Risk Management Train

66
 DEVRI RADISTYA 9D Kurikulum Khusu s/ 12 Diploma IV Akuntansi SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA MANAJEMEN RISIKO INDUSTRI PERKERETAAPIAN INDONESIA 2014

description

Menejemen Resiko Dalam Perkeretaapian Indonesia

Transcript of Risk Management Train

  • DEVRI RADISTYA9D Kurikulum Khusus/ 12Diploma IV AkuntansiSEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA

    MANAJEMEN RISIKOINDUSTRI PERKERETAAPIAN INDONESIA

    2014

  • 1

    DAFTAR ISI

    I. GAMBARAN UMUM ................................................................................................................... 31. PIhak-Pihak yang Terlibat Dalam Industri Perkeretaapian .................................................. 3

    a. PT Kereta Api Indonesia .................................................................................................. 3b. PT INKA ............................................................................................................................ 5c. Kemenhub ........................................................................................................................ 6

    2. Lini Bisnis PT KAI dan INKA................................................................................................... 63. Rencana Masa Depan .......................................................................................................... 74. Kendala-Kendala Perkeretaapian dalam Sistranas .............................................................. 85. Sekilas Perkeretaapian di Jepang......................................................................................... 8

    B. PROSES MANAJEMEN RISIKO ..................................................................................................... 10C. PENETAPAN KONTEKS ................................................................................................................ 11

    1. Konteks Eksternal................................................................................................................. 112. Konteks Internal................................................................................................................... 13

    D. IDENTIFIKASI RISIKO ................................................................................................................... 21E. ANALISIS RISIKO.......................................................................................................................... 24F. EVALUASI RISIKO ........................................................................................................................ 36G. PENANGANAN RISIKO ................................................................................................................ 40VIII. MONITORING RISIKO.................................................................................................................. 64IX. REFERENSI .................................................................................................................................. 65

  • 2

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Identifikasi Risiko PT KAI. 21

    Tabel 2. Identifikasi Risiko PT INKA . 23Tabel 3. Level Consequences (AS/NZS 4360:1999) .. 24

    Tabel 4. Level Likelihood (AS/NZS 4360:1999) .. 24Tabel 5. Relasi antara consequences dan likelihood 25Tabel 6. Identifikasi Risiko PT KAI . 26Tabel 7. Identifikasi Risiko PT INKA . 33Tabel 8. Evaluasi Risiko PT INKA 36Tabel 9. Evaluasi Risiko PT INKA 38Tabel 10. Rencana penanganan risiko PT KAI . 40Tabel 11. Rencana penanganan risiko PT INKA .. 58

  • 3

    I. GAMBARAN UMUM1. Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Industri Perkertaapian

    a. PT Kereta Api Indonesia (KAI)

    PT KAI yang dibentuk pada tahun 1998 dengan sejarah panjang sejak jaman Belanda,bergerak pada bidang usaha pelayanan jasa transportasi perkertaapian dengan kepemilikan100% dimiliki oleh Indonesia.

    Tujuan dari PT KAI adalah untuk melaksanakan dan mendukung kebijaksanaan danprogram pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional, khususnya di bidangtransportasi, dengan menyediakan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saingkuat untuk dapat melakukan ekspansi baik di pasar domestik maupun internasional dibidang perkeretaapian. Usaha tersebut meliputi usaha pengangkutan orang dan barangdengan kereta api, kegiatan perawatan dan pengusahaan prasarana perkeretaapian,pengusahaan bisnis properti secara profesional, serta pengusahaan bisnis penunjangprasarana dan sarana kereta api secara efektif untuk kemanfaatan umum.

    PT KAI beroperasi sebagai lembaga bisnis yang berorientasi pada laba, namun untuktetap menjalankan misinya sebagai organisasi pelayanan public, pemerintah menyediakandana Public Service Obligation yang digunakan PT KAI untuk menyubsidi tiket KA ekonomi.Kepemilikan sarana, prasarana dan aset PT KAI secara ringkas adalah sebagai berikut:

    a. Sarana

    PT KAI memiliki jumlah lokomotif sebanyak 469 unit pada tahun 2013, gerbongsiap operasi 5.758, kereta rel diesel 85 unit, KRL 410 unit, dan kereta siapoperasi 1482 unit.

    b. Prasarana

    Prasarana berupa jalan rel yang dimiliki oleh PT KAI saat ini yaitu 2.710 km disepanjang Pulau Jawa dan 1.151,5 km di sepanjang Pulau Sumatera.

    c. Aset

    Aset potensial yang berada di wilayah operasional PT KAI dibagi menjadi duajenis, yaitu tanah milik pemerintah dan tanah milik PT KAI, tanah Pemerintah,yaitu tanah yang di atasnya berdiri prasarana pokok milik pemerintah denganluas tanah milik pemerintah yaitu 57.510.403,21 m2, dan tanah PT KAI, yaitu

  • 4

    tanah yang di atasnya berdiri bangunan-bangunan milik PT. Kereta Api Indonesia(Persero)dan luas tanah milik PT KAI yaitu 262.581.957,56 m2.

    Pada tahun 2013 PT KAI berhasil memperoleh laba komprehensif Rp. 560,716 miliardan meningkat sebesar 31% dari tahun sebelumnya. Penggunaan laba komprehensif PTKereta Api Indonesia (Persero) tahun buku 2013 sebesar Rp 560,71 miliar adalah Rp 84,06miliar (15%) untuk dividen dan Rp 476,34 miliar (85%) untuk cadangan umum. Perseroantelah membayar dividen kepada pemegang saham melalui Menteri Keuangan sebesar Rp67 miliar, dengan rincian: Berdasarkan keputusan RUPS No. RIS 38/D3. MBU/2013 sebesarRp 42 miliar dan berdasarkan Surat Menteri BUMN No. S 767/MBU/2013 sebesar Rp 25miliar. Investasi dan ekspansi Perseroan pada tahun 2-13 menganggarkan investasi sebesarRp 7,266 triliun. Investasi tersebut digunakan untuk membeli sarana dan membangunprasarana bisnis saat ini sebesar Rp 2,884 triliun. Selebihnya, Rp 4,832 triliun, diinvestasikanuntuk pengembangan bisnis seperti angkutan batubara di Sumatera Selatan dan angkutanbandara Soekarno-Hatta di Jakarta.

    Kinerja PT KAI dalam pelayanan dan keselamatan secara ringkas adalah sebagaiberikut:

    a. Jumlah lokomotif mogok turun menjadi 698 kejadian dari 954 kejadian padatahun 2012.

    b. Rata-rata keterlambatan kereta api penumpang keberangkatan 2,57 menit, dibawah toleransi 4,00 menit dan kedatangan 31,40 menit, di bawah toleransi32,67 menit.

    c. Rata-rata keterlambatan kereta api barang keberangkatan 77,23 menit, di atastoleransi 55,00 menit, dan kedatangan 108,64 menit, di atas toleransi 64,00menit.

    d. Jumlah peristiwa luar biasa hebat(kecelakaan) turun menjadi 56 dari 57 kejadianpada 2012.

    PT KAI memiliki enam anak perusahaan yang bergerak dalam berbagai sektor usahauntuk mendukung bisnis perusahaan induk dan bergerak pada bidang selain dari angkutanpenumpang dan angkutan barang. Keenam anak perusahaan tersebut yakni

    1. PT. KAI Commuter Jabodetabek, kereta api listrik (commuter) dalam areaJabodetabek

  • 5

    2. PT. KAI Pariwisata, penyewaan kereta Wisata yaitu Bali, Toraja dan Nusantara,tiket pesawat, tiket kereta api reguler dan paket-paket tour domestik &internasional

    3. PT. Reska Multi Usaha, bisnis fasilitas kereta makan, OTC (On Train Cleaning) danpeluang bisnis baik yang ada di stasiun, di luar stasiun

    4. PT. KAI Logistik, bidang layanan distribusi logistik dengan basis kereta api

    5. PT. Railink, pengelolaan dan pengusahaan kereta api bandara

    6. PT. KAI Property Management, pengembangan properti KAI.

    Wilayah operasi Perseroan mencakup Pulau Sumatera dan Jawa-Bali. Wilayah kerjadi Pulau Jawa dibagi berdasarkan Daerah Operasi (DaOp) terdiri dari 9 DaOp, sedangkanwilayah kerja di Sumatera dibagi berdasarkan Divisi Regional (DivRe) terdiri dari 3 DivRe.

    b. PT Industri Kereta Api (INKA)

    PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT INKA adalah sebuah Badan Usaha MilikNegara yang berdiri pada tanggal 19 Agustus 1981 dan kegiatan bisnis PT Inka yang ada saatini berkembang menjadi penghasil produk dan jasa perkeretaapian dan transportasi.Produksi PT Inka tidak hanya berkutat pada industry kereta api saja namun juga pada alattransportasi lainnya. Berikut antara lain produk-produk dari PT Inka:

    2008 - Peluncuran Pertama di Indonesia, Bus Rail KRDI (untuk Aceh & Jawa).

    2009 - Rangkaian Baru Kereta api Gajayana dengan model mirip dengan Pesawat Terbang.

    2010 - Peluncuran produksi kereta ekonomi AC Bogowonto (Kereta api Bogowonto),5lokomotif (CC204)& NEW Rangkaian Kereta api Argo Jati yang berbentuk mirip denganRangkaian KA Gajayana yang baru.

    2011 - Produksi Railbus untuk Solo dan kereta ekonomi AC GajahWong (Kereta api GajahWong)

    2012 - Produksi beberapa kereta ekonomi dengan AC split, 3 lokomotif CC300, railbus untukkota Padang dan KRL KFW. 2013 - 18 unit Articulated Bus untuk armada Transjakarta

    PT Inka juga melakukan joint venture dengan General Electric untuk memproduksi lokomotif,produksi juga ditujukan untuk ekspor terutama ke Malaysia.

  • 6

    c. Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan

    Sektor kereta api adalah salah satu bidang di bawah kendali Direktorat JenderalPerkeretapian Kemenhub. Ditjen KA menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagai berikut:

    penyiapan rumusan kebijakan pengembangan perkeretaapian dan industripenunjang penyelenggaraan perkeretaapian;

    penyiapan pelaksanaan pembinaan dan penyelenggaraan perkeretaapianbidang keselamatan, lalu lintas dan angkutan kereta api, prasarana dansarana perkeretaapian;

    penyiapan penyusunan standar, norma, prosedur, dan kriteriapenyelenggaraan perkeretaapian;

    penyiapan pengujian dan sertifikasi prasarana, sarana dan sumber dayamanusia bidang perkeretaapian; dan

    penyiapan pelaksanaan administrasi di lingkungan Direktorat JenderalPerkeretaapian.

    Peran Pemerintah Daerah (Pemda) selain pada pengaturan moda transportasi didaerah juga mengatur perlintasan sebidang antara rel kereta api dengan jalan raya.

    2. Lini Bisnis KAI dan INKA

    PT Kereta Api Indonesia (Persero) bersama 6 perusahaan anaknya menghasilkanjasa yang mencakup enam bidang, berikut:

    1. Angkutan penumpang

    2. Angkutan barang

    3. Pengelolaan properti terkait jasa kereta api

    4. Pariwisata berbasis kereta api

    5. Restoran termasuk on train service

    6. Distribusi logistic

    PT INKA sebagai perusahaan penghasil produk dan jasa perkeretaapian dantransportasi sampai saat ini telah berhasil memproduksi berbagai macam produk seperti:

  • 7

    railbus, kereta ekonomi AC Bogowonto, kereta Gajayana, KRL dan beberapa produk bus dankereta lainnya.

    3. Rencana masa depan

    Rencana masa depan PT KAI untuk jangka pendek meliputi:

    Pengembangan bisnis inti melalui peningkatan volume penumpang dan volumebarang. Untuk peningkatan volume penumpang, Perusahaan berfokus padapeningkatan angkutan KRL Jabodetabek dengan volume pertumbuhan 19,68% danvolume penumpang KA Utama Eksekutif hingga 4,52%. Kemudian peningkatanvolume angkutan barang seperti volume angkutan peti kemas 32,85%, volumeangkutan batu bara 27,43%, dan volume angkutan semen 25,49%.

    Pengembangan non-angkutan, rencana bisnisnya meliputi pembangunan hotel,pengusahaan pergudangan, iklan, persewaan lahan parkir, pengusahaan aset ROW(pipa, kabel optic, dan lain-lain)

    Pengembangan manajemen dengan melakukan evaluasi dan perbaikan sistemmanajemen sumber daya manusia, pengembangan HR Plan dan RoadmapSumberDaya Manusia, melakukan pendidikan dan pelatihan, serta memperbaiki sistempenilaian kinerja karyawan.

    Meningkatkan keamanan dengan memasang alat pencegah kecelakaan secarabertahap, mengembangkan integrated safety managementsystem, danmengembangkan budaya keselamatan

    Rencana masa depan PT KAI untuk jangka panjang meliputi:

    Pengadaan KRL untuk kereta api Commuter Jabodetabek yang akan dilakukan olehPT KCJ selaku anak perusahaan, pengadaan KRDE dan KRL untuk kereta api bandarayang dilakukan oleh anak perusahaan PT Railink.

    Pengembangan angkutan kereta api bandara menuju Soekarno-Hatta dengankebutuhan 100 lokomotif dan 1200 PPCW.

    Pengembangan angkutan barang di Sumatera Selatan khususnya angkutan batubaraPT Bukit Asam Tbk sampai dengan minimal 22,75 juta ton per tahun, perludilakukan investasi sarana sebanyak 44 unit lokomotif, dan 1200 gerbong KKBW)

  • 8

    serta investasi prasarana berupa pembangunan partial double track, pembangunanstasiun dan fasilitas secara bertahap selama tiga tahun.

    4. Kendala-kendala Perkeretaapian dalam Sistem Transportasi Nasional

    Permenhub nomor 49 tahun 2005 tentang Sistem Transportasi Nasional (Sistranas),disebutkan beberapa kendala dalam transportasi Kereta Api. Berikut kendala-kendala yangtertuang dalam Sistranas

    1) Transportasi kereta api sudah sangat dibutuhkan dan membutuhkan danainvestasi yang sangat besar, namun dalam pengembangannya dihadapkan padapermasalahan ketersediaan dana pemerintah serta rendahnya investasi swasta.

    2) PT Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan satu-satunya perusahaanperkeretaapian, pengembangan perkeretaapian oleh perusahaan swasta masihdihadapkan oleh beberapa kendala, landasan hukum yang ada belumsepenuhnya dapat mendorong peningkatan peran swasta.

    3) Jaringan transportasi kereta api masih sangat terbatas, jalur kereta api hanyaada di Pulau Jawa dan Pulau Sumatra, pada tahun mendatang jaringan jalurkereta api sudah perlu dikembangkan untuk mengatasi peningkatan permintaan.

    4) Jaringan transportasi masih sangat terbatas, sehingga seluruh potensi jaringantermasuh jalur kereta api perlu dioptimalkan khususnya dalam melayanimasyarakat yang mempunyai daya beli rendah.

    5) Banyaknya kecelakaan kereta api pada perlintasan sebidang, sehingga menjaditantangan tersendiri bagi penyelenggara jasa perkeretaapian

    5. Sekilas Perkeretaapian di Jepang

    Pengelola kereta api di Jepang tidak dimiliki hanya oleh 1 perusahaan saja, namunteradapat 7 perusahaan perkeretaapian dimana terdapat perusahaan swasta yang ikutberperan dalam pengelolaannya, seperti pada salah satu perusahaan yakni WakayamaElectric Railway yang melayani Jalur Kishigawa yakni dari Wakayama ke Kinokawa. TakahitoSaito, Professor at Kinki University, in Osaka, Japan dalam tulisannya berjudul JapanesePrivate Railway Companies and Their Business Diversification asa

    Efisiensi Manajemen

  • 9

    Tingkat Kepadatan penduduk yang terpusat di kota-kota besar

    Penambahan kereta pada jam-jam sibuk

    Bisnis diversifikasi

    John Calimente, Transportation Planner at District of West Vancouver, pada WorldSymposium on Transport & Land Use Research tanggal 29 Juli, 2011, secara ringkasmenuliskan 4 faktor kesuksesan private railway model Jepang yaitu:

    Mendiversifikasi bisnis

    Menjadi empat divisi: rel kereta, transportasi, real estate, dan bisnis lain

    Terhubung langsung dengan kapasitas permodalan

    Operasi kereta menguntungkan

    Manajemen yang inovatif

    Produktivitas pegawai tinggi

    TIket murah

    Dari dua pendapat diatas terdapat beberapa kesamaan dimana ditekankan padadiversifikasi bisnis dan manajemen yang bagus, dengan faktor-faktor lainnya sesuai dengandua pendapat di atas.

  • 10

    II. PROSES MANAJEMEN RISIKOManajemen risiko adalah budaya, proses, dan struktur yang diarahkan kepada manajemen

    yang efektif atas peluang-peluang yang potensial dan pengaruh-pengaruh yang merugikan.Berdasarkan Model Manajemen Risiko Sektor Publik Menurut AS/NZS 4360:2004

    1. Komunikasi dan konsultasi: kepada stakeholder intern dan ekstern

    2. Penetapan konteks : latar belakang, ruang lingkup, tujuan dan kondisi lingkunganpengendalian

    3. Identifikasi risiko : identifikasi lokasi, waktu, sebab dan proses terjadinya peristiwa risiko

    4. Analisis risiko : mencermati sumber risiko dan tingkat pengendalian yg ada serta m enilairisiko dri sisi dampak dan probabilitinya.

    5. Evaluasi risiko: pengambilan keputusan perlu tidaknya dilakukan penangana risiko lebihlanjut serta prioritas penanganannya.

    6. Penanganan risiko: mengidentifikasi berbagai opsi dan memutuskan opsi terbaik danpengembangan mitigasi risiko

    7. Monitoring dan evaluasi: memantau efektifitas rencana MR, antisipasi perubahan ygterjadi

  • 11

    III. PENETAPAN KONTEKSKondisi dan situasi yang dapat berdampak pada manajemen risiko PT KAI

    1. Konteks eksternal

    a. Perekonomian dunia; dapat berdampak pada PT KAI dalam hal operasional danfinansial, antara lain impor PT KAI atas suku cadang kereta dan alat produksi yangmayoritas masih perlu diimpor dapat membebani PT KAI lebih besar bila terjadipermasalahan produksi dari perusahaan suku cadang negara asal akibat dari tekananperekonomian dunia terhadap industri perkeretaapian negara tersebut.

    b. Kebijakan pemerintah; kebijakan pemerintah baik yang akan dijalankan maupun yangberlaku saat ini menjadi isu yang sensitif untuk PT KAI mengingat perusahaan ini dimiliki100% oleh pemerintah Indonesia. Kebijakan pemerintah yang terkait langsung denganKAI antara lain

    1. Isu bahwa rencana pemerintah akan memberikan porsi hingga 95% kepadapenanaman modal asing untuk masuk pada sektor perkeretaapian jugamenimbulkan polemik baik di masyarakat ataupun perusahaan dan dampaknya akanterasa pada PT KAI. Hal ini akan menimbulkan perdebatan mengenai azaskemandirian perkeretaapian yang ada pada UU No 23 tahun 2007 tentangPerkeretaapian.

    2. Peraturan pemerintah PP No 56 tahun 2009 tentang PenyelenggaraanPerkeretaapian dinilai PT KAI perlu diubah dan perubahan yang diajukan oleh PT KAItentu berdampak pula pada bisnis PT KAI karena menyangkut investasi bidangkereta api karena pada aturan tersebut dinilai kaku dan tidak menarik investor.

    c. Kerjasama bisnis internasional; dari Jepang melalui Hitachi Corp yang sedangmengembangkan penjualan kereta ke Indonesia. Hitachi Corp sebagai perusahaan yangjuga bergerak dalam bidang perkeretaapian dari Jepang saat ini menyasar Indonesiasebagai emerging market mereka karena potensi yang masih besar di Indonesia,terutama untuk pasar monorail dan kereta super cepat seperti shinkansen. Kerjasama inibaik melalui G to G ataupun B to B akan berdampak pada PT KAI sebagai pihak yang akanbekerjasama dengan PT Hitachi dalam pengembangannya.

    d. Fluktuasi nilai rupiah terhadap dolar, yang berpengaruh pada rencana investasi danpengembangan infrastruktur. Salah satunya adalah pembangunan dan pengoperasianKA Bandara Soekarno Hatta dan pengembangan pelayanan KA Commuter Jabodetabek,

  • 12

    hal ini dapat membuat PT KAI perlu melakukan perhitungan ulang atas biaya yangdiperlukan untuk pembangunan tersebut atau opsi lainnya adalah menambah biayayang perlu dikeluarkan bila terjadi depresiasi nilai rupiah. Berdasarkan laporan tahunantahun 2013 tercatat PT KAI perlu menambah biaya investasi hingga 20% akibat adaselisih kurs tersebut untuk pembelian alat produksi.

    e. Gugatan dan perkara hukum;

    PT KAI juga menghadapi gugatan-gugatan hukum yang saat ini kasusnya masih dalamproses hukum terkait dengan kepemilikan tanah dan bangunan ini, dampak yangdiperkirakan terjadi dari gugatan ini antara lain:

    Potensi kehilangan aset tanah seluas 35.955 M2 di Kelurahan Gang BuntuMedan

    Potensi kehilangan asetnya berupa tanah seluas 13.610 m2 di Jl. Elang,Kelurahan Garuda Bandung karena kasus pemalsuan surat kepemilikan

    Potensi kehilangan tanah dan bangunan milik PT.KAI (Persero) yang terletak diJalan Wastukencana Nomor 81 dan 83 Bandung.

    Potensi kehilangan aset di Jalan Bulak Laut RT.02/ RW.02 Desa Pangandaran,Kecamatan Pangandaran Kabupaten Ciamis.

    Potensi kehilangan asetnya di Jalan Kemukus Nomor 6-9, Jakarta Barat akibatdari Perbuatan Terdakwa

    Potensi kehilangan asetnya di Jalan Bundar, Kelurahan Pulau Brayan BengkelBaru, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan.

    Potensi kehilangan pendapatan dari pengelolaan Aset Indo Plaza di StasiunSurabaya Kota apabila tidak mengajukan upaya hukum kasasi

    Potensi kehilangan tanah ini apabila dilihat dari luas tanah dan lokasi yang beberapadiantaranya terletak pada lokasi yang strategis dapat menyebabkan PT KAI mengalamirisiko kerugian yang besar dan risiko bisnis lainnya.

    f. Tekanan masyarakat; tekanan masyarakat akan kebutuhan kereta api yang semakinbanyak dan tinggi; kemacetan yang semakin parah membuat masyarakat mencarialternatif transportasi lain yang dapat memberikan kenyamanan dan ketepatan waktudalam menembus kota besar terutama Jakarta. Selain itu dengan tingkat polusi yangdihasilkan oleh kereta api jauh lebih kecil daripada alat transportasi yang ada saat ini dan

  • 13

    kapasitas angkut yang sangat banyak menjadikan kereta sebagai alternatif transportasiyang ditunggu masyarakat.

    g. Kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang lini bisnisnya mendukung bisnis PTKAI; pembelian kereta yang mayoritas masih impor tidak mendukung sektorperkeretaapian nasional, padahal di Indonesia PT INKA sebagai salah satu BUMN yangdapat memasok kereta untuk PT KAI sudah dapat membuat kereta yang cukup moderndan tidak kalah bila dibandingkan dengan kereta-kereta yang diimpor apalagi biladibandingkan kereta bekas dari Jepang.

    2. Kondisi internal

    Kondisi internal yang dapat berdampak pada manajemen risiko PT KAI adalah

    a. Kebijakan strategis perusahaan; kebijakan perusahaan yang telah diterapkan saat inidapat dilihat dalam laporan tahunan 2013 dimana terdapat 5 inisiatif strategisberdasarkan laporan tahunan KAI tahun 2013:

    Melakukan inovasi untuk meningkatkan pelayanan pelanggan. Pencapaian besarpelayanan pelanggan di tahun 2013 adalah penataan stasiun dan penerapan e-ticketinguntuk commuter line.

    Meningkatkan upaya pemasaran/promosi produk jasa angkutan kelas komersial,khususnya untuk yang tingkat okupansi rata-ratanya masih rendah.

    Menambah kereta kelas eksekutif dan bisnis di lintasan berpenumpang padat.

    Mendorong peningkatan pendapatan dari segmen non-angkutan penumpang. Padatahun 2013, kontribusi pendapatan dari non-angkutan penumpang naik menjadi 55%.

    Memanfaatkan teknologi informasi untuk memperbaiki proses perencanaan danoperasi untuk meningkatkan keselamatan, ketepatan waktu, pelayanan, dankeamanan.

    Selain daripada 5 kebijakan yang telah diambil perusahaan pada tahun 2013 terdapatpula rencana kebijakan yang akan diambil seperti pada tercantum dalam strategi jangkapanjang perusahaan. Wacana terkait kebijakan yang akan diambil perusahaan di masadepan juga menjadi perhatian dari perusahaan seperti wacana pemisahbukuan/pencatatan atas pengoperasian kereta PSO.

  • 14

    b. Kebijakan pengelolaan SDM; kebijakan penerimaan SDM PT KAI saat ini lebih banyakmengambil personel dengan pendidikan yang cukup tinggi dan mengurangi pegawaidengan kualifikasi pendidikan setingkat SD dan SMP, dan juga dijalankan pula kebijakanpengurangan pegawai secara bertahap sampai dengan jumlah ideal sesuai permintaanDewan Komisaris.

    c. Kinerja angkutan penumpang; Perseroan mencatat jumlah volume penumpang keretaapi tahun 2013 mencapai 221 juta penumpang mengalami kenaikan 9,29% biladibandingkan tahun 2012 yang mencapai 202 juta penumpang. Jabodetabek masihmemberikan kontribusi terbesar, yaitu 88,07% terhadap total volume angkutan keretaapi penumpang di tahun 2013, sisanya berasal dari kontribusi kereta api komersial jarakjauh sebesar 11,93%. Dari total jumlah penumpang sebanyak 221 juta tersebut, totalpenumpang di Pulau Jawa yang dapat terangkut oleh kereta api penumpang mencapai217,69 juta orang di tahun 2013 dan penumpang di pulau Sumatera hanya sebagian kecildari itu. Fokus saat ini untuk kereta di pulau Sumatera lebih kepada pengangkutanbarang tambang dan kelapa sawit

    d. Kinerja angkutan barang; pada tahun 2013 angkutan barang naik 11,93% menjadi 24,71juta ton dari 22,08 juta ton tahun 2012. Angkutan barang ini masih didominasi dariangkutan batubara yang memberikan kontribusi volume tertinggi sebesar 14,8 juta tondi Sumatera Selatan bekerjasama dengan PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero).Selain dari angkutan di Sumatera, saat ini meningkat pula secara bertahap pelayananangkutan barang di Jawa yang dapat menjadi prospek ke depan PT KAI.

    e. Pengembangan teknologi PT KAI; pengembangan teknologi perkeretaapian saat initelah dilakukan dengan sistem informasi dan aplikasi yang telah dikembangkan untukmeningkatkan layanan PT KAI. Sistem tersebut antara lain dengan

    1. pengaplikasian Rail Ticketing System (RTS) adalah aplikasi baru ticketing systemPT KAI. RTS ini dikembangkan dalam bentuk railbox dan railcard, railbox adalahmesin penjual tiket kereta api yang ditempatkan di beberapa stasiun. Railcardyaitu kartu prabayar, pelanggan kereta dapat membeli tiket di mesin railbox.

    2. Program B2B (Business to Business); kerjasama antara PT KAI dengan perusahaanlain yang memiliki sistem pembayaran tersendiri. Channel eksternal yangdimiliki PT KAI diantaranya Indomaret, Alfamart, Kantor Pos, Gerai Fastpay, PPOBBRI Delaprasta, Fin Channel, Pegadaian, Cooppay, dan lain-lain.

  • 15

    3. internet reservation merupakan produk layanan jasa pemesanan tiket melaluiinternet. Saluran pemesanan tiket melalui internet, yaitu melalui corporate websitePT KAI www.kereta-api.co.id, atau dapat melalui www.tiket.com danwww.tiketkai.com.

    4. Drive Thru adalah produk jasa layanan tambahan agar kendaraan mobil tidak perluparkir ataupun turun dari kendaraan terlebih dahulu untuk membeli tiket kereta api.

    5. Pencegahan Pelanggaran Sinyal (Garansi); sistem yang dapat mencegah terjaditabrakan KA, baik yang terjadi di petak jalan maupun di stasiun dengan memberikaninformasi awal kepada masinis untuk pengontrolan kecepatan kereta.

    f. Sarana (lokomotif dan gerbong)

    Sebagian besar sarana dan suku cadang transportasi kereta api harus diimpor oleh PTKAI. Rendahnya rasio availability,yaitu rasio antara jumlah armada Siap Operasi denganjumlah armada Siap Guna (SO/ SG) dengan beberapa di antaranya adalah: keterbatasansuplai suku cadang, keterbatasan kapasitas Depo/Balai Yasa, sehingga sarana yangseharusnya masuk Depo/Balai Yasa tertunda pemeliharaannya, kegiatan perawatanarmada yang kurang efektif, baik dalam hal pemanfaatan suku cadang, utilitas SDM,penjadwalan perawatan sehingga mempengaruhi kinerja pelayanan publik. Sarana padaPT KAI terbagi dalam lokomotif, kereta rel diesel, kereta rel listrik, kereta siap operasi,dan gerbong.

    a. Lokomotif Realisasi Siap Operasi (SO) Lokomotif tahun 2013 sebanyak 469 unit, naik42,99% dari tahun 2012 sebanyak 328 unit. Pencapaian di atas tahun 2012 merupakanhasil investasi berupa penambahan lokomotif CC 205 di Sumatera serta CC 206 di Jawa.

    b. Kereta Rel Diesel (KRD) Realisasi Siap Operasi (SO) KRD Tahun 2013 sebanyak 85unit, turun 11,46% dari realisasi 2012 sebanyak 96 unit. Pencapaian yang lebih rendahdari tahun 2012 disebabkan armada KRD jenis KRDE/KRDI masih dalam prosesperbaikan di Balai Yasa dan PT INKA

    c. Kereta Rel Listrik (KRL) Realisasi Siap Operasi (SO) KRL tahun 2013 tercapai 410 unit,turun 19,61% dari pencapaian 2012 sebanyak 510 unit. Pencapaian di bawah tahun2012 disebabkan penonaktifan armada KRL Ekonomi (KL3) yang tidak layak operasisebanyak 100 armada.

    d. Kereta Realisasi Siap Operasi (SO) Kereta tahun 2013 mencapai 1.482, turun 2,11%dari pencapaian 2012 sebanyak unit 1.514.

  • 16

    e. Gerbong Realisasi Siap Operasi (SO) Gerbong 2013 mencapai 5.758 unit, naik 10,03%dari realisasi tahun 2012 sebanyak 5.233 kereta.

    g. Prasarana (rel, stasiun, dan fasilitas) dan pengembangannya

    Prasarana utama yang digunakan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) adalah jalanrel, jembatan, sistem persinyalan dan jaringan listrik aliran atas. Dari sisi prasaranaditemukan kendala berupa gangguan dan kerusakan pada rel, peralatan persinyalandan listrik aliran atas, yang disebabkan oleh kendala teknis maupun gangguan pihak luar(eksternal).

    h. Bisnis anak perusahaan

    PT KAI dengan 3 lini bisnis intinya yakni; angkutan penumpang, angkutan barang, danusaha non angkutan dibantu oleh beberapa perusahaan anak untuk menjalankannya.Bisnis dari perusahaan anak tersebut secara ringkas adalah sebagai berikut:

    1. PT. Reska Multi Usaha (PT RMU) melakukan bisnis di bidang restoran kereta api,OTC (On Train Cleaning), pengoperasian kantin dan restoran, perparkiran dilingkungan stasiun PT KAI, Res TV, Housekeeping, cuci dan salon kereta, dan lain-lain.

    2. PT. Railink merupakan joint venture antara PT. Kereta Api Indonesia (Persero)dengan PT. Angkasa Pura II (Persero) dan kegiatan usaha yang dijalaninya yaknipengoperasian, pengelolaan dan pengusahaan kereta api bandara. Saat ini PT.Railink telah berhasil mengembangkan dan membangun Airport Railink Station(ARS), khususnya untuk layanan angkutan KA ke Bandara Kualanamu, Deli Serdang,Sumatera Utara dan proyek selanjutnya adalah untuk Bandara Soekarno-Hatta.

    3. PT KCJ (Kereta api Commuter Jakarta) melakukan usaha di bidang pelayanan KRLCommuter Line. Volume penumpang sepanjang 2013 sebanyak 129,77 juta, naik130,68% dibanding tahun 2012 sebanyak 56,25 juta penumpang. Realisasipendapatan sepanjang 2013 sebesar Rp 606,82 miliar, naik 60,23% biladibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 378,71 miliar.

    4. PT KA pariwisata memiliki bisnis meliputi penyewaan 3 (tiga) kereta Wisatayaitu Kereta Bali, Toraja dan Kereta Nusantara, penjualan tiket pesawat, penjualantiket kereta api reguler dan penjualan paket-paket tour domestik & internasional.Realisasi pendapatan sepanjang 2013 sebesar Rp 18,73 miliar atau naik 78,66% biladibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 10,48 miliar.

  • 17

    5. PT KA Logistik memiliki bidang layanan distribusi logistik berbasis kereta api, dengankemasan bisnis door to door service untuk memberikan bagi pelanggan keretaapi yang didukung dengan angkutan pra dan lanjutan serta layanan penunjangnya,meliputi pengelolaan Terminal Peti Kemas (TPK), bongkar muat, pergudangan,pengepakan, pelabelan, pengangkutan, penjejakan, pengawalan logistik sertamanajemen logistik .

    6. PT. KA Properti Manajemen (PT KAPM) adalah anak perusahaan PT KAI yangmemiliki tugas dalam pengembangan properti milik PT . Kereta Api Indonesia (Persero). Aset - aset itu oleh PT KAPM akan dimaksimalkan dengan membanguntempat-tempat komersial yang terintegrasi seperti mall, hotel dan apar temen.Selain faktor pertimbangan bisnis, pengelolaan aset ini juga untuk mencegahterjadinya kasus penyerobotan lahan milik PT KAI. Prospek usaha untuk tahun2014 PT KAPM ini antara lain:

    a. Pembangunan hotel/Pertokoan di Lokasi Ex-Rumah dinas waru

    b. Pembangunan Pasar bersih dan Pertokoan di Lahan srondol semarang

    c. Pembangunan Emplasemen Purwokerto Timur Menjadi Mall dan fasilitasPenunjang Lainnya

    d. Pembangunan jembatan Penghubung di Emplasemen jatinegara jakarta yangAkan dijadikan Area komesial (kios/Toko).

    i. Potensi kehilangan aset tanah dan bangunan

    PT KAI memiliki aset tanah total sebesar 320 juta m2 dan dari luas tanah tersebut yangtelah disertifikasi yaitu 115.769.643 m2. Sedangkan luas tanah yang belum disertifikasiyaitu 204.322.717 m2. Hanya 1/3 aset PT KAI yang baru disertifikasi dan hal ini dapatmembuat perusahaan rentan kehilangan aset tersebut baik karena penggunaan asetoleh perorangan/ perusahaan ataupun sengketa sertifikat tanah.

    Konteks yang ditetapkan untuk perkeretaapian Indonesia yang saat ini bisnisnya dilakukanoleh PT KAI dan anak perusahaannya beserta PT INKA menjadi perlu melihat secara luas tidak hanyadijabarkan dari visi dan misi saja. Namun, tetap perlu pula diketahui apa yang menjadi visi misi dariPT KAI.

  • 18

    Apabila hanya melihat dari visi dan misi yang ada, maka penetapan tujuan dari PT KAI adalahuntuk menjadi yang terbaik dan fokus pada pelayanan dan pemangku kepentingan. Namun, apabilamelihat bahwa perkeretaapian merupakan bagian dari dari sistem transportasi nasional dan menjadiaset yang strategis untuk negara Indonesia, maka penetapan tujuan menjadi lebih luas lagi. Perankereta api menjadi vital dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Kereta api adalah asetstrategis milik Indonesia yang pada ujungnya dimaksudkan untuk meningkatkan kemakmuran rakyat.

    Dalam UU No. 23 tahun 2007 tentang perkeretaapian pasal 3 Perkeretaapiandiselenggarakan dengan tujuan untuk memperlancar perpindahan orang dan/atau barang secaramassal dengan selamat, aman, nyaman, cepat dan lancar, tepat, tertib dan teratur, efisien, sertamenunjang pemerataan, pertumbuhan, stabilitas, pendorong, dan penggerak pembangunannasional.

    Dalam menetapkan konteks dapat diambil dari tujuan pada UU 23 tahun 2007 danpertimbangan dari visi dan misi dari PT KAI serta visi misi PT INKA, terdapat 2 hal penting dalampenetapan konteksnya; pertama adalah memperlancar perpindahan orang dan atau barang secaramassal dengan syarat tersebut dan kedua adalah menunjang pemerataan, pertumbuhan, stabilitas,pendorong, dan penggerak pembangunan nasional. Tujuan tersebut bila dijabarkan maka terdapatbeberapa hal yang penting yang perlu diperhatikan untuk mencapainya yaitu; kelancaran

    Misi PT KAI Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usahapenunjangnya melalui praktik bisnis dan model organisasi terbaikuntuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi pemangkukepentingan dan kelestarian lingkungan berdasarkan empat pilarutama: Keselamatan, Ketepatan Waktu, Pelayanan, dan Kenyamanan.

    Visi PT KAI Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang berfokus padapelayanan pelanggan dan memenuhi harapan pemangku kepentingan.

    Visi PT INKA Menjadi Perusahaan kelas dunia yang unggul di bidang transportasikereta api dan perkotaan di Indonesia.

    Misi PT KAI Misi PT INKA : Menciptakan solusi terpadu untuk transportasi keretaapi dan perkotaan dengan keunggulan kompetitif bisnis dan teknologiproduk yang tepat guna mendorong pembangunan transportasi.

  • 19

    perpindahan orang dan atau barang secara massal terkait dengan sisi operasional, sarana, danprasarana PT KAI, sumber pendanaan terkait dengan kebijakan-kebijakan, pengembangan sarana,dan prasarana.

    Sumber pendanaan ini terkait erat dengan keuntungan dari PT KAI sendiri, mengingat bahwadana dari pemerintah untuk PT KAI saat ini hanya melalui PSO, sehingga PT KAI sebagai perusahaanmenjadi perusahaan yang bertujuan mendapat untung. Tujuan perusahaan pada umumnya adalahuntuk meningkatkan laba, kontinuitas usaha, pertumbuhan perusahaan, meningkatkan nilaiperusahaan, dan tanggapan positif dari masyarakat. Posisi PT KAI sebagai BUMN menjadikan posisiPT KAI lebih difokuskan pada pelayanan, tidak untuk mencari laba, padahal tujuan untuk mendapatlaba ini menjadi penting karena laba yang didapatkan oleh PT KAI digunakan untuk pengembangandan investasi untuk peningkatan layanan PT KAI yang dapat menambah pengembangan bisnis.

    Dividen yang dibagikan bukan merupakan fokus utama mengingat bahwa pengembanganlayanan lebih penting, walaupun tidak menjadi masalah bila dividen dibagikan pula ke kas negaraseperti yang dilakukan PT KAI saat ini. Investasi-investasi dan pengembangan usaha dari laba yangdiperoleh dapat meningkatkan pertumbuhan dan mempertahankan kontinuitas perusahaan. Selainitu pula dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan ditegaskan pula bahwa PT KAI memiliki sasaranuntuk meraih citra kereta api sebagai pilihan transportasi unggul.

    Lingkungan yang akan dihadapi PT KAI sebagai perusahaan BUMN yang berperan dalambidang perkeretaapian adalah sampai saat ini masih menjadi perusahaan monopoli di bidangperkeretaapian.Otomatis PT KAI menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik karena monopoli ini.Monopoli yang dilakukan oleh PT KAI di bidang perkeretaapian membuat pesaing PT KAI datang dariluar bidang perkeretaapian yakni angkutan laut, udara, dan angkutan darat lainnya. Namun dengan,situasi demikian maka PT KAI dapat melangkah 1 langkah lebih maju daripada pesaing. Hal iniberbeda dengan BUMN di angkutan udara, laut, dan udara lainnya dimana misal PT GarudaIndonesia bersaing dengan perusahaan penerbangan milik swasta pula.

    Kriteria untuk risiko yang perlu ditangani tergantung pada kebijakan internal, tujuan, dankeinginan stakeholder. Konteks untuk memaksimalkan 3 lini bisnis utama yaitu angkutanpenumpang, barang, dan usaha non angkutanserta untuk meraih citra kereta sebagai transportasiunggul dan memuaskan stakeholder maka kriteria risiko yang ditetapkan diutamakan pada ketiga haltersebut. Pengembangan kriteria yang mengacu pada hal tersebut dapat dibuat pada risiko manayang luar dapat mengganggu perusahaan baik yg kecil ataupun katastropis.

  • 20

    Aktivitas perlu dibagi agar tidak ada risiko signifikan yang terlewat.

    1. Memperlancar perpindahan orang dan/atau barang secara massal dengan selamat,aman, nyaman, cepat dan lancar, tepat, tertib dan teratur, efisien serta menunjangpemerataan, pertumbuhan, stabilitas, pendorong, dan penggerak pembangunannasional dengan pengembangan layanan, sarana, dan prasarana PT KAI.

    2. Meningkatkan laba dengan memaksimalkan 3 lini bisnis; angkutan penumpang, barang,dan usaha non angkutan. Angkutan penumpang yang makin meningkat tiap tahun perludiperhatikan risikonya, terutama dengan keterbatasan sarana dan prasarana yangdimiliki PT KAI. Aktivitas angkutan barang mayoritas dilakukan masih di Sumatera dandirencanakan pengembangan di Jawa, memerlukan investasi yang lebih besar danpublikasi besar karena pasar angkutan barang di Jawa sudah ramai. Pengembanganusaha non angkutan dengan memaksimalkan PT KAI bagaimana pengembangannya.

    Berdasarkan pembahasan bagian konteks di atas maka dapat ditentukan bahwa tujuanperkeretaapian Indonesia adalah

    memperlancar perpindahan orang dan/atau barang secara

    massal dengan selamat, aman, nyaman, cepat dan lancar,

    tepat, tertib dan teratur, efisien, serta menunjang

    pemerataan, pertumbuhan, stabilitas, pendorong, dan

    penggerak pembangunan nasional dengan menjadi penyedia

    jasa perkeretaapian berfokus pada meningkatkan laba

    dengan memaksimalkan 3 lini bisnis utama, meraih citra

    kereta api.

  • 21

    IV. IDENTIFIKASI RISIKOIdentifikasi risiko perusahaan tersebut dikaitkan dengan konteks yang telah ditetapkan pada

    tahap sebelumnya dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

    1. operasional; terjadi karena adanya penyimpangan dari hasil yang diharapkan, dan risikoini terjadi dari risiko SDM, risiko produksi, risiko teknologi, risiko inovasi, risiko sistemdan proses.

    2. keuangan, terjadi karena adanya fluktuasi target keuangan, dan risiko ini terdiri daririsiko likuiditas, risiko kredit, risiko permodalan.

    3. strategis, terjadi karena telah mempengaruhi eksposure keuangan perusahaan akibatkeputusan strategis yang tidak sesuai dengan lingkungan eksternal dan internalperusahaan. Risiko strategis ini dapat dilihat dari kebijakan strategis dan rencanastrategis apa yang akan diambil oleh PT KAI yang terdapat pada hal-hal yang telahdijabarkan di atas.

    4. eksternalitas, terjadi karena berkaitan dengan potensi penyimpangan perusahaan danbisa berdampak pada potensi penutupan perusahaan, risiko ini terdiri dari risikolingkungan, reputasi dan hukum

    Identifikasi risiko dari PT KAI dan PT INKA yang ditujukan untuk industri perkeretaapian yangmemenuhui tujuan memperlancar perpindahan orang dan/atau barang secara massal denganselamat, aman, nyaman, cepat dan lancar, tepat, tertib dan teratur, efisien, serta menunjangpemerataan, pertumbuhan, stabilitas, pendorong, dan penggerak pembangunan nasional denganmenjadi penyedia jasa perkeretaapian berfokus pada meningkatkan laba dengan memaksimalkan 3lini bisnis utama, meraih citra kereta api, dan memuaskan stakeholder, secara ringkas dapat dibuatdalam tabel seperti di bawah ini.

    Tabel 1. Identifikasi Risiko PT KAINo Identifikasi Risiko PT KAI

    1 Operasional Sarana Kerusakan kereta akibat kecelakaan dan atau aksi pengrusakan yangdilakukan oleh warga

    Ketidaktersediaan kereta yang siap digunakan

    Ketidaktersediaan suku cadang

    Prasarana Kerusakan pada rel kereta, baik itu karena patah, ataupun anjlog

  • 22

    No Identifikasi Risiko PT KAI

    Kerusakan pada sistem persinyalan dan teknologi perkeretaapian

    Kerusakan fasilitas stasiun dan ketidakoptimalan pengelolaan stasiun

    Kerusakan sistem tiket online

    Keterbatasan kapasitas Depo

    SDM Kesalahan manusia pada pengoperasian kereta

    Pelanggaran aturan perusahaan dan kode etik

    2 Keuangan Kurs Fluktuasi nilai rupiah terhadap dolar dalam impor suku cadang

    Likuiditas Risiko pendanaan PSO dari pemerintah

    3 Strategis Kebijakanstrategis

    Kegagalan kegiatan penataan stasiun

    Kegagalan penerapan e-ticketing commuter line

    Kegagalan pemasaran/ promosi produk jasa angkutan kelaskomersial

    Kegagalan penambahan kereta kelas eksekutif dan bisnis

    Kegagalan peningkatan pada segmen angkutan barang danpengelolaan aset non usaha

    Kegagalan pemanfaatan TI untuk memperbaiki proses perencanaandan operasi

    4 Eksternal Hukum Kewajiban hukum yang timbul akibat gugatan hukum yang telahdiajukan dan gugatan hukum di masa depan

    Risiko penyerobotan aset KAI yang belum bersertifikat dan beberapagugatan hukum terkait sengketa tanah

    Kebijakanpemerintah

    Risiko swastanisasi hingga porsi 95% saham kepada penanam modalasing

    Perubahan peraturan tentang perkeretaapian dan PT KAI

    Risiko media Pemberitaan yang merugikan PT KAI

    Perilaku Aksi perusakan, vandalisme, dan ketidaktertiban masyarakat

  • 23

    No Identifikasi Risiko PT KAI

    masyarakatPreferensi pemilihan penggunaan mobil pribadi

    Mitra bisnis Risiko perjanjian kerjasama dengan mitra dalam dan luar negeri

    Keterbatasan pengguna angkutan barang

    Kompetitor Gagal bersaing antar moda transportasi

    Tabel 2. Identifikasi Risiko PT INKANo Identifikasi Risiko PT INKA

    1 Operasional Sarana danprasarana

    Ketersediaan peralatan dan penunjang produksi

    Ketersediaan bahan produksi

    Produksi Ketidaktepatan jadwal produksi

    Biaya produksi yang tidak sesuai

    Kualitas dan kuantitas produksi dibawah standar

    Teknologi Ketertinggalan update teknologi kereta dan mobil terbaru

    Teknologi yang dipakai tidak sesuai persyaratan konsumen

    SDM Kuantitas dan kualitas tenaga kerja

    2 Keuangan Permodalan Risiko permodalan dari pemerintah

    3 Eksternal Reputasi Pemberitaan berita yang seolah-olah kualitas PT INKA jauh di bawahstandar; seperti pada kasus bus gandeng TransJ

    Kompetitor Bersaing dengan Jepang untuk suplai kereta dalam negeri untuk PTKAI

    Kebijakanpemerintah Dukungan pemerintah baik dalam regulasi dan pendanaan menurun

  • 24

    V. ANALISIS RISIKOAnalisis risiko melibatkan tingkat kemungkinan(likelihood)dan konsekuensi

    (consequences)dari suatu risiko. Internal control dalam melakukan analisis risiko ini juga menjadi halyang perlu diperhatikan, dengan melihat annual report tahun 2013 PT KAI dan company profile PTKAI tahun 2012 dapat dilakukan penilaian bahwa sistem pengendalian internal sudah dilakukandengan memadai. Sedangkan untuk PT INKA data tersebut tidak didapatkan sehingga diasumsikanbahwa pengendalian internal belum dilakukan secara memadai sehingga dapat berpengaruh pulapada analisis risikonya. Tabel kriteria untuk melakukan penilaian risiko diatas dapat dibuat seperti dibawah ini

    Tabel 3. Level Consequences (AS/NZS 4360:1999)

    LEVEL DESCRIPTOR EXAMPLE OF DESCRIPTION

    1 Insignificant No injuries, low financial loss

    2 Minor First aid treatment, on-site release immediately contained, mediumfinancial loss

    3 Moderate Medical treatment required, on-site release contained with outsideassistance, high financial loss

    4 Major Extensive injuries, loss of production capability, off-site release with nodetrimental effects, major financial loss

    5 Catastrophic Death, toxic release off-site with detrimental effect, huge financial loss

    Tabel 4. Level Likelihood (AS/NZS 4360:1999)Level Descriptor DESCRIPTION

    A Almost certain Is expected to occur in most circumstances

    B Likely Will probably occur in most circumstances

    C Possible Might occur at some time

    D Unlikely Could occur at some time

    E Rare May occur only in exceptional circumstances

  • 25

    Tabel 5. Relasi antara consequences dan likelihoodConsequence

    Insignificant Minor Moderate Major Catastrophic

    1 2 3 4 5

    Likeli

    hood

    A AlmostCertain M H H E E

    B Likely M M H H EC Possible L M M H ED Unlikely L M M H HE Rare L L M M H

  • 26

    Tabel 6. Identifikasi Risiko PT KAI

    Ris

    k R

    efe

    ren

    ce

    The Risk

    W hat Can Happen?

    Source

    How can this

    Happen

    I m pact

    from event

    happening

    Current

    control

    St rategies

    and their

    effect i

    veness

    (A)

    Adequate (M)

    Moderate

    ( I )

    Indadequate

    Current Risk

    Level

    Acc

    ep

    tab

    ilit

    y (

    A/

    U)

    Lik

    eli

    ho

    od

    Co

    ns

    eq

    ue

    nce

    Cu

    rre

    nt

    Ris

    k L

    ev

    el

    1 Kerusakan kereta danatau lokomotif

    Perawatan keretatidak memadai,kecelakaan, usiakereta, perusakankereta olehmasyarakat.

    Kereta ataulokomotif tidak bisadigunakan,merugikanmengangkutpenumpang,berdampak padapendapatan

    A C 4 C4 U

    2Ketidaktersediaankereta yang siapdigunakan

    Jumlah kereta tidakcukup, kereta masihbelum diperbaiki didepo.

    Kereta ataulokomotif tidak bisadigunakan,merugikanmengangkutpenumpang,berdampak padapendapatan

    I B 3 B3 U

  • 27

    Ris

    k

    Re

    fere

    nc

    e

    The Risk

    W hat Can Happen?

    Source

    How can this

    Happen

    I m pact

    from event

    happening

    Current

    control

    St rategies

    Current Risk

    Level

    Acc

    ep

    tab

    ilit

    y

    (A/

    U)

    3 Ketidaktersediaan sukucadang

    Kurang dana untukimpor suku cadang,tidak tersedia didalam negeri

    Kereta ataulokomotif tidak bisadigunakan,merugikanmengangkutpenumpang,berdampak padapendapatan

    I B 3 B3 U

    4 Kerusakan pada relkereta

    Rel kereta patah,termakan usia, ataukontur tanah buruk

    Kereta ataulokomotif tidak bisadigunakan,merugikanmengangkutpenumpang,berdampak padapendapatan

    M C 4 C4 U

    5

    Kerusakan pada sistempersinyalan danteknologiperkeretaapian

    Sistem tidakupdate, tidakterawat denganbaik

    Kereta ataulokomotif tidak bisadigunakan,merugikanmengangkutpenumpang,berdampak padapendapatan

    A D 2 D2 U

    6

    Kerusakan fasilitasstasiun danketidakoptimalanpengelolaan stasiun

    Fasilitas stasiuntidak terawat,termakan usia,diserobot lahannyauntuk berjualan

    Pelayananterganggu, tidakoptimal pengelolaanstasiun berdampakpada pendapatan.

    M C 2 C2 U

  • 28

    Ris

    k

    Re

    fere

    nc

    e

    The Risk

    W hat Can Happen?

    Source

    How can this

    Happen

    I m pact

    from event

    happening

    Current

    control

    St rategies

    Current Risk

    Level

    Acc

    ep

    tab

    ilit

    y

    (A/

    U)

    7 Kerusakan sistem tiketonline

    Server tiket down,keamanan aplikasitidak memadai

    Pelayananterganggu, citramenjadi buruk

    M C 1 C1 U

    8 Keterbatasan kapasitasDepoSumber daya depotidak memadai

    Kereta ataulokomotif tidak bisadigunakan,merugikanmengangkutpenumpang,berdampak padapendapatan

    I A 3 A3 U

    9 Kesalahan manusia padapengoperasian kereta

    Personilpengoperasianmelakukankesalahan humanerror

    Kecelakaan,kegagalan operasi,citra menjadi buruk

    M C 2 C2 U

    10Pelanggaran aturanperusahaan dan kodeetik

    Kekurangtahuanpegawai akan kodeetik dan aturan

    Citra menjadi buruk,merugikanpelanggan

    A E 1 E1 A

    11Fluktuasi nilai rupiahterhadap dolar dalamimpor suku cadang

    Situasiperekonomiandunia

    Merugikan karenaperlu menambahbiaya selisih kurs

    I A 3 A3 U

    12 Risiko pendanaan PSOdari pemerintahKebijakanpemerintah

    Mengurangi sumberpendanaan untuksubsidi tiket KAekonomi

    M D 4 D4 U

  • 29

    Ris

    k

    Re

    fere

    nc

    e

    The Risk

    W hat Can Happen?

    Source

    How can this

    Happen

    I m pact

    from event

    happening

    Current

    control

    St rategies

    Current Risk

    Level

    Acc

    ep

    tab

    ilit

    y

    (A/

    U)

    13 Kegagalan kegiatanpenataan stasiun

    Masyarakatpengguna tidak ikutaturan, pendanaanuntuk kegiatanpenataan kurang.

    cItra buruk,mengurangipendapatan

    M C 2 C2 U

    14 Kegagalan penerapan e-ticketing commuter line

    Ketidaksiapanmasyarakat untukmemakai e-ticketing, sistem e-ticketing belummemadai

    cItra buruk,merugikanperusahaan

    M C 1 C1 U

    15

    Kegagalan pemasaran/promosi produk jasaangkutan kelaskomersial

    Kegiatan promosibelum dilakukansecara intens

    Pemasaran tidaktersampaikan kemasyarakat

    M B 2 B2 U

    16Kegagalan penambahankereta kelas eksekutifdan bisnis

    Kekuranganpendanaan,kegagalan tender

    Kereta ataulokomotif tidaktersedia, merugikanmengangkutpenumpang,berdampak padapendapatan

    I C 4 C4 U

    17

    Kegagalan peningkatanpada segmen angkutanbarang dan pengelolaanaset non usaha

    Persainganangkutan barangterutama di Jawasangat ketat,pengembangan diluar pulau Jawabutuh investasi

    Biaya operasionalmeningkat,merugikanperusahaan

    I B 4 B4 U

  • 30

    Ris

    k

    Re

    fere

    nc

    e

    The Risk

    W hat Can Happen?

    Source

    How can this

    Happen

    I m pact

    from event

    happening

    Current

    control

    St rategies

    Current Risk

    Level

    Acc

    ep

    tab

    ilit

    y

    (A/

    U)

    besar, aset nonusaha belumdikembangkan

    18

    Kegagalan pemanfaatanTI untuk memperbaikiproses perencanaan danoperasi

    Pengembangan TIbutuh dana besar,TI gagalmenerjemahkanproses bisnisdengan baik

    Merugikanperusahaan,pelayanan tidakefektif

    I C 3 C3 U

    19 Kewajiban hukum yangtimbulGugatan hukumdari masyarakat

    Merugikanperusahaan, citramenjadi buruk bilakalah dalam gugatan

    I C 4 C4 U

    20

    Risiko penyerobotanaset KAI yang belumbersertifikat danbeberapa gugatanhukum terkait sengketatanah

    Manajemen PT KAIbelum melakukansertifikasi tanah,gugatan hukum darimasyarakat

    Kehilangan aset,merugikanperusahaan

    I C 4 C4 U

    21

    Risiko swastanisasihingga porsi 95% sahamkepada penanam modalasing

    Wacana pemerintahmelakukanswastanisasi PT KAI

    Perubahankepemilikan dapatmerubahperusahaankeseluruhan, bahkandapat membubarkanperusahaan

    I E 5 E5 U

  • 31

    Ris

    k

    Re

    fere

    nc

    e

    The Risk

    W hat Can Happen?

    Source

    How can this

    Happen

    I m pact

    from event

    happening

    Current

    control

    St rategies

    Current Risk

    Level

    Acc

    ep

    tab

    ilit

    y

    (A/

    U)

    22Perubahan peraturantentang perkeretaapiandan PT KAI

    Tuntutan darimasyarakat, DPR,ataupun elemenlainnya

    Perubahan aturandapat merubahperusahaankeseluruhan, bahkandapat membubarkanperusahaan

    I E 5 E5 U

    23 Pemberitaan yangmerugikan PT KAI

    Kegagalan dalammelakukankehumasan yangmemadai

    Citra menjadi buruk,merugikanperusahaan

    A C 3 C3 U

    24

    Aksi perusakan,vandalisme, danketidaktertibanmasyarakat

    Perilaku masyarakatAset rusak,merugikanperusahaan

    A C 3 C3 U

    25Preferensi pemilihanpenggunaan mobilpribadi

    Perilaku masyarakat Pengguna keretaberkurang M C 2 C2 U

    26Risiko perjanjiankerjasama dengan mitradalam dan luar negeri

    Aksi korporasidalam melakukankerjasama

    Merugikanperusahaan, citraburuk

    M D 3 D3 U

    27 Keterbatasan penggunaangkutan barang

    Persainganangkutan barangterutama di Jawasangat ketat,pengembangan diluar pulau Jawabutuh investasibesar

    Tidak tercapainyatarget pendapatanlayanan angkutanbarang

    M C 3 C3 U

  • 32

    Ris

    k

    Re

    fere

    nc

    e

    The Risk

    W hat Can Happen?

    Source

    How can this

    Happen

    I m pact

    from event

    happening

    Current

    control

    St rategies

    Current Risk

    Level

    Acc

    ep

    tab

    ilit

    y

    (A/

    U)

    28 Gagal bersaing antarmoda transportasi

    Persaingan ketatdengan modatransportasi lain,baik itu pesawatuntuk layananeksekutifpenumpang jarakjauh, ataupun bisnislainnya.

    Tidak tercapainyatarget pendapatanlayanan angkutanpenumpang

    M C 4 C4 U

  • 33

    Tabel 7. Identifikasi Risiko PT INKA

    Ris

    k R

    efe

    ren

    ce

    The Risk Source I m pact

    Current

    control

    St rategies

    Current

    Risk Level

    Acc

    ep

    tab

    ilit

    y (

    A/

    U)

    W hat Can Happen?How can this

    Happen

    from event

    happening

    and their

    effect iveness

    (A) Adequate

    (M)

    Moderate

    ( I )

    Indadequate

    Lik

    eli

    ho

    od

    Co

    ns

    eq

    ue

    nce

    Cu

    rre

    nt

    Ris

    k

    Le

    ve

    l

    1 Ketersediaan peralatan danpenunjang produksiPeralatan rusak,sudah berusia tua.

    Produksi mengalamiketerlambatan/kegagalan,mengganggu bisnis

    I C 4 C4 U

    2 Ketersediaan bahanproduksi

    Bahan produksiterlambat datang,beberapa bahanmasih perlu impor

    Produksi mengalamiketerlambatan/kegagalan,mengganggu bisnis

    I C 3 C3 U

    3 Ketidaktepatan jadwalproduksi

    Material telatdatang,keterlambatanproses produksikarena tahapproduksi tidakdijalankan denganbaik

    Citra buruk,pelanggan kecewa,mengganggu bisnissecara keseluruhan

    I C 3 C3 U

  • 34

    Ris

    k

    Re

    fere

    nc

    e

    The Risk Source I m pact

    Current

    control

    St rategies

    Current

    Risk Level

    Acc

    ep

    tab

    il

    ity

    (A

    /U

    )

    4 Biaya produksi yang tidaksesuai

    Produktivitas tidaksesuai, harga bahanproduksi berfluktuasi

    Merugikanperusahaan I D 2 D2 U

    5 Kualitas dan kuantitasproduksi dibawah standar

    Proses kerja tidakberjalan dengan baik,kesalahanperencanaan danproses produksi

    Merugikanperusahaan I C 4 C4 U

    6Ketertinggalan updateteknologi kereta dan mobilterbaru

    Kerjasama alihteknologi tidakdilakukan, pelatihanpegawai jarang

    Pelanggan memilihkompetitor yanglebih baik, kehilanganpeluang bisnis

    I C 4 C4 U

    7Teknologi yang dipakai tidaksesuai persyaratankonsumen

    Kerjasama alihteknologi tidakdilakukan, pelatihanpegawai jarang

    Citra buruk,pelanggan kecewa,mengganggu bisnissecara keseluruhan

    I D 5 D5 U

    8 Kuantitas dan kualitastenaga kerja

    Sistem perekrutandan pelatihanpegawai lemah

    Produksi mengalamiketerlambatan/kegagalan,mengganggu bisnis

    I D 3 D3 U

    9 Risiko permodalan daripemerintah

    Ketergantungan padapermodalan daripemerintah,perbaikan sudahmulai dilakukan

    Sedikit kesulitanpendanaan I D 2 D2 U

    10

    Pemberitaan berita yangseolah-olah kualitas PT INKAjauh di bawah standar;seperti pada kasus bus

    Teknologi danproduk PT INKA perludiperbaharui,kegagalan dalam

    Citra buruk, calonpelanggan terganggu I E 4 E4 A

  • 35

    Ris

    k

    Re

    fere

    nc

    e

    The Risk Source I m pact

    Current

    control

    St rategies

    Current

    Risk Level

    Acc

    ep

    tab

    il

    ity

    (A

    /U

    )

    gandeng TransJ melakukankehumasan yangmemadai

    11Bersaing dengan Jepanguntuk suplai kereta dalamnegeri untuk PT KAI

    PT KAI lebihmengutamakankerjasamapengadaan keretadengan negara laindenganpertimbangan bisnis

    Kehilangan potensipendapatan, bisnisterganggu

    I A 4 A4 U

    12Dukungan pemerintah baikdalam regulasi danpendanaan menurun

    Kebijakanpemerintah

    Merugikanperusahaan,mengganggu bisnis

    I D 3 D3 U

  • 36

    VI. EVALUASI RISIKO

    Evaluasi risiko dilakukan berdasarkan pada analisa risiko yang telah dilakukan untukmenentukan mana saja risiko yang merupakan prioritas dan membutuhkan perlakuan-perlakuankhusus. Pada analisa risiko yang telah dilakukan ditemukan risiko-risiko mana saja yang dapatditerima (acceptable) atau tak dapat diterima (unacceptable) dimana risiko-risiko yang unacceptableyang perlu ditangani oleh perusahaan.

    Tabel 8. Evaluasi Risiko PT KAI

    Ris

    k R

    efe

    ren

    ce

    The Risk

    W hat Can Happen?

    Current

    Risk

    Level

    Current

    Risk

    Level

    Ris

    k L

    ev

    el

    Acc

    ep

    tab

    ilit

    y (

    A/

    U)

    1 Kerusakan kereta dan atau lokomotif C4 High U

    2 Ketidaktersediaan kereta yang siap digunakan B3 High U

    3 Ketidaktersediaan suku cadang B3 High U

    4 Kerusakan pada rel kereta C4 High U

    5 Kerusakan pada sistem persinyalan dan teknologi perkeretaapian D2 Medium U

    6 Kerusakan fasilitas stasiun dan ketidakoptimalan pengelolaan stasiun C2 Medium U

    7 Kerusakan sistem tiket online C1 Low U

    8 Keterbatasan kapasitas Depo A3 Medium U

    9 Kesalahan manusia pada pengoperasian kereta C2 Medium U

    10 Pelanggaran aturan perusahaan dan kode etik E1 Low A

    11 Fluktuasi nilai rupiah terhadap dolar dalam impor suku cadang A3 High U

    12 Risiko pendanaan PSO dari pemerintah D4 High U

    13 Kegagalan kegiatan penataan stasiun C2 Medium U

  • 37

    Ris

    k R

    efe

    ren

    ce

    The Risk

    W hat Can Happen?

    Current

    Risk

    Level

    Current

    Risk

    Level

    Ris

    k L

    ev

    el

    Acc

    ep

    tab

    ilit

    y (

    A/

    U)

    14 Kegagalan penerapan e-ticketing commuter line C1 Low U

    15 Kegagalan pemasaran/ promosi produk jasa angkutan kelaskomersial B2 Medium U

    16 Kegagalan penambahan kereta kelas eksekutif dan bisnis C4 High U

    17 Kegagalan peningkatan pada segmen angkutan barang danpengelolaan aset non usaha B4 High U

    18 Kegagalan pemanfaatan TI untuk memperbaiki proses perencanaandan operasi C3 Medium U

    19 Kewajiban hukum yang timbul C4 High U

    20 Risiko penyerobotan aset KAI yang belum bersertifikat dan beberapagugatan hukum terkait sengketa tanah C4 High U

    21 Risiko swastanisasi hingga porsi 95% saham kepada penanam modalasing E5 High U

    22 Perubahan peraturan tentang perkeretaapian dan PT KAI E5 High U

    23 Pemberitaan yang merugikan PT KAI C3 Medium U

    24 Aksi perusakan, vandalisme, dan ketidaktertiban masyarakat C3 Medium U

    25 Preferensi pemilihan penggunaan mobil pribadi C2 Medium U

    26 Risiko perjanjian kerjasama dengan mitra dalam dan luar negeri D3 Medium U

    27 Keterbatasan pengguna angkutan barang C3 Medium U

    28 Gagal bersaing antar moda transportasi C4 High U

  • 38

    Tabel 9. Evaluasi Risiko PT INKAR

    isk

    Re

    fere

    nce

    The Risk

    Current

    Risk

    Level

    Ris

    k L

    ev

    el

    Acc

    ep

    tab

    ilit

    y (

    A/

    U)

    W hat Can Happen?

    Cu

    rre

    nt

    Ris

    k

    Le

    ve

    l

    1 Ketersediaan peralatan dan penunjang produksi C4 High U

    2 Ketersediaan bahan produksi C3 Medium U

    3 Ketidaktepatan jadwal produksi C3 Medium U

    4 Biaya produksi yang tidak sesuai D2 Medium U

    5 Kualitas dan kuantitas produksi dibawah standar C4 High U

    6 Ketertinggalan update teknologi kereta dan mobil terbaru C4 High U

    7 Teknologi yang dipakai tidak sesuai persyaratan konsumen D5 High U

    8 Kuantitas dan kualitas tenaga kerja D3 Medium U

    9 Risiko permodalan dari pemerintah D2 Medium U

    10 Pemberitaan berita yang seolah-olah kualitas PT INKA jauh di bawahstandar; seperti pada kasus bus gandeng TransJ E4 Medium A

    11 Bersaing dengan Jepang untuk suplai kereta dalam negeri untuk PTKAI A4 Extreme U

    12 Dukungan pemerintah baik dalam regulasi dan pendanaan menurun D3 High U

    Evaluasi dari kedua perusahaan di atas didasarkan pada konteks yang telah ditetapkansebelumnya yakni memperlancar perpindahan orang dan/atau barang secara massal denganselamat, aman, nyaman, cepat dan lancar, tepat, tertib dan teratur, efisien, serta menunjang

  • 39

    pemerataan, pertumbuhan, stabilitas, pendorong, dan penggerak pembangunan nasional denganmenjadi penyedia jasa perkeretaapian berfokus pada meningkatkan laba dengan memaksimalkan 3lini bisnis utama, meraih citra kereta api, dan memuaskan stakeholder. Dari evaluasi ini dapat dilihatrisiko-risiko prioritas yang dapat mempengaruhi tercapainya tujuan yang terdapat pada risiko yangtidak dapat diterima tersebut sehingga dapat dimitigasi dengan baik.

  • 40

    VII. PENANGANAN RISIKOPenanganan risiko secara garis besar dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu: menghindari risiko, menurunkan risiko, mentransfer risiko, dan

    mempertahankan risiko.Risiko yang digolongkan pada Unacceptable pada tahap evaluasi risiko tersebut yang dilakukan mitigasinya. Cost and benefit daritindakan penanganan risiko juga perlu diperhatikan dan dapat berdampak pada bagaimana perusahaan menanganinya. Penyusunan jadwal penangananrisiko dan rencana tindakan dapat dibuat seperti pada tabel di bawah ini.

    Tabel 10. rencana penanganan risiko PT KAI

    Ris

    k R

    efe

    ren

    ce

    Potent ia l Treatm ent Opt ions Costs & Benefit s I s the

    Treatm ent to

    be

    I m plem ented

    Target Risk

    Level

    Responsible

    Person

    Tim etable Monitoring

    st rategies to

    m easure

    effect iveness

    of Risk Treatm ents( Y/ N)

    Lik

    eli

    ho

    od

    Co

    ns

    eq

    ue

    nce

    Ta

    rge

    t L

    ev

    el For

    im plem entat ion

    1 Kerjasama dengan PT INKA untukpengadaan kereta dengan spesifikasiyang sesuai dengan infrastruktur PTKAI agar kereta dan lokomotif tidakperlu impor pada GE Transportationataupun produsen asing

    Biaya saat ini lebihbesar, namun untuk kedepan suku cadangdapat diperolehmelalui INKA sehinggapenghematan bisadilakukan

    Yes D 2 D2 Top LevelManajer

    8 bulan Kerusakan keretamenurun sebanyak40% dibanding tahunsebelumnya; Reviewoleh manajemen

  • 41

    Ris

    k

    Re

    fere

    nc

    ePotent ia l Treatm ent Opt ions Costs & Benefit s I s the

    Treatm ent to

    be

    I m plem ented

    Target Risk

    Level

    Responsible

    Person

    Tim etable Monitoring

    st rategies to

    m easure

    effect iveness

    Penambahan investasi pada BalaiYasa PT KAI

    Biaya besar, benefituntuk turnover keretasiap operasi lebih cepat

    Yes D 2 D2 Top LevelManajer

    8 bulan Kerusakan keretamenurun sebanyak30% dibanding tahunsebelumnya; Reviewoleh manajemen

    Kerjasama dengan asuransi untukkerusakan akibat perilakumasyarakat

    Benefit untukmenutupi kerugianlebih besar

    Yes C 1 C1 Mid LevelManajer

    2 bulan Biaya perbaikan turun50% dibanding tahunsebelumnya; Reviewoleh manajemen

    2 Penambahan investasi pada BalaiYasa PT KAI

    Biaya besar, benefituntuk turnover keretasiap operasi lebih cepat

    Yes D 2 D2 Top LevelManajer

    7 bulan Ketidaktersediaankereta siap operasiturun sebanyak 30%dibanding tahunsebelumnya; Reviewoleh manajemen

  • 42

    Ris

    k

    Re

    fere

    nc

    ePotent ia l Treatm ent Opt ions Costs & Benefit s I s the

    Treatm ent to

    be

    I m plem ented

    Target Risk

    Level

    Responsible

    Person

    Tim etable Monitoring

    st rategies to

    m easure

    effect iveness

    Optimalisasi kapasitas Balai Yasapada saat peak season, optimalisasidapat dilakukan dengan penambahanpegawai outsourcing dan kerjasamadengan PT INKA

    Biaya besar, benefituntuk turnover keretasiap operasi lebih cepat

    Yes D 2 D2 Top LevelManajer

    5 bulan Ketidaktersediaankereta siap operasiturun sebanyak 30%dibanding tahunsebelumnya; Reviewoleh manajemen

    Membeli kereta baru dan siapoperasi dari luar negeri

    Biaya sangat besar,benefit untuk turnoverkereta siap operasilebih cepat

    No D 1 D1 Top LevelManajer

    2 bulan Ketidaktersediaankereta siap operasiturun sebanyak 40%dibanding tahunsebelumnya; Reviewoleh manajemen

    3 Pengalokasian dana lebih untuk sukucadang

    Biaya besar,benefitnyasuku cadang terpenuhi

    Yes D 1 D1 Mid LevelManajer

    1 bulan Ketidaktersediaansuku cadang turunsebanyak 40%dibanding tahunsebelumnya; Reviewoleh manajemen

  • 43

    Ris

    k

    Re

    fere

    nc

    ePotent ia l Treatm ent Opt ions Costs & Benefit s I s the

    Treatm ent to

    be

    I m plem ented

    Target Risk

    Level

    Responsible

    Person

    Tim etable Monitoring

    st rategies to

    m easure

    effect iveness

    Peningkatan kerjasama dengan PTINKA dalam pengadaan kereta agarsuplai suku cadang juga dapatmelalui PT INKA

    Biaya besar, butuhwaktu lama, adakemungkinan risikolanjutan terkait keretayang tidak sesuaidengan infrastruktur

    Yes D 1 D1 Top LevelManajer

    11 bulan Ketidaktersediaansuku cadang turunsebanyak 40%dibanding tahunsebelumnya; Reviewoleh manajemen

    4 Perbaikan bantalan rel kereta di areadengan kontur tanah kurang baik

    Biaya kecil, tindakanpreventif

    Yes D 3 D3 Mid LevelManajer

    5 bulan Kejadian rel patahturun 30 % dari tahunlalu; review olehmanajemen

    Penggantian bertahap rel-rel yangsudah tua

    Biaya besar Yes D 2 D2 Mid LevelManajer

    5 bulan Kejadian rel patahturun 30 % dari tahunlalu; review olehmanajemen

    5 Penambahan daya listrik dan sinyal Biaya cukup besar,benefit asetbertambah, layananbertambah

    Yes E 3 E3 Mid LevelManajer

    5 bulan Kejadian gangguansinyal turun 30 % daritahun lalu; reviewoleh manajemen

  • 44

    Ris

    k

    Re

    fere

    nc

    ePotent ia l Treatm ent Opt ions Costs & Benefit s I s the

    Treatm ent to

    be

    I m plem ented

    Target Risk

    Level

    Responsible

    Person

    Tim etable Monitoring

    st rategies to

    m easure

    effect iveness

    Peningkatan pemeriksaan rutinperalatan persinyalan

    Biaya rendah Yes E 1 E1 Low LevelManajer &Teknisi

    1 bulan Kejadian gangguansinyal turun 30 % daritahun lalu; reviewoleh manajemen

    6 Penambahan jumlah petugaskeamanan stasiun

    Biaya rendah Yes E 2 E2 Low LevelManajer

    3 bulan Kejadian kerusakanstasiun turun 40%dari tahun lalu

    Penambahan investasi pada PT ReskaMulti Usaha

    Biaya besar, benefitinvestasi perusahaananak menambah asetKAI

    Yes D 3 D3 Top LevelManajer

    4 bulan Keuntunganpengelolaan bisnismeningkat 20%;review olehmanajemen

    7 Peningkatan jumlah server untuk e-ticketing

    Biaya besar, ada idlecapacity saat non peakseason

    Yes D 2 D2 Mid LevelManajer

    2 bulan Kerusakan dankegagalan sistem tiketonline turun 30%;review olehmanajemen

  • 45

    Ris

    k

    Re

    fere

    nc

    ePotent ia l Treatm ent Opt ions Costs & Benefit s I s the

    Treatm ent to

    be

    I m plem ented

    Target Risk

    Level

    Responsible

    Person

    Tim etable Monitoring

    st rategies to

    m easure

    effect iveness

    Peningkatan pengawasan sistemteknologi e-ticketing dan melakukanperencanaan keadaan darurat sistem

    Biaya kecil Yes D 3 D3 Low LevelManajer &Teknisi

    1 bulan Kerusakan dankegagalan sistem tiketonline turun 35%;review olehmanajemen

    8 Penambahan pegawai, peralatan,dan penunjang Depo

    Biaya besar Yes C 1 C1 Mid LevelManajer

    3 bulan Penurunan tingkatketidakselesaianpengerjaan keretaoleh Depo sebesar50%; review olehmanajemen

    Pembuatan Depo baru untukmenutupi kekurangan

    Biaya sangat besar;Depo baru siapmenampung kapasitaslebih besar di masadepan

    Yes D 2 D2 Top LevelManajer

    10 bulan Penurunan tingkatketidakselesaianpengerjaan keretaoleh Depo sebesar70%; review olehmanajemen

  • 46

    Ris

    k

    Re

    fere

    nc

    ePotent ia l Treatm ent Opt ions Costs & Benefit s I s the

    Treatm ent to

    be

    I m plem ented

    Target Risk

    Level

    Responsible

    Person

    Tim etable Monitoring

    st rategies to

    m easure

    effect iveness

    9 Peningkatan pelatihan SDM secaraberkala

    Biaya kecil Yes D 1 D1 Mid LevelManajer

    1 bulan Penurunan tingkatkecelakaan akibatkesalahan manusiasebanyak 40%; reviewoleh manajemen

    Penambahan personil untuk tugascek dan review kesalahan

    Biaya sedang; rencanaKAI untuk menurunkanjumlah pegawai gagal

    No D 1 D1 Mid LevelManajer

    6 bulan Penurunan tingkatkecelakaan akibatkesalahan manusiasebanyak 40%; reviewoleh manajemen

    Penambahan asuransi kecelakaan Biaya sedang; asuransicover kerugian

    Yes C 1 C1 Mid LevelManajer

    1 bulan Penurunan tingkatkerugian akibatkesalahan manusiasebanyak 60%; reviewoleh manajemen

    11 Secara bertahap mengurangiketergantungan terhadap keretabuatan asing agar suku cadang dapat

    Biaya sangat besar;dapat muncul risikotambahan dimana

    Yes D 2 D2 Top LevelManajer

    5 tahun (jangkapanjang)

    Penurunan tingkatpenambalan danaakibat selisih kurs

  • 47

    Ris

    k

    Re

    fere

    nc

    ePotent ia l Treatm ent Opt ions Costs & Benefit s I s the

    Treatm ent to

    be

    I m plem ented

    Target Risk

    Level

    Responsible

    Person

    Tim etable Monitoring

    st rategies to

    m easure

    effect iveness

    dikerjakan di dalam negeri oleh INKA kereta tidak sesuaidengan infrastrukturKAI

    sebanyak 50%; reviewoleh manajemen

    Asuransi selisih kurs Biaya medium Yes A 1 A1 Top LevelManajer

    1 bulan Penurunan tingkatpenambalan danaakibat selisih kurssebanyak 70%; reviewoleh manajemen

    12 Rencana pendanaan dari subsidisilang KA eksekutif dengna ekonomiyang dibiayai dari PSO

    Biaya medium; timbulrisiko resistensi darimasyarakat penggunaKA ekonomi

    Yes E 1 E1 Mid LevelManajer

    5 bulan Penurunanpenggunaan danaPSO untuk KAekonomi sebesar30%; review olehmanajemen

    13 Intensifkan kinerja perusahaan anakPT Reska Multi Usaha untukpengembangan stasiun

    Biaya sedang, asetberputar di grup sendiri

    Yes D 2 D2 Mid LevelManajer

    2 bulan Mengawasipenerapan strategibisnis & target stasiunyang ditata 100%;

  • 48

    Ris

    k

    Re

    fere

    nc

    ePotent ia l Treatm ent Opt ions Costs & Benefit s I s the

    Treatm ent to

    be

    I m plem ented

    Target Risk

    Level

    Responsible

    Person

    Tim etable Monitoring

    st rategies to

    m easure

    effect iveness

    review olehmanajemen

    Kerjasama dengan swasta untukpembangunan kawasan bisnisterpadu seperti penggabunganstasiun dengan mal di atas stasiun,stasiun dengan apartemen, danbisnis lainnya sesuai dengan profilbisnis yang akan ditelaah lebih lanjut

    Biaya besar namunkerjasama memberikanbenefit dengan dapatdibagi 2 pembiayaanuntuk pengembangan

    Yes D 1 D1 Top LevelManajer

    4 tahun (jangkamenengah)

    Mengawasipenerapan strategibisnis & target stasiunyang ditata 100%;review olehmanajemen

    14 Peningkatan jumlah server untuk e-ticketing

    Biaya besar, ada idlecapacity saat non peakseason

    Yes D 2 D2 Mid LevelManajer

    2 bulan Kerusakan dankegagalan sistem tiketonline turun 30%;review olehmanajemen

    Peningkatan pengawasan sistemteknologi e-ticketing dan melakukanperencanaan keadaan darurat sistem

    Biaya kecil Yes D 3 D3 Low LevelManajer &Teknisi

    1 bulan Kerusakan dankegagalan sistem tiketonline turun 35%;

  • 49

    Ris

    k

    Re

    fere

    nc

    ePotent ia l Treatm ent Opt ions Costs & Benefit s I s the

    Treatm ent to

    be

    I m plem ented

    Target Risk

    Level

    Responsible

    Person

    Tim etable Monitoring

    st rategies to

    m easure

    effect iveness

    review olehmanajemen

    15 Peningkatan promosi dan keunggulanpelayanan jasa angkutan menyasarpengguna mobil pribadi

    Biaya sedang Yes D 2 D2 Low LevelManajeri

    1 bulan Peningkatanpenggunaan produksebesar 20%; reviewoleh manaejemn

    16 Membeli kereta baru dan siapoperasi dari luar negeri

    Biaya sangat besar,benefit untuk turnoverkereta siap operasilebih cepat

    No D 1 D1 Top LevelManajer

    2 bulan Ketidaktersediaankereta siap operasiturun sebanyak 40%dibanding tahunsebelumnya; Reviewoleh manajemen

    Kerjasama strategis dengan PT INKAuntuk pengadaan kereta secarabertahap. Pengadaan perlu dilakukanspesifik agar tidak terjadi kereta tidaksesuai dengan kebutuhan dankesiapan infrastruktur KAI

    Biaya besar; butuhwaktu lama namunmerupakan investasibesar ke depannya

    Yes D 2 D2 Top LevelManajer

    8 bulan Ketidaktersediaankereta siap operasiturun sebanyak 40%dibanding tahunsebelumnya; Reviewoleh manajemen

  • 50

    Ris

    k

    Re

    fere

    nc

    ePotent ia l Treatm ent Opt ions Costs & Benefit s I s the

    Treatm ent to

    be

    I m plem ented

    Target Risk

    Level

    Responsible

    Person

    Tim etable Monitoring

    st rategies to

    m easure

    effect iveness

    Pengajuan perubahan peraturan agarPT KAI dapat melakukan pengadaankereta api dengan PT INKA tanpaperlu melalui tender yang biasanyadimenangkan oleh pihak luar

    Biaya besar, butuhwaktu lama, kerjasamadengan politisi danpembuat kebijakancukup berat

    Yes D 2 D2 Top LevelManajer

    3 tahun (jangkamenengah)

    Ketidaktersediaankereta siap operasiturun sebanyak 30%dibanding tahunsebelumnya; Reviewoleh manajemen

    Mengurangi kerjasama denganJepang terkait penerimaan hibahkereta dengan melakukan lobikepada para politisi dan autorisasipenerima hibah agar kereta Jepangtidak masuk ke dalam negeri

    Biaya besar; ada risikoterjadiketidaknyamanandengan hubunganantar negara.Benefitnya bisnis bisadilakukan dengan PTINKA agar INKA bisaberkembang

    Yes E 2 E2 Top LevelManajer

    10 bulan Ketidaktersediaankereta siap operasiturun sebanyak 30%dibanding tahunsebelumnya; Reviewoleh manajemen

    17 Investasi rel kereta dan kereta dipulau Kalimantan, Sulawesi danPapua untuk pengangkutan barang

    Biaya sangat besar;investasi besar untukbisnis KAI di masa

    Yes C 3 C3 Top LevelManajer

    4 tahun (jangkamenengah)

    Peningkatan segmenangkutan barangsebesar 20%; review

  • 51

    Ris

    k

    Re

    fere

    nc

    ePotent ia l Treatm ent Opt ions Costs & Benefit s I s the

    Treatm ent to

    be

    I m plem ented

    Target Risk

    Level

    Responsible

    Person

    Tim etable Monitoring

    st rategies to

    m easure

    effect iveness

    komoditi. Kalimantan saat inipengangkutan batubara masihmengandalkan jalan trans kalimantanyang saat ini mulai padat di wilayah-wilayah tertentu.

    depan oleh manajemen

    Penetrasi bisnis ke perusahaandengan angkutan barang yangkapasitas besar, seperti pada Aqua,bahan bangunan, dst. Hal initerutama untuk wilayah Jabodetabekdan sekitarnya yang bila melaluiangkutan truk susah menembuskemacetan.

    Biaya sedang;keunggulan KAI dalammemotong waktutempuh dapat menjadidaya tarik utama

    Yes D 2 D2 Top LevelManajer

    10 bulan Peningkatan segmenangkutan barangsebesar 35%; reviewoleh manajemen

    Pengembangan bisnis aset non usahamelibatkan swasta sepertipengembang properti denganmenggabungkan konsep stasiundengan pusat perbelanjaan, ataupunapartemen.

    Biaya sedang,permodalan bisakerjasama denganswasta

    Yes D 3 D3 Top LevelManajer

    4 tahun (jangkamenengah)

    Peningkatan segmennon usaha sebesar20%; review olehmanajemen

  • 52

    Ris

    k

    Re

    fere

    nc

    ePotent ia l Treatm ent Opt ions Costs & Benefit s I s the

    Treatm ent to

    be

    I m plem ented

    Target Risk

    Level

    Responsible

    Person

    Tim etable Monitoring

    st rategies to

    m easure

    effect iveness

    Penyewaan pemasangan iklan dibadan gerbong kepada pihak swasta

    Biaya kecil; pendapatanmeningkat

    Yes D 2 D2 Top LevelManajer

    2 bulan Peningkatan segmennon usaha sebesar20%; review olehmanajemen

    18 Peningkatan jumlah server untuk TIoperasi

    Biaya besar, ada idlecapacity saat non peakseason

    Yes D 2 D2 Mid LevelManajer

    2 bulan Kerusakan dankegagalan sistem tiketonline turun 30%;review olehmanajemen

    Peningkatan pengawasan sistemteknologi dan melakukanperencanaan keadaan darurat sistem

    Biaya kecil Yes D 3 D3 Low LevelManajer &Teknisi

    1 bulan Kerusakan dankegagalan sistem tiketonline turun 35%;review olehmanajemen

    19 Persiapkan ahli hukum profesionaluntuk meng-counter gugatan hukum

    Biaya medium Yes C 2 C2 Mid LevelManajer

    2 bulan Kerugian akibatgugatan hukum turun30%; review olehmanajemen

  • 53

    Ris

    k

    Re

    fere

    nc

    ePotent ia l Treatm ent Opt ions Costs & Benefit s I s the

    Treatm ent to

    be

    I m plem ented

    Target Risk

    Level

    Responsible

    Person

    Tim etable Monitoring

    st rategies to

    m easure

    effect iveness

    20 Intensifkan penyertifikatan aset KAIterutama di wilayah Jawa danwilayah yang dinilai komersil sertastrategis

    Biaya medium Yes E 3 E3 Mid LevelManajer

    5 bulan Aset yangbersertifikatmeningkat 85% daritahun lalu; reviewoleh manajemen

    Persiapkan ahli hukum profesionaluntuk meng-counter gugatan hukum

    Biaya medium Yes C 2 C2 Mid LevelManajer

    2 bulan Kerugian akibatgugatan hukum turun30%; review olehmanajemen

    21 Melakukan lobi dengan pemerintahuntuk perencanaan tersebut

    Biaya sedang Yes E 4 E4 Top LevelManajer

    4 bulan Disetujui rencanaterbaik untuk KAI dimasa depan

    Melakukan persiapan terhadapkeputusan-keputusan bisnis pemilikbaru KAI

    Biaya sedang Yes E 4 E4 Top LevelManajer

    4 bulan Kesiapan PT KAIdalam melaksanakankeinginan stakeholderbaru

    22 Melakukan lobi politik dan diskusibersama dengan pembuat kebijakan

    Biaya sedang Yes E 3 E3 Top LevelManajer

    4 bulan Disetujui rencanaterbaik untuk KAI di

  • 54

    Ris

    k

    Re

    fere

    nc

    ePotent ia l Treatm ent Opt ions Costs & Benefit s I s the

    Treatm ent to

    be

    I m plem ented

    Target Risk

    Level

    Responsible

    Person

    Tim etable Monitoring

    st rategies to

    m easure

    effect iveness

    masa depan

    23 Intensifkan kegiatan kehumasan KAIdengan kerjasama dengan mediabesar untuk memasukkan berita-berita pencitraan untuk KAI

    Biaya besar;penanaman citra baikke masyarakat dapatberdampak besar dimasa depan

    Yes E 2 E2 Mid LevelManajer

    1 bulan Jumlah pemberitaanbaik meningkat 60%;review olehmanajemen

    Selalu menggunakan hak jawab ataspemberitaan negatif danmenjatuhkan PT KAI

    Biaya kecil; penanamancitra baik kemasyarakat dapatberdampak besar dimasa depan

    Yes E 2 E2 Mid LevelManajer

    1 bulan Jumlah pemberitaanbaik meningkat 60%;review olehmanajemen

    24 Penegakan hukum yang keras baik itumelalui polisi ataupun polsuska

    Biaya medium;penegakan hukummenimbulkan efek jera

    Yes E 2 E2 Mid LevelManajer

    1 bulan Jumlah kerusakanberkurang 60%;review olehmanajemen

    Asuransi kerusakan Biaya medium;kerugian berkurang

    Yes E 1 E1 Mid LevelManajer

    1 bulan Jumlah kerugianakibat kerusakanturun 50%; review

  • 55

    Ris

    k

    Re

    fere

    nc

    ePotent ia l Treatm ent Opt ions Costs & Benefit s I s the

    Treatm ent to

    be

    I m plem ented

    Target Risk

    Level

    Responsible

    Person

    Tim etable Monitoring

    st rategies to

    m easure

    effect iveness

    oleh manajemen

    25 Intensifkan kegiatan kehumasan KAIdengan kerjasama dengan mediabesar untuk berita pencitraan untukKAI agar orang beralih darikendaraan pribadi

    Biaya besar;penanaman citra baikke masyarakat dapatberdampak besar dimasa depan

    Yes E 3 E3 Mid LevelManajer

    1 bulan Pengguna KAmeningkat 20%,parkir stasiun untukmobil pribadi naik20%; review olehmanajemen

    Lobi politik dengan pembuatkebijakan dan politisi agar aturanpembatasan mobil pribadi

    Biaya medium Yes E 3 E3 Top LevelManajer

    4 bulan Pengguna KAmeningkat 20%,parkir stasiun untukmobil pribadi naik20%; review olehmanajemen

    26 Asuransi selisih kurs Biaya medium Yes D 2 D2 Top LevelManajer

    4 bulan Kerugian akibatkegagalan kerjasamaturun 30%; reviewoleh manajemen

  • 56

    Ris

    k

    Re

    fere

    nc

    ePotent ia l Treatm ent Opt ions Costs & Benefit s I s the

    Treatm ent to

    be

    I m plem ented

    Target Risk

    Level

    Responsible

    Person

    Tim etable Monitoring

    st rategies to

    m easure

    effect iveness

    Kerjasama dilakukan denganperusahaan yang bonafit

    Biaya medium Yes D 2 D2 Top LevelManajer

    4 bulan Kerugian akibatkegagalan kerjasamaturun 30%; reviewoleh manajemen

    27 Penetrasi bisnis ke perusahaandengan angkutan barang yangkapasitas besar, seperti pada Aqua,bahan bangunan, dst. Hal initerutama untuk wilayah Jabodetabekdan sekitarnya yang bila melaluiangkutan truk susah menembuskemacetan.

    Biaya sedang;keunggulan KAI dalammemotong waktutempuh dapat menjadidaya tarik utama

    Yes D 2 D2 Top LevelManajer

    10 bulan Peningkatan segmenangkutan barangsebesar 35%; reviewoleh manajemen

    28 Peningkatan strategi kehumasandengan mengedepankan keunggulanKAI dibanding moda lain

    Biaya sedang; Yes D 2 D2 Top LevelManajer

    1 bulan Peningkatan segmenangkutan sebesar35%; review olehmanajemen

    Penetrasi bisnis ke perusahaandengan angkutan barang yang

    Biaya sedang;keunggulan KAI dalam

    Yes D 2 D2 Top LevelManajer

    10 bulan Peningkatan segmenangkutan barang

  • 57

    Ris

    k

    Re

    fere

    nc

    ePotent ia l Treatm ent Opt ions Costs & Benefit s I s the

    Treatm ent to

    be

    I m plem ented

    Target Risk

    Level

    Responsible

    Person

    Tim etable Monitoring

    st rategies to

    m easure

    effect iveness

    kapasitas besar memotong waktutempuh dapat menjadidaya tarik utama

    sebesar 35%; reviewoleh manajemen

  • 58

    Tabel 11. rencana penanganan risiko PT INKAR

    isk

    Re

    fere

    nce

    Potent ia l Treatm ent

    Opt ions

    Costs & Benefit s I s the

    Treatm ent to

    be

    I m plem ented

    Target Risk

    Level

    Responsible

    Person

    Tim etable Monitoring

    st rategies to

    m easure

    effect iveness of

    Risk Treatm ents( Y/ N)

    Lik

    eli

    ho

    od

    Co

    ns

    eq

    ue

    nce

    Ta

    rge

    t L

    ev

    el For

    im plem entat ion

    1 Peningkatan pengawasanpenggunaan peralatan dan alatpenunjang

    Biaya kecil, benefitpenggunaan peralatanmeningkat

    Yes D 3 D3 Low LevelManajer &Teknisi

    2 bulan Penurunanketidaktersediaanperalatan siapdigunakan sebesar30%; review olehmanajemen

    Menerapkan kebijakan subkontrakassembly dan pembelian bahanjadi

    Biaya kecil, benefitperusahaan tidak perlumenambah biayakhusus untukperawatan peralatan

    Yes D 2 D2 Mid LevelManajer

    4 bulan Penurunanketidaktersediaanperalatan siapdigunakan sebesar30%; review olehmanajemen

  • 59

    Ris

    k

    Re

    fere

    nc

    ePotent ia l Treatm ent

    Opt ions

    Costs & Benefit s I s the

    Treatm ent to

    be

    I m plem ented

    Target Risk

    Level

    Responsible

    Person

    Tim etable Monitoring

    st rategies to

    m easure

    effect iveness of

    Risk Treatm ents2 Menerapkan kebijakan subkontrakbahan semi jadi

    Biaya kecil, bahansudah semi jadi

    Yes C 2 C2 Mid LevelManajer

    2 bulan Ketersediaan bahanproduksi meningkat40%; review olehmanajemen

    Penerapan sistem IT pemesananbahan produksi yang baru

    Biaya sangat besar;terdapat risikotambahan kegagalanpenerapan IT

    Yes D 1 D1 Top LevelManajer

    4 tahun (jangkamenengah)

    Ketersediaan bahanproduksi meningkat20%; review olehmanajemen

    3 Evaluasi proses produksi danperkuat kontrol internal di setiaptahapan produksi

    Biaya kecil, benefitpengawasan internalmeningkat

    Yes D 3 D3 Mid LevelManajer

    2 bulan Ketidaktepatanjadwal produksiberkurang 25%

    Penerapan sistem IT pemesananbahan produksi yang baru

    Biaya sangat besar;terdapat risikotambahan kegagalanpenerapan IT

    Yes D 1 D1 Top LevelManajer

    4 tahun (jangkamenengah)

    Ketidaktepatanjadwal produksiberkurang 15%

    4 Evaluasi proses produksi danperkuat kontrol internal di setiaptahapan produksi

    Biaya kecil, benefitpengawasan internalmeningkat

    Yes E 1 E1 Mid LevelManajer

    1 bulan Biaya produksi sesuaidengan yangdianggarkan

  • 60

    Ris

    k

    Re

    fere

    nc

    ePotent ia l Treatm ent

    Opt ions

    Costs & Benefit s I s the

    Treatm ent to

    be

    I m plem ented

    Target Risk

    Level

    Responsible

    Person

    Tim etable Monitoring

    st rategies to

    m easure

    effect iveness of

    Risk Treatm entsAsuransi selisih kurs untuk barangimpor

    Biaya medium Yes D 1 D1 Top LevelManajer

    1 bulan Biaya produksi sesuaidengan yangdianggarkan

    5 Susun proses perencanaanproduksi yang baru dan gunakantenaga ahli yang sesuai dalampenyusunan dan pelaksanaan

    Biaya medium;penggunaan tenagaahli dapat menambahbiaya penyusunannamun kesalahandapat dikurangi

    Yes D 1 D1 Top LevelManajer

    2 bulan Komplain pelangganterkait produk dibawah standar turun40%

    Komunikasi internsif denganpenerima pesanan dan pelaksanaproduksi

    Biaya kecil Yes E 1 E1 Low LevelManajer &Teknisi

    1 bulan Komplain pelangganterkait produk dibawah standar turun20%

    6 Peningkatan kerjasama alihteknologi dan evaluasi berkala hasilalih teknologi pegawai

    Biaya medium; alihteknologi bergunadalam proses produksidari teknologi negaraasal

    Yes E 3 E3 Top LevelManajer

    2 bulan Teknologi yangdipakai sesuaidengan keinginankonsumen

  • 61

    Ris

    k

    Re

    fere

    nc

    ePotent ia l Treatm ent

    Opt ions

    Costs & Benefit s I s the

    Treatm ent to

    be

    I m plem ented

    Target Risk

    Level

    Responsible

    Person

    Tim etable Monitoring

    st rategies to

    m easure

    effect iveness of

    Risk Treatm entsPengawasan kepada pegawaiditingkatkan dan pelatihan teknisditingkatkan

    Biaya kecil Yes D 2 D2 Low LevelManajer

    1 bulan Teknologi yangdipakai sesuaidengan keinginankonsumen

    7 Komunikasi internsif pada saatpemesanan antara konsumen,penerima pesanan dan pelaksanaproduksi

    Biaya kecil Yes E 1 E1 Top LevelManajer

    1 bulan Teknologi yangdipakai sesuaidengan keinginankonsumen

    Peningkatan kerjasama alihteknologi dan evaluasi berkala hasilalih teknologi pegawai

    Biaya medium; alihteknologi bergunadalam proses produksidari teknologi negaraasal

    Yes E 3 E