PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test...

131
PENINGKATAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN WANITA USIA DEWASA TENTANG ANTIBIOTIKA DENGAN METODE CBIA DI KELURAHAN WARUNGBOTO, KECAMATAN UMBULHARJO KOTA YOGYAKARTA PERIODE DESEMBER 2014 MARET 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Prasasti Wati Nirmala NIM : 118114133 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

PENINGKATAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN WANITA

USIA DEWASA TENTANG ANTIBIOTIKA DENGAN METODE CBIA DI

KELURAHAN WARUNGBOTO, KECAMATAN UMBULHARJO KOTA

YOGYAKARTA PERIODE DESEMBER 2014 – MARET 2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Prasasti Wati Nirmala

NIM : 118114133

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

i

PENINGKATAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN WANITA

USIA DEWASA TENTANG ANTIBIOTIKA DENGAN METODE CBIA DI

KELURAHAN WARUNGBOTO, KECAMATAN UMBULHARJO KOTA

YOGYAKARTA PERIODE DESEMBER 2014 – MARET 2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Prasasti Wati Nirmala

NIM : 118114133

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

iv

Do not learn knowledge to dispute over it,

to show off with it, or to boast about it.

Acquire knowledge, and learn tranquility

and dignity.

(Umar ibn Al-Khattab)

Kupersembahkan untuk Allah SWT, Tuhan Semesta Alam

Bapak, Ibu, dan Prasastinya Almamaterku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

vii

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Keberhasilan

dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, oleh

karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Dra. Th. B. Titien Siwi Hartayu, M.Kes, Ph.D., Apt. selaku dosen

pembimbing atas dukungan, saran, kritik, dan arahan selama penelitian dan

penyusunan naskah ini.

2. Bapak Drs. H. Mardjuki selaku Camat di Kecamatan Umbulharjo dan Bapak

Akhmad Zainuri, S.Sos. selaku Lurah di Kelurahan Warungboto yang

membantu proses penelitian dan perizinan sehingga dapat berjalan lancar.

3. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. dan Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si.,

Apt. selaku dosen penguji yang telah memberi masukan sehingga naskah ini

menjadi lebih baik.

4. Dekan dan seluruh staf Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

5. Seluruh responden di Kecamatan Umbulharjo dan semua pihak yang telah

berperan dalam penelitian dan pembuatan skripsi ini.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat berguna bagi perkembangan ilmu

pengetahuan, serta pengabdian masyarakat terutama mengenai antibiotika.

Yogyakarta, 25 Agustus 2015

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……………………………………………………...... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………. ii

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………….. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………… iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………..... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS………………………… vi

PRAKATA…………………………………………………………………. vii

DAFTAR ISI……………………………………………………………….. viii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………... xii

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………… xiv

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………. xv

INTISARI………………………………………………………………….. xvi

ABSTRACT..................................................................................................... xvii

BAB I PENGANTAR……………………………………………………..... 1

A. Latar Belakang………………………………………………………… 1

1. Permasalahan………………………………………………………..... 4

2. Keaslian penelitian…………………………………………………..... 4

3. Manfaat penelitian……………………………………………………. 6

B. Tujuan Penelitian………………………………………………………… 7

1. Tujuan umum………………………………………………………..... 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

ix

2. Tujuan khusus………………………………………………………… 7

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA……………………………………..... 8

A. Pengetahuan…………………………………………………………… 8

B. Sikap…………………………………………………………………… 9

C. Tindakan………………………………………………………………..... 11

D.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Pengetahuan, Sikap,

dan Tindakan……………………………………………………………… 13

E. Upaya-upaya untuk Meningkatkan Pengetahuan, Sikap, dan

Tindakan…………………………………………………………………… 16

1. Metode Seminar…………………………………………………….. 16

2. Metode Sumbang Saran atau Curah Pendapat……………………… 16

3. Metode Presentasi…………………………………………………….. 17

4. Metode Inquiri……………………………………………………… 17

F. CBIA…………………………………………………………………… 18

1. Pengertian CBIA……………………………………………………… 18

2. Tujuan CBIA………………………………………………………….. 19

3. Tata Cara Pelaksanaan Metode CBIA……………………………… 20

4. Syarat Dilaksanakan Metode CBIA………………………………… 21

G. Antibiotika………………………………………………………………. 22

H. Kuesioner……………………………………………………………….. 23

I. Validitas………………………………………………………………….. 25

J. Seleksi Aitem…………………………………………………………….. 26

K. Reliabilitas………………………………………………………………. 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

x

L. Sampling…………………………………………………………………. 28

M. Landasan Teori………………………………………………………….. 29

N. Kerangka Konsep………………………………………………………... 29

O. Hipotesis………………………………………………………………..... 29

BAB III METODE PENELITIAN………………………………………..... 30

A. Jenis dan Rancangan Penelitian………………………………………..... 30

B. Variabel Penelitian..…………………………………………………...... 30

1. Variabel bebas…………………………………………………........... 30

2. Variabel tergantung…………………………………………………… 30

3. Variabel pengacau terkendali………………………………………… 30

4. Variabel pengacau tidak terkendali…………………………………… 30

C. Definisi Operasional…………………………………………………….. 31

D. Lokasi dan Waktu Penelitian……………………………………………. 32

E. Instrumen Penelitian…………………………………………………… 33

F. Subyek Penelitian dan Sampling………………………………………… 34

1. Subyek Penelitian……………………………………………………… 34

2. Sampling………………………………………………………………. 35

G. Tata Cara Penelitian…………………………………………………… 37

1. Studi Pustaka………………………………………………………… 37

2. Analisis situasi………………………………………………………… 37

3. Pengembangan Kuesioner…………………………………………….. 38

4. Pelaksanaan CBIA….…………………………………………………. 41

5. Pengolahan Data………………………………………………………. 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

xi

H. Keterbatasan Penelitian………………………………………………… 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………….. 51

A. Karakteristik Demografi………………………………………………… 51

1. Usia………………………………………………………………....... 51

2. Pekerjaan…………………………………………………………….. 52

3. Tingkat Pendidikan………………………………………………….. 53

B. Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Responden Sebelum

CBIA………………………………………………………………………... 54

C. Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Responden Setelah CBIA..... 55

1. Pengetahuan…………………………………………………………… 55

2. Sikap………………………………………………………………… 57

3. Tindakan………………………………………………………………. 59

D. Perbandingan Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Responden

Sebelum dan Setelah CBIA………………………………………………… 60

1. Pengetahuan…………………………………………………………… 60

2. Sikap………………………………………………………………… 61

3. Tindakan………………………………………………………………. 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………. 66

A. Kesimpulan……………………………………………………………… 66

B. Saran…………………………………………………………………… 67

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..... 68

LAMPIRAN……………………………………………………………….. 71

BIOGRAFI PENULIS……………………………………………………… 113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

xii

DAFTAR TABEL

Tabel I. Pernyataan Favorable dan Unfavorable pada Aspek

Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan 34

Tabel II. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner (α) 40

Tabel III. Skor untuk Aspek Pengetahuan 45

Tabel IV. Skor untuk Aspek Sikap dan Tindakan 45

Tabel V. Distribusi Jawaban Favorable dan Unfavorable untuk

Penilaian Aspek Pengetahuan 45

Tabel VI. Distribusi Jawaban Favorable dan Unfavorable untuk

Penilaian Aspek Sikap 46

Tabel VII. Distribusi Jawaban Favorable dan Unfavorable untuk

Penilaian Aspek Tindakan 46

Tabel VIII. Hasil Uji Normalitas Data Pengetahuan Sebelum dan

Sesudah Dilakukan CBIA 46

Tabel IX. Hasil Uji Normalitas Data Sikap Sebelum dan Sesudah

Dilakukan CBIA 47

Tabel X. Hasil Uji Normalitas Data Tindakan Sebelum dan Sesudah

Dilakukan CBIA 47

Tabel XI. Perbandingan Data Sikap Responden dengan Uji

Homogenitas Varian 48

Tabel XII. Perbandingan Data Tindakan Responden dengan Uji

Homogenitas Varian 48

Tabel XIII. Hasil Uji Hipotesis Tingkat Pengetahuan Sebelum dan

Setelah Dilakukan CBIA 49

Tabel XIV. Hasil Uji Hipotesis Data Sikap Sebelum dan Sesudah CBIA 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

xiii

Tabel XV. Hasil Uji Hipotesis Data Tindakan Sebelum dan

Sesudah CBIA 50

Tabel XVI. Perbandingan Jumlah Responden (%) berdasarkan Usia 52

Tabel XVII. Perbandingan Jumlah Responden (%) Berdasarkan Status

Pekerjaan 52

Tabel XVIII. Perbandingan Jumlah Responden (%) Berdasarkan Jenis

Pekerjaan 53

Tabel XIX. Perbandingan Jumlah Responden (%) Berdasarkan

Tingkat Pendidikan Terakhir 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alur Pemilihan Jumlah Sampel dalam Penelitian 36

Gambar 2. Alur Pengujian Reliabilitas Instrumen Aspek Pengetahuan 41

Gambar 3. Perbandingan Jumlah Responden pada Pre-Intervensi

CBIA dengan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Kategori

Baik, Sedang dan Buruk 55

Gambar 4. Perbandingan Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan

pada Kategori Baik antara Post-1, Post-2, dan Post-3 CBIA 60

Gambar 5. Perbandingan Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan

dengan Kategori Baik antara Pre-intervensi, Post-1, Post-2,

dan Post-3 CBIA 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I. Lembar Persetujuan (Informed Consent) 72

Lampiran II. Kuesioner Penelitian Sebelum Seleksi Aitem 73

Lampiran III. Surat Izin Penelitian 77

Lampiran IV. Surat Perpanjangan Izin Penelitian 78

Lampiran V. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian 79

Lampiran VI. Surat Keterangan Telah Melakukan Perpanjangan Penelitian 80

Lampiran VII. Surat Undangan Responden 81

Lampiran VIII. Konfirmasi Konten 1 82

Lampiran IX. Konfirmasi Konten 2 87

Lampiran X. Konfirmasi Konten 3 93

Lampiran XI. Hasil Uji Validitas Statistik 96

Lampiran XII. Hasil Uji Reliabilitas 98

Lampiran XIII. Hasil Uji Normalitas 103

Lampiran XIV. Hasil Uji Hipotesis Wilcoxon 105

Lampiran XV. Hasil Uji Varian 106

Lampiran XVI. Hasil Uji T berpasangan 107

Lampiran XVII. Instrumen Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan

Tindakan yang Digunakan 108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

xvi

INTISARI

Edukasi kepada masyarakat diperlukan untuk mengatasi

penggunasalahan antibiotika yang dapat menyebabkan resistensi, dalam penelitian

ini digunakan metode CBIA yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,

sikap, dan tindakan wanita dewasa terkait penggunaan antibiotika.

Jenis penelitian ini adalah eksperimental semu dengan rancangan time

series. Digunakan metode non-random sampling dan pengambilan sampel dengan

teknik purpose sampling. Sampling dilakukan pada 42 wanita dewasa, kemudian

diperoleh sampel sebanyak 32 responden di Kelurahan Warungboto, yang diberi

kuesioner sebelum intervensi, segera setelah intervensi, satu dan dua bulan setelah

intervensi. Normalitas data dianalisis menggunakan uji Shapiro-Wilk, uji hipotesis

Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan

tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%.

Jumlah responden pada aspek pengetahuan kategori baik, pre-intervensi

sebanyak 14 responden, kemudian menjadi 29 responden pada post-1, 28

responden pada post-2, dan 28 responden pada post-3. Pada sikap kategori baik

dari 17 responden pada pre-intervensi menjadi 25 responden pada post-1, 26

responden pada post-2 dan 27 responden pada post-3. Pada aspek tindakan

kategori baik, pre-intervensi sebesar 11 responden menjadi 21 responden pada

post-1, kemudian 25 responden pada post-2 dan 23 responden pada post-3.

Dapat disimpulkan bahwa metode CBIA dapat meningkatkan

pengetahuan, sikap, dan tindakan responden mengenai antibiotika.

Kata kunci: antibiotika, CBIA, pengetahuan, sikap, tindakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

xvii

ABSTRACT

Education is needed for people to overcome antibiotics abuse that can

cause resistance, this research uses CBIA methods that intend to raise knowledge,

attitude, and adult women’s practice related to the use of antibiotics.

The type of research is quasi experimental with time series project. Non-

random sampling methods and purpose sampling technique is used in this project.

Sampling is applied to 42 adult women, and obtained 32 respondents as sample in

Umbulharjo sub-district by giving pre-intervention questionnaire, right away after

intervention, one and two months after intervention. The data normality is

analyzed by using Shapiro-Wilk test, Wilcoxon hypothesis test for knowledge,

Paired T-test to examine attitude and practice hypothesis, with 95% level of

evidence level.

In the good-categorized knowledge level, the higest pre-intervention

respondents is 29 respondents at post-1, 28 respondents at post-2, and 28

respondents at post-3 intervention. In the good-categorized attitude level, the

highest pre-intervention respondents is 25 respondents at post-1, 26 respondents

at post-2, and 27 respondents at post-3. In the good-categorized practice level, the

highest respondents is 21 respondents at post-1, 25 respondents at post-2, and 23

respondents at post-3 intervention.

It can be concluded that CBIA methods can raise knowledge, attitude,

and people’s practice toward the use of antibiotics.

Keywords: antibiotics, CBIA, knowledge, attitude, practice.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri, merupakan salah satu

masalah kesehatan yang penting, khususnya di negara berkembang. Salah satu

obat andalan untuk mengatasi masalah tersebut adalah antibiotika. Berbagai studi

menemukan bahwa sekitar 40-60% antibiotika digunakan secara tidak tepat antara

lain untuk penyakit yang sebenarnya tidak memerlukan antibiotika (Menteri

Kesehatan, 2011).

Tidak semua penyakit membutuhkan antibiotika. Ketika digunakan

secara tepat, antibiotika dapat memberikan manfaat, namun bila digunakan atau

diresepkan secara tidak tepat dapat menimbulkan kerugian yang luas dari segi

kesehatan, ekonomi bahkan kerugian untuk generasi mendatang bila terjadi

resistensi. Penulis merasa perlu memberikan edukasi lebih mengenai antibiotika

kepada masyarakat karena menurut WHO tahun 2009, Indonesia menduduki

peringkat ke-8 dari 27 negara dengan beban tinggi kekebalan obat terhadap

bakteri. Hal ini disebabkan karena masih buruknya pengetahuan dan kepedulian

masyarakat tentang penggunaan antibiotika secara tepat. Seperti misalnya, banyak

masyarakat yang menghentikan penggunaan antibiotika ketika sudah merasa

sembuh atau sudah tidak merasakan keluhan, hal ini merupakan salah satu

penyebab resistensi terhadap antibiotika tersebut. Jika terjadi resistensi, maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

2

antibiotika tersebut tidak dapat membasmi bakteri yang bersangkutan sehingga

akan menimbulkan kerugian.

Proporsi rumah tangga yang menyimpan antibiotika tanpa resep menurut

Riskesdas (2013), di Wilayah DI Yogyakarta terdapat 90,2% rumah tangga yang

menyimpan antibiotika tanpa resep. Angka tersebut termasuk tinggi bila

dibandingkan dengan provinsi lain yang berada di Indonesia. Sedangkan, di

Indonesia proporsi rumah tangga yang menyimpan antibiotika adalah sebesar

86,1%. Menyimpan antibiotika menunjukkan status obat yang berada di rumah

tangga bisa berarti obat tersebut sedang digunakan, obat untuk persediaan jika

sakit dan bisa juga merupakan obat sisa. Berdasarkan UU No. 419 tahun 1949

pasal 3 ayat 1, disebutkan bahwa antibiotika termasuk dalam golongan obat keras

pada daftar G atau Gevaarlijk (obat-obat berbahaya) dan untuk penggunaan secara

mandiri adalah dilarang sehingga hanya dapat diperoleh dengan resep dokter

(Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 1949).

Menurut Notoatmodjo (2012a), terdapat 3 perilaku kesehatan, yaitu

pengetahuan, sikap, dan tindakan. Dengan adanya pengetahuan, sikap, dan

tindakan, maka dapat diketahui perilaku seseorang khususnya dalam pemeliharaan

kesehatan.

Peneliti melakukan pendekatan langsung kepada masyarakat dan pihak

yang terlibat dengan metode CBIA (Cara Belajar Insan Aktif). Metode ini

diharapkan dapat membantu meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai

penggunaan antibiotika, sehingga resistensi terhadap antibiotika dapat dicegah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

3

Metode CBIA digunakan karena masyarakat terlibat secara aktif dalam kegiatan

tersebut mulai dari diskusi kelompok, mencari jawaban dan tanya jawab dengan

narasumber, sehingga diharapkan materi yang didapat akan diingat dan

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian dilakukan di Kecamatan

Umbulharjo yang memiliki jumlah penduduk cukup tinggi yaitu 60.255 jiwa yang

mencakup beberapa kelurahan. Kelurahan Warungboto dipilih sebagai lokasi

penelitian disebabkan karena pada kelurahan tersebut tersedia jumlah responden

yang mencukupi dan sesuai dengan kriteria inklusi peneliti dimana di kelurahan

tersebut belum pernah dilakukan kegiatan tentang antibiotika sebelumnya.

Intervensi dilakukan kepada wanita dewasa dengan rentang usia 26 sampai 45

tahun. Wanita dewasa dipilih sebagai subyek penelitian karena jika ada anggota

keluarga yang sakit pasti ibu terlibat mulai dari membawa pasien berobat,

merawat dan mengingatkan untuk meminum obat.

Menurut Brizendine (2014), ketika seorang wanita sudah berkeluarga,

maka mereka tidak hidup untuk dirinya sendiri melainkan terbagi dengan suami

dan juga anak. Semua kebutuhan tersebut akan menjadi perintah resmi biologis

bagi seorang ibu, bahkan mungkin lebih penting dari kebutuhannya sendiri.

Sedangkan menurut Sebatu (1994), ada beberapa aspek positif dari wanita

diantaranya adalah wanita sebagai pembimbing sehingga akan membantu untuk

memahami sesuatu hal dan mengajak untuk lebih berkembang, kemudian wanita

juga memiliki aspek centering, yang berhubungan dengan mempertimbangkan

dan mendengar. Setelah mendengar, wanita akan mempertimbangkan semua

saran, baru kemudian wanita akan bertindak. Dan hal positif dari wanita yang lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

4

adalah kebenaran dan kejujuran, sehingga wanita akan memberikan penjelasan

yang sederhana namun jelas, dan seluruh tindakan mereka dikendalikan oleh

kebenaran. Dengan begitu maka informasi yang diberikan diharapkan akan lebih

bermanfaat karena dapat langsung diterapkan pada tiap keluarga, dan diharapkan

akan menjadi kebiasaan masyarakat untuk menggunakan obat secara tepat.

1. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, timbul

permasalahan untuk diteliti yaitu:

a. Seperti apakah karakteristik demografi dari wanita usia dewasa di

Kecamatan Umbulharjo tahun 2015?

b. Seperti apakah tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan wanita usia dewasa

sebelum CBIA di Kecamatan Umbulharjo tahun 2015?

c. Seperti apakah tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan wanita usia dewasa

setelah CBIA di Kecamatan Umbulharjo tahun 2015?

d. Apakah terdapat peningkatan pada pengetahuan, sikap, dan tindakan

responden setelah dilakukan CBIA?

2. Keaslian penelitian

Berdasarkan hasil pencarian informasi terkait pada penelitian mengenai

“peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan wanita usia dewasa tentang

antibiotika dengan metode CBIA”, belum pernah dilakukan sebelumnya. Namun,

terdapat beberapa penelitian yang hampir mirip dengan yang pernah dilakukan

sebelumnya, diantaranya:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

5

a. Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Tingkat Pengetahuan Masyarakat

mengenai Antibiotika di Kecamatan Kotagede Kota Yogyakarta Tahun

2011, yang dilakukan oleh Maretta Putri Ardenari tahun 2012. Perbedaan

penelitian ini dengan penelitian yang telah dilakukan peneliti tersebut

terletak pada subyek yang diteliti, waktu dan tempat pelaksanaan

penelitian. Selain itu penelitian tersebut hanya mengukur tingkat

pengetahuan masyarakat saja, sedangkan pada penelitian ini melihat pula

pada aspek sikap dan tindakan masyarakat.

b. Perbedaan Edukasi secara Ceramah dan CBIA mengenai Kanker Serviks

dan Papsmear terhadap Peningkatan Pengetahuan, Perubahan Sikap dan

Tindakan Ibu-Ibu di Kecamatan Gamping dan Kecamatan Mlati yang

Ditinjau dari Tingkat Pendidikan, yang dilakukan oleh Amelia Kristina

tahun 2010. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang telah

dilakukan tersebut terletak pada subyek yang diteliti, waktu dan tempat

pelaksanaan penelitian. Selain itu, penelitian tersebut mengukur tingkat

pengetahuan masyarakat tentang kanker serviks dan papsmear, sedangkan

penelitian yang dilakukan peneliti saat ini mengukur pemahaman

masyarakat mengenai antibiotika.

c. Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Terkait Penyakit Hipertensi di

Kecamatan Pakualaman Yogyakarta Periode Tahun 2012, yang dilakukan

oleh Aloysius Singgih Janu Saputro pada tahun 2013. Perbedaan penelitian

ini dengan penelitian yang telah dilakukan tersebut, subyek yang diteliti,

waktu dan tempat penelitian. Selain itu, pada penelitian tersebut yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

6

diteliti adalah pengetahuan, sikap, dan tindakan terkait penyakit hipertensi,

sedangkan pada penelitian ini terkait dengan antibiotika.

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat mendukung

perkembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan dan menunjukkan

bahwa edukasi dengan metode CBIA dapat meningkatkan pengetahuan,

sikap, dan tindakan responden.

b. Manfaat praktis

1. Bagi Masyarakat, untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang

penggunaan antibiotika dan membuat masyarakat lebih lebih cermat

menentukan sikap serta tindakan dalam menggunakan antibiotika.

2. Bagi Pemerintah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber

informasi dalam melakukan evaluasi tentang pelayanan pemberian

informasi obat antibiotika kepada masyarakat.

3. Bagi Peneliti, penelitian ini dapat meningkatkan peran apoteker di

bidang kesehatan masyarakat sebagai public educator, dimana

diharapkan apoteker dapat memberikan informasi terkait obat

diantaranya termasuk fungsi, manfaat, aturan pakai, cara pakai

antibiotika dan memberikan informasi yang dibutuhkan pasien secara

lengkap dan bertanggungjawab.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

7

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Tujuan umum penelitian ini adalah meningkatkan pengetahuan, sikap dan

tindakan masyarakat tentang penggunaan antibiotika.

2. Tujuan khusus

Untuk mencapai tujuan umum tersebut, penelitian ini secara khusus

ditujukan untuk:

a. Mengidentifikasi karakteristik demografi responden di Kecamatan

Umbulharjo tahun 2015.

b. Mengukur tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat tentang

penggunaan antibiotika sebelum dilakukan CBIA.

c. Mengukur tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat tentang

penggunaan antibiotika setelah dilakukan CBIA.

d. Membandingkan tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan sebelum dan

sesudah dilakukan CBIA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

8

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi

melalui pancaindra manusia, yaitu penglihatan, penciuman, rasa dan raba.

Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2012a).

Pengetahuan timbul karena adanya sifat ingin tahu yang merupakan salah

satu sifat yang pada umumnya dimiliki oleh manusia. Tahu akan sesuatu diartikan

bahwa memiliki pengetahuan dan pengetahuan itu identik dengan keputusan yang

dibuat oleh seseorang terhadap sesuatu. Salah satu ciri manusia adalah sifat

keingintahuannya sangat besar akan peristiwa yang terjadi di sekitarnya.

Pengetahuan yang diperoleh akan menjadi suatu hal yang sangat berguna karena

dapat digunakan untuk melakukan peramalan tentang peristiwa di masa depan dan

ketika hal itu terjadi, maka kemungkinan hal yang lain dapat terjadi yaitu

pengetahuan dapat digunakan untuk mengendalikan hal-hal yang mungkin ingin

dihindari (Wibowo, 2014).

Dalam pengukuran tingkat pengetahuan digunakan skala dikotomi

(dichotomous scale), dalam format aitem ini subyek diminta menjawab

pertanyaan dengan memilih salah satu dari dua jawaban yang disediakan.

Beberapa alternatif jawaban yang disediakan pada skala dikotomi menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

9

pendekatan logika “benar-salah”, “ya-tidak”, atau “suka-tidak suka”. Dalam

penelitian ini digunakan aitem pilihan jawabann “ya-tidak”, karena format aitem

ini dipandang mudah dan cepat disusun, serta mudah dipahami oleh subyek

penelitian (Supratiknya, 2014).

Cara mengukur tingkat pengetahuan dapat dilakukan dengan memberikan

penilaian yaitu nilai 1 untuk jawaban benar dan nilai 0 untuk jawaban salah pada

tiap-tiap pertanyaan yang diajukan (Supratiknya, 2014).

Tingkat pengetahuan dikatakan baik jika responden mampu menjawab

pertanyaan benar 76% - 100% dari total pertanyaan pengetahuan, tingkat

pengetahuan sedang jika responden mampu menjawab pertanyaan 56% - 75%,

tingkat pengetahuan buruk baik bila responden menjawab 40% - 55% dan tingkat

pengetahuan tidak baik jika responden menjawab pertanyaan 0% - 39% (Arikunto,

2010). Pada penelitian ini, nilai penggolongan untuk tingkat pengetahuan kurang

baik dan tingkat pengetahuan tidak baik disederhanakan menjadi pada tingkat

pengetahuan <56% termasuk kategori buruk.

B. Sikap

Sikap didefinisikan sebagai bentuk evaluasi atau reaksi perasaan yang

mendukung atau memihak, maupun perasaan tidak mendukung atau tidak

memihak pada suatu obyek tertentu. Sikap juga merupakan reaksi atau tingkah

laku yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu obyek. Sikap merupakan

kesiapan untuk bereaksi terhadap obyek di lingkungan tertentu sebagai suatu

penghayatan terhadap obyek tersebut. Manifestasi sikap tidak dapat langsung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

10

dilihat tetapi dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku tertutup, selain itu

sikap ialah kesiapan, kesediaan, untuk bertindak, dan bukan sebagai pelaksana

motif tertentu (Azwar, 2007).

Sikap terdiri dari beberapa tingkatan, yaitu:

a. Menerima (recieving). Menerima diartikan bahwa subyek mau dan

memperhatikan stimulus yang diberikan obyek.

b. Merespon (responding). Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan

dan menyelesaikan tugas yang diberikan salah satu indikasi dari sikap. Karena

dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang

diberikan, terlepas pekerjaan tersebut benar atau salah, berarti orang menerima

ide tersebut.

c. Menghargai (valuing). Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau

mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi

sikap tingkat tiga.

d. Bertanggung jawab (responsible). Bertanggung jawab dengan segala sesuatu

yang dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi

(Notoatmodjo, 2007).

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung.

Pengukuran secara langsung dapat dilakukan dengan mangajukan pertanyaan

yang berhubungan dengan obyek. Selain itu, pertanyaan tidak langsung dapat

dilakukan dengan cara memberikan pendapat dengan menggunakan kata setuju

atau tidak setuju pada suatu obyek dengan menggunakan skala Likert

(Notoatmodjo, 2012b).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

11

Penilaian sikap juga dilakukan berdasarkan penilaian sebagai berikut,

sikap dikatakan baik jika responden mampu menjawab pertanyaan benar 76% -

100% dari total pertanyaan pengetahuan, tingkat pengetahuan sedang jika

responden mampu menjawab pertanyaan 56% - 75%, dan <56% termasuk

kategori buruk (Arikunto, 2010).

C. Tindakan

Suatu sikap belum tentu otomatis terwujud dalam suatu tindakan. Untuk

mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata dibutuhkan faktor pendukung

atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain fasilitas dan faktor pendukung

(Notoatmodjo, 2012a).

Tindakan adalah perwujudan dari sikap untuk bertindak. Tindakan

menurut kualitasnya terbagi menjadi 3, yaitu:

1. Praktik terpimpin (guided response). Jika subyek telah melakukan sesuatu

namun masih bergantung pada tuntutan atau memakai panduan.

2. Praktik secara mekanisme (mechanism). Jika subyek sudah melakukan atau

mempraktikan suatu hal secara otomatis.

3. Adopsi (adoption). Merupakan tindakan yang telah berkembang, yang

dilakukan bukan hanya mekanisme, namun telah dilakukan modifikasi atau

tindakan yang berkualitas (Notoatmodjo, 2012a).

Pengukuran tindakan sama seperti pengukuran sikap, yaitu dapat

dilakukan secara langsung atau tidak langsung. Pengukuran secara langsung dapat

dilakukan dengan mangajukan pertanyaan yang berhubungan dengan obyek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

12

Selain itu, pertanyaan tidak langsung dapat dilakukan dengan cara memberikan

pendapat dengan menggunakan kata setuju atau tidak setuju pada suatu obyek

dengan menggunakan skala Likert (Notoatmodjo, 2012a).

Penilaian tindakan juga dilakukan berdasarkan penggolongan nilai

menurut Arikunto (2010), sikap dikatakan baik jika responden mampu menjawab

pertanyaan benar 76% - 100% dari total pertanyaan pengetahuan, tingkat

pengetahuan cukup baik jika responden mampu menjawab pertanyaan 56% - 75%,

dan <56% termasuk kategori buruk.

Pada penilaian untuk aspek sikap dan tindakan, digunakan metode Likert.

Responden diminta menyatakan kesetujuan atau ketidaksetujuannya yang terdiri

dari lima respon jawaban, yaitu “sangat setuju (SS)”, “setuju (S)”, “tidak setuju

(TS)”, dan “sangat tidak setuju (STS)”. Isi pernyataan dibedakan menjadi dua

kategori, favorable yaitu pernyataan-pernyataan yang jika diiyakan menunjukkan

sikap positif atau suka terhadap obyek terkait dan unfavorable yaitu pernyataan-

pernyataan yang jika diiyakan menunjukkan sikap negatif atau tidak suka terhadap

obyek. Jika isi pernyataan bersifat favorable maka masing-masing respon diberi

skor 1 pada respon STS, 2 pada respon TS, 3 pada respon S, dan 4 pada respon

SS, dan sebaliknya jika isi pernyataan bersifat unfavorable, maka masing-masing

respon diberi skor 4 pada respon STS, 3 pada respon TS, 2 pada respon S, dan 1

pada respon SS. Penggunaan jumlah genap pada opsi jawaban bertujuan untuk

memaksa subyek memilih antara jawaban favorable dan unfavorable, artinya

tidak memberi kesempatan pada subyek untuk bersikap netral, sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

13

penggunaan opsi jawaban kurang dari 5 pilihan, agar lebih sesuai bagi kelompok

subyek dewasa yang kurang berpendidikan (Supratiknya, 2014).

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Pengetahuan, Sikap,

dan Tindakan

1. Pengetahuan

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan pengetahuan,

sikap, dan tindakan di masyarakat. Menurut Notoatmodjo (2012a) dan Mubarak

(2007), pengetahuan seseorang, dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

a. Pengalaman. Pengalaman yang diperoleh dari pengalaman sendiri maupun

pengalaman orang lain, dapat memperluas pengalaman seseorang.

b. Tingkat Pendidikan. Seseorang yang memiliki pendidikan lebih tinggi, akan

mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan seseorang

yang tingkat pengetahuannya lebih rendah.

c. Keyakinan. Biasanya keyakinan diperoleh secara turun temurun tanpa

adanya pembuktian terlebih dahulu. Keyakinan ini dapat mempengaruhi

pengetahuan seseorang, baik keyakinan itu sifatnya positif maupun negatif.

d. Fasilitas. Fasilitas-fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat

mempengaruhi pengetahuan seseorang, seperti radio, televisi, majalah,

buku, dan koran.

e. Penghasilan. Penghasilan tidak berpengaruh langsung terhadap pengetahuan

seseorang. Namun, bila seseorang berpenghasilan cukup besar, maka dia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

14

akan mampu untuk menyediakan atau membeli fasilitas-fasilitas sumber

informasi.

f. Sosial Budaya. Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat

mempengaruhi pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang terhadap sesuatu.

g. Usia. Semakin bertambah usia akan terjadi perubahan pada aspek psikis dan

psikologis. Perubahan psikis, yaitu perubahan ukuran, perubahan proporsi,

hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru, hal ini terjadi akibat

pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis dan mental, taraf berpikir

seseorang semakin matang dan dewasa.

h. Minat. Minat sebagai suatu keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat

tersebut menjadikan seseorang untuk mencoba menekuni suatu hal dan pada

akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih dalam.

2. Sikap

Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan sikap menurut Azwar

(2007), diantaranya adalah:

a. Pengalaman pribadi. Apa yang telah dan sedang kita alami akan ikut

membentuk dan mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus sosial.

Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi

haruslah meninggalkan kesan yang kuat.

b. Pengaruh orang lain yang dianggap penting. Orang lain di sekitar kita

merupakan salah satu diantara komponen sosial yang ikut mempengaruhi

sikap kita. Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang

searah dengan sikap orang yang dianggapnya penting.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

15

c. Pengaruh kebudayaan. Kebudayaan tempat kita hidup dan dibesarkan

mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. Tanpa kita

sadari, kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya karena

kebudayaan pula yang memberi corak pengalaman individu yang menjadi

anggota kelompok masyarakat.

d. Media massa. Berbagai bentuk media massa, seperti televisi, radio, majalah,

mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan

orang. Media massa membawa pesan berisi sugesti untuk mengarahkan

opini seseorang. Adanya informasi baru, akan memberi afektif dalam

menilai sesuatu sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.

e. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama. Lembaga pendidikan dan

lembaga agama mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap karena

keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dari diri individu.

f. Pengaruh Faktor Emosional. Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh

situasi lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang. Terkadang suatu

bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang

berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk

mekanisme pertahanan ego. Sikap tersebut dapat berlaku sementara dan

segera hilang tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih bertahan lama.

3. Tindakan

Faktor-faktor yang mempengaruhi aspek tindakan, diantaranya:

a. Persepsi. Responden mengenal dan memilih berbagai obyek sehubungan

dengan tindakan yang akan diambil merupakan praktik tingkat pertama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

16

b. Respon terpimpin. Responden dapat melakukan suatu hal sesuai dengan

urutan yang benar dan sesuai dengan contoh.

c. Mekanisme. Responden dapat melakukan sesuatu dengan benar secara

otomatis atau telah menjadi kebiasaan.

d. Adopsi. Tindakan tersebut telah dikembangkan dengan baik tanpa

mengurangi kebenaran tindakan tersebut (Maulana, 2009).

