PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KAJIAN ... · PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI....
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KAJIAN ... · PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI....
KAJIAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI UNTUK MENGGUNAKAN
PRODUK PENURUN BERAT BADAN PADA MAHASISWA KAMPUS I
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh:
Theresia Dian Pramudita
NIM : 038114042
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KAJIAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI UNTUK MENGGUNAKAN
PRODUK PENURUN BERAT BADAN PADA MAHASISWA KAMPUS I
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh:
Theresia Dian Pramudita
NIM : 038114042
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
[tÄtÅtÇ cxÜáxÅut{tÇAngin dapat menggerakkan sesuatu,
Dapat dirasakan tetapi tidak dapat dilihat....
Demikian juga cara Tuhan bekerja...Kesusahan dan suka cita kita digunakanuntuk menjalankan semua rencana-Nya
Ia tidak meminta kita untuk melihat dahulu baru percayaTetapi Ia meminta kita memiliki iman dalam mengahadapi permasalahan
Untuk percaya dahulu baru melihat...( Cakrawala )
Tuhan Yesus, Maha Dewi Bunda MariaSanta Theresia dari kanak-kanak Yesus
Orang tua, adik-adikku, “Malaikatku”, danAlmamaterku......
Karya ini kupersembahkan untuk
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
Kegemukan telah menjadi masalah sosial karena banyak orang takut penampilannya tidak menarik lagi dan takut akan terkena berbagai penyakit. Hal ini menyebabkan orang menjadi termotivasi untuk menurunkan berat badan, salah satunya dengan menggunakan produk penurun berat badan. Pengetahuan mengenai produk tersebut diperlukan supaya tidak terjadi pengguna-salahan. Berdasarkan hal tersebut, dilakukan penelitian mengenai kajian pengetahuan dan motivasi untuk menggunakan produk penurun berat badan.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan penelitian deskriptif non analitik. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampling purposive non random. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dengan subyek penelitian mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang memiliki IMT ≥ 23. Hasil yang diperoleh, responden FKIP (47,14%), berjenis kelamin wanita (50%), berumur 21 tahun (24,29%), IMT 25-29,9 kg/m2 (48,57%), penghasilan dan atau uang saku tiap bulan Rp.300.000,00-Rp.400.000,00 (35,72%), tinggal di Yogyakarta bersama orang tua (51,43%). Responden menyadari perlunya berkonsultasi dengan dokter/apoteker/ahli gizi sebelum menggunakan produk penurun berat badan (97,14%), mengenal produk (97,14%), mengenal produk dari iklan surat kabar/buku/majalah (37,21%), iklan tidak memberikan pengaruh untuk mengambil keputusan menggunakan produk (80%) dan tidak tertarik menggunakan produk (83,33%) karena belum merasa terganggu dengan berat badannya dan takut efek samping.
Kata kunci: produk penurun berat badan, pengetahuan, dan motivasi.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Obesity has been a social problem due to anxiecity of unacttractive appearance and fear of diseases. It motivates people to reduce their weight. Using weight-reducing products is one of the option. Knowledge on those products is necessary for preventing any misuse. For this reason, research on the study of knowledge and motivation in using weight-reducing products is conducted.
The research is an observational research under descriptive non-analitical design. The adopted sampling technique is that of purposive non random sampling. Questionnaire serves as the research instrument, taking as subjects students of Campus I Sanata Dharma University whose BMI ≥ 23.
As the result, respondents were Faculty of Teacher Training and Education (47,14%), female (50%), 21 years old (24,29%), BMI 25-29,9 kg/m2 (48,57%), whose monthly income and allowance money Rp.300.000,00-Rp.400.000,00 (35,72%), reside with their parents in Yogyakarta (51,43%). Respondents realize the need to consult with physician/chemist/nutitionist before using weight-reducing product (97,14%), know the product (97,14%), know the product from newspaper advertisement/books/magazines (37,21%), that advertisement does not affect their decision to use the product (80%) and are not interested in using the product (83,33%) for lack of discomfort and fear of side effects.
Keyword: weight-reducing product, knowledge, and motivation.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus yang begitu setia
menuntun penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang
berjudul “Kajian Pengetahuan dan Motivasi untuk Menggunakan Produk
Penurun Berat Badan pada Mahasiswa Kampus I Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta” disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, pengarahan dan dorongan dari
berbagai pihak selama penyusunan skripsi ini. Untuk itu penulis ingin menyampaikan
rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah bersedia menyumbangkan waktu,
tenaga, pikiran, dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Rasa
terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Ibu Rita Suhadi, M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta dan juga selaku dosen pembimbing yang dengan sabar
membimbing penulis dengan memberikan dorongan, memberikan waktu dan
tenaga untuk berdiskusi serta memberikan saran dalam penyusunan skripsi.
2. Ibu Aris Widayati, M.Si., Apt., selaku dosen penguji yang bersedia memberikan
saran yang berharga bagi penyusunan skripsi.
3. Ibu dr. Luciana Kuswibawati, M.Kes., selaku dosen penguji yang bersedia
memberikan saran yang berharga bagi penyusunan skripsi.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si. dan Bapak Agung Santoso, S.Psi., atas
bantuan dan sarannya dalam penyusunan kuesioner penelitian.
5. Bapak Ir. Ign. Aris Dwiatmoko, M.Sc. atas diskusi mengenai analisis statistik.
6. Dekan Fakultas Pendidikan dan Ilmu Keguruan, Fakultas Sastra dan Fakultas
Ekonomi yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan
penelitian.
7. Semua dosen Fakultas Farmasi yang telah rela membagi ilmunya kepada penulis.
8. Mahasiswa Kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah bersedia
menjadi responden dan meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner serta
diwawancarai.
9. Ibuku yang sangat aku kagumi, yang saat ini sudah merasakan indahnya surga
“Terima kasih sudah membuatku bangga…Terima kasih buat doa yang Ibu
kirimkan dari surga…”
10. Bapak yang sudah memberikan banyak pelajaran hidup kepadaku, adik-adikku
Jati dan Yose, keluarga besar Agustinus Dwidjoyuwono dan R.Th.Rio Santoso
Martonegoro yang sudah memberikan semangat kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi.
11. Malaikat yang telah dikirim Yesus dalam wujud manusia, Alexander Totok
Sektiyawan, A.Md yang setiap hari memberikan dukungan penuh untuk
menjalani hari-hariku, mulai dari pagi hingga pagi lagi.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12. Sahabat-sahabatku Tata, Ve, Sari, Ana, Angger, Rosa dan teman-teman Fakultas
Farmasi angkatan 2003 khususnya kelompok B yang telah membuat warna dalam
hidupku.
13. Putri, Sita, Naomi Psikologi UGM untuk bantuannya dalam pembuatan
kuesioner; Ema, Ari, Dame, Wahjoe untuk bantuannya dalam mencari
responden; Iin, Mela, Yose Vatikan untuk bantuannya di UGM.
14. Paulina Catur Pipera Sakti, teman seperjuangan yang sudah memberikan
motivasi, bantuan, dan sarannya selama skripsi.
15. Teman-teman KKN Angkatan XXXIII khususnya Kelompok 19 Jogoprayan:
Mache Rita, Ina, Ana, Anggi, Ai’, Dera, Hari, Andri untuk persahabatan yang
indah.
16. Pelatih dan Teman-teman Paduan Suara Mahasiswa Cantus Firmus sebagai
keluarga tempat berbagi cerita, teman belajar dan mengembangkan bakat.
17. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi, yang tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran demi sempurnanya skripsi ini. Penulis berharap
skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan memberikan sumbangan bagi ilmu
pengetahuan.
Yogyakarta, Mei 2007
Penulis
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL......................................................................... ........... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................. v
INTISARI...................................................................................................... vi
ABSTRACT .................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................. viii
DAFTAR ISI................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL......................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xx
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xxiv
BAB I. PENGANTAR................................................................................. 1
A. Latar Belakang Penelitian ........................................................................ 1
1. Permasalahan ................................................................................... 4
2. Keaslian Penelitian........................................................................... 5
3. Manfaat Penelitian ........................................................................... 6
B. Tujuan Penelitian...................................................................................... 6
BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ........................................................ 8
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Persepsi Tentang Sehat dan Sakit............................................................. 8
B. Teori Perilaku ........................................................................................... 9
1. Teori aksi.......................................................................................... 10
2. Teori adopsi inovasi Rogers............................................................. 11
3. Model “kepercayaan kesehatan” Rosenstock................................... 13
C. Kegemukan............................................................................................... 16
1. Definisi kegemukan ......................................................................... 16
2. Faktor penyebab kegemukan............................................................ 17
3. Terapi kegemukan............................................................................ 18
4. Pengukuran kegemukan ................................................................... 20
D. Produk Penurun Berat Badan ................................................................... 22
E. Keterangan Empiris .................................................................................. 25
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 26
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................................... 26
B. Definisi Operasional Penelitian................................................................ 26
C. Subyek Penelitian ..................................................................................... 28
D. Teknik Sampling ...................................................................................... 29
E. Instrumen Penelitian ................................................................................ 30
F. Tata Cara Penelitian.................................................................................. 31
G. Analisis Data Penelitian ........................................................................... 34
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 35
A. Karakteristik Responden ......................................................................... 35
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Fakultas ........................................................................................... 35
2. Jenis Kelamin ................................................................................... 35
3. Umur ................................................................................................ 36
4. Indeks Massa Tubuh (IMT) ............................................................. 37
5. Penghasilan dan atau Uang Saku per Bulan..................................... 38
6. Status Tempat Tinggal di Yogyakarta.............................................. 39
B Pengetahuan Responden ........................................................................... 41
1. Merek dan jenis produk penurun berat badan yang dikenal
responden ...................................................................................... 41
2. Sumber informasi ............................................................................. 43
3. Konsultasi dengan dokter/apoteker/ahli gizi mengenai penggunaan
produk penurun berat badan........................................................... 46
4. Efek samping produk penurun berat badan menurut responden...... 48
5. Pengetahuan responden mengenai komposisi produk penurun
berat badan ..................................................................................... 50
6. Pengetahuan responden mengenai peringatan dan larangan dalam
menggunakan produk penurun berat badan ................................... 54
7. Pandangan responden mengenai keefektifan produk penurun berat
badan .............................................................................................. 55
8. Pengetahuan responden mengenai dampak ketergantungan
penggunaan produk penurun berat badan dan penurunan berat
badan secara drastis pada kesehatan seseorang.............................. 60
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Pengetahuan responden mengenai kelebihan berat badan dapat
menimbulkan berbagai penyakit .................................................... 63
10. Pengetahuan responden mengenai pentingnya mengkonsumsi
produk penurun berat badan untuk orang yang mengalami
kelebihan berat badan..................................................................... 64
C. Motivasi Responden ................................................................................. 66
1. Persentase pengenalan responden terhadap produk penurun berat
badan .............................................................................................. 66
2. Sumber pengenalan .......................................................................... 67
3. Pengaruh iklan terhadap pengambilan keputusan menggunakan
produk penurun berat badan........................................................... 69
4. Ketertarikan responden untuk menggunakan produk penurun berat
badan .............................................................................................. 72
5. Saran dari dokter/apoteker/ahli gizi ................................................. 79
6. Pandangan responden mengenai alasan seseorang menggunakan
produk penurun berat badan........................................................... 81
7. Pandangan responden mengenai alasan penggunaan produk
penurun berat badan supaya tidak dianggap ketinggalan zaman ... 82
8. Pandangan responden mengenai pernyataan bahwa untuk bisa
tampil menarik, tubuh harus ideal.................................................. 83
D. Rangkuman Pembahasan ......................................................................... 86
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Rangkuman karakteristik mahasiswa kampus I Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta ....................................................................... 86
2. Rangkuman pengetahuan mahasiswa kampus I Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta mengenai produk penurun berat badan dan
hal-hal yang berkaitan .................................................................... 87
3. Rangkuman motivasi mahasiswa kampus I Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta untuk menggunakan produk penurun berat
badan .............................................................................................. 89
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 91
A. Kesimpulan .............................................................................................. 91
B. Saran......................................................................................................... 92
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 93
LAMPIRAN................................................................................................. 96
BIOGRAFI PENULIS ................................................................................ 122
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel I. Pedoman pengobatan berat badan berdasarkan IMT (Adam,
2004) ..................................................................................... 18
Tabel II. Klasifikasi berat badan dengan menggunakan IMT pada
orang dewasa menurut WHO (Adam, 2004)......................... 20
Tabel III. Klasifikasi berat badan dengan menggunakan IMT pada
orang Asia dewasa menurut WHO (Adam, 2004) ................ 21
Tabel IV. Jumlah mahasiswa aktif kampus I Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta tahun 2006 semester ganjil .................. 29
Tabel V. Jumlah mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang menjadi responden dalam penelitian ........ 30
Tabel VI. Jumlah item pertanyaan pada kuesioner ............................... 32
Tabel VII. Umur mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta ........................................................................... 37
Tabel VIII. Sumber informasi mengenai produk penurun berat badan
yang dikenal mahasiswa kampus I Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta ............................................................. 44
Tabel IX. Pernah atau tidaknya mahasiswa kampus I Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta mendapatkan informasi dari
dokter/apoteker/ahli gizi/penjual produk penurun berat
badan ..................................................................................... 46
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel X. Pandangan mahasiswa kampus I Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta mengenai pentingnya berkonsultasi
dengan dokter/apoteker/ahli gizi sebelum dan selama
menggunakan produk penurun berat badan .......................... 47
Tabel XI. Efek samping yang ditimbulkan produk penurun berat
badan menurut mahasiswa kampus I Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta ............................................................. 49
Tabel XII. Kepedulian mahasiswa kampus I Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta terhadap komposisi produk penurun
berat badan ............................................................................ 51
Tabel XIII. Pengetahuan mahasiswa kampus I Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta terhadap kegunaan masing-masing
komponen dalam produk penurun berat badan ..................... 51
Tabel XIV. Alasan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta mengenai keefektifan produk penurun berat
badan dalam menurunkan berat badan.................................. 56
Tabel XV. Alasan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta mengenai ketidakefektifan produk penurun
berat badan dalam menurunkan berat badan......................... 57
Tabel XVI. Alasan-alasan mahasiswa kampus I Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta menyatakan bahwa konsumsi produk
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penurun berat badan bukan merupakan hal paling penting
untuk orang yang mengalami kelebihan berat badan............ 65
Tabel XVII. Sumber pengenalan produk penurun berat badan ................. 68
Tabel XVIII. Alasan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta menyatakan bahwa iklan tidak memberikan
pengaruh dalam mengambil keputusan menggunakan
produk penurun berat badan.................................................. 71
Tabel XIX. Alasan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta ingin menggunakan produk penurun berat
badan ..................................................................................... 73
Tabel XX. Alasan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta tidak ingin menggunakan produk penurun berat
badan .................................................................................... 74
Tabel XXI. Alasan-alasan mahasiswa kampus I Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta menyatakan bahwa konsumsi produk
penurun berat badan merupakan hal paling penting untuk
orang yang mengalami kelebihan berat badan ...................... 76
Tabel XXII. Alasan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta ingin ikut menggunakan produk penurun berat
badan setelah melihat teman berhasil.................................... 78
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel XXIII. Alasan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta tidak ingin ikut menggunakan produk penurun
berat badan meskipun teman telah berhasil .......................... 78
Tabel XXIV. Alasan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta tidak mengikuti saran dokter/apoteker/ahli
gizi...................................................................................... 80
Tabel XXV. Pandangan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta mengenai alasan seseorang menggunakan
produk penurun berat badan............................................... 81
Tabel XXVI. Rangkuman karakteristik mahasiswa kampus I Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta................................................... 86
Tabel XXVII. Rangkuman pengetahuan mahasiswa kampus I Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta mengenai produk penurun
berat badan dan hal-hal yang berkaitan................................. 87
Tabel. XXVIII. Rangkuman motivasi mahasiswa kampus I Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta untuk menggunakan produk
penurun berat badan .............................................................. 89
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 1. (a) Teori aksi Weber dan (b) Parson (Sarwono, 2004) ......... 11
Gambar 2. Proses adopsi inovasi Rogers (Sarwono, 2004) .................... 12
Gambar 3. Model “kepercayaan kesehatan” Rosenstock (Sarwono,
2004) ..................................................................................... 14
Gambar 4. Fakultas mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta ........................................................................... 35
Gambar 5. Jenis kelamin mahasiswa kampus I Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta ............................................................. 36
Gambar 6. Indeks Massa Tubuh mahasiswa kampus I Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta .................................................. 38
Gambar 7. Tingkat penghasilan dan atau uang saku per bulan
mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta ........................................................................... 39
Gambar 8. Status tempat tinggal mahasiswa kampus I Universitas
Sanata Dharma di Yogyakarta .............................................. 40
Gambar 9. Merek produk penurun berat badan yang dikenal
mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta ........................................................................... 42
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 10. Jenis produk penurun berat badan yang dikenal mahasiswa
kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta .............. 43
Gambar 11. Keberadaan efek samping produk penurun berat badan
menurut mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta .......................................................................... 48
Gambar 12. Pengetahuan mahasiswa kampus I Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta mengenai adanya zat yang dapat
menghambat penyerapan sari makanan ................................ 53
Gambar 13. Kepedulian mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta terhadap peringatan dan larangan dalam
menggunakan produk penurun berat badan ......................... 54
Gambar 14. Pandangan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta mengenai keefektifan produk penurun berat
badan .................................................................................... 55
Gambar 15. Pengetahuan mahasiswa kampus I Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta mengenai hasil yang didapatkan
dengan menggunakan produk penurun berat badan ............. 58
Gambar 16. Pengetahuan mahasiswa kampus I Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta bahwa produk penurun berat badan
yang bekerja dengan cara menurunkan kadar air dalam
tubuh, efeknya tidak akan langgeng...................................... 59
xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 17. Pengetahuan mahasiswa kampus I Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta mengenai keberadaan dampak
ketergantungan penggunaan produk penurun berat badan
pada kesehatan ...................................................................... 61
Gambar 18. Pengetahuan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta mengenai keberadaan dampak penurunan berat
badan secara drastis pada kesehatan ..................................... 62
Gambar 19. Pengetahuan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta mengenai kelebihan berat badan dapat
menimbulkan berbagai penyakit ........................................... 63
Gambar 20. Pengetahuan mahasiswa kampus I Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta mengenai pentingnya mengkonsumsi
produk penurun berat badan untuk orang yang mengalami
kelebihan berat badan............................................................ 64
Gambar 21. Persentase pengenalan mahasiswa kampus I Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta terhadap produk penurun berat
badan ..................................................................................... 67
Gambar 22. Pengaruh iklan dalam pengambilan keputusan mahasiswa
kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk
menggunakan produk penurun berat badan .......................... 70
Gambar 23. Penggunaan produk penurun berat badan oleh mahasiswa
kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta .............. 72
xxii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 24. Ketertarikan mahasiswa kampus I Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta untuk menggunakan produk penurun
berat badan bila harga murah dan mudah didapatkan........... 75
Gambar 25. Ketertarikan mahasiswa kampus I Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta untuk menggunakan produk penurun
berat badan bila teman berhasil............................................. 77
Gambar 26. Pernah atau tidaknya mahasiswa kampus I Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta mendapatkan saran dari
dokter/apoteker/ahli gizi ....................................................... 79
Gambar 27. Pandangan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta mengenai alasan penggunaan produk penurun
berat badan supaya tidak dianggap ketinggalan zaman ........ 83
Gambar 28. Pandangan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta bahwa untuk bisa tampil menarik, seseorang
harus memiliki tubuh ideal.................................................... 84
xxiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 96
Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian Fakultas Ekonomi .................................... 97
Lampiran 3. Surat Ijin Penelitian Fakultas Sastra......................................... 98
Lampiran 4. Kuesioner Penelitian................................................................. 99
Lampiran 5. Hasil Wawancara...................................................................... 106
Lampiran 6. Keterangan mengenai produk penurun berat badan ................ 117
Lampiran 7. Kebutuhan Kalori Menurut Usia dan Kelamin Pada Aktivitas
Fisik Sedang (Tjay dan Raharja, 2002).................................... 120
Lampiran 8. Kandungan Zat Gizi Utama dari sejumlah Makanan (per 100
g) dan Jumlah Kalorinya (Tjay dan Raharja, 2002)................. 120
xxiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang Penelitian
Mempunyai bentuk tubuh yang ideal merupakan keinginan setiap orang.
Dengan memiliki bentuk tubuh yang ideal dalam arti tidak gemuk, seseorang bisa
lebih merasa percaya diri dengan penampilannya dan terhindar dari berbagai macam
penyakit yang dapat timbul akibat kegemukan. World Health Organization (WHO)
melaporkan bahwa terdapat lebih dari satu miliar orang dewasa di dunia menderita
kelebihan berat badan. Setidaknya, 300 juta dari jumlah tersebut tergolong obesitas.
Dengan menggunakan klasifikasi berat badan menurut WHO, survei nasional yang
dilakukan pada 1996/1997 di ibukota-ibukota seluruh propinsi Indonesia
menunjukkan bahwa 8,1% penduduk laki-laki dewasa (≥ 18 tahun) menderita
kelebihan berat badan dan 6,8% mengalami obesitas, 10,5% wanita dewasa menderita
kelebihan berat badan dan 13,5% obesitas. Pada kelompok umur 40-49 tahun,
kelebihan berat badan maupun obesitas mencapai puncaknya, yaitu masing-masing
24,4% dan 23% pada laki-laki serta 30,4% dan 43% pada wanita (Depkes, 2003). Dan
dari sekitar 210 juta penduduk Indonesia pada tahun 2000, jumlah penduduk yang
kelebihan berat badan diperkirakan mencapai 76,7 juta (17,5%) dan pasien obesitas
berjumlah lebih dari 9,8 juta (4,7%) (Suharmiati dan Maryani, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Kegemukan atau obesitas dapat dikatakan telah menjadi masalah sosial.
Banyak orang merasa resah akan kondisi tubuhnya yang tidak lagi ramping. Bukan
hanya takut karena terkena berbagai penyakit, melainkan juga karena penampilannya
tidak menarik lagi. Kegemukan sering dikaitkan dengan timbulnya penyakit seperti
sleep apnea, sindrom metabolik, diabetes melitus tipe II, dislipidemia, kelainan kulit
yang berhubungan dengan higiene, stroke, batu kelenjar empedu, serta depresi. Hal
itu membuat mereka berminat mencoba bila terdapat tawaran mengenai produk
pelangsing, penyusut perut, dan produk lain yang sejenis. Keadaan ini membuat
berbagai produk penurun berat badan mendapatkan lahan subur. Seperti yang jelas
terlihat adalah banyaknya iklan produk penurun berat badan yang menawarkan cara
praktis dan mudah untuk menurunkan berat badan dan banyaknya produk penurun
berat badan yang dijual bebas di pasaran (Susanto, 2005).
Keinginan untuk memiliki tubuh langsing atau ideal seringkali membuat
orang tidak berpikir secara jernih dalam memilih produk pelangsing, penyusut perut
dan produk lain yang sejenis. Terlebih bila menginginkan efek instant, orang
terkadang tidak mengetahui lebih jauh mengenai efek samping yang dapat
ditimbulkan oleh produk-produk pelangsing (Anonim, 2004). Banyak produk
penurun berat badan yang bekerja dengan cara menghambat nafsu makan dan
menyebabkan keluarnya cairan tubuh dalam jumlah yang cukup banyak. Bila hal ini
dikombinasikan dengan kurangnya asupan makan, yang terjadi adalah orang akan
sangat mudah merasa lemas, cepat lelah bahkan sampai pingsan. (Anonim, 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Pengetahuan masyarakat mengenai hal-hal yang berhubungan dengan produk
penurun berat badan menjadi hal yang sangat penting karena pengawasan, pembelian
maupun penggunaan produk penurun berat badan yang dijual secara bebas di pasaran
tidak dapat dikendalikan secara langsung baik oleh dokter maupun apoteker. Selain
itu, banyak orang yang menggunakan produk penurun berat badan tanpa melakukan
konsultasi terlebih dahulu dengan dokter/apoteker/ahli gizi. Hal tersebut dapat
berakibat pada sulitnya melakukan pengawasan selama penggunaan.
Pengetahuan merupakan bagian yang penting untuk membentuk suatu
tindakan, termasuk tindakan untuk menggunakan produk penurun berat badan.
Menurut Ridjab, Ridwan, Judio, Hermansjah (2006), faktor yang berperan penting
dalam menurunkan berat badan adalah motivasi dan perilaku. Selain itu dukungan
dari lingkungan, teman, dan keluarga, pengetahuan terhadap obesitas dan efeknya,
sikap dan kemampuan penderita untuk melakukan aktivitas fisik, serta waktu yang
tersedia merupakan faktor lain yang berperanan.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan dan motivasi seseorang untuk menggunakan produk penurun berat
badan. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran kepada pengguna
produk penurun berat badan maupun masyarakat yang ingin menggunakan produk
penurun berat badan mengenai faktor pengetahuan dan motivasi dalam menggunakan
produk penurun berat badan supaya dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam
mengambil keputusan dalam menggunakan produk penurun berat badan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
1. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai
berikut :
a. seperti apa karakteristik subyek penelitian, meliputi fakultas, jenis kelamin, umur,
Indeks Massa Tubuh, penghasilan dan atau uang saku tiap bulan, dan status
tempat tinggal di Yogyakarta?
b. seperti apa pengetahuan subyek penelitian meliputi merek dan jenis produk
penurun berat badan yang dikenal, sumber informasi, pentingnya konsultasi
dengan dokter/apoteker/ahli gizi, efek samping, komposisi, peringatan dan
larangan, keefektifan, dampak ketergantungan penggunaan dan penurunan berat
badan secara drastis pada kesehatan seseorang, kelebihan berat badan dapat
menimbulkan berbagai penyakit dan konsumsi produk penurun berat badan untuk
orang yang kelebihan berat badan?
c. seperti apa motivasi subyek penelitian untuk menggunakan produk penurun berat
badan, meliputi persentase pengenalan, sumber pengenalan, pengaruh iklan
terhadap pengambilan keputusan penggunaan, ketertarikan untuk menggunakan,
saran dari dokter/apoteker/ahli gizi, pandangan mengenai alasan seseorang
menggunakan produk, mengenai alasan penggunaan supaya tidak dianggap
ketinggalan zaman, dan pernyataan bahwa untuk bisa tampil menarik maka tubuh
harus ideal?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Keaslian Penelitian
Beberapa penelitian mengenai produk penurun berat badan telah dilakukan,
yaitu oleh Rahayu (2005) dengan judul “Hubungan antara Persepsi terhadap Produk
Susu Rendah Lemak, Niat Membeli dan Menggunakan Produk Susu Rendah Lemak”
dan oleh Widanenci (2007) dengan judul “ Persepsi Konsumen tentang Iklan Jamu
Pelangsing di Televisi dan Pengaruhnya terhadap Motivasi Pemilihan Iklan Jamu
Pelangsing di 5 Pusat Kebugaran di Kota Yogyakarta”. Perbedaan penelitian tersebut
dengan penelitian ini terletak pada metode penelitian yang digunakan. Pada penelitian
Rahayu (2005) digunakan metode penelitian deskriptif analitik dan pada penelitian
Widanenci (2007) digunakan metode deskriptif analitik sekaligus mencakup metode
penelitian deskriptif non analitik karena di dalam penelitian tersebut sekaligus
dilakukan evaluasi mengenai iklan jamu pelangsing di televisi. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif non analitik dengan memberikan gambaran
mengenai pengetahuan dan motivasi untuk menggunakan produk penurun berat badan
pada mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian
mengenai produk pelangsing juga pernah dilakukan Sakti (2007) dengan judul
“Kajian Motivasi dan Pengetahuan Untuk Menggunakan Produk Pelangsing pada
Mahasiswa Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”. Perbedaan
penelitian Sakti (2007) dengan penelitian yang dilakukan penulis terletak pada
subyek penelitian dan beberapa butir pertanyaan dalam kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
3. Manfaat Penelitian
a. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai
pengetahuan dan motivasi mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma untuk
menggunakan produk penurun berat badan.
b. Manfaat praktis
1) Hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan pertimbangan dalam pemberian
informasi (penyuluhan atau iklan) mengenai penggunaan produk penurun berat
badan, dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga dapat
mencegah atau mengurangi penggunaan yang belum tepat dan benar.
2) Data yang diperoleh diharapkan dapat menjadi acuan bagi pihak-pihak terkait
seperti produsen produk penurun berat badan, sehingga tidak terjadi pengguna-
salahan dalam penggunaan produk penurun berat badan.
3) Hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan untuk pengembangan penelitian
lebih lanjut mengenai produk penurun berat badan.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan dan
motivasi untuk menggunakan produk penurun berat badan pada mahasiswa kampus I
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk:
a. memberikan gambaran karakteristik subyek penelitian, meliputi fakultas, jenis
kelamin, umur, IMT, penghasilan dan atau uang saku tiap bulan, dan status
tempat tinggal di Yogyakarta. Status tempat tinggal di Yogyakarta dibandingkan
juga dengan penelitian Sakti (2007).
b. mendapatkan gambaran pengetahuan subyek penelitian meliputi merek dan jenis
produk penurun berat badan yang dikenal, sumber informasi, pentingnya
konsultasi dengan dokter/apoteker/ahli gizi, efek samping, komposisi, peringatan
dan larangan, keefektifan, dampak ketergantungan penggunaan dan penurunan
berat badan secara drastis pada kesehatan seseorang, kelebihan berat badan dapat
menimbulkan berbagai penyakit dan konsumsi produk penurun berat badan untuk
orang yang kelebihan berat badan. Merek dan sumber informasi dibandingkan
juga dengan penelitian Sakti (2007).
c. mendapatkan gambaran motivasi dari subyek penelitian untuk menggunakan
produk penurun berat badan, meliputi persentase pengenalan, sumber pengenalan
pengaruh iklan terhadap pengambilan keputusan penggunaan, ketertarikan untuk
menggunakan, saran dari dokter/apoteker/ahli gizi, pandangan mengenai alasan
seseorang menggunakan produk penurun berat badan, mengenai alasan
penggunaan supaya tidak dianggap ketinggalan zaman, dan pernyataan bahwa
untuk bisa tampil menarik maka tubuh harus ideal. Sumber pengenalan
dibandingkan juga dengan penelitian Sakti (2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Persepsi Tentang Sehat dan Sakit
Pandangan orang tentang kriteria tubuh sehat atau sakit, sifatnya tidaklah
selalu obyektif. Bahkan lebih banyak unsur subyektivitas dalam menentukan kondisi
tubuh seseorang. Persepsi masyarakat tentang sehat dan sakit sangat dipengaruhi oleh
unsur pengalaman masa lalu, disamping unsur sosial budaya. Sebaliknya, petugas
kesehatan berusaha sedapat mungkin menerapkan kriteria medis yang obyektif
berdasarkan simptom yang tampak guna mendiagnosa kondisi fisik seorang individu
(Sarwono, 2004).
Batasan “sehat” yang diberikan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO)
adalah “ a state of complete physical, mental, and social wellbeing”. Dari batasan ini
jelas terlihat bahwa sehat itu tidak hanya menyangkut kondisi fisik, melainkan juga
kondisi mental dan sosial seseorang. Perilaku sakit diartikan sebagai segala bentuk
tindakan yang dilakukan oleh individu yang sedang sakit agar memperoleh
kesembuhan. Perilaku sehat adalah tindakan yang dilakukan individu untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatannya, termasuk pencegahan penyakit,
perawatan kebersihan diri (personal hygiene), penjagaan kebugaran melaui olah raga
dan makanan bergizi (Sarwono, 2004).
Dalam menganalisa kondisi tubuhnya, biasanya orang melalui dua tingkat
analisa, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1. batasan sakit menurut orang lain
Orang-orang di sekitar individu yang sakit mengenali gejala sakit pada diri
individu itu dan mengatakan bahwa dia sakit dan perlu mendapatkan pengobatan.
Penilaian orang lain ini sangat besar artinya pada anak-anak dan bagi orang dewasa
yang menolak kenyataan bahwa dirinya sakit.
2. batasan sakit menurut diri sendiri
Individu itu sendiri mengenali gejala penyakitnya dan menentukan apakah dia
akan mencari pengobatan atau tidak. Analisa orang lain dapat sesuai atau
bertentangan dengan analisa individu, namun biasanya analisa itu mendorong
individu untuk mencari upaya pengobatan.
Dari batasan tersebut tampak bahwa perilaku sakit merupakan pola reaksi
sosio-budaya. Pada saat individu dihadapkan pada gejala suatu penyakit, gejala itu
akan dikenal, dinilai, ditimbang untuk diputuskan apakah akan bereaksi atau tidak,
tergantung dari penghayatan/definisi individu tentang situasi tersebut. Definisi
individu itu dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial budaya dan pola sosialisasi yang
berlaku, sehingga reaksi individu dalam suatu komunitas tertentu mungkin berbeda
dengan individu dari komunitas lain yang menganut norma sosial dan budaya yang
berbeda (Sarwono, 2004).
B. Teori Perilaku
Menurut Sarwono (2004), perilaku manusia merupakan hasil dari segala
macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya. Dengan kata lain,
perilaku merupakan respon/reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dari luar maupun dari dalam dirinya. Respon ini dapat bersifat pasif (tanpa tindakan:
berpikir, berpendapat, bersikap) maupun aktif (melakukan tindakan). Perilaku
kesehatan dapat dirumuskan sebagai segala bentuk pengalaman dan interaksi individu
dengan lingkungannya, khususnya yang menyangkut pengetahuan dan sikap tentang
kesehatan, serta tindakannya yang berhubungan dengan kesehatan (Sarwono, 2004).
Beberapa teori yang digunakan untuk menganalisis perilaku kesehatan individu
maupun masyarakat antara lain seperti yang disebutkan di bawah ini.
1.Teori aksi
Teori aksi yang juga dikenal dengan teori bertindak ini (action theory) pada
awalnya dikenalkan oleh Max Weber. Weber berpendapat bahwa individu melakukan
suatu tindakan berdasarkan atas pengalaman, persepsi, pemahaman dan penafsirannya
atas suatu obyek stimulus atau situasi tertentu. Teori Weber dikembangkan lebih
lanjut oleh Talcott Parson yang menyatakan bahwa aksi bukanlah perilaku. Aksi
merupakan tanggapan/respon mekanis terhadap suatu stimulus, sedangkan perilaku
adalah proses mental yang aktif dan kreatif.
Parson melihat bahwa tindakan individu dan kelompok dipengaruhi oleh tiga
sistem, yaitu sistem sosial, sistem budaya dan sistem kepribadian masing-masing
individu. Individu dapat dikaitkan dengan sistem sosialnya melalui status dan
perannya. Dalam setiap sistem sosial, individu menduduki suatu tempat (status)
tertentu dan bertindak (berperan) sesuai dengan norma atau aturan yang dibuat oleh
sistem tersebut dan perilaku individu ditentukan pula oleh tipe kepribadiannya
(Sarwono,2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
a. INDIVIDU b.
STIMULUS Pengalaman Persepsi Pemahaman Penafsiran
TINDAKAN
Sistem Sosial Sistem Budaya Sistem Kepribadian
INDIVIDU PERILAKU
Gambar 1. (a) Teori aksi Weber dan (b) Parson (Sarwono, 2004)
2.Teori adopsi inovasi Rogers
Teori ini dikenal sebagai teori innovation decision process yang diartikan
sebagai proses kejiwaan yang dialami oleh seorang individu sejak menerima
informasi/pengetahuan tentang suatu hal yang baru, sampai pada saat dia menerima
atau menolak ide baru itu. Mula-mula Rogers menyatakan bahwa proses adopsi
inovasi ini terdiri dari lima tahap, yaitu: mengetahui/menyadari tentang adanya ide
baru itu (awareness), menaruh perhatian terhadap ide itu (interest), memberikan
penilaian (evaluation), mencoba memakainya (trial) dan kalau menyukainya maka
setuju untuk menerima ide/hal baru itu (adoption). Tetapi dari pengalaman di
lapangan, Rogers menyimpulkan bahwa proses adopsi ini tidak berhenti segera
setelah suatu inovasi diterima atau ditolak. Situasi ini akan dapat berubah lagi sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
akibat pengaruh dari lingkungannya, oleh karena itu Rogers membagi proses
pembuatan keputusan tentang inovasi ini menjadi empat tahap utama, yaitu:
a. tahap knowledge
Mula-mula individu menerima informasi dan pengetahuan berkaitan dengan
suatu ide baru. Pengetahuan ini menimbulkan minat untuk mengenal lebih jauh
tentang obyek/topik tersebut.
b.tahap persuasion
Tahap ini biasanya dilakukan oleh petugas kesehatan pada saat mulai timbul
minat pada individu. Petugas kesehatan akan membujuk atau meningkatkan motivasi
individu agar individu bersedia menerima obyek/topik yang dianjurkan.
Tetap adopsi
Ditolak
Tetap ditolak
Adopsi
Gambar 2. Proses adopsi inovasi Rogers (Sarwono, 2004)
Penge- tahuan
Pertim- bangan
Kepu- tusan
Diterima (adopsi)
Ditolak
Penguatan
c. tahap decision
Pada tahap ini individu membuat keputusan untuk menerima atau justru
menolak ide baru tersebut. Hal ini tergantung dari hasil persuasi petugas kesehatan
dan pertimbangan pribadi individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
d.tahap confirmation
Pada tahap ini individu meminta dukungan atau penguatan dari lingkungan
atas keputusan yang telah diambil. Bila lingkungan memberikan dukungan positif
maka perilaku baru atau adopsi itu tetap dipertahankan, sedangkan bila ada keberatan
dan kritik dari lingkungan, terutama dari kelompok acuannya, maka biasanya adopsi
itu tidak jadi dipertahankan dan individu kembali lagi ke perilakunya yang semula.
Suatu penolakan juga dapat berubah menjadi adopsi apabila lingkungannya justru
memberikan dukungan atau tekanan agar individu menerima ide baru tersebut
(Sarwono, 2004).
3. Model “kepercayaan kesehatan” Rosenstock
Teori ini dikenal dengan health belief model. Model kepercayaan ini
mencakup lima unsur utama. Yang pertama adalah persepsi individu tentang
kemungkinan terkena penyakit (perceived susceptibility). Individu yang merasa dapat
terkena penyakit akan lebih cepat merasa terancam.
Unsur yang ke dua adalah pandangan individu tentang beratnya penyakit
tersebut (perceived seriousness), yaitu risiko dan kesulitan apa saja yang akan di
alami individu karena penyakit tersebut. Makin berat risiko suatu penyakit, dan
makin besar kemungkinan individu terserang penyakit tersebut, maka ancaman yang
dirasakan juga semakin besar (perceived threats). Ancaman ini mendorong individu
untuk melakukan tindakan pencegahan atau penyembuhan penyakit. Namun ancaman
yang terlalu besar justru akan menimbulkan rasa takut dalam diri individu dan akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
menghambat individu melakukan tindakan karena individu merasa tidak berdaya
melawan ancaman tersebut.
Variabel demografis dan sosio-psiko
Besarnya manfaat dikurangi Besarnya kerugian tindakan yang dianjurkan
Persepsi tentang kemungkinan kena penyakit Persepsi tentang berat/seriusnya penyakit Besarnya
ancaman penyakit
Faktor pencetus tindakan
Dilakukannya tindakan yang dianjurkan
Gambar 3. Model “kepercayaan kesehatan” Rosenstock (Sarwono, 2004)
Untuk mengurangi rasa terancam itu, maka ditawarkan suatu alternatif
tindakan oleh petugas kesehatan. Individu akan mempertimbangkan apakah alternatif
itu memang dapat mengurangi ancaman penyakit itu atau akibatnya justru merugikan.
Namun sebaliknya, konsekuensi negatif dari tindakan yang dianjurkan itu (biaya yang
mahal, rasa malu, takut akan rasa sakit, dan sebagainya) seringkali menimbulkan
keinginan untuk menghindari alternatif yang dianjurkan petugas. Untuk akhirnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
memutuskan menerima atau menolak alternatif tindakan tersebut, diperlukan satu
unsur yaitu faktor pencetus yang dapat datang dari dalam diri individu (munculnya
gejala penyakit tersebut) ataupun dari luar (nasihat orang lain, kampanye kesehatan,
nasihat dari teman atau anggota keluarga dengan penyakit sama,dan sebagainya).
Terdapat faktor lingkungan ekstern dan faktor intern yang mempengaruhi
perilaku konsumen. Faktor-faktor ekstern tersebut yaitu kebudayaan, kelas sosial,
kelompok-kelompok sosial, kelompok referensi dan keluarga. Dan faktor-faktor
intern meliputi motivasi, pengamatan, belajar, kepribadian dan konsep diri, serta
sikap. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku:
1. motivasi
Motivasi adalah dorongan yang bertindak untuk memuaskan kebutuhan.
Dorongan ini diwujudkan dalam bentuk tindakan dan perilaku. Motivasi timbul
karena adanya suatu kebutuhan atau keinginan yang harus dipenuhi. Motivasi yang
rendah biasanya menghasilkan tindakan yang kurang kuat (Sarwono, 2004). Motivasi
juga dapat diartikan sebagai suatu dorongan kebutuhan dan keinginan individu yang
diarahkan pada tujuan untuk memperoleh kepuasan. Sumber yang mendorong
terciptanya suatu kebutuhan tersebut dapat berasal dari dalam orang itu sendiri atau
dari lingkungan sekitarnya (Dharmmesta dan Handoko, 2000).
2. pengetahuan
Pengetahuan merupakan unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa
seseorang yang sadar, yang secara nyata terkandung di dalam otaknya. Pengetahuan
akan menimbulkan suatu gambaran, persepsi, konsep dan fantasi terhadap segala hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
yang diterima dari lingkungan melalui panca inderanya (Dharmmesta dan Handoko,
2000). Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu obyek tertentu (Notoatmodjo, 2003)
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang. Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa
perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang
tidak didasari pengetahuan (Notoatmodjo, 2003).
C. Kegemukan
1. Definisi kegemukan
Menurut Tjay dan Raharja (2002), kegemukan didefinisikan sebagai
terdapatnya lemak tubuh dalam jumlah abnormal, yang mengakibatkan kegemukan
dan overweight pada keadaan tinggi badan dan jumlah otot tertentu. Kegemukan
biasanya didefinisikan sebagai berat badan 20% atau lebih di atas rata-rata orang
sehat dengan tinggi badan, rangka, usia dan jenis kelamin yang sama. Kelebihan berat
badan adalah berat badan di antara obesitas dan normal atau antara 10-20% melebihi
normal (Linder, 1992). Berdasarkan tabel klasifikasi berat badan berdasarkan Indeks
Massa Tubuh (IMT), obesitas termasuk dalam kelebihan berat badan (Adam, 2004).
Secara umum, kelebihan berat badan berkaitan dengan terjadinya penyakit-
penyakit lainnya, seperti sleep apnoea, sindrom metabolik, diabetes melitus,
dislipidemia, kelainan kulit yang berhubungan dengan higiene, stroke, batu kelenjar
empedu dan komplikasinya, serta depresi (Ridjab dkk, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2. Faktor penyebab kegemukan
Faktor seperti penuaan, keturunan, dan rusaknya pusat kenyang di
hipotalamus mempunyai peranan penting dalam menimbulkan serta meningkatkan
kelebihan berat badan. Faktor yang disebut di atas adalah faktor yang sulit untuk
dicegah. Faktor yang dapat dicegah yang berperanan penting dalam kelebihan berat
badan adalah jumlah asupan makan, kebiasaan makan, dan aktivitas fisik (Ridjab dkk,
2006).
Obesitas sendiri merupakan kompleks penyakit kronis multifaktorial yang
terjadi akibat interaksi antara genotip dan lingkungan di mana fisiologi, biokimia,
genetik, lingkungan, kultur, sosioekonomi, dan psikologis maempunyai peranan
penting (Ridjab dkk, 2006). Penyebab obesitas secara pasti belum jelas, tetapi
obesitas umumnya diakibatkan oleh ketidakseimbangan antara asupan dengan
penggunaan energi. Obesitas disebabkan oleh banyak hal, tetapi terutama disebabkan
oleh faktor genetik dan lingkungan. Di negara yang sedang berkembang, faktor
lingkungan sangat berperan. Perubahan pola makan dan kurangnya aktivitas tubuh
dalam kehidupan sehari-hari sangat menentukan penimbunan lemak dalam tubuh
(Adam, 2004).
Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang menjadi gemuk antara lain:
a. makan melebihi kebutuhan tubuh, seperti kebiasaan makan yang berlebih, cara
memilih makanan yang salah, dan kebiasaan mengemil
b. kurang menggunakan energi
c. faktor keturunan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
d. faktor hormonal, pada wanita menopause dapat terjadi penurunan hormon thyroid
sehingga kemampuan untuk menggunakan energi akan berkurang.
e. faktor kecepatan metabolisme basal yang rendah (Iis, 2002)
3. Terapi Kegemukan
Menurut Adam (2004), penatalaksanaan pada obesitas dan berat badan
berlebih terdiri atas perencanaan makan dengan mengurangi jumlah kalori,
meningkatkan aktivitas fisik, dan pemakaian obat-obatan. Sasaran yang ingin dicapai
adalah menurunkan berat badan sekitar 5-10% dari berat badan awal. Pedoman
pengobatan berat badan berdasarkan IMT dapat dilihat pada tabel I.
Tabel I. Pedoman pengobatan berat badan berdasarkan IMT (Adam, 2004) Nilai IMT Pengobatan
18,5 – 24,9 Tidak ada pengobatan. Diet dan olah raga untuk mempertahankan berat badan
25 – 29,9 tanpa penyakit lain
Diet hipokalori dan olah raga untuk menurunkan berat badan dan mencegah bertambahnya berat badan
25 -29,9 disertai penyakit
Diet hipokalori dan olah raga, ditambah obat penurun berat badan (anti obesitas)
30 – 39,9 Diet hipokalori dan olah raga, ditambah obat penurun berat badan (anti obesitas)
≥ 40 Bila gagal dengan pengobatan konservatif, perlu dipertimbangkan tindakan operasi
Selain itu, terdapat pula penatalaksanaan berat badan secara terpadu (holistik)
dengan 4 konsep pendekatan. Dengan pendekatan ini maka penurunan berat badan
dapat dipertahankan dalam jangka panjang. Namun lain halnya jika penurunan berat
badan tidak dilakukan secara holistik, maka akan terjadi sindrom yoyo, yaitu berat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
badan dapat turun dengan cepat tetapi kemudian melonjak kembali dengan total
timbangan yang lebih banyak. Pendekatan holistik meliputi:
a. perencanaan makan yang benar, yaitu dengan makan teratur tiga kali sehari
dengan komposisi yang tepat, yaitu karbohidrat 50%, protein 20%, dan lemak
30% dari total kalori. Perlu selalu diusahakan untuk makan secara bervariasi agar
tubuh memperoleh semua gizi yang diperlukan. Sayur dan buah-buahan
diperlukan sebagai serat nabati.
b. aktivitas fisik/olah raga, dengan melakukan aktivitas fisik, energi yang
dikeluarkan akan meningkat, otot tubuh menjadi kencang, dan secara psikologis
orang yang rajin berolahraga biasanya juga lebih fit dan percaya diri. Jenis olah
raga yang dianjurkan adalah aerobik seperti jalan kaki, joging, ataupun berenang.
c. perubahan tingkah laku, yaitu menanamkan motivasi dan disiplin diri dalam
usaha penurunan berat badan. Termasuk di sini adalah membiasakan diri
merencanakan makan yang benar dan berolahraga sesuai yang dianjurkan serta
menghindari makanan berlemak sebagai pelampiasan stress.
d. pengobatan, yang dilakukan dengan konsultasi dokter. Terdapat 2 mekanisme
kerja obat-obat penurun berat badan, yaitu golongan penekan nafsu makan yang
bekerja di susunan saraf pusat dan penghambat penyerapan lemak yang bekerja
secara lokal di usus. Jenis obat yang bekerja secara lokal di usus ini relatif lebih
aman untuk dikonsumsi dalam jangka panjang dan efek samping yang minimal
(Anonim, 2006)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
4.Pengukuran kegemukan
a. Indeks Massa Tubuh (IMT)
Ukuran untuk menentukan obesitas atau kelebihan berat badan adalah dengan
menghitung IMT, yaitu berat badan (kg) dibagi kuadrat tinggi badan (m2) (Adam,
2004). Pada tahun 1998 WHO menggunakan IMT untuk mempermudah pembagian
dan pengartian kelebihan berat badan secara klinis walaupun sebenarnya kelebihan
berat badan dan obesitas merupakan masalah kompleks yang penyebabnya belum
diketahui secara lengkap. Indeks Massa Tubuh menggambarkan perbandingan antara
berat dan tinggi badan yang berhubungan secara signifikan dengan kadar lemak tubuh
total dan tidak berlaku untuk anak-anak dalam masa pertumbuhan, orang yang sangat
berotot, contohnya atlet, dan wanita hamil (Ridjab dkk, 2006). Pada orang Asia,
angka persentase lemaknya lebih tinggi dari orang barat (Caucasian) pada IMT yang
sama, sehingga WHO membuat klasifikasi IMT tersendiri bagi orang Asia seperti
tampak pada tabel III.
Tabel II. Klasifikasi berat badan dengan menggunakan IMT pada orang dewasa menurut WHO (Adam, 2004)
Klasifikasi IMT ( kg/m2 ) Risiko komorbiditas Kekurangan berat badan < 18,5
Rendah (tetapi terjadi peningkatan rata-rata risiko masalah klinis lainnya)
Normal 18,5 – 24,9 Rata-rata Kelebihan berat badan ≥ 25
Pre-obes 25 – 29,9 Meningkat Obesitas I 30 – 34,9 Moderat Obesitas II 35 – 39,9 Tinggi Obesitas III ≥ 40 Sangat tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Tabel III. Klasifikasi berat badan dengan menggunakan IMT pada orang Asia dewasa menurut WHO (Adam, 2004)
Klasifikasi IMT ( kg/m2 ) Risiko komorbiditas Kekurangan berat badan < 18,5
Rendah (tetapi terjadi peningkatan rata-rata risiko masalah klinis lainnya)
Normal 18,5 – 22,9 Rata-rata Kelebihan berat badan ≥ 23
Pre-obes 23 – 24,9 Meningkat Obesitas I 25 – 29,9 Moderat Obesitas II ≥ 30 Tinggi
b. Standard Brocca
Berat badan ideal dapat dihitung dengan rumus:
Berat badan ideal = (TB-100)-10% (TB-100)
TB = Tinggi badan dalam cm
Disebut kelebihan berat badan (overweight) bila berat badan berada 10-20% di atas
berat badan ideal, dan disebut kegemukan (obesitas) bila berat badan lebih dari
20% diatas berat badan ideal.
c. Berat badan relatif (Relative Body Weight/ RBW)
Dapat diukur dengan rumus:
BBR = 100100
xTB
BB−
BBR = Berat Badan Relatif TB = Tinggi badan dalam cm
BB = Berat Badan dalam kilogram
Nilai BBR normal adalah 90 -110, bila nilai BBR > 120 berarti telah terjadi
kegemukan (obesitas).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
d. Rasio lingkar pinggang terhadap lingkar panggul (Waist-to-Hip Ratio/WHR)
Kegemukan atau penumpukan jaringan lemak juga dapat terjadi di perut
(abdominal). Cara ini dapat digunakan untuk menilai apakah seseorang menderita
obesitas abdominal, yaitu dengan cara menghitung rasio antara lingkar pinggang
dan lingkar panggul. Wanita dikatakan menderita obesitas abdominal bila nilai
WHR>0,9 , sedangkan pria dengan nilai WHR>1,0.
e. Lingkar pinggang (Waist Circumference/ WC)
Cara ini juga digunakan untuk menentukan obesitas abdominal. Dikatakan
abnormal bila nilai lingkar pinggang > 88 cm pada wanita dan nilai lingkar
pinggang > 102 cm pada pria. Untuk Asia sendiri terdapat ketentuan lain, yaitu > 80
cm pada wanita dan > 90 cm pada pria.
D. Produk Penurun Berat Badan
Terdapat beberapa obat penurun berat badan yang biasa digunakan dalam
dunia kedokteran. Sifat dan cara kerja obat tersebut juga bermacam-macam
(Rahardja, 2005). Cara kerja obat tersebut adalah:
1.penekan nafsu makan (anorexan)
Obat golongan ini berfungsi merangsang susanan saraf pusat (sentral). Cara
kerjanya adalah dengan menekan pusat lapar di otak dan mengaktifkan pusat kenyang
sehingga seseorang menjadi tidak nafsu makan. Contohnya golongan obat amfetamin,
dekstroamfetamin, dan metaamfetamin. Jika penggunaannya salah, jenis ini bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
menyebabkan tremor, komplikasi, jantung berdebar, tak bisa tidur, gelisah, mulut
kering, sembelit, hingga alergi.
2. mempercepat rasa kenyang
Cara kerjanya adalah dengan mempengaruhi otak, yaitu dengan
memperbanyak produksi serotonin. Serotonin merupakan zat kimia dalam otak yang
mengendalikan emosi sekaligus selera makan. Peningkatan aktivitas dan kadar
serotonin dalam otak menekan keinginan untuk makan berlebihan yang didorong oleh
stres emosional. Contoh obat yang termasuk golongan ini adalah sibutramin.
Pemakaian obat ini harus sepengetahuan dokter karena terdapat efek samping yang
berbahaya. Efek sampingnya yaitu mulut kering, anoreksia, konstipasi, insomnia,
sakit kepala dan pada beberapa pasien (<5%), sibutramin dapat meningkatkan
tekanan darah (Fitzgerald, 2002).
3.menghambat absorbsi lemak
Contoh obat yang masuk golongan ini adalah orlistat. Cara kerjanya adalah
dengan menghambat aktivitas enzim lipase yang berfungsi memecah lemak dalam
gastrointestinal. Sebagai akibatnya, penyerapan lemak turun sebesar 30%. Lemak
yang tidak terserap akan keluar bersama feses. Efek samping yang dapat terjadi
adalah diare, kembung, dan feses berminyak. Absorbsi vitamin yang larut lemak juga
dapat terhambat akibat obat ini.
4.bersifat sebagai bulk fillers
Produk penurun berat badan yang bersifat sebagai pengganjal perut dapat
berupa larutan atau tablet yang berasal dari serat tumbuhan dan buah. Larutan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
tablet ini akan mengembang dalam perut. Sebagai akibatnya seseorang akan merasa
kenyang lebih lama (Rahardja, 2005).
Mekanisme suatu bahan dapat menurunkan berat badan masih banyak yang
belum diketahui secara rinci. Sementara ini dicoba menelusuri sifat kandungan kimia
yang ditemukan dikaitkan dengan mekanisme penurunan berat badan. Beberapa
pendekatan melalui mekanisme penurunan berat badan adalah sebagai berikut
(Dzulkarnain dan Widowati,1996):
1. adanya zat samak (tanin) yang bersifat astringen. Zat ini diketahui akan berikatan
dengan protein mukus yang melapisi bagian dalam usus membentuk lapisan yang
sulit ditembus. Sebagai akibatnya, penyerapan sari makanan menjadi terhambat
dan orang tidak menjadi gemuk. Tanaman yang mengandung zat samak
contohnya adalah jati blanda (Guazuma ulmifolia Lamk.), kunyit (Curcuma
domestica Val.), dan kayu rapet (Parameria laevigata ).
2. adanya zat yang bersifat melicinkan (lubricating) sehingga makanan tidak
sempat terserap. Bahan ini biasanya bersifat lendir. Contoh tanaman yang bersifat
melicinkan yaitu, jati blanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) dan mengkudu
(Morinda citrifolia L.).
3. adanya bahan yang bersifat diuretik sehingga cairan di dalam tubuh akan
dikeluarkan sehinga berat badan akan berkurang. Contohnya adalah meniran
(Phyllantus niruri L.) dan kumis kucing (Orthosipon stamineus Benth.).
4. bahan yang bersifat sebagai pencahar lemah dan pencahar pembentuk massa.
Bahan pencahar lemah bekerja dengan mempermudah defekasi dengan jalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
melunakkan tinja, sedangkan bahan pembentuk massa akan mengembang
membentuk gel dalam air. Contohnya mengkudu (Morinda citrifolia L.), kunyit
(Curcuma domestica Val.), dan nanas (Ananas comosus L.).
Pada dasarnya tidak ada obat pelangsing yang dijual bebas, yang ada adalah
produk pelangsing yang berkhasiat meningkatkan pengeluaran zat cair atau padat dari
tubuh. Sebelum menggunakan produk penurun berat badan, konsumen hendaknya
mempelajari dulu segala sesuatu yang terkait dengan produk, khususnya keamanan
produk yang digunakan. Selain itu, karena program pelangsingan sangat terkait
dengan kesehatan, maka seharusnya juga perlu dikonsultasikan dengan dokter atau
ahli gizi, begitu juga dengan melaksanakan diet (Lunggana, 2001).
E. Keterangan Empiris
Dari penelitian ini diharapkan dapat digali informasi mengenai pengetahuan
dan motivasi untuk menggunakan produk penurun berat badan dari mahasiswa
kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta baik yang sedang menggunakan
produk penurun berat badan, belum pernah menggunakan produk penurun berat
badan, maupun yang sudah pernah menggunakan namun sekarang sudah tidak
menggunakan kembali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian observasional dengan menggunakan
rancangan deskriptif non analitik melalui pendekatan waktu sesaat (point time
approach). Penelitian observasional adalah jenis penelitian yang observasinya
dilakukan terhadap sejumlah ciri (variabel) subyek menurut keadaan yang apa adanya
(in nature) tanpa adanya manipulasi peneliti (Pratiknya, 2001). Rancangan penelitian
deskriptif hanya terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah atau keadaan
atau peristiwa sebagaimana adanya sehingga bersifat sekedar mengungkapkan fakta
(Nawawi, 2005), dan dalam pendekatan waktu sesaat, tiap subjek hanya diobservasi
sekali saja (Pratiknya, 2001). Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah
metode dengan menggunakan kuesioner disertai beberapa wawancara terstruktur.
B. Definisi Operasional Penelitian
1. Kajian adalah studi yang dilakukan untuk memperdalam atau mengetahui dengan
lebih jelas kejadian, kasus atau sesuatu hal dari suatu fenomena.
2. Pengetahuan adalah tingkatan pemahaman yang dimiliki oleh subyek penelitian
mengenai produk penurun berat badan dan hal-hal lain yang berhubungan,
meliputi merek dan jenis produk penurun berat badan yang dikenal, sumber
informasi, konsultasi dengan dokter/apoteker/ahli gizi, efek samping, komposisi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
peringatan dan larangan, keefektifan, dampak ketergantungan penggunaan dan
penurunan berat badan secara drastis pada kesehatan, kelebihan berat badan dapat
menimbulkan berbagai penyakit dan konsumsi produk penurun berat badan untuk
orang yang kelebihan berat badan.
3. Motivasi, yaitu dorongan yang dimiliki oleh subyek penelitian untuk
menggunakan produk penurun berat badan, yang timbul karena adanya keinginan
untuk memenuhi suatu kebutuhan. Motivasi dapat berasal dari dalam individu
atau dari luar individu, meliputi latar belakang dan tujuan dalam menggunakan
produk penurun berat badan.
4. Kelebihan berat badan atau overweight adalah berat badan diantara obesitas dan
normal atau antara 10-20% melebihi normal, sedangkan kegemukan atau obesitas
adalah berat badan 20% atau lebih melebihi normal.
5. Produk penurun berat badan adalah semua produk baik dalam bentuk seduh,
bubuk, larutan, kapsul, pil, krim dan lain-lain yang berguna untuk menurunkan
berat badan, melangsingkan tubuh, dan mengencangkan perut, yang dijual bebas
di pasaran.
6. Pengukuran kegemukan yang digunakan adalah Indeks Massa Tubuh karena
sudah terdapat penggolongan tingkat kegemukan atau obesitas dan risiko
komorbiditas terhadap penyakit diabetes melitus, jantung koroner, dan sleep
apnea meskipun sebenarnya Waist-to-Hip Ratio (WHR) dan Waist Circumference
(WC) lebih mencerminkan tingkat kegemukan yang berbahaya (obesitas
abdominal).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian yang digunakan adalah mahasiswa kampus I Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta yang memiliki IMT ≥ 23 kg/m2, baik yang sedang
menggunakan produk penurun berat badan, belum pernah menggunakan produk
penurun berat badan, maupun yang dahulu pernah menggunakan namun sekarang
sudah tidak menggunakannya kembali. Subyek penelitian tersebut selanjutnya disebut
responden. Nilai IMT yang digunakan adalah ≥ 23 kg/m2 karena menurut klasifikasi
berat badan berdasarkan IMT untuk orang Asia, IMT ≥ 23 kg/m2 termasuk dalam
kategori kelebihan berat badan. Nilai IMT didapatkan dari berat badan dalam satuan
kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam satuan meter.
Jumlah responden minimal dalam penelitian ini dihitung berdasarkan rumus
(Nawawi, 2005):
N = 2
2
dxPxQZ
N : ukuran cuplikan terkecil
Z : koefeisien keterandalan (reability coefficient) yang besarnya
ditentukan oleh tingkat kepercayaan, yaitu 90%, sehingga Z = 1,64
PQ : proporsi di dalam populasi, karena proporsi dalam populasi tidak
diketahui maka PQ maksimal bila P=Q=0,5
d : persentase kemungkinan kekeliruan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Jadi ukuran cuplikan terkecil:
N = 2
2
1,05,05,064,1 xx = 67,24 responden ≈ 68 responden
D. Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampling purposive non
random. Dalam sampling non random tidak semua individu dalam populasi diberi
peluang yang sama untuk menjadi anggota sampel (Hadi, 2004). Sebutan purposive
menunjukkan bahwa teknik ini digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Pemilihan
sekelompok subjek dalam purposive sampling didasarkan atas ciri-ciri atau sifat
populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Dalam penelitian ini kelompok yang
dipilih sebagai subyek penelitian adalah mahasiswa kampus I Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta dengan batasan IMT ≥ 23 kg/m2, baik pria maupun wanita.
Untuk mengantipasi pengisian kuesioner yang tidak lengkap oleh responden,
maka jumlah responden ditambah sebanyak 30% dari jumlah ukuran cuplikan terkecil
yang berjumlah 68 responden. Dari hasil perhitungan, jumlah kuesioner yang
disebarkan kepada responden yang terbagi dalam 3 fakultas di Kampus I Universitas
Sanata Dharma adalah 90 kuesioner.
Tabel IV. Jumlah mahasiswa aktif kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun 2006 semester ganjil
No. Fakultas Pria (orang)
Wanita (orang)
Jumlah total (orang)
1. FKIP 849 1665 25142. Sastra 406 488 8943. Ekonomi 837 763 1600 Total 2092 2916 5008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Tabel V. Jumlah mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang menjadi responden dalam penelitian
No. Fakultas Pria
(orang) Wanita (orang)
Jumlah total (orang)
1. FKIP 16 17 332. Sastra 6 7 133. Ekonomi 13 11 24 Total 35 35 70
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan panduan
wawancara terstruktur. Kuesioner adalah kelompok atau urutan pertanyaan yang
disusun untuk memperoleh informasi dari sumber informasi atau responden
(Prawitasari, 1998). Pembuatan kuesioner dan panduan wawancara terstruktur
dilakukan berdasarkan perumusan masalah dan telah dikonsultasikan dengan dosen
pembimbing.
Kuesioner dibagi dalam 2 bagian. Bagian pertama memuat 7 buah pertanyaan
mengenai karakteristik responden, 6 pertanyaan bersifat terbuka dalam arti dapat diisi
secara bebas oleh responden dan 1 pertanyaan bersifat tertutup dimana pilihan
jawaban telah ditentukan oleh penulis. Di dalam kuesioner bagian ke dua terdapat 27
nomor pertanyaan yang juga memuat 5 pertanyaan lanjutan, sehingga jumlah
pertanyaan secara keseluruhan adalah 32 pertanyaan. Dari 32 pertanyaan tersebut, 21
pertanyaan bersifat tertutup dan 11 pertanyaan lain bersifat semi terbuka yang
didalamnya terdapat jawaban yang dapat diisi sendiri oleh responden selain pilihan
jawaban lain yang telah ditetapkan penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Bagian karakteristik responden memuat pertanyaan mengenai fakultas, jenis
kelamin, umur, berat badan, tinggi badan, penghasilan dan atau uang saku tiap bulan
serta status tempat tinggal responden di Yogyakarta. Bagian ke dua dari kuesioner
memuat pertanyaan-pertanyaan mengenai pengetahuan dan motivasi responden untuk
menggunakan produk penurun berat badan. Selain itu di dalam kuesioner juga
memuat batasan produk penurun berat badan yang dimaksudkan dalam penelitian ini.
F. Tata Cara Penelitian
1.Observasi awal
Obseravsi awal dilakukan penulis pada toko obat dan apotek yang menjual
produk penurun berat badan untuk mencari informasi yang berkaitan dengan produk
penurun berat badan seperti merek dan bentuk sediaan sebagai panduan membuat
kuesioner. Selain itu penulis juga melakukan observasi di kampus I Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta. Observasi ini dilakukan untuk lebih mengenal tempat
dilaksanakannya penelitian dan mengetahui hari dan jam dimana terdapat banyak
responden.
2.Pembuatan kuesioner
Pembuatan kuesioner dilakukan setelah observasi awal dilaksanakan. Dalam
kuesioner termuat operasional penelitian. Bagian pertama memuat 7 pertanyaan
mengenai karakteristik responden. Bagian ke dua memuat pertanyaan mengenai
pengetahuan dan motivasi responden untuk menggunakan produk penurun berat
badan yang terdiri dari 27 nomor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel VI. Jumlah item pertanyaan pada kuesioner penelitian
No. Item pada kuesioner Jumlah
1. Karakteristik responden 7
2. Pengetahuan 17
3. Motivasi 10
3.Uji validitas dan uji pemahaman bahasa
Uji validitas dan uji pemahaman bahasa dilakukan setelah kuesioner
penelitian selesai dibuat. Validitas merupakan tingkat kemampuan suatu instrumen
untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran yang
dilakukan dengan instrumen tersebut (Hadi, 1991). Hadi (2002) juga menambahkan
bahwa terdapat dua unsur dalam prinsip dari validitas, yaitu kejituan dan ketelitian.
Maksudnya adalah seberapa jauh alat pengukur dapat mengungkapkan dengan jitu
gejala yang akan diukur dan seberapa jauh ketelitian alat pengukur mengukur gejala.
Uji validitas pada penelitian ini dilakukan bersamaan dengan uji pemahaman
bahasa. Uji pemahaman bahasa dilakukan agar maksud dari pertanyaan yang diajukan
dapat dipahami dengan jelas dan benar oleh responden sehingga jawaban yang
didapatkan dapat sesuai dengan informasi yang diinginkan. Uji validitas dilakukan
penulis bersama dengan pihak yang lebih kompeten, yaitu dosen Fakultas Psikologi.
Setelah itu dilakukan uji coba terhadap 20 mahasiswa kampus I Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang memiliki IMT ≥ 23. Mahasiswa yang sudah menjadi
responden dalam uji coba tidak digunakan kembali menjadi responden penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
4. Penyebaran kuesioner
Penyebaran kuesioner dilakukan waktu jam kuliah. Setelah responden
mendapatkan kuesioner, responden secara langsung mengisi di tempat kemudian
kuesioner segera di kembalikan kepada peneliti untuk menghindari akses informasi
mengenai produk penurun berat badan oleh responden. Kuesioner yang disebarkan
berjumlah 90 buah kuesioner untuk mengantisipasi adanya kuesioner yang tidak diisi
lengkap oleh responden. Dari 90 kuesioner, terdapat 20 kuesioner yang tidak diisi
secara lengkap oleh responden, sehingga hanya 70 kuesioner saja yang digunakan
untuk analisis data.
5. Wawancara terstruktur
Dari beberapa responden, dipilih 5 orang responden untuk diwawancarai.
Wawancara dilakukan dengan bantuan garis besar yang berhubungan dengan tema.
Wawancara dilakukan untuk menambah informasi dari responden mengenai
pengetahuan dan motivasi untuk menggunakan produk penurun berat badan.
6. Pengolahan Hasil
a. Pengolahan hasil dilakukan dengan cara mengelompokkan jawaban dan
menghitung masing-masing jawaban pertanyaan, kemudian dari masing-masing
jawaban pertanyaan dilakukan interpretasi data hasil penelitian dengan melihat
persentase jawaban.
b. Pada pertanyaan tertentu, responden dijinkan memilih lebih dari satu jawaban atau
menyatakan alasan jawabannya secara bebas, sehingga pada tabel jawaban
responden akan tampak bahwa terdapat lebih dari 70 jawaban. Tetapi pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
beberapa tabel jawaban responden juga terdapat jumlah jawaban kurang dari 70.
Hal ini dikarenakan jawaban responden sudah terbagi dua, misalnya responden
yang menjawab ya memiliki alasan tertentu, begitu juga responden yang
menjawab tidak, juga memiliki alasan tersendiri.
c. Pada beberapa hasil penelitian, yaitu status tempat tinggal di Yogyakarta, merek,
sumber informasi dan sumber pengenalan produk penurun berat badan, hasil
jawaban terbanyak dari responden dibandingkan dengan hasil penelitian Sakti
(2007).
G. Analisis Data Penelitian
Analisis statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif dalam bentuk
persentase. Hasil persentase kemudian ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
1. Fakultas
Data yang didapatkan dari 70 mahasiswa kampus I Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang memiliki IMT ≥ 23 yang bersedia menjadi responden
menunjukkan bahwa 47,14% adalah mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, 34,29% adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi, dan 18,57% adalah
mahasiswa Fakultas Sastra.
Fakultas dari mahasiswa kampus IUniversitas Sanata Dharma Yogyakarta
18,57%
34,29%47,14%
FKIPEkonomiSastra
Gambar 4. Fakultas dari mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2. Jenis kelamin
Dari data didapatkan hasil bahwa mahasiswa kampus I Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang memiliki IMT ≥ 23 dalam arti yang masuk ke dalam
klasifikasi kegemukan untuk orang Asia menurut WHO tahun 2000, yang mengisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
kuesioner dengan lengkap, 50,00% adalah pria dan 50,00% adalah wanita. Penelitian
dilakukan non random dengan batasan IMT, tetapi baik pria maupun wanita yang
memiliki IMT ≥ 23 memiliki kesempatan yang sama untuk mengisi kuesioner.
Jenis kelamin dapat menentukan keputusan dalam penggunaan produk
penurun berat badan. Wanita dapat dikatakan lebih memperhatikan penampilannya
dibandingkan pria, sehingga ketertarikan wanita terhadap produk penurun berat badan
juga dapat dikatakan lebih besar dibandingkan pria. Persentase jenis kelamin
responden tampak dalam gambar berikut.
Jenis kelamin mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Pria50,00%
Wanita50,00%
Gambar 5. Jenis kelamin mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
3. Umur
Umur dari mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang
memiliki IMT ≥ 23 berkisar antara 18 tahun sampai 27 tahun. Pada umur tersebut
seseorang dapat dikatakan sudah mencapai kedewasaan sehingga mampu untuk
mengambil keputusan dengan tepat dan bertanggungjawab untuk dirinya sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Keputusan yang dimaksud dalam hal ini adalah keputusan untuk menggunakan
produk penurun berat badan.
Tabel VII. Umur mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Umur
Responden No.
( tahun )
Jumlah ( orang ) Persentase ( % )
1. 18 5 7,14 2. 19 15 21,43 3. 20 14 20,00 4. 21 17 24,29 5. 22 10 14,29 6. 23 3 4,29 7. 24 - 0,00 8. 25 3 4,29 9. 26 1 1,41 10. 27 2 2,86 Total 70 100,00
4. Indeks Massa Tubuh ( IMT ) Indeks Massa Tubuh responden dihitung dari berat badan dalam satuan
kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam satuan meter. Menurut WHO
(2000) dalam klasifikasi berat badan berdasarkan IMT untuk orang Asia, orang yang
memiliki IMT ≥ 23 kg/m2 masuk dalam kategori kegemukan. Klasifikasi tersebut
dapat dibagi lagi menjadi tiga kategori, yaitu pre-obesitas, obesitas I dan obesitas II.
Dari 70 orang responden didapatkan hasil bahwa 37,14% responden memiliki
IMT antara 23 – 24,9 kg/m2 yang berarti bahwa responden mengalami pre-obesitas,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
48,57% responden memiliki IMT antara 25 – 29,9 kg/m2 atau mengalami obesitas I,
dan 14,29% responden memiliki IMT ≥ 30 kg/m2 atau obesitas II. Persentase paling
banyak terdapat pada responden dengan IMT antara 25 – 29,9 kg/m2, dapat diartikan
bahwa angka kejadian terbesar dari kelebihan berat badan yang terjadi pada
responden adalah obesitas I.
Indeks Massa Tubuh mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
14,29%
48,57%
37,14%
23 - 24,9
kg/m2 25 - 29,9
kg/m2> 30 kg/m2
Gambar 6. Indeks Massa Tubuh mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
5. Penghasilan dan atau Uang Saku per Bulan
Persentase penghasilan dan atau uang saku per bulan responden dapat
dikelompokkan mulai dari antara 100 – 250 ribu, antara 300 – 400 ribu, 450 – 700
ribu, dan antara 750 ribu hingga 1 juta. Penghasilan dan atau uang saku per bulan
dengan persentase terbesar berkisar antara 300 – 400 ribu, yaitu sebanyak 35,72%.
Kemudian responden dengan penghasilan dan atau uang saku per bulan antara 450 –
700 ribu sebanyak 28,57%, diikuti 25,71% responden dengan penghasilan dan atau
uang saku per bulan antara 100 – 250 ribu, dan persentase terendah adalah 10,00%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
untuk responden dengan penghasilan dan atau uang saku per bulan antara 750 ribu –
1 juta.
25,71%
35,72%
28,57%
10,00%
Tingkat penghasilan dan atau uang saku per bulan
mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Antara 100 - 250 ribu
Antara 300 - 400 ribu
Antara 450 - 700 ribu
Antara 750 ribu - 1 juta
Gambar 7. Tingkat penghasilan dan atau uang saku per bulan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Karakteristik ini ikut menentukan keputusan responden untuk menggunakan
produk penurun berat badan. Penghasilan dan atau uang saku per bulan menunjukkan
daya beli responden. Responden dengan jumlah penghasilan dan atau uang saku yang
lebih besar memiliki kesempatan lebih besar untuk membeli produk penurun berat
badan dibandingkan dengan mahasiswa dengan penghasilan dan atau uang saku yang
lebih kecil.
6. Status Tempat Tinggal di Yogyakarta
Hasil yang didapatkan dari responden dapat dikatakan bahwa sebanyak
51,43% responden tinggal dengan orang tua, 45,71% indekost atau kontrak, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
sisanya 2,86% tinggal dengan saudara. Menurut Kotler dan Amstrong (2004), teman,
keluarga (orang tua), dan saudara merupakan kelompok acuan yang memiliki
pengaruh secara langsung pada diri konsumen karena teman, keluarga (orang tua) dan
saudara selalu berinteraksi dengan konsumen. Dapat dilihat bahwa sebagian besar
responden tinggal di Yogyakarta dengan orang tua. Keputusan responden untuk
menggunakan produk penurun berat badan sebagian besar dapat dipengaruhi oleh
keluarga (orang tua), baik dengan cara pemberian informasi atau bujukan.
Status tempat tinggal mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma di Yogyakarta
2,86%
45,71%
51,43%Dengan OrangtuaIndekost atauKontrakDengan Saudara
Gambar 8. Status tempat tinggal mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma di Yogyakarta
Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Sakti (2007) yang
dilakukan di kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Mahasiswa kampus
III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta lebih banyak tinggal dengan cara indekost.
Pengaruh berupa informasi atau bujukan untuk menggunakan produk penurun berat
badan dapat berasal dari teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
B. Pengetahuan Responden
Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk
tindakan seseorang. Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku didasari
oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan
bersifat langgeng (long lasting). Pengetahuan dalam penelitian ini meliputi:
1. Merek dan jenis produk penurun berat badan yang dikenal responden
Dari penelitian yang dilakukan, ternyata merek produk penurun berat badan
yang paling dikenal oleh responden adalah Slimming Tea. Hasil ini sama dengan
hasil penelitian yang dilakukan Sakti (2007) pada mahasiswa kampus III Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta. Iklan Slimming Tea sering muncul di media cetak
maupun media elektronik, selain itu harga produk tersebut terjangkau oleh mahasiswa
dan mudah didapatkan. Faktor-faktor tersebut membuat responden menjadi lebih
mengenal produk penurun berat badan tersebut dibandingkan dengan produk penurun
berat badan lain. Slimming Tea memiliki komposisi utama daun teh dan ekstrak
tumbuhan seperti Parameriae Extractum, Foeniculi Extractum, Guazumae
Extractum, dan Curcumae Extractum. Cara kerjanya secara umum adalah
menghambat aktivitas lipolisis dari lipase gastrik dan lipase pankreas sehingga
pencernaan lemak dihambat. Sebagai akibatnya, lemak tidak dapat diserap oleh usus
halus dan dikeluarkan bersama feses.
Selain merek yang dituliskan dalam kuesioner, responden juga menyebutkan
beberapa merek lain seperti WRP dan Ideal. Hal ini menunjukkan bahwa responden
memiliki pengetahuan dan perhatian yang cukup mengenai merek produk penurun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
berat badan karena mereka mampu menyebutkan beberapa merek di luar pertanyaan.
Dalam wawancara terdapat responden yang menyebutkan pernah menggunakan
Decaslim, tetapi obat tersebut di luar definisi operasional produk penurun berat badan
karena penggunaannya harus dengan resep dokter, tidak dijual secara bebas, dalam
pertanyaan ini responden juga tidak mencantumkan Decaslim dalam jawabannya.
23,95% 20,17%
18,49%
14,71%
11,35%
7,56%
2,93%0,84%
Merek produk penurun berat badan yang dikenal Mahasiswa Kampus I Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Slimming Tea Natur Slim Merit Trim Spa Hai Ping Diyet WRP Ideal
Gambar 9. Merek produk penurun berat badan yang dikenal responden
Saat ini produk penurun berat badan disajikan dalam bermacam-macam jenis
seperti serbuk, pil, kapsul, tablet, susu dan jamu tradisional. Dari bermacam-macam
jenis produk penurun berat badan, persentase tertinggi yang dikenal responden adalah
produk penurun berat badan jenis jamu tradisional (21,82%). Hal ini dapat
dikarenakan banyak kios-kios jamu yang menjual jamu tradisional penurun berat
badan sehingga keberadaan jamu tradisional penurun berat badan mudah diperoleh.
Juga tidak tertutup kemungkinan adanya anggapan masyarakat bahwa jamu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
tradisional memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk
penurun berat badan produksi pabrik dengan alasan bahwa jamu tradisional murni
mengandung bahan-bahan alami sehingga tidak berbahaya bagi kesehatan.
21,82% 20,46%19,55%
15,46%11,36%
8,18%
3,17%
Jenis produk penurun berat badan yang dikenal
mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Jamu tradisional KapsulPilSusuTabletSerbukTeh
Gambar 10. Jenis produk penurun berat badan yang dikenal mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2. Sumber informasi
Dalam menggunakan suatu produk penurun berat badan sangat diperlukan
informasi–informasi yang berkaitan dengan produk tersebut. Informasi tersebut
meliputi komposisi, kegunaan, cara pakai, aturan pakai, dosis atau takaran,
peringatan, dan larangan. Informasi tersebut dapat diperoleh responden dari kemasan
produk penurun berat badan, brosur, penjual produk penurun berat badan, dokter,
apoteker, ahli gizi, atau pengalaman pribadi. Selain sumber informasi yang telah
disebutkan, 9 responden menambahkan beberapa sumber informasi yang membantu
mereka lebih mengerti mengenai produk penurun berat badan antara lain dari teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
(7 responden) dan iklan media cetak (2 responden). Dalam hal ini responden dapat
memberikan lebih dari satu jawaban, dan dari tabel VIII terlihat bahwa terdapat 116
jawaban dari 68 responden. Total responden adalah 70 orang, tetapi 2 orang tidak
memberikan jawaban karena mereka tidak mengenal produk penurun berat badan.
Dari data tersebut dapat diartikan bahwa responden tidak hanya mendapatkan
informasi dari satu sumber saja. Informasi yang didapatkan responden mengenai
suatu produk bisa berbeda antara sumber informasi yang satu dengan sumber
informasi yang lain. Keadaan ini dapat memicu penggunaan produk penurun berat
badan yang kurang tepat karena responden tidak mengetahui mana sumber informasi
yang benar-benar dapat dipercaya, terutama bila responden mengunakan produk
penurun berat badan berdasarkan pengalaman pribadinya saja atau mendapatkan
informasi berdasarkan pengalaman orang lain (teman).
Tabel VIII. Sumber informasi mengenai produk penurun berat badan yang dikenal mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
No Sumber informasi mengenai produk
penurun berat badan Jumlah jawaban
Persentase (%)
1. Brosur 40 34,48 2. Kemasan 32 27.59 3. Dokter/apoteker/ahli gizi 16 13,79 4. Penjual produk penurun berat badan 14 12,07 5. Teman 7 6,04 6. Pengalaman pribadi 5 4,31 7. Iklan media cetak 2 1,72
Total 116 100,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Data menunjukkan bahwa sumber informasi terbanyak yang menyumbangkan
informasi mengenai produk penurun berat badan kepada responden adalah brosur.
Lain halnya dengan hasil penelitian Sakti (2007) pada mahasiswa kampus III
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang mengungkapkan bahwa sumber
informasi yang paling banyak menyumbangkan informasi mengenai produk penurun
berat badan adalah kemasan. Brosur biasanya terdapat di dalam kemasan produk
penurun berat badan dan memuat informasi-informasi mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan produk tersebut. Tetapi terkadang informasi-informasi yang termuat
tidak terlalu lengkap. Selain itu brosur bukan merupakan sumber informasi primer
karena tidak secara langsung memberikan informasi-informasi mengenai produk
penurun berat badan kepada responden. Bila informasi yang didapatkan responden
tidak begitu lengkap, maka penggunaan produk tersebut secara tepat juga belum
dapat dijamin.
Dari 70 responden, yang menyatakan bahwa mereka mendapatkan informasi
tambahan mengenai produk penurun berat badan dari sumber informasi primer, yaitu
dokter/apoteker/ahli gizi/penjual produk penurun berat badan ada 21 orang (30%),
sedangkan yang tidak mendapatkan informasi dari dokter/apoteker/ahli gizi/penjual
produk penurun berat badan ada 49 orang (70%), seperti tampak pada tabel IX.
Persentase responden yang tidak mendapatkan informasi dari dokter/apoteker/ahli
gizi/ penjual produk penurun berat badan lebih besar dibandingkan dengan responden
yang menerima informasi dari dokter/apoteker/ahli gizi/penjual produk penurun berat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
badan. Hal ini sangat mempengaruhi kejelasan informasi yang didapatkan oleh
responden mengenai produk penurun berat badan.
Tabel IX. Pernah atau tidaknya mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mendapatkan informasi dari dokter/apoteker/ahli
gizi/penjual produk penurun berat badan No. Responden mendapatkan informasi dari
dokter/apoteker/ahli gizi/ penjual Jumlah
responden (orang)
Persentase (%)
1. Ya 21 302. Tidak 49 70 Total 70 100
Dari 21 orang responden yang pernah mendapatkan informasi dari
dokter/apoteker/ahli gizi/penjual produk penurun berat badan, 16 responden (76,19%)
menyatakan bahwa informasi mengenai produk penurun berat badan yang didapatkan
cukup jelas, sedangkan 5 orang (23,81%) menyatakan tidak begitu jelas dengan
informasi mengenai produk penurun berat badan yang diberikan oleh
dokter/apoteker/ahli gizi/penjual produk penurun berat badan. Dilihat dari persentase
tersebut, peran dokter/apoteker/ahli gizi/penjual produk penurun berat badan dalam
memberikan kejelasan informasi mengenai produk penurun berat badan sudah cukup
tampak.
3. Konsultasi dengan dokter/apoteker/ahli gizi mengenai penggunaan produk penurun berat badan Bagian ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat atau pengetahuan
responden mengenai pentingnya konsultasi dengan dokter/apoteker/ahli gizi sebelum
ataupun selama menggunakan produk penurun berat badan. Dari 70 responden, 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
responden (97,14%) menyatakan pentingnya berkonsultasi dengan
dokter/apoteker/ahli gizi dalam hal ini sebagai pihak yang lebih mengerti mengenai
produk penurun berat badan, sedangkan 2 responden (2,86%) menyatakan bahwa
konsultasi tersebut tidak penting. Dari pendapat responden tampak bahwa kesadaran
mereka mengenai pentingnya berkonsultasi dahulu dengan pihak yang lebih paham
mengenai produk penurun berat badan sudah cukup tinggi. Konsultasi diperlukan
pada waktu sebelum menggunakan produk penurun berat badan maupun selama
menggunakan produk penurun berat badan.
Tabel X. Pandangan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengenai pentingnya berkonsultasi dengan dokter/apoteker/ahli
gizi sebelum dan selama menggunakan produk penurun berat badan No. Pentingnya berkonsultasi dengan
dokter/apoteker/ahli gizi Jumlah
responden (orang)
Persentase (%)
1. Ya 68 97,142. Tidak 2 2,86 Total 70 100,00
Konsultasi dengan dokter/apoteker/ahli gizi dalam penggunaan produk
penurun berat badan penting untuk membantu membuat keputusan untuk
menggunakan produk penurun berat badan. Terkadang orang merasa sudah
mengalami kegemukan dan memiliki pemikiran bahwa harus diatasi dengan
menggunakan produk penurun berat badan. Padahal mungkin saja orang tersebut
belum membutuhkan produk penurun berat badan untuk mengatasi masalahnya,
mungkin dengan mengatur pola makan atau berolahraga sudah cukup. Konsultasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
juga diperlukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan selama penggunaan
akibat penggunaan yang tidak tepat, seperti efek samping dan penyakit berbahaya
yang mungkin timbul dan tentu saja pengawasan dari dokter/apoteker/ahli gizi tetap
dilakukan selama menggunakan produk penurun berat badan.
4. Efek samping produk penurun berat badan menurut responden
Hasil yang didapatkan dari 68 responden yang menyatakan mengenal produk
penurun berat badan, 42 responden (61,77%) menyatakan bahwa produk penurun
berat badan memiliki efek samping, 24 responden (35,29%) menyatakan tidak semua
produk penurun berat badan memiliki efek samping, contohnya produk herbal,
sedangkan 2 responden (2,94%) menyatakan bahwa produk penurun berat badan
tidak memiliki efek samping.
Keberadaan efek samping produk penurun berat badan menurut mahasiswa kampus I
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
35,29%
2,94%61,77% ada efek
samping
tidak ada efeksamping
tidak semuamemiliki efeksamping
Gambar 11. Keberadaan efek samping produk penurun berat badan menurut mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai efek samping produk penurun berat
badan yang diketahui responden, maka responden yang menjawab bahwa dalam
produk penurun berat badan terdapat efek samping, atau tidak semua produk penurun
berat badan memiliki efek samping diberikan pertanyaan mengenai contoh efek
samping dari produk penurun berat badan. Dalam hal ini responden diperbolehkan
menjawab lebih dari satu jawaban dan mengisi jawaban lain seandainya responden
memiliki jawaban lain selain yang ada dalam pilihan. Ternyata efek samping yang
paling dikenal responden adalah gangguan ginjal (33,79%), kemudian dehidrasi berat
(26,90%), gangguan jantung (18,62%), gangguan kehamilan (14,48%). Selain itu,
beberapa responden menambahkan gangguan lambung seperti maag (4,14%), dan
diare (2,07%) sebagai efek samping dari produk penurun berat badan.
Tabel XI. Efek samping yang ditimbulkan produk penurun berat badan menurut mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
No. Efek samping yang ditimbulkan produk penurun berat badan
Jumlah jawaban
Persentase (%)
1 Gangguan ginjal 49 33,792 Dehidrasi berat 39 26,903 Gangguan jantung 27 18,624 Gangguan kehamilan 21 14,485 Gangguan lambung (maag) 6 4,146 Diare 3 2,07
Total 145 100,00
Seperti tampak pada tabel, terdapat 145 jawaban dari 68 responden. Dapat
diartikan bahwa responden memiliki pengetahuan yang cukup mengenai efek
samping produk penurun berat badan karena responden mampu memberikan lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
dari satu jawaban. Selain itu beberapa responden menambahkan contoh efek samping
yang lain.
Dalam hal ini peran farmasis sangat diperlukan, terutama dalam memberikan
informasi dan pengetahuan kepada orang yang sedang dan akan menggunakan produk
penurun berat badan mengenai efek samping yang dapat terjadi. Informasi dan
pengetahuan yang diberikan oleh farmasis dapat membantu orang yang akan
menggunakan produk penurun berat badan dalam pengambilan keputusan. Selain itu
juga dapat mengurangi terjadinya efek yang tidak diinginkan selama menggunakan
produk penurun berat badan.
Dehidrasi dapat terjadi karena di dalam produk penurun berat badan
terkandung zat yang menyebabkan cairan dalam tubuh banyak keluar. Memang berat
badan seseorang dapat berkurang, tetapi sebagai akibatnya tubuh seseorang akan
menjadi lemas. Dalam hal ini yang dikeluarkan oleh tubuh adalah air, bukan lemak.
Biasanya yang terjadi adalah berat badan akan naik kembali karena volume cairan
dalam tubuh dapat tercukupi kembali setelah kita mengkonsumsi cukup air.
Gangguan ginjal akibat penggunaan produk penurun berat badan dapat terjadi karena
ginjal dipacu untuk bekerja lebih tinggi.
5. Pengetahuan responden mengenai komposisi produk penurun berat badan
Bagian ini dimaksudkan untuk mengetahui kepedulian responden terhadap
komposisi produk penurun berat badan dan kegunaannya. Hasil yang diperoleh dari
70 responden adalah 15 responden (21,43%) menyatakan bahwa mereka
memperhatikan komposisi dalam produk penurun berat badan dan sisanya 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
responden (78,57%) menyatakan tidak memperhatikan komposisi dalam produk
penurun berat badan. Data tersebut dapat dilihat pada tabel XII.
Tabel XII. Kepedulian mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terhadap komposisi produk penurun berat badan
No. Responden memperhatikan komposisi dalam produk penurun
berat badan
Jumlah responden
(orang)
Persentase (%)
1. Ya 15 21,43 2. Tidak 55 78,57
Total 70 100,00
Selanjutnya mengenai pengetahuan responden terhadap kegunaan masing-
masing komposisi dalam produk penurun berat badan didapatkan bahwa tidak ada
responden yang mengerti secara keseluruhan kegunaan komposisi dalam produk
penurun berat badan. Responden yang menyatakan bahwa mereka mengerti tetapi
hanya sebagian saja ada 10 orang (14,29%), sedangkan yang tidak mengerti sama
sekali mengenai kegunaan masing-masing komposisi dalam produk penurun berat
badan terdapat 60 orang (85,71%). Data tersebut tampak pada tabel XIII.
Tabel XIII. Pengetahuan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terhadap kegunaan masing-masing komponen
dalam produk penurun berat badan No. Pengetahuan terhadap kegunaan
masing-masing komposisi dalam produk penurun berat badan
Jumlah responden
(orang)
Persentase (%)
1. Mengerti 0 0,002. Tidak mengerti 60 85,713. Mengerti hanya sebagian 10 14,29 Total 70 100,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Terlihat bahwa sebagian besar responden tidak mengerti mengenai kegunaan
masing-masing komposisi dalam produk penurun berat badan. Hal ini dapat
dimungkinkan karena komposisi yang terkandung dalam produk penurun berat badan
tidak tertulis di dalam kemasan atau bila tertulis dalam kemasan, biasanya komposisi
ditulis dalam bahasa latin saja. Padahal responden tidak memiliki latar belakang
pendidikan dari dunia kesehatan. Keadaan ini tentu dapat menghambat responden
untuk mendapatkan informasi mengenai komposisi produk penurun berat badan dan
kegunaannya. Saat ini masih banyak produk penurun berat badan yang belum
mencantumkan kegunaan masing-masing komponen secara umum sehingga
pengetahuan responden mengenai kegunaan masing-masing komponen dalam produk
masih terbatas.
Salah satu contoh zat yang terkandung dalam produk penurun berat badan
adalah zat samak atau tanin. Setelah dikonsumsi, tanin akan berikatan/mengendapkan
protein mukosa usus sehingga sari makanan tidak dapat diabsorbsi usus halus. Karena
sari makanan tidak terserap maka tubuh akan kekurangan sari makanan dan tidak
mendapatkan energi. Padahal ikatan antara tanin dengan protein mukosa usus bersifat
irreversibel. Memang berat badan akan turun, tetapi lama kelamaan yang didapatkan
bukan berat badan ideal melainkan orang akan menjadi kurus karena sari makanan
tidak ada yang terserap.
Pengetahuan ini cukup diketahui oleh sebagian besar responden. Dari 70
responden, 51 responden (72,86%) mengetahui terdapat produk penurun berat badan
yang mengandung zat yang dapat menghambat penyerapan sari makanan. Dan 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
responden (27,14%) tidak mengetahui bahwa terdapat produk penurun berat badan
yang mengandung zat yang dapat menghambat penyerapan sari makanan.
Pengetahuan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengenai adanya zat
yang dapat menghambat penyerapan sari makanan
72,86%
27,14%
MengetahuiTidak mengetahui
Gambar 12. Pengetahuan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengenai adanya zat yang dapat menghambat penyerapan
sari makanan
Pengetahuan mengenai komposisi produk penurun berat badan dan
kegunaannya sangat penting untuk mengetahui apakah komposisi yang ada di dalam
produk penurun berat badan tidak memiliki khasiat yang sama (tumpang tindih).
Dengan mengetahui komposisi produk pula, responden dapat mencari tahu lebih
lanjut mengenai cara kerja komponen yang ada, sehingga dapat membantu mereka
dalam mempertimbangkan penggunaan produk penurun berat badan. Dalam hal ini
peran dokter, apoteker, ahli gizi, tenaga kesehatan ataupun pihak-pihak terkait sangat
diperlukan dalam memberikan informasi tambahan mengenai komposisi dalam
produk penurun berat badan dan kegunaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
6. Pengetahuan responden mengenai peringatan dan larangan dalam menggunakan produk penurun berat badan Peringatan dan larangan yang harus dipatuhi dalam menggunakan produk
penurun berat badan sangat penting diperhatikan supaya tidak terjadi efek yang tidak
diinginkan. Contoh peringatan dan larangan antara lain tidak boleh digunakan untuk
wanita hamil, orang dengan riwayat gangguan ginjal atau orang yang sedang
menderita diare. Peringatan dan larangan biasanya terdapat dalam kemasan produk,
tetapi dalam hal ini tentu dibutuhkan informasi-informasi tambahan mengenai sebab
peringatan dan larangan harus dipatuhi. Karena itu, pihak-pihak berkompeten seperti
dokter, apoteker, ahli gizi atau farmasis turut berperan penting dalam memberikan
informasi tambahan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan peringatan dan larangan
dalam menggunakan produk penurun berat badan.
Kepedulian mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terhadap peringatan dan larangan
dalam menggunakan produk penurun berat badan
45,71%
54,29%
Memperhatikan
Tidakmemperhatikan
Gambar 13. Kepedulian mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terhadap peringatan dan larangan dalam menggunakan
produk penurun berat badan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Dari data didapatkan bahwa 38 responden (54,29%) memperhatikan
peringatan dan larangan yang harus dipatuhi dalam menggunakan produk penurun
berat badan, sedangkan 32 responden (45,71%) tidak memperhatikan peringatan dan
larangan yang harus dipatuhi dalam menggunakan produk penurun berat badan.
Tampak bahwa perhatian responden terhadap peringatan dan larangan dalam
menggunakan produk penurun berat badan cukup besar.
7. Pandangan responden mengenai keefektifan produk penurun berat badan
Pada bagian ini akan digambarkan pandangan responden terhadap keefektifan
produk penurun berat badan dalam menurunkan berat badan seseorang. Hasil yang
didapatkan dari 70 responden, yang memiliki pandangan bahwa produk penurun berat
badan efektif dalam menurunkan berat badan adalah 6 responden (8,57%). Enam
puluh empat (64) responden (91,43%) memiliki pandangan bahwa produk penurun
berat badan tidak efektif dalam menurunkan berat badan seseorang.
Pandangan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengenai keefektifan produk
penurun berat badan
8,57%
91,43%
Efektif Tidak efektif
Gambar 14. Pandangan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengenai keefektifan produk penurun berat badan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tampak bahwa hanya sedikit responden saja yang memiliki pandangan bahwa
produk penurun berat badan efektif dalam menurunkan berat badan. Dari 6 orang
yang menyatakan produk penurun berat badan efektif dalam menurunkan berat badan,
5 responden menyatakan alasannya sedangkan 1 responden tidak memberikan alasan.
Alasan tersebut dapat dilihat pada tabel XIV.
Tabel XIV. Alasan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengenai keefektifan produk penurun berat badan dalam
menurunkan berat badan No. Alasan Jumlah
jawaban Persentase
(%) 1. Sudah terdapat bukti nyata 4 66,66 2. Percaya akan komposisinya yang
memang ditujukan untuk menurunkan berat badan
1 16,67
3. Tidak beralasan 1 16,67 Total 6 100,00
Alasan terbanyak yang dikemukakan responden yang memiliki pandangan
bahwa produk penurun berat badan efektif dalam menurunkan berat badan adalah
sudah terdapat bukti nyata. Bukti nyata tersebut dapat berasal dari keluarga, teman
atau orang-orang yang berada di lingkungan mereka yang pernah menggunakan
produk penurun berat badan dan berhasil menurunkan berat badannya. Bukti tersebut
membuat responden yakin bahwa produk penurun berat badan memang efektif untuk
menurunkan berat badan.
Dari 64 responden yang memiliki pandangan bahwa produk penurun berat
badan tidak efektif dalam menurunkan berat badan, terdapat total 65 jawaban dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
beberapa kelompok alasan karena responden dapat memberikan lebih dari satu alasan.
Dari 64 responden terdapat 10 responden yang tidak memberikan alasan. Sikap
keragu-raguan responden dinyatakan dalam beberapa alasan seperti yang terlihat pada
tabel XV.
Alasan terbanyak yang dikemukakan responden yang berpendapat bahwa
produk penurun berat badan tidak efektif dalam menurunkan berat badan adalah
perlunya melakukan olah raga dan pengaturan pola makan untuk menurunkan berat
badan, bukan semata-mata hanya menggunakan produk penurun berat badan. Suatu
rencana makan yang seimbang, bila digabungkan dengan latihan aerobik merupakan
jaminan untuk memperoleh pengurangan berat badan secara mantap meskipun lambat
( Mc Carthy, 1995).
Tabel XV. Alasan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengenai ketidakefektifan produk penurun berat badan dalam menurunkan
berat badan No. Alasan Jumlah
jawaban Persentase
(%) 1 Perlu diimbangi dengan olah raga
dan mengatur pola makan 34 52,31
2 Tergantung kecocokan masing-masing pengguna
8 12,30
3 Efeknya tidak langgeng 10 15,394 Hanya merupakan produk yang
mengejar keuntungan, hasil tidak dapat dijamin
3 4,61
5 Tidak beralasan 10 15,39 Total 65 100,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Peningkatan aktivitas fisik merupakan faktor penunjang penting dalam terapi
penurunan berat badan. Aktivitas fisik merupakan penunjang yang sangat berguna
dalam mencegah kenaikan berat badan kembali. Sebagai tambahan, penderita
dianjurkan untuk mengubah perilaku dengan melaksanakan pola makan yang teratur,
mengurangi jumlah cemilan berkalori tinggi, atau jumlah makanan fast food (Ridjab
dkk, 2006).
Selanjutnya responden diberikan pertanyaan apakah penggunaan produk
penurun berat badan akan memberikan hasil yang cepat dalam menurunkan berat
badan. Sebanyak 13 responden (18,57%) memiliki pendapat bahwa penggunaan
produk penurun berat badan dapat memberikan hasil yang cepat dalam menurunkan
berat badan. Dan sisanya, 57 responden (81,43%) memiliki pendapat bahwa dengan
menggunakan produk penurun berat badan belum tentu hasil yang diinginkan bisa
lebih cepat tercapai.
Pengetahuan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengenai hasil yang
didapatkan dengan menggunakan produk penurun berat badan
18,57%
81,43%Hasil cepatHasil tidak cepat
Gambar 15. Pengetahuan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengenai hasil yang didapatkan dengan menggunakan produk
penurun berat badan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Penurunan berat badan secara cepat mungkin dapat terjadi meskipun
pengguna belum lama menggunakan produk penurun berat badan. Tetapi dari
beberapa hasil wawancara, yang terjadi kemudian adalah berat badan akan naik
kembali, dengan kata lain hasil yang didapatkan tidak langgeng. Hal ini dapat terjadi
karena bukan lemak yang dikeluarkan dari dalam tubuh, melainkan cairan tubuh, dan
volume cairan yang hilang dari dalam tubuh tersebut akan segera tergantikan bila kita
mengkonsumsi air minum.
Ternyata pengetahuan responden mengenai hal ini cukup tinggi. Tampak dari
70 responden hanya 1 responden (1,43%) yang beranggapan bahwa produk penurun
berat badan yang bekerja dengan cara menurunkan kadar air dalam tubuh efeknya
akan bersifat langgeng, artinya berat badan tidak akan naik kembali. Responden yang
lain, sebanyak 69 responden (98,57%) beranggapan bahwa efek produk penurun berat
badan tersebut tidak akan langgeng.
Pengetahuan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta bahwa produk penurun berat badan yang bekerja dengan cara menurunkan kadar air dalam tubuh, efeknya tidak akan langgeng
98,57%
1,43%MengetahuiTidak mengetahui
Gambar 16. Pengetahuan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta bahwa produk penurun berat badan yang bekerja dengan cara
menurunkan kadar air dalam tubuh, efeknya tidak akan langgeng
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Penggunaan produk penurun berat badan belum tentu juga dapat memberikan
hasil yang cepat dalam menurunkan berat badan. Dalam hal ini tentu saja diperlukan
olah raga dan pengaturan pola makan agar hasil yang didapatkan bisa maksimal.
Tetapi pengaturan pola makan yang dilakukan harus benar-benar memenuhi syarat
gizi, dan sebaiknya dikonsultasikan dahulu dengan dokter atau ahli gizi. Terkadang
seseorang merasa bahwa pengaturan pola makan yang dilakukannya sudah benar,
contohnya dengan menghapus menu karbohidrat. Banyak anggapan bahwa
karbohidrat merupakan penyebab tubuh menjadi melar. Sehingga orang lebih
memilih untuk menjalankan diet kaya protein tanpa mengkonsumsi makanan yang
mengandung karbohidrat. Mereka memiliki pemikiran bahwa dengan melakukan cara
tersebut mereka bisa memiliki berat badan proporsional, tanpa menyadari bahwa
jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh cukup banyak berkurang bahkan di bawah
normal. Keadaan ini justru akan menimbulkan masalah baru yang berhubungan
dengan kesehatan.
8. Pengetahuan responden mengenai dampak ketergantungan penggunaan produk penurun berat badan dan penurunan berat badan secara drastis pada kesehatan seseorang
Bagian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan
responden mengenai dampak pada kesehatan karena ketergantungan penggunaan
produk penurun berat badan dan penurunan berat badan secara drastis.
Ketergantungan yang dimaksudkan di sini adalah penggunaan produk penurun berat
badan secara terus menerus. Dari data yang didapatkan, sebanyak 67 responden
(95,71%) memiliki anggapan bahwa ketergantungan terhadap produk penurun berat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
badan dapat berdampak pada kesehatan, sedangkan 3 responden (4,29%) memiliki
anggapan bahwa ketergantungan terhadap produk penurun berat badan tidak akan
berdampak pada kesehatan.
Pengetahuan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengenai keberadaan dampak ketergantungan penggunaan produk penurun berat
badan pada kesehatan
4,29%
95,71%Berdampak padakesehatantidak berdampak padakesehatan
Gambar 17. Pengetahuan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengenai keberadaan dampak ketergantungan penggunaan
produk penurun berat badan pada kesehatan
Penurunan berat badan secara drastis dapat terjadi setelah penggunaan produk
penurun berat badan. Data yang diperoleh adalah 66 responden (94,29%) menyatakan
bahwa penurunan berat badan secara drastis dapat mempengaruhi kesehatan
seseorang. Dan hanya 4 responden saja (5,71%) yang menyatakan bahwa hal tersebut
tidak akan mempengaruhi kesehatan seseorang. Data tersebut tamapak pada gambar
18.
Penurunan berat badan yang dianjurkan untuk tahap awal adalah sebanyak
10% dari berat badan awal. Jangka waktu yang masuk akal untuk melakukan hal ini
adalah 6 bulan (Ridjab,2006). Dalam kenyataannya terkadang dijumpai penurunan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
berat badan secara drastis meskipun produk penurun berat badan baru digunakan
dalam beberapa hari.
Pengetahuan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengenai keberadaan dampak
penurunan berat badan secara drastis pada kesehatan
94,29%
5,71%
Berdampak padakesehatanTidak berdampakpada kesehatan
Gambar 18. Pengetahuan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengenai keberadaan dampak penurunan berat badan secara
drastis pada kesehatan
Saat ini banyak produk yang menawarkan penurunan berat badan dengan
cepat, salah satunya makanan diet sangat rendah kalori. Makanan diet sangat rendah
kalori yang biasa dijual dalam bentuk paket lengkap berisi susu bubuk untuk
diminum dan makanan selingan berupa biskuit atau sup memiliki prinsip kerja
mengurangi jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh. Penurunan berat badan
dengan menggunakan produk ini biasanya relatif cepat, sekitar 4 kilogram dalam satu
bulan. Keadaan tersebut memiliki dampak bagi kesehatan karena tubuh mengalami
defisit kalori yang cukup banyak dan cadangan lemak tidak lagi mencukupi sehingga
energi untuk aktivitas tubuh didapatkan dari cadangan protein yang terdapat di otot.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Bila protein pada otot dibakar untuk dijadikan energi maka tubuh akan menjadi
lemas. Tetapi yang lebih berbahaya lagi adalah bila akhirnya protein dalam otot juga
dibakar sehingga jantung tidak kuat memompa darah. Maka yang terjadi adalah gagal
jantung.
9. Pengetahuan responden mengenai kelebihan berat badan dapat menimbulkan berbagai penyakit
Kelebihan berat badan tidak hanya berhubungan dengan masalah penampilan
fisik saja. Dalam kenyataannya, kelebihan berat badan dapat menimbulkan masalah
kesehatan. Menurut Ridjab (2006), secara umum kelebihan berat badan berkautan
dengan terjadinya penyakit-penyakit, seperti sleep apnea, sindrom metabolik,
diabetes melitus, dislipidemia, dan menjadi salah satu faktor resiko penyebab
penyakit kardiovaskular.
Pengetahuan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
mengenai kelebihan berat badan dapat menimbulkan berbagai penyakit
82,86%
17,14% MengetahuiTidak mengetahui
Gambar 19. Pengetahuan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengenai kelebihan berat badan dapat menimbulkan
berbagai penyakit
Dari 70 responden, 58 responden (82,86%) menyatakan mengetahui hal
tersebut. Sedangkan 12 responden (17,14%) menyatakan tidak mengetahui hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
tersebut. Pengetahuan yang dimiliki oleh responden dapat menimbulkan motivasi
untuk menurunkan berat badan. Responden yang takut akan terkena berbagai
penyakit akibat kelebihan berat badan dapat memiliki motivasi untuk menurunkan
berat badan.
10. Pengetahuan responden mengenai pentingnya mengkonsumsi produk penurun berat badan untuk orang yang mengalami kelebihan berat badan Data yang diperoleh dari 70 responden, 67 responden (95,71%) menyatakan
bahwa konsumsi produk penurun berat badan bukan merupakan hal terpenting (solusi
utama) bagi orang yang mengalami kelebihan berat badan. Dan sisanya 3 responden
lainnya (4,29%) menyatakan bahwa konsumsi produk penurun berat badan
merupakan solusi utama untuk yang mengalami kelebihan berat badan.
Pengetahuan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengenai
pentingnya mengkonsumsi produk penurun berat badan untuk orang yang mengalami kelebihan berat badan
4,29%
95,71%
Merupakan hal palingpentingBukan hal palingpenting
Gambar 20. Pengetahuan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengenai pentingnya mengkonsumsi produk penurun berat
badan untuk orang yang mengalami kelebihan berat badan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Dari 67 responden yang menyatakan bahwa konsumsi produk penurun berat
badan bukan merupakan hal utama untuk orang yang mengalami kelebihan berat
badan, 53 responden menyatakan alasannya sedangkan 14 responden lainnya tidak
menyatakan alasannya. Alasan tersebut tampak pada tabel XVI. Sedangkan dari 3
responden yang menyatakan bahwa konsumsi produk penurun berat badan
merupakan hal paling penting untuk orang yang mengalami kelebihan berat badan, 2
responden memberikan alasan mengikuti saran keluarga dan 1 responden tidak
memberikan alasan. Dari hal ini tampak bahwa keluarga memberikan motivasi untuk
menggunakan produk penurun berat badan.
Tabel XVI. Alasan-alasan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta menyatakan bahwa konsumsi produk penurun berat badan bukan
merupakan hal paling penting untuk orang yang mengalami kelebihan berat badan
No. Alasan Jumlah jawaban
Persentase (%)
1. Pengaturan pola makan 20 25,002. Olah raga 41 51,253. Tergantung tingkat kelebihan berat badan 5 6,254. Tidak beralasan 14 17,50 Total 80 100,00
Seperti yang dikatakan Adam (2004), penatalaksanaan pada obesitas dan berat
badan berlebih terdiri atas perencanaan makan dengan mengurangi jumlah kalori dan
jumlah lemak; peningkatan aktivitas fisik; dan pemakaian obat-obat seperti orlistat.
Penatalaksanaan tersebut dilakukan berdasarkan IMT. Untuk kelebihan berat badan
yang belum terlalu parah, selalu ditekankan bahwa solusi utamanya adalah aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
fisik dan pengaturan pola makan. Bila sudah terlalu parah baru dilakukan
pembedahan.
Secara umum pengetahuan responden mengenai produk penurun berat badan
cukup tinggi. Responden mengetahui perlunya konsultasi dengan dokter/apoteker/ahli
gizi sebelum atau selama penggunaan produk penurun berat badan. Selain itu,
responden juga mengetahui merek dan bentuk sediaan produk penurun berat badan,
contoh efek samping produk penurun berat badan maupun peringatan dan larangan
dalam menggunakan produk penurun berat badan. Hanya saja pengetahuan responden
mengenai komposisi dan kegunaan masing-masing komponen dalam komposisi
masih kurang.
C. Motivasi Responden
Pembahasan bagian ini akan menjelaskan mengenai motivasi responden untuk
menggunakan produk penurun berat badan. Motivasi yang diteliti dalam penelitian ini
meliputi:
1.Persentase pengenalan responden terhadap produk penurun berat badan
Bagian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran persentase responden
yang mengenal produk penurun berat badan maupun yang tidak mengenal produk
penurun berat badan. Dari 70 responden yang menyatakan mengenal produk penurun
berat badan ada 68 responden (97,14%), sedangkan 2 responden lainnya menyatakan
tidak mengenal produk penurun berat badan. Responden yang menyatakan tidak
mengenal produk penurun berat badan keduanya berjenis kelamin pria. Responden
tidak mengenal produk penurun berat badan dapat terjadi karena mereka belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
merasa terganggu dengan kelebihan berat badan yang mereka alami dan tidak terlalu
peduli dengan penampilan tubuhnya karena pria biasanya kurang memperhatikan
penampilan tubuhnya dibandingkan wanita. Selain itu dapat juga karena mereka tidak
mempedulikan adanya iklan mengenai produk penurun berat badan.
Dari gambar 21, tampak bahwa jumlah responden yang mengenal produk
penurun berat badan lebih banyak dibandingkan yang tidak mengenal produk penurun
berat badan. Perbedaan persentase antara keduanya tampak sangat jauh berbeda.
Keadaan ini dapat terjadi karena saat ini banyak sumber-sumber pengenalan yang
mencoba menawarkan produk penurun berat badan, seperti media cetak, media
elektronik maupun dari penjual produk penurun berat badan.
Persentase pengenalan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terhadap
produk penurun berat badan
97,14%
2,86% Mengenal produkpenurun beratbadan
Tidak mengenalproduk penurunberat badan
Gambar 21. Persentase pengenalan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terhadap produk penurun berat badan
2.Sumber pengenalan
Bagian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dari mana responden
mengenal produk penurun berat badan. Pertanyaan pada bagian ini hanya dijawab
oleh responden yang mengenal produk penurun berat badan yaitu sebanyak 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
responden. Responden yang mengenal produk penurun berat badan diperbolehkan
untuk menjawab lebih dari satu jawaban mengenai sumber pengenalan produk
penurun berat badan. Gambaran mengenai sumber pengenalan produk penurun berat
badan dapat dilihat pada tabel XVII berikut.
Tabel XVII. Sumber pengenalan produk penurun berat badan No. Sumber pengenalan produk penurun
berat badan Jumlah jawaban
Persentase (%)
1. Keluarga 10 7,752. Teman 18 13,953. Iklan surat kabar/buku/majalah 48 37,214. Iklan media elektronik 40 31,015. Supermarket/toko 13 10,08 Total 129 100,00Dari data didapatkan ternyata responden banyak mengenal produk penurun
berat badan dari iklan surat kabar/buku/majalah. Hal ini dapat terjadi karena surat
kabar/buku/majalah mudah didapatkan oleh responden di perpustakaan. Selain itu
harga surat kabar/buku/majalah relatif terjangkau oleh responden yang berstatus
sebagai mahasiswa bila mereka berminat untuk membeli. Majalah banyak
memberikan sumbangan informasi mengenai produk penurun berat badan, terutama
majalah wanita. Majalah wanita sering mengiklankan produk penurun berat badan
karena sesuai dengan pembacanya yaitu ibu dan remaja putri. Meskipun produk
penurun berat badan tidak selalu identik dengan wanita tetapi dalam kenyataannya
wanita lebih memperhatikan penampilan tubuhnya dibandingkan pria.
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Sakti (2007)
pada mahasiswa kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
tersebut mengungkapkan bahwa responden banyak mengenal produk penurun berat
badan dari iklan media elektronik. Hal ini dapat disebabkan karena responden
kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta lebih sering atau lebih dekat
dengan media elektronik dibandingkan dengan media cetak atau sumber pengenalan
lainnya sehingga responden lebih mengetahui produk penurun berat badan dari iklan
yang ditayangkan pada media elektronik.
Iklan media elektronik merupakan sumber pengenalan produk penurun berat
badan yang memberikan informasi paling banyak setelah iklan surat kabar. Contoh
iklan media elektronik adalah iklan pada televisi. Iklan pada televisi dapat dinikmati
baik dari gambar maupun suaranya. Biasanya juga ditampilkan model yang menarik
sehingga diharapkan konsumen lebih tertarik.
3. Pengaruh iklan terhadap pengambilan keputusan menggunakan produk penurun berat badan
Iklan mengenai produk penurun berat badan dapat menjadi salah satu faktor
yang dipertimbangkan responden dalam mengambil keputusan. Iklan yang dikemas
dengan cukup persuasif dapat membuat seseorang yang mendengar atau melihat
menjadi tertarik untuk menggunakan produk yang diiklankan. Hasil dari penelitian,
sebanyak 14 responden (20%) mengakui bahwa iklan dapat memberikan pengaruh
untuk memutuskan menggunakan produk penurun berat badan dan sebanyak 56
responden (80%) menyatakan bahwa iklan tidak memberikan pengaruh untuk
mengambil keputusan menggunakan produk penurun berat badan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Pengaruh iklan dalam pengambilan keputusan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta untuk menggunakan produk penurun berat badan
80,00%
20,00%
BerpengaruhTidak berpengaruh
Gambar 22. Pengaruh iklan dalam pengambilan keputusan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk menggunakan
produk penurun berat badan
Dari 14 responden yang menyatakan bahwa iklan dapat memberikan pengaruh
dalam pengambilan keputusan menggunakan produk penurun berat badan, semuanya
memberikan alasan yang sama yaitu karena iklan mengenai produk penurun berat
badan dikemas menarik dan persuasif sehingga membuat mereka tertarik. Iklan
produk penurun berat badan biasanya dikemas dengan gaya bahasa yang mudah
dimengerti, dengan janji-janji yang menggiurkan contohnya produk dapat bekerja
dengan cepat, menampilkan model yang memiliki tubuh ideal sehingga membuat
seseorang semakin tertarik, bahkan dengan mencantumkan nomor telepon yang dapat
dihubungi. Selain itu frekuensi penayangan iklan yang cukup sering membuat
seseorang menjadi lebih ingat akan produk tersebut.
Tetapi tidak selamanya iklan produk penurun berat badan membuat seseorang
menjadi tertarik untuk menngunakan produk penurun berat badan. Terdapat faktor-
faktor lain yang akan dipertimbangkan seseorang dalam mengambil keputusan. Dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
56 responden yang menyatakan bahwa iklan tidak memberikan pengaruh untuk
mengambil keputusan menggunakan produk penurun berat badan, 47 responden
menyatakan alasannya dan 9 responden tidak menyatakan alasannya. Alasan-alasan
tersebut tampak pada tabel XVIII.
Salah satu alasan yang menjadi pertimbangan responden dalam memutuskan
untuk menggunakan produk penurun berat badan adalah mengenai efek sampingnya.
Pengetahuan responden mengenai efek samping penggunaan produk penurun berat
badan dapat membuat responden mengambil keputusan untuk tidak menggunakan
produk penurun berat badan. Alasan lain yang dikemukakan adalah responden merasa
tidak terganggu dengan berat badan mereka yang tidak ideal, sehingga bagaimanapun
cara pengiklanan suatu produk penurun berat badan, mereka tetap tidak tertarik untuk
menggunakannya.
Tabel XVIII. Alasan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta menyatakan bahwa iklan tidak memberikan pengaruh dalam
mengambil keputusan menggunakan produk penurun berat badan No. Alasan Jumlah
jawaban Persentase
(%) 1. Takut efek samping 18 32,15 2. Merasa tidak terganggu dengan berat
badannya yang tidak ideal 13 23,21
3. Hasil belum dapat dijamin dengan pasti
13 23,21
4. Harga produk penurun berat badan mahal
3 5,36
5. Tidak beralasan 9 16,07 Total 56 100,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Responden juga memiliki alasan bahwa hasil yang dijanjikan oleh iklan belum
tentu seperti kenyataannya, dalam arti iklan bersifat “menipu”. Mereka beranggapan
bila mereka membeli produk tersebut sama saja dengan membuang uang tanpa hasil
yang nyata. Alasan harga juga menjadi pertimbangan responden dalam memutuskan
untuk menggunakan produk penurun berat badan.
4. Ketertarikan responden untuk menggunakan produk penurun berat badan
Bagian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar ketertarikan responden
untuk menggunakan produk penurun berat badan berkaitan dengan kelebihan berat
badan yang dialami responden. Ketertarikan dapat diwujudkan responden dengan
menggunakan produk penurun berat badan. Data mengenai penggunaan produk
penurun berat badan oleh responden tampak pada gambar di bawah ini.
Penggunaan produk penurun berat badan oleh mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
5,72%
65,71%
28,57%
Sedang mengunakan
Dahulu menggunakan
Belum pernahmenggunakan
Gambar 23. Penggunaan produk penurun berat badan oleh mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Dari 70 responden terdapat 4 responden (5,72%) yang sedang menggunakan
produk penurun berat badan yang seluruhnya adalah wanita. Responden yang dahulu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
pernah menggunakan produk penurun berat badan tetapi sekarang sudah tidak
menggunakan lagi ada 20 orang (28,57%) terdiri dari 5 pria dan 15 wanita. Dan
sisanya 46 responden (65,71%) belum pernah menggunakan produk penurun berat
badan, terdiri dari 30 pria dan 16 wanita.
Responden yang belum pernah menggunakan produk penurun berat badan dan
yang dahulu pernah menggunakan tetapi sekarang sudah tidak menggunakan lagi
diberikan pertanyaan apakah mereka tertarik untuk menggunakan produk penurun
berat badan (kembali). Hasil yang didapatkan dari 66 responden adalah 11 responden
(16,67%) menyatakan ingin menggunakan produk penurun berat badan sedangkan 55
responden (83,33%) menyatakan tidak ingin menggunakan produk penurun berat
badan. Alasan alasan yang dikemukakan responden tampak pada tabel XIX dan tabel
XX.
Tabel XIX. Alasan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ingin menggunakan produk penurun berat badan
No. Alasan Jumlah jawaban
Persentase (%)
1. Masih ingin mengurangi berat badan
8 80
2. Tidak beralasan 2 20 Total 10 100
Responden yang ingin menggunakan produk penurun berat badan memiliki
alasan bahwa mereka masih ingin menurunkan berat badan mereka. Mereka memiliki
pemikiran bahwa produk penurun berat badan mampu memberikan solusi untuk
menurunkan berat badan mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel XX. Alasan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tidak ingin menggunakan produk penurun berat badan
No. Alasan Jumlah jawaban
Persentase (%)
1. Tidak mempermasalahkan berat badan
20 34,48
2. Takut efek samping 10 17,24 3. Tidak berhasil 9 15,52 4. Ingin berolah raga saja 6 10,35 5. Mahal 4 6,90 6. Ingin melakukan pengaturan
pola makan 2 3,44
7. Tidak beralasan 7 12,07 Total 58 100,00
Responden yang tidak ingin menggunakan produk penurun berat badan
memiliki berbagai macam alasan. Alasan yang paling banyak dikemukakan adalah
mereka tidak mempermasalahkan berat badan mereka dalam arti mereka tidak merasa
terganggu dengan berat badan mereka yang sebenarnya tidak berada pada range
normal sehingga merasa tidak perlu menggunakan produk penurun berat badan.
Alasan yang lain adalah mereka takut akan efek samping yang mungkin akan
timbul bila mereka menggunakan produk penurun berat badan. Hasil wawancara juga
menunjukkan bahwa beberapa responden yang diwawancarai tidak berani
menggunakan atau tidak ingin menggunakan kembali produk penurun berat badan
karena efek samping yang ditimbulkannya. Beberapa responden lebih memilih olah
raga dan mengatur pola makan sebagai solusi untuk menurunkan berat badannya.
Mereka beranggapan bahwa olah raga dan pengaturan pola makan merupakan cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
yang lebih baik untuk menurunkan berat badan meskipun membutuhkan waktu yang
lama.
Alasan lain yang dikemukakan responden sehingga tidak ingin menggunakan
produk penurun berat badan adalah harga produk penurun berat badan yang mahal.
Harga merupakan salah satu faktor yang ikut dipertimbangkan oleh responden untuk
mengambil keputusan dalam menggunakan produk penurun berat badan. Hal ini juga
terkait dengan keadaan ekonomi dari mahasiswa dalam arti uang saku atau
penghasilan tiap bulan. Mahasiswa dengan uang saku lebih tinggi atau yang sudah
berpenghasilan memiliki kesempatan lebih besar untuk membeli produk penurun
berat badan dibanding dengan mahasiswa dengan uang saku yang lebih sedikit.
Tetapi harga ternyata bukan merupakan faktor paling utama yang membuat
responden tertarik untuk menggunakan produk penurun berat badan seperti tampak
pada gambar 24.
Ketertarikan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk menggunakan produk
penurun berat badan bila harganya murah dan mudah didapatkan
80,00%
20,00%
TertarikTidak tertarik
Gambar 24. Ketertarikan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk menggunakan produk penurun berat badan bila harga
murah dan mudah didapatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Terbukti dari 70 responden, 56 responden (80,00%) menyatakan tetap tidak
tertarik untuk menggunakan produk penurun berat badan meskipun harganya murah
dan mudah didapatkan. Dan sisanya sebanyak 14 responden (20,00%) menyatakan
tertarik menggunakan produk penurun berat badan apabila harganya murah dan
mudah didapatkan.
Lingkungan tempat tinggal dan lingkungan pergaulan juga merupakan faktor
yang dapat mendorong seseorang untuk menggunakan produk penurun berat badan.
Lingkungan tempat tinggal, contohnya keluarga, dapat memberikan motivasi kepada
responden untuk menggunakan produk penurun berat badan, seperti tampak pada
tabel XXI mengenai alasan responden menyatakan pentingnya penggunaan produk
penurun berat badan untuk orang yang mengalami kelebihan berat badan (pada bab
pengetahuan). Dari 3 responden yang menyatakan bahwa konsumsi produk penurun
berat badan merupakan hal paling penting untuk orang yang mengalami kelebihan
berat badan, 2 responden memberikan alasan mengikuti saran keluarga.
Tabel XXI. Alasan-alasan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta menyatakan bahwa konsumsi produk penurun berat badan
merupakan hal paling penting untuk orang yang mengalami kelebihan berat badan
No. Alasan Jumlah jawaban Persentase (%)
1. Mengikuti saran keluarga 2 66,672. Tidak beralasan 1 33,33
Total 3 100,00
Kemudian lingkungan pergaulan yang dekat dengan responden yang dalam
hal ini berstatus mahasiswa adalah teman. Teman dapat memberikan pengaruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
kepada responden dalam mengambil keputusan untuk menggunakan produk penurun
berat badan meskipun akhirnya keputusan tetap ditentukan oleh responden sendiri.
Ketertarikan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
untuk menggunakan produk penurun berat badan bila teman telah berhasil
17,14%
82,86%tertarik dan ikutmenggunakantetap tidak tertarikmenggunakan
Gambar 25. Ketertarikan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk menggunakan produk penurun berat badan
bila teman berhasil
Dari 70 responden, 12 responden (17,14%) menyatakan ingin ikut
menggunakan produk penurun berat badan seandainya teman mereka yang
menggunakan produk penurun berat badan berhasil menurunkan berat badannya.
Dan 58 responden lainnya (82,86%) menyatakan tetap tidak tertarik untuk
menggunakan produk penurun berat badan meskipun teman yang menggunakan telah
berhasil menurunkan berat badannya.
Responden tertarik untuk ikut menggunakan produk penurun berat badan
karena mereka ingin mencoba dengan harapan akan berhasil seperti teman mereka.
Selain itu, mereka sudah melihat sendiri bukti nyata dari teman mereka sehingga
mereka lebih termotivasi untuk menggunakan produk penurun berat badan.
Responden yang tidak ingin ikut menggunakan produk penurun berat badan sebagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
besar memiliki alasan bahwa mereka belum merasa terganggu dengan berat badan
mereka yang tidak ideal. Alasan-alasan responden dapat dilihat pada tabel XXII dan
XXIII.
Tabel XXII. Alasan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ingin ikut menggunakan produk penurun berat badan
setelah melihat teman berhasil No.
Alasan Jumlah jawaban
Persentase (%)
1 Mencoba dengan harapan bisa berhasil 6 50
2 Sudah melihat bukti nyata 6 50 Total 12 100
Tabel XXIII. Alasan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tidak ingin ikut menggunakanproduk penurun berat badan
meskipun teman telah berhasil No. Alasan Jumlah
jawaban Persentase
(%) 1 Takut efek samping 15 25,002 Belum tentu cocok 8 13,333 Merasa tidak terganggu dengan berat
badannya yang tidak ideal 22 36,67
4 Bosan karena tidak pernah berhasil 2 3,335 Tidak beralasan 13 21,67 Total 80 100,00
Dari berbagai data yang telah disebutkan di atas, tampak bahwa sebagian
besar responden tidak tertarik untuk menggunakan produk penurun berat badan
dengan berbagai macam alasan. Harga yang murah dan keberadaan produk penurun
berat badan yang mudah didapatkan juga tidak membuat sebagian besar responden
tertarik untuk menggunakannya. Bukti dari teman yang telah berhasil menurunkan
berat badannya dengan menggunakan produk penurun berat badan-pun hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
membuat sedikit responden tertarik untuk menggunakan. Dari alasan yang
dikemukakan, mereka lebih tertarik untuk memilih cara olah raga dan pengaturan
pola makan dalam menurunkan berat badannya.
5. Saran dari dokter/apoteker/ahli gizi
Dari 70 responden, 8 responden (11,43%) menyatakan pernah mendapatkan
saran dari dokter/apoteker/ahli gizi untuk menggunakan produk penurun berat badan.
Responden lainnya sebanyak 62 orang (88,57%) tidak pernah disarankan oleh
dokter/apoteker/ahli gizi untuk menggunakan produk penurun berat badan. Data
tersebut tampak pada gambar 26 berikut ini.
Pernah atau tidaknya mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
mendapatkan saran dari dokter/apoteker/ahli gizi
88,57%
11,43%
Pernah disarankan
Tidak pernahdisarankan
Gambar 26. Pernah tidaknya mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mendapatkan saran dari dokter/apoteker/ahli gizi
Delapan orang yang pernah mendapatkan saran dari dokter/apoteker/ahli gizi
berarti juga telah melakukan konsultasi dengan dokter/apoteker/ahli gizi sebelum
menggunakan produk penurun berat badan. Dapat diartikan juga bahwa mereka
menyadari pentingnya berkonsultasi dahulu dengan pihak yang lebih kompeten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
sebelum menggunakan produk penurun berat badan. Dari 8 responden yang pernah
disarankan oleh dokter/apoteker/ahli gizi, 4 responden (50%) mengikuti saran
tersebut, sedangkan 4 responden lainnya (50%) tidak mengikuti saran tersebut.
Semua responden yang mengikuti saran dokter/apoteker/ahli gizi memiliki
alasan yang sama, yaitu mereka percaya dengan apa yang disarankan oleh
dokter/apoteker/ahli gizi karena dokter/apoteker/ahli gizi adalah pihak yang lebih
menguasai. Responden yang tidak mengikuti saran dokter/apoteker/ahli gizi memiliki
alasan seperti tampak pada tabel XXIV.
Tabel XXIV. Alasan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tidak mengikuti saran dokter/apoteker/ahli gizi No. Alasan Jumlah
jawaban Persentase
(%)
1 Tidak berminat dan malas 3 75 2 Mahal 1 25 Total 4 100
Meskipun sudah disarankan oleh dokter/apoteker/ahli gizi, ternyata beberapa
responden tidak mengikuti saran mereka. Tidak adanya minat dari responden untuk
menggunakan produk penurun berat badan menjadi salah satu alasan mengapa
responden tidak mengikuti saran dokter/apoteker/ahli gizi untuk menggunakan
produk penurun berat badan. Selain itu, harga produk penurun berat badan yang
mahal juga dapat menjadi alasan responden tidak mengikuti saran
dokter/apoteker/ahli gizi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
6. Pandangan responden mengenai alasan seseorang menggunakan produk penurun berat badan Pada bagian ini responden menyatakan pandangan mereka mengenai alasan
sebagian orang tertarik untuk menggunakan produk penurun berat badan. Dari tabel
XXV tampak sebagian besar responden beranggapan bahwa seseorang tertarik untuk
menggunakan produk penurun berat badan dengan tujuan supaya memiliki berat
badan ideal sehingga terlihat lebih menarik. Memiliki berat badan ideal memang
merupakan dambaan setiap orang. Untuk mendapatkan berat badan ideal terdapat
bermacam-macam cara yang dilakukan. Salah satu cara yang seringkali menjadi
pilihan adalah dengan menggunakan produk penurun berat badan.
Tabel XXV. Pandangan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengenai alasan seseorang
menggunakan produk penurun berat badan No. Alasan Jumlah
jawaban Persentase
(%) 1 Untuk menambah rasa percaya diri 47 36,722 Supaya terlihat lebih menarik
(langsing/ideal) 56 43,75
3 Untuk menjaga stamina (kesehatan) tubuh
13 10,16
4 Banyak tersedia di pasaran dan harganya murah
8 6,25
5 Lain-lain:Gengsi dengan lingkungan 4 3,12 Total 128 100,00
Terdapat beberapa responden yang menambahkan jawaban lain-lain. Dan
seluruh responden menuliskan alasan gengsi dengan lingkungan sebagai salah satu
alasan penggunaan produk penurun berat badan. Seseorang yang menyatakan alasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
tersebut mungkin tidak memiliki tujuan yang berhubungan dengan penampilannya.
Ada orang-orang yang menggunakan produk penurun berat badan hanya untuk
mengikuti tren yang ada atau sekedar meniru perlakuan teman-teman dekatnya.
Alasan penggunaan produk penurun berat badan untuk menjaga stamina
(kesehatan) tubuh lebih dihubungkan pada penyakit-penyakit yang dapat timbul
akibat kelebihan berat badan . Orang yang menderita kelebihan berat badan menjadi
takut akan kemungkinan munculnya penyakit-penyakit akibat kelebihan berat badan
pada tubuh mereka, seperti jantung koroner dan diabetes melitus. Alasan tersebut
membuat mereka memilih cara menggunakan produk penurun berat badan untuk
menurunkan berat badan mereka.
7. Pandangan responden mengenai alasan penggunaan produk penurun berat badan supaya tidak dianggap ketinggalan zaman
Pada zaman sekarang banyak orang yang ingin dianggap tidak ketinggalan
zaman. Mereka berlomba-lomba mengikuti tren-tren yang up to date, tidak hanya
yang berhubungan dengan penampilan luar saja, tetapi juga sampai kepada gaya
hidup. Hal ini juga tidak lepas dari budaya konsumerisme yang mulai muncul. Ada
orang-orang yang menggunakan produk penurun berat badan karena mereka hanya
ingin mengikuti gaya hidup yang mereka anggap “tinggi”, atau hanya ingin mengikuti
gaya hidup seperti artis-artis idola mereka supaya mereka dianggap mampu
mengikuti perkembangan zaman. Penggunaan produk penurun berat badan dengan
alasan seperti ini tidak tepat karena orang yang melakukannya cenderung hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
mengikuti saja tanpa berusaha tahu mengenai produk itu sendiri, misalnya mengenai
efek sampingnya bagi kesehatan.
Enam puluh delapan responden (97,14%) tidak setuju dengan alasan
penggunaan produk penurun berat badan supaya tidak dianggap ketinggalan zaman.
Dan hanya 2 responden saja (2,86%) yang setuju dengan alasan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak menyetujui alasan penggunaan
produk penurun berat badan supaya tidak dianggap ketinggalan zaman atau hanya
untuk mengikuti tren yang up to date saja. Data mengenai hal tersebut dapat dilihat
pada gambar 27.
Pandangan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengenai alasan penggunaan produk penurun berat badan supaya tidak dianggap
ketinggalan zaman
97,14%
2,86%
SetujuTidak setuju
Gambar 27. Pandangan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengenai alasan penggunaan produk penurun berat badan supaya
tidak dianggap ketinggalan zaman
8. Pandangan responden mengenai pernyataan bahwa untuk bisa tampil menarik, tubuh harus ideal
Mengenai pernyataan ini, 15 responden (21,43%) menyatakan setuju
sedangkan 55 responden lainnya (78,57%) menyatakan tidak setuju. Penampilan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
menarik sebenarnya tidak hanya bergantung pada bentuk tubuh saja. Cara seseorang
membawakan diri lebih menentukan dia dapat disebut menarik atau tidak. Tetapi
memang tidak sedikit orang yang melihat orang dari penampilan luar saja, salah
satunya adalah dari bentuk tubuh. Karena alasan itu maka orang menjadi memiliki
niat untuk menggunakan produk penurun berat badan.
Pandangan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta bahwa untuk bisa
tampil menarik, seseorang harus memiliki tubuh ideal
78,57%
21,43%
SetujuTidak setuju
Gambar 28. Pandangan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta bahwa untuk bisa tampil menarik,
seseorang harus memiliki tubuh ideal
Data yang diperoleh dari 15 responden yang menyetujui bahwa tubuh ideal
merupakan syarat untuk tampil menarik, hanya 1 orang saja (6,67%) yang setuju
bahwa untuk mendapatkan tubuh ideal tersebut orang perlu menggunakan produk
penurun berat badan. Responden lainnya sebanyak 14 responden (93,33%)
menyatakan tidak setuju bahwa untuk mendapatkan berat badan ideal tersebut orang
perlu menggunakan produk penurun berat badan. Mereka lebih setuju bila orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
mendapatkan berat badan ideal dengan cara yang lain, seperti olah raga dan
pengaturan pola makan.
Dari data mengenai motivasi, tampak bahwa motivasi responden untuk
menggunakan produk penurun berat badan cukup rendah. Sebanyak 66 responden
yang belum pernah menggunakan produk penurun berat badan atau dahulu pernah
menggunakan tetapi sekarang sudah tidak menggunakannya lagi, hanya 16,67% saja
yang menyatakan tertarik untuk menggunakan produk penurun berat badan (kembali).
Responden yang menyatakan tidak ingin menggunakan produk penurun berat badan
lebih memilih olah raga dan pengaturan pola makan untuk menurunkan berat badan.
Selain itu, meskipun harganya murah dan mudah didapatkan, hanya 20%
responden saja yang menyatakan tertarik untuk menggunakan produk penurun berat
badan . Iklan dan bukti nyata dari teman yang sudah pernah menggunakan produk
penurun berat badan dan berhasil menurunkan berat badannya juga tidak terlalu
memberikan motivasi kepada responden untuk memutuskan menggunakan produk
penurun berat badan. Sebanyak 80% responden menyatakan iklan tidak memberikan
pengaruh dalam pengambilan keputusan menggunakan produk penurun berat badan.
Hanya 17,14% saja yang menyatakan ingin menggunakan produk penurun berat
badan bila melihat teman mereka yang menggunakan produk penurun berat badan
berhasil menurunkan berat badannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
D. Rangkuman Pembahasan
Hasil penelitian mengenai karakteristik responden, pengetahuan responden
dan motivasi responden untuk menggunakan produk penurun berat badan dapat
dirangkum ke dalam bentuk tabel seperti tampak pada tabel XXVI, XXVII, dan
XXVIII berikut.
1. Karakteristik mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Tabel XXVI. Rangkuman karakteristik mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Karakteristik Keterangan Persentase (%)
a. Fakultas FKIP 47,14 Ekonomi 34,29 Sastra 18,57b. Jenis Kelamin Pria 50,00 Wanita 50,00c. Umur 18 tahun 7,14 19 tahun 21,43 20 tahun 20,00 21 tahun 24,29 22 tahun 14,29 23 tahun 4,29 24 tahun 0,00 25 tahun 4,29 26 tahun 1,41 27 tahun 2,86d. Indeks Massa Tubuh
(IMT) 23 - 24,9 kg/m² 37,14 25 - 29,9 kg/m² 48,57 ≥ 30 kg/m² 14,29e. Penghasilan dan atau
uang saku per bulan antara Rp. 100.000,00- Rp.250.000,00 25,71 antara Rp. 300.000,00- Rp.400.000,00 35,72 antara Rp. 450.000,00- Rp.700.000,00 28,57 antara Rp. 750.000,00- Rp.1.000.000,00 10,00f. Status tempat tinggal di
Yogyakarta Dengan orang tua 51,43 Indekost atau kontrak 45,71 Dengan saudara 2,86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
2. Pengetahuan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengenai produk penurun berat badan dan hal-hal yang berkaitan
Tabel XXVII. Rangkuman pengetahuan mahasiswa kampus I
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengenai produk penurun berat badan dan hal-hal yang berkaitan
Pengetahuan Keterangan Persentase (%)
a. Merek dan bentuk produk penurun berat badan •Merek produk penurun berat badan Slimming Tea 23,95
Natur Slim 20,17 Merit 18,49 Trim Spa 14,71 Hai Ping 11,35 Diyet 7,56 WRP 2,93 Ideal 0,84
•Bentuk produk penurun berat badan Jamu tradisional 21,82 Kapsul 20,46 Pil 19,55 Susu 15,46 Tablet 11,36 Serbuk 8,18 Teh 3,17
b. •Sumber informasi Brosur 34,48
Kemasan 27.59
Dokter/apoteker/ahli gizi 13,79
Penjual produk penurun berat badan
12,07
Teman 6,04
Pengalaman pribadi 4,31
Iklan media cetak 1,72 •Informasi tambahan dari
dokter/apoteker/ahli gizi/ penjual Tidak pernah 70,00
Pernah 30,00
Kejelasan informasi • Jelas 76,19
• Tidak jelas 23,81
c. Konsultasi dengan dokter/apoteker/ahli gizi
Penting 97,14
Tidak penting 2,86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Tabel XXVII (lanjutan)
d. Efek samping Ada 61,77
Tidak ada 2,94
Tidak semuanya memiliki 35,29
Contoh efek samping Gangguan ginjal 33,79
Dehidrasi berat 26,90
Gangguan jantung 18,62
Gangguan kehamilan 14,48
Gangguan lambung (maag) 4,14
Diare 2,07
e. •Komposisi Memperhatikan 21,43
Tidak memperhatikan 78,57 •Kegunaan masing-masing
komponen Mengerti 0,00
Tidak mengerti 85,71
Mengerti sebagian 14,29 •Adanya zat yang dapat
menghambat penyerapan sari makanan
Mengetahui 72,86
Tidak mengetahui 27,14
f. Kepedulian mengenai peringatan dan larangan
Memperhatikan 54,29
Tidak memperhatikan 45,71
g. •Pandangan mengenai keefektifan Efektif 8,57
Tidak efektif 91,43 •Pengetahuan mengenai hasil
yang didapat Hasil cepat 18,57
Hasil tidak cepat 81,43 •Produk yang bekerja dengan
menurunkan kadar air, sifatnya tidak akan langgeng
Mengetahui 98,57
Tidak mengetahui 1,43
h. •Dampak ketergantungan penggunaan produk pada kesehatan
Berdampak pada kesehatan 95,71
Tidak berdampak pada kesehatan
4,29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tabel XXVII (lanjutan)
• Dampak penurunan berat badan secara drastis pada kesehatan
Berdampak pada kesehatan 94,29
Tidak berdampak pada kesehatan
5,71
i. Kelebihan berat badan dapat menimbulkan penyakit
Mengetahui 82,86
Tidak mengetahui 17,14
j. Pentingnya konsumsi produk penurun berat badan untuk orang yang mengalami kelebihan berat badan
Bukan hal paling penting (solusi utama)
95,71
Merupakan hal paling penting 4,29
3. Motivasi mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk menggunakan produk penurun berat badan
Tabel XXVIII. Rangkuman motivasi mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk menggunakan produk penurun berat badan
Motivasi Keterangan Persentase (%)
a. Pengenalan Mengenal 97,14 Tidak mengenal 2,86
b. Sumber pengenalan Keluarga 7,75
Teman 13,95
Iklan surat kabar/buku/majalah 37,21
Iklan media elektronik 31,01
Supermarket/toko 10,08
c. Pengaruh iklan dalam pengambilan keputusan
Berpengaruh 20,00
Tidak berpengaruh 80,00
d. Ketertarikan untuk menggunakan
• Penggunaan produk penurun berat badan
Sedang menggunakan 5,72
Dahulu pernah, sekarang sudah tidak menggunakan
28,57
Belum pernah 65,71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Tabel XXVIII (lanjutan)
• Keinginan menggunakan produk dari responden yang dahulu pernah menggunakan maupun yang belum pernah menggunakan Ingin menggunakan 16,67
Tidak ingin menggunakan 83,33 • Ketertarikan
menggunakan bila harga murah dan mudah didapat Tertarik 20,00
Tidak tertarik 80,00 • Ketertarikan
menggunakan bila teman berhasil Tertarik dan ikut menggunakan 17,14
Tetap tidak tertarik 82,86e. Saran dari
dokter/apoteker/ahli gizi Tidak pernah 88,57 Pernah 11,43 • Mengikuti saran 50,00 • Tidak mengikuti saran 50,00 f. Pandangan mengenai
alasan seseorang menggunakan produk penurun berat badan
Untuk menambah rasa percaya diri 36,72
Supaya terlihat lebih menarik (langsing/ideal)
43,75
Untuk menjaga stamina (kesehatan) tubuh
10,16
Banyak tersedia di pasaran dan harganya murah
6,25
Lain-lain: Gengsi dengan lingkungan 3,12
g. Pandangan mengenai alasan penggunaan supaya tidak dianggap ketinggalan zaman
Setuju 2,86
Tidak setuju 97,14
h. Pandangan untuk tampil menarik, tubuh harus ideal
Tidak setuju 78,57
Setuju 21,43
• Setuju produk penurun berat badan
sebagai solusi 6,67
• Tidak setuju produk penurun berat
badan sebagai solusi 93,33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Karakteristik mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta:
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (47,14%), wanita (50%), umur 21 tahun
(24,29%), IMT 25-29,9 kg/m2 (48,57%), uang saku tiap bulan 300-400 ribu
(35,72%), dan tinggal bersama orang tua (51,43%).
2. Pengetahuan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: merek
paling dikenal Slimming Tea (23,95%), jenis paling dikenal jamu tradisional
(21,82%), informasi dari brosur (34,48%), konsultasi penting (97,14%), produk
berefek samping (61,77%), tidak memperhatikan komposisi (78,57%),
memperhatikan peringatan dan larangan (54,29%), produk tidak efektif (91,43%),
ketergantungan penggunaan berdampak pada kesehatan (95,71%), penurunan
berat badan secara drastis berdampak pada kesehatan (94,29%), kelebihan berat
badan menimbulkan penyakit (82,86%), penggunaan produk bukan hal paling
penting (95,71%).
3. Motivasi mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: mengenal
produk (97,14%), dari iklan surat kabar (37,21%), iklan tidak berpengaruh (80%),
tidak ingin menggunakan (83,33%), pernah disarankan ahli (11,43%),
menggunakan supaya terlihat menarik (43,75%), tidak setuju alasan supaya tidak
ketinggalan zaman (97,14%), dan tidak setuju ideal berarti menarik (78,57%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
B. Saran
1. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai hubungan antara karakteristik demografi,
motivasi, pengetahuan, dan pola penggunaan produk penurun berat badan pada
mereka yang menggunakan produk penurun berat badan.
2. Perlu dilakukan penyuluhan dan seminar mengenai penggunaan produk penurun
berat badan yang rasional kepada mahasiswa kampus I Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta supaya tidak terjadi penggunasalahan produk penurun berat
badan. Kemudian untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan tingkat
pengetahuan mengenai penggunaan produk penurun berat badan yang rasional
antara sebelum dan sesudah mendapatkan penyuluhan dan seminar, dapat
dilakukan penelitian secara eksperimental yang dilakukan dengan
membandingkan pengetahuan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan dan seminar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Adam, J.M.F., Adriansjah, H., 2004, Manfaat Obat penurun Berat Badan Terhadap
Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 pada Penderita Obes, Medika, XXX, 623-624.
Agras, W.S., 2003, Scientific American Medicine, Volume I, 669-676, Web MD Inc.,
New York. Anonim, 2004, Lemas Akibat Obat Pelangsing, http:/www.mediasehat.com, Diakses
tanggal 25 April 2006. Anonim, 2006, Hati-hati Mengkonsumsi Obat Pelangsing,
http://new.merapi.net/index.php?view=news/169&PHPSESSID=a9b2547ac71450691b5241480e. Diakses pada 4 Oktober 20006.
Dharmmesta, B.S., dan Handoko, H., 2000, Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku
Konsumen, Edisi I, Cetakan III, 25-54, BPFE, Yogyakarta. Dzukarnain, B., dan Widowati, L., 1996, Dukungan Ilmiah Penggunaan Ramuan
Untuk Obesitas, Cermin Dunia Kedokteran, III, 49-54. Fitzgerald, P.A., 2002, Current Medical Diagnosis and Treatment 2002, 41st Edition,
Mc Graw Hill, NewYork. Flier, J.S., 2001, Harrison’s Principles of Internal Medicine, 15th Ed., 1, 479-490, Mc
Graw Hill Medical Publishing Division, New York. Hadi, S., 1991, Analisis Butir untuk Instrumen, Cetakan Pertama, Andi Offset,
Yogyakarta. Hadi, S., 2002, Metodologi Research, Jilid 2, Andi Offset, Yogyakarta. Hadi, S., 2004, Metodologi Research, Jilid 1, Penerbit Andi, Yogyakarta. Hartono, A., 2000, Jangan Sembarangan Makan Obat Pelangsing,
http://www.indomedia.com/intisari/2000/juni/pelangsing6.htm. Diakses tanggal 4 Oktober 2006.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Iis, 2002, All About Overweight, http://www.pdpersi.co.id/data/www/htdocs/persi/index.php. Diakses 20 Maret 2006.
Kotler, P., dan Amstrong, G., 2004, Principles of Marketing, diterjemahkan oleh
Alexander Sindoro, Edisi 9, Jilid 1, 199-220, PT. Indeks, Jakarta. Liliani, N.D., 2004, Kajian Motivasi, Pengetahuan, Tindakan, dan Pola Penggunaan
Obat Tradisional Cina pada Pengunjung dari 8 Toko Obat Berijin di Yogyakarta Periode April-Mei 2004, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Linder, M.C., 1992, Biokimia Nutrisi dan Metabolisme dengan Pemakaian secara
Klinis: Metabolisme Energi, Konsumsi dan Penggunaannya, diterjemahkan oleh Aminuddin Parakkasi, Cetakan I, 366, UI Press, Jakarta.
Lunggana, I.M., 2001, Tubuh Langsing Idaman Perempuan,
http://www.kompas.com/kompascetak/0110/08/dikbud/tubu42.htm. Diakses tanggal 4 Oktober 2006.
Mc Carthy, A., 1995, How to Lose Weight and Keep Fit, diterjemahkan oleh T.
Hermaya, 119-139, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Nawawi, H., 2005, Metode Penelitian Bidang Sosial, Cetakan ke-11, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta. Ningsih, K., 2005, Perilaku Penggunaan Obat Tradisional pada Pengunjung Kios
Jamu di Kota Yogyakarta Periode Desember 2004 – Februari 2005 : kajian Motivasi, Pengetahuan, dan Penggunaan, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Notoatmodjo, S., 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, 113-145, PT. Rineka
Cipta, Jakarta. Pratiknya, A.W., 2001, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan
Kesehatan, Edisi I, 85-99, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Prawitasari, J.E., 1998, Catatan Kuliah Metode Kualitatif untuk Digunakan dalam
Kancah Penelitian, Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Rahardja, E. M., Serba-serbi Obat Pelangsing, http://www.kompas.com/kesehatan/news/0509/12/115324.htm. Diakses tanggal 4 Oktober 2006.
Ridjab, D.A, Ridwan,C., Judio,G., dan Hermansjah,M., 2006, Kelebihan Berat Badan dan Sistem kardiovaskular: Efek Kelebihan Berat Badan dan Manfaat Penurunan Berat Badan, Medika, XXXII, No.10, 628-633.
Sakti, P.C.P., Kajian Motivasi dan Pengetahuan untuk Menggunakan Produk Pelangsing pada mahasiswa Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharama, Yogyakarta.
Sarwono, S, 2004, Sosiologi Kesehatan Beberapa Konsep Beserta Aplikasinya, Cetakan Ketiga, 1-68, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Smet, B., 1994, Psikologi Kesehatan, PT. Grasindo, Jakarta.
Suharmiati dan Maryani, H., 2003, Khasiat dan Manfaat Jati Belanda si Pelangsing Tubuh dan Peluruh Kolesterol, Cetakan Pertama, Agromedia Pustaka, Jakarta.
Susanto, Abdi, 2005, Langsing Plus Seksi Pakai Jarum, http://www.kompas.com/kshtn/news/0502/02/093501.htm, Diakses tanggal 25 April 2006.
Tjay, T. H., dan Raharja, K., 2002, Obat-obat Penting, Khasiat, Penggunaan, dan
Efek-efek Sampingnya, Edisi V, Cetakan ke-1, 461-469, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Wahyu, G.G., 2006, Kegemukan dan Obesitas,
http://www.ukhuwah.or.id/?q=node/44. Diakses tanggal 4 Oktober 2006. Yulianto, W.A., 2003, Diet Ideal Pelangsing Tubuh, http://www.
sinarharapan.co.id/iptek/kesehatan/2003/0801/kes2.html. Diakses tanggal 4 Oktober 2006.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
KUESIONER PENELITIAN
A. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini sesuai dengan keadaan Anda yang
sesungguhnya
Fakultas :……………………..
Jenis kelamin :……………………..
Umur :……………………..
Berat badan :……………………..
Tinggi badan :……………………..
Penghasilan/uang saku per bulan :……………………..
Tinggal disini : a. Dengan Orang tua
b. Kost / Kontrak
c. Dengan saudara
Catatan: Produk penurun berat badan adalah semua produk baik dalam bentuk seduh, bubuk, larutan, kapsul, pil, krim, dan lain-lain yang berguna untuk menurunkan berat badan, melangsingkan tubuh dan mengencangkan perut, yang dijual bebas di pasaran.
B. Lingkarilah jawaban yang sesuai dengan pilihan (keadaan/kondisi) Anda, dan
isilah titik-titik dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan Anda yang
sesungguhnya!
1. Apakah Anda mengenal produk penurun berat badan ?
a. Ya
b. Tidak
2. Dari mana Anda mengenal produk penurun berat badan?
a. Keluarga
b. Teman
c. Iklan surat kabar/buku/majalah
d. Iklan media elektronik
e. Langsung dari supermarket/ toko yang menjual produk tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
3. Apakah iklan dapat mempengaruhi Anda untuk memutuskan menggunakan
produk penurun berat badan ?
a. Ya
b. Tidak
Alasan : …………………………………................................................................
……………………………………………………………………………………..
4. Bentuk produk penurun berat badan apa yang Anda ketahui? (Jawaban boleh
lebih dari satu)
a. Serbuk e. Susu
b. Pil f. Jamu
c. Kapsul g. Lainnya (tolong sebutkan)
d. Tablet ……………………………………..
5. Apa merk produk penurun berat badan yang anda ketahui? (Jawaban boleh lebih
dari satu)
a. Natur Slim e. Hai Ping
b. Trim Spa f. Slimming Tea
c. Merit g. Lainnya (tolong sebutkan)
d. Diyet ………………………………...........
6. Apakah Anda pernah menggunakan/mengkonsumsi produk penurun berat badan?
a. Sedang
b. Belum pernah
c. Dulu pernah, sekarang sudah tidak lagi
Jika belum pernah atau dulu pernah tetapi sekarang sudah tidak lagi, apakah Anda
tertarik untuk menggunakan/mengkonsumsi produk penurun berat badan (lagi)?
a. Ya
b. Tidak
Alasan:……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
7. Saat ini sedang merebak tren penggunaan produk penurun berat badan. Apakah
Anda setuju bila produk penurun berat badan digunakan dengan alasan supaya
tidak dianggap ketinggalan zaman?
a. Ya
b. Tidak
8. Bila harganya terjangkau dan mudah didapatkan, apakah Anda tertarik untuk
menggunakan produk penurun berat badan?
a. Ya
b. Tidak
9. Menurut Anda, mengapa sebagian orang tertarik untuk menggunakan produk
penurun berat badan? (Jawaban boleh lebih dari satu)
a. Untuk menambah rasa percaya diri
b. Supaya terlihat lebih menarik ( langsing/ideal)
c. Untuk menjaga stamina (kesehatan) tubuh
d. Banyak tersedia di pasaran dan harganya murah
e. Lainnya (tolong sebutkan):…………………………………………………....
…………………………………………………………………………………
10. Apakah Anda pernah disarankan oleh dokter/ apoteker/ ahli gizi untuk
menggunakan produk penurun berat badan?
a. Ya
b. Tidak
c.
Jika ya, apakah Anda melakukan saran yang diberikan oleh dokter/ apoteker/ ahli
gizi tersebut?
a. Ya
b. Tidak
Alasan:……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
11. Seandainya teman Anda menggunakan produk penurun berat badan dan ternyata
berhasil menurunkan berat badannya, apakah yang akan Anda lakukan?
a. Ikut menggunakan produk penurun berat badan
b. Tetap tidak tertarik untuk menggunakan produk penurun berat badan
Alasan:……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
12. Menurut Anda apakah produk penurun berat badan benar-benar efektif untuk
menurunkan berat badan?
a. Ya
b. Tidak
Alasan:……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
13. Menurut Anda apakah penggunaan produk penurun berat badan akan memberikan
hasil yang cepat untuk menurunkan berat badan?
a. Ya
b. Tidak
14. Adanya anggapan bahwa untuk bisa tampil menarik, tubuh harus ideal. Apakah
Anda setuju dengan pernyataan tersebut?
a. Ya
b. Tidak
Jika ya, apakah Anda setuju bahwa untuk mendapatkan tubuh ideal perlu
menggunakan produk penurun berat badan?
a. Ya
b. Tidak
15. Apakah Anda setuju dengan pernyataan bahwa kelebihan berat badan dapat
menyebabkan berbagai penyakit?
a. Ya
b. Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
16. Menurut anda, apakah produk penurun berat badan mempunyai efek samping?
a. Ya
b. Tidak
c. Tidak semua produk penurun berat badan memiliki efek samping,contohnya
sediaan herbal
Jika ya, contoh efek samping apa yang Anda ketahui? (Jawaban boleh lebih dari
satu)
a. Gangguan ginjal d. Dehidrasi berat
b. Gangguan jantung (kekurangan cairan)
c. Gangguan kehamilan e. Lainnya (tolong sebutkan)
…………………………………
17. Dari manakah anda mendapatkan sumber informasi utama tentang produk
penurun berat badan (meliputi komposisi, kegunaan, cara pakai, aturan pakai,
dosis/takaran, peringatan, dan larangan) ?
a. Kemasan
b. Brosur
c. Penjual produk penurun berat badan
d. Dokter/ apoteker/ ahli gizi
e. Pengalaman pribadi
f. Lainnya (tolong sebutkan) : …………………………………………………..
18. Apakah Anda mendapat informasi tambahan mengenai produk penurun berat
badan dari penjual produk penurun berat badan atau dokter/ apoteker/ ahli gizi?
a. Ya
b. Tidak
Jika ya, apakah informasi yang Anda dapatkan cukup jelas?
a. Ya
b. Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
19. Apakah Anda memperhatikan bahan penyusun (komposisi) dalam produk
penurun berat badan?
a. Ya
b. Tidak
20. Apakah Anda mengerti kegunaan masing-masing bahan yang digunakan dalam
produk penurun berat badan?
a. Ya
b. Tidak
c. Hanya sebagian
21.Pentingkah bagi pengguna produk penurun berat badan untuk berkonsultasi dahulu
dengan dokter/ apoteker/ ahli gizi sebelum menggunakan produk penurun berat
badan?
a. Ya
b. Tidak
22. Apakah Anda mengetahui peringatan dan larangan yang harus dipatuhi dalam
menggunakan produk penurun berat badan?
a. Ya
b. Tidak
23. Menurut Anda, apakah ketergantungan penggunaan produk penurun berat badan
akan mempengaruhi kesehatan seseorang?
a. Ya
b. Tidak
24.Apakah konsumsi/ penggunaan produk penurun berat badan merupakan hal paling
penting untuk orang yang kelebihan berat badan?
a. Ya
b. Tidak
Alasan:……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
25. Menurut Anda, apakah benar bila produk penurun berat badan bekerja dengan
menurunkan kadar air dalam tubuh, efeknya akan bersifat langgeng ( berat badan
tidak akan naik lagi)?
a. Ya
b. Tidak
26. Menurut yang Anda ketahui, apakah dalam beberapa produk penurun berat badan
terdapat zat yang dapat menghambat penyerapan sari-sari makanan?
a. Ya
b. Tidak
27. Menurut Anda, apakah penurunan berat badan secara drastis dengan
menggunakan/ mengkonsumsi produk penurun berat badan dapat menimbulkan
dampak bagi kesehatan?
a. Ya
b. Tidak
Periksalah kembali jawaban Anda, pastikan semua soal terjawab
▒TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA▒
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Data responden I
Fakultas / Program studi :Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan /
Pendidikan Ekonomi Koperasi
Jenis Kelamin : Pria
Umur : 21 tahun
Berat badan : 85 kg
Tinggi badan : 165 cm
Penghasilan/uang saku per bulan : Rp. 500.000,00
Tinggal di sini : Kost
(P) : Peneliti
(R) : Responden
(P) : “Selamat siang Mas, bisa minta waktunya sebentar?”
(R) : “Ya, Mbak. Ada apa ya?”
(P) : “Saya mahasiswa Farmasi, sedang penelitian tentang produk penurun berat
badan.Bisa minta waktunya sebentar untuk mengisi kuesioner?”
(R) : “Ooo boleh.”
(P) : “Sambil ngisi kuesioner boleh nanya-nanya ya Mas?”
(R) : “Ya, boleh aja.”
(P) : “Oke. Maaf Mas, apa Mas tahu tentang produk penurun berat badan?”
(R) : “Oh, iya, saya tahu.”
(P) : “Banyakan tahu dari mana Mas?”
(R) : “Ya dari iklan sih paling banyakya iklan di majalah sama di tivi, tapi dari
teman-teman juga.”
(P) : “Maaf Mas, apakah Mas pernah pakai produk penurun berat badan?”
(R) : “Wah, jujur pa enggak ni Mbak??Hehe…”
(P) : “Ya jujur dong Mas.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
(R) : “Mmmmm… iya pernah sih, sekali, coba-coba siapa tahu berhasil”
(P) : “Memang dari keinginan diri sendiri atau terpengaruh iklan, atau barangkali
ada teman yang menganjurkan?”
(R) : “Dari diri sendiri sih Mbak.”
(P) : “Bisa sampai tertarik pakai produk penurun berat badan alasannya apa
Mas?”
(R) : “Jelas pengen menurunkan berat badan dong.”
(P) : “Berhasil nggak Mas?”
(R) : “Enggak Mbak.”
(P) : “Emang produk jenis apa yang Mas pakai?”
(R) : “Ya sejenis teh gitulah.”
(P) : “Pakainya berapa lama? Ada efek sampingnya nggak?”
(R) : “Cuma tiga minggu paling. Nggak rutin juga sih. Efek samping kayaknya
nggak ada. Cuma kalo berhenti minum, selera makan jadi meningkat.
Mungkin ngga berhasilnya karena nggak diimbangi olah raga juga kali
Mbak.”
(P) : “ Baca komposisinya nggak Mas?isi produk itu apa gitu?”
(R) : ” Enggak tuh Mbak, saya nggak pernah liat-liat.”
(P) : “Ooo gitu ya. Terus tertarik untuk pakai lagi ngga Mas?”
(R) : “Enggak mbak. Kayaknya mending olahraga sama jaga makan aja.”
(P) : “Oke, makasih ya Mas.”
(R) : “Sama-sama.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Data Responden II
Fakultas / Program studi :Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan /
Bimbingan dan Konseling
Jenis Kelamin : Wanita
Umur : 21 tahun
Berat badan : 60 kg
Tinggi badan : 145 cm
Penghasilan / uang saku per bulan : Rp. 500.000,00
Tinggal di sini : Kost
(P) : Peneliti
(R) : Responden
(P) : “ Selamat siang Mbak, bisa minta waktu sebentar?”
(R) : “ Ya”
(P) : “ Saya mahasiswa Farmasi, sedang penelitian tentang produk penurun
berat badan. Saya mau minta tolong Mbak untuk mengisi kuesioner dan
wawancara sebentar, bisa Mbak?”
(R) : “ Wah cocok banget sama Saya, Mbak. Nggak papa Mbak, lagian Saya juga
baru kosong.”
(P) : “ Oya, kalau gitu silakan Mbak mengisi kuesioner nanti kita sambil
wawancara aja.”
(R) : “ Ya”
(P) : “ Apakah Mbak tahu produk penurun berat badan?”
(R) : “ Iya, tahu Mbak.”
(P) : “Tahu dari mana mbak?”
(R) : “Dari iklan di televisi sama di majalah”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
(P) : “ Maaf, apakah Mbak pernah menggunakan?”
(R) : “Iya, pernah Mbak.”
(P) : “ Maaf, kalau boleh tahu, Mbak pakai jenis apa?”
(R) : “ Pakai “Slimming tea” Mbak, jenis teh gitu Mbak.”
(P) : “Berapa lama pakainya Mbak? Berhasil nggak?”
(R) : “ Cuma pakai 2 minggu Mbak, habis itu berhenti soalnya jadi diare. Nggak
tau kenapa tuh Mbak. Ngga ada hasilnya malah diare, ya udah akhirnya
berhenti.”
(P) : “ Terus sekarang masih kepengen pakai lagi nggak Mbak?”
(R) : “ Ngga Mbak soalnya takut kalau ada apa-apa.”
(P) : “ Pas beli Slimming tea dulu Mbak baca-baca kandungan atau isinya ngga?”
(R) : “ Enggak tuh Mbak. Aku sih percaya aja kok.”
(P) : “ Dulu bisa tertarik karena diri sendiri apa teman-teman, atau iklan
mungkin?”
(R) : “ Ya dari diri sendiri pengen kurus, tapi temen-teman juga menganjurkan
buat pakai, jadi akhirnya pakai.”
(P) : “ Oh gitu ya Mbak, ya udah kalau gitu makasih ya.”
(R) : “ Sama-sama”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Data Responden III
Fakultas / Program Studi : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan /
Pendidikan Akuntansi
Jenis Kelamin : Wanita
Umur : 19 tahun
Berat badan : 70 kg
Tinggi badan : 163 cm
Penghasilan / Uang saku per bulan : Rp. 200.000,00
Tinggal di sini : Dengan Orang Tua
(P) : Peneliti
(R) : Responden
(P) : “ Siang Mbak.Maaf Mbak, bisa minta waktunya sebentar?”
(R) : “ Ya, ada apa ya?”
(P) : “ Saya mahasiswa Farmasi sedang penelitian tentang produk penurun berat
badan, Mbak bisa bantu untuk mengisi kuesioner?”
(R) : “ Oh ya, bisa Mbak.”
(P) : “ Kalau begitu tolong diisi ya Mbak, dengan alasan-alasan juga kalau
diminta. Maaf, kalau Mbak bersedia sambil ngisi kita bisa ngobrol-ngobrol
tentang produk penurun berat badan.”
(R) : “ Oh ya Mbak, nggak papa.”
(P) : “ Oke. Mbak tahu tentang produk penurun berat badan?”
(R) : “ Tahu beberapa Mbak.”
(P) : “ Contohnya?”
(R) : “ Ya, “Sliming tea”, “Natur Slim”, “Diyet” , “Trim Spa”, yang saya tahu dari
iklan-iklan itu Mbak.”
(P) : “Maaf, apa Mbak pernah pakai?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
(R) : “ Mmmmm… pernah sih Mbak.”
(P) : “ Pakai apa Mbak kalau boleh tahu?”
(R) : “ Saya pakai “Sliming tea” Mbak. Tapi cuma sekitar satu bulan terus
berhenti.”
(P) : “ Kenapa memutuskan berhenti Mbak?”
(R) : “ Karena berat badannya nggak turun-turun Mbak, mungkin turun sih tapi
nggak terlalu kelihatan, ya putus asa, sia-sia aja kayaknya.”
(P) : “ Kok bisa pengen pakai, emang ada yang menganjurkan pakai ya Mbak?
Atau tertarik iklan?”
(R) : “ Iya, teman saya yang menganjurkan soalnya dia juga pakai, tapi dia pakai
“Trim Spa”. Iklan juga sempat bikin tertarik Mbak, tapi ternyata hasilnya
nggak seperti yang diinginkan.”
(P) : “ Apakah teman Mbak berhasil menurunkan berat badannya?”
(R) : “Awalnya sih iya, dia turun berapa kilo gitu tapi naik lagi berat badannya.
Kayaknya turunnya cepet tapi naiknya juga cepet Mbak.”
(P) : “ Terus Mbak sendiri gimana? Apa berat badannya turun juga?”
(R) : “ Ya tadi itu Mbak, sempat turun tapi cuma satu kilo aja terus naik lagi.”
(P) : “ Pas mengkonsumsi produk itu apakah Mbak melakukan olah raga?”
(R) : “ Enggak Mbak. Mungkin itu juga penyebabnya nggak turun banyak berat
badannya.”
(P) : ” Oh begitu ya Mbak? Dulu pas pakai produk itu merhatiin komposisinya
atau isinya nggak?”
(R) : ” Enggak Mbak, enggak pernah”
(P) : “ Oh begitu. Oke Mbak, makasih banyak ya…”
(R) : “ Iya, sama-sama…”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Data Responden IV
Fakultas / Program Studi : Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan /
Bimbingan dan Konseling
Jenis Kelamin : Wanita
Umur : 21 tahun
Berat badan : 70 kg
Tinggi badan : 165 cm
Penghasilan / Uang saku per bulan : Rp. 1.000.000, 00
Tinggal di sini : Dengan Orang Tua
(P) : Peneliti
(R) : Responden
(P) : “ Siang R, bisa bantuin aku isi kuesioner nggak? Buat penelitian tentang
produk penurun berat badan. Sekalian ngobrol-ngobrol tentang produk
penurun berat badan…”
(R) : “ Penelitian apa ni? Buat skripsi ya?”
(P) : “ Iya R, bisa ya?”
(R) : “ Ya udah…mana ku isiin kuesionernya”
(P) : “ Oke. Sambil kamu ngisi, sekalian aku nanya-nanya ya, atau kamu mau
cerita aja?Hehe…”
(R) : “ Ya udah, kamu mau tanya apa?”
(P) : “ Sorry R, kalau nggak salah kamu pernah pakai ya..boleh tau pakai apa?”
(R) : “ Iya, aku pernah pakai. Semua malah pernah ku coba.”
(P) : “ Wah, apa aja tuh?”
(R) : “ Wah buanyak deh…. SMA Aku pakai “WRP” pernah, “Trim Spa” pernah,
“Merit”, “Sliming tea”, “Diyet” juga pernah yang strip itu lho, satu emplek
isi 10 pa ya? Aku lupa.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
(P) : “ Bisa ceritain apa aja yang terjadi R? hehe..”
(R) : “ Pokoknya pas Aku pakai “Merit” bareng sama “Trim Spa” tuh Aku jadi
infeksi lambung soalnya pola makanku juga ngga kuatur. Itu pas zaman
SMA kelas dua pa kelas tiga awal gitu. Terus akhirnya di suruh berhenti
sama ahli gizi. Nah pas dirawat di Rumah Sakit tuh Aku dikasih susu
“Produgen”, kupikir itu susu untuk diet, jadi habis aku keluar Rumah Sakit
aku terusin konsumsi susu “Produgen” itu, kok berat badanku ngga turun-
turun,eh ternyata itu bukan susu diet jadi aku salah, ya udah terus berhenti.”
(P) : “ Terus…..”
(R) : “ Terus pas awal kuliah Aku ke dokter, terus dikasih tiga macam obat. Nah,
mulai itu tuh berat badanku turun,tapi ya pakai masalah juga. Dokternya
terkenal banget lho itu, Aku aja tahu dari temenku, di juga ke dokter itu.
Aku sama temenku taruhan tuh siapa yang bisa nurunin berat badan
duluan.”
(P) : “ Dikasih obat apa aja R?”
(R) : “ Yang pertama tuh “Xenical” bentuknya kapsul diminumnya sekali sehari
pas malam hari atau sore kalau kita merasa tadi kita mengkonsumsi
makanan berlemak. Terus yang kedua tuh obat racikan dari dokternya,
diminum sehari sekali pagi atau malam. Yang terakhir “Decaslim” juga
sehari sekali.”
(P) : “ Kamu disuruh ngatur pola makan nggak?”
(R) : “Iya. Jadi pagi tuh aku cuma minum air putih, sama minum obat racikannya
itu.”
(P) : “ Nggak laper kamu?”
(R) : “ Enggak, soalnya tiap habis minum obat racikan itu perut rasanya kenyang.”
(P) : “ Tahu nggak tuh isi obat racikannya apa?”
(R) : “ Wah.. nggak ngerti deh”
(P) : “ Terus siang makannya gimana?”
(R) : “ Siang boleh makan nasi tapi porsinya sedang.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
(P) : “ Kalau malemnya?”
(R) : “Enggak makan..soalnya rasanya masih kenyang…”
(P) : “ Hasilnya?”
(R) : “ Ya dalam satu bulan Aku turun 6 kilo.”
(P) : “ Wah banyak banget tuh R..”
(R) : “ Iya, tapi infeksi lambungku jadi tambah parah.Soalnya dasarnya Aku udah
punya sakit maag, malah ini cuma makan sehari sekali. Terus habis itu Aku
mutusin untuk stop aja, takut tambah parah.”
(P) : “ Efek samping lain ada ngga?”
(R) : “ Wah pokoknya kalau sekali aja ngga minum obat racikan atau “Decaslim”
tadi, wah… makannya kayak orang gila beneran deh, bisa sekali makan tuh
8 kali porsi sedang. Terus yang racikan itu kok habis Aku minum kok jadi
kayak pusing gitu ya….”
(P) : “ Waduh ngeri juga ya, terus gimana sekarang kamu masih penegn nurunin
berat badan nggak?”
(R) : “ Ya masih pengen, tapi nggak pake obat itu deh.”
(P) : “ Terus mau pake apa?”
(R) : “ Kayaknya Aku mau akupuntur sama olah raga aja…”
(P) : “ Akupuntur dimana, di pasang jarum ya?”
(R) : “ Di RS “B”, iya temanku yang udah nyoba tuh dipasang jarum di deket
telinga, ntar kalau kerasa laper tinggal ditekan-tekan ntar lapernya ilang.
Kayaknya sih mau coba, tapi ga tau juga yang akupuntur, yang jelas olah
raga sama atur pola makan.”
(P) : “ Oke kalau gitu makasih buat infonya ya….”
(R) : “ Oke sama-sama”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Data Responden V
Fakultas / Program studi : Ekonomi / Akuntansi
Jenis Kelamin : Pria
Umur : 19 tahun
Berat badan : 88 kg
Tinggi badan : 176 cm
Penghasilan / uang saku per bulan : Rp 250.000,00
Tinggal di sini : Dengan orang tua
(P) : Peneliti
(R) : Responden
(P) : “Siang Mas, sori ganggu bentar ni. Bisa bantu ngisi kuesioner nggak?”
(R) : “O ya. Buat apa ni Mbak?”
(P) : “Buat skripsi Mas, ini tentang produk penurun berat badan.”
(R) : “Wah…susah nggak Mbak pertanyaannya? Saoalnya aku nggak terlalu
ngerti ni..”
(P) : “Enggak kok Mas, Cuma tentang pandangan Mas aja.”
(R) : “ O ya udah.”
(P) : “ Ini Mas, kita sambil ngobrol-ngobrol dikit ya Mas tentang produk penurun
berat badan ”
(R) : “O ya, boleh aja.”
(P) : “Mas tahu tentang produk penurun berat badan nggak?”
(R) : “Iya, tahu Mbak. Tapi ya nggak gitu tau banget sih…paling yang sering ada
di iklan aja, di majalah apa tivi gitu.”
(P) : “Oh… gitu ya Mas. Pernah tertarik sama iklan itu nggak Mas?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
(R) : “Wah….iklan kaya gitu kayaknya udah biasa banget. Ngga mesti lho
hasilnya sama kaya yang diiklanin itu. Kan sekarang mereka ngejar duit aja
Mbak, komersiil gitu lah..”
(P) : “Ngga tertarik pengen coba ya Mas berarti?”
(R) : “Enggak tuh Mbak. Males aja…lagian aku nggak merasa terganggu sama
berat badan aku kok. Masih ngerasa enak-enak aja.”
(P) : “Pernah ngga Mas konsultasi ke dokter atau apoteker atau ahli gizi trus
disaranin pakai?”
(R) : “Enggak…buang-buang duit aja kayaknya. Lagian pernah baca juga tuh
kayaknya bisa sampai ngrusak ginjal juga kalau pakai. Takut juga kan kalau
mau pakai”
(P) : “Oh…gitu ya Mas. Jadi tambah nggak pengen pake ya Mas?”
(R) : “Iya..badanku gini aja nggak masalah, aku masih bisa ngapa-ngapain aja.
Daripada pake nanti malah sakit.”
(P) : “Tapi Mas, kan ada ya penyakit-penyakit yang bisa aja timbul karena
kegemukan. Terus gimana itu Mas?”
(R) : “Iya sih, memang gemuk juga bisa nimbulin penyakit. Tapi kalau disuruh
milih ya mending olahraga aja Mbak.”
(P) : “Oh..berarti mending olahraga ya Mas..Oke deh, makasih ya Mas buat
waktunya.”
(R) : “Sama-sama Mbak…”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KETERANGAN PRODUK PENURUN BERAT BADAN
Nama Produk
Komposisi Khasiat dan kegunaan Perhatian Anjuran Cara pakai
Slimming Tea Mustika Ratu
Theae Folium 80% Bahan-bahan ekstrak terdiri dari: • Parameriae Extractum 6% • Foeniculi Extractum 4% • Guazumae Extractum 6% • Curcumae Extractum 4%
Mengurangi berat badan bagi pria dan wanita, termasuk remaja, secara cepat tanpa mengurangi makan. Melarutkan lemak serta mengecilkan dan mengencangkan perut yang besar dan kendor
Masukkan kantong jamu celup ke dalam cangkir yang berisi air mendidih. Diminum setiap hari 2 atau 3 kali sesudah makan
Diyet (Peluruh Lemak) Borobudur
• Guazumae Folium Ekstrak 25%
• Mimmosae Herba Ekstrak 25%
• Gallae Ekstrak 15% • Murrayae Folium Ekstak
35%
Melunturkan lemak, mencegah perut besar dan mengencangkan otot perut yang kendor, membantu menurunkan berat badan
Wanita hamil dan penderita diare
Banyak konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan
1x @ 2 kapsul sebelum tidur malam
Ideal (peluruh lemak & mengecilkan perut) Borobudur
• Parameriae Cortex 10% • Curcuma domestica
Rhizoma 2,5% • Guazumae Folium 25% • Sappan Lignum 15% • Curcuma Rhizoma 20% • Terminalliae arboreae
7,5% • Murrayae Folium 20%
Melunturkan lemak perut, mengencangkan otot perut yang kendor, menyusutkan perut yang gendut/buncit & memelihara tubuh tetap ideal & padat secara alami namun sehat
Wanita hamil dan penderita diare
Konsumsi buah dan sayur, kurangi makan makanan kecil, makan teratur 3x sehari dan membatasi makanan berlemak
1x @ 2 kapsul sebelum tidur malam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel lanjutan keterangan produk penurun berat badan
Merit (pelangsing tubuh alami) Sari Sehat
• Guazumae Folium 150 mg • Rhei Radix 50 mg • Granati Fructus Cortex 50
mg • Dalam bentuk ekstrak/dll
ad 500 mg
Melangsingkan tubuh, mengurangi lemak yang berlebih dalam perut, mempermudah buang air besar, menurunkan kolesterol dan trigliserida (hasil uji preklinik)
Wanita hamil dan penderita diare
1x3 pil sebelum tidur malam, bila perlu boleh ditambah 3 pil diminum pagi hari, untuk pemula cukup minum 2 pil setiap hari sebelum tidur malam
Natur Slim Deltomed
• Rhei Radix 500 mg • Guazuame Folium 500 mg • Glacilaria Sp 500 mg • Aracae semen 20%
Membantu mengurangi timbunan lemak yang berlebih di perut dan paha. RUMPUT LAUT : bantu pencernaan &memperlancar buang air besar
Olah raga teratur dan kurangi makanan yang berlemak
3 pil setiap malam sebelum tidur secara teratur sampai tercapai hasil yang diharapkan
Hai Ping PT. Seger Waras
• Galla halepensis 25% • Arecae semen 16% • Zanthoxyli fructus 1% • Pericarpium granati 16% • Chebulae fructus 16% • Dan bahan-bahan lain s/d
100% dalam bentuk ekstrak
*Membentuk tubuh menjadi langsing, luwes, menyegarkan, mengurangi lemak dalam tubuh *Membuat awet muda, cahaya muka cemerlang *Membuat kulit menjadi halus, mencegah keriput, cahaya segar, menarik, berseri *Mengobati darah putih, muka pucat, badan lemas *Memulihkan anggota tubuh, tetap langsing, singset dan menghilangkan bau badan kurang sedap bagi wanita habis melahirkan
3x sehari : 1 bungkus jamu Hai ping diseduh dengan 1 gelas air matang lalu diminum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel lanjutan keterangan produk penurun berat badan
WRP Nutrifood
• Susu krim, protein susu, vitamin dan mineral
• L-Carnitin dan CLA
• Aspartame 35 mg/serving
(ADI 40mg/kgBB/hari) • Biru berlian
• Pengganti karbohidrat, protein, vitamin, lemak, dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh
• Asam amino yang membantu membakar lemak
• Pewarna
Penderita diare tidak diperbolehkan mengkonsumsi
2 x sehari diminum pagi dan malam hari
Decaslim Harsen
10 mg Sibutramin Hidroklorit Monohidrat (ekuivalen dengan 8,37 mg sibutramin) 15 mg Sibutramin Hidroklorit Monohidrat (ekuivalen dengan 12,55 mg sibutramin) Juga mengandung laktosa monohidrat sebagai bahan tambahan
Diindikasikan sebagai terapi tambahan selama program pengaturan berat badan pada: • Pasien dengan IMT ≥ 30
kg/m2 • Pasien dengan IMT ≥ 27
kg/m2 dengan faktor penyakit DM Tipe 2 atau dislipidemia
• Wanita hamil • Dikontraindik
asikan untuk penderita anoreksia nervosa dan bulimia nervosa
1x sehari 1 pil 10 mgdengan atau tanpa makan, dapat ditingkatkan setelah 4 minggu menjadi 15 mg 1xsehari, pagi hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Kebutuhan Kalori Menurut Usia dan Kelamin Pada Aktivitas Fisik Sedang (Tjay dan Raharja, 2002)
Usia (tahun) Pria Wanita
0-1 1-3 4-6 7-9
10-12 13-15 16-19 20-39 40-49 50-59 60-69 > 70
1090 kcal 1360 kcal 1830 kcal 2190 kcal 2600 kcal 45 M 47 M 46 M 44 M 42 M 37 M 32 M
M = berat badan
1090 kcal 1360 kcal 1830 kcal 2190 kcal 2600 kcal 45 M 42 M 40 M 38 M 36 M 32 M 28 M
Kandungan Zat Gizi Utama dari sejumlah Makanan (per 100 g) dan Jumlah Kalorinya (Tjay dan Raharja, 2002)
Daging/ikan per 100 g kcal Protein
(g) Lemak
(g) Kolesterol
(mg) Hidrat arang
Sapi, agak berlemak Babi, agak berlemak Domba, mentah Anak domba, mentah Anak sapi, mentah Ayam tanpa kulit Itik, mentah Hati sapi, direbus Hati ayam, mentah Corned beef Hamburger, matang Ikan makril, dikukus Sardencis, kaleng Salem, kaleng Udang, tanpa kulit Kepiting Kerang
244255293211134106341133124289337309303170908257
3230171920222020221617212420181610
1315251562
2954
2525252310221
60 60 80 80
100 20 80
300 500 60 72 70 70 90
250 150 100
0000000200
11000002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Tabel lanjutan Kandungan Zat Gizi Utama dari sejumlah Makanan (per 100 g) dan Jumlah Kalorinya
Daging/ikan per 100 g kcal Protein
(g) Lemak
(g) Kolesterol
(mg) Hidrat arang
Telur ayam, direbus Kuning telur Putih telur Susu sapi, 50% lemak Susu kambing Susu ibu Yoghurt
1493614447686861
13 16 11
3,43,51,03,3
11 33 0
1,54,04,03,5
390 1300
0 5 0
25 10
0 0 0 5
4,57,04,0
Kedelai, direbus Tahu, mentah Tempe, mentah Susu kedelai Miso
17176
17938
206
15 8 17
3,0 13
8 4 7
2,0 6
0 0 0 8 0
10 2 12
3,0 25
Roti putih Roti whole grain Sinkong rebus Kentang, direbus/nasi Kentang goreng French fries
23420613668
233321
871234
2200
1317
0 0 0 0 0
10
464033152638
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
BIOGRAFI PENULIS
Theresia Dian Pramudita adalah anak pertama dari
pasangan Ignatius Murdoko Jati dan (Alm.) Theresia Nur
Palupi. Dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 19 Oktober
1985. Menempuh pendidikan di TK Karitas Yogyakarta
pada tahun 1990-1991, kemudian melanjutkan ke SD
Kanisius Karitas Yogyakarta pada tahun 1991-1997.
Penulis kemudian melanjutkan pendidikan ke SLTP
Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 1997-2000.
Pendidikan Sekolah Menengah Umum ditempuh di SMU
Negeri 3 Yogyakarta pada tahun 2000-2003 dan melanjutkan ke jenjang S1 di
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2003-2007.
Semasa kuliah, Penulis menjadi anggota dan mengikuti kegiatan dalam Unit Kegiatan
Mahasiswa Paduan Suara Mahasiswa Cantus Firmus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI