Pontianak Sebagai Daerah Otonom Tiara

download Pontianak Sebagai Daerah Otonom Tiara

of 5

description

bj,b

Transcript of Pontianak Sebagai Daerah Otonom Tiara

Pontianak sebagai daerah otonom

Otonomi daerah dapat diartikan sebagai kewenangan yang diberikan kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut aspirasi masyarakat untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.Sedangkan yang dimaksud dengan kewajiban adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat.Pelaksanaan otonomi daerah selain berlandaskan pada acuan hukum, juga sebagai implementasi tuntutan globalisasi yang harus diberdayakan dengan cara memberikan daerah kewenangan yang lebih luas, lebih nyata dan bertanggung jawab, terutama dalam mengatur, memanfaatkan dan menggali sumber-sumber potensi yang ada di daerahnya masing-masing.Adapun tujuan pemberian otonomi daerah adalah sebagai berikut: Peningkatan pelayanan masyarakat yang semakin baik. Pengembangan kehidupan demokrasi. Keadilan nasional. Pemerataan wilayah daerah. Pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta antar daerah dalam rangka keutuhan NKRI. Mendorong untuk memberdayakan masyarakat. Menumbuhkan prakarsa dan kreatifitas, meningkatkan peran serta masyarakat, mengembangkan peran dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.HAK DAN KEWAJIBAN DAERAH OTONOMBerdasarkan pasal 21 dalam otonomi daerah, setiap daerah memiliki hak :1. mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya2. memilih pemimpin daerah3. mengeloloa aparatur daerah4. mengelola kekayaan daerah5. memungut pajak daerah dan retribusi daerah6. mendapatkan bagi hasil pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya lainnya yang berada di daerah7. mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah8. mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam peraturan perundang-undanganDalam pasal 22, kewajiban daerah yaitu :1. melindungi masyarakat, menjaga persatuan dan kerukunan nasional, serta keutuhan NKRI2. meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat3. mengembangkan kehidupan demokrasi4. mewujudakan keadilan dan pemerataan5. meningkatkanfasilitas dasar pendidikan6. meningkatkan pelayanan kesehatan7. menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak8. mengembangkan sistem jaminan sosial9. menyususn perencanaan dan tata ruang daerah10. mengembangkan sumber daya produktif di daerah11. melestarikan lingkungan hidup12. mengelola administrasi kependudukan13. melestarikan nilai sosial budaya14. membentuk dan menerapakan peraturan perundang-undangan sesuai dengan kewenangannya15. kewajiban lain yang diatur di dalam perturan perundang-undangan

BERDIRINYA KOTA PONTIANAKpada tanggal 23 Oktober 1771 Masehi, rombongan Syarif Abdurrahman Alkadrie membuka hutan di persimpangan tiga Sungai Landak Sungai Kapuas Kecil dan Sungai Kapuas untuk mendirikan balai dan rumah sebagai tempat tinggal dan tempat tersebut diberi nama Pontianak. Berkat kepemimpinan Syarif Abdurrahman Alkadrie, Kota Pontianak berkembang menjadi kota Perdagangan dan Pelabuhan.

Tahun 1192 Hijriah, Syarif Abdurrahman Alkadrie dinobatkan sebagai Sultan Pontianak Pertama. Letak pusat pemerintahan ditandai dengan berdirinya Mesjid Raya Sultan Abdurrahman Alkadrie dan Istana Kadariah, yang sekarang terletak di Kelurahan Dalam Bugis Kecamatan Pontianak Timur.

Adapun Sultan yang pernah memegang tampuk Pemerintahan Kesultanan Pontianak:1. Syarif Abdurrahman Alkadrie memerintah dari tahun 1771-18082. Syarif Kasim Alkadrie memerintah dari tahun 1808-1819.3. Syarif Osman Alkadrie memerintah dari tahun 1819-1855.4. Syarif Hamid Alkadrie memerintah dari tahun 1855-1872.5. Syarif Yusuf Alkadrie memerintah dari tahun 1872-1895.6. Syarif Muhammad Alkadrie memerintah dari tahun 1895-1944.7. Syarif Thaha Alkadrie memerintah dari tahun 1944-1945.8. Syarif Hamid Alkadrie memerintah dari tabun 1945-1950.PEMBENTUKAN PONTIANAK SEBAGAI DAERAH OTONOMKota Pontianak dibentuk menjadi kotapraja dengan status Daerah Otonomi Tingkat II sesuai Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor. 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, tambahan Lembaran Negara Nomor 1820).Daerah otonom ini untuk selanjutnya disesuaikan dengan perkembangan dalam bidang pemerintahan, yakni diubah dari Kotapraja Pontianak menjadi Kota Pontianak sesuai SK DPRD Gotong Royong Nomor 12/KPTS.DPRD.GR/65 tanggal 31 Desember 1965.LETAK GEOGRAFISSecara geografis, Kota Pontianak memiliki luas 107,82 Km dan dilintasi oleh garis khatulistiwa. Kota Pontianak terletak pada 00 02 24 Lintang Utara sampai dengan 00 05 37 Lintang Selatan dan 1090 16 25 sampai dengan 1090 23 01 Bujur Timur. Sebagian besar keadaan tanah di Kota Pontianak terdiri dari jenis tanah organosal, gley, humus dan aluvial yang masing-masing memiliki karakteristik berbeda. Ketinggian Kota Pontianak berkisar antara 0,10 meter sampai 1,50 meter di atas permukaan laut.Wilayah Kota Pontianak terbagi atas 5 kecamatan yaitu Pontianak Barat, Pontianak Timur, Pontianak Selatan, Pontianak Utara dan Pontianak Kota serta 24 kelurahan. Wilayah Kota Pontianak secara keseluruhan berbatasan dengan wilayah Kabupaten Pontianak sebagai berikut: 1) Bagian utara berbatasan dengan Kecamatan Siantan;2) Bagian selatan berbatasan dengan Kecamatan Sungai Raya, Kecamatan Sungai Kakap dan Kecamatan Siantan;3) Bagian barat berbatasan dengan Kecamatan Sungai Kakap;4) Bagian timur berbatasan dengan Kecamatan Sungai Raya dan Kecamatan Sungai Ambawang.

ARTI GAMBAR DAN LAMBANG

Lambang Kota Pontianak digambarkan sebagai berikut :- Bentuk Lambang berupa bulatan Kubah- Pada sisi sebelah kanan 23 lembar daun Karet dan di sisi kiri 10 lembar daun Kelapa- Diantara daun daun tersebut menyinar dari bawah keatas 5 sinar dan pangkal sinar ditulis angka 1771- Ditengah tengah melintang garis Khatulistiwa diatas sungai bercabang tiga- Tulisan KOTA PONTIANAK membentang dari pangkal daun Karet sampai kepangkal daun KelapaBentuk dari keseluruhan Lambang Daerah ialah bulatan Kubah bertumpu pada pita bertulisan KOTA PONTIANAK, yang berarti KOTA PONTIANAK didirikan dengan ditandai berdirinya sebuah Masjid sebagai lambang Keagungan Tuhan Yang Maha Esa.DARI SUDUT WARNA DAN MAKNAWarna dasar kuning emas melambangkan KeagunganHijau daun melambangkan kesuburanBiru laut melambangkan keyakinanMerah melambangkan keberanianPutih melambangkan kesucianHitam menunjukkan Garis KhatulistiwaBulatan Kubah melambangkan harapanLima garis sinar berarti Dasar Negara PancasilaGaris melintang hitam ditengah tengah maksudnya Kota Pontianak terletak tepat pada Garis KhatulistiwaDaun karet dan kelapa melambangkan usaha pokok masyarakat untuk mencapai kemakmuran. Sungai bercabang tiga melambangkan Kota Pontianak dibelah sungai bercabang tiga. Daun karet 23 lembar dan daun kelapa 10 lembar berarti berdirinya Kota Pontianak pada tanggal 23 Oktober Angka 1771 adalah Tahun Masehi berdirinya Kota Pontianak. Tulisan Kota Pontianak adalah kedudukan Pemerintah Daerah Kotamadya PontianakNama : Putri Mutiara Sari NPM : 1102011212