Point Point by Pemasaran

15
POINT ANGGARAN By Promosi Dalam pertimbangkan variabel promosi yang akan di pergunakan dalam perusahaan, kadangkala anggapan yang di pergunakan adalah baha dana promosi telah ada! Dala kenyataannya, penentuan anggaran promosi "ustru di lakukan sebelum pemilihan bau promosi! Idealnya, anggaran promosi di tentukan dengan #ara menghitung marginal yang di peroleh dari tambahan setiap unit uang yang di keluarkan dalam bauran pr $elama marginal revenue yang di peroleh lebih besar dari marginal #ost untuk pro penambahan dana promosi masih dapat di benarkan! %asalah utama dalam penerapan ini adalah pada penentuan marginal revenue itu sendiri! Perusahaan sangat "arang sulit mengetahui berapa banyak revenue yang di peroleh dari setiap tambhan dana keluarkan untuk promosi! Oleh karena keterbatasan pada metode optimal ini maka perusahaan menggunakan alternati& lain yaitu! ' Ob"e#tive(task method Penggunaa ini memerlukan serangkaian langkah yaitu ) penentuan tu"uan promosi, menentukan atau bahkan gugus tugas yang di butuhkan untuk men#apai tu"uan itu, dan menentuk "umlah pengeluarlan yang di butuhkan dalam implementasi strategi! *ntuk melakuk "usti&ikasi atas anggaran yang di tetapkan, mana"er pemasaran harus menggunakan tertentu yang mampu men"elaskan tentang tu"uan dan mengapa hal itu di lakukan! ' Presentase Pen"ualan $atu #ara yang dapat di tempuh dalam mengestimasi besarnya promosi adalah dengan menentukan presentase tertentu pen"ualan periode yang lal perkiraan pen"ualan tahun yang datang! %etode presentase pen"ualan ini banyak d pergunakan karena beberapa alasan! Pertama, adalah sederhana dan mudah untuk di +edua, pengeluaran promosi akan bervariasi di antara berbagai merk produk! +etig menggunakan metode ini maka pengeluaran untuk promosi dapat di perkirakan sebelu Namun demikian, beberapa kelemahan mendasar yang melekat dalam metode presentas pen"ualan sebagai dasar penetapan anggaran promosi adalah ) $angat tidak logi mengkaitkan se#ara langsung prakiraan pengeluaran dengan data masa lalu! Ini ber pen"ualan menentukan bauran promosi, demikian pula sebaliknya! Dengan kata lain pen"ualan masa lalu adalah nol maka perusahaan tudak perlu mengaggarkan se"umla untuk promosi Pen"ualan tidak se#ara langsung menn#erminkan pro&itabilitas! Pr dengan mar"in keuntungan ke#il kadangkala menghasilkan volume pen"ualan tinggi! anggaran di tetapkan berdasarkan prakiraan pen"ualan, ada ke#endrungan mana"er p menaikan angka prakiraan pen"ualan untuk men"amin baha tersediaanya dana promos produk! ' -ompetitive parity Bentuk pendekatan lain yang dapat "uga di pergunak menetapkan anggaran promosi adalah dengan mengimbangi anggarn pesaing! %etode in lakukan dengan #ara menentukan anggaran promosi dari presentase pen"ualan dua at perusahaan pesaing! .alaupun #ara seperti itu menun"ukan pemikiran dalam mengha pesaing, tetapi tidak ada "aminan baha perusahaan akan memperoleh gambaran yan tentang pesaing! $angat mungki ter"adi, dengan mengunakan presentase pen"ualan i perusahaan akan menggunakan kesalahan para pesaing sebagai dasar penentuan angg promosi perusahaan! ' %etode arbitary Banyak perusahaan tidak menggunakan prose peren#anaan &ormal dalam menentukan besarnya anggaran promosi! Anggapan yang di adalah baha tidak ada kaitannya antara volume besarnya dana untuk promosi! Oleh itu, dasar yang di pergunakan untuk menentukan anggarn proosi adalah pada kemamp perusahaan untuk menyediakan dana! +elemahan #ara ma#am ini adalah baha perusa tidak bisa mengkaitkan promosi dengan pen"ualan, yang berarti sulit untuk menila bagian pen"ualan! +etetapan "usti&ikasi yang di lakukan mana"er akan sangat men keberhasilan promosi! P/R/N-ANAAN PRO%O$I Peren#anaan promosi pada dasranya

description

By Pemasaran

Transcript of Point Point by Pemasaran

POINT

ANGGARAN By Promosi

Dalam pertimbangkan variabel promosi yang akan di pergunakan dalam perusahaan, kadangkala anggapan yang di pergunakan adalah bahwa dana promosi telah ada. Dalam kenyataannya, penentuan anggaran promosi justru di lakukan sebelum pemilihan bauran promosi. Idealnya, anggaran promosi di tentukan dengan cara menghitung marginal revenue yang di peroleh dari tambahan setiap unit uang yang di keluarkan dalam bauran promosi. Selama marginal revenue yang di peroleh lebih besar dari marginal cost untuk promosi, maka penambahan dana promosi masih dapat di benarkan. Masalah utama dalam penerapan metode ini adalah pada penentuan marginal revenue itu sendiri. Perusahaan sangat jarang atau bahkan sulit mengetahui berapa banyak revenue yang di peroleh dari setiap tambhan dana yang di keluarkan untuk promosi. Oleh karena keterbatasan pada metode optimal ini maka perusahaan menggunakan alternatif lain yaitu. * Objective-task method Penggunaan metode ini memerlukan serangkaian langkah yaitu : penentuan tujuan promosi, menentukan strategi atau bahkan gugus tugas yang di butuhkan untuk mencapai tujuan itu, dan menentukan jumlah pengeluarlan yang di butuhkan dalam implementasi strategi. Untuk melakukan justifikasi atas anggaran yang di tetapkan, manajer pemasaran harus menggunakan asumsi tertentu yang mampu menjelaskan tentang tujuan dan mengapa hal itu di lakukan. * Metode Presentase Penjualan Satu cara yang dapat di tempuh dalam mengestimasi besarnya anggaran promosi adalah dengan menentukan presentase tertentu penjualan periode yang lalu atau perkiraan penjualan tahun yang datang. Metode presentase penjualan ini banyak di pergunakan karena beberapa alasan. Pertama, adalah sederhana dan mudah untuk di lakukan. Kedua, pengeluaran promosi akan bervariasi di antara berbagai merk produk. Ketiga, dengan menggunakan metode ini maka pengeluaran untuk promosi dapat di perkirakan sebelumnya. Namun demikian, beberapa kelemahan mendasar yang melekat dalam metode presentase penjualan sebagai dasar penetapan anggaran promosi adalah : Sangat tidak logis mengkaitkan secara langsung prakiraan pengeluaran dengan data masa lalu. Ini berarti bahwa penjualan menentukan bauran promosi, demikian pula sebaliknya. Dengan kata lain, apabila penjualan masa lalu adalah nol maka perusahaan tudak perlu mengaggarkan sejumlah dana untuk promosi Penjualan tidak secara langsung menncerminkan profitabilitas. Produk dengan marjin keuntungan kecil kadangkala menghasilkan volume penjualan tinggi. Kalau anggaran di tetapkan berdasarkan prakiraan penjualan, ada kecendrungan manajer pemasaran menaikan angka prakiraan penjualan untuk menjamin bahwa tersediaanya dana promosi produk. * Competitive parity Bentuk pendekatan lain yang dapat juga di pergunakan untuk menetapkan anggaran promosi adalah dengan mengimbangi anggarn pesaing. Metode ini di lakukan dengan cara menentukan anggaran promosi dari presentase penjualan dua atau tiga perusahaan pesaing. Walaupun cara seperti itu menunjukan pemikiran dalam menghadapi pesaing, tetapi tidak ada jaminan bahwa perusahaan akan memperoleh gambaran yang akurat tentang pesaing. Sangat mungki terjadi, dengan mengunakan presentase penjualan industri, perusahaan akan menggunakan kesalahan para pesaing sebagai dasar penentuan anggaran promosi perusahaan. * Metode arbitary Banyak perusahaan tidak menggunakan proses perencanaan formal dalam menentukan besarnya anggaran promosi. Anggapan yang di anut adalah bahwa tidak ada kaitannya antara volume besarnya dana untuk promosi. Oleh karena itu, dasar yang di pergunakan untuk menentukan anggarn proosi adalah pada kemampuan perusahaan untuk menyediakan dana. Kelemahan cara macam ini adalah bahwa perusahaan tidak bisa mengkaitkan promosi dengan penjualan, yang berarti sulit untuk menilai kinerja bagian penjualan. Ketetapan justifikasi yang di lakukan manajer akan sangat menentukan keberhasilan promosi. PERENCANAAN PROMOSI Perencanaan promosi pada dasranya adalah merupakan bagian dari perencanaan pemasar secara menyeluruh. Hanya saja, aktivitas yang di lakukan menganut serangkaian langkah mendasar sebagai berikut : * Menetapkan tujuan promosi Mendorong kesadaran konsumen atas merk produk Memberikan informasi atas produk Memberikan dorongan kepada konsumen pasca pembelian * Menetapkan target audience * Mengembangkan cara yang akan di tempuh untuk mendekati audience Mengunakan iklan di mass media Menungkatkan upaya penjualan langsung Meningkatkan aktivitas promosi penjualan * Menyusun formulasi strategi promosi untuk mancapai tujuan. Sebagai contoh, apabila tujuan promosi adalah untuk mendorong kesadaran konsumen terhadap merk produk, maka strategi yang di tempuh adalah dengan melakukan pengiklanan secara agresif * Menentukan alokasi dana promosi pada masing masing variabel bauran promosi yang di pergunakan * Mengevaluasi efektifitas kegiatan promosi dan melakukan penyesuaian tujuan dan strategi bila di anggap baru.

Sumber :http://mycopypast.blogspot.com/2014/04/anggaran-biaya-promosi.htmlCopyright http://mycopypast.blogspot.com

POINT

alah satu pertanyaan paling umum yang saya terima di awal inquiry adalah: Berapakah biayanya?. Berapa biaya untuk beriklan di Google? Berapa biaya bikin website? Biaya promosi social media? Dan sebagainya. Seringkali itu bahkan pertanyaan pertama yang langsung diajukan. Sangat wajar memang. Namun agar menghasilkan Return On Investment yang baik ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Salah-salah anggaran yang dikeluarkan terbuang sia-sia. Atau hasilnya tidak sesuai harapan.

Ada 2 metode umum dalam penentuan budgetmarketing, yaitu dengan pendekatan bottom-up dan top-down. Idealnya pendekatan bottom-up adalah yang terbaik, tapi juga lebih rumit. Metode bottom-up perlu mempertimbangkan beberapa hal untuk menghasilkan biaya anggaran yang tepat. Secara sederhananya sebagai berikut:1. Misi / Target hasil yang ingin dicapaiApa tujuan dari usaha pemasaran ini? Direct response seperti peningkatan trafik website, penjualan, email subscriber, jumlah fans/followers, lead sales, peningkatan konversi. Atau untuk keperluan branding, peningkatan engagement / interaksi, jumlah jangkauan iklan, dan sebagainya.Lalu berapa besar angka yang diharapkan dalam kurun waktu tertentu? Semakin spesifik anda bisa menentukannya akan semakin baik.Misalnya, target untuk 1 bulan mendatang ingin mendapatkan tambahan 5000 pengunjung website, 1000 Facebook fans dengan engagement rate diatas 10%.2. Target market / audienceSiapa saja target market utama anda? Pria/wanita? Golongan usia tertentu? Segmen sosial tertentu? Apakah target penjualan anda B2B atau B2C?Selain untuk perhitungan anggaran, penjelasan target pasar ini juga perlu untuk strategi penentuan media / channel dalam pemasaran.3. Besarnya persainganSiapa saja kompetitor anda, dan bagaimana strategi pemasaran mereka? Lakukan Survey and Mapping. Semakin banyak informasi yang bisa anda dapatkan tentang kompetitor anda semakin baik.Beberapa vendor digital menyediakan tools untuk mendapatkan informasi ini. Misalnya Google AdWords menyediakan Auction Insight Tool yang memberikan perbandingan rasio iklan Google anda dan performanya dibandingkan para kompetitor sejenis. Meskipun bukan angka exact, tapi dari sini bisa diperkirakan kapasitas pemasaran mereka.4. Resources (Sumber Daya) yang tersediaApa saja yang sudah anda miliki? Media pemasaran apa yang sudah berjalan dengan baik, dan mana yang perlu diperbaiki?Misalnya anda sudah memiliki chanel social media dan website. Jumlah pengunjung sudah baik tapi konversi penjualan dan interaksi pengunjung rendah. Apa yang salah dan perlu diperbaiki? Bagaimana skala prioritasnya, apa yang perlu dilakukan terlebih dahulu?Terlalu kompleks? Jangan kuatir. Jika anda kesulitan dalam melakukan analisa tersebut, bisa menggunakan pendekatan top-down. Metode ini menggunakan cara yang berkebalikan, yaitu anda menetapkan dulu anggaran yang disiapkan. Baru strategi pemasaran dan estimasi hasilnya menyesuaikan anggaran yang ada. Meski begitu penentuan anggaran juga harus realistis dan tidak ngawur, dengan mempertimbangkan beberapa hal berikut:1. Persentase PenjualanAnda bisa menyisihkan misalnya 10% dari total penjualan periode sebelumnya untuk keperluan promosi selanjutnya. Cara ini meminimalkan resiko dengan anggaran yang fixed (tetap). Namun fleksibilitasnya terbatas.2. Perbandingan Media PemasaranJika ada metode promosi yang sudah dijalankan sebelumnya, anda bisa menyisihkan sekian persen untuk media yang baru. Ini bisa menjadi benchmark atau tolak ukur efektifitas masing-masing media untuk bisnis anda.3. Trial / PercobaanBeberapa chanel pemasaran memungkinkan untuk melakukan trial dalam jangka waktu pendek. Misalnya Google AdWords, bisa dilakukan trial iklan untuk 1 bulan dengan anggaran yang minim. Karena hasilnya relatif instan, setelah periode tersebut bisa dinilai efektifitasnya untuk menentukan anggaran sesungguhnya dalam periode yang lebih panjang.Evaluasi HasilApapun metode dan berapapun budgetyang ditetapkan, evaluasi hasil adalah hal yang wajib. Jangan hanya mengira-ira hasil atau cari surveynya Cak Lontong. Digital marketingumumnya memiliki evaluasi hasil yang akurat dan rinci. Google Analytics adalah salah satu tool populer dalam analisa digital. Kita bisa mengetahui jumlah dan sumber trafik, behaviour pengunjung, performa website, jumlah dan alur konversi yang terjadi, dan sebagainya. Data-data ini disinkronkan dengan kondisi yang terjadi di lapangan.Bandingkan antara hasil yang telah dicapai dengan ekspektasi hasil di awal. Jika ROI nya positif, pertimbangkan untuk meningkatkan budgetlebih tinggi untuk periode berikutnya. Digital marketingmemiliki sangat banyak chanel/media yang memiliki keunikan dan efektifitas masing-masing. Apakah strategi yang digunakan sekarang telah sesuai? Apakah yang dapat ditingkatkan lebih baik lagi?Bagaimanapun, biaya marketingadalah investasi untuk menghasilkan keuntungan. Budgetyang dikeluarkan seharusnya memberikan return yang baik. Jadi tidak perlu antipati untuk melakukan promosi/pemasaran. Seperti Henry Ford berkata A man who stops advertising to save money, is like a man who stops the clock to save time.Ingin mendapatkan hasil promosi yang terbaik dengan budget iklan anda? Hubungi team marketing kami sekarang juga!

POINT

Empat Metode Penentuan Budget Promosi

Pada prinsipnya, ada empat metode dalam menentukan budget promosi, yaitu :

1. Affordable Method :Perusahaan menentukan besarnya budget promosi sesuai dengan kemampuan perusahaan.

2. Percentage of Sales Method :Perusahaan menentukan besarnya anggaran promosi berdasarkan persentase penjualan.

3. Competitive Parity Method :Perusahaan menentukan alokasi budget promosi berdasarkan estimasi besarnya biaya promosi kompetitor, supaya dapat mengimbangi agresifitas kompetitor dalam berpromosi.

4. Objective and Task Method :Perusahaan menentapkan besarnya dana promosi berdasarkan rencana dari para marketer yang terkait dengan tujuan promosi, jenis aktifitas yang akan dilakukan, serta estimasi biaya yang dibutuhkan dalam tiap aktifitas tersebut.

Ada beberapa "rule of thumb" yang menentukan besarnya alokasi budget promosi untuk field marketer, yaitu :1. Tingkat Kompetisi di wilayahnya.2. Karakteristik Produk : apakah produk baru atau tidak.Untuk produk baru, biasanya dialokasikan dana promosi sekitar 15 persen dari penjualan, sedangkan untuk produk lama dan telah stabil di pasar cukup 5 persen dari penjualan.

Optimalkan Kesehatan Anda & Keluarga, Kunjungi Segera :

www.suplemen-herbal.comSehat Alami, Aman Dikonsumsi...

Disamping promosi, ada satu hal penting yang harus diperhatikan untuk memenangkan kompetisi di pasar, yaitu "proses" dalam mendeliver produk ke konsumen. Proses merupakan faktor pemungkin bagi suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Klik link dibawah ini, untuk ulasan lebih jauh mengenai "proses"...

Salam sukses !! (Mbah Darmo)

Sumber : "Boosting Field Marketing Performance" oleh Hermawan Kartajaya.

Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/marketing/2071505-boosting-field-marketing-performance-metode/#ixzz3DADDPCu6

POINT

PENETAPAN TUJUAN DAN ANGGARAN TUJUANPROMOSIPentingnya TujuanAgar efektif, seseorang harus menegaskan fokus misinya secara berkala melalui penetapan tujuan yang efektif. Semakin jelas tujuan yang dimiliki, semakin tajam fokusnya, demikian sebaliknya. Penetapan tujuan yang efektif menjadikan visi semakin terfokus karena menjelaskan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencapai visi tersebut.Visi memang penting, namun visi itu tidak akan terwujud bila tujuan suatu program tidak terencana dan dilaksanakan dengan benar. Sebuah visi akan tetap sama dalam jangka waktu yang lama, sedangkan sebuah misi akan menyesuaikan dengan visi. Namun, suatu tujuan harus ditinjau secara berkala agar seseorang dapat menyesuaikannya dengan situasi yang terus berubah.Manfaat Penetapan Tujuan

Tanpa penetapan tujuan, pencapaian visi hanyalah sebuah impian. Selain terpenuhinya visi, yang merupakan manfaat utama, ada juga beberapa hal yang akan didapat bila kita menetapkan tujuan dengan baik.1. Tujuan mempermudah proses pengambilan keputusan. Bila keputusan yang dibuat mendukung tujuan yang dimiliki seseorang, dia tidak akan punya waktu untuk melakukan kegiatan lain karena harus menentukan keputusan mana yang harus dijalankan sesuai dengan nilai dan prioritasnya. Dengan menetapkan tujuan, seseorang bisa menghemat waktu karena hanya berorientasi pada tujuan yang dirancang dengan baik.2. Tujuan bisa digunakan sebagai tolok ukur. Tujuan sangat diperlukan untuk kepuasan psikologis orang, yang muncul saat ada perasaan bahwa dirinya mampu dan berguna, yang muncul jika sesuatu telah terpenuhi. Pencapaian tujuan bisa menjadi salah satu faktor pendorongnya.3. Tujuan menghasilkan kegigihan. Bob Pierce, pendiri World Vision, bercerita bahwa di kala ia masih muda, seorang pastor berkata kepadanya, Dalam banyak kasus, banyak organisasi yang dipimpin oleh seorang yang lebih memenuhi kualifikasi karena pendidikannya, kepopulerannya, talentanya, dan relasinya yang kuat, namun justru tenggelam. Sedangkan organisasi yang dipimpin oleh mereka yang terlihat memiliki sedikit kesempatan justru terus bertahan bahkan mendapatkan pencapaian yang luar biasa. Kekhawatiran dalam Menetapkan Tujuan Ada beberapa alasan mengapa orang enggan untuk menetapkan tujuan.1. Khawatir tujuan yang ditetapkan tidak sempurna. Beberapa orang tidak menetapkan tujuan karena mereka takut tujuan yang dibuat tidak sempurna. Memang tujuan yang kita buat tidak sempurna, dan tidak akan menjadi sempurna. 2. Khawatir akan dikalahkan. Rasa takut akan kekalahan sangat berkaitan dengan rasa takut akan tidak sempurnanya tujuan kita. Tidak dapat dihindari, kekalahan itu bisa saja kita alami. Kekalahan adalah kekuatan yang menghancurkan bila diterima sebagai suatu kegagalan. Namun, ketika kita menerimanya sebagai suatu pelajaran yang kita butuhkan, kekalahan adalah anugerah. 3. Khawatir akan diremehkan. Ketika menetapkan tujuan, kita bisa mengantisipasi timbulnya pertentangan dan ejekan. Mereka yang melakukan hal itu sebenarnya merasa tertuduh karena seharusnya mereka melakukan hal yang sama. Jadi, berpikirlah positif bahwa ejekan itu adalah pujian yang terselubung. (t/lanny)Menetapkan Tujuan PromosiTujuan promosi terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut : (1) definisi dan deskripsi dari pasar sasaran, (2) pernyataan pesan dasar (kreatif), (3) hasil penjualan yang diharapkan, dan (4) hasil komunikasi yang diharapkan. Tantangan terbesar dalam penetapan tujuan adalah untuk menyatakan tujuan secara khusus agar dapat diukur hasilnya. (Engel et. All : 1994,186)Tantangan lainnya dalam penetapan tujuan adalah untuk mendefinisikan tujuan bagi setiap unsur bauran promosi dimana masing-masing unsur saling berhubungan erat satu sama lain. Adapun setiap unsur bauran promosi diharapkan dapat melakukan hal sebagai berikut :1. Advertising : untuk berkomunikasi dengan membangun kesadaran, pemahaman dan minat konsumen; dan untuk memotivasi konsumen agar mencoba dan melakukan pembelian ulang.2. Sales promotion : untuk mendorong/memicu perilaku pembelian konsumen pada setiap titik penjualan.3. Personal selling : untuk memberikan informasi yang diperlukan dan sebagai pemicu/pendorong terjadinya penjualan pada saat terjadinya komunikasi antar pesonal dan negoisasi.4. Reseller support : untuk menyediakan pajangan, penjualan pribadi dimana diperlukan, insentif khusus dan bentuk lain berupa dukungan point-of-purchase.5. Public relations and publicity : untuk menggalang dukungan publik dan penerimaan publik, khususnya melalui media yang tidak dibayar.Contoh penetapan tujuan promosi adalah sebagai berikut : misalkan sebuah perusahaan minuman ringan ingin memperkenalkan lini baru minuman ringan yang mengandung 10 % sari buah asli. tujuan perusahaan adalah untuk meningkatkan return on investment menjadi sebesar 3 %. Sedangkan tujuan pemasarannya adalah untuk memperoleh pangsa pasar sebesar 6 % pada akhir program promosi tahun ini. Menurut Stanley (1996:99) terdapat tujuh kriteria dalam menyusun tujuan promosi:1. Dibuat berdasarkan penelitian mengenai konsumen.2. Dinyatakan dalam kalimat yang jelas dan tujuan harus dapat diukur.3. Harus mengandung sasaran promosi yang jelas.4. Harus ditulis secara jelas (dinyatakan dalam tulisan).5. Harus dinyatakan dalam suatu istilah dimana promosi secara realistik dapat mencapainya.6. Dapat mendukung tujuan pemasaran secara keseluruhan.7. Dipelajari kembali secara periodik untuk menentukan apakah program promosi yang dilaksanakan saat ini sudah sesuai dengan rencana atau perlu diubah.Secara rinci tujuan promosi dapat dijabarkan sebagai berikut:1. Menyampaikan informasi, dapat berupa : Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru. Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk. Menyampaikan perubahan harga kepada pasar. Menjelaskan cara kerja suatu produk. Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan. Meluruskan kesan yang keliru.2. Membujuk calon pelanggan/sasaran untuk : Membentuk pilihan merk. Mengalihkan pilihan ke merk tertentu. Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk. Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga.3. Mengingatkan dapat terdiri atas : Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk ke perusahaan. Membuat pembeli ingat meskipun tidak ada iklan.Jika ditinjau dari sudut pandang ekonomi, maka tujuan dari promosi ini adalah menggeser kurva permintaan akan produk perusahaan ke kanan dan membuat permintaan menjadi inelastis (dalam kasus harga naik) dan elastis (dalam kasus harga turun). Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Beberapa tugas khusus itu sering disebut dengan Bauran Promosi (Promotion mix, Promotion blend, Communication mix) adalah :1. Personal Selling2. Mass Selling3. Sales promotion4. Public Relations5. Direct MarketingTujuan Penjualan vs KomunikasiAlasan dari disusunnya sebuah program promosi dan alasan mengapa perusahaan menghabiskan banyak uang untuk beriklan adalah penjualan.Masalah-masalah dalam Menetapkan Tujuan Penjualan1. Adanya pernyataan-pernyataan yang mempertanyakan keefektifan promosi dan iklan dalam meningkatkan penjualan.o Dalam mencapai sebuah nilai penjualan, diibaratkan sepeti permainan sepak bola. Promosi dan iklan diangap sebagai seorang pemain yang bagus. Tetapi pemain tersebut tentu saja butuh dukungan dn kerja sama dari rekan timnya untuk menciptakan gol.o Jadi promosi hanya merupakan sebuah elemen dalam sebuah program pemasaran.o Penyebab tidak tercapainya sebuah target penjualan tidak hanya disebabkan oleh program promosi yang tidak efektif tetapi juga disebabkan oleh elemem-elemen dalam marketing mix, product, price, dan place.o Iklan hanya berfungsi agar konsumen aware terhadap suatu produk, tidak untuk membuat konsumen membeli sebah produk.o Sebuah penjualan dipengaruhi oleh banyak faktor, dan agar tercapai target penjualan, faktor-faktor tersebut harus saling bekerja sama.o Faktor-faktor tersebut antara lain iklan dan promosi, distribusi, harga, kualitas produk, keadaan ekonomi, teknologi, dan kompetisi.2. Efek dari sebuah iklan tidak dapat diketahui secara instan, tidak berefek secara langsung terhadap penjualan.o Iklan berfungsi agar konsumen aware, tertarik, dan mempunyai kesan yang baik terhadap sebuah produk.3. Hanya tersedia sedikit panduan dalam merencanakan dan mengembangkan program promosi.Where Sales Objectives Are Appropriate Direct response Retail advertisingCommunications Objectives Fungsi dan dasar penyusunan IMC adalah komunikasi. Iklan dan program promosi berfungsi untuk mengkomunikasikan brand knowledge dan menarik minat, kesan dan citra yang baik, dan mengugah minat untuk membeli. Hasil dari sebuah Iklan tidak dapat diketahui secara langsung. Iklan menumbuhkan kesan dan akan diingat kembali pada saat konsumen membutuhkan barang atau jasa jenis tersebut. Hierarchical Model menjelaskan tentan urutan-urutan atau tahap yang dilewati konsumen dalam menerima sebuah iklan atau proram promosi. Urutannya adalah Cognitive, affective, conative.Problems with communications objectives Dianggap terlalu sulit dan rumit untuk mengaplikasikan komunikasi yan tepat dalam mencapai sasaran penjualan. Tidak adanya sebuah formula yang pasti untuk mengkomunikasikan sebuah informasi sehingga hanya mengandalkan pengalaman-pengalaman masa lalu. Tujuan penjualan harus dikomunikasikan sesuai dengan harapan produsen sebuah produk dan kepada siapa produk ini akan dikomunikasikan. Cara-cara yang digunakan dalam promosi untuk mencapai tujuan atau sasaran marketing antara lain :1. Meningkatkan prosentase konsumen yang dijadikan target marketnya dengan menonjolkan keuntungan, kelebihan, dan manfaat yang didapat dari produk yang bersangkutan.2. Meningkatkan jumlah konsumen sebagai target audience yang lebih memilih produk yan bersangkutan daripada produk yang lain.3. Mendorong konsumen yang telah menggunakan produk agar semakin sering menggunakan produk yang bersangkutan.4. Mendorong konsumen yang tidak pernah mencoba produk yang bersangkutan agar mau mencobanya. Tips dalam mengiklankan produk baru antara lain :1. Komunikasikanlah sesuatu yang berbeda dari produk tersebut.2. Posisikan produk tersebut secara berbeda diantara produk-produk yang sejenis.3. Komunikasikan juga bahwa perbedaan produk tersebut menguntungkan konsumen.4. Pemberian informasi secara berkesinambungan untuk mendukung gagasan pertama sampai ketiga.DAGMAR: Pendekatan Menetapkan TujuanDAGMAR (Defining Advertising Goals for Measured Advertising Result) merupakan model yang digunakan untuk menentukan sasaran iklan dan mengukur hasil dari penggunaan sebuah kampanye iklan.Tesis utama dari DAGMAR, bahwa efek komunikasi adalah dasar yang logis bagi tujuan iklan dan peningkatan sasaran dimana tingkat keberhasilan dan kegagalan dapat diukur. Dalam pendekatan DAGMAR, tujuan advertising melibatkan communication task yang spesifik dan terukur. Communication task didasarkan pada model hierarki dari proses komunikasi yang terdiri atas empat tahap: Awareness, membuat konsumen aware atas keberadaan suatu merek atau perusahaan. Comprehension, membangun pemahaman kepada konsumen tentang produk dan kegunaannya. Conviction, membangun mental disposition konsumen agar membeli produk Action, mengajak konsumen untuk membeli produk.Characteristic of objectivesKontribusi utama kedua DAGMAR dalam proses perencanaan advertising adalah definisi tentang sasaran yang baik. Konkret, TerukurCommunication task yang bersifat spesifik terhadap sasaran sebaiknya berupa pernyataan yang akurat tentang pesan yang ingin disampaikan advertiser kepada konsumen (target market)Selain itu, sasaran juga harus diukur dan terdapat cara untuk menentukan apakah pesan yang telah disampaikan tepat dan akurat. Target AudienceTarget audience utama bagi sebuah produk perusahaan atau jasa dideskripsikan dalam analisis situasi. Hal itu didasarkan pada variabel-variabel deskriptif seperti geografi, demografi, dan psikografi juga variabel perilaku misalnya tingkat pengunaan atau manfaat yang diinginkan. Benchmark dan degree of change sought (standart dan tingkat perubahan keinginan)Dalam menentukan posisi target market yang ada didasarkan pada keragaman tingkatan respon membutuhkan ukuran standart. pembentukan ukuran standart memberi promotional planner dasar untuk menentukan communication task yang diperlukan untuk melengkapi dan menspesifikasikan sasaran tertentu. Specified time period (jangka waktu yang terspesifikasi)Dalam menentukan sasaran advertising diperlukan spesifikasi jangka waktu untuk menyelesaikannya. Jangka waktu yang tepat bisa berkisar antara beberapa hari hingga setahun bahkan lebih.Assessment of DAGMARPendekatan DAGMAR dalam menentukan sasaran berpengaruh pada proses advertising planning. Banyak promotional planner menggunakan model ini sebagai dasar untuk menentukan sasaran dan mengevaluasi keefektifan kampanye promosi mereka. DAGMAR juga memfokuskan perhatian advertiser pada nilai dari penggunaan sasaran communication-based disbandingkan dengan sales-based dalam mengukur keefektifan iklan dan mendorong tahapan pengukuran dalam hirerarki respon untuk mengevaluasi dampak kampanye.Kritik terhadap DAGMAR Problem with respon hierarchy, Permasalahan dengan hierarki respon, DAGMAR bertumpu pada model hierarki efek. Fakta menunjukkan bahwa konsumen tidak selalu melalui tahapan dari efek komunikasi dalam membuat keputusan yang telah disadari, dan model alternative respon telah dikembangkan. DAGMAR MOD II menyadari bahwa model respon yang tepat tergantung pada situasi dan penekanan identifikasi bagian dari proses penentuan keputusan yang berkait dengan situasi pembelian. Sales objectives. Keraguan lain terhadap konsep DAGMAR muncul dari beberapa analisis yang berpendapat bahwa ukuran relevan atas sasaran iklan adalah penjualan. Practically and cost, hal ini berkaitan dengan sulitnya penerapan DAGMAR. Banyak yang mengkritisi kalau DAGMAR hanya bersifat praktis sehingga hanya dapat diterapkan pada perusahaan besar dan memiliki budget besar untuk iklan dan research. Sebab, banyak perusahaan yang tidak ingin menghabiskan dana untuk menggunakan DAGMAR secara efektif. Inhibition of creativity, penggunaan DAGMAR dinilai dapat mengurangi tingkat kreativitas dalam iklan sebab terlalu banyak aturan yang mengekang atas tanggung jawab orang-orang dalam membuat sebuah iklan. MASALAHAN DALAM menetapkan TUJUANKebanyakan pengiklan dan agen periklanan gagal dalam melaksanakan prinsip dasar model DAGMAR yang menganjurkan proses logical untuk periklanan dan perencanaan promosi. Mereka gagal dalam menyusun tujuan spesifik dari promosi mereka. Mereka juga tidak memiliki petunjuk-petunjuk yang memadai untuk menentukan keberhasilan program promosi mereka. Stewart H. Britt menguji masalah dengan bagaimana pengiklan menyusun tujuan dan mengukur prestasi mereka. Penelitian ini menunjukkan bahwa kebanyakan agen iklan tidak menetapkan tujuan yang tepat untuk menentukan kesuksesan.Beberapa pengiklan belum mendasari tujuan pengiklanannya, menetapkan tugas dari tujuan, mengukur hasil pada tahap hirarki of effect, mencocokkan tujuan untuk mengevaluasi. Pelaksana iklan hanya mengambil konsep dan stadar dalam menyusun tujuan secara memihak. Improving Promotional Planners,Use of ObjectivesPengiklan dan agen periklanan perlu memberikan perhatian terhadap tujuan yang telah mereka susun untuk promosi mereka. Mereka berusaha untuk menyusun tujuan yang spesifik dan dapat diukur. Tujuan ini tidak hanya digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan promosi dan membuat keputusan, tetapi juga dan digunakan sebagai standart untuk mengevaluasi pelaksanaan. Namun, beberapa perusahaan tidak menyusun tujuan yang tepat untuk program komunikasi pemasaran terpadu mereka.sBeberapa perusahaan gagal untuk menyusun tujuan yang tepat, hal ini disebabkan oleh top management yang hanya memiliki gagasan abstrak tentang apa yang harus dilakukan dalam komunikasi pemasaran terpadu. Top management juga tidak pernah tahu tentang apa yang harus dilakukan periklanan perusahaan.Hanya ada beberapa perusahaan yang menyusun tujuannya yang sesuai dengan DAGMAR. Bagaimanapun, pembuat rencana promosi seharusnya menyusun tujuan yang spesifik dan dapat diukur dan melebihi sasaran dasar. Kesesuaian kriteria dapat mempertajam fokus dan meningkatkan kualitas dari proses perencanaan promosi.Penyusunan Tujuan Program Komunikasi Pemasaran TerpaduPerhatian diberikan terhadap tujuan periklanan, karena beberapa periklanan perusahaan menggunakan cara berkomunikasi dengan target pemasaran/audien. Promotional mix yang lain seperti sales promotion, direct marketing, dan publicity digunakan hanya untuk mendukung dan melengkapi program periklanan. Alasan lainnya adalah periklanan tradisional perencanaan komunikasi pemasaran, seperti DAGMAR, mendominasi dalam waktu yang lama. Pendekatan ini mempertimbangkan bagaimana marketer dapat mengembangkan dan menyebarkan pesan iklan untuk menggerakkan konsumen mendekati garis efek. Ketika menyusun tujuan promosi, pembuat rencana harus mempertimbangkan apa yang diharapkan perusahaan dalam mengkomunikasikan, siapa sasaran pemasaran, waktu periodenya. Kemudian hasil harus diukur dan dievaluasi berdasarkan pada tujuan awal.http://communicationista.wordpress.com/2009/07/01/penetapan-tujuan-dan-anggaran-tujuan-promosi/POINT

Pendekatan Perencanaan KeuanganDalam pendekatan perencanaan keuangan, dikenal dua metode, yaitu :1. Top-down approach 2. Bottom-up approach A. Top-Down approachTop-down approach adalah cara dimana suatu perencanaan keuangan telah diatur oleh pemilik atau manajemen puncak, yang kemudian diturunkan untuk digunakan oleh departemen-departemen dibawahnya, termasuk departemen pemasaran. Pendekatan ini tidak didasarkan oleh teori. Metode top-down approach mencakup :1. Affordable method2. Arbitary allocation3. Percentages of sales4. Competitive parity5. Return of Investment (ROI)B. Bottom-up approachSetelah melihat Top-down Approach, diketahui kelebihan dan kekurangan metode-metodenya. Bottom-up Approach menekankan bahwa penetapan strategi pembiayaan perlu disesuaikan dengan tujuan dan pencapain komunikasi.Riset Marketing Sebagai Dasar Perencanaan Marketing CommunicationPerusahaan besar biasanya memiliki departemen yang menangani riset pemasaran. Mereka bertugas memperoleh informasi penting yag dibutuhkan, seperti riset pasar meliputi informasi tentang tingkat kepentingan konsumen terhadap produk, termasuk data kegiatan pesaing.Perusahaan kecil yang tidak memiliki departemen riset cenderung mencari informasi dari:1. Riset oleh universitas (mahasiswa dan professor) atau membiayai sebuah penelitian yang berhubungan dengan data yang dibutuhkan perusahaan2. Penelusuran informasi di internet. Biayanya lebih murah, tetapi biasanya informasi penting yang memiliki kedekatan dengan masalah sulit didapat, karena hasil riset yang diperoleh bersifat umum3. Kunjungan pada pesaing secara diam-diam dan memperoleh informasi yang dibutuhkanSebagaimana Kotler jelaskan, proses riset pemasaran memiliki beberapa tahap :1. Mendefinisikan masalah dan tujuan penelitian2. Mengembangkan perencanaan riset3. Mengumpulkan informasi4. Menganalisis informasi yang terkumpul5. Menarik kesimpulan dan memberikan saran perubahanRiset Marketing CommunicationPerencanaan Riset Marketing Communication bertujuan untuk memberikan gambaran atau proyeksi mengenai suatu kejadian atau perubahan yang akan muncul di masa mendatang. Data atau hasil riset digunakan sebagai acuan dalam menetapkan langkah dan stretegi marketing communication.Dalam marketing communication, riset terbagi menjadi empat kelompok :1. Riset perilaku Konsumen2. Riset media3. Riset efektivitas iklan4. Riset kompetitifMonitoring Kegiatan Direct Selling dan Event ManagementMonitoring dilaksanakan untuk melakukan perbaikan penting pada saat kegiatan berlangsung dan untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan bagi perencanaan stretegi mendatang. Monitoring kegiatan direct selling, khusunya dalam penggunaan media komunikasi persona (marketing kit), bertujuan untuk memperoleh data atau informasi dari sales mengenai kendala yang di alami dalam menjelaskan produk pada konsumen yang tidak tersedia. Jika hal ini terjadi, manajer perlu mengambil tindakan untuk menyiapkan data atau informasi yang dibutuhkan.Dampak Promosi terhadap Pengembangan PasarStrategi pengembangan pasar dan pencipta peluang pasar membutuhkan sedikit pemikiran yang berbeda.Strategi pengembangan pasar biasanya digunakan dalam industri barang konsumtif yang sudah mapan seperti Industri minuman ringan dan rental mobil. Penekanan dalam strategi ini adalah pada iklan, promosi, harga dan pemasaran produk. Konsumen sangat tertarik pada harga dan kualitas barang. Perbedaan produk terdapat pada industri kosmetik. Dimana penyalur (supplier) dengan sumber penghasilan tersebar sepertinya akan menfaatkan pangsa pasar yang besar.POINT

METODE BUDGETProses penyusunan anggaranSecara garis besar, proses penyusunan anggaran terbagi menjadi dua, yaitu dari atas ke bawah (top-down) dan dari bawah ke atas (bottom-up).Dari atas ke bawah (Top-Down)Merupakan proses penyusunan anggaran tanpa penentuan tujuan sebelumnya dan tidak berlandaskan teori yang jelas. Proses penyusunan teori dari atas kebawah ini secara garis besar berupa pemberian sejumlah uang dari atasan kepada para karyawan agar menggunakan uang yang diberikan tersebut untuk menjalankan sebuah program.Terdapat 5 metode penyusunan anggaran dari atas kebawah.1. Metode kemampuan (The affordable method) adalah metode dimana perusahaan menggunakan sejumlah uang yang ada untuk kegiatan operasional tanpa mempertimbangkan efek pengeluaran tersebut.2. Metode pembagian semena-mena (Arbitrary allocation method) merupakan proses pendistribusian anggaran yang tidak lebih baik dari metode sebelumnya. Metode ini tidak berdasar pada teori, tidak memiliki tujuan yang jelas dan tidak membuat konsep pedistribusian anggaran dengan baik.3. Metode persentasi penjualan (Percentage of sale) menggambarkan efek yang terjadi antara kegiatan iklan dan promosi yang dilakukan dengan presentasi meningkatan penjualan di lapangan. Metode ini mendasarkan pada dua hal yaitu persentasi penjualan dan sejumlah pengembalian yang diterima dari aktifitas periklanan dan promosi yang dilakukan.4. Melihat pesaing (Competitive parity) karena sebenarnya tidak adaperusahaan yang tidak mau hatu akan keadaan pesaingnya. Tiap perusahaan akan berusaha untuk melakukan promosi yang lebih baik dari para pesaingnya dengan tujuan untuk menguasai pangsa pasar.5. Pengembalian investasi (Return of investment) merupakan pengembalian keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan terkait dengan sejumlah uang yang telah dikeluarkan untuk iklan dan aktifitas promosi lainnya. Sesuai dengan arti katanya, investasi berarti penanaman modal dengan harapan akan adanya pengembalian modal suatu hari.Dari bawah ke atas (Bottom-up)Merupakan proses penyusunan anggaran berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan anggaran ditentukan berikutnya setelah tujuan selesai disusun. Proses penyusunan anggaran dari bawah ke atas merupakan komunikasi strategis antara tujuan dengan anggaran.Terdapat 3 metode dasar proses penyusunan abnggaran dari bawah ke atas, yaitu:1. Metode tujuan dan tugas (Objective and task method) dengan menegaskan pada penentuan tujuan dan anggaran yang disusun secara beriringan. Terdapat 3 langkah yang ditempuh pada langkah ini, yakni penentuan tujuan, penentuan strategi dan tugas yang harus dikerjakan dan perkiraan anggaran yang dibutuhkan untuk mencapai tugas dan strategi tersebut.2. Metode pengembalian berkala (payout planning) menggunakan prinsip investasi dimana pengembalian modal diterima setelah waktu tertentu. Selama tahun pertama, perusahaan akan mengalami rugi dikarenakan biaya promosi dan iklan masih melebihi keuntungan yang diterima dari hasil penjualan. Pada tahun kedua, perusahaan akan mencapai titik impas (break even point) antara biaya promosi dengan keuntungan yang diterima. Setelah memasuki tahun ketiga, barulah perusahaan akan menerima keuntungan penjualan. Strategi ini keuntungannya akan dirasakan jangka panjang.3. Metode penghitungan kuantitatif (Quantitative method) menggunakan system penghitungan statistic dengan mengolah data yang dimasukan dalam computer dengan teknik analisis regresi berganda (multiple regression analysis). Metode ini jarang digunakan karena kompleks dalam pemakaiannya. http://dianurulf.wordpress.com/2013/06/11/metode-budget/