PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Mari kita melanjutkan perjalanan ke barat jilid 2. 12....
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Mari kita melanjutkan perjalanan ke barat jilid 2. 12....
ANALISIS TINGKAT INTERAKSI SOSIAL REMAJA PESERTA
HOMESCHOOLING MENGGUNAKAN METODE KOMUNITAS
STUDI KASUS HOMESCHOOLING KAK SETO SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
DISUSUN OLEH
CITRA KUSUMAWARDHANI
071334025
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS TINGKAT INTERAKSI SOSIAL REMAJA PESERTA
HOMESCHOOLING MENGGUNAKAN METODE KOMUNITAS
STUDI KASUS HOMESCHOOLING KAK SETO SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
DISUSUN OLEH
CITRA KUSUMAWARDHANI
071334025
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Halaman Persembahan
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
Tuhan Yesus yang selalu menjadi kekuatan dalam hidupku,
Bapak, mama, bimo, dan dinda yang selalu menjadi penyemangat dan mendoakanku,
Eyang kakung dan eyang putri yang selalu mendoakanku dalam setiap langkahku,
Maz sapto yang telah mengajarkan beberapa hal tentang kehidupan yang tak pernah aku
tahu sebelumnya,
Dan untuk keluarga besar Journey to the west, mari kita bersama-sama mencari kitab suci
jilid ke dua..
Halaman Motto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
ANALISIS TINGKAT INTERAKSI SOSIAL REMAJA PESERTA
HOMESCHOOLING MENGGUNAKAN METODE KOMUNITAS
Studi Kasus Homeschooling Kak Seto Semarang
Citra Kusumawardhani
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2011
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinggi rendahnya tingkat interaksi
sosial remaja peserta homeschooling usia enam belas sampai delapan belas tahun
menggunakan metode komunitas. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2011.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif pada siswa homeschooling di
Homeschooling Kak Seto Semarang. Penelitian ini tidak menggunakan sampel,
karena jumlah populasi sedikit yaitu berjumlah 27 orang. Teknik analisis data
penelitian adalah dengan menggunakan analisis data sebelum di lapangan dan
analisis data di lapangan model Miles And Huberman.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) tingkat interaksi sosial
remaja homeschooling menggunakan metode komunitas di Homeschooling Kak
Seto Semarang cenderung tinggi. Ini berarti, subyek memiliki tingkat interaksi
sosial yang baik; (2) pada aspek komunikasi, subyek cenderung berada pada
kategori tinggi. Ini berarti, kemampuan subyek dalam berkomunikasi dengan
tutor/guru, teman di dalam maupun di luar homeschooling baik; (3) pada aspek
sikap, subyek cenderung berada pada kategori tinggi. Ini berarti, subyek memiliki
kemampuan bersikap baik; (4) pada aspek tingkah laku kelompok, subyek
cenderung berada pada kategori tinggi. Ini berarti, dalam kehidupan berkelompok
baik dan; (5) pada aspek norma sosial, subyek cenderung berada pada kategori
tinggi. Ini berarti, kemampuan menataati dan menghargai peraturan di dalam
kelompok baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
ANALYSIS OF TEENEGER SOCIAL INTERACTION OF HOMESCHOOLING
PARTICIPANTS LEVEL BY APPLYING COMMUNITY METHOD
A Case Study Of Kak Seto Homeschooling Semarang
Citra Kusumawardhani
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2011
This study aims to determine the high and low levels of social interaction of
teenager homeschooling participants whose ages are sixteen to eighteen by
applying the community method. The study was conducted in August 2011.
This is a descriptive study on homeschooling students in Homeschooling Kak
Seto Semarang. Samples are not needed in this study as the population is only 27.
Miles and Huberman model is applied in analysing the data, either before or during
the study.
The results of this study indicate that: (1) the level of teenager social
interaction using the method of homeschooling in Kak Seto community in
Semarang tends to be high. This means, the subject has a good level of social
interaction; (2) on the communication aspect, the subject tends to be in the high
category. This means, the ability of subjects to communicate with tutors/teachers,
friends inside and outside of homeschooling is good; (3) the aspect of attitude, the
subject tends to be at high category. This means, the subject has the ability to be
good; (4) on aspects of group behavior, the subjects tend to be in the high category.
This means, in the lives of groups are good and; (5) on aspects of social norms, the
subject tends to be in the high category. This means, the ability to obey and respect
the rules in group is good.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas kasih dan
kekuatan yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph. D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Indra Dharmawan, SE., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd. selaku Kaprodi Pendidikan Akuntansi Universitas
Sanata Dharma.
4. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M. S.A. selaku dosen pembimbing skripsi, yang
telah memberikan masukan, saran, waktu, dan kesabarannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
5. Para dosen yang dengan sabar telah mengajar dan mendidik selama perkuliahan.
6. Staff, tutor, dan siswa homeschooling Kak Seto Semarang yang telah memberikan
kesempatan untuk melaksanakan penelitian.
7. Kedua orangtuaku Ir. Cipta Santosa dan Artha Natali yang tiada lelah untuk
memberi dukungan terhadap apa yang aku kerjakan selama ini hingga terselesaikan
semua tugas skripsi ini.
8. Eyang kakung, eyang putri, tante bertha, om sono, om cindy dan tante tien yang
telah memberi dukungan, mendoakan dan selalu memompa semangatku lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
9. Adik-adikku Bimo, Adinda, Abel, dan Nathan yang telah memberi dukungan secara
moril.
10. M. Sapto Nugraha yang menjadi penyemangatku dan dengan setia selalu
mendukungku untuk menyelesaikan skripsi ini.
11. Keluarga besar Journey to the west: Biksu Tong (Endah), Sun go kong (Nila), adik
Tsa (Heni), Dewi Kuan In (Windi), Ti pat kai (Lando), En-en (Tami), Putri Kipas
(Ria), Siluman Gagak (Ratri), dan Siluman Kura-kura (Luci) yang menjadi teman
seperjuangan, penyemangat, dan telah membantu banyak hal terutama dalam
mengerjakan skripsi ini. Mari kita melanjutkan perjalanan ke barat jilid 2.
12. Ovi yang telah memberikan tumpangan selama menginap di Semarang.
13. Teman-teman pengurus HIMAPENSI 2007 atas pengalaman organisasi yang aku
terima.
14. Teman-teman asisten fasilitator PPKM 2008 dan 2009 atas pengalaman yang telah
diberikan.
15. HMPC Semarang dan HMPC Salatiga atas pengkondisiannya selama mengurus
penelitian di Semarang dan Salatiga.
16. JMPC atas dukungan, sharing dan pengalaman yang diberikan.
17. Angkringane JAC, Gadhomiee, dan Kopi Joss Pak Wik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ........................................................................................... i
Halaman Persetujuan Pembimbing ............................................................. ii
Halaman Pengesahan ................................................................................. iii
Halaman Persembahan .............................................................................. iv
Halaman Motto ......................................................................................... v
Pernyataan Keaslian Karya ........................................................................ vi
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya
Ilmiah Untuk Kepentingan Akademis ........................................................ vii
Abstrak ...................................................................................................... viii
Abstract ...................................................................................................... ix
Kata pengantar .......................................................................................... x
Daftar Isi ................................................................................................... xii
Daftar Tabel .............................................................................................. xiv
Daftar Lampiran ........................................................................................ xv
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Batasan Masalah ............................................................................ 3
C. Rumusan Masalah .......................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4
Bab II. Tinjauan Pustaka
A. Tinjauan Teoritik ........................................................................... 6
1. Pengertian Interaksi Sosial ....................................................... 6
2. Pengertian Remaja ................................................................... 11
3. Pengertian Homeschooling ....................................................... 13
4. Tokoh-Tokoh Homeschooling .................................................. 14
5. Alasan Orang Tua Memilih Homeschooling ............................. 15
6. Kelemahan dan Kelebihan Homeschooling ............................... 16
7. Metode Komunitas dalam
Homeschooling Kak Seto Semarang ......................................... 18
B. Kerangka Berpikir ......................................................................... 19
Bab III. Metode Penelitian
A. Jenis Penelitian .............................................................................. 24
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 24
C. Subyek dan Obyek Penelitian ......................................................... 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
D. Populasi ......................................................................................... 25
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 25
F. Jenis Data ...................................................................................... 26
G. Instrumen Penelitian ...................................................................... 27
H. Validitas dan Reliabilitas ............................................................... 28
I. Teknik Analisis Data ...................................................................... 34
Bab IV. Gambaran Umum
A. Latar Belakang ............................................................................... 37
B. Visi dan Misi ................................................................................. 38
C. Kurikulum ..................................................................................... 39
D. Proses Pembelajaran ...................................................................... 39
Bab V. Hasil Penelitian dan Pembahasan
A. Deskripsi Pra Penelitian .................................................................. 40
B. Deskripsi Data Penelitian ................................................................ 41
C. Deskripsi Tingkat Interaksi Sosial .................................................. 45
D. Pembahasan ................................................................................... 48
Bab VI. Kesimpulan, Saran, dan Keterbatasan
A. Kesimpulan .................................................................................... 54
B. Keterbatasan .................................................................................. 55
C. Saran ............................................................................................. 55
Daftar Pustaka ........................................................................................... 57
Lampiran ................................................................................................... 60
Daftar Riwayat Hidup ................................................................................ 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 ................................................................................................... 27
Tabel 3.2 ................................................................................................... 29
Tabel 3.3 ................................................................................................... 31
Tabel 3.4 ................................................................................................... 33
Tabel 5.1 ................................................................................................... 42
Tabel 5.2 ................................................................................................... 42
Tabel 5.3 ................................................................................................... 43
Tabel 5.4 ................................................................................................... 43
Tabel 5.5 ................................................................................................... 44
Tabel 5.6 ................................................................................................... 45
Tabel 5.7 ................................................................................................... 45
Tabel 5.8 ................................................................................................... 46
Tabel 5.9 ................................................................................................... 47
Tabel 5.10 ................................................................................................. 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Kuesioner Penelitian .................................................................. 60
Lampiran Pedoman Pertanyaan Wawancara .............................................. 63
Lampiran Surat Ijin Penelitian
Lampiran 1. Uji Validitas Dan Reliabilitas ................................................ 64
Lampiran 2. Data Induk Penelitian ............................................................ 69
Lampiran 3. Rumus Perhitungan Data Dan Pengkategorian Subyek ........... 73
Lampiran 4. Tabel Pengkategorisasian ....................................................... 74
Lampiran 5. Tabel Deskripsi Pengkategorisasian Subyek .......................... 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
bahwa secara empiris barangkali salah satu faktor yang mempengaruhi
mengapa terjadi pergeseran dinamika pemikiran masyarakat terhadap pola
pendidikan di Indonesia dikarenakan para orang tua murid sudah begitu
menyadari bahwa sudah lama pendidikan kita dihantui oleh tingginya kekerasan
sosiologis yang selama ini terjadi dalam interaksi dunia pendidikan kita.
Kemunculan homeschooling pun tidak semulus yang dibayangkan. Dalam
perkembangannya sampai sekarang, homeschooling masih memunculkan pro
dan kontra di masyarakat. Masyarakat yang pro terhadap homeschooling
merupakan masyarakat yang tidak puas dan kecewa dengan pendidikan yang
diberikan oleh Negara. Pendidikan sudah dianggap tidak lagi mendidik dan
membuat anak menjadi senang dalam belajar tetapi pendidikan menjadikan
anak semakin terbeban dengan rangkaian tugas yang semakin berat serta tidak
disesuaikan dengan perkembangan anak. Sedangkan masyarakat yang kontra
menganggap bahwa homeschooling tidak membawa dampak yang baik kepada
anak-anaknya terutama dalam aspek interaksi sosialnya, karena anak belajar
sendiri di rumah dan akan membentuk anak menjadi pribadi yang individual.
Selain itu masyarakat yang kontra menganggap homeschooling hanya ditujukan
untuk anak-anak yang hyperactive serta mengalami down syndrome yang tidak
bisa melakukan pembelajaran dengan anak-anak normal lainnya.
Homeschooling juga memiliki kelemahan dan kelebihan. Menurut Haniar
(2009) menyatakan bahwa kelebihan dari homeschooling, yaitu anak lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
mandiri, bertanggung jawab dan kreatif; memiliki fleksibilitas waktu dan
tempat; belajar lebih menyenangkan dan tidak terpaksa. Sedangkan kelemahan
dari homeschooling, yaitu dapat terjebak dalam fleksibilitas waktu dan tempat;
sosialisasi seumur relative kurang; anak kurang mampu bersaing dan bekerja
kelompok.
Homeshooling di Indonesia baru berkembang dan masih banyak
kelemahan dari homeschooling, salah satunya adalah peserta homeschooling
dianggap kurang baik dalam kemampuan interaksi sosialnya. Peneliti memilih
remaja usia enam belas sampai delapan belas tahun karena pada rentang usia
tersebut anak sedang mencari jati dirinya dan mulai berinteraksi dengan dunia
di luar lingkungan keluarga. Berdasarkan kelemahan dan adanya perubahan
interaksi pada remaja usia enam belas sampai delapan belas tahun, maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Analisis Tingkat
Interaksi Sosial Remaja Peserta Homeschooling Menggunakan Metode
Komunitas.
B. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, pembahasan tentang interaksi sosial remaja usia
enam belas sampai delapan belas tahun yang mengikuti program
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
homeschooling komunitas dan berfokus pada empat aspek dasar yaitu:
komunikasi, sikap, tingkah laku kelompok, dan norma sosial.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dirumuskan masalah dalam
makalah ini sebagai berikut :
Bagaimanakah tingkat interaksi sosial pada remaja peserta homeschooling usia
enam belas sampai delapan belas tahun karena pada rentang usia ini anak
sedang mencari jati diri dan memulai untuk melakukan interaksi dengan
lingkungan di luar lingkungan keluarga?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui tinggi rendahnya tingkat interaksi sosial remaja peserta
homeschooling menggunakan metode komunitas usia enam belas sampai
delapan belas tahun.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat bagi tempat penelitian, universitas,
penulis, dan masyarakat :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1. Homeschooling Kak Seto, yaitu sebagai bahan evaluasi bagi pengembangan
metode homeshooling.
2. Universitas Sanata Dharma, yaitu untuk memberikan sumbangan pemikiran
terkait dengan pengembangan pendidikan homeschooling.
3. Masyarakat, yaitu untuk mengubah pola pikir/paradigma masyarakat tentang
homeschooling dan menjadi salah satu referensi pendidikan bagi para orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
hukuman dengan menggunakan suatu tindakan oleh individu lain yang menjadi
pasangannya. Sedangkan menurut Sarwono (2009:185) dalam bukunya
psikologi umum, menyatakan bahwa interaksi sosial adalah hubungan manusia
dengan manusia lainnya, manusia dengan kelompoknya, serta kelompok satu
dengan kelompok lainnya.
Dalam interaksi sosial tidak hanya terpaku pada sesama individu saja,
tetapi juga bisa terjadi antara individu dengan kelompok dan sesama kelompok.
Menurut Maryati dan Suryawati dalam http://jurnal-
sdm.blogspot.com/2009/05/interaksi-sosial-definisi-bentuk-ciri.html interaksi
sosial dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
a. Interaksi antara individu dan individu
Dalam hubungan ini bisa terjadi interaksi positif ataupun negatif. Interaksi
positif, jika hubungan yang terjadi saling menguntungkan. Interaksi negatif,
jika hubungan timbal balik merugikan satu pihak atau keduanya (bermusuhan).
b. Interaksi antara individu dan kelompok
Interaksi ini pun dapat berlangsung secara positif maupun negatif. Bentuk
interaksi sosial individu dan kelompok bermacam - macam sesuai situasi dan
kondisinya.
c. Interaksi sosial antara kelompok dan kelompok
Interaksi sosial kelompok dan kelompok terjadi sebagai satu kesatuan bukan
kehendak pribadi. Misalnya, kerja sama antara dua perusahaan untuk
membicarakan suatu proyek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Interaksi yang kelihatannya sangat sederhana, sebenarnya merupakan suatu
proses yang cukup kompleks. Apabila dilihat dari teori insting yang
dikemukakan oleh Mc Dougall, manusia itu secara instingtive akan
berhubungan satu dengan yang lain (Walgito, 2003:58). Namun perilaku dalam
interaksi sosial tidak sesederhana itu, tetapi perilaku itu didasari oleh berbagai
faktor psikologis lainnya. Seperti yang dikemukakan oleh Floyd Allport dalam
Walgito (2003:58) bahwa perilaku dalam interaksi sosial ditentukan oleh
banyak faktor termasuk manusia lain yang ada di sekitarnya dengan perilakunya
yang spesifik. Menurut Ahmadi (1991:57) dalam bukunya Psikologi Sosial
menyatakan bahwa interaksi sosial memiliki beberapa faktor, yaitu :
a. Faktor Imitasi
Merupakan dorongan untuk meniru orang lain, misalnya dalam hal tingkah
laku, mode pakaian dan lain- lain.
b. Faktor Sugesti
Yaitu pengaruh psikis, baik yang datang dari dirinya sendiri maupun dari orang
lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik dari orang lain.
c. Faktor identifikasi
Merupakan suatu dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain,
baik secara lahiriah maupun batiniah.
d. Faktor Simpati
Merupakan suatu perasaan tertarik kepada orang lain. Interaksi sosial yang
didasarkan atas rasa simpati akan jauh lebih mendalam bila dibandingkan hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
berdasarkan sugesti atau imitasi saja.
Dalam bagian ini akan dibahas juga aspek yang mendasari interaksi sosial
menurut Sarwono (2009:185), yaitu :
a. Komunikasi
Komunikasi adalah proses pengiriman berita dari seseorang kepada orang lain.
Dalam kehidupan sehari-hari kita melihat komunikasi ini dalam pelbagai
bentuk, misalnya percakapan antara dua orang, pidato dari ketua kepada
anggota rapat, berita yang dibacakan oleh penyiar televisi atau radio, buku
cerita, koran, surat, telepon, facsimile, internet, email, sms dan sebagainya.
Dalam tiap bentuk komunikasi di atas terdapat lima unsur dalam proses
komunikasi yaitu : 1. Adanya pengirim berita; 2. Adanya penerima berita; 3.
Adanya berita yang dikirimkan; 4. Adanya media atau alat pengirim berita; dan
5. Adanya sistem simbol yang digunakan untuk menyatakan berita.
b. Sikap
Sikap adalah istilah yang mencerminkan rasa senang, tidak senang, atau
perasaan biasa-biasa saja (netral) dari seseorang terhadap sesuatu. “Sesuatu” itu
bisa benda, kejadian, situasi, orang-orang atau kelompok. Bila yang timbul
terhadap sesuatu itu adalah perasaan senang, maka disebut sikap positif,
sedangkan bila perasaan tidak senang, maka disebut sikap negatif. Bila tidak
timbul perasaan apa-apa, berarti sikapnya netral. Sikap dinyatakan dalam tiga
domain ABC, yaitu affect, behaviour, cognition. Affect adalah perasaan yang
timbul (senang, tak senang), behaviour adalah perilaku yang mengikuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
perasaan itu (mendekat, menghindar), dan cognition adalah penilaian terhadap
objek sikap (bagus, tidak bagus) (Sarwono, 2009).
c. Tingkah Laku Kelompok
Sebelum membicarakan tingkah laku kelompok, perlu dibicarakan mekanisme-
mekanisme apa yang terjadi dalam kelompok sehingga kelompok itu bertingkah
laku. Mekanisme yang mendorong tingkah laku kelompok ini disebut dinamika
kelompok. Teori dinamika kelompok diajukan pertama kali oleh Kurt Lewin
(1890-1947) yang menyatakan tingkah laku kelompok adalah fungsi dari
kepribadian individu dan situasi sosial dengan rumusan :
B = f(P, E), dengan penjelasan B = Behaviour, f = fungsi, P = Personality
(kepribadian), E = Environment (lingkungan). Dengan demikian, kelompok
tidak mempunyai jiwa tersendiri. Perilaku kelompok tidak dapat dipisahkan
dari perilaku individu-individu anggotanya.
d. Norma Sosial
Norma sosial adalah nilai-nilai yang berlaku dalam suatu kelompok, yang
membatasi tingkah laku individu dalam kelompok itu. Yang membedakan
norma sosial dengan produk-produk budaya, serta konsep-konsep psikologi
lainnya adalah bahwa dalam norma sosial ada terkandung sanksi sosial (Horne,
2001) artinya barangsiapa yang melakukan sesuatu yang melanggar norma,
akan dikenai tindakan tertentu oleh masyarakatnya. Sanksi ini bisa berupa
bahan gunjingan, sampai dicela di depan publik (dalam masyarakat yang sudah
maju bisa melalui media massa) atau disingkirkan (diisolasi) dari pergaulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
2. Pengertian Remaja
Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa
(Gunarsa, 1979:13). Terdapat berbagai istilah remaja yang memiliki arti
berbeda. Untuk menghindari kesalahpahaman, maka akan dibahas istilah
tersebut, antara lain : puberteit, adolescentia, dan youth (Gunarsa ,1979:14)
Puberteit (pubertas) adalah masa antara dua belas sampai enam belas tahun.
Pubertas meliputi perubahan-perubahan fisik dan psikis. Perubahan pada masa
ini menjadi obyek penyorotan terutama perubahan dalam lingkungan dekat,
yaitu dalam hubungan dengan keluarga. Adolescentia adalah masa sesudah
pubertas, yaitu masa antara tujuh belas sampai dua puluh dua tahun. Pada masa
ini lebih diutamakan perubahan dalam hubungan dengan lingkungan hidup
yang lebih luas yaitu masyarakat. Hurlock (Gunarsa, 1979:18) mengartikan
remaja dari tanda-tanda fisik yang menunjukkan kematangan seksuil dengan
timbulnya gejala-gejala biologis. Sedangkan Neidhart (Gunarsa, 1979:18),
berpendapat bahwa adolencentia merupakan masa peralihan dan
ketergantungan pada masa anak ke masa dewasa, dimana ia sudah harus dapat
berdiri sendiri. Pendapat lain dari E. H. Erikson mengemukakan adolencentia
merupakan masa dimana terbentuk suatu perasaan baru mengenai identitas.
Identitas mencakup cara hidup pribadi yang dialami sendiri dan sulit dikenal
oleh orang lain. Menurut Anna Freud (Gunarsa, 1979:18) menyatakan
adolencentia merupakan suatu masa yang meliputi proses perkembangan
dimana terjadi perubahan-perubahan dalam hal motivasi seksuil, organisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
daripada ego, hubungan dengan orang tua, orang lain dan cita-cita yang
dikejarnya.
Remaja mengalami perubahan dalam dirinya baik secara jasmani,
kepribadian, intelek, dan peranan di dalam maupun di luar lingkungannya.
Gejala perubahan itu terjadi karena dilatarbelakangi oleh masa peralihan yang
dialami oleh remaja. Menurut Gunarsa (1979:12) dalam bukunya Psikologi
Remaja menyatakan bahwa perubahan yang terjadi dalam diri remaja dapat
dibagi dalam dua kelompok, yaitu : a. Perubahan yang mudah diketahui, karena
proses perkembangannya jelas dan mudah diamati oleh orang lain; b.
Perubahan yang sulit dilihat oleh orang lain, maupun oleh ramaja yang
mengalaminya sendiri. Sedangkan proses perkembangan yang menghasilkan
perubahan tersebut tidak mudah diamati oleh orang lain, tetapi dapat dihayati
oleh remaja itu sendiri.
Proses perkembangan yang terjadi pada remaja adalah perkembangan
psikoseksualitas dan emosionalitas yang mempengaruhi tingkah laku remaja.
Dengan adanya perkembangan dalam diri remaja tersebut, maka akan
menimbulkan permasalahan dengan diri remaja tersebut dan lingkungannya.
Permasalahan yang dihadapi oleh remaja dikarenakan remaja sedang
mengalami pembentukan identitas diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3. Pengertian Homeschooling
Homeschooling merupakan salah satu jenis pendidikan non formal. Akar
homeschooling dapat dipahami dengan istilah yang umum, yaitu belajar
otodidak atau belajar mandiri. Homeschooling pada dasarnya merupakan
metode pembelajaran yang menekankan pada masalah sikap dan pendekatan
belajar yang lebih mandiri (http://www.sekolahrumah.com). Salah satu
pengertian umum homeschooling adalah sebuah keluarga yang memilih untuk
bertanggung jawab sendiri atas pendidikan anak-anak dan mendidik anaknya
dengan berbasis rumah (http://www.sumardiono.com). Menurut Olivia
(Setyowati, 2010:1), homeschooling adalah sebuah tindakan proaktif untuk
turut campur di dalam pendidikan anak kita dan bertanggung jawab untuk
memberikan sebuah kecintaan terhadap belajar. Homeschooling (Sekolah
rumah), menurut Direktur Pendidikan Masyarakat Departemen Pendidikan
Nasional (Depdiknas) Ella Yulaelawati
(http://www.pnfi.kemdiknas.go.id/artikel/20090915092455/Homeschooling--
Model-Pengembangan-Sistem-Pendidikan.html), adalah proses layanan
pendidikan yang secara sadar, teratur dan terarah dilakukan oleh orang tua atau
keluarga dan proses belajar mengajar pun berlangsung dalam suasana yang
kondusif.
Jadi dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
homeschooling merupakan salah satu jenis pendidikan dimana orang tua yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
mengatur sendiri dan bertanggung jawab terhadap kurilulum serta
melaksanakan sendiri proses pembelajarannya.
4. Tokoh-Tokoh Homeschooling
Di Amerika, banyak contoh praktisi homeschooling yang berhasil dan
terkenal di dalam kehidupannya, antara lain (http://www.sekolahrumah.com) :
a. Benyamin Franklin
Seorang negarawan, ilmuwan, penemu, pemimpin sipil, dan pelayan publik
(public servant). Franklin hanya dua tahun mengikuti sekolah karena orang
tuanya tak mampu membayar biaya pendidikan.
b. Pearl S. Buck
Peraih hadiah Nobel tahun 1938, dikenal sebagai penulis besar. Anak seorang
misionaris ini besar di China dan menjalani homeschooling melalui
korespondensi dan tutor. Setelah kembali ke Amerika, dia meneruskan
pendidikannya di College, kembali ke China sebagai guru dan menjadi penulis.
c. Thomas Alfa Edison
Edison hanya mengikuti sekolah selama 3 bulan karena dianggap terbelakang.