E. Upaya-upaya untuk Meningkatkan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan

1. Metode Seminar

Metode seminar adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh

beberapa orang dalam suatu sidang yang berusaha membahas atau mengupas

masalah-masalah atau hal-hal tertentu dalam rangka mencari jalan pemecahannya

atau mencari pedoman pelaksanaannya. Kelebihan metode seminar diantaranya

adalah responden mendapat keterangan teoretis yang luas dan mendalam tentang

masalah yang diseminarkan, responden mendapat petunjuk praktis untuk

melaksanakan tugasnya, dan responden dibina untuk bersikap dan berpikir secara

ilmiah. Kelemahan dari metode ini adalah waktu yang diperlukan lama, responden

menjadi kurang aktif dan dibutuhkan penataan ruang sendiri.

2. Metode Sumbang Saran atau Curah Pendapat

Sumbang saran merupakan suatu cara dalam pelatihan dengan

mengutarakan suatu masalah kepada responden kemudian responden menjawab

dengan mengemukakan pendapat sehingga masalah tersebut berkembang menjadi

masalah baru. Metode sumbang saran juga merupakan metode untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

17

mengumpulkan ide-ide, pengalaman-pengalaman, dan memancing responden

untuk berpikir kreatif dan inovatif. Kelebihan metode ini diantarnya adalah

suasana disiplin dan demokratis dapat tumbuh, responden aktif untuk menyatakan

pendapatnya, dan melatih responden untuk berpikir dengan cepat dan tersusun

logis. Sedangkan, kelemahan metode ini adalah kurangnya waktu bagi responden

untuk berpikir dengan baik, dan tidak semua responden berbicara atau

mengajukan pendapat.

3. Metode Presentasi

Metode presentasi merupakan penyampaian informasi dan pengetahuan

dari narasumber dengan menggunakan komunikasi satu arah. Dalam metode

presentasi, narasumber penting memiliki keahlian yang spesifik terkait dengan

bahan pelatihan yang disampaikan kepada peserta pelatihan. Metode ini akan tepat

jika dilengkapi dengan alat bantu yang dapat menambah daya tarik dari materi

yang disampaikan. Begitu pula sebaliknya, jika dilakukan dengan biasa-biasa saja

aakn mengakibatkan hal yang membosankan dan monoton bagi peserta.

Kelebihan metode presentasi adalah dapat mentransfer pengetahuan kepada

responden dengan jumlah yang banyak, jika ditampilkan dengan menarik maka

akan menambah motivasi responden untuk menyimaknya. Kelemahannya adalah

sangat bergantung kepada media pendukung, serta sulit menelaah kefokusan

peserta pelatihan karena komunikasi yang terjadi hanya satu arah.

4. Metode Inquiri

Metode inquiri adalah metode dimana responden diberi tugas untuk

meneliti suatu masalah. Responden dibagi menjadi beberapa kelompok dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

18

masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan.

Kemudian, mereka mempelajari, meneliti dan membahas tugasnya didalam

kelompok kemudian membuat laporan yang didiskusiakan secara luas hingga

diperoleh kesimpulan. Narasumber di sini berperan sebagai fasilitator dan

motivator, bukan sebagai sumber belajar. Tujuannya adalah mengembangkan

kemampuan berpikir responden yang sistematis, logis dan kritis. Kelebihan

metode ini adalah mendorong responden untuk berpikir atas inisiatif sendiri dan

bersifat obyektif, jujur dan terbuka, situasi proses pelatihan mendorong responden

untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri. Kelemahannya

adalah responden memerlukan waktu untuk berpikir dan kadang dalam

mengimplementasikannya perlu waktu yang panjang sehingga membutuhkan

waktu yang lama (Santoso, 2009).

Selain metode-metode yang disebutkan sebelumnya, cara peningkatan

pengetahuan, sikap, dan tindakan dapat dilakukan juga dengan beberapa cara lain,

salah satunya dengan metode CBIA.

F. Cara Belajar Insan Aktif (CBIA)

1. Pengertian CBIA

Cara Belajar Insan Aktif (CBIA) merupakan metode penyampaian

informasi obat dengan melibatkan subyek secara aktif yaitu mendengar, melihat,

menulis, dan melakukan evaluasi tentang pengenalan jenis obat dan bahan aktif

yang dikandung serta informasi lain seperti indikasi, kontraindikasi, dan efek

samping. Metode ini digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

19

keterampilan para ibu dalam memilih obat. CBIA efektif dalam meningkatkan

pengetahuan dan mengurangi penggunaan obat-obatan di rumah tangga

(Suryawati, 2003).

2. Tujuan CBIA

Metode CBIA ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat

agar dapat menelaah informasi secara kritis dan mandiri dalam mencari informasi

obat, sehingga penggunaan obat menjadi lebih aman dan efisien. Metode ini

memanfaatkan paguyuban yang begitu banyak di masyarakat, sehingga dapat

dilakukan dalam berbagai kegiatan diantaranya seperti arisan, perkumpulan

keagamaan, kelompok PKK, karena forum sosial tersebut dapat menjadi media

yang sangat bagus untuk melakukan berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat

(Suryawati, 2012)

Metode CBIA dipilih karena saat ini banyak masyarakat yang melakukan

pengobatan mandiri (self medication), termasuk mandiri dalam menggunakan

antibiotika padahal antibiotika termasuk obat berbahaya, sehingga masyarakat

perlu mengetahui cara mencari informasi yang tepat tentang obat dan dari sumber

yang dapat dipercaya, agar penentuan kebutuhan, jenis dan jumlah obat tersebut

dapat sesuai kerasionalan penggunaan obat. Metode ini diharapkan dapat

membantu meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai antibiotika dengan

pemberian informasi yang tepat, sehingga resistensi terhadap antibiotika dapat

dicegah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

20

3. Tata Cara Pelaksanaan Metode CBIA

Menurut Gusnellyanti (2014), metode CBIA ini dilaksanakan dengan

cara melibatkan peserta secara aktif, namun dalam hal tersebut adalah

swamedikasi obat bebas, berbeda dengan penelitian ini yang menggunakan

antibiotika. Dalam kegiatan CBIA ini, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok

kecil yang terdiri dari maksimal 8 orang, kemudian dipilih satu orang sebagai

ketua kelompok. Kegiatan ini dilaksanakan dalam 3 tahap, yaitu pada kegiatan

pertama, setiap kelompok dibagikan paket obat tertentu yang telah disiapkan, lalu

peserta diminta untuk mengamati kemasan obat, mempelajari informasi yang

tertera (nama dagang, nama bahan aktif, dosis/kekuatan bahan aktif), kemudian

peserta diminta mengelompokkan obat berdasarkan bahan aktif, dan

mendiskusikan hasil pengamatan tersebut. Kegiatan pertama ini dilakukan

maksimal selama 60 menit.

Kegiatan 2 dilakukan selama tidak lebih dari 60 menit, dengan cara

mengumpulkan informasi yang diperlukan sebagai dasar untuk melakukan

pengobatan mandiri (nama bahan aktif, indikasi, aturan penggunaan, efek

samping, dank kontraindikasi). Kegiatan kedua ini bertujuan agar peserta berlatih

mencari informasi dari kemasan dengan cara meneliti setiap tulisan yang terdapat

pada produk. Dengan dipimpin ketua kelompok, pencarian informasi dilakukan

secara bersama-sama. Walaupun kegiatan ini dilakukan berkelompok, namun

tetap tiap peserta mencatat untuk keperluan sendiri.

Kemudian untuk kegiatan 3, dilakukan secara individual. Hal ini

bertujuan untuk memupuk keberanian peserta mencari informasi sendiri. Peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

21

mengamati obat yang sering digunakan di rumah, dan melakukan pencatatan

sendiri seperti pada kegiatan sebelumnya. Setelah menjelaskan kegiatan 3, diskusi

ditutup dengan rangkuman oleh Narasumber, mengidentifikasi kembali temuan

penting yang diperoleh masing-masing kelompok dan memberikan pesan-pesan

untuk memperkuat dampak intervensi.

4. Syarat Dilaksanakan Metode CBIA

Pelaksana metode CBIA menurut Depkes RI (2008), diantaranya adalah

peserta, fasilitator, dan narasumber. Sedangkan, sarana kegiatan adalah alat bantu

kegiatan bisa berupa booklet, lembar kerja, paket obat, petunjuk kegiatan dan

tempat dilaksanakan kegiatan.

Jumlah peserta untuk metode ini sebaiknya tidak lebih dari 40 orang,

karena dalam satu kelompok kecil maksimal terdapat 8 orang peserta dan dalam

satu kali kegiatan sebaiknya tidak lebih dari 5 kelompok kecil. Peserta dapat dari

tokoh masyarakat, kader, atau masyarakat umum yang memiliki kemampuan baca

tulis dan dapat berkomunikasi dengan baik.

Fasilitator dalam kegiatan ini bertugas untuk menstimulasi dinamika

diskusi, dapat juga memberikan petunjuk untuk mendapatkan informasi. Tetapi,

fasilitator tidak diperbolehkan untuk menjawab pertanyaan. Pernyataan dari

peserta tersebut sebaiknya ditulis, untuk kemudian disampaikan saat kepada

narasumber pada sesi diskusi. Fasilitator dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan

atau oleh mahasiswa kesehatan.

Narasumber dalam kegiatan CBIA harus merupakan orang yang

menguasai masalah yang dibahas dalam kegiatan CBIA, misalnya obat bebas,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

22

antibiotika atau penyakit seperti DM. Narasumber tersebut dapat dilakukan oleh

tenaga kesehatan baik itu dokter atau apoteker.

Alat bantu yang diperlukan dalam kegiatan ini, diantaranya adalah paket

obat sebagai sarana praktek atau alat peraga, lembar kerja untuk berdiskusi dan

menuliskan pertanyaan yang didapat. Selain itu, diberikan juga booklet yang

berisi tentang materi yang menjadi topik dalam kegiatan CBIA. Sedangkan untuk

tempat dilaksanakan CBIA diperlukan ruangan yang cukup luas sehingga

kelompok dapat mengatur duduk secara melingkar.

G. Antibiotika

Antibiotika adalah zat atau senyawa yang dihasilkan oleh

mikroorganisme yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan

organisme lainnya (BPOM, 2008). Antibiotika dapat digunakan untuk

menyembuhkan infeksi bakteri, beberapa jamur dan beberapa parasit, tetapi tidak

yang disebabkan oleh infeksi virus. Namun, antibiotika dapat menyebabkan

kerugian jika digunakan secara tidak tepat (American Academy of Family

Phisicians, 2009).

Antibiotika termasuk obat yang berbahaya, sehingga untuk

menggunakannya perlu resep dokter. Dalam penggunaannya, antibiotika diminum

sampai habis walaupun kondisi pasien sudah membaik, antibiotika sisa dari

pengobatan sebelumnya tidak boleh digunakan tanpa persetujuan dokter. Jika

tetap digunakan, mungkin antibiotika tidak dapat bekerja maksimal dan jika

berfungsi pun belum tentu dapat melemahkan atau membunuh bakteri dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

23

tubuh. Oleh karena itu, penggunaan antibiotika sesuai resep dokter dan

dikonsumsi sampai habis dapat membantu menurunkan kemungkinan terjadinya

resistensi bakteri terhadap antibiotika (American Academy of Family Phisicians,

2009).

Resistensi bakteri terhadap antibiotika adalah kemampuan alamiah

bakteri untuk mempertahankan diri terhadap efek antibiotika. Antibiotika menjadi

kurang efektif dalam mengontrol atau menghentikan pertumbuhan bakteri. Bakteri

yang menjadi target operasi antibiotika beradaptasi secara alami untuk menjadi

kebal dan tetap melanjutkan pertumbuhan demi kelangsungan hidup meski dengan

kehadiran antibiotika (Todar, 2011).

Faktor-faktor yang memudahkan berkembangnya resistensi kuman

terhadap antibiotika, diantaranya karena penggunaan antibiotika yang sering,

penggunaan antibiotika yang irrasional, penggunaan antibiotika baru yang

berlebihan, dan penggunaan antibiotika dalam waktu yang lama (Pulungan, 2010).

Pencegahan resistensi antibiotika dapat dilakukan dengan cara mematuhi

dan menjalankan petunjuk dokter salah satunya adalah dengan meminum sampai

habis dan sesuai dosis. Penggunaan antibiotika sesuai dengan resep dokter dapat

membantu menurunkan kemungkinan terjadinya resistensi bakteri terhadap

antibiotika (American Academy of Family Phisicians, 2009).

H. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada reponden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

24

untuk dijawab, dan cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan

tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat diberikan kepada responden secara

langsung atau dikirim melalui pos atau internet. Namun, bila peneliti dilakukan

pada lingkup yang tidak terlalu luas, kuesioner tersebut dapat diantarkan langsung

kepada responden sehingga waktu yang diperlukan tidak terlalu lama. Selain itu,

adanya kontak langsung antara peneliti dan responden akan menciptakan suatu

kondisi yang cukup baik sehingga responden dengan sukarela akan memberikan

data obyektif dan cepat (Sugiyono, 2011).

Menurut Notoatmodjo (2012b), beberapa kriteria yang perlu diperhatikan

dalam persiapan dan penyusunan kuesioner, diantaranya adalah pertanyaan harus

singkat dan jelas, jumlah pertanyaan hendaknya dibuat sedikit mungkin agar

penjawab tidak terlalu membuang waktu, pertanyaan hendaknya cukup

merangsang minat penjawab, pertanyaan jangan sampai menimbulkan kemarahan

bagi penjawab, dan pada lembar pertama kuesioner perlu dijelaskan tujuan

penelitian, serta petunjuk atau penjelasan tentang cara menjawab atau mengisi

kuesioner.

Dalam penelitian yang melibatkan manusia sebagai subyek penelitian

diperlukan adanya jaminan legalitas penelitian yaitu dengan ethical clearance,

dengan begitu dapat dipastikan bahwa penelitian ini dilakukan secara legal dan

etis. Ethical clearance dapat diperoleh melalui perizinan yang diberikan oleh

komisi etik dan informed consent yang merupakan suatu keharusan adanya

persetujuan ini dari orang sebagai subyek penelitian (Herdiansyah, 2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

25

Menurut Herdiansyah (2015), bekerja dengan subyek manusia, perlu ada

aturan dan “tata krama” agar hak masing-masing manusia tersebut tidak

terganggu, salah satunya adalah dengan menggunakan pernyataan persetujuan

atau informed consent. Informed Consent merupakan kontrak bentuk sosial yang

sifatnya resmi dan berlandaskan hukum. Selain itu, dalam informed consent juga

dijelaskan mengenai deskripsi dan prosedur penelitian yang akan dilakukan

dengan sejelas-jelasnya. Di sisi lain, responden yang setuju untuk berpartisipasi

dalam penelitian juga memiliki tanggung jawab etis untuk memberikan informasi

sebenar-benarnya sepanjang informasi tersebut tidak mengganggu privasi serta

tidak beresiko mencederai subyek penelitian secara fisik maupun sosial. Informed

consent diberikan pada responden pada awal penelitian. Dalam penelitian ini

diberikan sebelum mengisi kuesioner pre-intervensi.

I. Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang memberi arti sejauh mana

akurasi suatu tes atau skala dalam menjalankan fungsi pengukurannya.

Pengukuran dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila menghasilkan

data yang secara akurat memberikan gambaran mengenai variabel yang diukur

seperti dikehendaki oleh tujuan pengukuran tersebut. Suatu alat ukur dirancang

hanya untuk satu tujuan yang spesifik sehingga hanya menghasilkan data yang

valid hanya untuk tujuan tersebut saja (Azwar, 2014).

Terdapat beberapa jenis validitas, namun dalam penelitian ini dilakukan

validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

26

terhadap kelayakan atau relevansi isi tes terhadap melalui analisis rasional oleh

panel yang berkompeten atau melalui expert judgement, bukan oleh penulis aitem

atau perancang tes itu sendiri (Azwar, 2014).

Jumlah tenaga ahli yang digunakan dalam pengujian validitas instrumen

adalah minimal dua orang ahli sesuai dengan lingkup yang diteliti (Sugiyono,

2011).

J. Seleksi Aitem

Statistik aitem diperiksa melalui analisis aitem setelah aitem tersebut

diuji pada sekelompok sampel. Tujuannya adalah untuk memilih aitem-aitem

yang akan membentuk sebuah skala yang bersifat homogen dan memiliki daya

diskriminasi yang baik. Cara yang paling sering digunakan adalah memeriksa

korelasi antara masing-masing aitem dengan skor total serta menghitung proporsi

subyek yang memilih kunci jawaban (Supratiknya, 2014).

Prosedur yang biasa dilakukan pada seleksi aitem diantaranya adalah

koefisien korelasi aitem total, indeks reliabilitas aitem, dan indeks validitas aitem.

Korelasi aitem total dilakukan untuk menyeleksi aitem yang fungsinya sesuai

dengan fungsi tes secara keseluruhan. Uji korelasi aitem total dapat mengetahui

konsistensi antar aitem tes pengukuran. Konsistensi yang dimaksud adalah

kemampuan suatu aitem pengukuran untuk menunjukkan perbedaan pengukuran

suatu atribut pada subyek yang dikenai tes (Azwar, 2014).

Terdapat beberapa cara untuk memeriksa korelasi aitem total, yaitu

dengan korelasi Pearson product moment yang digunakan pada aitem-aitem yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

27

memiliki alternatif jawaban lebih dari dua dan korelasi point-biserial digunakan

pada aitem-aitem dikotomis, yaitu aitem yang hanya memiliki dua alternatif

jawaban termasuk aitem-aitem “Ya-Tidak” (Supratiknya, 2014).

Apabila koefisien korelasi mendekati 0 maka terdapat ketidaksesuaian

fungsi aitem pernyataan terhadap fungsi tes secara keseluruhan. Sedangkan nilai

korelasi negatif menunjukkan bahwa pernyataan tersebut tidak dapat digunakan

dalam penelitian. Koefisien validitas dengan nilai >0,35 menunjukkan pernyataan

tersebut sangat berguna, 0,21-0,35 menunjukkan pernyataan dapat berguna, 0,11-

0,20 menunjukkan pernyataan dapat digunakan namun tergantung keadaan, dan

<0,11 menunjukkan pernyataan tidak berguna (Azwar, 2014).

K. Reliabilitas

Reliabilitas adalah konsistensi hasil pengukuran atau sejauh mana hasil

suatu proses dapat dipercaya. Hasil suatu pengukuran dapat dipercaya jika dalam

beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama

diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek

belum berubah (Azwar, 2014).

Terdapat beberapa metode pengukuran reliabilitas, salah satunya dengan

metode Alpha Cronbach. Alpha Cronbach bisa diterapkan untuk mengestimasikan

konsistensi internal item-item yang diskor secara dikotomis maupun item-item

yang diskor dengan skala yang lebih luas (Supratiknya, 2014).

Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas (r) yang angkanya

berada dalam rentang 0-1. Semakin tinggi nilai koefisien reliabilitas atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

28

mendekati angka 1 maka semakin tinggi reliabilitasnya, begitu pula sebaliknya,

semakin rendah atau semakin menjauhi angka 1 maka semakin rendah

reliabilitasnya (Azwar, 2014).

Menurut Budiman dan Riyanto (2013), nilai memenuhi syarat reliabel

bila memiliki nilai Alpha >0,6.

L. Sampling

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel tersebut kesimpulannya berlaku

untuk populasi, oleh karena itu, sampel harus mewakili (representatif). Sampling

merupakan teknik pengambilan sampel, untuk menentukan sampel yang akan

digunakan dalam penelitian (Sugiyono, 2011).

Jumlah responden yang dikatakan cukup layak untuk dilibatkan dalam

pengujian kuesioner adalah minimal 30 orang (Supratiknya, 2014).

Dalam penelitian ini sampel dipih secara non random. Non random

sampling merupakan metode sampling yang setiap individu atau unit dari populasi

tidak memiliki kemungkinan yang sama untuk terpilih. Ada pertimbangan-

pertimbangan tertentu yang mendasari pemilihan sampel, yang biasanya

disesuaikan dengan latar belakang dari fenomena yang diangkat dan tujuan

penelitian (Herdiansyah, 2015).

Purpose sampling atau purposive sampling merupakan teknik dalam non

random sampling yang berdasarkan pada kriteria yang dimiliki oleh subyek yang

dipilih atau berdasarkan pada pertimbangan tertentu. Peneliti memilih subyek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

29

penelitian dan lokasi penelitian dengan tujuan untuk mempelajari sesuatu yang

akan diteliti (Herdiansyah, 2015).

M. Landasan Teori

Pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat dapat ditingkatkan dengan

cara memberikan edukasi. Edukasi kesehatan dapat dilakukan salah satunya

dengan metode CBIA. Dalam metode ini, masyarakat dilibatkan secara aktif dan

mandiri dalam pencarian informasi mengenai obat, dan terbukti pada penelitian

Suryawati (2003), metode CBIA dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, dan

tindakan dalam memilih obat secara mandiri. Berdasarkan hal tersebut, metode

CBIA digunakan pada penelelitian ini sebagai bentuk edukasi untuk

meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat mengenai antibiotika.

N. Kerangka Konsep

O. Hipotesis

H0 diterima jika tidak terdapat perbedaan antara tingkat pengetahuan, sikap, dan

tindakan responden sebelum dan setelah dilakukan CBIA.

H1 diterima jika tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan responden setelah

dilakukan CBIA lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum dilakukan CBIA.

CBIA

Tingkat pengetahuan,

sikap, dan tindakan

sebelum CBIA

Tingkat pengetahuan, sikap,

dan tindakan setelah CBIA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental semu karena

peneliti memberikan perlakuan atau intervensi namun tidak memungkinkan untuk

mengontrol semua hal pada subyek uji. Rancangan penelitian yang digunakan

adalah time series, dimana pengambilan data dilakukan secara berulang dalam

kurun waktu tertentu. Dalam penelitian ini, pengambilan data dilakukan sebanyak

3 kali, selama empat bulan.

B. Variabel Penelitian

1. Variable bebas dalam penelitian ini adalah CBIA.

2. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan, sikap

dan tindakan responden.

3. Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini diantaranya adalah informasi

yang didapatkan wanita dewasa sebelumnya baik secara formal maupun non-

formal, seperti mengikuti kursus, seminar, sekolah, penyuluhan.

4. Variabel pengacau tidak terkendali adalah informasi yang didapatkan wanita

dewasa sebelum mengikuti CBIA secara informal yang dapat berasal dari

penjelasan dokter atau melalui media (televisi, radio, internet, surat kabar).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

31

C. Definisi Operasional

1. Wanita usia dewasa adalah wanita yang berusia 26 hingga 45 tahun (Depkes

RI, 2009) yang berdomisili di Kelurahan Warungboto.

2. Penggolongan tingkat pengetahuan:

a. Tingkat pengetahuan dikategorikan baik jika responden memperoleh skor

76-100%, yaitu responden mampu menjawab secara benar sebanyak 11–15

peryataan dari total 15 pernyataan.

b. Tingkat pengetahuan dikategorikan sedang jika responden memperoleh skor

56-75%, yaitu mampu menjawab secara benar sebanyak 8–10 pernyataan

dari total 15 pernyataan.

c. Tingkat pengetahuan dikategorikan rendah jika responden memperoleh skor

<56% yaitu mampu menjawab secara benar <8 pernyataan dari total 15

pernyataan.

3. Penggolongan tingkat sikap:

a. Tingkat sikap dikategorikan baik jika responden mampu menjawab

pernyataan dengan benar sebesar 76-100%, dengan perolehan skor 30-40.

b. Tingkat sikap dikategorikan sedang jika responden mampu menjawab

pernyataan dengan benar sebesar 56-75%, dengan perolehan skor 22-29.

c. Tingkat sikap dikategorikan buruk jika responden mampu menjawab

pernyataan dengan benar <56%, dengan perolehan skor <22.

4. Penggolongan tingkat tindakan:

a. Tingkat tindakan dikategorikan baik jika responden mampu menjawab

pernyataan dengan benar sebesar 76-100%, dengan perolehan skor 30-40.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

32

b. Tingkat tindakan dikategorikan sedang jika responden mampu menjawab

pernyataan dengan benar sebesar 56-75%, dengan perolehan skor 22-29.

c. Tingkat tindakan dikategorikan buruk jika responden mampu menjawab

pernyataan dengan benar <56%, dengan perolehan skor <22.

5. CBIA

CBIA (Cara Belajar Insan Aktif) merupakan metode edukasi dengan

melibatkan subyek penelitian secara aktif pada setiap kegiatan, untuk

meningkatkan pengetahuan, sikap, dan tindakan responden.

6. Pre dan Post Intervensi

a. Pre-intervensi merupakan keadaan tingkat pengetahuan, sikap, dan tidakan

responden sebelum dilakukan CBIA.

b. Post-1 intervensi merupakan keadaan tingkat pengetahuan, sikap, dan

tindakan responden segera setelah dilaksanakan kegiatan CBIA.

c. Post-2 intervensi merupakan keadaan tingkat pengetahuan, sikap, dan

tindakan responden 6 minggu setelah dilaksanakan kegiatan CBIA.

d. Post-3 intervensi merupakan keadaan tingkat pengetahuan, sikap, dan

tindakan responden 11 minggu setelah dilaksanakan kegiatan CBIA.

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Kelurahan Warungboto, Kecamatan Umbulharjo

Kotamadya Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan

dari bulan Desember 2014 sampai dengan bulan Maret 2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

33

E. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan kuesioner yang dikembangkan dari

kuesioner yang sudah divalidasi sebelumnya (Marvel, 2012). Pengembangan

kuesioner tersebut kemudian dikonfirmasi oleh seorang expert judgement.

Dalam penelitian ini digunakan instrumen berupa lembar kuesioner yang

diisi oleh reponden. Kuesioner terdiri dari 15 pernyataan untuk pengetahuan yang

terdiri dari 7 penyataan favorable dan 8 pernyataan unfavorable, dengan pilihan

jawaban “ya-tidak”. Kriteria pengetahuan yang dimaksud adalah pengertian

umum mengenai antibiotika, tempat memperoleh antibiotika, cara penggunaan

antibiotika, aturan penggunaan antibiotika, dan resistensi antibiotika, kemudian 10

pernyataan yang menyatakan sikap terdiri dari 5 pernyataan favorable dan 5

pernyataan unfavorable, dan 10 pernyataan untuk tindakan yang terdiri dari 5

pernyataan favorable (pernyataan yang mendukung obyek penelitian) dan 5

pernyataan unfavorable (pernyataan yang tidak memihak). Pada aspek sikap dan

tindakan, pilihan jawaban terdiri dari empat opsi yaitu SS (sangat setuju), S

(setuju), TS (tidak setuju), dan STS (sangat tidak setuju). Rincian pertanyaan

dalam kuesioner disajikan dalam tabel I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

34

Tabel I. Penyataan Favorable dan Unfavorable pada Aspek

Pengetahuan, Sikap dan Tindakan

Favorable Unfavorable

a. Definisi 3 1 dan 2

b. Tempat memperoleh - 9 dan 10

c. Cara penggunaan antibiotika 11 13

d. Aturan pakai antibiotika 5, 6, dan 12 4 dan 8

e. Resistensi antibiotika 7 dan 15 14

Jumlah 7 8

a. Cara mendapat antibiotika - 1

b. Tempat memperoleh antibiotika 9 10

c. Penggunaan antibiotika 5 dan 8 2 dan 4

d. Cara penyimpanan 3

e. Cara memperoleh informasi

tentang antibiotika 6 7

Jumlah 5 5

a. Cara mendapat antibiotika 8 1

b. Penggunaan antibiotika 4, 7, dan 9 2, 3, dan 6

c. Resistensi antibiotika - 10

d. Alergi terhadap antibiotika 5 -

Jumlah 5 5

Tindakan

Nomor PernyataanAspek Pokok Bahasan

Pengetahuan

Sikap

Penelitian ini menggunakan booklet sebagai media promosi kesehatan

yang berisi materi terkait antibiotika sebagai acuan saat diskusi pada kegiatan

CBIA.

F. Subyek Penelitian dan Sampling

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah wanita usia dewasa yang

berdomisili di Kelurahan Warungboto.

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah responden yang dapat

membaca dan menulis, tidak berlatar belakang pedidikan atau pekerjaan yang

berhubungan dengan kesehatan, tidak mengikuti kegiatan seperti seminar atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

35

penyuluhan tentang antibiotika selama 2 tahun terakhir, dan responden yang

bersedia mengikuti setiap kegiatan selama periode penelitian.

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah responden yang tidak

mengikuti setiap kegiatan penelitian secara lengkap.

2. Sampling

Pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan

metode purposive sampling (non random sampling). Peneliti melakukan

pemilihan responden berdasarkan kriteria inklusi, dan dilakukan hanya di satu

lokasi dari awal hingga akhir penelitian.

Pada pengambilan sampel pertama, responden yang termasuk inklusi

sebanyak 36 responden dari 42 orang yang datang. Selanjutnya 36 orang yang

termasuk inklusi dicatat lalu diserahkan kepada pihak kelurahan sebagai daftar

nama responden yang diundang pada kegiatan selanjutnya. Dari 36 orang yang

diundang tersebut, sebanyak 32 orang hadir pada post-2 intervensi, dan 34

responden hadir saat post-3 intervensi sebanyak 2 responden yang masuk kriteria

eksklusi. Oleh karena itu jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 32

responden. Alur pengambilan sampel secara rinci tersaji dalam gambar 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

36

Gambar 1. Alur Pemilihan Jumlah Sampel dalam Penelitian

Diundang

50 responden

Datang

42 responden

Inklusi

36 responden

Eksklusi 6 responden

- 2 responden berusia

>45 tahun

- 2 responden tidak

ikutpost-1 intervensi

- 1 responden berusia

<26 tahun

- 1 responden

memiliki latar

belakang pendidikan

kesehatan

Diundang

36 reponden

Datang

32 responden

Inklusi

32 responden

Diundang

36 responden

Datang

34 responden

Inklusi

32 responden

Eksklusi 2 responden

- Keduanya tidak

hadir pada saat

post-2 intervensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

37

G. Tata Cara Penelitian

1. Studi pustaka

Penelitian ini dimulai dengan melakukan studi pustaka, yaitu membaca

literatur baik artikel maupun jurnal dari website dan buku acuan yang

berhubungan dengan tingkat pengetahuan, sikap, tindakan mengenai penggunaan

antibiotika, pembuatan kuesioner, metode penelitian, statistika, serta pengolahan

dan perhitungan data yang digunakan.

2. Analisis situasi

a. Penentuan lokasi penelitian. Lokasi untuk penelitian dipilih setelah

dilakukan observasi di Kecamatan Umbulharjo, kemudian dipilih satu

Kelurahan yaitu Kelurahan Umbulharjo yang sesuai dengan kriteria peneliti,

yaitu belum pernah dilakukan kegiatan seperti penyuluhan atau seminar

tentang antibiotika sebelumnya. Selain itu, wanita dewasa di kelurahan

tersebut termasuk aktif dalam setiap kegiatan yang dilakukan di kelurahan

sehingga jumlah responden yang datang diharapkan tidak kurang dari batas

minimal responden untuk penelitian yaitu 30 orang. Dari pertimbangan

tersebut data maka data yang diambil dari kelurahan sesuai dengan tujuan

penelitian.

b. Perizinan. Perizinan penelitian dilakukan terlebih dahulu sebelum penelitian

dilakukan. Perizinan diajukan mulai dari meminta surat izin melakukan

penelitian dari Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma kemudian surat

tersebut diserahkan ke Dinas Perizinan Kota Yogyakarta, kemudian akan

diberikan surat tembusan untuk permohonan ijin yang diserahkan ke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

38

beberapa instansi yaitu Walikota Yogykarta, Kepala Dinas Kesehatan

Yogyakarta, kantor pemerintahan Kecamatan Umbulharjo, dan Dekan

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma untuk permohonan penelitian.

Informasi mengenai jumlah penduduk tiap kelurahan diperoleh dari data

yang terdapat di kantor Kecamatan Umbulharjo. Kemudian dari kecamatan

tersebut peneliti mengajukan satu Kelurahan yang telah direkomendasikan

dan disetujui oleh pihak Kecamatan serta mendapat persetujuan oleh pihak

dari Kelurahan yang terpilih. Perizinan pertama diperoleh untuk penelitian

selama 3 bulan dari bulan Oktober 2014 sampai bulan Januari 2015.

Kemudian dilakukan perpanjangan untuk bulan Februari sampai bulan Mei

2015.

3. Pengembangan Kuesioner

a. Konfirmasi konten kuesioner. Uji validitas konten tidak dilakukan dalam

penelitian ini, karena kuesioner yang digunakan merupakan pengembangan

dari kuesioner tentang antibiotika yang telah divalidasi oleh expert

judgement sebelumnya (Marvel, 2012). Oleh karena itu, dalam penelitian ini

yang dilakukan adalah mengkonfirmasi konten kuesioner tersebut kepada

expert judgement, yaitu apoteker untuk mengetahui apakah kuesioner

tersebut dapat digunakan dan juga valid untuk digunakan dalam penelitian

ini. Dalam penelitian ini, dilakukan konfirmasi validitas konten kuesioner.

Hasil konfirmasi secara lengkap terdapat pada lampiran VIII, IX, dan X.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

39

b. Uji pemahaman bahasa. Uji pemahaman bahasa diberikan pada responden

yang bukan subyek uji, namun dengan karakteristik yang mirip dengan

subyek uji. Pengujian dilakukan dengan cara masing-masing subyek

membaca kuesioner dan selama membaca kuesioner tersebut ditunggu oleh

peneliti. Jika tidak ada pertanyaan atau konfirmasi dari subyek uji terkait

dengan pernyataan pada kuesioner, maka dianggap subyek uji paham

terhadap pernyataan pada kuesioner.

c. Uji validitas statistik. Validitas aitem pernyataan dalam kuesioner dapat

dilihat dari korelasi aitem total, dalam penelitian ini dilakukan dengan

korelasi Point-Biserial yang digunakan untuk menyeleksi data dengan

dikotomus (scoring 0 dan 1) pada aspek pengetahuan dan uji korelasi

Pearson Product Moment yang digunakan pada aitem-aitem yang memiliki

alternatif jawaban lebih dari dua, dalam penelitian ini pada aspek sikap dan

tindakan. Apabila koefisien korelasi mendekati 0 maka terdapat

ketidaksesuaian fungsi aitem pernyataan terhadap fungsi tes secara

keseluruhan, karena beda variansi jawaban tinggi sehingga menyebabkan

tidak adanya konsistensi. Sedangkan nilai korelasi negatif menunjukkan

bahwa pernyataan tersebut tidak dapat digunakan dalam penelitian.

Mengacu pada literatur (Azwar, 2014), beberapa aitem yang dihapus

tersebut antara lain, aitem nomor 8 (point-biserial: -0,007). Kemudian

dihapus pertanyaan nomor 10 (point-biserial -0,23), nomor 11 (point-

biserial: 0,09), nomor 13 (point-biserial: -0,05). Terakhir, dihapus nomor

20 pada aspek pengetahuan (point-biserial : -0,18). Tidak dilakukan seleksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

40

aitem pada aspek sikap dan tindakan karena nilai korelasi yang ditunjukkan

Pearson product moment seluruhnya >0,35 yang menunjukkan pernyataan

sangat berguna. Hasil uji validitas statistik disajikan dalam lampiran XII.

d. Uji reliabilitas instrumen. Hasil uji reliabilitas yang dilakukan menggunakan

aplikasi menunjukkan bahwa kuesioner yang digunakan sudah reliabel

karena nilai Alpha yang didapat untuk ketiga aspek tersebut >0,60 seperti

yang terdapat di Tabel II.

Tabel II. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner (α)

Nilai Alpha

Pengetahuan 0,71

Sikap 0,66

Tindakan 0,66

Pada uji reliabilitas pengetahuan, sebelumnya dilakukan seleksi aitem

terebih dahulu karena ada beberapa aitem yang memiliki korelasi point-biserial

yang rendah. Apabila nilai α rendah akibat korelasi antar itemnya yang lemah,

maka beberapa item sebaiknya direvisi atau dihilangkan dari instrumen. Setelah

dilakukan pengurangan aitem yang memiliki korelasi antar aitem yang rendah,

nilai α pada aspek pengetahuan meningkat. Pada aspek sikap dan tindakan, hasil

uji reliabilitas sudah langsung menunjukkan hasil yang reliabel tanpa ada aitem

yang memiliki Pearson product moment yang rendah. Alur pengujian reliabilitas

instrumen aspek pengetahuan dapat dilihat dalam gambar 2. Hasil uji reliabilitas

secara lengkap pada lampiran XIII.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

41

Gambar 2. Alur Pengujian Reliabilitas Instrumen Aspek Pengetahuan

4. Pelaksanaan CBIA

Pelaksanaan kegiatan CBIA dilakukan di ruang pertemuan di kantor

Kelurahan Warungboto, dengan melibatkan wanita usia dewasa sebagai

responden. Kegiatan CBIA pertama dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 19

Desember 2014. Sebelumnya, peneliti telah berdiskusi dengan Bapak Lurah

20 aitem

α: 0,61

19 aitem

α: 0,64

18 aitem

α: 0,65

17 aitem

α: 0,66

16 aitem

α: 0,67

15 aitem

α: 0,71

Hapus aitem nomor 8

point biserial: -0,007

Hapus aitem nomor 13

point biserial: -0,05

Hapus aitem nomor 11

point biserial: 0,09

Hapus aitem nomor 20

point biserial: -0,18

Hapus aitem nomor 10

point biserial: -0,23

Hasil akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

42

mengenai masalah yang diteliti, teknis pelaksanaan dan pemilihan waktu kegiatan.

Peneliti meminta pihak kelurahan untuk mengundang sebanyak 50 orang wanita

usia dewasa untuk kegiatan CBIA ini. Jumlah peserta yang hadir sebanyak 42

orang wanita. Jumlah tersebut termasuk tinggi, dan hal tersebut menunjukkan

antusiasme masyarakat yang baik pada kegiatan ini. Dari informasi diketahui

bahwa sebelumnya belum pernah ada kegiatan mengenai antibiotika di daerah

tersebut.

Sebelum melaksanakan CBIA, terlebih dahulu acara dibuka oleh Bapak

Lurah kemudian dilanjutkan oleh peneliti. Peneliti memulai acara dengan

memperkenalkan diri, mengucapkan terimakasih, menjelaskan tujuan dan manfaat

pertemuan, dan menjelaskan urutan kegiatan penelitian. Kemudian, fasilitator

membagikan kuesioner pre-intervensi untuk mengetahui tingkat pengetahuan

responden mengenai antibiotika sebelum dilakukan intervensi. Setelah kuesioner

dibagikan, peneliti menjelaskan mengenai informed consent yang harus diisi serta

menjelaskan cara pengisian kuesioner. Setelah responden sudah mengerti dan

tidak ada pertanyaan, responden diberi waktu maksimal 30 menit untuk mengisi

kuesioner pretest yang kemudian dikumpulkan pada fasilitator yang berada di

sekitar responden. Setelah kuesioner dikumpulkan pada fasilitator, fasilitor

memeriksa langsung kelengkapan pengisian data diri responden dan jawaban dari

tiap pertanyaan kuesioner harus terisi seluruhnya. Kemudian kuesioner diserahkan

pada peneliti untuk diteliti kembali kelengkapan data dan isian jawabannya. Jika

ada data diri atau kolom jawaban yang belum terisi, maka kuesioner dikembalikan

kepada responden untuk dilengkapi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

43

Setelah dilakukan pretest, responden dibagi menjadi beberapa kelompok

kecil, dalam penelitian ini dibagi menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 8 dan 9

orang responden dalam tiap kelompoknya. Anggota kelompok memilih satu orang

untuk menjadi ketua kelompok. Setelah itu, tiap kelompok kecil masing-masing

anggotanya diberikan booklet yang berhubungan dengan antibiotika diantaranya

berupa pengertian, resistensi, contoh obat, dan cara menggunakan. Dalam tiap

kelompok kecil tersebut ada seorang fasilitator yang mendampingi dan

menstimulasi diskusi. Fasilitator tidak diperkenankan menjawab pertanyaan,

namun boleh menunjukkan letak jawaban pada booklet. Diskusi dalam kelompok

membahas isi yang terdapat dalam booklet dan cerita pengalaman pribadi

responden tentang penggunaan antibiotika. Bila ada pertanyaan atau hal yang

belum dimengerti, kelompok menuliskan pertanyaan tersebut untuk selanjutnya

ditanyakan kepada narasumber saat diskusi. Sesi diskusi kelompok kecil ini

dilakukan selama 30 menit. Setelah itu, dilajutkan dengan sesi diskusi kelompok

besar yang diisi dengan tanya jawab bersama narasumber. Sesi diskusi tersebut

berlangsung selama kurang lebih 45 menit. Setelah sesi tanya jawab dengan

narasumber selesai, fasilitator kembali membagikan kuesioner untuk diisi oleh

responden atau disebut sebagai kuesioner post-1 intervensi. Untuk mengukur

pengetahuan, sikap, dan tindakan responden setelah intervensi, maka dilakukan

post intervensi yang dilakukan tiga kali secara berkala. Namun, pada pengambilan

post-2 intervensi pada tanggal 30 Januari 2015 dan post-3 intervensi tanggal 6

Maret 2015, tidak didampingi lagi oleh narasumber dan agenda kegiatan hanya

pada pengisian kuesioner post-intervensi saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

44

5. Pengolahan Data

a. Manajemen Data. Dilakukan beberapa kegiatan dalam proses manajemen

data untuk melihat kesesuaian data responden dengan tujuan penelitian,

yaitu:

1) Editing

Proses editing ini dilakukan dengan memeriksa kelengkapan kuesioner

penelitian. Kelengkapan tersebut mencakup isian jawaban responden

terkait pernyataan pada aspek-aspek yang diteliti dan juga kelengkapan

responden mengisi identitas diri, bila masih ada bagian yang belum

lengkap atau belum diisi maka akan dikembalikan kepada responden

pada saat itu juga untuk dilengkapi. Pada proses ini juga dilakukan

pemilihan responden yang memenuhi kriteria inklusi sampel untuk

digunakan dalam pengolahan data selanjutnya.

2) Processing

Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

menjumlahkan angka sesuai dengan skor dari setiap item pertanyaan

yang dijawab oleh responden.

3) Cleaning

Data yang sudah diproses sebelumnya, kemudian dimasukkan ke dalam

program computer untuk diperiksa kembali kebenarannya. Dalam

penelitian ini digunakan aplikasi statistik R 3.1.2 yang bersifat gratis dan

sumber terbuka (open source).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

45

b. Analisis Data.

1) Skoring

Setelah responden menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh

peneliti, kemudian peneliti melakukan penilaian dengan cara skoring

yaitu dengan memberi nilai pada jawaban “Ya” dan “Tidak” pada aspek

pengetahuan. Jawaban benar akan diberi nilai 1 dan jawaban yang buruk

tepat diberi nilai 0. Jawaban “Ya” tidak selalu benar, begitu pula

sebaliknya pada jawaban “Tidak” pun tidak seluruhnya salah. Selain itu

juga pemberian nilai pada jawaban “SS”, “S”, “TS” dan “STS” pada

aspek sikap dan tindakan. Poin penilaian dan skoring ditampilkan dalam

tabel III sampai tabel VII.

Tabel III. Skor untuk Aspek Pengetahuan

Tanggapan Pernyataan Aspek Pengetahuan Skor

Benar 1

Salah 0

Tabel IV. Skor untuk Aspek Sikap dan Tindakan

Tanggapan Pernyataan Aspek

Sikap dan Tindakan

Skor Pernyataan

Favorable

Skor Pernyataan

Unfavorable

Sangat Setuju (SS) 4 1

Setuju (S) 3 2

Tidak Setuju (TS) 2 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

Tabel V. Distribusi Jawaban Favorable dan Unfavorable untuk Penilaian

Aspek Pengetahuan

Jawaban Nomor

Ya (favorable) 3,5,6,7,8,9,10,11,13,15,16,19

Tidak (unfavorable) 1,2,4,12,14,17,18,20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

46

Tabel VI. Distribusi Jawaban Favorable dan Unfavorable untuk Penilaian

Aspek Sikap

Nomor

Favorable 3,5,6,8,9

Unfavorable 1,2,4,7,10

Tabel VII. Distribusi Jawaban Favorable dan Unfavorable untuk Penilaian

Aspek Tindakan

Nomor

Favorable 4,5,7,8,9

Unfavorable 1,2,3,6,10

2) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data yang didapat saat

penelitian terdistribusi normal atau tidak normal. Uji normalitas data

dilakukan dengan menggunakan uji Saphiro-wilk dengan aplikasi

statistik R. Dengan taraf kepercayaan 95%, jika p-value kurang dari 0,05

maka data terdistribusi tidak normal, sebaliknya jika p-value tidak kurang

dari 0,05 maka data terdistribusi normal (Istyastono, 2012).

Hasil uji normalitas pada aspek pengetahuan menunjukkan data tersebut

masing-masing terdistribusi tidak normal. Hal tersebut dilihat dari p-

value <0,05, rangkuman ditampilkan pada tabel VIII, dan secara lengkap

disajikan pada lampiran XIV.

Tabel VIII. Hasil Uji Normalitas Data Pengetahuan Sebelum dan

Sesudah Dilakukan CBIA

Perlakuan P-value Distribusi Data

Pre intervensi 0,03 Tidak Normal

Post-1 intervensi 0,00 Tidak Normal

Post-2 intervensi 0,01 Tidak Normal

Post-3 intervensi 0,00 Tidak Normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

47

Hasil uji normalitas data pada aspek sikap dan aspek tindakan, keduanya

menunjukkan hasil data yang terdistribusi normal. Hal tersebut dibuktikan dengan

nilai masing-masing p>0,05. Rangkuman hasil uji normalitas sikap dan tindakan

pada tabel IX dan tabel X.

Tabel IX. Hasil Uji Normalitas Data Sikap Sebelum dan Sesudah

Dilakukan CBIA

Perlakuan P-value Distribusi Data

Pre Intervensi 0,09 Normal

Post-1 intervensi 0,11 Normal

Post-2 intervensi 0,39 Normal

Post-3 intervensi 0,08 Normal

Tabel X. Hasil Uji Normalitas Data Tindakan Sebelum dan Sesudah

Dilakukan CBIA

Perlakuan P-value Distribusi Data

Pre Intervensi 0,09 Normal

Post-1 intervensi 0,64 Normal

Post-2 intervensi 0,24 Normal

Post-3 intervensi 0,15 Normal

Jika pada hasil uji normalitas ini menunjukkan data terdistribusi tidak

normal, seperti pada aspek pengetahuan, maka selanjutnya dilakukan uji

Wilcoxon dan dilakukan uji T berpasangan pada hasil data yang terdistribusi

normal. Namun, sebelum dilakukan uji T berpasangan tersebut terlebih dahulu

dilakukan uji homogenitas varian.

3) Uji Homogenitas Varian

Perlu dilakukan uji homogenitas varian untuk mengetahui data tersebut

homogen atau tidak homogen sebelum dilakukan uji hipotesis. Uji

homogenitas varian ini dilakukan pada hasil uji normalitas dengan data

terdistribusi normal, dalam penelitian ini ada dua aspek yang memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

48

data yang terdistribusi normal, yaitu data aspek sikap dan aspek tindakan.

Menurut Istyastono (2012), data dikatakan homogen bila p-value lebih

dari 0,05 dan sebaliknya jika p-value tidak lebih dari 0,05 maka data

tidak homogen. Setelah dilakukan uji homogenitas varian, diketahui

bahwa data sikap dan tindakan yang teliti menunjukkan variansi yang

seragam atau homogen karena p-value masing-masing lebih dari 0,05.

Pada aspek pengetahuan tidak diuji homogenitasnya karena dari hasil uji

normallitas sudah diketahui bahwa data tersebut tidak normal. Hasil uji

homogenitas varian pada aspek sikap dapat dilihat pada tabel XI dan

pada aspek tindakan disajikan dalam tabel XII, dan secara lengkap

ditampilkan dalam lampiran XVI.

Tabel XI. Perbandingan Data Sikap Responden dengan Uji Homogenitas

Varian

Tabel XII. Perbandingan Data Tindakan Responden dengan Uji

Homogenitas Varian

4) Uji Hipotesis

(1) Uji Wilcoxon

Uji Wilcoxon termasuk dalam pengujian non-parametrik yang dilakukan

untuk membandingkan dua kelompok data yang saling berhubungan.

Dalam uji normalitas yang telah dilakukan, hasil data pada aspek

Perbandingan P-value Varian

Pre – Post-1 intervensi 0,68 Homogen

Pre – Post-2 intervensi 0,12 Homogen

Pre – Post-3 intervensi 0,08 Homogen

Perbandingan P-value Varian

Pre – Post-1 intervensi 0,43 Homogen

Pre – Post-2 intervensi 0,65 Homogen

Pre – Post-3 intervensi 0,99 Homogen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

49

pengetahuan menunjukkan data yang tidak terdistribusi normal. Oleh

karena itu, digunakan uji Wilcoxon untuk mengetahui kesesuaian hasil

dengan hipotesis penelitian. Hipotesis diterima bila p-value kurang dari

0,05 sebaliknya bila p-value tidak kurang dari 0,05 maka hipotesis

penelitian ditolak. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan p-value yang

diperoleh kurang dari 0,05 seperti yang ditunjukkan dalam tabel XIII.

Tabel XIII. Hasil Uji Hipotesis Tingkat Pengetahuan Sebelum dan

Setelah Dilakukan CBIA

Perbandingan P- Value Keterangan

Pre – Post-1 intervensi 0,00 H1 Diterima

Pre – Post-2 intervensi 0,01 H1 Diterima

Pre – Post-3 intervensi 0,03 H1 Diterima

(2) Uji T Berpasangan

Uji T berpasangan digunakan untuk mengetahui nilai yang berasal dari

dua kelompok data dari subyek yang sama. Dalam penelitian ini

dibandingkan dari rata-rata nilai pre-intervensi dengan hasil dari post-

intervensi. Syarat dilakukan uji T berpasangan diantaranya adalah data

terdistribusi normal, dan sebaran data homogen, hal tersebut sesuai

dengan hasil data aspek sikap dan aspek pengetahuan pada penelitian ini.

Dalam uji t berpasangan ini, H0 adalah “data tidak berbeda” dan H1

adalah “data berbeda secara signifikan”. Dengan taraf kepercayaan 95%

jika p-value kurang dari 0,05 maka H1 diterima dan sebaliknya bila p-

value tidak kurang dari 0,05 maka H1 ditolak. Hasil uji hipotesis ini

menunjukkan bahwa masing-masing data pada aspek sikap dan tindakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

50

memiliki p-value kurang dari 0,05, seperti yang ditunjukkan dalam tabel

XV dan tabel XVI.

Tabel XIV. Hasil Uji Hipotesis Data Sikap Sebelum dan Sesudah CBIA

Perbandingan P-value Keterangan

Pre – Post-1 intervensi 0,00 H1 diterima

Pre – Post-2 intervensi 0,00 H1 diterima

Pre – Post-3 intervensi 0,00 H1 diterima

Tabel XV. Hasil Uji Hipotesis Data Tindakan Sebelum dan Sesudah

CBIA

Perbandingan P-value Keterangan

Pre – Post-1 intervensi 0,01 H1 diterima

Pre – Post-2 intervensi 0,00 H1 diterima

Pre – Post-3 intervensi 0,00 H1 diterima

H. Keterbatasan Penelitian

Pengambilan data untuk post-2 intervensi seharusnya dilakukan tepat

satu bulan setelah kegiatan CBIA, dan post-3 intervensi dilakukan dua bulan

setelah CBIA. Tetapi, dalam penelitian ini waktu pengambilan data mundur tidak

sesuai jadwal, sehingga dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan, sikap, dan

tindakan responden.

Penelitian hanya dilakukan selama tiga bulan sehingga tidak diketahui

seberapa lama pemahaman responden tentang antibiotika dari intervensi tersebut

bisa bertahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

51

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dari penelitian ini disajikan sesuai dengan tujuan penelitian

diantaranya mengukur dan membandingkan tingkat pengetahuan, sikap dan

tindakan responden sebelum dan setelah dilakukan CBIA.

A. Karakteristik Demografi

Karakteristik demografi responden yang diuraikan pada penelitian ini

terdiri dari usia, pendidikan terakhir, dan pekerjaan dari 32 wanita usia dewasa di

Kelurahan Warungboto.

1. Usia

Responden yang disertakan dalam penelitian ini adalah wanita dewasa

minimal berusia 26 tahun dan maksimal responden yang disertakan berusia 45

tahun. Hasil data penelitian pada Tabel IX, menunjukkan jumlah responden

tertinggi yaitu pada usia 31-35 tahun (34,34%), kemudian usia 36-40 tahun

(28,13%), lalu dilanjutkan usia 41-45 tahun (25,00%) dan usia 26-30 tahun

(12,50%). Namun, bila dikelompokkan berdasarkan penggolongan usia dewasa

awal dan akhir, maka responden dengan usia dewasa awal 26-35 tahun sebanyak

46,88% dan usia dewasa akhir 36-45 tahun sebesar 53,13%. Rangkuman hasil

perbandingan usia dewasa ditunjukkan dalam tabel XVI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

52

Tabel XVI. Perbandingan Jumlah Responden (%) berdasarkan Usia

Usia Jumlah Responden Persentase (%)

26-30 tahun 4 12,50

31-35 tahun 11 34,38

36-40 tahun 9 28,13

41-45 tahun 8 25,00

Total 32 100

2. Pekerjaan

Dalam penelitian ini, distribusi karakteristik responden berdasarkan

pekerjaan dibagi menjadi dua, yaitu responden yang bekerja dan tidak bekerja,

yang disajikan dalam Tabel XVII.

Responden yang paling banyak adalah responden yang tidak bekerja

yaitu sebesar 81,25%, sedangkan responden yang bekerja seperti guru, buruh,

PRT, dan wiraswasta hanya sebesar 18,75%. Hal ini dapat disebabkan salah

satunya karena pengambilan data dilakukan pada hari kerja sehingga wanita yang

bekerja tidak dapat hadir di lokasi penelitian. Sedangkan berdasarkan jenis

pekerjaan responden bervariasi seperti wiraswata, buruh, PRT, guru, dan

mayoritas ibu rumah tangga sebesar 68,75%. Rangkuman jenis pekerjaan

ditunjukkan pada tabel XVIII.

Tabel XVII. Perbandingan Jumlah Responden (%) Berdasarkan Status

Pekerjaan

Status Pekerjaan Jumlah Responden Persentase (%)

Tidak Bekerja 26 81,25

Bekerja 6 18,75

Total 32 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

53

Tabel XVIII. Perbandingan Jumlah Responden (%) Berdasarkan Jenis

Pekerjaan

Jenis Pekerjaan Jumlah Responden Persentase (%)

Ibu Rumah Tangga (IRT) 22 68,75

Wiraswasta 3 9,38

Buruh dan PRT 2 6,25

Guru 1 3,13

Tidak Bekerja 4 12,50

Total 32 100

3. Tingkat Pendidikan

Tingkat pedidikan terakhir dalam penelitian ini dibagi menjadi empat,

yaitu lulusan SD atau sederajat, SMP atau sederajat, SMA atau sederajat, dan

lulusan perguruan tinggi (D3 dan S1).

Lulusan yang paling banyak jumlahnya adalah lulusan SMA atau

sederajat (46,88%), kemudian lulusan perguruan tinggi (28,13%), selanjutnya

lulusan SMP atau sederajat (21,88%) dan yang paling sedikit adalah lulusan SD

(3,13%). Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan responden

sudah baik. Rangkuman hasil data tingkat pendidikan responden ditunjukkan pada

tabel XIX.

Tabel XIX. Perbandingan Jumlah Responden (%) Berdasarkan Tingkat

Pendidikan Terakhir

Tingkat Pendidikan Terakhir Jumlah Responden Persentase (%)

SD atau sederajat 1 3,13

SMP atau sederajat 7 21,88

SMA atau sederajat 15 46,88

Perguruan Tinggi 9 28,13

Total 32 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

54

B. Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan

Responden Sebelum CBIA

Hasil penelitian menunjukkan jumlah responden paling banyak berada

pada tingkat pengetahuan kategori sedang yaitu sebanyak 16 orang responden,

kemudian diikuti dengan tingkat pengetahuan tinggi yaitu 14 orang dan hanya

sebanyak 2 orang yang berada pada tingkat pengetahuan rendah. Dari hasil

tersebut dapat dikatakan responden memiliki pengetahuan tentang antibiotika

yang cukup baik yang ditunjukkan dengan jumlah responden dengan tingkat

pengetahuan sedang dan tingkat pengetahuan baik yang tidak terpaut jauh bila

dibandingkan dengan tingkat pengetahuan buruk.

Penilaian sikap dan tindakan responden pada penelitian pre-intervensi ini

sudah menunjukkan hasil yang baik, hal ini didukung dengan tidak adanya

responden dengan tingkat sikap dan tindakan pada kategori buruk. Jumlah

responden dengan sikap kategori baik pada pre-intervensi sebanyak 17 orang

responden, jumlah ini lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah responden pada

tingkat sikap kategori sedang yaitu sebanyak 15 responden.

Pada aspek tindakan, sebagian besar responden berada pada tingkat

tindakan kategori sedang, yaitu sebanyak 21 responden, dan sebagian lain

sebanyak 11 orang responden memiliki tingkat tindakan yang baik. Sama halnya

dengan hasil pada aspek sikap, pada aspek tindakan ini tidak ada responden yang

memiliki tingkat sikap yang buruk.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa responden sudah memiliki

tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan yang cukup baik sebelum dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

55

CBIA. Akan tetapi, pengetahuan, sikap, dan tindakan responden terkait antibiotika

tetap perlu ditingkatkan agar responden lebih mengerti terkait antibiotika dan

dapat menerapkannya kemudian hari, maka dengan begitu pengetahuan, sikap dan

tindakan responden kedepannya diharapkan minimal akan sama atau tidak terjadi

penurunan jumlah pada kategori baik, namun diharapkan hasilnya meningkat bila

dibandingan dengan sebelum dilakukan CBIA. Perbandingan jumlah responden

ketiga aspek tersebut ditunjukkan pada gambar 3.

Gambar 3. Perbandingan Jumlah Responden pada Pre-Intervensi CBIA

dengan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Kategori Baik, Sedang

dan Buruk

C. Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Responden

Setelah CBIA

1. Pengetahuan

Responden dalam kegiatan ini, sudah memiliki dasar pengetahuan yang

cukup baik bila dilihat dari hasil pre-intervensi sebelumnya. Hasil penelitian pada

14

17

11

1615

21

20 0

0

5

10

15

20

25

Pengetahuan Sikap Tindakan

Baik Sedang Buruk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

56

post-1 intervensi hingga post-3 intervensi yang dilakukan setelah kegiatan CBIA

berlangsung menunjukkan adanya penurunan jumlah responden pada tingkat

pengetahuan tetapi tetap menunjukkan peningkatan yang signifikan secara

statistik. Peningkatan yang signifikan juga terjadi pada tingkat pengetahuan

responden bila dibandingkan antara pre-intervensi dengan post-1, post-2, dan

post-3 CBIA.

Post-1 intervensi dilakukan pada hari yang sama dengan pre-intervensi,

namun dilakukan setelah kegiatan CBIA berlangsung atau dilakukan segera

setelah intervensi. Post-2 intervensi dilakukan satu bulan setelah dilaksanakannya

kegiatan CBIA dan post-3 intervensi dilakukan 2 bulan setelahnya.

Setelah dilaksanakan CBIA, terjadi peningkatan jumlah responden pada

tingkat pengetahuan kategori baik yang sebelumnya sebanyak 14 orang pada saat

pre-intervensi menjadi sebanyak 29 orang responden pada post-1 intervensi.

Kemudian, setelah dilakukan post-2 intervensi didapatkan hasil yang

menunjukkan penurunan tetapi tidak sigifikan menjadi 28 orang responden, dan

jumlah yang sama yaitu 28 responden memiliki tingkat pengetahuan kategori baik

pada post-3 intervensi.

Pada saat pre-intervensi, jumlah responden paling banyak berada pada

tingkat pengetahuan kategori sedang yaitu sebanyak 16 orang. Setelah dilakukan

intervensi dan diuji kembali, hasilnya menunjukkan terjadi penurunan jumlah

responden dengan kategori ini. Hasil menunjukkan pada post-1 intervensi

sebanyak 3 orang responden memiliki tingkat pengetahuan kategori sedang dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

57

sebanyak 4 orang responden pada post-2 dan post-3 intervensi CBIA yang berada

pada tingkat pengetahuan sedang.

Sebelum dilakukan intervensi, terdapat 2 orang responden berada pada

tingkat pengetahuan kategori buruk, namun jumlah tersebut menurun bahkan tidak

ada lagi responden yang memiliki pengetahuan yang buruk setelah dilaksanakan

kegiatan CBIA. Hal tersebut menunjukkan bahwa CBIA efektif untuk

meningkatkan pengetahuan responden terkait antibiotika. Selain CBIA, ada

beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan pengetahuan responden

diantaranya menurut Mubarak (2007), usia responden yang semakin bertambah

atau dewasa akan mempengaruhi aspek psikologis, mental dan taraf berpikir

responden semakin matang dan dewasa, selain itu minat responden terkait

antibiotika menjadikan responden mencoba untuk menekuni atau memperhatikan

setiap penjelasan dari narasumber maupun membaca dari booklet, sehingga

diperoleh pengetahuan yang lebih dalam. Sedangkan menurut Notoatmodjo

(2007), tingkat pendidikan responden yang sebagian besar lulusan SMA atau

sederajat mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan tingkat

pendidikan yang lebih rendah. Selain itu, pengalaman diri sendiri dan melalui

pengalaman yang diceritakan orang lain pada saat diskusi juga menjadi faktor

yang mempengaruhi peningkatan pengetahuan responden.

2. Sikap

Ada perbedaan tingkat sikap responden sebelum dan sesudah

dilaksanakannya CBIA. Pada saat pre-intervensi, ada sebanyak 17 orang

responden memiliki tingkat sikap yang baik, kemudian secara berangsur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

58

meningkat menjadi sebanyak 25 orang pada post-1 intervensi, lalu 26 orang pada

post-2 intervensi dan sebanyak 27 orang memiliki sikap kategori baik pada post-3

intervensi CBIA. Setelah dilaksanakan CBIA, diketahui responden tidak hanya

baik dalam pengetahuan, namun juga tercermin dari sikap responden baik yang

lebih banyak jumlahnya dibandingan dengan pre-intervensi.

Sebanyak 15 orang memiliki tingkat sikap kategori sedang pada pre-

intervensi. Jumlah tersebut kemudian menurun menjadi sebanyak 7 orang pada

post-1, 6 orang pada post-2 dan 5 orang pada post-3 CBIA. Pada aspek ini, tidak

ada responden yang memiliki tingkat sikap kategori buruk, bahkan pada saat

sebelum intervensi. Hal ini menunjukkan sikap dari responden ini sebenarnya

sudah cukup baik, responden cukup mengerti cara menyikapi penggunaan

antibiotika dan bagaimana memperolehnya. Sikap responden tersebut bisa

dikarenakan faktor jenis kelamin, dimana wanita usia dewasa pernah mengantar

anggota keluarga yang sakit, dan merawatnya sehingga sudah tidak terlalu asing

dengan antibiotika. Meskipun begitu, tetap terjadi peningkatan pada aspek sikap

responden kategori baik, hal tersebut menunjukkan bahwa metode CBIA juga

efektif meingkatkan sikap responden terkait antibiotika.

Selain hal tersebut, ada beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan

sikap, diantaranya menurut (Azwar, 2007) yaitu pengalaman pribadi yang telah

atau sedang dialami responden meninggalkan kesan yang kuat sehingga

membentuk dan mempengaruhi responden dalam bersikap, misalnya pernah ada

anggota keluarga responden yang alergi terhadap antibiotika, atau banyak

responden yang memperoleh resep yang terdapat antibiotika. Selain itu, pengaruh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

59

dari orang lain yang dianggap penting, seperti narasumber dalam penelitian ini,

dapat mempengaruhi sikap responden karena ada kecenderungan dari responden

untuk memiliki sikap yang searah dengan sikap orang yang dianggap penting.

3. Tindakan

Pada saat pre-intervensi, tindakan responden dalam kategori baik

sebanyak 11 responden, kemudian meningkat menjadi 21 orang responden pada

post-1, lalu bertambah jumlahnya menjadi 25 orang pada post-2 dan terjadi

penurunan jumlah pada post-3 CBIA menjadi sebanyak 23 orang responden yang

memiliki tindakan kategori baik.

Jumlah responden pada aspek tindakan kategori sedang sebanyak 21

orang responden pada saat pre-intervensi, kemudian jumlah tersebut menurun

menjadi 11 orang pada post-1, 7 orang pada post-2 dan 9 orang pada post-3

intervensi. Sama dengan yang terjadi pada aspek sikap, pada aspek tindakan ini

tidak ada responden yang memiliki tindakan dengan kategori buruk. Meskipun

begitu, hasil penelitian tetap menunjukkan terjadi peningkatan tindakan responden

bila dibandingkan dengan sebelum intervensi, sehingga membuktikan juga bahwa

CBIA merupakan metode edukasi yang mampu meningkatkan tindakan responden

terkait antibiotika. Peningkatan dari aspek tindakan responden tersebut dapat

dipengaruhi karena persepsi responden tentang antibiotika menjadi lebih baik,

melakukan respon terpimpin sesuai dengan contoh yang diberikan oleh

narasumber dan dari booklet serta diskusi yang terjadi, dan diharapkan akan

menjadi suatu kebiasaan dalam menggunakan antibiotika secara tepat. Selain itu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

60

adanya motivasi untuk memenuhi kebutuhan sehingga mendorong seseorang

untuk melakukan tindakan secara benar (Maulana, 2009).

Penelitian ini lebih fokus pada peningkatan tingkat pengetahuan, sikap,

dan tindakan. Maka penyajian data menunjukkan aspek-aspek tersebut pada

tingkat kategori baik saja. Perbandingan jumlah responden pada aspek

pengetahuan, sikap, dan tindakan kategori baik ditunjukkan pada gambar 4.

Gambar 4. Perbandingan Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan

pada Kategori Baik antara Post-1, Post-2, dan Post-3 CBIA

D. Perbandingan Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Responden

Sebelum dan Setelah CBIA

1. Pengetahuan

Metode CBIA dapat meningkatkan pengetahuan responden terkait

tentang antibiotika. Hal tersebut dibuktikan dengan perbandingan tingkat

pengetahuan responden sebelum dan setelah dilakukan CBIA. Sebelum dilakukan

CBIA, ada 2 orang responden memiliki tingkat pengetahuan yang buruk, setelah

dilakukan CBIA tidak ada lagi responden dengan tingkat pengetahuan yang buruk.

29

25

21

2826 25

28 27

23

0

5

10

15

20

25

30

35

Pengetahuan Sikap Tindakan

Post-1 Post-2 Post-3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

61

Untuk melihat ada tidaknya pengaruh intervensi, dalam penelitian ini

CBIA terhadap peningkatan pengetahuan, maka dilakukan uji normalitas terlebih

dahulu dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk. Apabila p-value >0,05 maka data

dikatakan terdistribusi normal, sedangkan bila p-value <0,05 maka data dikatakan

terdistribusi tidak normal.

Berdasarkan hitungan statistika dengan menggunakan aplikasi R. Pada

uji normalitas, ditemukan data tersebut seluruhnya tidak normal dilihat dari p-

value yang diperoleh masing-masing <0,05. Pada pre-intervensi (p=0,03), post-1

(p=0,00), post-2 (p=0,01), dan post-3 CBIA (p=0,00).

Setelah dilakukan uji normalitas dan diketahui hasilnya terdistribusi tidak

normal, maka selanjutnya dilakukan uji hipotetsis untuk mengetahui hipotesis

penelitian diterima atau tidak. Karena data terdistribusi tidak normal, maka

dilakukan uji Wilcoxon dengan masih menggunakan aplikasi R. Hipotesis

menggunakan uji Wilcoxon diterima bila p-value yang didapat <0,05. P-value

yang diperoleh dari pre – post-1 intervensi (p=0,00), pada pre – post-2 intervensi

(p=0,01), dan pre – post-3 intervensi (p=0,03). Dari hasil yang diperoleh,

diketahui p-value seluruhnya <0,05 sehingga menunjukkan bahwa hipotesis

penelitian diterima, yaitu terjadi peningkatan yang signifikan pada tingkat

pengetahuan responden sesudah dilakukan CBIA.

2. Sikap

Sikap responden terkait antibiotika setelah CBIA sudah menunjukkan

hasil yang lebih baik bila dibandingkan dengan sebelum CBIA. Hal ini dapat

dilihat diantaranya dari jumlah responden dengan tingkat sikap dalam kategori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

62

baik meningkat jumlahnya dibandingkan dengan tingkat sikap pada kategori

sedang, bahkan tidak ada responden yang memiliki sikap pada kategori buruk.

Untuk melihat ada tidaknya pengaruh CBIA terhadap peningkatan sikap

responden, maka dilakukan uji normalitas terlebih dahulu dengan menggunakan

uji Shapiro-Wilk. Apabila p-value >0,05 maka data dikatakan terdistribusi normal,

sedangkan bila p-value <0,05 maka data dikatakan terdistribusi tidak normal.

Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa seluruh data yang dihasilkan

memiliki p-value >0,05, yaitu pre-intervensi (p=0,09), post-1 (p=0,11), post-2

(p=0,39), dan post-3 CBIA (p=0,89). Dari hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa

data sikap ini terdistribusi normal.

Setelah dilakukan uji normalitas dan diketahui hasil data sikap

seluruhnya terdistribusi normal, maka akan dilakukan uji hipotesis dengan

menggunakan uji T, namun sebelumnya dilakukan uji varian terlebih dahulu

untuk mengetahui variansi data homogen atau tidak homogen. Uji varian

dikatakan homogen bila p-value >0,05, sedangkan bila p-value <0,05 maka data

tersebut tidak homogen. Hasil dari data sikap setelah diuji dengan uji varian

menunjukkan bahwa data tersebut homogen, ditunjukkan dengan p-value masing-

masing >0,05 yaitu (p=0,68) pada pre-post-1, (p=0,11) pada pre-post-2 dan

(p=0,08) pada pre-post-3 CBIA.

Setelah didapat hasil varian yang homogen, kemudian dilakukan uji T

untuk mengetahui hipotesis penelitian dapat diterima atau ditolak. H1 diterima bila

hasil dari uji T ini memiliki p-value <0,05, sebaliknya bila p-value >0,05 maka H0

yang di terima. Hasil dari uji T ini menunjukkan masing-masing data memiliki p-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

63

value <0,05, yaitu pre- post-1 (p=0,00), pre-post-2 (p=0,00), dan pre-post-3 CBIA

(p=0,00). Hal ini menunjukkan bahwa H1 diterima, yaitu terdapat peningkatan

sikap yang signifikan setelah dilaksanakan CBIA.

3. Tindakan

Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan tidak hanya terjadi pada

pengetahuan dan sikap responden saja, tetapi peningkatan tersebut juga terjadi

pada aspek tindakan juga. Untuk melihat ada tidaknya pengaruh CBIA terhadap

peningkatan tindakan responden, maka dilakukan uji normalitas terlebih dahulu

dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk. Apabila p-value >0,05 maka data

dikatakan terdistribusi normal, sedangkan bila p-value <0,05 maka data dikatakan

terdistribusi tidak normal.

Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa seluruh data yang dihasilkan

memiliki p-value >0,05 yaitu pre-intervensi (p=0,09), post-1 (p=0,64), post-2

(p=0,23), dan post-3 CBIA (p=0,14) dengan begitu dapat dikatakan bahwa data

tindakan ini terdistribusi normal

Setelah dilakukan uji normalitas dan diketahui hasil data tindakan

seluruhnya terdistribusi normal, maka sama seperti yang dilakukan pada data

sikap, dilakukan uji varian terlebih dahulu untuk mengetahui variansi data

homogen atau tidak homogen. Uji varian dikatakan homogen bila p-value >0,05,

sedangkan bila p-value <0,05 maka data tersebut tidak homogen. Hasil dari data

tindakan setelah diuji dengan uji varian menunjukkan bahwa data tersebut

homogen, ditunjukkan dengan hasil akhir masing-masing >0,05 yaitu, (p=0,42)

pada pre-post-1, (p=0,65) pada pre-post-2 dan (p=0,99) pada pre-post-3 CBIA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

64

Setelah didapat hasil varian yang homogen, kemudian dilakukan uji T

untuk mengetahui hipotesis penelitian dapat diterima atau ditolak. H1 diterima bila

hasil dari uji T ini memiliki p-value <0,05, sebaliknya bila p-value >0,05 maka H0

yang diterima. Hasil dari uji T ini menunjukkan masing-masing data memiliki p-

value <0,05 yaitu, pre-post-1 (p=0,01), pada pre-post-2 (p=0,00) dan pada pre-

post-3 CBIA (p=0,00). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis diterima, yaitu

terdapat peningkatan pada aspek tindakan yang signifikan setelah dilakukan

CBIA.

Hasil uji statistik pada post-intervensi mengalami peningkatan bila

dibandingkan dengan pre-intervensi. Selain dari intervensi yang diberikan, hal

tersebut juga didukung beberapa faktor, diantaranya semakin dewasa usia

responden maka ssemakin matang untuk bertindak termasuk tindakan dalam hal

kesehatan (Mubarak, 20017), selain itu responden memiliki tingkat pendidikan

yang baik sehingga pengetahuan yang diperoleh lebih luas (Notoatmodjo, 2012a),

dan minat, rasa ingin tahu, serta kepedulian terhadap kesehatan dari responden itu

sendiri yang mendorong untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan tindakan.

Berdasarkan uji statistik tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam taraf

kepercayaan 95%, metode CBIA (Cara Belajar Insan Aktif) secara efektif dapat

meningkatkan pengetahuan, sikap, dan tindakan responden. Perbandingan

terjadinya peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan kategori baik dapat

dilihat pada gambar 5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

65

Gambar 5. Perbandingan Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan

dengan Kategori Baik antara Pre-intervensi, Post-1, Post-2, dan

Post-3 CBIA

14

2928 28

17

25 26 27

11

21

2523

0

5

10

15

20

25

30

35

Pre-intervensi Post-1 Post-2 Post-3

Pengetahuan

Sikap

Tindakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian, dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Wanita usia dewasa di Kelurahan Warungboto sebagian besar berusia 36-45

tahun (53,13%), mayoritas merupakan ibu rumah tangga (68,75%) dan

memiliki riwayat pendidikan terakhir SMA atau sederajat (46,88%).

2. Jumlah responden pre-intervensi dengan kategori baik pada aspek

pengetahuan sebanyak 14 orang responden, pada aspek sikap sebanyak 17

orang responden, dan pada aspek tindakan sebanyak 11 orang responden.

3. Jumlah responden kategori baik saat post-intervensi, aspek pengetahuan

paling baik pada saat post-1 intervensi yaitu sebanyak 29 orang responden,

aspek sikap sebanyak 27 orang responden pada post-3 intervensi, dan aspek

tindakan sebanyak 25 orang responden pada post-2 intervensi.

4. Metode CBIA secara efektif dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, dan

tindakan responden tentang antibiotika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

67

B. Saran

Dari kesimpulan di atas, maka dapat disarankan sebagai berikut:

1. Bagi peneliti selanjutnya, pengambilan data post-2 intervensi seharusnya

dilakukan tepat satu bulan setelah intervensi dan post-3 intervensi dilakukan

tepat dua bulan setelah intervensi agar pengukuran peningkatan pengetahuan,

sikap, dan tindakan responden tersebut lebih valid.

2. Jangka waktu penelitian sebaiknya diperpanjang untuk mengetahui seberapa

lama pemahaman responden tentang antibiotika dari intervensi tersebut dapat

bertahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

68

DAFTAR PUSTAKA

AAFP, 2009, Controlling Antibiotic Resistance: Will We Someday See Limited

Prescribing Autonomy?, American Academy of Family Phisicians,

http://www.aafp.org/afp/2001/0315/p1034.html, diakses tanggal 7 Mei

2014.

Arikunto, S., 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, PT. Rineka

Cipta, Jakarta, hal. 168.

Azwar, S., 2007, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Edisi 2, Pustaka

Pelajar, Yogyakarta, hal. 45.

Azwar, S., 2011, Dasar-dasar Psikometri, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, hal 51.

Azwar, S., 2014, Reliabilitas dan Validitas, Edisi 4, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,

hal 114-149.

Badan POM RI, 2008, Informatorium Obat Nasional Indonesia, Badan Pengawas

Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta.

Budiman dan Riyanto, 2013, Kapita Selekta Kuesioner: Pengetahuan dan Sikap

dalam Penelitian Kesehatan, Penerbit Salemba Medika, Jakarta, hal. 11-

22.

Brizendine, L., 2014, Female Brain, diterjemahkan oleh Ati Cahyani, Phoenix

Publishing Project, Jakarta, pp. 225.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2002, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Balai Pustaka, Jakarta, hal.

204.

Depkes RI, 2008, Modul 1: Materi Pelatihan Peningkatan Pengetahuan dan

Memilih Obat bagi Tenaga Kesehatan, Direktorat Jenderal Bina

Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Jakarta, hal. 36-41.

Depkes RI, 2009, Profil Kesehatan 2008, Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, Jakarta, hal.73.

Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 1949, Undang-

Undang Obat Keras.

Gusnellyanti, E., 2014, Mencerdaskan Masyarakat dalam Penggunaan Obat

melalui Metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA), Artikel Kesehatan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

69

http://binfar.kemkes.go.id/2014/09/mencerdaskan-masyarakat-dalam-

penggunaan-obat-melalui-metode-cara-belajar-insan-aktif-cbia/, diakses

tanggal 7 Mei 2015.

Herdiansyah, H., 2015, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu Psikologi,

Penerbit Salemba Humanika, Jakarta, hal. 123, 165-166.

Istyastono, E.P., 2012, Mengenal Peranti Lunak R-2.14.0 for Windows: Aplikasi

Statistika Gratis dan Open Source, Penerbit Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta, hal. 25-30.

Kemkes RI, 2011, Buku Panduan Hari Kesehatan Sedunia, Kementrian

Kesehatan Republik Indonesia, hal. 31.

Kemkes RI, 2011, Pedoman Umum Penggunaan Antibiotika, Kementrian

Kesehatan Republik Indonesia, hal. 24.

Marvel, 2012, Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Tingkat Pengetahuan

Masyarakat Mengenai Antibiotika di Kecamatan Gondokusuman Kota

Yogyakarta tahun 2011, Skripsi, 58-60, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

Maulana, H., 2009, Promosi Kesehatan, EGC, Jakarta, hal. 194-196.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2011, Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia tentang Pedoman Umum Penggunaan Antibiotika,

Jakarta.

Mubarak, W. I., 2007, Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses Belajar

Mengajar dalam Pendidikan, Graha Ilmu, Yogyakarta, hal. 30.

Notoatmodjo, S., 2007, Pengantar Pendidikan dan Ilmu Perilaku Kesehatan,

Andi Offset, Yogyakarta, hal. 33-35.

Notoatmodjo, S., 2012a, Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan, PT. Rineka

Cipta, Jakarta, hal. 138-147.

Notoatmodjo, S., 2012b, Metodologi Penelitian Kesehatan, PT. Rineka Cipta,

Jakarta, hal. 115-124, 153-158, 182.

Pulungan, S., 2010, Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Antibiotika dan

Penggunaannya Di Kalangan Mahasiswa Non Media Universitas

Sumatera Utara, USU, Medan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

70

Kementrian Kesehatan RI, 2013, Riset Kesehatan Dasar 2013, Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta, hal. 42-43.

Santoso, B., 2009, Skema dan Mekanisme Pelatihan: Panduan Penyelenggaraan

Pelatihan, Penerbit Yayasan Terangi, Jakarta, hal. 36-39.

Sebatu, A., 1994, Psikologi Jung: Apek Wanita dalam Kepribadian Manusia, PT.

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hal. 79-101.

Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta,

Bandung, hal. 30-121.

Supratiknya, A., 2014, Pengukuran Psikologis, Penerbit USD, Yogyakarta, hal.

121, 127, 131-132, 179,189, 192, 198, 206-215, 269, 282.

Suara Pembaruan, 2011, Indonesia Peringkat Ke-8 Kebal Obat di Dunia,

http://www.suarapembaruan.com/home/indonesia-peringkat-ke-8-kebal-

obat-di-dunia/5414, diakses tanggal 26 April 2014.

Suryawati, S., 2003, CBIA: improving the quality of self-medication through

mother’s active learning, Essential Drugs Monitor, 32:22-23.

Suryawati, S., 2012, Kearifan Budaya Indonesia untuk Solusi Masalah Global

Penggunaan Obat, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Todar, K., 2011, Online Textbook of Bacteriology,

http://textbookofbacteriology.net/bacteriology.html, diakses tanggal 7

Mei 2014.

Wibowo, A., 2014, Metodologi Penelitian Praktis, PT. Raja Grafindo Persada,

Jakarta, hal. 11-12.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

72

Lampiran I. Lembar Persetujuan (Informed Consent)

LEMBAR PERSETUJUAN

(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Jenis Kelamin :

Usia / Tanggal lahir :

Alamat :

No. Telp / HP :

Menyatakan bahwa :

1. Saya telah mendapatkan penjelasan mengenai penelitian berjudul:

“Peningkatan Pengetahuan Sikap dan Tindakan Pada Dewasa Wanita di

Kecamatan Umbulharjo Tentang Antibiotika Dengan Metode CBIA”.

2. Setelah saya memahami penjelasan tersebut, dengan penuh kesadaran

dan tanpa paksaan dari siapapun saya bersedia ikut berpartisipasi dalam

penelitian ini dengan kondisi :

a. Secara sukarela untuk mengisi kuesioner pretest dan posttest (1, 2 dan

3) serta mengikuti kegiatan Cara Belajar Insan Aktif (CBIA) yang

akan dilaksanakan dan data kuesioner tersebut digunakan untuk

kepentingan penelitian.

b. Data yang diperoleh dari penelitian ini akan dijaga kerahasiaannya

dan hanya untuk kepentingan ilmiah.

3. Apabila saya inginkan, saya boleh memutuskan keluar dan tidak

berpartisipasi lagi dalam penelitian ini tanpa menyatakan alasan apapun.

Demikian pernyataan ini saya buat sejujur-jujurnya tanpa paksaan dari pihak

manapun dan penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada saya sebagai

suatu informasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan tentang

penggunaan antibiotika.

Yogyakarta, Desember 2014

Yang membuat pernyataan,

( …………………………….. )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

73

Lampiran II. Kuesioner Penelitian Sebelum Seleksi Aitem

DATA RESPONDEN

Tuliskan identitas saudara/saudari/bapak/ibu pada tempat yang telah tersedia di bawah ini.

Data ini hanya untuk keperluan penelitian saja dan dijamin kerahasiaannya.

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan *(coret yang tidak sesuai)

Pekerjaan :

Pendidikan terakhir :

No HP :

Alamat lengkap (RT/RW) :

Kelurahan : _______

Kecamatan :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

74

PETUNJUK PENGISIAN

I. Tingkat Pengetahuan mengenai Antibiotika

Berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan

pernyataan di bawah

NO PERNYATAAN JAWABAN

Ya Tidak

1 Antibiotika dapat digunakan untuk mengobati segala

jenis penyakit.

2 Antibiotika digunakan untuk mengobati penyakit infeksi

jamur.

3 Antibiotika digunakan untuk mengobati penyakit yang

disebabkan oleh infeksi bakteri.

4 Penggunaan antibiotika dihentikan jika gejala penyakit

sudah hilang.

5 Antibiotika harus digunakan sampai habis meskipun

gejala sudah hilang.

6 Antibiotika harus digunakan sesuai dengan petunjuk

dokter.

7 Terjadinya resistensi (kekebalan kuman) dapat

disebabkan oleh penggunaan antibiotika yang tidak

sesuai anjuran dokter.

8 Neomisin salep bisa diperoleh di apotek tanpa resep

dokter.

9 Antibiotika dapat diminum kapan saja, ketika merasa

sakit.

10 Tablet Amoksisilin bisa diperoleh di apotek dengan

resep dokter.

11 Antibiotika dapat diminum bersama susu, teh atau kopi.

12 Antibiotika yang aman dapat juga dibeli di toko/warung

obat

13 Antibiotika yang aman harus dibeli di Apotek

14 Antibiotika bisa diperoleh dari bidan/mantri

15 Antibiotika diminum 3-4 kali sehari selama 5 sampai 7

hari

16 Jika saya lupa meminum antibiotika maka saya harus

segera minum sesuai dengan dosis dan aturan pakai.

17 Neomisin salep dioleskan/digunakan 1 kali sehari

18 Resistensi artinya bakteri kebal terhadap antibiotika jadi

siapapun yang terserang bakteri tersebut tidak dapat

diobati dengan antibiotika apapun

19 Jika terjadi resistensi (kekebalan kuman) maka

antibiotika tidak dapat membasmi bakteri yang

bersangkutan

20 Penggunaan antibiotika yang tepat dapat membahayakan

semua orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

75

II. Pernyataan Sikap Responden Terkait Antibiotika

Berilah tanda Check (√) pada kolom tersedia yang anda anggap paling

sesuai:

STS bila Sangat Tidak Setuju

TS bila Tidak Setuju

S bila Setuju

SS bila Sangat Setuju

NO PERNYATAAN JAWABAN

STS TS S SS

1

Setiap kali sakit, saya memilih tidak

berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu jika

ingin menggunakan antibiotika. (Unfavorable)

2

Menurut saya, saya dapat memberikan antibiotika

yang saya gunakan kepada anggota keluarga yang

sedang sakit. (Unfavorable)

3 Saya tidak suka menyimpan antibiotika di kotak

obat untuk persiapan (Favorable)

4 Saya lebih memilih meminum antibiotika ketika

batuk daripada obat yang lain. (Unfavorable)

5

Saya lebih memilih menggunakan antibiotika

yang diresepkan dokter daripada menggunakan

sisa antibiotika keluarga lain. (Favorable)

6

Saya lebih suka memperoleh informasi tentang

antibiotika dari dokter daripada bidan dan

perawat. (Favorable)

7

Saya lebih suka memanfaatkan media internet

yang terpercaya sebagai sumber informasi

tentang antibiotika daripada brosur/leaflet.

(Unfavorable)

8

Saya lebih suka menghabiskan antibiotika yang

digunakan untuk menghindari resistensi.

(Favorable)

9

Saya lebih suka membeli antibiotika di apotek

meskipun mahal. (Favorable)

10

Saya lebih suka membeli antibiotika di

toko/warung obat karena lebih murah.

(Unfavorable)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

76

III. Tindakan Responden Terkait Antibiotika

Berilah tanda Check (√) pada kolom tersedia yang anda anggap

paling sesuai:

STS bila Sangat Tidak Setuju

TS bila Tidak Setuju

S bila Setuju

SS bila Sangat Setuju

No PERNYATAAN JAWABAN

STS TS S SS

1

Saya akan langsung membeli antibiotika di apotek

tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu

agar lebih hemat. (Unfavorable)

2

Saya dapat memberikan sisa antibiotika yang saya

gunakan kepada anggota keluarga lain yang sedang

sakit. (Unfavorable)

3 Jika merasa sudah sembuh, saya akan menghentikan

penggunaan antibiotika. (Unfavorable)

4

Jika ada luka bernanah saya tidak akan menggunakan

antibiotika untuk mengobatinya dengan cara

ditaburkan (Favorable)

5 Jika terjadi reaksi alergi antibiotika maka saya akan

memeriksakannya ke dokter. (Favorable)

6

Saya akan memberikan antibiotika yang sedang saya

gunakan pada hewan peliharaan yang sakit agar lekas

sembuh. (Unfavorable)

7 Saya akan mengatur alarm agar tidak lupa minum

antibiotika. (Favorable)

8

Saya tidak akan minta diresepkan antibiotika jika

saya periksa ke dokter supaya sakitnya segera

sembuh. (Favorable)

9 Antibiotika yang sudah diresepkan oleh dokter akan

saya gunakan sampai habis. (Favorable)

10

Karena takut resisten (kebal) terhadap antibiotika,

saya tidak akan mau menggunakan antibiotika yang

diresepkan oleh dokter. (Unfavorable)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

77

Lampiran III. Surat Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

78

Lampiran IV. Surat Perpanjangan Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

79

Lampiran V. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

80

Lampiran VI. Surat Keterangan Telah Melakukan Perpanjangan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

81

Lampiran VII. Surat Undangan Responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

82

Lampiran VIII. Konfirmasi Konten 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

86

Hasil Konfirmasi Konten I

Aspek Pengetahuan

1. Perbaiki kuesioner pre terlebih dahulu, selanjutnya untuk kuesioner post

menyesuaikan

2. aitem nomor 2 jadi nomor 1, nomor 4 jadi nomor 2, nomor 1 jadi nomor 3,

nomor 6 jadi nomor 4, nomor 7 jadi nomor 6, nomor 8 jadi nomor 7.

3. Dihapus aitem nomor 3, 9, 13, 15, 20

4. aitem nomor 10, kalimat + selama 5-7 hari

5. aitem nomor 14, kalimat + atau toko obat

6. aitem nomor 16, kalimat ganti jadi jika terjadi resistensi maka tidak dapat

membasmi bakteri yang bersangkutan.

7. aitem nomor 7, kalimat ganti jadi, terjadinya resistensi dapat disebabkan oleh

penggunaan antibiotika yang tidak sesuai anjuran dokter.

8. aitem nomor 20, kalimat ganti jadi, antibiotika dapat digunakan seperlunya

saja.

9. tambahkan: pengertian, aturan pakai, dosis, cara beli.

Aspek Sikap

1. Kalimat nomor 1-5 dan 7-10 merupakan kalimat tindakan, sikap

menunjukkan keberpihakan. misalnya no. 1: saya lebih suka membeli

antibiotika langsung ke apotek daripada harus periksa ke dokter.

Aspek Tindakan

1. Aitem nomor 4,6,7,8,9,10 sudah benar

2. tambahkan, cara penggunaan, yaitu siapa yang boleh dan tidak boleh, obat

sisa apa yang harus dilakukan, cara pencegahan resistensi, dan jika terjadi

ESO apa yang harus dilakukan.

3. aitem nomor 8, kalimat + sesuai anjuran

4. aitem nomor 9, penghubung “yang” ganti jadi “meskipun”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

87

Lampiran IX. Konfirmasi Konten 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

92

Hasil Konfirmasi Konten II

Aspek Pengetahuan

1. aitem nomor 2, kalimat jadi: Antibiotika digunakan untuk mengobati penyakit

infeksi jamur

2. aitem nomor 3, kalimat jadi: Antibiotika adalah obat yang digunakan untuk

mengobati penyakit infeksi bakteri

3. aitem nomor 9, kalimat jadi: Antibiotika yang aman dapat dibeli di apotek

4. aitem nomor 13, kalimat jadi: Jika saya lupa meminum antibiotika maka saya

harus segera minum sesuai dosis

5. aitem nomor 14, kata diperoleh diganti jadi dibeli

6. aitem nmor 19, kata seluruh manusia diganti jadi semua orang.

Aspek Sikap

1. aitem nomor 4, kalimat + dari pada obat yang lain.

2. aitem nomor 7, kalimat ganti jadi, saya lebih suka memanfaatkan media

internet sebagai sumber informasi tentang antibiotika

3. aitem nomor 10, kalimat+ karena tidak perlu pakai resep dokter

4. aitem nomor 11, kalimat jadi, saya lebih suka membeli antibiotika di apotek

karena lebih aman.

Aspek Tindakan

1. aitem nomor 1 dan 2 pilih salah satu saja

2. aitem nomor 5 bukan kalimat tindakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

93

Lampiran X. Konfirmasi Konten 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

95

Hasil Konfirmasi Konten III

Aspek Pengetahuan

1. aitem nomor 3, antibiotika digunakan untuk mengobati penyakit infeksi

bakteri

2. aitem nomor 9, antibiotika yang aman dapat juga dibeli di warung/ toko obat

3. aitem nomor 14 sama dengan nomor 9

4. aitem nomor 15, jika terjadi resistensi saya tetap meminum antibiotika yang

sama

5. aitem nomor 16, jika terjadi resistensi maka antibiotika tidak dapat

membasmi bakteri yang bersangkutan.

6. aitem nomor 18, penggunaan antibiotika secara tepat dapat mencegah

terjadinya resistensi

Aspek Sikap

1. aitem nomor 2, belum menunjukkan sikap

2. aitem nomor 5, kalimat tidak jelas

3. aitem nomor 6,7,8 kalimat + daripada ….

4. aitem nomor 9, kalimat + meskipun mahal

5. aitem nomor 10, kalimat + murah.

Aspek Tindakan

-tidak ada revisi

gunakan kuesioner ini setelah diperbaikii untuk pre dan post test.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

96

Lampiran XI. Hasil Uji Validitas Statistik

Aspek Pengetahuan

Item number Point Biserial correlation with total

1 0.339084

2 0.3522763

3 0.2469871

4 0.5946941

5 0.2469871

6 0.3708017

7 0.3826347

8 -0.007388872

9 0.433274

10 -0.2308765

11 0.09095135

12 0.5594601

13 -0.04897381

14 0.508626

15 0.2762907

16 0.3538336

17 0.5394634

18 0.583732

19 0.6265191

20 -0.1773329

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

97

Aspek Sikap

Item number Pearson's product-moment correlation with total

1 0.5498399

2 0.6852484

3 0.4661082

4 0.6080524

5 0.5277257

6 0.4340832

7 0.4465398

8 0.3676263

9 0.4297101

10 0.5402372

Aspek Tindakan

Item number Pearson's product-moment correlation with total

1 0.5622664

2 0.4670697

3 0.4758019

4 0.5363278

5 0.5113939

6 0.4695687

7 0.423488

8 0.4461415

9 0.5625785

10 0.5796694

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

98

Lampiran XII. Hasil Uji Reliabilitas

Aspek Pengetahuan (sebelum seleksi aitem)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

99

Seleksi Aitem

Hapus aitem nomor 8 : -0.007388872

Hapus aitem nomor 10 : -0.2308765

Hapus aitem nomor 11 : 0.09095135

Hapus aitem nomor 13 : -0.04897381

Hapus aitem nomor 20 : -0.1773329

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

100

Aspek Pengetahuan (setelah seleksi aitem)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

101

Aspek Sikap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

102

Aspek Tindakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

103

Lampiran XIII. Hasil Uji Normalitas

Aspek Pengetahuan

Aspek Sikap

Tidak normal

Tidak normal

Tidak normal

Tidak normal

Normal

Normal

Normal

Normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

104

Aspek Tindakan

Normal

Normal

Normal

Normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

105

Lampiran XIV. Hasil Uji Hipotesis Wilcoxon

Pengetahuan

H1 Diterima

H1 Diterima

H1 Diterima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

106

Lampiran XV. Hasil Uji Varian

Aspek Sikap

Aspek Tindakan

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

107

Lampiran XVI. Hasil Uji T berpasangan

Aspek Sikap

Aspek Tindakan

H1 Diterima

H1 Diterima

H1 Diterima

H1 Diterima

H1 Diterima

H1 Diterima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

108

Lampiran XVII. Instrumen Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan yang

Digunakan

KUISIONER PENELITIAN

PENINGKATAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN WANITA USIA DEWASA

TENTANG ANTIBIOTIKA MELALUI METODE CBIA

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

109

DATA RESPONDEN

Tuliskan identitas saudara/saudari/bapak/ibu pada tempat yang telah tersedia di bawah ini.

Data ini hanya untuk keperluan penelitian saja dan dijamin kerahasiaannya.

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan *(coret yang tidak sesuai)

Pekerjaan :

Pendidikan terakhir :

No HP :

Alamat lengkap (RT/RW) :

Kelurahan : _______

Kecamatan :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

110

PETUNJUK PENGISIAN

I. Tingkat Pengetahuan mengenai Antibiotika

Berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan

pernyataan di bawah

NO PERNYATAAN JAWABAN

Ya Tidak

1 Antibiotika dapat digunakan untuk mengobati segala

jenis penyakit.

2 Antibiotika digunakan untuk mengobati penyakit infeksi

jamur.

3 Antibiotika digunakan untuk mengobati penyakit yang

disebabkan oleh infeksi bakteri.

4 Penggunaan antibiotika dihentikan jika gejala penyakit

sudah hilang.

5 Antibiotika harus digunakan sampai habis meskipun

gejala sudah hilang.

6 Antibiotika harus digunakan sesuai dengan petunjuk

dokter.

7 Terjadinya resistensi (kekebalan kuman) dapat

disebabkan oleh penggunaan antibiotika yang tidak

sesuai anjuran dokter.

8 Antibiotika dapat diminum kapan saja, ketika merasa

sakit.

9 Antibiotika yang aman dapat juga dibeli di toko/warung

obat

10 Antibiotika bisa diperoleh dari bidan/mantri

11 Antibiotika diminum 3-4 kali sehari selama 5 sampai 7

hari

12 Jika saya lupa meminum antibiotika maka saya harus

segera minum sesuai dengan dosis dan aturan pakai.

13 Neomisin salep dioleskan/digunakan 1 kali sehari

14 Resistensi artinya bakteri kebal terhadap antibiotika jadi

siapapun yang terserang bakteri tersebut tidak dapat

diobati dengan antibiotika apapun

15 Jika terjadi resistensi (kekebalan kuman) maka

antibiotika tidak dapat membasmi bakteri yang

bersangkutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

111

II. Pernyataan Sikap Responden Terkait Antibiotika

Berilah tanda Check (√) pada kolom tersedia yang anda anggap paling

sesuai:

STS bila Sangat Tidak Setuju

TS bila Tidak Setuju

S bila Setuju

SS bila Sangat Setuju

NO PERNYATAAN JAWABAN

STS TS S SS

1

Setiap kali sakit, saya memilih tidak

berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu jika

ingin menggunakan antibiotika. (Unfavorable)

4 3 2 1

2

Menurut saya, saya dapat memberikan antibiotika

yang saya gunakan kepada anggota keluarga yang

sedang sakit. (Unfavorable)

4 3 2 1

3 Saya tidak suka menyimpan antibiotika di kotak

obat untuk persiapan (Favorable) 1 2 3 4

4 Saya lebih memilih meminum antibiotika ketika

batuk daripada obat yang lain. (Unfavorable) 4 3 2 1

5

Saya lebih memilih menggunakan antibiotika

yang diresepkan dokter daripada menggunakan

sisa antibiotika keluarga lain. (Favorable)

1 2 3 4

6

Saya lebih suka memperoleh informasi tentang

antibiotika dari dokter daripada bidan dan

perawat. (Favorable)

1 2 3 4

7

Saya lebih suka memanfaatkan media internet

yang terpercaya sebagai sumber informasi

tentang antibiotika daripada brosur/leaflet.

(Unfavorable)

4 3 2 1

8

Saya lebih suka menghabiskan antibiotika yang

digunakan untuk menghindari resistensi.

(Favorable)

1 2 3 4

9

Saya lebih suka membeli antibiotika di apotek

meskipun mahal. (Favorable) 1 2 3 4

10

Saya lebih suka membeli antibiotika di

toko/warung obat karena lebih murah.

(Unfavorable)

4 3 2 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

112

III. Tindakan Responden Terkait Antibiotika

Berilah tanda Check (√) pada kolom tersedia yang anda anggap

paling sesuai:

STS bila Sangat Tidak Setuju

TS bila Tidak Setuju

S bila Setuju

SS bila Sangat Setuju

No PERNYATAAN JAWABAN

STS TS S SS

1

Saya akan langsung membeli antibiotika di apotek

tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu

agar lebih hemat. (Unfavorable)

4 3 2 1

2

Saya dapat memberikan sisa antibiotika yang saya

gunakan kepada anggota keluarga lain yang sedang

sakit. (Unfavorable)

4 3 2 1

3 Jika merasa sudah sembuh, saya akan menghentikan

penggunaan antibiotika. (Unfavorable) 4 3 2 1

4

Jika ada luka bernanah saya tidak akan menggunakan

antibiotika untuk mengobatinya dengan cara

ditaburkan (Favorable)

1 2 3 4

5 Jika terjadi reaksi alergi antibiotika maka saya akan

memeriksakannya ke dokter. (Favorable) 1 2 3 4

6

Saya akan memberikan antibiotika yang sedang saya

gunakan pada hewan peliharaan yang sakit agar lekas

sembuh. (Unfavorable)

4 3 2 1

7 Saya akan mengatur alarm agar tidak lupa minum

antibiotika. (Favorable) 1 2 3 4

8

Saya tidak akan minta diresepkan antibiotika jika

saya periksa ke dokter supaya sakitnya segera

sembuh. (Favorable)

1 2 3 4

9 Antibiotika yang sudah diresepkan oleh dokter akan

saya gunakan sampai habis. (Favorable) 1 2 3 4

10

Karena takut resisten (kebal) terhadap antibiotika,

saya tidak akan mau menggunakan antibiotika yang

diresepkan oleh dokter. (Unfavorable)

4 3 2 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Wilcoxon untuk pengetahuan, Paired T-test untuk menguji hipotesis sikap dan tindakan, dengan taraf kepercayaan 95%. Jumlah

113

BIOGRAFI PENULIS

Prasasti Wati Nirmala lahir di Wonogiri, 7 Mei

1993, merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari

pasangan Wagimin dan Sumiyati. Penulis telah

menempuh pendidikan di SD Negeri Tugu III

Tasikmalaya (1999-2005), SMP Negeri 1 Tasikmalaya

(2005-2008), SMA Negeri 1 Tasikmalaya (2008-2011),

dan saat ini sedang menempuh jenjang pendidikan S1

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi, penulis terlibat dalam

beberapa kegiatan, diantaranya panitia dalam kegiatan Desa Mitra 2012

(koordinator sie Publikasi, Dekorasi dan Dokumentasi), panitia acara donor darah

JMKI 2013 (sie Dana dan Usaha), volunteer donor darah FISTARA 2013, Panitia

acara Komunitas Sadar Sehat (Sekretaris), dan Wakil Koordinator UKF Farmasi

Islam Sanata Dharma (FISTARA) periode 2011-2012 dan periode 2012-2013.

Selain itu, penulis juga menjadi peserta beberapa kegiatan Seminar Nasional yang

diadakan di dalam dan di luar universitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI