setiap habis subuh selama setengah

jam setiap hari

Lingkungan sosial Hubungan dengan tetangga dan rekan kerja baik.

Ciri kepribadian Terbuka dan ramah

Hasil px penunjang CT-scan dan px darah pada tahun 2009 hilang.

7

Page 8: Ppk Blok Kmpl

III. DAFTAR PERMASALAHAN KELUARGA

No Jenis Pemasalahan Waktu

Terjadinya

Rencana

Penatalaksanaan

Sasaran

1 Pimpinan keluarga sudah

tidak memiliki pekerjaan

tetap

15 tahun

terakhir

Motivasi untuk

mengembangkan

suatu usaha kecil-

kecilan namun

berkelanjutan

Keluarga

2 Pimpinan keluarga

menderita penyakit kronis

3 tahun terakhir - Memberikan

perhatian lebih

pada lansia

- Mencegah

komplikasi

- Meningkatkan

kualitas hidup

Keluarga

3 Beban tanggungan fisik

dan finansial ditanggung

oleh menantu yang PNS

serta istri pasien yang

sambilan berjualan warung

kecil-kecilan

15 tahun

terakhir

- Menghemat

biaya hidup

sehari-hari

- Motivasi agar

generasi kedua

berpartisipasi

dalam

meringankan

beban finansial

Keluarga

4 Lingkungan rumah tempat

tinggal tidak memenuhi

syarat rumah sehat

- Memperbaiki

pencahayaan

rumah dan lebih

Keluarga

8

Page 9: Ppk Blok Kmpl

memperhatikan

kebersihan bak

mandi

IV. DAFTAR MASALAH PASIEN

Masalah Saat timbul Rencana Tindakan

Hipertensi sistolik

DM tipe 2

TIA (Transient Iscemic

Attack)

Myalgia

3 tahun yang lalu

3 tahun yang lalu

3 tahun yang lalu

- Px darah rutin dan kimia

darah (Kolesterol,

trigliserid, HDL, LDL)

- Px EKG

- Px Gula darah

- Captopril 25 mg 2x1

- Asam mefenamat

3x500mg

- Pola makan : kurangi

makan bersantan,

berlemak, jeroan dan

asin-asinan.

- Rutin melakukan

aktivitas fisik untuk

melatih otot.

Tidak tersedia dana

kesehatan dan jaminan

kesehatan

Mengurus kartu jamkesmas/

Jamkesda

Rumah tidak memenuhi

standar rumah sehat

- Pencahayaan kurang

dapat memperbanyak

ventilasi / dengan

mengganti genting

transparan.

- Lebih memperhatikan

kebersihan bak

9

Page 10: Ppk Blok Kmpl

mandi.

V. DIAGNOSIS KELUARGA

- Keluarga majemuk dengan KK geriatri yang sudah tidak memiliki pekerjaan tetap dan

menderita penyakit kronik.

VI. DIAGNOSIS KERJA

- Aksis I : Tidak ada diagnosis aksis I

- Aksis II : Tidak ada gangguan kepribadian pada pasien

- Aksis III : Penyakit endokrin, nutrisi & metabolik, penyakit susunan saraf

- Aksis IV : Pasien sudah tidak memiliki pekerjaan dan pendapatan tetap dan

bergantung pada generasi kedua.

- Aksis V : Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi,

secara umummasih baik.

VII. PROGNOSIS

Dubia et bonam. Karena dukungan keluarga yang selalu perhatian dan mengerti keadaan satu

sama lain serta adanya kesadaran pasien dalam perilaku hidup sehat.

VIII. MEDIKAMENTOSA DAN ATAU TINDAKAN

No Permasalahan

Keluarga

Tindakan

Penyelesaian

Sasaran Hasil

1 KK menderita sakit

kronis yang lanjut dan

kompleks

- Peran anggota

keluarga untuk

memperhatikan

apa yang

Anggota

keluarga

Keluarga sudah

memahami

kondisi

kesehatan pasien

10

Page 11: Ppk Blok Kmpl

dibutuhkan dan

tidak dibutuhkan

oleh pasien.

