Ceramah Ramadhan 2

download Ceramah Ramadhan 2

of 37

Transcript of Ceramah Ramadhan 2

  • 8/3/2019 Ceramah Ramadhan 2

    1/37

    1

    KEUTAMAAN-KEUTAMAAN PUASA

    Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah SWT,

    Setiap ibadah dalam Islam memiliki keutamaan masing-masing. Demikian pula dengan

    puasa yang telah diwajibkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya :

    Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai

    petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda(antara yang benar dan yang batil). Krena itu, barang siapa diantara kamu ada di bulan

    itu, maka berpuasalah (QS. Al-Baqarah : 185)

    Berikut ini adalah keutamaan-keutamaan puasa :1. Amal mulia yang pahalanya akan dibalas langsung dari Allah SWT

    Jika amal-amal lain telah disebutkan pahalanya oleh Allah SWT, ternyata pahala puasa

    akan langsung diberikan Allah SWT tanpa diberitakan terlebih dahulu berapa batasanpahalanya. Ibarat seseorang yang bekerja dan telah disebutkan gajinya sekian dan sekian,

    maka kita bisa memperkirakan berapa hasil yang diperoleh. Tetapi saat ownerperusahaan

    atau bos kita mengatakan "bekerjalah dan saya langsung yang akan memberikan gajimu"bisa jadi hasil yang kita dapatkan di luar dugaan kita, tergantung bagaimana kualitas kerja

    kita.

    Shadaqah misalnya, sudah disebutkan Allah SWT tentang pahalanya :

    Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanyadi jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada

    tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Diakehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-

    Baqarah : 261)

    Sedangkan untuk puasa ini, Allah SWT berfirman melalui hadits qudsi :

    Allah berfirman: "Setiap amal anak Adam untuknya kecuali puasa, maka itu untuk-Ku

    dan Aku yang akan membalasnya"(Muttafaq 'Alaih)

    Tidakkah kita termotivasi untuk berpuasa sebaik-baiknya, memelihara keikhlasan dalam

    menjalankannya dan karenanya kita akan mendapatkan perhitungan langsung dari AllahSWT yang boleh jadi jauh lebih hebat dari pada apa yang kita duga?

    2. Bau mulut orang yang puasa lebih baik di sisi Allah daripada minyak misik

  • 8/3/2019 Ceramah Ramadhan 2

    2/37

    2

    Meskipun manusia tidak menyukai bau mulut orang yang berpuasa karena tidak sedap,

    tetapi di sisi Allah SWT itu lebih baik dan lebih harum dari pada minyak misik. Nabi

    SAW bersabda :

    Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yangberpuasa lebih harum di sisi Allah daripada harumnya minyak misik (Muttafaq 'Alaih)

    Tidakkah kita mau berbangga di hadapan Allah SWT dengan mulut yang berbau harum?

    Yang dengannya kita dikenali sebagai hamba-Nya yang berpuasa dan memilikikeutamaan saat banyak orang pada hari kiamat dicekam dengan ketakutan dan

    kekhawatiran.

    3. Orang yang puasa akan mendapat dua kegembiraan

    Rasulullah SAW bersabda :

    Orang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan; ketika berbuka dia gembira dengan

    bukanya dan ketika bertemu Tuhannya dia gembira dengan puasanya. (Muttafaq 'Alaih)

    Itulah dua kegembiraan. Saat berbuka, rasa lapar dan haus yang ditahan selama seharianhilang seketika. Bahkan, saat-saat yang paling nikmat adalah pada tegukan pertama saat

    kita berbuka. Rasa panas karena dehidrasi juga terobati saat berbuka. Kenikmatan ini

    tidak pernah dirasakan oleh orang yang tidak berpuasa.

    Demikian juga kegembiraan ketika bertemu Allah di akhirat nanti. Segala ketakutan dan

    kekhawatiran sirna sebagaimana sirnanya rasa haus dan lapar saat berbuka. Segala

    kesusahan dan penderitaan saat hidup di dunia akan hilang sebagaimana hilangnyakepenatan dan rasa panas saat berbuka.

    4. Memasukkan pelakunya ke dalam surga

    Suatu hari Abu Umamah datang kepada Nabi SAW dan bertanya tentang amal yang bisa

    memasukkannya ke surga. Imam Ahmad, Nasa'i dan Hakim meriwayatkan dalam haditsberikut ini:

    - - .

    . Dari Abu Umamah berkata: Saya datang kepada Rasulullah SAW, maka saya berkata:"Perintahkan kepada saya dengan sebuah amal yang dapat memasukkan saya ke dalam

    surga!" Rasulullah SAW menjawab: "Berpuasalah, sesungguhnya tiada tandinganbaginya" Kemudian saya datang untuk kedua kalinya, maka Beliau berkata:"Berpuasalah"(HR. Ahmad, Nasa'i dan Hakim dan dia menshahihkannya)

  • 8/3/2019 Ceramah Ramadhan 2

    3/37

    3

    Tidakkah kita ingin dimasukkan Allah ke surga yang kenikmatannya sangat luar biasa

    hingga membuat setiap orang yang mengetahuinya akan memiliki kecintaan pada surga?

    5. Puasa sehari di jalan Allah menjauhkan pelakunya dari neraka sejauh tujuhpuluh musim

    Diantara keutamaan puasa adalah menjauhkan pelakunya dari neraka. Satu hari puasa

    setara dengan penambahan jarak sejauh tujuh puluh musim dari neraka.

    Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah kecuali Allah menjauhkan

    wajahnya dengan hari itu dari api neraka tujuh puluh musim. (HR. Jama'ah kecuali Abu

    Dawud)

    Tidakkah kita ingin dijauhkan dari neraka yang kedahsyatannya sangat luar biasa hingga

    membuat setiap orang yang mengetahuinya akan takut pada siksa neraka?

    Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,

    Demikianlah 5 keutamaan puasa. Semoga dengan mengetahui keutamaan-keutamaan

    puasa tersebut kita semakin semangat berpuasa dan senantiasa ikhlas dalammenjalankannya.

    Jangan sampai kita yang telah mendapat ilmu kemudian terhalang dari mengamalkannya,

    maka ilmu kita menjadi tidak manfaat. Karenanya marilah kita berdoa sebagaimana yangdiajarkan Rasulullah SAW :

    Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat,

    dari hati yang tidak khusyu, dari hawa nafsu yang tidak pernah merasa kenyang, dan

    dari doa yang tidak dikabulkan. (HR. Muslim)

    SUNNAH-SUNNAH RAMADHAN

    Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah

    Ramadhan yang kita berada di dalamnya ini merupakan satu bulan yang sangat istimewa.Karenanya banyak ulama' berharap bahwa setiap bulan adalah Ramadhan. Meskipun

    keinginan ini tidak pernah terwujud, mereka senantiasa berusaha me-ramadhan-kan

    seluruh bulan. Mereka juga berdoa selama enam bulan pasca Ramadhan agar ibadahnya

    http://muchlisin.blogspot.com/2009/04/menumbuhkan-kecintaan-kepada-surga.htmlhttp://muchlisin.blogspot.com/2009/05/menumbuhkan-rasa-takut-kepada-neraka.htmlhttp://muchlisin.blogspot.com/2009/04/menumbuhkan-kecintaan-kepada-surga.htmlhttp://muchlisin.blogspot.com/2009/05/menumbuhkan-rasa-takut-kepada-neraka.html
  • 8/3/2019 Ceramah Ramadhan 2

    4/37

    4

    sepanjang Ramadhan diterima. Lalu enam bulan kemudian mereka berdoa agar bisa

    bertemu dengan Ramadhan yang akan datang.

    Lalu saat Ramadhan tiba seperti saat ini, mereka betul-betul memanfaatkan Ramadhan

    secara optimal. Jika para pengusaha cerdas memanfaatkan setiap peluang dengan efektif

    sehingga memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya dalam bisnis mereka, parasalafus shalih bahkan jauh lebih serius dari apa yang mereka lakukan. Sebab mereka

    sadar bahwa tidak ada jaminan bahwa pada Ramadhan yang akan datang mereka masih

    ada di dunia ini dan memiliki kesempatan beribadah seperti ini.

    Maka, diantara hal yang perlu dilakukan adalah mengikuti sunnah-sunnah Ramadhan

    yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW sebagai berikut :

    1. Sahur dan mengakhirkannya

    Diantara sunnah Ramadhan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah makan sahur.

    Dalam salah satu hadits beliau bersabda:

    Makan sahurlah engkau karena makan sahur itu berkah (HR. Bukhari Muslim)

    Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah menjelaskan hal yang menyebabkan berkahnya sahur

    adalah karena ia menguatkan orang yang berpuasa, menggiatkan, dan memudahkannya.

    Para Shahabat yang merupakan generasi pecinta sunnah merupakan para pioner dalam

    mengamalkan sunnah ini. Amar bin Maimun berkata:

    - -

    Para shahabat Nabi Muhammad SAW adalah orang-orang yang paling segera

    berbukanya dan paling terlambat bersahurnya (HR. Baihaqi dengan sanad yang shahih)

    Kapankah waktu yang disebut mengakhirkan sahur yang dilakukan oleh Rasulullah SAWdan para shahabatnya? Zaid bin Tsabit menjawab itu saat ditanya oleh Anas bin Malik.

    . Dari Zaid bin Tsabit berkata: "Kami makan sahur bersama Rasulullah SAW, kemudian

    melaksanakan shalat (Shubuh)", maka saya (Anas) bertanya: "Berapa kira-kira jarakkeduanya?"Zaid menjawab "Lima puluh ayat"(HR. Bukhari)

    2. Menyegerakan berbuka puasa

    Sunnah Ramadhan yang kedua adalah menyegerakan berbuka. Rasulullah SAW

    bersabda:

  • 8/3/2019 Ceramah Ramadhan 2

    5/37

    5

    Manusia tetap dalam kebaikan selagi menyegerakan berbuka (Muttafaq 'alaih)

    Ketika matahari telah terbenam dengan jelas, maka disunnahkan untuk segera berbuka.

    Sebaiknya berbuka adalah dengan buah kurma dan jika tidak ada, maka berbuka dengan

    minum air.

    3. Memperbanyak doa di tengah puasa dan ketika berbuka

    Mengapa? Karena doa orang yang berpuasa tidak ditolak oleh Allah SWT, baik saat

    tengah berpuasa maupun saat berbuka. Rasulullah SAW bersabda :

    Sesungguhnya doa orang yang puasa pada saat berbuka tidak tertolak (HR. Hakim,

    Thabrani, Baihaqi)

    Tiga orang yang tidak tertolak doanya: Imam yang adil, orang yang puasa sampaiberbuka, dan orang yang dianiaya (HR. Baihaqi)

    Setiap kita pasti memiliki hajat kepada Allah SWT. Setiap kita pasti memiliki masalah

    dalam hidup ini. Setiap kita tentunya menghadapi problematika. Maka, berdoalah kepadaAllah, kita mohon solusi dan jalan keluarnya. Dan yang lebih penting adalah kita berdoa

    kepada Allah untuk akhirat kita. Takutlah jika kita hanya berdoa untuk kebaikan dunia,

    kita tidak mendapatkan bagian di akhirat.

    ) 200 ) ) 201 (

    Maka di antara manusia ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami

    (kebaikan) di dunia", dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat.Dan di antara mereka ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan

    di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka" (QS. Al-

    Baqarah : 200-201)

    4. Menghindari hal-hal yang bisa membuat puasa sia-sia

    Terkadang kita jumpai masyarakat kita memaknai puasa hanya sekedar menahan makan

    dan minum. Sementara lisannya dibiarkan tidak berpuasa, telinganya masih tidak dijaga,

  • 8/3/2019 Ceramah Ramadhan 2

    6/37

    6

    atau bahkan tangan dan kakinya melakukan hal-hal yang keji.

