PLASENTA PREVIA.docx

download PLASENTA PREVIA.docx

of 3

description

PLASENTA PREVIA

Transcript of PLASENTA PREVIA.docx

PLASENTA PREVIA

PENDAHULUANPerdarahan pada kehamilan harus selalu dianggap sebagai kelainan yang berbahaya. Perdarahan pada kehamilan muda disebut keguguran atau abortus, sedangkan pada kehamilan tua disebut perdarahan antepartum.

DEFINISIPlasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen-bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir. Pada keadaan normal plasenta terletak di bagian atas uterus.

KLASIFIKASIBelum ada kata sepakat diantara para ahli, terutama mengenai berapa pembukaan jalan lahir. Oleh karena pembagian tidak didasarkan pada keadaan anatomi, melainkan pada keadaan fisiologi yang dapat berubah-ubah, maka klasifikasi akan berubah setiap waktu. Misalnya, pada pembukaan yang masih kecil, seluruh pembukaan ditutupi jaringan plasenta (plasenta previa totalis), namun pada pembukaan yang lebih besar, keadaan ini akan menjadi plasenta previa lateralis.

Menurut de Snoo, berdasarkan pada pembukaan 4-5 cm :1. Plasenta previa sentralis (totalis), bila pada pembukaan 4-5 cm teraba plasenta menutupi seluruh ostium.2. Plasenta previa lateralis, bila pada pembukaan 4-5 cm sebagian pembukaan ditutupi oleh plasenta, dibagi 2 : Plasenta previa lateralis posterior: bila sebagian menutupi ostium bagian belakang Plasenta previa lateralis anterior: bila menutupi ostium depan Plasenta previa marginalis: bila sebagian kecil atau hanya pinggir ostium yang ditutupi plasenta.

Menurut Browne:1. Tingkat I = Lateral plasenta previa:Pinggir bawah plasenta berinsersi sampai ke segmen bawah rahim, namun tidak sampai ke pinggir pembukaan.2. Tingkat 2 = Marginal plasenta previa:Plasenta mencapai pinggir pembukaan (ostium)3. Tingkat 3 = Complete plasenta previaPlasenta menutupi osteum waktu tertutup, dan tidak menutupi bila pembukaan hamper lengkap.4. Tingkat 4 = Central plasenta previaPlasenta menutypi seluruhnya pada pembukaan hamper lengkap.

FREKUENSIPlasenta previa terjadi pada kira-kira 1 di antara 200 persalinan. Di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, antara tahun 1971-1975, terjadi 37 kasus plasenta previa di antara 4781 persalinan yang terdaftar, atau kira-kira 1 di antara 125 persalinan terdaftar.

ETIOLOGIDisamping masih banyak penyebab plasenta previa yang belum diketahui atau belum jelas, bermacam-macam teori dan factor-faktor dikemukakan oleh sebagai etiologinya.Endometrium yang inferiorChorion leave yang persistenKorpus luteum yang bereaksi lambatStrassmann mengatakan bahwa faktor terpenting kurang pada desia yang adalah vaskularisasi yang kurang pada desidua yang menyebabkan atrofi dan peradangan, sedangkan Browne menekankan bahwa faktor terpenting ialah vili khorialis persisten pada desidua kapsularis.Faktor-faktor etiologi :1. Umur dan etiologi Pada primigravida, umur diatas 35 tahun lebih sering daripada umur dibawah 25 tahun Lebih sering pada paritas tinggi dari paritas rendah Di Indonesia, menurut Toha, plasenta previa banyak dijumpai pada umur muda dan paritas kecil; hal ini disebabkan banyak wanita Indonesia menikah pada usia muda dimana endometrium masih belum matang (inferior)2. Hipolplasia endometrium: bila kawin dan hamil pada umur muda3. Endometrium cacat pada bekas persalinan berulang-ulang, bekas operasi kuretase, dan manual plasenta4. Korpus luteum bereaksi lambat, dimana endometrium belum siap menerima hasil konsepsi5. Tumor-tumor, seperti mioma uteri, polip endometrium6. Kadang-kadang malnutrisi.

GAMBARAN KLINIKPerdarahan tanpa alas an dan tanpa nyeri merupakan gejala utama dan pertama dari plasenta previa. Perdarahan dapat terjadi selagi penderita tidur atau bekerja biasa. Perdarahan pertama biasanya tidak banyak, sehingga tidak akan berakibat fatal. Akan tetapi, perdarahan berikutnya hamper selalu lebih banyak daripada sebelumnya. Apalagi kalau sebelumnya telah dilakukan pemeriksaan dalam. Walaupun perdarahannya sering dikatakan terjadi pada triwulan ketiga, akan tetapi tidak jarang dimulai pula dimulai sejak kehamilan 20 minggu karena sejak itu segmen-bawah uterus telah terbentuk dan mulai melebar serta menipis. Dengan bertambah tuanya kehamilan, segmen bawah uterus akan lebih melebar lagi, dan serviks mulai membuka. Apabila plasenta tumbuh pada segmen bawah uterus, pelebaran segmen bawah uterus dan pembukaan serviks tidak dapat diikuti oleh plasenta yang melekat di situ tanpa terlepasnya sebagian plasenta dari uterus. Pada saat itu mulailah teerjadi perdarahan. Darahnya berwarna merah segar, berlainan dengan darah yang disebabkan oleh solusio plasenta yang berwarna kehitam-hitaman. Sumber perdarahannya ialah sinus uterus yang terobek karena terlepasnya plasenta. Perdarahannya tak dapat dihindarkan karena ketidakmampuan serabut otot segmen bawahnya uterus untuk