POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap...

126
i POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH DI UPT YOGYAKARTA BARAT DIY SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Ardi Widiarto NIM. 11604221003 PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN JASMANI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016

Transcript of POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap...

Page 1: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

i

POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN JASMANI

SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH DI UPT

YOGYAKARTA BARAT DIY

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Yogyakarta

untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Ardi Widiarto

NIM. 11604221003

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN JASMANI

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2016

Page 2: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status
Page 3: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status
Page 4: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

iv

MOTTO

To say is easy, To do is difficult, To understand is more difficult.

But, to make one understand is the most difficult.

(Anonim)

Page 5: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status
Page 6: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

vi

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini saya persembahkan kepada orang-orang terbaik yang telah

Tuhan kirim untuk membuat saya memahami arti Tuhan dan tahu bagaimana cara

bersyukur. Terima kasih kepada :

1. Kedua orang tuaku (Towiyah dan Suhardiman) yang tercinta...

Ibu, bapak terima kasih atas perhatian dan kasih sayang selama ini, atas

untaian doa yang tak henti-hentinya engkau panjatkan. Karya ini bukan

apa-apa, hanya ingin senyum bangga itu ada ketika aku benar-benar

memakai toga dengan gelar sarjana. Seandainya kalian tahu betapa sulit

mimpi ini untuk kuraih. Betapa berat semua ini untuk ku lalui. Doa

kalianlah yang membuatku hingga sekarang ini mampu bertahan. Walau

teramat sulit. Terima kasih. Aku mencintai kalian semua.

2. Kakak dan adikku tersayang ( Diyah Haryanti dan Arman ), terima kasih

atas semua dukungan agar segera menyelesaikan skripsi ini.

Page 7: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

vii

POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN JASMANI

SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH

DI UPT YOGYAKARTA BARAT DIY

Oleh :

Ardi Widiarto

11604221003

ABSTRAK

Latar belakang dilaksanakannya penelitian ini adalah guru PJOK di

sekolah dasar Muhammadiyah di UPT Yogyakarta Barat, DIY belum bisa

mengembangkan profesinya secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pola pengembangan profesi guru PJOK sekolah dasar

Muhammadiyah di wilayah UPT Yogyakarta Barat, DIY. Hal ini dilaksanakan

untuk mengetahui proses pengembangan guru PJOK dibawah naungan organisasi

Muhammadiyah.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan

pendekatan naturalistik. Subyek penelitian yaitu guru PJOK yang bertugas di SD

Muhammadiyah di wilayah UPT Yogyakarta Barat, DIY. Setting penelitian ini

adalah SD Muhammadiyah Wirobrajan III, SD Muhammadiyah Purwodiningratan

II, dan SD Muhammadiyah Tegalrejo yang berada di UPT Yogyakarta Barat,

DIY. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini ada tiga macam, yaitu

observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengumpulan data dengan pedoman

wawancara dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah model Strauss dan Corbin (1990) yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu

open coding, axial coding, dan selective coding.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pola pengembangan profesi guru

PJOK di Muhammadiyah belum baik, dikarenakan struktur dan prosedur di

Muhammadiyah belum tersusun dengan baik. Pengembangan profesi guru PJOK

di Muhammadiyah masih berada di bawah dinas pendidikan dan instansi terkait

(LPPMP). Kenyataannya di Muhammadiyah terdapat majelis Pendidikan Dasar

dan Menengah (Dikdasmen) yang menaungi pendidikan di Muhammadiyah.

Kata kunci : pengembangan profesi, guru PJOK, Muhammadiyah

Page 8: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,

hidayah, dan inayah-Nya sehingga skripsi yang berjudul “Pola Pengembangan

Profesi Guru Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar Muhammadiyah di UPT

Yogyakarta Barat, DIY” dapat diselesaikan.

Penyusunan skripsi ini, tentu banyak mendapat dukungan dan bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini disampaikan terima kasih

kepada:

1. Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd, M.A,. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta,

yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan program

sarjana.

2. Prof. Dr. Wawan Sundawan Suherman, M.Ed., Dekan FIK Universitas

Negeri Yogyakarta, yang telah memberikan ijin penelitian.

3. Erwin Setyo Kriswanto, M.Kes., Ketua Jurusan POR FIK Universitas

Negeri Yogyakarta, yang telah memberi kesempatan untuk mengikuti

pendidikan program sarjana.

4. Dr. Guntur, M.Pd., Ketua Program Studi PGSD Penjas Universitas Negeri

Yogyakarta, yang telah memberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan

program sarjana.

5. Herka Maya Jatmika, S.Pd.Jas., M.Pd., pembimbing yang selalu

memberikan bimbingan dan arahan guna menyelesaikan penelitian ini.

Page 9: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

ix

6. Drs. Agus S. Sumhendartin, M.Pd., dosen PA yang selalu memberikan

bimbingan dan arahan guna menyelesaikan perkulihan dengan sebaik-

baiknya.

7. Firdaus Sulkhani, S.Pd., Guru PJOK SD Muhammadiyah Wirobrajan III atas

dukungan dan bantuannya dalam pelaksanaan penelitian.

8. Bandiyah, S.Pd., Guru PJOK SD Muhammadiyah Tegalrejo atas dukungan

dan bantuannya dalam pelaksanaan penelitian.

9. Sri Wahyuni, S.Pd., Guru PJOK SD Muhammadiyah Purwodiningratan II

atas dukungan dan bantuannya dalam pelaksanaan penelitian.

10. Teman-teman seangkatan PGSD PENJAS A 2011 yang telah banyak

membantu saya selama masa perkuliahan maupun selama penyusunan

skripsi.

11. Semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini

yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Disadari bahwa dalam penyusunan penelitian ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari sempurna, untuk itu diharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi perbaikan dalam penyusunan penelititan di masa

mendatang, semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang

budiman.

Yogyakarta, 29 April 2016

Penulis

Page 10: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN... ............................................................. iiii

HALAMAN MOTTO ............................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. v

ABSTRAK... ........................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ............................................................................ vii

DAFTAR ISI .......................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................. 6

C. Batasan Masalah ................................................................... 7

D. Rumusan Masalah................................................................. 7

E. Tujuan Penelitian .................................................................. 7

F. Manfaat Penelitian................................................................. 7

BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................... 9

A. Deskripsi Teoritik ................................................................. 9

1. Guru ................................................................................ 9

a. Hakikat Guru............................................................... 9

b. Hakikat Guru Pendidikan Jasmani ............................... 10

c. Kompetensi Guru Pendidikan Jasmani......................... 12

d. Hak dan Kewajiban Guru............................................. . 15

2. Pengembangan Profesi ..................................................... 16

a. Pengertian Pengembangan Profesi ............................... 16

b. Strategi Pengembangan Profesi Guru .......................... 17

c. Kompetensi dalam Pengembangan Profesi Guru ......... 19

d. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan................ .. 23

3. Muhammadiyah ............................................................... 25

a. Gambaran Umum Muhammadiyah .............................. 25

b. Pengembangan Guru Muhammadiyah ......................... 28

B. Penelitian yang Relevan ........................................................ 29

C. Kerangka Berpikir................................................................. 30

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................ 33

A. Desain Penelitian .................................................................. 33

Page 11: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

xi

B. Devinisi Operasional Variabel Penelitian .............................. 33

C. Subyek dan Obyek Penelitian ................................................ 34

D. Instrumen Penelitian...................................................... ......... 34

E. Pemeriksaan Keabsahan Data ................................................ 35

F. Data dan Sumber Data.......................................... .................. 36

G. Teknik Pengumpulan Data.......................................... ........... 37

H. Teknis Analisis Data.......................................... .................... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................... 41

A. Deskripsi Data ...................................................................... 41

1. Deskripsi Narasumber ..................................................... 41

B. Hasil Penelitian ..................................................................... 43

1. Kompetensi dalam Pengembangan Profesi Guru ............. 43

2. Pola Rekruitmen Guru Muhammadiyah .......................... 59

3. Pola Pengembangan Guru PJOK Muhammadiyah ........... 64

C. Pembahasan .......................................................................... 66

1. Kompetensi dalam Pengembangan Profesi Guru ............. 66

2. Pola Rekruitmen Guru Muhammadiyah .......................... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ 74

A. Kesimpulan .......................................................................... 74

B. Saran..................................................................................... 74

C. Keterbatasan Penelitian ......................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 76

LAMPIRAN............................................................................................... 78

Page 12: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Daftar Subyek Penelitian ........................................................... 34

Page 13: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Kerangka Berfikir ....................................................... 32

Gambar 2. Pola Triangulasi Sumber Data ......... ...................................... 35

Gambar 3. Pola Triangulasi Metode ........................................................ 36

Gambar 4. Pola Pengembangan Kompetensi Pedagogik ........................ .. 47

Gambar 6. Pola Pengembangan Kompetensi Kepribadian ....................... 51

Gambar 7. Pola Pengembangan Kompetensi Profesional ......................... 54

Gambar 8. Pola Pengembangan Kompetensi Sosial ................................. 57

Gambar 9. Pola Perjalanan Karir Guru di Muhammadiyah ( I ) ............... 60

Gambar 10. Pola Perjalanan Karir Guru di Muhammadiyah ( II ) ............ 62

Gambar 11. Pola Perjalanan Karir Guru di Muhammadiyah ( III ) ........... 63

Gambar 12. Pola Pengembangan Profesi Guru PJOK di Muhammadiyah 66

Page 14: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Observasi ke Sekolah....................... 78

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Observasi PDM .............................. . 79

Lampiran 3. Surat Permohonan Ijin Penelitian ......................................... 80

Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian dari PDM............................................... 81

Lampiran 5. Surat Permohonan Expert Judgement ................................ ... 82

Lampiran 6. Surat Keterangan Expert Judgement .................................... 83

Lampiran 7. Surat Keterangan Penelitian ................................................. 84

Lampiran 8. Surat Keterangan Penelitian ................................................ 85

Lampiran 9. Kisi – Kisi Instrumen Penelitian .......................................... 86

Lampiran 10. Pedoman Pertanyaan Wawancara ............................ ........... 87

Lampiran 11. Hasil Wawancara, Observasi, dan Dokumentasi ................ . 89

Lampiran 12. Curriculum Vittae Responden I .......................................... 103

Lampiran 13. Curriculum Vittae Responden II ......................................... 105

Lampiran 14. Curriculum Vittae Responden III ........................................ 107

Lampiran 15. Dokumentasi Penelitian ...................................................... 109

Page 15: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani, adalah pendidikan melalui aktifitas fisik untuk

menghasilkan kemajuan yang menyeluruh, kualitas diri individu baik fisik,

mental, dan emosional. Pendidikan jasmani mempelajari hubungan antara

gerakan tubuh manusia dengan pikiran dan jiwa, seperti pengaruh latihan fisik

terhadap pertumbuhan dan perkembangan. Proses pembelajaran pendidikan

jasmani melalui aktifitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran

jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku

hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi (Wawan S.

Suherman, 2004: 23).

Guru pendidikan jasmani, sekarang disebut sebagai guru pendidikan

jasmani olahraga dan kesehatan (PJOK) yang merupakan tenaga profesional

yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran

pendidikan jasmani, menilai hasil pembelajaran pendidikan jasmani,

melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat. Guru sebagai pendidik profesional mempunyai

citra yang baik di masyarakat apabila dapat menunjukkan kepada masyarakat

bahwa guru PJOK layak menjadi panutan dan teladan. Seorang guru harus

mengetahui bagaimana bersikap yang baik terhadap profesinya, dan bagaimana

seharusnya sikap profesi itu dikembangkan sehingga mutu pelayanan setiap

Page 16: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

2

anggota kepada masyarakat semakin lama semakin meningkat (Soetjipto dan

Raflis Kosasi, 2004: 42).

Masalah profesionalisme dalam pendidikan jasmani, bukan hanya

sekedar problema guru dan para pembinanya. Tapi pada umum telah disadari,

bahwa ini juga menjadi bagian dari problema bangsa, tidak dapat dilepaskan

dari proses masyarakat untuk membangun bangsa dan negara. Tugas seorang

guru bersifat unik, guru selalu menjadi panutan bagi siswa bahkan bagi

masyarakat sekelilingnya. Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap

pekerjaan dan jabatannya selalu menjadi perhatian siswa dan masyarakat

(Soetjipto dan Raflis Kosasi, 2004: 55).

Guru PJOK terus didengungkan oleh berbagai kalangan di masyarakat, di

samping tuntutan perbaikan taraf hidup. Mereka berharap, untuk meningkatkan

mutu dan kualitas pendidikan jasmani yang berimplikasi kepada kemajuan

prestasi olahraga dan pembangunan moral bangsa Indonesia. Itu diperlukan

seorang guru PJOK yang profesional dalam mendidik siswanya. Sikap

profesional sebagai seorang pendidik, sebagai pengajar diharapkan dapat

terbangun. Profesionalisme menunjuk kepada derajat atau tingkat penampilan

seseorang sebagai seorang profesional dalam melaksanakan profesi sebagai

guru. Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan

memprihatinkan. Status guru cepat berlalu cepat atau lambat mulai bergeser

karena adanya perubahan dan perkembangan dari masyarakat (Suparlan, 2005:

22).

Page 17: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

3

Guru memiliki peran penting dalam meningkatkan kemajuan pendidikan

dan kecerdasan, siswa, masyarakat, bangsa dan negara, sehingga, profesi guru

perlu dikembangkan secara terus menerus dan proporsional menurut jabatan

fungsional guru sehingga masa depan bangsa dan negara dapat lebih baik.

Peningkatan profesionalitas guru dapat dimotivasi secara internal maupun

eksternal. Agar profesionalitas guru selalu meningkat, maka guru seharusnya

mengadakan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus menerus dan

memanfaatkan hasil refleksi untuk meningkatkan keprofesiannya. Program

pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu strategi pembinaan dan

pengembangan guru yang digunakan untuk meningkatkan kompetensi,

keterampilan, sikap, pemahaman, dan perfromasi yang dibutuhkan oleh guru

saat ini dan di masa mendatang (Sudarwan Danim, 2010: 21).

Permendiknas No 35 Tahun 2010 pasal 2 ayat (1): guru yang tidak

memenuhi kinerja yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat dan jabatan

pada hal yang bersangkutan telah diikutsertakan dalam pembinaan

pengembangan keprofesian, beban kerjanya dikurangi sehingga kurang dari 24

jam tatap muka. Pasal 2 ayat (2): guru yang berkinerja rendah wajib mengikuti

pengembangan keprofesian berkelanjutan. Pasal 2 ayat (3): guru sebagaimana

yang dimaksud pada ayat (2) apabila telah menunjukkan kinerja baik diberi

beban kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pemerintah

mengeluarkan Permendiknas N0 35 Tahun 2010 yang akan dilaksanakan tahun

2013 yang bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas guru sehingga

profesionalitas guru dapat berkembang dengan baik.

Page 18: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

4

Menurut Lia Yuliana (2007: 61) pengembangan merupakan suatu proses

pendidikan jangka panjang yang menggunakan prosedur sistematis dan

terorganisir dimana pegawai dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan

untuk meningkatkan kemampuannya. Program pengembangan karir guru yang

dirancang dengan tepat dapat mencakup tiga unsur yaitu (1) membantu

pegawai dalam menilai kebutuhan-kebutuhan karier internal mereka sendiri.

(2) mengembangkan kesempatan-kesempayan karier yang tersedia dalam

organisasi, (3) mengembangkan kebutuhan-kebutuhan dan kemampuan-

kemampuan pegawai dengan kesempatan-kesempatan karier.

Pengembangan kualitas guru baik dalam pengertian kualifikasi maupun

performasi adalah tanggungjawab bersama. Kegiatan pembinaan dan

pengembangan kemampuan profesional guru itu ada yang dilembagakan, ada

pula yang bersifat individual. Bentuk kegiatannya bisa berupa pemrograman

studi lanjut, penataran, seminar, lokarya, kelompok kerja guru, bimbingan

profesional, studi banding, dan magang. Kegiatan yang bersifat individual

merupakan penjelmaan dari daya inovasi dan kreatifitas guru untuk terus

tumbuh dan berkembang (Sudarwan Danim, 2010: 35).

Guru profesional bukanlah hanya untuk satu kompetensi saja yaitu

kompetensi profesional, tetapi guru profesional semestinya meliputi semua

kompetensi. Empat kompetensi guru yang perlu diketahui, dipahami, dikuasi

oleh guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi

profesional dan kompetensi sosial untuk dapat melaksanakan tugas-tugas

profesionalnya (Syaiful Sagala, 2008: 30).

Page 19: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

5

Pengembangan atau peningkatan kemampuan profesional guru harus

bertolak pada kebutuhan atau permasalahan nyata yang dihadapi oleh guru

sesungguhnya. Sejalan dengan kemajuan peradaban manusia, maka dunia

pendidikan juga semakin kompleks, yang pada gilirannya membawa tuntutan

yang semakin tinggi juga kepada guru untuk senantiasa melakukan berbagai

peningkatan dan pengembangan penguasaan kompetensi. Guru dituntut lebih

dinamis dan kreatif dalam mengembangkan proses persiapan, pelaksanaan dan

evaluasi pembelajaran siswa. Guru dituntut terus menerus mengembangkan

kompetensinya untuk mengembangkan profesionalisme, di samping terus

berusaha menghindarkan diri dari hal-hal yang tidak sesuai dengan amanat

profesinya.

Kompetensi yang masih rendah merupakan salah satu permasalahan guru

menerapkan prinsip-prinsip profesional dalam menjalankan tugas profesinya.

Guru PJOK baik bertugas di instansi negeri maupun swasta akan memiliki

permasalahan yang sama berkaitan dengan pengembangan profesi. Guru yang

bertugas di pemerintah khususnya guru negeri, profesi yang dijalani lebih

mudah karena status yang cukup jelas dalam pengembangan profesi yang lebih

lanjut dan ada pembinaan dari pemerintah seperti pendidikan dan pelatihan.

Guru di instansi swasta yang belum menjadi pegawai negeri terkait

dengan pengembangan profesi harus memiliki kemampuan yang sama dengan

guru dengan status PNS. Guru PJOK yang bertugas di swasta dan di bawah

naungan Muhammadiyah dituntut untuk memiliki kompetensi sesuai dengan

profesi yang dijalani serta mengajarkan nilai-nilai keagamaan. Artinya guru

Page 20: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

6

PJOK yang bertugas di intstansi tersebut harus memiliki profesi yang lebih

baik dan berusaha untuk mengembangkan lebih optimal. Kenyataan yang

terjadi di lapangan baik guru yang status negeri maupun swasta terkait dengan

profesi yang dijalani hampir sama, sehingga dibutuhkan strategi pola

pengembangan profesi yang tepat. Guru PJOK yang bertugas di

Muhammadiyah UPT Yogyakarta Barat belum dapat mengembangkan

profesinya secara maksimal, padahal guru PJOK di yayasan Muhammadiyah

memiki dua tudung payung, yakni dinas pendidikan dan yayasan

Muhammadiyah itu sendiri. Bahkan dibantu oleh instansi terkait seperti

LPPMP. Berdasarkan penjelasan uraian dan pertanyaan di atas, maka penulis

ingin mengadakan penelitian yang berjudul : “Pola pengembangan profesi guru

pendidikan jasmani Sekolah Dasar Muhammadiyah di UPT Yogyakarta Barat,

DIY”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat

diidentifikasi beberapa masalah, yaitu sebagai berikut:

1. Guru PJOK yang bertugas di Muhammadiyah UPT Yogyakarta Barat, DIY

belum dapat mengembangkan profesinya secara maksimal.

2. Belum adanya prosedur sistematis dan terorganisir pengelolaan

pengembangan profesi yang baik di Muhammadiyah.

Page 21: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

7

C. Batasan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang dan identifikasi masalah di atas serta

agar permasalahan menjadi spesifik, jelas, terpusat, dan tidak meluas sehingga

tujuan penelitian dapat tercapai, maka dalam penelitian ini dibatasi pada

masalah mengenai: “Pola pengembangan profesi guru pendidikan jasmani

Sekolah Dasar Muhammadiyah di UPT Yogyakarta Barat, DIY?”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah, maka

rumusan masalah dapat sebagai berikut: Bagaimana pola pengembangan

profesi guru pendidikan jasmani Sekolah Dasar Muhammadiyah di UPT

Yogyakarta Barat, DIY?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pengembangan profesi

guru pendidikan jasmani Sekolah Dasar Muhammadiyah di UPT Yogyakarta

Barat, DIY.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memberi manfaat secara teoritis dan praktis, yaitu sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan bermanfaat terutama untuk pengetahuan ilmu

pendidikan jasmani, serta memperkaya dan menambah pengetahuan tentang

pola pengembangan profesi guru.

Page 22: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

8

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru PJOK

Penelitian ini diharapkan agar guru bisa menciptakan dan

mengembangkan kreativitas para guru khususnya guru PJOK, sehingga

kompetensi-kompetensi guru dapat meningkat.

b. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan membantu meningkatkan kompetensi-

kompetensi guru pada umumnya, sehingga sekolah akan mampu

mencapai tujuan prestasi.

Page 23: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoritik

1. Guru

a. Hakikat guru

Undang-undang RI no. 20 tahun 2003 Tentang sistem pendidikan

nasional pasal 39 dikemukakan bahwa tenaga pendidik adalah tenaga

kependidikan yang berkualifiaksi sebagai guru, dosen, konselor,

pamong beiajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan

lainnya yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam

menyelenggarakan pendidikan.

Undang- undang No. 14 / 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1,

ayat (1) menyebutkan : guru adalah pendidik profesional dengan tugas

utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini

jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Guru merupakan suatu profesi yang menggeluti kegiatan

bimbingan, pengajaran dan pelatihan bagi anak-anak dan generasi muda

bangsa. Secara formal atau legal, bisa juga dinyatakan guru adalah

seseorang yang diangkat secara resmi oleh pemerintah atau lembaga

swasta dengan surat keputusan yang memberikan tugas dan fungsi

kepada seseorang untuk mengajar di Sekolah Dasar, Sekolah Menengah

Pertama dan Sekolah Menengah Atas (Suparlan, 2005: 4). Menurut Piet

Page 24: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

10

A. Suhertian dalam Aris (2013: 22) yang dinamakan pendidik atau guru

adalah orang yang diserahi tanggung jawab mendidik.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat dinyatakan bahwa guru

merupakan salah satu tenaga pendidik yang menggeluti kegiatan

bimbingan, pengajaran, pelatihan dan berpartisipasi dalam

menyelenggarakan pendidikan bagi anak usia Sekolah Dasar, Sekolah

Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas.

b. Hakikat Guru Pendidikan Jasmani

Departemen Pendidikan Nasional melalui Dasar Standarisasi

Profesi Guru dan Konseling mencantumkan bahwa, Guru pendidikan

jasmani merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan

dan melaksanalam proses pembeIajaran pendidikan jasmani. Menilai

hasil pembelajaran pendidikan jasmani, melakukan pembimbingan dan

pelatihan, serta melakukan penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat, terutama bagi guru pendidik jasmani (Ditjen Dikti, 2004:

1).

Seorang guru pendidikan jasmani dituntut untuk dapat berperan

sesuai bidangnya, hal ini seperti yang dikemukakan oleh Eri Teguh

Wibowo (2012: 33), sebagai berikut, “Profesi pendidikan Olahraga

menghendaki tenaga yang mampu melaksanakan program olahraga

pendidikan dengan baik karena hal tersebut akan sangat menentukan

dalam pencapaian tujuan pembelajaran sesuai yang tercantum dalam

kurikulum”. Sukintaka (2001: 42) mengemukakan bahwa guru

Page 25: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

11

pendidikan jasmani dituntut mempunyai persyaratan kompetensi

pendidikan jasmani agar mampu melaksanakan tugas dengan baik, yang

meliputi:

1) Memahami pengetahuan pendidikan jasmani sebagai bidang studi.

2) Memahami karakteristik anak didiknya.

3) Mampu memberikan kesempatan pada anak didiknya untuk aktif

dan kreatif pada proses pembelajaran pendidikan jasmani dan

mampu menumbuhkembangkan potensi kemampuan motorik dan

keterampilan motor.

4) Mampu memberikan bimbingan dan mengembangkan potensi anak

didiknya dalam proses pembelajaran untuk pencapaian tujuan

pendidkan jasmani.

5) Mampu merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, menilai

serta mengoreksi dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani.

6) Memiliki pemahaman tentang kondisi fisik.

7) Memiliki pemahaman dan penguasaan tentang keterampilan

motorik.

8) Memiliki kemampuan untuk menciptakan, mengembangkan dan

memanfaatkan lingkungan yang sehat dalam upaya mencapai tujuan

pendidikan jasmani.

9) Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi potensi anak didik

dalam berolahraga.

Page 26: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

12

10) Mempunyai kemampuan untuk menyalurkan hobinya dalam

berolahraga.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat dinyatakan bahwa guru

pendidikan jasmani merupakan tenaga profesional yang mampu

melaksanakan program olahraga pendidikan dengan baik serta memiliki

kompetensi di bidang pendidikan jasmani.

c. Kompetensi Guru Pendidikan Jasmani

Menurut Nana Sudjana (2014: 20), kemampuan guru adalah

kompetensi guru yang banyak hubungannya dengan usaha

meningkatkan proses hasil belajar dapat diguguskan menjadi empat

kemampuan, yakni

1) Merencanakan Program Belajar Mengajar

Suatu proses kegiatan yang mengharapkan pencapaian tujuan secara

optimal diperlukan perencanaan yang baik sebelum kegiatan

tersebut dilaksanakan. Tujuan adanya perencanaan adalah untuk

mempersiapkan segala sesuatu yang berkenaan dengan proses

kegiatan, artinya dengan suatu proses perencanaan yang baik

diharapkan suatu kegiatan kegiatan akan berakhir dengan baik pula

dan akan dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Perencanan

dalam proses pembelajaran ini antara lain berupa analisis materi

pelajaran, progam tahunan, program semester, satuan pelajaran dan

rencana pembelajaran. Adanya rencana pembelajaran yang baik

maka pembelajaran diharapkan dapat berjalan dengan lancar. Bila

Page 27: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

13

pembelajaran tanpa perencanaan yang baik akan dapat membantu

pengembangan atau kemampuan siswa dalam kegiatan

pembelajaran.

2) Melaksanakan Proses Belajar Mengajar

Tahap melaksanakan pembelajaran merupakan tahap yang sangat

penting dalam suatu pembelajaran. Pada tahap ini guru dan siswa

memiliki tahap masing-masing, kegiatan masing-masing merupakan

suatu mata rantai kegiatan yang membentuk suatu pembelajaran

dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Guru mempunyai

peranan sebagai pengajar, motivator, pembimbing, dan pendidik

dengan menerapkan prinsip-prinsip pengajaran sesuai dengan

pengetahuan yang dimiliki. Siswa berusaha mendapat pengalaman

mendapat dengan jalan merespon dan melaksanakan apa yang

terjadi dalam pembelajaran. Kemampuan yang dituntut adalah

keaktifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan kegiatan

siswa belajar sesuai dengan rencana yang telah disusun dalam

perencanaan.

3) Mengevaluasi atau Menilai Proses Belajar Mengajar

Program pembelajaran pendidikan jasmani memerlukan evaluasi.

Evaluasi ini penting unuk mengukur seberapa jauh keberhasilan

suatu program pembelajaran, evaluasi merupakan bagian yang tidak

bisa terpisahkan dari suatu pembelajaran, dikarenakan evaluasi

berfungsi sebagai salah satu cara untuk memantau perkembangan

Page 28: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

14

belajar dan mengetahui seberapa jauh tujuan pelajaran yang dicapai

siswa. Setiap guru harus dapat melakukan penilaian tentang

kemajuan yang dicapai para siswa baik secara iluminatif-observatif

maupun secara structural-objective. Penilaian secara iluminatif-

observatif dilakukan dengan pengamatan yang terus menerus

tentang perubahan dan kemajuan yang dicapai siswa. Sedangkan

penilaian structural-objective berhubungan dengan pemberian skor

pada hasil belajar siswa.

4) Menguasai Bahan Pengajaran

Sebelum guru tampil di depan kelas mengelola interaksi

pembelajaran, terlebih dahulu guru harus menguasai bahan serta

apa-apa saja yang mendukung proses pembelajaran. Penguasaan

materi pembelajaran oleh guru merupakan hal pokok dalam

mencapai keberhasilan siswa dalam pembelajaran. Adanya buku-

buku yang harus dibaca oleh siswa tidak berarti bahwa guru tidak

perlu menguasai bahan, guru hendaknya tetap harus menguasai

bahan, hal ini dikarenakan jumlah jam yang sedikit untuk guru

penjas untuk mengajar yaitu 2 x 35 menit tiap minggunya maka dari

itu pengelolaan kelas seorang guru penjas harus benar-benar efektif

dan efisien.

Berdasarkan pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa kompetensi

guru pendidikan jasmani diantaranya yakni merencanakan program

Page 29: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

15

belajar mengajar, melaksanakan proses belajar mengajar, mengevaluasi

atau menilai proses belajar mengajar, menguasai bahan pengajaran.

d. Hak Dan Kewajiban Guru

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional dinyatakan tentang hak-hak dan kewajiban pendidik dan

tenaga pendidikan sebagai berikut:

Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh:

1) penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan

memadai

2) penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja;

3) pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas;

4) perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil

kekayaan intelektual; dan

5) kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas

pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.

Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban:

1) menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,

kreatif, dinamis, dan dialogis;

2) mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan

mutu pendidikan; dan

3) memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan

kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Page 30: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

16

2. Pengembangan Profesi

a. Pengertian Pengembangan Profesi

Pengembangan merupakan suatu proses pendidikan jangka panjang

yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir dimana

pegawai dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan untuk

meningkatkan kemampuannya (Lia Yuliana, 2007: 61). Profesi adalah

pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi

sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran,

atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta

memerlukan pendidikan profesi ( pasal 1 ayat 4, UU No. 14 tahun 2005).

Berkaitan untuk memenuhi standar mutu secara berkelanjutan diperlukan

pengembangan profesi secara berkesinambungan, mengingat

perkembangan ilmu dan teknologi menjadi bagian dari tuntutan profesi

guru.

Menurut A.A Anwar Prabu Mengkunegara (2002: 77) tujuan

pengembangan profesi yaitu: (1) Membantu pencapaian tujuan organisasi

dan tujuan individu. Seorang pegawai yang sukses dengan prestasi kerja

yang baik kemudian menduduki posisi jabatan yang lebih tinggi (2)

Merencanakan karier pegawai dengan meningkatkan kesejahteraannya

agar pegawai lebih tinggi loyalitasnya (3) Pengembangan karier

membantu menyadarkan pegawai akan kemampuannya untuk menduduki

suatu jabatan (4) Pengembangan karier dapat menghindarkan dari

keusangan dan kebosanan profesi.

Page 31: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

17

Berdasarkan pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa

pengembangan profesi merupakan proses pendidikan jangka panjang

berdasarkan pada jenis pekerjaan guna meningkatkan keahlian,

kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu yang bertujuan

untuk pencapaian tujuan organisasi, meningkatkan kesejahteraan

pegawai dan menghindarkan dari keusangan dan kebosanan profesi.

b. Strategi Pengembangan Profesi Guru

Menurut Sudarwan Danim (2010: 30) pembinaan dan

pengembangan profesi guru dilaksanakan melalui berbagai strategi dalam

bentuk pendidikan dan pelatihan (diklat) maupun bukan diklat antara lain

sebagai berikut:

1) Pendidikan dan Pelatihan

a) In house training adalah pelayanan yang dilaksanakan secara

internal di kelompok kerja guru, sekolah atau tempat lain yang

ditetapkan untuk menyelenggarakan pelatihan. Strategi melalui

IHT dilakukan berdasarkan pemikiran bahwa sebagian

kemampuan dalam meningkatkan kompetensi dan karier guru dan

diharapkan dapat menghemat biaya.

b) Program Magang adalah pelatihan yang dilaksanakan di dunia

kerja atau industri yang releven dalam rangka meningkatkan

keprofesionalan guru pada periode tertentu misalnya magang di

sekolah tertentu karena keterampilan memerlukan pengalaman

yang nyata.

Page 32: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

18

c) Kemitraan sekolah dapat dilakukan antara sekolah yang baik

dengan yang kurang baik, antara sekolah negeri dan sekolah

swasta dan sebagainya. Pembinaan lewat mitra sekolah

diperlukan dengan alas an bahwa beberapa keunikan atau

kelebihan yang dimiliki mitra misalnya di bidang manajemen

sekolah atau manajemen kelas.

d) Belajar jarak jauh merupakan pelatihan yang dilaksanakan tanpa

menghadirkan instruktur dan peserta pelatihan dalam satu tempat

tertentu, melainkan dengan sistem pelatihan melalui internet dan

sejenisnya.

e) Pelatihan berjenjang yang dilaksanakan di lembaga-lembaga

pelatihan yang berwenang dimana program disusun secara

berjenjang mulai dari jenjang dasar, menengah lanjut dan tinggi

2) Kegiatan Selain Pendidikan dan Pelatihan

a) Diskusi masalah-masalah pendidikan yang diselenggarakan secara

berkala dengan topik sesuai dengan masalah yang dialami sekolah

b) Pengikutsertaan guru di dalam kegiatan seminar dan pembinaan

publikasi ilmiah

c) Workshop dilakukan untuk menghasilkan produk yang

bermanfaat bagi pembelajaran, peningkatan kompetensi maupun

pengembangan kariernya. Workshop dapat dilakukan dalam

menyusun kegiatan KTSP, analisis kurikulum, pengembangan

silabus RPP dan sebagainya.

Page 33: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

19

d) Penelitian dapat dilakukan guru contohnya penelitian tindakan

kelas, penelitian eksperimen dalam rangka meningkatkan mutu

pendidikan

e) Pembuatan media pembelajaran dapat dibuat guru dalam bentuk

alat peraga, alat praktikum sederhana maupun bahan ajar

elektronik atau animasi.

Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa strategi

pengembangan profesi guru yang termasuk dalam pendidikan dan

pelatihan diantaranya adalah in house training, program magang,

kemitraan, belajar jarak jauh dan pelatihan berjenjang. sedangkan

kegiatan selain pendidikan dan pelatihan diantaranya diskusi, seminar,

workshop, penelitian tindakan kelas serta pembuatan media

pembelajaran.

c. Kompetensi dalam Pengembangan Profesi Guru

Pembinaan dan pengembangan profesi guru dimaksud dilakukan

melalui jabatan fungsional. Dengan demikian, fokus Pembinaan dan

pengembangan profesi guru terkait dengan empat kompetensi utama

yang harus dimilikinya (Sudarwan Danim, 2010: 30) Menurut Syaiful

Sagala (2009: 31-41) empat kompetensi utama yang harus dimiliki guru

diantaranya adalah:

1) Kompetensi Pedagogik

Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap

peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi

Page 34: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

20

hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Sub

kompetensi dalam kompetensi Pedagogik adalah:

a) Memahami peserta didik secara mendalam yang meliputi

memahami peserta didik dengan memamfaatkan prinsip-prinsip

perkembangan kognitif, prinsip-prinsip kepribadian, dan

mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik.

b) Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan

pendidikan untuk kepentingan pembelajaran yang meliputi

memahmi landasan pendidikan, menerapkan teori belajar dan

pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran berdasarkan

karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan

materi ajar, serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan

strategi yang dipilih.

c) Melaksanakan pembelajaran yang meliputi menata latar (setting)

pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif.

d) Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran yang

meliputi merancang dan melaksanakan evaluasi (assessment)

proses dan hasil belajar secara berkesinambungan denga berbagai

metode, menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk

menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery level), dan

memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan

kualitas program pembelajaran secara umum

Page 35: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

21

e) Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan

berbagai potensinya meliputi memfasilitasi peserta didik untuk

pengembangan berbagai potensi akademik, dan

memfasilitasipeserta didik untuk mengembangkan berbagai

potensi nonakademik.

2) Kompetensi Kepribadian

Kompetensi Kepribadian adalah kemampuan personal yang

mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan

berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.

Sub kompetensi dalam kompetensi kepribadian meliputi :

a) Kepribadian yang mantap dan stabil meliputi bertindak sesuai

dengan norma sosial, bangga menjadi guru, dan memiliki

konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.

b) Kepribadian yang dewasa yaitu menampilkan kemandirian dalam

bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru

c) Kepribadian yang arif adalah menampilkan tindakan yang

didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah dan

masyarakat dan menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan

bertindak.

d) Kepribadian yang berwibawa meliputi memiliki perilaku yang

berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku

yang disegani.

Page 36: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

22

e) Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan meliputi bertindak

sesuai dengan norma religius (imtaq, jujur, ikhlas, suka

menolong) dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.

3) Kompetensi Profesional

Kompetensi Profesional adalah penguasaan materi pembelajaran

secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi

kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang

menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan

metodologi keilmuannya.

a) Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang

mendukung pelajaran yang dimampu

b) Mengusai standar kompentensi dan kompetensi dasar mata

pelajaran/bidang pengembangan yang dimampu

c) Mengembangkan materi pembelajaran yang dimampu secara

kreatif

d) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan

melakukan tindakan reflektif

e) Memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan mengembangakan

diri.

4) Kompetensi Sosial

Kompetensi Sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan

bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan,

orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

Page 37: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

23

a) Bersikap inkulif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif

karena pertimbangan jenis kelamin, agara, raskondisifisik, latar

belakang keluarga, dan status sosial keluarga.

b) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama

pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat.

c) Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RI yang

memiliki keragaman sosial budaya.

d) Berkomunikasi dengan lisan maupun tulisan

Berdasarkan pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa kompetensi

dalam pengembangan profesi guru meliputi kompetensi pedagogik yakni

kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, kompetensi kepribadian

yang merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian

yang mantap, kompetensi profesional merupakan penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam dan kompetensi sosial yang

merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara

efektif.

d. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)

Pada prinsipnya, PKB mencakup kegiatan perencanaan,

pelaksanaan, evaluasi dan refleksi yang didesain untuk meningkatkan

karakteristik pengetahuan, pemahaman, dan ketrampilan. PKB adalah

pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilaksanakan sesuai

dengan kebutuhan guru untuk mencapai standar kompetensi profesi

dan/atau meningkatkan kompetensinya di atas standar kompetensi

Page 38: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

24

profesinya yang sekaligus berimplikasi kepada perolehan angka kredit

untuk kenaikan pangkat/jabatan fungsional guru (Makka, 2010).

Pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) adalah

pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan

kebutuhan, berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya. Tujuan

dari PKB yaitu (1) memperbanyak guru memperbanyak guru yang

semakin profesional, semakin bagi guru profesional, diberikan

penghargaan diantaranya kenaikan golongannya, (2) guru diberi motivasi

tinggi untuk dapat mencapai pangkat puncak sebagai PNS (sampai

dengan pembina utama/Gol. IV E).

Macam dan jenis kegiatan Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan yakni pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya

inovatif (Kemendiknas, 2011).

1) Pengembangan diri

a) Mengikuti diklat fungsional

b) Melaksanakan kegiatan kolektif guru

2) Publikasi ilmiah

a) Melaksanakan presentasi pada forum ilmiah

b) Membuat publikasi ilmiah atas hasil penelitian

c) Membuat publikasi buku pelajaran, buku pengayaan dan pedoman

guru

3) Karya Inovatif

a) Menemukan teknologi tepat guna

Page 39: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

25

b) Menemukan/menciptakan karya seni

c) Membuat/memodifikasi alat pelajaran

d) Mengikuti pengembangan, penyusunan, standar, pedoman, soal

dan sejenisnya

PKB merupakan salah satu unsur utama yang kegiatannya dapat

diberikan angka kredit. Jumlah angkak kredit pada kegiatan PKB yang

diperlukan untuk memenuhi persyaratan kenaikan pangkat

Dari jabatan Ke Jabatan

Jumlah angka kredit minimum

dari sub unsur

Sub unsur

pengembanga

n diri

Sub unsur

publikasi ilmiah

dan/atau karya

inovatif

Guru Pertama

Golongan III/a

Guru Pertama

Golongan III/b

3 (tiga) _

Guru Pertama

Golongan III/b

Guru Pertama

Golongan III/c

3 (tiga) 4 (empat)

Guru Muda

Golongan III/c

Guru Muda

Golongan III/d

3 (tiga) 6 (enam)

Guru Muda

Golongan III/d

Guru Madya

Golongan IV/a

4 (empat) 8 (delapan)

Guru Madya

Golongan IV/a

Guru Madya

Golongan IV/b

4 (empat) 12 (dua belas)

Guru Madya

Golongan IV/b

Guru Madya

Golongan IV/c

4 (empat) 12 (dua belas)

Guru Madya

Golongan IV/c

Guru Utama

Golongan IV/d

5 (lima) 14 (empat

belas)

Guru Utama

Golongan IV/d

Guru Utama

Golongan IV/e

5 (lima) 20 (dua puluh)

Bagi guru madya, golongan IV/e, yang akan naik jabatan menjadi guru utama

golongan IV/d, wajib melaksanakan presentasi ilmiah

3. Muhammadiyah

a. Gambaran Umum Muhammadiyah

Salah satu lembaga pendidikan islam yang bercorak modern

adalah lembaga islam Muhammadiyah. Lembaga ini didirikan oleh

Page 40: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

26

Ahmad Dahlan dengan tujuan mencerdaskan umat Islam melalui

pendidikan. Sejak dari awal pendirian, Muhammadiyah telah

menempatkan pendidikan sebagai salah satu media untuk mencapai

tujuan organisasi ini yakni untuk menyerukan pentingnya kembali pada

Al Qur’an dan Sunnah sebagai usaha mengatasi perbuatan menyimpang

dalam kehidupan beragama umat Islam di Indonesia yang melakukan

praktik takhayul, bid’ah dan kurafat dengan tidak mendasarkan dirinya

pada madzhab atau pemikiran tertentu. Lewat pendidikan,

Muhammadiyah mampu mencerdaskan umat Islam dan bangsa

Indonesia.

Sejak dari awal pendirian, Muhammadiyah telah menempatkan

pendidikan sebagai salah satu media untuk mencapai tujuan organisasi

ini. Lewat pendidikan, Muhammadiyah mampu mencerdaskan umat

Islam dan bangsa Indonesia. Dalam rangkan berperan aktif dalam dunia

pendidikan, Muhammadiyah telah memutuskan visi, misi dan tujuan

pendidikan (Pimpinan Pusat Muhammadiyah, 2010).

1) Visi dan Misi Muhammadiyah

Pendidikan menempati posisi strategis dalam rangka

mencerdaskan umat islam bangsa Indonesia. Untuk itu agar maksud

dan tujuan tersebut tercapai maka harus memiliki visi dan misi.

Visi pendidikan Muhammadiyah adalah pengembangan

intelektual peserta didik pada setiap jenis dan jenjang pendidikan

yang dikelola oleh organisasi Muhammadiyah. Sedangkan misi

Page 41: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

27

pendidikan Muhammadiyah adalah menegakkan dan menjunjung

tinggi agama Islam melalui dakwah islam amar ma’ruf nahi munkar

di semua aspek kehidupan.

2) Tujuan Muhammadiyah

Setiap tujuan pendidikan Muhammadiyah selalu berhubungan

dengan pandangan hidup yang dianut Muhammadiyah. Tujuan umum

pendidikan Muhammadiyah secara resmi baru dirumuskan pada

tahun 1936 saat kongres Muhammadiyah di Betawi. Dalam kongres

tersebut tujuan Muhammadiyah dirumuskan sebagai berikut :

a) Mengiringi anak-anak Indonesia menjadi orang Islam yang

berkobar semangatnya.

b) Badan sehat, tegap bekerja

c) Hidup tangannya mencari rezeki sendiri, sehingga kesemuanya itu

memberi faedah yang besar dan berharga hingga bagi badannya

dan juga masyarakat hidup bersama.

Sebenarnya tujuan pendidikan Muhammadiyah sudah ada

bersama dengan lahirnya pergerakan Muhammadyah, Amir Hamzah

mengungkapkan bahwa pendidikan Muhammadiyah menurut Ahmad

Dahlan antara lain :

a) Baik budi, alim dalam agama

b) Luas pandangan, alim dalam ilmu-ilmu dunia

c) Bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakatnya.

Page 42: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

28

b. Pengembangan Guru Muhammadiyah

Proses pengembangan profesinalisme merupakan upaya untuk

meringankan bagian-bagian dari tugas yang dipikulnya, sehingga harus

berangkat dari komitmen dan semangat yang serius. Pengembangan

profesionalisme guru di sekolah Muhammadiyah belum sepenuhnya

dapat berjalan secara signifikan, meski terdapat beberapa sekolah yang

memang menonjol. Motivasi sangat diperlukan untuk menjalin kerjasama

yang baik.

Motivasi dapat diformulasikan sebagai berikut: Pertama, setiap

perasaan atau kehendak dan keinginan yang amat mempengaruhi

kemauan individu, sehingga individu tersebut didorong untuk berperilaku

dan bertindak. Kedua, pengaruh, kekuatan yang menimbulkan perilaku

individu. Ketiga, setiap tindakan atau kejadian yang menyebabkan

berubahnya perilaku seseorang, dan keempat, proses dalam menentukan

gerakan atau tingkah laku individu kepada tujuan (goals) (Mujtahid,

2010).

Keempat formulasi tersebut belum maksimal berjalan di sekolah-

sekolah di Muhammadiyah. Mutu guru yang rendah menyebabkan

rendahnya formulasi yang ada di sekolah-sekolah Muhammdiyah.

Permasalahan guru di sekolah Muhammadiyah harus diselesaikan secara

komprehensif menyangkut semua aspek terkait yaitu kesejahteraan,

kualifikasi, pembinaan, perlindungan profesi, dan administrasinya.

Page 43: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

29

B. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:

1. Aris (2013) yang berjudul “Kompetensi Profesional Guru Penjas SMA

Negeri Se-Kota Yogyakarta”. Populasi penelitian ini adalah seluruh Guru

Penjas SMA Negeri Se-Kota Yogyakarta yang berjumlah 25 orang dari 11

Sekolah Menengah Atas. Sampel didapatkan dengan teknik total sampling.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan metode

survey. Instrumen dalam penelitian ini berupa FPKG (Format Penilaian

Kinerja Guru) yang sudah dibakukan oleh Direktorat Ketenagaan Dikti

dan PMPTK. Teknik analisis data menggunakan skala likert dengan hasil

berupa persentase yang kemudian dimaknai menggunakan rumus P= ƒ/n.

Hasil penelitian diketahui kompetensi profesional guru Penjas SMA

Negeri se-Kota Yogyakarta diperoleh persentase hasil sebesar 83,4 %,

hasil tersebut dikatakan kompetensi profesional guru Penjas SMA Negeri

se-Kota Yogyakarta adalah sangat baik. Skripsi: Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Bustami (2009) yang berjudul “Pengaruh Pengembangan Profesionalisme

Guru SMP Terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan Di Kabupaten Aceh

Timur”. Populasi dalam penelitian ini adalah 165 guru di 44 SMP Negeri

di Kabupaten Aceh Timur. Penentuan Sampel dari penelitian ini

menggunakan teknik purposive sampling, sehingga diperoleh sampel

berjumlah 65 orang guru. Pengumpulan data menggunakan kuesioner.

Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier sederhana. Hasil

Page 44: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

30

penelitian menunjukkan ketersediaan guru berdasarkan kualitas yaitu

pendidikan minimal S1 sudah baik. 64,8 % guru di Kabupaten Aceh Timur

sudah berpendidikan S1. Dari segi kuantitas dari total kebutuhan guru

1150 yang tersedia 623 orang atau 54,2%, selebihnya diisi oleh tenaga

honor sebanyak 527 orang atau 45,8%. Pengambangan profesionalisme

guru mempengaruhi peningkatan mutu pendidikan sebesar 32%,

selebihnya 68% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Tesis: Universitas

Sumatera Utara Medan.

C. Kerangka Berpikir

Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang mempelajari hubungan

antara gerakan tubuh manusia dengan pikiran dan jiwa, seperti pengaruh

latihan fisik terhadap pertumbuhan dan perkembangan. Guru pendidikan

jasmani atau pendidik yang merupakan tenaga profesional yang bertugas

merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran pendidikan jasmani.

Sejalan dengan kemajuan dunia pendidikan, guru dituntut lebih dinamis dan

kreatif dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran siswa, terus menerus

mengembangkan kompetensinya untuk mengembangkan profesionalisme, dan

berusaha menghindarkan diri dari hal-hal yang tidak sesuai dengan amanat

profesinya

Pengembangan profesi guru baik dalam pengertian kualifikasi maupun

performasi adalah tanggungjawab bersama. Kegiatan pembinaan dan

pengembangan kemampuan profesional guru itu ada yang dilembagakan, ada

pula yang bersifat individual. Bentuk kegiatannya bisa berupa pendidikan dan

Page 45: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

31

pelatihan diantaranya in house training, program magang, kemitraan sekolah,

belajar jarak jauh, pelatihan berjenjang serta kegiatan selain pendidikan dan

pelatihan seperti diskusi, seminar, workshop, melakukan penelitian dan

pembuatan media pembelajaran. Kenyataan di lapangan masih terdapat

beberapa guru yang masih memiliki kompetensi rendah menerapkan prinsip-

prinsi profesional dalam menjalankan tugas profesinya.

Pembinaan dan pengembangan profesi guru dimaksud dilakukan melalui

jabatan fungsional. Dengan demikian, fokus pembinaan dan pengembangan

profesi guru terkait dengan empat kompetensi utama yang harus dimilikinya

diantaranya guru memiliki kompetensi pedagogik yakni kemampuan

pemahaman terhadap peserta didik, kompetensi kepribadian yakni kemampuan

personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan

berwibawa, kompetensi profesional yaitu penguasaan materi pembelajaran

secara luas dan mendalam dan juga kompetensi sosial yang merupakan

kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan

peserta didik.

Strategi pengembangan profesi yang sudah dimiliki guru diharapkan dapat

berkembang lebih lanjut yaitu dengan Pengembangan keprofesian

berkelanjutan (PKB). PKB adalah pengembangan kompetensi guru yang

dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, berkelanjutan untuk meningkatkan

profesionalitasnya. Jenis PKB antara lain pengembangan diri, publikasi ilmiah

dan karya inovatif.

Page 46: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

32

Gambar 1. Bagan Kerangka Berfikir

Sumber: Sudarwan Danim (2010: 30), Syaiful Sagala (2009: 31-41)

Guru

Pendidikan

Jasmani

Profesi guru

penjaskes

Strategi

Pengembangan

Profesi Guru Penjas

Pendidikan dan Pelatihan

1. in house training,

2. program magang,

3. kemitraan sekolah, 4. belajar jarak jauh,

5. pelatihan berjenjang

Kegiatan non pendidikan dan

pelatihan

1. diskusi,

2. seminar,

3. workshop,

4. penelitian

5. pembuatan media

pembelajaran

Pedagogik

Kepribadian

Profesional

Sosial

Pengembangan

Keprofesian Berkelanjutan

1. Pengembangan diri

2. Publikasi ilmiah

3. Karya Inovatif

Page 47: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan

pendekatan naturalistik. Metode deskriptif kualitatif merupakan metode

penelitian yang bermaksud untuk memahami gambaran fenomena tentang apa

yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik dalam bentuk kata-kata dan

bahasa (Moleong, 2007: 6). Pendekatan naturalistik adalah pelaksanaan

penelitian yang dilakukan secara alamiah, apa adanya, dalam situasi nominal

yang tidak dimanipulasi keadaan dan kondisinya (Arikunto, 2010: 27).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pengembangan profesi guru

pendidikan jasmani yang bertugas di yayasan Muhammadiyah wilayah UPT

Yogyakarta Barat, DIY.

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel yaitu objek penelitian atau apa yang menjadi fokus dalam

suatu penelitian sehingga variabel dalam penelitian ini adalah pola

pengembangan profesi guru PJOK sekolah dasar Muhammadiyah di UPT

Yogyakarta Barat, DIY. Dalam penelitian ini, pola pengembangan profesi

guru berarti mengetahui apa saja kegiatan pengembangan profesi guru yang

dilakukan oleh guru PJOK sekolah dasar Muhammadiyah di UPT Yogyakarta

Barat, DIY.

Pengambilan datanya melalui wawancara dan observasi secara

langsung dengan sumber datanya, jawaban responden direkam dan dirangkum

Page 48: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

34

sendiri oleh peneliti dan observasi pengamatan melibatkan semua indera.

Pencatatan hasil dapat dilakukan dengan bantuan alat elektronik.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian kualitatif subjek dan objek penelitian. Subjek

penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh penelitian. Objek

penelitian adalah objek yang dijadikan penelitian atau yang menjadi titik

perhatian dalam penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek

penelitian adalah guru PJOK sekolah dasar Muhammadiyah di UPT

Yogyakarta Barat, DIY yang berjumlah tiga orang guru PJOK, yang menjadi

objek penelitian yaitu pengembangan profesi guru pendidikan jasmani sekolah

dasar Muhammadiyah di UPT Yogyakarta Barat, DIY.

Tiga subjek penelitian yaitu :

No. Nama Guru Asal Sekolah

1 Firdaus Sulkhani, S.Pd. SD Muhammadiyah Wirobrajan III

2 Sri Wahyuni, S.Pd. SD Muhammadiyah Purwodiningratan II

3 Bandiyah, S.Pd. SD Muhammadiyah Tegalrejo

Tabel 1. Daftar subjek penelitian

D. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan alat (instrumen)

pengumpul data utama, karena peneliti adalah manusia dan hanya manusia

yang dapat berhubungan dengan informan, serta mampu memahami kaitan

kenyataan-kenyataan di lapangan dan segala sesuatu belum mempunyai

Page 49: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

35

kepastian dan masih perlu dikembangkan lebih lanjut. Sehingga hanya peneliti

sendiri sebagai alat untuk mencapainya.

E. Pemeriksaan Keabsahan Data

Pada penelitian ini untuk menetapkan pemeriksaan keabsahan data

terhadap hasil penelitian diperoleh dengan beberapa cara, pada penelitian ini

menggunakan teknik triangulasi. Salah satu teknik pemeriksaan data secara

sederhana dengan mengecek data dan membandingkan hasil wawancara

penelitian, antara responden dan data dari lapangan.

Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini ada dua cara,

pertama menggunakan triangulasi sumber, yaitu membandingkan perolehan

data pada teknik yang berbeda dalam fenomena yang sama.

Q1

Q3 Q2

Gambar 2. Pola Triangulasi Sumber Data

Keterangan :

Q1 = Guru PJOK SD Muhammadiyah

Q2 = Kepala sekolah SD Muhammadiyah

Q3 = Guru Mapel lain SD Muhammadiyah

Kedua menggunakan triangulasi dengan metode, yaitu

membandingkan data dari teknik pengumpulan data yang sama dengan sumber

yang berbeda.

Page 50: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

36

Q4

Q6 Q5

Gambar 3. Pola Triangulasi Metode

Keterangan :

Q4 = Wawancara

Q5 = Observasi

Q6 = Dokumentasi

F. Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini adalah semua data dan informasi yang

diperoleh dari responden yang dianggap mengetahui dan melakukan secara

rinci mengenai fokus penelitian, yaitu pengembangan profesi guru PJOK

sekolah dasar Muhammadiyah di UPT Yogyakarta Barat. Selain itu diperoleh

dari hasil dokumentasi yang menunjang terhadap data yang berbentuk kata-

kata yang tertulis.

1. Sumber data

a. Data primer pada penelitian ini merupakan data utama yang diperoleh

langsung di tempat penelitian dengan cara mengamati dan

mewawancarai guru PJOK tentang pengembangan profesi guru.

b. Data sekunder ini untuk memperkuat penemuan dan melengkapi

informasi yang telah dikumpulkan melalui pengumpulan data

dokumentasi dan pengumpulan arsip catatan.

Page 51: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

37

G. Teknik Pengumpulan Data

Proses penelitian ini dilakukan berbagai teknik pengumpulan data guna

mendapatkan data yang akurat dan komprehensif sesuai kenyataan di

lapangan. Berikut teknik pengumpulan data yang dilakukan :

1. Metode Interview / wawancara

Metode wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak

yakni pewawancara dan terwawancara yang memberikan jawaban atas

pertanyaan tersebut (Moleong, 2007: 186). Metode wawancara merupakan

suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi secara

langsung dengan mengungkapkan pertanyaan kepada responden.

Wawancara menggunakan pedoman pertanyaan terbuka, dapat ditanyakan

secara acak untuk mengawali data secara detail dan mendalam sehingga

didapat informasi yang seluas-luasnya melalui jawaban yang diberikan

informan penelitian dengan berpedoman pada panduan wawancara yang

sudah disiapkan.

2. Metode Observasi

Metode observasi adalah pengumpulan data yang dengan sengaja,

sistematis mengenai fenomena sosial dan gejala-gejala untuk kemudian

dilakukan pencatatan. Penggunaan metode ini bertujuan untuk melihat

kenyataan di lapangan secara langsung tanpa melalui perantara, karena

dengan metode observasi atau pengamatan ini memungkinkan gejala-

gejala penelitian yang dapat diamati dari dekat. Observasi dengan

Page 52: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

38

pengamatan langsung terhadap kegiatan pengembangan yang dilakukan

oleh responden.

3. Metode Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data yang ditujukan

kepada subyek penelitian. Dokumentasi pada penelitian ini lebih pada

pengumpulan dokumentasi pendukung data-data penelitian yang

dibutuhkan (Irawan, 2004: 69). Dokumentasi pada penelitian ini berupa

arsip guru PJOK yang pernah mengikuti pelatihan, seminar, workshop,

maupun prestasi keikutsertaan keolahragaan nasional maupun

internasional.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknis analisis kualitatif.

Bodgan dan Biklen (1982) mengemukakan analisis data kualitatif adalah

upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan

data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensistensikannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang

penting dan apa yang dipelajari, dan memustuskan apa yang dapat diceritakan

kepada orang lain (Moleong, 2007: 248). Tahap Pelaksanaan analisis data

adalah sebagai berikut:

1. Penyederhana atau Reduksi Data

Semua data yang disusun dalam bentuk transkip hasil wawancara

semi terstruktur selanjutnya diringkas sehingga diketahui kekurangan atau

kelemahan data yang dimiliki. Untuk memenuhi kekurangan atau

Page 53: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

39

kelemahan data yang dimiliki penulis dapat melakukan pengumpulan data

kembali ke lapangan. Selanjutnya, setelah data-data yang diperlukan

cukup, dilakukan codding terbuka (open coding).

Kode-kode yang diperoleh selanjutnya dikategorikan atau

dikelompokkan, kemudian langkah selanjutnya yang dilakukan adalah

mencari hubungan dari masing-masing kategori. Hasil penghubungan

kategori-kategori tersebut berupa theoretical codes, hal ini dilakukan

dengan tujuan untuk memudahkan dalam penyajian data.

2. Penyajian dan Analisis Data

Data yang telah tersaji kemudian dianalisis dan disajikan secara

deskriptif. Pada tahap ini juga dilakukan pemeriksaan keabsahan data

(keakuratan data) dengan cara membandingkan atau menghubungkan data-

data yang ada (cross check), hasil wawancara dengan data dilapangan.

Teknik pemeriksaan data yang digunakan dalam penelitian yaitu

triangulasi sebagai upaya untuk mengecek data dalam suatu penelitian,

dimana penelitian tidak hanya menggunakan satu sumber data, artinya

untuk menarik kesimpulan yang mantap, diperlukan tidak hanya satu cara

pandang.

Menurut Strauss dan Corbin terdapat 3 (tiga) macam/jenis proses

analisis data (coding) yaitu Open Coding, Axial Coding, dan Selective

Coding (dalam Poerwandari, 2005). Proses analisis data dilakukan secara

rinci, peneliti mengacu pada alur tahapan yang ditawarkan oleh Strauss

dan Corbin 1990 (dalam Poerwandari, 2005) sebagai berikut:

Page 54: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

40

a. Koding terbuka (Open Coding): secara ringkas dapat disimpulkan

bahwa koding terbuka memungkinkan kita mengidentifikasi kategori-

kategori, properti-properti dan dimensi-dimensinya.

b. Koding aksial (Axial Coding): mengorganisasikan data dengan cara

baru melalui dikembangkannya hubungan-hubungan (koneksi) diantara

kategori-kategori, atau diantara kategori dengan sub kategori-sub

kategori dibawahnya.

c. Koding selektif (Selective Coding): yakni melalui mana peneliti

menyeleksi ketegori yang paling mendasar, secara sistematis

menghubungkannya dengan kategori-kategori yang lain, dan

menvalidasi hubungan tersebut.

Page 55: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Narasumber

Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan

informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Dalam rangka

proses pengumpulan data, guna memperoleh data dan informasi yang

selengkap-lengkapnya, peneliti melakukan wawancara dan pengamatan

dengan berbagai pihak yang terkait dengan pengembangan profesi guru

PJOK. Jumlah responden yang digunakan sebanyak 3 orang guru PJOK,

dengan harapan mampu mewakili semua data-data yang diperlukan dalam

penelitian ini.

Adapun data ketiga informan tersebut antara lain:

a. Firdaus Sulkhani, S.Pd.Kor. ( A1 )

Firdaus Sulkhani, S.Pd.Kor adalah satu dari guru PJOK di SD

Muhammadiyah Wirobrajan III yang sudah memiliki akreditasi

sekolah A. Firdaus lahir di Yogyakarta pada tanggal 22 Juli 1987 dan

status pegawai merupakan guru tetap yayasan atau (GTY). Lulus

dengan baik pada tahun 2005 dari MAN Yogyakarta II menyakinkan

dirinya masuk ke Fakultas Ilmu Keolahragaan, jurusan Pendidikan

kepelatihan Olahraga (PKO) di Universitas Negeri Yogyakarta. Lima

tahun menempuh bangku kuliah akhirnya mendapatkan gelar

sarjananya. Masa kerja Firdaus Sulkhani sebagai guru PJOK yaitu 5

Page 56: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

42

tahun 3 bulan dan sekarang bertempat tinggal di Jln. Rotowiyajan

No.8 Yogyakarta.

b. Bandiyah, S.Pd. ( A2 )

Merupakan guru PJOK di SD Muhammadiyah Tegalrejo

dengan masa kerja selama 11 tahun 10 bulan. Usia beliau 49 tahun

dan lahir di Bantul, tanggal 6 Juli 1967. Pada tahun 1985 lulus dari

SLTP Imogiri dengan sempurna membuat Bandiyah melanjutkan

sekolahnya di Sekolah Guru Olahraga (SGO) Yogyakarta. Setelah

lulus SGO pada tahun 1988, Bandiyah melamar menjadi seorang

guru. Karena semangat belajarnya tinggi maka pada tahun 2008

Bandiyah menempuh D II di jurusan Pendidikan Olahraga,

Universitas Terbuka hingga 2011. Tidak puas dengan gelar diploma

Bandiyah melanjutkan studinya di FIK UNY demi gelar sarjana

pendidikannya di jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan

Jasmani (PGSD Penjas) dan pada tahun 2014 Bandiyah mendapat

gelar sarjananya. Status pegawai merupakan PNS golongan III/a.

Tempat tinggal beliau di Ngentak Gong RT.5, Sriharjo.

c. Sri Wahyuni, S.Pd. ( A3 )

Sri Wahyuni lahir di Bantul, tanggal 13 Agustus 1968 dan

sekarang berusia 48 tahun. Beliau merupakan guru PJOK di SD

Muhammadiyah Purwodiningratan II dengan lama kerja 11 tahun 4

bulan dan status pegawai adalah PNS. Sri Wahyuni yang akrab

dipanggil Bu Yuni ini merupakan teman seangkatan Bandiyah di SGO

Page 57: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

43

Yogyakarta. Di tahun 2000 Bu Yuni melanjutkan studinya di D II FIK

UNY dengan jurusan PGSD Penjas. Karena tuntutan pendidikan yang

semakin baik maka Bu Yuni mengambil Program Kelanjutan Studi di

FIK UNY untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan pada tahun

2009. Semangat untuk mencerdaskan anak bangsa menjadikan

motivasinya untuk menempuh gelar magister di Pasca Sarjana UNY,

Hingga saat ini Bu Yuni masih menempuh S2nya. Alamat tinggal

beliau di Telan, Trimulyo, Jetis, Bantul.

B. Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini penulis memfokuskan pada identifikasi pola

pengembangan profesi guru PJOK Sekolah Dasar Muhammadiyah di UPT

Yogyakarta Barat, DIY. Pola pengembangan guru PJOK, strategi

pengembangan pengembangan kompetensi utama guru dapat diidentifikasi

dari jawaban langsung guru PJOK. Berikut merupakan hasil penelitian

berdasarkan wawancara dengan informan.

1. Kompetensi dalam Pengembangan Profesi Guru

Pembinaan dan pengembangan profesi guru dimaksud dilakukan

melalui jabatan fungsional. Dengan demikian, fokus Pembinaan dan

pengembangan profesi guru terkait dengan empat kompetensi utama

yang harus dimilikinya (Sudarwan Danim, 2010: 30) Menurut Syaiful

Sagala (2009: 31-41) empat kompetensi utama yang harus dimiliki guru

diantaranya adalah:

Page 58: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

44

a. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan pemahaman

terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,

evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Hasil wawancara dengan informan A1 berkaitan dengan

pemahaman mengenai kompetensi pedagogik seorang guru,

“kompetensi pedagogik yaitu kompetensi yang dimiliki oleh guru

bagaimana mengajar dan mengevaluasi siswa”. Pendapat tersebut

didukung oleh oleh pernyataan dari informan A2 yang

mengemukakan “pada dasarnya kemampuan seorang guru dalam

pengelolaan kelas saat mengajar”. Serta di perkuat oleh informan A3

yang mengungkapkan “bagaimana saat mengajar, merencanakan,

melaksanakan, menilai, dan mengevaluasi”. Ketiga informan

mengungkapkan pendapat yang sama maknanya. Dengan begitu

maka informan sudah memahami mengenai kompetensi pedagogik.

Pengembangan kompetensi pedagogik yang dilakukan oleh

guru PJOK masih terbatas. Belum adanya jadwal secara rutin yang

dilaksanakan oleh majelis pendidikan dasar dan menengah

(dikdasmen). Seperti yang dikemukakan oleh informan A2 yang

mengemukakan “selama ini belum ada kegiatan yang mengarah

kompetensi pedagogik” dan pendapat yang dikemukakan oleh A3

“jarang tapi ada, masih belum terjadwal secara rutin”. Kedua

Page 59: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

45

pendapat tersebut diperkuat dengan data dokumentasi yang

menunjukan bahwa belum adanya piagam / sertifikat tentang

pengembangan kompetensi pedagogik dari yayasan Muhammadiyah.

Data dokumentasi menunjukan bahwa pengembangan

kompetensi pedagogik di yayasan Muhammadiyah masih diadakan

oleh dinas pendidikan maupun instansi terkait. A2 yang

mengemukakan “mengikuti kegiatan workshop, seminar, dan

sebagainya”. Serta paparan dari A3 yang menyebutkan “sekolah

member peluang waktu dan ijin mengikuti kegiatan seminar,

workshop, diklat yang diadakan oleh instansi terkait”. Pernyataan

tersebut diperkuat dengan adanya sertifikat / piagam hasil kegiatan

seminar, workshop, diklat.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PJOK tersebut

diketahui bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru

untuk mengajar dan pengembangan kompetensi pedagogik dari

yayasan Muhammadiyah masih belum berjalan dengan baik karena

masih sebatas memberikan peluang waktu dan ijin mengikuti dalam

kegiatan pengembangan seperti workshop, pelatihan, seminar dan

sosioalisai.

Wawancara dengan responden berkaitan pengembangan

kompetensi pedagogik mengenai model atau metode pembelajaran

pendidikan jasmani dan cara pengembangannya ketiga informan

menyatakan pernyataan yang sama A1 memaparkan “memahami dulu

Page 60: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

46

karakter siswanya”. Didukung paparan A2 “Kalau saya pribadi

harus mengenal karakteristik anak didik kita,’ serta diperkuat dengan

pernyataan A3 “saya sesuaikan dengan karakter anak seusia SD”.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut diketahui bahwa guru

PJOK di sekolah dasar yayasan Muhammadiyah menerapkan model

atau metode pembelajaran dengan mengetahui karakter peserta didik,

sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan nyaman dan

menyenangkan. Pengembangan model atau metode pembelajaran

dengan cara mengikuti kegiatan pembinaan dan pengembangan

seperti workshop, seminar, diklat, diskusi dengan teman serta berbagi

pengalaman. Namun kegiatan pengembangan tersebut masih dikelola

oleh dinas pendidikan maupun instansi seperti LPPMP, dibuktikan

dengan wawancara dari Kepala sekolah SD Wirobrajan III, Suwarjo,

“Pengembangan kompetensi merupakan tuntutan yang harus

dijalankan untuk menambah keluasan dan kreatifitas serta keefektifan

dalam menjalankan tugasnya, pengembangan guru merupakan

program improvisasi diri (self improvement) yang tiada henti”.

Pola pengembangan kompetensi pedagogik di sekolah dasar

yayasan Muhammadiyah dapat diuraikan dengan gambar sebagai

berikut :

Page 61: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

47

Gambar 5. Pola pengembangan kompetensi pedagogik

1) Workshop

2) Seminar

3) Diklat

4) Memahami karakteristik siswa

5) Pengembangan pembelajaran

Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru melakukan

pengembangan profesi sebagai guru PJOK dengan mengikuti

pendidikan dan pelatihan maupun kegiatan selain pendidikan dan

pelatihan seperi diklat kesehatan, workshop, dan seminar. Selain itu

guru juga mengembangkan kompetensi pedagogik dengan mamahami

karakteristik siswa dan melakukan pembelajaran serta mengevaluasi

pembelajaran. Hal tersebut menunjukan bahwa guru PJOK

Muhammadiyah di wilayah UPT Yogyakarta Barat, DIY masih

belum mengetahui bahwa mengembangkan kompetensi pedagogik

Page 62: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

48

dengan mamahami karakteristik siswa dan melakukan pembelajaran

serta mengevaluasi pembelajaran adalah implementasi dari kegiatan

pengembangan pendidikan dan pelatihan maupun kegiatan selain

pendidikan dan pelatihan.

Hal tersebut senada dengan Badan PSDMPK-PMP yang

menyatakan guru harus mampu mengoptimalkan potensi peserta didik

untuk mengaktualisasikan kemampuannya di kelas, dan harus mampu

melakukan penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan. Kemampuan yang harus dimiliki guru berkenaan dengan

aspek-aspek yang diamati, yaitu:

1) Penguasaan terhadap karakteristik peserta didik dari aspek fisik,

moral, sosial, kultural, emosional dan intelektual.

2) Penguasaan terhadap teori belajar dan prinsip-prinsip

pembelajaran yang mendidik.

3) Mampu mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang

pengembangan yang diampu.

4) Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik.

5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang

mendidik.

6) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

Page 63: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

49

7) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta

didik.

8) Melakukan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar,

memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan

pembelajaran.

9) Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas

pembelajaran.

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan diketahui bahwa

guru PJOK Muhammadiyah di UPT Yogyakarta Barat, DIY sudah

mengikuti sebagian aspek pengembangan kompetensi pedagogik yang

harus dimiliki seorang guru professional. Kompetensi pedagogik

yang dimiliki yaitu kemampuan guru dalam memahami peserta didik

dari berbagai aspek. Guru juga menunjang pengembangan

kompetensi dengan mengikuti pelatihan non pendidikan meliputi

workshop, seminar dan diklat sudah diikuti dan berusaha untuk

mengembangkan proses pembelajaran. Namun kegiatan

pengembangan tersebut bukan didasari oleh Muhammadiyah tetapi

dari dinas pendidikan dan instansi terkait.

b. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang

mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan

berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.

Page 64: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

50

Hasil wawancara dengan responden berkaitan dengan

kompetensi kepribadian seorang guru, seperti pendapat yang

diutarakan oleh A1 “untuk kepribadian mungkin dengan pengajian.

Di sekolah dan di Muhammadiyah ada pengajian khusus bagi guru

dan karyawan yang rutin diadakan”. Kutipan tersebut senada dengan

pendapat A2 dan A3 “Kepribadian, di Muhammadiyah ikut hadir

dalam pengajian rutinya, setiap bulannya sekota, dari dinas ada

namanya pembinaan mental dan pembinaan rohani.”.

Pendapat ketiga informan didukung dengan pendapat yang

dikemukakan oleh Sukarmin “Benar, Muhammadiyah selalu

mengadakan pengajian rutin setiap bulannya”.

Berdasarkan hasil wawancara di atas di ketahui bahwa

kegiatan yang diikuti untuk mengembangkan kompetensi kepribadian

yaitu pengajian rutin yang diadakan oleh yayasan Muhammadiyah

(PDM) setiap satu bulan sekali. Namun Bandiyah dan Sri Wahyuni

mendapatkan kegiatan pengembangan kepribadian berupa pengajian

rohani dan pembinaan mental oleh dinas pendidikan, sebab Bandiyah

dan Sri Wahyuni merupakan guru berstatus PNS.

Pola pengembangan kompetensi kepribadian di sekolah dasar

yayasan Muhammadiyah dapat diuraikan dengan gambar sebagai

berikut :

Page 65: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

51

Gambar 6. Pola pengembangan kompetensi kepribadian

1) Mengikuti pengajian rutin

2) Pembinaan rohani dan pembinaan mental

3) Mengajar sambil berdakwah

Hasil penelitian diketahui guru memiliki kepribadian yang

baik dilihat dari komitmen sebagai seorang guru PJOK. Religious

guru dengan mengikuti kegiatan pengajian yang rutin diadakan,

mengikuti pembinaan rohani dan pembinaan mental, memiliki prinsip

mengajar sambil berdakwah, menjadi tauladan yang baik bagi siswa

maupun masyarakat, rasa bangga menjadi guru, hal tersebut

menampilkan kepribadian guru yang bertindak sesuai dengan norma

agama dan sosial.

Guru PJOK dituntut untuk disiplin melaksanakan tugas dan

kewajibannya. Guru PJOK harus mempunyai kemampuan yang

berkaitan dengan kemantapan dan integritas kepribadian seorang

guru. Aspek-aspek yang diamati adalah:

Page 66: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

52

1) Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan

kebudayaan nasional Indonesia.

2) Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia,

dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.

3) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa,

arif, dan berwibawa.

4) Menunjukan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga

menjadi guru, dan rasa percaya diri.

5) Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, guru PJOK sudah

melakukan kegiatan pengembangan mengenai kompetensi

kepribadian dengan mengikuti pengajian dan pembinaan rohani dan

mental serta memiliki sebagian aspek-aspek yang berkaitan dengan

kompetensi kepribadian sebagai guru. Diketahui bahwa guru PJOK

Muhammadiyah di UPT Yogyakarta Barat, DIY memiliki kompetensi

kepribadian yaitu prinsip mengajar sambil berdakwah, bangga

menjadi seorang guru, bersungguh-sungguh dalam bekerja, menjadi

tauladan bagi siswa dan masyarakat. Hal tersebut menunjukkan

bahwa hasil penelitian dilapangan sudah sesuai dengan aspek-aspek

kompetensi kepribadian yang ditetapkan oleh Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2012.

Page 67: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

53

c. Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional adalah penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan

materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan

yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan

metodologi keilmuannya.

Hasil wawancara dengan responden berkaitan dengan

kompetensi kepribadian seorang guru, seperti pernyataan dari

informan A, “Saya selalu belajar, membaca di internet, mengikuti

seminar, workshop, diskusi, dan lainnya apabila ada undangan yaa,

undangan biasanya dari dinas, atau kerja sama dengan instansi

lainya”.

Pendapat dari A1 sependapat dengan pendapat dari A2 yang

mengemukakan pendapat, “Seperti tadi mengikuti diklat, penataran,

seminar, dan tentunya menerapkan apa yang didapat dari kegiatan

tersebut, kan disana kita dapat pengetahuan dan wawasan, jadi kita

terapkan bahkan saya sering share dengan guru yang lain.

Kebanyakan kegiatan pengembangan profesional masih dari dinas.”

Hal tersebut berbeda dengan pernyataan yang dilontarkan oleh

A3, yang mengemukakan “Kalau kompetensi profesional biasanya

saya mengembangkan diri melalui kegiatan kerja guru atau KKG

Penjas se UPT atau KKG penjas kota, atau kecamatan. Selain itu

Page 68: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

54

saya juga bersekolah lagi, agar dapat menjadi lebih profesional

lagi”.

Berdasarkan hasil wawancara di atas di ketahui bahwa dua

orang guru PJOK mengikuti kegiatan untuk mengembangkan

kompetensi profesional yaitu ikut serta dalam diklat, seminar,

workshop bila mendapatkan undangan dan mendapat ijin dari sekolah,

dikarenakan kegiatan tersebut diselenggarakan oleh dinas pendidikan

maupun instansi terkait. Namun seorang guru PJOK mengembangkan

dalam kegiatan KKG penjas kota maupun KKG penjas se UPT.

Pola pengembangan kompetensi profesional yang dapat

digambarkan dari hasil wawancara dengan guru PJOK sekolah dasar

Muhammadiyah.

Gambar 8. Pola Pengembangan Kompetensi Profesional

1) Mengikuti workshop penyusunan RPP, silabus, dan mengikuti

KKG

2) Mengikuti diklat kurikulum, metodologi pembelajaran

Workshop

penyusunan RPP,

Silabus

Diklat Kurikulum

Metodelogi

Pembelajaran

Diskusi dalam

kegiatan KKG, dan

belajar mandiri

Page 69: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

55

3) Diskusi dalam kegiatan KKG dan belajar mandiri

Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru mengembangkan

kompetensi profesional dengan mengikuti workshop dan diklat guna

memperdalam penguasaan materi yang memdukung pembelajaran.

Sedangkan guru PJOK lainnya mengembangkan kompetensi

profesional dengan diskusi melalui kegiatan KKG.

Kemampuan yang harus dimiliki pada dimensi kompetensi

profesional atau akademik dapat diamati dari aspek-aspek berikut ini.

1) Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang

mendukung mata pelajaran yang diampu.

2) Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata

pelajaran/ bidang pengembangan yang diampu.

3) Mengembangkan materi pelajaran yang diampu secara kreatif.

4) Mengembangkan keprofesian secara berkelanjutan dengan

melakukan tindakan reflektif

5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

berkomunikasi dan mengembangkan diri.

Berdasarkan aspek di atas, guru PJOK yang memiliki

kompetensi profesional dalam proses pengembangan proses

pembelajaran baru satu orang. Hasil penelitian di lapangan, guru

PJOK sudah memiliki aspek-aspek kompetensi professional meliputi

mengembangkan pembelajaran secara kreatif dan manfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi. Hal tersebut menunjukkan

Page 70: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

56

bahwa hasil penelitian dilapangan sudah sesuai dengan kriteria

kompetensi sosial guru profesional.

d. Kompetensi Sosial

Kompetensi Sosial adalah kemampuan guru untuk

berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,

tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat

sekitar.

Hasil wawancara dengan responden berkaitan dengan inti dari

kompetensi sosial seorang guru, seperti jawaban A1, “Untuk sosial

dari pengajian, mengikuti majelis-majelis dari Muhammadiyah,

sekolah dan yayasan memfasilitasi dengan adanya kegiatan

pengajian yang rutin diadakan”.

Pendapat tersebut disambung dengan pendapat A2 yang

mengemukakan pendapat “Selalu berinteraksi dengan baik, semua

kita layani dengan baik dari anak didik, wali murid dan lainya.

Kemudian ikut diskusi dengan teman-teman berbagi pengalaman,

sekolah mungkin dengan pengajian-pengajian rutinnya.”

Kedua pendapat diatas dilengkapi dengan pendapat yang

dilontarkan oleh A3 yang mengemukakan “seperti halnya tadi

dengan kompetensi kepribadian, lewat pengajian-pengajian atau

pertemuan yang bersifat keagamaan, Muhammadiyah sering

mengadakan sebulan sekali itu pengajian Muhammadiyah sekota

kalau yang dari dinas itu kan sebulan sekali ada pengajian

Page 71: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

57

pembinaan rohani dan pembinaan mental.” Ketiga pernyataan

tersebut diperkuat dengan pendapat yang diutarakan sukarmin

“Muhammadiyah dan sekolah rutin menyelenggarakan pengajian

setiap bulannya.”

Secara keseluruhan hasil wawancara menunjukkan bahwa

guru PJOK sudah mengembangkan kompetensi sosial dengan

mengikuti pengajian rutin yang diadakan oleh yayasan

Muhammadiyah, pembinaan rohani dan pembinaan mental serta

selalu berinteraksi dengan baik dengan peserta didik, wali murid,

rekan guru, dan masyarakat di lingkungan sekolah.

Pola pengembangan kompetensi sosial yang dapat

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 7. Pola pengembangan kompetensi sosial

1) Menghadiri pengajian rutin dari Muhammadiyah

2) Pembinaan rohani dan pembinaan mental

3) Komunikasi dengan komunitas sekolah dan komunitas profesi

Menghadiri

pengajian rutin dari

Muhammadiyah

Pembinaan rohani

dan mental dari

Dinas pendidikan

Berinteraksi dengan

komunitas sekolah

dan profesi

Page 72: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

58

Kemampuan sosial meliputi kemampuan guru dalam

berkomunikasi, bekerja sama, bergaul simpatik, dan mempunyai jiwa

yang menyenangkan. Kriteria kinerja guru PJOK dalam kaitannya

dengan kompetensi sosial disajikan berikut ini.

1) Bertindak objektif serta tidak diskriminatif karena pertimbangan

jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga,

dan status sosial ekonomi.

2) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama

pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.

3) Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik

Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.

4) Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain

secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, guru PJOK sudah

memiliki aspek-aspek yang berkaitan dengan kompetensi sosial

sebagai guru profesional. Diketahui kompetensi sosial yang dimiliki

guru PJOK meliputi kemampuan guru dalam berkomunikasi dengan

anak didik dan guru, berkomunikasi dengan komunitas profesi guru

pendidikan jasmani dan kemampan beradaptasi dengan lingkungan di

sekitar sekolah. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil penelitian

dilapangan sudah sesuai dengan kriteria kompetensi sosial guru

profesional.

Page 73: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

59

Secara keseluruhan hasil wawancara menunjukkan bahwa

guru PJOK sudah banyak kegiatan yang dilakukan untuk

mengembangkan kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

profesional, kepribadian, dan sosial. Kegiatan yang dilakukan

meliputi workshop, pelatihan, seminar, sosioalisasi, KKG guru

penjas, mengenal karakteristik siswa, menambah pengetahuan dan

wawasan dengan membaca literatur dan membuka internet, serta

mengikuti kegiatan pengajian. Namun banyak kegiatan

pengembangan yang diikuti merupakan program dari dinas

pendidikan dan instansi terkait.

2. Pola Rekruitmen Guru Muhammadiyah

Hasil temuan dilapangan menunjukkan ada tiga cara open

recruitment guru di Muhammadiyah. Cara pertama sesuai dengan

ketentuan dan prosedur yang berlaku di Majelis Pendidikan Dasar dan

Menengah (dikdasmen), Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) kota

Yogyakarta maka untuk menjadi seorang guru di Muhammadiyah harus

melalui beberapa tahapan. Berikut ini tahapan menjadi seorang guru di

Muhammadiyah :

Page 74: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

60

Gambar 2. Perjalanan Karir Guru di Muhammadiyah ( I )

Hasil penelitian menunjukan perjalanan calon guru untuk menjadi

seorang guru di yayasan Muhammadiyah berawal dari sekolah

Muhammadiyah. Pihak pengelola sekolah yang membutuhkan seorang

guru kemudian menginformasikan kepada Majelis Dikdasmen di PDM

guna untuk mencarikan guru yang dibutuhkan sekolah. Majelis Dikdasmen

yang menduduki di kantor PDM tingkat kota mengadakan open

recruitment terhadap para calon guru. Calon guru yang telah mengajukan

diri kemudian melakukan serangkaian tes. Informasi dari sekretariatan

Majelis Dikdasmen PDM kota Yogyakarta tes tersebut meliputi tes baca

dan tulis Al-Quran, tes sholat dan bacaan sholat, hafalan surat–surat

pendek Al-Quran, Kemuhammadiyahan, keaktifan di organisasi

Muhammadiyah, serta psikotes.

Page 75: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

61

Calon guru yang lolos dari tes tersebut kemudian ditujukan ke

sekolah untuk menjalani seleksi. Hal ini dikarenakan sekolah mencari

calon guru yang terbaik. Calon guru yang diterima di sekolah

Muhammadiyah mendapatkan Surat Keputusan (SK) mengajar dan

berstastus guru tidak tetap yayasan. Guru berstatus GTT mendapatkan gaji

pokok sesuai dengan kemampuan sekolah dimana guru tersebut bertugas.

Tidak ada standarisasi dalam penggajian di yayasan Muhammadiyah.

Setiap tahunnya, PDM kota memberikan kesempatan bagi GTT

untuk menjadi guru tetap yayasan (GTY). Syarat pengajuan guru yang

berstatus GTT menjadi guru tetap yayasan (GTY) yaitu menimal masa

mengabdi lima tahun dan menjalani serangkaian tes di PDM. Guru yang

belum lolos tes tersebut dapat mengulang kembali di tahun berikutnya.

Bagi guru yang berhasil menjalani tes mendapatkan SK GTY yang dapat

menjadi syarat untuk mengajukan Nomor Unik Pendidik dan Tenaga

Kependidikan (NUPTK) dan Sertifikasi. Penggajian untuk guru yang

berstastus GTY untuk saat ini juga belum ada standarisasi dalam

penggajian. Hal tersebut karena kemampuan tiap sekolah Muhammadiyah

berbeda-beda.

Hasil temuan dilapangan yang kedua mengenai recruitment guru di

yayasan Muhammadiyah. Cara yang kedua ini hampir sama dengan

prosedur yang digunakan oleh Muhammadiyah untuk merekrut seorang

guru. Perbedaannya terletak pada pencarian calon guru yang langsung

dilakukan oleh sekolah, bukan dari Majelis Dikdasmen di PDM. Biasanya

Page 76: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

62

berasal dari relasi guru atau pegawai yang berada di sekolah tersebut.

Sekolah beranggapan bahwa yang berasal dari relasi dapat lebih

dipertanggungjawabkan daripada yang berasal dari PDM. Berikut tahapan

perjalanan calon guru untuk dapat mengabdi di yayasan Muhammadiyah :

Gambar 3. Perjalanan Karir Guru di Muhammadiyah ( II )

Hasil temuan dilapangan yang ketiga mengenai recruitment guru di

yayasan Muhammadiyah ini menunjukan bahwa sekolah membutuhkan

guru yang berpengalaman dan profesional. Oleh karena itu sekolah melalui

kepala sekolah mengajukan permohonan bantuan guru yang berstatus

Pegawai Negeri Sipil (PNS) kepada Dinas Pendidikan guna membantu

Page 77: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

63

kegiatan belajar dan mengajar di sekolah Muhammadiyah. Berikut adalah

tahapan guru berstatus PNS bertugas di sekolah Muhammadiyah :

Gambar 4. Perjalanan Karir Guru di Muhammadiyah ( III )

Berdasarkan skema perjalanan guru PNS bertugas ataupun

diperbantukan di sekolah Muhammadiyah diatas dapat dilihat bahwa

sekolah Muhammadiyah berharap terdapat kemajuan dalam kegiatan

belajar dan mengajar di sekolah Muhammadiyah. Hal ini karena sekolah

Muhammadiyah melalui kepala sekolah mengajukan permohonan bantuan

guru berstatus PNS kepada Dinas Pendidikan. Dikarenakan guru PNS

dinilai lebih berpengalaman dan lebih professional dalam menjalankan

tugasnya.

Page 78: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

64

Guru yang berstatus PNS diperalihkan tugas dari sekolah negeri ke

sekolah Muhammadiyah berdasarkan surat tugas. Penugasan tersebut tidak

berpengaruh terhadap pangkat, golongan ruang, gaji pokok yang menjadi

haknya. Selain itu segala administrasi guru PNS tersebut berada di sekolah

induk, sekolah negeri dimana guru PNS tersebut ditugaskan. Dalam

penggajian, guru PNS yang diperbantukan di sekolah Muhammadiyah

tetap mendapatkan gaji dari pemerintah, namun guru PNS tetap

mendapatkan upah dari sekolah Muhammadiyah dimana guru PNS

ditugaskan. Selain itu didalam surat tugas guru PNS yang ditugaskan di

sekolah Muhammadiyah hanya terdapat tanggal penetapan tidak ada

batasan waktu sampai kapan guru PNS tersebut diperbantukan. Dengan

begitu guru PNS tersebut selalu siap sedia kapanpun akan ditarik dan

ditugaskan kembali ke sekolah negeri maupun sekolah swasta yang lain.

3. Pola Pengembangan Guru PJOK di Muhammadiyah

Di Indonesia, khusus untuk guru, dilihat dari dimensi sifat dan

substansinya, alur untuk mewujudkan guru yang benar-benar profesional,

yaitu: (1) penyediaan guru berbasis perguruan tinggi, (2) induksi guru

pemula berbasis sekolah, (3) profesionalisasi guru berbasis prakarsa

institusi, dan (4) profesionalisasi guru berbasis individu atau menjadi

guru madani.

Guru dimaksud harus memiliki kualifikasi akademik sekurang-

kurangnya S1/D-IV dan bersertifikat pendidik. Jika seorang guru telah

memiliki keduanya, statusnya diakui oleh negara sebagai guru

Page 79: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

65

profesional. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen maupun Peraturan Pemerintah No. 74 tentang Guru, telah

mengamanatkan bahwa ke depan, hanya yang berkualifikasi S1/D-IV

bidang kependidikan dan nonkependidikan yang memenuhi syarat

sebagai guru. Itu pun jika mereka telah menempuh dan dinyatakan lulus

pendidikan profesi.

Hasil penelitian dilapangan bahwa guru PJOK Muhammadiyah di

UPT Yogyakarta Barat yang dijadikan responden dalam penelitian sudah

lulus S1 bidang kependidikan pendidikan jasmani dan olahraga.

Dokumentasi penelitian ini juga menunjukkan bahwa guru PJOK sudah

bersitifikat pendidik. Hal tersebut menunjukkan bahwa guru PJOK sudah

memiliki kualifikasi akademik sebagai tenaga guru kependidikan dan

diakui statusnya sebagai guru professional. Pendidikan profesi guru

diakhiri dengan uji kompetensi pendidik. Hasil penelitian juga

menunjukkan bahwa dua guru sudah pernah mengikuti uji kompetensi

guru, dan satu lainnya belum mengikuti.

Pengakuan atas kedudukan guru PJOK sebagai tenaga profesional

berfungsi mengangkat martabat dan peran guru sebagai agen

pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Selama

menjalankan tugas-tugas profesional, guru dituntut melakukan

profesionalisasi. Diperlukan upaya yang terus-menerus agar guru PJOK

tetap memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan

tuntutan kurikulum serta kemajuan IPTEK yaitu dengan pembinaan dan

Page 80: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

66

pengembangan profesional guru. Pembinaan dan pengembangan

keprofesian guru meliputi pembinaan kompetensi-kompetensi pedagogik,

kepribadian, sosial, dan professional.

Berikut merupakan pola pengembangan guru di yayasan

Muhammadiyah, yang dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 8. Pola pengembangan profesi guru PJOK di

Muhammadiyah

C. Pembahasan

1. Kompetensi dalam Pengembangan Profesi Guru

Guru profesional bukanlah hanya untuk satu kompetensi saja yaitu

kompetensi profesional, tetapi guru profesional semestinya meliputi semua

kompetensi. Empat kompetensi guru yang perlu diketahui, dipahami,

dikuasi oleh guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi

Pembinaan dan

Pengembangan

Pengembangan

Profesi

Kompetensi Pedagogik

Kompetensi Kepribadian

Kompetensi Profesional

Kompetensi Sosial

Strategi

Pengembangan

Profesi

Workshop, Diklat,

Seminar

Pengajian, Pembinaan

Rohani dan Mental

Kegiatan KKG

Page 81: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

67

kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial untuk dapat

melaksanakan tugas-tugas profesionalnya (Syaiful Sagala, 2008;30). Guru

dituntut terus menerus mengembangkan kompetensinya untuk

mengembangkan profesionalisme, di samping terus berusaha

menghindarkan diri dari hal-hal yang tidak sesuai dengan amanat

profesinya.

Pengembangan profesionalisme guru PJOK yang ada di yayasan

Muhammadiyah yaitu pengembangan kompetensi pedagogik meliputi ikut

serta dalam workshop, pelatihan, seminar dan sosioalisi. Hasil penelitian

diketahui guru memiliki kepribadian yang baik dilihat dari komitmen

sebagai seorang guru PJOK. Religious guru dengan mengikuti kegiatan

pengajian yang rutin diadakan, mengikuti pembinaan rohani dan

pembinaan mental, memiliki prinsip mengajar sambil berdakwah, menjadi

tauladan yang baik bagi siswa maupun masyarakat, rasa bangga menjadi

guru PJOK, hal tersebut menampilkan kepribadian guru yang bertindak

sesuai dengan norma agama dan sosial. Hal tersebut menunjukkan bahwa

hasil penelitian dilapangan sudah sesuai dengan aspek-aspek kompetensi

kepribadian yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Tahun 2012.

Kompetensi profesional pengembangan melalui kegiatan

workshop, diklat, dan kerja guru atau KKG Penjas se UPT atau KKG

Penjas kota. Berdasarkan aspek tersebut, guru PJOK yang memiliki

kompetensi profesional dalam proses pengembangan proses pembelajaran

Page 82: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

68

baru satu orang. Hasil penelitian di lapangan, guru PJOK sudah memiliki

aspek-aspek kompetensi profesional meliputi mengembangkan

pembelajaran secara kreatif dan manfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil penelitian dilapangan

sudah sesuai dengan kriteria kompetensi sosial guru profesional.

Kompetensi sosial dengan selalu berinteraksi dengan komunitas

sekolah dan komunitas profesi serta pengajian-pengajian rutin dan

pembinaan rohani dan mental. Badan PSDMPK-PMP (2012)

mengungkapkan bahwa guru harus mampu mengoptimalkan potensi

peserta didik untuk mengaktualisasikan kemampuannya di kelas, dan

harus mampu melakukan penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang

telah dilakukan.

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, guru PJOK sudah

memiliki aspek-aspek yang berkaitan dengan kompetensi sosial sebagai

guru profesional. Diketahui kompetensi sosial yang dimiliki guru meliputi

kemampuan guru dalam berkomunikasi dengan anak didik dan guru,

berkomunikasi dengan komunitas profesi guru pendidikan jasmani dan

kemampan beradaptasi dengan lingkungan di sekotar sekolah. Hal tersebut

menunjukkan bahwa hasil penelitian dilapangan sudah sesuai dengan

kriteria kompetensi sosial guru profesional.

Uraian di atas memberikan gambaran bahwa guru pendidikan

jasmani yang ada di UPT Yogyakarta Barat berusaha untuk

mengembangkan profesinya. Kompetensi yang dimiliki oleh guru PJOK

Page 83: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

69

dapat menjadi daya dukung dalam mengembangkan profesinya sebagai

guru PJOK. Penguasaan kompetensi dan penerapan pengetahuan serta

keterampilan guru, sangat menentukan tercapainya kualitas proses

pembelajaran atau pembimbingan peserta didik, dan pelaksanaan tugas

tambahan yang relevan bagi sekolah/madrasah, khususnya bagi guru

dengan tugas tambahan tersebut.

Fasilitas yang memadai juga dapat menjadi faktor penunjang agar

guru dapat memiliki kompetensi yang profesional. Hasil wawancara

diketahui bahwa yayasan Muhammadiyah menyediakan fasilitas untuk

mengembangkan kompetensi namun belum terjadwal secara rutin, adanya

workshop, diklat maupun seminar. Salah satu guru PJOK menyebutkan

belum ada kegiatan untuk guru PJOK di yayasan Muhammadiyah, namun

ada kegiatan perkumpulan kepala sekolah untuk meningkatkan kompetensi

guru. Akan tetapi fasilitas untuk mengembangkan kompetensi belum

terjadwal secara rutin.

Yayasan Muhammadiyah merupakan salah satu instansi yang dapat

menunjang profesionalisme guru PJOK terutama di sekolah-sekolah

Muhammadiyah. Kegiatan yang pernah diikuti guru seperti kegiatan

workshop, seminar, diklat dan POR Guru. Hal tersebut menunjukkan

bahwa kegiatan yang diadakan yayasan Muhammadiyah belum banyak

diadakan. Namun kegiatan pengembangan tersebut bukan didasari oleh

Muhammadiyah tetapi dari dinas pendidikan dan instansi terkait

Page 84: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

70

Adanya kegiatan yang diadakan oleh yayasan Muhammadiyah

akan berdampak pada pengembangan profesionalisme guru. Sikap

profesional sebagai seorang pendidik, sebagai pengajar diharapkan dapat

terbangun. Profesionalisme menunjuk kepada derajat atau tingkat

penampilan seseorang sebagai seorang profesional dalam melaksanakan

profesi sebagai guru. Misalnya profesionalime guru dewasa ini masing

rendah dan memprihatinkan.

Peningkatan kompetensi guru PJOK dapat dimotivasi secara

internal maupun eksternal. Guru PJOK seharusnya mengadakan refleksi

terhadap kinerja sendiri secara terus menerus dan memanfaatkan hasil

refleksi untuk meningkatkan keprofesiannya. Selain itu dukungan

eksternal baik dari sekolah, yayasan Muhammadiyah maupun instansi

pemerintah dapat memotivasi profesionalitas guru, sehingga kompetensi

yang dimiliki selalu meningkat.

2. Pola Rekruitmen Guru di Yayasan Muhammadiyah

Guru PJOK sebagai pendidik profesional mempunyai citra yang

baik di masyarakat apabila dapat menunjukkan kepada masyarakat

bahwa ia layak menjadi panutan dan teladan. Seorang guru PJOK harus

mengetahui bagaimana dia bersikap yang baik terhadap profesinya, dan

bagaimana seharusnya sikap profesi itu dikembangkan sehingga mutu

pelayanan setiap anggota kepada masyarakat semakin lama semakin

meningkat

Page 85: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

71

Kemendikbud (2012) mengungkapkan bahwa untuk menjadi guru

profesional, perlu perjalanan panjang. Dengan demikian, kebijakan

pembinaan dan pengembangan profesi guru harus dilakukan secara

kontinyu, dengan serial kegiatan tertentu. Diawali dengan penyiapan

calon guru, rekruitmen, penempatan, penugasan, pengembangan profesi

dan karir. Keterangan di atas menunjukkan bahwa profesi sebagai

seorang guru PJOK diawali dengan perencanaan SDM melalui

penyiapan calon guru dan proses rekruitmen. Di yayasan Muhammadiyah

juga melaksanakan proses rekruitmen sesuai dengan ketentuan dan

prosedur yang ditentukan oleh Muhammadiyah.

Guru PJOK yang berada di bawah naungan Muhammadiyah

dalam proses recruitment pegawai ada beberapa cara yang dapat

dilakukan. Hasil temuan dilapangan menunjukan ada tiga cara open

recruitment guru di Muhammadiyah, dan untuk menjadi seorang guru di

Muhammadiyah harus melalui beberapa tahapan. Cara pertama sesuai

dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku di Majelis Pendidikan Dasar

dan Menengah (dikdasmen), Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM)

kota Yogyakarta yaitu Majelis dikdasmen (PDM) membuka lowongan

bagi calon guru.

Cara yang kedua ini hampir sama dengan prosedur yang

digunakan oleh Muhammadiyah untuk merekrut seorang guru.

Perbedaannya terletak pada pencarian calon guru yang langsung

dilakukan oleh sekolah, namun tetapi menjalani ketentuan dan prosedur

Page 86: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

72

yang berlaku di Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (dikdasmen).

Cara yang ketiga mengenai recruitment guru di yayasan Muhammadiyah

ini sekolah melalui kepala sekolah mengajukan permohonan bantuan

guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) kepada Dinas

Pendidikan guna membantu kegiatan belajar dan mengajar di sekolah

Muhammadiyah.

Prosedur yang ditetapkan Majelis Dikdasmen di PDM dalam

proses rekrutmen pegawai meliputi tahapan proses tes. Tes perhitungan

tersebut tes baca dan tulis Al-Quran, tes sholat dan bacaan sholat, hafalan

surat – surat pendek Al-Quran, Kemuhammadiyahan, keaktifan di

organisasi Muhammadiyah, serta psikotes. Guru yang berhasil lulus

dalam tes tersebut akan diberikan SK mengajar menjadi Guru Tidak

Tetap. Sedangkan proses rekrutmen guru PJOK dengan mengajukan

permohonan bantuan ke Dinas Pendidikan. Guru PJOK yang dipilih

kemudian diperalihkan tugas dari sekolah negeri ke sekolah

Muhammadiyah berdasarkan surat tugas.

Guru PJOK yang sudah ditempatkan dan ditugaskan di yayasan

Muhammadiyah baik dari Majelis Dikdasmen maupun Dinas Pendidikan

dituntut untuk menjadi guru yang professional. Oleh karena itu guru

PJOK harus berupaya untuk mengembangkan profesinya sebagai tenaga

kependidikan yang professional. Pola pengembangan profesi guru PJOK

dibutuhkan demi meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan jasmani

Page 87: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

73

yang berimplikasi kepada kemajuan prestasi olahraga dan pembangunan

moral bangsa Indonesia.

Page 88: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

74

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelelitian maka dalam penelitian ini penulis

dapat memberikan kesimpulan bahwa pola pengembangan profesi guru PJOK

Muhammadiyah di UPT Yogyakarta Barat, DIY yaitu sama dengan program

pembinaan dan pengembangan profesi guru di instansi negeri.

Pengembangan profesi di Muhammadiyah belum berjalan dengan baik,

karena struktur dan prosedurnya belum tersusun dengan baik. Pengembangan

profesi di Muhamadiyah masih menginduk pada dinas pendidikan dan

instansi terkait seperti (LPPMP) padahal di Muhammadiyah terdapat majelis

Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) yang menaungi pendidikan di

Muhammadiyah.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan tersebut, maka dalam

penelitian ini penulis dapat memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi guru PJOK diharapkan terus menciptakan dan mengembangkan

kreatifitas, aktif mengikuti kegiatan seminar atau diklat yang

diselenggarakan baik dari yayasan maupun pemerintah, sehingga dapat

meningkatkan kompetensi guru.

2. Bagi sekolah diharapkan membuat kegiatan pengembangan keprofesian

guru PJOK, maupun mengajukan pada pihak yayasan agar mengadakan

diklat, seminar, atau workshop untuk meningkatkan kompetensi guru

Page 89: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

75

serta lebih memotivasi dan mengarahkan guru PJOK dalam

pengembangan keprofesian, dengan begitu maka kualitas pembelajaran

pendidikan jasmani di sekolah akan lebih baik.

3. Bagi yayasan Muhammadiyah diharapkan menyusun serta

mengaplikasikan program kegiatan bagi pengembangan profesi guru

PJOK, karena program pengembangan profesi guru yang diberikan belum

banyak. Hal tersebut dapat menunjang keprofesionalan guru untuk

mengembangkan pembelajaran pendidikan jasmani kepada siswa.

C. Keterbatasan Penelitian

1. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan observasi dan wawancara,

sehingga dapat dimungkinkan yang dimiliki pedoman amat sedikit sebagai

pelindung terhadap khayalan pribadi, membiarkan begitu saja munculnya

data yang tidak valid dan tak dapat dipercaya untuk sidang pembaca ilmiah

dan para pembuat kebijakan.

2. Peneliti belum melakukan triangulasi dalam penelitian, sehingga

keabsahan peneletian masih dipertanyakan.

Page 90: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

76

DAFTAR PUSTAKA

A.A Anwar Prabu Mengkunegara. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Aris. (2013). Kompetensi Profesional Guru Penjas SMA Negeri Se-Kota

Yogyakarta. Skripsi: Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

Yogyakarta

Bustami (2009). Pengaruh Pengembangan Profesionalisme Guru SMP Terhadap

Peningkatan Mutu Pendidikan Di Kabupaten Aceh Timur. Tesis:

Universitas Sumatera Utara Medan

E. Mulyasa. (2007). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran

Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Eri Teguh Wibowo. (2012).Tingkat Profesionalisme Guru Penjas se-Kabupaten

Pemalang dalam Pembelajaran Penjas. Skripsi: Universitas Negeri

Yogyakarta

Lexy J. Moeloeng. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Lia Yuliana. (2007). Buku Pegangan Kuliah Manajemen Tenaga Kependidikan.

Yogyakarta: FIP UNY.

Nana Sudjana. (2014). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algensindo

Soehartono Irawan. (2004). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Rosdakarya

Soetjipto dan Raflis Kosasi. (2004). Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudarwan Danim. (2010). Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendekatan Kualitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung. Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

Page 91: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

77

Sukintaka. (2001). Teori Pendidikan Jasmani. Yogyakarta: Yayasan Nuansa

Cendikia.

Suparlan. (2005). Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta: Hikayat.

Syaiful Sagala. (2009). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.

Bandung: Alfabeta.

Undang- undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Wawan S. Suherman. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan

Jasmani Teori dan Praktik Pengembangan. Yogyakarta: FIK-UNY.

Page 92: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

77

Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Observasi ke Sekolah

Page 93: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

78

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Observasi ke PDM

Page 94: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

79

Lampiran 3. Surat Permohonan Ijin Penelitian

Page 95: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

80

Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian dari PDM

Page 96: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

81

Lampiran 5. Surat Permohonan Expert Judgement

Page 97: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

82

Lampiran 6. Surat Keterangan Expert Judgement

Page 98: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

83

Lampiran 7. Surat Keterangan Penelitian

Page 99: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

84

Lampiran 8. Surat Keterangan Penelitian

Page 100: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

85

Lampiran 9. Kisi – Kisi Instrumen Penelitian

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN JASMANI

MUHAMMADIYAH DI UPT YOGAKARTA BARAT

LEMBAR WAWANCARA

LEMBAR OBSERVASI

No. Nama Kegiatan Peran

Guru Waktu Lama

Tempat

Kegiatan

Institusi

Penyelenggara

1.

2.

3.

4.

Komponen Sub Komponen Indikator Instrumen

Guru Pendidikan

Jasmani Kompetensi

Kompetensi Pedagogik

Wawancara Kompetensi Profesional

Kompetensi Kepribadian

Kompetensi Sosial

Page 101: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

86

Lampiran 10. Pedoman Pertanyaan Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA

POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN JASMANI

SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH

DI UPT YOGYAKARTA BARAT

Nama Responden :

Asal Sekolah :

Hari/tanggal :

Pukul :

No. Pertanyaan Deskripsi

1. Apakah anda memahami mengenai kompetensi

Pedagogik?

2. Bagaimana anda mengembangkan kompetensi

pedagogik? dan apakah sekolah dan yayasan

Muhammadiyah memfasilitasi?

3. Bagaimana anda merancang pembelajaran untuk

mencapai kompetensi yang ingin anda capai?

4. Dalam melaksanakan pembelajaran, model dan

metode pembelajaran apa yang anda terapkan?

Dan bagaimana anda mengembangkan model atau

metode tersebut?

5. Apakah anda selalu menilai dan menyusun

program evaluasi bagi peserta didik?

6. Apakah anda memahami mengenai kompetensi

Kepribadian?

7. Bagaimana anda mengembangkan kompetensi

kepribadian? dan apakah sekolah dan yayasan

Muhammadiyah memfasilitasi?

8. Menurut anda, bagaimanakah guru yang memiliki

kepribadian yang baik? Apakah anda sudah

seperti itu?

9. Jika belum, bagaimana cara anda untuk

mencapainya?

10. Apakah anda memahami mengenai kompetensi

profesional?

11. Bagaimana anda mengembangkan kompetensi

profesional? dan apakah sekolah dan yayasan

Muhammadiyah memfasilitasi?

12. Apakah anda melakukan reflektif untuk

mengembangkan keprofesionalan secara

berkelanjutan?

Page 102: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

87

Lanjutan 1. Pedoman Pertanyaan Wawancara

13. Apakah anda memahami mengenai kompetensi

sosial?

14. Bagaimana anda mengembangkan kompetensi

sosial? Dan apakah sekolah yayasan

Muhammadiyah memfasilitasi?

15. Bagaimana seorang guru bergaul secara baik

dengan peserta didik, wali murid, rekan kerja, dan

masyarakat? Apakah anda sudah demikian?

16. Jika belum, bagaimana cara anda untuk

mencapainya?

17. Bagaimana anda beradaptasi dengan sekolah yang

berbasis religious/keagamaan khususnya

Muhammadiyah?

18. Apakah anda berperan aktif dalam kegiatan

kelompok kerja guru (KKG)?

Page 103: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

88

Lampiran 11. Hasil Wawancara, Observasi Dan Dokumentasi

Informan A1

METODE WAWANCARA

POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN JASMANI

SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH

DI UPT YOGYAKARTA BARAT

Nama Responden : Firdaus Sulkhani, S.Pd.Kor

Asal Sekolah : SD Muhammadiyah Wirobrajan III

Hari/tanggal : Kamis, 28 Januari 2016

Pukul : 08.54 – 09.10 WIB

a. Metode Wawancara

Pertanyaan wawancara

Kompetensi Pedagogik

1. Apakah anda memahami mengenai kompetensi Pedagogik?

Yaa, kompetensi yang harus dimiliki oleh guru, berkaitan dengan

bagaimana kita mengajar dan mengevaluasi siswa.

2. Bagaimana anda mengembangkan kompetensi Pedagogik? dan

apakah sekolah dan yayasan Muhammadiyah memfasilitasi?

Mengembangkan ya dengan belajar, mengikuti workshop, seminar,

membaca buku-buku dan internet. Fasilitas untuk seminar dari yayasan

Muhammadiyah masih jarang, tapi sudah pernah mengadakan sekolah

kita. Mungkin saat ini fasilitasnya hanya sekedar memberi ijin saat ada

undangan seminar atau workshop.

3. Bagaimana anda merancang pembelajaran untuk mencapai

kompetensi yang ingin anda capai?

Untuk perencanaan yaa disesuaikan dengan tahapan siswanya, berbeda

perencanaannya kelas atas dan kelas bawah. Karena pemahaman dan

fisiknya berbeda. Misalnya kelas dua dan kelas empat berbeda

penanganannya nanti kelas dua lebih banyak permainannya, kalau yang

kelas empat sudah bisa masuk ke teori dan mungkin permainannya lebih

beda lagi, lebih banyak berfikir dari kelas dua.

4. Dalam melaksanakan pembelajaran, model dan metode pembelajaran

apa yang anda terapkan? Dan bagaimana anda mengembangkan

model atau metode tersebut?

Page 104: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

89

Lanjutan 1. Hasil Wawancara, Observasi Dan Dokumentasi

Model atau metode yang saya gunakan ehhmmm.. saya masuk itu

memahami dulu karakter siswanya, memahami oh siswanya seperti ini,

jadi apa ya namanya pada saat sudah paham kita lalu mengadakan

permainan dulu sehingga anak senang dulu, setelah senang nanti baru kita

masukin materi-materi itu akan lebih mudah.

Mengembangkan ya dengan mengikuti workshop-workshop, diskusi,

berbagi pengalaman dengan yang lebih senior dan ehmm.. jangan malu

bertanya.

5. Apakah anda selalu menilai dan menyusun program evaluasi bagi

peserta didik?

Yaa.. karena dengan melakukan hal tersebut kita bisa mengetahui

kemampuan anak dengan begitu kita bisa menyiapkan langkah atau

pengembangan selanjutnya.

Kompetensi Kepribadian

6. Apakah anda memahami mengenai kompetensi Kepribadian?

Ehmm.. kompetensi kepribadian itu, bagaimana kita menjadi contoh yang

baik untuk siswa. Mulai dari penampilan sampai ke sikap dan tingkah laku

kita. Karena siswa itu menilai.

7. Bagaimana anda mengembangkan kompetensi Kepribadian? Dan

apakah sekolah dan yayasan Muhammadiyah memfasilitasi?

Kalau untuk yang kepribadian ini ehmm.. yaa mungkin dengan pengajian.

Kan di sekolah dan di Muhammadiyah ada pengajian khusus bagi guru

dan karyawan yang rutin diadakan.

8. Menurut anda, bagaimanakah guru yang memiliki kepribadian yang

baik? Apakah anda sudah seperti itu?

Guru yang baik yaa yang dapat menjadi tauladan yang baik bagi siswanya,

bisa membawa siswanya menjadi siswa yang baik, sholeh dan sholehah.

9. Jika belum, bagaimana cara anda untuk mencapainya?

Belum, masih biasa-biasa saja saya, tapi selalu berusaha menjadi yang

lebih baik. Caranya yaa dengan membentuk diri kita sendiri dengan baik,

rajin mengikuti pengajian yang diadakan dan apa namanya menerima

kritik dan saran, agar selalu menjadi pribadi yang baik.

Page 105: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

90

Lanjutan 2. Hasil Wawancara, Observasi Dan Dokumentasi

Kompetensi Profesional

10. Apakah anda memahami mengenai kompetensi Profesional?

Profesional itu kita apa ya namanya paham dengan materi, kita diwajibkan

paham dengan ehmm kurikulum, silabus, bisa buat RPP, ada juga kan guru

yang ga bisa bikin RPP, nah itu kita harus menguasai hal itu.

11. Bagaimana anda mengembangkan kompetensi Profesional? dan

apakah sekolah dan yayasan Muhammadiyah memfasilitasi?

Saya selalu belajar, membaca di internet, mengikuti seminar, workshop,

diskusi, dan lainnya apabila ada undangan yaa, undangan biasanya dari

dinas, atau kerja sama dengan instansi lainya. Kalau penelitian saya belum

pernah, karena sibuk disekolah.

12. Apakah anda melakukan reflektif untuk mengembangkan

keprofesionalan secara berkelanjutan?

Ehmm.. yah harus, jadi yaa saya harus terus mengembangkan karena itu

tuntutan kita, agar kita bisa memberikan pembelajaran yang baik dan

ehmm lebih baik lagi.

Kompetensi Sosial

13. Apakah anda memahami mengenai kompetensi sosial?

Itu bagaimana kita bersosial dengan siswa, teman kerja, dan masyarakat

dan wali murid. Yaa harus memahami karena itu kunci dari semua, karena

menciptakan suasana yang nyaman.

14. Bagaimana anda mengembangkan kompetensi sosial? Dan apakah

sekolah yayasan Muhammadiyah memfasilitasi?

Untuk sosial yaa itu tadi dari pengajian, ikut majelis-majelis dari

Muhammadiyah, yaa sekolah dan yayasan memfasilitasi dengan adanya

kegiatan pengajian yang rutin diadakan.

15. Bagaimana seorang guru bergaul secara baik dengan peserta didik,

wali murid, rekan kerja, dan masyarakat? Apakah anda sudah

demikian?

Kita sebagi guru ya harus bisa membedakan komunikasi dengan siswa,

teman kerja dan wali murid, kita sesuaikan agar semua bisa nyaman

dengan kita. Dengan begitu kegiatan pembelajaran bisa berjalan dengan

baik.

16. Jika belum, bagaimana cara anda untuk mencapainya?

Yaa selalu belajar, belajar dari semuanya, pengalaman juga.

Page 106: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

91

Lanjutan 3. Hasil Wawancara, Observasi Dan Dokumentasi

17. Bagaimana anda beradaptasi dengan sekolah yang berbasis

religious/keagamaan khususnya Muhammadiyah?

Kalau adaptasi ga begitu sulit disini karena saya juga orang

Muhammadiyah, jadi yaa tinggal mengalir saja.

18. Apakah anda berperan aktif dalam kegiatan kelompok kerja guru

(KKG)?

Aktif saya di KKG, KKG di UPT Jogja Barat, kalau ada undangan saya

selalu hadir bila tidak ada acara yang penting.

b. Metode Observasi

Format Observasi

No. Nama Kegiatan Peran

Guru Waktu Lama

Tempat

Kegiatan

Institusi

Penyelenggara

1. POR Guru Penjas Peserta 7, 8, 15

Des 2015

Sport Hall

Kridosono

KKG Kota

Yogyakarta

2. KKG Yogyakarta

Barat Peserta

13 Feb

2016 2 jam

SD N Tegalrejo

III

KKG

Yogyakarta

Barat

3. Uji Kompetensi

Guru Peserta

10 Nov

2015

2,5

jam

SMA N 7

Yogyakarta

Dinas Pendidikan

Kota

Yogyakarta

5.

Bintek Penataan

Sarana/Prasarana

Kantin Sekolah

Sehat

Peserta

12-16

September

2011

Kota

Yogyakarta

Direktorat

Jendral

Pendidikan

Dasar

KemenDikNas

6.

Sosialisasi

Sekolah Siaga

Bencana di

Sekolah

Muhammadiyah

Peserta 31 Maret

2012

Gedung PPM

Yogyakarta

Lembaga

Penanggulangan

Bencana PPM

7.

Sosialisasi Kurikulum 2013

Guru Penjasorkes

SD Se-Kota

Yogyakarta

Peserta 11 - 14

Juni 2014 32 jam

SD N Ngupasan

YK FIK UNY

8.

Pelatihan

Implementasi

Kurikulum 2013

Guru Kelas V

dan Guru

Pendidikan

Jasmani Jenjang

Sekolah Dasar

Kota Yogyakarta

Peserta 16 - 20

Juni 2014 52 jam

Kota

Yogyakarta LPMP DIY

Page 107: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

92

Lanjutan 4. Hasil Wawancara, Observasi Dan Dokumentasi

c. Metode Dokumentasi

Dokumentasi pada penelitian ini berupa arsip guru yang pernah

mengikuti pelatihan, seminar, workshop, maupun prestasi keikutsertaan

keolahragaan nasional maupun internasional.

Page 108: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

93

Lanjutan 5. Hasil Wawancara, Observasi Dan Dokumentasi

Informan A2

METODE WAWANCARA

POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN JASMANI

SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH

DI UPT JOGJA BARAT

Nama Responden : Bandiyah, S.Pd.

Asal Sekolah : SD Muhammadiyah Tegalrejo

Hari/tanggal : Sabtu, 30 Januari 2016

Pukul : 10.25-10.58 WIB

a. Metode Wawancara

Pertanyaan wawancara

Kompetensi Pedagogik

1. Apakah anda memahami mengenai kompetensi Pedagogik?

Kompetensi pada dasarnya, pada intinya kemampuan seorang guru dalam

pengelolaan kelas ya, waktu mengajar.

2. Bagaimana anda mengembangkan kompetensi Pedagogik? dan

apakah sekolah dan yayasan Muhammadiyah memfasilitasi?

Dengan berdiskusi dengan teman yang lebih baik, lebih senior. Mengikuti

kegiatan-kegiatan workshop, seminar, penataran, diklat, dan sebagainya.

Apa yaa.. selama ini belum, belum ada kegiatan yang mengarah ke

pengembangan kompetensi pedagogik.

3. Bagaimana anda merancang pembelajaran untuk mencapai

kompetensi yang ingin anda capai?

Perencanaan ya, yaa kita sesuaikan dengan kelasnya sesuaikan dengan

kurikulumnya, lalu saya rancang RPPnya, dan melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan RPP, lalu menilai pembelajaran yang telah dilakukan

selanjutnya kita mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang telah kita

lakukan.

4. Dalam melaksanakan pembelajaran, model dan metode pembelajaran

apa yang anda terapkan? Dan bagaimana anda mengembangkan

model atau metode tersebut?

Kalau saya pribadi harus mengenal karakteristik anak didik kita,

bagaimana fisiknya, emosionalnya bagaimana, jadi tidak harus digebyah

ayah cara jawanya harus kita pilih oh ini anaknya begini.

Page 109: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

94

Lanjutan 6. Hasil Wawancara, Observasi Dan Dokumentasi

Mengembangkan ya dengan mengikuti workshop-workshop, diskusi,

diklat, kalau dapat undangan dan ijin dari sekolah.

5. Apakah anda selalu menilai dan menyusun program evaluasi bagi

peserta didik?

Alhamdulillah iya, agar kita tahu perkembangan anak didik kita dan

menyiapkan langkah pembelajaran selanjutnya.

Kompetensi Kepribadian

6. Apakah anda memahami mengenai kompetensi Kepribadian?

Kompetensi kepribadian pada dasarnya itu kemampuan dari diri kita

sendiri untuk bagaimana menjadi guru yang bisa diterima dengan baik

oleh semuanya, ya anak didik, guru yang lain, pimpinan.

7. Bagaimana anda mengembangkan kompetensi Kepribadian? Dan

apakah sekolah dan yayasan Muhammadiyah memfasilitasi?

Kepribadian, ya kalau di Muhammadiyah ya ikut hadir dalam pengajian

rutinya, setiap bulannya sekota. Kalo dari dinas ada namanya pembinaan

mental dan pembinaan rohani.

8. Menurut anda, bagaimanakah guru yang memiliki kepribadian yang

baik? Apakah anda sudah seperti itu?

Guru yang baik guru yang bisa diterima oleh semuanya, bisa menjadi

contoh yang baik buat semuanya, anak didik, guru yang lain, dan

masyarakat. Saya rasa belum, karena itu semua tidak bisa langsung dinilai,

karena itu sepanjang kita disekolah, namanya juga kita manusia, kadang

benar dan kadang salah.

9. Jika belum, bagaimana cara anda untuk mencapainya?

Belum, masih banyak yang harus diperbaiki, ya sebisa mungkin menjadi

pribadi yang baik, menerapkan ilmu yang kita dapat dari pengajian-

pengajian agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Kompetensi Profesional

10. Apakah anda memahami mengenai kompetensi Profesional?

Profesional itu pada dasarnya kita seorang guru memiliki keahlian dalam

memahami kurikulum, paham dengan materi ajar dan mampu membuat

materi ajar. Karena itu penting untuk kelangsungan kegiatan belajar

mengajar.

11. Bagaimana anda mengembangkan kompetensi Profesional? dan

apakah sekolah dan yayasan Muhammadiyah memfasilitasi?

Page 110: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

95

Lanjutan 7. Hasil Wawancara, Observasi Dan Dokumentasi

Seperti tadi mengikuti diklat, penataran, seminar, dan tentunya

menerapkan apa yang didapat dari kegiatan tersebut, kan disana kita dapat

pengetahuan dan wawasan, jadi kita terapkan bahkan saya sering share

dengan guru yang lain. Kebanyakan kegiatan pengembangan profesional

masih dari dinas.

12. Apakah anda melakukan reflektif untuk mengembangkan

keprofesionalan secara berkelanjutan?

Alhamdulillah iya, supaya kita lebih profesional lagi.

Kompetensi Sosial

13. Apakah anda memahami mengenai kompetensi sosial?

Kompetensi sosial pada dasarnya kemampuan seorang guru untuk

berkomunikasi dengan anak didik, guru, pimpinan dan masyarakat

sekolah.

14. Bagaimana anda mengembangkan kompetensi sosial? Dan apakah

sekolah yayasan Muhammadiyah memfasilitasi?

Selalu berinteraksi dengan baik, semua kita layani dengan baik dari anak

didik, wali murid dan lainya. Kemudian ikut diskusi dengan teman-teman

berbagi pengalaman, sekolah mungkin dengan pengajian-pengajian

rutinnya.

15. Bagaimana seorang guru bergaul secara baik dengan peserta didik,

wali murid, rekan kerja, dan masyarakat? Apakah anda sudah

demikian?

Sebagai guru ya tidak memilih-milih dengan siapa kita berkomunikasi,

melayani dengan sebaik mungkin entah dengan anak didik, wali murid,

teman guru, pimpinan dan lainya, kita beri layanan yang baik.

16. Jika belum, bagaimana cara anda untuk mencapainya?

Sosial ya terus dengan berinteraksi, berkomunikasi, tidak pasif, mau

berbagi karena itu pengalaman yang akan membuat kita tambah baik

dalam menjalaninya.

17. Bagaimana anda beradaptasi dengan sekolah yang berbasis

religious/keagamaan khususnya Muhammadiyah?

Mungkin untuk saya, untuk saya lho ini tidak terlalu sulit dalam

beradaptasi, karena saya juga Muhammadiyah, jadi ilmunya sama, apa

yang saya punya bisa saya bagikan, karena sama. Nah itulah bekerja

sambil berdakwah.

Page 111: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

96

Lanjutan 8. Hasil Wawancara, Observasi Dan Dokumentasi

18. Apakah anda berperan aktif dalam kegiatan kelompok kerja guru

(KKG)?

Aktif saya di KKG, KKG di UPT Jogja Barat, kalau ada undangan saya

selalu hadir bila tidak ada halangan.

b. Metode Observasi

Format Observasi

No. Nama Kegiatan Peran

Guru

Waktu /

Jam Lama

Tempat

Kegiatan

Institusi

Penyelenggara

1. POR Guru

Penjas Peserta

7, 8, 15

Des 2015

Sport Hall

Kridosono

KKG Kota

Yogyakarta

2. KKG

Yogyakarta

Barat

Peserta 13 Feb 2016

2 jam SD N Tegalrejo

III

KKG Yogyakarta

Barat

3.

Diklat Senam

Kebugaran

Jasmani (SKJ)

2012

Peserta

15 - 17

Januari

2013

32 jam Kota

Yogyakarta

Dinas

Pendidikan

Kota

Yogyakarta

4. Pelatihan Basic

Live Support Peserta

16 - 17

April

2014

Muhammadiyah DSM

Yogyakarta

5.

Sosialisasi

Kurikulum 2013

Bagi Guru

Penjasorkes SD

Se-Kota

Yogyakarta

Peserta 11 - 14

Juni 2014 32 jam

SD N Ngupasan

YK FIK UNY

6.

Pelatihan

Implementasi

Kurikulum 2013

bagi Guru Kelas

IV dan Guru

Pendidikan

Jasmani Jenjang

Sekolah Dasar

Kota Yogyakarta

Peserta 16 - 20

Juni 2014 52 jam

Kota

Yogyakarta LPMP DIY

c. Metode Dokumentasi

Dokumentasi pada penelitian ini berupa arsip guru yang pernah

mengikuti pelatihan, seminar, workshop, maupun prestasi keikutsertaan

keolahragaan nasional maupun internasional.

Page 112: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

97

Lanjutan 9. Hasil Wawancara, Observasi Dan Dokumentasi

Informan A3

METODE WAWANCARA

POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN JASMANI

SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH

DI UPT JOGJA BARAT

Nama Responden : Sri Wahyuni, S.Pd.

Asal Sekolah : SD Muhammadiyah Purwodiningratan II

Hari/tanggal : Selasa, 2 Febuari2016

Pukul : 10.26-10.52 WIB

a. Metode Wawancara

Pertanyaan wawancara

Kompetensi Pedagogik

1. Apakah anda memahami mengenai kompetensi Pedagogik?

Insya Allah paham mas, kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru

ya untuk ehmm.. bagaimana cara kita mengajar disekolah, bagaimana kita

merencanakan pembelajaran, kemudian melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan rencana dan menilai hasil dari pembelajaran.

2. Bagaimana anda mengembangkan kompetensi Pedagogik? dan

apakah sekolah dan yayasan Muhammadiyah memfasilitasi?

Kalau saya ya dengan cara belajar dengan rekan-rekan seperti diskusi,

berbagi pengalaman oh bagaimana caranya menyusun RPP, silabus, dan

yang lainnya mas. Selain itu ya dengan ikut workshop, seminar, sosialisasi

sesuai dengan bidang yang saya ampu yaitu pendidikan jasmani seperti itu.

Yaa menyediakan fasilitas, seperti sekolaha member peluang atau waktu

untuk kita mengikuti diklat atau workshop, seminar yang diadakan oleh

instansi seperti itu. Kalau dari yayasan Muhammadiyah ada juga tapi tidak

apa ya, jarang tapi ada, masih belum terjadwal secara rutin.

3. Bagaimana anda merancang pembelajaran untuk mencapai

kompetensi yang ingin anda capai?

Saya merancang pembelajaran dengan menyesuaikan kurikulum yang

berlaku, sehingga tujuan pembelajaran jelas dan sesuai dengan standar.

4. Dalam melaksanakan pembelajaran, model dan metode pembelajaran

apa yang anda terapkan? Dan bagaimana anda mengembangkan

model atau metode tersebut?

Page 113: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

98

Lanjutan 10. Hasil Wawancara, Observasi Dan Dokumentasi

Saya menggunakan metode atau pendekatan yang saya sesuaikan dengan

karakteristik anak seusia SD ya, sehingga anak-anak merasa nyaman

dalam mengikuti pembelajaran yang bersifat bermain karena menjadi

karakter anak usia sekolah dasar. Kelas atas dan bawah sama tapi saya

sesuaikan dengan kemampuan fisik dan tingkat usia dan tingkat

keterampilan mereka masing-masing.

Cara mengembangkannya ya dengan cara mengikuti seminar, workshop,

diklat, terus sosialisasi-sosialisasi agar pengetahuan dan keterampilan kita

bertambah.

5. Apakah anda selalu menilai dan menyusun program evaluasi bagi

peserta didik?

Yaa selalu mas, karena itu sebagai pedoman kita juga untuk selalu

meningkatkan kemampuan si anak. Biar anak berkembang, pengetahuan

dan keterampilannya selalu meningkat. Menilai juga sebagai tanggung

jawab kita telah melakukan proses pembelajaran. Setelah menilai kita tahu

bagaimana mengarahkan atau membenahi anak yang kurang dan

mengarahkan anak yang sudah bisa ke tahapan yang lebih tinggi.

Kompetensi Kepribadian

6. Apakah anda memahami mengenai kompetensi Kepribadian?

Kompetensi kepribadian ya? Itu bagaimana cara kita bersikap, kita jadi

guru harus memiliki wibawa, bersikap dewasa, stabil dalam menentukan

sesuatu, ora mencla-mencle cara jawanya. Karena kita sebagai panutan

anak-anak jadi ya menjadi pribadi yang sebaik mungkin.

7. Bagaimana anda mengembangkan kompetensi Kepribadian? Dan

apakah sekolah dan yayasan Muhammadiyah memfasilitasi?

Kepribadian ya lewat pengajian-pengajian atau pertemuan yang bersifat

keagamaan kalau Muhammadiyah kan sering mengadakan sebulan sekali

itu pengajian Muhammadiyah sekota kalau yang dari dinas itu kan sebulan

sekali ada pengajian pembinaan rohani dan pembinaan mental.

8. Menurut anda, bagaimanakah guru yang memiliki kepribadian yang

baik? Apakah anda sudah seperti itu?

Yaa semua berasal dari kita, kita harus bisa memberi contoh yang baik,

bagaiman bersikap, bertutur kata, bahkan berpenampilan yang menarik

tentunya sopan juga, didalam pembelajaran kita selalu menyenangkan

kepada anak, biar anak nyaman dengan kita. Intinya ya itu tadi bisa

menjadi contoh yang baik bagi anak-anak.

9. Jika belum, bagaimana cara anda untuk mencapainya?

Page 114: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

99

Lanjutan 11. Hasil Wawancara, Observasi Dan Dokumentasi

Bisa dikatakan dan dikatakan belum juga bisa, karena kita sudah berusaha

sebaik mungkin untuk baik, semua tergantung penilaian anak-anak dan

teman yang lain. Caranya ya selalu bersikap sebaik mungkin dengan

semua keluarga di sekolah.

Kompetensi Profesional

10. Apakah anda memahami mengenai kompetensi Profesional?

Paham mas, profesional itu intinya kita sebagai guru harus paham dengan

tugas kita, bagaimana yang harus dikerjakan oleh guru, seperti bisa

mengajar sesuai dengan bidang yang kita ampu, yaitu pendidikan jasmani,

bisa menyampaikan materi ajar, membuat materi ajar seperti itu.

11. Bagaimana anda mengembangkan kompetensi Profesional? dan

apakah sekolah dan yayasan Muhammadiyah memfasilitasi?

Kalau kompetensi profesional biasanya saya mengembangkan diri melalui

kegiatan kerja guru atau KKG Penjas se UPT atau KKG penjas kota, atau

kecamatan. Selain itu saya juga bersekolah lagi, agar dapat menjadi lebih

profesional lagi. Biaya sekolah ya pribadi mas.. hehe

12. Apakah anda melakukan reflektif untuk mengembangkan

keprofesionalan secara berkelanjutan?

Iya saya melakukan. Agar dapat menjadi guru yang lebih profesional lagi.

Dengan mengetahui kekurangan kita, kita jadi lebih termotivasi untuk

meningkatkan keprofesionalan kita dengan mengikuti kegiatan

pengembangan seperti diklat, KKG, Seminar, dan lainnya.

Kompetensi Sosial

13. Apakah anda memahami mengenai kompetensi sosial?

Paham mas, itu kompetensi agar kita dapat bersosialisasi dengan anak-

anak, wali murid, teman disekolah, dan masyarakat sekitar.

14. Bagaimana anda mengembangkan kompetensi sosial? Dan apakah

sekolah yayasan Muhammadiyah memfasilitasi?

Yaa seperti halnya tadi dengan kompetensi kepribadian, ya lewat

pengajian-pengajian atau pertemuan yang bersifat keagamaan kalau

Muhammadiyah kan sering mengadakan sebulan sekali itu pengajian

Muhammadiyah sekota kalau yang dari dinas itu kan sebulan sekali ada

pengajian pembinaan rohani dan pembinaan mental.

15. Bagaimana seorang guru bergaul secara baik dengan peserta didik,

wali murid, rekan kerja, dan masyarakat? Apakah anda sudah

demikian?

Page 115: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

100

Lanjutan 12. Hasil Wawancara, Observasi Dan Dokumentasi

Guru yang bisa berkomunikasi ehmm atau bersosial dengan baik ya yang

bisa menempatkan sesuai dengan siapa berkomunikasi biar nyambung

kalau ngobrol atau konsultasi.

16. Jika belum, bagaimana cara anda untuk mencapainya?

Haha.. susah mas kalau menilai diri sendiri, ya caranya dengan selalu

berkomunikasi dengan baik, selalu bertekad menjadi lebih baik.

17. Bagaimana anda beradaptasi dengan sekolah yang berbasis

religious/keagamaan khususnya Muhammadiyah?

Kalau saya menjalani aja, karena sejak awal saya di Muhammadiyah, jadi

sudah enak adaptasinya. Saya juga orang Muhammadiyah, jadi bisa mudah

adaptasinya karena sesuai dengan apa yang kita punya.

18. Apakah anda berperan aktif dalam kegiatan kelompok kerja guru

(KKG)?

Aktif saya di KKG, KKG di UPT Jogja Barat, karena saya sebagai

pengurus harian di KKG Jogja Barat, iyaa sebagai sekretaris.

b. Metode Observasi

Format Observasi

No. Nama Kegiatan Peran

Guru

Waktu /

Jam Lama

Tempat

Kegiatan

Institusi

Penyelenggara

1. POR Guru

Penjas Peserta

7, 8, 15

Des 2015

Sport Hall

Kridosono

KKG Kota

Yogyakarta

2.

KKG

Yogyakarta Barat

Peserta 13 Feb

2016 2 jam

SD N Tegalrejo

III

KKG

Yogyakarta Barat

3. Uji Kompetensi

Guru Peserta

10 Nov

2015 2,5 jam

SMA N 7

Yogyakarta

Dinas

Pendidikan

Kota

Yogyakarta

4.

Diklat Senam

Kebugaran

Jasmani (SKJ)

2012

Peserta

15 - 17

Januari

2013

32 jam Kota

Yogyakarta

Dinas

Pendidikan

Kota

Yogyakarta

5.

Sosialisasi

Kurikulum 2013

Bagi Guru

Penjasorkes SD

Se-Kota

Yogyakarta

Peserta 11 - 14

Juni 2014 32 jam

SD N

Ngupasan YK FIK UNY

Page 116: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

101

Lanjutan 13. Hasil Wawancara, Observasi Dan Dokumentasi

6.

Pelatihan

Implementasi

Kurikulum 2013

bagi Guru Kelas

I dan Guru

Pendidikan

Jasmani Jenjang

Sekolah Dasar

Kota Yogyakarta

Peserta 16 - 20

Juni 2014 52 jam

Kota

Yogyakarta LPMP DIY

7.

Diklat Perangkat,

Metodologi Pembelajaran

dan Sosialisasi

Pendidikan

Inklusi bagi

Guru Sekolah

Dasar Kota

Yogyakarta

Peserta

14 - 19

September

2015

36 jam Kota

Yogyakarta

Dinas

Pendidikan Kota

Yogyakarta

8.

Pelatihan Guru

Pembina Usaha

Kesehatan

Sekolah (UKS)

Peserta

14-16

Desember

2015

30 jam Kota

Yogyakarta

Dinas

Pendidikan Kota

Yogyakarta

c. Metode Dokumentasi

Dokumentasi pada penelitian ini berupa arsip guru yang pernah

mengikuti pelatihan, seminar, workshop, maupun prestasi keikutsertaan

keolahragaan nasional maupun internasional.

Page 117: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

102

Lampiran 12. Curriculum Vitae Responden I

CURRICULUM VITAE

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Firdaus Sulkhani, S.Pd.

2. Jenis Kelamin Laki-Laki

3 Tempat, Tanggal Lahir Yogyakarta, 22 Juli 1987

4. NBM 1115997

5. NIP -

6. Status Kepegawaian Guru Tetap Yayasan

7. Jabatan -

8. Nomor Telepon 085643681107

9. Alamat Tempat Tinggal Jln. Rotowijayan no.8 YK

10. E-mail [email protected]

11. Alamat Kantor SD Muhammadiyah Wirobrajan III, Jl.

Kapten P. Tendean, Gg. Gatotkaca, No.

19, Yogyakarta (55252)

12 No. Telepon Kantor (0274) 377645

13. Mata Pelajaran Yang

Diampu

Pendidikan Jasmani Olahraga dan

Kesehatan

14. Masa Kerja 5 tahun 3 bulan

B. Riwayat Pendidikan

No. Nama Lembaga Tahun Lulus

1. SD N Purwobinangun 1999

2. SLTP Negeri 16 Yogyakarta 2002

3. MAN Yogyakarta II 2005

Page 118: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

103

Lanjutan 1. Curriculum Vitae Responden I

C. Riwayat Mengajar

No. Nama Lembaga Tahun

1. SD Muhammadiyah Wirobrajan III 2010 - sekarang

D. Pengalaman Pendidikan dan Pelatihan

No. Nama Pertemuan Tahun

1. Pelatihan Respect Education bagi Guru-guru SD

Muhammadiyah di DIY 2010

2. Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi

Guru Kelas V dan Guru Pendidikan Jasmani

Jenjang Sekolah Dasar Kota Yogyakarta

2011

3. Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi

Guru Kelas V dan Guru Pendidikan Jasmani

Jenjang Sekolah Dasar Kota Yogyakarta

2014

E. Pengalaman Non Pendidikan dan Pelatihan

No. Nama Pertemuan Tahun

1. Bintek Penataan Sarana/Prasarana Kantin

Sekolah Sehat 2011

2. Sosialisasi Sekolah Siaga Bencana di Sekolah

Muhammadiyah 2012

3. Sosialisasi Kurikulum 2013 Bagi Guru

Penjasorkes SD Se-Kota Yogyakarta 2014

Page 119: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

104

Lampiran 13. Curriculum Vitae Responden II

CURRICULUM VITAE

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Bandiyah, S.Pd.

2. Jenis Kelamin Perempuan

3 Tempat, Tanggal Lahir Bantul, 6 Juli 1967

4. NBM -

5. NIP 19670705 200801 2 013

6. Status Kepegawaian PNS

7. Jabatan Guru Pratama

8. Nomor Telepon 081931178737

9. Alamat Tempat Tinggal Ngentak Gong RT 5, Sriharjo

10. E-mail [email protected]

11. Alamat Kantor SD Muhammadiyah Tegalrejo, Jl. HOS

Cokroaminoto TR III/415 Yogyakarta

(55244)

12 No. Telepon Kantor (0274) 622615

13. Mata Pelajaran Yang

Diampu

Pendidikan Jasmani Olahraga dan

Kesehatan

14. Masa Kerja 11 tahun 10 bulan

B. Riwayat Pendidikan

No. Nama Lembaga Tahun Lulus

1. SD Negeri Kebon Agung I 1982

2. SLTP Negeri Imogiri 1985

3. SGO Negeri Yogyakarta 1988

Page 120: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

105

Lanjutan 1. Curriculum Vitae Responden II

4. D II Universitas Terbuka 2011

5. S1 FIK-UNY 2014

C. Riwayat Mengajar

No. Nama Lembaga Tahun

1. SD Muhammadiyah Karang Tengah 1989 – 1992

2. SD N Pucung I 1993 – 2004

3. SD Muhammadiyah Tegalrejo 2005 - sekarang

D. Pengalaman Pendidikan dan Pelatihan

No. Nama Pertemuan Tahun

1. Diklat Senam Kebugaran Jasmani (SKJ) 2012 2013

2. Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi

Guru Kelas IV dan Guru Pendidikan Jasmani

Jenjang Sekolah Dasar Kota Yogyakarta

2014

3. Pelatihan Basic Live Support 2014

E. Pengalaman Non Pendidikan dan Pelatihan

No. Nama Pertemuan Tahun

1. Sosialisasi Kurikulum 2013 Bagi Guru

Penjasorkes SD Se-Kota Yogyakarta 2014

Page 121: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

106

Lampiran 14. Curriculum Vitae Responden III

CURRICULUM VITAE

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Sri Wahyuni, S.Pd.

2. Jenis Kelamin Perempuan

3 Tempat, Tanggal Lahir Bantul, 13 Agustus 1968

4. NBM -

5. NIP 19680813 200801 2 009

6. Status Kepegawaian PNS

7. Jabatan Guru Pratama

8. Nomor Telepon 08170415474

9. Alamat Tempat Tinggal Telan, Trimulyo, Jetis, Bantul

10. E-mail -

11. Alamat Kantor SD Muhammadiyah Purwodiningratan

II, Purwodiningratan NG.1/902 d

Yogyakarta

12 No. Telepon Kantor (0274) 518139

13. Mata Pelajaran Yang

Diampu

Pendidikan Jasmani Olahraga dan

Kesehatan

14. Masa Kerja 11 tahun 4 bulan

B. Riwayat Pendidikan

No. Nama Lembaga Tahun Lulus

1. SD N Jetis 1 Bantul 1982

2. SMP Taman Dewasa Imogiri 1985

3. SGO Negeri Yogyakarta 1988

4. D II FIK-UNY 2003

5. S1 FIK UNY 2011

Page 122: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

107

Lanjutan 1. Curriculum Vitae Responden III

C. Riwayat Mengajar

No. Nama Lembaga Tahun

1. SD N Barongan II 1989

2. SD N Tegal Harjo Kulon Progo 1990 – 2003

3. SD Muh Purwodiningratan II 2003 - sekarang

D. Pengalaman Pendidikan dan Pelatihan

No. Nama Pertemuan Tahun

1. Diklat Senam Kebugaran Jasmani (SKJ) 2012 2013

2. Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi

Guru Kelas I dan Guru Pendidikan Jasmani

Jenjang Sekolah Dasar Kota Yogyakarta

2014

3. Pelatihan Guru Pembina Usaha Kesehatan

Sekolah (UKS) 2015

4 Diklat Perangkat, Metodologi Pembelajaran dan

Sosialisasi Pendidikan Inklusi bagi Guru Sekolah

Dasar Kota Yogyakarta

2015

E. Pengalaman Non Pendidikan dan Pelatihan

No. Nama Pertemuan Tahun

1. Sosialisasi Kurikulum 2013 Bagi Guru

Penjasorkes SD Se-Kota Yogyakarta 2014

Page 123: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

108

Lampiran 15. Dokumentasi Penelitian

1. SD Muhammadiyah Wirobrajan III

Page 124: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

109

Lanjutan 1. Dokumentasi Penelitian

2. SD Muhammadiyah Purwodiningratan II

Page 125: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

110

Lanjutan 2. Dokumentasi Penelitian

3. SD Muhammadiyah Tegalrejo

Page 126: POLA PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN … · Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap ... Misalnya profesionalime guru dewasa ini masih rendah dan memprihatinkan. Status

111

Lanjutan 2. Dokumentasi Penelitian

4. Kegiatan Guru PJOK Yogyakarta Barat dalam POR Guru PJOK se-kota

Yogyakarta