Plak gigi

3
Plak Gigi Definisi Plak Gigi Plak gigi merupakan deposit lunak berupa lapisan tipis (biofilm) yang melekat erat pada permukaan gigi atau permukaan struktur keras lain dalam rongga mulut termasuk pada restorasi lepasan atau cekat. Menurut Rose dan Mealey (2004), plak gigi adalah komunitas mikroba kompleks yang terbentuk pada seluruh permukaan gigi yang terpapar produk bakteri dalam rongga mulut. Komunitas mikroba kompleks dapat terdiri dari bakteri hidup, bakteri yang telah mati serta produk sintesis bakteri, maupun saliva. Plak mempunyai tampilan klinis berupa lapisan bakteri lunak non kalsifikasi yang terakumulasi dan melekat pada gigi/objek lain di dalam mulut seperti restorasi, denture,serta kalkulus, dan dapat terlihat dengan bantuan agen disclosing. Komposisi Plak Gigi Komponen utama pada plak gigi adalah mikroorganisme. Plak terdiri atas 70% komponen bakteri dan 30% terdiri dari materi organik maupun anorganik yang berasal dari saliva, cairan sulkus gingiva maupun produk bakteri. Materi organik plak mengandung polisakarida, protein, glikoprotein dan lemak, sedangkan materi anorganik terutama mengandung kalsium dan fosfor. Menurut Eley dan Manson (2004), 1 gram plak mengandung 2 x 10 11 bakteri dan dapat diperkirakan bahwa terdapat lebih dari 300 spesies bakteri yang dapat ditemukan di dalam plak tersebut. Unsur lain yang terdapat pada plak gigi adalah sel epitel yang dikelilingi koloni bakteri, leukosit (terutama PMN), eritrosit, protozoa, partikel makanan, dan komponen lain seperti fragmen halus sementum. Selain itu, plak juga dapat berisi mikroorganisme nonbakteri seperti mycopasma, yeast, protozoa, dan virus dengan kadar yang berbeda. Klasifikasi Plak Gigi Berdasarkan posisinya pada permukaan gigi terhadap tepi gingiva, plak gigi dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu: 1. Plak supragingiva : Plak supragingiva terdapat pada tepi gingiva atau di atas tepi gingiva. Menurut Rose dan Mealey (2004), plak supragingiva merupakan komunitas mikroorganisme yang terakumulasi pada permukaan bagian atas gigi sampai

description

jh

Transcript of Plak gigi

Plak Gigi

Definisi Plak GigiPlak gigi merupakan deposit lunak berupa lapisan tipis (biofilm) yang melekat erat pada permukaan gigi atau permukaan struktur keras lain dalam rongga mulut termasuk pada restorasi lepasan atau cekat. Menurut Rose dan Mealey (2004), plak gigi adalah komunitas mikroba kompleks yang terbentuk pada seluruh permukaan gigi yang terpapar produk bakteri dalam rongga mulut. Komunitas mikroba kompleks dapat terdiri dari bakteri hidup, bakteri yang telah mati serta produk sintesis bakteri, maupun saliva.Plak mempunyai tampilan klinis berupa lapisan bakteri lunak non kalsifikasi yang terakumulasi dan melekat pada gigi/objek lain di dalam mulut seperti restorasi,denture,sertakalkulus, dan dapat terlihat dengan bantuan agen disclosing.

Komposisi Plak GigiKomponen utama pada plak gigi adalah mikroorganisme. Plak terdiri atas 70% komponen bakteri dan 30% terdiri dari materi organik maupun anorganik yang berasal dari saliva, cairan sulkus gingiva maupun produk bakteri. Materi organik plak mengandung polisakarida, protein, glikoprotein dan lemak, sedangkan materi anorganik terutama mengandung kalsium dan fosfor. Menurut Eley dan Manson (2004), 1 gram plak mengandung 2 x 1011bakteri dan dapat diperkirakan bahwa terdapat lebih dari 300 spesies bakteri yang dapat ditemukan di dalam plak tersebut. Unsur lain yang terdapat pada plak gigi adalah sel epitel yang dikelilingi koloni bakteri, leukosit (terutama PMN), eritrosit,protozoa, partikel makanan, dan komponen lain seperti fragmen halus sementum. Selain itu, plak juga dapat berisi mikroorganisme nonbakteri sepertimycopasma,yeast,protozoa, dan virus dengan kadar yang berbeda.

Klasifikasi Plak GigiBerdasarkan posisinya pada permukaan gigi terhadap tepi gingiva, plak gigi dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu:1. Plak supragingiva : Plak supragingiva terdapat pada tepi gingiva atau di atas tepi gingiva. Menurut Rose dan Mealey (2004), plak supragingiva merupakan komunitas mikroorganisme yang terakumulasi pada permukaan bagian atas gigi sampai daerah tepi gingiva. Secara klinis, plak supragingiva dapat terlihat sebagai lapisan film tipis yang hampir tidak terlihat pada permukaan gigi ataupun sebagai lapisan material tebal yang menutupi permukaan gigi dan tepi gingiva.2. Plak subgingiva : Plak subgingiva terdapat di bawah tepi gingiva, antara gigi dan epitel poket gingiva. Menurut Rose dan Mealey (2004), plak subgingiva dapat didefinisikan sebagai komunitas mikroorganisme yang terakumulasi pada permukaan apikal gigi dan tepi gingiva. Secara klinis, plak tersebut tidak mudah terlihat karena tertutup celah gingiva atau poket periodontal.

Pembentukan Plak GigiPembentukan plak melalui 3 tahapan yaitu :1. Tahapan pembentukan pelikel:Tahapan pembentukan pelikel merupakan tahapan terbentuknya deposit selapis tipis dari protein saliva (terutama glikoprotein) pada permukaan gigi yang dimulai beberapa detik setelah penyikatan gigi. Lapisan pelikel ini tipis, translusen, halus, dan tidak berwarna.2. Tahapan kolonisasi awal bakteri:Pada tahapan ini populasi bakteri akan muncul dalam waktu beberapa menit setelah terdepositnya pelikel. Bakteri dapat terdeposit langsung pada email namun biasanya bakteri akan melekat terlebih dahulu pada pelikel dan agregat bakteri dapat menyelubungi glikoprotein saliva. Setelah selang beberapa jam, bakteri jenisStreptococcusdanActinomycesakan melekat pada pelikel dan kolonisasi bakteri yang telah terbentuk sebelumnya, sehingga dalam beberapa hari populasi bakteri akan tumbuh, berkembang, dan menyebar keluar dari permukaan gigi. Total waktu pembentukan plak yang diperlukan pada tahapan kedua ini kurang lebih membutuhkan 2 hari.3. Tahapan kolonisasi sekunder bakteri dan pematangan plak :Kolonisasi sekunder bakteri muncul dengan mengambil keuntungan dari perubahan lingkungan hasil metabolisme dan pertumbuhan plak primer. Pada tahapan ini terjadi inflamasi gingival setelah 4-7 hari. Proses inflamasi tersebut menyebabkan terbukanya krevikuler gingiva sehingga menjadi tempat untuk pertumbuhan bakteri dan terjadi inisiasi alirangingival crevicular fluid. Kondisi ini akan mengakibatkan bakteri dengan kemampuan metabolik yang berbeda menempel pada plak, termasuk bakteri jenisgram negativeseperti:Prevotella,Porphyromonas,Capnocytophaga,Fusobacterium, danBacterioides(Eley dan Manson, 2004).

Faktor Lokal dan Sistemik1. Faktor Lokal : Restorasi yang salah, kavitas, GTS yang tidak pas, dan pemakaian alat ortodontik menyebabkan peningkatan retensi plak. Sedangkan bernafas lewat mulut dan merokok menyebabkan mulut kering dimana aliran saliva berkurang sehingga fungsiself-cleansingsaliva juga berkurang dan meningkatkan akumulasi plak.2. Faktor Sistemik : Hipertensi merupakan salah satu penyakit sistemik yang dapat mempengaruhi akumulasi plak. Pasien hipertensi mengonsumsi obat antihipertensi yang dapat menyebabkan xerostomia yang pada akhirnya dapat meningkatkan akumulasi plak

Daftar Pustaka

Eley, B., M, and Manson, J., D, 2004,Periodontics, 4thed., Elsevier Ltd, London.

Rose, L. F., Mealey B. L., Genco, R. J., and Cohen, D. W., 2004, Periodontics Medicine, Surgery, and Implants, Elsevier Mosby, St. Louis, Missouri.