Power Train Dan Hydraulik Alat Berat Xi 3

7/25/2019 Power Train Dan Hydraulik Alat Berat Xi 3

1/70

1. PLANETARY FINAL DRIVE

Konfigurasi

Perangkat penurun kecepatan akhir pada kasus kendaraan beroda atau kecepatan

sproket daa! kendaraan dengan track. Final drive dapat dietakkan di uar" !isan#a

dekat dengan $hee atau di daa!" !isan#a dekat dengan differential. Na!un unit ini harus

dekat dengan ko!ponen #ang akan dikendaikann#a" karena %ika tidak airan tenaga #ang

dibutuhkan akan ebih besar untuk !engatasi oad &beban' dengan torsi #ang tinggi. (ara

#ang paing e)isien untuk !encapai penurunan final drive adaah dengan !enggunakan

planetary final drive unitbaik #angsingle reduction !aupun #ang double reduction.

Penggunaan planetary gear !erupakan keputusan #ang paing baik bagi final drive karena

unit ini sangat ringkas dan dapat !e!beri rasio gear besar. Planetary gear %uga

!e!ungkinkan dicapain#a penurunan terbesar daa! ruang #ang paing keci.

SINGLE REDUCTION PLANETARY FINAL DRIVE

Gambar 10.1


2/70

*a!bar di atas ini !enun%ukkan ko!ponen single reduction final drive. Sun gear

dikencangkan dengan axle shaft. Planet gear dikencangkan ke carrier dengan adan#a pin

#ang !e!iiki beberapa %enis bearing.Bevel gear dipasang pada rangka !esin.

Gambar 10.2

*a!bar di atas !enun%ukkan potongan !eintang ga!bar #ang sa!a. Final drivesupport

bearing ta!pak %eas dari sudut pandang ini.

Tampilan berbagai komponen yang ada

Gambar 10.3

Spline pada ujung axle shaft diperkuat dengan sun gea yang terpasang secara

internal.


3/70

Gambar 10.4

Berbagai planeta! gea dan "aie nya! yang dibautkan pada #heel hu$.

Gambar 10."

%e&el gea dikencangkan pada hu$dengan splines

#ara $engoperasian

Axle shaft dikendaikan oeh ko!ponen dari daa! baik itu differential !aupun

rangkaian bevel gear. +eh karena itu sun gear berputar karena dikencangkan pada axle

shaft. Planet gear terdorong untuk berputar di daa! bevel gear stationary. Carrier ini

berputar dan !e!utar wheel atau sprocket pada kecepatan #ang ebih rendah dibandingkan

dengan axle shaft-n#a.


4/70

Penutup &carrier' disekat pada hub dengan ring ,+ karena ko!parte!en tersebut

berisi peu!asan untuk !eu!asi gear dan bearing. Peu!asan ini terpercik pada sekeiing

ko!parte!en ketika unit ini berputar. Pengoperasian ini sa!a baik utnuk forward &!a%u'

ataupun reverse &!undur'.

$enerapan

-erbagai !esin (aterpiar !enggunakan single reduction final drive. (ontohn#a

adaah berbagai $hee oader" traktor %enis keci" scraper" o)) high$a# truck keci" dan

!otor grader.

Gambar 10.%

eperti #ang din#atakan sebeu!n#a" bah$a beberapa !esin !enggunakan unit inboard.

/edua ga!bar di atas !enun%ukkan rangkaian a0e $hee oader. Rancangan $hee oader

#ang terbaru !enggunakan rancangan inboard. Perhatikan peningkatan ukuran axle

shaft untuk !engatasi peningkatan torsi seteah ada pengurangan akhir.


5/70

DOU%LE REDUCTION PLANETARY FINAL DRIVE

Double reduction planetary final drive dipergunakan daa! situasi di!ana

dibutuhkan pengurangan gear besar pada kedua u%ung $hee. Doube reduction panetar#

!e!iiki dua rangkaian panetar# untuk pengurangan dua gear.

Komponen

Gambar 10.& Komponen '(u$le e'u"ti(n planeta! final 'i&e

#ara $engoperasian

/o!ponenko!ponen ini dipasang pada rangkaian spindle" #ang dibautkan pada

chasis. Axle shaft diekatkan pada differential side gear pada bagian daa!. Axle shaft

dikencangkan padafirst sun gear reduction denganspline #ang sehingga akan !e!utarfirst

sun gear.First sun gear reduction akan !e!utarfirst reduction planet gear.First reduction

bevel gear ditahan agar tetap stationar# oeh adan#a hub"planetary gearberputar !engitari

bevel gear. Pergerakan planetary gear !en#ebabkan bagian daa! planetary carrier

berputar.


6/70

First reduction planetary carrier ini berputar pada arah #ang sa!a dengan first

reduction sun gear na!un dengan kecepatan #ang ebih rendah. First reduction carrier ini

dikencangkan ke second reduction sun gear dengan spline" sehinggasecond reduction sun

gear berputar pada kecepatan #ang sa!a dengan first reduction carrier. Second reduction

bevel gear ditahan agar stationar# dengan teeth &gerigi' gear #ang saing bersinggungan

denganfirst reduction bevel gear.

Second reduction planet gear bergerak !engitari bagian daa! second reduction

bevel gear. Planet gear dikencangkan ke second reduction carrier sehingga planet carrier

n#a dapat berputar. Second reduction carrier akan berputar pada arah #ang sa!a dengan

second reduction sun gear na!un dengan kecepatan #ang ebih rendah. Dengan cara ini"

!aka dicapai penurunan pada dua tahap. Second reduction carrier akan !engendaikan

wheel.

$enerapan

2enis doube reduction )ina dri3e ini dipergunakan pada o)) high$a# truck 456 atau

ebih tinggi dan 778 $hee oader.

Gambar 10.'

Traktor %enis ee3ated sprocket track #ang ebih besar" D4 dan #ang ebih tinggi

!enggunakan double reduction" #ang sedikit berbeda" na!un !enerapkan prinsip

pengoperasian #ang sa!a.


7/70

9. PINI+N AND -:LL *EAR FINAL DRIVE

()*G+, -,/#T)*

ebeu! adan#a planetary unit" !aka traktor %enis track dan oader %enis track

!enggunakan gear %enissingle dan double reduction final drive.

Gambar 10.Single e'u"ti(n unit pada traktor kecil jenis track

/o!ponen ta!pak pada ga!bar. Pinion gear terhubung pada output shaft dari

steering clutch dan brake unit dan !e!utar bull gear. Pengurangan kecepatan didapat

dengan adan#a rasiopinion gear atas bull gear.Drive sprocketn#a terhubung ke bull gear

dengan spline" sehingga berputar pada kecepatan #ang sa!a dengan bull gear.

Gambar 10.10

*a!bar di atas !enun%ukkan gear seteah penutupn#a diepaskan. Penutup ini

tersege pada ain housing karena unit tersebut !ena!pung peu!as untuk siste!

peu!asann#a.


8/70

Gambar 10.11

isa ko!ponen ain" #ang %uga terdapat daa! rangkaian ini terihat pada *a!bar

1;.11 di atas. Sprocket dan bull gear ditun%ang dengan tapper roller bearingbesar.

/B+, -,/#T)*

Gambar 10.12

/endaraan %enis Track #ang ebih besar dan kendaraan #ang !e!butuhkan reduction

ebih besar" !enggunakan double reduction gear seperti #ang terihat pada ga!bar di

atas.

:nit ini !e!iiki idler gear #ang !e!beri double reduction. Double reduction ini

!e!ungkinkan penggunaan bull gear #ang ebih keci dia!etern#a.


9/70

*a!bar 1;.1

9. -agai!ana cara untuk !enghindari agar ha tersebut tidak ter%adi ke!bai>

/adangkadang anaisa kerusakan sangat ru!it dan !e!butuhkan

penggunaan peraatan aboratoriu! untuk !enentukan pen#ebabn#a. Na!un

keban#akan dari kerusakan itu dapat diidenti)ikasi di bengke. -agian ini dirancang

untuk !engidenti)ikasi dan !enganaisa kerusakankerusakan tersebut" !enentukan

pen#ebabn#a dan !encegah ha tersebut ter%adi agi. Ini akan dapat !e!bantu daa!

!e!astikan keputusan dan !encegah ter%adin#a kerusakan ainn#a.

Tabel 11.1 6 $emeca7an 8asala7Di&e Axle

Gejala Kemungkinan $enyebab $erbaikan

?an#a berisik@ngeitik

saat din#aakan.

1. Di))erentia spider gear

terau kencang pada

spidern#a

9. ide gear terau kencang

pada di))erentia case


11/70

/adangkadang

berisik@ngeitik.

1. Dri3e gear tidak ber%aan

dengan benar

9. Di))erentia bearing kendor

atau rusak.

Turunkan a0e dan ganti

dri3e gear #ang rusak atau

di))erentia bearing #ang

rusak.

uara ngeitik

terdengar terus.

1. aah !e!akai ubrication

9. Tinggi per!ukaan terau

rendah


12/70

K,-/(K* K-,* G/*#*G*

Kerusakan karena guncangan ter%adi karena teeth &gerigi' gear atau sha)t !engaa!i

pressure &tekanan' #ang !eebihi kekuatan bahan pe!buatn#a. /erusakan ini dapat

disebabkan oeh ke%utan tibatiba atau karena kerusakan daa! %angka $aktu tertentu seteah

adan#a retakan pada teeth &gerigi' atau per!ukaan sha)t akibat guncangan. /erusakan tiba

tiba ini dapat dikenai dengan rusakn#a seuruh teeth &gerigi' gear #ang !asih ter%ain pada

saat ter%adin#a guncangan.

Gambar 11.1 6 $ola kerusakan 5 7alus dan B5 kasar

*oncangan !e!pengaruhi sha)t dengan adan#a ga#a torCue &torsi' atau puntiran. /erusakan

#ang tibatiba biasan#a ditandai dengan poa patahan #ang haus" dan datar &*a!bar 11.1A'" atau patahan #ang kasar pada suatu sudut &*a!bar 11.1 -'.


13/70

Gambar 11.2 6 Kerusakan teet7 gerigi5 sebagai akibat goncangan tibatiba Ketika

dampak guncangan aal tidak terlalu besar untuk menimbulkan retakan secara

tibatiba! teet7 gerigi5 atau s7aft akan mengalami retakan dan kerusakan

secara bertahap &*a!bar 11.9'. :!u!n#a pen#ebab kerusakan goncangan ini adaah

sa!bungan traier #ang kurang benar" putaran $hee pada per!ukaan %aan #ang keras" dan

kesaahan pe!akaian intera0e di))erentia ockout.

K,-/(K* K-,* 9,- K,/(*5

Kerusakan karena ear keausan5 biasan#a disebut sebagai kerusakan secara bertahap

pada sha)t atau bahan teeth &gerigi' gear. 2enis kerusakan ini disebabkan oeh keebihan oad

&beban'. Agar u!ur pakain#a ebih a!a" !aka per!ukaan teeth &gerigi' dan sha)t

diperkuat dengan bahan anti aus. Ada bagian inti eastis #ang ebih unak #ang

dipertahankan agar kuat. /erusakan karena $ear &keausan' dapat ter%adi di satu atau kedua

$ia#ah ini. /erusakan ini dapat dibedakan daa! tiga %enis=

Gambar 11.3 6 $ola kerusakan pada permukaan sebagai akibat ear keausan5: 5

retakan dan peca7an; dan B5 lubang dan peca7an

Kerusakan permukaan. /erusakan per!ukaan ditandai dengan retakan atau ubang dan

pecahan pada per!ukaan teeth &gerigi' dan biasan#a disebabkan oeh keebihan oad &beban'

#ang beruang kai. e%aan dengan !akin parahn#a kerusakan" !aka per!ukaan bahan


14/70

akan hancur. Poa kerusakan #ang tercipta diantaran#a ada #ang berbentuk buat

teur@eips 3&&atau tanda seperti garis pantai'. 2enis kerusakan seperti ini bisa diihat pada

*a!bar 11.


15/70

Kerusakan karena memuntir. Pada sha)t" ga#a putaran dan bending

&pe!bengkokan' biasan#a akan !en#ebabkan poa kerusakan retakan seperti !e!untir &atau

spira' seperti terihat pada *a!bar 11.6. /eebihan oad &beban' #ang terus !enerus akan

!eretakkan sha)t dan pada akhirn#a !e!buatn#a !akin e!ah sa!pai pada akhirn#a benar

benar ter%adi patahan.

Pada gear" kekuatan !e!untir biasan#a akan !en#ebabkan retakan pada per!ukaan teeth

&gerigi'. 2ika retakan tersebut !akin berke!bang" !aka akan terbentuk poa retakan seperti

,garis pantai &*a!bar 11.6'. Teeth &gerigi' tersebut akhirn#a akan !akin e!ah dan pada

akhirn#a akan patah. /erusakan akibat $ear &keausan' ini biasan#a disebabkan oeh

keebihan oad &beban' truk #ang %auh !eebihi batas da#a angkutn#a atau pengoperasian

truk secara berebihan pada per!ukaan %aan #ang sangat buruk.

K,-/(K* K-,* ($)*/T

Gambar 11.% 6 5 (pinout pada a=le belakang tunggal; dan B5 spinout pada a=le belakang

tandem

pinout atau perputaran $hee #ang berebihan dapat !en#ebabkan kerusakan

#ang parah pada $hee atau di))erentia intera0e. Pada a0e tungga beakang #ang

diperengkapi dengan di))erentia uta!a kendaraan" biasan#a kerusakan spinout ter%adi

ketika saah satu $hee tetap dia! &*a!bar 11. A'. Pada a0e tande! beakang" spinout

ter%adi pada di))erentia intera0e ketika saah satu a0e tetap dia! ketika a0e ainn#a

berputar &*a!bar 11. -'. Panas #ang tercipta !erupakan )actor #ang !erusak. /etika

$hee berputar karena tidak ada traksi! kaka kecepatan gear di))erentia !eningkat secara

ta%a!. Lapisan ubrication tere!par" dan ter%adi pergesekan antara per!ukaan oga!"


16/70

!enciptakan )riksi dan panas. 2ika spinout ini berangsung a!a" !aka a0e akan rusak

dengan sendirin#a.

/erusakan ainn#a dapat pua ter%adi ketika ter%adi spinout. 2ika $hee #ang berputar berada

diatas per!ukaan #ang keras" !aka akan ter%adi da!pak ke%utan. 2ika da!pak ke%utan

ini cukup besar" !aka akan dapat berakibat pada rusakn#a teeth &gerigi' gear atau pecahn#a

sha)t. /erusakan akibat spinout dapat dicegah atau di!ini!aisir dengan cara !enangani

unit secara benar ketika ter%adi kehiangan traksi. /etika beroperasi daa! kondisi spinout"

hentikan kendaraan dan akti)kan ockout. 2ika kondisi #ang kurang !enguntungkan tersebut

tidak dapat diatasi %uga" gunakan pasir" gara!" rantai" atau prosedur ain untuk !eningkatkan

traksi.

+/B-)#T)*

2enis%enis ubrication #ang kurang tepat daa! a0e kendai berikut sangat berpengaruh

terhadap !asa pakai bearing" gear" dan thrust $asher.

+ubrication yang tercemar &biasan#a e!bab" $ear &keausan' nor!a atau pecahan

partike' dapat !en#ebabkan sa#atan" terpotong" atau peubangan pada per!ukaan #ang

bersinggungan. -ahan asing daa! ubrication bersi)at abrasi) dan dapat

!e!perpendek !asa pakai.

+ubrication yang kurang dapat !engakibatkan ter%adin#a )riksi"

!en#ebabkan o3erheat" rusakn#a apisan peindung" dan pada akhirn#a kerusakan atau

engketn#a ko!ponen. Ini dapat diketahui dengan ter%adin#a peubangan #ang parah dan

peu!eran bahan diba$ah kondisi #ang parah. /o!ponen biasan#a !en%adi hangus dan

$arnan#a pudar. Lubrication #ang kurang tidak akan !a!pu !e!berikan

peapisan ubrication #ang dibutuhkan untuk !encegah ter%adin#a kontak antar oga!.

+ubrication dengan kekentalan yang sala7 untuk suhu pengoperasian tertentu

dapat berakibat pada kerusakan apisan peindung. enca!pur ubrication #ang tidak

sesuai dapat !en#ebabkan kerusakan komponen internal.


17/70

9,- K,/(*5 *-8+

Dri3e a0e dirancang dan dibuat untuk !encapai !asa pakai tertentu. euruh

ko!ponen akan !engaa!i $ear &keausan' dengan pe!akaian nor!a. ea!a ter%adi

penghentian" !aka $ear &keausan' akan ter%adi pada se!ua rangkaian !esin. Daa!

berbagai ke%adian" $ear &keausan' seperti ini !enguntungkan. /o!ponen #ang saing

berhadapan akan !akin !eningkat %ainann#a. Faktor #ang paing penting adaah seau

!engganti ubrication &seperti #ang disarankan oeh pe!buat'" seteah ter%adi penghentian

untuk !enghiangkan seuruh partike #ang !enu!puk atau debu oga!. Pera$atan

pencegahan sangat penting untuk !enekan $ear &keausan'. -eberapa tanda dan poa pada

hasi akhir per!ukaan" seperti hobbing" pe!bentukan" dan ainain !erupakan hasi dari

proses pe!buatann#a. ?a ini harus di!engerti dan tidak dianggap sebagai kondisi rusak.

Penting bagi kita untuk !engenai $ear &keausan' nor!a agar tidak !eakukan

penggantian ko!ponen secara siasia. Teknisi harus !a!pu !engenai" dan !a!pu

!engidenti)ikasi poa $ear &keausan' nor!a ko!ponen. a#atan pada per!ukaan dan

bentuk sha)t #ang tidak buat !erupakan tanda perun#a diakukan penggantian. Basher dan

sea harus seau diganti ketika a0e diperbaiki. ?arga dari ko!ponenko!ponen tersebut

%auh ebih !urah dibandingkan dengan kerusakan dini #ang diti!bukan karena perbaikan

#ang diakukan.

>,-,*T)+ * #--),-

ebeu! !e!bongkar carrier" periksa apakah ter%adi kerusakan be3e gear. 2ika hasi

pe!eriksaan tidak !enun%ukkan ter%adin#a kerusakan be3e gear" !aka gear set tersebut

dapat dipergunakan ke!bai %ika hasi pe!eriksaan retakan tidak !enun%ukkan adan#a

!asaah besar. :kur reaksi gear set dan catat ukurann#a &ihat bagian pen#esuaian daa!

bab ini'. Reaksi ini harus disesuaikan dengan ukuran #ang tepat seteah gear set dipasang

ke!bai ke daa! carriern#a. ?asi o3erhau terbaik bisa didapat ketika !enggunakan

gearing bekas #ang teah disesuaikan untuk dapat ber%aan daa! poa $ear &keausan'

#ang terbentuk. Le$ati angkah ini %ika gear set !e!ang harus diganti.

:ntuk !eepas di))erentia dan be3e gear dari carriern#a" akukan angkahangkah berikut=


18/70

1. /endurkan baut retainer &penahan' pada thrust scre$ &kadangkadang" beberapa carrier

tidak !enggunakan thrust scre$.

*a!bar 11.4 Thrust scre$ dan thrust bock

9. Lepaskan thrust scre$ dan baut retainer &penahan' dari di))erentia carrier &*a!bar 11.4'.


19/70

8. Tandai satu kaki carrier dan bagian penutup bearingn#a agar nantin#a carrier dapat

dirakit ke!bai dengan benar. +beng dan !arti dapat dipergunakan untuk !enandai bagian

ini &*a!bar 11.5'. 2angan !e!akai cat karena %ustru akan !ence!ari unit.

Gambar 11. 6 8elepas 5 cotter key atau B5 mengunci pelat ketika menyesuaikan

ring

6. Lepaskan cotter ke#" pin" atau peat ock &pengunci' #ang !enahan dua bearing untuk

!en#esuaikan posisi ring. *unakan pin punch keci dan pau untuk !eepaskan pin. etiap

peat #ang terkunci tertahan pada posisin#a oeh dua sekrup penutup &*a!bar 11.7'.

4. Lepaskan sekrup penutup dan $asher #ang !enahan dua penutup bearing pada carrier. etiap

penutup ditahan oeh dua sekrup dan $asher. /etika !enggunakan ke!bai gear set"

epaskan penutup bearing sebeah kiri" ad%uster dan ock &pengunci' secara bersa!aan.

Ini akan !e!bantu !enge!baikan gear set ke ad%ust!ent asin#a sea!a asse!be

ke!bai.


20/70


21/70

Gambar 11.10 6 8elepas penutup bearing dan ring pengatur

5. epaskan penutup bearing dan bearing ring pengatur dari carrier &*a!bar11.1;'

7. Angkat di))erentia dan rangkaian be3e gear perahan dari carrier dan etakkan di

bangku ker%a.

1;. epaskan thrust bock &%ika ada' dari bagian daa! carrier &Thrust bock akan %atuh ke daa!

carrier ketika sekrup retainer &penahan'n#a diepas'.

8,8B*GK- )>>,-,*T)+ * B,?,+ G,-

Gambar 11.11


22/70

:ntuk !e!bongkar di))erentia dan be3e gear" akukan angkahangkah berikut=

1. 2ika tanda pen#esuai pada tengah case di))erentia tidak ta!pak" tandai setiap

bagian tengah case dengan obeng dan !arti. Tu%uan penandaan ini adaah untuk

!en#esuaikan paruhan pain dan )ange dengan tepat ketika !erangkai ke!bai

carrier.

9. Lepaskan se!ua perangkat keras #ang !enahan paruhan case bersa!aan.


23/70

GGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG $,-)*GT*:

2

angan !eepaskan kepaa baut atau baut dengan tatah dan !arti karena ha

ini dapat !erusak paruhan )ange case atau !e!perbesar ubang baut #ang

berakibat pada baut #ang kendor.

GGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG

Gambar 11.13. Pisahkan paruhan case dan be3e gear dengan !enggunakan h#drauic press. -erikan

penopang pada bagian ba$ah be3e gear dengan baok besi atau ka#u dan tekan paruhan case

!eaui gear &*a!bar 11.1


24/70

8,+,$(K* -)?, $)*)* * B,-)*G #G, :ntuk !eepaskan dri3e pinion dan bearing cage #ang terhubung dari carrier" akukan

prosedur berikut ini=

*a!bar 11.181. /encangkan #oke atau sha)t )ange ke input #oke atau )ange. ha)t ini akan !enahan dri3e

pinion pada posisin#a ketika bautn#a diepaskan &*a!bar11.18'.9. Lepaskan perangkat keras dari dri3e pinion. Lau" epaskan #oke atau sha)t )ange.


25/70

8. Lepaskan perangkat keras #ang !enahan bearing cage daa! carrier &*a!bar 11.16'.

6. Lepaskan penutup dan sea dan gasket dari bearing cage. 2ika penutupn#a terpasang terau

keras pada bearing cage" gunakan brass dri)t dan !arti untuk !eepaskann#a.

. 2ika pinion sea rusak" epaskan sea dari penutupn#a. *unakan h#drauic press dan see3e

atau sea dri3er. 2ika tidak ada h#drauic press" gunakan obeng atau pr# bar keci untuk

!eepaskann#a. -uang pinion sea.

*a!bar 11.1

4. Lepaskan dri3e pinion cage dan shi!s dari carrier &*a!bar 11.1'.2ika shi!s !asih daa!

kondisi baik" si!pan shi! bersa!aan untuk dipergunakan agi ketika asse!be uang carrier.

5. 2ika shi!s harus diganti karena rusak" ukurah ketebaan packingn#a terebih dahuu sebeu!

dibuang. (atat di!ensin#a. Di!ensi ini akan diperukan daa! !enghitung kedaa!an dri3e

pinion daa! carrier ketika gear set dipasang.


26/70

8,8B*GK- -)?, $)*)* * B,-)*G #G,

*a!bar 11.14 :ntuk !e!bongkar dri3e pinion dan bearing cage" akukan ha berikut=1. Te!patkan dri3e pinion dan bearing cage pada h#drauic press. Dri3e sha)t harus !enghadap

ke atas rangkaian.

9. Te!patkan bearing cage di ba$ah $ia#ah )ange dengan ditopang baok oga! atau ka#u.


27/70

*a!bar 11.154. 2ika pinion bearing harus diganti" ganti inner bearing cone dari dri3e pinion dengan

h#drauic press atau bearing puer. Puer harus sesuai dengan tepian daa! cone

agar dapat !eepas cone secara benar tanpa !erusakn#a &*a!bar 11.15'.

5. 2ika spigot bearing harus diganti" te!patkan dri3e pinion daa! catok.

Pasang peapis oga! unak diatas tiap !uut catok untuk !eindungi dri3e pinion.

*a!bar 11.17 7. Lepaskan snap ring dari u%ung dri3e pinion Ta!bar 16.17'. 1;. Lepaskan spigot bearing dari dri3e pinion dengan bearing puer.


28/70

((,8B+, -)?, $)*)* * B,-)*G #G, :ntuk asse!be ke!bai dri3e pinion" akukan prosedur berikut=

1. Te!patkan bearing cage pada h#drauic press. Te!patkan bearing cage dengan baok oga!

atau ka#u.

9. Tekan bearing cup kedaa! bore bearing cage sa!pai cup se%a%ar dengan dasar bore.

*unakan see3e dengan ukuran #ang tepat untuk !e!asang bearing cup.


29/70

5. Pasang bearing spacer ke daa! pinion sha)t pada inner bearing cone &*a!bar 11.9;'.

7. Pasang outer bearing cone ke daa! pinion sha)t !eaui spacer.

1;. ekarang sesuaikan pinion bearing preoad. Lihat ?eading Di))erentia pinion bearing

preoad.

11. /etika preoad sudah terpasang dan disesuaikan" sesuaikan ketebaan shi! pack pada pinioncage. Prosedur pen#esuaian dapat diihat pada AD2:TENT DIFFERENTIAL.

8,8(*G -)?, $)*)* * B,-)*G #G, K, +8 #--),-

eteah dri3e pinion dan bearing cage dirangkai dan disesuaikan dengan

tepat" !aka keduan#a dapat dipasang ke daa! carrier. Pasangkan keduan#a ke daa! carrier

sesuai dengan angkah berikut=

1. 2ika anda akan !e!asang dri3e pinion dan be3e gear baru" atau %ika kedaa!an dri3e pinion

harus disesuaikan" hitung terebih dahuu ketebaan shi! pack.

9. Pasangkan shi! pack secara tepat diantara bearing cage dan carrier.

*a!bar 11.91


30/70


31/70

((,8B+, )>>,-,*T)+ * B,?,+ G,- GGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG

$,-@T)*:

ea!a asse!be" %angan tekan cod be3e gear ke daa! paruhan )ange case.

(od be3e case akan !erusak paruhan case karena terau kencang. Partike oga!

diantara ko!ponen akan !engakibatkan $ear &keausan' gear #ang !eebihi

spesi)ikasi #ang ditentukan.

GGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG

:ntuk asse!be di))erentia dan be3e gear" akukan prosedur berikut=

1. uaikan be3e gear dengan !e!anaskann#a daa! tanki air bersuhu 1; 15;;

F

sea!a 1;16 !enit. 2angan gunakan api untuk !e!uaikann#a.

9. Angkat be3e gear ke daa! paruhan )ange case dengan hatihati segera seteah gear

dipanaskan. 2ika be3e gear tidak dapat di!asukkan dengan !udah" panaskan

ke!bai gear tersebut.


32/70

6..4.5.7.1;.11.

19.1


33/70

66.6.

64. . Pasang bearing cone pada kedua paruhan case &*a!bar 11.96'. *unakan

h#drauic press dan see3e %ika dibutuhkan untuk !e!asang cone.

65. 4. -erikan ubrication a0e pada per!ukaan bagian daa! kedua paruhan case"

spider" thrust $asher" side gear" dan di))erentia pinion.

67. 5. Te!patkan )ange case pada bangku" dengan teeth &gerigi' be3e gear

!enghadap ke atas.;.1.

9.


34/70

5


35/70

11.114.

115. Pasang kedua ring pen#esuai bearing pada posisi diantara kakikaki carrier

&*a!bar 11.95'. Putar tiap engan be3e dengan tangan pada bearing cup.

117.19;.191.

199.

19


36/70

1


37/70

167.1;.

6. /etika pressure &tekanan' diberikan pada rangkaian" putar ka$at !eingkari bearing cage

beberapa iitan.

11.

19.1


38/70

17


39/70

997.9


40/70

965.967.

7. Pasang dia torCue $rench ke baut dri3e pinion. Putar dri3e pinion dan baca niai #ang

ta!pak pada dia torCue $rench. Preoad dianggap teah benar ketika torCue &torsi' #ang

ditentukan untuk !e!utar pinion bearing cage sekitar 16>,-,*T)+9


41/70

945.947.95;.951.959.95


42/70

4.5.

7. $,8,-)K(* * $,*A,(/)* (@)8 $#K /*T/K $)*)* #G,1;.11.19.1


43/70

5.7.4;.41.

1. :kur ketebaan shi! pack #ang teah diepaskan dari ba$ah pinion cage dengan !icro!eter

&*a!bar 11.


44/70

47.5;.

51. Tabe 11.9 (ontoh Penentuan ketebaan shi! pack59.5


45/70

9;.9;4.

9;5. 8,*A,(/)K* $-,+ )>>,-,*T)+ B,-)*G9;7.91;.911.919. aah satu dari dua !etode dapat digunakan untuk !e!eriksa dan

!en#esuaikan preoad di))erentia bearing. etode perta!a adaah sebagai berikut=

91


46/70

997.9


47/70

965.967.9;.91.99.9

dibutuhkan.


48/70

976.97.

974. $,8,-)K(* T)T)K K@)- B,?,+ G,-975.977.


49/70

5.7. $,8,-)K(* * $,*A,(/)* -,K() B,?,+ G,-1;.11.19.1


50/70

87.6;.61.


51/70

69.6


52/70

47.5;.51.59.


53/70

5


54/70

1


55/70

1


56/70

141.149.14


57/70

81

Power Train Dan Hydraulik Alat Berat Xi 3

Documents

Transcript of Power Train Dan Hydraulik Alat Berat Xi 3