PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · sederhana dengan metode ceramah danmetoi}t ceramah...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · sederhana dengan metode ceramah danmetoi}t ceramah...
i
PERBEDAAN HASIL PEMBELAJARAN MENULIS KALIMAT
SEDERHANA DENGAN METODE CERAMAH DAN METODE CERAMAH
BERVARIASI SISWA KELAS V BAGIAN TUNAGRAHITA RINGAN SDLB
NEGERI CILACAP TAHUN AJARAN 2006/2007
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Disusun oleh:
Restu Puspitaningsih Pramono
021224037
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PERBEDAAI{ HASIL PEMBf, LAJARAN MEI\iULIS KALIMAT
SEDERHANA DENGAN METODE CERAMAH DANMETOI}T CERAMAH
BERVARIASI SISWA KELAS V BAGTAN TUNAGRAHITA RINGA}I SDLB
NEGERI CIL\CA} TAHUN AJARAN 20B612007
Pembimbing I
& Tanggat 14Marct2@7
Tanggal 14Maret2007
Dr. Y Karmin. M.Pd
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PERBEDAAN HASIL PEMBELAJARAN MENULIS KALIMAT
SEDERHANA DENGAN METODE CERAMAH DAI{ METODE CERAMAE
BERVARIASI SISWA KELAS V BAGIAN TUNAGRAHITA RINGAN SDLB
NEGERI CILACAP TAHUN AJARAN 2006/2007
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Restu Puspitaningsih Pramono
021224037
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
. pada tanggal 26 Maret 2007
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Hum
Y o gy akarta, 26 l:N[dalel 2007
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
; -;P'@ff_ l\"1
--z::i li\,lr-t 1;::-\IL+- a-..>2'
t.. E .jta
l l l
Sarkirn M. Ed.. Ph. D.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk yang
tercinta:
Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik.
Bapak Joko Pramono dan Ibu
Kuswartiningsih yang tercinta.
Kakekku M. Soekaswo tercinta.
Terkasih Wihandono yang telah memberikan
cinta, kasih, sayang, kesetiaan,
motivasi, dan menemani saya dalam suka
dan duka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Kejujuran adalah batu penjuru
dari segala kesuksesan, pengakuan
adalah motivasi terkuat, bahkan
kritik dapat membangun rasa
percaya diri saat “disisipkan” di
antara pujian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali seperti yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 26 Maret 2007
Penulis
Restu Puspitaningsih Pramono
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Pramono, Restu Puspitaningsih. 2007. Perbedaan Hasil PembelajaranMenulis Kalimat Sederhana dengan Metode Ceramah dan Metode CeramahBervariasi Siswa Kelas V Bagian Tunagrahita Ringan SDLB Negeri CilacapTahun Ajaran 2006/2007. Skripsi. PBSID. Yogyakarta: USD.
Skripsi ini meneliti perbedaan hasil pembelajaran menulis kalimatsederhana dengan metode ceramah dan metode ceramah bervariasi siswa kelas Vbagian Tunagrahita ringan SDLB Negeri Cilacap tahun ajaran 2006/2007. Tujuanpenelitian ini adalah (1) mendeskripsikan hasil pembelajaran menulis kalimatsederhana dengan metode ceramah siswa kelas V bagian Tunagrahita ringan.(2) Mendeskripsikan hasil pembelajaran menulis kalimat sederhana dengan metodeceramah bervariasi siswa kelas V bagian Tunagrahita ringan. (3) Mendeskripsikanperbedaan hasil pembelajaran menulis kalimat sederhana dengan metode ceramahdan metode ceramah bervariasi siswa kelas V bagian Tunagrahita ringan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptifkuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan memberikan pretes danpostes soal Bahasa Indonesia. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas V bagianTunagrahita ringan SDLB Negeri Cilacap yang berjumlah 6 orang.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada tingkat signifikansi 5% dantaraf kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan 10, diperoleh harga t hitung 2,1540, sedangkan t tabel 1,81. Karena t hitung lebih besar dari t tabel (2,1540>1,81)secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan antara nila rata-rata postes padametode ceramah dengan nilai rata-rata pada metode ceramah bervariasi.
Kesimpulan penelitian ini secara umum: (1) hasil pembelajaran menuliskalimat sederhana dengan metode ceramah mengalami peningkatan nilai yangsignifikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata prates sebesar 3,333 dan nilairata-rata postes sebesar 4,75 dari nilai maksimal 10. (2) Hasil pembelajaran menuliskalimat sederhana dengan metode ceramah bervariasi mengalami peningkatan nilaiyang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata prates sebesar 4,916 dannilai rata-rata postes sebesar 6,333 dari nilai maksimal 10. (3) Nilai rata-rata postespembelajaran menulis kalimat sederhana dengan metode ceramah sebesar 4,75,sedangkan nilai rata-rata postes pembelajaran menulis kalimat sederhana denganmetode ceramah bervariasi sebesar 6,333. Hal ini menunjukkan bahwa hasilpembelajaran menulis kalimat sederhana menggunakan metode ceramah bervariasilebih berhasil dibandingkan dengan menggunakan metode ceramah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Pramono, Restu Puspitaningsih. 2007. The Difference Result BetweenLecturing Method and Varied Lecturing Method in Learning to Write SimpleSentences for Fifth Grade of Cilacap Elementary School for Special NeedStudent Section Minor Mental Illness Year 2006/2007. Thesis. PBSID.Yogyakarta: USD
This research studies the difference between the result of lecturing methodand varied lecturing method in learning to write simple sentences for fifth grade ofCilacap Elementary School for Special Need Students Section Minor Mental Illnessat year 2006/2007. The purposes of the research are: (1) to describe the result oflearning to write simple sentences using lecturing method for fifth grade ofelementary school section minor mental illness; (2) to describe the result oflearning to write simple sentences using varied lecturing method for fifth grade ofelementary school section minor mental illness; (3) to describe the difference resultbetween lecturing method and varied lecturing method in learning to write simplesentences for fifth grade of elementary school section minor mental illness.
The method which is used in the research is quantitative descriptiveresearch. The techniques of gathering data are by giving pre-test and post-test ofBahasa Indonesia. The research populations are six persons who are the fifth gradestudents of Cilacap Elementary School for Special Need Student Section MinorMental Illness year 2006/2007.
The result of the research indicates that at the 5% of significantion level,and 95 % of belief standard with 10 of freedom degree, it gives value t count 2,1540, meanwhile t table 1.81. There is a significant difference between the post-testaverage results of lecturing method and varied lecturing method because statically tcount is bigger than t table (2.1540>1.8).
Generally, the conclusions of this research are: (1) students’ learning to write simple sentences is improving by lecturing method. It can be seen from thepre-test average point which is 3.333 and the post-test average point is 4.75 at thescale of 10; (2) students’ learning to write simple sentences is improving by varied lecturing method. It can be seen from the pre-test average point which is 4.916 andthe post-test average point is 6.333 at the scale of 10; (3) in learning to write simplesentences, the post-test average point of lecturing method is 4.75, meanwhile thepost-test average point of varied lecturing method is 6.333. It gives indication thatin learning to write simple sentences, the varied lecturing method is more effectivethan lecturing method.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Penulis menghaturkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi yang berjudul “Perbedaan
Hasil Pembelajaran Menulis Kalimat Sederhana dengan Metode Ceramah dan
Metode Ceramah Bervariasi Siswa Kelas V Bagian Tunagrahita Ringan SDLB
Negeri Cilacap Tahun Ajaran 2006/2007” ditulis sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.
Penulis menyadari bahwa selesainya skripsi ini berkat dukungan, nasihat,
bimbingan, kerja sama, semangat, dan bantuan baik secara moril maupun material
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Y. Karmin, M.Pd selaku dosen pembimbing I yang dengan penuh
kesabaran, kecermatan, dan perhatian dalam membimbing dan mendampingi
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
2. Drs. G. Sukadi selaku dosen pembimbing II yang dengan penuh teliti, sabar, dan
memberikan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Bpk. Joko Pramono, S. Pd selaku Kepala Sekolah SDLB Negeri Cilacap yang
telah berkenan memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian ini.
4. Ibu Mrih Handayani selaku Guru kelas V bagian Tunagrahita yang telah
membantu penulis dalam melakukan penelitian ini.
5. Guru-guru SDLB Negeri Cilacap yang telah membantu kelancaran penulis
dalam melakukan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
6. Siswa Bagian Tunagrahita Ringan SDLB Negeri Cilacap yang mau bekerja
sama dan membantu penulis untuk memperoleh data.
7. Seluruh Dosen PBSID dengan penuh kesabaran dan kesetiaan dalam mendidik
dan mendampingi penulis selama menempuh ilmu di PBSID.
8. Karyawan sekretariat PBSID, Mas Dadik yang dengan penuh sabar dalam
memberikan pelayanan dan membantu kelancaran penulis selama berproses di
PBSID dan menyelesaikan skripsi ini.
9. Karyawan perpustakaan USD yang telah banyak membantu dalam memberikan
pinjaman buku kepada penulis.
10. Bpk. Joko Pramono dan Ibu Kuswartiningsih selaku orang tua yang telah
mendoakan, memberikan semangat dan dorongan dengan penuh kasih, sayang
kepada penulis.
11. Besar Septian Priyono adikku tercinta yang telah memberikan dorongan dan
semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Kakekku M. Soekaswo yang telah mendoakan dan memberi semangat kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Terkasih Wihandono yang dengan penuh cinta, sayang, setia, dan sabar sebagai
teman, sahabat, kakak, dan kekasih menemani penulis dalam suka dan duka.
14. Sahabatku: Th. Evi Kusuma Dewi, Nita Prihantini, Erry Pusvita Ningrum, Ati
Sudiaswati, Helena Horet, Rofina Barek Koten, dan Haryuni yang telah menjadi
teman dan sahabat dalam suka dan duka, memberikan dukungan, semangat,
memberikan arti kebersamaan, pengalaman yang indah dan yang telah
memberikan pinjaman buku kepada penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
15. Teman kosku Gg. Menur 15: Mbak Via, Lena, Mbak Fina, Mbak Lyra, Ocha,
Mbak Indira, Ave, Mbak Sinta yang telah memberikan semangat dan dorongan
kepada penulis.
16. Teman-teman PBSID angkatan 2002 yang telah memberikan semangat,
dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
masukan, saran, bimbingan, dan kritik sangat penulis harapkan demi kemajuan
dalam penelitian selanjutnya. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak dan khususnya bagi penulis.
Yogyakarta, 5 Maret 2007
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... vi
ABSTRAK .................................................................................................. vii
ABSTRACT ................................................................................................viii
KATA PENGANTAR ................................................................................. ix
DAFTAR ISI............................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 4
1.5 Rumusan Variabel .................................................................................... 5
1.6 Batasan Istilah .......................................................................................... 5
1.7 Sistematika Penyajian .............................................................................. 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Penelitian yang Relevan........................................................................... 8
2.2 Landasan Teori......................................................................................... 9
2.2.1 Anak Tunagrahita............................................................................... 9
2.2.1.1 Karakteristik Anak Tunagrahita................................................. 10
2.2.1.2 Kecenderungan Perkembangan Anak Tunagrahita .................... 16
2.2.2 Kalimat.............................................................................................. 19
2.2.2.1 Kalimat Sederhana ...................................................................... 20
2.2.2.1.1 Macam-macam Kalimat Sederhana ...................................... 23
2.2.2.1.2 Unsur-unsur Kalimat Sederhana ........................................... 27
2.2.2.1.3 Kriteria Kalimat Sederhana yang Baik ................................. 31
2.2.3 Pembelajaran ..................................................................................... 31
2.2.3.1 Jenis-jenis Metode Pembelajaran................................................ 32
2.2.3.1.1 Metode Ceramah ................................................................... 32
2.2.3.1.2 Metode Demonstrasi ............................................................. 34
2.2.3.1.3 Metode Ceramah Bervariasi.................................................. 36
2.2.3.2 Perencanaan Pembelajaran Menulis Kalimat Sederhana dengan
Metode Ceramah dan Metode Ceramah Bervariasi .................... 36
2.2.3.2.1 Perumusan Tujuan.................................................................. 36
2.2.3.2.2 Mengembangkan Alat Evaluasi ............................................. 36
2.2.3.2.3 Menetapkan Kegiatan Belajar Mengajar................................ 37
2.2.3.2.4 Merencanakan Program ......................................................... 37
2.2.3.2.5 Pelaksanaan Program ............................................................. 37
2.2.3.3 Kegiatan Belajar Mengajar .......................................................... 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
2.2.3.3.1 Kegiatan Belajar Mengajar Menulis Kalimat Sederhana
dengan Metode Ceramah....................................................... 38
2.2.3.3.2 Kegiatan Belajar Mengajar Menulis Kalimat Sederhana
dengan Metode Ceramah Bervariasi ...................................... 39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian....................................................................................... 40
3.2 Variabel Penelitian ................................................................................. 40
3.3 Populasi Penelitian................................................................................. 40
3.4 Prosedur Penelitian................................................................................. 41
3.5 Sumber Data........................................................................................... 50
3.6 Teknik Pengumpulan Data..................................................................... 50
3.7 Instrumen Pengumpulan Data ................................................................ 51
3.8 Teknik Analisis Data.............................................................................. 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data........................................................................................ 54
4.2 Analisis Hasil Belajar Siswa .................................................................. 55
4.2.1 Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Menulis Kalimat
Sederhana dengan Metode Ceramah................................................ 56
4.2.2 Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Menulis Kalimat
Sederhana dengan Metode Ceramah Bervariasi .............................. 60
4.2.3 Menganalisis Perbedaan peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan
Metode Ceramah dan Metode Ceramah Bervariasi ......................... 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 68
5.2 Implikasi................................................................................................. 69
5.3 Saran....................................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 70
LAMPIRAN................................................................................................ 72
BIODATA ................................................................................................. 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Prates dan Postes Pembelajaran Menulis Kalimat
Sederhana dengan Metode Ceramah............................................ 51
Tabel 4.2 Perhitungan Simpangan Baku Prates Metode Ceramah .............. 53
Tabel 4.3 Perhitungan Simpangan Baku Postes Metode Ceramah .............. 54
Tabel 4.4 Perhitungan antara Dua Mean untuk Mengetahui
Efektivitas Metode Ceramah........................................................ 56
Tabel 4.5 Hasil Prates dan Postes Pembelajaran Menulis Kalimat
Sederhana dengan Metode Ceramah Bervariasi .......................... 51
Tabel 4.6 Perhitungan Simpangan Baku Prates Metode Ceramah Bervariasi58
Tabel 4.7 Perhitungan Simpangan Baku Postes Metode Ceramah Bervariasi59
Tabel 4.8 Perhitungan antara Dua Mean untuk Mengetahui
Efektivitas Metode Ceramah Bervariasi ...................................... 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian................................................................ 73
Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian ................................................... 74
Lampiran 3 Data Perorangan Guru Pamong .............................................. 75
Lampiran 4 Satuan Pelajaran ..................................................................... 76
Lampiran 5 Materi Pelajaran Menulis Kalimat Sederhana ........................ 82
Lampiran 6 Soal Tes Bahasa Indonesia ..................................................... 83
Lampiran 7 Hasil Pretes dengan Metode Ceramah.................................... 85
Lampiran 8 Hasil Postes dengan Metode Ceramah ................................... 97
Lampiran 9 Hasil pretes dengan Metode Ceramah Bervariasi................. 109
Lampiran 10 Hasil Postes dengan Metode Ceramah Bervariasi ............... 121
Lampiran 11 Biodata Penulis ..................................................................... 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol
bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Semua orang menyadari bahwa in-
teraksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat akan lumpuh tanpa bahasa
(Keraf, 1970: 1). Melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan (berkomuni-
kasi), saling berbagi pengalaman, saling belajar dari orang lain, dan meningkatkan
kemampuan intelektual (Depdikbud, 1993: 1). Semua orang berharap dapat berko-
munikasi dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Teta-
pi, tidak semua orang dapat melakukannya. Ada sebagian kecil orang yang tidak
dapat berkomunikasi dengan baik dan benar, yaitu anak dengan kebutuhan khusus
atau sering disebut anak luar biasa, dalam hal ini anak tunagrahita (Dirpen Luar
Biasa, 2003: 1).
Pembelajaran bahasa ditujukan untuk meningkatkan kemampuan pema-
haman dan penggunaan bahasa. Pembelajaran bahasa mencakup aspek mendengar-
kan, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek itu sebaiknya mendapat
porsi yang seimbang. Pembelajaran bahasa, selain untuk meningkatkan keteram-
pilan berbahasa, juga untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan bernalar, serta
memperluas wawasan (Depdikbud, 1993: 3). Empat aspek itu digunakan dalam
kebahasaan dan sastra. Di antara empat aspek berbahasa yang paling sulit adalah
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
aspek menulis dibandingkan aspek yang lain. Hal ini disebabkan aspek menulis
lebih memerlukan keterampilan tangan yang dipadukan dengan berpikir.
Penelitian mengenai perbedaan hasil pembelajaran menulis kalimat seder-
hana dengan metode ceramah dan metode ceramah bervariasi siswa kelas V bagian
tunagraita ringan cukup penting untuk diteliti karena dalam dunia pendidikan
bukan hanya anak normal saja yang membutuhkan pendidikan, tetapi anak yang
kurang normal juga membutuhkan pendidikan. Dapat diketahui apakah dalam pro-
ses pembelajaran menggunakan metode yang berbeda dapat meningkatkan hasil
pembelajaran anak itu. Diperkuat dengan belum ditemukan penelitian tentang me-
nulis kalimat sederhana untuk anak yang kurang normal. Alasan apabila penelitian
ini tidak dilakukan, maka tidak dapat diketahui apakah proses pembelajaran anak
yang kurang normal dapat meningkat seperti anak normal lainnya dengan metode
yang berbeda khususnya dalam menulis kalimat sederhana.
Dalam proses pengajaran bahasa, perkembangan bahasa anak tunagrahita
terbatas pada kosakata yang sederhana yang sering digunakan anak dalam kenya-
taan sehari-hari. Mereka tidak mampu menggunakan atau menyusun kalimat
majemuk, karena rangkaian kalimat majemuk lebih menggambarkan situasi yang
kompleks. Kalimat yang digunakan terbatas pada kalimat sederhana dan komu-
nikasi dengan mereka harus bersifat sederhana dan berkaitan dengan situasi sehari-
hari (Mumpuniarti, 2000: 65).
Pendekatan dan metode penyelenggaraan pendidikan anak tunagrahita ada-
lah cara-cara yang ditempuh di dalam proses pendidikan pada anak tunagrahita.
Metode khusus diperlukan anak tunagrahita, berhubung anak tunagrahita menga-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
lami penyimpangan pada segi perhatian, daya konsentrasi, pengamatan, daya ingat,
daya apersepsi, dan emosi (Mumpuniarti, 2000: 101). Metode yang digunakan
untuk mengatasi anak tunagrahita biasanya dengan (metode) dramatisasi, demons-
trasi, permainan. Tetapi, dalam kenyataannya metode-metode tersebut pada proses
pengajaran bahasa tidak digunakan. Metode yang sering digunakan pada umumnya
adalah metode ceramah saja. Oleh karena itu, peneliti akan mencoba menggabung-
kan dua metode yaitu metode ceramah yang divariasikan dengan metode demons-
trasi, (dengan kata lain metode ceramah bervariasi). Variasi ceramah ini diartikan
sebagai berbagai alternatif penyusunan pola metode penyampaian lisan yang dapat
digunakan dalam suatu interaksi belajar mengajar antara siswa dan guru (Merto-
dihardjo, 1980:1). Metode ini diharapkan dapat mempermudah pengajaran bahasa
Indonesia bagi anak tunagrahita dan dapat meningkatkan hasil belajar yang lebih
baik.
Atas dasar itulah penulis mengadakan penelitian dengan topik Perbedaan
Hasil Pembelajaran Menulis Kalimat Sederhana dengan Metode Ceramah dan
Metode Ceramah Bervariasi Siswa Kelas V Bagian Tunagrahita Ringan SDLB
Negeri CilacapTahun Ajaran 2006/2007.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang penulis kemu-
kakan sebagai berikut.
a. Bagaimanakah hasil pembelajaran menulis kalimat sederhana dengan metode
ceramah siswa kelas V bagian tunagrahita ringan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
b. Bagaimanakah hasil pembelajaran menulis kalimat sederhana dengan metode
ceramah bervariasi siswa kelas V bagian tunagrahita ringan?
c. Bagaimanakah perbedaan hasil pembelajaran menulis kalimat sederhana dengan
metode ceramah dan metode ceramah bervariasi siswa kelas V bagian
tunagrahita ringan?
1.3 Tujuan Penelitian
Suatu kegiatan hendaknya mempunyai tujuan. Dengan tujuan diharapkan
kegiatan dapat terarah dan berhasil sesuai dengan harapan. Dalam penelitian des-
kriptif kuantitatif ini, penulis mempunyai tujuan.
a. Mendeskripsikan hasil pembelajaran menulis kalimat sederhana dengan
metode ceramah siswa kelas V bagian tunagrahita ringan.
b. Mendeskripsikan hasil pembelajaran menulis kalimat sederhana dengan
metode ceramah bervariasi siswa kelas V bagian tunagrahita ringan.
c. Mendeskripsikan perbedaan hasil pembelajaran menulis kalimat sederhana
dengan metode ceramah dan metode ceramah bervariasi siswa kelas V bagian
tunagrahita ringan.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dengan penelitian berjudul perbedaan hasil pem-
belajaran menulis kalimat sederhana dengan metode ceramah dan metode ceramah
bervariasi siswa kelas V bagian tunagrahita ringan diantaranya sebagai berikut.
a. Manfaat bagi siswa SDLB Negeri Cilacap
Siswa diharapkan mampu menuangkan gagasan melalui kalimat sederhana
dengan baik dan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
b. Manfaat bagi guru
Guru diharapkan mampu menerapkan berbagai metode mengajar dan secara
tepat memilih metode yang sesuai dengan materi pembelajaran untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
c. Manfaat bagi sekolah
Sekolah dapat menambah khasanah perbendaharaan metode yang tepat dalam
pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya aspek menulis kalimat sederhana.
d. Manfaat bagi calon guru
Calon guru diharapkan menguasai berbagai macam metode mengajar sebagai
bekal persiapan pembelajaran bila menjadi guru.
1.5 Rumusan Variabel
Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian (Arikunto, 1996: 99). Dalam penelitian ini, variabelnya yaitu per-
bedaan hasil pembelajaran menulis kalimat sederhana dengan metode ceramah dan
metode ceramah bervariasi siswa kelas V bagian tunagrahita ringan.
1.6 Batasan Istilah
a. Menulis
Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang
menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang
lain dapat membaca lambang-lambang grafik itu kalau mereka memahami
bahasa dan lambang grafik itu (Tarigan, 1985: 21).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
b. Tunagrahita
Tunagrahita adalah anak yang secara nyata mengalami hambatan dan ke-
terbelakangan perkembangan mental jauh di bawah rata-rata sedemikian rupa
sehingga mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik, komunikasi
maupun sosial, dan karenanya memerlukan layanan pendidikan khusus
(Dirpen Luar Biasa, 2003: 6).
c. Kalimat Sederhana
Kalimat sederhana adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa (Ramlan,
2001: 43).
d. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah suatu cara penyampaian informasi melalui penuturan
dan penerangan lisan oleh guru kepada siswanya (Mertodihardjo, 1980: 1).
e. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah suatu cara mengajar/teknik mengajar dengan
mengkombinasikan lisan dengan suatu perbuatan serta dipergunakan suatu
alat, sehingga akan lebih menambah penjelasan lisan, lebih menarik perha-
tian anak dan sebagainya (Pasaribu dkk, 1986: 128).
f. Metode Ceramah Bervariasi
Metode ceramah bervariasi merupakan cara penyajian bahan pelajaran
dengan ceramah disertai macam-macam penggunaan metode pengajaran
lainnya (metode ceramah bisa divariasi dengan metode tanya jawab, metode
demonstrasi, metode diskusi, dan lain sebagainya) (Suwarto,...: 4).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1.7 Sistematika Penyajian
Penyajian skripsi ini meliputi lima bab. Bab I Pendahuluan, berisi latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ru-
musan variabel, dan batasan istilah. Bab II Landasan Teori, berisi penelitian yang
relevan dan kerangka teori. Bab III Metodologi Penelitian, jenis penelitian, vari-
abel penelitian, populasi penelitian, prosedur penelitian, sumber data, teknik
pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab IV
Hasil Penelitian dan Pembahasan yang terdiri dari deskripsi data dan analisis data
(pembahasan). Bab V Penutup, meliputi kesimpulan, implikasi, dan saran. Daftar
pustaka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Penelitian yang Relevan
Terdapat satu penelitian yang relevan dengan penelitian penulis yaitu
yang dilakukan oleh Anna Prasetyaningsih C (2003) dengan judul “Penguasaan
Kosakata dan Kemampuan Membuat Kalimat Tunggal Bahasa Indonesia Anak
Autis Usia 3-10 Tahun di Sekolah Luar Biasa Khusus Autis Fajar Nugraha
Yogyakarta Tahun Ajaran 2003/2004”. Jenis penelitian ini menggunakan pene-
litian deskriptif. Hasil penelitian ini adalah ”(a) dilihat dari jenis kosakata yang
berhasil dikuasai oleh anak autis usia 3-10 tahun di SLB Khusus Autistik Fajar
Nugraha secara umum adalah jenis kata benda tak bernyawa (11 kata), kata kerja
dasar bebas (8 kata), kata sifat (7 kata), kata benda flora (6 kata), kata benda fauna
(3 kata), dan kata benda persona (2 kata).
Kata benda tak bernyawa paling banyak dikuasai oleh anak autis di SLB
Khusus Autistik Fajar Nugraha karena kata-kata tersebut sering dijumpai di sekitar
anak. Selain itu, jenis kata benda tak bernyawa jumlahnya lebih banyak dibanding-
kan jenis kata yang lain dan (b) berdasarkan penelitian dan pengolahan data
tentang kemampuan anak autis dalam membuat kalimat tunggal maka dapat disim-
pulkan bahwa rata-rata anak autis di SLB Khusus Autistik Fajar Nugraha belum
mampu membuat kalimat tunggal. Hal ini didukung pula oleh kenyataan bahwa
dari tujuh anak yang diambil sebagai sampel baru dua orang yang mampu mem-
buat kalimat tunggal. Saran penelitian ini adalah a) para guru (terapis) agar lebih
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
memperhatikan pengajaran bahasa Indonesia dan kalau memungkinkan menga-
dakan pengembangan media, bahan ajar dan metode yang sesuai dengan kemam-
puan anak didiknya; b) bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini sebagai dasar
pengembangan media dan bahan ajar bahasa Indonesia bagi anak autis“.
Penelitian Anna Prasetyaningsih relevan dengan penelitian yang berjudul
“Perbedaan Hasil Pembelajaran Menulis Kalimat Sederhana dengan Metode Cera-
mah dan Metode Ceramah Bervariasi Siswa Kelas V Bagian Tunagrahita Ringan
SDLB Negeri Cilacap tahun Ajaran 2006/2007”karena penelitian penulis meru-
pakan pengembangan metode dari saran peneliti sebelumnya.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Anak Tunagrahita
Anak dengan kebutuhan khusus adalah anak yang secara signifikan (ber-
makna) mengalami kelainan/penyimpangan (psikis, mental-intelektual, sosial,
emosional) dalam proses pertumbuhan/perkembangannya dibandingkan anak-anak
lain seusianya sehingga mereka memerlukan pelayanan pendidikan khusus (Dirpen
Luar Biasa, 2003: 4). Ada bermacam-macam jenis anak dengan kebutuhan khusus,
tetapi khusus untuk keperluan pendidikan inklusi, anak dengan kebutuhan khusus
dikelompokkan menjadi 9 jenis, yaitu tunanetra, tunarungu, tunadaksa, berbakat,
tunagrahita, lamban belajar, anak yang mengalami kesulitan belajar spesifik, anak
yang mengalami gangguan komunikasi, dan tunalaras (Dirpen Luar Biasa, 2003:
5-8).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Istilah tunagrahita berasal dari bahasa Sansekerta tuna yang artinya rugi,
kurang dan grahita yang artinya berpikir. Tunagrahita dipakai sebagai istilah resmi
di Indonesia sejak dikeluarkan Peraturan Pemerintah tentang Pendidikan Luar
Biasa nomor 72 tahun 1991 (Mumpuniarti, 2000: 25). Tunagrahita adalah anak
yang secara nyata mengalami hambatan dan keterbelakangan perkembangan men-
tal jauh di bawah rata-rata sedemikian rupa sehingga mengalami kesulitan dalam
tugas-tugas akademik, komunikasi sosial, dan karenanya memerlukan layanan
pendidikan khusus (Dirpen Luar Biasa, 2003: 6).
Seseorang dianggap cacat mental jika ditandai: 1) tidak berkemampuan se-
cara sosial dan tidak mampu mengelola dirinya sendiri sampai tingkat usia dewasa,
2) mental di bawah normal, 3) terlambat kecerdasannya sejak lahir, 4) terlambat
tingkat kemasakannya, 5) cacat mental disebabkan pembawaan dari keturunan atau
penyakit, 6) tidak dapat disembuhkan (Edgar Dole via Mumpuniarti, 2000: 27).
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tunagra-
hita adalah anak yang mengalami keterbelakangan mental yang memerlukan
perhatian khusus.
2.2.1.1 Karakteristik Anak Tunagrahita
Karakteristik tunagrahita dikelompokkan menjadi dua yaitu tunagrahita
secara umum dan secara khusus. Tunaghrahita secara khusus dibedakan menurut
tingkatan yaitu tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunagrahtia berat, khusus
anak brain damage, dan beberapa variasi khusus debilitas (Mumpuniarti, 2000:
37).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Anak tunagrahita memiliki karakteristik. Karakteristik tunagrahita secara
umum antara lain:
1. Kecerdasan
Anak tunagrahita memiliki tingkat kecerdasan di bawah rata-rata diban-
dingkan anak yang seusia dan perkembangan kecerdasannya sangat terbatas
(James D. Page via Mumpuniarti, 2000: 38). Kapasitas belajarnya sangat terbatas,
terutama untuk hal-hal yang abstrak. Mereka lebih banyak belajar dengan cara
membeo (Amin, 1995: 34).
