Pp studi kasus kel.2
-
Upload
ni-made-dwi-suparningsih -
Category
Education
-
view
3.420 -
download
0
description
Transcript of Pp studi kasus kel.2
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
PADA NY. “S” UMUR 35 TAHUN G4P2A1 UK 35 MINGGU
DENGAN PENYAKIT ASMA DI PKM PEKIK NYARING
No. Registrasi : 090425533
Masuk tgl / jam : 26 Agustus 2013/08.00 WIB
Ruang : KIA PKM Pekik Nyaring
I. PENGKAJIAN
a. Data Subyektif
1. Identitas
Nama : Ny.S Nama : Tn.S
Umur : 35 tahun Umur : 37 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pendidikan : D3 Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS Pekerjaan : PNS
Alamat : Ds. Pekik Nyaring Alamat : Ds. Pekik Nyaring
STUDI KASUSIBU HAMIL DENGAN PENYAKIT ASMA
DI PUSKESMAS PEKIK NYARINGKABUPATEN BENGKULU TENGAH
TAHUN 2013
Disusun oleh :
KELOMPOK 2
Etti Kusniati PO 5140313017
Retno Tri Lestari PO 5140313033
2. Keluhan Utama :Ibu mengatakan sekarang
sedang batuk dan sering merasakan sesak, terutama pada saat mau tidur sehingga ibu susah tidur. Dan juga ibu mengatakan susah BAB.
3. Riwayat Kesehatan Riwayat Penyakit Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah/sedang menderita penyakit menular seperti hepatitis, TBC, HIV/AIDS, menurun seperti hipertensi, jantung, DM, tapi ibu pernah menderita penyakit menurun dan menahun yaitu asma. Ibu mengatakan menderita asma sejak kecil sejak umur 10 tahun dan diberikan obat rutin oleh dokter, tetapi ibu lupa nama obat rutin yang pernah diberikan dulu dan ibu belum pernah dirawat waktu masih kecil. Tetapi ibu mengatakan saat kehamilan ketiganya yang lalu pernah dirawat di Rumah Sakit pada usia kehamilan 6 bulan dan obat yang diberikan dokter yaitu Seretide dan Salbutamol.
Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu mengatakan pada kehamilannya sekarang sering merasa sesak nafas sejak trimester 3 yaitu pada usia kehamilan 7 bulan.
Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga (menular, menurun, menahun)
Ibu mengatakan ibu kandungnya menderita penyakit asma.
Riwayat Keturunan kembar Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak memiliki riwayat keturunan anak kembar
Riwayat Operasi Ibu mengatakan pernah di operasi sesar pada kehamilan ketiganya.
Riwayat alergi Ibu mengatakan tidak alergi terhadap obat-obatan,dan ibu mengatakan alergi dengan debu.
Hamil
ke
Persalinan Nifas
Tgl
lahir
UK Jenis
persalinan
Penolong Komplikasi JK BB
lahir
Laktasi Komplikasi
Ibu Bayi
123
maret
1998
Aterm Normal Bidan Asma - P 3300
gram
2 th -
2Abortus
311
April
2010
Aterm SC Dokter
Spesialis
Obgyn
Asma - L 2600
gram
9 bulan -
4 Hamil sekarang
4. Riwayat Menstruasi5. Riwayat Perkawinan6. Riwayat Obstetric : G4P2A1
7. Riwayat Kontrasepsi yang digunakan Belum pernah menggunakan Kontrasepsi.
8. Riwayat Kehamilan SekarangHPHT : 20 Desember 2012 TP : 27 September 2013
Ibu mengatakan pergerakan janin selama sehari (24 jam) lebih kurang 12 kali.
9. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-haria. Pola Nutrisib. Pola Eliminasi
BAB : Konstipasi
c. Pola istirahat (Keluhan : Ibu susah tidur)d. Pola Personal Hygienee. Pola Seksualf. Pola aktivitas
10. Kebiasaan yang mengganggu kesehatan
Ibu mengatakan tidak pernah merokok, minum jamu, dan minum-minuman beralkohol.
11. Psikososiospiritual Ibu mengatakan ibu, suami, dan keluarga sangat cemas
dengan kahamilannya Ibu mengatakan suami dan keluarga senang dengan
kehamilan ibu Ibu mengatakan suami dan keluarga memberikan
dukungan kepada ibu Ibu mengatakan ibu dan suami taat beribadah
12. Pengetahuan ibu
Ibu mengerti nutrisi yang baik untuk ibu hamil yaitu menu seimbang dan ibu lebih berhati-hati menjaga kehamilan yang sekarang.
13. Lingkungan yang berpengaruh
Situasi lingkungan :◦ Ventilasi : Cukup◦ Kebersihan dan kerapian : Cukup◦ Pembuangan sampah : Sampah dikumpulkan dan di
bakar◦ Hewan Peliharaan : Tidak ada
b. Data Objektif 1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compomentis
Tanda Vital sign
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 86x/menit
Pernapasan : 25x/menit
Suhu : 37 °c
2. Pemeriksaan fisik : Head to toe Hidung: Keadaan bersih, tidak ada pernafasan cuping
hidung, Dada : Tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada bunyi
ronkhi dan ada bunyi wheezing (mengi). Payudara : Simetris, puting susu menonjol,
hiperpigmentasi areola mamae, colostrum sudah keluar. Abdomen : Pembesaran sesuai umur kehamilan, ada bekas
operasi, tidak ada nyeri tekan pada saat dipalpasi, terdapat linea gravidarum.
Palpasi LeopoldLeopold I : TFU antara Px dengan pusat,pada
fundus teraba lunak, kurang bulat, tidak melenting ( bokong )
Leopold II : Bagian kanan perut ibu : teraba bagian kecil janin (ekstremitas)Bagian kiri perut ibu : teraba keras ada tahanan memanjang dari atas ke bawah seperti papan ( punggung )
Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras dan melenting (kepala ).
Leopold IV : Kepala belum masuk panggul ( Konvergen )Auskultasi DJJ : Positif (+), 138 x/menit
3. Pemeriksaan penunjang
II. INTERPRETASI DATA a. Diagnosa Kebidanan
Ny. S umur 35 tahun G4P2A1 uk 35 minggu 4 hari janin tunggal hidup, intrauteri, PUKI, presentasi kepala, belum masuk PAP, dengan asma.
DS :- Ibu mengatakan umurnya 35 tahun- Ibu mengatakan ini kehamilan keempat- Ibu mengatakan pernah keguguran pada kehamilan
keduanya- Ibu mengatakan HPHT tanggal 20 Desember 2012- Ibu mengatakan dirinya menderita penyakit asma sejak
kecil sejak umur 10 tahun, pada kehamilan ketiganya pernah dirawat di RS karena asma, dan ada riwayat dari keluarga yang menderita asma yaitu ibu kandungnya.
DO : KU : baik Kesadaran : composmentis Tanda Vital sign
Tekanan darah : 120/80 mmHgNadi : 86x/menitRespirasi : 25x/menitSuhu : 37°c
Palpasi Leopold Leopold I : TFU antara Px dengan pusat, pada fundus teraba lunak, kurang bundar, tidak melenting ( bokong ) Leopold II : PUKI Leopold III : PRESKEP Leopold IV : Kepala belum masuk panggul ( Konvergen )
Auskultasi DJJ : positif (+), 138 x/menit
b. MasalahIbu mengatakan sekarang sedang batuk dan sering merasakan sesak, terutama pada saat mau tidur sehingga ibu menjadi susah tidur. Dan juga ibu mengatakan susah BAB.
c. KebutuhanKonseling tentang pencegahan dan penanganan asma yang dapat dilakukan oleh ibu dan keluarga, pengobatan batuk dan penjelasan ttg susah BAB dan cara mengatasinya.
III. MASALAH POTENSIALAsma dalam kehamilan potensial terjadi pertumbuhan janin terhambat (IUGR/PJT) dan lahir preterm.
IV. TINDAKAN SEGERA1. Mandiri
Edukasi terhadap pasien untuk menghindari pencetus asma dan pengawasan terhadap penggunaan obat-obatan.
