POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

47
POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN ANAK USIA DINI DI TKIT MU’ADZ BIN JABAL 4 YOGYAKARTA Oleh: Mutia Rahayu NIM :17204030009 TESIS Diajukan kepada Program Magister (S2) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M. Pd.) Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini YOGYAKARTA 2019

Transcript of POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

Page 1: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP

PERILAKU KEAGAMAAN ANAK USIA DINI

DI TKIT MU’ADZ BIN JABAL 4 YOGYAKARTA

Oleh: Mutia Rahayu

NIM :17204030009

TESIS

Diajukan kepada Program Magister (S2)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga

untuk

Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh

Gelar Magister Pendidikan (M. Pd.)

Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini

YOGYAKARTA

2019

Page 2: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …
Page 3: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …
Page 4: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …
Page 5: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …
Page 6: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …
Page 7: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

xiv  

MOTTO

ZONA NYAMAN BUKANLAH BATAS KESUKSESAN

Page 8: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

xv  

HALAMAN PERSEMBAHAN

TESIS INI PENULIS

PERSEMBAHKAN KEPADA:

ALMAMATERKU TERCINTA

PROGRAM MAGISTER (S2)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

PRODI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

KONSENTRASI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

UIN SUNAN KALIJAGA

Yogyakarta

2019

Page 9: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

xvi  

KATA PENGANTAR

حيم حمن الر بسم الله الر

ين. أشھد ان لااله نيا والد رب العالمين. وبه نستعين و على امورالد الله.الحمد الا

د وعلى اله وصحبه دا رسول الله. اللھم صل وسلم على محم واشھد ان محم

ا بعد اجمعين. ام

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,

yang telah memberikan nikmat kesehatan serta kesempatan kepada penulis

untuk menyusun tesis ini. Selanjutnya shalawat dan salam selalu tercurah

kepada Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa manusia dari

alam kebodohan menuju alam yang terang benderang.

Tesis ini berjudul “Pola Asuh Orang Tua dan Bimbingan Guru

Terhadap Perilaku Keagamaan Anak Usia Dini di TKIT Mu’adz bin

Jabal 4 Yogyakarta” disusun untuk melengkapi tugas-tugas dan

memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar Magister Pendidikan

(M.Pd) dalam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

Selama penulisan tesis ini, penulis banyak menemukan kesulitan

dan rintangan karena keterbatasan kemampuan penulis. Namun berkat

bimbingan, do’a dari orang tua dan arahan dari dosen pembimbing,

bantuan serta motivasi dari teman-teman, tesis ini dapat diselesaikan.

Maka penulis mengkucapan terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta yang

memberikan kesempatan belajar kepada penulis di Universitas Islam

Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang memberikan ilmu

pengetahuan tentang metodologi penelitian.

Page 10: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

xvii  

3. Ketua Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) dan

Sekretaris Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini yang

memberikan surat izin penelitian.

4. Bapak Dr. Sangkot Sirait, M.Ag, selaku pembimbing tesis yang

senantiasa meluangkan waktu dan memberi pengarahan serta

bimbingan tesis kepada penulis.

5. Segenap dosen dan karyawan Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini

(PIAUD) yang memberikan bantuan membuat surat penelitian.

6. Ibu Nurmina, S.Pd., selaku kepala sekolah dan segenap guru-guru dan

karyawan di TKIT Mu’adz bin Jabal 4 Yogyakarta, yang memberikan

izin penelitian kepada penulis.

7. Kedua orang tua tercinta (Ayah Tgk. H. Nyak Adam dan Ibu Hj.

Suriani, S. Pd) yang selalu memberikan dorongan baik secara moril

maupun material, serta do’a yang selalu dipanjatkan dan segenap

keluarga besar yang memberikan motivasi.

8. Saudara Furkani, S.Pd yang meluangkan waktunya untuk berdiskusi

dan mengkoreksi tesis ini.

9. Teman-teman seperjuangan (A-1 PIAUD), yang menyempatkan

waktu untuk sharing mengenai tesis ini.

10. Dan semua pihak yang telah ikut berjasa dalam penyusunan tesis ini

yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

Kepada pihak tersebut, penulis ucapkan terimah kasih dan semoga

amal kebaikan diterima oleh Allah dan diberikan pahala yang melimpah

dari-Nya. Amiin.

Yogyakarta, 19 April 2019

Penulis

Mutia Rahayu, S.Pd

Page 11: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

xix  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................... i PERRNYATAAN KEASLIAN ....................................................... ii PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI .............................................. iii PENGESAHAN DEKAN ................................................................. iv PERSETUJUAN TIM PENGUJI ................................................... v NOTA DINAS PEMBIMBING ....................................................... vi ABSTRAK ......................................................................................... vii PEDOMAN TRANSLITERASI ...................................................... ix MOTTO ............................................................................................. xiv PERSEMBAHAN ............................................................................. xv KATA PENGANTAR ...................................................................... xvi DAFTAR ISI ..................................................................................... xx DAFTAR TABEL ............................................................................. xxi BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................ 1

B. Rumusan Masalah ...................................................... 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................. 6

D. Kajian Pustaka .......................................................... 7

E. Metode Penelitian ...................................................... 13

F. Sistematika Pembahasan ............................................ 23

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pola Asuh Orang Tua ............................................... 26

a. Model-model Pola Asuh ...................................... 29

b. Metode Pola Asuh .............................................. 32

B. Bimbingan Guru ....................................................... 34

a. Landasan Bimbingan dalam Islam ..................... 35

Page 12: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

xx  

b. Syarat-syarat Bimbingan .................................... 37

c. Metode Bimbingan ............................................. 38

C. Perilaku Keagamaan Anak Usia Dini ....................... 40

a. Tahap-tahap Perkembangan Keagamaan

pada Anak Usia Dini ........................................... 42

b. Sifat Keagamaan pada Anak .............................. 43

c. Karakteristik Anak Usia Dini ............................. 45

d. Metode Pola Asuh Orang Tua dan Bimbingan

Guru yang Baik Terhadap Pembentukan

Perilaku Keagamaan Anak

Usia Dini .............................................................. 48

e. Tingkat Pencapaian Perilaku Keagamaan

Anak Usia Dini ................................................... 57

BAB III GAMBARAN UMUM TKIT MU’ADZ BIN JABAL 4

YOGYAKARTA

A. Letak Geografis ........................................................ 60

B. Sejarah Berdirinya .................................................... 60

C. Visi dan Misi ............................................................ 62

D. Kegiatan Sekolah ...................................................... 64

E. Struktur Organisasi ................................................... 68

F. Sarana Prasarana ....................................................... 70

BAB IV IMPLEMENTASI POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN

GURU TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN ANAK USIA DINI A. Bentuk Pola Asuh Orang Tua dan Bimbingan Guru

Page 13: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

xxi  

Terhadap Perilaku Keagamaan Anak Usia Dini di

TKIT Mu’adz bin Jabal 4 Yogyakarta ...................... 78

B. Implementasi Pola Asuh Orang Tua dan

Bimbingan Guru Terhadap Perilaku Keagamaan

Anak Usia Dini di TKIT Mu’adz bin Jabal 4

Yogyakarta ................................................................ 89

C. Dampak Pola Asuh Orang Tua dan Bimbingan

Guru Terhadap Perilaku Keagamaan Anak

Usia Dini di TKIT Mu’adz bin Jabal 4

Yogyakarta ................................................................ 109

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................... 116

B. Saran .......................................................................... 117

C. Penutup ...................................................................... 118

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP  

Page 14: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Instrumen Penelitian 22

Tabel 2 Perkembangan Karakteristik Keagamaan

Anak Usia Dini 48

Tabel 3 Pencapaian Perilaku Keagamaan pada

Anak Usia 4-6 Tahun 60

Tabel 4 Jam Kegiatan Belajar Mangajar 71

Tabel 5 Jadwal Pembelajaran 71

Tabel 6 Pembagian Kelompok Berdasarkan Kelas 73

Tabel 7 Jumlah Anak Didik di TKIT Mu’adz bin Jabal 4 Yogyakarta T.A 2018/2019 74

Tabel 8 Administrasi Sekolah 75

Tabel 9 Administrasi Kelas 76

Tabel 10 Administrasi Anak Didik 78

Tabel 11 Administrasi Kepala Sekolah 79

Tabel 12 Administrasi Perlengkapan Ruang 80

 

Page 15: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Orang tua merupakan pendidik pertama bagi anak, sejak ia masih

dalam kandungan hingga lahir. Saat lahir orang yang pertama sekali ia

jumpai adalah Ibu dan Ayahnya, kemudian baru disusul oleh anggota

keluarga yang lain. Mulai anak yang berupa janin di dalam rahim ibunya, ia

telah menerima didikan-didikan dan pola asuh yang diberikan oleh kedua

orang tuanya. Mulai dari mendengarkan lantunan ayat suci Al-Quran,

shalawat Nabi hingga kebiasaan yang dilakukan oleh ibunya. Walaupun

anak tidak dapat melihat namun ia dapat merasakan. Ketika ia lahir orang

tua menyambutnya dengan mengumandangkan azan di telinganya, dengan

harapan kelak ia akan menjadi anak yang berbakti dan patuh pada aturan

Agama. Hal tersebut akan sangat berpengaruh pada anak nantinya.

Baik dan buruk perilaku anak tergantung pada orang tuanya, pola

asuh yang diterapkan oleh orang tua sangat berpengaruh bagi

perkembangan anak. Masa usia dini merupakan masa keemasan bagi anak,

dimana perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai

terbentuk. Masa inilah merupakan waktu yang tepat bagi orang tua untuk

memberi pola asuh dan teladan yang terbaik untuk anaknya, karena pada

masa ini anak lebih mudah menyerap dan meniru apa yang diajarkan oleh

Page 16: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

2

orang tuanya.1

Al-quran menggambarkan anak sebagai perhiasan dunia,

sebagaimana harta. Allah berfirman dalam Al-Quran surat Al-kahfi ayat 46

yang artinya, “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia.”

Keberadaan anak yang digambarkan dalam Al-Quran tersebut dapat

terwujud jika dipersiapkan sejak dini oleh orang tuanya. Pendidikan dan

pembentukan kepribadian anak harus diperhatikan dengan sebaik-baiknya,

sebab jika tidak maka anak justru akan menjadi sebaliknya, yaitu menjadi

bencana (fitnah) dalam keluarga dan akan menjadi gangguan bagi

masyarakat dan umat manusia secara keseluruhan.

Kehidupan anak sebagian besar waktunya lebih banyak dihabiskan

dalam lingkungan keluarga. Komponen keluarga sangat penting mengingat

didalamnya terdapat orang tua sebagai pemimpin yang memiliki otoritas

dan bertanggung jawab terhadap pembinaan pribadi anak- anaknya. Segala

bentuk otoritas itu diterapkan kepada anak dalam upaya membentuk

kepribadian anak yang sesuai dengan acuan nilai agama dan norma yang

ada di masyarakat. Semua prilaku anak dibawah kendali orang tua, dan

setiap sikap anak selalu menjadi bahan tinjauan setiap orang tua.

Keluarga memiliki peran sebagai media sosialisasi pertama bagi anak.

Peran inilah yang membuat orang tua memiliki tanggung jawab terhadap

perkembangan fisik dan mental seorang anak. Di keluargalah anak mulai

dikenalkan terhadap ajaran-ajaran yang sesuai dengan kaidah-kaidah yang

1 Qathrun Nada Djamil, The Golden Age dan Konsep Anak dalam Islam,

www.indo.amuslima.com, 2017.

Page 17: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

3

berlaku dalam agama maupun masyarakat. Semua aktivitas anak dari mulai

prilaku dan bahasa tidak terlepas dari perhatian dan binaan orang tua.2

Allah SWT berfirman:

ب أ قدب نزه ٱ هكم وبسا أ ا أوفسكم نحجبسة ٱ نىبس ٱءامىا ق

ئكت غلظ شذاد ل عصن ب مه ٱعه فعهن مب ؤمشن لل مب أمشم

٦

artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia

dan batu; penjaganya malaikat-malikat yang kasar, keras, dan

tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya

kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.3

Maksud dari ayat tersebut adalah perintah memelihara keluarga,

termasuk anak, bagaimana orang tua bisa mengarahkan, mendidik, dan

mengajarkan anak agar terhindar dari siksa neraka. Hal ini juga

memberikan arahan bagaimana orang tua harus mampu menerapkan

pendidikan yang bisa membuat anak mempunyai prinsip untuk

menjalankan hidupnya dengan positif, menjalankan ajaran agama islam

dengan benar, sehingga mampu membentuk mereka menjadi anak yang

mempunyai akhlaqul karimah, dan menunjukkan kepada mereka hal-hal

yang bermanfaat. Konsep pendidikan islam ini mengajarkan bahwa pola

asuh yang dilakukan oleh orang tua juga termasuk bagaimana orang tua

mampu membentuk akhlaqul karimah terhadap anak-anaknya, yang di

2 Ani Siti Anisah, “Pola Asuh orag tua dan Implikasinya Terhadap Pembentukan Karakter

Anak”, Jurnal Pendidikan Universitas Garut, www.moraref.go.id, Vol.5, 2011, hlm.71 3Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an, Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemahannya,

(Jakarta: Halim Publishing & Distributing, 2013) Surat At-Tahrim: 6

Page 18: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

4

dalamnya mencakup tentang model pola asuh yang bagaimana yang

seharusnya dilakukan oleh para orang tua dan tentunya disesuaikan dengan

karakter anak.4

Selanjutnya dukungan dan bimbingan guru di sekolah juga sangat

berpengaruh pada perkembangan perilaku anak. Di sekolah anak

menjumpai teman-temannya dan bermain bersama. Disitulah ia akan

merealisasikan ajaran-ajaran yang ia dapat dari orang tua, bagaimana cara

ia berinteraksi dengan temannya, sikap saling menghargai, saling menerima

dan lain sebagainya. Baik dan buruk yang ia terima di rumah akan ia

praktekkan kepada teman-temannya. Tugas guru adalah membimbing agar

anak dapat berperilaku sesuai yang diajarkan dalam agama sebagai bentuk

lanjutan asuhan dari orang tua. Jika di rumah ia mendapatkan ajaran yang

tidak baik maka tugas gurulah untuk memperbaikinya.

Berdasarkan paparan di atas maka dalam membentuk perilaku

keagamaan terhadap anak, diperlukan kerjasama antara orang tua dan guru

agar proses pembentukan perilaku keagamaan pada anak terjadi secara

kontinu atau berkesinambungan, dalam artian tidak hanya di rumah saja.

Bimbingan guru sangat penting dalam hal ini. Sebab guru pastinya telah

memiliki strategi-strategi serta metode-metode bimbingan yang cocok

dalam membimbing anak untuk berperilaku sesuai dengan ajaran agama.

Oleh sebab itu pola asuh orang tua dan bimbingan guru penting untuk

dibahas pada pembahasan ini. Karena keduanya sangat berpengaruh

4 Muallifa, Psycho Islamic Smart Parenting, (Yogyakarta: Diva Press, 2009), hlm. 42.

Page 19: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

5

terhadap perkembangan perilaku keagamaan pada anak usia dini.

TKIT Mu‟adz bin Jabal 4 Yogyakarta merupakan salah satu lembaga

PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang dipilih oleh peneliti untuk

melakukan penelitian. Berdasarkan hasil observasi, TKIT tersebut memiliki

keunikan dalam membentuk perilaku keagamaan Islam pada anak, seperti

yang tertera pada visi dan misi salah satunya yaitu mewujudkan generasi

berkepribadian islami dengan cara membiasakan perilaku dan adab-adab

islami. Seperti adap dan sopan santun terhadap orang yang lebih tua dari

anak (baik dalam hal bersikap ataupun berbicara), pembiasaan mengucapkan

salam saat bertemu dengan guru, bacaan do‟a sebelum dan sesudah makan,

serta saat makan harus menggunakan tangan kanan dan dalam posisi duduk.

Uniknya jika terdapat anak yang makan sambil berdiri, guru langsung

menegurnya dengan bacaan hadits tentang adap makan seraya diikuti oleh

teman-temannya yang lain.

Tak hanya itu, TK tersebut juga memiliki program praktik manasik

haji dan qurban, gunanya sebagai pengenalan sejak dini kepada anak tentang

ka‟bah sebagai kiblat shalat umat islam dan juga satu-satunya tempat untuk

melaksanakan ibadah haji, serta pengenalan tentang qurban. Program

dukungan lainnya yaitu shalat dhuha dan dhuhur berjamaah yang dibimbing

langsung oleh guru setiap kelas.

Selain itu juga didukung dengan program tahfidzulquran (hafalan

ayat-ayat dalam Alquran), hafalan hadits, dan doa-doa harian. Oleh sebab

itu, sekolah ini memiliki daya tarik untuk diteliti, sehingga nantinya dapat

Page 20: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

6

diketahui tentang pembentukan perilaku keagamaan Islam pada anak yang

dilaksanakan di TKIT Mu‟adz bin Jabal 4 Yogyakarta.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “ Pola Asuh Orang Tua dan Bimbingan Guru Terhadap

Perilaku Keagamaan Anak Usia Dini di TKIT Mu‟adz bin Jabal Mergangsan

Yogyakarta”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, masalah penelitian dapat dirumuskan

sebagai berikut:

1. Bagaimana bentuk pola asuh orang tua dan bimbingan guru terhadap

perilaku keagamaan anak usia dini di TKIT Mu‟adz bin Jabal 4

Yogyakarta?

2. Bagaimana implementasi pola asuh orang tua dan bimbingan guru

dalam proses perkembangan perilaku keagamaan anak usia dini di

TKIT Mu‟adz bin Jabal 4 Yogyakarta?

3. Bagaimana dampak pola asuh orang tua dan bimbingan guru terhadap

perilaku keagamaan pada anak usia dini di TKIT Mu‟adz bin Jabal 4

Yogyakarta?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

Page 21: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

7

a. Untuk mengetahui bagaimana bentuk pola asuh orang tua dan

bimbingan guru dalam membentuk perilaku keagamaan pada anak

usia dini.

b. Untuk mengetahui bagaimana implementasi pola asuh orang tua

dan bimbingan guru terhadap perilaku keagamaan anak usia dini.

c. Untuk mengetahui dampak dari anak yang mendapatkan pola asuh

orang tua dan bimbingan guru terhadap perilaku keagamaan anak

usia dini.

2. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka kegunaan penelitian ini

secara teoritis maupun praktis sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangsih khazanah

keilmuan dalam bidang pendidikan khususnya pola asuh yang diterapkan

orangtua dan guru dalam membentuk perilaku keagamaan anak usia dini,

sehingga bisa dijadikan sebagai bahan informasi terkait dengan nilai positif

dalam pendidikan anak usia dini.

b. Manfaat Praktis

1. Bagi guru, penelitian ini sebagai acuan untuk meningkatkan

kompetensi yang dimiliki untuk menjadi guru yang berkualitas.

Page 22: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

8

2. Bagi orang tua, sebagai bahan masukan untuk lebih memperhatikan

pola asuh yang diterapkan kepada anak agar anak dapat perilaku

sesuai dengan ajaran agama.

3. Bagi peneliti selanjutnya, dapat digunakan sebagai bahan referensi

dalam meningkatkan pengetahuan tentang pola asuh orang tua dan

bimbingan guru terhadap perilaku keagamaan anak.

D. Kajian Pustaka

Berdasarkan kajian pustaka yang penulis lakukan, terdapat beberapa

penelitian yang terkait dengan pola asuh orang tua dan bimbingan guru

terhadap perilaku keagamaan anak usia dini, antara lain sebagai berikut:

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Rebudin dengan judul

“Kontribusi Pola Komunikasi Orang Tua dan Bimbingan Guru Terhadap

Perilaku Keagamaan Anak Usia Dini di TK Kecamatan Serang”. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi orang tua, bimbingan guru

dan perilaku keagamaan anak secara bersama-sama berkontribusi positif

terhadap perilaku keagamaan anak.5

Tesis ini memiliki keterkaitan dengan tesis penulis karena sama-

sama membahas tentang peran orang tua dan bimbingan guru terhadap

perilaku keagamaan anak usia dini, bedanya tesis ini fokus pada pola

komunikasi orang tua. Sedangkan tesis peneliti fokus pada pola asuh orang

5 Rebudin, “Kontribusi Pola Komunikasi Orang Tua dan Bimbingan Guru Terhadap

Perilaku Keagamaan Anak Usia Dini (Studi Kasus di TK Kecamatan Serang)”. Dalam Tesis. Pasca

Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia, 2009.

Page 23: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

9

tua dan bimbingan guru terhadap perilaku keagamaan anak usia dini. Yaitu

dengan melihat pengaruh pola asuh yang diterapkan oleh orangtua dan juga

bimbingan guru dalam membentuk atau mewujudkan perilaku keagamaan

pada anak usia dini.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Eva Lailatul Zulfa dengan

Judul “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Akhlak Anak Usia Dini di

Desa Pangkalan Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan”. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh pola asuh orang tua terhadap

akhlak anak usia dini di Pangkalan Ciawingan di Kabupaten Kuningan

masuk dalam kategori cukup. Keterkaitan antara penelitian ini dengan tesis

penulis adalah sama-sama membahas tentang pola asuh orang tua terhadap

perilaku/akhlak anak usia dini.

Perbedaannya adalah penelitian tersebut hanya fokus kepada pola

asuh orang tua terhadap akhlak anak usia dini, objek penelitiannya terdiri

dari masyarakat di desa tersebut yang memiliki anak usia dini. Sedangkan

tesis penulis selain mengetahui pola asuh yang diterapkan oleh orangtua

kepada anak, juga melihat bagaimana bimbingan guru di sekolah untuk

mendukung terwujudnya perilaku keagamaan pada anak usia dini. Selain itu

penulis juga menggunakan metode penelitian mixed method guna

mengetahui pengaruh keduanya.6

Ketiga, penelitian yang dilakkan oleh Andri Yunarko yang berjudul

“Hubungan Pola Asuh Orangtua dan Keberfungsian Keluarga dengan

6 Eva Lailatul Zulfa, “Pola Asuh Orang Tua Terhadap Akhlak Anak Usia Dini di Desa

Pangkalan Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan”, Jurnal. Fakultas Tarbiyah Institut

Agama Islam Syekh Nurjati Cirebon, 2012.

Page 24: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

10

Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini (AUD) TK Isyiah Bustanul Athfal

Sendang Tirto Yogyakarta”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya

hubungan atau pengaruh yang positif dan signifikan antara pola asuh

orangtua dengan perkembangan kognitif AUD, keberfungsian keluarga

dengan perkembangan kognitif AUD, dan pola asuh orangtua dan

keberfungsian keluarga dengan perkembangan kognitif AUD.7

Adapun keterkaitan antara tesis tersebut dengan tesis penulis adalah

sama-sama ingin mengetahui pola asuh yang diterapkan oleh orangtua

kepada anak dan objek penelitiannya terdiri dari sebagian sumber daya

manusia yang ada pada lembaga Taman Kanak-kanak (TK). Sedangkan

perbedaannya yaitu penelitian Andri Yunarko fokus pada hubungan pola

asuh orangtua dan keberfungsian keluarga dalam membantu meningkatkan

pengembangan kognitif anak, objek penelitiannya tediri dari anak didik,

orangtua anak didik, dan keluarga. Kemudian metode penelitian yang

digunakan yaitu metode kualitatif. Adapun tesis penulis membahas dan

meneliti tentang pengaruh pola asuh yang diterapkan oleh orangtua kepada

anak serta bimbingan guru di TK untuk mendukung perilaku keagamaan

anak usia dini, objek penelitian terdiri dari orangtua anak didik dan guru

TK.

Keempat, tesis yang ditulis oleh Andina Novi Hastami yang berjudul

“Hubungan Pola Asuh Demokratis dan Kedisiplinan Anak Terhadap

Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini TK Mekar Insani

7 Andri Yunarko, “Hubungan Pola Asuh Orangtua dan Keberfungsian Keluarga dengan

Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini (AUD) TK Aisyiah Bustanul Athfal Sendang Tirto

Yogyakarta”, Tesis. Program Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015.

Page 25: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

11

Yogyakarta”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh positif dan signifikan terhadap penerapan pola asuh demokratis

dan kedisiplinan anak dalam mendukung perkembangan sosial emosional

anak. Adapun objek penelitiannya merupakan orangtua dan anak didik di

TK tersebut, dan metode penelitian yang digunakan yaitu metode

kuantitatif.8

Persamaan antara tesis peneliti dengan tesis tersebut adalah sama-

sama membahas tentang pola asuh yang diterapkan oleh orangtua untuk

mendukung perkembangan anak. Namun Andina Novi Hastami lebih

menspesifikkan penggunaan pola asuh kepada pola asuh demokratis.

Berbeda dengan tesis peneliti yang melihat penggunaan pola asuh secara

keseluruhan dengan melihat pengaruhnya kepada perilaku keagamaan anak

usia dini. Adapun objek penelitiannya pula terdiri dari guru TK dan wali

atau orangtua dari anak didik di TK Mu‟adz bin Jabal.

Kelima, jurnal yang ditulis ole Lilis Maghfuroh yang berjudul

“Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Prestasi Belajar Anak SDN 1

Kabalan Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro”. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa adanya hubungan yang sangat kuat antara pola asuh

orang tua dengan prestasi belajar anak. Hal ini dibuktikan dengan uji

Koefisien Contingensi diperoleh nilai 0,742 dengan taraf signifikansi 0,00

8 Andina Novi Hastami, “Hubungan Pola Asuh Demokratis dan Kedisiplinan Anak

Terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini TK Mekar Insani Yogyakarta”, Tesis,

Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2017.

Page 26: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

12

(p<0,5). Berdasarkan hasil penelitian maka perlu adanya penerapan pola

asuh untuk mendukung prestasi belajar anak.9

Keenam, jurnal yang ditulis oleh Ahmad Afif dan Fajriani

Kaharuddin yang berjudul “Perilaku Belajar Peserta Didik Ditinjau dari Pola

Asuh Otoriter Orang Tua”. Jenis penelitian yang dilakukan adalah quasi

experimental terhadap peserta didik kelas V dan VI di SD Negeri 50 Bonto

Panno Kabupaten Pangkep. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan pada penerapan pola asuh otoriter orang tua

terhadap perilaku belajar peserta didik.10

Berdasarkan kajian pustaka kelima dan keenam, yang merupakan

jurnal yang ditulis oleh Lilis Maghfuroh dan Ahmad Afif, dapat diketahui

bahwa keduanya sama-sama membahas tentang pola asuh yang diterapkan

oleh orangtua dalam mendukung belajar peserta didik (tingkat SD). Namun,

pada kajian pustaka kelima penulis menghubungkan antara pola asuh orang

tua dengan prestasi belajar peserta didik, dengan menguji Koefisien

Contingensi. Sedangkan kajian pustaka keenam, penulis meninjau perilaku

belajar peserta didik dengan tipe pola asuh tertentu, yaitu pola asuh otoriter

orang tua. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi experimental

dengan teknis analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial,

yaitu regresi sederhana.

9 Lilis Maghfuroh, “Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Prestasi Belajar Anak SDN

1 Kabalan Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro” dalam Jurnal SURYA,

www.moraref.kemenag.go.id, Vol.02, Juli 2014. 10

Ahmad Afif dan Fajriani Kaharuddin, “Perilaku Belajar Peserta Didik Ditinjau dari

Pola Asuh Otoriter Orang Tua” dalam Jurnal AULADUNA, www.moraref.kemenag.go.id, Vol.2,

Desember 2015.

Page 27: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

13

Ketujuh, Jurnal yang ditulis oleh Farzana Bibi, Abid Ghafoor

Chaudry, Erum Abid Awan, dan Bushra Tariq dengan judul “Contribution

of Parenting Style in Life Domain of Children”. Pada jurnal ini dijelaskan

bahwa, pola asuh yang diterapkan oleh orang tua sangat berpengaruh pada

ranah kehidupan anak. Dalam hal ini, penulis jurnal berfokus pada tiga

ulasan model pola asuh saja, yaitu 1) Autoritative parenting (pola asuh

demokrasi), 2) Authoritarian parenting (pola asuh otoriter), 3) Permissive

parenting (pola asuh permisif). Kesimpulan yang diambil oleh penulis jurnal

ini diangkat dari hasil penelitian-penelitian terdahulu seperti hasil penelitian

dari Tam, Lee, Kumarasuriar, dan Har tahun 2012, yang mengatakan bahwa

pola asuh demokratis (Authoritative) memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap hubungan antara anak dan orang tua.11

Terdapat persamaan dan juga perbedaan antara jurnal tersebut

dengan tesis peneliti. Persamaannya terdapat pada pola asuh yang dikaji

dalam penelitian, yaitu pola asuh demokrasi, otoriter dan permisif. Dan juga

sama-sama melihat bagaimana dan sebesar apa pengaruh bagi perilaku anak.

Namun perbedaannya adalah, pada jurnal tersebut kesimpulannya diangkat

dari penelitian-penelitian terdahulu, dan juga mereka fokus pada efek pola

asuh yang diterapkan oleh orang tua pada kehidupan sehari-hari anak.

Sedangkan tesis peneliti adalah mengkaji tentang pengaruh pola asuh yang

ditetapkan oleh orang tua terhadap perilaku keagamaan anak yang kemudian

11

Farzana Bibi, Abid Ghafoor Chaudhry, Erum Abid Awan & Bushra Tariq,

“Contribution of Parenting Style in Life Domain on Children” IOSR Jurnal of Humanity and

Social Science, www.Iosrjurnals.org, Vol.12, May-June 2013.

Page 28: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

14

melihat juga bagaimana bimbingan guru di TK untuk mendukung perilaku

keagamaan pada anak usia dini tersebut.

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kombinasi (mixed

method) yang mana kedua metode penelitian yaitu kuantitatif dan kualitatif

digunakan. Creswell dalam Sugiyono menyetakan bahwa “Mixed Method

Research is an approach to inquiry that combines or associated both

qualitative quantitative forms of research” Metode kombinasi adalah

pendekatan penelitian yang menggabungkan atau menghubungkan metode

penelitian kuantitatif dan kualitatif.12

Selain itu, sugiyono juga berpendapat

bahwa:

Metode penelitian kombinasi adalah suatu metode penelitian yang

mengkombinasikan atau menggabungkan antara metode kuantitatif

dan metode kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama dalam

suatu kegiatan penelitian sehingga diperoleh data yang lebih

komprehensif, valid, reliabel dan objektif.13

Berdasarkan pendapat di atas, metode penelitian kombinasi adalah

metode penelitian yang menggunakan dua metode yaitu metode penelitian

12

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method), (Bandung: Alfabeta, 2013),

hlm.19 13

Ibid.

Page 29: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

15

kuantitatif dan kualitatif untuk digunakan dalam satu kegiatan penelitian.

Sehingga diperoleh data yang lengkap dan menyeluruh.

Adapun desain penelitian ini menggunakan sequential exploratory.

Model ini dinamakan model “urutan pembuktian”. Menurut Sugiyono:

Model penelitian sequental exploratory adalah metode penelitian

kombinasi yang menggabungkan metode penelitian kualitatif dan

kuantitatif secara berurutan, dimana pada tahap pertama penelitian

dilakukan menggunakan metode kualitatif dan pada tahap ke dua

menggunakan metode kuantitatif.14

Sesuai dengan definisi di atas, maka desain penelitian ini

menggunakan model sequential exploratory, yaitu pada tahap pertama

menggunakan metode penelitan kualitatif dan tahap ke dua menggunakan

metode kuantitatif. Metode kualitatif digunakan untuk menemukan hipotesis

pada kasus tertentu atau sampel tebatas, dan metode kuantitatif digunakan

untuk menguji hipotesis pada polpulasi yang lebih luas. Jadi kegunaan dari

kedua metode ini adalah untuk menemukan hipotesis dan sekaligus

membuktikan validitas external hipotesis tersebut. Berdasarkan dari

penjelasan tersebut, maka dapat dilihat bagan dari langkah-langkah

penelitiannya sebagai berikut:

14

Ibid., hlm. 473

Page 30: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

16

KUAL KUAL kuan kuan Interpretasi

Pengumpulan Analisis Pengumpulan Analisis Keseluruhan

Data data data data Analisis

Proses penelitian dalam model Sequential Exploratory.15

2. Langkah-langkah Penelitian Kombinasi (Mixed Method)

a. Metode Kualitatif

1) Sumber Data

(a) Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data utama yaitu

responden. Adapun responden penelitian ini adalah guru dan

orang tua yang berperan sebagai pelaksana pola asuh pada

anak. Guru dan orang tua merupakan sumber terpenting dalam

penelitian ini karena guru yang berperan langsung dalam

membimbing perilaku keagamaan anak di TKIT Mu‟az bin

Jabal 4 Yogyakarta. Selanjutnya orang tua peserta didik

sebagai pelaksana pola asuh bagi kehidupan sehari-hari anak.

(b) Sumber Data Skunder

Sumber data sekunder adalah sumber data pendukung yang

diperoleh melalui tata usaha sekolah, untuk memperoleh

dokumen tentang profil dan sejarah TKIT Mu‟azd bin Jabal 4

Yogyakarta.

15

Ibid., hlm. 40

KUAL KUAN

Page 31: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

17

2) Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada tahap kualitatif ini adalah untuk

menguji, memperluas dan memperdalam hasil penelitian kuantitatif.

Serta untuk menjawab rumusan masalah yang berbeda tetapi saling

melengkapi. Teknik pengumpulan data pada tahap kualitatif antara lain:

(a) Observasi

Observasi dalam penelitian ini adalah observasi partisipatif.

Yaitu peneliti terlibat langsung dalam mengamati proses

penerapan pola asuh orang tua dan bimbingan guru terhadap

perilaku keagamaan anak usia dini di TKIT Mu‟adz bin Jabal 4

Yogyakarta.

(b) Wawancara

Wawancara dalam tahap ini dilakukan secara terstruktur.

Peneliti menyusun beberapa pertanyaan yang lebih spesifik

untuk mendapatkan data yang lebih akurat. Wawancara pada

tahap kualitatif ini berfungsi untuk menemukan hipotesis dan

sekaligus membuktikan validitas eksternal hipotesis tersebut.

(c) Dokumentasi

Dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui

peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk buku-

buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum dan lain-lain

Page 32: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

18

yang berhubungan dengan masalah penelitian.16 Studi

dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode

observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.17

Dokumentasi menjadi sesuatu yang wajib dilakukan peneliti.

Oleh karena itu peneliti perlu mempersiapkan media

dokumentasi seperti kamera dan atau recorder untuk

mengumpulkan data yang dibutuhkan. Adapun dokumen yang

diperlukan dalam penelitian ini adalah foto-foto kegiatan,

rekaman wawancara dengan responden, dokumen

pembelajaran (RPPH, alat penilaian), profil lembaga, dan

sebagainya.

2) Analisis Data Kualitatif

Analisis data pada tahap ini dapat dilakukan setelah proses

pengumpulan data. Adapun aktivitas/tahapan dalam analisis data

yaitu:18

(a) Reduksi Data

Reduksi dapat diartikan proses pemilihan, pemusatan

perhatian yang menyederhanakan, pengabstrakan dan transformasi

data kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Dengan

demikian reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang

16

Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm.164. 17

Sugiyono, Metode Penelitian...,hlm.240. 18

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfa Beta, 2007), hlm. 91.

Page 33: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

19

menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak

perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa

sehingga kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. Dalam

tahap ini peneliti melakukan pemilihan dan memusatkan perhatian

untuk menyederhanakan data yang diperoleh.

(b) Display Data

Sementara itu display atau penyajian data merupakan alur

penting yang kedua dari kegiatan sebuah penelitian. Suatu penyajian

data merupakan kumpulan informasi tersusun yang memberikan

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Peneliti menanyangkan data yang telah diperoleh untuk

dijadikan sebagai petunjuk.

(c) Verifikasi Data

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan

kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif

adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah

ada. Temuan dapat berupam deskripsi atau gambaran suatu objek

yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah

diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif,

hipotesis atau teori. Dalam penarikan kesimpulan harus longgar,

terbuka dan skeptis. Pemeriksaan kembali tentang kebenaran data

yang telah diperoleh.

Page 34: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

20

3) Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data atau uji kredibilitas data merupakan kegiatan

akhir dalam penelitian kualitatif untuk mengetahui tingkat kepercayaan

terhadap hasil penelitian kualitiatif. Kegiatan ini dilakukan dengan

memperpanjang pengamantan, meningkatkan ketekunan, triangulasi,

diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif dan member

check.19

b. Metode Kuantitatif

1) Populasi dan Sampel

Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri

atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.20

Populasi dalam penelitian ini

adalah guru dan orangtua/wali dari anak didik. Jumlah guru secara

keselruhan adalah 16 orang dan jumlah orangtua dari anak didik

adalah 110 orang.

Sampel adalah sebagian dari populasi itu.21

Menurut

Sugiyono, sampel representatif yang artinya sampel

digeneralisasikan ke populasi. Penelitian berangkat dari populasi

tertentu, tetapi karena keterbatasan tenaga, dana, waktu dan fikiran,

19

Ibid, hlm.435 20

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung, Alfabeta,

2011), hlm. 215 21

Ibid

Page 35: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

21

maka peneliti menggunakan sampel sebagai obyek yang dipelajari

atau sebagai sumber data.22

Penentuan sumber data dipilih

berdasarkan pertimbangan dan tujuan tertentu (purposive

sampling).23

Berdasarkan teknik sampel di atas, maka sampel

dalam penelitian ini adalah 6 orang guru dan 30 orangtua dari anak

didik kelas TK A dan TK B yang terdapat di TKIT Muadz Bin

Jabal 4 Yogyakarta.

2) Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada tahap metode kuantitatif

yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner (angket).

Yaitu mengumpulkan informasi dengan memberikan sejumlah

pertanyaan yang akan dijawab oleh responden.24

Penelitian ini

menggunakan kuesioner tertutup dengan memberikan tanda

centang (ceklis) pada kolom yang sesuai. Angket diberikan kepada

orang tua dari anak didik dan guru di TKIT Mu‟adz bin Jabal 4

Yogyakarta.

Skala pengukuran dalam kuesioner ini menggunakan skala

Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat

dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial.25

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala

22

Ibid 23

Ibid, hlm. 216 24

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 203. 25

Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen...,hlm. 168

Page 36: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

22

Likert pada penelitian ini adalah sangat setuju (4), setuju (3), tidak

setuju (2) dan sangat tidak setuju (1). Instrumen kuesioner

digunakan untuk mngukur tingkat pola asuh orang tua dan

bimbingan guru terhadap perilaku keagamaan anak usia dini.26

3) Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini disusun sendiri dengan

memperhatikan validitas dan reabilitasnya. Pada penelitian ini yang

berjudul “Pola Asuh Orangtua dan Bimbingan Guru Terhadap

Perilaku Keagamaan Anak Usia Dini di TKIT Mu’adz bin Jabal 4

Yogyakarta” terdiri dari tiga instrumen, yaitu instrumen untuk

mengetahui bentuk pola asuh orang tua dan bimbingan guru,

instrumen untuk mengukur proses penerapan pola asuh dan

bimbingan guru, dan instrumen untuk melihat dampak pola asuh

orangtua dan bimbingan guru terhadap perilaku keagamaan anak

usia dini. Berikut kisi-kisi kuesioner pada variabel:

Tabel 1. Instrumen Penelitian

No Variabel Sub Variabel

Model-model pola asuh orang tua

Metode pola asuh orang tua

Bimbingan Perilaku Keagamaan anak

Metode bimbingan

Pola perilaku keagamaan anak

indikator ketercapaiannya3 Perilaku Keagamaan AUD

1 Pola Asuh Orang Tua

Bimbingan Guru2

26

Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitaif & Kualitatif, (Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2006), hlm. 96

Page 37: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

23

4) Teknik Data Kuantitatif

Dalam pengolahan data, peneliti menempuh cara sebagai berikut:

1. Editing/verifikasi

Setelah angket diisi oleh responden dan dikembalikan kepada

peneliti, kemudia peneliti segera memeriksa kelengkapan

dalam pengisian angket bila ada jawaban yang tidak dijawab,

peneliti menghubungi responden yang bersangkutan untuk

disempurnakan jawabannya agar angket tersebut sah.

2. Tabulating

Langkah kedua adalah pengolahan data dengan memindahkan

jawaban yang terdapat dalam angket ke dalam tabulasi atau

tabel. Kemudian setelah data diolah sehingga hasil angket

dinyatakan sah, maka selanjutnya melakukan analisa data

dengan teknik deskriptif dengan presentase.

3. Analiting

Langkah ini adalah menganalisa data yang telah diolah secara

verbal sehingga hasil penelitian mudah dipahami.

4. Concluding

Langkah ini memberikan kesimpulan dari hasil analisa dan

interpretasi data.

Berdasarkan data yang dikumpulkan, yaitu data kualitatif yang

diubah menjadi data kuantitatif, maka digunakan data analisis

Page 38: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

24

deskriptif. Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya

presentase jawaban angket dari responden. Rumus yang digunakan

adalah:

P : Angka Presentase

F : Frekuensi (jumlah jawaban responden)

N : Number of Cases (jumlah)

3. Analisis Data hasil Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Setelah data kualitatif dan kuantitatif diperoleh, maka selanjutnya

dilakukan analisis lagi. Kegiatan ini dilakukan dengan cara

menggabungkan, membandingkan serta menganalisis deskriptif-eksploratif

data kuantitatif dan kualitatif, sehingga diperoleh data kualitatif baru yang

sama sekali terpisah dengan data kuantitatf.27

F. Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah pembahasan keseluruhan penelitian, maka perlu

disusun sistematika pembahasan. Dalam pembahasan ini, secara keseluruhan

dibagi menjadi lima bab. Pada setiap bab terdapat sub-sub bab yang

menjelaskan pokok bahasan dari bab yang bersangkutan. Sebagai berikut:

27

Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm.261

Page 39: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

25

Bab I Pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan dan kegunaan penelitian. Melalui latar belakang masalah

berkaitan dengan peran pola asuh orang tua dan bimbingan guru terhadap

perilaku keagamaananak usia dini. Adapun kajian pustaka untuk

menghubungkan dengan penelitian terdahulu yang memiliki persamaan dan

perbedaannya, terkait dengan peran pola asuh orang tua dan bimbingan guru

terhadap perilaku keagamaan anak usia dini. Selanjutnya metode penelitian

untuk mendapatkan data dari lapangan.

Bab II Membahas tentang teori-teori yang berkaitan dengan pola asuh

orang tua dan bimbingan guru terhadap perilaku keagamaan anak usia dini

yang mengacu pada latar belakang dan rumusan masalah. Pembahasan pada

bab ini: pola asuh orang tua terhadap perilaku keagamaan anak, bimbingan

guru terhadap perilaku keagamaan anak, perilaku keagamaan anak, metode

pola asuh orang tua dan bimbingan guru yang baik terhadap perilaku

keagamaan anak usia 4-6 tahun, tingkat pencapaian perilaku keagamaan pada

anak usia dini. Teori-teori tersebut saling berkaitan satu sama lain yang

menggambarkan dari judul penelitian.

Bab III Memuat gambaran umum objek penelitian, pada bagian ini

peneliti memberikan gambaran TKIT Mu‟adz bin Jabal Yogyakarta untuk

mengetahui letak geografis, sejarah berdiri, sturuktur organisasi, keadaan

guru dan siswa, kurikulum dan sarana prasarana sekolah.

Bab IV Menjabarkan tentang hasil penelitian meliputi alasan mengapa

peran pola asuh orang tua dan bimbingan guru terhadap perilaku keagamaan

Page 40: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

26

anak itu penting, pola bimbingan guru terhadap perilaku keagamaan anak di

TKIT Mu‟adz bin Jabal Yogyakarta.

Bab V Penutup, dibagi menjadi dua sub bab, kesimpulan dan saran.

Kesimpulan merupakan jawaban atas pertanyaan pada rumusan masalah.

Setelah itu saran-saran adalah masukan yang dapat dijadikan acuan pada

peneliti selanjutnya. Setelah itu terakhir kata-kata penutup.

Page 41: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

114

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Setelah menguraikan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka

dapat ditarik tiga kesimpulan pokok. Pertama, Menjelaskan bentuk pola

asuh orang tua dan bimbingan guru dalam membentuk perilaku keagamaan

terhadap anak usia dini. Adapun pola asuh yang diterapkan oleh orang tua

terhadap anak adalah pola asuh demokrasi, otoriter, dan permisif.

Kemudian dibuktikan dengan hasil penelitian kuantitatif yaitu 89% untuk

penggunaan pola asuh demokrasi dan 59% untuk penggunaan pola asuh

otoriter, serta 39% untuk penggunaan pola asuh permisif. Sedangkan

bentuk bimbingan guru secara keseluruhan menggukanan pembiasaan,

namun bimbingan guru juga bisa berbentuk seperti pola asuh orang tua.

Bentuk bimbingan guru terhadap perilaku keagamaan anak usia dini di

TKIT Mu‟adz bin Jabal 4 Yogyakarta yaitu demokrasi, otoriter, dan juga

permisif. Dengan jumlah persen 100% pada bentuk demokrasi dan 80%

pada bentuk otoriter. Sedangkan bentuk permisif memiliki jumlah yang

rendah yaitu 45%.

Kedua, menyebutkan implementasi pola asuh orang tua dan

bimbingan guru dalam membentuk perilaku keagamaan terhadap anak

usia dini di TKIT Mu‟adz bin Jabal 4 Yogyakarta. Terdapat kesamaan

antara implentasi orang tua dan guru, yaitu dengan memberikan contoh

Page 42: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

115

teladan yang baik kepada anak, membiasakan anak dengan bertingkah laku

terpuji, menceritakan kisah-kisah para Nabi dan Rasul serta kisah-kisah

islami lainnya yang dapat membentuk perilaku keagamaan terhadap anak,

memberikan nasehat, memberi hadiah jika anak berhasil melakukan suatu

kebaikan dan memberi hukuman bagi anak yang melanggar, kemudian

memberi nasehat sebagai penguat dalam pembentukan perilaku

keagamaan, serta mengajak atau membawa anak untuk berkaryawisata

dengan tujuan untuk mengenalkan segala bentuk ciptaan Allah serta

manfaatnya.

Ketiga, menyebutkan dampak pola asuh orang tua dan bimbingan

guru terhadap perilaku keagamaan anak usia dini. Berdasarkan penerapan

bentuk pola asuh serta metode-metode yang terdapat pada pola asuh orang

tua dan bimbingan guru, maka dampak yang dimiliki anak adalah sebagai

berikut:

1. Anak dapat mempercayai ada Tuhan melalui ciptaan-Nya.

2. Anak dapat mengenal kegiatan ibadah sehari-hari, serta melakukannya

dengan tuntunan orang dewasa. Seperti membaca doa sebelum dan

sesudah melakukan kegiatan.

3. Anak terbiasa mengucapkan salam saat hendak masuk kelas.

4. Anak mengenal dan melakukan praktek shalat dengan tuntunan orang

dewasa.

Page 43: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

116

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, diketahui bahwa bentuk pola asuh

orang tua dan bimbingan guru serta implementasi yang diterapkan dapat

membentuk perilaku keagamaan terhadap anak usia dini di TKIT Mu‟adz

bin Jabal 4 Yogyakarta. Namun di sini peneliti menyampaikan saran-saran

dan berbagai sumbangan pemikiran dengan harapan ada manfaat yang

dapat digunakan untuk meningkatkan semangat orang tua dan guru dalam

usaha membentuk perilaku keagamaan terhadap anak usia dini di TKIT

Mu‟adz bin Jabal 4 Yogyakarta, sebagai berikut:

1. Bagi guru-guru di TKIT Mu‟adz bin Jabal 4 Yogyakarta.

a. Selalu berupaya dalam membentuk perilaku keagamaan terhadap

anak didik, agar mereka kelak menjadi manusia yang

berkepribadian islami.

b. Selalu memperhatikan perkembangan perilaku keagamaan pada

anak didik.

2. Bagi orang tua dari anak-anak didik di TKIT Mu‟adz bin Jabal 4

Yogyakarta.

a. Anak adalah amanah dari Allah. Didiklah ia sesuai dengan ajaran

agama.

b. Selalu berkomunikasi dengan guru terkait perkembangan perilaku

keagamaan anak.

c. Selalu membiasakan anak dengan hal-hal yang dapat meningkatkan

rasa cinta anak terhadap Allah SWT.

Page 44: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

117

d. Anak adalah cerminan dari orang tua, maka jadilah panutan yang

baik bagi anak.

C. Penutup

Syukur Alhamdulillah, peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga dapat menyelesaikan tesis

ini. Peneliti menyadari bahwa di dunia ini tidak ada yang sempurna

kecuali Allah SWT. Demikian juga dengan kelemahan peneliti, tesis ini

masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, peneliti menerima kritik

dan saran dari pembaca untuk memperbaiki tesis ini.

Selain itu dengan selesainya tesis ini, peneliti mengucapkan terima

kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan

dorongan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian

tesis ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan Hidayah-Nya.

Peneliti berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi para pembaca dan

khususnya bagi peneliti.

Page 45: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

118

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Tanzeh. 2011. Metodologi Penelitian Praktis. Yogyakarta: Teras.

Andina Novi Hastami. 2017. “Hubungan Pola Asuh Demokratis dan Kedisiplinan

Anak Terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini TK

Mekar Insani Yogyakarta”, Tesis, Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

Andri Yunarko. 2015. “Hubungan Pola Asuh Orangtua dan Keberfungsian

Keluarga dengan Perkembangan Kogn-itif Anak Usia Dini (AUD) TK

Aisyiah Bustanul Athfal Sendang Tirto Yogyakarta”, Tesis. Program

Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Awang Kuncoro Aj Sakti. 2015. “Pola Asuh Orang Tua dalam Bimbingan Moral

Anak Usia Prasekolah”. Jurnal. Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Burhan Bungin. 2008. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Dewi Dinar Sari, 2013. Study Kompetensi Guru dan Siswa dalam Penelitian

Berbasis KKM Mata Pelajaran PKN, www.repository.upi.edu.

Universitas Pendidikan Indonesia: Bandung.

Eko Putro Widoyoko. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitiani.

Yogyakarta: PustakaPelajar.

Eva Lailatul Zulfa. 2012. “Pola Asuh Orang Tua Terhadap Akhlak Anak Usia

Dini di Desa Pangkalan Kecamatan Ciawigebang Kabupaten

Kuningan”, Jurnal. Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Syekh

Nurjati Cirebon.

Farzana Bibi. 2013. “Contribution of Parenting Style in Life Domain of

Children”. dalam Jurnal Humanities and Social Sciense.

www.Iosrjurnals.Org, Vol.12, Juni.

http://www.pojokguru.com/empat-kompetensi-guru-pedagogik-kepribadian-sosial-dan-

profesional.

Juliansyah Noor. 2013. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Karyono. 2018. https://wordpress.com/thesis/kompetensi-guru.

M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, 2012,Metode Penelitian Kualitatif,

Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Page 46: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

119

Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Muallifah. 2009. Psycho Islamic Smart Parenting. Yogyakarta: Diva Press.

Muhammad Sholikin. 2008. Filsafatdan Metafisika dalam Islam, Sebuah

PenjelajahanNalar,Pengalaman Mistik, dan Perjalanan Aliran

ManunggalingKawula-Gusti.Jakarta:PTBukuKita.

Qathrun Nada Djamil. 2017. The Golden Age dan Konsep Anak dalam Islam,

www.indo.amuslima.com.

Rebudin, 2009. “Kontribusi Pola Komunikasi Orang Tua dan Bimbingan Guru

Terhadap Perilaku Keagamaan Anak Usia Dini (Studi Kasus di TK

Kecamatan Serang)”. Dalam Tesis. Pasca Sarjana Universitas

Pendidikan Indonesia.

Siti Naila Fauzia. 2015. Perilaku Keagamaan Islam Pada Anak Usia Dini. Jakarta

Timur: PAUD PPs Universitas Negeri Jakarta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif.

Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung:

Alfabeta.

Sukirman, 2011, Peran Bimbingan Guru dan Motivasi Belajar dalam Rangka

Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik SMA Negeri I Metro,

Metro: Universitas Muhammadiyah Metro.

Suwartono. 2014. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: CV Andi

Offset.

Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah Berbasis

Integrasi, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

John W. Cresswell, 2009, Research Design, Qualitative, Quantitative and Mixed

Methode Approach, Thrid Edition, Thousand Oak California.

Sugiyono, 2013, Metode Penelitian Manajemen, Pendekatan Kuaintitatif,

Kualitatif, Mixed Methode, Action Research, Penelitian Tindakan,

Bandung, Alfabeta.

Page 47: POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP …

120

Lilis Maghfuroh, 2014, “Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Prestasi Belajar

Anak SDN 1 Kabalan Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro” dalam

Jurnal SURYA, www.moraref.kemenag.go.id, Vol.02.

Ahmad Afif dan Fajriani Kaharuddin, “Perilaku Belajar Peserta Didik Ditinjau

dari Pola Asuh Otoriter Orang Tua” dalam Jurnal AULADUNA, Vol.2,

2015.

Farzana Bibi, Abid Ghafoor Chaudhry, Erum Abid Awan & Bushra Tariq,

“Contribution of Parenting Style in Life Domain on Children” IOSR

Jurnal of Humanity and Social Science, www.Iosrjurnals.org, Vol.12,

2013.

Hidayatul Khasanah, Yuli Nurkhasanah, Agus Riadi, “Metode Bimbingan dan

Konseling Islam dalam Menanamkan Kedisiplinan Sholat Dhuha pada

Anak Hiperaktif di MI Nurul Islam Ngaliyan Semarang”, dalam Jurnal

Wali Songo, Fakultas Dakwah, Vol. 36, Nomor 1, Juni 2016.

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an, 2013, Al-Qur’an Al-Karim dan

Terjemahannya, Jakarta: Halim Publishing & Distributing.

Najib, Muhammad, dkk, Manajemen Strategi Pendidikan Karakter bagi Anak

Usia Dini, Yogyakarta: Gava Media, 2016.

Wijayani, Novan Ardy, Perkembangan Anak Usia Dini Panduan bagi Orang Tua

dan Pendidik PAUD dalam Memahami serta Mendidik Anak Usia Dini,

Yogyakarta: Gava Media, 2014.