PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
-
Upload
renitabonga -
Category
Documents
-
view
275 -
download
2
Transcript of PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
1/38
PEDOMAN
MANAJEMEN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT UMUM IMANUEL SUMBA
1
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
2/38
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Mutu pelayanan merupakan faktor yang esensial dalam seluruh operasional sebuah
rumah sakit. Salah satu indikator mutu yang penting adalah keselamatan pasien,
disamping indikator-indikator lainnya. Mutu suatu rumah sakit tidak bisa dikatakan
baik bila belum terlaksana keselamatan pasien di rumah sakit tersebut. Manajemen
resiko merupakan salah satu alat yang paling penting guna terlaksananya proses
manajemen mutu yang efektif.
Untuk itulah maka RSU Imanuel Sumba menyusun pedoman mutu dan
keselamatan pasien.
1.2. TUJUAN
Sebagai dasar dari seluruh program dan sebagai acuan dari berbagai kebijakan dan
prosedur terkait dengan manajemen mutu, resiko dan keselamatan pasien di RSU
Imanuel Sumba.
1.3. PENGERTIAN
1.3.1. Manajemen mutu adalah suatu upaya yang dilaksanakan secara
berkesinambungan, sistematis, objektif dan terpadu dalam identifikasi dan
menetapkan masalah dan penyebab masalah mutu pelayanan berdasarkan
standar yang telah ditetapkan, menetapkan dan melaksanakan cara
penyelesaian masalah sesuai dengan kemampuan yang tersedia, serta menilai
hasil yang dicapai dan menyusun saran tindak lanjut untuk lebih meningkatkan
mutu pelayanan
1.3.2. Mutu Pelaanan adalah kinerja yang menunjukan pada tingkat kesempurnaan
pelayanan kesehatan yang dapat menimbulkan kepuasan pada pasien atau
konsumen
1.3.3. Manajemen !e"#$% adalah pendekatan proaktif untuk mengidentifikasikan,
mengevaluasi dan memprioritaskan resiko untuk mengurangi resiko cedera
dan kerugian pada pasien, karyaan rumah sakit, pengunjung dan organisasi
sendiri
1.3.&. Ke"elamatan Pa"#en adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman untuk mencegah cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat menjalankan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan
yang seharusnya diambil.
2
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
3/38
1.&. PRINSIP PEN'USUNAN DAN PENETAPAN PEDOMAN MUTU(
MANAJEMEN RESIKO DAN KESELAMATAN PASIEN
!i dalam penyusunan "edoman Ini telah memperhatikan hal-hal sebagai berikut #
1.&.1. K%n"en"u"( berdasarkan kesepakatan bersama berbagai komponen dan
departemen terkait yang secara rinci terlampir dalam daftar tim penyusun
1.&.2. Se)e!*ana( pedoman ini disusun dengan kalimat yang mudah dimengerti
dan dipahami
1.&.3. Nata( pedoman ini disusun dengan memperhatikan dimensi ruang, aktu
dan persyaratan atau prosedur teknis
1.&.&. Te!u$u!( seluruh indikator dan standar di dalam pedoman ini dapat diukur
baik kualitatif maupun kuantitatif
1.&.+. Te!,u$a( pedoman ini dapat diakses seluruh karyaan rumah sakit dan
masyarakat umum1.&.-. Te!jan$au( pedoman ini dapat dicapai dengan menggunakan sumber daya
dan dana yang tersedia
1.&./. A$unta,el( pedoman ini dapat dipertanggunggugatkan kepada publik
1.&.0. Be!ta*a( pedoman Ini mengikuti perkembangan kebutuhan, kemampuan
keuangan, kelembagaan dan personil dalam pencapaian standar ini.
1.+.LANDASAN REERENSI
1.+.1. Undang Undang !asar $egara Republik Indonesia %ahun &'() "asal *+
ayat & yang menerangkan baha Setiap /rang 0erhak Memperoleh
"elayanan 1esehatan, dan pasal 2( ayat 2 yang menerangkan baha
$egara 0ertanggungjaab atas "enyediaan 3asilitas "elayanan 1esehatan
dan 3asilitas "elayanan Umum 4ang 5ayak.
1.+.2. Undang Undang Republik Indonesia $omor *2 %ahun &''* %entang
kesehatan 5embaran $egara RI %ahun &''* $omor &66,%ambahan
5embaran $egara RI $omor 2(').
1.+.3. Undang Undang Republik Indonesia $omor *' %ahun *66( %entang
"raktik 1edokteran 5embaran $egara RI %ahun *66( $omor &&7,%ambahan
5embaran $egara RI $omor ((2&
1.+.&. 1eputusan "residen Republik Indonesia $omor (6 tahun *66& tentang
"edoman 1elembagaan dan "engelolaan Rumah sakit.
1.+.+. "eraturan "emerintah Republik Indonesia $omor $omor 7) tahun *66)
tentang "edoman "enyusunan dan "enerapan Standar "elayanan Minimal
1.+.-. "eraturan menteri kesehatan Republik Indonesia $omor
&)'b8Menkes8S18"er8II8&'++ tentang Rumah sakit.
3
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
4/38
1.+./. "eraturan Menteri 1esehatan Republik Indonesia $omor
'+78Menkes8"er89I8&''*, tentang "ersyaratan kesehatan 5ingkungan Rumah
sakit.
1.+.0. "eraturan Menteri 1esehatan Republik Indonesia $omor
&):)8Menkes8per89I8*66) tentang /rganisasi dan %ata kerja !epartemen
1esehatan.
1.+.4. 1eputusan Menteri 1esehatan Republik Indonesia $omor
&2228Menkes8S189II8&''' tentang Standar "elayanan Rumah Sakit.
1.+.15. "etunjuk "elaksanaan Indikator Mutu "elayanan Rumah Sakit, !irektorat
;enderal "elayanan Medik !epartemen 1esehatan RI tahun &''+.
1.+.11. Indikator 1inerja Rumah Sakit, !irektorat ;enderal "elayanan Medik
!epartemen 1esehatan RI tahun *66)
1.+.12. Standar "elayanan Minimal Rumah sakit, !irektorat ;enderal 0ina "elayanan
Medik !epartemen 1esehatan RI tahun *66+
1.-.KEBIJAKAN
1.-.1. "elaksanaan Manajemen Mutu, Manajemen Resiko dan 1eselamatan "asien
di RSU Imanuel Sumba harus disesuaikan dengan peraturan pemerintah
yang berlaku dan standar yang ditetapkan oleh !epartemen 1esehatan
1.-.2. !irektur membentuk !epartemen Mutu, Manajemen Resiko dan
1eselamatan untuk mengelola upaya manajemen mutu, resiko dan
keselamatan yang koordinasinya langsung di baah !irektur atau yang
didelegasikan oleh !irektur.
1.-.3.
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
5/38
1.0.1. Plann#n
1.1.1.1. "enyusunan "edoman Manajemen Mutu, Manajemen Resiko dan
1eselamatan "asien Rumah Sakit
1.1.1.2. 1oordinasi dengan#
•
!ean !ireksi• 1omite Medik
• 1omite 1eperaatan
• 1omite 1eselamatan "asien Rumah Sakit
• 1omite "encegahan dan "engendalian Infeksi
• %im 1esehatan dan 1eselamatan 1erja
• "ara Senior Manager
• "ara Manager dan Supervisor
1.1.1.3. "enyusunan berbagai 1ebijakan dan "rosedur
1.1.1.&. "enyusunan berbagai program manajemen mutu, manajemen
resiko dan keselamatan pasien.1.1.1.+. "engorganisasian kegiatan dan aktivitas.
1.0.2. A6t#%n
1.1.1.-. "elaksanaan manajemen mutu , resiko dan keselamatan pasien di
seluruh unit 8 departemen 8 direktorat di RSU Imanuel Sumba
1.1.1./. "endidikan dan pelatihan di bidang manajemen mutu , resiko dan
keselamatan pasien untuk seluruh staf rumah sakit
1.0.3. M%n#t%!#n
RSU Imanuel Sumba melakukan monitoring indikator mutu pelayanan dan
proses manajerial yang ditetapkan, pelaksanaan pengelolaan resiko,
pencatatan 1%!, 1$= dan sentinel event.
1.0.&. E7alua"#
"ada prinsipnya merupakan upaya pengolahan data hasil monitoring yang
dilakukan oleh manajemen Mutu8S"I bersama jajaran manajemen lain yang
terkait.
1.0.+. 8%nt#nu%u" Im!%7ement
Merupakan tindak lanjut rekomendasi dan pelaksanaan rekomendasi dari
hasil pengolahan data pada tahap evaluasi. @ujudnya dapat berupa suatu
project, program tahunan, atau revisi dari sistem kebijakan dan prosedur
dan lain-lain
1.4. METODA
1.4.1. Metoda pengumpulan data yang terdiri dari #
• Su!7e
!apat dilaksanakan melalui kuesioner atau intervie secara langsung
maupun melalui telepon, terstruktur atau tidak terstruktur
• O,"e!7a"#
5
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
6/38
!ilakukan terhadap asuhan pasien, meliputi observasi terhadap status
fisik dan perilaku pasien, serta proses manajerial.
• Pela%!an 9 Su!7e#llan6e
Aoal dari metode pengumpulan data ini adalah te!"e)#ana )ata( baik
data mentah maupun data yang telah diolah misalkan indikator.
1.4.2. Metoda analisa data yang terdiri dari
• Au)#t 9 In7e"t#a"#
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
7/38
BAB 2
PENGORGANISASIAN
2.1. KEPEMIMPINAN KOMITMEN
"rasyarat keberhasilan program peningkatan mutu, manajemen resiko dan
keselamatan pasien rumah sakit adalah komitmen top-down dari Aoverning 0ody
dan Manajemen Senior. Manajemen RSU Imanuel Sumba memiliki komitmen untuk
memastikan baha semua sumber daya yang dibutuhkan tersedia dalam upaya
menerapkan program peningkatan mutu , manajemen resiko dan keselamatan pasien
yang efektif.
2.2. STRUKTUR ORGANISASI
2.3. PENGORGANISASIAN.
2.3.1. !ireksi bertanggungjaab dalam menyusun perencanaan manajemen mutu,
resiko dan keselamatan pasien rumah sakit dan meminta persetujuan dari
presiden direktur. "erencanaan tersebut meliputi pembuatan pedoman,
penetapan prioritas atas kegiatan-kegiatan. penetapan prioritas pemantauan
kegiatan, penetapan proses atau mekanisme pengaasan terhadap program
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
2.3.2. !ireksi bertanggungjaab dalam penyelenggaraan manajemen mutu, resiko
dan keselamatan pasien rumah sakit sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
2.3.3. "enyelenggaraan mutu pelayanan dan manajemen resiko rumah sakit sesuai
standar yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam butir *.2.&
secara operasional dikoordinasikan oleh !epartemen Resiko, Mutu B1eselamatan serta Satuan "engaas Internal RSU Imanuel Sumba.
2.3.&. !ireksi berpartisipasi dalam pemantauan program manajemen mutu, resiko
dan keselamatan pasien
2.3.+. !ireksi bertanggung jaab untuk melaporkan hasil program manajemen
mutu, resiko dan keselamatan pasien kepada presiden direktur.
2.3.-. "impinan RSU Imanuel Sumba memahami pentingnya teknologi untuk
mengumpulkan dan membandingkan hasil pemantauan serta menyediakan
teknologi dan fasilitas , sesuai dengan sumber daya rumah sakit.
2.&. URAIAN TUGAS
7
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
8/38
2.&.1. Manaje! Re"#$%( Mutu )an Ke"elamatan
1.1.1.0. %ugas B @eenang
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
9/38
(. "ernah mengikuti pelatihan yperkes, Manajemen Mutu, dan
Manajemen Resiko
2.&.2. K%%!)#nat%! Satuan Pena:a" Inte!nal
1.1.1.15.%ugas
&. Melakukan pengaasan untuk memastikan pelayanan yang
dilakukan di RSU Imanuel Sumba adalah berdasarkan
prosedur8kebijakan yang telah disahkan oleh !irektur.
*. Melakukan pengaasan di !epartment atau Unit terkait untuk
memastikan baha semua pelayanan dijalankan secara efektif
dan efesien dengan kualitas pelayanan terbaik kepada pasien
2. Melakukan pemeriksaan samar atau pemeriksaan langsung tiba-
tiba ke Unit organisasi tertentu
(. Membuat jadual dengan atau menghubungi langsung pejabat
unit organisasi yang bersangkutan dalam rangka mencari tahu
yang lebih rinci atas suatu praduga.