Dia dididik sendiri oleh ibunya dengan memperlakukan pendidikan sebagai
petualangan (adventure) dan bermain (playing games). Edison dikenal sebagai
penemu besar, antara lain lampu listrik, generator, transmitter telepon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
d. Hanson
Ini adalah grup musik terkenal saat ini yang terdiri tiga remaja: Ike, Taylor, dan
Zach. Mereka melakukan homeschooling yang membuat mereka dapat
meluangkan waktu yang banyak untuk mengembangkan bakat mereka di
bidang musik.
Di Indonesia, contoh sosok yang dibesarkan dalam sistem pendidikan
homeschooling antara lain: KH Agus Salim, Ki Hajar Dewantara, dan Buya
Hamka (Makalah Dr. Seto Mulyadi, 18 Juni 2006). Untuk era modern, belum
ada lagi sosok homeschooling di Indonesia yang menjulang dan dikenal luas
secara nasional. Homeschooling sedang menemukan momentum barunya pada
saat ini dan sedang mencari bentuknya di tengah sistem pendidikan sekolah
yang reguler. Mulai banyak orang tua yang menempuh homeschooling bagi
anak-anaknya, salah satunya adalah Seto Mulyadi (Ketua Komnas Anak, tokoh
pendidikan anak) yang menjalankan program homeschooling bagi putri-
putrinya.
5. Alasan Orang Tua Memilih Homeschooling
Para orang tua memiliki alasan yang beragam ketika memilih
homeschooling untuk pendidikan anak-anaknya. Alasan tersebut berbeda-beda,
menurut hasil penelitian Haniar (www.sumardiono.com) yaitu:
a. Orang tua ingin meningkatkan kualitas pendidikan anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
b. Orang tua tidak puas dengan kualitas pendidikan di sekolah reguler.
c. Orang tua sering berpindah-pindah atau melakukan perjalanan.
d. Orang tua merasa keamanan dan pergaulan sekolah tidak kondusif bagi
perkembangan anak.
e. Orang tua menginginkan hubungan keluarga yang lebih dekat dengan anak.
f. Orang tua merasa sekolah yang baik semakin mahal dan tidak terjangkau.
g. Anak-anak memiliki kebutuhan khusus yang tidak dapat dipenuhi di sekolah
umum.
h. Orang tua memiliki keyakinan bahwa sistem yang ada tidak mendukung nilai-
nilai keluarga yang dipegangnya.
i. Orang tua merasa terpanggil untuk mendidik sendiri anak-anaknya.
Dari beberapa alasan tersebut sebagian besar alasan orang tua memilih
homeschooling yaitu karena mereka tidak puas dengan sistem pendidikan yang
ada di sekolah formal, dan biaya pendidikan yang semakin mahal menjadi
alasan orang tua juga untuk memilih homeschooling.
6. Kelemahan dan Kelebihan Homeschooling
Setiap model pendidikan pasti memiliki kelemahan dan kelebihan, begitu
juga dengan homeschooling. Kelemahan dan kelebihan homeschooling sebagai
berikut :
a. Kelebihan homeschooling:
1) Anak lebih mandiri, tanggung jawab, kreatif dan percaya diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2) Proses menuju kemandirian dan tanggung jawab anak tidak terjadi begitu saja,
orangtua memegang peranan penting dalam mengarahkan anak.
3) Fleksibilitas waktu dan tempat. Bagi anak berkebutuhan khusus (autis
misalnya) orangtua dapat menggabungkan program terapi dan proses
pendidikannya. Anak yang berprestasi dalam olahraga dan seni dapat terus
menjalankan latihan mereka.
4) Belajar lebih menyenangkan, tidak terpaksa. Sesuai dengan semboyan yang
dianut beberapa homeschooler, ”Belajar bisa di mana saja, kapan saja dan dari
siapa saja.”
b. Kelemahan homeschooling :
1) Dapat terjebak dalam fleksibilitas waktu. Dengan fleksibilitas waktu yang
tinggi dalam homeschooling sehingga menuntut disiplin dan komitmen yang
tinggi pula dari para homeschooler (baik orangtua maupun anak).
2) Sosialisasi seumur relatif kurang berkembang dibandingkan dengan anak
sekolah. Orangtua yang menyadari hal ini mengantisipasi dengan memasukkan
anak ke dalam kursus-kursus yang sesuai dengan level anak atau bergabung
dalam komunitas, sekolah minggu (gereja) dan lain-lain.
3) Anak kurang mampu bersaing dan bekerja kelompok (team work).
Kekurangan homeschooling sebenarnya disesuaikan dengan pribadi peserta
didik dan bagaimana cara orang tua mendidik peserta didik. Seperti yang
diceritakan oleh Olivia (Setyowati, 2010:9-10), saat ini di sekolah-sekolah
banyak terjadi kasus bullying dan ada beberapa pihak yang merasa bila orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
tua yang overprotective akan memilih homeschooling untuk anaknya sehingga
anak tidak memiliki sikap untuk bertahan dalam menghadapi segala persoalan.
Padahal bila dilihat dengan terjadinya kasus bullying seperti itu bukannya
malah membuat peserta didik bertahan tapi akan mengancam emosi atau mental
anak sehingga anak akan terbentuk dengan memiliki rasa takut dan tertekan.
7. Metode Komunitas dalam Homeschooling Kak Seto Semarang
Homeschooling memiliki tiga jenis metode, yaitu metode tunggal, metode
majemuk, dan metode komunitas. Pada metode homeschooling tunggal, orang
tua terjun langsung dalam proses pembelajaran sebagai guru, jika ada guru yang
didatangkan secara privat hanya akan membimbing dan mengarahkan minat
anak dalam mata pelajaran yang disukainya. Guru tersebut bisa berasal dari
lembaga-lembaga yang khusus menyelengarakan program homeschooling.
Pada metode homeschooling majemuk dilaksanakan oleh dua atau lebih
keluarga untuk kegiatan tertentu sementara kegiatan pokok tetap dilaksanakan
oleh orang tua masing-masing. Sedangkan pada homeschooling komunitas
merupakan gabungan beberapa homeschooling majemuk yang menentukan
silabus, bahan ajar, kegiatan pokok (olah raga, seni dan bahasa),
sarana/prasarana dan jadwal pembelajaran. Dalam hal ini beberapa keluarga
memberikan kepercayaan kepada Badan Tutorial untuk memberi materi
pelajaran. Badan tutorial melakukan kunjungannya ke tempat yang disediakan
komunitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Model pembelajaran dalam metode komunitas memiliki sedikit
perbedaan dengan metode tunggal dan majemuk. Dalam komunitas proses
pembelajaran dengan mengumpulkan peserta di sebuah kelas untuk belajar
sambil bersosialisasi dengan teman-temannya, jadwal belajar peserta pun
ditentukan oleh tutorial. Sedangkan pada metode tunggal dan majemuk, model
pembelajaran yang digunakan adalah Distance Learning. Distance Learning
merupakan proses pembelajaran di mana peserta belajar di rumah dengan
modul dan orang tua yang berperan besar sebagai pendidiknya. Adapula
program Tutor Visit yaitu metode pembelajaran di mana peserta belajar di
rumah dan didampingi oleh tutor. Dalam tutor visit jadwal belajar disusun
sesuai kesepakatan antara peserta, orangtua dan tutor.
B. Kerangka Berpikir
Hubungan antar manusia, manusia dengan kelompoknya, maupun
antar kelompok disebut interaksi sosial (Sarwono, 2009:185). Menurut H.
Bonner dalam bukunya Social Psychology memberikan rumusan interaksi
sosial adalah suatu hubungan antara dua individu atau lebih, dimana kelakuan
individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan
individu yang lain atau sebaliknya (Ahmadi, 1991:54). Aspek yang mendasari
interaksi sosial menurut Sarwono (2009) dalam bukunya Psikologi Umum yaitu
komunikasi, sikap, tingkah laku kelompok, dan norma-norma sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Menurut Gunarsa (1979:19) permulaan masa remaja ditandai oleh
perubahan-perubahan fisik yang mendahului kematangan seksuil dan
bersamaan dengan itu akan dimulai proses perkembangan psikis remaja,
dimana mereka mulai melepaskan diri dari ikatan orang tua dan mengalami
perubahan kepribadian yang terwujud dalam cara hidup untuk menyesuaikan
diri dengan masyarakat. Santrock (2003:24) mengungkapkan bahwa pada masa
transisi sosial, remaja mengalami perubahan dalam hubungan individu dengan
manusia lain yaitu dalam emosi, dalam kepribadian, dan dalam peran dari
konteks sosial dalam perkembangan. Membantah orang tua, serangan agresif
terhadap teman sebaya, perkembangan sikap asertif, kebahagiaan remaja dalam
peristiwa tertentu serta peran gender dalam masyarakat merefleksikan peran
proses sosial-emosional dalam perkembangan remaja. John Flavell dalam
Santrock (2003:125) juga menyebutkan bahwa kemampuan remaja untuk
memantau kognisi sosial mereka secara efektif merupakan petunjuk penting
mengenai adanya kematangan dan kompetensi sosial mereka. Jean Piaget dan
Harry Stack Sullivan dalam Santrock (2003:220) mengemukakan bahwa anak-
anak dan remaja mulai belajar mengenai pola hubungan yang timbal balik dan
setara melalui interaksi dengan teman sebaya. Mereka juga belajar untuk
mengamati dengan teliti minat dan pandangan teman sebaya dengan tujuan
untuk memudahkan proses penyatuan dirinya ke dalam aktifitas teman sebaya
yang sedang berlangsung. Sullivan beranggapan bahwa teman memainkan
peran yang penting dalam membentuk kesejahteraan dan perkembangan anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
dan remaja. Mengenai kesejahteraan, dia menyatakan bahwa semua orang
memiliki sejumlah kebutuhan sosial dasar, juga termasuk kebutuhan kasih
sayang (ikatan yang aman), teman yang menyenangkan, penerimaan oleh
lingkungan sosial, keakraban, dan hubungan seksual.
Menurut Steinberg dalam Santrock (2002:42) mengemukakan bahwa
masa remaja awal adalah suatu periode ketika konflik dengan orang tua
meningkat melampaui tingkat masa anak-anak. Peningkatan ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu perubahan biologis pubertas, perubahan
kognitif yang meliputi peningkatan idealisme dan penalaran logis, perubahan
sosial yang berfokus pada kemandirian dan identitas, perubahan kebijaksanaan
pada orang tua, dan harapan-harapan yang dilanggar oleh pihak orang tua dan
remaja. Konflik yang terjadi antara remaja dan orang tua dikarenakan orang tua
berpikir bahwa remaja berubah dari seorang anak yang selalu menurut menjadi
seseorang yang tidak mau menurut, melawan, dan menentang standar-standar
orang tua. Oleh karena itu maka banyak orang tua cenderung mengekang,
mengendalikan, dan memberi tekanan terhadap remaja. Berikut ada beberapa
strategi untuk mengurangi konflik antara orang tua dan remaja (Santrock, 2002:
24) yaitu : 1) menetapkan aturan-aturan dasar bagi pemecahan konflik. 2)
Mencoba mencapai suatu pemahaman timbal balik. 3) Mencoba melakukan
corah pendapat (brainstorming). 4) Mencoba bersepakat tentang satu atau lebih
pemecahan masalah. 5) Menulis kesepakatan. 6) Menetapkan waktu bagi suatu
tindak lanjut untuk melihat kemajuan yang telah dicapai. Jadi, poses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
perkembangan remaja meliputi masa transisi biologis yaitu pertumbuhan dan
perkembangan fisik. Transisi kognitif yaitu perkembangan kognitif remaja pada
lingkungan sosial dan juga proses sosioemosional dan yang terakhir adalah
masa transisi sosial yang meliputi hubungan dengan orang tua, teman sebaya,
serta masyarakat sekitar.
Interaksi dengan teman sebaya akan membuka pandangan baru pada anak
dan memberi kebebasan kepada mereka untuk membuat keputusan. Selain itu
interaksi dengan teman sebaya akan membantu anak mempelajari nilai-nilai
yang ada di masyarakat. Sekolah adalah tempat berkumpulnya anak-anak yang
berasal dari berbagai lapisan masyarakat dan bermacam-macam corak keadaan
keluarganya. Sebagaimana Desmita (Setiawati, 2010) menyebutkan bahwa
sekolah mempunyai pengaruh penting bagi perkembangan anak terutama dalam
perkembangan sosialnya. Interaksi dengan guru dan teman sebayanya di
sekolah, memberikan peluang yang besar bagi anak-anak untuk
mengembangkan kemampuan kognitif dan keterampilan sosial, memperoleh
pengetahuan tentang dunia serta mengembangkan konsep diri sepanjang masa
pertengahan dan akhir anak-anak. Dengan demikian, anak tidak hanya
memperoleh pengetahuan tentang dunia tetapi juga tentang perilaku-perilaku
yang diharapkan oleh masyarakat. Anak homeschooling lebih sering belajar di
lingkungan rumah, tentunya tidak akan memperoleh pengalaman sebanyak anak
sekolah reguler. Anak homeschooling tidak akan merasakan betapa beratnya
hidup bersebelahan di antara teman-temannya, bagaimana harus berjuang di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
antara komunitas, tidak akan merasakan penolakan-penolakan dari teman
sebaya, yang mana semua itu akan memberikan pengalaman berharga untuk
belajar hidup di masyarakat.
