Pp 3

26
1 Pembedaan & Penggolongan Pajak Pembedaan & Penggolongan Pajak 1. 1. Pajak Langsung,mis. PPh. Pajak Langsung,mis. PPh. 2. 2. Pajak Tidak Langsung, mis. PPN Pajak Tidak Langsung, mis. PPN 3. 3. Pajak Pusat: PPh., PPN, PPnBM, Bea Pajak Pusat: PPh., PPN, PPnBM, Bea Masuk, Masuk, 4. 4. Pajak Daerah: PKB, BBNKB, PBBKB, Pajak Daerah: PKB, BBNKB, PBBKB, PHR, PBB sektor perkotaan dan PHR, PBB sektor perkotaan dan pedesaan, PRek, Phi pedesaan, PRek, Phi Bias Urban Bias Urban 1. 1. Pajak Subjektif : PPh, Pajak Subjektif : PPh, 2. 2. Pajak Objektif: PBB Pajak Objektif: PBB

description

materi perpajakan semester 4 administrasi negara fisip Untirta

Transcript of Pp 3

Page 1: Pp 3

11

Pembedaan & Penggolongan PajakPembedaan & Penggolongan Pajak

1.1. Pajak Langsung,mis. PPh.Pajak Langsung,mis. PPh.

2.2. Pajak Tidak Langsung, mis. PPNPajak Tidak Langsung, mis. PPN

3.3. Pajak Pusat: PPh., PPN, PPnBM, Bea Pajak Pusat: PPh., PPN, PPnBM, Bea Masuk, Masuk,

4.4. Pajak Daerah: PKB, BBNKB, PBBKB, Pajak Daerah: PKB, BBNKB, PBBKB, PHR, PBB sektor perkotaan dan PHR, PBB sektor perkotaan dan pedesaan, PRek, Phipedesaan, PRek, Phi

Bias UrbanBias Urban

1.1. Pajak Subjektif : PPh,Pajak Subjektif : PPh,

2.2. Pajak Objektif: PBBPajak Objektif: PBB

Page 2: Pp 3

22

Sistem Pemungutan Pajak Sistem Pemungutan Pajak • Self Assessment System : PPh OP, PPh BadanSelf Assessment System : PPh OP, PPh Badan• Official Assessment System : PBBOfficial Assessment System : PBB• With Holding Tax System : PPh pasal 21. 22, With Holding Tax System : PPh pasal 21. 22,

23, 2623, 26

Metode Pemenuhan Metode Pemenuhan Kewajiban PerpajakanKewajiban Perpajakan

Tax ComplianceTax Compliance

Page 3: Pp 3

33

Tax Burden, Tax Shifting, Tax IncidenceTax Burden, Tax Shifting, Tax Incidence

Tax Burden: beban pajakTax Burden: beban pajak

Tax Shifting: pelimpahan beban pajakTax Shifting: pelimpahan beban pajak

Tax Incidence = akibat keterkenaan pajak.Tax Incidence = akibat keterkenaan pajak.

Shifting is a process, incidence is the resultShifting is a process, incidence is the result

Page 4: Pp 3

44

Self Assessment SystemSelf Assessment System

• System pemungutan pajak yang System pemungutan pajak yang memberikan kepercayaan kepada wajib memberikan kepercayaan kepada wajib pajak untuk memenuhi dan melaksanakan pajak untuk memenuhi dan melaksanakan sendiri kewajiban dan hak perpajakan.sendiri kewajiban dan hak perpajakan.

• 5 M = Mendaftarkan, menghitung, 5 M = Mendaftarkan, menghitung, menetapkan utang pajak sendiri,menetapkan utang pajak sendiri, menyetor, melapor, menyetor, melapor,

• Berlaku sejak tahun 1 Januari 1984. Berlaku sejak tahun 1 Januari 1984. • Yang aktif WAJIB PAJAKYang aktif WAJIB PAJAK

Page 5: Pp 3

55

Official Assessment SystemOfficial Assessment System• Sistem Pemungutan pajak dalam hal mana Sistem Pemungutan pajak dalam hal mana

inisiatif untuk memenuhi kewajiban pajak inisiatif untuk memenuhi kewajiban pajak berada di fiskus.berada di fiskus.

• Yang aktif fiskusYang aktif fiskus• Berlaku sejak Ordonansi Pajak Perseroan Berlaku sejak Ordonansi Pajak Perseroan

1925 hingga 31 Desember 1983.1925 hingga 31 Desember 1983.

Page 6: Pp 3

66

Withholding tax SystemWithholding tax System• Sistem pemungutan pajak yang memberi Sistem pemungutan pajak yang memberi

kepercayaan kepada Pihak Ketiga untuk kepercayaan kepada Pihak Ketiga untuk memenuhi kewajiban perpajakan.memenuhi kewajiban perpajakan.

Contoh : PPh Pasal 21, 22, 23, 24Contoh : PPh Pasal 21, 22, 23, 24

Page 7: Pp 3

77

Semi Self Assessment SystemSemi Self Assessment System• MPO = Menghitung Pajak OrangMPO = Menghitung Pajak Orang• MPS = Menghitung Pajak SendiriMPS = Menghitung Pajak Sendiri• Berlaku tahun 1967, di Sumsel.Berlaku tahun 1967, di Sumsel.

Page 8: Pp 3

88

Pembedaan dan penggolongan PajakPembedaan dan penggolongan Pajak

1. Pajak Langsung dan Tidak Langsung 1. Pajak Langsung dan Tidak Langsung

(Direct Tax & Indirect Tax)(Direct Tax & Indirect Tax)

2. Pajak Pusat dan Pajak Daerah2. Pajak Pusat dan Pajak Daerah

3. Pajak Subjektif dan Pajak Objektif3. Pajak Subjektif dan Pajak Objektif

Page 9: Pp 3

99

Perbedaan PL dan PTLPerbedaan PL dan PTL(Direct tax vs Indirect Tax)(Direct tax vs Indirect Tax)

If the tax burden can be shifted = Indirect tax If the tax burden can be shifted = Indirect tax misalnya PPN, PHRmisalnya PPN, PHR

If the tax burden can not be shifted = direct tax, If the tax burden can not be shifted = direct tax, misalnya Pajak Penghasilan.misalnya Pajak Penghasilan.

Destinataris= orang/pihak yang memang dituju Destinataris= orang/pihak yang memang dituju oleh undang-undang untuk memikul beban pajakoleh undang-undang untuk memikul beban pajak

Destinataris berasal dari kata = destination= Destinataris berasal dari kata = destination= tujuantujuan

Page 10: Pp 3

1010

Contoh Investment AllowanceContoh Investment Allowance2001: Jumlah Investasi Rp.8002001: Jumlah Investasi Rp.800

I.A. = 30%= Rp.240I.A. = 30%= Rp.240

Dlm. 6 tahun =a Rp. 40Dlm. 6 tahun =a Rp. 40

Mis. PKP 2001 = Rp.100Mis. PKP 2001 = Rp.100

IA =IA = 40 40

PKP Rp.60PKP Rp.60

2002 PKP Rp.1502002 PKP Rp.150

IA IA 40 40

PKP Rp. 110PKP Rp. 110

Dan seterusnya sd 6 tahunDan seterusnya sd 6 tahun

Page 11: Pp 3

1111

Timbulnya Utang PajakTimbulnya Utang Pajak

1.1. Menurut faham formal : SKP sd 1983Menurut faham formal : SKP sd 1983

2.2. Menurut faham materil: terpenuhinya Menurut faham materil: terpenuhinya ketentuan dalam UU, karena UU, karena ketentuan dalam UU, karena UU, karena taatbestand.taatbestand.

Dasar Hukum : pasal 12 ayat (1) UU KUPDasar Hukum : pasal 12 ayat (1) UU KUP

Page 12: Pp 3

1212

Timbulnya Utang Pajak Menurut Paham Timbulnya Utang Pajak Menurut Paham MaterilMateril

1.Utang pajak timbul kalau ketentuan 1.Utang pajak timbul kalau ketentuan dalam UU Perpajakan sudah dipenuhi, dalam UU Perpajakan sudah dipenuhi, yakni ada Subjek Pajak dan Objek Pajak yakni ada Subjek Pajak dan Objek Pajak (sudah melebihi PTKP)(sudah melebihi PTKP)

2. WP aktif untuk mendaftarkan diri: NPWP2. WP aktif untuk mendaftarkan diri: NPWP

Dianut di Indonesia sejak tax reform 1983 Dianut di Indonesia sejak tax reform 1983 (sejak 1 Januari 1984)(sejak 1 Januari 1984)

Page 13: Pp 3

1313

Timbulnya Utang Pajak Menurut Paham Timbulnya Utang Pajak Menurut Paham FormalFormal

1.1. Utang pajak timbul karena fiskus Utang pajak timbul karena fiskus menerbitkan SKP (Official menerbitkan SKP (Official

Assessment)Assessment)

2. 2. Fiskus lebih aktif untuk mendaftarkan Fiskus lebih aktif untuk mendaftarkan WP supaya mempunyai NPWPWP supaya mempunyai NPWP

Dianut di Indonesia sejak Ordonansi Dianut di Indonesia sejak Ordonansi PPd PPd 1908/1944 sd tax reform 1983 (31 1908/1944 sd tax reform 1983 (31

Des.1983)Des.1983)

Page 14: Pp 3

1414

Hapusnya Utang PajakHapusnya Utang Pajak1.1. DibayarDibayar2.2. Kompensasi : Horizontal dan VertikalKompensasi : Horizontal dan Vertikal3.3. PenghapusanPenghapusan4.4. Pengampunan (Tax Amnesty)Pengampunan (Tax Amnesty)5.5. DaluarsaDaluarsa

* “Pacta sunt servanda”* “Pacta sunt servanda”

Page 15: Pp 3

1515

Tahun 2001 InvestorTahun 2001 Investor PT X PT X melakukan melakukan investasi di bidang tertentu sebesar Rp.10 investasi di bidang tertentu sebesar Rp.10 miliarmiliar

IA= 25% x Rp.10 m = Rp.250 JutaIA= 25% x Rp.10 m = Rp.250 Juta

Digunakan dalam 5 thn = a Rp. 50 juta.Digunakan dalam 5 thn = a Rp. 50 juta.

Misalnya :Misalnya :

PKP tahun 2001 : Rp.500PKP tahun 2001 : Rp.500

IA IA 50.50.

PKP 450.PKP 450.

450450 400400 350 x 30%350 x 30% 50 x 10%50 x 10% 50 X 15% 50 X 15%

400400 350350

Page 16: Pp 3

1616

Istilah yang harus dikuasai mahasiswa Istilah yang harus dikuasai mahasiswa sebelum UTSsebelum UTS

1.1. KontraprestasiKontraprestasi2.2. Tax ratioTax ratio3.3. DestinatarisDestinataris4.4. Coverage ratioCoverage ratio5.5. Tax burdenTax burden6.6. Tax IncidenceTax Incidence7.7. Tax shifting.Tax shifting.8.8. Direct taxDirect tax9.9. Indirect taxIndirect tax..

Page 17: Pp 3

1717

Inilah Pembayar pajak, mantan Inilah Pembayar pajak, mantan Mahasiswa STIAMI Tahun 2031Mahasiswa STIAMI Tahun 2031• Tipe siapa ini?Tipe siapa ini?• Pembayar pajakPembayar pajak• Destinataris?Destinataris?• Langganan Warung Langganan Warung

IbuIbu

Page 18: Pp 3

1818

Direct tax & Indirect TaxDirect tax & Indirect Tax

Direct taxDirect tax: the tax burden can not : the tax burden can not be shifted (PL= beban pajak tidak be shifted (PL= beban pajak tidak dapat dilimpahkan kepada pihak dapat dilimpahkan kepada pihak lain, mis. PPh.lain, mis. PPh.

Indirect tax: the tax burden can be Indirect tax: the tax burden can be shifted (PTL= beban pajak dapat shifted (PTL= beban pajak dapat dilimpahkan kepada pihak lain. Mis. dilimpahkan kepada pihak lain. Mis. PPN, PHRPPN, PHR

Page 19: Pp 3

1919

Tax ShilftingTax Shilfting

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

1stQtr

2ndQtr

3rdQtr

4thQtr

EastWestNorth

• Forward ShiftingForward Shifting• Backward ShiftingBackward Shifting

Page 20: Pp 3

2020

KEADILAN DALAM PERPAJAKANKEADILAN DALAM PERPAJAKAN1.1. Keadilan Horizontal: kepada WP dalam posisi yang sama dikenakan pajak yang Keadilan Horizontal: kepada WP dalam posisi yang sama dikenakan pajak yang

sama pula (Horizontal Equity)sama pula (Horizontal Equity)2.2. Keadilan Vertical: kepada WP dalam posisi yang tidak sama dikenakan pajak Keadilan Vertical: kepada WP dalam posisi yang tidak sama dikenakan pajak

yang tidak sama pula.---(Vertical Equity)yang tidak sama pula.---(Vertical Equity)*Rasa Keadilan Dalam Perpajakan*Rasa Keadilan Dalam Perpajakan• Peradilan Dalam Perpajakan:Peradilan Dalam Perpajakan: A. KeberatanA. Keberatan B. Banding ke BPSPB. Banding ke BPSP

Page 21: Pp 3

2121

Dasar Hukum Pajak DaerahDasar Hukum Pajak Daerah

UU No 18 Tahun 1997UU No 18 Tahun 1997

UU No 34 Tahun 2000UU No 34 Tahun 2000

Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Tentang Pajak Daerah dan Retribusi DaerahDaerah

Page 22: Pp 3

2222

Kewajiban dan Hak WPKewajiban dan Hak WPKewajiban :Kewajiban :

1.1. Mendaftarkan diriMendaftarkan diri

2.2. MenghitungMenghitung

3.3. MenyetorMenyetor

4.4. MelaporMelapor

5.5. Menyelenggarakan pembukuanMenyelenggarakan pembukuan

6.6. Menerima sanksiMenerima sanksi

Page 23: Pp 3

2323

Hak WPHak WP1.1. Mendapatkan NPWPMendapatkan NPWP

2.2. Menunda pembayaranMenunda pembayaran

3.3. Mengangsur pembayaranMengangsur pembayaran

4.4. Menunda pelaporanMenunda pelaporan

5.5. Pembetulan SPTPembetulan SPT

6.6. KeberatanKeberatan

7.7. BandingBanding

Page 24: Pp 3

2424

Sanksi PerpajakanSanksi Perpajakan• Sanksi AdministrasiSanksi Administrasi

1. Bunga1. Bunga

2. Denda2. Denda

3. Kenaikan3. Kenaikan• Sanksi PidanaSanksi Pidana

Page 25: Pp 3

2525

Sanksi BungaSanksi BungaBunga 2% per bulan :Bunga 2% per bulan :

1.Pembetulan SPT, sebelum pemeriksaan1.Pembetulan SPT, sebelum pemeriksaan

2. Dilakukan pemeriksaan, pajak kurang 2. Dilakukan pemeriksaan, pajak kurang dibayar (max 24 bulan)dibayar (max 24 bulan)

3. PPh psl 25 tidak/kurang dibayar. PPh 3. PPh psl 25 tidak/kurang dibayar. PPh 21,22,23 dan 26 serta terlambat 21,22,23 dan 26 serta terlambat bayar.SKPKB, STP, SKPKBT tidak / kurang bayar.SKPKB, STP, SKPKBT tidak / kurang dibayar atau terlambatdibayar atau terlambat

4 Pajak ditunda/diangsur : SKPKB, SKKPP, STP4 Pajak ditunda/diangsur : SKPKB, SKKPP, STP

5. SPT tahunan PPh ditunda.5. SPT tahunan PPh ditunda.

Page 26: Pp 3

2626

Sanksi DendaSanksi Denda1.1. Tidak/terlambat menyampaikan SPT : Rp Tidak/terlambat menyampaikan SPT : Rp

50.000 dan Rp. 100.00050.000 dan Rp. 100.000

2.2. Pembetulan SPT karena pemeriksaan tetapi Pembetulan SPT karena pemeriksaan tetapi belum dilakukan penyidikan. Denda 200% belum dilakukan penyidikan. Denda 200%