BAB I PENDAHULUANrepositorii.urindo.ac.id/repository2/files/original/57a1... · 2019. 3. 5. ·...

75
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi yang berkembang saat ini, pertumbuhan ekonomi dan industri telah mengalami kemajuan dan peningkatan yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya produsen yang terlibat dalam pemenuhan dan keinginan pelanggan sehingga menyebabkan setiap perusahaan harus menempatkan orientasi pada pelanggan sebagai tujuan utama. Perusahaan harus dapat memberikan kepada pelanggan barang atau jasa yang mempunyai nilai lebih tinggi dan mutu yang lebih baik, harga lebih murah, fasilitas yang memadai dan pelayanan yang lebih baik dari pada pesaingnya. Dalam dunia bisnis apabila suatu perusahaan tidak dapat menyusun strategi bisnis dan strategi pemasaran dengan tepat, maka akan mengalami kekalahan dalam bersaing dimana strategi pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dapat dilakukan oleh para pengusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan untuk memperoleh keuntungan, salah satu aspek penting dalam pemasaran adalah

Transcript of BAB I PENDAHULUANrepositorii.urindo.ac.id/repository2/files/original/57a1... · 2019. 3. 5. ·...

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang Masalah

    Di era globalisasi yang berkembang saat ini, pertumbuhan

    ekonomi dan industri telah mengalami kemajuan dan peningkatan

    yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya

    produsen yang terlibat dalam pemenuhan dan keinginan pelanggan

    sehingga menyebabkan setiap perusahaan harus menempatkan

    orientasi pada pelanggan sebagai tujuan utama. Perusahaan harus

    dapat memberikan kepada pelanggan barang atau jasa yang

    mempunyai nilai lebih tinggi dan mutu yang lebih baik, harga lebih

    murah, fasilitas yang memadai dan pelayanan yang lebih baik dari

    pada pesaingnya.

    Dalam dunia bisnis apabila suatu perusahaan tidak dapat

    menyusun strategi bisnis dan strategi pemasaran dengan tepat,

    maka akan mengalami kekalahan dalam bersaing dimana strategi

    pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dapat

    dilakukan oleh para pengusaha untuk mempertahankan

    kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan untuk memperoleh

    keuntungan, salah satu aspek penting dalam pemasaran adalah

  • 2

    mendorong calon pelanggan untuk menginap. Intinya perusahaan

    harus dapat menciptakan customer value yang lebih tinggi

    dibandingkan dengan pesaing, hal itu dilakukan dalam upaya

    memberikan kepuasan kepada pelanggan.

    Berkembangnya hotel-hotel berbintang saat ini diikuti juga

    munculnya tempat-tempat penginapan modern, pelayanan yang baik

    terhadap pelanggan dan memuaskan merupakan misi utama bagi

    sebuah hotel dimana kepuasan pelanggan menjadi sorotan utama

    bagi banyak perusahaan-perusahaan dalam memutuskan strategi

    untuk memenangkan persaingan. Promosi kualitas jasa yang

    ditawarkan dengan harga murah didukung dengan fasilitas juga

    menjadi modal utama untuk menarik kepuasan pelanggan dalam

    menginap. Berikut adalah data hotel bintang I di Jakarta :

    Tabel 1.1

    Daftar Hotel Bintang I di jakarta

    No Nama Hotel Alamat

    1 Teduh Hostel kota tua Jln. Pintu Besar Selatan No. 82M, Mangga Dua

    2 The Teti Residence Jln. Mangga Besar 13 No. 1, Mangga Dua

    3 Hotel Senen Indah Jln. Bungur Besar No.157, Senen

    4 Tator Hotel Jln. Jaksa No.37, Thamrin

    5 Aurora Hotel Jln. Bandengan utara No. 69, Pluit

    6 Hotel Prapancha Jln. Prapanca Raya No.30-31, Kemang

    7 Nalendra Jln. Kebon Nanas No. 70, Cipinang

    Sumber: survey peneliti, 2018

  • 3

    Berdasarkan tabel 1.1 diatas, semakin banyak bermunculan

    hotel bintang I di kawasan Jakarta. Dengan kondisi persaingan yang

    sangat kompetitif ini dimana masing-masing dari perusahaan jasa

    terutama hotel berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan

    agar bias bertahan dengan persaingan yang ketat. Oleh karena itu,

    banyak perusahaan jasa yang mempertahankan bisnisnya melalui

    kepuasan pelanggan.

    Dalam menginap pelanggan juga mempertimbangkan dan

    memilih lokasi yang akan dikunjungi. Lokasi yang strategis apalagi

    lebih dekat dengan area wisata yang akan dikunjungi lebih

    menguntungkan karena selain pemandangan indah, jika akan ke

    area wisata lebih dekat yang secara tidak langsung akan

    mempengaruhi minat pelanggan. Berdasarkan penelitian yang

    sudah-sudah mengenai harga diambil kesimpulan bahwa dengan

    harga yang relative kecil atau dibawah harga standar yang

    ditawarkan kepada pelanggan, ternyata banyak perusahan yang

    mengalami keuntungan dari segi penjualan. Tetapi, semua itu

    didasarkan pada kualitas pelayanannya.

    Pelayanan disini adalah segala macam bentuk pelayanan yang

    diberikan oleh pihak hotel selama tamu atau pelanggan tersebut

    berada dihotel, meliputi pelayanan yang diberikan oleh Realibilitas,

    responsiveness, asurance, empathy, tangible dan lain-lain.

    Alasannya mengapa penulis memilih harga dan pelayanan sebagai

  • 4

    variabel bebas adalah karena penulis ingin melihat seberapa jauh

    harga dapat berpengaruh terhadap keputusan pelanggan untuk

    menginap di hotel, baik sebelum menginap maupun setelah

    menginap. Juga seberapa jauh kualitas pelayanan yang diberikan

    oleh pihak hotel akan berpengaruh terhadap keputusan pelanggan

    dalam menginap di hotel.

    Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka penulis

    tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Harga dan

    Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan pada Hotel

    Nalendra Jakarta”.

    1.2. Perumusan Masalah

    Dengan latar belakang penelitian tersebut diatas, maka penulis

    menemukan beberapa rumusan masalah diantaranya :

    1. Apakah harga berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan pada

    Hotel Nalendra Jakarta?

    2. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan

    pelanggan pada Hotel Nalendra Jakarta ?

    3. Apakah harga dan kualitas pelayanan berpengaruh terhadap

    kepuasaan pelanggan pada Hotel Nalendra Jakarta?

  • 5

    1.3. Tujuan Penelitian

    Dengan rumusan masalah tersebut diatas, maka penulis

    menemukan beberapa tujuan diadakannya penelitian ini adalah

    sebagai berikut :

    1. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh harga terhadap

    kepuasan pelanggan pada Hotel Nalendra Jakarta

    2. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh kualitas pelayanan

    terhadap kepuasan pelanggan pada Hotel Nalendra Jakarta

    3. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh harga dan kualitas

    pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pada Hotel Nalendra

    Jakarta.

    1.4. Manfaat Penelitian

    Dengan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan penelitian

    tersebut diatas, maka penulis menemukan beberapa manfaat yang

    diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Bagi peneliti

    Diharapkan mampu untuk menerapkan dan menggunakan ilmu

    yang telah didapatkan selama menjadi mahasiswa di Universitas

    Respati Indonesia Jakarta dan sebagai salah satu persyaratan

    untuk penyusunan tugas akhir guna meraih gelar sarjana jenjang

    pendidikan strata satu program studi manajemen pada fakultas

    ekonomi

  • 6

    2. Bagi Perusahaan

    Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dan tata

    cara dalam penetapan harga, meningkatkan pelayanan guna

    memenuhi kepuasan pelanggan sama seperti pada Hotel

    Nalendra Jakarta

    3. Bagi Peneliti Lain

    Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

    referensi untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan

    penetapan harga, meningkatkan kualitas pelayanan dan

    pemenuhan kepuasan pelanggan sama seperti penelitian pada

    Hotel Nalendra Jakarta.

    1.5. Sistematika Penulisan

    Ada pun sistematika penulisan dari penelitian skripsi ini adalah :

    BAB I : PENDAHULUAN

    Berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan

    penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, asumsi-

    asumsi, dan sistematika penulisan

  • 7

    BAB II : LANDASAN TEORI

    Berisi uraian tentang berbagai teori dan pengertian,

    hubungan antar variabel, kerangka konseptual, dan

    pengembangan hipotesis

    BAB III : METODE PENELITIAN

    Berisi rancangan penelitian, variable dan pengukuran, uji

    instrument, prosedur pengumpulan data dan metode

    analisis data

    BAB IV : HASIL ANALISIS DATA

    Berisi deskripsi data, hasil uji hipotesis dan pembahasan

    BAB V : KESIMPULAN, IMPLIKASI MANAJERIAL, KETERBATASAN

    PENELITIAN DAN SARAN

    Berisi kesimpulan, implikasi manajerial, keterbatasan

    penelitian dan saran.

  • 8

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1. Tinjauan Pustaka

    2.1.1. Harga

    1. Pengertian Harga

    Pengertian harga menurut Kamus Besar Bahasa

    Indonesia adalah jumlah uang atau alat tukar lain yang senilai,

    yang harus dibayarkan untuk produk atau jasa, pada waktu

    tertentu dan di pasar tertentu. Dari sudut pandang pemasaran,

    harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya yang

    ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau

    penggunaan suatu barang atau jasa. Pengertian ini sejalan

    dengan konsep pertukaran dalam pemasaran.

    Apabila harga suatu produk dipasaran adalah cukup

    tinggi, hal ini menandakan bahwa kualitas produk tersebut

    adalah cukup baik dan merek produk di benak pelanggan

    adalah cukup bagus dan meyakinkan. Sebaliknya apabila

    harga suatu produk di pasaran adalah rendah, maka ini

    menandakan bahwa kualitas produk tersebut adalah kurang

    baik dan merek produk tersebut kurang bagus dan kurang

    meyakinkan di benak pelanggan.

  • 9

    Kotler dan Keller (2012, p.410), menyatakan harga

    harus mencerminkan nilai pelanggan bersedia membayar

    harga dibandingkan harus mencerminkan hanya biaya

    pembuatan produk atau memberikan layanan. Artinya harga

    merupakan sejumlah uang yang dibutuhkan atau ditukarkan

    ke pelanggan untuk mendapatkan atau memiliki suatu barang

    yang memiliki manfaat serta penggunaannya.

    Lebih lanjut pengertian harga adalah sebagai salah

    satu elemen bauran pemasaran yang membutuhkan

    pertimbangan cermat (Tjiptono, dkk. 2008, p.465) dalam

    kutipan (Atmaja, 2011, p.145) mengungkapkan hal ini

    dikarenakan adanya sejumlah dimensi strategik harga dalam

    hal :

    a. Harga merupakan pernyataan nilai dari suatu produk a

    statement of value. Nilai adalah rasio atau perbandingan

    antara persepsi terhadap manfaat dengan biaya-biaya

    yang dikeluarkan untuk mendapatkan produk

    b. Harga merupakan aspek yang tampak jelas bagi para

    pembeli. Bagi pelanggan yang tidak terlalu paham hal-hal

    teknis pada pembelian produk, kerap kali harga menjadi

    satu-satunya faktor yang mereka dapat mengerti. Tidak

    jarang pula harga dijadikan semacam indikator kualitas

  • 10

    c. Harga adalah determinan utama permintaan.

    Berdasarkan hukum permintaan the law of demand,

    besar kecilnya harga mempengaruhi kuantitas produk

    yang dibeli pelanggan. Semakin mahal harga, semakin

    sedikit jumlah permintaan atas produk bersangkutan dan

    sebaliknya. Meskipun demikian, semua itu tidak selalu

    berlaku pada semua situasi. Harga berkaitan langsung

    dengan pendapatan dan laba. Harga adalah satu-satunya

    unsur bauran pemasaran yang mendapatkan pemasukan

    bagi perusahaan yang pada gilirannya berpengaruh pada

    besar kecilnya laba dan pangsa pasar yang diperoleh.

    Unsur bauran pemasaran lainnya seperti distribusi dan

    promosi malah mengeluarkan dana dalam jumlah yang

    tidak sedikit

    d. Harga bersifat fleksibel, artinya dapat disesuaikan

    dengan cepat. Dari empat unsur bauran pemasaran

    tradisional, harga adalah elemen yang paling mudah

    diubah dan diadaptasikan dengan dinamika pasar. Dari

    pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa harga

    merupakan suatu nilai yang dicapai oleh penjual dan

    pembeli mengenai suatu barang. Hal ini terutama

    bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami

    kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya

  • 11

    secara obyektif Persepsi yang sering berlaku adalah

    bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas yang

    tinggi.

    2. Tujuan Penetapan Harga

    Ada beberapa faktor yang berpengaruh dalam

    penetapan harga :

    a. Starting Point

    Situasi pasar, permintaan dan persaingan merupakan

    titik mulai (starting point) dalam penetapan harga

    b. Faktor Pembatas

    Banyak yang membatasi keleluasan dalam menetapkan

    harga. Selain biaya, faktor-faktor lainnya adalah strategi

    bauran pemasaran, harapan perantara dan faktor-faktor

    lingkungan makro (sosial, ekonomi, budaya dan politik)

    dapat mempengaruhi penetapan harga sebagai faktor

    pembatas.

    c. Aspek Managerial Organisasi

    Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan

    harga hanya menyangkut aspek manajerial saja.

    Perusahaan perlu menjelaskan siapa yang berwenang

    menetapkan harga di dalam perusahaan. Setelah

    mengetahui arah dan tujuan penetapan harga yang

    sudah ditentukan maka perhatian manajemen

  • 12

    pemasaran dapat dialihkan kepada prosedur penentuan

    harga barang atau jasa, yang ditawarkan.

    3. Indikator Harga

    Menurut Kotler dan Amstrong (2012, p.314)

    menjelaskan ada empat ukuran yang mencirikan harga,

    adalah keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan

    kualitas, kesesuaian harga dengan manfaat dan harga

    sesuai kemampuan atau daya beli. Di bawah ini penjelasan

    empat ukuran harga, yaitu :

    a. Keterjangkauan harga

    Konsumen bisa menjangkau harga yang telah

    ditetapkan oleh perusahaan. Produk biasanya ada

    beberapa jenis dalam satu merek dan harganya juga

    berbeda dari termurah sampai termahal. Dengan harga

    yang ditetapkan para konsumen banyak yang membeli

    produk.

    b. Harga sesuai kemampuan atau daya saing harga.

    Konsumen sering membandingkan harga suatu produk

    dengan produk lainnya. Dalam hal ini mahal murahnya

    harga suatu produk sangat dipertimbangkan oleh

    konsumen pada saat akan membeli produk tersebut.

  • 13

    c. Kesesuaian harga dengan kualitas produk

    Harga sering dijadikan sebagai indikator kualitas bagi

    konsumen orang sering memilih harga yang lebih tinggi

    diantara dua barang karena mereka melihat adanya

    perbedaan kualitas. Apabila harga lebih tinggi orang

    cenderung beranggapan bahwa kualitasnya juga lebih

    baik.

    d. Kesesuaian harga dengan manfaat

    Konsumen memutuskan membeli suatu produk jika

    manfaat yang dirasakan lebih besar atau sama dengan

    yang telah dikeluarkan untuk mendapatkannya. Jika

    konsumen merasakan manfaat produk lebih kecil dari

    uang yang dikeluarkan maka konsumen akan

    beranggapan bahwa produk tersebut mahal dan

    konsumen akan berpikir dua kali untuk melakukan

    pembelian ulang.

    2.1.2. Kualitas Pelayanan

    1. Pengertian Kualitas Pelayanan

    Menurut Goetsch dan Davis (1994) yang dikutip oleh Tjiptono

    (2012, p.152), kualitas Pelayanan dapat diartikan sebagai “kondisi

    dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, sumber daya

    manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi

  • 14

    harapan”. Berdasarkan definisi ini, kualitas adalah hubungan antara

    produk dan pelayanan atau jasa yang diberikan kepada konsumen

    dapat memenuhi harapan dan kepuasan konsep. Menurut Mauludin

    (2013, p.67) mengemukakan bahwa kualitas pelayanan adalah

    seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan

    pelanggan atas langganan yang mereka terima atau peroleh.

    Berdasarkan pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

    pelayanan adalah suatu kegiatan ekonomi yang outputnya bukan

    produk konsumsi, bersamaan dengan waktu produksi dan

    memberikan nilai tambah (seperti kenikmatan, hiburan dan santai)

    bersifat tidak berwujud dan apabila jasa yang diterima oleh

    pelanggan sesuai dengan yang diharapkan maka kualitas

    pelayanan dipersepsikan baik atau ideal dan sebaliknya jika

    pelayanan yang diterima lebih rendah dari pada yang diharapkan

    pelanggan, maka kualitas pelayanan akan dipersepsikan jelek atau

    kurang ideal, sehingga kebutuhan dan keinginan pelanggan merasa

    belum terpenuhi.

    2. Persepsi Terhadap Kualitas Pelayanan

    Kualitas harus dimulai dari apa yang pelanggan butuhkan dan

    berakhir pada persepsi pelanggan. Citra kualitas tidak berdasarkan

    sudut pandang penyedia jasa melainkan berdasarkan sudut

    pandang atau persepsi pelanggan. Pelangganlah yang

    mengkonsumsi dan menikmati produk jasa sehingga mereka juga

  • 15

    yang menentukan kualitas jasa. Persepsi pelanggan terhadap

    kualitas jasa merupakan penilaian menyeluruh atas keunggulan

    suatu jasa. Namun karena kinerja jasa sering kali tidak konsisten

    maka pelanggan menggunakan isyarat intrinsk dan ekstrinsik jasa

    sebagai acuan.

    Isyarat intrinsik berkaitan dengan output dan penyampaian jasa itu

    sendiri untuk menilai isyarat intrinsik diperlukan banyak waktu dan

    usaha. Sedangkan isyarat ekstrinsik adalah unsur-unsur yang

    merupakan pelengkap bagi suatu jasa dalam menilai syarat ini tidak

    memerlukan banyak waktu karena merupakan experience quality,

    isyarat ekstrinsik digunakan apabila indikator kualitas jasa tidak

    memiliki informasi isyarat intrinsik yang memadai.

    3. Indikator Kualistas Pelayanan

    Untuk mengetahui kualitas pelayanan yang dirasakan secara

    nyata oleh konsumen menurut Zeithhaml, parasuraman & Berry

    (dalam hardiansyah 2011, p.46) indikator kualitas pelayanan yaitu :

    a. Tangible (Beruwujud)

    Kualitas pelayanan berupa sarana fisik perkantoran,

    komputerisasi administrasi, ruang tunggu dan tempat

    informasi, dimensinya adalah :

    Penampilan petugas/aparatur dalam melayani

    pelanggan.

    Kenyamanan tempat dalam melakukan pelayanan

  • 16

    Kemudahan dalam proses pelayanan

    Kedisiplinan petugas/aparatur dalam melakukan

    pelayanan

    Kemudahan akses pelanggan dalam permohonan

    pelayanan

    Penggunaan alat bantu dalam pelayanan

    b. Realibility (Kehandalan)

    Kemampuan dan keandalan untuk menyediakan

    pelayanan yang terpercaya, Dimensinya adalah :

    Kecermatan petugas dalam melayani

    Memiliki standar pelayanan yang jelas

    Kemampuan petugas/aparatur dalam menggunakan

    alat bantu dalam proses pelayanan.

    c. Responsivess (Ketanggapan)

    Kesanggupan untuk membantu dan menyediakan

    pelayanan secara cepat dan tepat, serta tanggap terhadap

    keinginan konsumen, Dimensinya adalah :

    Merespon setiap pelanggan atau pemohon yang

    ingin mendapatkan pelayanan

    Petugas/aparatur melakukan pelayanan dengan

    cepat

    Petugas/aparatur melakukan pelayanan dengan

    tepat

  • 17

    Petugas/aparatur melakukan pelayanan dengan

    cermat

    Petugas/aparatur melakukan pelayanan dengan

    waktu yang tepat

    Semua keluhan pelanggan direspon dengan oleh

    petugas

    d. Assurance (Jaminan)

    Kemampuan dan keramahan serta sopan santun pegawai

    dalam meyakinkan kepercayaan konsumen, Dimensinya

    adalah :

    Petugas memberikan jaminan tepat waktu dalam

    pelayanan

    Petugas memberikan jaminan biaya dalam

    pelayanan

    Petugas memberikan jaminan legalitas dalam

    pelayanan

    Petugas meberikan jaminan kepastian biaya dalam

    pelayanan

    e. Emphaty (Empati)

    Sikap tegas tetapi penuh perhatian dari pegawai terhadap

    konsumen, Dimensinya adalah :

    Mendahulukan kepentingan pelanggan atau

    pemohon

  • 18

    Petugas melayani dengan sikap ramah

    Petugas melayani dengan sikap sopan santun

    Petugas melayani dengan tidak diskriminatif

    (membeda-bedakan).

    2.1.3. Kepuasan Pelanggan

    1. Pengertian Kepuasan Pelanggan

    Menurut Fandy Tjiptono (2014, p.353) kepuasan berasal dari

    bahasa Latin “Satis” yang berarti cukup baik, memadai dan “Facio”

    yang berarti melakukan atau membuat. Secara sederhana

    kepuasan bisa diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau

    membuat sesuatu memadai. Kepuasan pelanggan merupakan

    perasaan senang atau kecewa yang muncul setelah

    membandingkan kinerja atau hasil produk yang dipikirkan terhadap

    kinerja atau hasil yang diharapkan Kotler (2014, p.150). Kepuasan

    pelanggan menurut Tse & Wilton dalam Tjiptono (2014, p.125)

    adalah kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan sebagai respon

    pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian (disconfirmation)

    yang dipersepsikan antara harapan awal sebelum pembelian (atau

    kinerja norma lainnya) dan kinerja aktual produk yang

    dipersepsikan setelah pemakaian atau konsumsi produk

    bersangkutan.