Menurut Gloria (2009) dari hasil penelitian, menyatakan bahwa interaksi
sosial pada subjek homeschooling berkembang dengan baik, hal ini tampak
dari mudahnya subjek beradaptasi dengan lingkungan dan memiliki cukup
banyak teman bermain serta mampu menyelesaikan masalah baik dengan
keluarga atau dengan teman-temannya. Sedangkan menurut Setiawati (2010)
menyatakan bahwa kematangan sosial siswa homeschooling kurang memadai,
namun pada aspek kognisi mereka di atas rata-rata. Sependapat dengan
Setiawati, Molina (2006) menyatakan interaksi sosial dengan teman sebaya
pada dua orang subyek homeschooling kurang optimal karena keduanya lebih
senang melakukan aktivitas sendiri seperti membaca buku di rumah. Lebih
lanjut lagi dapat disimpulkan bahwa kedua orang subyek tidak memiliki
kenalan teman sebaya yang baru untuk dijadikan teman dekat semenjak mereka
mengikuti homeschooling. Mereka cenderung hanya mempertahankan teman
sebaya yang telah mereka kenal semenjak di sekolah formal.
Berdasarkan pro dan kontra dari hasil penelitian tentang interaksi sosial
remaja homeschooling, maka peneliti ingin melakukan penelitian ulang tentang
interaksi sosial remaja homeschooling.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif
bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang situasi atau
gejala-gejala sosial.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian dilaksanakan di tempat bimbingan homeschooling yaitu
Homeschooling Kak Seto Semarang.
2. Waktu
Penelitian dilakukan pada 03 Agustus 2011 sampai dengan 10 Agustus
2011.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah remaja yang mengikuti program
homeschooling.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2. Obyek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah interaksi sosial.
D. Populasi
Populasi adalah seluruh kelompok yang akan diteliti dan memiliki paling
sedikit satu sifat yang sama (Hadi, 2000). Populasi dari penelitian ini adalah
remaja usia enam belas sampai delapan belas tahun yang mengikuti program
homeschooling komunitas yang berjumlah 27 orang.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009:142). Pada penelitian ini
menggunakan kuesioner tertutup dengan tujuh pilihan jawaban.
2. Wawancara
Menurut Esterberg (2002) dalam Sugiyono (2009:231) menyatakan
wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan
makna dalam suatu topik tertentu. Ada beberapa macam wawancara,
yaitu wawancara terstruktur, semi terstuktur, dan tidak terstruktur. Pada
penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara terstruktur karena
peneliti sudah mengetahui dengan pasti tentang informasi yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
diperoleh yaitu tingkat interaksi remaja peserta homeschooling
menggunakan metode komunitas.
F. Jenis Data
1. Data Kuantitatif
Interaksi sosial memiliki empat aspek yang mendasari terjadinya interaksi
(Sarwono, 2009:185) yaitu: komunikasi, sikap, tingkah laku kelompok,
dan norma sosial. Untuk menguji keempat aspek tersebut maka peneliti
menggunakan skala Likert dengan tujuh alternatif jawaban. Respon yang
tersedia meliputi “Sangat Tidak Setuju” sampai “Sangat Setuju”.
Pelaksanaan pengambilan data dilakukan dengan menunggu subyek pada
saat mengisi skala interaksi sosial yang diberikan. Cara pemberian skor
pada aitem pernyataan dalam skala interaksi sosial ini dengan didasarkan
pada tujuh kategori jawaban yaitu :
a. Pernyataan Mendukung
Sangat Tidak Setuju (STS)=1 sampai Sangat Setuju (SS)=7.
b. Pernyataan Tidak Mendukung
Sangat Setuju (SS)=1 sampai Sangat Tidak Setuju (STS)=7.
Kriteria dalam penilaian ini adalah semakin tinggi skor yang diperoleh,
dapat dikatakan subyek memiliki interaksi sosial yang semakin tinggi.
2. Data Kualitatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Pada bagian data kualitatif, data didapat dari ekplorasi langsung terhadap
subyek. Eksplorasi ini dimaksudkan untuk mengetahui lebih jauh tentang
tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling, dalam hal ini
berkaitan dengan penelitian ini meski mungkin belum dapat terungkap
melalui skala. Data kualitatif ini diharapkan akan memberi lebih banyak
masukan tentang interaksi sosial remaja peserta homeschooling. Metode
yang digunakan dalam pengumpulan data kualitatif ini adalah wawancara
secara langsung dengan beberapa subyek, subyek diminta menjawab
beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan permasalahan dalam
penelitian yang sifatnya terbuka. Data yang didapat dari metode
wawancara ini dikumpulkan dan dicatat secara langsung ketika
wawancara yang kemudian digunakan untuk membantu menjelaskan
tentang permasalahan yang terungkap pada akhir penelitian setelah hasil
analisis data kuantitatif diperoleh.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan
wawancara, dan daftar pernyataan kuesioner. Kuesioner ini berdasarkan teori
dari Sarwono dalam bukunya Pengantar Psikologi Umum (2009:185). Berikut
ini adalah kisi-kisi instrumen penelitian, yaitu :
Tabel 3.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Skala Interaksi Sosial
Aspek – Aspek Indikator Item Positif Item Negatif Jumlah
Komunikasi 1. Adanya
pengirim berita
2. Adanya
penerima berita
3. Adanya media
atau alat
pengirim berita
4. Adanya sistem
simbol yang
digunakan
untuk
menyampaikan
berita
1,2,3
5,6
9,10,11
14,15,16
4
7,8
12,13
17,18
18
Sikap 1. Affect
2. Behaviour
3. Cognition
19,20
23
27,28
21,22
24,25,26
29,30
12
Tingkah Laku
Kelompok
1. Perilaku dalam
kebersamaan
2. Situasi social
31,32,33
36,37,38
34,35
39,40
10
Norma Sosial 1. Sanksi sosial
2. Tekanan dari
kelompok
41,42,43
46,47,48
44,45
49,50
10
Jumlah 29 21 50
H. Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Prinsip dasar validitas adalah membandingkan hasil pengukuran gejala
dengan kriterium yang dianggap valid (Hadi, 2000). Pengujian validitas
instrumen dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi Product
Moment sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Keterangan :
r = Koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y
Y = Skor total dari seluruh item
X = Skor total dari setiap item
n = Jumlah responden
∑XY = Hasil kali X dan Y
Jika jumlah nilai koefisien r hitung lebih besar dari r tabel, maka butir
soal tersebut dikatakan valid. Jika r hitung lebih kecil dari r tabel, maka
butir soal tersebut dikatakan tidak valid.
Dari pengujian validitas diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kesimpulan Hasil Uji Validitas Interaksi Sosial
No. aitem r hitung r tabel Keterangan
1 0.509 0.361 Valid
2 0.443 0.361 Valid
3 0.519 0.361 Valid
4 0.451 0.361 Valid
5 0.457 0.361 Valid
6 0.522 0.361 Valid
7 0.726 0.361 Valid
8 0.451 0.361 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
9 0.567 0.361 Valid
10 0.589 0.361 Valid
11 0.617 0.361 Valid
12 0.726 0.361 Valid
13 0.523 0.361 Valid
14 0.721 0.361 Valid
15 0.678 0.361 Valid
16 0.512 0.361 Valid
17 0.523 0.361 Valid
18 0.811 0.361 Valid
19 0.589 0.361 Valid
20 0.721 0.361 Valid
21 0.811 0.361 Valid
22 0.590 0.361 Valid
23 0.357 0.361 Tidak Valid
24 0.590 0.361 Valid
25 0.483 0.361 Valid
26 0.611 0.361 Valid
27 0.601 0.361 Valid
28 0.448 0.361 Valid
29 0.492 0.361 Valid
30 0.603 0.361 Valid
31 0.523 0.361 Valid
32 0.664 0.361 Valid
33 0.436 0.361 Valid
34 0.515 0.361 Valid
35 0.454 0.361 Valid
36 0.539 0.361 Valid
37 0.417 0.361 Valid
38 0.442 0.361 Valid
39 0.458 0.361 Valid
40 0.367 0.361 Valid
41 0.539 0.361 Valid
42 0.489 0.361 Valid
43 0.443 0.361 Valid
44 0.413 0.361 Valid
45 0.379 0.361 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
46 0.664 0.361 Valid
47 0.523 0.361 Valid
48 0.617 0.361 Valid
49 0.542 0.361 Valid
50 0.539 0.361 Valid
Dari tabel di atas terlihat bahwa aitem nomor 23 tidak valid karena r
hitung sebesar 0.357 kurang dari r tabel dengan jumlah responden (n) 30,
dan taraf signifikansi 5% sebesar 0.361. Oleh karena itu, maka item nomor
23 dibuang dan dilakukan pengolahan kembali. Setelah dilakukan
pengolahan kembali, maka hasil uji validitas sebagai berikut :
Tabel 3.3
Kesimpulan Hasil Pengolahan Kembali Uji Validitas Interaksi Sosial
No. aitem r hitung r tabel Keterangan
1 0.503 0.361 Valid
2 0.433 0.361 Valid
3 0.515 0.361 Valid
4 0.454 0.361 Valid
5 0.452 0.361 Valid
6 0.527 0.361 Valid
7 0.722 0.361 Valid
8 0.454 0.361 Valid
9 0.573 0.361 Valid
10 0.595 0.361 Valid
11 0.612 0.361 Valid
12 0.722 0.361 Valid
13 0.515 0.361 Valid
14 0.720 0.361 Valid
15 0.678 0.361 Valid
16 0.516 0.361 Valid
17 0.515 0.361 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
18 0.806 0.361 Valid
19 0.595 0.361 Valid
20 0.720 0.361 Valid
21 0.806 0.361 Valid
22 0.591 0.361 Valid
24 0.591 0.361 Valid
25 0.474 0.361 Valid
26 0.615 0.361 Valid
27 0.608 0.361 Valid
28 0.444 0.361 Valid
29 0.482 0.361 Valid
30 0.592 0.361 Valid
31 0.523 0.361 Valid
32 0.673 0.361 Valid
33 0.410 0.361 Valid
34 0.510 0.361 Valid
35 0.463 0.361 Valid
36 0.537 0.361 Valid
37 0.430 0.361 Valid
38 0.454 0.361 Valid
39 0.461 0.361 Valid
40 0.363 0.361 Valid
41 0.537 0.361 Valid
42 0.499 0.361 Valid
43 0.457 0.361 Valid
44 0.413 0.361 Valid
45 0.377 0.361 Valid
46 0.673 0.361 Valid
47 0.523 0.361 Valid
48 0.612 0.361 Valid
49 0.544 0.361 Valid
50 0.537 0.361 Valid
Setelah melakukan pengolahan kembali, dari data di atas dapat dilihat
bahwa seluruh aitem valid karena hasil r hitung lebih besar dari r tabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
Hasil pengukuran hanya dapat dipercaya bila dalam beberapa kali
pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama selama
aspek yang diukur masih sama (Azwar, 2005). Reliabilitas suatu
instrumen adalah proporsi variansi skor perolehan yang merupakan
variansi skor murni. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode
pengujian satu kali yaitu metode alpha (Cronbach) untuk mengestimasi
reliabilitas instrumen. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. Pengujian reliabilitas dalam
penelitian ini menggunakan rumus Alpha sebagai berikut:
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyak butir pernyataan
= varians total
= jumlah varians butir
Dari pengujian reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tabel 3.4
Kesimpulan Hasil Pengujian Reliabiltas Interaksi Sosial
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
.955 .957 49
Dari 49 item interaksi sosial diperoleh hasil koefisien Alpha Cronbach
0.955 lebih besar dari 0.6 sehingga disimpulkan bahwa item interaksi
sosial adalah reliabel.
H. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum
memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan
(Sugiyono, 2009:245). Nasution (1988) dalam Sugiyono (2009:245)
menyatakan “Analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah,
sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil
penelitian. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data
deskriptif, yaitu:
1. Analisis Sebelum di Lapangan
Menurut Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D (2009:246) menyatakan analisis data penelitian
kualitatif dilakukan sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis
dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data sekunder,
yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Fokus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
penelitian tersebut masih bersifat sementara dan akan berkembang
setelah peneliti masuk dan selama di lapangan.
2. Analisis Data di Lapangan Model Miles and Huberman
Analisis data dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan
setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Menurut Miles
dan Huberman dalam Sugiyono (2009:246), mengemukakan bahwa
aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya
sudah jenuh. Langkah-langkah analisis data di lapangan menurut Miles
dan Huberman, yaitu: data reduction, data display, dan conclusion
drawing/verification.
a. Reduction Data
Pada data reduction, data yang diperoleh dari lapangan
jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti
dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal
yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting. Data
yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas,
dan mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data
selanjutnya. Dalam penelitian ini, peneliti akan mereduksi data
dengan memfokuskan pada komunikasi, sikap, tingkah laku
kelompok, dan norma sosial subyek penelitian dengan teman
sebaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
b. Data Display
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,
flowchart dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk
menyajikan data dalam penelitian ini adalah dengan teks yang
bersifat naratif. Dalam penelitian ini, peneliti memilih
mendisplay data dengan uraian singkat karena peneliti ingin
melihat tinggi-rendahnya interaksi sosial remaja peserta
homeschooling.
c. Conclusion Drawing/Verification
Pengambilan kesimpulan dan verifikasi merupakan langkah
terakhir dalam analisis data menurut Miles dan Huberman
(Sugiyono, 2009:252). Kesimpulan dalam penelitian ini
merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.
Temuan berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang
sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah
diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau
interaktif, hipotesis atau teori.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Latar Belakang
Setiap anak mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan,
dan setiap anak sedapat mungkin memperoleh pendidikan yang layak bagi
mereka. Namun dalam pengalaman di lapangan bahwasanya anak mendapatkan
pengalaman yang kurang menyenangkan selama bersekolah. Sebut saja,
kasus bullying , bentakan, kekerasan dari guru bahkan pemasungan kreativitas
anak. Pengalaman-pengalaman yang kurang berkesan tersebut menimbulkan
fobia terhadap sekolah (school phobia ) bagi anak dan orang tua. Kemudian,
upaya penyeragaman kemampuan dan keterampilan semua anak untuk seluruh
bidang turut mematikan minat dan bakat anak yang tentunya berbeda-beda,
karena setiap anak adalah unik. Lebih jauh lagi kurikulum yang terlalu padat
dan tugas-tugas rumah yang menumpuk membuat kegiatan belajar menjadi
suatu beban bagi anak-anak. Melihat kondisi ini maka perlu dicarikan solusi
alternatif bagi anak-anak yang kurang cocok dengan sistem pendidikan formal,
salah satu bentuknya adalah dengan kegiatan homeschooling (sekolah rumah).
Berdasarkan inilah para pemerhati pendidikan di Jawa Tengah bekerjasama
dengan Dr. Seto Mulyadi (Kak Seto) membangun komunitas sekolah rumah di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Semarang dengan nama Homeschooling Kak Seto (HSKS) Semarang, yakni di
Jalan Klenteng Sari I/3, sebagai sebuah institusi pendidikan alternatif yang
senantiasa memperhatikan hak anak-anak atas pendidikan.
B. Visi dan Misi
HSKS Semarang dilaksanakan berdasarkan filosofi sederhana “belajar
dapat dilakukan kapan saja, dimana saja dan dengan siapa saja”.
Visi :
Menjadikan HSKS Semarang sebagai salah satu intitusi pendidikan anak
yang unggul dalam menyediakan program pendidikan bagi anak untuk dapat
terampil, memiliki life skill, dan karakter yang kokoh sebagai calon pemimpin
bangsa di masa depan.
Misi :
1. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan bagi
peserta didik sesuai dengan kebutuhan, gaya belajar, kekuatan dan
keterbatasan yang dimilikinya.
2. Membantu peserta didik menemukan minat dan bakatnya serta
mengembangkan bakat dan minat peserta didik secara optimal.
3. Membentuk peserta didik menjadi manusia pembelajar seumur hidup yang
mempunyai kepedulian sosial yang tinggi dan karakter yang kuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
4. Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh hubungan dari pelajaran
yang dipelajari dengan kehidupan nyata.
5. Mengatasi keterbatasan, kelemahan peserta didik dengan melakukan
pendekatan personal.
C. Kurikulum
Kurikulum HSKS Semarang mengacu kepada peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan (SKL). Selain itu, kurikulum yang diterapkan adalah Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang didukung oleh HSKS. Dalam kegiatan
tutorial kedua acuan tersebut disusun dan disampaikan dengan metode HSKS
sehingga dirasakan berbeda dengan sekolah formal, sehingga peserta dapat
mengikuti proses pembelajaran dengan menyenangkan.
D. Proses Pembelajaran
Metode pembelajaran pada HSKS adalah menggunakan pendekatan yang
lebih tematik, aktif, kontruktif, dan kontekstual serta belajar mandiri melalui
penekanan kepada kecakapan hidup dan keterampilan dalam memecahkan
masalah. Untuk itulah proses pembelajaran di HSKS dilakukan menyenangkan
dan tidak terpaku dengan akademik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pra Penelitian
Interaksi dengan teman sebaya akan membuka pandangan baru pada anak
dan memberi kebebasan kepada mereka untuk membuat keputusan. Selain itu,
interaksi dengan teman sebaya akan membantu anak mempelajari nilai-nilai
yang ada di masyarakat. Sekolah adalah tempat berkumpulnya anak-anak yang
berasal dari berbagai lapisan masyarakat dan bermacam-macam corak keadaan
keluarganya. Sebagaimana Desmita dalam Setiawati (2010) menyebutkan
bahwa sekolah mempunyai pengaruh penting bagi perkembangan anak terutama
dalam perkembangan sosialnya. Interaksi dengan guru dan teman sebayanya di
sekolah, memberikan peluang yang besar bagi anak-anak untuk
mengembangkan kemampuan kognitif dan keterampilan sosial, memperoleh
pengetahuan tentang dunia serta mengembangkan konsep diri sepanjang masa
pertengahan dan akhir anak-anak. Dengan demikian, anak tidak hanya
memperoleh pengetahuan tentang dunia tetapi juga tentang perilaku-perilaku
yang diharapkan oleh masyarakat. Anak homeschooling lebih sering belajar di
lingkungan rumah, tentunya tidak akan memperoleh pengalaman sebanyak anak
sekolah regular, seperti merasakan betapa beratnya hidup bersebelahan di antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
teman-temannya, bagaimana harus berjuang di antara komunitas, tidak akan
merasakan penolakan-penolakan dari teman sebaya, yang mana semua itu akan
memberikan pengalaman berharga untuk belajar hidup di masyarakat.
Menurut Gloria (2009) dari hasil penelitian, menyatakan bahwa interaksi
sosial pada subjek homeschooling berkembang dengan baik, hal ini tampak dari
mudahnya subyek beradaptasi dengan lingkungan dan memiliki cukup banyak
teman bermain serta mampu menyelesaikan masalah baik dengan keluarga atau
dengan teman-temannya. Sedangkan menurut Setiawati (2010) menyatakan
bahwa kematangan sosial siswa homeschooling kurang memadai, namun pada
aspek kognisi mereka di atas rata-rata. Sependapat dengan Setiawati, Molina
(2006) menyatakan interaksi sosial dengan teman sebaya pada dua orang
subyek homeschooling kurang optimal karena keduanya lebih senang
melakukan aktivitas sendiri seperti membaca buku di rumah. Lebih lanjut lagi
dapat disimpulkan bahwa kedua orang subyek tidak memiliki kenalan teman
sebaya yang baru untuk dijadikan teman dekat semenjak mereka mengikuti
homeschooling. Mereka cenderung hanya mempertahankan teman sebaya yang
telah mereka kenal semenjak di sekolah formal.
B. Deskripsi Data Penelitian
Homeschooling Kak Seto Semarang memiliki jumlah siswa sebanyak 27
orang, karena jumlah populasi yang sedikit maka peneliti memilih untuk tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
menggunakan sampel. Kuesioner diberikan kepada 27 orang, dan jumlah
kuesioner yang kembali ke peneliti sebanyak 27 buah. Dengan demikian
response rate pengembalian kuesioner adalah sebesar 100%.
Subyek dalam penelitian ini memiliki latar belakang yang berbeda-beda,
dapat dilihat dari jenis kelamin, usia, pernah/tidak mengikuti sekolah formal,
dan alasan memilih homeschooling.
1. Jenis Kelamin
Tabel 5.1
Jenis Kelamin Responden
Aspek Frekuensi Prosentase
Jenis kelamin:
Laki-laki
Perempuan
15
12
55.55%
44.44%
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa jumlah responden yang berjenis kelamin
laki-laki adalah 15 orang (55.55%) dan yang berjenis kelamin perempuan
adalah 12 orang (44.44%).
2. Usia Responden
Tabel 5.2
Usia Responden
Usia Frekuensi Prosentase
16 tahun 20 74.07%
17 tahun 1 3.70%
18 tahun 6 22.22%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 5.2 menunjukkan jumlah responden yang berusia enam belas tahun
adalah 20 orang (74.07%), berusia tujuh belas tahun adalah 1 orang
(3.70%), dan berusia delapan belas tahun adalah 6 orang (22.22%).
3. Pernah/Tidak Bersekolah di Sekolah Formal/Reguler
Tabel 5.3
Pernah/Tidak Bersekolah di Sekolah Formal
Frekuensi Prosentase
Pernah mengikuti
sekolah formal
27 100%
Tidak pernah mengikuti
sekolah formal
0 0%
Tabel 5.3 menunjukkan jumlah responden yang pernah mengikuti sekolah
formal adalah 27 orang (100%) dan tidak ada yang belum pernah mengikuti
sekolah formal.
4. Alasan Memilih Homeschooling
Tabel 5.4
Alasan Memilih Homeschooling
Alasan Frekuensi Prosentase
Ketidakpuasan terhadap sistem
pendidikan yang dilakukan di
sekolah formal
15 55.55%
Memiliki kebutuhan lain diluar
proses belajar yang tidak bisa
didapatkan di sekolah formal
10 37.03%
Memiliki kegiatan lain diluar
dari belajar, seperti pemain piano
internasional, berdagang
2 7.40%
Tabel 5.4 menunjukkan alasan responden memilih homeschooling karena
adanya ketidakpuasan terhadap sistem pendidikan yang dilakukan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
sekolah formal adalah 15 orang (55.55%), memiliki kebutuhan lain di luar
belajar yang tidak bisa dipenuhi di sekolah formal adalah 10 orang
(37.03%), dan memiliki kegiatan lain seperti pianis internasional, berdagang
adalah 2 orang (7.40%).
Untuk mendapatkan gambaran secara umum mengenai data penelitian,
berikut ini diperoleh hasil perhitungan pada tabel 5.5:
Tabel 5.5
Hasil Perhitungan Data Secara Teoritis
Data teoritis
Skor max 343
Skor min 49
Range (r) 294
Mean teoritis (µ) 196
Standar deviasi ( ) 49
Skor/rentang minimum-maksimum adalah 49 sampai dengan 343, sehingga luas
jarak sebarannya (range) adalah 294. Dengan demikian setiap satuan deviasi
standarnya bernilai = 49, dan mean teoritisnya (µ) adalah 196.
Tabel 5.5 dapat digunakan sebagai penggolongan subyek ke dalam lima
(5) kategori diagnosis tingkat interaksi sosial, maka penggolongan keenam
satuan deviasi standar ke dalam 5 bagian, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang,
rendah dan sangat rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
C. Deskripsi Tingkat Interaksi Sosial
Tabel 5.6
Pengkategorian dan Prosentase Interaksi Sosial
Kategori Frekuensi Prosentase Kriteria
49-123 0 0% Sangat Rendah
124-172 1 3.70% Rendah
173-221 6 22.22% Sedang
222-270 14 51.85% Tinggi
271-343 6 22.22% Sangat Tinggi
Berdasarkan tabel 5.6 menunjukkan kriteria interaksi sosial remaja
homeschooling menggunakan metode komunitas di Homeschooling Kak Seto
Semarang tidak ada yang dikategorikan sangat rendah (0%), dikategorikan
rendah sebanyak 1 orang (3.70%), dikategorikan sedang sebanyak 6 orang
(22.22%), dikategorikan tinggi sebanyak 14 orang (51.85%), dan dikategorikan
sangat tinggi sebanyak 6 orang (22.22%). Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa tingkat interaksi sosial remaja homeschooling menggunakan metode
komunitas di Homeschooling Kak Seto Semarang cenderung tinggi.
1. Aspek Komunikasi
Tabel 5.7
Pengkategorian dan Prosentase Aspek Komunikasi
Kategori Frekuensi Prosentase Kriteria
18-45 0 0% Sangat Rendah
46-63 1 3.70% Rendah
64-81 8 29.62% Sedang
82-99 17 62.96% Tinggi
100-126 1 3.70% Sangat Tinggi
Berdasarkan tabel 5.7 menunjukkan kriteria aspek komunikasi remaja
homeschooling menggunakan metode komunitas di Homeschooling Kak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Seto Semarang tidak ada yang dikategorikan sangat rendah (0%),
dikategorikan rendah sebanyak 1 orang (3.70%), dikategorikan sedang
sebanyak 8 orang (29.62%), dikategorikan tinggi sebanyak 17 orang
(62.96%), dan dikategorikan sangat tinggi sebanyak 1 orang (3.70%).
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa aspek komunikasi remaja
homeschooling menggunakan metode komunitas di Homeschooling Kak
Seto Semarang cenderung tinggi.
2. Aspek Sikap
Tabel 5.8
Pengkategorian dan Prosentase Aspek Sikap
Kategori Frekuensi Prosentase Kriteria
11-28 0 0% Sangat Rendah
29-39 2 7.40% Rendah
40-50 4 14.81% Sedang
51-61 15 55.55% Tinggi
62-77 6 22.22% Sangat Tinggi
Berdasarkan tabel 5.8 menunjukkan kriteria aspek sikap remaja
homeschooling menggunakan metode komunitas di Homeschooling Kak
Seto Semarang tidak ada yang dikategorikan sangat rendah (0%),
dikategorikan rendah sebanyak 2 orang (7.40%), dikategorikan sedang
sebanyak 4 orang (14.81%), dikategorikan tinggi sebanyak 15 orang
(55.55%), dan dikategorikan sangat tinggi sebanyak 6 orang (22.22%).
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa aspek sikap remaja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
homeschooling menggunakan metode komunitas di Homeschooling Kak
Seto Semarang cenderung tinggi.
3. Aspek Tingkah Laku Kelompok
Tabel 5.9
Pengkategorian dan Prosentase Aspek Tingkah Laku Kelompok
Kategori Frekuensi Prosentase Kriteria
10-25 1 3.70% Sangat Rendah
26-35 0 0% Rendah
36-45 7 25.92% Sedang
46-55 11 40.74% Tinggi
56-70 8 29.62% Sangat Tinggi
Berdasarkan tabel 5.9 menunjukkan kriteria aspek tingkah laku kelompok
remaja homeschooling menggunakan metode komunitas di Homeschooling
Kak Seto Semarang dikategorikan sangat rendah 1 orang (3.70%), tidak ada
yang dikategorikan rendah (0%), dikategorikan sedang sebanyak 7 orang
(25.92%), dikategorikan tinggi sebanyak 11 orang (40.74%), dan
dikategorikan sangat tinggi sebanyak 8 orang (29.62%). Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa tingkat tingkah laku kelompok remaja
homeschooling menggunakan metode komunitas di Homeschooling Kak
Seto Semarang cenderung tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
4. Aspek Norma Sosial
Tabel 5.10
Pengkategorian dan Prosentase Aspek Norma Sosial
Kategori Frekuensi Prosentase Kriteria
10-25 0 0% Sangat Rendah
26-35 1 3.70% Rendah
36-45 5 18.51% Sedang
46-55 12 44.44% Tinggi
56-70 9 33.33% Sangat Tinggi
Berdasarkan tabel 5.10 menunjukkan kriteria aspek norma sosial remaja
homeschooling menggunakan metode komunitas di Homeschooling Kak
Seto Semarang tidak ada yang dikategorikan (0%), dikategorikan rendah
sebanyak 1 orang (3.70%), dikategorikan sedang sebanyak 5 orang
(18.51%), dikategorikan tinggi sebanyak 12 orang (44.44%), dan
dikategorikan sangat tinggi sebanyak 9 orang (33.33%). Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa aspek norma sosial remaja homeschooling
menggunakan metode komunitas di Homeschooling Kak Seto Semarang
cenderung tinggi.
D. Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa tingkat
interaksi sosial remaja homeschooling menggunakan metode komunitas di
Homeschooling Kak Seto Semarang cenderung tinggi. Ini berarti tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
interaksi sosial remaja homeschooling menggunakan metode komunitas baik.
Pada aspek komunikasi, kemampuan berkomunikasi dengan tutor/guru, teman
sebaya di dalam maupun di luar homeschooling baik. Pada aspek sikap,
kemampuan untuk menyatakan rasa senang dan tidak senang, perilaku yang
mengikuti rasa senang atau tidak senang, serta penilaian terhadap objek baik.
Pada aspek tingkah laku kelompok, kemampuan berperilaku dalam
kebersamaan baik. Pada aspek norma sosial, kemampuan mematuhi dan
menghargai peraturan di dalam kelompok baik.
Pada aspek komunikasi, subyek cenderung berada pada kategori tinggi.
Hal ini terlihat dari subyek terbiasa menyampaikan materi kepada teman
sekelas dengan power point, sering bertukar informasi dengan teman sebaya di
sekitar rumah, sering bermain dengan teman sebaya, tidak hanya diam ketika
ada teman yang merasa kesulitan, selalu kritis terhadap informasi yang
diberikan, dapat dengan mudah menerima pelajaran yang diberikan oleh
tutor/guru, selalu mengulang materi pelajaran yang diberikan oleh guru/tutor,
sering mengerjakan rumah yang diberikan oleh guru, sering menggunakan
yahoo messenger untuk berbincang materi dengan guru, terbiasa bertukar
informasi dengan teman lewat telepon, sering menggunakan facebook untuk
ngobrol dengan teman, berkomunikasi dengan teman lewat SMS, mengangkat
tangan ketika ingin bertanya kepada guru, selalu tersenyum ketika bertemu
dengan guru atau karyawan di lembaga homeschooling, selalu berjabat tangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
ketika bertemu dengan teman-teman, sering memberikan apresiasi kepada
teman dengan bertepuk tangan, dan melambaikan tangan saat akan pulang
terlebih dahulu.
Pada aspek sikap, subyek cenderung berada pada kategori tinggi. Hal ini
terlihat dari sikap senang bermain bersama teman sekelompok, suka
mengerjakan tugas secara bersama-sama, senang bila mendapat teman baru,
suka dengan teman yang banyak bicara, sering bermain dengan teman sebaya di
sekitar rumah, tidak pernah berkumpul dengan teman yang malas, peduli
dengan kegiatan yang dilakukan dengan teman di sekitar rumah, menyukai sesi
sharing karena bisa membuat saling mengenal satu sama lain, mengikuti
organisasi dengan baik, bermain bersama teman sebaya di rumah dengan baik,
dan memiliki teman lewat facebook atau twitter dengan baik.
Pada aspek tingkah laku kelompok, subyek cenderung berada pada
kategori tinggi. Hal ini terlihat dari seringnya belajar bersama teman-teman,
sering bermain dengan teman di homeschooling, sering mengikuti kegiatan
sosial bersama teman-teman, tidak terbiasa menyendiri ketika ada kegiatan di
rumah, tidak menerima ajakan teman untuk membolos, meniru cara belajar
teman yang efektif, memiliki kewajiban menjaga nama baik kelompok, selalu
belajar dari pengalaman, kegiatan yang dilakukan mendukung tujuan
kelompok, dan tidak terbiasa menyelesaikan segalanya sendiri,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Pada aspek norma sosial, subyek cenderung berada pada kategori tinggi.
Hal ini terlihat dari menghargai aturan dan norma kelompok, mengikuti aturan
yang terdapat dalam kelompok, selalu mentaati setiap keputusan yang dibuat
dalam kelompok, tidak pernah mendapat sanksi dari guru, tidak selalu merasa
pendapat paling benar, memiliki sikap toleran terhadap semua anggota
kelompok, belajar dengan rajin agar tidak ketinggalan materi, selalu menyapa
teman, guru, maupun karyawan di homeschooling, menerima dengan lapang
dada ketika pendapatnya tidak diterima, dan selalu memberikan ide kepada
teman.
Selain dari hasil kuesioner tersebut, ada hal lain yang mendukung
penelitian ini yaitu dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap tiga orang
subyek yang pernah dididik di sekolah formal menyatakan bahwa dalam
homeschooling mereka merasa lebih percaya diri dan ada rasa saling
memberikan motivasi dengan teman-teman di homeschooling.
Subyek pertama bercerita di dalam homeschooling lebih menyenangkan
dalam proses pembelajaran dan rasa kerja sama satu dengan yang lain lebih
tinggi. Ia pun semakin aktif di dalam kegiatan di luar homeschooling, seperti
kegiatan gereja. Di dalam homeschooling, ia merasa secara tidak langsung
diajarkan agar lebih percaya diri.
Subyek kedua bercerita bahwa ia dulu adalah seorang yang jarang
berinteraksi dengan sekelilingnya terutama saat di sekolah formal, karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
jumlah siswa di sekolah formal yang banyak sehingga mereka sulit menerima
karakter masing-masing dan ia merasa tidak percaya diri saat berinteraksi
dengan teman sebaya, tetapi sejak ia berada di homeschooling, ia merasa jauh
lebih nyaman dan percaya diri. Selain itu, interaksi dengan teman sebaya, staff,
maupun tutor di homeschooling pun lebih sering.
Subyek ketiga adalah seorang pemain orchestra sehingga ia memilih
homeschooling sebagai tempat menuntut ilmu. Alasannya karena di sekolah
formal ia sering ketinggalan pelajaran, berbeda dengan homeschooling yang
waktu pelajarannya bisa disesuaikan dengan kesibukannya. Dalam
pergaulannya dengan sesama homeschooler maupun teman-teman di luar
homeschooling baik. Sebagaimana yang diungkapkan oleh subyek ketika ia
mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran, teman-teman dan tutor dalam
homeschooling membantunya sampai ia memahami materi yang kurang
dimengerti. Sedangkan di luar homeschooling, ia juga sering bertukar cerita
dengan teman-teman.
Dengan demikian, hasil penelitian ini sependapat dengan penelitian Gloria
(2009), yang menyatakan bahwa interaksi sosial pada subyek homeschooling
berkembang dengan baik. Hal ini tampak dari mudahnya subyek beradaptasi
dengan lingkungan dan memiliki cukup banyak teman bermain serta mampu
menyelesaikan masalah, baik dengan keluarga atau dengan teman-temannya.
Dengan demikian, penelitian ini tidak sependapat dengan penelitian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
dilakukan oleh Setiawati (2010) dan Molina (2006) yang menyatakan bahwa
kematangan sosial siswa homeschooling kurang memadai serta interaksi sosial
dengan teman sebaya pada dua orang subyek homeschooling kurang optimal.
Perbedaan ini kemungkinan karena adanya perbedaan waktu dan tempat
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini tingkat interaksi sosial remaja
homeschooling menggunakan metode komunitas di Homeschooling Kak Seto
Semarang cenderung tinggi. Ini berarti tingkat interaksi sosial remaja
homeschooling menggunakan metode komunitas baik. Pada aspek komunikasi,
kemampuan berkomunikasi dengan tutor/guru, teman sebaya di dalam maupun
di luar homeschooling baik. Pada aspek sikap, kemampuan untuk menyatakan
rasa senang dan tidak senang, perilaku yang mengikuti rasa senang atau tidak
senang, serta penilaian terhadap objek baik. Pada aspek tingkah laku
kelompok, kemampuan berperilaku dalam kebersamaan baik. Pada aspek norma
sosial, kemampuan mematuhi dan menghargai peraturan di dalam kelompok
baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
B. Keterbatasan
Dalam penelitian ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dan kelemahan sehingga hasil penelitian jauh dari sempurna. Hal ini
dikarenakan keterbatasan yang dihadapi oleh penulis.
1. Keterbatasan kemampuan responden dalam memahami isi pernyataan serta
kejujuran untuk menjawab kuesioner yang diberikan, karena kemungkinan
kesalahan bisa saja terjadi sehingga analisis yang dihasilkan bisa kurang
akurat.
2. Ketika melakukan penelitian, HSKS sedang melakukan renovasi ruangan
sehingga saat wawancara menjadi kurang kondusif.
3. Penelitian ini dilaksanakan hanya pada homeschooling komunitas.
C. Saran
1. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Lebih memperhatikan penyusunan alat ukur yang didasarkan pada
indikator alat ukur yang lebih spesifik. Penggunaan skala yang sudah
valid sangat membantu kualitas penelitian.
b. Penelitian bisa dikembangkan lagi, tidak hanya untuk metode komunitas
tetapi untuk metode tunggal dan majemuk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
2. Bagi Subyek Penelitian
Homeschooling Kak Seto Semarang perlu kiranya mempertahankan dan
meningkatkan proses pembelajaran yang bisa mendukung interaksi remaja
baik dengan sesama teman di dalam maupun di luar homeschooling.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Molina, Yosi. (2006). Social Interaction With Peers Groups to Adolescent
Homeschooling : A Descriptive Study. Tersedia:
http://unimolly.multiply.com/journal/item/19/Interaksi_sosial_dengan
teman_sebaya_pada_remaja_yang_homeschooling (20 Februari 2011).
Sarwono, Sarlito. 2009. Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Pers.
Setiawati, Eka. (2010). Interaksi Sosial Dengan Teman Sebaya Pada
Anak Homeschooling dan Anak Sekolah Reguler. Tersedia:
http://etd.eprints.ums.ac.id/8099/1/F100050230.pdf (20 Februari
2011).
Setyowati, Holy. 2010. Homeschooling Creating The Best of Me. Jakarta:
PT Elex Media Komputindo.
Silalahi, Ulber. 2010. Metode Penelitian Sosial. Bandung:
PT Refika Aditama.
Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
-----------. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Suharsimi, Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Suryabrata, S. 1992. Metode Penelitian. Jakarta: Rajawali.
Trinanda, Andi. (2008). Pendidikan Homeschooling Sudah Adaptifkah
dengan Pendidikan di Indonesia. Tersedia:
http://trinanda.wordpress.com/2008/06/04/pendidikan-home
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
schooling-sudah-adaptifkah-dengan-pendidikan-di-indonesia/(20
Februari 2011).
Walgito, Prof. Dr. Bimo. 2003. Psikologi Sosial. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Winkel, W.S. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Gramedia.
http://www.sekolahrumah.com (10 Oktober 2010).
http://www.sumardiono.com (10 Oktober 2010).
http://www.pnfi.kemdiknas.go.id/artikel/20090915092455/Homeschooling--
Model-Pengembangan-Sistem-Pendidikan.html (25 Oktober 2010).
http://belajarpsikologi.com/karakteristik-remaja/ (07 April 2011)
http://st298237.sitekno.com/page/28197/program-pembelajaran.html
(05 Juli )2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN KUESIONER DAN PEDOMAN
PERTANYAAN WAWANCARA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
KUESIONER PENELITIAN
Identitas
Usia :
Jenis kelamin :
No Pernyataan Sangat tidak setuju-Sangat
setuju
1 Saya terbiasa menyampaikan materi pelajaran dengan
presentasi
1 2 3 4 5 6 7
2 Saya sering bertukar informasi dengan teman sebaya di
sekitar rumah
1 2 3 4 5 6 7
3 Saya sering bermain dengan teman sebaya 1 2 3 4 5 6 7
4 Ketika ada teman kesulitan, saya hanya diam 1 2 3 4 5 6 7
5 Saya selalu kritis terhadap setiap informasi yang
diberikan
1 2 3 4 5 6 7
6 Saya dapat dengan mudah menerima materi pelajaran
yang diberikan oleh guru
1 2 3 4 5 6 7
7 Saya tidak pernah mengulang materi pelajaran yang
diberikan
1 2 3 4 5 6 7
8 Saya sering tidak mengerjakan tugas rumah yang
diberikan oleh guru
1 2 3 4 5 6 7
9 Saya sering menggunakan yahoo messenger untuk
berbincang materi dengan guru
1 2 3 4 5 6 7
10 Saya terbiasa bertukar informasi dengan teman lewat
telepon
1 2 3 4 5 6 7
11 Saya sering menggunakan facebook untuk ngobrol
dengan teman
1 2 3 4 5 6 7
12 Sms tidak membantu saya untuk berkomunikasi dengan
teman sekelas
1 2 3 4 5 6 7
13 Internet tidak membuat interaksi sosial meningkat 1 2 3 4 5 6 7
14 Saya mengangkat tangan ketika saya ingin bertanya
kepada guru
1 2 3 4 5 6 7
15 Saya selalu tersenyum ketika bertemu dengan guru atau
karyawan di lembaga homeschooling
1 2 3 4 5 6 7
16 Saya dan teman-teman selalu berjabat tangan ketika
bertemu
1 2 3 4 5 6 7
17 Menurut saya, memberikan apresiasi kepada teman 1 2 3 4 5 6 7
Petunjuk Pengisian :
Lingkari jawaban yang sesuai dengan yang anda rasakan. Pilihan mulai angka 1 dimaknai
sangat tidak setuju sampai dengan 7 sangat setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
dengan bertepuk tangan tidak penting
18 Saya tidak terbiasa melambaikan tangan saat akan
pulang terlebih dulu
1 2 3 4 5 6 7
19 Saya merasa senang bermain bersama teman
sekelompok
1 2 3 4 5 6 7
20 Saya suka mengerjakan tugas secara bersama-sama 1 2 3 4 5 6 7
21 Saya tidak senang bila mendapat teman baru 1 2 3 4 5 6 7
22 Saya tidak suka dengan teman yang banyak bicara 1 2 3 4 5 6 7
23 Saya tidak pernah bermain dengan teman sebaya di
sekitar rumah
1 2 3 4 5 6 7
24 Saya tidak pernah berkumpul dengan teman yang malas 1 2 3 4 5 6 7
25 Saya tidak peduli kegiatan yang dilakukan teman di
sekitar rumah
1 2 3 4 5 6 7
26 Menurut saya, sesi sharing baik dilakukan karena bisa
membuat saling mengenal satu sama lain
1 2 3 4 5 6 7
27 Menurut saya, ikut berorganisasi sangat baik 1 2 3 4 5 6 7
28 Menurut saya, sering bermain dengan teman sebaya di
sekitar rumah tidak baik
1 2 3 4 5 6 7
29 Menurut saya, memiliki teman lewat facebook atau
twitter tidak baik
1 2 3 4 5 6 7
30 Saya sering belajar bersama teman-teman 1 2 3 4 5 6 7
31 Saya sering bermain dengan teman di homeschooling 1 2 3 4 5 6 7
32 Saya sering mengikuti kegiatan sosial bersama teman-
teman
1 2 3 4 5 6 7
33 Saya terbiasa menyendiri ketika ada kegiatan di rumah 1 2 3 4 5 6 7
34 Saya sering menerima ajakan teman untuk membolos
pelajaran
1 2 3 4 5 6 7
35 Saya meniru cara belajar teman yang efektif 1 2 3 4 5 6 7
36 Saya memiliki kewajiban menjaga nama baik kelompok 1 2 3 4 5 6 7
37 Saya selalu belajar dari pengalaman 1 2 3 4 5 6 7
38 Kegiatan yang saya lakukan tidak mendukung tujuan
kelompok
1 2 3 4 5 6 7
39 Saya sudah terbiasa menyelesaikan segalanya sendiri 1 2 3 4 5 6 7
40 Saya menghargai aturan dan norma kelompok 1 2 3 4 5 6 7
41 Saya mengikuti aturan yang terdapat di dalam kelompok 1 2 3 4 5 6 7
42 Saya selalu mentaati setiap keputusan yang dibuat di
dalam kelompok
1 2 3 4 5 6 7
43 Saya terbiasa mendapatkan sanksi dari guru 1 2 3 4 5 6 7
44 Saya selalu merasa pendapat saya yang paling benar 1 2 3 4 5 6 7
45 Saya memiliki sikap toleran terhadap semua anggota
kelompok
1 2 3 4 5 6 7
46 Saya harus belajar dengan rajin agar tidak ketinggalan
materi
1 2 3 4 5 6 7
47 Setiap hari saya slalu menyapa teman, guru, maupun
karyawan di lembaga homeschooling
1 2 3 4 5 6 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
48 Ketika pendapat saya tidak diterima kelompok, saya
merasa tidak dihargai
1 2 3 4 5 6 7
49 Saya menerima saja ide yang diberikan teman,
meskipun saya tidak setuju
1 2 3 4 5 6 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
PEDOMAN PERTANYAAN WAWANCARA
1. Sudah berapa lama kamu mengikuti homeschooling?
2. Sebelum mengikuti homeschooling, apakah pernah ikut sekolah
regular/formal?
3. Bila pernah, perbedaan apa yang kamu rasakan antara sekolah dengan
homeschooling dengan sekolah formal?
4. Setujukah kamu bila ada pernyataan bahwa anak yang mengikuti
homeschooling kurang dalam bersosialisasi? Alasannya apa?
5. Menurut kamu, bagaimana interaksi anak homeschooling dengan teman
sebaya baik dengan teman sesama homeschooling maupun di luar?
6. Menurut kamu, apakah proses komunikasi saat proses pembelajaran efektif
dan menyenangkan atau tidak?
7. Apakah yang kamu rasakan ketika bertemu dengan teman-teman, guru,
dan karyawan di homeschooling?
8. Perilaku teman sekelas apakah ada yang membuat kamu nyaman? Kalo
ada kenapa, kalo tidak kenapa?
9. Apakah di dalam kelompok mu terdapat norma sosial? Bagaimana norma
sosial tersebut dapat kamu lakukan di dalam setiap kegiatanmu?
10. Apakah teman-teman satu kelas saling memotivasi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN I
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.955 .957 50
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
285.20 381.200 19.524 50
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
aitem1 279.23 367.702 .509 . .955
aitem2 279.33 366.644 .443 . .955
aitem3 278.43 372.392 .519 . .955
aitem4 279.27 368.754 .451 . .955
aitem5 279.73 371.995 .457 . .955
aitem6 279.83 359.661 .522 . .955
aitem7 279.20 364.579 .726 . .954
aitem8 280.27 368.754 .451 . .955
aitem9 280.03 366.723 .567 . .954
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
aitem10 280.17 362.420 .589 . .954
aitem11 278.60 369.145 .617 . .954
aitem12 280.20 364.579 .726 . .954
aitem13 279.07 366.064 .523 . .955
aitem14 280.20 360.303 .721 . .954
aitem15 280.03 362.654 .678 . .954
aitem16 280.00 367.724 .512 . .955
aitem17 280.07 366.064 .523 . .955
aitem18 280.33 355.471 .811 . .953
aitem19 279.17 362.420 .589 . .954
aitem20 279.20 360.303 .721 . .954
aitem21 279.33 355.471 .811 . .953
aitem22 279.87 365.844 .590 . .954
aitem23 279.83 372.351 .357 . .955
aitem24 278.87 365.844 .590 . .954
aitem25 279.63 367.206 .483 . .955
aitem26 279.70 360.493 .611 . .954
aitem27 279.87 360.257 .601 . .954
aitem28 279.87 365.292 .448 . .955
aitem29 278.73 370.064 .492 . .955
aitem30 279.83 366.626 .603 . .954
aitem31 278.97 366.102 .523 . .955
aitem32 279.00 363.931 .664 . .954
aitem33 278.87 371.706 .436 . .955
aitem34 279.77 370.944 .515 . .955
aitem35 279.43 364.116 .454 . .955
aitem36 279.07 370.409 .539 . .955
aitem37 278.80 371.821 .417 . .955
aitem38 278.97 370.171 .442 . .955
aitem39 279.67 366.161 .458 . .955
aitem40 280.00 369.862 .367 . .955
aitem41 280.07 370.409 .539 . .955
aitem42 279.70 366.976 .489 . .955
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
aitem43 279.90 367.886 .443 . .955
aitem44 279.57 370.116 .413 . .955
aitem45 279.70 370.010 .379 . .955
aitem46 279.00 363.931 .664 . .954
aitem47 278.97 366.102 .523 . .955
aitem48 278.60 369.145 .617 . .954
aitem49 278.80 367.890 .542 . .954
aitem50 280.07 370.409 .539 . .955
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.955 .957 49
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
279.83 372.351 19.296 49
Item-Total Statistics
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
aitem1 273.87 359.154 .503 . .955
aitem2 273.97 358.240 .433 . .955
aitem3 273.07 363.720 .515 . .955
aitem4 273.90 359.955 .454 . .955
aitem5 274.37 363.344 .452 . .955
aitem6 274.47 350.878 .527 . .955
aitem7 273.83 356.006 .722 . .954
aitem8 274.90 359.955 .454 . .955
aitem9 274.67 357.885 .573 . .954
aitem10 274.80 353.614 .595 . .954
aitem11 273.23 360.530 .612 . .954
aitem12 274.83 356.006 .722 . .954
aitem13 273.70 357.597 .515 . .954
aitem14 274.83 351.730 .720 . .953
aitem15 274.67 354.023 .678 . .954
aitem16 274.63 358.930 .516 . .954
aitem17 274.70 357.597 .515 . .954
aitem18 274.97 347.068 .806 . .953
aitem19 273.80 353.614 .595 . .954
aitem20 273.83 351.730 .720 . .953
aitem21 273.97 347.068 .806 . .953
aitem22 274.50 357.155 .591 . .954
aitem24 273.50 357.155 .591 . .954
aitem25 274.27 358.754 .474 . .955
aitem26 274.33 351.747 .615 . .954
aitem27 274.50 351.431 .608 . .954
aitem28 274.50 356.741 .444 . .955
aitem29 273.37 361.551 .482 . .955
aitem30 274.47 358.189 .592 . .954
aitem31 273.60 357.421 .523 . .954
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
aitem32 273.63 355.068 .673 . .954
aitem33 273.50 363.500 .410 . .955
aitem34 274.40 362.317 .510 . .955
aitem35 274.07 355.168 .463 . .955
aitem36 273.70 361.734 .537 . .954
aitem37 273.43 362.806 .430 . .955
aitem38 273.60 361.145 .454 . .955
aitem39 274.30 357.390 .461 . .955
aitem40 274.63 361.275 .363 . .955
aitem41 274.70 361.734 .537 . .954
aitem42 274.33 358.023 .499 . .955
aitem43 274.53 358.809 .457 . .955
aitem44 274.20 361.407 .413 . .955
aitem45 274.33 361.333 .377 . .955
aitem46 273.63 355.068 .673 . .954
aitem47 273.60 357.421 .523 . .954
aitem48 273.23 360.530 .612 . .954
aitem49 273.43 359.151 .544 . .954
aitem50 274.70 361.734 .537 . .954
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN II
DATA INDUK PENELITIAN \
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
no.res aitem1 aitem2 aitem3 aitem4 aitem5 aitem6 aitem7 aitem8 aitem9 aitem10 aitem11 aitem12 aitem13 aitem14 aitem15
1 3 5 6 6 4 5 5 2 1 5 7 7 6 1 6
2 4 5 7 7 6 7 2 6 3 5 2 7 4 5 4
3 6 5 7 5 7 6 4 4 4 6 6 4 7 6 6
4 2 7 7 1 6 4 2 4 6 6 6 5 2 6 6
5 1 3 1 7 7 4 3 7 1 7 1 7 7 4 7
6 3 4 7 7 5 6 6 6 1 1 7 7 7 3 7
7 6 1 2 7 1 7 1 7 7 2 2 6 1 7 7
8 3 4 5 7 3 5 5 3 4 4 3 7 6 4 5
9 3 2 6 4 4 5 4 5 1 3 6 6 5 6 6
10 4 4 6 6 4 4 5 5 1 4 6 6 7 2 3
11 1 2 2 7 7 4 7 7 4 4 7 3 7 7 7
12 4 5 4 6 5 6 4 5 2 5 2 4 5 6 4
13 5 7 5 7 1 6 6 7 1 2 5 5 7 5 6
14 3 3 6 6 3 4 6 7 1 2 6 7 6 6 5
15 1 1 2 7 3 5 3 3 4 5 7 6 1 7 7
16 4 1 3 7 5 2 7 2 5 2 6 5 6 5 6
17 6 3 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
18 3 7 7 7 3 4 6 7 3 5 4 7 7 5 5
19 4 1 7 7 7 6 1 6 1 7 1 7 1 7 7
20 3 3 4 7 4 4 1 4 1 7 7 7 6 6 6
21 3 5 6 7 5 4 5 5 3 6 2 3 6 6 7
22 1 1 5 7 6 3 3 7 1 1 1 7 7 5 6
23 4 4 4 6 5 4 4 5 1 6 4 6 5 4 4
24 3 2 3 6 6 4 2 1 1 2 5 7 6 3 5
25 1 1 7 7 2 4 7 7 1 7 7 7 5 7 7
26 1 4 7 7 4 3 5 7 1 7 4 6 6 3 4
27 6 3 7 7 5 6 4 5 1 3 4 5 7 7 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
aitem16 aitem17 aitem18 aitem19 aitem20 aitem21 aitem22 aitem23 aitem24 aitem25 aitem26 aitem27 aitem28 aitem29 aitem30
2 3 2 7 4 7 6 7 2 3 7 7 7 7 5
3 5 3 6 7 7 5 7 2 7 7 6 6 6 4
5 7 4 7 6 6 4 4 2 4 7 7 5 4 6
7 1 6 6 5 1 2 6 6 5 6 6 6 2 4
2 7 7 1 1 7 1 1 3 1 7 4 3 7 1
3 7 7 7 7 7 4 6 5 5 7 6 6 6 4
6 1 1 2 7 7 1 1 1 2 7 7 7 1 7
7 6 4 7 6 6 2 4 4 5 5 6 4 4 6
2 2 3 5 5 6 4 6 5 4 4 4 5 6 4
2 6 4 4 5 7 5 7 6 5 4 4 6 7 3
4 7 2 5 1 7 2 1 2 1 6 6 1 4 5
4 5 3 5 4 5 4 6 5 4 6 5 5 2 4
4 6 5 5 5 6 3 6 1 7 6 7 6 5 5
4 3 4 3 2 7 1 3 5 6 6 5 5 6 4
3 2 6 3 5 4 5 4 3 3 3 5 5 7 3
7 6 5 4 6 7 5 3 7 5 4 7 6 7 7
7 7 1 7 7 7 1 7 7 7 7 7 7 7 7
4 5 3 7 7 7 7 7 4 6 2 6 7 7 4
7 4 7 7 7 7 2 1 4 7 7 7 7 4 5
4 3 6 7 6 6 6 4 6 2 7 4 6 5 5
4 7 6 7 5 7 7 6 4 7 7 7 7 3 7
1 4 4 5 5 7 1 2 7 2 6 4 6 5 1
3 4 4 4 5 6 4 6 4 4 4 4 5 6 5
3 2 2 5 5 6 4 2 6 2 5 4 6 7 2
1 7 7 7 7 7 7 1 1 7 7 7 1 7 7
4 4 5 7 4 4 4 5 4 4 7 7 4 4 4
4 4 2 7 7 2 1 1 4 4 7 7 7 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
aitm31 aitem32 aitem33 aitem34 aitem35 aitem36 aitem37 aitem38 aitem39 aitem40 aitem41 aitem42 aitem43 aitem44
6 5 2 6 6 6 4 6 7 5 2 2 7 7
3 6 4 6 3 5 5 4 2 5 3 6 7 4
6 7 7 7 7 7 6 5 3 6 6 5 5 3
6 6 2 4 6 6 6 3 2 7 6 7 2 3
1 3 1 1 3 1 7 1 1 7 3 2 1 4
5 5 7 6 7 7 6 6 2 7 7 6 6 6
7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
5 6 5 4 4 6 5 6 5 7 6 4 6 6
5 3 2 6 3 4 4 5 3 5 5 5 5 5
4 4 5 6 5 4 6 6 5 4 4 4 5 5
1 4 7 7 5 5 7 7 1 7 7 7 7 7
4 4 3 5 5 4 6 4 2 6 6 5 4 5
6 5 7 6 6 7 7 7 7 7 7 6 6 7
6 4 5 6 7 4 6 5 7 5 4 6 7 7
4 3 5 5 4 4 4 6 4 5 6 4 6 3
3 5 6 7 6 7 7 6 4 5 6 7 7 5
7 4 7 5 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
7 4 7 7 6 7 5 6 6 7 7 6 7 7
5 5 1 7 7 7 7 4 7 7 7 7 7 4
4 4 7 1 4 6 5 4 6 6 6 7 4 4
7 7 6 7 5 5 6 5 3 6 4 5 7 7
5 4 3 7 1 1 6 7 2 1 1 4 7 4
5 4 4 7 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4
2 5 2 3 6 3 7 2 6 6 5 6 6 2
7 7 7 7 7 7 7 5 2 7 1 7 7 7
4 4 4 7 7 7 7 4 1 7 7 7 1 1
5 7 5 4 7 6 7 5 4 5 5 5 1 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
aitem45 aitem46 aitem47 aitem48 aitem49 jumlah
3 5 7 3 2 236
7 7 5 7 2 246
6 7 7 2 4 267
7 6 5 6 2 231
5 1 7 1 1 171
7 6 6 3 5 274
7 7 7 1 7 249
4 6 5 4 6 244
5 4 4 5 5 214
4 5 4 5 5 232
7 7 7 4 4 238
5 6 3 5 5 221
7 7 6 3 6 272
4 7 4 6 4 239
6 7 6 4 1 210
6 5 7 6 3 260
7 7 7 3 7 317
6 7 5 7 5 282
7 7 6 1 1 257
4 7 5 4 2 237
4 6 7 7 3 271
4 5 4 5 7 199
4 6 4 4 6 217
5 6 2 5 5 201
7 7 7 7 1 272
7 7 4 4 4 234
3 7 4 1 7 233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN III
RUMUS PERHITUNGAN DATA SECARA TEORITIS DAN
PENGKATEGORIAN SUBYEK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
A. Rumus Perhitungan tabel 5.5:
B. Rumus perhitungan pengkategorian subyek:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN IV
TABEL PENGKATEGORISASIAN
BERDASARKAN INTERAKSI SOSIAL, ASPEK
KOMUNIKASI, ASPEK SIKAP, ASPEK
TINGKAH LAKU KELOMPOK, DAN ASPEK
NORMA SOSIAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
A. Tabel Hasil Pengkategorian Interaksi Sosial
Kategori Perhitungan
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
B. Tabel Hasil Pengkategorian Aspek Komunikasi
Kategori Perhitungan
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
C. Tabel Hasil Pengkategorian Aspek Sikap
Kategori Perhitungan
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
D. Tabel Hasil Pengkategorian Aspek Tingkah Laku Kelompok
Kategori Perhitungan
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
E. Tabel Hasil Pengkategorian Aspek Norma Sosial
Kategori Perhitungan
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN V
TABEL DESKRIPSI PENGKATEGORISASIAN
SUBYEK BERDASARKAN INTERAKSI SOSIAL,
ASPEK KOMUNIKASI, ASPEK SIKAP, ASPEK
TINGKAH LAKU KELOMPOK, DAN ASPEK
NORMA SOSIAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
A. Tabel Deskripsi Pengkategorian Subyek Berdasarkan Interaksi
Sosial
No.
responden
Jumlah Keterangan
1 236 Tinggi
2 246 Tinggi
3 267 Tinggi
4 231 Tinggi
5 171 Sedang
6 274 Tinggi
7 249 Tinggi
8 244 Tinggi
9 214 Sedang
10 232 Tinggi
11 238 Tinggi
12 221 Tinggi
13 272 Tinggi
14 239 Tinggi
15 210 Sedang
16 260 Tinggi
17 317 Tinggi
18 282 Tinggi
19 257 Tinggi
20 237 Tinggi
21 271 Tinggi
22 199 Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
B. Tabel Deskripsi Pengkategorian Subyek Aspek Komunikasi
No.
responden
Jumlah Keterangan
1 76
Sedang
2 85
Tinggi
3 99
Tinggi
4 84
Tinggi
5 83
Tinggi
6 94
Tinggi
7 72
Sedang
8 85
Tinggi
9 73
Sedang
10 79
Sedang
11 89
Tinggi
12 79
Sedang
13 90
Tinggi
14 82
Tinggi
15 73
Sedang
16 84
Tinggi
17 115
Sangat Tinggi
23 217 Sedang
24 201 Sedang
25 272 Tinggi
26 234 Tinggi
27 233 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
18 92
Tinggi
19 88
Tinggi
20 83
Tinggi
21 90
Tinggi
22 70
Sedang
23 77
Sedang
24 63
Rendah
25 92
Tinggi
26 82
Tinggi
27 87
Tinggi
C. Tabel Deskripsi Pengkategorian Subyek Aspek Sikap
No.
responden
Jumlah Keterangan
1 64
Sangat Tinggi
2 66
Sangat Tinggi
3 56
Tinggi
4 51
Tinggi
5 36
Rendah
6 66
Sangat Tinggi
7 43
Sedang
8 53
Tinggi
9 54
Tinggi
10 60
Tinggi
11 36
Rendah
12 51
Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
13 57
Tinggi
14 49
Sedang
15 47
Sedang
16 61
Tinggi
17 71
Sangat Tinggi
18 67
Sangat Tinggi
19 60
Tinggi
20 59
Tinggi
21 67
Sangat Tinggi
22 50
Sedang
23 52
Tinggi
24 52
Tinggi
25 59
Tinggi
26 54
Tinggi
27 51
Tinggi
D. Tabel Deskripsi Pengkategorian Subyek Aspek Tingkah Laku
Kelompok
No.
responden
Jumlah Keterangan
1 53
Tinggi
2 42
Sedang
3 61
Sangat Tinggi
4 45
Tinggi
5 20
Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
6 55
Tinggi
7 70
Sangat Tinggi
8 52
Tinggi
9 39
Sedang
10 48
Tinggi
11 49
Tinggi
12 41
Sedang
13 63
Sangat Tinggi
14 54
Tinggi
15 42
Sedang
16 58
Sangat Tinggi
17 65
Sangat Tinggi
18 59
Sangat Tinggi
19 55
Tinggi
20 46
Tinggi
21 58
Sangat Tinggi
22 37
Sedang
23 45
Sedang
24 38
Sedang
25 63
Sangat Tinggi
26 49
Tinggi
27 54
Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
E. Tabel Deskripsi Pengkategorian Subyek Aspek Norma Sosial
No.
responden
Jumlah Keterangan
1 43
Sedang
2 53
Tinggi
3 51
Tinggi
4 51
Tinggi
5 32
Rendah
6 59
Sangat Tinggi
7 64
Sangat Tinggi
8 54
Tinggi
9 48
Tinggi
10 45
Sedang
11 64
Sangat Tinggi
12 50
Tinggi
13 62
Sangat Tinggi
14 54
Tinggi
15 48
Tinggi
16 57
Sangat Tinggi
17 66
Sangat Tinggi
18 64
Sangat Tinggi
19 54
Tinggi
20 49
Tinggi
21 56
Sangat Tinggi
22 42
Sedang
23 43
Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
24 48
Tinggi
25 58
Sangat Tinggi
26 49
Tinggi
27 41
Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Daftar Riwayat Hidup
PERSONAL DATA
Name : Citra Kusumawardhani
Place and Date of birth : Palembang, 16th
1990
Address : Jl. Pringgodani Gg. Bambang Tetuko No. 9 RT
21/08,
Yogyakarta
Gender : Female
Marital Status : Single
Religion : Christiani
Hobbies : Sport, Singing, Travelling
Nationality : Indonesian
EDUCATION
1995-2001 Elementary High School Budi Mulia Bogor.
2001-2004 Junior High School Negeri 9 Denpasar.
2004-2007 Senior High School PSKD 7 Depok.
2007-2011 Sanata Dharma University Yogyakarta.
INFORMAL EDUCATION
2007 Studium Generale “More Time More Money”
Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
2008 Sarasehan Hari Bumi “Healing The World Is
Possible” Komunitas Cinta Bumi.
2008 Workshop Pengelolaan Sampah Mapasadha.
2008 Pelatihan Asisten Fasilitator Pelatihan
Pengembangan Kepribadian Mahasiswa Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
2010 Pelatihan Asisten Fasilitator Pelatihan
Pengembangan Kepribadian Mahasiswa Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
2010 Peserta Pelatihan English Club Pendidikan
Akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
ORGANIZATIONAL EXPERIENCES
2008 Wakil Ketua II Himpunan Mahasiswa Pendidikan
Akuntansi dan Ekonomi.
2008 Sie. Acara Olimpiade Ekonomi-Akuntansi antar
Siswa SMA se-DIY dan Jawa Tengah.
2008 Sie. Humas dan Publikasi Studium Generale
HIMAPENSI.
2008 Sie. Humas dan Publikasi Seminar Ilmiah
Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2009 Pendamping Kelompok Inisiasi Mahasiswa Baru
Keguruan.
2009-2010 Asisten Fasilitator Pelatihan Pengembangan
Kepribadian Mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI