POSISI PALSU ( REGULA FALSI )
description
Transcript of POSISI PALSU ( REGULA FALSI )
POSISI PALSU ( REGULA FALSI )
By
ARDI WISNU WIRANATA60600110008
MATH A
DEFINISI
Metode posisi palsu adalah metodapencarian akar persamaan dengan
memanfaatkan kemiringan dan selisihtinggi dari dua titik batas interval yang
mengurung akar. Metode ini merupakansalah satu alternatif untuk mempercepat
konvergensi.
Metode posisi palsu mirip dengan metode bagi dua. Kemiripannya terletak dalam hal diperlukan dua harga taksiran awal pada awal pengurungan akar persamaan. Sedangkan, perbedaannya terletak pada proses pencarian pendekatan akar persamaan selanjutnya setelah pendekatan akar saat ini ditemukan
Keunggulan Metode Regula Falsi
1.Lebih cepat mendapatkan hampiran
akar fungsi
2.Hasil yang didapat lebih mendekati
akar
3.Hasilnya sudah pasti konvergen
GRAFIK METODE POSISI PALSU
r
F(x)
r = -
KETERANGAN : r = titik posisi palsu = batas pertama = batas kedua
Langkah-langkah Metode Regula Falsi
1. Perkirakan akar fungsi2. Menentukan batas awal yang mengurung akar
fungsi3. Tarik garis lurus penghubung nilai fungsi pada kedua
batas, lalu cari titik potongnya (titik posisi palsu)4. Geser salah satu batas ke titik potong itu, sementara
batas lain tidak berubah. Ulangi langkah 35. Ulangi langkah 4 sampai dianggap cukup yakni
syarat kesalahan relatifnya terpenuhi. E = (r baru- r lama) / r baru
6. Titik potong yg terakhir dinyatakan sebagai akar fungsi
Contoh
Carilah akar fungsi dari
dengan menggunakan metode regula falsi dan
buatkan programnya !
penyelesaiaan1. hitung fungsi pada interval awal
misal Xa=1 dan Xb=2, didapatkanf(1)= -4 f(2) = 3 . Tentukan syarat kesalahan relatifnya.
2. hitung titik posisi palsu pertama r = 1,57142
f(r) = -1,364493. Tentukan posisi palsu berikutnya dengan r sbg
Xa dan Xb tetap. Lakukan langkah 1 dan 2.4. Lakukan langkah 3 sampai syarat kesalahan
relatif terpenuhi.
syms x; f=input('masukkan persamaan f(x):
'); a=input('masukkan nilai a : '); b=input('masukkan nilai b : '); et=input('masukkan Error Toleransi
: '); e=abs(b-a)/b; i=1; disp(' i a b c f(a) f(b)
f(c) E');
disp('----------------------------------------------------------');
clama=a; cbaru=b; while (e > et ) & (clama ~= cbaru); fa=subs(f,x,a); fb=subs(f,x,b); %c=(a+b)/2; clama=cbaru;
c=(fb*a-fa*b)/(fb-fa); cbaru=c; fc= subs(f,x,c); fprintf('%3.0f %6.4f %6.4f
%12.10f %7.4f %7.4f %7.4f %7.4f \n', i, a, b, c, fa, fb, fc, e);
if fa*fc < 0 b=c; %geser kiri else a=c; %geser kanan end e=abs(cbaru-clama)/clama; %
menghitung error
i=i+1; end
Output Programmasukkan persamaan f(x): x^3+x^2-3*x-3masukkan nilai a : 1masukkan nilai b : 2masukkan Error Toleransi : 0.001
i a b c f(a) f(b) f(c) E---------------------------------------------------------- 1 1.0000 2.0000 1.5714285714 -4.0000 3.0000 -1.3644 1.0000 2 1.5714 2.0000 1.7054108216 -1.3644 3.0000 -0.2477 0.2727 3 1.7054 2.0000 1.7278827285 -0.2477 3.0000 -0.0393 0.0786 4 1.7279 2.0000 1.7314048658 -0.0393 3.0000 -0.0061 0.0130 5 1.7314 2.0000 1.7319508527 -0.0061 3.0000 -0.0009 0.0020