Poster Geodas Batuan Beku

download Poster Geodas Batuan Beku

of 16

Transcript of Poster Geodas Batuan Beku

TerminologiBatuan beku adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil pembekuan daripada magma. Magma adalah bahan cair pijar di dalam bumi, berasal dari bagian atas selubung bumi atau bagian bawah kerak bumi, bersuhu tinggi (900 1300 oC) serta mempunyai kekentalan tinggi, bersifat mudah bergerak dan cenderung menuju ke permukaan bumi.

Letak Pembekuan Batuan beku dalam adalah batuan beku yang terbentuk di dalam bumi; sering disebut batuan beku intrusi. Batuan beku luar adalah batuan beku yang terbentuk di permukaan bumi; sering disebut batuan beku ekstrusi. Batuan beku hipabisal adalah batuan beku intrusi dekat permukaan, sering disebut batuan beku gang atau batuan beku korok, atau sub volcanic intrusion.

Warna Batuan Beku Warna segar batuan beku bervariasi dari hitam, abu-abu dan putih cerah. Warna ini sangat dipengaruhi oleh komposisi mineral penyusun batuan beku itu sendiri. Apabila terjadi percampuran mineral berwarna gelap dengan mineral berwarna terang maka warna batuan beku dapat hitam berbintik-bintik putih, abu-abu berbercak putih, atau putih berbercak hitam, tergantung warna mineral mana yang dominan dan mana yang kurang dominan.

Tekstur Batuan Beku Tekstur adalah hubungan antar mineral penyusun batuan. Dengan demikian tekstur mencakup tingkat visualisasi ukuran butir atau granularitas, tingkat kristalisasi mineral atau kristalinitas, tingkat keseragaman butir kristal, ukuran butir kristal, dan bentuk kristal.

Tingkat Visualisasi Granularitas a. Afanitik adalah kenampakan batuan beku berbutir sangat halus sehingga mineral/kristal penyusunnya tidak dapat diamati secara mata telanjang atau dengan loupe. b. Fanerik (faneritik, firik = phyric) adalah apabila di dalam batuan tersebut dapat terlihat mineral penyusunnya, meliputi bentuk kristal, ukuran butir dan hubungan antar butir (kristal satu dengan kristal lainnya atau kristal dengan kaca). Singkatnya, batuan beku mempunyai tekstur fanerik apabila mineral penyusunnya, baik berupa kristal maupun gelas/kaca, dapat diamati.

Granit

Riolit

Porfiri

Andesit

Obsidian

Tingkat kristalisasi atau kristalinitas a. Holokristalin, apabila batuan tersusun semuanya oleh kristal. b. Holohialin, apabila batuan tersusun seluruhnya oleh gelas atau kaca. c. Hipokristalin, apabila batuan tersusun sebagian oleh kaca dan sebagian berupa kristal.Tingkat Keseragaman Butir a. Equigranular, apabila kristal penyusunnya berukuran butir relatif seragam. Tekstursakaroidal adalah tekstur dimana ukuran butirnya seragam seperti gula pasir atau gula putih. b. Inequigranular, jika ukuran butir kristal penyusunnya tidak sama. Ukuran butir kristal : < 1 mm berbutir halus 1 5 mm berbutir sedang 5 30 mm berbutir kasar > 30 mm berbutir sangat kasar

Bentuk Kristal a. Euhedral, bentuk kristalnya sempurna. Tekstur batuan ini disebut idiomorfik granular atau panidiomorfik granular.b. Subhedral, kristalnya sebagian teratur dan sebagian tidak. Tekstur batuan ini disebut hipidiomorfik granular atau subidiomorfik granular. c. Anhedral, bentuk kristal tidak teratur. Tekstur batuan ini disebut alotriomorfik granular atau xenomorfik granular.

STRUKTUR BATUAN BEKU 1. Masif atau pejal, terjadi pada batuan beku dalam. 2. Berlapis, terjadi sebagai akibat pemilahan kristal (segregasi) yang berbeda pada saat pembekuan. 3. Vesikuler, yaitu struktur lubang bekas keluarnya gas pada saat pendinginan. Vesikuler melingkar terjadi pada batuan beku luar yang berasal dari lava relatif encer dan tidak mengalir cepat. Vesikuler elip menunjukkan lava encer dan mengalir. Vesikuler meruncing umumnya terdapat pada lava yang kental.

4. Struktur skoria (scoriaceous structure) berbentuk membulat atau elip, rapat sekali sehingga berbentuk seperti rumah lebah. 5. Struktur batuapung (pumiceous structure), di dalam lubang terdapat serat-serat kaca. 6. Struktur amigdaloid (amygdaloidal structure), terisi oleh mineralmineral asing atau sekunder. 7. Struktur aliran (flow structure), kristal berbentuk prismatik panjang memperlihatkan penjajaran dan aliran.

KOMPOSISI MINERAL 1. Essential minerals, terbentuk langsung dari pembekuan magma, jumlahnya sangat banyak. 2. Accessory minerals , terbentuk pada saat pembekuan magma tetapi jumlahnya sangat sedikit, kehadirannya tidak mempengaruhi penamaan batuan. Contoh: kromit, magnetit, ilmenit, rutil dan zirkon. 3. Secondary minerals, mineral ubahan dari mineral primer sebagai akibat pelapukan, reaksi hidrotermal, atau hasil metamorfisme. Contoh: kalsit, klorit, pirit, limonit dan mineral lempung.

4. Gelas atau kaca, mineral primer yang tidak membentuk kristal atau amorf, merupakan hasil pembekuan magma yang sangat cepat dan hanya terjadi pada batuan beku luar atau batuan gunung api, sehingga sering disebut kaca gunung api (volcanic glass). 5. Mineral felsik , mineral utama pembentuk batuan beku, berwarna cerah atau terang, tersusun oleh unsur-unsur Al, Ca, K, dan Na. Mineral felsik dibagi menjadi tiga: felspar, felspatoid (foid) dan kuarsa. 6. Mineral mafik adalah mineral primer berwarna gelap, tersusun oleh unsur-unsur Mg dan Fe. Mineral mafik terdiri dari olivin, piroksen, amfibol (umumnya jenis hornblende), biotit dan muskovit.

PENAMAAN / KLASIFIKASIBerdasarkan letak pembekuannya, batuan beku dapat dibagi menjadi batuan beku intrusi dan batuan beku ekstrusi.

Berdasarkan komposisi mineral pembentuknya maka batuan beku dapat dibagi menjadi empat kelompok, yaitu batuan beku1. Ultramafik , contoh dunit, piroksenit, anortosit, peridotit dan norit. 2. Batuan beku mafik (basa) disebut gabro Batuan beku dalam mafik disebut gabro. Batuan beku luar kelompok ini adalah basal. Batuan beku dalam menengah disebutdiorit. Batuan beku luarnya dinamakan andesit. Antara andesit dan basal ada nama batuan transisi yang disebut andesit basal (basaltic andesit). 3. Batuan beku menengah 4. Batuan beku felsik(asam)

Tabel klasifikasi batuan beku (Tabel 3.5) dapat membantu memberikan nama terhadap batuan beku.

BATUAN PIROKLASTIKA (PYROCLASTIC ROCKS)Adalah hasil pembatuan daripada bahan hamburan (pyro) atau pecahan (clast) magma yang dilontarkan dari dalam bumi ke permukaan. Oleh karena itu dinamakan piroklastika. Dengan demikian, pada prinsipnya batuan piroklastika adalah batuan beku luar yang bertekstur klastika. . Berdasarkan ukuran butir klastikanya, sebagai bahan lepas (endapan) dan setelah menjadi batuan piroklastika, penamaannya seperti pada Tabel 3.6

PETROGENESA BATUAN BEKUPetrogenesa menjelaskan seluruh aspek terbentuknya batuan mulai dari asal-usul atau sumber, proses primer terbentuknya batuan hingga perubahan-perubahan (proses sekunder) pada batuan tersebut. Berhubung proses petrogenetik tersebut sebagian besar berlangsung lama (dalam ukuran waktu geologi), dan umumnya terjadi di bawah permukaan bumi, sehingga tidak dapat diamati langsung, maka analisis atau penjelasannya bersifat interpretatif. Dengan demikian studi petrogenesa pada prinsipnya untuk mencari jawaban atau penjelasan terhadap pertanyaan Mengapa (Why) dan Bagaimana (How) terhadap data pemerian batuan.