  • 19

    2. Metode Dalam Mengukur Kepuasan Pelanggan

    Menurut Kotler & Keller (2012, p.5) yang dikutip oleh Fandy

    ada beberapa metode yang digunakan dalam mengukur kepuasan

    pelanggannya antara lain :

    a. Sistem keluhan dan saran

    Setiap organisasi jasa yang berorientasi pada

    pelanggan wajib untuk memberikan kesempatan bagi seluas-

    luasnya bagi para pelanggan untuk menyampaikan saran,

    kritik, pendapat dan keluhan mereka. Informasi yang

    didapatkan dari metode ini dapat menjadi masukan yang

    berharga bagi perusahaan sehingga memungkinkan untuk

    bereaksi dengan tanggap dan cepat dalam mengatasi

    masalah yang timbul. Akan tetapi metode ini pasif, sehingga

    sulit untuk mendapatkan gambaran secara lengkap mengenai

    kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan. Tidak semua

    pelanggan yang tidak puas mau menyampaikan keluhannya.

    Sangat mungkin bagi mereka untuk langsung tidak mau

    membeli produk atau jasa dari perusahaan tersebut lagi.

    b. Ghost / Mystery Shopping

    Salah satu metode untuk memperoleh gambaran

    mengenai kepuasan pelanggan adalah dengan

    mempekerjakan beberapa orang ghost shoppers untuk

    berperan atau berpura-pura sebagai pelanggan potensial

  • 20

    terhadap pembeli produk perusahaan dan produk

    perusahaan pesaing. Kemudian mereka diminta untuk

    melaporkan temuan penting mengenai kekuatan dan

    kelemahan dari produk/jasa perusahaan maupun produk/jasa

    perusahaan para pesaing. Selain itu, para ghost shoppers

    juga dapat langsung melakukan observasi cara perusahaan

    dan pesaingnya, penanganan terhadap keluhan yang ada

    baik oleh perusahaan yang bersangkutan maupun oleh

    pesaingnya melayani permintaan spesifik pelanggan,

    menjawab pertanyaan pelanggan, dan menangani setiap

    masalah dan keluhan pelanggan.

    c. Lost Customer Analysis

    Perusahaan akan menghubungi para pelanggan yang

    telah berhenti membeli produk atau telah pindah pemasok,

    agar dapat memahami mengapa pelanggan tersebut

    berpindah ke tempat lain dan dapat mengambil

    kebijakan/penyempurnaan selanjutnya. Kesulitan dari metode

    ini adalah pada mengidentifikasi dan mengkontak mantan

    pelanggan yang bersedia memberikan masukan dan evaluasi

    terhadap kinerja perusahaan.

    d. Survei Kepuasan Pelanggan

    Sebagian besar riset kepuasan pelanggan dilakukan

    dengan menggunakan metode survei baik melalui pos,

  • 21

    telepon, email, website, maupun wawancara langsung (Mc

    Neal & Lamb dalam Peterson & Wilson). Melalui survey

    perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik

    secara langsung dari pelanggan dan juga memberikan kesan

    positif terhadap para pelanggannya bahwa perusahaan

    menaruh perhatian terhadap mereka.

    3. Indikator Kepuasan Pelanggan

    Hawkins dan Lonney dikutip dalam Tjiptono (2014,

    p.101) indikator pembentuk kepuasan konsumen terdiri dari :

    a. Kesesuaian Harapan

    Merupakan tingkat kesesuaian antara kinerja jasa yang

    diharapkan oleh pelanggan dengan yang dirasakan oleh

    pelanggan, Meliputi :

    Produk yang diperoleh sesuai atau melebihi dengan

    yang diharapkan

    Pelayanan oleh karyawan yang diperoleh sesuai

    atau melebihi dengan yang diharapkan

    Fasilitas penunjang yang didapat sesuai atau

    melebihi dengan yang diharapkan.

    b. Minat Berkunjung Kembali

    Merupakan kesediaan pelanggan untuk berkunjung

    kembali atau melakukan pemakaian ulang terhadap jasa

    terkait, Meliputi :

  • 22

    Berminat untuk berkunjung kembali karena

    pelayanan yang diberikan oleh karyawan

    memuaskan

    Berminat untuk berkunjung kembali karena nilai dan

    manfaat yang diperoleh setelah mengkonsumsi

    produk

    Berminat untuk berkunjung kembali karena fasilitas

    penunjang yang disediakan memadai.

    c. Kesediaan Merekomendasi

    Merupakan kesediaan pelanggan untuk

    merekomendasikan jasa yang telah dirasakan kepada

    teman atau keluarga, meliputi :

    Menyarankan teman atau kerabat untuk membeli

    produk yang ditawarkan karena pelayanan yang

    memuaskan

    Menyarankan teman atau kerabat untuk membeli

    produk yang ditawarkan karena fasilitas penunjang

    yang disediakan memadai

    Menyarankan teman atau kerabat untuk membeli

    produk yang ditawarkan karena nilai atau manfaat

    yang didapat setelah mengkonsumsi sebuah produk

    jasa.

  • 23

    2.1.4. Penelitian terdahulu yang relevan

    Rayi Endah 2008, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

    seberapa besar pengaruh kualitas layanan (X1), kualitas produk

    (X2) dan harga (X3) terhadap kepuasan pelanggan (Y) restoran

    Warung Taman Singosari Semarang. Dalam penelitian ini, sampel

    yang diambil adalah 100 orang, dengan teknik pengambilan sampel

    menggunakan metode conviniencel sampling. Dari data yang telah

    memenuhi uji validitas, uji reabilitas dan uji asumsi klasik diolah

    sehingga mengahsilkan persamaan regresi sebagai berikut : Y =

    0,342 X1 + 0,271 X2 + 0,213 X3. Pengujian hipotesis

    menggunakan uji t menunjukkan bahwa dua variabel independen

    yang diteliti yaitu kualitas layanan dan kualitas produk terbukti

    secara signifikan mempengaruhi variabel dependen.Sedangkan

    variabel harga tidak berpengaruh secara signifikan.Kemudian

    melalui uji F dapat diketahui variabel kualitas layanan, kualitas

    produk dan harga berpengaruh secara signifikan bersama-sama

    terhadap kepuasan pelanggan. Angka adjusted R square sebesar

    0,420 menunjukkan bahwa 42% variasi kepuasan pelanggan bisa

    dijelaskan oleh ketiga variabel independen yang digunakan dalam

    persaman regresi.

    Anggiat P. Tambunan 2016, penelitian ini bertujuan untuk

    meneliti Pengaruh harga dan kualitas pelayanan terhadap

    kepuasan pelnggan Pada PDAM Tirta Nchio Sidikalang. Data

  • 24

    dikumpulkan menggunakan kuisioner kemudian dianalisis dengan

    metode menggunakan program SPSS versi 21. Hasil yang

    diperoleh menunjukkan bahwa harga dan kualitas pelayanan

    mempengaruhi kepuasan pelanggan dalam menggunakan jasa air

    minum Pada PDAM Tirta Nchio Sidikalang. Diperoleh bahwa nilai

    thitung untuk variabel bebas lebih besar dari ttabel.

    a. Ha diterima artinya variabel harga dan kualitas pelayanan

    berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan dalam

    menggunakan jasa air minum Pada PDAM Tirta Nchio

    Sidikalang, Pada R square dengan nilai 0,862 (86,2%)

    b. Harga dan kualitas pelayanan mempengaruhi kepuasan

    pelanggan dalam menggunakan jasa di PDAM Tirta Nchio

    Sidikalang, sisanya 13,8% dijelaskan oleh faktor lain seperti

    proses belajar konsumen dan pengetahuan konsumen

    c. Variabel terikat yaitu kepuasan pelanggan (Y) dapat

    dijelaskan oleh harga (X1) dan kualitas pelayanan (X2).

  • 25

    2.2. Kerangka Konseptual

    Gambar 2.1

    kerangka konseptual

    Harga (X1)

    1. Keterjangkauan harga.

    2. Harga sesuai kemampuan

    atau daya saing harga

    3. Kesesuaian harga dengan

    kualitas produk.

    4. Kesesuaian harga dengan

    manfaat

    Kotler dan Amstrong (2012, p.314)

    Kepuasan Pelanggan

    (Y)

    1. Kesesuaian Harapan

    2. Minat Berkunjung

    Kembali

    3. Kesediaan

    Merekomendasikan

    (Hawkins dan Lonney

    dikutip dalam Tjiptono

    (2014, p.101)

    Kualitas Pelayanan (X2)

    1. Tangible (Beruwujud)

    2. Realibility (Kehandalan)

    3. Responsivess

    (Ketanggapan)

    4. Assurance (Jaminan)

    5. Emphaty (Empati)

    (Zeithhaml, parasuraman

    & Berry dalam

    hardiansyah 2011, p.46)

  • 26

    2.3. Hipotesis

    Berdasarkan uraian tersebut diatas maka diperoleh hipotesis

    adalah sebagai berikut:

    H1 : Diduga harga berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan

    pada Hotel Nalendra Jakarta

    H2 : Diduga kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan

    pelanggan pada Hotel Nalendra Jakarta

    H3 : Diduga harga dan kualitas pelayanan berpengaruh terhadap

    kepuasan pelanggan pada Hotel Nalendra Jakarta.

  • 27

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1. Rancangan Penelitian

    3.1.1. Pendekatan Penelitian

    Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah pendekatan kuantitatif (Quantitatif Research) yaitu

    suatu metode penelitian yang bersifat induktif, objektif dan

    ilmiah di mana data yang di peroleh berupa angka-angka

    (score, nilai) atau pernyataan-pernyataan yang di nilai dan

    dianalisis dengan analisis statistik. Biasanya di gunakan

    untuk membuktikan dan menolak suatu teori, Karena

    penelitian ini biasanya bertolak dari suatu teori yang

    kemudian di teliti, di hasilkan data, kemudian di bahas dan

    diambil kesimpulan.

    3.1.2. Tempat dan Waktu Penelitian

    1. Tempat Penelitian

    Tempat penelitian ini dilakukan di Hotel Nalendra

    Jakarta yang berlokasi di jalan kebon Nanas no.70 Cipinang

    jakarta timur.

  • 28

    2. Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilakukan pada Hotel Nalendra Jakarta,

    yang dimulai pada bulan Maret 2018 dengan pengumpulan

    data skripsi pada bulan agustus 2018.

    Tabel 3.1

    Jadwal waktu pelaksanaan skripsi tahun 2018

    No

    Uraian

    Kegiatan

    Bulan Ket.

    Maret April Mei Juni Juli Agustus

    Minggu ke 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

    1 Penyusunan

    Proposal

    2 Bimbingan

    Proposal

    3 Sidang Proposal

    4 Penyebaran

    Kuesioner

    5 Pengolahan Data

    6 Penyusunan

    Skripsi

    7 Bimbingan Skripsi

    8 Sidang Skripsi

    Sumber: Diolah oleh peneliti 2018

  • 29

    3.1.3. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri

    dari obyek/subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik

    tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

    kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi merujuk pada

    keseluruhan orang, kejadian atau apa yang menjadi perhatian

    peneliti untuk diinvestigasi. Menurut Wiratna (2014, p.65)

    Populasi dari penelitian ini adalah sebagian (52 orang)

    pelanggan yang berkunjung pada Hotel Nalendra Jakarta.

    2. Sampel

    Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik

    yang dimiliki oleh populasi tersebut ataupun bagian kecil dari

    anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu

    sehingga dapat mewakili populasinya. Menurut Wiratna (2014,

    p.65) sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang

    dimiliki oleh populasi yang digunakan untuk penelitian. Dalam

    penelitian ini jumlah populasi kurang dari 100 maka semua

    populasi dijadikan sampel dengan menggunakan rumus Quota

    sampling. Metode ini adalah bentuk lain dari purposive

    sampling dengan distribusi populasi dapat diketahui.

  • 30

    3.2. Variabel dan Pengukuran

    3.2.1. Variabel penelitian

    Variabel adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja

    yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari sehingga

    diperoleh informasi tentang hal tersebut, dan kemudian ditarik

    kesimpulannya, Wiratna (2014, p.86).

    3.2.2. Variabel Bebas (independent variable)

    Variabel bebas adalah variabel yang dapat

    mempengaruhi atau menjadi penyebab perubahan atau

    timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas memiliki

    fungsi utama sebagai acuan untuk mengetahui pengaruhnya

    terhadap variabel lain. Variabel bebas adalah variabel yang

    mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau

    timbulnya variabel dependen (terikat), menurut Sugiyono

    (2009, p.39). Dalam penelitian ini harga adalah (X1) dan

    kualitas pelayanan adalah (X2).

    1. Definisi konseptual variabel Harga

    Menurut Kotler dan Keller (2012, p.410), menyatakan

    harga harus mencerminkan nilai konsumen bersedia

    membayar harga dibandingkan harus mencerminkan hanya

    biaya pembuatan produk atau memberikan layanan. Artinya

    harga merupakan sejumlah uang yang dibutuhkan atau

  • 31

    ditukarkan ke konsumen untuk mendapatkan atau memiliki

    suatu barang yang memiliki manfaat serta penggunaannya.

    2. Definisi Operasional variabel Harga

    Variabel harga diukur dengan menggunakan dimensi

    ,keterjangkauan harga, harga sesuai kemampuan atau daya

    saing harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk dan

    kesesuaian harga dengan manfaat yang terdiri dari beberapa

    pernyataan yang berbentuk skala likert. Untuk mengukur

    indikator harga digunakan digunakan indikator dalam kisi-kisi

    instrument penelitian sebagai berikut :

    Tabel 3.2 Indikator variabel harga

    VARIABEL DIMENSI INDIKATOR BUTIR JUMLAH

    HARGA Keterjangkauan Harga

    - Konsumen bisa menjangkau harga

    - Produk ada beberapa jenis dalam satu merek

    - Harga berbeda dari termurah sampai termahal

    1 – 3 3

    Harga sesuai

    kemampuan

    atau daya saing

    harga

    - Konsumen sering membandingkan harga suatu produk dengan produk lainnya

    - Harga suatu produk sangat dipertimbangkan oleh konsumen

    4 – 5 2

    Kesesuaian harga dengan kualitas produk

    - Adanya perbedaan kualitas

    - Harga lebih tinggi orang cenderung beranggapan bahwa kualitasnya juga lebih baik

    6 – 7 2

  • 32

    Kesesuaian harga dengan manfaat

    - Konsumen membeli suatu produk

    - konsumen merasakan manfaat produk

    - konsumen akan berpikir dua kali untuk melakukan pembelian ulang.

    8 – 10 3

    Sumber : Kotler dan Amstrong (2012, p.314)

    3. Definisi konseptual variabel Kualitas Pelayanan

    Kepuasan pelanggan merupakan perasaan senang atau

    kecewa yang muncul setelah membandingkan kinerja atau hasil

    produk yang dipikirkan terhadap kinerja atau hasil yang

    diharapkan Kotler (2014, p.150).

    4. Definisi operasional variabel Kualitas Pelayanan

    Variabel kualitas pelayanan diukur dengan indikator

    performa (performance) durability (ketahanan), serviceability,

    Aesthetics (estetik), perceived quality, conformance reliability

    (keandalan) yang terdiri dari beberapa pertanyaan yang

    berbentuk skala likert. Untuk mengukur indikator kualitas

    pelayanan digunakan indikator dalam kisi-kisi instrument

    penelitian sebagai berikut :

  • 33

    Tabel 3.3 Indikator variabel kualitas pelayanan

    Variabel DIMENSI INDIKATOR BUTIR JUMLAH

    Kualitas

    Pelayanan

    Tangible

    ( Berwujud)

    Penampilan Petugas/aparatur rapih

    Kenyamanan tempat

    1 – 2 2

    Reliability

    ( Kehandalan)

    Memiliki standar pelayanan yang jelas

    Kecermatan petugas saat melayani

    3 – 4 2

    Responsivess

    (Ketanggapan)

    Merespon setiap pelanggan atau pemohon yang ingin mendapatkan pelayanan

    Petugas/aparatur melakukan pelayanan dengan cepat, tepat dan cermat

    5 – 6 2

    Assurance

    (Jaminan)

    Petugas memberikan jaminan tepat waktu dalam pelayanan

    Petugas memberikan jaminan legalitas, kepastian biaya dalam pelayanan

    7 – 8 2

    Emphaty

    (Empati)

    Mendahulukan kepentingan pelanggan atau pemohon

    Petugas melayani dengan sikap ramah, sopan santun dan tidak diskriminatif (membeda-bedakan)

    9 – 10 2

    Sumber : Zeithhaml, parasuraman & Berry dalam hardiansyah 2011, p.46.

  • 34

    3.2.3. Variabel Terikat (Dependent variable)

    Variabel dependen ini adalah kebalikannya dari variabel

    independen. Jika variabel indipenden adalah variabel yang

    mempengaruhi, Maka variabel dependen merupakan variabel

    yang dipengaruhi. Variabel dependen sering juga disebut

    sebagai variabel hasil, akibat atau juga variabel tanggapan

    dan juga variabel jawaban. Variabel dependen dalam bahasa

    Indonesia sering disebut variabel terikat, variabel terikat

    merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

    akibat, karena adanya variabel bebas, menurut Sugiyono

    (2013, p.39). Dalam penelitian skripsi ini variabel yang

    berkaitan dengan masalah penelitian adalah kepuasan

    pelanggan (Y) atau sebagai variabel dependen.

    1. Definisi konseptual kepuasan pelanggan

    Kepuasan pelanggan menurut Tse & Wilton dalam

    Tjiptono (2014, p.125) adalah kepuasan atau ketidakpuasan

    pelanggan sebagai respon pelanggan terhadap evaluasi

    ketidaksesuaian (disconfirmation) yang dipersepsikan antara

    harapan awal sebelum pembelian (kinerja norma lainnya) dan

    kinerja aktual produk yang dipersepsikan setelah pemakaian

    atau konsumsi produk bersangkutan.

  • 35

    2. Definisi operasional kepuasan Pelanggan

    Variabel kepuasan pelanggan diukur dengan indikator,

    kesesuaian harapan, minat berkunjung kembali, kesediaan

    merekomendasikan yang terdiri dari beberapa pertanyaan

    yang berbentuk skala likert. Untuk mengukur indikator

    kepuasan pelanggan digunakan indikator dalam kisi-kisi

    instrument penelitian sebagai berikut :

    Tabel 3.4

    Indikator kepuasan pelanggan

    Variabel DIMENSI INDIKATOR BUTIR JUMLAH

    Kepuasan Pelanggan

    Kesesuaian Harapan

    2. Produk yang diperoleh sesuai harapan

    3. Produk yang diperoleh melebihi harapan

    4. Pelayanan oleh karyawan yang diperoleh sesuai harapan

    5. Fasilitas penunjang yang didapat sesuai atau melebihi dengan yang diharapkan.

    1 – 4 4

    Minat

    berkunjung

    kembali

    Berminat untuk berkunjung kembali karena pelayanan yang diberikan oleh karyawan memuaskan.

    Berminat untuk berkunjung kembali karena nilai dan manfaat yang

    5 - 7 3

  • 36

    diperoleh setelah mengkonsumsi produk.

    Berminat untuk berkunjung kembali.

    Kesediaan

    Merekomenda

    sikan

    Menyarankan teman atau kerabat untuk membeli produk yang ditawarkan karena pelayanan yang memuaskan.

    Menyarankan teman atau kerabat untuk membeli produk yang ditawarkan karena fasilitas penunjang yang disediakan memadai.

    Menyarankan teman atau kerabat untuk membeli produk yang ditawarkan karena nilai atau manfaat yang didapat

    8 - 10 3

    Sumber : Tjiptono (2014, p.101)

    3.2.4. Pengukuran

    Pengukuran adalah alat atau fasilitas yang digunakan

    oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjannya

    lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat,

    lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Teknik

    pengukuran skor atau nilai yang digunakan dalam penelitian

    ini adalah memakai skala likert.

  • 37

    Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap pendapat

    dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

    fenomena sosial, untuk setiap pilihan jawaban diberi skor

    maka responden harus menggambarkan, mendukung

    pernyataan untuk digunakan jawaban yang dipilih dengan

    skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan

    menjadi indikator variabel, menurut (Sugiyono, 2010, p.93).

    Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak ukur

    menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan

    atau pernyataan sebagai berikut :

    a. Sangat Setuju (SS) : Skor 5

    b. Setuju (S) : Skor 4

    c. Ragu-ragu (RR) : Skor 3

    d. Tidak Setuju (TS) : Skor 2

    e. Sangat Tidak Setuju (STS) : Skor 1

    3.3. Uji Instrumen

    Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan

    oleh penelitian dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih

    mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, lengkap dan

    sistematis sehingga lebih mudah diolah. Setelah diperoleh data

    kuisioner, selanjutnya dilakukan analisis untuk tingkat validitas dan

    rebilitas.

  • 38

    3.3.1 . Uji Validitas

    Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai

    (correlated item total correlations) dengan nilai .

    Jika nilai > dan bernilai positif maka pernyataan

    tersebut dikatakan valid. Dapat pula dengan

    membandingankan nilai corrected item–total correlation

    dengan product moment dengan df = n-2 Ghozali (2016

    p.153). Tinggi rendahnya validitas suatu instrumen kuesioner

    dapat diukur dengan bantuan SPSS 22.00 for Windows. Jika

    nilai dan bernilai positif maka pernyataan

    tersebut dikatakan valid dan sebaliknya.

    3.3.2. Uji Reliabilitas

    Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu

    kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau

    konstruk. Suatu penelitian dikatakan reliabel atau handal jika

    jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah sejalan atau

    stabil dari waktu ke waktu, Ghozali (2011, p.47). Selain valid

    (sah) sebuah instrumen juga harus reliable (dapat dipercaya),

    maksudnya instrument selain harus sesuai dengan kenyataan

    juga harus memiliki nilai ketepatan. Dalam menguji realibilitas

    digunakan uji konsisten internal dengan bantuan SPSS 22.00

    for Windows.

  • 39

    3.4. Prosedur Pengumpulan Data

    Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

    primer. Data primer adalah data atau informasi yang diperoleh dari

    sumber pertama, dimana secara teknis dalam penelitian disebut

    sebagai responden. Sebagai suatu upaya dengan melakukan survey

    terhadap objek yang akan diteliti untuk memperoleh data primer

    secara langsung melalui tehnik :

    a. Wawancara

    wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk

    bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

    dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Teknik ini

    dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab secara

    langsungdengan General Manager Hotel Nalendra Jakarta untuk

    memperoleh data yang diperlukan, serta melakukan tanya jawab

    secara langsung kepada responden

    b. Kuesioner

    Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi

    yang memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan,

    perilaku dan karakteristik beberapa orang utama di dalam

    organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau

    oleh sistem yang sudah ada. Pengumpulan data dilakukan

    dengan menggunakan metode survei melalui penggunaan

  • 40

    kuesioner kepada pelanggan pada Hotel Nalendra Jakarta.

    Responden diminta untuk menanggapi dengan cara memberikan

    sikapnya terhadap variabel yang ada dengan menggunakan

    model penilaian skala likert dengan rentang 5 sampai 1 untuk

    mengindikasi jawaban sangat setuju sampai dengan sangat tidak

    setuju

    c. Studi Kepustakaan

    Suatu metode untuk memperoleh data dengan mengutip

    melalui literatur, artikel, jurnal, buku, majalah, koran maupun

    media internet yang berkaitan dengan rumusan masalah.

    3.5. Metode Analisa Data

    Metode analisis data adalah pengolahan data hasil penelitian

    untuk memperoleh suatu kesimpulan setelah data penelitian

    terkumpul. Dalam penelitian ini metode-metode analisis data yang

    digunakan adalah :

    3.5.1. Uji Koefisien Korelasi Berganda dan Koefisian Penentu

    Berganda

    Uji koefisien korelasi berganda adalah koefisien korelasi untuk

    mengukur keeratan hubungan tiga variabel atau lebih. Koefisien

    penentu berganda atau koefisien determinasi berganda adalah

    koefisien korelasi untuk menentukan besarnya pengaruh variasi

    (naik/turunnya) nilai variabel bebas atau variabel X terhadap variasi

  • 41

    (naik/turunnya) nilai variabel terikat (Y) pada hubungan lebih dari

    dua variabel.

    1. Koefisien korelasi berganda untuk tiga variable

    Atau

    Keterangan:

    Ry12 = Koefisien korelasi linear berganda 3 variabel

    ry1 = koefisien korelasi variabel Y dan X1

    ry2 = koefisien korelasi variabel Y dan X2

    r12 = koefisien korelasi variabel X1 dan X1

    2. Koefisien Penentu Berganda

    Koefisien penentu berganda atau KPB atau koefisien

    determinasi berganda (KDB) untuk tiga variabel :

    3. Uji Statistik Koefisien Berganda

    Uji statistik korelasi berganda digunakan untuk menguji

    signifikan atau tidaknya hubungan lebih dari dua variabel.

  • 42

    Untuk koefisien korelasi berganda, uji statistiknya

    menggunakan rumus F0, yaitu :

    Keterangan :

    R = Koefisien korelasi berganda

    K = jumlah variabel independen

    n = jumlah anggota sampel

    prosedur uji statistik adalah sebagai berikut :

    Menentukan formulasi hipotesis

    Ho : Tidak ada hubungan antar X1, X2 dengan Y

    H1 : Ada hubungan antar X1, X2 dengan Y

    Menentukan taraf nyata atau α dan nilai F tabel

    - Nilai taraf nyata dipilih 5% (0,05)

    - Nilai F tabel memiliki V1=k dan V2 = n-k-1

    F (v1)(v2) = ……..

    Menentukan kriteria pengujian

    Ho diterima (H1 ditolak) apabila F0F(v1)(v2)

  • 43

    Menentukan nilai uji statistik

    Membuat kesimpulan

    Dalam hal penerimaan dan penokan H0

    3.5.2. Koefisian Korelasi Parsial dan Koefisian Penentu Parsial

    Koefisien korelasi parsial adalah koefisien korelasi untuk

    mengukur keeratan hubungan dari dua variabel, sedangkan

    variabel lain dianggap konstan (tidak memberikan pengaruh) pada

    hubungan yang melibatkan lebih dari dua variabel. Koefisien

    penentu parsial atau koefisien determinasi parsial adalah koefisien

    penentu untuk mengukur besarnya pengaruh sebuah variabel

    (variabel bebas) terhadap sebuah variabel lainnya atau variabel

    terikat jika variabel-variabel lainnya dianggap konstan pada

    hubungan yang melibatkan lebih dari dua variabel. Koefisien

    penentu parsial ini digunakan untuk melihat variabel atau faKtor

    dominan yang mempengaruhi variabel terikat.

    1. Koefisien korelasi parsial antar Y dan X1 apabila X2

    konstan.

  • 44

    Koefisien penentu parsial antara Y dan X1 apabila X2 konstan

    b. Koefisien korelasi parsial antar Y dan X2 apabila X1

    konstan.

    Koefisien penentu parsial antar Y dan X2 apabila X1 konstan

    c. Koefisien korelasi parsial antar X1 dan X2 apabila Y konstan

    Koefisien penentu parsial antar X1 dan X2 apabila Y konstan

    Keterangan :

    Ry1 = koefisien korelasi antar Y dan X1

    Ry2 = koefisien korelasi antara Y dan X2

    R12 = koefisien korelasi antara X1 dan X2

    d. Uji statistik koefisien korelasi parsial

    Uji statistik koefisien korelasi parsial digunakan untuk

    menguji signifikan atau tidaknya hubungan dua variabel antara

    variabel interval atau rasio dengan variabel interval atau rasio

    yang melibatkan hubungan lebih dari dua variabel dengan

  • 45

    mengkonstankan variabel yang tidak diukur. Untuk koefisien

    korelasi parsial, uji statistiknya menggunakan rumus t, yaitu :

    Keterangan :

    Rp = koefisien korelasi parsial

    n = jumlah sampel

    m = banyaknya variabel

    Prosedur uji statistiknya dalah sebagai berikut :

    1. Menentukan formulasi hipotesis

    H0 : Tidak ada hubungan antara X1 dan Y

    H1 : Ada hubungan antara X1 dan Y1 = 1.2

    2. Menentukan taraf nyata α dan t tabel

    Taraf nyata yang digunakan 5% (0,05) untuk uji dua arah

    Nilai t tabel memiliki derajat bebas (db) = n-2, t α;n-2 =….

    3. Menentukan kriteria pengujian

    H0 diterima (H1 ditolak) apabila –t α/2 ≤ t0 ≤ tα/2

    H0 ditolak (H1 diterima) apabila t0> tα/2 atau t0 < -tα/2

    4. Menentukan uji statistik (nilai t0)

    5. Membuat kesimpulan

    Menyimpulkan H0 diterima atau ditolak.

    BAB IV

  • 46

    HASIL ANALISIS

    4.1. Deskripsi Data

    4.1.1 . Deskripsi Responden

    Responden dalam penelitian ini adalah sebagian besar

    pelanggan pada Hotel Nalendra Jakarta yang berjumlah 52

    orang terdiri dari responden laki – laki dan perempuan, Hasil

    penelitian yang penulis dapatkan adalah dengan menyebarkan

    angket, yaitu dengan kuesioner memberikan pernyataan

    sebanyak 10 butir mengenai pengaruh harga, 10 butir

    pernyataan mengenai kualitas pelayanan, dan 10 butir

    pernyataan mengenai kepuasan pelanggan pada Hotel

    Nalendra Jakarta, yang memberikanjawaban sebenarnya

    tanpa adanya unsur paksaan dari tangan pihak lain.

    4.1.2. Analisis Data Responden

    Responden yang berkunjung pada Hotel Nalendra Jakarta

    dalam penelitian ini dianalisis berdasarkan jenis kelamin, usia,

    dan pekerjaan. Hasil analisis data ditunjukkan pada tabel-tabel

    berikut ini :

    1. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

  • 47

    Adapun data untuk mengetahui jenis kelamin

    responden pada Hotel Nalendra Jakarta, berdasarkan hasil

    penelitian adalah sebagai berikut :

    Tabel 4.1

    Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

    Jenis Kelamin Jumlah Presentasi

    Laki-laki 30 57,6℅

    Perempuan 22 42,4℅

    Jumlah 52 100℅

    Sumber: Hasil penelitian (Data diolah SPSS Versi 22) 2018

    Diketahui pelanggan pada Hotel Nalendra Jakarta

    yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah laki-laki

    berjumlah 30 orang (57,6℅) sedangkan perempuan

    berjumlah 22 orang (42,4℅) dijelaskan pada tabel 4.1.

    2. Data Responden Berdasarkan Usia

    Adapaun data mengenai responden berdasarkan usia

    pada Hotel Nalendra Jakarta adalah sebagai berikut :

    Tabel 4.2.

    Data Responden Berdasarkan Usia

  • 48

    Usia Jumlah Presentasi

    50 10 19,3℅

    Jumlah 52 100℅ Sumber: Hasil penelitian (Data diolah SPSS Versi 22) 2018

    Diketahui pelanggan pada Hotel Nalendra Jakarta yang

    menjadi responden menurut usia dalam penelitian ini yaitu

    usia < 20 tahun berjumlah 10 orang (19,3℅), usia 21-40

    tahun berjumlah 15 orang (28,8℅), usia 41-50 tahun

    berjumlah 17 orang (32,6℅), dan usia >50 tahun berjumlah

    10 orang (19,3℅) dijelaskan pada tabel 4.2.

    3. Data Responden Berdasarkan Pekerjaan

    Adapun analisis data responden pada Hotel Nalendra

    Jakarta berdasarkan pekerjaan adalah berikut :

    Tabel 4.3

    Data Responden Berdasarkan Pekerjaan

    Pekerjaan Jumlah Presentasi

    Pelajar/Mahasiswa 15 28,85℅

    Wiraswasta 11 21,15℅

  • 49

    PNS 8 15,38℅

    Lain-lain 18 34,62℅

    Jumlah 52 100℅ Sumber: Hasil penelitian (Data diolah SPSS Versi 22) 2018

    Diketahui bahwa pelanggan pada Hotel Nalendra

    Jakarta yang menjadi responden penelitian berdasarkan

    pekerjaan yaitu SMK/SMA berjumlah 15 orang (28,85℅),

    Wiraswasta berjumlah 11 orang (21,15℅), PNS (Pegawai

    Negeri Sipil) berjumlah 8 orang (15,38℅) dan lain-lain

    berjumlah 18 0rang (34,62℅) dijelaskan pada tabel 4.3.

    4.2. Hasil Uji Hipotesis Dan Pembahasan

    4.2.1. Uji Kualitas Data

    Sebelum memberikan angket penelitian kepada

    responden yakni pada pelanggan Hotel Nalendra Jakarta,

    terlebih dahulu peneliti melakukan uji validitas dan uji

    reabilitas atau yang dapat dipercaya yang sesuai dengan

    indikator yang terkait pada variabel penelitian dalam

    angket.Dimana uji validitas dan uji reliabilitas ini dilakukan

    kepada 52 orang pelanggan atau responden.

    Suatu skala dikatakan valid apabila skala tersebut

    digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

    Sedangkan reliabilitas digunakan untuk menunjukan adanya

  • 50

    konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran tertentu,

    artinya alat ukur itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu

    yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama,

    dengan demikian reliabilitas berfokus pada masalah akurasi

    pengukuran dan hasilnya. Untuk menentukan validitas dan

    reliabilitas maka pengujian kualitas data ini menggunakan

    bantuan software SPSS Versi 22 Statistic. Hasil uji validitas

    dan reliabilitas adalah sebagai berikut :

    1. Uji Validitas

    Validitas bukti instrumen diketahui dengan cara

    membandingkan corrected item-total correlation yang

    diperoleh atau dengan . Dimana jika > ,

    maka butir pernyataan di nyatakan valid terhadap indikator.

    Demikian pula sebaliknya, maka butir pernyataan dinyatakan

    tidak valid (Drop).

    Tabel 4.4

    Uji Validitasvariabel Harga (X1)

    P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Total

    Pernyata

    an 1

    1 .250 .153 .424** .092 .090 .275

    * .110 .075 .262 .389

    **

    .074 .278 .002 .516 .525 .048 .440 .599 .061 .004

  • 51

    52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

    Pernyata

    an 2

    .250 1 .694** .675

    ** .266 .815

    ** .716

    ** .310

    * .774

    ** .683

    ** .870

    **

    .074 .000 .000 .057 .000 .000 .025 .000 .000 .000

    52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

    Pernyata

    an 3

    .153 .694** 1 .543

    ** .004 .671

    ** .564

    ** .010 .662

    ** .571

    ** .676

    **

    .278 .000 .000 .978 .000 .000 .945 .000 .000 .000

    52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

    Pernyata

    an 4

    .424** .675

    ** .543

    ** 1 .061 .796

    ** .892

    ** .119 .783

    ** .849

    ** .866

    **

    .002 .000 .000 .670 .000 .000 .399 .000 .000 .000

    52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

    Pernyata

    an 5

    .092 .266 .004 .061 1 .124 .063 .930** .121 .130 .408

    **

    .516 .057 .978 .670 .382 .657 .000 .394 .357 .003

    52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

    Pernyata

    an 6

    .090 .815** .671

    ** .796

    ** .124 1 .749

    ** .187 .985

    ** .699

    ** .861

    **

    .525 .000 .000 .000 .382 .000 .185 .000 .000 .000

    52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

    Pernyata

    an 7

    .275* .716

    ** .564

    ** .892

    ** .063 .749

    ** 1 .156 .769

    ** .923

    ** .861

    **

    .048 .000 .000 .000 .657 .000 .268 .000 .000 .000

    52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

    Pernyata

    an 8

    .110 .310* .010 .119 .930

    ** .187 .156 1 .210 .076 .454

    **

    .440 .025 .945 .399 .000 .185 .268 .135 .590 .001

    52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

    Pernyata

    an 9

    .075 .774** .662

    ** .783

    ** .121 .985

    ** .769

    ** .210 1 .690

    ** .855

    **

    .599 .000 .000 .000 .394 .000 .000 .135 .000 .000

    52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

    Pernyata

    an 10

    .262 .683** .571

    ** .849

    ** .130 .699

    ** .923

    ** .076 .690

    ** 1 .828

    **

    .061 .000 .000 .000 .357 .000 .000 .590 .000 .000

    52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

    SkorTotal .389** .870

    ** .676

    ** .866

    ** .408

    ** .861

    ** .861

    ** .454

    ** .855

    ** .828

    ** 1

  • 52

    .004 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .001 .000 .000

    52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

    Dari hasil perhitungan spss diatas, Maka hasil uji validitas harga adalah

    sebagai berikut :

    Tabel 4.5

    Hasil Uji Validitas Harga (X1)

    r hitung r tabel Keterangan

    Pernyataan 1 0.389 0,279 Valid

    Pernyataan 2 0.870 0,279 Valid

    Pernyataan 3 0.676 0,279 Valid

    Pernyataan 4 0.866 0,279 Valid

    Pernyataan 5 0.408 0,279 Valid

    Pernyataan 6 0.861 0,279 Valid

    Pernyataan 7 0.861 0,279 Valid

    Pernyataan 8 0.454 0,279 Valid

    Pernyataan 9 0.855 0,279 Valid

    Pernyataan 10 0.828 0,279 Valid Sumber: Hasil penelitian (Data diolah SPSS Versi 22) 2018

    Diketahui bahwa nilai validitas untuk masing-masing

    butir pernyataan variabel Harga (X₁) memiliki nilai

    > (0.279). Sehingga dapat disimpulkan masing-

    masing item pernyataan adalah valid dan dapat digunakan

    dalam penelitian selanjutnya, dijelaskan pada tabel 4.5.

    Tabel 4.6

    Uji Validitas variabel Kualitas Pelayanan (X2)

  • 53

    P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Total

    Pernyataa

    n 1

    1 .595** .273 .441

    ** .493

    ** .062 .352

    * .382

    ** .320

    * .330

    * .666

    **

    .000 .050 .001 .000 .663 .010 .005 .021 .017 .000

    52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

    Pernyataa

    n 2

    .595** 1 .473

    ** .558

    ** .463

    ** .284

    * .236 .292

    * .504

    ** .227 .696

    **

    .000 .000 .000 .001 .041 .093 .035 .000 .106 .000

    52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

    Pernyataa

    n 3

    .273 .473** 1 .432

    ** .032 .498

    ** .134 -.055 .322

    * .254 .496

    **

    .050 .000 .001 .823 .000 .344 .697 .020 .069 .000

    52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

    Pernyataa

    n 4

    .441** .558

    ** .432

    ** 1 .534

    ** .221 .200 .189 .345

    * .379

    ** .674

    **

    .001 .000 .001 .000 .116 .156 .179 .012 .006 .000

    52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

    Pernyataa

    n 5

    .493** .463

    ** .032 .534

    ** 1 -.050 .570

    ** .591

    ** .393

    ** .521

    ** .750

    **

    .000 .001 .823 .000 .722 .000 .000 .004 .000 .000

    52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

    Pernyataa

    n 6

    .062 .284* .498

    ** .221 -.050 1 .172 .214 .631

    ** .173 .436

    **

    .663 .041 .000 .116 .722 .221 .128 .000 .221 .001

    52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

    Pernyataa

    n 7

    .352* .236 .134 .200 .570

    ** .172 1 .752

    ** .438

    ** .568

    ** .700

    **

    .010 .093 .344 .156 .000 .221 .000 .001 .000 .000

    52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

  • 54

    Pernyataa

    n 8

    .382** .292

    * -.055 .189 .591

    ** .214 .752

    ** 1 .544

    ** .447

    ** .674

    **

    .005 .035 .697 .179 .000 .128 .000 .000 .001 .000

    52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

    Pernyataa

    n 9

    .320* .504

    ** .322

    * .345

    * .393

    ** .631

    ** .438

    ** .544

    ** 1 .233 .687

    **

    .021 .000 .020 .012 .004 .000 .001 .000 .096 .000

    52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

    Pernyataa

    n 10

    .330* .227 .254 .379

    ** .521

    ** .173 .568

    ** .447

    ** .233 1 .671

    **

    .017 .106 .069 .006 .000 .221 .000 .001 .096 .000

    52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

    Skor_Tota

    l

    .666** .696

    ** .496

    ** .674

    ** .750

    ** .436

    ** .700

    ** .674

    ** .687

    ** .671

    ** 1

    .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000

    52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

    Dari hasil perhitungan spss diatas, Maka hasil uji validitas kualitas

    pelayanan adalah sebagai berikut :

    Table 4.7

    Hasil Uji Validitas Kualitas Pelayanan (X2)

    r hitung r tabel Keterangan

    Pernyataan 1 0.666 0,279 Valid

    Pernyataan 2 0.696 0,279 Valid

    Pernyataan 3 0.496 0,279 Valid

    Pernyataan 4 0.674 0,279 Valid

    Pernyataan 5 0.750 0,279 Valid

    Pernyataan 6 0.436 0,279 Valid

    Pernyataan 7 0.700 0,279 Valid

    Pernyataan 8 0.674 0,279 Valid

    Pernyataan 9 0.687 0,279 Valid

  • 55

    Pernyataan 10 0.671 0,279 Valid Sumber: Hasil penelitian (Data diolah SPSS Versi 22) 2018

    Diketahui bahwa nilai validitas untuk masing-masing

    butir pernyataan variabel Kualitas pelayanan (X2) memiliki

    nilai > (0,279). Sehingga dapat disimpulkan

    masing-masing item pernyataan adalah valid dan dapat

    digunakan dalam penelitian selanjutnya, dijelaskan pada

    tabel 4.7.

    Tabel 4.8

    Uji Validitas Variabel Kepuasan Pelanggan (Y)

    P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Total

    Pernyataan 1

    1 .009 .497** .684

    ** -.036 .293

    * .143 .114 .193 .203 .520

    **

    .947 .000 .000 .800 .035 .312 .421 .170 .149 .000

    52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

    Pernyataan 2

    .009 1 .154 .092 .511** .327

    * .229 .127 .091 .307

    * .500

    **

    .947 .274 .519 .000 .018 .103 .371 .519 .027 .000

    52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

    Pernyataan 3

    .497** .154 1 .519

    ** .371

    ** .490

    ** .304

    * .259 .162 .115 .647

    **

    .000 .274 .000 .007 .000 .029 .064 .250 .418 .000

    52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

    Pernyataan 4

    .684** .092 .519

    ** 1 .054 .363

    ** .259 .253 .041 -.004 .560

    **

    .000 .519 .000 .702 .008 .063 .070 .772 .980 .000

  • 56

    52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

    Pernyataan 5

    -.036 .511** .371

    ** .054 1 .629

    ** .202 .167 .061 .118 .517

    **

    .800 .000 .007 .702 .000 .152 .236 .667 .406 .000

    52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

    Pernyataan 6

    .293* .327

    * .490

    ** .363

    ** .629

    ** 1 .587

    ** .467

    ** .239 .062 .777

    **

    .035 .018 .000 .008 .000 .000 .000 .088 .660 .000

    52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

    Pernyataan 7

    .143 .229 .304* .259 .202 .587

    ** 1 .631

    ** .487

    ** -.008 .703

    **

    .312 .103 .029 .063 .152 .000 .000 .000 .957 .000

    52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

    Pernyataan 8

    .114 .127 .259 .253 .167 .467** .631

    ** 1 .509

    ** -.108 .637

    **

    .421 .371 .064 .070 .236 .000 .000 .000 .445 .000

    52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

    Pernyataan 9

    .193 .091 .162 .041 .061 .239 .487** .509

    ** 1 .240 .544

    **

    .170 .519 .250 .772 .667 .088 .000 .000 .086 .000

    52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

    Pernyataan 10

    .203 .307* .115 -.004 .118 .062 -.008 -.108 .240 1 .313

    *

    .149 .027 .418 .980 .406 .660 .957 .445 .086 .024

    52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

    Skor_Total

    .520** .500

    ** .647

    ** .560

    ** .517

    ** .777

    ** .703

    ** .637

    ** .544

    ** .313

    * 1

    .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .024

    52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

    Dari hasil perhitungan spss diatas, Maka hasil uji validitas kepuasan

    pelanggan adalah sebagai berikut :

    Tabel 4.9

    Hasil Uji Validitas Kepuasan Pelanggan (Y)

  • 57

    r hitung r tabel Keterangan

    Pernyataan 1 0.520 0,279 Valid

    Pernyataan 2 0.500 0,279 Valid

    Pernyataan 3 0.647 0,279 Valid

    Pernyataan 4 0.560 0,279 Valid

    Pernyataan 5 0.517 0,279 Valid

    Pernyataan 6 0.777 0,279 Valid

    Pernyataan 7 0.703 0,279 Valid

    Pernyataan 8 0.637 0,279 Valid

    Pernyataan 9 0.544 0,279 Valid

    Pernyataan 10 0.313 0,279 Valid Sumber: Hasil penelitian (Data diolah SPSS Versi 22) 2018

    Diketahui bahwa nilai validitas untuk masing-masing

    butir pernyataan variabel Kepuasan Pelanggan (Y) memiliki

    nilai > (0.279). Sehingga dapat disimpulkan

    masing-masing item pernyataan adalah valid dan dapat

    digunakan dalam penelitian selanjutnya, dijelaskan dalam

    tabel 4.9.

    2. Uji Reliabilitas

    Selain valid (sah) sebuah instrumen juga harus reliabel

    (dapat dipercaya), maksudnya instrument selain harus sesuai

    dengan kenyataan juga harus memiliki nilai ketepatan. Dalam

    menguji reliabilitas digunakan uji konsisten internal dengan

    menggunakan rumus Cronbach’s Alpha>0,6 adalah sebagai

    berikut :

    Tabel 4.10

    Uji Reliabilitas spss 22

  • 58

    Cronbach's Alpha N of Items

    Cronbach's

    Alpha N of Items

    Cronbach's

    Alpha N of Items

    .886 10 .838 10 .771 10

    Dari hasil perhitungan spss diatas, Maka hasil uji Reliabilitas adalah

    sebagai berikut :

    Tabel 4.11

    Hasil uji reliabilitas

    Variabel Cronbach’

    s alpha

    N of

    items

    alpha Keterangan

    Harga 0,886 10 0,6 Reliabel

    Kualitas Pelayanan 0,838 10 0,6 Reliabel

    Kepuasan pelanggan 0,771 10 0,6 Reliabel

    Sumber: Hasil penelitian (Data diolah SPSS Versi 22) 2018

    Nilai cronbach’s Alpha pada variabel harga (X1) adalah

    0,886, nilai cronbach alpha pada variabel Kualitas Pelayanan

    (X2) adalah 0,838 dan nilai cronbachs alpha pada variabel

    kepuasan pelanggan (Y) adalah 0,771. Sehingga dapat

    disimpulkan bahwa variabel hraga (X1) kualitas pelayanan

    (X2) dan kepuasan pelanggan (Y) adalah reliabel, dijelaskan

    pada tabel 4.11.

    Harga X1 Kualitas Pelayanan X2 Kepuasan Pelanggan Y

  • 59

    4.2.2. Koefisien korelasi berganda dan koefisien penentu

    berganda

    koefisien korelasi berganda adalah salah satu dari

    koefisien korelasi, koefisien korelasi berganda disimbolkan

    dengan Rx1x2 dan merupakan ukuran keeratan hubungan

    antara variabel terikat dan semua variabel bebas. Berikut

    tabel untuk mengukur koefisien korelasi berganda :

    Tabel 4.12

    Data responden

  • 60

    NO Y x1 x2 Y2

    x12

    X22

    X1.Y X2.Y X1.X2

    1 29 37 34 841 1369 1156 986 1258 1073

    2 40 40 37 1600 1600 1369 1480 1480 1600

    3 40 40 38 1600 1600 1444 1520 1520 1600

    4 32 35 32 1024 1225 1024 1024 1120 1120

    5 36 37 36 1296 1369 1296 1296 1332 1332

    6 40 36 40 1600 1296 1600 1600 1440 1440

    7 36 40 37 1296 1600 1369 1332 1480 1440

    8 35 42 34 1225 1764 1156 1190 1428 1470

    9 39 38 37 1521 1444 1369 1443 1406 1482

    10 29 36 37 841 1296 1369 1073 1332 1044

    11 40 26 40 1600 676 1600 1600 1040 1040

    12 40 39 39 1600 1521 1521 1560 1521 1560

    13 32 35 32 1024 1225 1024 1024 1120 1120

    14 40 39 39 1600 1521 1521 1560 1521 1560

    15 32 35 30 1024 1225 900 960 1050 1120

    16 47 36 41 2209 1296 1681 1927 1476 1692

    17 40 38 41 1600 1444 1681 1640 1558 1520

    18 40 39 41 1600 1521 1681 1640 1599 1560

    19 49 33 42 2401 1089 1764 2058 1386 1617

    20 47 40 42 2209 1600 1764 1974 1680 1880

    21 46 39 47 2116 1521 2209 2162 1833 1794

    22 40 36 42 1600 1296 1764 1680 1512 1440

    23 43 40 41 1849 1600 1681 1763 1640 1720

    24 45 42 42 2025 1764 1764 1890 1764 1890

    25 49 50 42 2401 2500 1764 2058 2100 2450

  • 61

    30 40 44 40 1600 1936 1600 1600 1760 1760

    31 48 41 43 2304 1681 1849 2064 1763 1968

    32 47 45 43 2209 2025 1849 2021 1935 2115

    33 49 45 42 2401 2025 1764 2058 1890 2205

    34 43 41 43 1849 1681 1849 1849 1763 1763

    35 43 41 42 1849 1681 1764 1806 1722 1763

    36 47 45 43 2209 2025 1849 2021 1935 2115

    37 43 43 40 1849 1849 1600 1720 1720 1849

    38 40 44 46 1600 1936 2116 1840 2024 1760

    39 38 47 40 1444 2209 1600 1520 1880 1786

    40 43 41 42 1849 1681 1764 1806 1722 1763

    41 30 38 31 900 1444 961 930 1178 1140

    42 29 37 37 841 1369 1369 1073 1369 1073

    43 40 40 37 1600 1600 1369 1480 1480 1600

    44 40 40 43 1600 1600 1849 1720 1720 1600

    45 32 35 32 1024 1225 1024 1024 1120 1120

    46 36 37 36 1296 1369 1296 1296 1332 1332

    47 40 36 45 1600 1296 2025 1800 1620 1440

    48 36 40 38 1296 1600 1444 1368 1520 1440

    49 35 42 34 1225 1764 1156 1190 1428 1470

    50 39 38 38 1521 1444 1444 1482 1444 1482

    51 38 37 44 1444 1369 1936 1672 1628 1406

    52 35 39 39 1225 1521 1521 1365 1521 1365

    JML 2069 2061 2043 83871 82543 81039 82096 81236 82502

    Dik:

    n = 52

    ∑Y = 2.043 ∑X1 = 2.069 ∑X2 = 2.061

    ∑Y2 = 81.039 ∑X12 = 83.871 ∑X2

    2 = 82.543

    ∑X1.Y = 82.543 ∑X2.Y = 81.236 ∑X1.X2 = 82.502

    Mencari hubungan antara harga dan kepuasan pelanggan

    digunakan rumus sebagai berikut :

  • 62

    Mencari hubungan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan

    Mencari hubungan antara harga dan kualitas pelayanan

  • 63

    1. Koefisien korelasi Berganda antara harga, kualitas pelayanan

    kepuasan pelanggan.

    Setelah kita dapatkan angka-angka korelasi tersebut diatas kita

    akan mencari hubungan antara harga kualitas pelayanan dan

    kepuasan pelanggan.

    a. Untuk mencari hubungan antara harga dan kualitas pelayanan

    dengan kepuasan pelanggan harga rumus yang digunakan adalah

    sebagai berikut.

  • 64

    Nilai Ry1.2 = 0.747 memberikan arti bahwa antara harga dan kualitas

    pelayanan terdapat hubungan positif dan sangat kuat dengan

    kepuasan pelanggan pada Hotel Nalendra Jakarta.

    b. Koefisien penentu berganda (KPB) dicari dengan rumus sebagai

    berikut :

    KPB = R2y1.2 x 100%

    KPB = 0,7472 x 100%

    KPB = 55,8%

    Nilai KPB = 55,8% memberikan arti bahwa besarnya pengaruh

    harga dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pada

    Hotel Nalendra Jakarta sebesar 55,8% , selebihnya yaitu 44,2%

    berasal dari faktor-faktor yang lain yang juga ikut mempengaruhi

    kepuasan pelanggan namun tidak dibahas pada penelitian ini.

    c. Uji statistik koefisien korelasi berganda

    Untuk menguji hipotesa yang menyatakan bahwa harga dan

    kualitas pelayanan secara simultan berpengaruh terhadap

    kepuasan pelanggan pada Hotel Nalendra Jakarta dengan langkah-

    langkah sebagai berikut :

    Menentukan formulasi hipotesis

    H0 : Tidak ada hubungan antara harga dan kualitas

    pelayanan dengan kepuasan pelanggan pada Hotel

    Nalendra Jakarta.

  • 65

    H1 : Ada hubungan antara harga dan kualitas pelayanan

    dengan kepuasan pelanggan pada Hotel Nalendra

    Jakarta.

    Menentukan taraf nyata (α) dan nila F tabel

    - Nilai taraf nyata dipiih 5% (0,05)

    - Nilai F tabel memiliki V1 = 2 dan V2 = 52 – 2 – 1 = 49

    F(V1)(V2) = 3,19

    Menentukan kriteria pengujian

    H0 diterima (H1 ditolak) apabila F0 ≤ F(V1)(V2) (3,19)

    H0 ditolak (H1 diterima) apabila F0 ≥ F(V1)(V2) (3,19)

    Menentukan nilai uji statistik

    Membuat Kesimpulan

    Dari hasil perhitungan diatas, maka F0 = 31 > F(V1)(V2) (3,19),

    maka H0 ditolak dan H1 diterima sehingga hipotesa yang

    menyatakan bahwa harga dan kualitas pelayanan secara

    bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan

    pada Hotel Nalendra Jakarta.

  • 66

    4.2.3. Koefisien parsial dan koefisien penentu parsial

    a. Nilai koefisien korelasi parsial antara X1 dan Y apabila

    X2 Konstan

    Nilai = 0,724 memberikan arti bahwa

    hubungan antara kepuasan pelanggan (Y) dan Harga

    (X1) adalah positif dan sangat kuat, apabila jumlah

    kualitas pelayanan (X2) constant atau tidak

    memberikan pengaruh.

    KPP

    = 52,4%

    Nilai KPP 52,4% berarti bahwa besarnya

    pengaruh harga terhadap kepuasan pelanggan

    sebesar 52,4 %. Apabila kualitas pelayanan konstan

  • 67

    dan selebihnya 47,6 % disebabkan oleh faktor-faktor

    lain.

    b. Nilai koefisien korelasi antara X2 dan Y, jika X1

    konstan

    = 0,239% memberikan arti bahwa

    hubungan antara kepuasan pelanggan (x1) dan kualitas

    pelayanan adalah positif dan rendah, apabila harga (X1)

    konstan dan tidak memberikan pengaruh, jika kualitas

    pelayanan meningkat/menurun maka kepuasan

    pelanggan akan meningkat atau menurun.

    Kpp =

  • 68

    Nilai KPP 5,71% berarti bahwa besarnya pengaruh

    kualitas pelayanan sebesar 5,71%. Apabila harga konstan

    dan slebihnya 94,29% disebabkan faktor-faktor lain.

    c. Nilai koefisien korelasi antara X1 dan X2, jika Y konstan

    Nilai = 0,307 memberikan arti bahwa hubungan

    antara harga (X1) dan kualitas pelayanan (X2) adalah positif

    dan sangat rendah, apabila kepuasan pelanggan (Y)

    konstan atau tidak memberikan pengaruh.

    Kpp

    Nilai KPP 9,4% berarti bahwa besarnya pengaruh

    harga (X1) dan kualitas pelayanan (X` terhadap kepuasan

  • 69

    pelanggan (Y) sebesar 9,4%. Apabila kepuasan pelanggan

    konstan dan selebihnya 90,6% disebabkan faktor-faktor lain.

    d. Uji statistik Koefisien Korelasi parsial

    Untuk menguji hipotesa yang menyatakan bahwa harga

    berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan secara parsial

    pada Hotel Nalendra Jakarta dengan langkah-langkah sebagai

    berikut :

    Menentukan formulasi hipotesis

    H0 : Tidak ada hubungan antara harga dan

    kepusan pelanggan pada Hotel Nalendra

    Jakarta.

    H1 : Ada hubungan antara harga dan kepuasan

    pelanggan pada Hotel Nalendra Jakarta. I=1,2

    Menentukan taraf nyata (α) dan t tabel.

    - Taraf nyata yang digunakan 5% (0,05) untuk uji

    dua arah.

    - Nilai t tabel memiliki derajat bebas (db) = n – 2 ,

    tα;n-2 = 1,676

    Menentukan kriteria pengujian

    H0 diterima (H1 ditolak) apabila –t α/2 ≤ t0 ≤ t α/2

    H0 ditolak (H1 diterima) apabila t0 > t α/2 atau t0< -t α/2

    Menentukan uji statistik (nila t0)

    Pengaruh Harga terhadap kepuasan pelanggan

  • 70

    2,611

    Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

    pelanggan

    1,722

    Membuat kesimpulan

    Dari hasil perhitungan diatas untuk variabel harga

    terhadap kepuasan pelanggan adalah t0 = 2,611 > tα;n-

    2 = 1,676, maka H0 ditolak dan H1 diterima sehingga

    hipotesa menyatakan bahwa pengaruh harga

    terhadap kepuasan pelanggan pada Hotel Nalendra

    Jakarta terbukti. Dan untuk variabel kualitas

    pelayanan terhadap kepuasan pelanggan sebesar t0 =

    1,722 > tα;n-2 = 1,676, maka H0 ditolak dan H1 diterima

    sehingga hipotesa menyatakan bahwa pengaruh

    kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan

    pada Hotel Nalendra Jakarta terbukti.

  • 71

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1. Kesimpulan

    Kesimpulan dari penelitian skripsi dengan judul pengaruh harga

    dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pada Hotel

    Nalendra Jakarta diketahui :

    a. Hasil perhitungan koefisien berganda dengan nilai Ry12 = 0,747

    memberikan arti bahwa antara harga dan kualitas pelayanan

    dengan kepuasan pelanggan terdapat hubungan yang positif

    dan kuat. Nilai koefisien penentu berganda (KPB) adalah 55,8%,

    memberikan arti bahwa besarnya pengaruh harga dan kualitas

    pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pada Hotel Nalendra

    Jakarta adalah sebesar 55,8% dan selebihnya sebesar 44,2%

    dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian

    ini. Uji hipotesis menunjukan bahwa F0 = 31 > F tabel = 3,19,

    maka H0 ditolak dan H1 diterima sehingga hipotesa yang

    menyatakan harga dan kualitas pelayanan secara simultan

    berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan pada Hotel

    Nalendra Jakarta terbukti.

    b. Hasil perhitungan antara koefisien korelasi parsial antara harga

    dan kepuasan pelanggan apabila kualitas pelayanan konstan

  • 72

    memberikan hasil Ry12 = 0,724 ini memberikan arti bahwa

    hubungan antara harga dan kepuasan pelanggan pada Hotel

    Nalendra Jakarta secara parsial positif dan sangat kuat.

    Koefisien penentu parsial (KPP) = 52,4%, memberikan arti

    bahwa besarnya pengaruh harga terhadap kepuasan pelanggan

    secara parsial sebesar 52,4% selebihnya sebesar 47,6%

    dipengaruhi oleh variabel yang tidak dibahas dalam penelitian

    ini. uji hipotesis menunjukan nilai t0 = 2,611 > t tabel = 1,676,

    maka H0 ditolak dan H1 diterima sehingga hipotesa yang

    menyatakan bahwa pengaruh harga terhadap kepuasan

    pelanggan pada Hotel Nalendra Jakarta secara parsial terbukti.

    c. Hasil perhitungan koefisien korelasi parsial antara kualitas

    pelayanan dengan kepuasan pelanggan apabila harga konstan

    menghasilkan nilai Ry21 = 0,239, ini memberikan arti bahwa

    hubungan antara kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan

    secara parsial pada Hotel Nalendra Jakarta adalh positif dan

    rendah. Koefisien penentu parsial (KPP) = 5,71% ini berarti

    bahwa besarnya pengaruh kualitas pelayanan terhadap

    kepuasan pelanggan secara parsial sebesar 5,71% dan

    selebihnya sebesar 94,29% dipengaruhi oleh faktor lain yang

    tidak dibahas dalam peneitian ini. uji hipotesa menunjukan nilai

    t0 = 1,722 > t tabel = 1,676, maka H0 ditolak dan H1 diterima

    sehingga hipotesa yang menyatakan bahwa pengaruh kualitas

  • 73

    pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pada Hotel Nalendra

    Jakarta secara parsial terbukti.

    5.2. Implikasi Manajerial

    Berdasarkan hasil penelitian pada pembahasan dan kesimpulan

    yang telah diambil, maka ada beberapa implikasi yang dikemukakan

    adalah sebagai berikut :

    1. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang diinginkan

    pelanggan maka perlu diperhatikan dan dicari solusi untuk

    pemecahan masalah agar kepuasan pelanggan dapat

    terpenuhi pada Hotel Nalendra Jakarta

    2. Harga dan kualitas pelayanan telah diketahui mempunyai

    pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan

    pada Hotel Nalendra Jakarta, sehingga dapat dijadikan

    sebagai bahan acuan ataupun pertimbangan manajemen pada

    Hotel Nalendra Jakarta untuk lebih meningkatkan dan

    mengevaluasi kepuasan pelanggan dengan maksimal serta

    tetap mempertahankan, sehingga tujuan dari hotel tersebut

    dapat tercapai

    3. Dengan terpenuhinya kepuasan yang diharapkan maka akan

    tercipta pelanggan yang loyal yang menciptakan komunikasi

    yang baik antara pelanggan dan pihak hotel, sehingga hal ini

    sangat menguntungkan bagi pihak Hotel Nalendra Jakarta, dan

  • 74

    mempengaruhi kedudukannya dalam menghadapi persaingan

    terutama dalam bidang pelayanan jasa.

    5.3. Keterbatas Penelitian

    Penelitian ini dilakukan tidak lepas dari keterbatasan yang ada.

    Beberapa keterbatasan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah:

    1. Adanya keterbatasan penelitian dengan menggunakan

    kuesioner, yaitu terkadang jawaban yang berikan oleh

    responden bukan merupakan jawaban yang sebenarnya

    karena dipengaruhi oleh beberapa faktor

    2. Dalam hal ini penelitian yang dilakukan kurang maksimal

    karena keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti dan

    General Manager Hotel Nalendra sehingga informasi yang

    peneliti dapatkan hanya seadanya.

    5.4. Saran

    1. Bagi Penelitian selanjutnya

    Untuk peneliti selanjutnya disarankan agar mengembangkan

    variabel-variabel lain yang belum termasuk dalam penelitian ini

    seperti: letak strategis hotel, luas parkir, arsitektur yang menarik,

    penentuan tarif, kinerja karyawan, disiplin kerja, dan lain

    sebagainya yang menunjang terpenuhinya kepuasan pelanggan

  • 75

    2. Bagi Perusahaan

    a. Harga dan kualitas pelayanan telah menunjukan pengaruh yang

    positif terhadap kepuasan pelanggan, untuk itu perusahaan

    perlu mempertahankan harga dan kualitas pelayanan tersebut

    dan terus memberikan bagi para karyawan untuk mencapai

    tujuan dari perusahaan.

    b. Perlu peningkatan bentuk penghargaan kepada pegawai yang

    telah melakukan tugasnya dengan baik dan berprestasi.

    Berdasarkan penelitian terlihat kualitas pelayanan walaupun

    sudah berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan

    namun masih rendah. Untuk itu perlu menjadi perhatian bagi

    pimpinan Hotel Nalendra Jakarta. Penghargaan dapat diberikan

    dengan berbagai event seperti karyawan teladan dengan

    indikator kinerja terbaik

    c. Diharapkan supaya mampu melayani pelanggan dengan sikap

    ramah, sopan santun dan tidak diskriminatif (membeda-

    bedakan).