    Rasulullah bersabda tentang hakikat puasa:

    Puasa bukan hanya sekedar menahan makan dan minum, sesungguhnya puasa itu

    menahan diri dari hal-hal yang sia-sia dan keji (HR. Hakim dan dia menshahihkan

    sesuai syarat Muslim)

    5. Shalat tarawih

    Diantara sunnah dalam bulan Ramadhan adalah shalat tarawih; sebuah ibadah sunnah

    muakkad yang tidak bisa kita jumpai di bulan yang lain. Kesempatan yang langka ini

    hendaknya kita manfaatkan sebaik-baiknya. Jangan biarkan diri kita kehilangan satu

    malam pun untuk shalat tarawih.

    - -

    Dari Abu Hurairah RA. Berkata: "Sesungguhnya Rasulullah SAW menganjurkan shalat

    malam pada bulan Ramadhan tanpa mewajibkannya", kemudian beliau bersabda:"Barangsiapa yang shalat malam pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap

    perhitungan (pahala) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu". (HR. Muslim)

    6. Memperbaiki amal dan tadarus Al-Qur'an

    Sunnah lainnya pada bulan Ramadhan adalah memperbaiki amal dan tadarus Al-Qur'an.

    Kita perbanyak tilawah Al-Qur'an juga melakukan tahsin tilawah dan mempelajari Al-Qur'an dan tafsirnya.

    - - - - Dari Ibnu Abbas RA. Berkata: "Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan.

    Dan kedermawanannya memuncak pada bulan Ramadhan ketika Jibril menemuinya dan

    Jibril menemuinya setiap malam untuk tadarus Al-Qur'an. Sungguh Rasulullah SAWlebih murah hati melakukan kebaikan daripada angin yang bertiup". (HR. Bukhari)

    7. Bersungguh-sungguh pada 10 hari terakhir

    Sunnah yang biasa terlupakan kaum muslimin pada hari ini adalah pada 10 hari terakhir,yang merupakan puncak dari Ramadhan. Tetapi lebih banyak orang yang menggunakan

    waktu itu untuk persiapan lebaran dengan belanja atau persiapan mudik, dan lain

  • 8/3/2019 Ceramah Ramadhan 2

    7/37

    7

    sebagainya. Sangat bertolak belakang dengan apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW

    dan para shahabatnya.

    - - - -

    Dari Aisyah RA berkata : "Rasulullah SAW jika telah masuk sepuluh terakhir bulan

    Ramadhan menghidupkan malam, membangunkan keluarganya dan mengencangkan ikatpinggang". (Muttafaq 'alaih)

    Demikian sunnah-sunnah Ramadhan, semoga kita termasuk orang yang mendapat taufiq

    untuk melakukannya. Amin.

    HIKMAH PUASA

    Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,

    Setiap ibadah yang disyariatkan dalam Islam pasti memiliki hikmah; ada yang sudah

    diketahui dan ada hikmah yang masih tersembunyi. Ada yang sudah jelas bagi manusiadan ada yang masih menjadi rahasia. Pengetahuan akan hikmah ini menjadi penting

    karena dengannya seseorang akan lebih termotivasi dalam menjalankan amal tersebut

    serta semakin kuat keyakinan karena telah mendapatkan legitimasi akal.

    Tetapi yang perlu digarisbawahi adalah bahwa hikmah bukanlah penentu atau kunci

    dalam menjalankan amal. Dan inilah yang membedakan antara orang-orang liberaldengan orang-orang beriman yang sesungguhnya, mukminuuna haqqa. Bagi orang liberal

    yang secara ekstrim menempatkan akal melebihi nash syari, ibadah tidak dijalankan

    sampai diketahui hikmahnya. Sementara bagi orang beriman, selama ada dalil yangmemerintahkan, amal akan dikerjakan; sudah diketahui hikmahnya maupun belum.

    Hikmah bisa dipikirkan/dicari tanpa meninggalkan amal: kalau nantinya hikmah itu

    terungkap, alhamdulillah, ia bisa menguatkan kontinuitas amal; kalau pun ternyata

    sampai akhir usia tidak juga diketahui hikmah, itu tidak berarti memutuskan amal yangtelah jelas dalilnya.

    Sesungguhnya, Allah tidak membutuhkan apapun dari hamba-Nya. Bahkan sebaliknya,manusialah yang sangat membutuhkan Allah SWT. Demikian pula dalam amal/ibadah,

    Allah tidak memerlukan ibadah manusia. Andaikata seluruh manusia beribadah kepada

    Allah atau tidak ada satupun yang beribadah, Allah tetaplah Rabbul alamin, Tuhansemesta alam yang kekuasaan-Nya tidak akan berkurang. Maka, hikmah ibadah yang

    dilakukan manusia juga akan kembali kepada manusia.

  • 8/3/2019 Ceramah Ramadhan 2

    8/37

    8

    Puasa merupakan ibadah istimewa yang karenanya Allah berfiman dalam hadits qudsi :

    Puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya (HR. Bukhari dan Muslim)

    Puasa khususnya puasa Ramadhan- memiliki sejumlah hikmah dan maslahat bagi

    manusia. Secara umum, hikmah puasa bisa bisa diklasifikasikan menjadi tiga; hikmahruhiyah, hikmah medis, dan hikmah sosial.

    Hikmah Ruhiyah

    Puasa merupakan ibadah yang langsung menyentuh dimensi ruhani. Porsinya bahkan

    lebih besar dari pada ibadah-ibadah lainnya. Jika zakat memiliki dimensi harta yang

    besar; dalam shalat masih terdapat dimensi gerak; dan haji memiliki dimensi gerak serta

    harta yang juga besar, puasa lebih concern pada dimensi ruhani. Karenanya ada banyakhikmah ruhiyah dalam ibadah puasa ini, diantaranya adalah:

    1. Puasa mensucikan jiwa manusia

    Dengan menjalankan ibadah puasa, manusia telah memilih untuk menahan diri dari hal-hal yang sebenarnya halal untuknya. Sejak terbit fajar sampai dengan terbenamnya

    matahari manusia menahan diri dari makan, minum, dan bersetubuh. Kalau ia mau ia bisa

    saja melakukannya. Toh tidak ada yang mengetahuinya. Saat berada di rumah yang

    tertutup, di dalam kamar yang terkunci, tidak ada orang lain yang mengetahui jika iamakan atau minum. Tetapi ia tidak melakukannya karena Allah SWT.

    dia tidak makan, tidak minum, dan tidak berhubungan dengan istrinya karena-Ku.

    Puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan memberinya pahala (HR Bukhari dan Muslim)

    Di sinilah hikmah puasa; melatih seseorang untuk menahan nafsu syahwatnya yang

    merupakan bagian inheren dari kotoran jiwa. Puasa dapat membersihkannya karena padapuasa ada paksaan untuk mengerem berbagai hasrat yang dicenderungi oleh manusia.

    Padahal seringkali penyakit hati dan kotoran jiwa justru muncul ketika seseorang tanpa

    kendali menuruti semua keinginannya.

    2. Puasa mengangkat unsur ruhani di atas unsur materi pada diri manusia

    Manusia diciptakan Allah SWT dari unsur materi dan unsur non materi; tanah dan ruh.Saat manusia menuruti unsur tanah yang cenderung pada dunia maka kedudukannya akan

    turun bahkan melebihi binatang.

    Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (QS. At-Tin : 5)

  • 8/3/2019 Ceramah Ramadhan 2

    9/37

    9

    Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah

    orang-orang yang lalai. (QS. Al-Araf : 179)

    Sebaliknya, ketika manusia mengikuti unsur ruh yang cenderung pada akhirat dan

    mencintai hal-hal bernuansa langit, maka kedudukannya akan melambung tinggi kederajat malaikat.

    Pada saat berpuasa, di siang hari yang sangat panas unsur tanah dalam diri manusiamengajak untuk minum. Tetapi ia lebih memilih untuk memenangkan unsur ruhani untuk

    tetap berpuasa. Demikian juga saat perut lapar dan ada ajakan kuat unsur tanah untuk

    makan. Ia memenangkan unsur ruhani untuk tetap menahan rasa lapar sampai tiba saat

    berbuka. Lebih dari itu, ia juga memenangkan unsur ruhani pada lisan, pendengaran, danpikiran dengan mengajaknya berpuasa pula.

    Kemenangan ruhani inilah yang akan membawa kebahagiaan sejati bagi manusia di

    hadapan Rabb-nya kelak.

    Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan; ketika berbuka dia berbahagia dengan

    bukanya dan ketika bertemu Tuhannya dia berbahagia dengan puasanya. (Muttafaq

    'Alaih)

    3. Puasa melatih kesabaran

    Inti dari kesabaran adalah menahan diri. Menahan diri dari dorongan untuk segera

    memiliki atau melakukan sesuatu yang negatif. Puasa membiasakan kesabaran, karena

    pada puasa kita menahan diri untuk tidak memenuhi sesuatu yang menjadi kebutuhanpokok manusia sehari-hari yaitu makan dan minum. Menahan dari dari kebiasaan yang

    tidak boleh dilakukan saat puasa seperti minum kopi atau teh di pagi hari, ngemil di siang

    hari, dan sebagainya.

    Kesabaran ini pada akhirnya juga mengikis kedengkian. Sebuah refleksi ketidaksabaran

    atas apa yang ada pada diri kita dibandingkan dengan apa yang ada pada orang lain.

    Nabi SAW bersabda,

    Puasa bulan kesabaran dan tiga hari di setiap bulan dapat melenyapkan kedengkian

    dalam dada. (HR. Thabrani, Baghawi, dan Bazzar)

    4. Puasa menekan gejolak seksual

    Gejolak seksual merupakan salah satu senjata syetan yang paling ampuh dalam

    menjerumuskan manusia. Tidak hanya bagi pemuda yang belum menikah tetapi juga

    pada orang yang sudah berkeluarga. Itulah mengapa berita selingkuh terlalu seringdiberitakan oleh media massa.

  • 8/3/2019 Ceramah Ramadhan 2

    10/37

    10

    Puasa berpengaruh menekan gejolak seksual ini. Karena itu, Rasulullah SAW

    memerintahkan para pemuda yang belum mampu menikah untuk berpuasa.

    Wahai para pemuda, barangsiapa diantara kalian telah mampu maka nikahlah.

    Sesungguhnya ia lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan.Sedangkan barangsiapa yang tidak mampu maka berpuasalah, karena sesungguhnya

    puasa itu benteng baginya. (HR. Bukhari dan Muslim)

    5. Puasa mempersiapkan manusia menjadi orang-orang yang bertaqwa

    Ibnu Qudamah menjelaskan dua hal kelebihan puasa dalam kitab Mukhtashar Minhajul

    Qashidin. Pertama, puasa termasuk amal yang tersembunyi dan amal batin yang tidak bisa dilihat orang lain, sehingga tidak mudah disusupi riya. Kedua, cara untukmenundukkan musuh Allah. Karena sarana yang dipergunakan musuh adalah syahwat.

    Syahwat bisa menjadi kuat karena makanan dan minuman. Selagi lahan syahwat tetap

    subur, maka syetan bisa bebas berkeliaran di tempat gembalaan yang subur itu. Tapi jikasyahwat ditinggalkan, maka jalan ke sana juga sempit.

