Pleno Skenario C

12
Peran Membran Sel Eritrosit Agar Tidak Terjadi Kelainan Enzim Glukosa 6 Fosfat Dehidrogenase Kelompok C5 Anjanete Viviandira Krisnadewi 102013204 Oktaviani Dewi Ratih 102013046 The, Melita Mulyani 102013118 Stefanus Hendra Ria 102013067 Herni Mariati Rangan 102013363 Alberthina Sara Tirza 102013454 Rizka Noviyanti Rosyadi 102013218 Theresa Shanty Anjela Dominggo 102013283 Ruddy Sofyan 102013456 Fendy Suryawan 102013345 Prahasta Listiyaning Renny 102012144

description

asd

Transcript of Pleno Skenario C

Page 1: Pleno Skenario C

Peran Membran Sel Eritrosit Agar Tidak Terjadi

Kelainan Enzim Glukosa 6 Fosfat Dehidrogenase

Kelompok C5

Anjanete Viviandira Krisnadewi 102013204

Oktaviani Dewi Ratih 102013046

The, Melita Mulyani 102013118

Stefanus Hendra Ria 102013067

Herni Mariati Rangan 102013363

Alberthina Sara Tirza 102013454

Rizka Noviyanti Rosyadi 102013218

Theresa Shanty Anjela Dominggo 102013283

Ruddy Sofyan 102013456

Fendy Suryawan 102013345

Prahasta Listiyaning Renny 102012144

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara no. 6 Jakarta 11510 No. Telp (021) 5694-2061

Page 2: Pleno Skenario C

Abstrak: Sel adalah unit terkecil dalam suatu makhluk hidup. Mengandung banyak organel-

organel di dalamnya, salah satunya adalah membran plasma. Membran plasma adalah struktur

lentur yang terletak di bagian luar sel untuk menjaga keutuhan organel yang di dalamnya agar

tidak hancur dan sebagai tempat terjadinya transportasi zat dari dalam keluar maupun dari luar ke

dalam. Jika proses transportasi mengalami gangguan dalam kelarutan zat yang ditransport, maka

sel tersebut akan mengalami masalah. Salah satunya adalah kelainan enzim Glukosa 6 Fosfat

Dehidrogenase (G6PD) yang dijumpai pada sel darah merah atau eritrosit.

Kata kunci: Membran sel, eritrosit, enzim glukosa 6 fosfat dehidrogenase.

Abstract: Cells are the smallest unit of a living thing. Contains many organelles inside it, one of

which is the plasma membrane. The plasma membrane is a flexible structure that is located on

the outside of the cell to maintain the integrity of the organelles in which order is not destroyed,

and as the scene of the transport of substances from the inside out and from outside to inside. If

the transport process impaired in the solubility of substances transported, then the cell will have

problems. One is the enzyme Glucose 6 Phosphate dehydrogenase (G6PD) abnormalities is

found in red blood cells or erythrocytes.

Keywords: Membrane cells, erythrocytes, glucose 6 phosphate dehydrogenase enzyme.

Pendahuluan

Sel adalah unit terkecil dari kehidupan. Sel terdiri dari beberapa bagian dan organel-organel yang

ada di dalamnya. Salah satunya adalah membran sel. Membran sel memiliki peran yang penting

dalam proses transportasi didalam sel. Kerusakan membran sel dapat menyebabkan seluruh

aktivitas sel terganggu karena berbagai benda atau molekul asing yang tidak dibutuhkan sel

masuk ke dalam sel. Lisosom akan bekerja keras untuk mencerna dan mengeluarkan benda-

benda asing tersebut. Jika hal ini terus terjadi maka sel akan rusak dan mati.

Kerusakan sel bisa terjadi karena sel tersebut mengkerut atau menggembung lalu akan pecah.

Salah satu kasus kerusakan membran sel, khususnya sel darah merah dapat disebabkan kelainan

enzim Glukosa 6 Fosfat Dehidrogenase (G6PD). Pada dasarnya kelainan enzim G6PD tidak

berbahaya. Walaupun tidak berbahaya, tetapi kelainan ini pasti juga berpengeraruh pada kondisi

tubuh manusia yang mengalaminya.

