pp

29
Abortus Habitualis Laporan Kasus Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Aceh Utara 2015 Mahfudhdinsy ah, S.Ked dr. Nilawati, B.Z, Sp.OG Oleh Preseptor

description

power point

Transcript of pp

Page 1: pp

Abortus Habitualis

Laporan KasusIlmu Kebidanan dan KandunganFakultas Kedokteran Universitas MalikussalehRumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Aceh Utara2015

Mahfudhdinsyah, S.Ked

dr. Nilawati, B.Z, Sp.OG

Oleh Preseptor

Page 2: pp

Latar BelakangPenyebab kematian ibu paling

tinggi adalah perdarahan, infeksi dan eklampsia.

Abortus juga merupakan penyebab kematian ibu namun sering di laporkan dalam bentuk komplikasi: perdarahan.

Abortus yang terjadi lebih dari tiga kali pada seorang ibu merupakan sebuah masalah besar abortus habitualis.

Page 3: pp

Prevalensi abortus habitualis: 1-3% dari seluruh kehamilan, ada juga yang melaporkan 0,41%

Kemungkinan terjadi abortus lagi pada seorang ibu yang sudah pernah mengalami abortus habitualis adalah 73-83,6%, laporan lain menyebutkan di kisaran 25,9% dan 39%.

Page 4: pp

Seorang ibu yang secara beruntun mengalami abortus akan menyebabkan trauma psikologis yang fatal sehingga dapat menjadi sebuah masalah besar.

Page 5: pp

Laporan KasusIdentitas Pasien:

Nama : Ny. FUsia : 24 tahunPekerjaan : Perawat RSUDCMSuku Bangsa : AcehAgama : IslamNama Suami : Tn. NUsia Suami : 36 tahunPekerjaan : WiraswastaTgl MRS : 5 Februari 2015

Page 6: pp

Keluhan utama : Perdarahan pervaginam

Keluhan tambahan : Nyeri perut, keluar cairan dari jalan lahir, batuk-pilek.

RPS :OS datang dengan keluhan perdarahan pervaginam beberapa jam SMRS. OS juga mengeluh nyeri perut dan keluar cairan dari jalan lahir . OS mengaku sedang hamil 2 bulan.

Page 7: pp

RPD :OS pernah mengalami keluhan serupa yaitu pada kehamilan-kehamilan sebelumnya yaitu pada kehamilan ke 1, 2, 3, dan 4.OS juga mengidap diabetes mellitus.

Riwayat Haid :a. Menarche : ±13 tahunb. Pola haid : Normalc. Siklus haid : Teraturd. Lama haid : ± 5 hari setiap

bulannya.e. HPHT : 07/12/2014f. TTP : 14/9/2015

Page 8: pp

Riwayat Kehamilan dan PersalinanKehamilan : 5 kaliPersalinan : 0 kali

Riwayat sosio ekonomiOS berasal dari keluarga ekonomi menengah, ia bekerja sebagai pegawai tidak tetap dan suaminya seorang wiraswastawan.

Page 9: pp

Pemeriksaan Fisik

KU : LemahKesadaran : CMVital Sign :

Nadi : 98x/menitTemperature : 36,7 oC

Page 10: pp

Berat badan : 55 KgTinggi badan : 159 cmBBI :

BBI=(TB-105)=54BBIH = BBI+(UHx0,35) = 54+3,15=57,15 Kg

Page 11: pp

Status GeneralisKulit Kepala Rambut

Kuning langsat Microsefali Hitam

Sianosis (-) Normofacia Tipis

Turgor normal Merata

Tidak mudah dicabut

Mata Telinga Hidung

Palpebra udem (-) Letak simetris Simetris

Komjunctiva (pucat) Serumen Minimal Epistaksis (-)

Sklera ikterik (-)

Page 12: pp

Status GeneralisMulut Lidah Faring

Simetris Normal Tidak hiperemi

Gusi tidak berdarah Tidak pucat Udem (-)

Gigi geligi normal Tidak kotor

Leher Toraks Abdomen

JVP (tidak terlihat) Simetris Suprapubik menonjol

Retraksi (-) Tidak dipalpasi

Tidak dipalpasi Tidak diperkusi

Anogenetalia Ekstremitas

Tidak diperiksa Akral hangat

Udem (+<<)

Page 13: pp

Diagnosis

Diagnosis : Abortus Spontan, Abortus Habitualis

Pemeriksaan Penunjang• Hasil Hematologi Klinik/Kimia darah

(5/2/2015) HB: 12,9 gr%

Page 14: pp

Status Follow UpTanggal S O A P

05/2/2015H+1 MRS

Perdarahan pervaginam (+), Nyeri perut (+), Batuk pilek (+/+)

KU : LemahSens : CMTD: 110/70mmHgRR : 28x/iTemp : 36,4° CCRT : < 2 dtkSI (-/-), KA (+/+)Palpebra edema (-)Napas : Ves (+/+) Rh (-/-) Wh (-/-)Kulit : dalam batas

normal

G5P0A4+H.8-10 Mg+KPD+Oligohidramnion

Th/- IVFD RL 20 gtt/i- Inj:

Kalnex 1a/8j- Rencana USG Besok- Untuk sementara

observasi KUa/p dr. Cut Elfina Zuhra, Sp.OG

Page 15: pp

06/2/2015H+2 MRS

Perdarahan pervaginam (+ <<)Nyeri perut (+<<), Batuk pilek (+/-)

KU : LemahSens : CMTD : 110/70mmHgTemp : 36,8° CCRT : < 2 dtkSI (-/-), KA (+/+)Napas : Ves (+/+)Rh (-/-) Wh (-/-)Kulit : dalam batas

normal

G5P0A5+H.8-10 Mg+KPD+Oligohidramnion

Th/- IVFD RL 20 gtt/i- Inj:

Kalnex 1a/8j- Plano test (+),

USG (+) hasil abortus spontan + Habitualis

- Rencana Curetagedr. Cut Elfina Zuhra, Sp.OG- Os tidak bersedia

di Curetage, minta diresepkan obat saja.

Page 16: pp

Tinjauan Pustaka

Page 17: pp

Definisi

Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan, sebagai batasan ialah kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.

Seorang wanita yang mengalami tiga kali atau lebih abortus spontan yang terjadi berturut-turut disebut abortus habitualis.

Page 18: pp

EtiologiKelainan zygoteGangguan hormonalGangguan nutrisiPenyakit infeksiAutoimmune disorderKelainan pada serviks atau

uterusFaktor psikologis

Page 19: pp

Anatomi

Page 20: pp

PatofisiologiPatofisiologi terjadinya

keguguran mulai dari terlepasnya sebagian atau seluruh jaringan plasenta, yang menyebabkan perdarahan sehingga janin kekurangan nutrisi dan O2. Bagian yang terlepas dianggap benda asing, sehingga rahim berusaha untuk mengeluarkan dengan kontraksi.

Page 21: pp

Gambaran KlinisPerdarahan pervaginamNyeri perutDapat diikuti oleh pengeluaran

hasil konsepsi

Page 22: pp

PenatalaksanaanMemperbaiki KUMakanan bergiziIstirahat yang cukupLarangan koitusOlahragaTerapi hormon, vitamin > efek

psikologisOperasi untuk menguatkan ostium

uteri internum=mencegah abortus

Page 23: pp

KomplikasiPerdarahanInfeksiSepsisSyok

Page 24: pp

PrognosisWanita yang mengalami

peristiwa abortus habitualis, umumnya tidak mendapat kesulitan untuk menjadi hamil, akan tetapi kehamilannya tidak dapat berlangsung terus dan terhenti sebelum waktunya, biasanya pada trimester pertama tetapi kadang-kadang pada kehamilan yang lebih tua.

Page 25: pp

PembahasanManifestasi klinis berupa perdarahan

yang ditunjukkan pasien mengarah kedalam kegawatdaruratan kehamilan yang harus segera ditangani sesegera mungkin.

Perdarahan pervaginam yang terjadi pada pasien mengarahkan dokter untuk menegakkan diagnosis dengan abortus spontan yang kemudian ditunjang pula oleh hasil dari pemeriksaan Ultrasonografi yang dilakukan.

Page 26: pp

PembahasanRiwayat abortus berulang yang

terjadi sebelumnya sebanyak 4 (empat) kali pada pasien yaitu pada kehamilan pertama, kedua, ketiga dan keempat secara beruntun menetapkan diagnosis sebagai abortus habitualis.

Page 27: pp

Pembahasan Penyebab dari abortus habitualis pada

pasien ini kemungkinan akibat dari berbagai macam sebab seperti kelainan serviks dan uterus, gangguan hormonal dan infeksi mengingat suami pasien yang tinggal bersama pasien gemar memelihara beberapa jenis hewan yang rentan menyebarkan infeksi. Abortus yang terjadi pada kehamilan ke 5 (lima) ini bisa juga terjadi akibat pengaruh psikologis dari sang pasien itu sendiri yang mungkin terlalu khawatir karena trauma pada beberapa abortus di kehamilan sebelumnya.

Page 28: pp

Pembahasan

Angka kesembuhan setelah tiga kali abortus berturut-turut berkisar antara 70 dan 85

%, apapun terapinya. Yaitu, angka kematian janin akan lebih tinggi, dibandingkan

dengan kehamilan secara umum. Bahkan, Warburton dan Fraser (1964) bahkan

kemungkinan abortus rekuren adalah 25 – 30% berapapun jumlah abortus

sebelumnya. Poland dkk, (1977) mencatat bahwa apabila seorang wanita pernah

melahirkan bayi hidup, risiko untuk setiap abortus rekuren adalah 30%. Namun,

apabila wanita belum pernah melhairkan bayi hidup dan pernah mengalami paling

sedikit satu kali abortus spontan, risiko abortus adalah 46%. Wanita dengan abortus

spontan tiga kali atau lebih berisiko lebih besar mengalami kelahiran preterm,

plasenta previa, presentasi bokong, dan malformasi janin pada kehamilan berikutnya.

Page 29: pp

@terimakasih