Seperti selalu

mengingatkan

pasien untuk

rajin kontrol ke

puskesmas dan

mengatur pola

makan pasien

yang baik dan

benar.

dan sudah

mengerti cara

untuk mencegah

penyakit

tersebut agar

tidak menjadi

lebih parah

IX. TATA LAKSANA PASIEN

Masalah Tindakan Hasil

DM tipe 2

HT grade 2

Myalgia

Medikamentosa

Metformin 500mg 3x1

Captopril 25mg 2x1

Asam Mefenamat 3x500mg

Non-Medikamentosa

- Melakukan aktivitas fisik ringan

secara teratur untuk menurunkan

tekanan darah serta relaksasi otot.

- Memperhatikan pola makan yang

baik dan benar dengan mengurangi

makanan yang berlemak dan asin-

asin.

- Membiasakan pola hidup bersih

agar tercegah dari penyakit infeksi

Belum didapatkan perbaikan

kadar gula darah dan tekanan

darah yang sesuai.

11

Page 12: Ppk Blok Kmpl

X. EDUKASI DAN PEMBINAAAN KELUARGA

Tanggal

Pelaksanaan

Topik Sasaran Hasil Tindakan Nama

Pelaksana

29 September

2012

Memberikan

perhatian pada

pasangan lansia

dan

meningkatkan

kualitas hidup.

Keluarga Keluarga memahami

keadaan KK dan

bersedia membantu serta

memperhatikan

Semua

anggota

kelompok

Pola hidup

sehat

Keluarga Keluarga sudah

memahami apa saja

yang harus dilakukan

untuk mencegah

terjadinya penyakit

Partisipasi

generasi kedua

dalam

meringankan

beban finansial

Keluarga Generasi kedua lebih

memahami keadaan dan

mau berperan serta

mengurangi beban

tersebut

Motivasi

anggota

keluarga untuk

peduli dan

saling

memperhatikan

Keluarga Perhatian dari anggota

keluarga terhadap satu

sama lainnya sudah

lebih baik

Syarat rumah keluarga Memperbaiki/

12

Page 13: Ppk Blok Kmpl

sehat menambah ventilasi

rumah serta selalu

membersihkan dan

menguras bak mandi

agar terhindar dari jentik

penyebab penyakit.

XI. PEMBINAAN HOME VISIT

A. EVALUASI KASUS

Dari anamnesis yang kami lakukan dengan bapak T yang berusia 70 tahun kami

mendapatkan keluhan utama adalah nyeri tengkuk yang sudah berlangsung sejak 2

hari yang lalu. Nyeri dirasakan hilang timbul dan kambuh-kambuhan selain itu bapak

T juga merasakan nyeri sendi di kedua lututnya terutama saat beraktivitas dan merasa

membaik dengan beristirahat. Bapak T selalu ke puskesmas bila mengalami keluhan

dan meminum obat yang diberikan dari puskesmas. Dari daftar masalah pasien, bapak

T sejak 3 tahun yang lalu mengalami hipertensi sistolik dan pernah pada saat pagi hari

setelah bangun tidur bapak T merasakan sebagian tubuhnya tidak bisa digerakan dan

juga bapak T memiliki riwayat diabetes mellitus.

B. EVALUASI FAKTOR RISIKO

Diabetes mellitus tipe 2 memiliki faktor risiko yaitu:

1. Genetik

Genetik sangat berpengaruh terhadap kejadian diabetes mellitus baik yang tipe

1 maupun yang tipe 2. Faktor riwayat kelurga menderita diabetes mellitus juga

mempengaruhi terjadinya penyakit ini. Apabila orangtua menderita diabetes maka

kemungkinan anak untuk menjadi diabetes sekitar 50%. Pada kasus yang kami

dapatkan, salah satu dari orangtua bapak T menderita diabetes mellitus tipe 2. Namun

saat kami ingin mengetahui apakah anak bapak T juga menderita diabetes mellitus,

anak bapak T menolak dengan alasan takut.

13

Page 14: Ppk Blok Kmpl

2. Obesitas

Obesitas khususnya obesitas sentral bentuk apel dapat menyebabkan diabetes

mellitus khusunya untuk diabetes mellitus tipe 2. Pada obesitas sentral terdapat

resistensi insulin. Insulin memiliki peran pada penyimpanan lemak maupun sintesis

lemak dalam jaringan adipose bila terjadi resistensi insulin dapat menganggu proses

penyimpanan lemak maupun sintesis lemak. Insulin juga berpengaruh merangsang

sistem saraf simpatis yang dapat meningkatkan reabsobsi natrium ginjal,

mempengaruhi transport kation dan dapat mengakibatkan hipertrofi sel otot polos

pembuluh darah. Bila obestitas tidak diturunkan dapat menyebabkan risiko sekunder

untuk terjadinya stroke.

Sejak mengalami sakit barat badan Bapak T megalami penurunan 10 kg,

sekarang Bapak T memiliki berat badan 56 kg dan tinggi badan 155 cm. sehingga

dapat disimpulkan dahulu bapak T mengalami obesitas.

3. Aktifitas fisik

Kurangnya olah raga dapat menyebabkan diabetes mellitus karena dapat

meyebabkan obesitas dan mengakibatkan penyakit. Aktivitas fisik yang menurun akan

mengakibatkan turunya jumlah reseptor insulin yang siap berikatan dengan insulin

sehingga kecepatan translokasi GLUT-4 akan menurun dan menyebabkan

menurunnya kecepatan maupun jumlah ambilan glukosa. Dan pada akhirnya akan

menyebabkan sel kekurangan bahan bakar (glukosa) sedangkan glukosa di pembuluh

darah meningkat yang nantinya akan menyebabkan diabetes mellitus tipe 2.

4. Rokok

Rokok dapat menyebabkan meningkatnya radikal bebas dalam tubuh , saat

tubuh sudah terlalu banyak radikal bebas dapat menyebabkan rusaknya sel termasuk

sel yang memproduksi insulin dan juga dapat merusak reseptor insulin. Bapak T

dulunya seorang perokok yang bisa menghabiskan setengah bungkus setiap harinya.

5. Diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat

6. Hipertensi

14

Page 15: Ppk Blok Kmpl

Hipertensi dapat menyebabkan aterosklerosis yang nantinya akan mempercepat

timbulnya diabetes mellitus. Bila sudah terjadi aterosklerosis maka mudah terjadi

emboli pada pembuluh darah besar. Bila terus terusan dibiarkan dapat menyebabkan

perdarahan intraserebral yang nantinya akan menyebabkan terjadinya stroke.

C. EVALUASI PENANGANAN

MEDIKAMENTOSA

Metformin

Efek utama metformin adalah menurunkan “hepatic glucose output” dan

menurunkan kadar glukosa puasa. Monoterapi dengan metformin dapat menurunkan A1C

sebesar ~ 1,5%. Pada umumnya metformin dapat ditolerir oleh pasien. Efek yang tidak

diinginkan yang paling sering dikeluhkan adalah keluhan gastrointestinal. Monoterapi

metformin jarang disertai dengan hipoglikemia; dan metformin dapat digunakan secara aman

tanpa menyebabkan hipoglikemia pada prediabetes. Efek nonglikemik yang penting dari

metformin adalah tidak menyebabkan penambahan berat badan atau menyebabkan

panurunan berat badan sedikit. Disfungsi ginjal merupakan kontraindikasi untuk pemakaian

metformin karena akan meningkatkan risiko asidosis laktik ; komplikasi ini jarang terjadi

tetapi fatal.

Captopril

Obat pilihan yang digunakan dalam terapi farmakologi pasien hipertensi adalah Angiotensin

Converting Enzyme (ACE) inhibitor. ACE inhibitor direkomendasikan sebagai obat pilihan

pertama didasarkan pada sejumlah studi yang menunjukkan penurunan morbiditas dan

mortalitas. Akan tetapi, diuretik juga menjadi bagian dari terapi lini pertama.