2. Ciri Sosial
Anak tunagrahita mengalami kelambatan dibandingkan dengan anak nor-
mal sebaya. Hal ini ditunjukkan dengan perilaku mereka yang tidak dapat meng-
urus, memelihara, dan memimpin diri sendiri (James D. Page via Mumpuniarti,
2000: 38). Waktu masih kanak-kanak mereka harus dibantu terus menerus, disuapi
makanan, dipasangkan dan ditanggali pakaiannya, disingkirkan dari bahaya, di-
awasi waktu bermain dengan anak lain, bahkan ditunjuki terus apa yang harus di-
kerjakan (Amin, 1995: 35).
3. Ciri pada Fungsi Mental Lainnya
Ciri fungsi mental lainnya, mereka mengalami kesukaran dalam memu-
satkan perhatian; jangkauan perhatiannya sangat sempit dan cepat beralih sehingga
kurang tangguh dalam menghadapi tugas. Mereka pelupa dan mengalami kesu-
karan dalam mengungkapkan kembali suatu ingatan, kurang mampu membuat
asosiasi, serta sukar membuat kreasi baru (James D. Page via Mumpuniarti, 2000:
39). Mereka yang agak cerdas, biasanya menyalurkan hasrat-hasrat ke dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
lamunan-lamunan, sedangkan yang sangat berat lebih suka menghindar dari
berpikir (Amin, 1995: 36).
4. Ciri Dorongan dan Emosi
Perkembangan dorongan emosi anak tunagrahita berbeda-beda sesuai de-
ngan tingkatan masing-masing. Anak tunagrahita yang berat dan sangat berat
hampir tidak memperlihatkan dorongan untuk mempertahankan diri; dalam ke-
adaan haus dan lapar tidak menunjukkan tanda-tandanya, mendapat perangsang
yang menyakitkan hampir-hampir tidak memiliki kemampuan untuk menjauhkan
diri (James D. Page via Mumpuniart, 2000: 39). Anak yang tidak terlalu berat
tunagrahitanya mempunyai kehidupan emosi hampir sama dengan anak normal
tetapi kurang kaya, kurang kuat, kurang beragam, kurang mampu menghayati pe-
rasaan bangga, tanggung jawab, dan hak sosial (Amin, 1995: 37).
5. Ciri Kemampuan dalam Bahasa
Anak tunagrahita memiliki kemampuan bahasa sangat terbatas pada per-
bendaharaan kata terutama kata yang abstrak. Anak tunagrahita kategori berat
banyak yang mengalami gangguan bicara ( Mumpuniarti, 2000: 39).
6. Ciri Kemampuan dalam Bidang Akademis
Mereka sulit mencapai bidang akademis membaca dan kemampuan meng-
hitung yang problematis, tetapi dapat dilatih dalam menghitung yang bersifat per-
hitungan (Mumpuniarti, 2000: 40).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
7. Ciri Kepribadian
Anak tunagrahita tidak mampu untuk mengarahkan diri sehingga segala
sesuatu yang terjadi pada dirinya tergantung pengarahan dari luar (Mumpuniarti,
2000: 40).
8. Ciri Kemampuan dalam Organisme
Kemampuan anak tunagrahita berat untuk mengorganisasi keadaan dirinya
sangat jelek (Mumpuniarti, 2000: 40).
Anak tunagrahita memiliki karakteristik secara khusus menurut tingkatan-
nya sebagai berikut.
1. Karakteristik Tunagrahita Ringan
Karakteristik fisik seperti anak normal, hanya sedikit mengalami kelam-
batan dalam kemampuan sensomotorik. Karakteristik psikis sukar berpikir abstrak
dan logis, kurang memiliki kemampuan analisis, asosiasi lemah, fantasi lemah,
kurang mampu mengendalikan perasaan, mudah dipengaruhi, dan kepribadian ku-
rang harmonis karena tidak mampu menilai baik dan buruk. Mereka memiliki
karakteristik sosial mampu bergaul dan menyesuaikan diri di lingkungan yang
tidak terbatas pada keluarga saja, namun ada yang mampu mandiri dalam ma-
syarakat, mampu melakukan pekerjaan yang sederhana dan melakukannya secara
penuh sebagai orang dewasa (Mumpuniarti, 2000: 41-42). Mereka banyak yang
lancar berbicara tetapi kurang perbendaharaan kata-katanya. Pada umur 16 tahun
baru mencapai umur kecerdasan yang sama dengan anak umur 12 tahun, itupun
hanya sebagian dari mereka (Amin,1995: 37).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2. Karakteristik Tunagrahita Sedang
Karakteristik psikis anak tunagrahita hampir tidak mempunyai inisiatif, ke-
kanak-kanakan, sering melamun atau sebaliknya hiperaktif. Karakteristik sosial,
banyak di antara mereka yang sikap sosialnya kurang baik, rasa etisnya kurang dan
nampak tidak mempunyai rasa terima kasih, belas kasihan, dan rasa keadilan
(Mumpuniarti, 2000: 41-43). Mereka masih mempunyai potensi untuk belajar me-
melihara diri dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan, dan dapat mempelajari
beberapa pekerjaan yang mempunyai arti ekonomi. Pada umur dewasa mereka
baru mencapai kecerdasan yang sama dengan anak umur 7 atau 8 tahun (Amin,
1995: 39).
3. Karakteristik Tunagrahita Berat dan Sangat Berat
Tunagrahita berat dan sangat berat memiliki karakteristik fisik umumnya
tidak dapat berjalan, jasmaninya lemah, tidak stabil dan alat pencernaannya kurang
berfungsi dengan baik. Mereka memiliki karakteristik psikis sukar mengerti pe-
rintah sederhana, mempunyai sifat perusak, sifat kekanak-kanakan, senang menya-
kiti diri sendiri dan senang menyendiri. Karakteristik sosial yang dimiliki mereka
yaitu kontak dengan orang lain sangat terbatas, tidak mempunyai rasa kasih sa-
yang, apatis terhadap sekitarnya, serta hidup dan tingkah lakunya dikuasai oleh
mekanisme gerakan yang berlangsung di luar kemampuan dan kesadarannya
(Mumpuniarti, 2000: 43-44). Pada umumnya, mereka tidak dapat membedakan
yang berbahaya dan yang tidak berbahaya, tidak mungkin berpartisipasi dengan
lingkungan sekitarnya. Tingkat kecerdasan mereka hanya dapat berkembang pa-
ling tinggi seperti anak normal yang berumur 3 atau 4 tahun (Amin,1995: 41).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
4. Karakteristik Anak Rusak Otak
Karakteristik fisik yang dimiliki anak rusak otak yaitu adanya gangguan
pengamatan sehingga anak tidak memiliki rangsangan yang diperlukan, hiperaktif
motorik, koordinasi mata dan tangan kurang baik. Karakteristik psikis, anak mela-
kukan suatu aktivitas yang berulang-ulang, memberi reaksi kepada setiap rang-
sangan, tidak sanggup mengamati keseluruhan, penghayatan terhadap sekitar tidak
teratur, kurang bisa mengikuti petunjuk dalam belajar. Karakteristik sosial, anak
kadang-kadang tidak bereaksi dalam proses komunikasi (Mumpuniarti, 2000: 44-
45).
5. Beberapa Variasi Debilitas
Anak debilitas memiliki tingkat kecacatan seperti anak tunagrahita ringan,
antara lain:
a. Idiot savant, adalah anak debil yang ingatannya kuat, tetapi hanya terbatas
pada beberapa hal, seperti lagu-lagu, jadwal perjalanan kereta api, tanggal
dalam kalender.
b. Pseudo debil, mereka bertingkah seperti debil tetapi setelah pemeriksaan
menunjukkan hasil tidak debil.
c. Debilitas yang harmonis, anak menunjukkan kepribadian yang baik hanya
mempunyai hambatan prestasi belajar.
d. Debilitas yang disharmonis, anak menunjukkan prestasi belajar rendah dan
kepribadian yang terganggu (Mumpuniarti, 2000: 45).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2.2.1.2 Kecenderungan Perkembangan Anak Tunagrahita
Kecenderungan perkembangan anak tunagrahita diuraikan pada setiap
aspek kemampuannya dan dibandingkan dengan perkembangan pada umumnya.
1. Perkembangan Fisik Anak Tunagrahita
Tingkat kesegaran jasmani anak tunagrahita setingkat lebih rendah diban-
dingkan dengan anak normal pada umumnya yang sama. Anak tunagrahita menga-
lami kesulitan dalam seluruh aktivitas fisik, terutama dalam mempergunakan
kemampuan motoriknya. Mereka sering dibayangi oleh hal-hal yang menakutkan.
Kesulitan-kesulitan itu ditandai oleh 2 motor penggerak yaitu oleh otot-otot yang
besar dan lebar, dan kemampuan motorik yang meliputi koordinasi penglihatan
dan sistem motoriknya itu sendiri (Ibrahim, Rusli, 2005: 41).
2. Perkembangan Kognitif Anak Tunagrahita
Anak tunagrahita memiliki perkembangan kognitif sebagai hasil belajar
yang bersifat trial dan error. Kemampuan berpikir anak tunagrahita yang rendah
berakibat sulit memahami keadaan dunia lingkungannya sehingga mereka tidak
mampu untuk memiliki strategi yang tepat dalam mereaksi lingkungan
(Mumpuniarti, 2000: 64). Mereka sering atau cenderung memfokuskan perha-
tiannya terhadap kegiatan motoriknya. Mereka tidak dapat melihat latar belakang
masalah, tidak mampu memfokuskan perhatian kepada suatu gambar secara spe-
sifik atau utuh menyeluruh (Ibrahim, Rusli, 2005: 41).
Anak tunagrahita mengalami kesulitan dalam menulis. Kalau menyalin
tulisan sering terlambat selesai. Sering salah menulis huruf b dengan p, p dengan
q, v dengan u, 2 dengan 5, 6 dengan 9, dan sebagainya. Hasil tulisannya jelek dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
tidak terbaca. Tulisannya banyak salah/terbalik/huruf hilang. Sulit menulis dengan
lurus pada kertas tak bergaris. Mereka juga memiliki keterbatasan dalam belajar
kognitif, keterbatasan dalam menggunakan operasi mental ingatan, keterbatasan
dalam menggunakan operasi mental hubungan-hubungan, keterbatasan dalam
menggunakan mental generalisasi, keterbatasan dalam menggunakan operasi men-
tal asosiasi, dan keterbatasan mental dalam menggunakan operasi mental berpikir
konseptual (Yusuf, 2006: 13-14).
3. Perkembangan Bahasa Anak Tunagrahita
Perkembangan bahasa anak tunagrahita terbatas pada kosakata yang seder-
hana yang sering digunakan anak dalam kenyataan sehari-hari. Anak tunagrahita
mampu memiliki kosakata karena berkaitan dengan pengalaman sehari-hari dalam
kehidupan. Anak tunagrahita kategori berat banyak yang mengalami gangguan ar-
tikulasi, gangguan kualitas suara dan ritme (Mumpuniarti, 2000: 65). Mereka
mengalami kesulitan dalam berbahasa. Kesulitan itu antara lain gangguan bahasa
reseptif (keterbatasan kemampuan memahami konsep-konsep verbal maupun ge-
rak) dan gangguan bahasa ekspresif (keterbatasan kemampuan menyandikan
konsep-konsep verbal maupun gerakan, baik secara oral maupun tertulis) (Yusuf,
Munawir, 2006: 14).
Anak tunagrahita pada umumnya tidak bisa menggunakan kalimat ma-
jemuk, dalam percakapan sehari-hari mereka lebih banyak menggunakan kalimat
tunggal. Anak tunagrahita dan anak normal yang memiliki MA yang sama
memperlihatkan level yang sama dalam perkembangan morfologi. Akan tetapi
anak tunagrahita yang memiliki CA yang sama dengan anak normal, memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
tahap lebih rendah dalam perkembangan morfologinya. Kemampuan berbahasa
mereka khususnya berkaitan dengan sintaksis dan perbendaharaan kata menun-
jukkan bahwa sintaksis memerlukan kemampuan kecerdasan yang baik. Mereka
juga menunjukkan perkembangan semantik lebih lambat dari pada anak normal.
Perkembangan susunan kata mereka lebih lambat dari pada anak normal. Mereka
lebih banyak menggunakan kata-kata positif, lebih sering menggunakan kata-kata
yang lebih umum, hampir tidak pernah menggunakan kata ganti, dan mereka dapat
menggunakan kata-kata bervariasi (Sumantri, 1996: 93-94).
4. Perkembangan Emosi, Penyesuaian Sosial dan Kepribadian
Anak tunagrahita sering menunjukkan perilaku dan emosi yang terganggu.
Mereka dianggap sebagai anak yang tidak berbahagia dan selalu merasa rendah
diri. Dalam kelas akan diperlihatkan tingkah laku yang memisahkan diri dalam ke-
hidupan sosial, mereka tidak dapat melakukan interaksi dan komunikasi dengan
orang lain (Ibrahim, 2005: 43). Tunagrahita ringan mempunyai kehidupan emosi
tidak jauh berbeda dengan anak normal. Anak tunagrahita kategori sedang menga-
rah ke berat memunculan gangguan perilaku karena kebutuhan emosinya tidak
dapat terekspresikan dengan komunikasi. Anak tunagrahita kategori sedang dan
berat tidak mampu memanfaatkan situasi sosial untuk memberi rasa puas atau
aman, orang-orang di sekitarnya tidak mengetahui cara merespon kebutuhan emosi
mereka. Perkembangan emosi anak tunagrahita terbatas, tidak mampu mencapai
taraf perkembangan emosi yang berwawasan luas (Mumpuniarti, 2000: 66-67).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2.2.2 Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang
mengungkapkan pikiran yang utuh (Alwi, 2003: 311). Kalimat dibedakan menurut
banyaknya klausa, menurut kelengkapan unsur kalimat, dan menurut urutan unsur-
unsur kalimat. Menurut banyaknya kluasa kalimat dibedakan menjadi dua yaitu
kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri
atas satu klausa. Hal ini berarti bahwa konstituen untuk tiap unsur kalimat, seperti
subjek dan predikat, hanyalah satu atau merupakan satu kesatuan. Dalam kalimat
tunggal tentu saja terdapat semua unsur wajib yang diperlukan (Alwi, 2003: 338).
Sedangkan, kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas lebih dari satu pro-
posisi sehingga mempunyai paling tidak dua predikat yang tidak dapat dijadikan
satu kesatuan (Alwi, 2003: 40).
Menurut kelengkapan unsur kalimat dibedakan menjadi kalimat lengkap
dan kalimat taklengkap. Kalimat lengkap adalah kalimat yang unsur-unsur mini-
mal seperti subjek dan predikat semuanya ada (Alwi, 2003: 40). Sedangkan kali-
mat taklengkap adalah kalimat yang beberapa unsur intinya tidak dinyatakan
(Alwi, 2003: 40).
Menurut urutan unsur-unsurnya kalimat dibedakan menjadi kalimat inversi
dan kalimat sederhana. Kalimat inversi adalah kalimat yang predikatnya men-
dahului subjek (Alwi, 2003: 40). Kalimat sederhana adalah kalimat yang terdiri
dari satu klausa (Ramlan, 2001: 43).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2.2.2.1 Kalimat Sederhana
Kalimat (berdasarkan klausa) ada yang terdiri dari satu klausa dan ada yang
terdiri dari dua klausa. Kalimat yang terdiri dari satu klausa disebut kalimat seder-
hana (Ramlan, 2001: 43). Kalimat sederhana memberikan satu informasi, dapat
disusun menjadi kalimat luas (Razak, Abdul, 1986: 17). Kalimat sederhana meru-
pakan dasar dari kalimat luas. Kalimat sederhana hanya terdiri atas satu subjek dan
satu predikat, serta belum mengalami perluasan (Kusnendar, 1991: 105).
Kalimat sederhana menurut Ramlan pada dasarnya sama dengan kalimat
tunggal menurut Alwi yaitu hanya terdiri dari satu klausa. Peneliti menggunakan
istilah kalimat sederhana menurut Ramlan. Kalimat sederhana menurut Ramlan
terlalu luas, maka dibatasi hanya pada subjek + predikat + objek + keterangan saja.
Istilah kalimat sederhana digunakan karena kurikulum sekolah bagian tunagrahita
ringan masih menggunakan istilah kalimat sederhana.
Menurut strukturnya (adanya subjek, predikat, objek, dan keterangan)
sebuah kalimat sederhana dalam bahasa Indonesia memiliki pola SP, SPO, SPOK,
dan SPOO (Chaer,1998: 330-331).
Contoh kalimat berpola SP sebagai berikut.
(1) Ibuku tertawa.
(2) Ayahku seorang dokter.
(3) Nenekku cantik sekali.
Unsur subjek yang dimiliki pada kalimat (1), (2), dan (3) yaitu ibuku,
ayahku, dan nenekku. Sedangkan unsur predikat yang dimiliki yaitu tertawa,
seorang dokter, dan cantik sekali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Contoh kalimat berpola SPO sebagai berikut.
(4) Ibu menjahit baju adik.
(5) Ayah membaca koran pagi.
(6) Nenekku makan sirih.
Unsur subjek yang dimiliki pada kalimat nomor (4), (5), dan (6) yaitu ibu,
ayah, dan nenekku. Sedangkan unsur predikat yang dimiliki adalah menjahit,
membaca, dan makan. Unsur objek yang dimiliki adalah baju adik, koran pagi,
dan sirih.
Contoh kalimat yang memiliki pola SPOK sebagai beikut.
(7) Ibu menjahit baju adik semalam.
(8) Ayah membaca koran di taman.
(9) Nenek makan sirih setiap hari.
Unsur subjek yang dimiliki pada kalimat nomor (7), (8), dan (9) yaitu ibu,
ayah, dan nenek. Unsur predikat yang dimiliki yaitu menjahit, membaca, dan
makan. Unsur objek yang dimiliki adalah baju adik, koran, dan sirih. Unsur
keterangan yang dimiliki yaitu semalam, di taman, dan setiap hari.
Contoh kalimat yang berpola SPOO sebagai berikut.
(10) Ibu membelikan adik baju baru.
(11) Ayah membukakan saya pintu.
(12) Nenek membacakan adik cerita lucu.
Unsur subjek yang dimiliki pada kalimat nomor (10), (11), dan (12) adalah
ibu, ayah, dan nenek. Unsur predikat kalimat di atas yaitu membelikan,
membukaakan, dan membacakan. Sedangkan unsur objek 1 pada kalimat di atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
yaitu adik, saya, dan adik. Unsur objek 2 pada kalimat di atas yaitu baju baru,
pintu, dan cerita lucu.
Dalam praktik berbahasa yang sesungguhnya pola-pola itu dapat diubah
strukturnya menurut keperluan. Menurut jenis kata atau frase yang menjadi unsur
subjek (predikat, objek, dan keterangan) kalimat sederhana dalam bahasa
Indonesia mempunyai pola KB+KB, KB+KS, KB+KK, dan KB+KK+KB.
Contoh kalimat yang memiliki pola KB+KB sebagai berikut.
(13) Ayahku seorang dokter.
(14) Suamiku orang Batak.
(15) Pacarnya satpam bank.
Kalimat (13), (14), dan (15) unsur kata benda yaitu ayahku, suamiku, dan
pacarnya. Sedangkan unsur kata benda lain adalah seorang dokter, orang Batak,
dan satpam bank.
Contoh kalimat yang berpola KB+KS sebagai berikut.
(16) Ayahku ganteng.
(17) Suaminya malas sekali.
(18) Pacarnya tinggi besar.
Kalimat nomor (16), (17), dan (18) yang mempunyai unsur kata benda
yaitu ayahku, suamiku, dan pacarnya. Sedangkan yang mempunyai unsur kata
sifat adalah ganteng, malas sekali, dan tinggi besar.
Contoh kalimat yang berpola KB+KK sebagai berikut.
(19) Ibuku sedang masak.
(20) Ayahku belum mandi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
(21) Nenek sedang bersolek.
Kalimat nomor (19), (20), dan (21) yang memiliki unsur kata benda yaitu
ibuku, ayahku, dan nenek. Sedangkan yang memiliki unsur kata kerja yaitu sedang
masak, belum mandi, dan sedang bersolek.
Contoh kalimat yang mempunyai pola KB+KK+KB sebagai berikut.
(22) Ibu menggoreng ikan.
(23) Ayah sedang membaca komik.
(24) Nenek mengunyah sirih.
Kalimat nomor (22), (23), dan (24) yang mempunyai unsur kata benda
adalah ibu, ayah, dan nenek. Unsur kata kerja pada ketiga kalimat di atas adalah
menggoreng, sedang membaca, dan mengunyah. Unsur kata benda pada ketiga
kalimat di atas adalah ikan, komik, dan sirih.
2.2.2.1.1 Macam-macam Kalimat Sederhana
a. Kalimat Berpredikat Verbal
Kalimat yang berpredikat verba dibagi menjadi tiga macam: kalimat
taktransitif, kalimat ekatransitif, dan kalimat dwitransitif (Alwi, 2003: 338-352).
Kalimat Taktransitif
Kalimat taktransitif merupakan kalimat yang tak berobjek dan tak berpe-
lengkap hanya memiliki dua unsur fungsi wajib, yakni subjek dan predikat. Pada
umumnya urutan katanya adalah subjek-predikat. Contoh kalimat taktransitif.
(25) Bu Camat sedang berbelanja.
(26) Pak Halim belum datang.
(27) Mereka mendarat (di tanah yang tidak datar).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
(28) Dia berjalan (dengan tongkat).
(29) Kami biasanya berenang (hari Minggu pagi).
(30) Padinya menguning.
Kalimat Ekatransitif
Kalimat ekatransitif merupakan kalimat yang berobjek dan tidak berpelengkap
mempunyai tiga unsur wajib, yakni subjek, predikat, dan objek. Contoh kalimat
ekatransitif.
(31) Pemerintah akan memasok semua kebutuhan lebaran.
(32) Presiden merestui pembentukan Panitia Pemilihan Umum.
(33) Nilai Ebtanas murni menentukan nasib para siswa.
(34) Dia memberangkatkan kereta api itu terlalu cepat.
Kalimat Dwitransitif
Kalimat dwitransitif merupakan kalimat yang mempunyai objek dan pe-
lengkap. Makna ‘untuk orang lain’pada kalimat dwitransitif dinamakan makna
peruntung atau benefaktif. Kalimat dwitransitif dapat pula mempunyai objek yang
maknanya bukan peruntung melainkan sasaran. Contoh kalimat dwitransitif
dengan makna peruntung.
(35) Saya harus membelikan anak saya hadiah ulang tahun.
(36) Kamu harus membuatkan Pak Ali laporan tahunan.
Contoh kalimat dwitransitif yang maknanya sasaran.
(37) Dia menugasi saya pekerjaan itu.
(38) Dia menugaskan pekerjaan itu kepada saya.
(39) Ayah mengirimi kami uang tiap bulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
(40) Ayah mengirimkan uang kepada kami tiap bulan.
b. Kalimat Berpredikat Adjektival
Kalimat yang predikatnya adjektiva sering juga dinamakan kalimat statif.
Kalimat statif kadang-kadang memanfaatkan verba adalah untuk memisahkan sub-
jek dan predikatnya. Hal ini dilakukan bila subjek, predikat, atau kedua-duanya
panjang. Perhatikan contoh berikut.
(41) Pernyataan Ketua Gabungan Koperasi itu adalah tidak benar.
(42) Gerakan badannya pada tarian yang pertama adalah anggun dan mempesona.
(43) Tindakan main hakim sendiri oleh penduduk desa itu adalah tidak sesuai
dengan rasa kemanusiaan kita.
c. Kalimat Berpredikat Nominal
Dalam bahasa Indonesia ada dua macam kalimat yang predikatnya terdiri
atas nomina (termasuk pronomina) atau frasa nomina. Kedua nomina atau frasa
nominal yang dijejerkan dapat membentuk kalimat asalkan syarat untuk subjek
dan predikat terpenuhi. Syarat untuk kedua unsur itu penting karena jika tidak di-
penuhi, maka jejeran nomina tadi tidak akan membentuk kalimat. Contoh kalimat
berpredikat nominal.
(44) Buku cetakan Bandung itu... .
(45) Buku itu cetakan Bandung.
Urutan kata seperti pada nomor (44) membentuk satu frasa dan bukan kalimat
karena cetakan Bandung itu merupakan pewatas dan bukan predikat. Sebaliknya,
urutan pada (45) membentuk kalimat karena penanda batas frasa itu memisahkan
kalimat menjadi dua frasa nominal dengan cetakan Bandung sebagai predikat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
d. Kalimat Berpredikat Numeral
Selain macam-macam kalimat yang predikatnya berupa frasa verbal,
adjektival, dan nominal ada pula kalimat dalam bahasa Indonesia yang predikatnya
berupa frasa numeral, seperti tampak pada contoh berikut.
(46) Anaknya banyak.
(47) Uangnya hanya sedikit.
(48) Istrinya dua (orang).
(49) Lebar sungai itu lebih dari dua ratus meter.
Pada contoh di atas tampak bahwa predikat yang berupa numeralia (kata bilangan)
taktentu (banyak dan sedikit) tidak dapat diikuti kata penggolong, sedangkan
predikat yang berupa numeralia tentu dapat diikuti penggolong, seperti orang dan
wajib diikuti meter (4).
e. Kalimat Berpredikat Frasa Preposisional
Predikat kalimat dalam bahasa Indonesia dapat pula berupa frasa
preposisional. Contoh untuk hal ini dapat dilihat pada kalimat nomor (50)-(53).
(50) Ibu sedang ke pasar.
(51) Mereka ke rumah kemarin.
(52) Ayah di dalam kamar.
(53) Anak itu sedang di sekolah.
Perlu dicatat bahwa tidak semua preposisi dapat menjadi predikat kalimat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2.2.2.1.2 Unsur-unsur Kalimat Sederhana
Yang dimaksud dengan unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang dalam
buku-buku bahasa Indonesia lazim disebut dengan istilah subjek (S), predikat (P),
objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket) (Suhaebah, 2003: 7).
a. Subjek
Subjek adalah unsur yang diperkatakan dalam sebuah kalimat (Razak,1986:
11). Subjek merupakan fungsi sintaksis terpenting setelah predikat. Pada umumnya
subjek berupa nomina, frasa nominal, atau klausa (Alwi,2003: 327). Contoh
kalimat yang memiliki unsur subjek.
(54) Harimau binatang liar.
(55) Anak itu belum makan.
Subjek pada contoh kalimat di atas yaitu harimau dan anak itu. Pada umum-
nya subjek terletak di sebelah kiri predikat (Alwi, 2003: 327).
b. Predikat
Predikat merupakan konstituen pokok yang disertai konstituen subjek di se-
belah kiri, dan jika ada, konstituen objek, pelengkap dan keterangan wajib di sebe-
lah kanan. Predikat kalimat biasanya berupa frasa verbal atau frasa ajektival. Pada
kalimat yang berpola SP, predikat dapat pula berupa frasa nominal, frasa numeral,
atau frasa preposisional (Alwi, 2003: 326). Contoh kalimat yang memiliki unsur
predikat.
(56) Ayahnya guru bahasa Inggris.
(57) Dia sedang tidur.
(58) Gadis itu cantik sekali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Predikat yang terdapat pada kalimat di atas yaitu guru bahasa Inggris,
sedang tidur, dan cantik sekali. Predikat merupakan kata yang dalam sebuah
kalimat berfungsi memberitahukan apa, mengapa, atau bagaimana subjek itu
(Razak, 1986: 11).
c. Objek
Objek adalah konstituen kalimat yang kehadirannya dituntut oleh predikat
yang berupa verba transitif pada kalimat aktif. Letak objek setelah predikat. Objek
dapat dikenali dengan jenis predikat yang dilengkapinya dan ciri khas objek itu
sendiri. Objek biasanya berupa nomina atau frasa nominal. Objek pada kalimat
aktif transitif akan menjadi subjek jika kalimat itu dipasifkan (Alwi, 2003: 328).
Contoh kalimat yang memiliki unsur objek.
(59) Adik mengunjungi Pak Rustam.
(60) Ina mencintai dia.
(61) Ibu mengasihi aku.
Objek pada kalimat di atas yaitu Pak Rustam, dia, dan aku. Pada kalimat
aktif transitif objek akan menjadi subjek jika dipasifkan, sebagai berikut.
(62) Pak Rustam dikunjungi (oleh) adik
(63) Dia dicintai oleh Ina.
(64) Aku dikasihi ibu.
d. Keterangan
Keterangan kalimat adalah anggota sekunder kalimat yang tidak memiliki
kaitan khusus dengan salah satu anggota kalimat melainkan dengan kalimat secara
keseluruhan, lebih tepat, dengan inti predikatif (Alieva, 1991: 427). Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
merupakan fungsi sintaksis yang paling beragam dan paling mudah berpindah
letaknya. Keterangan dapat di akhir, di awal, dan bahkan di tengah kalimat. Kons-
tituen keterangan biasanya berupa frasa nominal, frasa preposisional, atau frasa
adverbial. Ada 9 jenis keterangan yaitu keterangan tempat, waktu, alat, tujuan,
cara, penyerta, perbandingan/ kemiripan, sebab, dan kesalingan.(Alwi, 2003: 331-
332). Pada pembahasan ini hanya dijelaskan mengenai keterangan tempat dan
keterangan waktu.
Keterangan Tempat
Keterangan tempat adalah keterangan yang menunjukkan tempat terjadinya
peristiwa atau keadaan. Keterangan tempat biasanya tergolong dalam kalimat yang
menceritakan proses, gejala, tindakan (Alieva, 1991: 431). Keterangan tempat me-
miliki preposisi/ penghubung di, ke, dari, (di) dalam, dan pada. Contoh keterangan
tempat di kota, ke Medan, ke rumahnya, dari Manado, dari sawah, (di) dalam ru-
mah, dalam almari, pada saya, pada permukaan, dan lain sebagainya (Alwi, 2003:
331). Contoh untuk keterangan tempat terdapat pada kalimat nomor (65)-(68).
(65) Dia memotong rambutnya di kamar.
(66) Wahyu pergi ke Medan.
(67) Ayah pulang dari sawah.
(68) Bajunya di dalam almari.
Keterangan Waktu
Keterangan waktu memberikan informasi mengenai saat terjadinya suatu
peristiwa. Keterangan waktu memiliki preposisi/ penghubung pada, dalam, se-, se-
belum, sesudah, selama, dan sepanjang. Contoh keterangan sekarang, kemarin,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
pada hari ini, dalam minggu ini, setiba di rumah, sepulang dari kantor, sebelum
pergi, selama bekerja, sepanjang hari, dan lain sebagainya (Alwi, 2003: 331).
Keterangan waktu menyatakan:
a. Saat atau sekelumit waktu tertentu dalam waktu yang objektif, yang tidak
berkaitan dengan saat wicara: Perjanjian itu dibuat pada tahun 1960.
b.Waktu relatif, yaitu relasi isi makna ujaran terhadap satu titik tolak waktu
tertentu, atau terhadap saat terjadinya sebuah proses (tindakan, keadaan) yang
lain. Di antara kedua saat waktu tersebut dapat terjadi tiga macam relasi yang
pokok, yaitu persamaan waktu, pendahuluan, penyusulan: Dan sementara itu
tentang kompeni terus-menerus merajalela; Lebih dahulu harus kutimbang
baik-baik...; Setengah jam kemudian upacara dimulai; Sesudah perkawinan
mereka berangkat dari kota kami.
c.Waktu aktual–orientasi pada saat wicara. Termasuk:
Salam pembicaraan mengenai saat atau masa sekarang: Siapa yang seharusnya
menjaga pada malam itu?; Kini ada bioskop di Plaju!;
Dalam pembicaraan mengenai masa yang lampau: Waktu itu aku sedang pulang
ke desa; Dahulu semasa zaman kakak tua (Jepang) aku sering mengimami di
masjid itu;
Pembicaraan mengenai masa yang akan datang: Aku harus bangun lebih pagi
besok; Tinggal mamanda akan membuktikan di masa datang;
d. Orientasi yang tak pasti, tak tentu dalam waktu: Sore harinya benar serdadu
Knil itu datang menjemput Sidarto;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
e. Lamanya proses atau gejala, jangkauan waktu berlangsungnya: Siapa yang
menyelenggarakan dan membela aku bertahun-tahun lamanya?; Tinggal ibu di
sini sebentar; Tapi ini hanya untuk sementara;
f. Periodisasi waktu yang berkala: Rata-rata 4,5 m tinggi hujan yang turun tiap
tahun di situ (Alieva, 1991: 427-428).
2.2.2.1.3 Kriteria Kalimat Sederhana yang Baik
Tujuan primer dalam pengajaran bahasa harus diletakkan pada kete-
rampilan menggunakan kalimat secara efektif, baik untuk memberitahukan atau
menanyakan sesuatu maupun untuk membahasakan masalah dan membahasakan
ekspresi kejiwaannya. Sebab, kalimat adalah unsur kesatuan paling kecil dari
bahasa. Kalimat dikatakan efektif bila mampu membuat proses penyampaian dan
penerimaan itu berlangsung dengan sempurna. Kalimat yang efektif mampu mem-
buat isi atau maksud yang disampaikan itu tergambar lengkap dalam pikiran si
penerima, persis seperti apa yang disampaikan (Razak, 1990: 2). Jadi, kriteria
kalimat sederhana yang baik yaitu minimal terdiri dari dua kata atau tiga kata,
minimal terdiri dari subjek dan predikat, kalimat yang digunakan baku, dan sesuai
dengan ejaan.
2.2.3 Pembelajaran
Pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk mem-
peroleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Surya,
2004: 7). Pembelajaran merupakan suatu kombinasi tersusun yang meliputi unsur-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mem-
pengaruhi mencapai tujuan pembelajaran ( Hamalik, 2003: 57).
Berdasarkan dua deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
adalah proses belajar untuk perubahan tingkah laku yang dilakukan individu dalam
interaksi dengan lingkungan menggunakan kombinasi berbagai unsur baik manu-
siawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2.2.3.1 Jenis-jenis Metode Pembelajaran
Metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk menca-
pai suatu tujuan. Makin baik metode itu, makin efektif pula pencapaian suatu
tujuan (Surakhmad, Winarno, 1979: 75). Mengajar bertujuan menyampaikan pe-
ngetahuan pada siswa. Mengajar selalu disertai pemilihan metode dan teknik
mengajar. Jenis-jenis metode mengajar antara lain: metode ceramah, metode dis-
kusi, metode tanya jawab, metode kelompok, metode sosiodrama, metode karya-
wisata, metode pemberian tugas, metode latihan siap, metode pemecahan masalah,
metode demonstrasi, metode eksperimen (Pasaribu, I.L, dkk, 1986: 86). Dari
banyaknya metode dalam pengajaran, metode yang digunakan untuk penelitian ini
adalah metode ceramah dan metode ceramah bervariasi (metode ceramah-
demonstrasi).
2.2.3.1.1 Metode Ceramah
Pengertian metode ceramah
Metode ceramah adalah suatu cara penyampaian informasi melalui penu-
turan dan penerangan lisan oleh guru kepada siswanya (Mertodihardjo, 1980: 1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Metode ceramah ialah suatu cara lisan penyajian bahan pelajaran yang dilakukan
oleh seseorang (guru) kepada orang lain (pelajar) untuk mencapai tujuan penga-
jaran (Karokaro, 1975: 12). Metode ceramah didefinisikan sebagai metode me-
ngajar, di mana guru menyajikan pelajaran secara lisan tentang fakta-fakta atau
prinsip-prinsip (Purwadi, 1980: 1)..
Berdasarkan tiga definisi di atas disimpulkan bahwa metode ceramah ada-
lah cara penyampaian informasi melalui penuturan dan penerangan lisan oleh guru
kepada siswanya.
Langkah-langkah Metode Ceramah
Dalam menggunakan metode ceramah diperlukan langkah-langkah. Lang-
kah-langkah metode ceramah antara lain: mengadakan persiapan, tujuannya mem-
bangkitkan bahan apersepsi pada murid, untuk membantu murid memahami pela-
jaran yang akan diuraikan. Menyajikan bahan dan mengadakan perbandingan-
abstraksi, bahan yang disampaikan tadi dianalisis dan dibanding-bandingkan untuk
melihat interelasi dan menemukan akibat-akibatnya. Generalisasi, unsur-unsur
yang sama dihimpun, dipisahkan dari unsur berlainan untuk mendapatkan kesim-
pulan mengenai masalah. Aplikasi penggunaan, sekarang kesimpulan yang diper-
oleh itu digunakan dalam berbagai situasi sehingga nyata makna kesimpulan itu
(Herbert via Pasaribu, 1986: 88-89).
Keunggulan Metode Ceramah
Keunggulan metode ceramah antara lain: guru mudah menguasai kelas. Or-
ganisasi kelas sederhana. Menghemat baik waktu maupun modal karena dalam
waktu terbatas guru dapat memberikan bahan yang banyak terhadap pelajar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
berjumlah banyak. Melatih pelajar untuk menggunakan pendengarannya dengan
baik serta menangkap dan menyimpulkan isi ceramah dengan cepat dan tepat da-
lam waktu singkat (Karokaro, 1975: 15).
Kelemahan Metode Ceramah
Kelemahan metode ceramah antara lain: apabila ditinjau dari prinsip be-
lajar, metode ini agak bertentangan dengan prinsip belajar (metode ini hanya alat
tertentu yang aktif yaitu terutama alat pendengaran dan pikiran). Apabila ditinjau
dari azas demokrasi, maka metode ceramah kurang memungkinkan pelajar untuk
mengemukakan pendapatnya yang mungkin tertekannya inisiatif, daya kreasi, dan
tidak akan menghasilkan pribadi yang harmonis. Ditinjau dari azas didaktik, maka
metode ceramah kurang memungkinkan terlaksananya anjuran-anjuran yang baik
dari azas didaktik dan kesalahan tafsir terhadap istilah tertentu (Karokaro, 1975,
15-16).
2.2.3.1.2 Metode Demonstrasi
Pengertian Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan teknik mengajar secara lisan yang dipadu-
kan dengan perbuatan, mempergunakan suatu alat, sehingga menambah penjelas-
an lisan, lebih menarik perhatian anak (Pasaribu, I.L, dkk, 1986: 128). Metode
demonstrasi merupakan suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan mem-
perlihatkan atau mempertunjukkan suatu proses dan hasil belajar untuk mencapai
tujuan pengajaran (Karokaro, 1975: 40).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Berdasarkan dua definisi itu dapat disimpulkan bahwa metode demons-
trasi adalah cara penyampaikan bahan pelajaran secara lisan yang dilengkapi suatu
alat dengan mempertunjukkan suatu proses untuk mencapai tujuan pengajaran.
Langkah-langkah Metode Demonstrasi
Langkah-langkah metode demonstrasi antara lain: guru menerangkan dan
menjelaskan tujuan dari diadakannya demonstrasi. Guru atau murid menyediakan
alat-alat bila diperlukan. Menjelaskan urutan langkah-langkah dalam mempertun-
jukkan sesuatu. Pelaksanaan demonstrasi, mencatat, dan menyimpulkan (Karo-
karo, 1975: 40-41).
Keunggulan Metode Demonstrasi
Keunggulan metode demonstrasi yaitu perhatian siswa lebih mudah dipu-
satkan pada proses belajar dan tidak tertuju pada hal lain. Dapat mengurangi kesa-
lahan-kesalahan karena siswa telah memperoleh gambaran yang jelas. Apabila
siswa turut aktif maka siswa memiliki pengalaman-pengalaman praktek untuk me-
ngembangkan kecakapannya (Surakhmad, 1979: 89).
Kelemahan Metode Demonstrasi
Kelemahan metode domonstrasi antara lain: demonstrasi akan merupakan
metode yang tidak wajar bila alat yang didemonstrasikan tidak dapat diamati de-
ngan seksama oleh siswa. Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak diikuti
dengan sebuah aktivitas di mana siswa sendiri dapat ikut bereksperimen dan men-
jadikan aktivitas itu pengalaman yang berharga. Tidak semua hal dapat didemons-
trasikan di dalam kelas (Surakhmad, 1979: 89).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2.2.3.1.3 Metode Ceramah Bervariasi
Metode ceramah bervariasi merupakan cara penyajian bahan pelajaran
dengan ceramah disertai macam-macam penggunaan metode pengajaran lainnya.
Metode ceramah yang disertai dengan metode lainnya. Contoh metode ceramah
divariasikan dengan metode diskusi, tanya jawab, pemberian tugas, demonstrasi,
eksperimen dan lain sebagainya. Dalam hal ini peneliti memvariasikan metode ce-
ramah dengan metode demonstrasi (Suwarto, ...: 4).
2.2.3.2 Perencanaan Pembelajaran Menulis Kalimat Sederhana dengan
Metode Ceramah dan Metode Ceramah Bervariasi
Penyusunan perencanaan pembelajaran menulis kalimat sederhana dengan
metode ceramah dan ceramah bervariasi meliputi perumusan tujuan, pengem-
bangan alat evaluasi, penetapan kegiatan belajar mengajar, perencanaan program
kegiatan, dan pelaksanaan program (Depdiknas, 2003).
2.2.3.2.1 Perumusan Tujuan
Bahan yang dipilih dalam penelitian ini adalah menulis kalimat sederhana.
Tujuan yang harus dicapai adalah siswa mampu membuat kalimat sederhana,
siswa mampu menuliskan dan membuat kalimat sederhana dengan dua kata atau
lebih.
2.2.3.2.2 Mengembangkan Alat Evaluasi
Evaluasi yang dilaksanakan sebanyak dua kali. Pertama, pada awal perte-
muan mengadakan prates, dengan maksud mengetahui kemampuan siswa sebelum
pembelajaran dilaksanakan. Kedua, dilaksanakan pada akhir pertemuan berupa
postes. Postes dilaksanakan dengan maksud untuk mengetahui keberhasilan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
setelah proses belajar mengajar berlangsung. Adapun naskah prates sama dengan
naskah postes.
2.2.3.2.3 Menetapkan Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan belajar mengajar direncanakan menggunakan pendekatan CBSA.
Hal ini bertujuan untuk membangkitkan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Me-
tode yang digunakan dalam proses belajar mengajar untuk memahami kalimat
sederhana adalah metode ceramah dan metode ceramah bervariasi (metode cera-
mah divaraiasikan dengan metode demonstrasi) karena sesuai dengan tujuan
penelitian yaitu mendeskripsikan perbedaan hasil pembelajaran menulis kalimat
sederhana dengan metode ceramah dan metode ceramah bervariasi.
2.2.3.2.4 Merencanakan Program
Dalam merencanakan program ini pertama memilih dan menentukan
metode mengajar yang paling sesuai dengan materi yang disajikan. Kedua me-
nentukan alat dan sumber pelajaran yang akan digunakan. Adapun alat dan sumber
berupa kalimat sederhana dari buku yang relevan digunakan.
2.2.3.2.5 Pelaksanaan Program
Pelaksanaan program meliputi tiga kegiatan, yaitu pelaksanaan apersepsi,
kegiatan pokok, dan postes. Kegiatan apersepsi dilaksanakan di awal pembelajaran
yang di dalamnya mencakup prates. Kegiatan pokok adalah memberikan pelajaran
yang sesuai dengan materi yang direncanakan dengan metode ceramah dan metode
ceramah bervariasi (metode ceramah divariasikan dengan metode demonstrasi).
Postes diberikan di akhir pembelajaran, dimaksudkan untuk mengetahui keberha-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
silan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Adapun keberhasilan program da-
pat di ukur dengan membandingkan hasil prates dan hasil postes.
2.2.3.3 Kegiatan Belajar Mengajar
Sebelum kegiatan belajar mengajar dilakukan, terlebih dahulu dibuat lang-
kah-langkah pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran dibuat untuk memper-
mudah guru membuat satuan pelajaran. Di bawah ini diberikan langkah-langkah
pembelajaran menulis kalimat sederhana dengan metode ceramah dan metode
ceramah bervariasi.
2.2.3.3.1 Kegiatan Belajar Mengajar Menulis Kalimat Sederhana dengan
Metode Ceramah
Kegiatan belajar mengajar menulis kalimat sederhana dengan metode ce-
ramah diperlukan langkah-langkah. Langkah-langkah itu sebagai berikut.
1. Pendahuluan (20 menit)
a. Mengkondisikan kelas,
b. Mengabsen siswa,
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran,
d. Melaksanakan apersepsi dan prates.
2. Kegiatan pokok (50 menit)
a. Penyajian materi berupa kalimat sederhana,
b. Siswa mampu menyebutkan kalimat sederhana yang dicontohkan guru,
c. Siswa mampu menuliskan kalimat sederhana dengan pola SP; SPO; SPOK,
d. Siswa mampu menyusun kalimat sederhana.
3. Kegiatan akhir (20 menit)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
a. Penguatan hasil pembelajaran,
b. Menyimpulkan materi pembelajaran yang telah disampaikan,
c. Mengadakan evaluasi (postes).
2.2.3.3.2 Kegiatan Belajar Mengajar Menulis Kalimat Sederhana dengan
Metode Ceramah Bervariasi (Ceramah-Demonstrasi)
Kegiatan belajar mengajar menulis kalimat sederhana dengan metode ce-
ramah bervaraiasi diperlukan langkah-langkah. Langkah-langkah itu sebagai
berikut.
1. Pendahuluan (20 menit)
a. Mengkondisikan kelas,
b. Mengkondisikan siswa,
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran,
d. Melaksanakan aprsepsi dan prates.
2. Kegiatan pokok (50 menit)
a. Penyajian materi berupa kalimat sederhana,
b. Siswa mampu menyebutkan pola kalimat sederhana,
c. Siswa mampu menentukan unsur-unsur kalimat dari kalimat sederhana yang
tersedia,
d. Siswa mampu menyusun kalimat sederhana.
3. Kegiatan akhir (20 menit)
a. Penguatan hasil pembelajaran,
b. Menyimpulkan materi pembelajaran yang telah disampaikan,
c. Mengadakan evaluasi (postes).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian des-
kriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi
mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya
pada saat penelitian dilakukan (Arikunto, 1990: 309). Penelitian kuantitatif ber-
tujuan menggeneralisasikan populasi berdasarkan sampel yang representatif. Pe-
nelitian kuantitatif tidak menemukan teori, melainkan memverifikasi (menguji
kambali kebenaran) suatu teori atau mengaplikasikan teori (Soewandi, 2006: 5).
Penelitian ini mendeskripsikan perbedaan hasil pembelajaran menulis kalimat se-
derhana dengan metode ceramah dan metode ceramah bervariasi siswa kelas V
bagian tunagrahita ringan SDLB Negeri Cilacap tahun ajaran 2006/2007.
3.2 Variabel Penelitian
Tempat penelitian terfokus pada kelas V bagian tunagrahita ringan SDLB
Negeri Cilacap tahun ajaran 2006/2007. Variabel penelitian ada dua yaitu variabel
pertama hasil pembelajaran menulis kalimat sederhana dengan metode ceramah,
variabel kedua hasil pembelajaran menulis kalimat sederhana dengan metode
ceramah bervariasi.
3.3 Populasi Penelitian
Populasi penelitian ialah keseluruhan subjek penelitian. Apabila sese-
orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 1996: 15). Populasi
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V bagian tunagrahita ringan, yang ber-
jumlah 6 siswa yaitu siswa putra 4 orang dan siswa putri 2 orang.
3.4 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah langkah-langkah dalam penelitian. Adapun
langkah-langkah penelitian ini meliputi:
3.4.1 Pelaksanaan Survey Lapangan
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengetahui secara dekat situasi dan kon-
disi lokasi penelitian (SDLB Negeri Cilacap). Kegiatannya dilaksanakan pada
tanggal 19 Desember sampai 29 Desember 2006.
3.4.2 Pengajuan Permohonan Izin Penelitian
Setelah surat permohonan izin penelitian dari Dekan FKIP Universitas
Sanata Dharma No. 152/Pnlt/Kajur/JPBS/XII/2006 tertanggal 14 Desember 2006
yang ditujukan kepada SDLB Negeri Cilacap turun. Peneliti mulai mempersiapkan
instrumen pengumpulan data, tentang pembelajaran menulis kalimat sederhana
dengan metode ceramah dan metode ceramah bervariasi siswa kelas V Bagian
Tunagrahita Ringan SDLB Negeri Cilacap.
3.4.3 Pelaksanaan Penelitian
Kegiatan ini adalah proses belajar mengajar yang disesuaikan dengan ku-
rikulum SDLB tahun 1994, tentang mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 19 sampai 29 desember 2006. Adapun
langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut:
a. Perumusan tujuan dan perencanaan Satuan Pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Sebelum membuat rencana pembelajaran dalam bentuk satuan pelajaran,
guru harus terlebih dahulu menentukan langkah-langkah pembelajaran menulis
kalimat sederhana, baik dengan metode ceramah maupun metode ceramah ber-
variasi. Langkah-langkah pembelajaran menulis kalimat sederhana dengan metode
ceramah.
1. Pendahuluan (20 menit)
a. Mengkondisikan kelas,
b. Mengabsen siswa,
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran,
d. Melaksanakan apersepsi dan prates.
2. Kegiatan pokok (50 menit)
a. Penyajian materi berupa kalimat sederhana,
b. Siswa mampu menyebutkan kalimat sederhana yang dicontohkan guru,
c. Siswa mampu menuliskan kalimat sederhana dengan pola SP; SPO; SPOK,
d. Siswa mampu menyusun kalimat sederhana.
3. Kegiatan akhir (20 menit)
a. Penguatan hasil pembelajaran,
b. Menyimpulkan materi pembelajaran yang telah disampaikan,
c. Mengadakan evaluasi (postes).
Langkah-langkah pembelajaran menulis kalimat sederhana dengan metode
ceramah bervariasi.
1. Pendahuluan (20 menit)
a.Mengkondisikan kelas,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
b. Mengabsen siswa,
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran,
d. Melaksanakan apersepsi dan prates..
2. Kegiatan pokok (50 menit)
a. Penyajian materi berupa kalimat sederhana,
b. Siswa mampu menyebutkan pola kalimat sederhana,
c. Siswa mampu menentukan unsur-unsur kalimat dari kalimat sederhana yang
tersedia,
d. Siswa mampu menyusun kalimat sederhana.
3. Kegiatan akhir (20 menit)
a. Penguatan hasil pembelajaran,
b. Menyimpulkan materi pembelajaran yang telah disampaikan,
c. Mengadakan evaluasi (postes).
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas disusun dalam
bentuk satuan pelajaran.
SATUAN PELAJARAN METODE CERAMAH
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Tema : Menulis
Sub Tema : Menulis kalimat sederhana
Satuan Pendidikan : SDLB Bagian Tunagrahita Ringan
Kelas/ Semester : V/1
Pembelajaran
Menulis kalimat sederhana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
I. Tujuan Pembelajaran Umum
1.1 Siswa mampu mengungkapkan perasaan dengan kalimat sederhana,
1.2 Siswa mampu mengungkapkan pesan, perasaan, dan keinginan dengan
kalimat sederhana.
II. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah kegiatan belajar mengajar berlangsung diharapkan siswa dapat:
2.1 Menuliskan kalimat sederhana yang berpola subjek, predikat dengan benar
2.2 Menuliskan kalimat sederhana yang berpola subjek, predikat, obyek
dengan benar
2.3 Mengucapkan kalimat sederhana dengan benar.
2.4 Menunjukkan letak unsur-unsur kalimat, pada kalimat yang dicontohkan
oleh guru dengan benar.
III. Materi Pelajaran
3.1 Kalimat sederhana terdiri dari 2 atau 3 kata.
3.2 Kalimat sederhana yang berpola SP, SPO, SPOK.
IV. Kegiatan Belajar Mengajar
4.1 Pendekatan dan metode
4.1.1Pendekatan keterampilan proses, pembelajaran aktif, kreatif,
menyenangkan dan pendekatan komunikatif.
4.1.2 Metode ceramah.
4.1 Langkah-langkah kegiatan dengan metode ceramah
4.1.2 Kegiatan awal
a. Mengkondisikan siswa,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
b. Mengabsen siswa,
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran,
d. Melaksanakan apersepsi dan prates.
4.1.3 Kegiatan pokok
a. Siswa membaca kalimat sederhana yang dicontohkan guru,
b. Siswa mampu menunjukkan unsur-unsur kalimat,
c. Siswa mampu menuliskan kalimat sederhana,
d. Siswa mampu menyusun kalimat sederhana,
e. Guru bertindak sebagai narasumber.
4.1.4 Kegiatan akhir
a. Guru memberikan ulasan hasil pembelajaran
b. Siswa dan guru menarik kesimpulan,
c. Mengadakan evaluasi (postes)
V. Alat, Sarana, dan Sumber Pembelajaran
5.1 Alat dan Sarana
Teks kalimat sederhana, lembaran-lembaran mengenai unsur-unsur
kalimat.
5.2 Sumber Pembelajaran
Buku paket Bahasa Indonesia SDLB Bagian Tunagrahita Ringan
SATUAN PELAJARAN METODE CERAMAH BERVARIASI
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Tema : Menulis
Sub Tema : Menulis kalimat sederhana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Satuan Pendidikan : SDLB Bagian Tunagrahita Ringan
Kelas/ Semester : V/1
Pembelajaran
Menulis kalimat sederhana
I. Tujuan Pembelajaran Umum
1.1 Siswa mampu mengungkapkan perasaan dengan kalimat sederhana,
1.2 Siswa mampu mengungkapkan pesan, perasaan, dan keinginan dengan
kalimat sederhana.
II. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah kegiatan belajar mengajar berlangsung diharapkan siswa dapat:
2.1 Menuliskan kalimat sederhana yang berpola subjek, predikat dengan benar
2.2 Menuliskan kalimat sederhana yang berpola subjek, predikat, obyek
dengan benar
2.3 Mengucapkan kalimat sederhana dengan benar .
2.4 Menunjukkan letak unsur-unsur kalimat, pada kalimat yang dicontohkan
oleh guru dengan benar.
III. Materi Pelajaran
3.1 Kalimat sederhana terdiri dari 2 atau 3 kata.
3.2 Kalimat sederhana yang berpola SP
3.3 Kalimat sederhana yang berpola SPO
3.4 Kalimat sederhana yang berpola SPOK
IV. Kegiatan Belajar Mengajar
4.1 Pendekatan dan Metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
4.1.1 Pendekatan keterampilan proses, pembelajaran aktif, kreatif,
menyenangkan dan pendekatan komunikatif.
4.1.2 Metode ceramah bervariasi.
4.2 Langkah-langkah kegiatan dengan metode ceramah bervariasi
4.2.1 Kegiatan awal
a. Mengkondisikan siswa,
b. Mengabsen siswa,
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran,
d. Melaksanakan apersepsi dan prates.
4.2.2 Kegiatan pokok
a. Siswa membaca kalimat sederhana yang dicontohkan guru,
b. Siswa mampu menunjukkan unsur-unsur kalimat,
c. Siswa mampu menuliskan kalimat sederhana,
d. Siswa mampu menyusun kalimat sederhana,
e. Guru bertindak sebagai fasilitator.
4.2.3 Kegiatan akhir
a. Guru memberikan ulasan hasil pembelajaran
b. Siswa dan guru menarik kesimpulan,
c. Mengadakan evaluasi (postes)
V. Alat, Sarana, dan Sumber Belajar
5.1 Alat dan Sarana
Teks kalimat sederhana, lembaran-lembaran mengenai unsur-unsur
kalimat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
5.2 Sumber Pembelajaran
5.2.1 Buku paket Bahasa Indonesia SDLB Bagian Tunagrahita Ringan
Kelas V Balai Pustaka
5.2.2 Lingkungan sekitar
b.Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran menulis kalimat sederhana di kelas V bagian
Tunagrahita Ringan SDLB Negeri Cilacap telah sesuai dengan satuan pelajaran
dan metode yang telah ditentukan, yaitu dengan metode ceramah dan metode
ceramah bervariasi. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan pada tanggal 20 dan 27
desember 2006.
c. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan dua kali. Pertama, evaluasi dilaksanakan pada awal
pembelajaran yang disebut prates. Kedua, evaluasi dilaksanakan pada akhir pem-
belajaran yang disebut postes. Evaluasi ini dilaksanakan pada tanggal 20 dan 27
desember 2006. Adapun alat evaluasinya berupa soal Bahasa Indonesia.
PILIHAN GANDA !
Berilah tanda silang (X) pada huruf : a, b, atau c pada jawaban yang tepat !
1. Dani menyiram bunga di kebun.
Subjek kalimat di atas adalah….
a. kebun
b. bunga
c. Dani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2. Fitri menangis waktu tersandung batu.
Kata menangissebagai…
a. Predikat
b. Subjek
c. objek
3. Ayah mencuci mobil di depan rumah.
Objek kalimat di atas adalah…
a. Ayah
b. mobil
c. mencuci
4. Joni melihat gajah di kebun binatang.
Di kebun binatang pada kalimat di atas sebagai…
a. keterangan
b. subjek
c. objek
5. Wahyu membaca buku di perpustakaan.
Wahyu pada kalimat di atas sebagai…
a. predikat
b. subjek
c. objek
ESSAY !
Buatlah kalimat sederhana dengan kata-kata di bawah ini!
1. kata : ibu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Kalimat : ………………………………………………
2. kata : menyapu
Kalimat : ………………………………………………
3. kata : baju
Kalimat : ………………………………………………
4. kata : di halaman
Kalimat : ………………………………………………
5. kata : kakak
Kalimat : ……………………………………………..
d. Deskripsi data
Setelah membuat SP, melaksanakan pembelajaran, dan evaluasi tahap be-
rikutnya adalah mendeskripsikan data. Data yang sudah diperoleh kemudian
dideskripsikan untuk memperjelas data yang ada.
e. Analisis
Analisis dilakukan setelah pendeskripsian data selesai. Analisis dilakukan
untuk mengolah data mentah yang telah dideskripsikan sampai memperoleh hasil
yang diinginkan untuk menjawab rumusan masalah pada bab 1.
3.5 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh
(Arikunto, 1996: 114). Data diperoleh dari siswa dan guru.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes. Tes yang
diberikan terdiri dari lima soal pilihan ganda dan lima soal essai. Tes dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
dengan dua tahap yaitu prates (sebelum pembelajaran dimulai) dan postes (sesudah
pembelajaran dimulai).
3.7 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu dengan tes.
Untuk pelaksanaan pembelajaran terlebih dahulu dibuat satuan pelajaran.
Tes bahasa Indonesia
Tes bahasa Indonesia dilakukan sebelum pembelajaran dan sesudah pem-
belajaran. Tes ini terdiri dari 10 soal. Indikator yang ingin dicapai dari 10 soal
yaitu kognitif dan keterampilan. Kognitif untuk soal nomor 1 sampai 5, kete-
rampilan nomor 1 sampai 5.
3.8 Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data, penulis menggunakan analisis komparatif de-
ngan cara membandingkan nilai tes siklus I dengan siklus II. Rumus yang dipakai
sebagai berikut:
X~ =NX
Keterangan X~ = Mean
X = Jumlah nilai
N = jumlah individu
Untuk menganalisis mencari standar deviasi (simpangan baku) (Arikunto,
1996: 85), maka rumusnya:
S =NX 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Keterangan:
S = Simpangan baku yang dicari.
X = Penyimpangan skor individual dari mean.
N = Jumlah subjek
Untuk menganalisis, hasil eksperimen yang menggunakan pre-test dan post-
test (Arikunto, 1996: 85), maka rumusnya:
t =
)1(
2
NNdx
Md
Keterangan:
Md = mean dari perbedaan pre-test dengan post-test (post-test–pre-test)
xd = deviasi masing-masing subjek Mdd
dx 2 = jumlah kuadrat deviasi
N = subjek
d.b = ditentukan N-1
Menghitung perbedaan postes metode ceramah dan postes metode ceramah
bervariasi (Arikunto,1996: 86).
t =
)1(
22
21
12
NNX
MM
Prosedur penilaian dilakukan dengan menggunakan prates dan postes. Jenis
tes yang dilakukan tes tertulis. Bentuk tes pilihan ganda dan essai. Pedoman
penilaian yaitu soal nomor 1 sampai 5, masing-masing diberi bobot 1. soal essai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
nomor 1 sanpai 5, masing-masing diberi bobot 3. Skor ideal nilai prates dan postes
adalah
NomorUrut Soal
JumlahSoal
BobotNilai
SkorIdeal
Nilai Maksimal
1.2.
