pmrysrryrruffi - eprints.uad.ac.ideprints.uad.ac.id/7839/1/Prosiding unwidha upload.pdf · iofian...
Transcript of pmrysrryrruffi - eprints.uad.ac.ideprints.uad.ac.id/7839/1/Prosiding unwidha upload.pdf · iofian...
1.
Dr. Esti Ismawati, M.Pd (Uwidha Klaten)Prof" Dr" Sukarno, ,U"Si (Untidar)Pro" D!-. Dadan Rosafr&, fot"Si (UNY)
Prof. Dr" Sudarmifi, M.Si"( Ketua ALFA, Universitas Negeri Semarang )
Prof. Dr. Suwardi Endraswar&, M.Fl um.( Ketua Umum HISKI, Universitas Negeri Yogyakarta )
Drs. Pardi Suratilo, M.Hum.( Kepata Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah ]
Prof" Dr. Triyono, M.Pd.( Rektor Universitas Widya Dharma Klaten )
rc,,,,,, .,,..,,. ,, ,,
.
,f ,,,.,::i:i::.']l l,iilr:1uiitii:iiiiliijii,rf ljiii:,i:il,; i :iiii.
1iiitirlir }'j t i iit,,,,,: , .,,i ,. , ,, ,,
:
::: ,, ::,:: :::
11,":, :: ::
",,.lj.ft:iti:ttll,rrilir:1
' ,,. .
, ,,,
**,
iriri'i lti irn.t, , -.
t , ..,
ii*:::r:::rli:J:lijiii:i:.:ilii::r'i::!:::ii:.ii::i:1r:i:.':,::,:r,l:ir::1i:::i::|::.1;:::;l::::ar:i:,::.::';::,t::::
, i.i,.,irxi :,,r1ti |ni1jffii|;ili,t*'*ffi*
"'irr, i:rr.irtt:r::
t'l+ii:ti
2.
3.
4.
|.Jniversitas Widya Dharma KlatenActive Learni ng F acil itatorAssoc iation (ALFA) Jateng-D lY
Himpunan Sarjana Kesusastraan lndonesia (HlSKl)Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah
pmrysrryrruffiSEf{!NAR NASIONAL
flilir;'ffin ilii' r#l iiilfii Affi, fi iffi i]i iHi. lJ i
Pemantapan Active Learning Dan Notionat ldentityDi Era fr,tEA fienuju Generasi Emas
Indonesia Yang SantunBerbahasa
EDITOR
Dr. Esti isrnawati, ,\d" Pd (Uwidha Klaten)Prof. Dr. Sukarno, Ivl.Si (Untidar)
Pro. Dr. Dadan Rosaffd, frd.si (UNY)
NARASUft,IBER,
t. Prof, Dr. Sudarmin, ifi.Si.{ Ketua ALFA, Universitas Negeri Semar.ang }
2, Prof. Dr. Suwardi Endraswara, fi .HuITr"{ Ketua Umuffi HISKI, Universitas Neger"i Yogyakarta }
3, Drs. Pardi Suratno, M.Hum.{ Kepala Ba[ai Bahasa Provinsi Jawa Tengah ]
, *-[lt*,3hITffi:?i,.*;1fl;*-- ]
Universitas Widya Dharma KlatenActive Learni ng FacilitatarAssoclation {ALFA} Jateng-DlY,
Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISXI lBalai Bahasa Provinsi Jawa Tengah
ffiffiqF
)
\ .-\DAFTAR ISI
MAKALAH UTAMA
Prof. Dr. Triyono, M.Pd. - Pembelajaran Aktif Dan Implementasinya DalamKonten dan Konteks Kurikulum Tahun 20L3 ......... ....... 1
Prof. Dr. suwardi Endraswara, M.Hum. Gelap: National Identity ............... Lo
Pardi suratno - Kesantunan Berbahasa dan Masyarakat Berbudaya Tinggi ................... ......21
Sudarmin - Pembelajaran Aktif Dan Implementasinya Dalam Konten dan KonteksKurikulum Tahun 2013 ......... ........ 29
MAKATAH PENDAMPING
Alif lndah Nurgubitasari, Laila Fatmawati - Penggunaan Metode Simulasi dalamoptimalisasi Pemahaman Konsep Gejala Alam Gempa Bumi pada siswa sDdi Daerah Istimewa Yogyakarta ................. 31
Anindita Putri Raharjaningtyas, Fika widya pratama, Helti Lygia Mampouw -Deskripsi Kemampuan Siswa Tunagrahita Ringan dalam Menyelesaikan Soal CeritaTentang Tipe-Tipe Perkalian 37
Ayu ostyaningsih, widya Ayu Pangestika, Novisita Ratu, Helti Lygia Mampouw -Deskripsi Pemahaman Himpunan Oleh Siswa SMP............. 49
Eka Dwiputri Haryani, sekar Arum septianti, Danang setyadi, Helti LygiaMampouw - Pemahaman Materi Kedudukan Dua Garis oleh siswa sMp ........... 57
Dahroni, Astrid Dery Prabowo, M. Amin Sunarhadi- Efektivitas Pembelajaran AktifStrategiJigsaw dalam Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana Letusan Gunung
Hariwahyono - Bermain Kuis siapa Dia dalam Pembelajaran Membuat danMengembangkan Kalimat disekolah Dasar 71
Kirana Prama Dewi, S.Sos., M.Pd - lndigenous Pendidikan Multikultural BerbasisKarakter Keindonesiaan: Upaya Pemantapan ldentitas Nasiona1.................... 76
ilt
(\ _,/
Lian Grista Pradika Putri, Fika Widya Pratama, Danang Setyadi, Helti Lygia Mampouw- Proses Berpikir Siswa SMA dalam Memecahkan Masalah Perbandingan Senilai Dan
Perbandingan Berbalik Nilai ........... ................... 88
Luri Ratnawati, Danang Setyadi, Helti Lygia Mampouw - Deskripsi Pemecahan
Masalah Aritmatika Sosial Oleh Siswa SMK Ditinjau DariTeori Polya 100
Naniek Sulistya Wardani - Efektivitas Pendekatan Pembelajaran IPS BerdasarTeori
Konstruktivisme Terhadap Kreativitas Belajar Mahasiswa '112
Octaviana Ayu Harini, Shela Wahyuni, DwiAyu Restuning Ratri, Novisita Ratu, HeltiLygia Mampouw - Pemodelan Matematika Pada Materi Sistem Persamaan Linier Dua
VariabelOleh Siswa SMP Ditinjau Dari Perbedaan Kemampuan Matematika.................... 125
Riska Zulta Anggraeni, Nanik Sugiyarsi, Merlista Suryanti Ndaong, NovisitaRatu, Helti Lygia Mampouw - Deskripsi Pemahaman Konsep Garis Dan SudutOleh Siswa Kelas VIII MP L32
Savyra Aryanty Kurniawan, Elsya Theresia, Yohana Sari, Novisita Ratu, Helti LygiaMampouw - Deskripsi Kemampuan Konsep Persegi Dan Belah Ketupat DitinjauDari Tingkatan Van Hiele Siswa SMP Kelas VIII ............ .................. l-41
Suratmi - Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Membaca Ekstensif untukMenemukan Masalah Utama dari Beberapa Berita Bertopik Sama Melalui MetodeCooperative Integrated Reading And Composition (Circ) Bagi Siswa Kelas VIII G
Madrasah Tsanawiyah Negeri Mlinjon Klaten Semester Ganjil Tahun Pelajaran
Sri Sarwanti - Trends Of Educational Researches Among Millennials 161
Wahyu Hari Kristiyanto, Rendi Hadi Perdana, Dewi lntan Purwitasari, MarthenBilly Jesajas, Cahyo Permadi, Estrisia Angu Bima, Marianus Ama Kii, SanchiaRiani Huwae, Ruth Rinentahansih, Nurul HeniAstuti, Aswab Eka Setiawan,Gadhis Maretta Ayu Sandra, Ardian Febrianty Padji Mamo, Verdaus YogoSaputro, Attiin Machfiroh, Pandu Praditya Yusuf, Mahasiswa di Progdi Fisikadan Pendidikan Fisika - Implementasi Pembelajaran Aktif Dalam PerkuliahanFisika Inti Menggunakan Media Pembelajaran Sebagai Panduan Tugas L67
Warsito, Asrowi - Peningkatan Karakter Siswa Dengan Strategi Penerapan Bahan
Ajar Berbasis Nilai-Nilai Luhur Ajaran Ki Hajar Dewantara Dalam PembelajaranIPSLT2
Wanda Widyaningrum dan Trianik Widyaningrum - Analisis Miskonsepsi Buku
Ajar Biologi Kelas XI SMA/MA Pada Materi Sel ............. ................. 183
Candradewi Wahyu Anggraeni, Endah Ratnaningsih - Mixed-Active LearningMethods Dalam Pengajaran Speaking 2 di Universitas Tidar ... 202
iv
:".:eng Riyanto - Keterkaitan Budaya Ngerumpi Ibu-lbu Dusun Banjarjo Di Pasar-':: s :nal Terhadap Kesantunan Berbahasa Anak . 2Og
!r Harini Ekowati - The Needs For French Teaching Material Thatlntegratei -": rean Des Langues Portfolio (Elp/Pel) .................... 2j.5
3":iu lndrayanto dan Kinasih Yuliastuti - Fenomena Kesantunan Tuturan Dalam
sah Cahyani - Model Pembelajaran Aktif Bermuatan Pedagogik Dengan""'- : nredia Dalam Pembelajaran Menulis ................ ... 228
Sr r'{6pys1i - Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Pengembanganmateri Kuliah:= :. a'oembelajaran ..244
rgus Riyanto - Peran Bahasa Dalam Penanaman Karakter ...... 255
sna Rahmawati Bermain Sebagai Model Pembelajaran Aktif Di Sekolah Dasar ..... 263
ruli lndriani Inovasi Pembelajaran Keterampilan Membaca Huruf Jawa NglegenaJ :rganMetode Iqro Pada Siswa Kelas Iii Sd Negeri 2 Joho Prambanan Klaten ........270
Luncana Faridhoh Sasmito - Konstelasi Pengembangan Kurikulum Berbasis. :rakter Di Sekolah Dasar Era Globalisasi ........... ..........277
\eshi Rasyida Aisyah, s.Pd Penerapan Active Learning Pada Mata pelajaran
Nela Rofisian - Model Pembelajaran Aktif Di Berbagai Bidang Studi ....... 294
Bayu Purbha Sakti, S.Or., M.Pd. - Santun Berbahasa Cermin Insan Cendekia ...........302
Angela Marici Girlani Wijayanti - Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajarl"l atemati ka M elal u i Pendekata n Pend idikan Matematika Rea l istis IndonesiaPMRD Pada Siswa Kelas VII SMP N 7 Klaten Tahun Pelajaran 20L5/20t6....................311
Joko sungkono, M. wahid syaifuddin - Efektifitas Penggunaan strategiPembelajaran Info Search Berbasis Pmr Pada Pembelajaran Statistika DitinjauDari Kecerdasan Interpersonal Mahasiswa .......... .........320
sudiyo widodo, s.Pd., M.H. - Pancasila Sebagai Kepribadian Dan IdentitasNasional Di Era Global ................. 328
ShofiePutriningtyas.PenerapanActiveLearningDiSekoIahDasar
Muhammad Ridlo Yuwono - Penggunaan Strategi Pogil Dengan Peer-Assessment
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Materi Garis Lurus ' 334
Dholina lnang Pambudi, M.Pd, RahayulkaPrasetya -'Pendidikan Karakter'Santun
Berbahasa Uelalui Dongeng ""' 357
Alif lndah Nurgubitasari, Laila Fatmawati - Penggunaan Metode Simulasi Dalam
optimalisasi pJmahaman Konsep Gejala Alam Gempa Bumi Pada Siswa SD di DIY 363
Sri Lestari - peningkatan Kompetensi Akademik Guru Melalui Latkusidamping di
SD Negeri I Gergu-nung Kecamatan Klaten Utara Tahun Pelajaran 20L6 / 20L7 ...... 369
Sri Suwartini - Mewujudkan Generasi Emas Indonesia Melalui Pembelajaran
Berbasis Scientific Approach Sesuai Kurikulum 2Ot3 """"' """"' 375
Sriyanti pamungkasari - Peningkatan Kualitas Pembelajaran Dan Kemampuanpenguasaan Kosa Kata Ragam Basa Krama Dengan Pembelajaran Aktif Metode
Wofu Square pada Siswa Kelas VII A Mts Negeri Sragen Tahun Ajaran 20!5/20L6 387
Hanum Hanifa Sukma - (Studi Deskriptif Siswa Kelas 5 SDN Pringapus 01) ............. 393
Ika Maryani, Sri Tutur Martaningsih Mewujudkan Pembelajaran Yang Bermutu
Melaluibptimalisasi Active Learning dan Peningkatan Student Engagement Di
Perguruan Tinggi """" 399
Ummu Hany Almasitoh, S.Psi., M.A. - Basic Concepts Ctl Learning In Indonesian
Languange Rnd Literature """"" 407
Fembriani, S.Pd., M.Pd - Model Pembelajaran Air (Auditory Intellectually
Repetition) Berbantuan Audiovisual Dengan Pendekatan Scientific Approach
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar Menuju Generasi Emas
Satrianawati, M.Pd. - Implementasi Visi Misi Sekolah Dasar Muhammadiyah
Pulokadang yang Bernafaskan Islam Dalam Mewujudkan Generasi Emas
Indonesia a)L
Dr. Esti lsmawati, MPd - Active Learning Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Pendek (Haiku) Di Home Schooling Melalui Media Sosial Focebook 429
Sutrisno Badri, Pujo Darmo - Inovasi Pembelajaran "statistika" Untuk
Memi ni mu m kan Stres Mahasiswa (Pengalama n Empi rik Pengaja ran Statistika
Bagi Program Studi Pendidikan Bahasa) " 435
Vi
\E
i :., r-':-: ",:'ri - Active Learning Dalam pembelajaran Kimia Di Kelas xII MIPA:1t,': triti- - Karanganom Klaten 44L
{sth Sholihul Hadi, Andi Fadllan - Peningkatan Kemampuan Menulis Laporani'3r- {--r- r''lelalui Penilaian Autentik Dengin Balikan Dan pendampingan pada::-:: 3 3-an IpA Kelas VII-A MTS Negerib2 Semarang .......... 44g
tr-' t'{idayah, M.Pd, Rera Fenika Vindaswari - Implementasi Model pembetajaran-:-=, < Dan Pengelolaan Keras Untuk Meningkatkan Minat Belajar siswaI : s:-' asl Di sD Muhammadiyah sunten, rr,linggir, sreman, yogyakarta) .................. 45g
="-:n Zudhah Ferryka - Pembelajaran Berbasis Scientific Approach pada Materi:'=-: ':ahan Panas Siswa Kelas IV Sekolah Dasar ..... 465
4'l"i lndah Nurgubitasari, Laila Fatmawati - Penggunaan Metode Simutasi dalaml:: *aiisasi Pemahaman Konsep Gejara Atam c-eirpa Bumi pada Siswa sD diI =='ah istimewa yogyakarta ................. 474
rera Yuli Erviana - Peranan Kurikulum 20L3 dan Profesionalisme Guru dalamr,':^iiapkan Generasi Indonesia Emas 2045 ......... ..... 4g0
iofian - Pemanfaatan Unsur-Unsur Rumah Joglo pencu Kudus sebagai Upaya:::s:arian dan Menegaskan Identitas pada Bingunan Modern Di Kudus 4gg
K'rndharu Saddhono dan Purwadi - Strategi Penerapan permendikbud No.503'.r. 2015 Tentang pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (puebi) Jalam:enulisan Karya Ilmiah Untuk Guru SMp di Kabupaten Boyolali ..........._........................ 495
lke Anisa - The Effectiveness of Experiential Learning in Teaching English ............... 4gg
vil
,TTTD'GEilOUS P E N DIDI KA NKEIilDONESIAIN: UPAYA
M U LTIKU LTU RAL BERBASIS KARAKTERPEMANTAPAN IDENTITAS NASIONAL
Kirana Prama Dewi, S.Sos., M.pdPGSD Universitas Ahmad Dahlan
Kampus V Jln. Ki Ageng Pemanahan 19 Sorosutan YKki ra na.dewi @ pgsd. uad.ac. id
Abstrak .,-
Y:)11,u.i.Nrlah, ini penulis. ingin membangun konsepsi tentang ,,membumikan,,
P,agigru multikultural berbasis karakter kelndone.siaan dalam ,[uy, pemantapanlg9llqt na.sional. Berbagai referensi menunjukkan bahwa di era glo'briirrrldewaia]1i ter(apa1 b.9rb9.1gpa masalah. terkait dengan berkembangryi kesadaran etniiyang sempit. Konflik horizontal kerap terjadi di bumi Indonisii. Munculny, [*iijati diri (identitas nasional) yTg merigakibatkan luntu inyi [r16r.t"r kelndonesiaandi kalangan generasi muda. Fenomeria penyelesaian toiriit vl,.lg destruktif yanqdiakibatkan lu.ntur.nya sikap toleran aan suling menghargrl. #rbrg;i
';;fi;ttersebut lnab.ila, tidak sggela ditanga.ni maka
"akan ,i.ng;liur*rn-Jitirt"g;ibangsa.. Pendidikan multikultural b6rbasis karakter telnion.ri.un tepat untukdiadopsi sebagai. upaya pemantapan identitas nasional dalam menghadapitantangan global, karena pendidikan multikultural berbasis karakter kelndo"nesialnmenekankan pada nilai semangat kebangsaan dan nilai cinta tanah air.
-- _ 5111_t:l_::.o.ndidikan multikulturat, karakte'fl:9_::_"_rl::-:,:*:lt:: ::::::!Pendahuluan
Perkembangan IPTEK (llmu Pengeta.huan dan Teknologi) semakin pesat danmemberikan tan_tangan dalam berba{ai dimensi kehidupan.-iuir[-irtu imilit<asi Jariperkembangun llM qdglah terjadinyl arus gtobalisasi. Aius globrtirrti *."ip"n;r;;ihqmplr semua dimensi yang ad-a di masyarafat,.seperti politi'k, .t ono*i, rorir[ ,6;;;;teknologi, dan termasuk diantaranya dimensi budaya.'t;pii6;i;ilnrririii i;;ffi;;dimensi budaya adalah terjadinya peng.ikisan nilai-nitJi bil;t;;;uiu 6ungru. Masuknyanilai budaya asing aka.n berpengarJh terhadup
-r1krn, pa;hk;,-jan"kele*b;g;;;
masyarakat pada suatu bangsa teitentu (winarno,201i:5).Bangsa Indonesia adalah sebuah komunitas yang unik dan sangat multi etnis,agama, budaya, dan bahasa (Muqtafa, 2008). Maslarakat lnAoneiia akan selalu
beragam dan akan terus menjadi lebih. pluralistik dalam berbagai hal. Data dari sensusBPS tahun 2010 menyatakan
-bahwa aai lebin dari 300 telompt[ etnir atuu suku-suku
di Indonesia, tepatnya 1.340 kelompok etnis. Hal tersebut disebabkan karena keadaangeografis Indonesia yang berupa negara kepulauan. Pulau di Indoneria n"4rr1if,17 :09 pulau dgng.ql pulau-pulay .b":* dan kecil (menurut penetitian ulanf
"r"6 oi.r,Hidroho.siografi TNI-AL). Sejumlah 6.a44 pqlau sudah mimatii nr*, lrn iiirny,belum dikenal namany.a (Lemhannas, 1994i19). Data lain menunJutr.rn bahwa l;;6hpulau di Indonesia baik besar maupun kecil idalal, r"Lrnyuk-i%}0 pulau, i,iraupitkurang lebih 665 bahasa daerah dan 300 suku bangsa (Moeis, 2006:6).
, , Keberagaman tersebut merupakan berkal"i kirena ';;Ghrdirkan mozaikkebudayaan yang indah dalam rangkaian Bhineka Tunggal lka. Akan tetapi berkah itubersanding dengan ancaman bugikedirian-bangsa liJonesia sebagai nungg y.ngturut serta dalam.,kancah arus.globalisasi. Kebelagaman budaya,
"inir, brliurr,'dui
aga.ma yang dimiliki bangsa Indonesia,dapat menlSdi modal daiam memnanggi;i*,nasionalisme dan.pemantap.gn jati diri bangsa sebagai nangia yrnf o"rur dan kokoh.Namun di lain pihak, kondisi tersebut mimpu m-enjadi "p",iilr-timbulnyi k;;flik
76
r:3at memecah belah persatuan da.n kesatuan bangsa sehingga internalisasi':iian identitas nasional perlu dilakukan. J
';''arakat Indonesia- merupakan masyarakat muttikultural. Hal ini merupakan. ,:' bagi b!.ngsa Indonesia untuk'dapgl mempertahankan f"rriturn dan'-:- bangsa. oleh kqf:nq itu,.pemantapan identitas'nasional t;rd-k":i;donesia_: :^- masygrakat multikultural tidaklah'mudah. Terlebih lagi paJa-eru globrlirari,.':'rat nrultikultur,a)/yem\utuhkan perhatian dan pemeli6alaan b;;;;u secara- :''erus dan usa/na berkelanjutan.
::-.:":l:lj:.ffryen teknolosi informasi d6n komunikasi.leru'Uaha, t.Li 6r"ii.l ::i l?i:lF:i3l-.1 mensubah dimensiwaktu dan tempat pada rerriaup#-=- 1r_1
globalis\si menyebabkan budaya masyarakat uerlerat Jin -oeruoar,
- :=pat' Penetraslbudaya dapat terjadi secara nyita dan mayi sehingga tiJak ada'- 'ranusia yang mampu. mencegahnya. Batis-batas negara secara geografis: i Cak penting. karena keluar mazuknya informasi, qengeiahuan dan t-ekn"otogi-.'-empengaruhi kehidupan nranusia (Suyanto, 200b:11i.-':anano QaLL:22) menyatakan bahwa liara.kter dapat dibentuk melalui tahap:':-,kan pola pikia.sikap, tindakan, dan pembiasaanl karakter ,"rrp.[rn nilai_' ; melandasi perilaku manusia berdasaikan norma agama, kebudat;;nl r,rrr*:'sritusi, adat istiadat, dan estetika. Penanaman nilai-iilai oeritakrr ita,, bar^v+o,- >irLu5r. dudL lsrlaoar, oan estetlKa. Penanaman nilai-nilai perilaku atau karakter:: a<ukan dengan pendidikan. Pada hakikatnya pendidikan adalah uiiha sadar:-:r'ana untuk menyiapkan peserta didik melilui kegiatan peserta didik melalui
''elaman ba.ng/a Indonesia -akan
menimbulkan persoalan apabila tidak dikelola
: - :ii : ff ?39'^,9,if i,:ii, 9l?911':::l v3 ns d itb noa i J en g-5 ; ;;il b;iia n va ns
,' c i m b i ns; ;, d;6 9& r, ffi/# ; iH#;'ffi i;:',.ffiH;ilT fl 5#"r'jl;': ^t19:
seperti dimaktubkan dalam Peraturan fiemerintatr nefuUiik Indonesia'-] Tahun 2fi05":.::la dikaitkan dengan de.ngan pendidikan, bangsa Indonesia adalah bangsa=:^is yang terbalut dalam kesatuan budaya dan i"Jeol"gi pi;..riLr'tsrroirun,: "eberag.a.mqn
yang dimiliki bangsa indohesia hendaknla aipert<enrtlrn sejak
. ..^:I{1iJ*3Tp,]?I?l
frluk-kinak hinssa persuruan tinsdi, ;;hin!eu upaya*' : i^ran dan pembiasaaan terhadap.keberigimaniisu aipitr-a'mi-r"jrffiini 'or"r.1' : ' 3mponen bangsa (Dantes, z00l). tvlenurul yaya suryana dan Rusd#n e0\5:260)' :- ' v't I rPrrr rEr I udr rgsa tLrarlres, luu / )..Menurut Yaya Suryana dan Rusdian (2015:260)- : I ':an diharapkan mampu menjadikan dewasi, karena dewasa meruoakan riri" - 'u r vrrrar"Pif|, IrrdlI.lPu lrlenJaolKan OeWaSa, Karena dewaSa merupakan Ciri: ' ! i yang memiliki karakter. Oleh karena itu, setiap orang dewasa ,"rif im karakter: - : 'rdfld dirinya sendiri dan pendidikan diperlukan un[uk *"naorong'r"r"orrng
: j Ciri sendiri.
=^:idikan multikultural yang berbasis karakter ke-lndonesia-an perlu diteguhkan)-' menekankan prgr. komp-etensi. kebudayaan setiap i;iJiJ;-r;g tidak'*':angka.n pada aspek kognitif tetapi.juga aipek afektif da; a;ikoilot"oriknya.: =:ensi kebudayaan ,ini sangat pentiirg guna memperko[ori p"iritrrn dan:'-i'r, pembangunan karakter seria pen?a[aian cita-cita luhur b.nqr.. Dalam:; ;-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 telah i;rir*g'fl"nrnrrun; - ar akhlak, moral dan budi pe.kerri yang dapat diguna[an *bil;iiSsar pijakan
' -: :alarfl mendesain, melaksanakan,dian [rengevalu-asisistem d;lilikrn nasional." :=^gunan jati diri dan karakter ke-lndonesiJ-an merupakan'cita-ciia f uf..rui yant- : :
""ujudkan melalui penyelenggaraan pendidikan yang terarah dan berketan;uiinlre"nasalahan
= ":agai konflik horizontal yang sering muncul di Indonesia serta tuntutan merdeka
=3erapa daerah, sepertil..ul"', paptla, dan Maluku selatan, memperlihrit rn bahwa., indonesia rnengalami bahaya'disintegrasi nasionat yung .rkut p;r;h (Cipto,:)a2:767). Benturln antar budaya, antaletnis, agama dan"nilai-,iilJi ieing puta
77
terjadi pada bangsa Indonesia, seperti peristiwa Sampit, Sambas, Ambon, dan daerahlain. Hal ini akan mengancam integritas dan ketahanan bangsa Indonesia.
Terjadinya krisis jati diri (identitas nasional) yang mengakibatkan lunturnya karakterke-lndonesia-an dikalangan generasi muda juga menjadi permasalahan lain yang tidakkalah penting. Derasnya arus informasi globalyang berdampak pada penetrasi budayaasing juga memiliki p.engaruh terhadap pola piki; perilaku, dan sikap generasi muda.Rendahnya kemaryluan untuk menyeleksi derasnya arus budaya global sehinggapenyerapan buday'a global yang negatif lebih cepat dibandingkan dengan penyerapanbudaya global y[ng positif dan konstruktif yang bermanfaat untuk pembangunandan karakter barigsa. Dampak negatif yang sangat dirasakan secara langsung adalahpenyalahgunaafl narkoba dan zat aditif lainnya (NAPZA), tawuran pelajar dan mahasiswa,kriminalitas, minpman keras, penyebaran penyakit HIV/AIDS.
Laporan BN\ tahun 2AL4 (BNN, 2014:viii) menyatakan jumlah penyalahgunanarkoba sebanyak$8 -4,Ljuta orang atau sekitar2,L0%o sampai 2,25yo daritotal seluruhpenduduk Indonesia. Jumlah konflik sosial di Indonesia juga semakin meningkat. Datayang dimiliki Kemdagri menyebutkan jumlah konflik sosial tahun 2010 sebanyak 93kasus, tahun 2011 menurun menj adi 77 kasus, dan tahun 20!2 meningkat lagi menjadi89 kasus (Antara News, 2AL4.
Fenomena maraknya penyelesaian konflik secara destruktif (budaya kekerasan)juga banyak terjadi di Indonesia. Hal ini terjadi baik di lingkungan pelajar maupunmasyarakat. Jika fenomena tindak kekerasan ini terjadi pada masyarakat yang kurangterdidik tentu akan menjadi wajar-wajar saja tetapi jika melanda pada masyarakatyang cukup berpendidikan seperti pada kalangan pelajar SD (Sekolah Dasar), maka inimenunjukkan adanya kesalahan dengan proses pendidikan di sekolah.
Proses pendidikan belum mampu mengembangkan sikap toleran dan sikapsaling menghargai di antara masing-masing individu dengan baik. Selain itu, prosespendidikam juga telah gagal mengajarkan kepada siswa untuk bisa memahami danberkomunikasi dengan orang lai, mampu berpikir dari beragam perspekti{, mampumelihat perbedaan antar individu dari segi suasana hati, temperamen, motivasi dantingkat kemampuannya.
Pada siswa Sekolah Dasar (SD) sebagian besar siswa sering mengalami konflikdengan teman sebayanya. Beberapa kasus meninggalnya siswa sekolah dasar akibatperkelahian sesama anak sekolah dasar sangat memprihatinkan. Kasus bullying siswasekolah dasar yang videonya beredar beberapa waktu lalu menghebohkan publik danmenambah daftar kekerasan di kalangan siswa sekolah dasar. Menurut KPAI (kpai.go.id, 20L4) kasus bullying menduduki peringkat teratas pengaduan masyarakat. Datadari tahun 201L hingga Agustus20L4, KPAI mencatat 369 pengaduan terkait masalahtersebut.Pembahasan
Bangsa Indonesia telah lama akrab dengan slogan Bhinneko Tunggal /ko. Namun,selama ini slogan tersebut hanya menempati kesadaran kognitif masyarakat dan belumdiimplementasikan secara nyata dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Secarahistoris, founding fothers bangsa Indonesia juga merumuskan Pancasila. Lima kalimatdalam Pancasila diharapkan dapat digunakan sebagai basis konsensus yang merupakancommon will dari subkultur yang hidup dalam masyarakat Indonesia (Yaya Suryana &.
Rusdiana, 2AL5'12$.Lemahnya kemampuan masyarakat Indonesia dalam mengelola keragaman budaya
dapat dilihat dari menguatnya orientasi kelompok, etnik, dan aganra yang berpotensimenimbulkan konflik sosial dan bahkan disintegrasi bangsa. Semangat kebhinnekaankian luntur dan tererosi oleh paham primordialisme. Nilai-nilai toleransi, menghargai
78
*, al olCIi::^lan ni
::ldapat dan pemikiran golongan lain semakin melemah dalam masyarakat Indonesia.::.tentangan ideologi, rasa saling curiga serta bermusuhan lahir dan berkembang--:\varnai kehidupan masyarakat. Fenomena yag terjadi ini makin mengkhawatirkan,.cat makin /rbatasnya ruang publik yang dapat diakses dan dikelola bersama-- asyarakatrdltikultur untuk penyaluran aspirasi. Fakta ini membuktikan pentingnya:=-gsa ]n-donesia untuk memahami lebih luas karakter dan model pendidikan yang,=s;ai dengan kondisi bangsa Indonesia yang multikultural.
Permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya dapat mengganggu
=. rambungan dan-kesiabilan dalam kehidupan masyarakat apabila tidak memperole.h:='ratian dln penanganan secara bijaksana dan sistematis. Muara dari segala,:.^awdtiran tersebut adalah ancaman terhadap integrasi bangsa yang semakin
=':lka lebar. Pemahaman dan penyadaran kondisi multikultural akan menumbuhkan: .:p identitas diri bangsa dan bukan identitas etnis yang dapat memunculkan isu- :';iik etnis.
3angsa yang multikultural pada satu sisi bisa dijadikan sebagai wahana belajarT banyak tentang perbedaan yang akan berujung pada persatuan bangsa. Namun,si lain, perbedaan-perbedaan yang ada dapat menjadi pemicu konflik bernuansa
:'- s,0g0rT1a, dan budaya. Nilai persaudaraan bangsa yang multikultural hendaknya*, ai dibangLjn. Idealnya bangsa iniini mampu beradapasi dengan kultur yang beragarn
gan nilai-nilai ke-lndonesia-an. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat bisa menerima.. :.npok lain sebagai kesatuan, tanpa memperdulikan perbedaan agama, suku/etnis,:- ler, bahasa daeiah maupun budaya serta adat istiadat. Konsep multikultural sangat:e.lukan untuk bangsa yang multikultur seperti Indonesia.
Pemahaman dan implementasi multikultural yang berkarakter kelndonesiaan:::at dilakukan melalui pendidikan. Somantri (2001:55) menyatakan peran pendidikan::-:at penting untuk "kekuatan". Senada dengan hal tersebut Socrates beranggapan:7' .^,ta pengetahuan adalah kekuatan (knowledge ts power). Lebih lanjut Somantri
- - - 1:56) menegaskan bahwa education os pawer yang bisa meningkatkan kualitas- :,o, bahkan iebagai director of pawer. Pendidikan merupakan pembangkit dan: 'e:tor of power terhadap kekuatan lainnya yang sudah diperoleh manusia seperti(:. ratan politik, ekonomi, dan pertahanan.
>endidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menyiapkan peserta didik-: alui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa: - E akan datang. Pendidikan sering pula disebut sebagai suatu proses memanusiakan
*,^usia. Seorang anak yang baru saja lahir tidak begitu saja menjadi manusia yang:=.oudaya karena menjadi manusia yang berbudaya harus melalui pengisian jasmani:,- rohani. Made Pidarta (2007:2) menyimpulkan bahwa maksud dari mendidik adalah-='rbuat manusia menjadi lebih sempurna, membuat manusia meningkat hidupnya:,' kehidupan alamiah menjadi berbudaya.
Pendidikan mempunyai peran penting untuk membentuk identitas bangsa.:=^didikan mampu menjadi media belajar bagi semua usia dan kalangan agar menjadi-:,rusia dewasa yang berkarakter. Salah satu indikator manusia yang dewasa adalah-=niliki budaya yang unggul dan tangguh. Artinya, di samping memiliki pengetahuan::r reterampilan, juga memiliki nilai dan norma yang unggul dalam kehidupannya ffiyaj-',iana & Rusdiana, 2015:83). Dalam pendidikan, setiap peserta didik ditumbuhkan(:'akternya sesuai dengan dirinya sendiri. Pendidikan menjadikan peserta didik-.ergenal, peduli dan menginternalisasikan nilai-nilai serta berperilaku sebagai insan.:.lil.
Pendididikan dan pembelajaran yang dilakukan saat ini harus mampu merespon::.ubahan yang terjadi dengan cepat. Pendidikan dan pembelajaran tidak hulyq-entransfeiitmu saj'a melainlian mampu membelajarkan peserta didik agar memiliki
79
I'
kemampuan dan keterampilan yang bisa digunakan sebagai bekal untuk menghadapi
p"rriinbrn ketat dalam 'kehidupJn global sekaligus menanamkan karakter. Nilai-
L^-il c6.rrzhil.i p"irnentuk llarakter pada dasarnya merupakan pem"bentuk insan kamil secara
universal harus d(kembanikan di setiap lembaga pendidikan. Di tengah keragama.n
q;;ri;; i^g"1,u Indoneiia..f,r.ty: memiliki.karakter \" Tdgl::j::Tl:fl,L:"il|,:*hg*l"ddfusia yang memiliki identitas diri yang berbeda dengan bangsa lain ffayaSuryana & Rusdiana, 2015:262).
I ndigenous Pendidika n M ultikultural Berbasis Karakter Kelndonesiaan[lultikulturalisme adalah kearifan untuk melihat keragaman budaya sebagai rea_litas
fundamentaldalam kehidupan bermasyarakat (Mahfud, 201-0:l-03). Sementara Sparringa
(2003:17) menyatakan bihwa multikulturalisme merupakan sebuah kepercayaan
i;i;rg ftelomfof-leto*pot etnik atau budaya.(ethnic and culture groups).yang dapat
hiJrp i;idam'pingin r"lrrc damgi dalam_-prinsip. co-existonge yTg ditandai oleh
kesediaan untuk ,i"nghoirati budaya lain. P'endidikan multikultural merupakan salah
satu intry point rnir[ mengurai peimasalahan yang muncul akibat keberagaman di
Indonesia.Nieto (2010:68) mendefinisikan pendidikan multikultural adalah proses reformasi
sekolah dan dasar-[.nJiikrn untuk semua siswa. Lebih lanjut Nieto. menjelaskan bahwa
;;lr; p"nOiOifrn multikultural menolak rasisme dan bentuk-bentuk diskriminasi
di sekolah dan masyarakat. Peserta didik dan masyarakat belajar menerima adanya
,ir;;i[;; seperti einis, ras, bahasa, agama, gendei dan status sosial ekonomi yang
ada dalam masyarakat.Banks & Banks (2010:1) mendefinisikan pendidikan multikultural adalah ide,
g"rrLin p"*nrf.,rruan pendidikan, dan .proses pendidikan yglq .tujuan utamanya
;J.l;h mbngubah strukiur lembaga pendidikan agar siswa laki-laki dan perempual,
iii*u berke"butuhan khusus, dan- siswa yang merupakan anggota dari kelompok
ras, etnis, bahasa dan budaya yang berbeda-beda memiliki kesempatan yang sama
,nirl mencapai pr.rtmi a[ad6mii di sekolah. Berdasarkan definisi tersebut maka
Jip"rfulun konse'[ *[ofuf.r sebagai sistem sosial untuk keberhasilan pendidikan
*Lltikrltrral. Variib*l ,tr*, dalarir sekolah misalnya, budaya, kurikulum dan materi,
ii[r[ r"rt, keyakinan dari semua pihak sekolah harus dirubah dengan cara-cara yang
*"riirngLinkan sekolah untuk mempromosikan kesetaraan pendidikan bagi siswa dari
kelompok yang beragam.pendidikan ,riiiiritrral tepat diterapkan pada masyarakat Indonesia yang memiliki
t.ragi*in urorvr, "ini[,
uguil, dan bahasi. Tuluan utama pendidikan multikultural
;;rdh ,;ngrbrh pendekatin pembelajaran ke.arah memberikan peluang yang sama
p;; r"iiif siswa. Nieto Qa10:44) lrr"ng"*r.t g\un tiga tujuan utama pendidikan
multikultural meliputi (1-) menanggulanfr ketidaksetaraan dan memberikan akses
p"nAiAif.un yang tr*r) iZ) meniiitrtt in pencap.aian akademik semua siswa dan
in"ny"Jirr.un p.loiaikan'yang m.e6ta dan berkualitas; (3) memberikan kesempatan
Urgi"i* *eniuAi [ritii Oln froduktif ditengah-t9.lgafr masyarakat y?.ng demokratis'
Menurut fellnei doebagio, 2005:356) plndidikln multikultural dirancang..untuk
mendukung p"it"rn[u;il,{ keragaman'murni dengan memodifikasi kurikulum
UiJrng stuli, 'baik melalu-i proses fenyusunan, pengemb91gan, maupun pengayaan'
yang kese*runyu Jigunrtin untuk mLmbantu'peserta didik memahami sejarah. dan
i"uiauvuun urngr;.'D.ft;; fendidikan multikultural diharapkan peserta didik dapat
;".d;ir.OuOiviun di"n"grrltya,terlebih bagi Indonesia yang memiliki keragaman
UrJiVu. S.Orngk* Nasikuni2005) menyatakan 6ahwa dalam perspektif pembelaja.ran,,sintesis multikultural' memiliki rasional yang paling mendasai yang diindentifikasikan
80
- :. .'n tiga tujuan, yaitu:
- ?ada tataran attitudinal, pendidikan multikultural memiliki fungsi untuk:nenyemaikan dan mengembangkan sensitivitas kultural, toleransi kultural,oenghormatan pada identitas kultural, pengembangan sikap budaya yangresponsif serta keahlian untuk melakukan penolakan konflik dan resolusi konflik.
- pada tataran kogniti{, pendidikan multikultural memiliki tujuan bagi pencapaianKemampuan akademik, pengembangan pengetahuan tentang kemajemukankebudayaan, kompetensi untuk melakukan analisis dan interpretasi perilakukultural, dan kemampuan untuk membangun kesadaran kritis tentang<ebudayaannya sendiri.
I Pada tataran instruksional, pendidikan multikultural memiliki tujuan untukmengembangkan kemampuan melakukan koreksi atas distorsi, stereotype,ceniadaan, dan misinformasi tentang kelompok etnik dan kultural yang dimuatdalam berbagai buku dan media pembelajaran; menyediakan strategi untukrlelakukan hidup di dalam pergaulan multikultural, menyediakan perangkat<onseptual untuk melakukan komunikasi multikultural, mengembangkan<eterampilan komunikasi interpersonal, menyediakan teknik evaluasi, danmembantu menyediakan klarifikasi serta penjelasan tentang dinamikaperkembangan kebudayaan.
r=^didikan multikultural memiliki kerangka transformatif, menurut Nieto (2010:68): ' <r ciri-ciri sebagai berikut.
- )endidikan multikultural merupakan pendidikan antirasis dan antidiskriminasi.-"1a1 ini berarti sadar bahwa kebijakan sekolah, kurikulum, materi, dan interaksiguru-siswa-orang tua menjadi antirasis dan antidiskriminasi. Siswa memiliki<ebebasan dalam mengakses dari berbagai sudut pandang.
- >end idikan multikultural harus dipahami sebagai dasar dari pendidikan. Sehingga'nelek budaya harus dipahami sebagai dasar pendidikan. Melek budaya sama
centingnya seperti membaca, menulis, aritmatika, dan melek komputer untuk'ridup pada masa sekarang.
! >endidikan multikultural dikembangkan berdasarkan sudut pandang dancengalaman siswa, bukan dari budaya yang sudah mapan. Oleh karena itucendidikan multikultural penting diajarkan kepada semua siswa.
- 2endidikan multikultural adalah proses pembedayaan siswa dan juga guru.rntuk mengambil tindakan-tindakan transformatif berdasarkan pemahamanyang benar tentang hak dan tanggungjawabnya.
: Pendidikan multikultural memberi nilai-nilai tinggi tentang keragaman, berpikirkritis, reflektif, dan kecakapan tindakan sosial.
: Pendidikan multikultural bukan sekedar mengganti satu persepektif tentangkebenaran perspektif lain, tetapi merefleksikan kebenaran itu atas dasar berbagaiperspektif yang bahkan saling bertentangan, sehingga dapat memahami realitassecara utuh.- Pendidikan multikultural memungkinkan siswa mengidealkan nilai-nilai keadilan,kesetaraan, supremasi hukum, kesamaan kesempatan dalam pendidikan, tetapijuga mendidik siswa untuk menerima realita nilai tersebut secara kritis.
)endidikan multikultural sangat tepat untuk mengembangkan dan membangun:
= ": tas diri bangsa Indonesia pada era global karena pendidikan multikultural memiliki
:": talue dalam perspektif lokal maupun global. Menurut Moeis (2006) core value
= ;:cut adalah (1) ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, (2) tanggung jawab
81
terhadapfegara kesatuan, (3) penghargaan, pengakuan, dan penerimaan keragamanbudayal'(4) menjunjung tinggi supremasi hukum, dan (5) penghargaan martabatmanusia dan hak asasiyang universal. Senada dengan Moeis, Yaqin (2005:4) menyatakanpendidikan multikultural memiliki kaitan yang signifikan dalam perkembangan duniaglobal. Keragaman bangsa didunia menuntutwarga dunia mengenalperbedaan agama,kepercayaan, ideologi, etnik, ras, warna kulit, gender; kebudayaan, dan kepentingan.
Di Indonesia terdapat banyak suku bangsa atau kelompok etnis dengan beragamkebudayaan yang dimilikinya. Realitas ini sesungguhnya yang menjadikan Indonesiasebagai negara yang rawan konflik. Negara yang rawan terhadap disintegrasi bangsa.Sehingga dalam konteks ini diperlukan sarana pemecahan masalah melalui pendidikanmultikulturalyang menawarkan cara pandang dan sikap dalam menghadapi perbedaandan heterogenitas kelompok etnis, agama, bahasa, relasi gender; kebudayaan, adatistiadat dan bentuk-bentuk keragaman lain yang dimilik bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa lain di dunia.
Musa Asya'rie (2004) menekankan bahwa pendidikan multikultural merupakanproses pendidikan dimana didalamnya terdapat cara hidup menghormati, tulus,toleransi terhadap keragaman budaya yang hidup ditengah-tengah masyarakat plural,sehingga peserta didik kelak memiliki kekenyalan dan kelenturan mental bangsa dalammenyikapi konflik sosial masyarakat. Pendidikan multikultural mempunyai prinsip yangmengedepankan kesetaraan, demokrasi, dan keadilan yang di dalamnya terdapatnilai toleransi sebagai medianya. Nilai toleransi dapat memberikan kesadaran padapeserta didik dalam memahami perbedaan. Hal ini merupakan salah satu hasil daripendidikan multikultural sehingga peserta didik berkembang menjadi pribadi dewasayang mengenal, peduli, menginternalisasikan nilai-nilai perilaku sebagai insan kamil,dan berkarakten
Pendidikan multikultural yang berbasis karakter kelndonesiaan perlu diaplikasikankepada anak sejak dini agar menjadi lebih bermakna dan mengena. Masa dimana anakmudah menyerap informasi dari lingkungannya. Ketika dewasa nanti informasi yangtelah diterima dan diserap sedikit demi sedikit akan ditata dalam struktur pengetahuandan digunakan untuk berpikir (Slamet, 2005:L9). Karakter dapat dibentuk melaluitahappola pikia sikap, tindakan, dan pembiasaan.
Karakter merupakan hal penting dalam kehidupan. Meminjam quotes dariAntoninScalia (http://www.azquotes.com/quote/602360) "Beor in mind thot broins andleorning, like muscle ond physical skill, are articles of commerce. They ore bought andsold. You con hire them by the yeor or by the haur. The only thing in the world not forsale is charqcter." Scalia mengemukakan bahwa karakter harus menjadi fondasi bagikecerdasan dan pengetahu ai (brains and learning). Sehingga idealnya orang yangmemiliki pengetahuan yang luas seharusnya dia juga memiliki karakter terpuji.
Karakter kelndonesiaan dalam konteks ini dimaknai sebagai karakter manusiaIndonesia yang membedakannya dengan manusia bangsa lain sebagai perwujudaneksistensi dan jati diri bangsa Indonesia (Yaya Suryana & Rusdiana,2015:262). Lebihlanjut dikemukakan bahwa karakter kelndonesiaan adalah nilai kebangsaan dan cintatanah air. Penanaman nilai semangat kebangsaan dan cinta tanah air merupakan halyang urgen dalam membentuk karakter kelndonesiaan.
Karakter kelndonesiaan akan muncul apabila seluruh komponen bangsa Indonesiamenyatakan perlunya memiliki perilaku kolektif kebangsaan dalam kesadaranpemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara dari manusia Indonesia.Kesadaran, pemahaman rasa dan karsa, serta perilaku berbangsa dan bernegara diIndonesia dilandasi oleh nilai-nilai Pancasila, norma UUD L945, keragaman dalamsemboyan Bhinneka Tunggal Ika dan komitmen terhadap NKRI.
Bangsa Indonesia harus menyadari betul keragaman yang dimilikinya. Dari
82
';:=':gaman ini masayarakat Indonesia harus mampu belajar menjadi toleran,::*-:<'atis, dan cinta damai sehingga terwujud persatuan dan kesatuan dengan jati: ' :.^g berbeda dengan bangsa lain. Nilai semangat kebangsaan adalah cara 6erpikir;:+-: ^oak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negaia di'-::'.epentingan diri dan kelompoknya. Sedangkan nilai iinta tanah air merupakan-,"= :erpikir; bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan::-l-a:gaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi,: : ' ::i iik bangsa (Yaya Suryana & Rusdiana,20L5:262).
''.:'aKter kelndonesiaan melalui penanaman nilai kebangsaan dapat dilakukan::-::' penanaman sikap kepada peserta didik dalam bentuk penanaman kesadaran" :: : - ai. Sejalan dengan karakter kelndonesiaan tersebut, Tilaar (2003:173) menyatakan: :' ,',a cendidikan multikultural diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik secara,': j :e:agai warga negara yang secara etnik, kultural. dan agama beragam menjadi*:--.s a yang menghargai perbedaan, bangga terhadap diri sendiri, lingkungan, dan:i :;-i sangsa yang'majemuk.
-=:iir ianjut Tila/r (2004:67) berpendapat bahwa pendidikan multikultural adalah-: f,i(an yang mampu mengakomodir sekian ribu perbedaan dalam sebuah wadahi. -armonis,.'toleran, dan saling menghargai. Inilah yang diharapkan menjadi..'satr* pilar. kedama ia n, keseja htiraan, -keba"hag
ian, da n ke6armonisa n kehid u pa n*::.,:r"akat Indonesia. Sehingga pemecahan masalah yang ditelah dikemukakan:n:: -rrnya melalui pendidikan multikultural yang menawarkan cara pandang dan*,: :alam menghadapi perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia.'" a'-nilai karakter kelndonesiaan dapat diterapkan dengan cara menumbuhkan', i: : nta dan bangga pada bangsa Indonesia. Bangga menjadi anak Indonesia:*-:3' mengenalkan kebangsaan Indonesia yang multikultural dengan karaktero'--::nesiaari. Semangat keblngsaan dapat ditanairka; J;;g;;*;;g;;;lk;;;;;k:n:i (eragaman bahasa daerah, pakaian tradisional, tarian tradisional, lagu daerah,* ir r-an tradisional dan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia. Dengan mengenalr - - I s beragaman bangsanya, maka akan tumbuh pengetahuan tentang budaya lokal,-*-:eral, memanfaatkan, dan pada akhirnya dapat melestarikan.
' . I a i cinta tanah air dapat ditanamkan dengan melihat karakteristik bangsa Indonesia- ; -'-ltikulturalyang mampu menstimulasi anak agar kelak mampu berpit<ia bersikap,- :e'buat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi
::ap bangsa, lingkungan fisik, sosial, budaya, dan ekonomi. Penanamah nilai cintaa' a r tidakakan tertanam dengan baiktanpa pembiasaan dan semangat kebangsaangat kebangsaan
. -: : nggi. Penerapan pendidikan multikulturalyang berkarakter kelndbnesiaanharus^---.J------l---- ta-L I \, rr r;'.: Tengedepankan Ketuhanan Yang Maha Esa. Karena setiap agama mengajarkan
(.i":=*aian dan cinta tanah air.
tllc'del Pengembangan Pendidikan Multikultural Berbasis Karakter Kelndonesiaanr:rJmusan gagasan Bhinneka Tunggal /ko oleh founding fathers bangsa Indonesia
: - :,.' a<an a.gar perjalanan bangsa ini dapat menuai keharmonisan atas keberagaman:- : ala dalam tubuh bangsa ini. Gagasan ini mengandung makna dan nilal yang: - I ii iuas bagi kerukunan dan keutuhan hidup bangsa. Kalimat Bhinneko funggAt ka::::i pemersatu budaya, bahasa, suku, agama, dan adat istiadat bangsa Indbnesia: - : :eragam. Kalimat inilah yang mewarnai sikap bangsa Indonesia yang toleran
:: - :3car akan pluralitas sejak dahulu, sehingga bangsa Indonesia mudah diterima di:*-::qai bangsa dan kalangan di dunia.
r:^gembangan pendidikan multikultural berbasis karakter kelndonesiaan perlu* =
-.:erhatikan ideologidan falsafah bangsa Indonesia sebagaiacuan pembelajaran. Hal' : -aksudkan agar karakter kelndonesiaan dapat melekat pada setiap benak peserta
83
didik. Model pengembangan pendidilan multikultural berbasis karakter kelndonesiaanharus bersumber-pada falsafah Bhinneka Tunggal /ko karena karakter majemuk Y?ngdimiliki bangsa indonesia. Upaya membangun pemahaman ke-Bhinneka-an dalamke-/ko-an diperlukan pemikiran yang matang. Pemikiran ini harus didasari pada sendi
equity, plurolity, dan toleronce (Yaya Suryana & Rusdiana, 2015:306).' SenOi eqiity dapat dipahami sebagai persamaan, yaitu equity dalam pendidikan
adalah kesejbjaian atau perlakuan yang merata yang diterima oleh peserta didik dalammemperoleh-pendidikan tanpa memandang status ekonomi dan strata sosial. Sendi
ptura'tity menyangkut keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia dalam -agama,'budayi, dan
-sukl.r. Sehingga perlu ditanamkan pemahaman yang inklusif dalam
*"*ifrrri perbedaan. Oengan ditanamkannya pemahaman tentang pluralisme
maka diharai:kan peserta didik paham bahwa perbedaan ada bukan untuk saling
menghantam, memusuhi, menjajah, dan merendahkan suatu kebudayaalVang berbeda.
Adariva perbedaan itu harus dipahami sebagai sarana mutual respect. Sendi talersnce
Uela(i aktualisasi lari pluralitas yang dalam istilah lokal disebul tepa selira. Apabilapemalarnan+en-6ng pluralitas telaliterpatri pada.setiap individu. ma.k3 bersemailahiit ap toleran dalam [ehidupan masyarakat. Masyarakat Indonesia akan hidup harmonisdalam ke-Bhinneko-an dan maembangun bangsa dengan ke-iko-an.
Pertamo, model pendidikan multikultural berbasis karakter kelndonesiaan dapatdilakukan dengan mempelaj ari lacol wisdom. Misalnya, lingkungan sekitar tempatpeserta didik linggal dapat dijadikan sebagai baha.n pembelajaran. Lingkunganbipandang sebagai media dan sumber belajar yang perlu.diperhatikan.dan digunakandilam ploses -pembelajaran. Prinsip-prinsip pengembangan model pendidikan
multikultural berbasis keindonesiaan dapat melihat sudut pandang keragaman suatu
daerah.Keduo, model pendidikan multikultural berbasis karakter kelndonesiaan dapat
dilakukan dengan memilih bahan ajaryang relevan. Kriteria bahan yang. relevan ini harus
relevan denga-n kurikulum. Hal ini-dimaksudkan agar _tuj.ua1 dari kurikulum diarahkan
untuk salinghenguatkan adanya "keberagaman" dan "keberbedaan". Misalnya, dengancara memp-erkenittan ciri khas masing-masing suku di Indonesia kepada semua siswa;
mengenal'kan bahasa, lagu, tarian, alit musik, budaya, adat, dan pakaian tradisionaldengan mengadakan pameran budaya di kelas.
ketigo, fiodel pendidikan multikultural berbasis karakter keindonesiaan dapat
dilakukin dengan mengintegrasikan nilai-nilai multikultural ke dalam semua muatanpelajaran atau mata pefuaran. Nilai-nilai multikultural dapat diintegrasikan ke dalam
semua mata pelajaran.Keempat, model pendidikan multikultural berbasis karakter kelndonesiaan 9rPqt
dilakukan dengan caia semua komponen sekolah (guru, laboran, dan warga sekolah
Iainnya) harus-bersifat multikultur.' Misalnya, memiliki wawasan kebangsaan,.tidakdiskriminatif, memiliki sikap terbuka, berjiwa inovasi, kreatif, dan mampu melakukanpenelitian.
Implementasi Pendidikan Multikultural Berbasis Karakter Kelndonesiaan: Upaya
Pemantapan ldentitas NasionalBanyikaspekyang harus diperhatikan dalam implementasi pendidikan multikultural
berbasii kariktei k-elndonesiaan mulai dari paradigma multikultural, metodepembelajaran, strategi pembelajaran, dan media pembelajaran. Hal.'ini dimaksudkan
bgar korisep dan pri-nsip pendi8ikan multikultural dapat t_ers.ampaikan. deng.an baik.
Iriplementisi penilidikin multikultural berbasis karakter kelndonesiaan bisa dilakukan
dehgan mengembangkan kurikulum multikultural. Kurikulum yang dikembangkan
haru-s didasar[an padJbeberapa prinsip (Ngainun & Sauqi,2008:198), yaitu keragaman
84
lII
i
I
I :,laya menjadi dasar dalam menentukan teori, filsafat, model dan hubungan sekolah-:.:Qdrl lingkungan sosial budaya; keragaman budaya menjadi dasar dalam komponen. -.i[ulum;budaya dalam unit pendidikan adalah sumber belajar; kurikulum dijadikan, =:agai pengembangan budaya.
iangkah-langka6 Pengembangan kurikulum yang mengimplementasikan::-didikan multikultural berbasis karakter kelndonesiaan adalah sebagai berikut.
1. Merumuskan visi, misi, tujuan sekolah, dan pengembangan diri yang
mem u ncu I kan pend id i kan mu ltiku ltu ra I berbasis ka rakter kelndonesiaa n.
2. Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar yang bermuatan
multikultur atau dapat pula mengkaji tema-tema yang bermuatan multikultur(jika menggunakan kurikulum 2013).
3. Mengidentifikasi materi pembelajaran yang bermuatan multikultur denganpertimbangan: keberagaman peserta didik, karakteristik muatan atau mata
pelajaran, relevansi dengan karakteristik daerah;tingkat perkembangan peserta
didik, kebermanfaatan bagi peserta didik, aktualitas materi pembelajaran, dan
relevansi dengan kebutuhan peserta didik.
5. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi yang bermuatan multikultur.D. Menentukan jenis penilaian yang bernuansa atau bermuatan multikultur.i. Menentukan sumber belajar yang bermuatan multikultur')endidikan multikultural berbasis karakter kelndonesiaan selalu mengedepankan
- . karakter; karena dalam pembelajaran dapat menggali dan mengenalkan budaya-'=sTarakat kepada peserta didik. (arakter kelndonesiaan dilandasi oleh Pancasila
: =-'.rilai-nilai karakter kelndonesiaan, yaitu semangat kebangsaan dan cinta tanah air::=-anaman nilai-nilai karakter ini dilakukan dengan pembiasaan dan aplikasi dalam,=- Cupan sehari-hari, diawali dengan pembelajaran di kelas. Sehingga pengetahuan,-g diperoleh akan lebih bermakna karena didapat dari pengalamannya sendiri yang
, :-.,dian akan dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari.
XesimpulanDari uraian tersebut, pendidikan multikultural berbasis karakter kelndonesiaan perlu
: :-,mikan. Dengan cara menggali nilai-nilai kelndonesiaan yang mencakup !9a.ma,=:- s. suku, dan liebudayaan peserta didik sebagai keyakinan yang mengajarkan bahwa:='cedaan adalah fitrah Tuhan. Rasa cinta dan kasih sayang sesama manusia harus,: :lu dan terus ditumbuhkan dalam segala perbedaan.
eendidikan multikultural berbasis karakter kelndonesiaan yang dimaksud dalam*:<alah ini adalah nilai semangat kebangsaan dan nilai cinta tanah air. Perlu adanya-'"y'adaran bahwa keberagaman yang dimiliki Indonesia merupakan fitrah Tuhan.
I :r ksrsna itu, keberagamln ini harus mampu menajdikan masyarakat yang toleran,:=-okratis, cinta damii, dan adil sehingga terwujud persatuan bangsa. Karakter* =..donesiaan itulah yang harus dimiliki oleh bangsa Indonesia agar nampak identitas
I - ;'ahg membedakan dengan bangsa lain.-rrinsip pengembangan model pendidikan multikultural berbasis karakter
,:.-Conesiaa'n dJlakukan dengan empat model, yaitu mempelajari local wisdom,-:*rilih bahan ajaryang relevan, mengintegrasikan nilai-nilaimultikulturaldalam semua-. -::anlmata p6laj-aran dan semua komponen sekolah harus berbasis multikultural.
Jpaya untuk mengembalikan, mengembangkan dan memantapkan identitas-r. cnai adalah melalui pendidikan. Pendidikan menjadi tolok ukur seberapa jauh:::,ah negara mampu bersaing di dunia internasional. Semakin baik mutu pendidikan,^g dimiiiki suatu negara, semakin siap negara tersebut bersaing dikancah global.
85
Identitas nasional yang dikembangkan melalui pendidikan multikultural diharapkanakan memberi harapan positif bagi kemajuan bangsa ini untuk mempertahankankarakteristiknya sebagai sebuah bangsa yang yang beradab, bangsa yang santun,bangsa yang toleran, bangsa yang mengahargai perbedaan dan bangsa yangmenjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
86
Iaste r Pustaka-r'i '.:',','s. 20!2. Konflik sosiol di rndonesia semokin meningkat. http://www:- -.o',a$e\rssssslber\\ar3Bs$ql
Jkonl\\k-sosra\-dr-rndonesra-seiraYrn-men'ing)<at.I -nduh tanggal L5 September 2016.r:- ii31[6tika Nasional (BNN).201,4. Loporon akhir survei nosionol perkembangon
if:*.,'clohguna nqrkobo tahun 20L4. Jakarta: Badan Narkotika nfadior,rt R;ilfilik-- lf nesla.
: r .-
-rn, N..& Sauqi, A. 2008. Pendidikon multikultural: konsep don oplikasr. yogyakarta:i'-ruzz Media.
=::--S' ?q1.0 language, culture, and teoching: criticol perspectives for o new century.l-' ed. Madison Ave: Routledge.": .nan, A. M.2008. Spirituolisme dalam_p_embetajaran IPS (Makalah). Disajikan pada
Seminar Nasional UNY. yogyakarta: FISE UNy. -
-et S. 2005. Dosar-dasor pendidikon anok usio dini.Yogyakarta: Hikayat publishing.--antri, N. 200L. M-e_ngggO-as pembaharuan lPS. Dedi S"rjpriadi & nohmat Mulyaria
:d). Bandung: PPS-FPIPS Upl dan pT. Remaja Rosda Kalya.:." nga, D.T. 2003. Multikulturqlisme.$tory mu-ttiperspe*ttf A lndonesia. Surabaya::orum Rektor Simpul Jawa Timur; Universitas Suiabaya.:ar H'A.R. 2003. Kekuosoon don Pendidikan, Suatu iiniouan dari perspektif Studi( u ltu rol. Magelang: Indonesiatera.
''' -:rno. 2AL1. Dinamika perodaban globot don pengaruhnya bogi negara bangso.solo::(P UNS.
" -'i0ndno.2OLL. Mengapa doo saya selolu dikobulkan Jakarta: Gramedia pustaka
_::Ta."'.' a Suryana & Rudian, H.A. 2015. Pendidikan multikultural: suotu upayo penguoton
.ati.diri ?or.g:g.Ko_nsep-plinsip-implementasi. Bandung: pustaka sirtii.',:rn, M. A. 2005. Pendidikan Multikulturol: Cross Cu'lturot lJnderstonding tJntukDemokrosi dqn Keadilon. yogyakarta: pilar Media.
- : - :s N 2007. Pengernbolgan model pendidikan multikultrot ditam pembelajaron
.:-son. John Wiley & Sons, Inc.,::: .i. al. 2002. Pendidikan kewargonegoraen (Civic Educotion). Yogyakarta: Lp3 UMy.
' . -r A & Banks, C. A. M. 2010. Multiculturql educotion; rssues ond perspective.Tth ed.
)S SMP. (Laporan Hasil Penelitian). Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.:€:=: c, H. 2005. Merancang sejarah yang multikulturalis dalam kurikulum 2004.l:<'cwolo Pendidikan: Jurnal llmiah Pendidikon, Novembe r 2005 Tahun XXIV No.3,
"1156-374.'' /:ii-a Pertahanan Nasional (Lemhannas). Lgg4. Kewiraqn untuk mahasiswo. Jakarta:
i:= >idarta. 2AA7. Llndosan kependidikan: stimulus ilmu pendidikon bercorok\, '.':cnesia. Jakarta: pT. Rineka Cipia.
\'-3 c !010, Pendidikan multikutturat.yogyakarta: pustaka pelaiar:-\ -:'!.4v4v.,:,,:.".ly1:.tttu.:L^u..:urut. tvgydKdrLa: ruSIaKa felaJar.' - lc T s!'d rie. 2004. Pendidikon Muttikuttu.ral-dan Konflik L-2. www.l<ompas.co.id.:: s I. 20A6. Pendidikan multikuttural transformatif dslom PtpS iebuoh sqrqna: :erna.t.if m9lyiy_masyarakat modani. Makalah. Disajikan pada Seminir Nasional:=ndidikan IPS PPs u-pi. Bandung: sekolah pascasarjaha upi.'ni '-i. 2005' lmperotif_pendidikqn multikutturat di masyarokat mojemuk. Makatah: sampaikan pad.a Seminar Pendidikan Multikultural sebagai ieni Mengelola
c €ragaman. Diselenggarakan Universitas Muhammadiyah Surakarta, 8 Januari:: 15
87
SEMINAR NASIONAL
Active Learning Facilitatur Assuciatiun (Alfa) 1ll
Active Learning Facilitator Association (ALFA) adalahkomunitas para dosen, guru dan motivator yang pernahmendapatkan pelatihan dari DBE USAID (Decentralized BasedEducation) mengenai pentingnya pembelajaran aktif,beranggotakan 11 PTN PTS di Jateng dan DIY dan ingin terusmeng-update pengetahuan tentang active Iearning ini sesuaidengan kemajuan zaman dan perkembangan IPTEKS. Di sisilain, tidak bisa dipungkiri bahwa kita berada di alam (era) MEA(Masyarakat Ekonomi Asean) yang memiliki banyak tantangandan tentu saja menuntut kecerdasan dan kreativitas kitasebagai bangsa untuk terus mempertahankan jati diri danidentitas nasional kita agar mampu bersaing dalam percaturanregional maupun global.
Seminar Nasional ini penting dilaksanakan untuk menyiapkangenerasi emas lndonesia agar mampu berkiprah di duniadengan bekal active learning, national identity, dan santunberbahasa. Singkat kata berkat fondasi karakter jati diri yangkuat serta kreativitas dan kemampuan berfikir kritis (berfikirtingkat tinggi/ high order thinking) yang dihasilkan oleh prosespembelajaran yang mensyaratkan active learning diharapkanimpian Generasi Emas Indonesia 2035 yang santun berbahasamampu diwujudkan.
!rffi