PPT Kasus 2 Kel 8

33
MO Mental Emosional Kelompok 8

description

me

Transcript of PPT Kasus 2 Kel 8

MO Mental Emosional Kelompok 8

MO Mental EmosionalKelompok 8

Anggota Kelompok030.11.187 Mentari Erry Putri030.11.209 Nani Oktapiani030.11.212 Nella Itrian030.12.015 Amri Ageng Winahyu030.12.016 Andhika Rezky B030.12.017 Andi Nita Apriliana030.12.064 Danu Octavio Damatra030.12.065 David Mikhael030.12.068 Denise Swita Monahan030.12.121 Harry Nugraha030.12.122 Harum Melati030.12.123 Heri Angga Prayogo030.12.145 Kristine Indria

Laporan KasusSkenario kasus: Tuan hendra yang tertawa terbahak-bahak. Tuan hendra usia 31 tahun dibawa ke UGD RSU oleh polisi setelah mengendarai sepeda motor menabarak pohon. Di ruang tunggu UGD ia tertawa terbahak-bahak, marah-marah, banyak bicara, berkeringat banyak, dan matanya merah.TerminologiTertawa terbahak-bahak : Euforia (perasaan gembira) Poikilothym (mood labil) Mata merah: intosikasi akut ex: alkohol, opiod, kanabis

Idientifikasi MasalahPria, 31 tahunMenabrak pohonDibawa ke UGD oleh polisi

Gejala perilaku (psikopatologis):Marah-marahTertawa terbahak-bahakBanyak bicaraGejala fisik/somatis:Mata merahBerkeringat banyakAnalisis Masalah & HipotesisBerdasarkan skenario kasus tersebut, didapatkan bahwa pasien memiliki gangguan perilaku dan gangguan fisik/somatis. Tidak didapatkan sign dan symptom dari keadaan pasca trauma, misalnya kontusio serebri.Adanya gangguan fisik dan gangguan somatik dapat memberikan petunjuk kemungkinan pasien sebelumnya menggunakan zat psikoaktif.

HipotesisF00. Gangguan Mental Organik, Termasuk Gangguan Mental SimtomatikF07.Gangguan kepribadian dan perilaku akibat penyakit, kerusakan dan disfungsi otakF07.2. Sindrom Pasca ContusioPENURUNAN/KEHILANGAN kesadaran, nyeri kepala, pusing, iritabilitas TIDAK DITEMUKAN!Onset tidak langsung F10. Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat PsikoaktifPerlu di investigasi lebih lanjut!

NeurotransmiterDiproduksi dan disimpan di vesikel-vesikel sinapsMenghantarkan impuls melewati celah sinapsAksinya: potensiasi, terminasi atau eksitasi aktivitas sel targetBiasanya multipel neurotransmitter terdapat pada sinapsKetidak seimbangan neurotransmiter dapat menyebabkan berbagai penyakit

NeurotransmiterNeurotransmiter dapat dibagi dalam beberapa macam yaitu :

1. Asetilkolin (Ach)Fungsi asetilkolin antara lain mempengaruhi kesiagaan, kewaspadaan dan pemusatan perhatian.

2. NorepinefrinFungsi utama adalah mengatur fungsi kesiagaan, pusat perhatian, orientasi mengatur fight-flight dan proses pembelajaran dan memori.DopaminFungsi dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuron-neuron yang berasal dari substansia nigra, neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis. Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi.

4. SerotoninFungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur, persepsi nyeri, mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku agresif atau marah dan libido.

5. GlutamatFungsi Utama Glutamat adalah pengaturan kemampuan memori dan memelihara fungsi automatic.

6. GABAMerupakan neurotransmiter yang memegang peranan penting dalam gejala-gejala pada gangguan jiwa. Hampir tiap-tiap area otak berisi neuron-neuron.Fungsi utama adalah menurunkan arousal dan mengurangi agresi, kecemasan dan aktif dalam fungsi eksitasi.

Gangguan akibat Ketidakseimbangan Neurotransmiter otak :

Neurotransmitter Terlalu banyak Terlalu sedikitNorepinephrinSkizofrenia, Cemas,panik, anoreksia,eksitabilitas,insomniaDepresi, ADD/ADHDDopaminSkizofrenia,Psikosis, choreaParkinson,Depresi, ADD/ADHDACTHDepresi,Delirium, psikosisAlzheimer, DimensiaSeretoninTidur,halusinasi, penurunan nafsu makan, cemas

Depresi, cemasGlutamatKejang, degenerasi neuralSkizofrenia, Depresi, gangguan kognitifGABADepresi CNS, Depresi Respirasi, sedasiKejang, gangguan pergerakkanKlasifikasi NAPZAKlasifikasi NAPZA menurut UU. Tahun 1997NarkobaGol. 1: Ganja, opium, kokainGol. 2: Metadon, morfin, petidinGol. 3: Kodein, etilmorfina

PsikotropikaGol. 1: LSD, MDMAGol. 2: Amfetamin, PCPGol. 3: Norpseudoefedrin, bromazepam, dll

Klasifikasi NAPZA Menurut Cara KerjaStimulant: amfetamin, metamfetamin, kokain, nikotin, kafein, MDMADepresant: alkohol opioid, kanabis dosis rendah, solven, barbituratHalusinogen: LSD, magic mushroom, kanabis dosis tinggi, ketamin, PCP

Pengaruh Zat Psikoaktif1. KanabisPrevalensi : umur 17-34 tahunNeurofarmakologi

Reseptor kanabinoid ditemukanDalam konsentrasi tinggi di ganglia basalis, hipokampus, serebelumDalam konsentrasi lebih rendah di korteks serebriTidak ditemukan di batang otak

2. Cocain (psychostimulants) Menghambat reuptake dopamin di limbic dan frontal korteks overstimulate confidence, power, euforia, disforia.

3. Alkohol

a. Pemakaian jangka pendekMeningkatkan kerja GABA & Glycine receptors >>kerja GABA & Glycine >>inhibitory neurotransmission penurunan kesadaran, perubhan mood, bingung dllMenghambat NMDA dan non-NMDA receptors kerja aspartat & Glutamat adenosin (neuromedulator) >> sedasi b. Pemakaian jangka panjang>>excitatory transmission kalsium toxic brain demage

Alkohol mempengaruhi bagian otak Cerebellum kontrol koordinasi motorikLimbic system emosi, memoryCerebral cortex berfikir, rencana, kebiasaan

Kriteria diagnosis DSM IV-TRPenggunaan kanabis baru-baru ini

Perubahan psikologis/perilaku maladaptif yang secara klinis signifikan :Koordinasi motorik tergangguEuforiaAnsietasDaya nilai tergangguPenarikan sosial

Yang timbul selama atau segera setelah penggunaan kanabis

Dua atau lebih tanda berikut timbul dalam waktu 2 jam setelah penggunaan kanabis:Injeksi konjungtiva, dilatasi pembuluh darah konjungtivaPeningkatan nafsu makanMulut keringTakikardi ringan

d.Gejala tidak disebabkan suatu kondisi medis umum

Gejala KlinisGejala Intoksikasi KokainEfek beberapa menit sampai 1 jam setelah memakaiTakikardiDilatasi pupil, midriasisTD >>BerkeringatTremorMual, muntahSuhu badan >>Halusinasi visualGejala klinis:Euforia, disforiaAgitasi psikomotorAgresifWaham paranoidHalusinasiDeliriumEksitasiBergerak terus menerusPercaya diri >>PanikPerilaku repetitive dan stereotipik

Gejala Intoksikasi GanjaPerasaan takut dan kehilangan kendaliRasa khawatir dan cemasNadi, TD, Frekuensi nafas >>BerkeringatDilatasi pupil ringanMata merahPercaya diri >>Depersonalisasi, derealisasi, dan disorientasiGangguan daya ingat jangka pendekHalusinasi visualPerhatian & konsentrasi bunuh diri (suicide) - apatis (perilaku antisosial)

Alkohol: - depresi - demensia - delirium

Pemeriksaan PenunjangAnalisis urinLab darahTes fungsi hati

PenatalaksanaanAlkoholIntervensi meningkatkan motivasi untuk pengobatanPsikiaterKeluargaDetoksifikasiPenanganan withdrawalWithdrawal ringan sampai sedangDepresan short-acting (lorazepam) atau long-acting (chlordiazepoxide, diazepam), contoh : chlordiazepoxide PO 3-4X1Withdrawal beratBenzodiazepin dosis tinggiAntipsikotikSuportif istirahat, nutrisi adekuat (multivitamin, terutama tiamin)Rehabilitasi mempertahankan motivasi pengobatan, memperbaiki gaya hidup bebas alkohol, mencegah relapsKonseling (individual, kelompok)Medikasi (naltrekson 50 mg/hari mengurangi kecanduan)PenatalaksanaanGanjaIntervensiHospitalisasi / Rawat jalan (monitor urin)Dukungan individu, keluarga, kelompok psikoterapiTerapi farmakologisAntiansietasAntidepresan

KokainHospitalisasi (monitor urin)Intervensi psikologis (individu, kelompok, keluarga)Terapi farmakologisMethylphenidate (Ritalin) dan Lithium (Eskalith) attention-deficit disorder/hyperactivity, mood disorder

PencegahanPrevensi primer: pencegahan orang sehat agar tidak terlibat penyalahgunaan/ketergantungan zat psikoaktif

Prevensi sekunder: terapi pengobatan terhadap mereka yang menyalahgunakan/ketergantungan zat psikoaktif

Prevensi tersier: rehabilitasi bagi penyalahgunaan/ ketergantungan zat psikoaktif setelah pemberian terapi

Keluarga: menciptakan suasana harmonis, mengembangkan hubungan akrab dan komunikasi yang baik, saling meluangkan waktu , menanamkan nilai budaya, sosial, dan moralPendidikan: menciptakan hubungan erat dengan komunikasi, menjelaskan kasus penyalahgunaan zat psikoaktif, melakukan konseling untuk masalah siswaMasyarakat: penggunaan obat sesuai resep dokter, belajar cara mengatasi persoalan hidupNegara: dasar hukum yang mengancam pengedaran dan pemakaian narkoba

32TERIMA KASIH