1 - 51 - 5
55
13
515
N = Jumlah Skor Ideal2
N = 102
20
Jumlah 10 - 20 10
RUBRIK PENILAIAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA
No Aspek Skor Kriteria1. Menulis kalimat
sederhana3 a. Minimal terdiri dari dua kata atau tiga kata.
b. Minimal terdiri dari subjek dan predikat.c. Menggunakan kalimat yang baku.d. Sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia.
2. Menulis kalimatsederhana
2 a. Minimal terdiri dari dua kata atau tiga kata.b. Minimal terdiri dari subjek dan predikat.c. Menggunakan kalimat yang baku.(apabila hanya memenuhi tiga kriteria)
3. Menulis kalimatsederhana
1 a. Minimal terdiri dari dua kata atau tiga kata.b. Minimal terdiri dari subjek dan predikat.(apabila hanya memenuhi 2 kriteria)
4. Menulis kalimatsederhana
0 Minimal terdiri dari dua kata atau tiga kata(apabila hanya memenuhi satu kriteria saja)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa
skor prates dan postes yang diperoleh dari hasil tes pembelajaran menulis kalimat
sederhana dengan metode ceramah dan metode ceramah bervariasi. Tes ini diker-
jakan oleh siswa kelas V bagian tunagrahita ringan SDLB Negeri Cilacap tahun
ajaran 2006/2007. Jumlah siswa kelas V bagian tunagrahita ringan 6 orang, empat
laki-laki dan dua wanita yaitu Deni, Rizal, Wahyu, Beni, Daniel, dan Atik.
Berdasarkan hasil tes pembelajaran menulis kalimat sederhana dengan me-
tode ceramah dan metode ceramah bervariasi dapat diperoleh skor rata-rata prates
dengan metode ceramah 3.33333 dan postes dengan metode ceramah 4,75. Skor
rata-rata prates dengan metode ceramah bervariasi 4,916667, sedangkan skor
postes dengan metode ceramah bervariasi 6,333333. untuk lebih jelasnya
diperlihatkan pada tabel 4.1 dan tabel 4.5.
Tabel 4.1
HASIL PRATES DAN POSTES PEMBELAJARAN MENULIS KALIMATSEDERHANA DENGAN METODE CERAMAH
No Nama Siswa Prates Postes1.2.3.4.5.6.
DeniRizal
WahyuBeni
DanielAtik
55,54,52,52,50
6,565
4,54
2,5X 20 28,5
N 6 6X~ 3,333333 4,75
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 4.5
HASIL PRATES DAN POSTES PEMBELAJARAN MENULIS KALIMATSEDERHANA DENGAN METODE CERAMAH BERVARIASI
No Nama Siswa Prates Postes1.2.3.4.5.6.
DeniRizal
WahyuBeni
DanielAtik
6,56
5,54
4,53
77,5766
4,5∑X 29,5 38N 6 6X~ 4,916667 6,333333
4.2 Analisis Hasil Belajar Siswa
Dalam penelitian ini, penilaian dimaksudkan untuk mengetahui hasil be-
lajar siswa setelah mengikuti pembelajaran menulis kalimat sederhana. Selain itu,
dengan penelitian dapat diketahui pula perbedaan hasil pembelajaran menulis ka-
limat sederhana antara metode ceramah dengan metode caramah bervariasi dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Setelah memperoleh hasil tes pembelajaran menu-
lis kalimat sederhana, kemudian hasil tes dinilai. Tes terdiri dari 10 soal, 5 soal
pilihan ganda dan 5 soal essai. Soal pilihan ganda setiap nomornya diberi nilai 1
karena hanya berupa pengetahuan siswa saja. Soal essai, setiap nomornya diberi
nilai 3 berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dan keterampilan siswa menulis
kalimat. Kriteria penilaian tes menulis kalimat sederhana yaitu:
1. Minimal terdiri dari dua kata atau tiga kata,
2. Minimal terdiri dari subjek dan predikat,
3. Menggunakan kalimat yang baku,
4. Sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Kriteria di atas digunakan untuk soal nomor 1 sampai 5 pada soal essai.
Apabila memenuhi keempat kriteria maka mendapat skor 3, memenuhi tiga kriteria
mendapat skor 2, dan memenuhi 2 kriteria mendapat skor 1.
4.2.1 Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Menulis Kalimat Sederhana
dengan Metode Ceramah
Untuk diketahui hasil belajar siswa kelas V bagian Tunagrahita ringan
SDLB Negeri Cilacap, perlu membandingkan antara nilai rata-rata prates dan
postes, kemudian melakukan uji-t dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana
dengan metode ceramah dengan langkah-langkah sebagai berikut.
Tabel 4.2
TABEL PERHITUNGAN SIMPANGAN BAKUPRATES SISWA PADA PEMBELAJARAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA
DENGAN METODE CERAMAHNo Nama Siswa Prates (X1) x (X1- X ) x 2
1.2.3.4.5.6.
DeniRizal
WahyuBeni
DanielAtik
55,54,52,52,50
1,6666672,1666671,166667
- 0,833333- 0,833333- 3,333333
2,777784,694441,361110,694440,6944411,1111
∑X 20N 6
X~ 3,333333 2x = 21,3333
Mean :
X~ =NX
X~ =6
20
X~ = 3,333333
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Menghitung Simpangan Baku ( Standar Deviasi ) Prates
Rumus :
S =NX 2
S =63333,21
S = 55555,3
S = 1,88561661
S = 1,8856
Untuk nilai prates siswa pada pembelajaran menulis kalimat sederhana dengan
metode ceramah, harga simpangan baku adalah : 1,8856
Tabel 4.3
TABEL PERHITUNGAN SIMPANGAN BAKUPOSTES SISWA PADA PEMBELAJARAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA
DENGAN METODE CERAMAHNo Nama Siswa Postes (X2) x (X2- X ) x 2
1.2.3.4.5.6.
DeniRizal
WahyuBeni
DanielAtik
6,565
4,54
2,5
1,751,250,25
- 0,25- 0,75- 2,25
3,06251,56250,06250,06250,56255,0625
∑X 28,5N 6X~ 4,75
2x = 10,375
Mean :
X~ =NX
X~ =6
5,28X~ = 4,75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Menghitung Simpangan Baku ( standar deviasi ) Postes.
Rumus :
S =NX 2
S =6375,10
S = 729166667,1
S = 1,31497782
S = 1,3149
Untuk nilai postes siswa pada pembelajaran menulis kalimat sederhana dengan
metode ceramah, harga simpangan baku adalah : 1,3149
Menganalisis Perbedaan Mean Prates dengan Postes
a. Perbedaan rata-rata antara prates dan postes sebagaimana ditunjukkan pada
tabel 4.2 dan 4.3 adalah 4,75 –3,333333 = 1,416667. Secara kasar ini berarti
bahwa pembelajaran dengan metode ceramah telah dapat meningkatkan penge-
tahuan dan keterampilan siswa dalam menulis kalimat sederhana.
333333,3416667,1
x 100% = 42,5001425%
atau siswa pada umumnya memperoleh peningkatan pengetahuan 42,50% dari
pengetahuan semula.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 4.4
TABEL PERHITUNGAN ANTARA DUA MEANUNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS METODE CERAMAH
No Subjek Prates Postes d xd (d–Md) x2d1.2.3.4.5.6.
123456
55,54,52,52,50
6,565
4,54
2,5
1,50,50,52
1,52,5
0,08333-0,9167-0,91670,583330,083331,08333
0,0069440,8402780,8402780,3402780,0069441,173611
∑X 20 28,5N 6 6X~ 3,333333 4,75 ∑d= 8,5 3,208333
b. Mencari harga t hitung
Rumus :
t =
)1(
2
NNdx
Md
Md =N
d
Md =65,8
Md = 1,416667
t =
166208333,3
416667,1
t =
56208333,3
416667,1
x
t =
30208333,3
416667,1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
t =106944433,0416667,1
t =327023597,0
416667,1
t = 4,332002378
t = 4,3320
c. Mencari harga t kritik atau t tabel untuk memeriksa signifikansi perbedaan
mean.
Pada harga signifikansi 5% dan tingkat kepercayaan 95% dan derajat kebebasan
db = N1–1
= 6 - 1
= 5
Pada tabel t 10 = 2,57.
Karena t hitung lebih besar dari t kritik ( 4,3320 > 2,57 ) berarti ada perbedaan
yang signifikan ( bermakna ) antara hasil belajar prates dan postes siswa. Dengan
demikian pembelajaran menulis kalimat sederhana dengan metode ceramah
dianggap berhasil.
4.2.2 Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Menulis Kalimat Sederhana
dengan Metode Ceramah Bervariasi
Untuk diketahui hasil belajar siswa kelas V bagian Tunagrahita ringan, perlu
membandingkan antara nilai rata-rata prates dan postes, kemudian melakukan uji-t
dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana dengan metode ceramah bervariasi
dengan langkah-langkah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 4.6
TABEL PERHITUNGAN SIMPANGAN BAKUPRATES SISWA PADA PEMBELAJARAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA
DENGAN METODE CERAMAH BERVARIASINo Nama Prates (X1) x (X1- X ) x 2
1.2.3.4.5.6.
DeniRizal
WahyuBeni
DanielAtik
6,56
5,54
4,53
1,5833331,0833330,583333-0,916667-0,416667-1,916667
2,506941,173610,340280,840280,173613,67361
∑X 29,5N 6X~ 4,916667
2X = 8,70833
Mean :
X~ =NX
X~ =6
5,29X~ = 4,916667
Menghitung simpangan baku ( standar deviasi ) prates
Rumus :
S =NX 2
S =6
70833,8
S = 451388333,1
S = 1,204735794
S = 1,2047
Untuk nilai prates siswa pada pembelajaran menulis kalimat sederhana dengan
metode ceramah bervariasi, harga simpangan baku adalah : 1,2047
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 4.7
TABEL PERHITUNGAN SIMPANGAN BAKUPOSTES SISWA PADA PEMBELAJARAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA
DENGAN METODE CERAMAH BERVARIASINo Nama Postes (X2) x (X2- X ) x 2
1.2.3.4.5.6.
DeniRizal
WahyuBeni
DanielAtik
77,5766
4,5
0,6666671,1666670,666667-0,333333-0,333333-1,833333
0,444441,361110,444440,111110,111113,36111
∑X 38N 6X~ 6,333333
2x = 5,83333
Mean :
X~ =NX
X~ =6
38X~ = 6,333333
Menghitung simpangan baku ( standar deviasi ) postes
Rumus :
S =NX 2
S =6
83333,5
S = 972221666,0
S = 0,986013015
S = 0,9860
Untuk nilai postes siswa pada pembelajaran menulis kalimat sederhana dengan
metode ceramah bervariasi, harga simpangan baku adalah : 0,9860
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Mengnalisis perbedaan mean prates dengan postes
a.Perbedaan rata-rata antara prates dan postes sebagaimana ditunjukkan pada tabel
4.6 dan 4.7 adalah 6,333333 –4,916667 = 1,416666. Secara kasar ini berarti
bahwa pembelajaran dengan metode ceramah bervariasi telah dapat mening-
katkan pengetahuan dan keterampilan siswa dalam menulis kalimat sederhana
916667,4416666,1
x 100% = 28,81354381%
atau siswa pada umumnya memperoleh peningkatan pengetahuan 28,81% dari
pengetahuan semula.
Tabel 4.8
TABEL PERHITUNGAN ANTARA DUA MEANUNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS METODE CERAMAH BERVARIASI
No Subjek Prates Postes D xd (d–Md) x2d1.2.3.4.5.6.
123456
6,56
5,54
4,53
77,5766
4,5
0,51,51,52
1,51,5
-0,91670,083330,083330,583330,083330,08333
0,8402780,0069440,0069440,3402780,0069440,006944
∑X 29,5 38 d =8,5N 6 6X~ 4,916667 6,333333 1,208333
b. Mencari harga t hitung
Rumus :
t =
)1(
2
NNdx
Md
Md =N
d
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Md =65,8
Md = 1,416667
t =
166208333,1
416667,1
t =
5.6208333,1
416667,1
t =
30208333,1
416667,1
t =040277766,0416667,1
t =200693215,0
416667,1
t = 7,058868433
t = 7,0588
c. Mencari harga t kritik atau t tabel untuk memeriksa signifikansi perbedaan
mean.
Pada harga signifikansi 5% dan tingkat kepercayaan 95% dan derajat kebebasan
db = N1–1
= 6 - 1
= 5
Pada tabel t 10 = 2,57.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Karena t hitung lebih besar dari t kritik ( 7,0588 > 2,57 ) berarti ada perbedaan
yang signifikan ( bermakna ) antara hasil belajar prates dan postes siswa. Dengan
demikian, pembelajaran menulis kalimat sederhana dengan metode ceramah ber-
variasi dianggap berhasil karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa..
4.2.3 Menganalisis Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan
Metode Ceramah dan Metode Ceramah Bervariasi
Berdasarkan analisis hasil belajar siswa, dapat diketahui bahwa peng-
gunaan metode ceramah dan metode ceramah bervariasi dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Meskipun demikian, tingkat keberhasilan siswa kedua metode itu
tidak sama persis. Hal ini terlihat dengan adanya perbedaan nilai rata-rata pada
masing-masing hasil pembelajaran.
Untuk memastikan metode mana yang lebih tepat dalam meningkatkan
hasil belajar siswa, diperlukan analisis perbedaan antara nilai postes hasil belajar
dengan metode ceramah dengan nilai postes hasil belajar dengan metode ceramah
bervariasi. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut.
Menganalisis Perbedaan Mean
a. Perbedaan rata-rata hasil postes dengan metode ceramah dan hasil postes de-
ngan metode ceramah bervariasi sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.3 dan
4.7 adalah 6,333333–4,75 = 1,583333. Berdasarkan perbedaan hasil rata-rata
postes tersebut dapat diartikan bahwa pembelajaran menulis kalimat sederhana
dengan metode ceramah bervariasi lebih efektif daripada pembelajaran menulis
kalimat sederhana dengan metode ceramah dalam meningkatkan hasil belajar
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
b. Mencari harga t hitung dari perbedaan dua mean dengan menggunakan rumus :
t =
)1(
22
21
12
NNX
MM
t =
)16(6833333,5375,10
75,4333333,6
t =
30208333,16
583333,1
t =54027766,0583333,1
t =753035894,0
583333,1
t = 2,154089362
t = 2,1540
c. Mencari harga t kritis atau t tabel unuk memeriksa signifikansi perbedaan mean.
Pada harga signifikansi 5%, tingkat kepercayaan 95%, dan derajat kebebasan
df = (N1–1) + (N2–1)
= (6–1) + (6–1)
= 5 + 5
= 10
Pada tabel t 10 = 1,812
Harga t kritis 1,812. t. hitung 2,1540 karena t hitung lebih besar dari t kritik
(2,1540>1,812 ), ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan peningkatan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
belajar antara metode ceramah dengan metode ceramah bervariasi dalam pem-
belajaran kalimat sederhana.
Seluruh rangkaian penelitian sebagaimana diuraikan di atas dimaksudkan
untuk menguji perbedaan hasil pembelajaran menulis kalimat sederhana dengan
penggunaan metode ceramah dan metode ceramah bervariasi siswa kelas V bagian
tunagrahita ringan SDLB Negeri Cilacap.
Berdasarkan hasil pengolahan statistik dengan uji-t terdapat perbedaan
mean. Hasil uji-t antara nilai postes siswa pada metode ceramah dengan nilai pos-
tes siswa pada metode ceramah bervariasi menunjukkan bahwa pada tingkat
signifikansi 5% dan taraf kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan 10, dipero-
leh harga t hitung 2, 1540, sedangkan t tabel 1,81. Karena t hitung lebih besar t
tabel (2,1540 > 1,81) secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan antara
nilai rata-rata postes pada metode ceramah dengan nilai rata-rata postes pada me-
tode ceramah bervariasi.
Berdasarkan uji statistik sebagaimana tersebut di atas, dapat disimpulkan
bahwa hasil pembelajaran menulis kalimat sederhana lebih baik menggunakan
metode ceramah bervariasi dibandingkan dengan menggunakan metode ceramah
saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
5. 1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian sebagaimana
diuraikan pada bab IV, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1. Hasil pembelajaran menulis kalimat sederhana dengan metode ceramah me-
ngalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata prates sebesar
3,333 dan nilai rata-rata postes sebesar 4,75 dari nilai maksimal 10.
2. Hasil pembelajaran menulis kalimat sederhana dengan metode ceramah ber-
variasi mengalami peningkatan nilai. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata
prates sebesar 4,916 dan nilai rata-rata postes sebesar 6,333 dari nilai maksimal
10.
3. Nilai rata-rata postes pembelajaran menulis kalimat sederhana dengan metode
ceramah sebesar 4,75, sedangkan nilai rata-rata postes pembelajaran menulis
kalimat sederhana dengan metode ceramah bervariasi sebesar 6,333. Berda-
sarkan hasil perhitungan untuk mengetahui perbedaan hasil pembelajaran
menulis kalimat sederhana antara metode ceramah dengan metode ceramah
bervariasi, harga t hitung pada taraf signifikansi 5% dan taraf kepercayaan
95% lebih besar dari t tabel untuk df 10. berarti harga t hitung lebih besar dari t
kritik yaitu = 2,1540 > 1,812. Hasil pembelajaran menulis kalimat sederhana
menggunakan metode ceramah bervariasi lebih berhasil dibandingkan dengan
menggunakan metode ceramah.
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
5 . 2 Implikasi
Pembelajaran menulis kalimat sederhana dengan metode ceramah berva-
riasi ternyata mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Bagian Tuna-
grahita Ringan SDLB Negeri Cilacap. Hal ini membawa konsekuensi bagi guru di
SDLB Negeri Cilacap untuk ikut pula mempraktikkan atau melakukan penelitian
terhadap penggunaan metode ceramah bervariasi dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia sehingga bermanfaat bagi peningkatan profesionalisme juga bermanfaat
bagi sekolah.
5. 3 Saran
Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesisa di
SDLB Negeri Cilacap, khususnya pembelajaran menulis kalimat sederhana pene-
liti mengajukan saran kepada:
a. Guru SDLB Negeri Cilacap ikut mempraktikkan metode ceramah bervariasi
yang ternyata mampu meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam menu-
lis kalimat sederhana.
b. Kepala Sekolah mengadakan pelatihan yang berkesinambungan bagi guru yang
memberikan mata pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya tentang menulis kali-
mat sederhana sehingga pembelajaran berlangsung efektif dan berhasil baik.
c. Peneliti lain dapat mengembangkan metode pembelajaran Bahasa Indonesia
yang lebih tepat agar hasil pembelajaran meningkat sesuai dengan tujuan yang
diharapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
DAFTAR PUSTAKA
Alieva. 1991. Bahasa Indonesia Deskripsi dan Teori. Yogyakarta: Kanisius.
Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka.
Amin, Moh. 1995. Ortopedagogik Anak Tunagrahita. Bandung: Depdikbud.
Arikunto, Suharsimi. 1990. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
............... 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: BinaAksara.
Chaer, Abdul. 1998. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: RinekaCipta.
Depdikbud. 1993. Kurikulum Pendidikan Luar Biasa. Jakarta: Depdikbud.
Depdiknas. 2003. Pedoman Administrasi Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.
Dirpen Luar Biasa. 2003. Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi Buku 2Identifikasi Anak Luar Biasa. Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Hamalik, Oemar.2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Ibrahim Rusli. 2005. Psikologi Pendidikan Jasmani dan Olahraga PLB.Depdiknas.
Karokaro, Ulihbukit, dkk.1975. Suatu Pengantar Kedalam MetodologiPengajaran. Salatiga: Saudara.
Keraf, Gorys. 1970. Komposisi. Ende: Nusa Indah.
Kusnendar. 1991. Prima EBTA. Jakarta: Intan Pariwara.
Mertodihardjo, Kadiyono. 1980. Metode Ceramah Bervariasi. Jakarta: P3GDepdikbud.
Mumpuniarti, 2000. Penanganan Anak Tunagrahita ( Kajian dari Segi PendidikanSosial-Psikologis dan Tindak Lanjut Usia Dewasa). Yogyakarta:Jurusan PLB, Fakultas Umum Pendidikan, Universitas NegeriYogyakarta.
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Nababan, Sri Utari Subiyakto. 1993. Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.
Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.Yogyakarta: BPFE.
Pasaribu, I.L, dkk. 1986. Didaktik dan Metodik. Bandung: Tarsito.
Pranowo. 1996. Analisis Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: Gadjah MadaUniversity Press.
Prasetyaningsih, Anna. 2003. Penguasaan Kosakata dan Kemampuan MembuatKalimat Tunggal Bahasa Indonesia Anak Autis Usia 3-10 Tahun diSekolah Luar Biasa Khusus Autis Fajar Nugraha Yogyakarta tahunAjaran 2003/2004. Yogyakarta: Skripsi. PBSID. USD.
Purwadi, S. 1980. Metode-Metode Mengajar. Jakarta: P3G Departemen P dan K.
Ramlan, M. 2001. Sintaksis. Yogyakarta: CV. Karyono.
Razak, Abdul. 1990. Kalimat Efektif Struktur, Gaya, dan Variasi. Jakarta:Gramedia.
Soewandi, Slamet. 2006. Ciri-ciri Penelitian. Handout. Tidak diterbitkan..
Somantri, Sutjihati. 1996. Psikologi Anak Luar Biasa. Depdikbud: DirjenPendidikan Tinggi.
Suhaebah, E, dkk. 2003. Pemahaman dan Penguasaan Siswa Kelas III SLTP DKIJakarta Terhadap Kaidah Kalimat Bahasa Indonesia. Jakarta:Depdiknas.
Surakhmad, Winarno. 1979. Metodologi Pengajaran Nasional. Jakarta: Jemmars.
Surya, Mohamad. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung:Pustaka Bani Quraisy.
Tarigan, Henry Guntur. 1985. Menulis. Bandung: Angkasa.
Verhaar, J. W. M 2004. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah MadaUniversity Press.
Yusuf, Munawir. 2006. Anak Berkebutuhan Khusus Karakteristik dan PelayananPendidikan. Makalah. Semarang: Unit PLB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
SATUAN PELAJARAN METODE CERAMAH
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Tema : Menulis
Sub Tema : Menulis kalimat sederhana
Satuan Pendidikan : SDLB Bagian Tunagrahita Ringan
Kelas/ Semester : V/1
Pembelajaran
Menulis kalimat sederhana
I. Tujuan Pembelajaran Umum
1.1 Siswa mampu mengungkapkan perasaan dengan kalimat sederhana,
1.2 Siswa mampu mengungkapkan pesan, perasaan, dan keinginan dengan kalimat
sederhana.
II. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah kegiatan belajar mengajar berlangsung diharapkan siswa dapat:
2.1 Menuliskan kalimat sederhana yang berpola subjek, predikat dengan benar
2.2 Menuliskan kalimat sederhana yang berpola subjek, predikat, obyek dengan
benar
2.3 Mengucapkan kalimat sederhana dengan benar.
2.4 Menunjukkan letak unsur-unsur kalimat, pada kalimat yang dicontohkan oleh
guru dengan benar.
III. Materi Pelajaran
3.1 Kalimat sederhana terdiri dari 2 atau 3 kata.
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
3.2 Kalimat sederhana yang berpola SP, SPO, SPOK.
IV. Kegiatan Belajar Mengajar
4.1 Pendekatan dan metode
4.1.1Pendekatan keterampilan proses, pembelajaran aktif, kreatif,
menyenangkan dan pendekatan komunikatif.
4.1.2 Metode ceramah.
4.1 Langkah-langkah kegiatan dengan metode ceramah
4.1.2 Kegiatan awal
a. Mengkondisikan siswa,
b. Mengabsen siswa,
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran,
d. Melaksanakan apersepsi dan prates.
4.1.3 Kegiatan pokok
a. Siswa membaca kalimat sederhana yang dicontohkan guru,
b. Siswa mampu menunjukkan unsur-unsur kalimat,
c. Siswa mampu menuliskan kalimat sederhana,
d. Siswa mampu menyusun kalimat sederhana,
e. Guru bertindak sebagai narasumber.
4.1.4 Kegiatan akhir
a. Guru memberikan ulasan hasil pembelajaran
b. Siswa dan guru menarik kesimpulan,
c. Mengadakan evaluasi (postes)
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
V. Alat, Sarana, dan Sumber Pembelajaran
5.1 Alat dan Sarana
Teks kalimat sederhana, lembaran-lembaran mengenai unsur-unsur kalimat.
5.2 Sumber Pembelajaran
Buku paket Bahasa Indonesia SDLB Bagian Tunagrahita Ringan
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
SATUAN PELAJARAN METODE CERAMAH BERVARIASI
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Tema : Menulis
Sub Tema : Menulis kalimat sederhana
Satuan Pendidikan : SDLB Bagian Tunagrahita Ringan
Kelas/ Semester : V/1
Pembelajaran
Menulis kalimat sederhana
I. Tujuan Pembelajaran Umum
1.1 Siswa mampu mengungkapkan perasaan dengan kalimat sederhana,
1.2 Siswa mampu mengungkapkan pesan, perasaan, dan keinginan dengan kalimat
sederhana.
II. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah kegiatan belajar mengajar berlangsung diharapkan siswa dapat:
2.1 Menuliskan kalimat sederhana yang berpola subjek, predikat dengan benar
2.2 Menuliskan kalimat sederhana yang berpola subjek, predikat, obyek dengan
benar
2.3 Mengucapkan kalimat sederhana dengan benar .
2.4 Menunjukkan letak unsur-unsur kalimat, pada kalimat yang dicontohkan oleh
guru dengan benar.
III. Materi Pelajaran
3.1 Kalimat sederhana terdiri dari 2 atau 3 kata.
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
3.2 Kalimat sederhana yang berpola SP
3.3 Kalimat sederhana yang berpola SPO
3.4 Kalimat sederhana yang berpola SPOK
IV. Kegiatan Belajar Mengajar
4.1 Pendekatan dan Metode
4.1.1 Pendekatan keterampilan proses, pembelajaran aktif, kreatif,
menyenangkan dan pendekatan komunikatif.
4.1.2 Metode ceramah bervariasi.
4.2 Langkah-langkah kegiatan dengan metode ceramah bervariasi
4.2.1 Kegiatan awal
a. Mengkondisikan siswa,
b. Mengabsen siswa,
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran,
d. Melaksanakan apersepsi dan prates.
4.2.2 Kegiatan pokok
a. Siswa membaca kalimat sederhana yang dicontohkan guru,
b. Siswa mampu menunjukkan unsur-unsur kalimat,
c. Siswa mampu menuliskan kalimat sederhana,
d. Siswa mampu menyusun kalimat sederhana,
e. Guru bertindak sebagai fasilitator.
4.2.3 Kegiatan akhir
a. Guru memberikan ulasan hasil pembelajaran
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
b. Siswa dan guru menarik kesimpulan,
c. Mengadakan evaluasi (postes)
V. Alat, Sarana, dan Sumber Belajar
5.1 Alat dan Sarana
Teks kalimat sederhana, lembaran-lembaran mengenai unsur-unsur kalimat.
5.2 Sumber Pembelajaran
5.2.1 Buku paket Bahasa Indonesia SDLB Bagian Tunagrahita Ringan Kelas
V Balai Pustaka
5.2.2 Lingkungan sekitar
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
MATERI PEMBELAJARAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA KELAS V
BAGIAN TUNAGRAHITA RINGAN
1. Kalimat sederhana berpola S-P
1.1 Budi menyapu
1.2 Heni menangis
1.3 Joni menyanyi
1.4 Ayah makan
1.5 Ibu tidur
2. Kalimat sederhana berpola S-P-O
2.1 Ayah makan nasi
2.2 Budi menyapu lantai
2.3 Dani menyiram bunga
2.4 Ibu mencuci baju
2.5 Wahyu membaca buku
3. Kalimat sederhana berpola S-P-O-K
3.1 Ayah makan nasi di meja makan
3.2 Dani menyiram bunga di kebun
3.3 Ibu mencuci baju di sumur
3.4 Wahyu membaca buku di perpustakaan
3.5 Anak-anak melihat gajah di kebun binatang
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
SOAL BAHASA INDONESIA
KELAS V BAGIAN TUNAGRAHITA RINGAN
NAMA: ……………………………
PILIHAN GANDA !
Berilah tanda silang (X) pada huruf : a, b, atau c pada jawaban yang tepat !
1. Dani menyiram bunga di kebun.
Subjek kalimat di atas adalah….
a. kebun
b. bunga
c. Dani
2. Fitri menangis waktu tersandung batu.
Kata menangissebagai…
a. Predikat
b. Subjek
c. objek
3. Ayah mencuci mobil di depan rumah.
Objek kalimat di atas adalah…
a. Ayah
b. mobil
c. mencuci
4. Joni melihat gajah di kebun binatang.
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Di kebun binatang pada kalimat di atas sebagai…
a. keterangan
b. subjek
c. objek
5. Wahyu membaca buku di perpustakaan.
Wahyu pada kalimat di atas sebagai…
a. predikat
b. subjek
c. objek
ESSAY !
Buatlah kalimat sederhana dengan kata-kata di bawah ini!
1. kata : ibu
Kalimat : ………………………………………………
2. kata : menyapu
Kalimat : ………………………………………………
3. kata : baju
Kalimat : ………………………………………………
4. kata : di halaman
Kalimat : ………………………………………………
5. kata : kakak
Kalimat : ……………………………………………..
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BIODATA
Nama Restu Puspitaningsih Pramono, lahir Cilacap tanggal 07 Mei 1984.
Alamat rumah Jl. Pucang nomor 41 RT 01/09 Kelurahan Gumilir, Kecamatan
Cilacap Utara, Kabupaten Cilacap. Masa pendidikan dasar SD Negeri Gumilir 07
(sekarang SDN 03), lulus tahun 1996. Setelah itu melanjutkan ke SMP Negeri 5
Cilacap, lulus tahun 1999. Lalu melanjutkan ke SMU Negeri 02 Cilacap, lulus
tahun 2002.
Setelah lulus dari SMU kemudian melanjutkan studi di Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta dan tercatat sebagai mahasiswi pada Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan
Daerah.
Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan menulis
skripsi sebagai tugas akhir dengan judul “Perbedaan Hasil Pembelajaran Menulis
Kalimat Sederhana dengan Metode Ceramah dan Metode Ceramah Bervariasi
Siswa Kelas V Bagian Tunagrahita Ringan SDLB Negeri Cilacap Tahun Ajaran
2006/2007”.
133PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI