plc

29
Pengertian PLC Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam Definisi Programmable Logic Controller menurut Capiel (1982) adalah : sistem elektronik yang beroperasi secara dijital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi- instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O digital maupun analog. Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut : 1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya. 2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya. 3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan. PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial dalam suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian komputer secara khusus. PLC ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah dimasukkan. Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat dibagi secara umum dan secara khusus. Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut: 1. Sekuensial Control. PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat. 2. Monitoring Plant. PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil

Transcript of plc

Page 1: plc

Pengertian PLC

Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah digunakan (user

friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka

ragam

Definisi Programmable Logic Controller menurut Capiel (1982) adalah : sistem elektronik yang

beroperasi secara dijital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini

menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-

instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan,

pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O

digital maupun analog.

Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :

1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program yang

telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.

2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic (ALU),

yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi,

negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.

3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga

menghasilkan output yang diinginkan.

PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial dalam suatu sistem

kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang

yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian komputer secara khusus. PLC ini

memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang

telah dibuat dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan

sudah dimasukkan.

Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat dibagi secara umum dan

secara khusus.

Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:

1. Sekuensial Control. PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk

keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua

step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.

2. Monitoring Plant. PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya

temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan

dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan

tersebut pada operator.

3. Shutdown System

Page 2: plc

Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang dikendalikan lalu

melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan tersebut sesuai dengan

program yang tersimpan dalam memori lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan

aktuator atau peralatan lainnya.

(Sumber : http://juare97.wordpress.com )

Peralatan yang Berhubungan dengan PLC

Peralatan Analog

Contoh dari peralatan analog baik input maupun output adalah sebagai berikut :

INPUT

Flow transmitters

Pressure transmitters

Temperature transmitters

Position transmitters

Level transmitters

OUTPUT

Electric motor drives

Analog meters

Chart data recorders

Process controllers

Variable speed drives

 Peralatan Digital

Contoh dari peralatan digital baik input maupun output adalah sebagai berikut :

INPUT

Selector Switch

Temperature Switch

Flow Switch

Level Switch

Pushbutton

Motor starter contacts

Page 3: plc

Limit Switch

Pressure Switch

Relay Contact

OUTPUT

Annunciator

Alarm light

Electric fan

Indicating light

Electric valve

Alarm horn

Selenoid valve

Motor starters

Peralatan Analog

Contoh dari peralatan analog baik input maupun output adalah sebagai berikut :

INPUT

Flow transmitters

Pressure transmitters

Temperature transmitters

Position transmitters

Level transmitters

OUTPUT

Electric motor drives

Analog meters

Chart data recorders

Process controllers

Variable speed drives

 

Page 4: plc

Peralatan Digital

Contoh dari peralatan digital baik input maupun output adalah sebagai berikut :

INPUT

Selector Switch

Temperature Switch

Flow Switch

Level Switch

Pushbutton

Motor starter contacts

Limit Switch

Pressure Switch

Relay Contact

OUTPUT

Annunciator

Alarm light

Electric fan

Indicating light

Electric valve

Alarm horn

Selenoid valve

·     Motor starters

Merek dan Type PLC

Saat ini banyak merek serta type PLC yang dipakai di industri. Masing masing PLC memiliki

kelebihan dan kekurangan tersendiri. Tinggal pilih saja bedasarkan kebutuhan serta tebal

kantong anda. Berikut beberapa merek serta type PLC yang banyak dipakai di industri :

1.    Allen Bradley

Jenis Type PLC Gambar

Page 5: plc

Logix-5 Family PLC-5

 

Logix-500 Family SLC-500

 

  Micrologix

 

Logix-5000 Family ControlLogix

 

  CompactLogix

 

  FlexLogix

 

2.    Siemens

Jenis Type PLC Gambar

Micro PLC S7-200

 

  S7-1200

 

Page 6: plc

Modular PLC S5-115U

 

  S7-300

 

  S7-400

 

     

3.    Omron

Jenis Type PLC Gambar

Micro PLC CPM1A

 

  CP1E

 

  CP1L

 

Basic PLC CJ1M

 

  CQM1H

 

Page 8: plc

Compact PLC MELSEC FX3UC

 

  MELSEC FX3G  

  MELSEC FX1N  

  MELSEC FX1S  

Modular PLC Q-Series Q00UJCPU  

Process Control Q12PHCPU  

     

Selain merek dan tipe PLC yang telah disebutkan diatas, masih banyak lahi merek dan tipe PLC

lainnya seperti GE Fanuc, NAIS, dsb.

Bahasa Pemrograman PLC

Berdasarkan Standart Internasional IEC-61131-3, bahasa pemrograman PLC ada 5 macam yaitu

:

1. Ladder Diagram (LD)

2. Function Block Diagram (FBD)

3. Sequential Function Chart (SFC)

4. Structure Text (ST)

5. Instruction List (IL)

Tidak semua PLC support kelima bahasa pemrograman diatas. Ada yang hanya support LD

saja, ada juga yang support LD, FBD,SFC,ST tergantung dari PLC yang kita pakai.

Berikut bahasa pemrograman yang digunakan oleh beberapa merek PLC :

Allen bradley PLC-5 & SLC-500  : Ladder Diagram (LD)

Allen bradley Logix 5000 family  : Ladder Diagram (LD), Function Block Diagram (FBD),

Sequential Function Chart (SFC), Structure Text (ST)

Page 9: plc

Omron CX-Programmer V8.1 : Ladder Diagram (LD), Function Block Diagram (FBD),

Sequential Function Chart (SFC)

Schneider : Ladder Diagram (LD), Function Block Diagram (FBD), Sequential Function

Chart (SFC)

Siemens :  Ladder Diagram (LD), Function Block Diagram (FBD), Sequential Function

Chart (SFC), Instruction List (IL)

Tutorial Allen Bradley Bagian.1 : Dasar RSLogix5000 for   ControlLogix

membahas tentang pengertian dasar dari RSLogix5000 yang merupakan software untuk

memprogram ControlLogix compactlogix,flexlogix.  Bahasa pemrograman yang dibahas dalam

artikel ini adalah ladder logic. Ada tiga elemen dasar organisasi yang terkait dengan ladder logic:

Rungs

Instructions

Branches

RUNG

Ladder logic instructions ditulis pada sebuah rungs. Selama program scan, prosesor scan dari

kiri ke kanan, satu persatu ladder dari atas kebawah.

Point Kunci tentang Rung:

Rungs discan dari 0 sampai nomer rung tertinggi (atas ke bawah).

Rungs dibaca dari kiri ke kanan.

Ladder baru akan diberi nomer secara otomatis sesuai dengan dimana ladder tersebut

ditempatkan dalam logic ladder file.

Rung terakhir dalam sebuah ladder logic file secara otomatis berisi sebuah END

instruction.

INSTRUCTION

Ladder logic Instruction dibagi menjadi 2 bagian:

Input instructions:

Page 10: plc

Ditampilkan pada sisi kiri ladder

Cek, perbandingan, atau kondisi spesifik

Output instructions:

Ditampilkan pada sisi kanan

Melakukan sesuatu action.

Point Kunci tentang instructions:

Input instructions ditampilkan pada sisi kiri rung sedangkan output instructions selalu

ditampilkan pada sisi kanan rung.

Sebuah rung tidak membutuhkan input instructions apapun, tetapi harus berisi minimal

satu output instruction.

BRANCHES

Branches digunakan dalam ladder logic untuk membuat paths yang berbeda yang secara

langsung membaca keadaan inputs and outputs.

Bit instructions

Bit instructions adalah intruksi ladder logic instructions yang mengekskusi atau merubah sebuah

sigle bit dari data table files. Berikut tiga tipe bit instructions:

Conditional input instructions

Non-retentive output instructions

Retentive bit output instructions

Continue …….

Tutorial RSLogix 500 (1) – Instruksi Compare /   Perbandingan

Instruksi Compare

Instruksi Compare: instruksi input yang menguji hubungan antara dua nilai dari dua sumber yang

berbeda.

Sebuah compare instruction secara khusus menguji sumber-sumber berikut:

• Source A: sebuah word address.

• Source B: word address yang lain atau konstanta.

Berikut compare instructions yang tersedia:

Page 11: plc

Ketika perbandingan secara logic adalah true, rung akan true dan output akan diset 1.

Instruksi EQU

EQU (Equal): sebuah instruksi input yang mengetest apakah kedua nilai user-specified itu

adalah sama.

Bila nilai adalah equal, berarti instruksi secara logic adalah true. Bila dua nilai tidak sama, berarti

instruksi secara logic adalah false.

Instruksi NEQ

NEQ (Not Equal): sebuah instruksi input yang mengetest apakah dua nilai user-specified tidak

sama.

Bila Source A and Source B tidak sama, maka instruksi secara logic adalah true. Bila dua nilai

sama, instruksi secara logic adalah false.

Instruksi LES

LES (Less Than): sebuah kondisi instruksi input yang mengetest apakah suatu nilai kurang dari

nilai yang kedua.

Bila nilai Source A kurang dari nilai dari Source B, instruksi secara logic adalah true. Bila nilai

pada Source A lebih besar atau sama dengan nilai pada Source B, instruksi secara logic adalah

false.

Instruksi LEQ

LEQ (Less Than or Equal): sebuah kondisi instruksi input yang mengetest apakah suatu nilai

kurang dari atau sama dengan nilai yang kedua.

Bila nilai pada Source A kurang dari atau sama dengan nilai pada Source B, instruksi secara

logic adalah true. Bila nilai pada Source A lebih besar dari nilai pada Source B, instruksi secara

logic adalah false.

Page 12: plc

Instruksi GRT

GRT (Greater Than): sebuah instruksi input yang mengetest apakah suatu nilai lebih besar

daripada nilai yang kedua.

Bila nilai Source A lebih besar nilai dari Source B, instruksi secara logic adalah true. Bila nilai

pada Source A lebih kecil dengan nilai pada Source B, instruksi secara logic adalah false.

Instruksi GEQ

GEQ (Greater Than or Equal): An input instruction that tests whether one value is greater than or

equal to a second value.

Bila nilai yang disimpan pada Source A lebih besar atau sama dengan nilai yang disimpan pada

Source B, maka rung menjadi true. Bila nilai pada Source A kurang dari nilai dari Source B,

instruksi secara logic adalah false.

Instruksi LIM

LIM (Limit Test): sebuah instruksi input yang menguji apakah sebuah nilai diantara atau diluar

limit yang terdefinisi.

Untuk lebih memahami, masing-masing instruksi diatas, marilah kita lihat contoh-contoh

dibawah.

Untuk lebih memahami, masing-masing instruksi diatas, marilah kita lihat contoh-contoh

dibawah.

Contoh: Instruksi  LEQ

Gambar berikut menunjukkan contoh instruksi LEQ. Dalam contoh ini, perhatikan kondisi berikut:

•       Ketika nilai dalam N11:0 kurang dari atau sama dengan N11:40, output O:003/4 akan

energized.

•       Ketika nilai dalam N11:0 lebih besar dari nilai dalam N11:40, rung adalah false.

Contoh: Instruksi  GRT

Gambar berikut menunjukkan contoh instruksi GRT. Dalam contoh ini, perhatikan kondisi berikut:

•       Ketika nilai dalam N11:0 lebih besar dari nilai dalam N11:40, O:003/5 akan energized.

Page 13: plc

•       Ketika nilai dalam N11:0 kurang dari atau sama dengan nilai dalam N11:40, rung adalah

false.

Contoh: Instruksi  GEQ

Gambar berikut menunjukkan contoh instruksi GEQ. Dalam contoh ini, perhatikan kondisi

berikut:

•       Ketika nilai dalam N11:0 lebih besar atau sama dengan nilai dalam N11:40, O:003/6 akan

energized.

•       Ketika nilai dalam N11:0 kurang dari nilai dalam N11:40, rung adalah false.

Contoh Instruksi Counter RSLogix 5000

Pada contoh ini, untuk menjalankan mtr_1 anda harus menekan tombol start_1. Untuk mendeteksi box yang lewat, kami wakili dengan tag sensor. Jika box melewati sensor, maka sensor akan aktif. Jumlah box yang terdeteksi oleh sensor akan tercatat pada Accum dari counter. Jika nilai accum sudah sama dengan nilai preset, maka output counter akan aktif (bit DN akan aktif). Output ini kemudian kita gunakan untuk menjalankan mtr_2. Kemudian untuk mereset counter kita gunakan sensor2. Jika sensor2 aktif maka counter akan reset ke 0.

Page 14: plc

Semoga penjelasan singkat diatas dapat menambah wawasan anda. Demikian sedikit ilmu yang bisa saya bagi, semoga bermanfaat.

Tutorial Omron Bagian.1 : Cara Upload, Download, dan Online Edit Program PLC Omron

1. Upload Program dari PLC

Suatu program dapat di-upload dari PLC yang saat ini terhubung ke dalam proyek yang terbuka.

Gunakan prosedur berikut untuk mentransfer program dari PLC.

1. Pilih objek PLC di area kerja project.

2. Pilih tombol Work On-line  dari toolbar. Sebuah pesan konfirmasi

ditampilkan, pilih Yes untuk dapat terhubung ke PLC.

3. Pilih tombol Transfer  dari PLC dari toolbar. Sebuah dialog peringatan

ditampilkan menunjukkan bahwa program saat ini dalam proyek ini ditimpa.

4. Dialog Uploading menunjukkan keberhasilan (atau tidak) dari operasi transfer.

Setiap kesalahan ditulis ke Error Log. Pilih tombol OK untuk menyelesaikan

operasi.

Cara lain untu upload program dari PLC adalah sbb :

Pilih menu PLC – Transfer – From PLC

2. Download Program ke PLC

Program dapat didownload ke PLC dari proyek ketika PLC dalam mode Program. Jika PLC

belum dalam mode ini, CX-Programmer perubahan mode secara otomatis.

Gunakan prosedur berikut untuk mentransfer program dari PLC.

1. Pilih objek PLC di area kerja project.

2. Pilih tombol Work On-line  dari toolbar. Sebuah pesan konfirmasi

ditampilkan, pilih Yes untuk dapat terhubung ke PLC.

3. Pilih tombol Transfer  ke PLC dari toolbar.

4. Pilih tombol OK untuk menyelesaikan operasi.Simak

Cara lain untu download program ke PLC adalah sbb :

Pilih menu PLC – Transfer – To PLC

3. Online Edit

Page 15: plc

Setelah program telah dibuat dan project dan pengaturan PLC memadai, maka PLC dapat

dihubungkan untuk memungkinkan operasi on-line akan dilakukan. Online editing tidak mungkin

dalam modus Run.

Gunakan prosedur berikut untuk melakukan edit online.

Pilih objek PLC di area kerja project.

1. Pilih tombol Work On-line  dari toolbar. Sebuah pesan konfirmasi

ditampilkan, pilih Yes untuk dapat terhubung ke PLC.

2. Pilih tombol On-line Edit Rungs  dari toolbar.

3. Warna dari background rung akan diedit berubah yang menunjukkan bahwa area

tersebut sekarang bias diedit.

Setelah normal edit selesai, pilih tombol Send On-line Edit Changes  dari toolbar. Jika perubahan

tersebut berhasil, daerah yang diedit pada ladder program kembali ke read-only.

Untuk melakukan pembatalan online edit, pilih Cancel On-line Edit Changes  dari toolbar.

Tutorial Allen Bradley Bagian.2 : Uploading, Downloading, and Going Online to a Logix5000 Controller

Upload: Transfer a copy of a project file from a controller to a computer over a network:

Note :

Uploading transfers the file in the controller into the temporary memory (RAM) of the computer.

To create a permanent copy, the file must be saved to the hard drive of the computer.

Standard documentation, such as rung comments and operand descriptions, is not uploaded. To

access this type of documentation, a matching file must be found in the computer. This does not

apply to structured text comments.

Download: Transfer a copy of a project file from a computer to a controller over a network:

Note :

A controller can only contain one project file at a time. Downloading overwrites the current  roject

file in the controller.

When you download a project file into a controller, all information except standard documentation

is loaded into the controller:

Online: Viewing or editing a project file that is active in the controller:

Page 16: plc

Offline: Viewing or editing a copy of a project file that is in the computer only.

Communications Path

A communications path is required to upload, download, or go online.

Organization Overview

A project is organized using these components:

• Task: A mechanism for scheduling and executing programs.

• Program: A group of related routines and data.

• Routine: A section of code (ladder logic, function block diagram, sequential function chart,

structured text) written and executed as a group.

Interpreting a Task

Task: A mechanism for scheduling and executing programs:

Continuous Task

A continuous task is a task that runs at all times unless it is interrupted by another task:

• By default, a continuous task has the lowest priority of any tasks.

• When executing, all programs assigned to that task are scanned once from top to bottom.

• Upon completion of a single execution scan, a physical output update is triggered and the scan

starts again:

Periodic Task

A periodic task is executed at a fixed interval:

• Each task is assigned an execution rate.

• Each task is assigned a priority level. When initiated, a periodic

task will interrupt any lower priority task (other periodic, continuous, or event tasks).

• Once triggered, all programs assigned to the periodic task are executed or scanned once from

top to bottom.

• After this single scan, control is returned to the task that was interrupted.

Event Task

An event task is a task that performs a certain function only when triggered by a specified event:

• Each task is assigned a trigger.

• Each task is assigned a priority level. When triggered, the event task interrupts any lower

priority tasks (other event, continuous, or periodic tasks).

Page 17: plc

• Once initiated, all programs assigned to the event task are executed or scanned once from top

to bottom.

• Upon completion, control returns to the task that was interrupted, at the point in which it was

interrupted:

Inhibited Task

The following icon in the Controller Organizer indicates that the task has been prevented from

executing by a user option or instruction:

Interpreting a Program

Program: A group of related routines and data. Each program contains:

• Its own program-scoped tags collection

• Routines of executable code

A program has the following characteristics:

• Up to 32 programs can be supported per task.

• Programs within a task execute in sequence from first scheduled to last scheduled.

Program-Scoped Tags

Program-scoped tags contain data that is used exclusively by the routines within an individual

program:

• Can have the same name in more than one program

• Allows programming code to be copied and reused

Program Schedule

Programs can be scheduled in specific tasks or left unscheduled. Programs that are

“unscheduled” do not execute:

• Original equipment manufacturers may create one project and then schedule or unschedule a

program depending on the equipment’s required functionality.

• Maintenance or field service technicians may create troubleshooting programs that are left

unscheduled until needed to test a project.

Interpreting a Routine

A routine is a section of code written and executed as a group.

A routine can be assigned as one of the following types:

• Main Routine: A routine that executes automatically when the controller triggers the associated

task and program:

Page 18: plc

– Can be of any type

– Is marked with a 1 in the Controller Organizer

• Subroutine: A routine that is called by another routine:

– Is called by a JSR (Jump to Subroutine) instruction in the main routine or another subroutine

(conditioned or unconditioned)

– Returns to the other routine when complete or if a condition is met

• Fault Routine: A routine that is configured to execute when the controller finds an instruction-

execution fault within any routines in the associated program:

– Is marked with a yellow triangle in the Controller Organizer The main routine is always listed

first, followed by a fault routine (if any), and then all subroutines in alphabetical order:

Tutorial Allen Bradley Bagian.4 : Menghubungkan RSLogix 5000 – RSLinx – RSLogix Emulate 5000

Artikel berikut akan menuntun anda bagaimana menghubungkan sebuah program RSLogix 5000

dengan RSLinx dan RSLogix Emulate 5000. jika kita bisa menghubungkannya, maka kita akan

bisa melakukan simulasi dengan mudah. Untuk bisa menghubungkannya, kita perlu melakukan

konfigurasi di RSLogix Emulate 5000, RSLinx, dan program RSLogix 5000

Konfigurasi RSLogix Emulate 5000 :

1. Open RSEmulate 5000

2. Klik kanan salah satu slot di RS Emulate5000 kemudian klik create, maka akan muncul menu

select module.

3. Pilih RSLogix Emulate 5000 controller, lalu klik OK. Akan muncul menu general. Klik next jika

tidak ingin mengubah ukuran memory dan version lalu klik finish.

4. Pada slot yang anda pilih tadi sekarang sudah ada modul RSLogix Emulate 5000 controller.

Konfigurasi RS Linx :

1. Open RSLinx

2. Pada menu communication pilih configure driver, maka akan muncul menu configure driver.

3. Pada bagian available driver type, pilih virtual backplane lalu klik add new lalu klik OK.

4. Tutup menu configure driver dengan cara klik close button.

Konfigurasi RSLogix 5000:

1. Open program RSLogix 5000 yang telah anda buat.

Page 19: plc

2. Pastikan controller yang kita pakai di RSLogix 5000 sudah menggunakan RSLogix Emulate

5000 controller dan slot numbernya sudah sesuai dengan yang kita buat di RSEmulate 5000.

3. Jika controller belum sesuai, kita bias menggantinya dengan cara klik kanan lalu pilih

properties. Pilih change controller dan cari Emulator RSLogix Emulate 5000 controller, isi slot

number dengan benar.

4. Untuk download program ke controller, pilih menu communication lalu pilih Who Active, maka

akan muncul menu Who Active.

5. Pada menu tersebut pilih controller yang telah kita buat di RS Emulate 5000 yaitu di AB_VBP-

1 1789-A17/A Virtual chasis lalu pilih slot dimana kita buat controller tadi.

6. Klik tombol download pada sisi kanan menu. Tunggu sampai proses download selesai.

7. Jika berhasil maka kita sekarang sudah bias menghubungkan antara RSLogix 5000 – RSLinx

– RSLogix Emulate 5000.

Semoga artikel ini bermanfaat, jika ada pertanyaan silahkan hubungi kami.

Project Allen Bradley Bagian.3 : Simulasi Level Control

PROJECT 2 – Level Control

Pada project berikut, kita akan membuat simulasi level control. Dalam simulasi ini kita akan

menggunakan 2 valve, 1 motor dan 1 sensor level. Secara detail dapat dilihat pada gambar level

control berikut:

Urutan proses jalannya simulasi level control dijelaskan sebagai berikut :

1. Ketika button start aktif, valve_1 open delay 3 detik kemudian pump_1 running.

2. Jika valve_1 open dan pump_1 running LT_1 bertambah 2 lt per detik.

3. Jika LT_1 >= 90 lt maka Pump_1 stop delay 3 detik kemudian valve_1 close.

4. Jika LT_1 > 70 lt maka valve_2 open.

Page 20: plc

5. Jika valve_2 open maka LT_1 berkurang 3 lt tiap detik.

6. Jika LT_1 < 20 lt, maka valve_2 close.

Untuk membuat program simulasi level control diatas dengan program RSLogix5000 anda

memerlukan intruksi-intruksi sebagai berikut:

Baisc Instruction : XIC, XIO, OTL, dan OTU

Timer Instruction : Timer On Delay TON

Math Instruction : ADD

Compare Instruction : GRT, GEQ, LES

Ladder program untuk simulasi level control diatas dapat dilihat pada gambar berikut:

Page 21: plc

Gambar :ladder_level control

Semoga program simulasi level control ini berguna bagi anda yang baru belajar PLC. Semoga

bermanfaan amien 3x.

 

Program PLC Start – Stop motor

Kali ini kita akan membuat program PLC sederhana yaitu program start-stop motor dengan

PLC Allen Bradley Micrologix 1000. Sebelumnya akan kami jelaskan control narrative dari

program start-stop motor tersebut :

Page 22: plc

Motor akan running jika Tombol Start aktif dan Tombol Stop tidak aktif. Motor akan mati jika

Tombol Stop aktif atau Motor Overload alarm aktif. Jika motor running lampu indikator untuk

motor running status akan ON.

Berikut contoh ladder logic untuk control narrative diatas.

Ladder yang saya buat diatas masih sangat sederhana, anda bisa menambahkan time delay

untuk start atau stop commandnya atau menambahkan alarm serta permissive start yang

lain. Anda bisa mengembangkan sendiri sesuai dengan operasional yang anda kehendaki.

Project Allen Bradley Bagian.2 : Program Simulasi Lampu Lalu lintas Menggunakan RS Logix 5000

Dalam artikel berikut ini, kita akan membuat sebuah program simulasi lampu lalu lintas

menggunakan RS Logix 5000. dalam simulasi ini lampu merah berada pada pertigaan.

Disini ada 3 buah lampu merah.

Proses simulasi :

• Lampu HIJAU1, MERAH2, MERAH3 menyala dalam waktu 10 s.

• Lampu KUNING1, KUNING2 menyala dalam waktu 5 s, lampu HIJAU1, MERAH2 mati.

• Lampu KUNING1, KUNING2 mati, lampu MERAH1, HIJAU2 menyala.

• Lampu HIJAU2, MERAH3, MERAH1 menyala dalam waktu 10 s.

• Lampu KUNING2, KUNING3 menyala dalam waktu 5 s, lampu HIJAU2, MERAH3 mati.

• Lampu KUNING2, KUNING3 mati, lampu MERAH2, HIJAU3 menyala.

• Lampu HIJAU3, MERAH1, MERAH2 menyala dalam waktu 10 s.

Page 23: plc

• Lampu KUNING3, KUNING1 menyala dalam waktu 5 s, lampu HIJAU2, MERAH1 mati.

• Lampu KUNING3, KUNING1 mati, lampu MERAH3, HIJAU1 menyala.

Untuk membuat program simulasi PLC tersebut, ikuti langkah-langkah berikut :

1. Buka program RS Logix 5000, kemudian buat project baru dengan nama LATIHAN.

2. Buat tagname di controller tag dengan nama sebagai berikut :

• MERAH1 (Data type : BOOL)

• KUNING1 (Data type : BOOL)

• HIJAU1 (Data type : BOOL)

• MERAH2 (Data type : BOOL)

• KUNING2 (Data type : BOOL)

• HIJAU2 (Data type : BOOL)

• MERAH3 (Data type : BOOL)

• KUNING3 (Data type : BOOL)

• HIJAU3 (Data type : BOOL)

• TIMER1 (Data type : TIMER)

• TIMER2 (Data type : TIMER)

• TIMER3 (Data type : TIMER)

• KUNING1_TMR (Data type : TIMER)

• KUNING2_TMR (Data type : TIMER)

• KUNING3_TMR (Data type : TIMER)

• START_BUTTON (Data type : BOOL)

• STOP (Data type : BOOL)

3. Buka main routine dan buat ladder logic seperti gambar berikut:

Page 24: plc

Tips dalam melakukan temporary bypass ladder logic

Sebagai orang maintenance kadang kita menghadapi situasi dimana sebuah mesin tidak

boleh shutdown sedangkan kita harus melakukan maintenance pada peralatan yang dapat

mengakibatkan mesin tersebut shutdown jika alat tersebut kita lepas. Jika kita menghadapi

situasi seperti ini sebaiknya kita cek dulu apakah logicnya merupakan voter logic 2oo3 (2 out

of 3) atau tidak. Jika logicnya 2oo3 maka kita tidak perlu melakukan bypass, namun jika

tidak maka kita perlu melakukan bypass terlebih dahulu sebelum melakukan maintenance.

Untuk melakukan temporary bypass ada beberapa tips yang mungkin bisa bermanfaat bagi

anda. Contoh yang saya buat ini menggunakan RSLogix 5000. Berikut beberapa tips dalam

melakukan temporary bypass ladder logic :

1. Gunakan bit khusus untuk temporary bypass ON, hindari penggunan blank branch.

Keuntungan jika kita menggunakan bit khusus untuk temporary bypass (misal:

zz_temporary_bypass_on) adalah bit tersebut bisa kita searching/cross reference jika kita

lupa lokasi logic yang kita bypass, sedangkan blank branch tidak bisa kita searching/cross

reference sehingga menylitkan jika kita lupa lokasi logicnya.

2. Gunakan bit khusus untuk temporary bypass OFF, hindari penggunan intruksi AFI (always

false instruction). Keuntungan jika kita menggunakan bit khusus untuk temporary bypass

(misal: zz_temporary_bypass_off) adalah bit tersebut bisa kita searching/cross reference jika

kita lupa lokasi logic yang kita bypass, sedangkan intruksi AFI tidak bisa kita searching/cross

reference sehingga menylitkan jika kita lupa lokasi logicnya. Intruksi AFI bisa anda gunakan

untuk permanen bypass.

3. Pastikan bit temporary bypass on selalu pada kondisi on dan temporary bypass off selalu

pada kondisi off. Anda bisa menggunakan intruksi latch untuk membuat bit temporary

bypass on selalu on dan menggunakan instruksi unlatch untuk membuat bit temporary

bypass off selalu dalam kondisi off.

Page 25: plc

4. Buat tag yang mudah untuk dicari di controller/program tag. Gunakan inisial yang memungkinkan tag tersebut berasa di list paling atas atau paling bawah di controller tag. Misalnya anda bisa menggunakan inisial zz_tagname. penggunaan inisial zz akan memudahkan kita untuk mencari tag tersebut karena akan berada pada list paling bawah di controller tag.

Membuat Program PLC Yang Benar dan Efisien

Membuat program PLC yang tidak hanya benar dalam artian dapat berfungsi saat

commissioning efisiensi dari program adalah tantangan tersendiri bagi seorang Programmer

PLC. Sebagai seorang Programmer PLC, kita harus berfikir program yang kita buat tidak

hanya asal jalan, namun juga harus berfikir program kita tersebut mudah dimengerti

Page 26: plc

sehingga memudahkan maintenance dikemudian hari. Selain itu program yang kita buat

juga harus memenuhi standar keselamatan.

Setiap programmer punya cara tersendiri dalam membuat program. Bisa jadi dua

orang programmermenghasilkan dua program yang berseda untuk project yang sama. 

Meskipun keduanya sama yang benar bisa jadi yang satu lebih efisien dari yang lainnya.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk membuat program PLC yang benar dan

efisien.

1.Optimalkan penggunaan memory

Efisiensi penggunaan memory akan mengurangi beban kerja dari controller, semakin sedikit

memory yang yang kita pakai semakin ringan beban controller. Untuk mengurangi jumlah

memory kita harus cermat dalam memilih instruksi/tipe data  yang tepat. Misalnya jika mau

menampilkan angkat 0-100 cukup gunakan tipe data tagname INT (integer) tidak perlu

menggunakan DINT (double integer).

2.Beri deskripsi yang jelas

Pemberian deskripsi yang benar dan jelas akan sangat membantu pada

saat commissioning maupun saat melakukan maintenance. Dengan adanya deskrpsi kita

akan mudah memahami suatu program. Deskripsi bisa ditambahkan selain di tagname juga

bisa ditambahkan di atas Rung.

3.Bagi program menjadi beberapa routine/ladder jika program cukup kompleks

Anda bisa membagi beberapa routine/ladder jika program yang anda buat cukup kompleks.

Misalnya

Routine/ladder  1  :  IO Mapping

Routine/ladder  2  :  Proses

Routine/ladder  3  :  Alarm

dst.

4.Minimalkan Jumlah Rung

Penggunaan rung yang lebih sedikit akan mengurangi scan time dari controller. Semakin

sedikit jumlah Rung anda gunakan untuk program yang sama akan semakin baik.

5.Buat I/O mapping

Untuk memudahkan dalam maintenance, misalnya untuk forcing dll, anda bisa membuat IO

mapping sehingga anda akan lebih mudah dalam mencari sebuah IO.

Page 27: plc

6.Hindari Satu Program Dua Standar

Jika anda mau melakukan modifikasi sebuah program, ikuti saja standar/alur program yang

sudah ada. Jangan membuat standar program sendiri karena itu justru akan

membingungkan bagi rekan anda. Setiap vendor/programmer biasanya punya standar

program sendiri dan sangat tidak diharapkan jika dalam satu program ada dua standar yang

berbeda. Jika hal itu terjadi akan membingungkan orang yang baru saja membaca program

tersebut. Jika memungkinkan gunakan standar yang sama dalam satu pabrik untuk

memudahkan maintenance.