Laporan PLC 3

30
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL Program Silinder 3 Axis (XYZ) 1 Pendahuluan 1.1. Pengertian PLC Secara mendasar PLC adalah suatu peralatan kontrol yang dapat diprogram untuk mengontrol proses atau operasi mesin. Kontrol program dari PLC adalah menganalisa sinyal input kemudian mengatur keadaan output sesuai dengan keinginan pemakai. Keadaan input PLC digunakan dan disimpan didalam memory dimana PLC melakukan instruksi logika yang di program pada keadaan inputnya. Peralatan input dapat berupa sensor photo elektrik, push button pada panel kontrol, limit switch atau peralatan lainnya dimana dapat menghasilkan suatu sinyal yang dapat masuk ke dalam PLC. Peralatan output dapat berupa switch yang menyalakan lampu indikator, relay yang menggerakkan motor atau peralatan lain yang dapat digerakkan oleh sinyal output dari PLC. Selain itu PLC juga menggunakan memory yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi – instruksi yang melaksanakan fungsi–fungsi khusus seperti : logika pewaktuan, sekuensial dan aritmetika yang dapat mengendalikan suatu mesin atau proses melalui modul–modul I/O baik analog maupun digital. 1.2. STRUKTUR DASAR PLC 1.2.1. Central Prosesing Unit ( CPU ) CPU berfungsi untuk mengontrol dan mengawasi semua pengopersian dalam PLC, melaksanakan program yang disimpan didalam memory. Selain itu CPU juga memproses dan menghitung waktu memonitor waktu pelaksanaan perangkat lunak dan menterjemahkan program perantara yang berisi logika dan waktu yang dibutuhkan untuk komunikasi data dengan pemrogram.

description

Laporan PLC 3

Transcript of Laporan PLC 3

Page 1: Laporan PLC 3

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

Program Silinder 3 Axis (XYZ) 1

Pendahuluan1.1. Pengertian PLC

Secara mendasar PLC adalah suatu peralatan kontrol yang dapat diprogram untuk mengontrol proses atau operasi mesin. Kontrol program dari PLC adalah menganalisa sinyal input kemudian mengatur keadaan output sesuai dengan keinginan pemakai. Keadaan input PLC digunakan dan disimpan didalam memory dimana PLC melakukan instruksi logika yang di program pada keadaan inputnya. Peralatan input dapat berupa sensor photo elektrik, push button pada panel kontrol, limit switch atau peralatan lainnya dimana dapat menghasilkan suatu sinyal yang dapat masuk ke dalam PLC. Peralatan output dapat berupa switch yang menyalakan lampu indikator, relay yang menggerakkan motor atau peralatan lain yang dapat digerakkan oleh sinyal output dari PLC.

Selain itu PLC juga menggunakan memory yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi – instruksi yang melaksanakan fungsi–fungsi khusus seperti : logika pewaktuan, sekuensial dan aritmetika yang dapat mengendalikan suatu mesin atau proses melalui modul–modul I/O baik analog maupun digital.

1.2. STRUKTUR DASAR PLC1.2.1. Central Prosesing Unit ( CPU )

CPU berfungsi untuk mengontrol dan mengawasi semua pengopersian dalam PLC, melaksanakan program yang disimpan didalam memory. Selain itu CPU juga memproses dan menghitung waktu memonitor waktu pelaksanaan perangkat lunak dan menterjemahkan program perantara yang berisi logika dan waktu yang dibutuhkan untuk komunikasi data dengan pemrogram.

Page 2: Laporan PLC 3

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

Program Silinder 3 Axis (XYZ) 2

1.2.2. MemoryMemory yang terdapat dalam PLC berfungsi untuk menyimpan program dan

memberikan lokasi – lokasi dimana hasil – hasil perhitungan dapat disimpan didalamnya. PLC menggunakan peralatan memory semi konduktor seperti RAM (Random Acces Memory), ROM (Read Only Memory), dan PROM (Programmable Read Only Memory) RAM mempunyai waktu akses yang cepat dan program – program yang terdapat didalamnya dapat deprogram ulang sesuai dengan keinginan pemakainya. RAM disebut juga sebagai volatile memory, maksudnya program-program yang terdapat mudah hilang jika supply listrik padam. Dengan demikian untuk mengatasi supply listrik yang padam tersebut maka diberi supply cadangan daya listrik berupa baterai yang disimpan pada RAM. Seringkali CMOS RAM dipilih untuk pemakaian power yang rendah. Baterai ini mempunyai jangka waktu kira – kira lima tahun sebelum harus diganti.

1.2.3. Input / OutputSebagaimana PLC yang direncanakan untuk mngontrol sebuahproses atau

operasi mesin, maka peran modul input/output sangatlah penting karena modul ini merupakan suatu perantara antara perangkat kontrol denganCPU. Suatu peralatan yang dihubungkan ke PLC dimana megirimkan suatu sinyal ke PLC dinamakan peralatan input. Sinyal masuk kedalam PLC melalui terminal atau melalui kaki – kaki penghubung pada unit. Tempat dimana sinyal memasuki PLC dinamakan input poin, Input poin ini memberikan suatu lokasi didalam memory dimana mewakili keadaannya, lokasi memori ini dinamakan input bit. Ada juga output bit di dalam memori dimana diberikan oleh output poin pada unit, sinyal output dikirim ke peralatan output.Setiap input/output memiliki alamat dan nomor urutan khusus yang digunakan selama membuat program untuk memonitor satu persatu aktivitas input danoutput didalam program. Indikasi urutan status dari input output ditandai Light Emiting Diode (LED) pada PLC atau modul input/output, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pengecekan proses pengoperasian input/output dari PLC itu sendiri.

1.2.4. Power SupplyPLC tidak akan beroperasi bila tidak ada supply daya listrik. Power supply

merubah tegangan input menjadi tegangan listrik yang dibutuhkan oleh PLC. Dengan kata lain sebuah suplai daya listrik mengkonversikan suplai daya PLN (220V) ke daya yang dibutuhkan CPU atau modul input/output.

Page 3: Laporan PLC 3

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

Program Silinder 3 Axis (XYZ) 3

Isi Deskripsi

Terdapat sebuah mesin pemindah benda kerja 3 silinder dengan pergerakan sesuai sumbu X, Y dan Z. Mesin tersebut bisa dijalankan secara otomatis ataupun manual. Saat mesin bekerja otomatis, lampu hijau menyala. Saaat mesin bekerja secara manual, maka lampu kuning menyala. Saat tombol emergensi ditekan, lampu merah akan menyala berkedip selama 3 kali dan program berhenti serta semua tombol tidak berfungsi kecuali tombol reset. Untuk mematikan tombol emergensi digunakan tombol reset, dan untuk menormalkan kembali posisi silinder digunakan tombol Return.

Tabel I/O

Input Output 0.00 Emergency 0.10 Vacuum On 2.00 X Mundur 3.02 Merah 0.01 Reset 1.00 X0.LS 2.01 X Maju0.02 Return 1.01 X1.LS 2.02 Y Maju 0.03 Selector 1.02 Y1.LS 2.03 Y Mundur0.05 Vacuum Off 1.03 Y0.LS 2.04 Z Down0.06 Z Up 1.04 Z0.LS 2.07 Z Up0.07 Z Down 1.05 Z1.LS 2.09 Vacuum On0.08 Stop 3.00 Hijau 0.09 Control On 3.01 Kuning

Time Chart

Silinder X

Silinder Y

Silinder Z

Vaccum

Page 4: Laporan PLC 3

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

Program Silinder 3 Axis (XYZ) 4

Analisa

Rung 0

Analisa :Rung 0 berfungsi untuk mengaktifkan instruksi interlocking. Fungsi interlocking akan berfungsi jika P_On aktif dan tombol emergensi tidak aktif.

Rung 1

Analisa :Rung 1 berfungsi mengaktifkan relay latching untuk selektor manual. Selektor manual akan aktif jika Control_on aktif dan selektor pada posisi manual. Latching akan berhenti jika tombol emergensi atau tombol stop ditekan.

Page 5: Laporan PLC 3

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

Program Silinder 3 Axis (XYZ) 5

Rung 2

Analisa :Rung 2 berfungsi mengaktifkan lampu hijau pada tower sign. Lampu hijau akan aktif jika selektor pada posisi otom.

Rung 3

Analisa :Rung 3 berfungsi mengaktifkan mode otomatis. Mode otomatis akan berjalan saat Control_on ditekan dan selektor pada posisi otomatis, dan mode otomatis akan mati jika tombol stop ditekan.

Rung 4

Analisa :Rung 4 berfungsi untuk mengaktifkan lampu kuning pada tower sign. Lampu kunning akan aktif apabila mode manual diaktifkan dan akan mati saat mode otomatis diaktifkan.

Page 6: Laporan PLC 3

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

Program Silinder 3 Axis (XYZ) 6

Rung 5

Page 7: Laporan PLC 3

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

Program Silinder 3 Axis (XYZ) 7

Page 8: Laporan PLC 3

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

Program Silinder 3 Axis (XYZ) 8

Page 9: Laporan PLC 3

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

Program Silinder 3 Axis (XYZ) 9

Page 10: Laporan PLC 3

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

Program Silinder 3 Axis (XYZ) 10

Analisa :Rung 5 berfungsi untuk mengaktifkan instruksi binary increment. Binary increment akan aktif saat mode otomatis. Prinsip kerja binary increment seperti shift register, yaitu akan bertambah atau menggeser program. Sehingga alamat program yang diproses akan selalu bertambah 1 bilangan setiap binary increment aktif. Binary increment memiliki instruksi yang berfungsi seperti kontaktor. Rung 6

Analisa :Rung 6 berfungsi untuk mengaktifkan instruksi Move. Instruksi Move merupakan instruksi yang dipakai untuk mengulang siklus binary increment. Instruksi Move biasanya diaktifkan oleh program terakhir dalam binary increment. Alamat yang tertera pada Move adalah alamat program yang akan difungsikan saat instruksi Move aktif

Page 11: Laporan PLC 3

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

Program Silinder 3 Axis (XYZ) 11

Rung 7

Analisa :Rung 7 berfungsi untuk mengaktifkan silinder Z_down. Silinder Z akan turun jika program dengan alamat 1, 5, 9, 14, 19 atau 23 aktif. Saat mode manual, silinder Z akan turun jika sensor Vakum_off, mode manual dan sensor Y0 aktif secara bersamaan.

Page 12: Laporan PLC 3

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

Program Silinder 3 Axis (XYZ) 12

Rung 8

Analisa :Rung 8 berfungsi mengaktifkan relay latching untuk alat vakum (Vacum_on). Vacum_on akan aktif jika alamat 2, 10, atau 20 aktif. Saat mode manual, Vacum_on akan aktif jika Control_on dan mode manual serta sensor Y0 aktif secara bersamaan. Vacum_on akan mati jika alamat 6, 15 atau 24 aktif. Saat mode manual, Vacum_on akan mati jika sensor Y0 dan mode manual serta Vacum_on aktif secara bersamaan.

Page 13: Laporan PLC 3

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

Program Silinder 3 Axis (XYZ) 13

Rung 9

Page 14: Laporan PLC 3

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

Program Silinder 3 Axis (XYZ) 14

Analisa :Rung 9 berfungsi untuk menaikan silinder Z. Silinder Z akan naik jika program dengan alamat 3, 7, 11, 16, 21 atau 25 aktif. Saat mode manual silinder Z akan naik jika mode manual, sensor Z_down dan jamil aktif secara bersamaan atau tombol Return ditekan

Rung 10

Analisa :Rung 10 berfungsi untuk mengaktifkan silinder X maju. Silinder X akan maju jika program dengan alamat 4 atau 13 aktif. Saat mode manual silinder X akan maju jika mode manual, Vacum_on dan Vakum_off aktif secara bersamaan.

Rung 11

Analisa :Rung 11 berfungsi untuk mengaktifkan silinder X mundur. Silinder X akan mundur jika program dengan alamat 8 atau 17 aktif. Saat mode manual, silinder X akan mundur apabila mode manual, Vacum_on dan jamil aktif secara bersamaan atau saat tombol Return ditekan.

Page 15: Laporan PLC 3

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

Program Silinder 3 Axis (XYZ) 15

Rung 12

Analisa : Rung 12 berfungsi untuk mengaktifkan instruksi Move. Instruksi Move akan aktif jika tombol Reset ditekan.

Rung 13

Analisa : Rung 13 berfungsi untuk mengaktifkan silinder Y maju. Silinder Y akan maju jika program dengan alamat 12 atau 22 aktif. Saat mode manual, silinder Y akan maju jika mode manual, Control_on dan Vakum_off aktif secara bersamaan.

Page 16: Laporan PLC 3

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

Program Silinder 3 Axis (XYZ) 16

Rung 14

Analisa :Rung 14 berfungsi untuk mengaktifkan silinder Y mundur. Silinder Y akan mundur jika program dengan alamat 18 atau 26 aktif. Saat mode manual, silinder Y akan mundur jika Control_on, mode manual dan jamil aktif secara bersamaan atau saat tombol Return ditekan.

Rung 15

Analisa :Rung 15 berfungsi untuk mengaktifkan instruksi Interlock Clear. Yaitu fungsi untuk mengakhiri program interlocking.

Rung 16

Analisa :Rung 16 berfungsi untuk mengaktifkan relay latching emergensi. Relay tersebut akan aktif jika tombol emergensi dan selektor pada mode manual aktif. Relay latching akan mati jika tombol reset dan selektor pada mode manual aktif.

Rung 17

Page 17: Laporan PLC 3

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

Program Silinder 3 Axis (XYZ) 17

Analisa :Rung 17 berfungsi untuk mengaktifkan timer. Timer akan aktif jika tombol emergensi ditekan

Rung 18

Analisa : Rung 18 berfungsi untuk mengaktifkan lampu merah pada tower sign. Lampu merah aktif jika mode impuls dan tombol emergensi aktif serta Timer 0 dan tombol Reset dalam keadaan mati.

Rung 19

Analisa :Rung 19 berfungsi untuk mengaktifkan relay latching Return. Relay tersebut akan aktif jika tombol Return ditekan dan tombol emergensi dalam keadaan tidak ditekan. Relay tersebut akan berhenti mengunci jika Control_on dan sensor Z0 dalam keadaan aktif.

Rung 20

Analisa :Rung 20 berfungsi untuk mengaktifkan relay latching Stop. Relay tersebut akan aktif jika tombo stop ditekan, dan akan mati jika Control_on aktif.

Page 18: Laporan PLC 3

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

Program Silinder 3 Axis (XYZ) 18

Human Machine InterfaceHuman machine interface adalah aplikasi antarmuka yang digunakan untuk mengoperasikan mesin pengganti push-Button dan tombol-tombol lainnya. Pada praktikum kali ini, untuk mendesain HMI, mahasiswa menggunakan aplikasi CX Designer. CX Designer adalah aplikasi untuk menghubungkan aplikasi antarmuka ke program PLC CX Programmer. Berikut adalah cara-cara untuk menggunakan CX Designer untuk membuat HMI.

Tampilan awal pada CX Designer

Saat akan membuat file baru, akan diminta untuk mengisi : Model HMI yang digunakan, karena setiap HMI memiliki spesifikasi yang

berbeda. System Version, harus sesuai dengan system version HMI yang digunakan Project Title File Name

Setelah melakukan prosedur diatas, maka akan muncul tampilan seperti berikut:

Page 19: Laporan PLC 3

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

Program Silinder 3 Axis (XYZ) 19

Disamping layar kerja, terdapat menu yang berfungsi untuk menampilkan Tombol, lampu dan fungsi kontrol lainnya.

Untuk tombol, terdapat pengaturan khusus yang memberikan banyak pilihan untuk type dan fungsi pada tombol yang akan dibuat.

Page 20: Laporan PLC 3

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

Program Silinder 3 Axis (XYZ) 20

Yang terpenting adalah, mencantumkan Addres tombol yang sesuai dengan pemasangan pada PLC .

Proses Transfer HMI ke PT

Program yang diprogram pada Cx-Programmer. Dengan cara memilih Tab-Menu PLC dan Pilih Setting.

Page 21: Laporan PLC 3

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

Program Silinder 3 Axis (XYZ) 21

Sedangkan pada Cx-Programmer terdapat setting khusus. Dengan tahapan PLC-Tranfer-Tranfer Setting. Pada Menu box terdapat beberapa jenis pengaturan untuk pengaturannya deperti tapilan gambar dibawah.

Pengaturan Comms. Method ( Komputer) Pengaturan konfigurasi Transfer ( Port )

Page 22: Laporan PLC 3

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

Program Silinder 3 Axis (XYZ) 22

Pengaturan Kecepatan Transfer

Hasil Percobaan

Tampilan HMI dibuat sebaik mungkin, agar lebih memudahkan saat pengontrolan PLANT Tombol pada HMI disesuaikan denga tombol yang ada pada kontrol panel.

Page 23: Laporan PLC 3

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

Program Silinder 3 Axis (XYZ) 23

Saat HMI aktif maka akan terjadi booting, tampilannya akan seperti gambar diatas.

HMI dapat diopreasikan setelah semua proses selesai.

Page 24: Laporan PLC 3

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

Program Silinder 3 Axis (XYZ) 24

Kesimpulan

Dalam pembuatan ladder pada program Cx-Programmer, selain terdapat fungsi atau instruksi konvensional dalam rangkaian kontrol ( penggunaan relay, kontaktor, timer & counter ), terdapat juga instuksi yang khusus. Seperti increament, DifUp, DifDown. Instruksi ini memiliki fungsi yang tidak dimiliki pada komponen kontrol pada umumnya. Pada praktik ini, digunakan instruksi increament yang dianggap lebih memudahkan dalam pembuatan program karena logika yang dibutuhkan tidak terlalu rumit jika dibandingkan dengan cara yang biasa saja ( penggunaan relay & kontaktor ).

Pada program Cx-One selai terdapat Cx-Programmer terdapat juag Cx-Designer yang berfungsi untuk mengatur tampilan HMI yang dihubungkan dengan PLC Omron.Dengan menggunakan HMI, proses pengaturan mesin ( PLANT ) dapat lebih rapi dan mudah saat pengontrolan mesin

Page 25: Laporan PLC 3

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

Program Silinder 3 Axis (XYZ) 25

Penutup