2. Kolaborasi dan RujukanMerujuk ke RS M. Yunus Bengkulu untuk mendapatkan terapi dari Dokter Spesialis Obgyn dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam untuk kontrol penyakit asma dan kolaborasi pemberian terapi penyakit asma pada ibu hamil.
V. INTERVENSIMandiri : 1. Jelaskan pada ibu tentang hasil
pemeriksaan.2. Beri KIE tentang asma pada ibu3. Anjurkan ibu tidur dengan posisi semifowler4. Beri KIE tentang cara pencegahan asma pada
ibu.5. Anjurkan ibu untuk istirahat.6. Beri KIE tentang masalah konstipasi dan
penanganannya.7. Berikan terapi untuk mengatasi batuk ibu.8. Beri dukungan / support mental pada ibu.9. Rujuk Ibu ke RS10. Lakukan pendokumentasian
VI. IMPLEMENTASIMandiri :
1. Memberitahukan Ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janinnya dalam kondisi baik dan sehat yaitu TD : 120/80 mmHg, N : 86x/menit, R : 20x/menit, S : 37 °c, BB : 57 kg, TB :157 cm, DJJ : 138 x/menit
2. Memberikan konseling kepada ibu bahwa biasanya serangan asma akan timbul pasa usia kehamilan 24 minggu sampai 36 minggu karena gerakan diafragma/sekat rongga badan menjadi terbatas dan juga asma bisa menimbulkan komplikasi pada ibu beserta janin, sehingga ibu harus lebih hati-hati dalam menjaga kehamilannya.
3. Menganjurkan ibu tidur dengan posisi semi fowler yaitu setengah duduk agar membantu memperlancar jalan nafas ibu dan mengurangi terjadinya sesak saat ibu bernafas. Selain itu, jika tidak sedang sesak untuk posisi tidur yang dianjurkan pada ibu hamil adalah miring kekiri, kaki kiri lurus , kaki kanan sedikit menekuk dan diganjal dengan bantal untuk memperlancar sirkulasi ke janinnya.
4. Memberikan konseling mengenai pencegahan agar tidak terjadinya asma yaitu menghindari faktor pencetus asma seperti alergen (misalnya debu rumah, serpih kulit kucing, bulu binatang ), Infeksi saluran nafas, Obat-obatan (penicillin, salisilat, beta blocker, kodein), dan polusi udara.
5. Menganjurkan ibu untuk mengurangi stressor baik fisik maupun psikologis dengan istirahat cukup, tidak melakukan aktivitas berat/aktivitas yang melelahkan, dan melakukan relaksasi.
6. Memberikan konseling kepada ibu bahwa pada usia kehamilan trimester III ibu akan mengalami susah BAB dan sering BAK karena terjadi perubahan hormon yang mengakibatkan kerja peristaltik usus menjadi lambat dan pembesaran rahim yang mendesak kandung kemih. Menganjurkan ibu agar makan makanan berserat serta olahraga ringan dan menganjurkan ibu agar tidak banyak minum menjelang tidur.
7. Memberikan terapi untuk batuk ibu8. Memberikan dukungan kepada ibu
bahwa ibu dapat menjaga kehamilannya dengan mengikuti semua saran dari bidan.
9. Merujuk ibu ke Rumah Sakit untuk untuk mendapatkan tindakan yang lebih baik dari Dokter Spesialis Obgyn dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam untuk kontrol dan kolaborasi pemberian terapi penyakit asma pada ibu hamil.
10. Melakukan pendokumentasian yaitu mencatan tindakan-tindakan yang sudah dilakukan di buku KIA dan register
VII. EVALUASIMandiri :
1. Ibu sudah mengerti dan senang mendengar kondisi dirinya beserta bayinya yang dikandung dalam keadaan sehat
2. Ibu akan selalu hati – hati menjaga kondisi dirinya beserta janin yang dikandungnya.
3. Ibu mengatakan akan tidur dengan posisi yang dianjurkan bidan
4. Ibu setuju menghindari pencetus asma5. Ibu dan suami mengerti penjelasan bidan dan bersedia
melaksanakan nasehat bidan6. Ibu sudah mengerti tentang konstipasi dan bersedia
mengkonsumsi makanan yang berserat seperti buah-buahan.
7. Ibu berjanji akan meminum obat yang diberikan bidan8. Ibu sudah tenang dan tidak takut lagi.9. Ibu bersedia untuk dirujuk ke Rumah Sakit10. Pendokumentasian sudah dilakukan
Kolaborasi dan Rujukan (DI RUMAH SAKIT) :Pada tanggal 26 Agustus 2013 Ny.S dirujuk ke Rumah Sakit ke Dokter Spesialis Obgyn (Poli Kebidanan) dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (Poli Penyakit Dalam).
Intervensi:1. Berikan terapi pada ibu (oleh dokter)
Implementasi :1. Memberikan terapi pada ibu (oleh dokter ).
Adapun terapi yang diberikan Dokter SpOG dan Dokter SpPD Di Rumah Sakit saat dirujuk:Dokter SpOG memberikan terapi :
- Salbutamol untuk diminum 2x sehari- ambroxol syrup untuk diminum 3x
sehari.
Dokter SpPd memberikan terapi : - Inhaler Seretide discus (Salmetaxol Xinafoate,
Fluticasone Propionate) dengan ketentuan : Terjadi sesak dihirup 2x sehari, 3 bulan
pertama berturut-turut Jika tidak kambuh, dosis dikurangi menjadi 1x
sehari Tidak kambuh, dosis dikurangi 2 hari 1 kali Apabila tidak kambuh, baru di stop.- Berotec (Fenoterol Hybroizide) obat semprot
Bila terjadi sesak atau bila diperlukan, disemprot 1-2 kali sehari
Evaluasi :1. Terapi sudah diberikan dokter
Setelah Pulang dari Rumah Sakit Tanggal : 29 Agustus 2013SIbu mengatakan : Sekarang rasa sesaknya sudah sedikit berkurang setelah
meminum obat yang diberikan oleh dokter dan mematuhi terapi yang diberikan dokter
Sudah bisa tidur seperti biasanya Sudah tidak mengalami susah BAB lagi sekarang Suami dan keluarga selalu mendukung dan memberikan
support pada ibu, sehingga ibu menjadi lebih tenang dalam menjalani kehamilannya
OPemeriksaan umumKeadaan umum : BaikKesadaran : Compomentis Tanda Vital sign
Tekanan darah : 110/70 mmHgNadi : 86x/menitPernapasan : 24 x/menitSuhu : 36,6 °c
Pemeriksaan Fisik Hidung : Keadaan bersih, tidak ada pernafasan cuping hidung,
tidak ada polip, tidak ada secret Dada : Tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada bunyi ronkhi
dan ada bunyi wheezing (mengi). Payudara : Simetris, puting susu menonjol, hiperpigmentasi
areola mamae, colostrum sudah keluar. Abdomen : Pembesaran sesuai umur kehamilan, ada bekas
operasi, tidak ada nyeri tekan pada saat dipalpasi, terdapat linea gravidarum.Palpasi LeopoldLeopold I : TFU 3 jr bawah px, pada fundus teraba lunak, kurang bulat, tidak melenting ( bokong )Leopold II : Bagian kanan perut ibu : teraba bagian kecil janin (ekstremitas)Bagian kiri perut ibu : teraba keras ada tahanan memanjang dari atas ke bawah seperti papan ( punggung ) Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras dan melenting (kepala ).Leopold IV : Kepala belum masuk panggul ( Konvergen )Auskultasi DJJ : Positif (+), 129 x/menit
ANy. S umur 35 tahun G4P2A1 uk 36 minggu 1 hari janin tunggal hidup, intrauteri, PUKI, presentasi kepala, kepala bayi belum masuk PAP, dengan asma.
P1. Beritahu hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga2. Beritahu ibu dan keluarga bahwa ibu dengan kehamilan
resiko tinggi3. Beri ibu tablet Fe4. Anjurkan ibu untuk selalu menjaga kebutuhan nutrisi 5. Anjurkan ibu untuk mengurangi aktivitas fisik, banyak
istirahat, dan tidur dengan posisi semi fowler6. Anjurkan ibu untuk rutin meminum obat dan mematuhi
terapi yang diberikan oleh dokter 7. Berikan penkes pada ibu tentang perubahan-perubahan
yang terjadi pada TM III, perawatan payudara, personal hygiene, kebutuhan sexual, pakaian, olahraga ringan, dan tanda-tanda bahaya pada TM III.
8. Konseling pada ibu dan keluarga tentang persiapan persalinan
9. Konseling pada ibu dan keluarga tentang persiapan nifas
10. Konseling pada ibu dan keluarga tentang persiapan menyusui
11. Konseling pada ibu dan keluarga tentang persiapan KB
12. Berikan support mental pada ibu 13. Anjurkan ibu untuk teratur melakukan kunjungan
ulang untuk memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan (bidan/dokter obgyn) dan kontrol penyakit asmanya ke dokter.
14. Lakukan pendokumentasian di buku KIA dan register15. Jika asma ibu kambuh dan menjadi berat serta
harus dirujuk, lakukan persiapan rujukan ke Rumah Sakit
I1. Memberitahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan
bahwa keadaan ibu dan bayi dalam keadaan baik yaitu Tekanan darah :110/70mmHg, Nadi : 86x/menit, Pernapasan : 24 x/menit, Suhu : 36,6 °c dan DJJ : 129x/menit.
2. Memberitahu ibu bahwa ibu dengan kehamilan resiko tinggi dikarenakan ibu menderita penyakit asma, dimana penyakit asma merupakan salah satu penyakit saluran pernafasan yang disebabkan bisa karena keturunan ,maupun alergi seperti bulu binatang, atau debu. Asma menjadi salah satu permasalahan yang bisa ditemukan dalam kehamilan untuk itu dianjurkan ibu agar slalu menjaga fisik dan psikologisnya dengan tidak melakukan aktifitas yang berat –berat dan juga stress. Dikarnakan nanti dapat menimbulkan masalah saat persalinan salah satunya ibu tidak kuat mengejan saat proses persalinan karena kehabisan nafas. Tetapi disini ibu tidak usah terlalu khawatir yakinlah ibu dan janinnya akan dalam keadaan baik-baik saja dan jangan lupa untuk berdoa agar slalu diberilkan jalan kemudahan saat kehamilan sampai persalinan.
3. Memberikan terapi pada ibu , yaitu tablet fe yang berfungsi membangun cadangan besi, sintesa darah merah, dan sintesa darah otot . Untuk cara minumya sebaiknya dikosumsi dengan air jeruk , diantara waktu makan atau pada jam tidur saat lambung kosong 1x sehari. Dan tidak diminum dengan teh, kopi atau susu dikarnakan dapat menghambat penyerapan fe dalam tubuh.
4. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebutuhan nutrisi yang baik dan cukup bagi ibu dan bayi yaitu menu makanan seimbang (banyak makan yang bergizi seperti ikan laut, telur, tempe, dan sayur hijau serta buah-buahan) dan cairan yang banyak minimal 2 liter sehari. Selain itu, ibu juga harus rutin meminum tablet Fe yang diberikan bidan 1 kali sehari secara teratur untuk menghindari terjadinya perdarahan pada persalinan nantinya.
5. Menganjurkan ibu untuk memperbanyak istirahat, minimal tidur siang selama 2 jam, tidur malam 8 jam, tidak melakukan pekerjaan yang berat-berat, berolahraga yang ringan, melakukan yoga dan melatih nafas agar jalan nafas tetap terjaga dan tidak terlalu lelah.
6. Menganjurkan ibu untuk rutin meminum obat dan mematuhi terapi yang diberikan oleh dokter
7. Memberikan penkes tentang : Perubahan-perubahan yang terjadi pada TM III seperti Sering BAK karena rahim
yang semakin besar dan menekan kandung kemih, Nyeri pada bagian pinggang karena perut yang semakin besar maka terjadi lordosis, Keram pada kaki, Susah tidur,dsb beserta cara mengatasinya. Perawatan payudara yaitu cara merawat payudara yang baik dan benar saat hamil supaya nanti pada waktu menyusui ASI dapat keluar dengan lancar.