    Ketika seseorang ikhlas dalam menjalankan perintah Allah dan mampu meninggalkanlarangan-Nya dengan kemampuan mengendalikan syahwatnya, maka pada saat itulah ia

    bisa mencapai derajat taqwa.

    Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah

    diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa. (QS. Al-Baqarah :183)

    Hikmah Medis

    Kaum muslimin rahimakumullah,Betapa banyaknya penyakit medis yang berawal dari pola makan yang tidak sehat. Danbetapa banyak penyakit yang berawal dari masalah pencernaan.

    Selain memiliki hikmah ruhiyah yang tinggi, puasa juga memiliki hikmah medis yangtelah terbukti melalui berbagai penelitian. Diantara hikmah itu adalah apa yang ditulis

    Said Hawa dalamAl-Islam, antara lain:

    1. Puasa memberi kesempatan beristirahat bagi alat pencernaan setiap hari. Dengan

    peristirahatan yang teratur ini maka alat pencernaan menjadi lebih sehat. Dan sudahmenjadi hal yang lazim bahwa puasa dipakai untuk mengobati beberapa pasien dan

    ketika akan melakukan operasi besar.

    2. Telah terbukti kebenarannya secara ilmiah bahwa memperbanyak makan bisamenimbulkan penyakit yang munculnya berkaitan erat dengan kebiasaan banyak

    makan, seperti penyakit rematik, penyakit liver, tekanan darah tinggi, dan kencing

    manis. Oleh karena itu, tidak diragukan lagi bahwa puasa akan bisa memberikankesempatan istirahat bagi tubuh setiap tahunnya dalam waktu tertentu, yaitu seperdua

    belas dari umur si pasien. Oleh karena itu, penyebaran jenis-jenis penyakit seperti ini

    di daerah-daerah yang penduduknya terbiasa menjalankan puasa sangat rendah.

  • 8/3/2019 Ceramah Ramadhan 2

    11/37

    11

    Hikmah Sosial

    Ayyuhal hadirun hafidhakumullah,

    Hikmah lainnya dari puasa adalah hikmah sosial. Dengan puasa seorang muslim dilatih

    oleh Allah SWT untuk merasakan lapar. Rasa lapar ini diperlukan oleh orang-orang yangkesehariannya berkecukupan palagi kaya yang mungkin tidak pernah merasakan rasa

    lapar semacam ini. Dengan merasakan lapar diharapkan orang yang kaya bisa

    membayangkan bahwa seperti inilah keadaan kaum dhuafa; lapar, bahkan berhari-haridan tidak mendapatkan kepastian berbuka dengan makanan bergizi. Maka, tahapan

    berikutnya adalah timbulnya empati kepada kaum dhuafa ini sehingga tergeraklah orang-

    orang kaya untuk menyantuni mereka.

    Hikmah sosial lainnya adalah puasa yang telah melatih kejujuran pribadi merupakan

    training bersama kepada seluruh komponen masyarakat untuk hidup jujur. Dengan

    kejujuran ini maka kehidupan sosial akan berjalan lebih harmonis, korupsi menurun, dan

    pemenuhan tanggungjawab semua elemen bangsa meningkat sehingga umat Islammengalami kemajuan yang signifikan.

    ORANG-ORANG YANG BERHALANGAN PUASA

    Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,

    Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia. Islam sangat memahami

    bagaimana kondisi manusia karena ia adalah Din yang dipilihkan oleh Allah, sangPencipta manusia kepada manusia.

    Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan

    kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. (QS. Al-Maidah

    : 3)

    Allah SWT yang telah menciptakan manusia adalah Dzat yang Maha Tahu tentang

    manusia. Dia Maha Mengetahui bahwa antara manusia yang satu dan manusia yang lain

    berbeda. Tidak semua manusia memiliki kekuatan fisik yang prima. Karenanya, tidaksemua manusia dikenakan beban dan tanggungjawab yang sama.

    Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (QS. Al-

    Baqarah : 286)

    Demikian pula yang berlaku pada puasa. Meskipun hukum asalnya wajib, tetapi ada

    orang-orang tertentu yang boleh tidak berpuasa. Allah SWT Maha Tahu tentang kondisimereka sehingga tidak mewajibkan mereka untuk tetap berpuasa, melainkan diberi

    keringanan untuk berbuka. Bahkan ada juga yang wajib berbuka, tidak boleh meneruskan

    puasanya, tentu dengan konsekuensi yang sudah ditetapkan oleh syariat.

  • 8/3/2019 Ceramah Ramadhan 2

    12/37

    12

    1. Uzur yang mewajibkan berbuka dan meng-qadha puasa, yaitu haid dan nifas.

    Jika seorang muslimah yang sedang berpuasa kedatangan haid atau melahirkan sehinggamengalami nifas, maka ia wajib berbuka/membatalkan puasanya. Sebagai gantinya, ia

    wajib mengqadha' di hari lainnya di luar Ramadhan.

    Aisyah pernah ditanya tentang wanita yang haid, maka ia menjawab:

    Kami diperintahkan untuk meng-qadha (mengganti) puasa dan tidak diperintahkan untuk

    meng-qadha (mengganti) shalat(HR. Bukhari dan Muslim)

    2. Uzur yang membolehkan berbuka dan mewajibkan meng-qadha, yaitu sakit dansafar.

    Bagi orang yang sakit, dan ada harapan sembuh, yang sekiranya jika ia berpuasa sakitnya

    makin parah atau atas rekomendasi dokter ia perlu berbuka, boleh baginya untuk tidakberpuasa dan wajib atasnya untuk mengganti puasa Ramadhan yang ditinggalkannya itu.

    Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu iaberbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada

    hari-hari yang lain. (QS. Al-Baqarah : 184)

    Demikian juga musafir yang melakukan safar atau perjalanan, boleh baginya sebagaimana ayat tersebut- untuk berbuka dan mengganti puasanya di hari lain. Diantara

    hadits yang menjadi dalil pendukung atas bolehnya berbuka bagi orang yang safar adalah

    hadits dari Abu Said al-Khudri yang menuturkan :

    - - - -

    . . - -

    . Kami bepergian bersama Rasulullah SAW ke Makkah, sedangkan waktu itu kami

    berpuasa.kami berhenti di suatu tempat, maka sabda Rasulullah SAW: "Sekarang engkautelah dekat musuhmu, dan berbuka lebih menguatkan dirimu." Maka hal itu merupakan

    keringanan, dan diantara kami ada yang berpuasa dan ada pula yang tidak. Kemudian

    kami berhenti di suatu tempat yang lain, maka Nabi SAW bersabda, "esok pagi, engkauakan menyergap musuhmu, dan berbuka lebih menguatkanmu, dari itu berbukalah

    kamu." Maka hal itu merupakan keharusan, hingga kami pun berbuka. Lalu di belakang

  • 8/3/2019 Ceramah Ramadhan 2

    13/37

    13

    itu, engkau lihat kami berpuasa lagi bersama Rasulullah SAW dalam perjalanan. (HR.

    Muslim, Ahmad, dan Abu Dawud)

    3. Uzur yang membolehkan berbuka dan mewajibkan fidyah, yaitu usia tua atausakit yang tidak ada harapan sembuh

    Orang yang telah lanjut usia, yang susah untuk berpuasa serta orang yang sakit dan tidak

    ada harapan sembuh, maka bagi mereka itu adalah uzur yang membolehkannya untuk

    tidak puasa Ramadhan. Sebagai konsekuensinya, mereka diwajibkan membayar fidyah.

    Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa)membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. (QS. Al-Baqarah : 184)

    Dalam menafsirkan ayat ini, Ibnu Abbas berkata dalam hadits yang diriwayatkan AbuDawud dari Ikrimah:

    ) (

    - - .

    Bahwa Ibnu Abbas berkata mengenai firman Allah : "Dan wajib bagi orang-orang yang

    berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberimakan seorang miskin" merupakan keringanan bagi orang tua yang telah lanjut usia,

    baik laki-laki maupun wanita yang telah payah untuk berpuasa, agar mereka berbuka,

    dan memberi makan untuk setiap hari itu seorang fakir miskin. Begitu pun wanita hamildan menyusui anak, jika mereka khawatir akan keselamatan anak-anak mereka, mereka

    boleh berbuka dan memberi makan. (HR. Abu Dawud)

    4. Uzur yang diperselisihkan para ulama, yaitu hamil dan menyusui

    Mereka yang diperselisihkan oleh para ulama' apakah konsekuensi berbuka puasanyadengan meng-qadha atau membayar fidyah adalah ibu hamil dan menyusui. Menurut

    golongan Hanafi, Abu Ubaid dan Abu Tsaur, mereka hanya diwajibkan mengqadha dantidak membayar fidyah. Sedangkan menurut pendapat Ahmad dan Syafi'i, jika mereka

    berbuka karena kekhawatiran terhadap keselamatan anak saja, maka mereka wajib

    mengqadha' dan membayar fidyah. Tetapi bila yang dikhawatirkan adalah keselamatanmereka sendiri, atau keselamatan diri serta keselamatan anak mereka, maka mereka

    hanya wajib mengqadha. Sedangkan menurut Ibnu Abbas sebagaimana hadits di atas-

    mereka wajib membayar fidyah jika khawatir akan keselamatan anaknya. Begitupun

    pendapat Ibnu Umar, sama seperti pendapat Ibnu Abbas di atas.

  • 8/3/2019 Ceramah Ramadhan 2

    14/37

    14

    PUASA YANG BERKUALITAS

    Maasyiral muslimin rahimakumullah,

    Puasa Ramadhan merupakan ibadah istimewa yang akan dinilai langsung oleh Allahsehingga ia tidak dibatasi oleh pelipatgandaan pahala 10 sampai 700 kali. Rasulullah

    SAW:

    Setiap amal anak Adam dilipatgandakan; sati kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan

    yang serupa sampai tujuh ratus kali. Allah Azza wa Jalla berfirman, Kecuali puasa,

    sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang membalasnya (HR. Muslim,

    An-Nasai, Ad-Darimi, dan Al-Baihaqi)

    Nilai puasa di sisi Allah, dengan demikian, akan sangat bergantung pada kualitasnya.

    Semakin ia berkualitas, semakin tinggi nilainya di sisi Allah. Sebaliknya, puasa yang

    kualitasnya sekedar menahan lapar dan haus, ia tidak bernilai apa-apa di sisi Allah.

    Rasulullah SAW bersabda:

    Betapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan apa-apa baginya kecualirasa lapar. (HR. An-Nasai dan Ibnu Majah)

    Melakukan amal dengan optimal dan berusaha mendapatkan kualitas tertinggi adalah

    sebuah keharusan. Inilah mengapa Dr. Musthafa Dieb Al-Bugho dan Muhyidin MistudalamAl-Wafi saat menjelaskan hadits :

    Sesungguhnya Allah mewajibkan berlaku ihsan dalam segala hal (HR. Muslim)

    Beliau berdua mengatakan: Hadits ini merupakan nash (dalil) yang menunjukkan

  • 8/3/2019 Ceramah Ramadhan 2

    15/37

    15

    keharusan berlaku ihsan. Yaitu dengan melakukan suatu perbuatan dengan baik dan

    maksimal.

    Maka, begitupun dengan puasa. Marilah kita tunaikan puasa kita dengan sebaik-baiknya

    sehingga ia benar-benar menjadi puasa yang berkualitas. Lalu apa saja kriteria puasa yang

    berkualitas itu?

    Ikhlas

    Ikhwani fillah rahimakumullah,

    Inilah penentu awal kualitas puasa kita; keikhlasan. Tidak hanya puasa, bahkan seluruh

    amal akan ditentukan pertama kali oleh standar ini. Jika ia melakukannya ikhlas karena

    Allah maka amalnya menuju Allah (berpeluang diterima Allah), tetapi jika iamelakukannya karena selain Allah, maka amal itu tidak memiliki peluang sama sekali

    untuk menjadi bernilai di sisi Allah SWT.

    Rasulullah SAW bersabda:

    Sesungguhnya segala amal tergantung pada niatnya dan sesungguhnya bagi setiaporang apa yang ia niatkan. (HR. Bukhari dan Muslim)

    Demikian juga dengan ampunan yang dijanjikan Allah bagi orang yang berpuasa. Tidak

    serta merta ampunan ini akan didapatkan semua orang. Hanya mereka yang ikhlas sajayang berhak mendapatkan janji ini dan membuktikannya di hadapan Allah SWT kelak di

    akhirat.

    Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap perhitungan

    (pahala) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (Muttafaq alaih)

    Hadits di atas sekaligus menjadi dalil bahwa mengharapkan pahala dari Allah adalahtermasuk ikhlas. Ini berbeda dengan ungkapan sufi yang ekstrim mengatakan tentang

    keikhlasan:

    Ya Allah,

    Jika aku beribadah kepada-Mu karena mengharap surga Haramkanlah aku

    memasukinya Jika aku beribadah kepada-Mu karena takut neraka Campakkanlah aku kedalamnya

    Dan, alhamdulillah, menjaga keikhlasan puasa itu lebih mudah dari pada ibadah lain,

    karena puasa adalah amalan batin. Maka Imam Al-Ghazali menjelaskan dalam Ihya

    Ulumiddin: Puasa itu sendiri rahasia yang padanya tidak ada amal yang disaksikan.

    Seluruh amal ketaatan itu disaksikan dan dilihat oleh makhluk sedangkan puasa hanya

    dilihat oleh Allah Azza wa Jalla, karena puasa itu amal batin dengan semata-mata

    kesabaran.

    Meninggalkan hal-hal yang membatalkan puasa

    Kaum muslimin yang dimuliakan oleh Allah,

  • 8/3/2019 Ceramah Ramadhan 2

    16/37

    16

    Tentu saja untuk menjadi berkualitas, puasa itu harus sah. Artinya, kita harus

    meninggalkan hal-hal yang membatalkan puasa.

    Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah menjelaskan bahwa hal-hal yang membatalkan puasa

    itu dibagi menjadi dua;

    Pertama, hal-hal yang membatalkan puasa dan wajib qadha

    a. Makan atau minum dengan sengaja. Jika seseorang makan dan minum dalam keadaan

    lupa, itu tidak membatalkan puasanya.

    Barangsiapa yang lupa, padahal ia berpuasa, lalu ia makan atau minum, hendaknya ia

    meneruskan puasanya. Karena ia diberi makan dan minum oleh Allah. (HR. Jamaah)

    b. Muntah dengan sengaja

    Barangsiapa didesak muntah, ia tidak wajib mengqadha, tetapi siapa yang menyengaja

    muntah hendaklah ia mengqadha. (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu

    Hibban, Daruquthni, dan Hakim)

    c. Mengeluarkan sperma, baik karena mencium istrinya atau hal lain di luar bersetubuh

    dan mimpi. Jika bersetubuh ia terkena kafarat, jika karena mimpi maka tidakmempengaruhi puasanya.

    d. Meniatkan berbuka. Karena niat merupakan rukun puasa, maka niat berbuka berarti

    membatalkan puasanya.

    Kedua, hal-hal yang membatalkan puasa dan wajib qadha dan kafarat

    Mengenai tindakan membatalkan puasa dan karenanya wajib qadha berikut kafarat,

    menurut jumhur ulama hanyalah bersenggama dan tidak ada yang lain. Kafaratnya adalahmemerdekakan budak, jika tidak mampu maka berpuasa dua bulan berturut-turut, jika

    tidak mampu memberikan makan kepada 60 orang miskin.

    - - -

    . - .

    .

    . . . .

    . .

  • 8/3/2019 Ceramah Ramadhan 2

    17/37

    17

    - - .

    .

    Abu Hurairah berkata: Seorang laki-laki datang mendapatkan Nabi SAW. Ia berkata,

    Celaka aku, wahai Rasulullah! Nabi SAW bertanya, Apa yang mencelakakan itu?Aku menyetubuhi istriku pada bulan Ramadhan. Maka tanya Nabi SAW Adakah

    padamu sesuatu untuk memerdekakan budak? Tidak ujarnya. Nabi bertanya lagi,

    Sanggupkah engkau berpuasa dua bulan terus menerus? Tidak, ujarynya. Nabibertanya lagi, Apakah engkau memiliki makanan untuk diberikan kepada enam puluh

    orang miskin? Tidak ujarnya. Laki-laki itu pun duduk, kemudian dibawa orangkepada Nabi satu bakul besar berisi kurma. Nah, sedekahkanlah ini titah Nabi.Apakah kepada orang yang lebih miskin dari pada kami? Tanya laki-laki itu. Karena

    di daerah yang terletak diantara tanah yang berbatu-batu hitam itu, tidak ada suatu

    keluarga yang lebih membutuhkannya dari pada kami Maka Nabi pun tertawa hingga

    geraham beliau terlihat lalu berkata, Pergilah, berikanlah kepada keluargamu. (HR.

    Jamaah)

    Meninggalkan hal-hal yang membuat puasa sia-sia

    Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,

    Ikhlas serta meninggalkan hal-hal yang membatalkan puasa saja tidak cukup untukmembuat puasa kita berkualitas. Hal lain yang perlu kita lakukan adalah meninggalkan

    hal-hal yang membuat puasa sia-sia.

    Betapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan apa-apa baginya kecualirasa lapar. (HR. An-Nasai dan Ibnu Majah)

    Yaitu dengan menjauhi perkara-perkara yang telah diharamkan oleh Allah SWT.

    Diantaranya adalah menjaga emosi kita agar tidak marah seperti apa yang disabdakanoleh Rasulullah SAW:

    Puasa adalah perisai, maka barang siapa sedang berpuasa janganlah berkata keji dan

    berteriak keras, jika seseorang mencela atau mengajaknya bertengkar hendaklah diamengatakan: aku sedang berpuasa.

    (Muttafaq alaih)

    Begitupun dengan perkataan dan perbuatan dusta, bisa membuat puasa menjadi sia-sia

    dan karenanya harus dijauhi.

  • 8/3/2019 Ceramah Ramadhan 2

    18/37

    18

    Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan palsu dan pengamalannya, maka Allah tidakmempunyai keperluan untuk meninggalkan makanan dan minumannya (puasanya) (HR.Bukhari)

    Meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat

    Sering kita jumpai, ada orang yang berpuasa lalu mengisi siang harinya dengan hal-hal

    yang tidak bermanfaat. Dengan alasan agar lupa rasa lapar dan haus selama puasa mereka

    seharian di depan televisi, memperbanyak main game, dan sebagainya. Hal-hal seperti inihendaknya ditinggalkan agar puasa kita benar-benar berkualitas.

    Diantara tanda sempurnanya Islam seseorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidakbermanfaat. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

    Mempuasakan seluruh organ tubuh, pikiran, dan hati

    Inilah yang diistilahkan puasa khusus oleh Imam Ghazali dalam Ihya Ulumiddin dan

    ditegaskan oleh Ibnu Qudamah dalam Mukhtashar Minhajul Qasidin.

    Pertama, mempuasakan mata dengan menahannya dari pandangan kepada sesuatu yangtercela dan dibenci syariat serta melalaikan Allah SWT.

    Pandangan itu salah satu anak panah Iblis yang berbisa. Barangsiapa meninggalkannyakarena takut kepada Allah, maka Allah Azza wa Jalla memberinya keimanan yang

    manisnya didapati dalam hatinya (HR. Hakim)

    Kedua, mempuasakan lidah dengan memeliharanya dari berbicara tanpa arah, dusta,menggunjing, mengumpat, berkata buruk, berkata kasar, permusuhan dan mendzalimi

    orang lain.

    Puasa adalah perisai, maka barang siapa sedang berpuasa janganlah berkata keji danberteriak keras, jika seseorang mencela atau mengajaknya bertengkar hendaklah dia

    mengatakan: aku sedang berpuasa. (Muttafaq aalaih)

  • 8/3/2019 Ceramah Ramadhan 2

    19/37

    19

    Ketiga, mempuasakan telinga dari mendengarkan segala sesuatu yang haram dan makruh.

    Karena segala sesuatu yang haram diucapkan adalah haram pula untuk didengarkan.

    Bahkan, Allah SWT menyepadankan orang yang mencari pendengaran haram denganpemakan harta haram.

    Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan

    makanan haram. (QS. Al-Maidah : 42)

    Mengapa orang-orang alim mereka, pendeta-pendeta mereka tidak melarang mereka

    mengucapkan perkataan bohong dan memakan yang haram. Sesungguhnya amat burukapa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-Maidah : 63)

    Keempat, mempuasakan tangan dari mendzalimi orang lain, mengambil sesuatu yang

    bukan haknya, serta melakukan perbuatan yang dilarang syariat.

    Kelima, mempuasakan kaki dari berjalan ke arah yang diharamkan oleh Allah SWT.

    Keenam, mempuasakan hati dari penyakit-penyakit ruhiyah seperti dengki, iri, marah,kecintaan pada dunia, dan sebagainya.

    Janganlah kamu saling membenci, saling memutus hubungan, saling mendengki, dan

    saling bermusuhan. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. (HR. Bukhari

    dan Muslim)

    Ketujuh, menjaga pikiran dari membayangkan hal-hal yang disenangi syahwat dandibenci syariat, serta dari tipu daya dan pikiran destruktif lainnya.

    Memperbanyak amal shalih selama Ramadhan

    Saudaraku yang dirahmati Allah,

    Banyak orang terkecoh dengan memperbanyak tidur saat puasa karena menilai itu sebagai

    ibadah. Memang ia lebih baik dibandingkan jika melakukan hal-hal yang makruh atauharam. Akan tetapi, tentu lebih baik lagi jika pada saat puasa kita memperbanyak amal

    shalih, mengisinya dengan aktifitas-aktifitas positif yang bernilai ibadah di sisi AllahSWT seperti memperbanyak tilawah Al-Quran, berdzikir kepada Allah, shalat sunnah,tafakur, mengkaji ilmu-ilmu agama, memperbanyak infaq, dan lain sebagainya.

    Rasulullah dan para shahabatnya sangat mengerti tentang keutamaan Ramadhan danbagaimana memperbaiki kualitas puasa mereka. Karenanya dalam kesempatan istimewa

    ini mereka memperbanyak amal shalih. Ibnu Abbas menuturkan bagaimana peningkatan

    amal shalih Rasulullah SAW, khususnya tilawah dan infaq sebagai berikut:

  • 8/3/2019 Ceramah Ramadhan 2

    20/37

    20

    - -

    - -

    Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan. Dan kedermawanannya

    memuncak pada bulan Ramadhan ketika Jibril menemuinya. Jibril menemuinya setiapmalam untuk tadarus Al-Quran. Sungguh Rasulullah SAW lebih murah hati melakukan

    kebaikan dari pada angin yang bertiup. (HR. Bukhari)

    Ikhwani fillah rahimakumullah,

    Demikianlah cara mewujudkan puasa yang berkualitas. Semoga kita termasuk orang-orang yang dimudahkan Allah SWT sehingga bisa berpuasa dengan kualitas seperti itu

    dan akhirnya mencapai derajat taqwa; mendapatkan ampunan Allah SWT, meraih ridho

    dan dimasukkan ke dalam surga-Nya.

  • 8/3/2019 Ceramah Ramadhan 2

    21/37

    21

    RAMADHAN DAN KESABARAN

    Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah SWT,

    Satu pekan sudah kita menjalankan ibadah puasa. Satu pekan sudah kita bersama denganbulan suci Ramadhan. Satu pekan sudah kita berinteraksi dengan bulan yang juga dikenal

    sebagai syahrus Shabr; bulan kesabaran. Mengapa Ramadhan dinamakan syahrus shabr

    dan bagaimana kita bisa menjadi orang yang Sabar sejak syahrus shabr ini?

    Ramadhan disebut juga dengan syahrus shabr karena pada bulan ini umat Islam dilatih

    untuk bersabar. Menahan lapar adalah latihan sabar. Menahan dahaga adalah latihan

    sabar. Menahan untuk tidak berhubungan suami istri di siang hari adalah latihan sabar.Menahan agar tidak marah adalah latihan sabar. Menahan untuk tidak mengumpat adalah

    latihan sabar.

    Keutamaan Sabar

    Ikhwani fillah rahimakumullah,

    Allah SWT memerintahkan kita untuk bersabar. Bahkan kita diperintah untuk

    menguatkan kesabaran kita.

    Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu (QS.

    Ali Imran : 200)

    Diantara keutamaan sabar adalah:Pertama, mendapatkan pahala tanpa batas.

    Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala merekatanpa batas. (QS. Az-Zumar : 10)

    Jika pahala puasa dinilai langsung oleh Allah SWT tanpa dibatasi pelipatgandaan pahala

    yang biasanya, maka sangat wajar jika sabar mendapatkan pahala tanpa batas. Bukankah

    inti puasa adalah kesabaran? Tirmidzi meriwayatkan sebuah hadits:

    Puasa itu setengah sabar(HR. Tirmidzi)

    Kedua, mendapatkan kebersamaan Allah (maiyatullah). Artinya, seseorang yang telahsabar, ia akan diliputi dan dinaungi Allah SWT dengan rahmat-Nya, perlindungan-Nya,

  • 8/3/2019 Ceramah Ramadhan 2

    22/37

    22

    pertolongan-Nya, dan ridho-Nya. Adapun dzat Allah tidak sama dan tidak bersama

    dengan makhluk-Nya. Allah SWT berfirman :

    Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar(QS. Al-Baqarah : 153)

    Dan Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Anfal : 66)

    Ketiga, ia selalu baik di sisi Allah tatkala mampu mengkombinasikan sabar dan syukur

    dalam kehidupannya.

    Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin, semua urusan baik baginya dan itu

    tidak ditemukan kecuali pada diri seorang mukmin. Jika mendapat kelapangan diabersyukur dan itu baik baginya dan jika mendapat kesempitan dia bersabar dan itu baik

    baginya. (HR. Muslim)

    Hakikat Sabar

    Tidak seperti yang dikira banyak orang bahwa sabar itu menerima segala sesuatu dengan

    rela atau pasrah tanpa perlawanan. Islam mengajarkan bahwa sabar itu ada pada tiga hal:

    Pertama, sabar dalam ketaatan

    Artinya seorang mukmin harus sabar menjalankan perintah Allah SWT meskipun

    perintah itu berat dan dibenci oleh nafsunya. Seorang mukmin harus tetap taat pada hal-

    hal yang telah diwajibkan baginya meskipun banyak hal yang merintangi; mulai dari

    kemalasan dan faktor intern lain sampai dengan cemoohan orang, kebencian musuhIslam, dan faktor ekstern lainnya.

    Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu,

    sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah : 153)

    Kedua, sabar dalam meninggalkan laranganAdakalanya orang sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, tetapi ia tidak sabar

    dalam meninggalkan larangan. Shalat dijalankan tetapi judi juga tidak bisa ditinggalkan.

    Puasa dilakukan tetapi ghibah tetap jalan. Sehingga ada istilah prokem STMJ, SholatTerus Maksiat Jalan.

  • 8/3/2019 Ceramah Ramadhan 2

    23/37

    23

    Kesabaran juga harus diimplementasikan dalam meninggalkan kemaksiatan dan

    larangan-larangan Allah SWT. Orang yang mampu meninggalkan kemaksiatan,

    khususnya kemaksiatan emosional, seperti marah, disebut oleh Rasulullah SAW sebagaiorang yang kuat, secara hakiki. Sebab ia telah mampu bersabar atas apa yang dilarang

    Allah SWT.

    Orang yang kuat bukanlah orang yang bisa mengalahkan lawannya, tetapi orang yang

    kuat adalah orang yang mampu menguasai dirinya ketika marah (Muttafaq 'alaih)

    Ketiga, sabar dalam musibah.

    Inilah makna sabar yang sudah banyak dimaklumi oleh kebanyakan orang. Meskipun,

    seringkali orang-orang keliru menggunakan istilah sabar. Yaitu saat seseorangmendapatkan kesulitan lalu ia pasrah tanpa berusaha menghilangkan kesulitan itu ataumencari solusinya dikatakan sabar. Padahal, sabar dalam Islam bersifat proaktif dan

    progresif, ia tidak statis tetapi telah didahului atau bersamaan dengan ikhtiar maksimal

    dan upaya untuk senantiasa mencari solusi atas problematika yang dihadapinya. Saatsemua upaya telah dilakukan, saat ikhtiar mencapai batas maksimal, maka saat itulah

    sabar bertemu dengan tawakal. Ia menyerahkan kepada Allah. Dan sebab itu Allah akan

    mengampuni dosa-dosanya.

    Segala sesuatu yang menimpa seorang muslim, baik berupa rasa letih, sakit, gelisah,

    sedih, gangguan, gundah-gulana, maupun duri yang mengenainya (adalah ujianbaginya). Dengan ujian itu, Allah mengampuni dosa-dosanya. (Muttafaq 'alaih)

    Semoga di bulan Ramadhan yang juga dikenal sebagai bulan kesabaran ini kita mampu

    melatih kesabaran kita dan dikuatkan kesabaran kita oleh Allah SWT.

  • 8/3/2019 Ceramah Ramadhan 2

    24/37

    24

    MEMAKNAI RAMADHAN SEBAGAI SYAHRUL JIHAD

    Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,

    Selain dikenal sebagai syahrut tarbiyah dan syahrus shabr, Ramadhan juga dikenal

    sebagai syahrul jihad; bulan Jihad. Barangkali saat mendengar kata terakhir ini jihad-sebagian besar umat Islam sendiri telah berpandangan negatif sebagai akibat dari stigma

    Barat dan media pada jihad Islam. Selain juga akibat penerapan yang salah dari segelintir

    orang yang mengatasnamakan jihad untuk melegitimasi aksi terorisme mereka.

    Maka, tema jihad menjadi amat menarik sekaligus urgen untuk dibahas di bulan

    Ramadhan ini. Setidaknya urgensi tema Ramadhan sebagai Syahrul Jihad ini menemukan2 momentum.Pertama, adanya aksi terorisme pengeboman di hotel JW Marriot dan Rizt

    Carlton yang masih diperbincangkan sampai hari ini. Jaringan teroris Mega Kuningan ini

    memang berhasil diungkap. Sebagian ditangkap. Bahkan Ibrahim yang menjadi salah satutersangka tewas. Lalu dilakukan pencarian DPO Syaifudin Jaelani atau Syaifudin Zuhri,

    Bagus Budi Pranoto, Muhammad Syahrir, dan Aryo Sudarto, serta otak teroris NoordinM. Top. Sampai hari ini media massa juga masih sering memberitakan aksi terorismeyang menewaskan beberapa korban di hotel JW Marriot dan Rizt Carlton, Mega

    Kuningan ini.

    Kedua, adanya reaksi berlebihan aparat yang cenderung menggeneralisir aktifis Islam dangerakan Islam. Munculnya kecurigaan yang over estimate terhadap umat yang berupaya

    menegakkan syariat terkesan sejalan dengan skenario Barat yang menempatkan Islam

    sebagai lawan. Pengawasan aparat pada ceramah-ceramah tarawih hanyalah satu bentukdari bukti adanya reaksi berlebihan ini. Sungguh, betapa menyedihkannya bahwa aktifitas

    dakwah harus diawasi dan dicurigai. Namun kita yakin dengan firman Allah SWT:

    Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu.

    Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. (QS. Ali Imran : 54)

    Latar Belakang Ramadhab sebagai Syahrul Jihad

    Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah SWT,

    Ramadhan disebut sebagai syahrul jihad bukanlah tanpa alasan. Sejak awal puasa

    diwajibkan kepada umat Islam dalam bulan Ramadhan, sejak saat itu pula aktifitas jihadbanyak dicatat oleh sejarah justru menemukan kemenangannya pada bulan Ramadhan,

    pada saat umat Islam berpuasa, pada saat sebagian mujahidin juga berjihad dengan tetap

    berpuasa! Subhaanallah, Allaahu akbar!

    Simaklah kembali perang Badar. Ia terjadi pada bulan Ramadhan bertepatan dengan

    tahun diwajibkannya puasa Ramadhan, yakni tahun 2 H. 313 pasukan Islam berhasilmengalahkan 1000 pasukan kafir Quraisy yang bersenjatakan lengkap. Kemenangan

    gemilang pertama yang diraih umat Islam ini kemudian menjadi penguat eksistensi kaum

    muslimin di Madinah dan pembuka bagi kemenangan-kemenangan Islam berikutnya.

    Adakah pakar militer saat itu yang bisa memprediksi bahwa Rasulullah dan para

    sahabatnya bisa memenangkan peperangan? Dan kemenangan jihad ini terjadi di bulanRamadhan!

    Ikhwani wa akhwati fillah rahimakumullah,

    6 tahun kemudian terjadi peristiwa yang jauh lebih besar dan mempesona. Inilah

    penaklukan paling indah dalam sejarah umat manusia. Penaklukan tanpa korban jiwa.Kemenangan besar tanpa tetesan darah! Sepuluh ribu pasukan Islam yang dipimpin oleh

    http://muchlisin.blogspot.com/2009/08/ceramah-ramadhan-7-optimalisasi.htmlhttp://muchlisin.blogspot.com/2009/08/ceramah-ramadhan-8-ramadhan-dan.htmlhttp://muchlisin.blogspot.com/2009/08/ceramah-ramadhan-7-optimalisasi.htmlhttp://muchlisin.blogspot.com/2009/08/ceramah-ramadhan-8-ramadhan-dan.html
  • 8/3/2019 Ceramah Ramadhan 2

    25/37

    25

    Rasulullah memasuki Makkah dengan tenang, menang tanpa perlawanan. Bukan hanya

    kemenangan secara fisik yang membuat pasukan Makkah tidak berani memberontak,

    tetapi juga kemenangan jiwa sehingga keimanan masuk ke jiwa-jiwa mayoritas pendudukMakkah menggantikan seluruh kekufuran dan permusuhan mereka. Maka, tak ada

    satupun yang membela saat 360-an berhala di sekeliling kabah dihancurkan. Tak ada

    yang meratapi atau melakukan demontrasi saat berhala-berhala itu dilenyapkan. Sebab,sesaat sebelum dilenyapkan dari masjidil haram, Allah telah melenyapkan dari hati

    mereka. Inilah jihad dan kemenangan besar yang juga terjadi di bulan Ramadhan.

    650 tahun kemudian juga terjadi peperangan yang dikenal dengan nama Ain Jaluth.

    Pasukan Islam melawan pasukan Tartar. Dua tahun sebelumnya Tartar di bawah

    pimpinan Hulako Khan telah menyerang Baghdad. Maka, bulan-bulan berikutnya adalah

    masa penderitaan dan kekalahan kaum muslimin, jatuhnya Baghdad, serta terbunuhnyakhalifah. Hingga akhirnya jihad dikumandangkan yang terkenal dengan sebutan Perang

    Ain Jaluth. Kaum muslimin berhasil menuai kemenangan atas Tartar. Dan ini juga terjadi

    pada bulan Ramadhan.

    Masih banyak sejarah jihad yang dimenangkan kaum muslimin di bulan Ramadhan.

    Pada Ramadhan tahun 15 Hijrah, terjadi perang Qadisiyyah dimana orang-orang Majusidi Persia ditumbangkan. Pada Ramadhan tahun 53 H, umat Islam memasuki pulau

    Rhodes di Eropa. Pada bulan Ramadhan tahun 91 H, umat Islam memasuki selatan

    Andalusia. Pada Ramadhan tahun 92 H., umat Islam keluar dari Afrika dan membuka

    Andalus dengan komandan Thariq bin Ziyad.

    Dan, inilah alasannya, mengapa Ramadhan juga disebut sebagai syahrul jihad.

    Definisi Jihad

    Ikhwatal iman hafidzakumullah,Syaikh Abdullah Azzam dalam Tarbiyah Jihadiyah menjelaskan arti jihad. Secara bahasa

    jihad berarti: mencurahkan kesungguhan, mengerahkan kekuatan secara maksimal.

    Sedangkan menurut terminologi, kata jihad mempunyai makna: mengorbankan jiwa danharta dalam rangka membela agama Allah dan melawan musuh-musuhnya.

    Karenanya, mayoritas ayat dan hadits Nabi saat menggunakan kata jihad, yang dimaksud

    adalah penegrtian yang kedua. Meskipun ada pembagian atau macam-macam jihad yangbersumber dari hadits Nabi juga.

    Keutamaan JihadAyyuhal muslimun rahimakumullah,

    Jihad merupakan ibadah yang memiliki keutamaan luar biasa di sisi Allah SWT. Diantara

    keutamaan itu adalah:

    Pertama, derajat yang tinggi melebihi ibadah lain.

    Suatu ketika pada hari Jumat Numan bin Basyir berada di sisi mimbar Rasulullah SAW.

    Lalu ada orang berkata, Aku tak peduli, setelah aku masuk Islam tidaklah aku beramalmelainkan memberi minum orang yang menjalankan ibadah haji, yang lain berkata

    Aku tak peduli, setelah aku masuk Islam tidaklah aku beramal melainkan memakmurkan

    masjidil haram. Yang lain berkata, Jihad membela agama Allah lebih utama dari apayang kalian katakan. Lalu Umar RA menegur mereka seraya berkata, Kamu jangan

    berdebat mengeraskan suaramu di mimbar Rasulullah SAW.

    Setelah selesai shalat Jumat Numan bin Basyir masuk ke rumah Rasulullah SAW dan

    minta fatwa kepada beliau. Lalu Allah SWT menurunkan ayat-Nya:

  • 8/3/2019 Ceramah Ramadhan 2

    26/37

    26

    *

    Apakah (orang-orang) yang memberi minuman orang-orang yang mengerjakan haji danmengurus Masjidilharam kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada

    Allah dan hari kemudian serta bejihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah;

    dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim. Orang-orang yang berimandan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah

    lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat

    kemenangan. (QS. At-Taubah : 19-20)

    Sesungguhnya, amatlah wajar jika jihad memiliki nilai lebih dari pada ibadah lain sebabjihad menggabungkan amal maaliyah dan amal nafsiyah, maka pengorbanannya sangat

    luar biasa, berkurangnya atau habisnya harta; resikonya juga sangat tinggi, kehilangan

    nyawa!

    Kedua, pahala ribath (berjaga) dalam jihad lebih baik dari dunia seisinya

    Rasulullah SAW bersabda:

    Berjaga-jaga di perbatasan satu hari membela agama Allah itu lebih baik dari pada

    dunia seisinya. (HR. Bukhari)

    Ketiga, selamat dari api neraka

    Rasulullah SAW bersabda:

    Tidaklah akan disentuh oleh api neraka, dua kaki hamba yang berdebu karena membela

    agama Allah. (HR. Bukhari)

    Keempat, Jihad dan syahid adalah cita-cita Rasulullah

    Rasulullah SAW bersabda:

    Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sungguh aku senang sekali bila aku terbunuhfi sabilillah, lalu aku dihidupkan lalu aku terbunuh lalu aku dihidupkan lagi lalu aku

    terbunuh, lalu aku dihidupkan lagi lalu aku terbunuh. (HR. Bukhari dan Muslim)

    Itulah cita-cita Rasulullah SAW. Meskipun cita-cita syhahid itu tidak terwujud, tetapi iatetap menjadi motivasi bagi umatnya untuk berjihad dan syahid. Dengan jihad itulah

  • 8/3/2019 Ceramah Ramadhan 2

    27/37

    27

    tegak izzul Islam wal muslimin, dan saat jihad hilang dari sejarah umat maka yang terjadi

    adalah keterhinaan dan kekalahan.

    Macam-macam Jihad

    Ibnul Qayyim dalam Zaadul Maad telah mengemukakan macam-macam jihad : jihadqital (jihad perang atau jihad dengan tangan) sampai jihad bil lisan, dan antara keduanya

    ada berbagai jihad dalam bentuknya masing-masing. Maka, yang kemudian populer di

    zaman sekarang adalah 3 macam jihad sebagai berikut:

    Pertama, Jihad dengan tangan.

    Inilah yang paling utama. Yaitu berjihad dalam rangka membela agama Allah dengan

    tangan melalui perang (qital). Paling utama karena memang ia membutuhkan duakesiapan sekaligus; harta dan jiwa. Dan inilah yang dimaksudkan oleh Allah di banyak

    ayat-Nya termasuk firman-Nya:

    Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka

    dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalumereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di

    dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain)

    daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, danitulah kemenangan yang besar. (QS. At-Taubah : 111)

    Secara tegas, penggunaan langsung kata qital dan kewajibannya ada pada firman Allah

    SWT:

    Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu

    benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi

    (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui,sedang kamu tidak mengetahui. (QS. Al-Baqarah : 216)Jihad model ini memiliki syarat-syarat tertentu. Ia tidak sama dengan apa yang diklaim

    oleh para teroris yang meledakkan bom di Indonesia; termasuk bom JW Marriot dan Rizt

    Carlton, Mega, Kuningan.

    Jihad qital ini saat bersifat ekspansif ia bersifat fardhu kifayah yang biasanya diwakili

    oleh para tentara Islam dengan diorganisir oleh daulah atau khilafah Islam. Sedangkan

    saat bersifat defensif, ia menjadi farlu ain bagi penduduk setempat yang diserang ataudijajah. Jika penduduk setempat tidak mampu mengusir penjajah/imperalis tersebut, maka

    kewajiban itu meluas kepada umat Islam di sekitarnya, demikian seterusnya sampai umat

    Islam mampu memenangkan peperangan. Ini mirip dengan Indonesia saat menghadapipenjajahan Belanda dan mirip pula dengan Palestina yang menghadapi penjajahan Israel

  • 8/3/2019 Ceramah Ramadhan 2

    28/37

    28

    sampai saat ini. Dan inilah yang membuat para ulama memperbolehkan bom syahid

    (media banyak menyebut bom bunuh diri) sebagaimana dulu para pejuang kemerdekaan

    Indonesia juga diperbolehkan melawan senapan Belanda dengan bambu runcing.

    Jihad qital, sesuai namanya hanya boleh terjadi di wilayah perang, bukan wilayah damai

    sebagaimana ia juga hanya boleh dilakukan saat berhadapan dengan musuh orang-orangkafir harbi. Di sinilah letak kesalahan aksi terorisme seperti peledakan bom JW Marriot

    dan Rizt Carlton, Mega, Kuningan kemarin. Andaikan aksi serupa dilakukan di Israel

    terhadap pasukan Israel yang menjajah Palestina, tentu akan menemukan pembenarannya,jika niatnya jihad fi sabilillah.

    Kedua, Jihad dengan lisan

    Membela Islam dengan sungguh-sungguh menggunakan lisan juga termasuk jihad.Bahkan jika ia dilakukan di depan penguasa yang zalim dengan cara yang tepat, ia

    termasuk jihad yang paling utama. Rasulullah SAW bersabda:

    Jihad yang paling utama adalah menyampaikan kebenaran di hadapan penguasa yang

    zalim. (HR. Abu Dawud)

    Ketiga, Jihad dengan pena

    Kedudukannya juga serupa dengan jihad bil lisan. Inilah yang telah dilakukan para

    ulama. Dengan kitab-kitabnya, mereka telah melakukan pembelaan sungguh-sungguh

    terhadap Islam. Dengan penanya, mereka telah menjaga kemuliaan Islam dan umatnya.Dengan tulisannya, mereka telah mengobati penyakit umat, melawan syubhat yang

    ditimbulkan orang-orang kafir dan munafik, serta mendidik umat.

    Berniat Jihad mulai sekarangMaasyiral muslimin hafidzakumullah,

    Terakhir kalinya, marilah kita niatkan diri kita untuk berjihad membela agama AllahSWT. Kita memang belum bertemu dengan kesempatan jihad qital. Walau demikian

    Rasulullah mengajarkan kepada kita untuk selalu berniat mendapatkannya suatu saat

    nanti. Itulah yang kita tangkap dari sabda Rasulullah SAW:

    Barangsiapa yang mati dan belum berjihad dan tidak bertekad untuk berjihad, maka diamati di atas cabang dari kemunafikan. (HR. Muslim)

    Kalaupun sampai mati kita tidak mendapatkan kesempatan berjihad qital membela agamaAllah, minimal kita telah memiliki niat dan tekad untuk itu. Serta kita telah berupaya

    melakukan jihad dalam bentuknya yang lain baik dengan lisan maupun dengan pena.

    Ramadhan merupakan momentum yang tepat untuk menanamkan komitmen ini, dan barangkali juga sangat tepat apa yang dikatakan oleh sebuah maqalah:

    Jika engkau belum mampu meneteskan darah untuk Islam, teteskanlah keringat dan air

    mata untuknya!

  • 8/3/2019 Ceramah Ramadhan 2

    29/37

    29

    RAMADHAN MOMENTUM TEPAT UNTUK TAUBAT

    Jama'ah shalat tarawih yang dirahmati Allah,

    Selain dikenal sebagai syahrul shiyam, syahrul shabr, syahrut tarbiyah, dan syahruljihad, Ramadhan juga dikenal sebagai syahrut taubah. Disebut sebagai syahrut taubah

    karena Ramadhan memang saat yang tepat untuk bertaubat. Dan sebaik-baik taubatadalah taubat yang segera, tanpa menunggu dan menunda-nunda. Dengan demikian,

    terkumpullah dua keutamaan jika kita bertaubat saat ini: keutamaan karena

    Ramadhannya, dan keutamaan karena menyegerakan taubat.

    http://muchlisin.blogspot.com/2009/08/ceramah-ramadhan-6-puasa-yang.htmlhttp://muchlisin.blogspot.com/2009/08/ceramah-ramadhan-6-puasa-yang.htmlhttp://muchlisin.blogspot.com/2009/08/ceramah-ramadhan-8-ramadhan-dan.htmlhttp://muchlisin.blogspot.com/2009/08/ceramah-ramadhan-7-optimalisasi.htmlhttp://muchlisin.blogspot.com/2009/08/ceramah-ramadhan-7-optimalisasi.htmlhttp://muchlisin.blogspot.com/2009/08/ceramah-ramadhan-9-memaknai-ramadhan.htmlhttp://muchlisin.blogspot.com/2009/08/ceramah-ramadhan-9-memaknai-ramadhan.htmlhttp://muchlisin.blogspot.com/2009/08/ceramah-ramadhan-6-puasa-yang.htmlhttp://muchlisin.blogspot.com/2009/08/ceramah-ramadhan-8-ramadhan-dan.htmlhttp://muchlisin.blogspot.com/2009/08/ceramah-ramadhan-7-optimalisasi.htmlhttp://muchlisin.blogspot.com/2009/08/ceramah-ramadhan-9-memaknai-ramadhan.htmlhttp://muchlisin.blogspot.com/2009/08/ceramah-ramadhan-9-memaknai-ramadhan.html
  • 8/3/2019 Ceramah Ramadhan 2

    30/37

    30

    Dan bersegeralah menuju ampunan Tuhanmu (QS. Ali Imran : 133)

    Allah Menyambut Gembira Hamba-Nya yang Bertaubat

    Ikhwani wa akhwati fillah,Allah SWT menyeru kita dengan ayat di atas untuk menyegerakan taubat. Juga dalam

    ayat yang lainnya:

    Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat nasuha

    (QS. At-Tahrim : 8)

    Sebab Allah menghendaki hamba-Nya memperoleh ampunan dan surga. Subhaanallah!

    Sungguh Dia maha penyayang kepada hamba-hamba yang beriman kepada-Nya.

    < Dan Allah menyeru kalian kepada surga dan ampunan dengan izin-Nya (QS. Al-

    Baqarah : 221)

    Maka tidakkah kita bergegas menuju ampunan-Nya dengan bertaubat di bulan Ramadhan

    ini. Jika kita penuhi seruan Allah, seruan kasih sayang agar kita bertaubat pada-Nya,

    sungguh, bukan saja kita akan bergembira dengan ampunan dan surga-Nya kelak, namun

    Allah juga gembira ketika kita mau bertaubat. Kegembiraan Allah bahkan lebih besardaripada seorang musafir yang menemukan kembali untanya setelah hilang di gurun

    sahara berikut segala perbekalan yang ada padanya.

    Rasulullah SAW bersabda:

    .

    Sungguh Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya ketika ia bertaubat kepada-Nya

    daripada (kegembiraan) seseorang yang menunggang untanya di tengah gurun sahara

    yang sangat tandus, lalu unta itu terlepas membawa lari bekal makanan danminumannya. Ia putus harapan untuk mendapatkannya kembali. Kemudian dia

    menghampiri sebatang pohon lalu berbaring di bawah keteduhannya karena telah putusasa mendapatkan unta tunggangannya tersebut. Ketika dia dalam keadaan demikian,tiba-tiba ia mendapati untanya telah berdiri di hadapannya. Lalu segera ia menarik tali

    kekang unta itu sambil berucap dalam keadaan sangat gembira: Ya Allah, Engkau

    adalah hambaku dan aku adalah Tuhan-Mu." Dia salah mengucapkan karena sangatgembira. (HR. Muslim)

  • 8/3/2019 Ceramah Ramadhan 2

    31/37

    31

    Apapun Dosa Kita, Bertaubatlah

    Ada dua titik ekstrim bagi orang yang berdosa. Ekstrim pertama adalah mereka yangmerasa dosanya terlalu besar hingga putus asa dari ampunan Allah. Maka, ia pun tidak

    kunjung bertaubat karena kekhawatiran taubatnya tidak diterima. Ekstrim kedua adalah

    mereka yang merasa dosa-dosanya mudah terhapus, hanya dosa-dosa kecil, sehinggamembuatnya berlarut-larut dalam dosa demi dosa. Kalaupun bertaubat, ia hanya

    melakukan taubat sambal. Sekarang berhenti, nanti atau besok kembali mengulangi.

    Tidak pernah sungguh-sungguh melakukan taubat nasuha.

    Untuk ekstrim pertama, lihatlah bagaimana seorang yang telah membunuh 99 nyawa.

    Saat ia bertanya kepada ahli agama apakah ada kesempatan bertaubat, ternyata dijawab

    tidak bisa. Lalu ia pun dibunuh sebagai orang ke-100 yang mati di tangannya. Niatnyabertaubat tidak berhenti. Ketika bertemu seorang alim, ia pun mengajukan pertanyaan

    yang sama. Oleh sang alim ini dijawab kalau dosanya bisa diampuni. Dan sebagai upaya

    taubat nasuha, ia dianjurkan hijrah ke suatu daerah yang kondusif bagi taubatnya. Di

    tengah jalan, ia meninggal. Hingga berdebatlah malaikat rahmat dan malaikat azab, orangini menjadi urusan siapa. Keduanya lalu mengadukan perselisihan ini kepada Allah yang

    berkahir dengan ampunan bagi pembunuh yang benar-benar berniat bertaubat ini.Subhaanallah!

    Contoh lain dialami oleh seorang wanita dari Juhanah. Ia yang tengah hamil datang

    kepada Rasulullah SAW. Ia mengaku telah berzina dan kini ia hamil. Wanita itubertaubat dan meminta ditegakkan hudud (rajam) atasnya. Rasulullah menyuruh wanita

    itu kembali untuk menjaga kandungannya sampai bayinya lahir. Setelah berselang

    beberapa lama dan bayinya telah lahir, wanita itu datang lagi meminta dirajam. Akhirnyaia dirajam. Rasulullah menshalatkan jenazahnya. "Ya Rasulullah, engkau menshalatinya

    padahal ia telah berbuat zina?" tanya Umar bin Khatab meminta penjelasan. Maka

    Rasulullah SAW bersabda:

    Sungguh dia telah bertaubat. Seandainya taubatnya dibagikan kepada 70 pendudukMadinah, taubat itu pasti mencukupinya. Apakah kamu menjumpai seseorang yang lebih

    utama daripada seorang yang mengorbankan dirinya untuk Allah Ta'ala? (HR. Muslim)

    Pembagian Dosa

    Jama'ah shalat tarawih yang dirahmati Allah,

    Imam Al-Ghazali di dalam Ihya' Ulumuddin menyebutkan sifat-sifat pembangkit dosa

    yang kemudian diringkas oleh Ibnu Qudamah dalam Mukhtashar Minhajul Qashidin.Menurut beliau, sifat pembangkit dosa dibagi menjadi empat:

    1. Sifat rububiyah (ketuhanan). Dari sini muncul takabur, membanggakan diri,

    mencintai pujian dan sanjungan, mencari popularitas, dan lain sebagainya. Initermasuk dosa-dosa yang merusak, sekalipun banyak orang yang melalaikannya dan

    menganggap bukan dosa

    2. Sifatsyaithaniyah (kesetanan). Dari sini muncul kedengkian, kesewenang-wenangan,mnipu, berdusta, makar, kemunafikan, menyuruh pada kerusakan, dan lain-lain.

    3. Sifat-sifat bahamiyah (kebinatangan). Dari sini muncul kejahatan, memenuhi nafsu

    perut dan syahwat kemaluan, zina, homoseks, mencuri, dan lain-lain

    4. Sifatsabu'iyah (kebuasan). Dari sini muncul amarah, dengki, menyerang orang lain,membunuh, merampas harta, dan lain-lain.

  • 8/3/2019 Ceramah Ramadhan 2

    32/37

    32

    Diantara empat sifat itu, penjenjangannya bermula dari bahamiyah. Bahamiyah yang

    dominan lalu diikuti olehsabu'iyah, kemudiansyaithaniyah dan rububiyah.

    Dari keempat jenis itu, menurut sasarannya, dosa dibagi menjadi dua, yakni dosa yang

    berkaitan dengan hak Allah dan dosa yang berkaitan dengan hak sesama manusia. Dosa

    yang berkaitan dengan hak Allah SWT ada yang diampuni dan ada yang tidak diampuni.Yang tidak diampuni adalah dosa syirik, sementara dosa yang lain akan diampuni oleh

    Allah SWT, jika Dia Menghendaki. Sedangkan dosa kepada sesama manusia akan

    diampuni oleh Allah jika hak itu telah dihalalkan atau ditegakkan qishah atasnya diakhirat nanti.

    Rasulullah SAW bersabda:

    Kezaliman itu ada tiga: kezaliman yang Allah tidak meninggalkannya, kezaliman yang

    mendapat ampunan, dan kezaliman yang tidak mendapat ampunan. Kezaliman yangtidak mendapat ampunan adalah syirik, maka Allah takkan mengampuninya. Kezaliman

    yang mendapat ampunan adalah kezaliman antara hamba kepada Rabb-nya. Sedangkan

    kezaliman yang tidak akan ditinggalkan/dibiarkan Allah adalah kezaliman antarmanusia, maka Allah akan memberi qashah sebagian atas sebagian lainnya. (HR.

    Thayalisi, dihasankan Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah)

    Yang paling umum, biasanya dosa dibagi menjadi dua: dosa besar dan dosa kecil. Jika

    kita telusuri hadits, dosa besar yang biasa disebutkan adalah syirik, sihir, riba, makanharta anak yatim, lari dari medan perang, dan menuduh wanita mukminah yang baik

    sebagai pezina. Tujuh jenis dosa besar ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam

    Muslim. Sedangkan dalam riwayat Imam Bukhari yang lain disebutkan durhaka kepadaorang tua termasuk dosa besar, sedangkan dalam riwayat Imam Muslim yang lain

    disebutkan pula perkataan atau kesaksian palsu.

    Ibnu Qudamah dalam Mukhtashar Minhajul Qashidin menyebutkan pendapat Abu Thalib

    Al-Makki yang merinci dosa besar menjadi 17 jenis. 4 jenis di hati: syirik, fasiq, putus

    asa dari rahmat Allah, dan merasa aman dari tipudaya-Nya. 4 jenis di lidah: kesaksian

    palsu, menuduh wanita mukminah, sumpah palsu, dan sihir. 3 di perut: minum khamr,memakan harta yatim, dan riba. 2 di kemaluan: zina dan homoseks. 1 di kaki: lari dari

    medan perang. Dan 1 di seluruh badan: durhaka pada orang tua.

    Jangan Remehkan Dosa Kecil

    Hadirin yang dirahmati Allah,Seringkali kita terjebak pada sikap meremehkan dosa kecil. Saat kita ghibah, bercanda

    yang sudah masuk kategori rafats (porno), bahkan bergaul dengan lawan jenis yang tidak

    islami, kita beralasan "itu kan dosa kecil, tidak apa-apa". Padahal orang yang

    meremehkan dosa ia tidak sadar sedang berhadapan dengan siapa. Siapakah yang iamaksiati? Allah SWT yang Maha Besar dan Maha Keras adzab-Nya. Juga, tidak ada dosa

    kecil jika dilakukan terus menerus.

  • 8/3/2019 Ceramah Ramadhan 2

    33/37

    33

    Tidak ada dosa kecil selagi terus dikerjakan, (HR. Dailami)

    Ibarat sebuah bintik noda, dosa kecil pun akan mengotori hati. Semakin banyak dosa

    semakin banyak pula noda di hati.

    Sesungguhnya, apabila seorang mukmin berbuat dosa, maka muncul bintik hitam dalam

    kalbunya. Kemudian jika ia bertaubat, meninggalkan dosa dan memohon ampun, makahatinya bersih. Dan jika dosa-dosanya bertambah, bintik hitam itupun bertambah (HR.

    Ibnu Majah dan Ahmad, "hasan")

    Marilah Bertaubat Sebelum terlambat

    Jama'ah shalat tarawih yang dirahmati Allah,Marilah kita sambut seruan Allah untuk bertaubat sebelum kita terlambat. Kini Allah

    menganugerahkan momentum yang luar biasa kepada kita untuk menjalani taubatan

    nasuha. Ramadhan yang sangat kondusif dengan amal shalih dan minim pengaruh negatifdibandingkan bulan lainnya, adalah kesempatan berharga yang belum tentu datang lagi

    kepada kita. Bukankah kita tidak pernah bisa menjamin bahwa kita akan tetap hidup

    sampai Ramadhan berikutnya jika kita menunda taubat saat ini? Dan bukankah pintutaubat akan ditutup saat kita mengalami sakaratul maut?

    Sesungguhnya Allah menerima taubat hamba selagi ia belum sekarat (HR. Tirmidzi,Ahmad, Thabrani, Ibnu Hibban, dan Abu Ya'la)

    Allah membentangkan tangan-Nya di malam hari agar orang yang berbuat maksiat disiang hari bertaubat, dan Allah membentangkan tangan-Nya di siang hari agar orang

    yang berbuat maksiat di malam hari bertaubat. (Demikian itu tetap terjadi) sampai

    matahari terbit dari barat. (HR. Muslim)

    Terlalu banyak pengalaman yang menunjukkan kepada kita bahwa kematian datang tanpamemandang apakah seseorang masih muda atau sudah tua, miskin atau kaya, juga dalam

    kondisi sehat atau sakit-sakitan? Bukankah jalan kematian bukan hanya lewat sakit di

    usia tua? Kematian bisa datang lewat kecelakaan kerja, kecelakaan di jalan raya, sakitmendadak, dan juga bencana serta berjuta cara yang tidak pernah bisa kita tebak dengan

    cara apa ia datang kepada kita.

    Syarat Bertaubat

  • 8/3/2019 Ceramah Ramadhan 2

    34/37

    34

    Imam An-Nawawi di dalam Riyadhus Shalihin menyampaikan syarat bertaubat secara

    singkat dalam tiga langkah. Pertama, berhenti dari dosa yang dilakukan. Kedua,

    menyesali dosa yang telah dilakukan. Dan ketiga, bertekad untuk tidak mengulangi dosaitu. Itu jika bertaubat terhadap dosa yang berkaitan dengan hak Allah.

    Sedangkan jika dosa berkaitan dengan hak manusia, maka syarat taubat ditambah satulagi, yaitu membebaskan diri dari hak manusia tersebut. Pembebasan ini tentu dengan

    penghalalan dari yang terzalimi atau mendapat keikhlasan darinya.

    Maka orang yang minum khamr dalam kesendirian misalnya, untuk bertaubat cukup ia

    berhenti minum khamr, menyesalinya, dan tidak mengulanginya. Namun jika seseorang

    mencuri harta orang lain, selain tiga langkah tersebut ia harus mendapat maaf dari orang

    yang dicuri dengan mengembalikan hartanya atau mendapatkan kehalalan darinya.

    Semoga Ramadhan yang juga disebut syahrut taubah ini kita manfaatkan bersama

    sebagai momentum taubatan nasuha. Dan karenanya Allah menganugerahkan ampunan

    dan surga-Nya kepada kita. Allaahumma aamiin. Wallaahu a'lam bish shawab.

    QIYAMUL LAIL, KEUTAMAAN DAN PEMBIASAANNYA

    Jama'ah shalat tarawih yang dirahmati Allah,

    Puasa yang telah kita lakukan selama sepuluh hari di bulan Ramadhan ini, tidak laintujuannya adalah dalam rangka menjadikan orang-orang beriman menjadi muttaqin;

    meraih predikat taqwa. Sebagaimana firman Allah SWT :

    Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah

    diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa. (QS. Al-Baqarah :

    183)

    Bagaimanakah karakter muttaqin atau orang yang bertaqwa itu? Salah satunya adalahsedikit tidur di malam hari.

    * * Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan

    mata air-mata air, sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya

  • 8/3/2019 Ceramah Ramadhan 2

    35/37

    35

    mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di duniamereka sedikit sekali tidur di waktu malam. (QS. Adz-Dzariyat : 15-17)

    Ketika menjelaskan ayat ketujuh belas ini dalam Fii Zhilaalil Qur'an, Sayyid Qutb

    berkata: "Mereka itulah yang bangun di penghujung malam tatkala orang-orang terlelap.

    Mereka menghadapkan dirinya kepada Allah dengan memohon ampunan dan kasihsayang-Nya. Mereka tidak merasakan nikmatnya terlelap kecuali sejenak dan tidak tidur

    pada malam hari kecuali sebentar. Mereka asyik bersama Rabbnya di keheningan malam"

    Jelaslah, bahwa sedikit tidur di waktu malam itu bukan untuk begadang, juga tidak sama

    dengan orang kerja shif tiga. Tetapi sedikit tidur malam karena mengerjakan shalat

    malam, qiyamul lail. Puasa yang hendak meraih derajat taqwa, juga berupaya mencapai

    karakternya. Sehingga kita lihat, ada pembiasaan qiyamul lail selama bulan Ramadhan,terutama melalui shalat tarawih.

    Karena sangat eratnya qiyamul lail dengan shalat tarawih, Imam Nawawi dalam

    Riyadhus Shalihin menyandingkan bab keutamaan shalat malam dengan bab shalattarawih, tanpa ada bab lain yang memisahkan keduanya. Dalam bab shalat tarawih itu,

    ada dua hadits yang dicantumkan oleh Imam Nawawi. Keduanya menggunakan istilahyang sama: Qiyamu Ramadhan.

    Barangsiapa yang qiyam Ramadhan, karena iman dan mengharapkan pahala (dari

    Allah), niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (Muttafaq 'alaih)

    Sedangkan hadits kedua, sebelum lafadz itu ada tambahan dari Abu Hurairah:

    Rasulullah sangat menganjurkan shalat tarawih, tetapi tidak mewajibkannya. (HR.Muslim)

    Ketika menjelaskan hadits ini, Dr. Mushtofa Al-Bugho bersama empat ulama lainnyadalam kitab Nuzhatul Muttaqin mengatakan: "Hadits ini menekankan sunah shalat

    tarawih... shalat tarawih dilakukan secara berjamaah oleh Rasulullah hanya pada tiga haripertama, lalu dihentikan Rasulullah karena beliau khawatir akan menjadi wajib. Laludilakukan secara berjamaah lagi pada masa pemerintahan Umar r.a. dengan mendapat

    persetujuan para ulama zaman itu.

    Dengan demikian, shalat tarawih juga berfungsi sebagai upaya pembiasaan. Bukan berartibanyaknya shalat yang telah kita lakukan di bulan Ramadhan begitu saja kita tinggalkan

    selepas Ramadhan. Tidak berbekas. Jangan sampai ketika di bulan Ramadhan kita sudah

    menunaikan shalat tarawih setelah Isya' lalu shalat tahajud sebelum atau sesudah sahur,tiba-tiba di bulan Syawal dan bulan-bulan selanjutnya nanti kita terlelap dalam tidur

    panjang tanpa qiyamul lail sama sekali. Jika begitu halnya, bisa dikatakan puasa kita

    gagal. Sebab puasa hendak menjadikan pelakunya menjadi bertaqwa, dan salah satukarakter orang yang bertaqwa adalah sedikit tidur di waktu malam karena menunaikan

    qiyamul lail.

    Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,

    Begitu banyak keutamaan qiyamul lail yang telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam

    hadits-hadits beliau. Bahkan beliau adalah orang yang paling perhatian terhadap qiyamul

    lail. Semakin besar beban dakwah, semakin meningkat qiyamul lail. Semakin besar

  • 8/3/2019 Ceramah Ramadhan 2

    36/37

    36

    tantangan hidup, semakin meningkat qiyamul lail. Semakin tinggi derajat, semakin giat

    qiyamul lail. Itu yang hendak beliau sampaikan kepada umatnya, sehingga meskipun

    sudah diampuni dosa-dosanya, beliau tetap luar biasa dalam melaksanakan qiyamul lailsampai kaki beliau bengkak karenanya. Ketika Aisyah menanyakan itu, beliau menjawab:

    Apakah aku tidak suka menjadi hamba yang bersyukur? (HR. Bukhari Muslim)

    Adapun keutamaan qiyamul lail yang tersirat dalam hadits quliyah beliau adalah sebagai

    berikut:

    1. Salah satu jalan menuju surga

    Rasulullah SAW bersabda:

    Wahai manusia, tebarkanlah salam, berikanlah makan, sambunglah silaturahim danshalatlah kalian pada saat manusia tidur malam, maka kalian akan masuk surga dengan

    tenang. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim)

    2. Menaikkan Derajat di Surga

    Bukan hanya sekedar masuk surga, orang yang ahli qiyamul lail akan mendapatkan

    kamar-kamar yang istimewa. Derajat ini disediakan bagi orang yang melaksanakan

    qiyamul lail.

    Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang luarnya terlihat dari dalamnya dandalamnya terlihat dari luarnya, Allah sediakan untuk orang yang memberi makan,

    berkata lemah lembut, melanjutkan puasa, menebar salam, dan shalat malam pada saat

    orang lain sengan tidur. (HR. Baihaqi, dishahihkan Al-Albani)

    3. Kebiasaan orang-orang pilihan dan penghapus dosa

    Keutamaan qiyamul lail berikutnya adalah, bahwa amalan ini merupakan amal orang-

    orang pilihan, orang-orang shalih. Qiyamul lail mendekatkan pelakunya kepada Allah,

    penutup kesalahan dan dosa.

  • 8/3/2019 Ceramah Ramadhan 2

    37/37

    37

    Lakukanlah shalat malam karena ia adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum

    kalian, ia pendekat kepada Rabbmu, penutup kesalahan dan pencegah dosa. (HR.Tirmidzi, dihasankan oleh Al-Albani)

    4. Shalat paling utama setelah shalat fardhuSebagaimana sabda Rasulullah SAW:

    Shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam (HR. Muslim)

    5. Banyaknya ayat Al-Qur'an yang dibaca ketika qiyamul lail menjadi penentuderajat seseorang di sisi Allah

    Semakin lama atau panjang shalat seseorang, yakni dengan memperlama berdiri karena

    panjangnya ayat yang dibaca, semakin tinggi derajat seseorang di sisi Allah.Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

    Barangsiapa yang shalat (malam) dengan membaca sepuluh ayat maka tidak dicatatsebagai orang yang lalai. Barangsiapa yang shalat dengan membaca seratus ayat maka

    dicatat sebagai orang yang taat. Barangsiapa yang shalat dengan membaca seribu ayat

    maka dicatat sebagai muqanthirin (orang yang dapat pahala sebesar satu qinthar). (HR.

    Abu Dawud, dishahihkan oleh Al-Albani)

    Semoga keutamaan qiyamul lail di atas semakin memotivasi kita untuk melaksanakan

    qiyamul lail. Bermula dari pembiasaan di bulan Ramadhan, semoga kita istiqamah

    qiyamul lail di bulan-bulan berikutnya. Wallaahu a'lam bish shawab. [Muchlisin]