Page 3: Pleno Skenario C

Pembahasan

Membran Sel

Membran adalah struktur plastis atau lentur yang sangat kental. Membran plasma membentuk

kompartemen tertutup yang mengelilingi protoplasma sel untuk memisahkan satu sel dengan sel

lain sehingga terbentuk individualitas sel. Seperti semua membran biologis, membran plasma

menunjukan permeabilitas selektif (selective permeability); artinya, memungkinkan beberapa zat

untuk menembus membran tersebut secara lebih mudah daripada zat-zat yang lain.1,2 Zat-zat

lipofil (=suka lemak) yang mudah larut dalam lemak dan tidak bermuatan listrik umumnya lebih

mudah melintasinya dibandingkan dengan zat-zat hidrofil yang bermuatan listrik (ion).3

Perubahan didalam struktur membran (mis. Akibat iskemia) dapat mempengaruhi keseimbangan

air dan aliran ion sehingga dapat memengaruhi semua proses didalam sel. Defisiensi atau

perubahan spesifik pada komponen membran tertentu dapat menyebabkan berbagai penyakit.

Secara singkat, fungsi normal sel bergantung pada kenormalan membran.1

Struktur Membran Sel

Pada tahun 1972, Singer dan Nicholson mengusulkan model membran plasma dan terkenal

dengan nama model mosaik cair. Membran plasma digambarkan sebagai suatu cairan, karena

memiliki dari lipid untuk melebur secara lateral dalam bidang membran. Keseluruhan struktur

adalah disamakan dengan bentuk yang mengalir. Dan seperti mosaik, protein membran menjadi

tersebar di seluruh membran. Banyak dari protein membran mempertahankan kemampuan untuk

menjalani gerakan lateral dan seperti gunung es yang terapung di dalam lautan lipid.4-6

Lipid

Pada kebanyakan membran sel, lipid adalah jenis makromolekul yang paling banyak yang ada.

Plasma dan membran organel mengandung lipid antara 40% dan 80%. Lipid ini menyediakan

baik struktur dasar dan kerangka membran dan juga mengatur fungsinya. Tiga jenis lipid yang

ditemukan di membran sel: fosfolipid, kolestrol dan glikolipid.5,6 Fosfolipid adalah lipid yang

sering ditemukan dalam membran. Lipid lainnya adalah kolesterol dan glikolipid.7 Glikolipid

adalah lipid dengan karbohidrat yang melekat (gula), glikolipid konsentrasinya lebih rendah dari

fosfolipid dan kolesterol. Glikolipid adalah sumber antigen golongan darah dan juga dapat

bertindak sebagai reseptor untuk racun termasuk kolera dan tetanus.8

Page 4: Pleno Skenario C

Protein

Protein dibagi menjadi protein integral, protein transmembran, dan protein perifer.

Protein integral membentuk mayoritas protein membran. Protein integral bisa juga muncul

sebagian pada satu atau beberapa protein. Memiliki beberapa fungsi yaitu beberapa protein

integral berfungsi sebagai enzim permukaan sel, protein integral yang berikatan dengan

karbohidrat dapat membentuk sisi reseptor untuk memberi pesan kimia dari sel lain,sebagai

pemberi tanda atau antigen yang menjadi identitas jenis sel. Protein transmembran menyebar ke

seluruh lapisan ganda dan membentuk saluran (pori-pori) untuk transport zat yang melewati

membran. Protein perifer terikat longgar pada permukaan membran dan dapat dengan mudah

terlepas dari membran tersebut.Fungsinya tidak begitu diketahui seperti fungsi protein integral.

Protein ini kemungkinan terlibat dalam struktur pendukung dan perubahan bentuk membran saat

pembelahan atau pergerakan sel.7

Karbohidrat

Karbohidrat juga berkaitan dengan molekul lipid atau protein. Glikolipid dan glikoprotein yang

dihasilkan dipercaya dapat memberikan sisi pengenalan permukaan untuk interaksi antar sel,

seperti mempertahankan sel-sel darah merah agar tetap terpisah atau memungkinkan

penggabungan sel-sel yang sama untuk membentuk sebuah jaringan.7 Semua sel eukariotik

memiliki karbohidrat pada permukaannya yang sebagian besar berbentuk sebagai rantai

oligosakarida yang terikat dengan protein membran (glikoprotein) dan sebagian kecil terikat

pada lipid (glikolipid). Sebagian besar protein membran yang nampak pada permukaan membran

sel diduga mengikat gugus gula, sedangkan kurang dari sepersepuluh molekul lipid dari lapisan

luar mengikat karbohidrat. Fungsinya belum begitu jelas, tetapi sangat mungkin bahwa gugus

oligosakarida pada glikoprotein membran membantu agar molekul protein dapat terpancang kuat

dalam membran dan berperan menstabilkan struktur protein.5,6,9,10

Fungsi Membran Sel

Fungsi Membran Sel yaitu untuk mengontrol atau mengendalikan pertukaran zat antara

sitoplasma dengan lingkungannya (transportasi sel). Menjadi tempat reaksi,seperti reaksi

terhadap cahaya matahari dan reaksi oksida dalam respirasi. Sebagai reseptor atau penerima

rangsang dari luar, seperti hormon dan bahan kimia lainnya, baik zat tersebut berasal dari

Page 5: Pleno Skenario C

lingkungan luar sel ataupun bagian lain dari dalam sel itu sendiri. Sebagai pelindung sel agar isi

sel tidak keluar meninggalkan sel.8

Transportasi Sel

Sel perlu memperoleh bahan dan energi dari lingkungan dan mengubahnya di dalam sel melalui

proses kimia yang merupakan metabolisme dari sel-sel tersebut. Ada transport aktif dan pasif.

Pada transport pasif tidak memerlukan energi untuk bertukar, tetapi pada transport aktif

memerlukan energi.9

Transport pasif dibagi menjadi difusi, osmosis dan difusi terfasilitasi. Difusi yaitu

perpindahan molekul dari konsentrasi tinggi ke rendah tanpa membutuhkan energi. Sedangkan

difusi terfasilitasi memerlukan molekul pembawa untuk membantu mempercepat terjadinya

difusi. Sama-sama dari gradien konsentrasi tinggi ke rendah, tetapi hanya perbedaannya adalah

molekul yang dibawa oleh difusi terfasilitasi lebih kompleks. Osmosis adalah perpindahan

molekul dari konsentrasi tinggi ke rendah tetapi membutuhkan selaput semipermiable.9,11,12

Transport aktif dibagi menjadi primer dan sekunder. Terdapat juga endositosis, yaitu proses

masuknya zat ke dalam dan eksositosis yaitu kebalikannya. Fagositosis adalah proses

transportasi sel dimana terjadi ingesti atau pencernaan partikel besar. Pinositosis yaitu

transportasi sel dimana sel dapat menyerap cairan dan isi cairan.11,12

Jika konsentrasi pada lingkungan dalam dan lingkungan luar tidak sewajarnya sehingga

menyebabkan sel menggembung atau mengkerut, maka akan berbahaya bagi sel. Air di sekitar

sel itu disebut hipotonik terhadap sitoplasma sel, karena konsentrasinya lebih tinggi daripada di

dalam sel. Sehingga menyebabkan sel tersebut hemolisis, yaitu menggembung lalu pecah.

Sedangkan pada larutan yang hipertonik, sel akan mengalami krenasi, yaitu mengkerutnya sel

karena cairan di dalam sel mengalir keluar sel dimana cairan di luar sel lebih pekat daripada di

dalam sel.9,13

Eritrosit

Eritrosit (sel darah merah) merupakan cairan bikonkaf dengan diameter sekitar 7 mikron.

Bikonkavitas memungkinkan gerakan oksigen masuk dan keluar sel secara cepat dengan jarak

yang pendek antara membrane dan inti sel. Warnanya kuning kemerah-merahan, karena

didalamnya mengandung suatu zat disebut hemoglobin. Eritrosit tidak memiliki inti sel,

mitokondria, dan ribosom, serta tidak dapat nbergerak. Sel ini tidak dapat melakukan mitosis,

Page 6: Pleno Skenario C

fosforilasi oksidatif sel, atau pembentukan protein. Eritrosit terdiri dari membrane eritrosit,

system enzim yaitu enzim G6PD (Glucose 6-Phosphatedehydrogenase), dan hemoglobin.

Hemoglobin sendiri terdiri atas dua komponen yaitu heme, yang merupakan gabungan protofirin

dengan besi; dan globin, yaitu bagian protein yang terdiri atas 2 rantai alfa dan 2 rantai beta.14

Kelainan enzim G6PD (Glukosa-6-fosfat dehidrogenase)

Pada sel darah merah yang mengalami defisiensi G6PD, keadaan stress oksidatif akan

menimbulkan denaturasi hemoglobin.Hemoglobin yang berubah ini akan mengendap sebagai

badan Heinz yang melekat pada membran internal sel darah merah,mengurangi deformabilitas

dan meningkatkan kerentanan terhadap destruksi makrofag dalam limfa. Badan Heinz akan

menimbulkan kerusakan membran sel darah merah yang cukup untuk menyebabkan hemolisis.15

Masalah paling sering dengan defisiensi G6PD adalah hemolitik anaemia, yang terjadi ketika sel

darah merah hancur lebih cepat dari kemampuan tubuh menggantikannya dengan yang baru.

Jenis anemia ini mengarah ke kepucatan, kulit dan mata menjadi kuning, erin gelap, sesak napas,

dan detak jantung yang cepat. Orang dengan defisiensi G6PD, hemolitik anemia paling sering

dipicu oleh infeksi bakteri atau virus atau obat tertentu. Keragaman genetika pada defisiensi

G6PD ini penting karena penderitanya mudah menderita anemia hemolitik bila menggunakan

obat yang bersifat oksidan atau bahan tertentu.13

Kesimpulan

Membran sel adalah bagian yang penting dari sel, karena membran sel menjaga keutuhan

organel-organel sel yang ada di dalam sel. Sel darah merah merupakan salah satu sel yang

penting bagi manusia. Ketika sel darah merah mengalami kelainan G6PD, maka membran sel

akan pecah dan sel darah merah akan hancur.

Page 7: Pleno Skenario C

Daftar Pustaka

1. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia harper. Edisi ke-27. Jakarta: EGC;

2009.h.435, 437, 441

2. Campbell NA, Reece JB. Biologi. Edisi ke-8. Jakarta: Penerbit Erlangga;

2010.h.135,138-9,141

3. Tjay TH, Rahardja K. Obat-obat penting: khasiat, penggunaan, dan efek-efek

sampingnya. Edisi ke-6. Jakarta : PT Elex Media Komputindo;2007.h.23

4. Rastogi SC. Cell and molecular biology. Edisi ke-2. New Delhi: New Age International

Publisher;2003.

5. Karp G. Cell and molecular biology. Concepts and experiments. Edisi ke-7. John Wiley

and Sons Incoporated;2013.

6. Karp G. Cell biology. Edisi ke-6. International student version;2010.

7. Sloane E.Anatomi dan fisiologi untuk pemulaJakarta:EGC;2004.

8. Struktur dan fungsi bagian-bagian sel. Diunduh dari

http://www.lengkapbiologi.org/2012/10/struktur-dan-fungsi-bagian-bagian-sel.html

9. Kimball JW, Sugiri N, Tjitrosomo SS. Biologi jilid 1. Edisi ke-5. Jakarta: Erlangga;

1987.

10. Alberts B, Bray D, Hopkin K, Johnson A, Lewis J, Raff M, etc. Essential cell biology.

Garland Science; 2013.

11. Holtzman N. Cells and organelles. New York, 1970.

12. Dyson RD. Essentials of cell biology. London: Allyn and Balcon, Inc, 1975.

13. Scwartz MW. Pedoman klinis pediatri. Jakarta: EGC, 2004.

14. Fausto MKA. Buku saku dasar patologi penyakit. Jakarta: EGC; 2006.

15. Mitchell RN. Buku saku dasar patologis penyakit.Edisi 7.Jakarta:EGC;2009.