Power point terumbu karang

27
Disusun Oleh: CICI MAULIDA NRP:50145210809 PRODI:TPS TERUMBU KARANG

Transcript of Power point terumbu karang

Disusun Oleh:CICI MAULIDA

NRP:50145210809PRODI:TPS

TERUMBU KARANG

1.1 Latar BelakangIndonesia merupakan  negara kepulauan terbesar dengan jumlah pulaunya yang menjapai 17.508 pulau dengan luas lautnya sekitar 3,1 juta km2 Wilayah lautan yang luas tersebut menjadikan Indonesia mempunyai kekayaan dan keanekaragaman hayati terbesar di dunia, salah satunya adalah ekosistem terumbu karang. Terumbu karang merupakan  ekosistem khas daerah tropis dengan pusat penyebaran di wilayah Indo-Pasifik

Terumbu Karang

Ekosistem terumbu karang merupakan

bagian dari ekosistem laut yang penting

karena menjadi sumber kehidupan bagi

beraneka ragam biota laut.

Tujuan

Tujuan dari pembuatan power point

ini adalah untuk mengetahui lebih

terperinci tentang morfologi,

fisiologi, habitat, dan manfaat dari

terumbu karang

Pengertian Terumbu Karang

Binatang karang adalah  pembentuk utama ekosistem

terumbu karang. Binatang karang yang berukuran

sangat kecil, disebut polip, yang dalam jumlah ribuan

membentuk koloni yang dikenal sebagai karang

(karang batu atau karang lunak).

Di Indonesia semua terumbu berasal dari kapur yang

sebagian besar dihasilkan koral

Jadi Terumbu karang (coral reefs)

merupakan ekosistem laut tropis yang

terdapat di perairan dangkal yang jernih,

hangat (lebih dari 22oC), memiliki kadar

CaCO3 (Kalsium Karbonat) tinggi, dan

komunitasnya didominasi berbagai jenis

hewan karang keras.  (Guilcher, 1988).

Tipe-tipe Terumbu Karang Berdasarkan Jenisnya

Ada dua jenis Terumbu Karang yaitu:

1.Terumbu karang keras (seperti brain coral dan elkhorn

coral) merupakan karang batu kapur yang keras yang

membentuk terumbu karang. Karang batu ini menjadi

pembentuk utama ekosistem terumbu karang. Walaupun

terlihat sangat kuat dan kokoh, karang sebenarnya

sangat rapuh, mudah hancur dan sangat rentan terhadap

perubahan lingkungan.

2.Terumbu karang lunak (seperti sea fingers dan sea

whips) tidak membentuk karang. Terdapat beberapa tipe

terumbu karang yaitu terumbu karang yang tumbuh di

sepanjang pantai di continental shelf yang biasa disebut

sebagai fringing reef, terumbu karang yang tumbuh

sejajar pantai tapi agak lebih jauh ke luar (biasanya

dipisahkan oleh sebuah laguna) yang biasa disebut

sebagai barrier reef dan terumbu karang yang

menyerupai cincin di sekitar pulau vulkanik yang disebut

coral atoll.

Tipe-Tipe Terumbu Karang Berdasarkan Bentuknya : 1. Terumbu karang tepi (fringing reefs)

Terumbu karang tepi atau karang penerus berkembang di

mayoritas pesisir pantai dari pulau-pulau besar.

Perkembangannya bisa mencapai kedalaman 40 meter dengan

pertumbuhan ke atas dan ke arah luar menuju laut lepas. Dalam

proses perkembangannya, terumbu ini berbentuk melingkar yang

ditandai dengan adanya bentukan ban atau bagian endapan

karang mati yang mengelilingi pulau. Pada pantai yang curam,

pertumbuhan terumbu jelas mengarah secara vertikal. Contoh:

Bunaken (Sulawesi), Pulau Panaitan (Banten), Nusa Dua (Bali).

2. Terumbu karang penghalang (barrier reefs)

Terumbu karang ini terletak pada jarak yang relatif jauh

dari pulau, sekitar 0.52 km ke arah laut lepas dengan

dibatasi oleh perairan berkedalaman hingga 75 meter.

Terkadang membentuk lagoon (kolom air) atau celah

perairan yang lebarnya mencapai puluhan kilometer.

Umumnya karang penghalang tumbuh di sekitar pulau

sangat besar atau benua dan membentuk gugusan

pulau karang yang terputus-putus. Contoh: Batuan

Tengah (Bintan, Kepulauan Riau), Spermonde (Sulawesi

Selatan), Kepulauan Banggai (Sulawesi Tengah).

3.Terumbu karang cincin (atolls)

Terumbu karang yang berbentuk

cincin yang mengelilingi batas dari

pulaupulau vulkanik yang tenggelam

sehingga tidak terdapat perbatasan

dengan daratan.

4. Terumbu karang datar/Gosong terumbu

(patch reefs)

Gosong terumbu (patch reefs), terkadang disebut juga

sebagai pulau datar (flat island). Terumbu ini tumbuh dari

bawah ke atas sampai ke permukaan dan, dalam kurun

waktu geologis, membantu pembentukan pulau datar.

Umumnya pulau ini akan berkembang secara horizontal

atau vertikal dengan kedalaman relatif dangkal. Contoh:

Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Kepulauan Ujung Batu.

3.1 Beberapa Spesies Terumbu Karang

Di Indonesia Dan Klasifikasinya

Di indonesia terdapat banyak spesies

terumbu karang dengan berbagai macam

bentuk.Berikut beberapa terumbu karang

beserta klasifikasinya yang ada di

indonesia

1.Acropora Cervicornis

Kingdom : AnimaliaPhylum: CnidariaerClass : AnthozoaOrdo : ScleractiniaFamily : AcroporidaeGenus : AcroporaSpesies : Acropora cervicornis

1.Acropora Cervicornis

Kingdom : AnimaliaPhylum: CnidariaerClass : AnthozoaOrdo : ScleractiniaFamily : AcroporidaeGenus : AcroporaSpesies : Acropora cervicornis

2.Acropora Micropthalma

Kingdom          : AnimaliaPhylum             : CnidariaClass                 : AnthozoaOrdo                : Scleractinia Family : AcroporidaeGenus              : AcroporaSpesies             : Acropora

micropthalma

3.Acropora MilleporaKingdom          : AnimaliaPhylum             : CnidariaClass                 : AnthozoaOrdo                : ScleractiniaFamily              : AcroporidaeGenus              : Acropora Spesies            : Acropora millepora 

4.Acropora Humilis

Kingdom          : AnimaliaPhylum            : CnidariaClass                 : AnthozoaOrdo                : ScleractiniaFamily              : AcroporidaeGenus              : AcroporaSpesies             : Acropora humilis

5.Acropora Hyacinthus

Kingdom          : AnimaliaPhylum             : CnidariaClass                : AnthozoaOrdo                : ScleractiniaFamily              : AcroporidaeGenus              : AcroporaSpesies           : Acropora

hyacinthus

3.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Ekosistem Terumbu Karang

• Suhu

Secara global, sebarang terumbu karang dunia

dibatasi oleh permukaan laut yang isoterm pada

suhu 20 °C, dan tidak ada terumbu karang yang

berkembang di bawah suhu 18 °C. Terumbu

karang tumbuh dan berkembang optimal pada

perairan bersuhu rata-rata tahunan 23-25 °C,

dan dapat menoleransi suhu sampai dengan 36-

40 °C.

•Salinitas

Terumbu karang hanya dapat hidup di perairan laut dengan

salinitas air yang tetap di atas 30 ‰ tetapi di bawah 35 ‰

Umumnya terumbu karang tidak berkembang di perairan

laut yang mendapat limpasan air tawar teratur dari sungai

besar, karena hal itu berarti penurunan salinitas. Contohnya

di delta sungai Brantas (Jawa Timur). Di sisi lain, terumbu

karang dapat berkembang di wilayah bersalinitas tinggi

seperti Teluk Persia yang salinitasnya 42 %.

•Cahaya Dan Kedalaman

Kedua faktor tersebut berperan penting untuk kelangsungan

proses fotosintesis oleh zooxantellae yang terdapat di

jaringan karang. Terumbu yang dibangun karang hermatipik

dapat hidup di perairan dengan kedalaman maksimal 50-70

meter, dan umumnya berkembang di kedalaman 25 meter

atau kurang. Titik kompensasi untuk karang hermatipik

berkembang menjadi terumbu adalah pada kedalaman

dengan intensitas cahaya 15-20% dari intensitas di

permukaan.

 

Kecerahan

Faktor ini berhubungan dengan penetrasi cahaya. Kecerahan perairan tinggi berarti penetrasi cahaya yang tinggi dan ideal untuk memicu produktivitas perairan yang tinggi pula.

Gelombangpasokan air segar, oksigen, plankton, dan

membantu menghalangi terjadinya pengendapan pada koloni atau polip karang. Gelombang merupakan faktor pembatas karena gelombang yang terlalu besar dapat merusak struktur terumbu karang,

ArusFaktor arus dapat berdampak baik atau buruk.

Bersifat positif apabila membawa nutrien dan bahan-bahan organik yang diperlukan oleh karang dan zooxanthellae, sedangkan bersifat negatif apabila menyebabkan sedimentasi di perairan terumbu karang dan menutupi permukaan karang sehingga berakibat pada kematian karang.

SedimenKarang umumnya tidak tahan terhadap

sedimen. Karena sedimen merupakan faktor pembatas yang potensial bagi sebaran karang di daerah dimana suhu cocok untuk hewan ini.

Manfaat Ekosistem Terumbu Karang Dari segi ekonomi ekosistem terumbu karang memiliki nilai

estetika dan tingkat keanekaragaman biota yang tinggi yang dapat

dimanfaatkan sebagai sumber makanan, bahan obat – obatan

ataupun sebagai objek wisata bahari.

Ditinjau dari fungsi ekologisnya, terumbu karang yang sangat

penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan

menyumbangkan stabilitas fisik, yaitu mampu menahan hempasan

gelombang yang kuat sehingga dapat melindungi pantai dari

abrasi

Adapun dari sisi social ekonomi, terumbu karang adalah sumber

perikanan yang produktif sehingga dapat meningkatkan

pendapatan nelayan, penduduk pesisir, dan devisa Negara yang

berasal dari devisa perikanan dan pariwisata.

Faktor-Faktor Yang Merusak Terumbu Karang

1. Pengendapan Kapur2. Aliran Air Tawar3. Berbagai Jenis Limbah Dan

Sampah4. Pemanasan Suhu Bumi5. Uji coba senjata Militer6. Cara Tangkap Yang Merusa7. Penambangan Dan

Pengambilan Karang8. Serangan Bintang Laut Berduri

KESIMPULAN

Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanhellae

Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi perkembangan ekosistem Terumbu Karang yaitu suhu, salinitas, cahaya, kedalaman, kecerahan, gelombang dan arus.

Ekosistem terumbu karang merupakan ekosistem yang penting, karena tempat tinggal biota laut.

Perubahan iklim merupakan faktor paling dominan dalam perusakkan terumbu karang. Oleh karena itu, kita sebagai manusia harus lebih mencintai lingkungan.