ACE inhibitor memiliki mekanisme aksi menghambat sistem renin-angiotensin-aldosteron

dengan menghambat perubahan Angiotensin I menjadi Angiotensin II sehingga menyebabkan

vasodilatasi dan mengurangi retensi sodium dengan mengurangi sekresi aldosteron. Oleh

karena ACE juga terlibat dalam degradasi bradikinin maka ACE inhibitor menyebabkan

peningkatan bradikinin, suatu vasodilator kuat dan menstimulus pelepasan prostaglandin dan

nitric oxide. Peningkatan bradikinin meningkatkan efek penurunan tekanan darah dari ACE

15

Page 16: Ppk Blok Kmpl

inhibitor, tetapi juga bertanggungjawab terhadap efek samping berupa batuk kering. ACE

inhibitor mengurangi mortalitas hampir 20% pada pasien dengan gagal jantung yang

simtomatik dan telah terbukti mencegah pasien harus dirawat di rumah sakit (hospitalization),

meningkatkan ketahanan tubuh dalam beraktivitas, dan mengurangi gejala.

ACE inhibitor harus diberikan pertama kali dalam dosis yang rendah untuk menghindari

resiko hipotensi dan ketidakmampuan ginjal. Fungsi ginjal dan serum potassium harus

diawasi dalam 1-2 minggu setelah terapi dilaksanakan terutama setelah dilakukan

peningkatan dosis. Salah satu obat yang tergolong dalam ACE inhibitor adalah Captopril

yang merupakan ACE inhibitor pertama yang digunakan secara klinis.

Asam Mafenamat

Asam mefenamat merupakan derivat asam antranilat dan termasuk kedalam golongan obat

Anti Inflamasi Nonsteroid (AINS). Dalam pengobatan,asam mefenamat digunakan untuk

meredakan nyeri dan rematik. Obat ini cukup toksik terutama untuk anak-anak dan janin,

karena sifat toksiknya, Asam mefenamat tidak boleh dipakai selama lebih dari 1 minggu dan

sebaiknya jangan digunakan untuk anak-anak yang usianya di bawah 14 tahun. Asam

mefenamat mempunyai khasiat sebagai analgetik dan anti inflamasi. Asam mefenamat

merupakan satu-satunya fenamat yang menunjukkan kerja pusat dan juga kerja perifer.

Mekanisme kerja asam mefenamat adalah dengan menghambat kerja enzim sikloogsigenase.

Efek samping dari asam mefenamat terhadap saluran cerna yang sering timbul adalah diare,

diare sampai berdarah dan gejala iritasi terhadap mukosa lambung, selain itu dapat juga

menyebabkan eritema kulit, memperhebat gejala asma dan kemungkinan gangguan ginjal

NON MEDIKAMENTOSA

1). Edukasi

Edukasi yang diberikan kepada pasien meliputi pemahaman tentang perjalanan penyakit DM,

makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan DM, penyulit DM dan resikonya,

intervensi farmakologis dan non farmakologis serta target perawatan, interaksi antara

( asupan makanan, aktifitas fisik, dan obat anti hipoglikemik oral atau insulin serta obat-obat

lain)

2). Terapi gizi medis

16

Page 17: Ppk Blok Kmpl

Terapi gizi medis (TGM) merupakan bagian dari penatalaksanaan diabetes secara total,

Setiap penderita diabetes sebaiknya mendapat TGM sesuai dengan kebutuhannya guna

mencapai target terapi, prinsip pengaturan makan pada diabetisi hampir sama dengan anjuran

makan untuk masyarakat umum yaitu makanan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan

kalori dan zat gizi masing-masing individu, juga perlu ditekankan pentingnya keteraturan

makan ( jadwal makan, jenis dan jumlah makanan, terutama pada mereka yang menggunakan

obat penurun glukosa darah atau insulin).

3). Latihan jasmani

Kegiatan latihan jasmani secara teratur (3-4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit),

merupakan salah satu pilar dalam penatalaksanaan DM tipe 2.

17

Page 18: Ppk Blok Kmpl

LAMPIRAN DOKUMENTASI

18