Terjemahan Bahasa Indonesia ke Inggris - repositori.unud.ac.id  · Web viewHampir diseluruh...

34
PEMBATASAN DANA KAMPANYE CALON LEGISLATIF PESERTA PEMILU LEGISLATIF (DPRD) DI DAERAH Oleh : Imade Dedy Priyanto Abstract Pemilu legislatif adalah pemilihan umum yang dilaksanakan dengan langsung, umum, bebas, dan rahasia untuk memilih anggota legislatif yang nantinya duduk di Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Pemilu legislatif, yang telah dilaksanakan pada tahun 2009 dengan sukses ternyata menyisakan kisah-kisah sedih dari para calon legislatif yang gagal terpilih. Hal ini berdampak negative tidak hanya terhadap calon legislatif, tetapi juga terhadap keluarga dan orang-orang terdekat. Untuk itulah diperlukan suatu pembenahan system pemilu legislatif, dengan mengadakan pembatasan dana kampanye calon legislatif peserta pemilu legislatif. Dengan mengadakan pengawasan ketat pada penyeleksian calon legislatif, serta pengawasan terhadap data-data keuangan partai politik dan calon legislatif. Kata kunci : pembatasan, dana kampanye.

Transcript of Terjemahan Bahasa Indonesia ke Inggris - repositori.unud.ac.id  · Web viewHampir diseluruh...

Page 1: Terjemahan Bahasa Indonesia ke Inggris - repositori.unud.ac.id  · Web viewHampir diseluruh Indonesia kita menemukan kisah memprihatinkan, seperti di palangkaraya, tepatnya di Balai

PEMBATASAN DANA KAMPANYE CALON LEGISLATIF PESERTA PEMILU

LEGISLATIF (DPRD) DI DAERAH

Oleh : Imade Dedy Priyanto

Abstract

Pemilu legislatif adalah pemilihan umum yang dilaksanakan dengan langsung, umum,

bebas, dan rahasia untuk memilih anggota legislatif yang nantinya duduk di Dewan Perwakilan

Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Pemilu legislatif, yang

telah dilaksanakan pada tahun 2009 dengan sukses ternyata menyisakan kisah-kisah sedih dari

para calon legislatif yang gagal terpilih. Hal ini berdampak negative tidak hanya terhadap calon

legislatif, tetapi juga terhadap keluarga dan orang-orang terdekat. Untuk itulah diperlukan suatu

pembenahan system pemilu legislatif, dengan mengadakan pembatasan dana kampanye calon

legislatif peserta pemilu legislatif. Dengan mengadakan pengawasan ketat pada penyeleksian

calon legislatif, serta pengawasan terhadap data-data keuangan partai politik dan calon legislatif.

Kata kunci : pembatasan, dana kampanye.

Terjemahan Bahasa Indonesia ke InggrisLegislative elections are elections held by direct, universal, free and confidential to the legislature that will sit in the House of Representatives, Regional Representatives Council, the Regional Representatives Council. Legislative elections, which have been implemented successfully in 2009 with left turns sad stories of the legislative candidates who failed to be elected. This negative impact not only on legislative candidates, but also to the family and the people closest. For that we need a legislative election system reform, campaign finance restrictions by holding legislative candidate participants legislative elections. With the conduct strict supervision on the selection of candidates for legislative, and oversight of the financial data of political parties and candidates for the legislature.

Key word : retrictions, campaign finance.

Page 2: Terjemahan Bahasa Indonesia ke Inggris - repositori.unud.ac.id  · Web viewHampir diseluruh Indonesia kita menemukan kisah memprihatinkan, seperti di palangkaraya, tepatnya di Balai

A. Latar Belakang

Kilas balik pemilihan umum (pemilu) 2009, tentunya masih segar diingatan kita tentang

pelaksanaan pemilu yang dilaksanakan pada tanggal 9 April 2009, saat itu diadakan pesta

demokrasi akbar diseluruh negeri ini, yaitu pemilu Legislatif. Pemilu Legeslatif dapat

didefinisakan sebagai pemilihan umum yang diselengarakan secara serempak untuk memilih

wakil-wakil rakyat yang akan duduk di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), serta Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Namun, diantara meriahnya pesta demokrasi tersebut,

terkenang cerita memprihatinkan dari para calon legislatif peserta pemilu yang gagal/ tidak

berhasil mencapai tujuan, yaitu menjadi wakil rakyat.

Hampir diseluruh Indonesia kita menemukan kisah memprihatinkan, seperti di

palangkaraya, tepatnya di Balai Kesehatan Jiwa Masyarakat (BKJM) Kalawa Atei Palangkaraya

menerima lima pasien gangguan mental, yakni, dua calon anggota legislator dan tiga simpatisan

partai politik.1 Di Pekan Baru, Caleg dari salah satu partai peserta pemilu yang diduga stres

nekad menabrak pintu pagar rumah Walikota Pekanbaru, Herman Abdullah.2 Di Garut, diduga

untuk pelampiasan rasa kecewa, salah seorang calon anggota legislatif (caleg) mendatangi

kantor KPU Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar), kemudian langsung marah dan memaki Ketua

KPU Garut, Aja Rowikarim,M.Ag.3 Di Purbalingga, jumlah caleg stres akibat gagal pemilu

semakin bergelimpangan. Balai Rehabilitasi Mental di Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar,

1TEMPO Interaktif, “Dua Caleg Stres Masuk Rumah Sakit”, http://www.tempointeraktif.com/hg/Pemilu2009_berita_mutakhir/2009/04/14/brk,20090414-170334,id.html, diakses pada 17 februari 2011.2 Detik.com, “Caleg Stres Tabrak Rumah Walikota”, http://depe.blog.uns.ac.id/2010/05/06/kajian-filsafat-dan-psikologi-mengenai-caleg-yang-stres-pasca-pemilu/, diakses pada 17 februari 2011.

http://depe.blog.uns.ac.id/2010/05/06/kajian-filsafat-dan-psikologi-mengenai-caleg-yang-stres-pasca-pemilu/, diakses pada 17 februari 2011.

3 Ibid

Page 3: Terjemahan Bahasa Indonesia ke Inggris - repositori.unud.ac.id  · Web viewHampir diseluruh Indonesia kita menemukan kisah memprihatinkan, seperti di palangkaraya, tepatnya di Balai

Purbalingga (Jateng), menerima kembali lima caleg stress. Hingga saat ini sudah ada 14 caleg

stres yang dirawat.4 Sementara di Bali seorang caleg meninggal akibat serangan jantung karena

perolehan suara yang sedikit, sedangkan di Banjar, Jawa Barat seorang caleg gantung diri

karena minimnya perolehan suara.5

Hampir dua tahun berlalu, namun kisah-kisah memprihatinkan tersebut seyogyanya dapat

dijadikan “guru/pengalaman” agar tidak terjadi hal-hal serupa dipemilu mendatang. Penyebab

terjadinya stres yang dialami oleh para mantan caleg yang gagal dalam pemilu diantaranya

adalah faktor persaingan memperebutkan simpati rakyat, dalam hal ini persaingan dimulai

pertama kali justru dengan caleg lain yang berasal dari satu partai/rekan sendiri. Kemudian

muncul usaha-usaha untuk saling menjatuhkan satu sama lain dengan berbagai cara. Untuk

meyakinkan dirinya terpilih, cara apapun dilaksanakannya, namun, ketika hasil diumumkan dan

ia dinyatakan gagal, maka dapat dipastikan caleg yang bersangkutan akan syok dan karena tidak

kuat, akhirnya banyak yang stres.

Faktor lain yang ditemukan dimasyarakat adalah faktor mental. Caleg yang stres karena

gagal terpilih dalam pemilu merupakan orang yang bermental lemah (tidak siap kalah), bahkan

posisi DPR ataupun DPRD yang diperebutkan ibarat sebuah lowongan pekerjaan bagi mereka,

sehingga, layaknya seorang pencari kerja, mereka akan berupaya dengan segala cara untuk bisa

lolos seleksi/ terpilih sebagai anggota dewan meski harus mengeluarkan dana yang sangat besar.

Hal ini tentunya bertentangan dengan tujuan pemilihan itu sendiri, yaitu bertujuan untuk memilih

4 www.hidayatullah.com, “Caleg Stres Semakin Bergelimpangan” diakses pada 17 februari 2011.

5 Rully, “Caleg Stres”, http://rully4.wordpress.com/2009/04/14/caleg-stres-posting-cerita-pasca-pemilu-legislatif/, diakses pada 17 februari 2011.

Page 4: Terjemahan Bahasa Indonesia ke Inggris - repositori.unud.ac.id  · Web viewHampir diseluruh Indonesia kita menemukan kisah memprihatinkan, seperti di palangkaraya, tepatnya di Balai

wakil rakyat yang mampu menyampaikan aspirasi rakyat, peduli dan siap mengabdi untuk

kesejahteraan rakyat, bukan kesejahteraan pribadi yang nantinya dapat berujung korupsi, dengan

tujuan “balik modal”.

Untuk merebut simpati calon pemilih, caleg diwajibkan untuk sedekat mungkin dengan

calon pemilih. Hal ini memerlukan banyak modal/dana. Sekurang-kurangnya biaya untuk

transportasi, telekomunikasi dan akomodasi. Untuk itu diperlukan “dana politik”, namun pada

kenyataannya, dana politik yang telah dianggarkan dapat membesar berkali-kali lipat dari yang

diperkirakan sebelumnya, misalnya untuk transportasi, komunikasi dan akomodasi, sewa posko,

iklan (televisi, radio, media cetak, elektronik, dunia maya), honor team sukses, perizinan-pajak,

konsumsi, atribut pemilu (kaos, poster, dll), sumbangan-sumbangan dan sebagainya yang

memerlukan biaya ratusan juta atau bahkan mencapai milyaran rupiah. Semakin jenjang

pencalegan ke bawah, biaya politik juga menurun, namun biaya politik tetaplah mahal/

pengorbanan besar, bahkan untuk Caleg DPRD Kabupaten/Kota.

Makin besar dana yang dikeluarkan/dikorbankan, maka makin besar pula kekecewaan

yang ditanggung apabila gagal terpilih. Hal ini terjadi karena sistem suara terbanyak dalam

pemilu akan menciptakan pemikiran bahwa apabila memperoleh dukungan terbanyak, pasti

menang. Pemikiran tersebutlah yang pada akhirnya mendorong para caleg untuk berusaha

sekeras mungkin meraih simpati sebanyak-banyaknya, tentunya dengan sumber dana yang

sebanyak-banyaknya pula, bahkan dengan seluruh harta yang dimiliki. Hal ini berdampak

negatif, tidak hanya bagi si caleg tetapi juga berdampak negatif terhadap orang-orang terdekat,

yaitu keluarga (isteri dan anak-anak). Karena gagal “nyaleg” kebutuhan serta hak-hak dari

anggota keluarga lainnya menjadi ikut dikorbankan, khusunya anak-anak, terhambat

Page 5: Terjemahan Bahasa Indonesia ke Inggris - repositori.unud.ac.id  · Web viewHampir diseluruh Indonesia kita menemukan kisah memprihatinkan, seperti di palangkaraya, tepatnya di Balai

mendapatkan haknya di bidang pendidikan karena seluruh harta telah diusahakan untuk

“nyaleg”.

Selain dinilai sangat meresahkan karena “mencalonkan diri tetapi gagal” berakibat buruk

terhadap diri sendiri dan keluarga, pada perkembangan selanjutnya, muncul kekhawatiran

terjadinya “bias demokrasi” dimana dalam prakteknya seorang caleg (demi kepentingan dan

tujuan politiknya) menawarkan bantuan baik berupa uang maupun alat infrastuktur kepada

masyarakat sekitar/ calon pemilih untuk meraih simpati dan berharap agar dipilih dalam pemilu

legislatif, masyarakat yang ditawarkan uang ataupun peralatan infrastuktur tersebut tentunya

akan berjanji untuk memilih si pemberi/caleg, namun pada pengumuman perolehan suara,

ternyata sangat sedikit yang memilih caleg tersebut. Karena kecewa, caleg yang

bersangkutanpun menarik kembali bantuan yang dahulunya sudah disumbangkan. Hal ini

tentunya bertentangan dengan makna kedaulatan rakyat.

“Caleg stres” tidak hanya menambah beban keluarga/ orang-orang terdekat, pihak Rumah

Sakit, atau bahkan paranormal (penyembuhan alternatif), tetapi juga dapat menambah beban MK

dalam menangani gugatan mereka, karena Ruang lingkup dari sengketa perselisihan hasil

pemilihan umum yang menjadi kewenangan Mahkamah Konstitusi untuk memeriksa dan

mengadilinya, sesuai dengan pasal 24C UUD 1945, pasal 10 ayat (1) huruf d Undang-undang

Nomor 24 Tahun 2003 Tentang Mahkamah Konstitusi, dan pasal 236C Undang-undang Nomor

12 Tahun 2008 Tentang Perbahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang

Pemerintahan Daerah, meliputi:

1. Pemilihan Umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Pemilu Legislatif);

Page 6: Terjemahan Bahasa Indonesia ke Inggris - repositori.unud.ac.id  · Web viewHampir diseluruh Indonesia kita menemukan kisah memprihatinkan, seperti di palangkaraya, tepatnya di Balai

2. Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres); serta

3. Pemilihan Umum Kepala Daerah (PemiluKada).

Demikian besar dampak negatif yang ditimbulkan berkaitan dengan pencalonan legislatif

yang gagal terpilih ini haruslah dicarikan solusi yang tepat, agar tidak ada lagi istilah “caleg

stres” pada pemilu legislatif mendatang, khususnya didaerah, karena didaerah dinilai lebih

lambat dalam kemajuan Iptek, informasi-informasi serta sumber daya manusia di daerah yang

dinilai masih kalah jauh dengan pusat (ibu kota). Solusi yang ditawarkan penulis dalam hal ini

adalah perlu diadakan pembatasan dana kampanye yang dipergunakan oleh para caleg peserta

pemilu legislatif. Hal ini selain bertujuan agar tidak terjadi pelanggaran-pelanggaran dalam

pendanaan kampanye, misalnya dana kampanye yang tidak jelas dalam peruntukan maupun

sumbernya, juga untuk mengukur kemampuan dari caleg itu sendiri, sehingga nantinya dapat

memutuskan apakah tetap mencalonkan diri atau mundur sebagai caleg. Untuk itulah diperlukan

payung hukum, khususnya dari peraturan perundang-undangan agar pendanaan kampanye

pemilu legislatif dapat dibatasi jumlahnya.

B. Pembahasan

1. Pemilu legislatif

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Pemilihan Umum

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah (UU No.10 Th.2008) menegaskan bahwa Pemilihan umum (pemilu) adalah “Sarana

pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur,

dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945” (pasal 1 angka 1 UU No.10 Th.2008). Pemilu

Page 7: Terjemahan Bahasa Indonesia ke Inggris - repositori.unud.ac.id  · Web viewHampir diseluruh Indonesia kita menemukan kisah memprihatinkan, seperti di palangkaraya, tepatnya di Balai

legislatif adalah Pemilu untuk memilih anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD

Kabupaten/Kota dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-

Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 (pasal 1 angka 2 UU No.10 Th.2008). Pemilih

dalam Pemilu adalah “Warga Negara Indonesia yang telah genap berumur 17 (tujuh belas) tahun

atau lebih atau sudah/pernah kawin” (pasal 1 angka 22 UU No.10 Th.2008 ).Anggota legislatif

yang terpilih, kemudian ditetapkan oleh KPU berdasarkan pasal 213 UU No.10 Th.2008.

Permasalahan timbul ketika pendaftar caleg membludak dengan jumlah kursi anggota

DPR yang ditetapkan hanya sebanyak 560, jumlah kursi DPRD provinsi ditetapkan 35 sampai

100, jumlah kursi DPRD kabupaten/kota ditetapkan 20 sampai 50 kursi, jumlah kursi anggota

DPD untuk setiap provinsi ditetapkan 4. Calon yang mendaftar pun relatif baru dan tidak semua

dari mereka memiliki pengalaman tentang dunia politik, seperti dari kalangan artis, pengusaha,

dll, serta dari kalangan yang tidak begitu dikenal oleh masyarakat.

Minimnya pengalaman, pengetahuan politik, yang disertai dengan kurangnya pemahaman

tentang jabatan yang akan diemban nanti apabila terpilih, membuat para caleg melakukan segala

cara untuk meraih simpati calon pemilih, terlebih lagi dengan dibatalkannya pasal 214 UU No.10

Th.2008, maka tidak ada cara lain selain “tarung bebas” atau berjuang dengan segenap kekuatan

dan daya upaya, karena menjadi nomor urut 1 dalam partai sudah dianggap tidak aman lagi.

Pasal 214 UU No.10 Th.2008 dibatalkan oleh MK karena dinilai bertentangan dengan makna

kedaulatan rakyat sebagaimana diatur dalam UUD 1945.

UUD 1945 mengatur mengenai kedaulatan rakyat dalam beberapa pasal, diantaranya:

Page 8: Terjemahan Bahasa Indonesia ke Inggris - repositori.unud.ac.id  · Web viewHampir diseluruh Indonesia kita menemukan kisah memprihatinkan, seperti di palangkaraya, tepatnya di Balai

Pasal 1 ayat (2) yang menentukan bahwa ”Kedaulatan berada di tangan rakyat dan

dilaksanakan menurut Undang-undang Dasar”, yang pada pelaksanaannya diwakilkan oleh

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Pasal 22E ayat (1) yang menentukan bahwa “Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung,

umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap lima tahun sekali”.

Pasal  27 ayat (1) yang menentukan bahwa “Segala warga negara bersamaan kedudukannya

di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu

dengan tidak ada kecualinya”.

Pasal 28C ayat (2) yang menentukan bahwa “Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya

dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan

negaranya”.

Pasal 28D ayat (1) yang menentukan bahwa “Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,

perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di depan hukum”.

Dengan demikian, maka pemilu yang merupakan hak asasi warga Negara, haruslah

dilaksanakan dengan langsung, umum, bebas, rahasia. Rakyatlah yang berhak menentukan

siapa-siapa yang akan menjadi “wakil rakyat” nantinya, dengan suaranya sendiri, bukan dengan

nomor urut yang diumumkan partai politik. semua hak-hak asasi tersebut haruslah dikembalikan

kepada rakyat6.

Putusan MK yang membatalkan pasal 214 UU No.10 Th.2008 tersebut juga telah

mengembalikan makna “Demokrasi Pancasila” yang sebenarnya. Karena demokrasi pancasila

yang dianut di Indonesia berlandaskan pada kepastian hukum yang dapat dirasakan seluruh

warga Negara, dimana hak-hak asasi manusia baik dalam aspek kolektif maupun dalam aspek 6 Moh. Kusnardi, S.h., Harmaily Ibrahim,S.H., “Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia”, Pusat Studi

Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan C.V. Sinar Bakti, Jakarta, 1981, h. 329.

Page 9: Terjemahan Bahasa Indonesia ke Inggris - repositori.unud.ac.id  · Web viewHampir diseluruh Indonesia kita menemukan kisah memprihatinkan, seperti di palangkaraya, tepatnya di Balai

perseorangan dijamin, dan dimana penyalahgunaan kekuasaan dapat dihindarkan secara

institusional7.

Kedaulatan rakya secara harafiah berarti kekuasaan tertinggi ada pada rakyat. Dari

rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Maksudnya dari rakyat bahwa mereka yang duduk sebagai

penyelenggara Negara atau pemerintah haruslah dari seluruh rakyat. Oleh rakyat maksudnya,

bahwa mereka yang menyelenggarakan pemerintahan dilakukan oleh rakyat atau atas nama

rakyat atau yang mewakili rakyat. Demi kesejahteraan untuk seluruh rakyat.8

Fenomena baru yang unik terjadi ditengah maraknya perkembangan demokrasi di

Indonesia, yaitu penarikan kembali semua bantuan baik berupa uang maupun alat infrasruktur

yang telah disumbangkan caleg pada saat mereka mengadakan kampanye. Berdasarkan data-data

yang ditemukan oleh www.maubaca.com hal ini terjadi di beberapa daerah, diantaranya:9

Caleg SK di Dapil I Kabupaten Sumbawa menarik kembali bantuan sebuah mesin genset yang di sumbangkannya ke mesjid. Selain itu, ia juga menarik bantuan dana sebesar Rp 1 juta yang disumbangkannya ke dua mushallah.

Caleg AH di Dapil I Kabupaten Sumbawa, sebelumnya ia menyumbang 100 buah kursi plastik dan 25 zak semen ke sebuah MTS di Kecamatan Labangka, Namun karena kecewa tidak meraih suara yang diharapkan, AH menarik kembali kursi dan semen tersebut.

Oknum caleg di Kota Sumbawa Besar yang tidak disebut nama dan parpolnya, meminta kembali uang sebesar Rp 20 ribu per orang yang diberikan dengan target 50 hingga 60 suara. Namun di pemilu, perolehan yang ada hanya ada saksi dan keluarga tim sukses.

Caleg dari Kota Bogor, melalui tim suksesnya berinisial SB, menarik kembali ratusan buku tabungan masing-masing senilai Rp50.000 bertuliskan Karya Nyata Sejahtera yang dibagikan saat kampanye di Kampung Muara, RW 11/14, Kelurahan Pasirjaya,Kecamatan Bogor Barat.Namun saat hasil suara dihitung, dari jumlah DPT

7 Dr. Mahfud MD, “Hukum dan Pilar-Pilar Demokrasi”, Gama Media Offset, Yogyakarta, 1999, h. 50.”8 DR. Bagir Manan, S.H., MCL, “Kedaulatan Rakyat, Hak Asasi Manusia dan Negara Hukum”, Gaya Media

Pratama, Jakarta, 1996, h. 56.

9 Op.cit., Detik.com, “CAleg Stres Tabrak Pagar Rumah Walikota”.

Page 10: Terjemahan Bahasa Indonesia ke Inggris - repositori.unud.ac.id  · Web viewHampir diseluruh Indonesia kita menemukan kisah memprihatinkan, seperti di palangkaraya, tepatnya di Balai

yang jumlahnya sekitar 900 suara, namanya hanya memperoleh di bawah 10 suara di RW 11 dan 14.

Caleg dari Daerah Pemilihan I Dumai Timur memalui tim suksesnya mencabut kembali lima tiang listrik yang telah dipasang untuk menyalurkan listrik kewarga setempat.

Seperti yang telah kita ketahui bersama, salah satu fungsi dari norma hukum adalah

sebagai pemberi informasi tentang apa yang boleh diperbuat dan apa yang tidak boleh diperbuat

(melanggar hukum) subjek hukum dalam pergaulan hidup bermasyarakat, dalam hal ini norma

hukum seyogyanya sebagai pembina, penuntun masyarakat untuk membatasi pengaruh budaya

luar, serta membatasi dalam artian membina perkembangan kebiasaan-kebiasaan utamanya

dimasyarakat agar tidak mengembangkan budaya yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip

Negara Kesatuan Republik Indonesia khususnya demokrasi, kedaulatan rakyat, sehingga

pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat, seperti “tidak akan memilih dalam

pemilu apabila tidak diberi uang, atau diberi peralatan infrastruktur”, maupun pelanggaran-

pelanggaran yang dilakukan oleh calon legislatif seperti “serangan fajar”, sumbangan-

sumbangan yang berlebihan yang diberi dengan tidak ikhlas, yang kalau seandainya tidak terpilih

akan ditarik kembali, dapat dikurangi atau bahkan tidak akan ada lagi kebiasaan-kebiasaan itu di

negeri ini, dan tentunya apabila pendanaan serta tata cara terhadap kampanye diatur dengan tegas

dan jelas, maka diharapkan tidak akan ada istilah “caleg stres” di pemilu legislatif mendatang.

2. Peran Partai Politik

Partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir dengan paraanggota yang

mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama dengan tujuan memperoleh kekuasaan

politik dan merebut keedudukan politik dengan cara konstitusional guna melaksanakan

Page 11: Terjemahan Bahasa Indonesia ke Inggris - repositori.unud.ac.id  · Web viewHampir diseluruh Indonesia kita menemukan kisah memprihatinkan, seperti di palangkaraya, tepatnya di Balai

kebijaksanaan-kebijaksanaan mereka.10 Legislatif adalah jabatan politik yang merupakan

kepanjangan tangan partai politik, hal ini diatur dalam pasal 7 UU No.10 Th.2008, yang

menentukan bahwa “Peserta Pemilu untuk memilih anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD

kabupaten/kota adalah partai politik”. Yang seharusnya dijadikan pedoman oleh partai politik

disini adalah, kemampuan/pengetahuan, kapasitas, kualitas, serta popularitas dari caleg yang

bersangkutan, bukan karena caleg tersebut ingin sekedar berpartisipasi mengubah nasib bangsa,

apalagi caleg yang hanya sekedar coba-coba, atau ingin menjabat hanya karena kekuasaan dan

materi. Karena sesungguhnya “Masih banyak bidang-bidang lain jika ingin mengabdikan diri

pada negara/ kesejahteraan bangsa” seperti membangun sekolah atau mendirikan lembaga

penelitian yang dapat memberikan masukan-masukan pada pemerintah berdasarkan hasil

penelitian/ fakta-fakta di masyarakat.

Partai politik seharusnya berperan tidak hanya pada saat seleksi caleg, tapi juga ikut

berperan aktif dalam penanganan caleg yang stres, karena bagaimanapun juga caleg-caleg

tersebut telah memberikan sumbangsihnya terhadap partai politik. Hal ini dapat dilakukan

misalnya dengan membuka teraphy tres dan emosi, memberikan fasilitas pelayanan kesehatan

pascapemilu, ikut andil dalam membesarkan hati caleg beserta keluarganya, serta dengan tetap

mendampingi mreka dalam stiap perawatan (menjenguk ke RS/ RSJ), pendekatan agama,

diharapkan dapat meminimalisasi beban psikologis caleg yang gagal.

Peran partai politik lainnya, seharusnya berkewajiban memberikan pendidikan politik

pada para calegnya sebelum mencalonkan diri atau setidak-tidaknya memperhatikan

pengalaman, pengetahuan politik caleg pada saat penyeleksian caleg, hal ini mutlak diperlukan

10 Zainal Abidin Saleh, S.h., M.h., “Demokrasi dan Partai Politik”, dalam “Jurnal Legislasi Indonesia Vol.5 No. 1-Maret 2008”, Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, Jakarta, 2008, h. 70.

Page 12: Terjemahan Bahasa Indonesia ke Inggris - repositori.unud.ac.id  · Web viewHampir diseluruh Indonesia kita menemukan kisah memprihatinkan, seperti di palangkaraya, tepatnya di Balai

karena terkait dengan jabatannya nanti, terdapat beberapa fungsi yang harus diemban anggota

legislatif, diantaranya:

Fungsi legislasi, yaitu membuat peraturan perundang-undangan;

Fungsi kontrol/ pengawasan jalannya pemerintahan;

Fungsi budget atau anggaran; serta

Fungsi sebagai wakil rakyat, yaitu sebagai lembaga yang menyerap aspirasi masyarakat demi

terciptanya peningkatan kesejahteraan rakyat/ bangsa.

Untuk itu, seorang caleg haruslah memiliki pemikiran dan jiwa pengabdian kepada rakyat/bangsa

dan bukan menganggap legislasi sebagai sebuah pekerjaan/jabatan untuk mendapatkan

kekuasaan dan materi.

Pada dasarnya syarat caleg telah diatur dengan jelas dan tegas dalam UU No.10 Th.2008,

yaitu pada pasal 12, pasal 13 dan pasal 50 yang apabila diuraikan, bagi banyak orang/caleg

tidaklah sulit untuk dipenuhi. Faktanya, selain persyaratan yang ditentukan dalam UU No.10

Th.2008, seorang caleg haruslah memiliki hal-hal yang dapat menarik simpati masyarakat/ calon

pemilih, diantaranya :

Memiliki popularitas/ dikenal massa sebagai pribadi yang baik, berwibawa, serta dapat

dipercaya oleh masyarakat;

Memiliki kemampuan, pengalaman serta pengetahuan yang cukup dalam berpolitik, memiliki

kemampuan yang baik dalam melakukan komunikasi politik;

Memiliki mental dan fisik yang kuat (jasmani dan rohani yang kuat) untuk menerima

kekalahan: serta

Page 13: Terjemahan Bahasa Indonesia ke Inggris - repositori.unud.ac.id  · Web viewHampir diseluruh Indonesia kita menemukan kisah memprihatinkan, seperti di palangkaraya, tepatnya di Balai

Memiliki dana kampanye (uang dingin), yang seharusnya adalah dana yang diluar/bukan

kebutuhan hidup pribadi serta kebutuhan hidup anggota keluarga lainnya.

Pasal 8 Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pedoman

Teknis Pencalonan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota Dalam Pemilihan Umum

Tahun 2009 menentukan bahwa :

(1) Dalam pengajuan bakal calon, partai politik melakukan seleksi bakal calon anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.

(2) Seleksi bakal calon anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara demokratis dan terbuka sesuai dengan mekanisme internal partai politik yang bersangkutan.

Kewenangan penuh yang dimiliki partai politik untuk melaksanakan seleksi caleg memang telah

sesuai dengan fungsi dari partai polik itu sendiri, namun apabila tidak diawasi dengan ketat oleh

suatu instansi pengawas yang independent, dikhawatirkan akan menjadi celah bagi partai politik

untuk menyeleksi para caleg tidak sesuai dengan kemampuan dari para caleg itu sendiri. Untuk

itulah penyeleksian caleg oleh partai politik perlu diawasi, serta diperketat dalam

pelaksanaannya.

3. Pembatasan dana kampanye pemilu legislatif

Ketentuan terkait dengan pembatasan dana kampanye caleg, diatur dalam Peraturan

Komisi Pemiluhan Umum (KPU) Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pelaksanaan

Kampanye Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,

dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Peraturan KPU No. 19 Th. 2008), khususnya Bab VI

Page 14: Terjemahan Bahasa Indonesia ke Inggris - repositori.unud.ac.id  · Web viewHampir diseluruh Indonesia kita menemukan kisah memprihatinkan, seperti di palangkaraya, tepatnya di Balai

yang mengatur tentang dana kampanye yang dalam pasal Pasal 52 Peraturan KPU No. 19 Th.

2008 ditentukan bahwa :

(1) Kegiatan kampanye Pemilu anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota didanai dan menjadi tanggung jawab Partai Politik Peserta Pemilu masing-masing.

(2) Dana kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bersumber dari: partai politik; calon anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dari partai politik yang bersangkutan; dan sumbangan yang sah menurut hukum dari pihak lain.

(3) Dana kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dapat berupa uang, barang, dan/atau jasa.

(4) Dana kampanye Pemilu berupa uang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditempatkan pada rekening khusus dana kampanye Partai Politik Peserta Pemilu pada bank.

Sumber dana kampanye merupakan tanggung jawab partai politik. Berkaitan dengan

pasal 52 ayat (2) Peraturan KPU No. 19 Th. 2008, maka sumber dana kampanye yang berasal

dari caleg yang bersangkutan inilah diperlukan adanya “Pembatasan oleh KPU”. Misalnya

dengan membuat “standarisasi keuangan para caleg”, dalam artian diperlukan data-data akurat

dan valid terhadap kekayaan/ harta pribadi caleg, untuk kemudian data-data tersebut

dihubungkan dengan “batas maksimal harta dingin/bebas pakai”, yaitu harta yang diluar

kebutuhan hidup caleg dan keluarga. Apabila hasil dari penghubungan tersebut merupakan hasil

yang telah ditentukan oleh KPU sebagai “batas harta bebas pakai”, misalnya harta dingin seorang

caleg ditentukan tidak boleh kurang dari 1Milliyard rupiah, maka apabila caleg tersebut memiliki

harta dingin/ bebas pakai 1 millyard rupiah, ia dapat dinyatakan lolos seleksi dari segi keuangan

saja (tentunya diperlukan seleksi-seleksi lain). Dan harta pribadi caleg yang digunakan untuk

kampanye haruslah tidak boleh melebihi dari jumlah harta bebas yang awalnya dihitung/

ditentukan, misalnya ia memiliki 1 millyard rupiah untuk pendanaan kampanye, maka apabila

1millyard itu habis, ia tidak boleh menambah harta pribadi lagi, tetapi masih dapat menggunakan

sumber dana lain yang diperbolehkan Peraturan Perundang-undangan.

Page 15: Terjemahan Bahasa Indonesia ke Inggris - repositori.unud.ac.id  · Web viewHampir diseluruh Indonesia kita menemukan kisah memprihatinkan, seperti di palangkaraya, tepatnya di Balai

Hal ini dirasa sangat penting, mengingat banyaknya caleg-caleg yang bahkan tidak siap

dari segi pendanaan kampanye, sehingga menghalalkan segala cara untuk mendapatkan “modal”

tanpa melihat resiko yang akan dialami apabila tidak terpilih sebagai “Anggota Dewan Legislatif

Yang Terhormat”. Menghalalkan segala cara, seperti misalnya: menjual rumah, mobil, serta

harta benda lain yang dimiliki, hanya untuk modal kampanye. Tentunya dengan resiko yang

sangat besar yang tidak hanya akan merugikan diri sendiri tetapi juga berdampak negatif

terhadap orang-orang sekitar. Satu hal yang harus diingatkan adalah bahwa pencalonan caleg

bukanlah perjuadian, bukan pula lowongan pekerjaan/ jabatan, tetapi adalah pencarian calon-

calon wakil rakyat yang mampu dan siap mengabdi demi bangsa dan Negara, dan masih banyak

bidang lain untuk mengabdikan diri pada bangsa dan Negara.

Sedangkan sumber pendanaan melalui sumbangan, diatur dalam pasal Pasal 54 Peraturan

KPU No. 19 Th. 2008, ditentukan bahwa :

(1) Dana kampanye Pemilu yang berasal dari sumbangan pihak lain perseorangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (2) huruf c tidak boleh melebihi Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

(2) Dana kampanye Pemilu yang berasal dari sumbangan pihak lain, kelompok, perusahan, dan/atau badan usaha nonpemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (2) huruf c tidak boleh melebihi Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

(3) Pemberi sumbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus mencantumkan identitas yang jelas.

Namun, belum ditentukannya sanksi terhadap aturan pembatasan dana kampanye ini,

menjadikan aturan ini sangat berpeluang untuk dilanggar. Seharusnya, pembatasan dana

kampanye legislatif yang diatur dalam Peraturan KPU No. 19 Th. 2008 ini lebih mendetail,

menyentuh data-data keuangan pribadi caleg, peruntukan dana oleh caleg yang seharusnya

dilakukan pelaporan dan pembukuan secara berkelanjutan selama proses kampanye berlangsung.

Dalam prakteknya, laporan dana kampanye dinilai tak efektif apabila hanya mengacu pada aliran

dana parpol saja, karena masih sering terjadi caleg sendirilah yang membiayai kampanyenya.

Page 16: Terjemahan Bahasa Indonesia ke Inggris - repositori.unud.ac.id  · Web viewHampir diseluruh Indonesia kita menemukan kisah memprihatinkan, seperti di palangkaraya, tepatnya di Balai

Di Amerika Serikat (AS), kini terdapat banyak aturan yang terkait dengan pembatasan

dana kampanye. Aturan-aturan tersebut memiliki tiga bentuk dasar, yaitu: 11

1. Keterbukaan publik (public disclosure). untuk memberikan informasi kepada publik, baik

selama penyelenggaraan kampanye maupun setelah kampanye. Mengenai pengaruh uang

terhadap pejabat-pejabat terpilih dan untuk membantu mengurangi akses-akses dan tindakan

penyalahgunaan, dengan cara meningkatkan risiko-risiko politik yang harus ditanggung oleh

mereka yang melakukan praktik-praktik seperti itu (meningkatkan sanksi hukumnya);

2. Pembatasan-pembatasan pengeluaran (expenditure limits). untuk mengatasi masalah-masalah

yang ditimbulkan oleh pembengkakan biaya, dan oleh adanya beberapa kandidat yang

mempunyai lebih banyak uang dari yang lainnya (pembatasan dana kampanye);

3. Pembatasan-pembatasan pemberian sumbangan (contributions restrictions) untuk mengatasi

masalah-masalah yang ditimbulkan oleh adanya kandidat yang mengikatkan diri pada

kepentingan-kepentingan tertentu (agar caleg terpilih tidak mengabdikan dirinya pada

kepentingan donator, melainkan pada bangsa dan negara). (Alexander:2003).

Untuk itulah, KPU sudah sewajarnya mengkoordinasikan diri dengan instansi-instansi

lain dalam hal keterbukaan publik serta dalam hal pembatasan dana kampanye. Misalnya dengan

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang dalam fungsinya sebagai lembaga Negara, memang

memiliki hubungan yang sangat erat dengan DPR, maupun DPRD. BPK memeriksa keuangan

Negara, yang kemudian hasilnya diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan

kewenangannya. BPK berkedudukan di Ibu kota Negara dan memiliki perwakilan di setiap

11 Alfian M, “Kekuasaan dan Uang”, http://alfanalfian.multiply.com/journal/item/171/Kekuasaan_dan_Uang, , diakses pada 17 februari 2011.

Page 17: Terjemahan Bahasa Indonesia ke Inggris - repositori.unud.ac.id  · Web viewHampir diseluruh Indonesia kita menemukan kisah memprihatinkan, seperti di palangkaraya, tepatnya di Balai

provinsi.12 Hal ini haruslah dimanfaatkan oleh KPU untuk bekerjasama dalam audit data-data

keuangan caleg.

Rekomendasi ini diambil dari rekomendasi yang dibuat oleh IFES (International

Foundation for Election Systems) pada tahun 2000. Menurut mereka, terdapat beberapa hal yang

harus dimasukan dalam pengaturan dana parpol dan dana kampanye, diantaranya:13

1. Pengeluaran partai politik untuk tujuan kampanye pemilu harus diambil dari dana kampanye partai yang sudah resmi di audit. Partai politik tidak boleh meminta, memberi wewenang atau menyetujui pengeluaran dana lain, baik oleh pribadi maupun badan hukum untuk tujuan kampanye pemilu. Pengeluaran seperti itu hanya dapat dilakukan sebagai sumbangan bagi dana kampanye resmi partai dan dilaporkan dalam laporan keuangan partai pada periode berikutnya.

2. Seluruh dana yang dikumpulkan atau dikeluarkan oleh seorang caleg untuk tujuan kampanye harus melalui dana kampanye partai politik yang mencalonkan caleg tersebut dan telah diaudit. Para caleg tidak boleh menggunakan dana-dana lain untuk tujuan kampanye pemilu.

3. Sumbangan yang diterima partai politik dalam bentuk barang atau jasa, baik secara langsung maupun tidak langsung, harus diperlakukan sama dengan sumbangan dalam bentuk uang. Sumbangan tersebut dinilai menurut nilai pasar yang berlaku. Pemberian barang atau jasa kepada, atau untuk mendukung, sebuah partai politik atau seorang caleg tanpa disertai pembayaran, atau disertai pembayaran yang nilainya lebih rendah dari pasar yang berlaku, dianggap sumbangan. Individu-individu secara sukarela diperkenankan menyumbang waktu pribadinya untuk mendukung sebuah partai politik atau caleg, dan waktu tersebut tidak dianggap sebagai sumbangan selama individu-individu itu tidak dibayar oleh individu atau kelompok lainnya.

4. Apabila sebuah partai politik menerima sumbangan yang dilarang atau melebihi batas yang ditentukan hukum, maka sumbangan itu harus dikembalikan ke donaturnya secara keseluruhan atau jumlah yang melebihi batas dalam waktu 48 jam. Partai Politik penerima harus membuat catatan mengenai pengembalian sumbangan tersebut dalam laporan auditnya.

5. Sumbangan kontan, tanpa nama, atau tanpa catatan yang melebihi batas (dalam rupiah) dilarang. Yang termasuk dalam sumbangan tanpa nama adalah tidak disebutkannya nama lengkap penyumbang.

12 Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H., “Lembaga Negara dan Sengketa Kewenangan Antar Lembaga Negara”, Konsorsium Reformasi Hukum Nasional (KRHN), bekerjasama dengan: Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MKRI), Jakarta, 2005, h. 80-81.

13 VIVAnews, “Menanggulangi Politik Uang Dalam Pemilu : Beberapa Rekomendasi Untuk Pengaturan Dana Kampanye Pemilu”, http://www.cetro.or.id/pustaka/moneypol.html, diakses pada 17 februari 2011.

Page 18: Terjemahan Bahasa Indonesia ke Inggris - repositori.unud.ac.id  · Web viewHampir diseluruh Indonesia kita menemukan kisah memprihatinkan, seperti di palangkaraya, tepatnya di Balai

6. Sumbangan melalui (secara palsu dibuat atas nama) individu atau kelompok lain dilarang. Seorang individu tidak boleh menerima uang atau penggantian uang lewat orang lain atau perusahaan lain jika dia tercatat sebagai penyumbang (donatur) partai yang telah dicatat dalam laporan audit partai.

7. UU Pemilu dan UU Partai Politik harus secara jelas menyatakan larangan penggunaan dana, tenaga, fasilitas, persediaan, peralatan, perlengkapan atau sumber daya lain milik negara atau pemerintah untuk mendukung caleg atau partai politik tertentu kecuali diperbolehkan oleh hukum.

8. UU Pemilu secara khusus harus mencantumkan pembatasan sumbangan untuk dana kampanye partai politik, yang dibedakan dari sumbangan kepada partai-partai politik di bawah UU Partai Politik. Baik UU Pemilu maupun UU Partai Politik harus mencantumkan pembatasan sumbangan atau total pengeluaran harus ditentukan secara layak dan cukup tinggi untuk mengijinkan partai-partai politik mengumpulkan dan mengeluarkan dana kampanye yang memadai dan agar penerapan batasan dana tidak dipermainkan dan aktivitas keuangan “yang tidak dicatat” dapat dihindari.

9. Partai-partai politik harus menunjuk seorang pengurus yang bertanggung jawab atas keuangan parpol, termasuk mencatat penyimpanan keuangan dan pelaporan, dan juga mempekerjakan akuntan profesional untuk mengawasi pencatatan dan dokumentasi yang layak.

10. KPU harus menentukan standar yang konsisten dengan prinsip-prinsip akuntansi profesional dalam hal pencatatan transaksi partai politik, dan harus menyediakan pelatihan untuk petugas-petugas partai politik dan petugas pembukuan yang berhubungan dengan peraturan dana politik.

11. Partai-partai politik harus diminta untuk mencatat semua transaksi yang melibatkan dana kampanye mereka di kantor pusat partai dalam waktu sesingkat mungkin (menyimpan laporan yang terkonsolidasi tentang penerimaan dan pengeluaran untuk diaudit), dan memelihara dokumentasi pendukung seperti kwitansi dan lain-lain.

12. Perlu dipertimbangkan penyediaan komputer di kantor pusat dan di kantor-kantor cabang partai politik untuk penyimpanan dan pelaporan catatan dana politik, dengan menggunakan piranti lunak dan jaringan internet yang secara khusus dirancang (mungkin dapat dilakukan dengan bantuan dari donatur internasional) untuk mencatat keuangan.

13. KPU harus menyediakan jasa perpustakaan untuk memperjelas pengungkapan laporan-laporan audit partai. Jasa-jasa seperti itu sebaiknya menawarkan akses untuk laporan dan dokumen pendukung bagi media, akademisi, masyarakat atau individu yang berminat.

14. Sebuah sistim denda uang yang bertingkat, sanksi administratif, dan sanksi pidana harus dibuat  sesuai dengan tingkat keseriusan pelanggaran-pelanggaran atas UU dan peraturan dana politik, termasuk persyaratan untuk laporan penerimaan dan pengeluaran partai politik secara lengkap dan akurat. Keseluruhan sistem peraturan dana politik tidak berguna tanpa adanya penegakan pembatasan dan persyaratan yang efektif dan adil.

4. KESIMPULAN DAN SARAN

Page 19: Terjemahan Bahasa Indonesia ke Inggris - repositori.unud.ac.id  · Web viewHampir diseluruh Indonesia kita menemukan kisah memprihatinkan, seperti di palangkaraya, tepatnya di Balai

Kesimpulan dari penulisan ini : Putusan MK yang membatalkan pasal 214 UU No.10

Th.2008 telah mengembalikan demokrasi, kedaulatan rakyat pada makna yang sebenarnya, yaitu

dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Pembatasan dana kampanye yang harus dibenahi oleh

KPU tidak hanya terkait dengan laporan dana kampanye oleh partai politik, akan tetapi

diperlukan pengawasan menyeluruh terkait dengan sumber dana, serta peruntukan dana baik

sebelum, saat kampanye, serta setelah kampanye berlangsung.

Adapun beberapa saran yang dapat penulis sampaikan terkait permasalahan ini adalah

sebagai berikut :

Perlu diadakan pembatasan dana kampanye dalam peraturan pemilu legislatif, agar tidak

terjadi hal-hal yang pada akhirnya merugikan caleg itu sendiri serta merugikan anggota

keluarga dan orang dekat. Pembatasan dana kampanye ini sebaiknya diamati dan diawasi

dengan sangat ketat oleh KPU melalui laporan pendanaan kampanye caleg. KPU dapat

bekerjasama dengan instansi lain, seperti BPK. Dan diadakan sanksi yang tegas terhadap

pelanggaran pendanaan kampanye.

Perlunya aturan yang lebih tegas dalam memperketat seleksi calon legislatif. Hal ini selain

untuk mengukur kemampuan caleg, juga agar caleg-caleg yang terpiih benar-benar caleg

yang berkualitas. Peran partai politik perlu ditingkatkan dalam hal pemberian pendidikan

politik, informasi-informasi yang terbuka, jelas kepada para calegnya. Partai politik juga

berkewajiban dalam penanganan para caleg yang gagal terpilih.

Pembinaan melalui norma hukum baik kepada masyarakat, partai politik, maupun kepada

caleg perlu direalisasikan secara menyeluruh, dan berkelanjutan, agar tidak terjadi bias

demokrasi dalam pemilu di Indonesia.

Page 20: Terjemahan Bahasa Indonesia ke Inggris - repositori.unud.ac.id  · Web viewHampir diseluruh Indonesia kita menemukan kisah memprihatinkan, seperti di palangkaraya, tepatnya di Balai

Penerapan aturan perundang-undangan, mutlak memerlukan peran serta masyarakat secara

luas, sehingga dalam hal ini peran serta masyarakat sangatlah diperlukan dalam hal

melaporkan adanya pelanggaran-pelanggaran pada pelaksanaan kampanye serta pemilu.

Untuk itulah diperlukan peran aparat penegak hukum agar menjamin penuh keselamatan para

pelapor melalui perlindungan saksi yang harus terus disosialisasikan oleh aparat, sehingga

nantinya diharapkan masyarakat awam tidak takut dalam melaporkan pelanggaran-

pelanggaran. Tentunya hal ini memerlukan pula aparat-aparat penegak hukum yang bersih,

jujur, serta mengemban tugas-tugasnya sebagai aparatur penegak hukum sesuai dengan kode

etik profesi.

Page 21: Terjemahan Bahasa Indonesia ke Inggris - repositori.unud.ac.id  · Web viewHampir diseluruh Indonesia kita menemukan kisah memprihatinkan, seperti di palangkaraya, tepatnya di Balai

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Abidin Saleh, Zainal S.h., M.h., “Demokrasi dan Partai Politik”, dalam “Jurnal Legislasi Indonesia Vol.5 No. 1-Maret 2008”, Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, Jakarta, 2008, h. 70.

Bagir Manan, D.r., S.H., MCL, “Kedaulatan Rakyat, Hak Asasi Manusia dan Negara Hukum”, Gaya Media Pratama, Jakarta, 1996, h. 56.

Jimly Asshiddiqie, Prof. Dr., S.H., “Lembaga Negara dan Sengketa Kewenangan Antar Lembaga Negara”, Konsorsium Reformasi Hukum Nasional (KRHN), bekerjasama dengan: Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MKRI), Jakarta, 2005, h. 80-81.

Kusnardi, Moh., S.h., Harmaily Ibrahim,S.H., “Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia”, Pusat Studi Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan C.V. Sinar Bakti, Jakarta, 1981, h. 329.

Mahfud MD, Dr., “Hukum dan Pilar-Pilar Demokrasi”, Gama Media Offset, Yogyakarta, 1999, h. 50.”

Artikel Internet

Alfian M, “Kekuasaan dan Uang”, http://alfanalfian.multiply.com/journal/item/171/Kekuasaan_dan_Uang, , diakses pada 17 februari 2011.

Detik.com, “Caleg Stres Tabrak Rumah Walikota”, ”, http://depe.blog.uns.ac.id/2010/05/06/kajian-filsafat-dan-psikologi-mengenai-caleg-yang-stres-pasca-pemilu/, diakses pada 17 februari 2011.

http://depe.blog.uns.ac.id/2010/05/06/kajian-filsafat-dan-psikologi-mengenai-caleg-yang-stres-pasca-pemilu/, diakses pada 17 februari 2011.

Rully, “Caleg Stres”, http://rully4.wordpress.com/2009/04/14/caleg-stres-posting-cerita-pasca-pemilu-legislatif/, diakses pada 17 februari 2011.

TEMPO Interaktif, “Dua Caleg Stres Masuk Rumah Sakit”, http://www.tempointeraktif.com/hg/Pemilu2009_berita_mutakhir/2009/04/14/brk,20090414-170334,id.html, diakses pada 17 februari 2011.

VIVAnews, “Menanggulangi Politik Uang Dalam Pemilu : Beberapa Rekomendasi Untuk Pengaturan Dana Kampanye Pemilu”, http://www.cetro.or.id/pustaka/moneypol.html, diakses pada 17 februari 2011.

Page 22: Terjemahan Bahasa Indonesia ke Inggris - repositori.unud.ac.id  · Web viewHampir diseluruh Indonesia kita menemukan kisah memprihatinkan, seperti di palangkaraya, tepatnya di Balai

www.hidayatullah.com, “Caleg Stres Semakin Bergelimpangan” diakses pada 17 februari 2011.

Peraturan Perundang-undangan

Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945).

Undang-undang Nomor 24 Tahun 2003 Tentang Mahkamah Konstitusi.

Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perbahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (UU No.10 Th.2008).

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pedoman Teknis Pencalonan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota Dalam Pemilihan Umum Tahun 2009.

Peraturan Komisi Pemiluhan Umum (KPU) Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kampanye Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Peraturan KPU No. 19 Th. 2008).