). Menyusun laporan dan menyampaikannya kepada !irektur atas
hasil temuan dari pelaksanaan pengaasannya berdasarkan
hasil deteksi observasi pemeriksaan langsung dan memberikan
pandangan, dan saran.
7. Menjaga hubungan kerja yang harmonis dengan para
baahannya dan dengan unit-unit organisasi lain yang terkait.
:. %erus-menerus meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan diri yang berkaitan dengan peningkatan mutu
kinerja klinis dan pelayanan.
+. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh !irektur
1.1.1.11.@eenang
&. Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan
*. Melakukan pemeriksaan samar atau pemeriksaan tiba-tiba
langsung keseluruh atau kesebagian jenjang dan jajaran
organisasi Rumah sakit dengan pengetahuan !irektur
9
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
10/38
2. Meminta keterangan dari petugas di dalam semua unit
organisasi Rumah Sakit maupun pihak luar yang terkait ,
sehubungan dengan pelaksanaan fungsi pengaasan
(. Melapor, memberi pandangan dan saran yang berkenaan
dengan ketidaksesuaian atau ketidaktepatan pelaksanaan Misi
Rumah Sakit, 1ebijakan Rumah Sakit, Strategi Rumah Sakit,
"rogram 1erja Rumah Sakit dan Standar /perasional
"rosedur tiap-tiap Unit di RSU Imanuel Sumba kepada
!irektur, berdasarkan hasil deteksi8observasi8pemeriksaan
yang obyektif.
). Melapor segera mengenai adanya penyimpangan besar yang
dilakukan oleh petugas kepada !irektur
7. Memberitahu langsung kepada Senior
Manager8Manager8Supervisor adanya penyimpangan kecil
yang dilakukan petugas-petugasnya dengan ditembuskan
kepada !irektur
:. Menilai prestasi kerja dan konduite para baahannya serta
memberikan usul kenaikan gaji dan
promosi8mutasi8pendidikan dan pelatihan, pemutusan
hubungan kerja berdasarkan penilaian tersebut
+. Mendelegasikan tugas-tugas pengendalian intern maupun
tugas kerja insidentil lainnya kepada baahannya
'. Memberi peringatan lisan kepada baahannya mengenai
pelaksanaan kerja maupun perilaku
&6. Menginformasikan kepada !epartemen R! mengenai
perlunya dikirim Surat "eringatan %ertulis kepada para baah
1.1.1.12.1ualifikasi
&. Sarjana 1esehatan atau !okter
*. 5ebih diprioritaskan Master !egree S* di bidang
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
11/38
(. ;ika belum menggenapi persyaratan minimal, keputusan akhir
ditentukan oleh kebijakan khusus !irektur
2.&.3. Petua" Mutu )an Ke"elamatan ;PMK<
1.1.1.13.%ugas B @eenang
Safety #
&. 0erpartisipasi dan berkontribusi terhadap pengembangan
program 1esehatan B 1eselamatan 1erja 12 dan
1eselamatan "asien di RSU Imanuel Sumba.
*. Melakukan monitoring terhadap jalannya program program
1esehatan B 1eselamatan 1erja 12 dan 1eselamatan "asien
di Unit masing-masing.2. Mencatat dan melaporkan kejadian tidak diharapkan 1%!,
1ejadian $yaris =idera 1$= dan kejadian sentinel sentinel
event yang terjadi di Unitnya masing-masing kepada 1omite
1eselamatan "asien Rumah Sakit 11"RS
(. Mencatat dan melaporkan kejadian kecelakaan kerja yang
terjadi di Unitnya masing-masing kepada %im 1esehatan dan
1eselamatan 1erja Rumah Sakit 12RS
). Melakukan pembinaan tentang pelaksanaan kepatuhan terhadap
standar keselamatan dan kesehatan kerja 12, keselamatan
pasien pada setiap personil ruangan di unit raatnya masing
masing.
?uality #
1. Melakukan monitoring aplikasi standar pelayanan dan
memastikan pelayanan yang dilakukan sesuai dengan
prosedur8kebijakan yang telah disahkan oleh !irektur.
2. 0erpartisipasi dan berkontribusi terhadap pengembangan
program Mutu di RSU Imanuel Sumba.
3. Melakukan monitoring terhadap jalannya program mutu di unit
masing-masing.
4. Menunjang supervisor di unitnya dalam mengkoordinir
pelayanan yang efisien dan efektif dalam mencapai kualitas
standarisasi international.
11
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
12/38
5. Memberikan masukan dalam penyusunan perencanaan strategis
di unitnya masing-masing.
6. Melakukan pendataan indikator klinis, indikator mutu dan
indikator kinerja di Unit masing-masing.
7. Melakukan pembinaan tentang pelaksanaan kepatuhan terhadap
standar pelayanan pada setiap personil ruangan di unit raatnya
masing masing.
8. Melaporkan kegiatan dan temuan yang berkaitan mutu ke
!epartement ?uality, 1oordinator Satuan "engaas Internal,
dan supervisor unit terkait
Infection =ontrol #
&. Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilans setiap pasien
di unit raat inap masing-masing, kemudian menyerahkannya
kepada I"=$ Infection Prevention And Control Nurse, ketika
pasien pulang.
*. Melakukan pembinaan tentang pelaksanaan kepatuhan
pencegahan dan pengendalian infeksi pada setiap personil
ruangan di unit raatnya masing masing.
2. Memberitahukan kepada I"=$ apabila ada kecurigaan
terjadinya infeksi nosokomial pada pasien.
(. 0erkoordinasi dengan I"=$ saat terjadi infeksi 1ejadian 5uar
0iasa 150 $osokomial, memberi penyuluhan bagi
pengunjung di ruang raatnya masing-masing, konsultasi
prosedur yang harus dijalankan bila belum dipahami.
). Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam
menjalankan prosedur
1.1.1.1&. 1ualifikasi
&. "endidikan minimal !2
*. Sudah bekerja di RS Sehat Sejahtera minimal & tahun
2. Mempunyai komitmen dalam meningkatkan kualitas pelayanan
dan kualitas keselamatan pasien dan karyaan secara
berkesinambungan.
12
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
13/38
(. Mempunyai kemampuan mengumpulkan, mengolah dan
menyajikan data
13
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
14/38
BAB 3
MANAJEMEN MUTU
3.1. PENGERTIAN
Mutu adalah tingkat kesempurnaan penampilan dari sesuatu yang diamati atau
derajat kepatuhan terhadap standar yang ditentukan terlebih dahulu.
Manajemen mutu adalah suatu upaya yang dilaksanakan secara berkesinambungan,
sistematis, objektif dan terpadu dalam identifikasi dan menetapkan masalah dan
penyebab masalah mutu pelayanan berdasarkan standar yang telah ditetapkan,
menetapkan dan melaksanakan cara penyelesaian masalah sesuai dengan
kemampuan yang tersedia, serta menilai hasil yang dicapai dan menyusun saran
tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan
3.2. TUJUAN
%ujuan progran manajemen mutu mencakup dua hal yang bersifat pokok, yaitu
sebagai berikut #
3.2.1. Tujuan Anta!a
%ujuan antara yang hendak dicapai oleh manajemen mutu ialah
diketahuinya mutu pelayanan melalui aktivitas kendali mutu quality
control dan manajemen mutu quality asurance.
3.2.2. Tujuan A$*#!
%ujuan akhir yang hendak dicapai oleh manajemen mutu ialah semakin
meningkatnya mutu pelayanan Duality improvement
3.3. MANAAT
3.3.1. !apat lebih meningkatkan efektifitas pelayanan kesehatan
"eningkatan efektifitas yang dimaksud erat hubungannya dengan dapat
diselesaikannya masalah yang tepat dengan cara penyelesaian masalah yang
benar. 1arena dengan diselenggarakannya manajemenmutu Duality
assurance dapat diharapkan pemilihan masalah telah dilakukan secara tepatserta pemilihan dan pelaksanaan cara penyelesaian masalah telah dilakukan
secara benar
3.3.2. !apat lebih meningkatkan efesiensi pelayanan kesehatan
"eningkatan efesiensi yang dimaksud erat hubungannya dengan dapat
dicegahnya penyelenggaraan pelayanan yang berlebihan atau yang di baah
standar. 0iaya tambahan karena pelayanan yang berlebihan atau karena
harus mengatasi berbagai efek samping karena pelayanan yang di baah
standar akan dapat dicegah.
14
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
15/38
3.3.3. !apat meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan
"eningkatan penerimaan masyarakat ini erat hubungannya dengan telah
sesuainya pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dengan kebutuhan dan
tuntutan masyarakat sebagai pemakai jasa pelayanan.
3.3.&. !apat melindungi pelaksanaan pelayanan kesehatan dari kemungkinan
munculnya gugatan hukum
!engan terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu, yang akan
berdampak pada peningkatan kepuasan para pemakai jasa pelayanan
kesehatan dan tentunya akan melindungi kemungkinan munculnya gugatan
hukum dari masyarakat yang tidak puas terhadap pelayanan kesehatan.
3.&. S'ARAT3.&.1. 0ersifat 1has
!alam artian jelas sasaran, tujuan dan tata cara pelaksanaannya serta
diarahkan untuk hal-hal yang bersifat pokok saja, oleh karena itu perlu
disusun dahulu rencana kerja manajemen mutu
3.&.2. Mampu Melaporkan Setiap "enyimpangan
1emampuan untuk melaporkan setiap penyimpangan secara tepat, cepat dan
benar, oleh karena itu suatu manajemen mutu harus mempunyai mekanisme
umpan balik yang baik
3.&.3. 3leksibel dan 0erorientasi "ada Masa !epanManajemen mutu yang terlalu kaku dalam arti tidak tanggap terhadap setiap
perubahan, bukanlah manajemen mutu yang baik.
3.&.&. Mencerminkan dan Sesuai 1eadaan /rganisasi
Manajemen mutu yang berlebihan dan terlalu dipaksakan sehingga tidak
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, tidak akan ekonomis dan karena
itu bukanlah suatu program yang baik.
3.&.+. Menghasilkan peningkatan mutu
Manajemen mutu harus menghasilkan peningkatan mutu secara terusmenerus.
3.&.-. Mudah !ilaksanakan
Itulah sebabnya sering dikembangkan manajemen mutu mandiri (self
assesment). !an sebaiknya program tersebut dilakukan secara langsung,
dalam arti dilaksanakan oleh pihak-pihak yang melaksanakan pelayanan
kesehatan
3.&./. Mudah !imengerti
Manajemen mutu yang berbelit-belit atau yang hasilnya sulit dimengerti,
bukanlah program yang baik.
15
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
16/38
3.+. PRINSIP=PRINSIP MANAJEMEN MUTU
Manajemen mutu harus melibatkan setiap orang yang berada dalam organisasi
untuk meningkatkan pelayanan yang terus menerus dimana mereka akan memenuhi
kebutuhan standar dan harapan dari pada pelanggan baik pelanggan intern ataupun
pelanggan ekstern.
Manajemen mutu didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut #
a. Setiap orang di dalam organisasi harus dilibatkan dalam penentuan, pengertian
dan peningkatan proses yang berkelanjutan dengan masing-masing kontrol dan
tanggung jaab dalam setiap mutu yang dihasilkan oleh masing-masing orang
b. Setiap orang harus sepakat untuk memuaskan masing-masing pelanggan, baik
pelanggan eksternal maupun pelanggan internal
c. "eningkatan mutu dilaksanakan dengan menggunakan metode ilmiah yaitu
dengan menggunakan data untuk pengambilan keputusan, penggunaan alat-alat statistik, dan keterlibatan setiap orang yang terkait
d. M
8%n6u!ent >M
Ret!%"e6t#7e >M
16
INPUT
ENVIRONTMENT / LINGKUNGAN
PROSES OUTPUT
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
17/38
Manajemen mutu P!%"e$t#? ; Prospective Quality Manajemen<
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
18/38
b. Menetapkan prioritas cara penyelasaian masalah
3./.3. Mela$"ana$an 6a!a enele"a#an ma"ala* mutu.