Personal hygiene, Memberitahu ibu tentang personal hygiene dengan slalu menjaga kebersihan diri untuk mencegah terjadinya infeksi dengan mandi sedikitnya 2 kali sehari, menjaga kebersihan gigi dan mulut untuk mencegah karies atau gigi berlubang, terutama menjaga kebersiha pada daerah genitalia menganjurkan untuk slalu mengganti celana dalam minimal 3 x dalam sehari kemudian membersihkan daerah kemaluan setelah BAK dengan menggunakan tissue atau handuk kering yang lembut.
Pakaian, ibu sebaiknya menggunakan pakaian yang longgar dan tidak ketat. Kebutuhan seksual yaitu ibu untuk tidak terlalu sering berhubungan pada TM III
karena dikhawatirkan sperma dapat memicu terjadi kontraksi sehingga dapat membahayakan kondisi bayi yang dikandungnya.
Tanda-tanda bahaya TM III yaitu seperti Perdarahan pervaginam, Pembengkakan muka dan tangan, pusing yang tidak hilang setelah dibawa istirahat, Keluar cairan dari vagina baik itu darah atau ketuban, Tidak ada gerakan anak dalam sehari, dsb. Bila ibu menjumpai hal-hal tersebut harus segera datang ke pelayanan kesehatan terdekat supaya bisa ditangani dengan segera.
olahraga ringan (senam hamil)
8. Melakukan konseling pada ibu dan keluarga tentang persiapan persalinan yaitu Persiapan baju ibu dan bayi, Dana, Tempat dan penolong persalinan, Transportasi, dan Golongan darah.
9. Melakukan konseling pada ibu dan keluarga tentang masa nifas yaitu tentang tanda-tanda bahaya pada masa nifas seperti perdarahan primer, perdarahan sekunder, infeksi masa nifas, eklampsia PP, dll., kemudian perubahan psikologi pada masa nifas, dan kebutuhan ibu nifas.
10. Melakukan konseling pada ibu dan keluarga tentang persiapan menyusui yaitu mengajari ibu tentang teknik menyusui yang benar pada bayi sehingga pada saat menyusui bayinya nanti ibu sudah mengetahui bagaimana cara-cara yang baik dan benar dalam menyusui bayinya.
11. Melakukan konseling pada ibu dan keluarga tentang persiapan KB yaitu menjelaskan pada ibu tentang macam-macam alat kontrasepsi dan metode KB , sehingga ibu dan keluarga bisa menentukan KB apa yang akan digunakan ibu setelah persalinan nantinya.
12. Memberikan support mental pada ibu untuk tetap semangat menjalani kehamilannya.
13. Menganjurkan ibu untuk teratur melakukan kunjungan ulang untuk memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan 1 minggu lagi atau setiap ada keluhan (bidan/dokter obgyn) dan kontrol penyakit asma nya ke dokter.
14. Melakukan pendokumentasian di buku KIA dan register
E1. ibu dan keluarga mengerti tentang keadaan dirinya dan bayinya saat ini2. ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan akan menuruti semua
saran bidan3. ibu berjanji akan meminum tablet Fe sesuai dengan anjuran bidan4. Ibu mengatakan akan memakan makanan yang bergizi sesuai dengan yang
dianjurkan bidan 5. Ibu berjanji akan banyak istirahat dan mengurangi aktivitas fisik yang berat-
berat dan tidak terlalu lelah6. Ibu mengatakan akan meminum obat yang diberikan dokter dan mematuhi
semua nasehat dokter.7. ibu mengatakan mengerti dengan semua penjelasan yang diberikan dan
berjanji akan melaksanakannya8. Ibu mengatakan dirinya sudah mempersiapkan persiapan untuk
persalinannya nanti 9. Ibu mengatakan mengerti mengenai persiapan nifas yang dijelaskan oleh
bidan10. Ibu mengatakan mengerti mengenai persiapan menyusui bayinya nanti11. Ibu dan keluarga mengatakan mengerti tentang persiapan KB yang
dijelaskan oleh bidan12. Ibu terlihat lebih semangat dan lebih tenang dengan kehamilannya sekarang13. Ibu berjanji akan teratur memeriksakan kehamilannya dan kontrol ke dokter.14. Pendokumentasian telah dilakukan
Maturnuwun enggeh Bu Bidan