Pengembangan daerah tertinggal (underdeveloped region) di ... · PENGEMBANGAN DAERAH TERTINGGAL...

41
PENGEMBANGAN DAERAH TERTINGGAL (UNDERDEVELOPMENT REGION) DI KABUPATEN SAMPANG OVI RESIA A.P 3608100031 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Transcript of Pengembangan daerah tertinggal (underdeveloped region) di ... · PENGEMBANGAN DAERAH TERTINGGAL...

PENGEMBANGAN DAERAH TERTINGGAL (UNDERDEVELOPMENT REGION) DI KABUPATEN SAMPANG

OVI RESIA A.P

3608100031

Program Studi Perencanaan Wilayah dan KotaFakultas Teknik Sipil dan PerencanaanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

RUMUSAN MASALAH

TUJUAN DAN SASARAN

MANFAAT PENELITIAN

RUANG LINGKUP

HASIL YANG DIHARAPKAN

ALUR KERANGKA BERPIKIR

LATAR BELAKANG

Pembangunan:

-> Daerah Maju

-> Daerah Tertinggal

6 Kriteria Utama Daerah

Tertinggal

Pemprov Jatim menetapkan 7 Kabupaten dan

Sampang Prioritas

pembangunan

Kab. Sampang sebagai daerah

tertinggal dilihat dari

indikasi empiris walaupun

didukung SDA yang potensial

• Laju Pertumbuhan Ekomomi yang lambat

• Prosentase penduduk miskin 50%Ekonomi :

• Nilai IPM masih rendah 59,58

• Tingginya prosentase angka buta aksara 34,6%

SDM :

• Tahun 2011, Krisis air bersih di 80 Desa Kondisi terparah di Kecamatan Kedungdung dan Kecamatan Robatal

Infrastruktur :

LATAR BELAKANG

• Kabupaten Sampang Daerah tertinggal (Underdevelopment) dapat dilihat dari lambatnya laju pertumbuhan ekonomi

5,44

5,33

5,84

5,73

5

5,1

5,2

5,3

5,4

5,5

5,6

5,7

5,8

5,9

Kabupaten Bangkalan

Kabupaten Sampang

Kabupaten Pamekasan

Kabupaten Sumenep

Laju Pertumbuhan Ekonomi

LATAR BELAKANG

• Laju Pertumbuhan Ekomomi yang lambat

• Prosentase penduduk miskin 50%Ekonomi :

• Nilai IPM masih rendah 59,58

• Tingginya prosentase angka buta aksara 34,6%

SDM :

• Tahun 2011, Krisis air bersih di 80 Desa Kondisi terparah di Kecamatan Kedungdung dan Kecamatan Robatal

Infrastruktur :

LATAR BELAKANG

ALUR KERANGKA BERPIKIR

• Memberikan wawasan terkait arahan untuk mengembangkan daerah tertinggal (Underdevelopment).

Teoritis

• Rekomendasi bagi Pemkab dalam mengembangkan daerah tertinggal sesuai dengan karakteristik wilayah.

Praktis

MANFAAT PENELITIAN

RUANG LINGKUP WILAYAH

Terdiri dari 14 Kecamatan

Utara: Laut JawaSelatan: Selat MaduraTimur: Kab. PamekasanBarat: Kab. Bangkalan

Kecamatan Banyuates

Kecamatan Terluas

Kecamatan Pangarengan Kecamatan

terkecil

Ruang lingkup substansi :

• Mencakup tinjauan teori yang berkaitan dengan pengembangan wilayah dan daerah tertinggal.

Ruang lingkup pembahasan :

• Terkait dengan pengembangan daerah tertinggal yang ditinjau dari aspek sosial (sumber daya manusia, infrastruktur), dan ekonomi (nilai PDRB, pendapatan perkapita).

RUANG LINGKUP

TINJAUAN PUSTAKA

Sintesa Tinjauan Pustaka Faktor Penelitian

Pembangunan wilayah proses perubahan yang

dinamis menuju perkembangan yang lebih baik yang

mempertimbangkan aspek wilayah dengan

mengintegrasikan aspek social, ekonomi dan

lingkungan

Pembangunan wilayah,

Faktornya aspek sosial (sumberdaya manusia dan

infrastruktur) serta aspek ekonomi (PDRB dan

pendapatan perkapita masyarakat)

Daerah tertinggal memiliki potensi sumberdaya

yang besar, akan tetapi belum dimanfaatkan secara

optimal sehingga masih melakukan ketergantungan

yang kuat dengan daerah luar. Daerah tertinggal

dicirikan dengan adanya keterbatasan ekonomi,

infrastruktur, sumber daya manusianya serta kondisi

fisik. Faktor-faktor yang mempengaruhi

ketertinggalan suatu daerah, antara lain ekonomi,

sumberdaya manusia, serta infrastruktur.

Daerah tertinggal disebabkan oleh beberapa faktor,

antara lain:

Ekonomi

Indikasinya PDRB, pendapatan perkapita

masyarakat, serta mata pencaharian penduduk

Sumberdaya manusia

Indikasinya tenaga kerja, kesehatan/angka

harapan hidup, dan pendidikan (angka melek

huruf serta tingkat pendidikan masyarakat),

serta IPM

Infrastruktur

Kriteria infrastruktur dapat diukur berdasarkan

ketersediaan/tingkat kecukupan fasilitas

kesehatan, fasilitas pendidikan, jaringan jalan,

tingkat pelayanan jaringan listrik serta jaringan

air bersih.

Sintesa Tinjauan Pustaka Indikator Penelitian

Pengembangan daerah tertinggal

penekanan kepada kebutuhan dasar suatu

daerah yang mencakup aspek-aspek

pertumbuhan, pemerataan dan

keberlanjutan yang berdimensi lokasi dalam

ruang guna mencapai kesejahteraan

masyarakat. Hal ini terkait dengan aspek

ekonomi, sumberdaya manusia, serta

ketersediaan sarana dan prasarana

(infrastruktur).

Pengembangan daerah tertinggal,

Indikasinya aspek ekonomi (PDRB,

pendapatan perkapita masyarakat),

sumberdaya manusia (IPM, angka harapan

hidup, angka melek huruf, tingkat pendidikan

masyarakat serta tenaga kerja), dan

infrastruktur (ketersediaan fasilitas

pendidikan, kesehatan, jaringan jalan, tingkat

pelayanan jaringan listrik serta jaringan air

bersih).

METODOLOGI PENELITIAN

1• PENDEKATAN dan JENIS PENELITIAN

2• VARIABEL PENELITIAN

3• POPULASI DAN SAMPEL

3• METODE PENELITIAN

4• TAHAPAN PENELITIAN

PENDEKATAN PENELITIAN

• PendekatanRasionalistik. Dalam halmencapai tujuan akhir penelitian Perlupemberdayaanketajaman daya fikir danakal budi manusia sertakemampuanberagumentasi logisberdasar pada data dan studi literature

JENIS PENELITIAN

• Jenis penelitiandeskriptif kualitatifterkait tujuan penelitianyang membutuhkangambaran kompleks, terperinci, factual, sertaakurat dalam melukiskankeadaan yang terjadi

PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN

Variabel Penelitian

Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan Kecamatan sebagai unit analisis

Pengambilan sampel dengan Teknik Purposive Sampling melalui proses analisis stakeholdersmengidentifikasi kepentingan, pengaruh ,

dan keinginan stakeholders terhadappengembangan daerah tertinggal.

POPULASI DAN SAMPEL

METODE PENELITIAN

TAHAPAN PENELITIAN

GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN

Mayoritas penggunaan lahan digunakan untuk sawah/tegalan

sebesar 63,67% , terluas di Kecamatan

Banyuates

Proporsi lahan

terbangun sebesar 9,86%,

terluas di Kecamatan

Omben

Kondisi Demografi

Mata Pencaharian Penduduk

Aspek Ekonomi

Kecamatan yang memiliki pendapatan perkapita tertinggi

Kecamatan Jrengik sebesar 7,3 juta

Kecamatan yang

memiliki pendapatan

perkapita terendah Kecamatan Tambelanga

n sebesar 1,3 juta

Sarana Pendidikan

Persebaran fasilitas pendidikan di

Kabupaten Sampang cukup merata, tetapi

Kecamatan Jrengik belum terlayani

oleh fasilitas SMA

Sarana Kesehatan

Kecamatan yang memiliki fasilitas

kesehatan terlengkap

Kecamatan Sampang

Jaringan Jalan

Jaringan Listrik dan Air bersih

Kecamatan yang belum

terlayani oleh jaringan air

bersih secara maksimal Kecamatan Sreseh dan pelayanan

listrik sudah merata

HASIL ANALISA

Tipologi Daerah Tertinggal (Ekonomi)

Kecamatan yang

memiliki karakteristik

ekonomi rendah

fokus dalam pengemban

gan

Tipologi Daerah Tertinggal (SDM)Kecamatan

yang memiliki

karakteristik kualitas

SDM rendah fokus

dalam pengemban

gan

Tipologi Daerah Tertinggal (Infrastruktur)Kecamatan

yang memiliki

karakteristik ketersediaan infrastruktur yang belum memadaifokus dalam pengembang

an

Tipologi Daerah Tertinggal

PRIORITAS PROGRAM PENGEMBANGAN

1. Pembangunan Jalan (0,261)

2. Peningkatan pelayanan jaringan listrik (0,171)

3. Pembangunan sarana dan prasarana air bersih (0,140)

4. Pengembangan industri pengolahan berbasis pertanian(0,092)

5. Pengembangan strategi pemasaran produk unggulan (0,067)

6. Pengembangan puskesmas skala Kecamatan (0,067)

7. Pengembangan sentra industri (0,046)

8. Pemantapan sekolah jenjang SMU skala Kecamatan (0,044)

9. Penyuluhan dan pendampingan petani, peternak, dll (0,041)

10.Pengembangan Pasar (0,035)

11.Peningkatan peran/revitalisasi koperasi (0,025)

12. Pengembangan SDM dan kelembagaan (0,010)

Arahan Pengembangan Daerah Tertinggal

Kecamatan Tambelangan

dan Karang Penang prioritas I

karena merupakan

daerah tertinggal

Kecamatan-kecamatan yang tergolong sebagai daerah yang

sedang menuju ketertinggalan Prioritas II

Kecamatan Sampang, Camplong,

Ketapang Bukan Prioritas Pengembangan

KESIMPULAN

• Dari hasil analisis tipologi daerah tertinggal di KabupatenSampang yang didasarkan atas ekonomi, sumber dayamanusia (SDM), serta infrastruktur diperoleh tiga tipe daerahtertinggal.

• Daerah tertinggal (Kecamatan Tambelangan dan Karang Penang); kemudian daerah yang sedang menuju ketertinggalan (Kecamatan Sreseh, Torjun, Pangarengan, Omben, Kedungdung, Banyuates, Sokobanah, Robatal, serta Jrengik); selanjutnya tipe daerah maju (Kecamatan Sampang, Camplong, serta Ketapang).

• Program-program prioritas pengembangan daerah tertinggal di Kabupaten Sampang berdasarkan hasil analisis AHP menunjukkan bahwa infrastruktur merupakan prioritas pertama, selanjutnya ekonomi merupakan prioritas keduadan sumberdaya manusia merupakan prioritas ketiga.

KESIMPULAN• Arahan pengembangan daerah tertinggal yang dilakukan secara

terintegrasi berada pada Kecamatan Tambelangan dan Karang Penangkarena memiliki karakteristik ekonomi, sumber daya manusia, daninfrastruktur yang tergolong rendah dan menjadi prioritas I.

• Arahan pengembangan daerah tertinggal yang dilakukan secaraterintegrasi parsial berada pada Kecamatan Sreseh, Torjun, danPangarengan karena memiliki karakteristik ekonomi dan infrastrukturyang tergolong rendah dan menjadi prioritas kedua.

• Arahan pengembangan daerah tertinggal yang dilakukan secaraterintegrasi parsial berada pada Kecamatan Omben, Kedungdung, Banyuates, dan Sokobanah karena memiliki karakteristik ekonomi danSDM yang tergolong rendah dan menjadi prioritas kedua.

• Arahan pengembangan daerah tertinggal yang dilakukan secarasektoral berada pada Kecamatan Robatal, dan Jrengik karena memiliki karakteristik ketersediaan infrastruktur yang belum memadai.

• Kecamatan Sampang, Camplong dan Ketapang bukan merupakandaerah yang termasuk ke dalam prioritas pengembangan karena tergolong sebagai daerah maju.

SEKIANDAN

TERIMA KASIH