Metode penyelesaian masalah mutu Duality improvement yang diterapkan di
RSU Imanuel Sumba adalah#
a. "erencanaan Planning
b. "elaksanaan Action
c. "emantauan Monitoring
d. >valuasi (Evaluation)
e. "erbaikan 0erkelanjutan Continuous Improvement
Metode di atas merupakan modifikasi dari langkah manajemen mutu yang
sudah dikenal yaitu#
a. "erencanaan Plan)
b. "elaksanaan o)
c. "emeriksaan berkala C!ec" d. "erbaikan B tindakan Action
Salah satu pertimbangannya adalah untuk mencegah kebingungan antara
langkah Do dan Action, sehingga dalam metode yang dipakai di RSU
IM5 SUM0< kedua langkah tersebut dibedakan penamaannya menjadi
Action untuk "elaksanaan dan Contiuous Improvement untuk %indakan
"erbaikan 0erkelanjutan.
3./.&. Mela$u$an en#la#an t#n)a$ lanjut
4ang dimaksud dengan penilaian tindak lanjut adalah penilaian terhadap
pelaksanaan cara penyelasaian masalah dan penyusunan rekomendasi untuk
tindak lanjut.
Salah satu tools yang diterapkan di RSU Imanuel Sumba dalam menyelesaikan
masalah adalah analisa akar masalah ( #oot Cause Analysis )$ analisa akar masalah
( #oot Cause Analysis ) adalah suatu metoda evaluasi terstruktur untuk
mengidentifikasi penyebab dasar masalah dan tindakan-tindakan untuk mencegah
terulangnya kembali masalah tersebut . "roses ini merupakan langkah penting dalam
menjaab berbagai permasalahan dalam manajemen mutu, resiko dan keselamatan.
BAB &
INDIKATOR MUTU
&.1. PENGERTIAN
18
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
19/38
Indikator mutu adalah parameter yang dapat diukur, yang meakili input, proses
maupun hasil akhir dari suatu pelayanan dan proses manajerial yang digunakan
untuk mengukur mutu dari pelayanan dan proses manajerial tersebut.
&.2. TUJUANUntuk mengukur mutu dari pelayanan kesehatan dan proses manajerial di RSU
Imanuel Sumba.
&.3. TAHAPAN PENETAPAN INDIKATOR
Untuk menetapkan indikator, para supervisor, manajer dan senior manajer
melakukan analisa alur-alur pelayanan serta proses manajerial yang ada di masing-
masing unit.
Setelah itu, para supervisor, manajer dan senior manajer menetapkan skala prioritasdari pelayanan-pelayanan klinis maupun proses-proses manajerial mana yang akan
dijadikan indikator dengan menggunakan diagram berikut#
19
ALGORITMA PEMILIHAN
Apakahada buktiadanyagap dalampelakana
an!
Atau
Apakah haltbpenting!"#nt#hnya$%e&k#nt&ibui kepadam#&biditydanm#&tality!
%e&hubungan denganutiliaiyangtinggi!Membutuhkan biayatinggi!
Apakahindikat#& biadikendalikan#lehpetuga&umahakit!
Apakahindikat#&akanbiadiuku&denganupayayang'ukup!
D
I
P
I
LI
H
T I D A K D I P I L I H
Apakah indikat#&e(alan dengan)ii dan mii&umah akit!
Apakah indikat#&telah di)alidaiatau dipakai diInd#neia !
Apakah indikat#&ini aplikai da&ip&inip*p&inipmutu!
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tida
+a
Tid
ak
+a +a
+a
+a
+a
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
20/38
!alam menentukan prioritas atas kegiatan monitoring didasarkan pada beberapa
proses, diantaranya #
&. !uduk bersama diantara para pimpinan
*. Rekomendasi dari tim konsultan ;=I
2. 1eputusan dari !irektur
1emudian indikator-indikator tersebut diajukan ke departemen mutu untuk secara
bersama-sama membuat rumusan cara pengukuran, frekuensi pengukuran B periode
analisa, rentang nilai yang diharapkan serta mengintegrasikan proses pengumpulan
data indikator tersebut ke dalam aktivitas kerja harian petugas unit 8 departemen 8
direktorat terkait.
Rentang nilai yang diharapkan diperoleh dari #
1. !ata dari RSU Imanuel Sumba seiring berjalannya aktu.
2. !ata dari rumah sakit yang serupa 8 selevel jika memungkinkan.
3. !ata dari standar baik nasional maupun internasional yang sesuai.
4. !ata dari praktek-praktek yang disepakati bersama.
&.&. RUANG LINGKUP
RSU Imanuel Sumba memiliki lebih dari )6 unit, &: departemen, serta berbagai
center pelayanan yang jumlahnya terus berubah sesuai kebutuhan pasien. Untuk
melakukan pengaasan mutu, maka pimpinan RSU Imanuel Sumba menetapkan unit
8 departemen dan pelayanan maupun proses klinis dan manajerial yang harus
memiliki indikator mutu. "emilihan dan penetapan indikator mutu disesuaikan
dengan ketentuan akreditasi nasional 1
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
21/38
BAB +
MANAJEMEN RESIKO
+.1. PENGERTIAN
Resiko adalah potensi terjadinya kerugian yang dapat timbul dari proses kegiatan
saat sekarang atau kejadian di masa datang.
Manajemen resiko adalah pendekatan proaktif untuk mengidentifikasikan,
mengevaluasi dan memprioritaskan resiko untuk mengurangi resiko cedera dan
kerugian pada pasien, karyaan rumah sakit, pengunjung dan organisasi sendiri
+.2. TUJUAN
+.2.1. Meminimalkan kemungkinan terjadinya cedera pada pasien, pengunjung dan
karyaan RSU Imanuel Sumba.
+.2.2. Menciptakan lingkungan yang aman bagi karyaan dan pengunjung RSU
Imanuel Sumba.
+.2.3. Memberikan pelayanan yang efektif dan efisien.
+.2.&. Mempertahankan reputasi RSU Imanuel Sumba.
+.3. MANAAT
+.3.1. !apat lebih meningkatkan efektifitas pelayanan kesehatan
"eningkatan efektifitas yang dimaksud adalah pelayanan dapat
diselenggarakan dengan cara yang baik dan benar.
21
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
22/38
+.3.2. !apat lebih meningkatkan efesiensi pelayanan kesehatan
"eningkatan efesiensi yang dimaksud erat hubungannya dengan dapat
dicegahnya penyelenggaraan pelayanan yang membahayakan pasien, sehingga
tidak ada biaya tambahan akibat tindakan yang merugikan pasien
+.3.3. !apat meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan"eningkatan penerimaan masyarakat ini erat hubungannya dengan timbulnya
rasa aman dari masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh RSU
Imanuel Sumba.
+.3.&. !apat melindungi pelaksanaan pelayanan kesehatan dari kemungkinan
munculnya gugatan hukum
!engan terselenggaranya pelayanan kesehatan yang aman, yang akan
berdampak pada peningkatan kepuasan para pemakai jasa pelayanan kesehatan
dan tentunya akan melindungi kemungkinan munculnya gugatan hukum darimasyarakat yang tidak puas terhadap pelayanan kesehatan.
+.&. RUANG LINGKUP
Manajemen resiko diterapkan pada semua proses pelayanan baik klinis maupun non
klinis, meliputi#
• Resiko yang berhubungan dengan peraatan pasien
• Resiko yang berhubungan dengan tenaga medis
• Resiko yang berhubungan dengan karyaan
• Resiko yang berhubungan dengan property
• Resiko keuangan
• Resiko resiko lainnya
+.+. PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN RESIKO
+.+.1. I)ent#?#$a"# Re"#$%
vent dll
•
Revie rekam medik • "engaduan pelanggan
• Survey
• Self
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
23/38
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
24/38
c. "emantauan Monitoring
d. >valuasi (Evaluation)
e. "erbaikan 0erkelanjutan Continuous Improvement
Metode di atas merupakan modifikasi dari langkah manajemen resiko yang
sudah dikenal yaitu#
a. "erencanaan Plan)
b. "elaksanaan o)
c. "emeriksaan berkala C!ec"
d. "erbaikan B tindakan Action
Salah satu pertimbangannya adalah untuk mencegah kebingungan antara
langkah o "elaksanaan dan Action "erbaikan dan %indakan, sehingga
dalam metode yang dipakai di RSU Imanuel Sumba kedua langkah tersebut
dibedakan penamaannya menjadi Action untuk "elaksanaan dan Contiuous
Improvement untuk %indakan "erbaikan 0erkelanjutan.+.+.+. M%n#t%!#n Re7#e:
Monitoring B revie meliputi kegiatan pemantauan dampak resiko,
pengkajian efektifitas kegiatan yang dilakukan dan perubahan prioritas resiko
bila diperlukan pada setiap tahapan di atas
+.+.-. K%mun#$a"# Dan K%n"ulta"#
"ada setiap tahapan kegiatan dilakukan komunikasi dan konsultasi kepada
semua pihak, baik internal maupun eksternal.
BAB -
KESELAMATAN PASIEN 9 PATIENT SAET'
-.1. PENGERTIAN
1eselamatan pasien adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien
lebih aman untuk mencegah cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
menjalankan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil.
-.2. TUJUAN
-.2.1. %erciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit.
-.2.2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat.
-.2.3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan 1%! di rumah sakit.
24
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
25/38
-.2.&. %erlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan
-.2.+. Menciptakan lingkungan yang aman bagi karyaan dan pengunjung RSU
Imanuel Sumba
-.2.-. Mempertahankan reputasi RSU Imanuel Sumba.-.2./. Memberikan pelayanan yang efektif dan efisien
-.2.0. %ercapainya International "atient Safety Aoals di RSU Imanuel Sumba.
-.3. MANAAT
-.3.1. 0udaya safety meningkat B berkembang
-.3.2. 1omunikasi dengan pasien berkembang
-.3.3. 1ejadian tidak diharapkan 1%! menurun. "eta 1%! selalu ada B terkini
-.3.&. Resiko klinis menurun
-.3.+. 1eluhan berkurang
-.3.-. Mutu pelayanan rumah sakit meningkat
-.3./. =itra rumah sakit dan kepercayaan masrakat meningkat, diikuti dengan
kepercayaan diri yang meningkat
-.&. RUANG LINGKUP
1eselamatan pasien diterapkan pada semua proses pelayanan baik klinis maupun
non klinis.
-.+. TUJUH LANGKAH MENUJU KESELAMATAN PASIEN
%ujuh langkah keselamatan pasien rumah sakit merupakan panduan yang
komprehensif untuk menuju keselamatan pasien, sehingga tujuh langkah tersebut
secara menyeluruh perlu dilaksanakan oleh RSU Imanuel Sumba.
-.+.1. Mem,anun $e"a)a!an a$an n#la# $e"elamatan a"#en.
1.1.2.1. Ba# Ruma* "a$#t
• Rumah sakit harus memiliki kebijakan yang menjabarkan apa
yang harus dilakukan staf segera setelah terjadi insiden,
bagaimana langkah-langkah pengumpulan fakta harus dilakukan
dan dukungan apa yang harus diberikan kepada staf, pasien B
keluarga
• Rumah sakit menumbuhkan budaya pelaporan dan belajar dari
insiden yang terjadi di rumah sakit
• Rumah sakit melakukan assesment dengan menggunakan survei
penilaian keselamatan pasien
1.1.2.2. Ba# Un#t9T#m @
• Unit8%im memastikan rekan sekerja merasa mampu berbicara
mengenai kepedulian mereka dan berani melaporkan bila mana
ada insiden
25
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
26/38
• Unit8%im mendemonstrasikan kepada unit8tim ukuran-ukuran
yang dpakai untuk memastikan semua laporan dibuat secara
terbuka dan terjadi proses pembelajaran serta pelaksanaan solusi
yang tepat.
&.&.2. Mem#m#n men)u$un "ta? untu$ mem#l#$# $%m#tmen ?%$u" a)a
$e"elamatan a"#en )# !uma* "a$#t
1.1.3.1. Ba# Ruma* Sa$#t
• Rumah sakit memastikan ada anggota !ireksi yang bertanggung
jaab atas keselamatan pasien.
• Rumah sakit mengidentifikasikan orang-orang yang dapat
diandalkan menjadi EpenggerakF dalam gerakan keselamatan
pasien.• Rumah sakit memprioritaskan keselamatan pasien dalam agenda
rapat !ireksi.
• Rumah sakit memasukan tema keselamatan pasien dalam semua
program latihan staf rumah sakit dan memastikan pelatihan ini
diikuti dan diukur efektivitasnya
1.1.3.2. Ba# Un#t9T#m
• Menominasikan penggerak dalam tim untuk memimpin gerakan
keselamatan pasien• Menjelaskan kepada tim relevansi dan pentingnya gerakan
keselamatan pasien
• Menumbuhkan sikap yang menghargai pelaporan insiden
&.&.(. MenInte!a"#$an manajemen !e"#$%
1.1.&.1. Ba# Ruma* Sa$#t
• Rumah sakit mengkaji kembali struktur dan proses yang ada
dalam manajemen resiko klini dan non klinis, serta memastikan
hal tersebut mencakup dan terintegrasi dengan keselamatan
pasien dan staf.
• Rumah sakit mengembangkan indikator-indikator kinerja
pengelolaan resiko yang dapat dimonitor oleh !ireksi8"impinan
rumah sakit.
• Rumah sakit menggunakan informasi yang benar dan jelas yang
diperoleh dari sistem pelaporan insiden dan assesment resiko
untuk dapat secara proaktif meningkatkan kepedulian kepada
pasien.
1.1.&.2. Ba# Un#t9T#m
26
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
27/38
• Membentuk forum-forum dalam rumah sakit untuk
mendiskusikan issue-issue keselamatan pasien guna memberikan
umpan balik kepada manajemen yang terkait.
• Memastikan ada penilaian resiko pada individu pasien dalam
proses assesment resiko rumah sakit.
• Melakukan proses assesment resiko secara teratur dan mengambil
langkah-langkah yang tepat untuk memperkecil resiko tersebut.
• Memastikan assesment resiko tersebut disampaikan sebagai
masukan ke proses assesment dan pencatatan resiko rumah sakit.
&.&.). Menem,an$an "#"tem ela%!an )# !uma* "a$#t
1.1.+.1. Ba# Ruma* Sa$#t
• Melengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden
kedalam maupun keluar
1.1.+.2. Ba# Un#t9T#m
• Mendorong kepada rekan sekerja untuk secara aktif melaporkan
setiap insiden yang terjadi.
&.&.7. Menem,an$an K%mun#$a"# te!,u$a )enan a"#en
1.1.-.1. Ba# Ruma* Sa$#t
• Memastikan rumah sakit memiliki kebijakan yang jelas dalam
menjabarkan cara-cara komunikasi terbuka selama proses asuhan
tentang insiden dengan pasien dan keluarga.
• Memastikan pasien dan keluarga mendapatkan informasi yang
jelas dan benar bila terjadi insiden.
• 0erikan dukungan dan pelatihan kepada staf agar selalu terbuka
kepada pasien dan keluarganya.
1.1.-.2. Ba# Un#t9T#m
• Memastikan tim menghargai dan mendukung keterlibatan pasien
dan keluarga bila terjadi insiden.
• Memprioritaskan pemberitahuan kepada pasien dan keluarga
jika terjadi insiden dan segera beritahukan kepada mereka
informasi yang jelas dan benar.
• Memastikan, segera setelah kejadian tim menunjukan empati
kepada pasien dan keluarganya
&.&.:. Memelaja!# mem,a# enalaman tentan $e"elamatan a"#en
1.1./.1. Ba# Ruma* Sa$#t
• Memastikan staf yang terkait telah terlatih untuk melakukan
kajian insiden secara tepat.
27
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
28/38
• Mengembangkan kebijakan yang menjabarkan dengan jelas
kriteria pelaksanaan Analisis A"ar Masala! (#oot Cause
Analysis) yang mencakup insiden yang terjadi dan minimum &
kali pertahun melakukan
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
29/38
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
30/38
"elaporan secara tertulis setiap kejadian nyaris cedera 1$= atau kejadian tidak
diharapkan 1%! yang menimpa pasien selama menjalani proses pengobatan oleh
petugas kesehatan di rumah sakit.
&.2.&. P!#n"# Pela%!an In"#)en
1.3.1.1. 3ungsi utama "elaporan Insiden adalah untuk
meningkatkan1eselamatan "asien melalui pembelajaran dari
kegagalan 8 kesalahan.
1.3.1.2. "elaporan Insiden harus aman. Staf tidak boleh dihukum karena
melapor.
1.3.1.3. "elaporan Insiden hanya akan bermanfaat kalau menghasilkan
respons yang konstruktif, minimal memberi umpan balik ttg data
1%! B analisisnya. Idealnya, juga menghasilkan rekomendasi utk
perubahan proses dan sistem.
1.3.1.&.
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
31/38
SKOR RISIKO Dama$ P!%,a,#l#t
• BANDS RISIKO
ands risiko adalah derajat risiko yang digambarkan dalam empat arna
yaitu # 0iru, ijau, 1uning dan Merah. @arna 'ands* akan menentukanInvestigasi yang akan dilakukan#
ands 0IRU dan I;R
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
32/38
e. 11"BMR1 akan memeriksa laporan dan melakukan re- grading resi"o
terhadap insiden yang dilaporkan.
f. 11"BMR1 menginformasikan hasil dari re-grading kepada unit yang
melaporkan.
• 0ila Arade biru# maka perlu dilakukan investigasi sederhana oleh
atasan langsung koordinator atau supervisor, aktu maksimal &
minggu dan hasil dilaporkan ke 11"BMR1.
• 0ila Arade hijau # maka perlu dilakukan investigasi sederhana oleh
manajer , aktu maksimal * minggu dan hasil dilaporkan ke
11"BMR1.
• 0ila Arade kuning # maka perlu dilakukan investigasi
komprehensif8analisis akar masalah8R=< oleh 11"BMR1 dengan
melibatkan senior manajer, aktu maksimal () hari.
• 0ila Arade merah # maka perlu dilakukan investigasi
komprehensif8analisis akar masalah8Regrading oleh 11"BMR1
dengan melibatkan direksi, aktu maksimal () hari.
g. 11"BMR1 memonitor pelaksanaan hasil investigasi sederhana
h. 11"BMR1 melaporkan hasil investigasi komprehensif R=
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
33/38
BAB /
ANALISA 8ONTINUOUS IMPROCEMENT
2.1. ANALISA
!ata yang diperoleh dari hasil monitoring indikator mutu, serta dari survey,
observasi, audit dan revie dikumpulkan oleh departemen mutu RSU Imanuel
Sumba, bersama dengan berbagai laporan lain terkait dengan isu safety dan
pencegahan B pengendalian infeksi.
!ata-data tersebut disajikan dalam bentuk rate dan trends serta dianalisa sesuai
periode analisa. Setiap penyimpangan dari standar yang ditetapkan dilaporkan ke
manajemen senior rumah sakit. 5aporan tersebut dapat dibuat secara terpisah per
anomali maupun secara keseluruhan.
!epartemen mutu juga memimpin suatu pertemuan dengan manajemen senior
maupun unit8departemen8komite terkait dengan indikator mutu atau hasil survey,
observasi, revie dan audit di mana ditemukan penyimpangan dari suatu standar
yang ditetapkan sebelumnya, guna menyusun suatu +trategic Improvement Plan
2.2. 8ONTINUOUS IMPROCEMENT
!iaali dengan terbentuknya strategic improvement plan seperti disebut dalam poin
di atas. Strategic Improvement "lan dapat berupa #
:.*.& !isusunnya suatu kebijakan dan8atau prosedur baru, lengkap beserta
sosialisasi yang cukup mengenai kebijakan dan8atau prosedur baru tersebut
:.*.* !irevisinya suatu kebijakan dan8atau prosedur lengkap beserta sosialisasi
yang cukup mengenai revisi dari kebijakan dan8atau prosedur tersebut
:.*.2 !isusunnya suatu program kerja
kemudian dengan menggunakan tools atau alat ukur yang sama seperti digunakan
untuk menemukan penyimpangan tadi, kebijakan dan8atau prosedur hasil revisi atau
yang baru maupun program yang dibuat tadi diukur dan dianalisis kembali.
Selain daripada hal di atas, continuous improvement dilakukan pula dengan cara
melakukan analisa akar masalah (#oot Cause Analysis,#CA) dari setiap kejadian
insiden, dan juga
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
34/38
Analysis,&MEA)$ 1ebijakan mengenai #CA maupun &MEA akan diatur dalam S/"-
S/" terkait dengan penanganan insiden maupun S/" lain.
Secara umum, continuous improvement berarti RSU Imanuel Sumba terus berupaya
mengidentifikasi secara proaktif dengan berbagai upaya dan metode seperti
tercantum dalam 0ab &, maupun secara reaktif dengan melakukan pendekatan
penanganan kejadian 8 insiden menggunakan #CA, dengan berujung pada sebuah
strategic improvement plan (+IP) yang kemudian dilakukan monitoring secara terus
menerus dengan interval aktu yang ditetapkan sebelumnya.
LAMPIRAN=LAMPIRAN
Gam,a! 1. Ta*aan Manajemen Re"#$%
34
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
35/38
Ta,el 1. T#n$at Dama$
1 2 3 & +
In"#n#?#6ant M#n%! M%)e!ate Maj%! 8ata"t!%#$
=idera %idak ada
cidera
!apat diatasi
dengan
pertolongan
pertama
0erkurangnya
fungsi motorik8
sensorik,
memperpanjang
peraatan
=edera luas,
kehilangan
fungsi utama
permanen
1ematian
"elayanan8 %erhenti + %erhenti + - *( %erhenti J *( %erhenti J %erhenti
35
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
36/38
/perasional jam ;am jam - 7+ jam &7+ jam permanen
0iaya8
1euangan
1erugian
sangat ringan
Rp.
&66.666
1erugian
ringan
Rp. &66.666 H &.666.666
1erugian
sedang
J Rp.&.666.666 H
&6.666.666
1urugian
besar
JRp.&6.666.666 H
&66.666.666
1erugian
sangat besar8
>Gtensive
J Rp.
&66.666.666
Ta,el 2. T#n$at P!%,a,#l#t
TINGKAT
RES
IKO
DESKRIPTI
1 Sanat Ja!an ;+t*9$al#<
2 Ja!an ;2=+ t*9$al#<
3 Mun$#n ;1=2 t*9$al#<
& Se!#n ;Be,e!aa $al#9t*<
+ Sanat Se!#n ;t#a m#nu9,ulan<
Ta,el 3. Pen#la#an Mat!#$" Re"#$%
P!%,a,#l#ta" T#)a$
S#n#?#$an
1
M#n%!
2
M%)e!at
3
Ma%!
&
Kata"t!%#$
+
Sanat Se!#n
Te!ja)# ; T#a
M#nu9Bulan
+
MODERAT MODERAT TINGGI EKSTRIM EKSTRIM
Se!#n Te!ja)#
;Be,e!aa $al#9t*<
&
MODERAT MODERAT TINGGI EKSTRIM EKSTRIM
Mun$#n Te!ja)#
;1=2t*9$al#<
3
RENDAH MODERAT TINGGI EKSTRIM EKSTRIM
36
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
37/38
Ja!an Te!ja)#
;2=+t*9$al#<
2
RENDAH RENDAH MODERAT TINGGI EKSTRIM
Sanat Ja!an
Te!ja)# ;+t*9$al#
1
RENDAH RENDAH MODERAT TINGGI EKSTRIM
ALUR PELAPORAN KE8ELAKAAN
Un#t temat
$eja)#an
ATASAN LANGSUNG
;K%%!)#nat%!9Sue!7#"%!<
KKPMRK DIREKSI
37
-
8/15/2019 PMKP 1. Pedoman Manajemen Mutu Dan Keselamatan Pasien
38/38
Iniden
Tangani
G&ading
In'identRep#&t
In)etigai
ede&hana
,-upe&)i#&.K##&dinat
#&/0 minggu
Rek#mendai
Ataanlangun
g
1eedba'k
ke unit
LAPORAN
AnaliaLap#&an.-imple
In)etigati#ndan
In)etigai
ede&hana
,Mana(e&/
REKOMEND
R"A,-eni#&Manag
e&/
R"A,Di&ek
i/
0234
0234
0MINGGU3 MINGGU
"ide&a keUGD
Ke&uakanAlat MedikkeMentenan'eMedik
Ke&uakanitem
utilita ,Ai&6 Lit&ik/ keMentenan'e%uilding
Maalahkeamananke Dept7 GA
Maalah %8ke -anitai