PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique...

260
PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS KATEGORI AFEKTIF KHUSUS PADA MATA PELAJARAN IPA SDK SOROWAJAN YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun oleh: Nama : Lisye Tri Yuliani Wijayanti NIM : 091134174 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

  

PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI

TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN

BERPIKIR KRITIS KATEGORI AFEKTIF KHUSUS

PADA MATA PELAJARAN IPA SDK SOROWAJAN YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh: Nama : Lisye Tri Yuliani Wijayanti NIM : 091134174

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

i  

PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI

TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN

BERPIKIR KRITIS KATEGORI AFEKTIF KHUSUS

PADA MATA PELAJARAN IPA SDK SOROWAJAN YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh: Nama : Lisye Tri Yuliani Wijayanti NIM : 091134174

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

ii  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

iii  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

iv  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“All greats things have small

beginning”

(Teha Sugiyo)

Skripsi ini kupersembahkan

untuk :

♥ Jesus Christ sang pemberi

inspirasi

♥ Ayah & Ibuku tercinta

♥ Kakak-kakakku tercinta

♥ Teman-temanku semua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

v  

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 13 Juli 2011

Penulis,

Lisye Tri Yuliani Wijayanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

vi  

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Lisye Tri Yuliani Wijayanti

NIM : 091134174

Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul

“Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Prestasi Belajar dan Berpikir

Kritis Kategori Afektif Khusus pada Mata Pelajaran IPA SDK Sorowajan

Yogyakarta”. Dengan demikian Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

mempunyai hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya untuk kepentingan akademis tanpa harus meminta ijin dari

saya maupun memberikan royalti dalam bentuk apapun selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 13 Juli 2011

Yang menyatakan,

Lisye Tri Yuliani Wijayanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

vii  

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode inkuiri terbimbing terhadap prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis kategori afektif khusus pada mata pelajaran IPA khususnya materi pesawat sederhana.

Penelitian ini dilakukan di SDK Sorowajan Yogyakarta, tanggal 22 Februari 2011 sampai dengan tanggal 2 Maret 2011. Subyek penelitian sebanyak 62 siswa yaitu 32 siswa kelas VA dan 30 siswa kelas VB. Metode yang digunakan adalah metode inkuiri terbimbing. Variabel yang digunakan adalah variabel independen yaitu metode inkuiri dan variabel dependen yaitu kemampuan berpikir kritis kategori disposisi afektif khusus. Teknik analisis data penelitian ini melalui student test (Paired Sample T-test) yaitu membandingkan skor pretest dan posttest.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dibuktikan dengan adanya kenaikan yang positif dan signifikan antara skor pretest ke skor posttest prestasi belajar kelompok eksperimen. Hasil analisis data didapatkan sig.(2-tailed) 0,006 sehingga sig.(2-tailed) kurang dari 0,05. Namun, jika dibandingkan dengan kelompok kontrol didapatkan sig.(2-tailed) sebesar 0,295 berarti sig.(2-tailed) lebih besar dari 0,05 artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor prestasi belajar pada kelompok eksperimen dengan kontrol, sehingga dapat dikatakan bahwa dengan menggunakan metode inkuiri maupun metode tradisional sama-sama dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Akan tetapi, metode inkuiri tidak dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis kategori disposisi afektif khusus. Hasil perhitungan diperoleh sig.(2-tailed) sebesar 0,962 sehingga sig.(2-tailed) lebih besar dari 0,05. Jadi, dapat dikatakan bahwa tidak ada selisih yang signifikan antara rata-rata skor posttest dengan skor pretest kemampuan berpikir kritis kategori disposisi afektif khusus kelompok eksperimen. Untuk selisih skor kemampuan berpikir kritis kategori disposisi afektif khusus pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak ada perbedaan yang positif dan signifikan, karena diperoleh sig.(2-tailed) sebesar 0,393 berarti sig.(2-tailed) lebih besar dari 0,05.

Kata kunci : metode inkuiri, metode inkuiri terbimbing, prestasi belajar, kemampuan berpikir kritis, kemampuan berpikir kritis kategori afektif khusus, IPA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

viii  

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of the implementation of guided inquiry method of learning achievement and critical thinking skills of the specific affective category on the subjects of Natural Sciences, particularly in the material of simple tools.

The research was conducted in Kanisius Sorowajan Elementary School of Yogyakarta, from February 22, 2011 to March 2, 2011. The subjects in this study are as many as 62 students, 32 students of grade V class A and 30 students grade v class B. The method used is guided inquiry method. Variable used is the independent variables which is the guided inquiry method and the dependent variable is the ability to think critically in the category of specific affective disposition. The technique of the data analysis in this research is done through student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores.

The results showed that the guided inquiry method can improve student achievement. This is showed by the increase in a positive and significant correlation between pretest scorre to posttest achievement score of the experimental group. The results of data analysis obtained sig. (2-tailed) 0.006 so that sig. (2-tailed) is less than 0.05. But compared with the control group it is found that sig. (2-tailed) is 0.295 it means sig. (2-tailed) is greater than 0.05 which means there is no positive and significant difference between the difference in learning achievement scores in the experimental group with the difference in learning achievement scores in the control class, so it can be said that both inquiry method and traditional methods are able to differ the student’s achievement. However, the methods of inquiry can not improve the ability to think critically in the category of special affective disposition. The results of calculations obtained sig. (2-tailed) is 0.962 so that sig. (2-tailed) is greater than 0.05. So it can be said that there was no positive and significant difference between the average of the posttest scores with the average of the pretest score of the critical thinking skills in the categories of special affective disposition of the experimental groups. On the difference of the ability of critical thinking score in the category of specific affective dispositions in the experimental group and control group there is no positive and signifkan differences, because it is acquired that sig. (2-tailed) is 0.393 thus sig. (2-tailed) is greater than 0.05.

Key words: method of inquiry, guided inquiry methods, learning achievement, critical thinking skills, critical thinking skills of the specific affective category, the subjects of Natural Science

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

ix  

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Bapa di surga atas berkat dan

kasihnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh

Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Prestasi Belajar dan Berpikir Kritis Kategori

Afektif Khusus pada Mata Pelajaran IPA SDK Sorowajan Yogyakarta” yang

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, dukungan, dan

bimbingan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat terwujud. Oleh karena itu,

penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus sang pemberi inspirasi dan harapan.

2. Dr. Ir. P. Wiryono P., S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

3. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

5. Drs. A. Tri Priantoro, M.For.Sc. selaku pembimbing I yang selalu sabar

memberikan bimbingan, semangat, dan bantuan.

6. G. Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. selaku pembimbing II yang

bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan

bimbingannya, masukan, dan kritik yang sangat berharga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

x  

7. Dwi Nugraheni Rositawati, M.Si. yang bersedia meluangkan waktu,

tenaga, dan pikiran selama penulisan skripsi ini.

8. Para dosen, baik dosen PGSD maupun dosen USD pada umumnya, yang

telah membekali saya dengan berbagai ilmu pengetahuan dan selalu

terbuka untuk membimbing saya selama saya menempuh studi.

9. Suwardi, S.Pd. selaku kepala sekolah SDK Sorowajan Yogyakarta yang

telah memberikan ijin untuk penelitian di SDK Sorowajan Yogyakarta.

10. Anna Maria Wahyuni, A.Ma. selaku guru mitra yang telah membantu

peneliti selama penelitian.

11. Teman-teman penelitian kolaboratif (Desy dan Evi) yang telah membantu

dan mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.

12. Ayah, Ibu, kakak dan seluruh keluarga yang saya sayangi.

13. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, yang tidak

dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik

serta saran yang bersifat membangun dari pembaca senantiasa penulis

harapkan. Semoga karya yang belum sempurna ini dapat mendorong rekan-

rekan mahasiswa prodi PGSD untuk menghasilkan penelitian pembelajaran

yang lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca.

Yogyakarta, 13 Juli 2011

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

xi  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................... vii

ABSTRACT ................................................................................................. viii

PRAKATA ................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xxi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ...................................................................... 3

1.3. Tujuan Penelitian ....................................................................... 3

1.4. Manfaat Penelitian .................................................................... 4

1.5. Sistematika Penyajian ................................................................ 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

xii  

BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 6

2.1. Kajian Pustaka ............................................................................ 6

2.1.1. Teori-Teori yang Relevan ....................................................... 6

2.1.1.1. Metode Inkuiri ...................................................................... 6

2.1.1.2. IPA ....................................................................................... 15

2.1.1.3. Pesawat Sederhana ............................................................... 18

2.1.1.4. Berpikir Kritis ...................................................................... 28

2.1.1.5. Prestasi Belajar ..................................................................... 31

2.1.2. Hasil Penelitian Sebelumnya................................................... 31

2.1.2.1. Contoh Penelitian yang Berhubungan dengan Metode

Inkuiri .................................................................................... 31

2.1.2.2. Contoh Penelitian yang Berhubungan dengan Berpikir

Kritis ...................................................................................... 34

2.2. Kerangka Berpikir ...................................................................... 39

2.3. Hipotesis ..................................................................................... 39

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 41

3.1. Jenis Penelitian ........................................................................... 41

3.2. Populasi dan Sampel .................................................................. 42

3.3. Variabel Penelitian ..................................................................... 42

3.4. Definisi Operasional................................................................... 44

3.5. Instrumen Penelitian .................................................................. 45

3.6. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen .................................... 46

3.7. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

xiii  

3.8. Teknik Analisis Data .................................................................. 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 62

4.1. Hasil Penelitian .......................................................................... 62

4.1.1. Deskripsi Data ......................................................................... 62

4.1.1.1. Data Prestasi Belajar ............................................................ 63

4.1.1.2. Data Kemampuan Berpikir Kritis Kategori Disposisi Afektif

Khusus ................................................................................. 63

4.1.2. Analisis Data Penelitian .......................................................... 64

4.1.2.1. Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Prestasi

Belajar .................................................................................. 71

4.1.2.2. Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Kemampuan

Berpikir Kritis Kategori Afektif Khusus ............................. 88

4.2. Pembahasan ................................................................................ 108

4.3. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 116

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 118

5.1. Kesimpulan ................................................................................ 118

5.2. Saran .......................................................................................... 120

DAFTAR REFERENSI .............................................................................. 122

LAMPIRAN ................................................................................................. 126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

xiv  

DAFTAR TABEL

Judul Tabel Halaman

Tabel 1. Pengumpulan Data dan Instrumen ............................................... 45

Tabel 2. Kisi-Kisi Soal Pilihan Ganda ....................................................... 46

Tabel 3. Kecakapan Berpikir Kritis Kategori Afektif Khusus ................... 46

Tabel 4. Uji Validitas Kelompok Soal A ................................................... 48

Tabel 5. Uji Validitas Kelompok Soal B ................................................... 50

Tabel 6. Uji Beda Soal Pilihan Ganda ....................................................... 52

Tabel 7. Kriteria Koefisien Reliabilitas ..................................................... 54

Tabel 8. Uji Reliabilitas Soal ..................................................................... 54

Tabel 9. Skor Pilihan Ganda ...................................................................... 59

Tabel 10. Skor Pernyataan Favourable ...................................................... 61

Tabel 11. Skor Pernyataan Unfavourable .................................................. 61

Tabel 12. Hasil Uji Normalitas Pretest Data Prestasi Belajar Kelompok

Eksperimen ................................................................................ 73

Tabel 13. Hasil Uji Normalitas Posttest Data Prestasi Belajar Kelompok

Eksperimen ................................................................................ 74

Tabel 14. Uji Perbandingan Mean Prestasi Belajar Kelompok

Eksperimen ................................................................................ 75

Tabel 15. Hasil Uji Normalitas Data Selisih Prestasi Belajar Kelompok .. 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

xv  

Tabel 16. Hasil Uji Normalitas Data Selisih Prestasi Belajar Kelompok

Kontrol ....................................................................................... 78

Tabel 17. Uji Perbandingan Mean Prestasi Belajar ................................... 79

Tabel 18. Uji Normalitas Selisih Kognitif Aspek Interpretasi ................... 81

Tabel 19. Uji Normalitas Selisih Kognitif Aspek Analisis ........................ 82

Tabel 20. Uji Normalitas Selisih Kognitif Aspek Evaluasi ....................... 83

Tabel 21. Uji Normalitas Selisih Kognitif Aspek Inferensi ....................... 84

Tabel 22. Uji Normalitas Selisih Kognitif Aspek Eksplanasi .................... 85

Tabel 23. Uji Ranking Kognitif (Prestasi Belajar) ..................................... 86

Tabel 24. Ranking Aspek Kognitif ............................................................ 87

Tabel 25. Hasil Uji Normalitas Data Pretest Kemampuan Berpikir

Afektif Khusus ........................................................................... 89

Tabel 26. Hasil Uji Normalitas Data Posttest Kemampuan Berpikir

Afektif Khusus ........................................................................... 90

Tabel 27. Uji Perbandingan Mean Kemampuan Berpikir Kritis Kategori

Disposisi Afektif Khusus Kelompok Eksperimen ..................... 92

Tabel 28. Hasil Uji Normalitas Data Selisih Afektif Khusus .................... 94

Tabel 29. Hasil Uji Normalitas Data Selisih Afektif Khusus .................... 95

Tabel 30. Uji Perbandingan Selisih Rata-Rata Afektif Khusus ................ 96

Tabel 31.Hasil Uji Normalitas Rata-Rata Selisih Afektif Khusus

Aspek 1 ....................................................................................... 98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

xvi  

Tabel 32.Hasil Uji Normalitas Rata-Rata Selisih Afektif Khusus

Aspek 2 ....................................................................................... 99

Tabel 33.Hasil Uji Normalitas Rata-Rata Selisih Afektif Khusus

Aspek 3 ....................................................................................... 100

Tabel 34.Hasil Uji Normalitas Rata-Rata Selisih Afektif Khusus

Aspek 4 ....................................................................................... 101

Tabel 35.Hasil Uji Normalitas Rata-Rata Selisih Afektif Khusus

Aspek 5 ....................................................................................... 102

Tabel 36.Hasil Uji Normalitas Rata-Rata Selisih Afektif Khusus

Aspek 6 ....................................................................................... 103

Tabel 37.Hasil Uji Normalitas Rata-Rata Selisih Afektif Khusus

Aspek 7 ....................................................................................... 104

Tabel 38. Uji Ranking Afektif Khusus ...................................................... 106

Tabel 39. Ranking Aspek Kognitif ............................................................ 107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

xvii  

DAFTAR GAMBAR

Judul Gambar Halaman

Gambar 1. Prinsip Kerja Pengungkit Golongan Pertama........................... 19

Gambar 2. Jungkat-Jungkit ........................................................................ 19

Gambar 3. Palu untuk Mencabut Paku ....................................................... 19

Gambar 4. Gunting ..................................................................................... 19

Gambar 5. Pemotong Kuku ........................................................................ 19

Gambar 6. Tang .......................................................................................... 20

Gambar 7. Prinsip Kerja Pengungkit Golongan Kedua ............................. 20

Gambar 8. Gerobak Roda Satu................................................................... 20

Gambar 9. Pemotong Kertas ...................................................................... 20

Gambar 10. Alat Pemecah Biji................................................................... 21

Gambar 11. Pembuka Kaleng .................................................................... 21

Gambar 12. Prinsip Kerja Pengungkit Golongan Ketiga ........................... 21

Gambar 13. Stapler..................................................................................... 21

Gambar 14. Pinset ...................................................................................... 21

Gambar 15. Sapu ........................................................................................ 22

Gambar 16. Alat-Alat yang Menerapkan Prinsip Bidang Miring,

Antara Lain (a) Kapak, (b) Pisau, (c) Obeng, (d) Sekrup ....... 24

Gambar 17. Katrol Tetap............................................................................ 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

xviii  

Gambar 18. Contoh Penggunaan Katrol Tetap: (a) Katrol pada Tiang

Bendera, (b) Katrol pada Sumur Timba ................................. 25

Gambar 19. Katrol Bebas ........................................................................... 25

Gambar 20. Alat Pengangkat Peti Kemas di Pelabuhan yang

Menerapkan Prinsip Katrol Bebas .......................................... 26

Gambar 21. Katrol Majemuk ..................................................................... 26

Gambar 22. Roda Berporos pada Sepeda ................................................... 27

Gambar 23. Kursi Roda ............................................................................. 27

Gambar 24. Gir .......................................................................................... 28

Gambar 25. Bagan Penelitian-Penelitian Sebelumnya............................... 38

Gambar 26. Proses Penyusunan Hipotesis ................................................. 40

Gambar 27. Bagan Variabel Independen dan Variabel Dependen ............ 43

Gambar 28. Bagan Uji Normalitas ............................................................. 57

Gambar 29. Grafik Uji Normalitas Skor Pretest Pilihan Ganda ................ 72

Gambar 30. Grafik Uji Normalitas Skor Posttest Pilihan Ganda............... 73

Gambar 31. Grafik Uji Normalitas Data Selisih Prestasi Belajar

Kelompok Eksperimen ........................................................... 76

Gambar 32. Grafik Uji Normalitas Data Selisih Prestasi Belajar

Kelompok Kontrol .................................................................. 77

Gambar 33. Grafik Uji Normalitas Aspek Interpretasi .............................. 80

Gambar 34. Grafik Uji Normalitas Aspek Analisis ................................... 81

Gambar 35. Grafik Uji Normalitas Aspek Evaluasi................................... 82

Gambar 36. Grafik Uji Normalitas Aspek Inferensi .................................. 83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

xix  

Gambar 37. Grafik Uji Normalitas Aspek Eksplanasi ............................... 84

Gambar 38. Grafik Kenaikan Pretest Postest Aspek Prestasi Belajar ....... 87

Gambar 39. Grafik Kenaikan Aspek Prestasi Belajar ................................ 88

Gambar 40. Grafik Uji Normalitas Skor Pretest Afektif Khusus .............. 89

Gambar 41. Grafik Uji Normalitas Skor Posttest Afektif Khusus ............. 90

Gambar 42. Grafik Uji Normalitas Selisih Afektif Khusus Kelompok

Eksperimen ............................................................................. 93

Gambar 43. Grafik Uji Normalitas Selisih Afektif Khusus Kelompok

Kontrol .................................................................................... 94

Gambar 44. Grafik Uji Normalitas Rata-rata Selisih Aspek 1 Afektif

Khusus .................................................................................... 98

Gambar 45. Grafik Uji Normalitas Rata-rata Selisih Aspek 2 Afektif

Khusus .................................................................................... 99

Gambar 46. Grafik Uji Normalitas Rata-rata Selisih Aspek 3 Afektif

Khusus .................................................................................... 100

Gambar 47. Grafik Uji Normalitas Rata-rata Selisih Aspek 4 Afektif

Khusus .................................................................................... 101

Gambar 48. Grafik Uji Normalitas Rata-rata Selisih Aspek 5 Afektif

Khusus .................................................................................... 102

Gambar 49. Grafik Uji Normalitas Rata-rata Selisih Aspek 6 Afektif

Khusus .................................................................................... 103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

xx  

Gambar 50. Grafik Uji Normalitas Rata-rata Selisih Aspek 7 Afektif

Khusus .................................................................................... 104

Gambar 51. Grafik Kenaikan Pretest Posttest Aspek Afektif Khusus ...... 107

Gambar 52. Grafik Kenaikan Aspek Afektif Khusus ................................ 108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

xxi  

DAFTAR LAMPIRAN

Judul Lampiran Halaman

Lampiran 1 RPP Kelompok Eksperimen ................................................... 126

Lampiran 2 RPP Kelompok Kontrol .......................................................... 140

Lampiran 3 Soal Pretest Eksperimen yang Sudah Dikoreksi .................... 145

Lampiran 4 Soal Posttest Eksperimen yang Sudah Dikoreksi ................... 151

Lampiran 5 Soal Pretest Kontrol yang Sudah Dikoreksi ........................... 157

Lampiran 6 Soal Posttest Kontrol yang Sudah Dikoreksi ......................... 163

Lampiran 7 LKS Kelompok Eksperimen yang Sudah Diisi Siswa............ 169

Lampiran 8 LKS Kelompok Kontrol yang Sudah Diisi Siswa .................. 185

Lampiran 9 Kuesioner Afektif Khusus Pretest Kelompok Eksperimen

yang Sudah Diisi Siswa ............................................................. 195

Lampiran 10 Kuesioner Afektif Khusus Posttest Kelompok Eksperimen

yang Sudah Diisi Siswa ............................................................. 197

Lampiran 11 Kuesioner Afektif Khusus Pretest Kelompok Kontrol yang

Sudah diisi siswa ....................................................................... 199

Lampiran 12 Kuesioner Afektif Khusus Posttest Kelompok Kontrol yang

Sudah diisi siswa ....................................................................... 201

Lampiran 13 Uji Validitas Kelompok Soal A ............................................ 203

Lampiran 14 Uji Validitas Kelompok Soal B ............................................ 205

Lampiran 15 Uji Reliabilitas Soal .............................................................. 207

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

xxii  

Lampiran 16 Uji Beda Soal ........................................................................ 207

Lampiran 17 Uji Normalitas Data Pretest Posttest PG Kelompok

Eksperimen ................................................................................ 208

Lampiran 18 Uji Normalitas Data Rata-Rata Kenaikan PG Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol .......................................... 209

Lampiran 19 Uji Normalitas Data Kognitif Pilihan Ganda Kelompok

Eksperimen ................................................................................ 210

Lampiran 20 Uji Normalitas Data Pretest Posttest Afektif Khusus

Kelompok Eksperimen .............................................................. 212

Lampiran 21 Uji Normalitas Data Kenaikan Afektif Khusus Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol .......................................... 213

Lampiran 22 Uji Normalitas Data Kenaikan Aspek Afektif Khusus

Kelompok Eksperimen .............................................................. 214

Lampiran 23 Uji Perbandingan Mean PG Kelompok Eksperimen ............ 217

Lampiran 24 Uji Perbandingan Mean Kenaikan PG Kelompok Eksperimen

dan Kelompok Kontrol .............................................................. 217

Lampiran 25 Uji Perbandingan Mean Afektif Khusus Kelompok

Eksperimen ................................................................................ 218

Lampiran 26 Uji Perbandingan Mean Kenaikan Afektif Khusus Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol .......................................... 218

Lampiran 27 Uji Ranking Kognitif PG Disposisi Afektif Khusus Kelompok

Eksperimen ................................................................................ 219

Lampiran 28 Uji Ranking Aspek Afektif Khusus ...................................... 220

Lampiran 29 Foto-Foto Penelitian ............................................................. 221

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

xxiii  

Lampiran 30 Surat Ijin Penelitian dari FKIP USD .................................... 231

Lampiran 31 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .................... 233

Lampiran 32 Daftar Riwayat Hidup ........................................................... 235

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

1  

BAB I

PENDAHULUAN

Bab I akan menguraikan beberapa hal, yaitu latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penyajian. Kelima hal tersebut akan dipaparkan dalam subbab-subbab berikut.

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dasar merupakan pendidikan yang paling penting dan

paling utama bagi setiap orang. Pendidikan di Sekolah Dasar merupakan

jenjang tingkat pertama dalam Program Pendidikan Dasar Sembilan Tahun,

sehingga sangat berpengaruh terhadap tingkat perkembangan dan pengetahuan

siswa ke dalam tahap berikutnya. Pendidikan merupakan tempat bagi siswa

untuk dapat mengembangkan kemampuannya secara menyeluruh yang

menyangkut ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris.

Dalam kenyataannya, pendidikan di tingkat dasar selama ini masih

didominasi oleh kelas yang berfokus pada guru. Akibatnya guru sering

mengabaikan pengetahuan awal siswa. Padahal pengetahuan awal siswa

merupakan modal utama siswa untuk dapat mengembangkan pengetahuannya.

IPA merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala alam, baik

yang menyangkut makhluk hidup maupun benda mati. IPA diajarkan untuk

membekali siswa agar mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang dapat

membantu siswa untuk memahami gejala alam secara mendalam. IPA

merupakan mata pelajaran yang sangat menarik untuk dipelajari karena IPA

berisi tentang alam sekitar yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

2  

Sering ditemukan dalam matapelajaran IPA siswa hanya menerima

pengetahuan dari guru saja, sehingga siswa kurang dapat mengolah dan

mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya. Informasi yang didapat siswa

hanya sebatas apa yang diberikan oleh guru. Di sini siswa hanya berperan

sebagai objek pembelajaran saja. Satu hal yang diharapkan oleh siswa adalah

mereka sedapat mungkin menguasai atau menghafal semua informasi yang

diberikan oleh guru. Padahal informasi yang mereka hafalkan tidak akan

mungkin dapat bertahan lama dalam ingatan mereka.

Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti berupaya meneliti

pengaruh metode inkuiri terbimbing terhadap kemampuan berpikir kritis

kategori disposisi afektif khusus siswa dalam mata pelajaran IPA. Dengan

metode ini diharapkan siswa dapat terlibat secara aktif dalam proses

pembelajaran serta siswa dapat mencari dan menemukan sendiri informasi

yang ingin mereka ketahui, sehingga pembelajaran menjadi semakin bermakna

bagi siswa.

Mengingat keterbatasan waktu penelitian ini maka cakupan penelitian

ini tidak terlalu luas. Penelitian ini dibatasi pada masalah pengaruh penerapan

metode inkuiri terhadap prestasi belajar dan berpikir kritis kategori afektif

khusus pada mata pelajaran IPA SDK Sorowajan Yogyakarta. Metode inkuiri

yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu metode inkuiri terbimbing,

sedangkan dalam pembelajaran IPA di SD hanya meneliti tentang materi

pesawat sederhana yang diajarkan di kelas V semester II tahun ajaran

2010/2011. Penelitian ini juga hanya dibatasi pada standar kompetensi 5 yaitu

memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

3  

dibatasi pada kompetensi dasar 5.2 yaitu menjelaskan pesawat sederhana yang

dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. Variabel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen yaitu metode

inkuiri terbimbing, dan variabel dependen yaitu prestasi belajar dan

kemampuan berpikir kritis kategori disposisi afektif khusus. Populasi

sekaligus sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VA dan VB siswa

SDK Sorowajan Yogyakarta. Kelas VA sebagai kelompok kontrol terdiri dari

32 siswa, sedangkan kelas VB sebagai kelompok eksperimen yang terdiri dari

30 siswa.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA

materi pesawat sederhana terhadap prestasi belajar siswa-siswa kelas V

SDK Sorowajan Yogyakarta pada Semester Genap Tahun Ajaran

2010/2011 ?

2. Bagaimana pengaruh penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA

materi pesawat sederhana terhadap kemampuan berpikir kritis pada

kategori disposisi afektif khusus siswa-siswa kelas V SDK Sorowajan

Yogyakarta pada Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011 ?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui pengaruh penerapan metode inkuiri pada matapelajaran IPA

materi pesawat sederhana terhadap prestasi belajar siswa-siswa kelas V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

4  

SDK Sorowajan Yogyakarta pada Semester Genap Tahun Ajaran

2010/2011.

2. Mengetahui pengaruh penerapan metode inkuiri pada matapelajaran IPA

materi pesawat sederhana terhadap kemampuan berpikir kritis pada

kategori disposisi afektif khusus siswa-siswa kelas V SDK Sorowajan

Yogyakarta pada Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti :

a. Merupakan pengalaman yang berharga dalam usaha meningkatkan

pemahaman siswa tentang materi pesawat sederhana dengan

menggunakan metode inkuiri dalam mata pelajaran IPA di kelas V SD.

b. Menambah wawasan peneliti dengan menggunakan metode inkuiri.

2. Bagi guru :

a. Sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan pemahaman siswa

tentang pesawat sederhana.

b. Memberi inspirasi bagi guru lain untuk melakukan penelitian dengan

menggunakan metode inkuiri.

3. Bagi siswa :

a. Memperoleh pengalaman belajar dengan menggunakan metode inkuiri

dalam mata pelajaran IPA khususnya tentang pesawat sederhana.

4. Bagi sekolah :

a. Dapat dijadikan referensi tambahan di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

5  

1.5. Sistematika Penyajian

Penulisan skripsi ini disajikan dalam lima bab dengan sistematika

penyajian sebagai berikut:

Bab I membahas pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penyajian. Bab

II membahas landasan teori yang berisi kajian pustaka, teori-teori yang

relevan, hasil penelitian sebelumnya, kerangka berpikir, dan hipotesis.

Bab III membahas metode penelitian yang berisi jenis penelitian,

populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen

penelitian, uji validitas dan reliabilitas instrumen, teknik pengumpulan data,

dan teknik analisis data.

Bab IV membahas hasil penelitian dan pembahasan yang berisi hasil

penelitian, pembahasan, dan keterbatasan penelitian. Hasil penelitian yang

meliputi deskripsi data dan analisis data penelitian. Bab V adalah penutup

yang membahas kesimpulan dan saran bagi penelitian selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

6  

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab II akan menguraikan beberapa hal, yaitu kajian pustaka, kerangka

berpikir, dan hipotesis. Ketiga hal tersebut akan dipaparkan dalam subbab-subbab

berikut.

2.1. Kajian Pustaka

Dalam kajian pustaka akan membahas dua hal yaitu teori-teori yang

relevan dan hasil penelitian sebelumnya.

2.1.1. Teori – Teori yang Relevan

Dalam subbab ini akan dipaparkan beberapa hal, yaitu metode inkuiri,

IPA, pesawat sederhana, berpikir kritis.

2.1.1.1. Metode Inkuiri

a. Pengertian Metode Inkuiri

Suryosubroto dalam Trianto (2009:166) menyatakan bahwa inkuiri

berasal dari bahasa Inggris inquiry yang berarti pertanyaan, atau

pemeriksaan, penyelidikan. Strategi pembelajaran inkuiri sering juga

dinamakan strategi heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu

heuriskein yang berarti saya menemukan.

Menurut Sanjaya (2006:194) strategi pembelajaran inkuiri adalah

rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan proses berpikir secara

kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari

suatu masalah yang dipertanyakan. Ada beberapa hal yang menjadi ciri

utama strategi pembelajaran inkuiri, antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

7  

1) Strategi inkuiri menekankan aktivitas siswa secara maksimal untuk

mencari dan menemukan. Dalam strategi ini, siswa sebagai subjek

belajar sehingga siswa tidak hanya berperan sebagai penerima

pelajaran saja, tetapi siswa dapat menemukan sendiri inti dari materi

pelajaran.

2) Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan

menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan,

sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri siswa.

3) Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah

mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan

kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual siswa.

Trianto (2009:166) menyatakan bahwa ada beberapa kondisi umum

yang merupakan syarat timbulnya kegiatan inkuiri bagi siswa. Kondisi

umum tersebut antara lain :

1) Aspek sosial siswa di kelas dan suasana terbuka yang mengundang

siswa berdiskusi.

2) Inkuiri berfokus pada hipotesis.

3) Penggunaan fakta sebagai evidensi (informasi, fakta).

Untuk menciptakan kondisi seperti itu, guru harus berperan sebagai

berikut:

1) Motivator, memberi rangsangan agar siswa aktif dan bergairah

berpikir.

2) Fasilitator, menunjukkan jalan keluar jika siswa mengalami kesulitan.

3) Penanya, menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka buat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

8  

4) Administrator, bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan kelas.

5) Pengarah, memimpin kegiatan siswa untuk mencapai tujuan yang

diharapkan.

6) Manajer, mengelola sumber belajar, waktu, dan organisasi kelas.

7) Rewarder, memberi penghargaan pada prestasi yang dicapai siswa.

b. Prinsip-Prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri

Terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap

guru. Prinsip-prinsip tersebut antara lain :

1) Berorientasi pada Pengembangan Intelektual

Strategi pembelajaran inkuiri selain berorientasi kepada hasil belajar

juga berorientasi pada proses belajar. Oleh karena itu, kriteria

keberhasilan dari proses pembelajaran bukan ditentukan oleh sejauh

mana siswa dapat menguasai materi pelajaran, akan tetapi sejauh mana

siswa beraktivitas mencari dan menemukan sesuatu.

2) Prinsip Interaksi

Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru

bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau

pengatur interaksi itu sendiri. Guru perlu mengarahkan agar siswa

dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui interaksi

mereka.

3) Prinsip Bertanya

Peran guru dalam strategi pembelajaran inkuiri adalah sebagai

penanya, karena kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan

pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir. Oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

9  

karena itu, kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah

inkuiri sangat diperlukan.

4) Prinsip Belajar untuk Berpikir

Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar

merupakan proses berpikir.

5) Prinsip Keterbukaan

Belajar merupakan suatu proses mencoba berbagai kemungkinan. Oleh

karena itu, anak perlu diberi kebebasan untuk mencoba sesuai dengan

perkembangan kemampuan logika dan nalarnya. Tugas guru adalah

menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan

kebenaran hipotesis yang diajukannya.

c. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Inkuiri

Langkah-langkah dalam proses pembelajaran dengan

menggunakan metode inkuiri adalah sebagai berikut:

1) Orientasi

Orientasi merupakan suatu langkah untuk membina suasana

pembelajaran yang responsif. Guru perlu mengkondisikan agar siswa

siap melaksanakan proses pembelajaran. Dalam langkah ini guru juga

merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah.

Kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya

dalam memecahkan masalah merupakan faktor yang sangat

mempengaruhi keberhasilan dalam strategi pembelajaran inkuiri,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

10  

karena tanpa kemauan dan kemampuan tersebut proses pembelajaran

tidak akan berjalan dengan lancar.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap orientasi ini

adalah:

a) Membagi siswa dalam beberapa kelompok.

b) Menyampaikan beberapa masalah aktual yang berhubungan

dengan materi yang akan diajarkan.

c) Membagikan LKS tentang materi yang akan diajarkan.

d) Menjelaskan media dan alat-alat yang akan digunakan dalam

pembelajaran.

e) Memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam

pembelajaran.

2) Merumuskan Masalah

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah

adalah sebagai berikut:

a) Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa.

b) Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki

yang jawabannya pasti yaitu “ya” atau “tidak”.

c) Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah

diketahui terlebih dahulu oleh siswa.

Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap merumuskan masalah

antara lain:

a) Membimbing siswa agar dapat merumuskan permasalahan sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

11  

b) Memberikan dorongan kepada siswa untuk menemukan jawaban

sendiri.

c) Membantu siswa dalam mengkaji teori, konsep, atau prinsip.

3) Merumuskan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari suatu permasalahan yang

sedang dikaji, sehingga hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah satu

cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengembangkan

kemampuan menebak (berhipotesis) pada setiap anak adalah dengan

mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk

dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan

berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan

yang dikaji.

Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap merumuskan hipotesis

antara lain:

a) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan berbagai

jawaban yang mungkin.

b) Membimbing siswa untuk dapat menentukan jawaban-jawaban

yang relevan saja.

c) Membimbing siswa untuk memilih jawaban terbaik sebagai

hipotesis.

4) Melakukan Eksperimen

Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap melakukan

eksperimen antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

12  

a) Membimbing siswa untuk melakukan langkah-langkah dalam

melakukan percobaan.

b) Membimbing siswa untuk mengurutkan langkah-langkah

percobaan.

c) Membimbing siswa untuk mendapatkan data-data melalui

percobaan.

d) Memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk

menganalisis data.

5) Menarik Kesimpulan

Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap menarik kesimpulan

antara lain:

a) Membimbing siswa untuk dapat menarik kesimpulan.

b) Membimbing siswa untuk dapat merancang solusi dari

permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi.

6) Mempresentasikan Hasil

Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap mempresentasikan

hasil antara lain:

a) Membimbing siswa untuk menyiapkan laporan kelompok dengan

langkah-langkah yang urut.

b) Memberikan kesempatan kepada kelompok untuk

mempresentasikan hasil di depan kelas.

c) Memberikan pengayaan kepada siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

13  

7) Mengevaluasi

Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap mempresentasikan

hasil antara lain:

a) Membimbing siswa untuk mengevaluasi apakah seluruh proses

inkuiri sejak awal sampai akhir sudah benar.

d. Keunggulan Strategi Pembelajaran Inkuiri

Menurut Sanjaya (2006:206) strategi pembelajaran inkuiri

memiliki keunggulan-keunggulan sebagai berikut:

1) Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang

menekankan pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor

secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap

lebih bermakna.

2) Strategi pembelajaran inkuiri dapat memberikan ruang kepada siswa

untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.

3) Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi yang dianggap sesuai

dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap

belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya

pengalaman.

4) Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani

kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya,

siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat

oleh siswa yang lemah dalam belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

14  

e. Metode Inkuiri Terbimbing

Metode inkuiri terbimbing adalah metode inkuiri di mana guru

membimbing siswa melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan awal

dan mengarahkan siswa pada suatu diskusi. Dalam proses belajar mengajar

dengan metode inkuiri terbimbing, siswa dituntut untuk menemukan

konsep melalui petunjuk-petunjuk dari guru. Petunjuk-petunjuk tersebut

pada umumnya berupa pertanyaan-pertanyaan yang membimbing. Dengan

metode ini siswa belajar lebih berorientasi pada bimbingan dan petunjuk

dari guru hingga siswa dapat memahami konsep-konsep materi

pembelajaran.

Pada metode inkuiri terbimbing ini siswa akan dihadapkan pada

tugas-tugas yang relevan untuk diselesaikan baik melalui diskusi

kelompok maupun secara individual agar siswa mampu menyelesaikan

masalah dan menarik suatu kesimpulan secara mandiri. Pada tahap awal

guru banyak memberikan bimbingan. Kemudian pada tahap berikutnya

bimbingan tersebut dikurangi, sehingga siswa mampu melakukan proses

inkuiri secara mandiri. Siswa memerlukan bantuan dari guru untuk

mengembangkan kemampuannya memahami pengetahuan baru. Walaupun

siswa harus berusaha mengatasi sendiri kesulitan-kesulitan yang dihadapi

tetapi pertolongan guru tetap diperlukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

15  

2.1.1.2. IPA

a. Pengertian IPA

IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam berarti “Ilmu” tentang

“Pengetahuan Alam”. Ilmu artinya suatu pengetahuan yang benar.

Pengetahuan Alam artinya pengetahuan tentang alam semesta dengan

segala isinya.

Beberapa pengertian tentang IPA dari beberapa tokoh IPA antara

lain:

1) Menurut Nash (1963)

IPA merupakan suatu cara atau metode untuk mengamati alam.

2) Menurut Einstein

IPA merupakan suatu bentuk upaya yang membuat berbagai

pengalaman.

3) Menurut Rom Harre

IPA adalah kumpulan teori yang telah diuji kebenarannya, yang

menjelaskan tentang pola-pola keteraturan dari gejala alam yang

diamati secara seksama.

4) Menurut Carin dan Sund (1985)

IPA merupakan suatu system of knowing atau system untuk

mengetahui alam.

Jadi, IPA adalah pengetahuan yang rasional dan obyektif tentang

alam semesta dan segala isinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

16  

b. Hakikat IPA

Pada hakikatnya IPA dapat dipandang dari segi proses, produk, dan

pengembangan sikap.

1) IPA dapat dipandang sebagai suatu proses dari upaya manusia untuk

memahami berbagai gejala alam. Untuk itu diperlukan suatu tata cara

tertentu yang sifatnya analitis, cermat, lengkap serta menghubungkan

gejala alam yang satu dengan gejala alam yang lain sehingga

keseluruhannya membentuk suatu sudut pandang yang baru tentang

objek yang diamatinya.

2) IPA dapat pula dipandang sebagai suatu produk dari upaya manusia

untuk memahami berbagai gejala alam. Produk ini berupa prinsip-

prinsip, teori-teori, hukum-hukum, konsep-konsep, maupun fakta-fakta

yang kesemuanya itu ditujukan untuk menjelaskan tentang berbagai

gejala alam.

3) IPA dapat pula dipandang sebagai faktor yang dapat mengubah sikap

dan pandangan manusia terhadap alam semesta, dari sudut pandang

mitologis menjadi sudut pandang ilmiah.

c. Tujuan Pengajaran IPA

Dengan pengajaran IPA diharapkan siswa dapat:

1) Memahami alam sekitarnya, meliputi benda-benda alam dan buatan

manusia serta konsep-konsep IPA yang terkandung di dalamnya.

2) Memiliki keterampilan untuk mendapatkan ilmu, khususnya IPA,

berupa “keterampilan proses” atau metode ilmiah yang sederhana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

17  

3) Memiliki sikap ilmiah di dalam mengenal alam sekitarnya dan

memecahkan masalah yang dihadapinya, serta menyadari kebesaran

Penciptanya.

4) Memiliki bekal pengetahuan dasar yang diperlukan untuk melanjutkan

pendidikannya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

d. Prinsip-Prinsip dalam Pengajaran IPA

Menurut Richardson (1975) ada tujuh prinsip yang dapat

digunakan dalam proses belajar mengajar agar suatu pengajaran IPA dapat

berhasil, antara lain:

1) Prinsip keterlibatan siswa secara aktif

2) Prinsip belajar berkesinambungan

3) Prinsip motivasi

4) Prinsip multi saluran

5) Prinsip penemuan

6) Prinsip totalitas

7) Prinsip perbedaan individual

e. Aspek-Aspek Sikap Ilmiah

Menurut Harlen (1987) ada sembilan aspek ilmiah yang dapat

dikembangkan pada anak usia sekolah dasar, antara lain:

1) Sikap ingin tahu (curiousity)

2) Sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru (originality)

3) Sikap kerja sama (cooperation)

4) Sikap tidak putus asa (perseverence)

5) Sikap tidak berprasangka (open-mindedness)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

18  

6) Sikap mawas diri (self criticism)

7) Sikap bertanggung jawab (responsibility)

8) Sikap berpikir bebas (independence in thinking)

9) Sikap kedisiplinan diri (self discipline)

2.1.1.3. Pesawat Sederhana

a. Pengertian Pesawat Sederhana

Pesawat sederhana merupakan suatu alat yang digunakan untuk

mempermudah pekerjaan manusia.

b. Tujuan Pesawat Sederhana

Tujuan menggunakan pesawat sederhana adalah untuk:

1) Melipatgandakan gaya atau kemampuan kita.

2) Mengubah arah gaya yang kita lakukan.

3) Menempuh jarak yang lebih jauh atau memperbesar kecepatan.

c. Contoh - Contoh Pesawat Sederhana

Pesawat sederhana yang merupakan alat rumah tangga misalnya

gunting, pemecah biji-bijian, penjepit kue/es, timbangan, pompa air dan

lain-lain. Pesawat sederhana yang merupakan alat pertukangan misalnya

kapak, paku, pahat, sekrup, dan baut. Contoh pesawat sederhana yang

sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari adalah gunting, sekop,

roda mobil, jungkat-jungkit, paku, pembuka kaleng.

d. Jenis – Jenis Pesawat Sederhana

Pesawat sederhana dikelompokkan menjadi empat jenis yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

19  

1) Tuas ( Pengungkit)

Tuas digolongkan menjadi 3, yaitu:

a) Golongan pertama

Posisi titik tumpu berada diantara beban dan kuasa.

Contoh alat yang menerapkan prinsip pengungkit golongan

pertama adalah gunting, pemotong kuku, tang, jungkat-jungkit, dll.

Beban Titik Tumpu Kuasa

(Azmiyawati, 2008:99)

Gambar 1. Prinsip Kerja Pengungkit Golongan Pertama

(Sulistyanto, 2008:111)

(Azmiyawati, 2008:99)

Gambar 2. Jungkat-Jungkit Gambar 3. Palu Untuk Mencabut Paku

(Azmiyawati, 2008:99) (Azmiyawati, 2008:99)

Gambar 4. Gunting Gambar 5. Pemotong Kuku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

20  

(Azmiyawati, 2008:99)

Gambar 6. Tang

b) Golongan kedua

Posisi beban berada diantara kuasa dan titik tumpu.

Contoh alat yang menerapkan prinsip pengungkit golongan kedua

adalah gerobak roda satu, pemotong kertas, alat pemecah biji,

pembuka kaleng, dll.

Titik Tumpu Beban Kuasa

(Azmiyawati, 2008:99)

Gambar 7. Prinsip Kerja Pengungkit Golongan Kedua

(Sulistyanto, 2008:112) (Sulistyanto, 2008:112)

Gambar 8. Gerobak Roda Satu Gambar 9. Pemotong Kertas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

21  

(Sulistyanto, 2008:112) (Azmiyawati, 2008:100)

Gambar 10. Alat Pemecah Biji Gambar 11. Pembuka Kaleng

c) Golongan ketiga

Posisi kuasa berada diantara titik tumpu dan beban.

Contoh alat yang menerapkan pengungkit golongan ketiga adalah

stapler, pinset, sapu, dll.

Beban Kuasa Titik Tumpu

(Azmiyawati, 2008:100)

Gambar 12. Prinsip Kerja Pengungkit Golongan Ketiga

(Azmiyawati, 2008:100) (Azmiyawati, 2008:100)

Gambar 13. Stapler Gambar 14. Pinset

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

22  

(Azmiyawati, 2008:100)

Gambar 15. Sapu

Pada tuas golongan ketiga, untuk menggerakkan beban akan lebih

berat dibandingkan tuas golongan pertama dan golongan kedua.

Tuas golongan ketiga ini mempunyai keuntungan dapat

menggerakkan beban yang jaraknya lebih jauh dari titik kuasa.

Bagian – bagian tuas antara lain:

a) Beban

Beban adalah gaya yang terdapat pada benda.

b) Kuasa

Kuasa adalah gaya yang terdapat pada pengungkit.

c) Titik Beban (TB)

Titik beban (TB) adalah titik tempat beban bekerja.

d) Titik Kuasa

Titik kuasa (TK) adalah titik tempat kuasa bekerja.

e) Titik Tumpu

Titik Tumpu (TP) adalah titik tempat batang menumpu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

23  

f) Lengan Beban

Lengan beban adalah jarak antara titik tumpu dan titik beban.

g) Lengan Kuasa

Lengan kuasa adalah jarak antara titik tumpu dengan titik kuasa.

2) Bidang Miring

Bidang miring adalah alat yang permukaannya dibuat miring atau

permukaan datar dengan salah satu ujungnya lebih tinggi daripada

ujung yang lain. Tujuan digunakan bidang miring adalah untuk

mempermudah seseorang memindahkan suatu benda. Alat yang

menggunakan prinsip bidang miring adalah papan yang dimiringkan,

baji, sekrup, pisau, pahat, paku, baut, dan jalan di pegunungan yang

berkelok-kelok. Kelemahan menggunakan bidang miring adalah jarak

yang ditempuh menjadi lebih jauh. Pembuatan jalan di puncak gunung

yang berkelok-kelok supaya kita lebih mudah mencapai puncak

gunung namun akan menempuh perjalanan yang jauh.

Prinsip bidang miring dimanfaatkan untuk membuat baji. Baji dan

bidang miring memiliki perbedaan. Pada bidang miring yang bergerak

adalah bendanya, sedangkan pada baji yang bergerak adalah bidang

miringnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

24  

(a) (b) (c) (d)

(Sulistyanto, 2008:115)

Gambar 16. Alat-Alat yang Menerapkan Prinsip Bidang Miring,

Antara Lain (a) Kapak, (b) Pisau, (c) Obeng, (d) Sekrup

3) Katrol

Katrol adalah suatu roda yang berputar pada porosnya. Katrol biasanya

digunakan untuk mengangkat atau menarik benda. Pada prinsipnya

katrol merupakan pengungkit karena mempunyai titik tumpu, kuasa,

dan beban.

Macam-macam katrol:

a) Katrol tetap

Katrol tetap adalah katrol yang dipasang pada tempat tertentu

dengan posisi yang tidak berubah. Kuasa yang dibutuhkan sama

dengan berat beban itu sendiri. Katrol tetap memudahkan kita

melakukan pekerjaan. Contoh: katrol pada tiang bendera, sangkar

burung, dan sumur timba.

(Azmiyawati, 2008:103)

Gambar 17. Katrol Tetap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

25  

(a) (b) (Sulistyanto, 2008:117)

Gambar 18. Contoh Penggunaan Katrol Tetap: (a) Katrol pada

Tiang Bendera, (b) Katrol pada Sumur Timba

b) Katrol bebas

Katrol bebas adalah katrol yang posisinya selalu berubah. Katrol

bebas dapat bergerak dan dipindah-pindahkan. Beban yang

diangkat digantungkan langsung pada katrolnya. Pada katrol bebas

arah kuasa selalu menuju ke atas. Gaya yang digunakan diperkecil

setengahnya. Katrol bebas biasanya digunakan para pekerja di

pabrik, pelabuhan atau pedagang grosir. Kuasa yang diperlukan

pada katrol bebas untuk mengangkat beban lebih kecil daripada

kuasa yang diperlukan pada katrol tetap.

(Azmiyawati, 2008:103)

Gambar 19. Katrol Bebas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

26  

(Sulistyanto, 2008:118)

Gambar 20. Alat Pengangkat Peti Kemas di Pelabuhan yang

Menerapkan Prinsip Katrol Bebas

c) Katrol majemuk/berganda

Katrol majemuk adalah perpaduan antara katrol tetap dan katrol

bebas yang dihubungkan dengan tali.

(Sulistyanto, 2008:118)

Gambar 21. Katrol Majemuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

27  

4) Roda berporos

Roda termasuk katrol tetap. Roda berguna memudahkan pemindahan

benda.

Contoh: roda pada gerobak, kursi roda, sepeda, dan mobil.

(Sulistyanto, 2008:118) (Azmiyawati, 2008:105)

Gambar 22. Roda Berporos pada Sepeda Gambar 23. Kursi Roda

5) Gir

Gir adalah roda yang bergerigi. Gir tidak bisa bekerja sendiri. Ada

dua atau lebih dari gir yang menghubungkan satu dengan yang

lainnya agar dapat berjalan. Gir digunakan untuk mengubah

kecepatan dan arah gaya. Gir satu dengan gir lainnya selalu

dikaitkan baik dengan menggunakan rantai penghubung atau tidak.

Antara gir yang satu dengan gir yang lain selalu bergerak dengan

arah yang berlawanan. Ketika gir yang besar berputar satu kali

putaran, gir kecil lebih banyak lagi putarannya. Jumlah ronde

putaran bergantung pada banyaknya gigi dalam gir. Gir yang lebih

kecil berputar lebih cepat daripada gir yang besar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

28  

(Damayanti, 2010)

Gambar 24. Gir

2.1.1.4. Berpikir Kritis

a. Pengertian berpikir kritis

Berpikir kritis menurut Facione (2004) merupakan suatu proses

penilaian atau pengambilan keputusan yang penuh pertimbangan dan

dilakukan secara mandiri. Berpikir kritis sebenarnya merupakan proses

melibatkan integrasi pengalaman pribadi, pelatihan, dan skill disertai dengan

alasan dalam mengambil keputusan untuk menjelaskan kebenaran sebuah

informasi. Facione (2004) menjelaskan bahwa berpikir kritis sebagai

cognitive skill, yang di dalamnya terdapat kegiatan interpretasi, analisis,

evaluasi, inferensi, eksplanasi, dan regulasi diri.

1) Interpretasi merupakan kemampuan untuk memahami, mengerti, dan

mengungkapkan arti dari pengalaman, situasi, data kejadian, penilaian,

kesepakatan, kepercayaan, aturan, prosedur, atau kriteria.

2) Analisis merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi relasi-relasi

logis dari beberapa pernyataan, pertanyaan, atau konsep yang

mengungkapkan keyakinan, penilaian, pengalaman, alasan, informasi,

atau opini.

3) Evaluasi merupakan kemampuan untuk menilai kredibilitas suatu

pernyataan atau argumen dan menilai bobot logika suatu kesimpulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

29  

4) Inferensi merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi dan

memastikan elemen-elemen yang dibutuhkan untuk menarik

kesimpulan yang masuk akal, merumuskan dugaan dan hipotesis,

mempertimbangkan informasi yang relevan, dan memperkirakan

konsekuensi-konsekuensi yang timbul dari data, pernyataan, bukti,

prinsip, penilaian, kepercayaan, pertanyaan, konsep, dan sebagainya.

5) Eksplanasi merupakan kemampuan untuk menguraikan dasar-dasar

suatu penalaran dengan pertimbangan-pertimbangan konseptual,

metodologis, kontekstual, dan sebagainya.

6) Regulasi diri merupakan kemampuan untuk mengatur sendiri dalam

berpikir dan secara sadar memonitor aktivitas kognitifnya sendiri,

unsur-unsur yang digunakan dalam aktivitas tersebut, dan hasil-

hasilnya dengan menganalisis dan mengevaluasi proses kognitif yang

terjadi sehingga dapat mempertanyakan, menegaskan, atau mengoreksi

cara berpikirnya sendiri.

b. Karakteristik Berpikir Kritis

Wade (1995) mengidentifikasi delapan karakteristik berpikir kritis,

yaitu meliputi:

1) Kegiatan merumuskan pertanyaan

2) Membatasi permasalahan

3) Menguji data-data

4) Menganalisis berbagai pendapat dan bias

5) Menghindari pertimbangan yang sangat emosional

6) Menghindari penyederhanaan berlebihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

30  

7) Mempertimbangkan berbagai interpretasi

8) Mentoleransi ambiguitas

c. Cara Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis

1) Berpikiran terbuka terhadap ide-ide baru.

2) Mengetahui bahwa setiap orang bisa memiliki pandangan yang

berbeda.

3) Memisahkan berpikir dengan perasaan dan berpikir logis.

4) Menanyakan hal-hal yang anda anggap tidak masuk akal.

5) Menghindari kesalahan umum dalam pemberian alasan yang anda

buat.

6) Jangan berargumen tentang sesuatu yang anda tidak mengerti.

7) Kembangkanlah kosakata yang tepat untuk penyampaian dan

pengertian ide yang lebih baik.

8) Mengetahui ketika anda memerlukan informasi lebih lanjut.

9) Mengetahui perbedaan antara kesimpulan yang dapat dan harus benar.

d. Dimensi Disposisi Afektif Khusus

Menurut Facione disposisi afektif merupakan sikap yang menjadi dasar

dalam mendekati permasalahan. Dimensi disposisi afektif khusus meliputi:

1) Kejelasan dalam merumuskan permasalahan.

2) Sabar dalam menghadapi permasalahan yang kompleks.

3) Tekun mencari informasi yang relevan.

4) Rasional dalam menyeleksi dan menerapkan suatu kriteria.

5) Memfokuskan perhatian dalam menghadapi suatu permasalahan.

6) Daya tahan dalam menghadapi kesulitan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

31  

7) Ketajaman dalam menganalisis permasalahan dan latar belakangnya.

2.1.1.5. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi merupakan hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam

proses pembelajaran. Winkel (1996:226) mengemukakan bahwa prestasi

belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang,

maka prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh

seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, antar lain:

1) Faktor Intern

Faktor intern adalah faktor yang terdapat dalam diri siswa. Faktor-

faktor tersebut antara lain kecedersan/intelegensi, bakat, minat dan

motivasi.

2) Faktor Ektern

Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor-

faktor tersebut antara lain pengalaman, keadaan keluarga, lingkungan

sekitarnya dan sebagainya.

2.1.2. Hasil Penelitian Sebelumnya

2.1.2.1. Contoh Penelitian yang Berhubungan dengan Metode inkuiri

Hartini (2010) membahas tentang efektivitas hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPA siswa SD kelas IV menggunakan metode inkuiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

32  

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas

Pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing siswa kelas

IV SD Kanisius Kintelan I tentang penyebab perubahan lingkungan fisik.

Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai populasi sekaligus sampel

adalah seluruh siswa kelas IV di SD Kanisius Kintelan yang berjumlah 31

siswa, yang terdiri atas putri 19 dan putra 12. Dalam penelitian ini

menggunakan desain tanpa kelompok pembanding, karena kelas IV hanya

memiliki 1 kelas saja. Berdasarkan hasil KKM yang telah ditentukan oleh

sekolah yaitu 6,5. Pada awal dilakukan pembelajaran jumlah siswa yang

tidak mencapai KKM yaitu 86,2 %, dan nilai rata-rata pada seluruh siswa

yang tidak mencapai KKM hanya 4,5. Setelah dilakukan pembelajaran dan

dilakukan postes dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing jumlah

siswa yang dapat mencapai KKM yaitu 10,34%, Sedangkan siswa yang

tidak mencapai KKM mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 7,65.

Listyaningrum (2010) mempunyai tujuan untuk mengetahui

efektivitas pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing dalam hal

pencapaian hasil belajar IPA pada materi benda terapung, melayang dan

tenggelam. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 33

Siswa kelas IV SD Kanisius Pugeran. Metode yang dipakai yaitu metode

inkuiri terbimbing. Adapun materi yang diajarkan adalah benda terapung,

melayang dan tenggelam. KKM mata pelajaran IPA 75. Berdasarkan

analisis data yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut. Melalui

metode inkuiri terbimbing, hasil belajar siswa dari skor pre test menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

33  

post test mengalami kenaikan sebesar 20,6% dan jumlah siswa yang

mencapai KKM mengalami peningkatan sebesar 75,8%.

Purbatin (2010) membahas tentang efektivitas pembelajaran IPA

pada siswa kelas V menggunakan metode inkuiri. Tujuan dari penelitian

ini adalah untuk mengetahui efektifitas pembelajaran IPA tentang sifat-

sifat cahaya melalui metode inquiry terbimbing pada siswa kelas V SD

Kanisius Kalasan dalam hal pencapaian hasil belajar. Dalam penelitian ini

yang dijadikan sebagai populasi sekaligus sampel adalah seluruh siswa

kelas V SD Kanisius Kalasan yang berjumlah 30 siswa. Penelitian ini

terjadi peningkatan yang signifikan antara mean pre-test dan post-test,

yaitu kenaikan jumlah siswa yang mencapai KKM dari 46% menjadi 90%.

Raras (2010) membahas tentang efektifitas pembelajaran IPA pada

siswa kelas IV menggunakan metode inkuiri. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui efektivitas pembelajaran IPA tentang perpindahan

dan penghantar panas dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing dalam

hal pencapaian hasil belajar siswa kelas IV SD Kanisius Prontakan. Dalam

penelitian ini yang dijadikan sebagai populasi sekaligus sampel adalah

seluruh siswa kelas IV SD Kanisius yang berjumlah 13 siswa. Skor rata-rata

pada saat pre test adalah 15,85 dan persentase siswa yang dinyatakan

memenuhi KKM adalah 15,38%, sedangkan skor rata-rata post test adalah

22,31 dan persentase siswa yang dinyatakan memenuhi KKM 53,84 %.

Widyaningsih (2010) melakukan penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui apakah pembelajaran proses pembentukan tanah karena

pelapukan pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I dengan metode

inkuiri terbimbing dalam hal pencapaian hasil belajar efektif. KKM yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

34  

ditetapkan sekolah adalah 62. Hasil dari penelitian yang dilakukan

menunjukan bahwa pembelajaran proses pembentukan tanah karena

pelapukan menggunakan metode inkuiri terbimbing dalam hal pencapaian

hasil belajar sangat efektif. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan

hasil belajar. Pada waktu dilakukan pretes hanya 8 siswa dari 32 siswa

atau 25 % siswa yang mencapai KKM sedangkan setelah dilakukan

pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing dan dilakukan pretes

banyak siswa yang mencapai KKM yaitu 27 siswa dari 32 siswa atau 84,

37 % siswa yang mencapai KKM.

2.1.2.2. Contoh Penelitian yang Berhubungan dengan Berpikir Kritis

Purwaningsih (2005) membahas tentang peningkatan kemampuan

berpikir kritis dan kreatif siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1

Semarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menciptakan kondisi

optimum pembelajaran SETS di mana proses pembelajaran memenuhi

karakter pendekatan SETS, kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa

.Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh

siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Semarang. Penelitian ini

merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang menggunakan data

pengamatan langsung terhadap jalannya proses pembelajaran di kelas,

yang dilakukan melalui 3 siklus. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

kondisi optimum tercapai pada siklus ke-3 dimana proses pembelajaran

memenuhi karakter pendekatan SETS, kemampuan berpikir kritis dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

35  

kreatif siswa meningkat secara signifikan, ketuntasan belajar klasikal

tercapai dan tugas-tugas siswa bernuansa SETS terpenuhi.

Kurniawati (2008) membahas tentang peningkatan kemampuan

berpikir kritis dan keaktifan siswa kelas IV SD Negeri Pabelan 01. Tujuan

dari penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan

keaktifan siswa dengan menggunakan pendekatan Problem Solving. 

Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh

siswa kelas IV SD Negeri Pabelan 01 yang berjumlah 31 siswa. Penelitian

ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan kritis dan keaktifan

siswa. Hal ini dapat dilihat dari: (1) kemampuan berpikir kritis siswa,

adapun peningkatan persentase kemampuan siswa yang ada yaitu: a)

dalam menyusun rencana meningkat dari (32,2%) menjadi (61,2%), c)

kemampuan siswa dalam melaksanakan rencana meningkat dari (25,8%)

menjadi (54,8%), dan d) kemampuan siswa dalam memeriksa kembali

meningkat dari (19,3%) menjadi (48,3%). (2) ada peningkatan keaktifan

siswa dalam bertanya meningkat dari (12,9%) menjadi (48,3%),

mengemukakan ide meningkat dari (9,67%) menjadi (21,9%), dan dalam

mengerjakan soal-soal di depan kelas meningkat dari (12,9%) menjadi

(58%).

Wahyuningsih (2005) melakukan penelitian yang bertujuan untuk

meningkatkan logika berpikir pokok bahasan suhu melalui model

pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) pada siswa Kelas VIII

Semester 1 SMP Negeri 1 Juwana Tahun Pelajaran 2005/2006. Subyek

dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIIIA SMP Negeri 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

36  

Juwana tahun pelajaran 2005/2006. Peningkatan kemampuan proses

berpikir kritis siswa tersebut dapat dilihat dari nilai pretes dan postes

semula nilai rata-rata pretes siswa sebesar 50 meningkat menjadi 73,7.

Dari segi proses, peningkatan kemampuan proses berpikir kritis dapat

dilihat dari nilai hasil siswa pada setiap pertemuannya. Pada pertemuan 1

nilai kemampuan proses berpikir kritis siswa sebesar 68, pada pertemuan

kedua sebesar 73 dan pertemuan ketiga sebesar 81. Hasil analisis terhadap

postes siswa, didapatkan hasil bahwa 90% dari jumlah siswa mendapatkan

nilai = 65. Dan analisis terhadap hasil observasi kemampuan berpikir kritis

siswa, diketahui bahwa sebanyak 40 siswa mendapatkan nilai rata-rata =

65. Dengan demikian penelitian ini dikatakan berhasil sehingga hanya

dilakukan dalam satu siklus.

Farikhah (2009) melakukan penelitian yang bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif bagi siswa kelas X

MA Wahid Hasyim Sleman dalam pembelajaran matematika. Peningkatan

kemampuan berpikir kritis dan kreatif diupayakan dengan menerapkan

pendekatan Open Ended dalam kegiatan belajar mengajar. Jenis penelitian

yang digunakan adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan

menggunakan model Kemmis dan Mc.Taggart, sedangkan pendekatan

yang digunakan adalah pendekatan kualitatif didukung dengan pendekatan

kuantitatif. Alat pengumpul data yang digunakan adalah lembar obsevasi,

lembar angket, hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi.

Teknik anlisis data dilakukan menurut Miles and Huberman yang terdiri

dari empat komponen yaitu dimulai dari pengumpulan data, reduksi data,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

37  

display data, serta pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa terjadi peningkatan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa

kelas X MA Wahid Hasyim Sleman. Pendekatan open ended menjadikan

siswa dapat mengkonstruksi sendiri permasalahan, membawa siswa ke

tingkat pemahaman matematika yang lebih tinggi, melatih siswa

mengoreksi kesalahan yang dilakukan, menyampaikan gagasan,

mendengarkan dan atau menangapi gagasan orang lain, serta dapat

mengambil kesimpulan.

Mathopani (2009) membahas tentang peningkatan pemahaman

konsep dan cara berpikir kritis pada pembelajaran Matematika siswa kelas

VII A SMP Muhammadiyah 8 Surakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah

mendiskripsikan penerapan metode pembelajaran Contextual Teaching

and Learning dalam pembelajaran Matematika pada siswa SMP kelas VII

guna meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dan cara berpikir

kritis siswa. Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah seluruh siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 8 Surakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

38  

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan berikut ini:

Gambar 25. Bagan Penelitian-Penelitian Sebelumnya

Metode Inkuiri Berpikir Kritis

Hartini (2010) Metode inkuiri & Prestasi

belajar siswa

Lisyaningrum (2010) Metode inkuiri & Prestasi

belajar siswa

Purbatin (2010) Metode inkuiri & Prestasi

belajar siswa

Raras (2010) Metode inkuiri & Prestasi

belajar siswa

Widyaningsih (2010) Metode inkuiri & Prestasi

belajar siswa

Purwaningsih (2005) Pendekatan SETS &

Berpikir kritis

Wahyuningsih (2005) Problem Based Instruction

(PBI) & Berpikir kritis

Kurnianingsih (2008) Problem Solving & Berpikir

kritis

Farikhah (2009) Pendekatan Open Ended &

Berpikir Kritis

Mathopani (2009) CTL & Berpikir kritis 

Yang perlu diteliti Metode Inkuiri & Prestasi

Belajar-Berpikir kritis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

39  

Dari penelitian-penelitian yang telah diuraikan di atas, beberapa

penelitian membahas tentang penggunaan metode inkuiri dan penelitian yang

lain membahas tentang peningkatan berpikir kritis. Oleh karena itu, peneliti

berinisiatif untuk menggabungkan keduanya karena belum ada yang

membahas tentang penggunaan metode inkuiri untuk meningkatkan

kemampuan berpikir kritis siswa khususnya kategori disposisi afektif khusus

pada mata pelajaran IPA siswa kelas V SD. Penelitian ini akan membahas

tentang peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dengan menggunakan

metode inkuiri terbimbing.

2.2. Kerangka Berpikir

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel independen

dan variabel dependen. Variabel independen yaitu metode inkuiri dan variabel

dependen yaitu prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis kategori

disposisi afektif khusus. Karena metode inkuiri lebih melibatkan siswa dalam

proses pembelajaran, maka capaian prestasi belajar dan kemampuan berpikir

kritis kategori disposisi afektif khusus pada kelompok eksperimen akan lebih

tinggi dari pada kelompok kontrol.

2.3. Hipotesis

1. Penerapan metode inkuiri pada matapelajaran IPA materi pesawat

sederhana berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa-siswa kelas

V SDK Sorowajan Yogyakarta pada Semester Genap Tahun Ajaran

2010/2011.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

40  

2. Penerapan metode inkuiri pada matapelajaran IPA materi pesawat

sederhana berpengaruh positif terhadap kemampuan berpikir kritis pada

kategori disposisi afektif khusus siswa-siswa kelas V SDK Sorowajan

Yogyakarta pada Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011.

Landasan teori dalam bab II ini dapat disintesiskan dalam piramida

terbalik dengan mengikuti logika berpikir deduktif yang menjadi dasar dari

penelitian kuantitatif eksperimental yang mulai dengan kajian pustaka,

penelitian sebelumnya, kerangka berpikir, dan hipotesis.

Gambar 26. Proses Penyusunan Hipotesis

Variabel Metode Inkuiri

 

Variabel Prestasi belajar dan berpikir kritis kategori disposisi afektif khusus

Kajian Pustaka

Penelitian-Penelitian

Sebelumnya

Kerangka Berpikir

Hipotesis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

41  

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab III ini akan menguraikan beberapa hal, yaitu jenis penelitian, populasi

dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, uji

validitas dan reliabilitas instrumen, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis

data. Kedelapan hal tersebut akan dipaparkan dalam subbab-subbab berikut.

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kuantitatif termasuk penelitian Quasi experimental group design tipe non

equivalent control group design. Dalam penelitian non equivalent control

group design terdapat kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang

diambil tidak secara random, karena model populasinya berupa kelas. Dua

kelompok tersebut diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal siswa

sebelum adanya treatment. Hasil pretest dari dua kelompok tersebut kemudian

dibandingkan. Hasil pretest dapat dikatakan baik jika tidak ada perbedaan

yang signifikan diantara hasil pretest kedua kelompok. Setelah diberi

treatment kemudian dilakukan posttest. Pengaruh treatment dihitung dengan

cara: ( O2 – O1 ) – ( O4 – O3 )

O1 O2O3 O4

Keterangan:

O1 = hasil observasi dengan pretest pada kelompok eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

42  

O2 = hasil observasi dengan posttest pada kelompok eksperimen

O3 = hasil observasi dengan pretest pada kelompok kontrol

O4 = hasil observasi dengan posttest pada kelompok kontrol

X = perlakuan (treatment)

3.2. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini seluruh populasi diambil sebagai sampel yaitu

kelas VA dan VB siswa SDK Sorowajan Yogyakarta yang beralamat di Jalan

Sorowajan No. 111 Banguntapan, Bantul 55198. Kelas VA sebagai kelompok

kontrol terdiri dari 32 siswa, sedangkan kelas VB sebagai kelompok

eksperimen yang terdiri dari 30 siswa. Namun, untuk analisis datanya

kelompok eksperimen hanya mengambil 28 siswa karena 2 siswa tidak masuk

sekolah, sedangkan untuk kelompok kontrol hanya mengambil 29 siswa

karena ada 3 siswa yang sakit dan tidak masuk sekolah. Pembagian kelompok

tersebut dipilih tidak secara random, karena faktor efisiensi mengajar,

semangat mengajar, pengelolaan kelas dari guru mitra yang akan berperan

dalam penelitian maka kelas VB dijadikan sebagai kelompok eksperimen .

3.3.Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:3). Jenis

variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1) Variabel independen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

43  

Variabel independen sering disebut dengan variabel bebas. Variabel bebas

merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel

independen dalam penelitian ini adalah penerapan metode inkuiri.

2) Variabel dependen

Variabel dependen sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena

adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis kategori disposisi afektif

khusus.

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 27. Bagan Variabel Independen dan Variabel Dependen

Metode Inkuiri

Prestasi Belajar

Kemampuan Berpikir Kritis

‐ Disposisi Afektif Khusus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

44  

3.4. Definisi Operasional

Pada penelitian ini, peneliti membatasi penggunaan istilah-istilah yang

berkaitan dengan materi penelitian, yaitu:

1. Metode inkuiri adalah suatu metode pembelajaran yang mendorong siswa

untuk menemukan sendiri jawaban terhadap permasalahan yang mereka

hadapi melalui kegiatan orientasi, merumuskan permasalahan,

merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, menarik kesimpulan,

mempresentasikan hasil, dan mengevaluasi.

2. Metode inkuiri terbimbing adalah suatu metode pembelajaran dimana guru

membimbing siswa melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan awal

siswa dan mengarahkan siswa untuk merumuskan masalah dengan

berdiskusi.

3. IPA adalah salah satu mata pelajaran inti di SD yang membahas

pengetahuan tentang alam semesta dan segala isinya untuk tingkat SD

kelas V.

4. Pesawat sederhana adalah suatu alat yang digunakan untuk mempermudah

atau membantu melakukan usaha atau pekerjaan sehari-hari.

5. Kemampuan berpikir kritis adalah suatu kecakapan berpikir untuk menilai

secara terarah dan terukur terhadap kecakapan interpretasi, analisis,

evaluasi, inferensi, eksplanasi, dan regulasi diri terhadap pertimbangan-

pertimbangan faktual, konseptual, metodologis, kriterilogis, atau

kontekstual yang menjadi dasar penilaian tersebut.

6. Kemampuan berpikir kritis pada disposisi afektif khusus adalah suatu

kecakapan berpikir kritis yang berkaitan dengan sikap siswa kelas V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

45  

terhadap permasalahan-permasalahan khusus terkait interpretasi, analisis,

evaluasi, inferensi, eksplanasi, dan regulasi diri yang diukur dengan

kuesioner.

7. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa yang diambil dari 10

soal tes objektif dalam matapelajaran IPA kelas V dari Kompetensi Dasar

materi pesawat sederhana.

3.5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan ada dua yaitu skor pretest dan

skor posttest. Pengumpulan data dan instrumennya dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 1. Pengumpulan Data dan Instrumen

Peubah Indikator Data Pengumpulan Data Instrumen

Prestasi Belajar

Nilai rata-rata kelas dalam materi pesawat sederhana

Skor pretest Pretest

10 soal pilihan ganda

Skor postest Postest

10 soal pilihan ganda

Berpikir Kritis Kategori Afektif Khusus

Jawaban dari kuesioner

Skor pretest Pretest

8 kuesioner kategori afektif khusus

Skor postest Postest

8 kuesioner kategori afektif khusus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

46  

Tabel 2. Konversi Nomor-Nomor Soal Pilihan Ganda

Variabel

Penelitian Aspek

No. pada Uji

Validitas

No. pada Lembar

Soal Siswa

No. pada

Tabulasi Data

Prestasi

Belajar

Interpretasi 2*, 29** 2, 12 1, 2

Analisis 4*, 36** 1, 19 3, 4

Evaluasi 9*, 53** 3, 16 5, 6

Inferensi 5**, 55** 5, 26 7, 8

Eksplanasi 7**, 57** 4, 23 9, 10

*Kelompok Soal A

**Kelompok Soal B

Tabel 3. Kecakapan Berpikir Kritis Kategori Afektif Khusus

Variabel Penelitian Indikator No Item Instrumen

Kecakapan berpikir kritis pada disposisi afektif khusus

Kejelasan dalam merumuskan permasalahan

7

Sabar dalam menghadapi permasalahan yang kompleks

1, 2*

Tekun mencari informasi yang relevan

4

Rasional dalam menyeleksi dan menerapkan suatu criteria

8

Memfokuskan perhatian dalam menghadapi suatu permasalahan

3*

Daya tahan dalam menghadapi kesulitan

5

Ketajaman dalam menganalisis permasalahan dan latar belakangnya

6

*Unfavourable

3.6. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Penentuan Validitas

Pengujian validitas dilakukan dua kali, yang pertama diujikan pada

60 siswa di SD Madyocondro yang beralamat di Jalan Temanggung No 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

47  

Catak, Madyocondro, Secang, Magelang sebanyak 60 soal dan yang kedua

diujikan pada 60 siswa di SD Jongkang yang beralamat di Sedan,

Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta sebanyak 60 soal. Selanjutnya

dipilih 10 soal yang valid sebagai instrumen untuk diujikan pada saat

pretest dan posttest.

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan dua jenis instrumen

yaitu instrumen yang berbentuk tes yang digunakan untuk mengukur

prestasi belajar siswa dan instrumen yang berbentuk non tes untuk

mengukur kemampuan berpikir kritis siswa. Instrumen yang valid harus

mempunyai validitas internal dan eksternal. Pengujian validitas dalam

penelitian ini menggunakan uji validitas internal. Instrumen dalam

penelitian ini disusun berdasarkan teori yang relevan, dikonsultasikan ke

ahli dan diujicobakan. Data-data yang didapatkan dari ujicoba kemudian

ditabulasikan dan diuji dengan analisis faktor, yaitu dengan

mengorelasikan skor tiap item dengan skor total sebagai criterium.

Instrumen memiliki validitas isi jika disusun berdasarkan rancangan yang

telah ada dan diuji dengan membandingkan program yang telah ada, atau

dengan membandingkan isi instrumen dengan materi pelajaran yang

diajarkan. Pengujian validitas isi dilakukan dengan melihat matriks

pengembangan instrumen atau kisi-kisi instrumen yang memuat variabel

yang akan diteliti, indikator sebagai tolok ukur, dan nomor butir

pertanyaan atau pernyataan. Setelah dikonsultasikan dengan ahli dan

diujicobakan pada sampel, data-data hasil uji coba dianalisis dengan

mencari daya pembeda skor dari kelompok yang memperoleh jawaban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

48  

tinggi dan jawaban rendah. Untuk mengetahui korelasi skor tiap item

dengan skor total digunakan rumus korelasi product moment atau korelasi

Pearson.

∑∑ ∑

Keterangan:

: korelasi antara variabel x dengan y

:

:

Kevalidan uji soal A dan soal B dilihat kriterianya, jika (*) sig. 2-

tailed 0,05 berarti taraf kesukaran dari 100% adl 0,05, sedangkan jika (**)

sig. 2-tailed 0,01 berarti taraf kesukaran dari 100% adalah 0,01. Kriteria

validitas menggunakan harga r tabel sebesar 0,361 untuk N = 30. Jika r

hitung > 0,361 maka item tersebut valid.

Secara teknis perhitungan dilakukan dengan PASW 18 for Windows

sebagai berikut:

Tabel 4. Uji Validitas Kelompok Soal A

No Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Kualifikasi 1 .a . Tidak Valid 2 0,420* 0,021 Valid 3 0,326 0,079 Tidak Valid 4 0,487** 0,006 Valid 5 0,340 0,066 Tidak Valid 6 0,054 0,776 Tidak Valid 7 0,244 0,195 Tidak Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

49  

8 0,347 0,060 Tidak Valid 9 0,478** 0,008 Valid 10 0,208 0,271 Tidak Valid 11 0,258 0,169 Tidak Valid 12 0,264 0,158 Tidak Valid 13 0,189 0,317 Tidak Valid 14 0,404* 0,027 Valid 15 0,184 0,331 Tidak Valid 16 0,225 0,233 Tidak Valid 17 0,327 0,078 Tidak Valid 18 .a . Tidak Valid 19 0,131 0,491 Tidak Valid 20 0,132 0,485 Tidak Valid 21 0,249 0,185 Tidak Valid 22 0,264 0,159 Tidak Valid 23 0,382* 0,037 Valid 24 0,532* 0,002 Valid 25 0,392* 0,032 Valid 26 -0,146 0,441 Tidak Valid 27 .a . Tidak Valid 28 0,131 0,491 Tidak Valid 29 0,314 0,091 Tidak Valid 30 -0,014 0,943 Tidak Valid 31 .a . Tidak Valid 32 0,227 0,227 Tidak Valid 33 0,092 0,630 Tidak Valid 34 -0,013 0,947 Tidak Valid 35 -0,208 0,270 Tidak Valid 36 .a . Tidak Valid 37 0,200 0,289 Tidak Valid 38 -0,009 0,963 Tidak Valid 39 0,344 0,062 Tidak Valid 40 0,532** 0,002 Valid 41 0,369* 0,045 Valid 42 0,127 0,504 Tidak Valid 43 0,123 0,517 Tidak Valid 44 0,395* 0,031 Valid 45 0,298 0,110 Tidak Valid 46 0,013 0,944 Tidak Valid 47 0,301 0,106 Tidak Valid 48 0,326 0,079 Tidak Valid 49 -0,073 0,702 Tidak Valid 50 0,004 0,984 Tidak Valid 51 .a . Tidak Valid 52 0,113 0,553 Tidak Valid 53 0,200 0,289 Tidak Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

50  

54 0,432* 0,017 Valid 55 0,350 0,058 Tidak Valid 56 0,298 0,110 Tidak Valid 57 0,256 0,172 Tidak Valid 58 0,161 0,397 Tidak Valid 59 0,220 0,243 Tidak Valid 60 0,473** 0,008 Valid

Tabel 5. Uji Validitas Kelompok Soal B

No Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Kualifikasi 1 0,456* 0,011 Valid 2 0,069 0,716 Tidak Valid 3 0,228 0,225 Tidak Valid 4 0,477** 0,008 Valid 5 0,491** 0,006 Valid 6 -0,172 0,363 Tidak Valid 7 0,535** 0,002 Valid 8 0,378* 0,039 Valid 9 0,311 0,095 Tidak Valid 10 0,130 0,494 Tidak Valid 11 -0,164 0,386 Tidak Valid 12 0,074 0,697 Tidak Valid 13 0,242 0,198 Tidak Valid 14 0,153 0,420 Tidak Valid 15 0,354 0,055 Tidak Valid 16 0,394* 0,031 Valid 17 0,265 0,156 Tidak Valid 18 -0,121 0,523 Tidak Valid 19 0,429* 0,018 Valid 20 0,221 0,239 Tidak Valid 21 0,242 0,198 Tidak Valid 22 0,396* 0,030 Valid 23 0,613** 0,000 Valid24 0,271 0,147 Tidak Valid 25 -0,076 0,688 Tidak Valid 26 0,554** 0,001 Valid 27 0,426* 0,019 Valid 28 0,114 0,549 Tidak Valid 29 0,556** 0,001 Valid 30 0,105 0,582 Tidak Valid 31 0,156 0,410 Tidak Valid 32 0,408* 0,025 Valid 33 0,110 0,561 Tidak Valid 34 0,090 0,636 Tidak Valid 35 0,252 0,178 Tidak Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

51  

36 0,386* 0,035 Valid 37 -0,293 0,115 Tidak Valid 38 0,453* 0,012 Valid 39 0,189 0,316 Tidak Valid 40 0,557* 0,001 Valid 41 0,271 0,148 Tidak Valid 42 0,252 0,178 Tidak Valid 43 0,339 0,067 Tidak Valid 44 0,430* 0,018 Valid 45 0,121 0,524 Tidak Valid 46 0,245 0,191 Tidak Valid 47 -0,223 0,236 Tidak Valid 48 0,357 0,053 Tidak Valid 49 -0,011 0,956 Tidak Valid 50 0,245 0,193 Tidak Valid 51 0,430* 0,018 Valid 52 0,198 0,295 Tidak Valid 53 0,519** 0,003 Valid 54 -0,019 0,922 Tidak Valid 55 0,365* 0,047 Valid 56 0,376* 0,041 Valid 57 0,428* 0,018 Valid 58 0,413* 0,023 Valid 59 0,227 0,228 Tidak Valid 60 -0,243 0,196 Tidak Valid *. Correlation is significant at the 0,05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0,01 level (2-tailed).

Setelah dilakukan uji coba secara empiris dari 120 item soal ada 35

yg valid, yaitu 12 soal kelmpok A dan 23 soal kelompok B. Untuk uji beda

hanya diambil 30 soal yang valid yaitu 10 soal dari kelompok A antara lain

nomor 2, 4, 9, 14, 23, 24, 25, 40, 41, 54 dan 20 soal dari kelompok B

antara lain nomor 4, 5, 7, 8, 16, 19, 22, 23, 26, 27, 29, 32, 36, 40, 44, 53,

55, 56, 57, 58. Uji beda dilakukan dengan mengurutkan 30 soal yang valid

dari jumlah skor tertinggi sampai yang terendah, kemudian menguji

signifikansi perbedaan antara 27% skor kelompok atas dan 27% skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

52  

kelompok bawah. Untuk uji beda diambil 27% skor tertinggi dan 27% skor

terendah dari 30 soal.

Kriteria yang digunakan untuk uji beda adalah sebagai berikut:

1) Jika probabilitas sig. < 0,05 berarti terdapat perbedaan yang positif dan

signifikan antara skor atas dan skor bawah.

2) Jika probabilitas sig. > 0,05 berarti tidak ada perbedaan yang positif

dan signifikan antara skor atas dan skor bawah.

Hasil perhitungan uji beda dengan PASW 18 for Windows sebagai

berikut:

Tabel 6. Uji Beda Soal Pilihan Ganda

Mean Std. Deviation Levene’s Test for

Equality of Variances

T-test for Equality of Means

Atas Bawah Atas Bawah F Sig Df Sig. (2-tailed)

24,13 11,75 3,044 2,121 2,981 0,106 14 0,000

Berdasarkan tabel diatas harga sig. (2-tailed) t-test sebesar 0,000

sehingga sig.<0,05 yang artinya terdapat perbedaan yang positif dan

signifikan antara skor atas dan skor bawah. Item kelompok soal A dan B

sebanyak 30 soal dapat digunakan sebagai instrumen yang telah teruji

validitasnya.

2. Penentuan Reliabilitas

Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menilai

internal consistency. Jika koefisien korelasi antara uji coba pertama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

53  

dengan uji coba berikutnya positif dan signifikan, instrumen tersebut

reliabel. Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan teknik Alpha

Cronbach. Rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach sebagai berikut

(Sugiyono, 2011:365):

rk

k 1 1∑ s

s

Dimana:

k = mean kuadrat antara subyek

∑ s = mean kuadrat kesalahan

= varians total

Pengujian reliabilitas instrumen selain menggunakan teknik Alpha

Cronbach dapat juga digunakan untuk tes dengan item-item skor

dikhotomi (Azwar, 2010:77). Rumus formula umum koefisien alpha

sebagai berikut:

αk

k 1 1∑ ss

Dimana:

k = banyaknya belahan tes

s = varians belahan j; j = 1, 2, … k

s = varians skor tes

Kriteria untuk menentukan reliabilitasnya adalah jika harga Alpha

Cronbach >0, 60 suatu variabel disebut reliabel (Nunnaly, dalam Ghozali,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

54  

2009). Berikut tabel kriteria koefisien reliabilitas untuk melihat hasil

perhitungan reliabilitas instrumen (Masidjo, 1995:209) :

Tabel 7. Kriteria Koefisien Reliabilitas

Interval Koefisien Reliabilitas Kualifikasi

± 0,91 – ± 1,00 Sangat Tinggi

± 0,71 – ± 0,90 Tinggi

± 0,41 – ± 0,70 Cukup

± 0,21 – ± 0,41 Rendah

± 0 – ± 0,20 Sangat Rendah

Perhitungan reliabilitas dengan PASW 18 for Windows menggunakan

rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:

Tabel 8. Uji Reliabilitas Soal

Cronbach’s Alpha Kualifikasi

0,469 Cukup

Berdasarkan hasil uji reliabilitas diperoleh hasil Cronbach’s Alpha

sebesar 0,469 dengan kualifikasi cukup. Dari 30 soal diambil 10 soal untuk

dijadikan instrumen penelitian.

3.7. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam eksperimen ini adalah dengan

menggunakan tes dan kuesioner yang akan diujikan pada kelompok kontrol

dan kelompok eksperimen saat pretest maupun posttest. Peran guru mitra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

55  

dalam penelitian ini adalah sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran,

sedangkan peran mahasiswa penulis skripsi adalah sebagai pengamat dan

peneliti.

3.8. Teknik Analisis Data

Setelah data-data yang diperlukan terkumpul, kemudian dilakukan

analisis data, yaitu mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis

responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,

menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan penghitungan untuk

menjawab rumusan masalah, dan melakukan penghitungan untuk menguji

hipotesis yang telah diajukan. Penelitian ini menggunakan metode Kuantitatif,

sehingga teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan statistik. Statistik yang digunakan adalah statistik inferensial.

Statistik inferensial merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis

data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Untuk penelitian ini

sampel diambil sebagai populasi sekaligus.

Efektivitas pembelajaran IPA melalui metode inkuiri terbimbing akan

dinyatakan dalam perbedaan mean skor pre test dan post test dan akan diuji

melalui student test (Paired Sample T-test) dengan taraf signifikansi 5% .

Berikut pengujian yang dilakukan untuk menganalisis datanya:

1. Uji Normalitas

Sebelum dianalisis lebih lanjut data-data yang terkumpul perlu diuji lebih

dahulu untuk mengetahui apakah data-data tersebut terdistribusidalam

kurva normal atau tidak. Variasi data dapat dikatakan terdistribusi normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

56  

jika berbentuk kurva bel yang simetris. Uji normalitas data dilakukan

dengan statistik non parametris, dalam hal ini One Kolmogorov-Smirnov

Test. Jika data-data terdistribusi normal , analisis data menggunakan

statistik parametris yaitu Independent Samples T-test atau One-Way

ANOVA. Jika data-data terdistribusi tidak normal, analisis data

menggunakan statistik non parametris yaitu Mann-Whitney U Test (Two

Independent Samples Test Mann-Whitney) atau the Kruskal-Wallis one

way analysis of variance. Secara teknis perhitungan uji normalitas

menggunakan program PASW 18 for Windows. Kriterianya sebagai

berikut:

a. Jika nilai probabilitas Sig. < 0,05 berarti ada perbedaan yang signifikan

antara kedua rata-rata yang dibandingkan. Dengan demikian Hnull

ditolak dan Hi diterima. Artinya kenaikan skor rata-rata pada kelompok

kedua berbeda secara signifikan dibandingkan dengan kenaikan skor

rata-rata pada kelompok pertama. Dengan kata lain kenaikan skor rata-

rata pada kelompok kedua lebih tinggi dari kenaikan skor rata-rata

pada kelompok pertama.

b. Jika nilai probabilitas > 0,05 berarti tidak ada perbedaan yang

signifikan antara kedua skor rata-rata yang dibandingkan. Dengan

demikian Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya kenaikan skor rata-rata

pada kelompok kedua tidak berbeda secara signifikan dibandingkan

dengan kenaikan skor rata-rata pada kelompok kedua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

57  

Gambar 28. Bagan Uji Normalitas

2. Uji Perbandingan Mean

Statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis tergantung pada hasil uji

normalitas data. Uji perbandingan mean menggunakan PASW 18 for

Windows. Kriteria perbandingan mean adalah sebagai berikut:

a. Jika data terdistribusi secara normal, maka analisis statistiknya

menggunakan statistik parametris yaitu Independent Samples T-test

atau One-Way ANOVA.

Rumus t-test yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua

sampel yang berkorelasi adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2011:122):

2√ √

Dimana:

1 = Rata-rata sampel 1

Uji Normalitas

Normal

Tidak normal

Parametris

Nonparametris 

1-2 = Independent Samples T-test

>2 = One-Way ANOVA

1-2 = Mann-Whitney U Test

>2 = Kruskal-Wallis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

58  

2 = Rata-rata sampel 2

= Simpangan baku sampel 1

= Simpangan baku sampel 2

= Varians sampel 1

= Varians sampel 2

= Korelasi antara dua sampel

b. Jika data terdistribusi secara tidak normal, maka analisis statistiknya

menggunakan statistik non parametris yaitu Mann-Whitney U Test atau

Two Independent Samples Test Mann-Whitney atau the Kruskal-Wallis

one way analysis of variance dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono,

2011:153) :

U n nn n 1

2 R

dan

U n nn n 1

2 R

Dimana :

n = jumlah sampel 1

n = jumlah sampel 2

U = jumlah peringkat 1

U = jumlah peringkat 2

R = jumlah ranking pada sampel n

R = jumlah ranking pada sampel n

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

59  

3. Perankingan

Untuk membandingkan ranking yang datanya terdistribusi normal, maka

analisis statistiknya menggunakan statistik parametris yaitu One-Way

ANOVA dengan rumus sebagai berikut (Plonsky, 2009) :

F X X

MS 1n

1n

Dimana :

F = F complex

MS = Rata-rata variasi dalam kelompok

X = Rata-rata sampel 1

X = Rata-rata sampel 2

n1 = Jumlah sampel 1

n2 = Jumlah sampel 2

Jika datanya terdistribusi tidak normal, maka analisis statistiknya

menggunakan statistik non parametris yaitu the Kruskal-Wallis one way

analysis of variance dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2011:219) :

H12

N N 1Rn 3 N 1

Dimana :

N = Banyak baris dalam tabel

k = Banyak kolom

R = Jumlah ranking dalam kolom

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

60  

Perhitungan statistik uji ranking kemampuan berpikir kritis kategori

disposisi afektif khusus menggunakan the Kruskal-Wallis one way

analysis of variance. Kriterianya sebagai berikut :

a. Jika Sig. < 0,05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan diantara

data-data kenaikan tiap unsur berpikir kritis.

b. Jika Sig. > 0,05 berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan

diantara data-data kenaikan tiap unsur berpikir kritis.

Penentuan skor

a. Soal Pilihan Ganda

Tabel 9. Skor Pilihan Ganda

Kriteria Skor

Benar 1

Salah 0

Skor total :

Skor PG = 1 x 10 = 10

Skor maksimal = 10

Nilai akhir1010 10 100

b. Skor untuk pernyataan favourable kecakapan berpikir kritis kategori

disposisi afektif khusus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

61  

Tabel 10. Skor Pernyataan Favourable

No Keterangan Skor Butir Skor 1 Sangat Setuju (SS) 4 No. 1, 4, 5, 6, 7, 8 2 Setuju (S) 3 3 Tidak Setuju (TS) 2 4 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

c. Skor untuk pernyataan unfavourable kecakapan berpikir kritis kategori

disposisi afektif khusus

Tabel 11. Skor Pernyataan Unfavourable

No Keterangan Skor Nomor Item 1 Sangat Setuju (SS) 1 2, 3 2 Setuju (S) 2 3 Tidak Setuju (TS) 3 4 Sangat Tidak Setuju (STS) 4

Rumus-rumus yang digunakan untuk menghitung mean pretest dan

posttest sebagai berikut :

a. Mean Pretest

1∑

b. Mean Posttest

2∑

Secara sistematis dan untuk kepentingan teknis, semua analisis dilakukan

dengan bantuan komputer, dalam hal ini menggunakan PASW 18 for

Windows.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

62  

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV ini akan menguraikan beberapa hal, yaitu hasil penelitian,

pembahasan, dan keterbatasan penelitian. Ketiga hal tersebut dipaparkan dalam

subbab-subbab berikut.

4.1. Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang telah dilakukan kemudian dideskripsikan dan

selanjutnya dianalisis untuk memperjelas hasil yang diperoleh. Hasil penelitian ini

berisi deskripsi data dan analisis hasil penelitian.

4.1.1. Deskripsi Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa skor yang telah

didapatkan dari tes. Tes dikerjakan oleh kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Tes dilakukan dua kali yaitu pretest dan posttest. Pada saat pretest,

kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ada dalam

kondisi yang sama sebelum terjadi pembelajaran untuk penelitian, sedangkan

pada saat posttest kelompok eksperimen mendapat perlakuan yang berbeda

dengan kelompok kontrol. Di kelompok eksperimen pembelajaran

berlangsung dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing dan

menggunakan berbagai macam media yang sesuai dengan materi

pembelajaran, sedangkan di kelompok kontrol pembelajaran berlangsung

seperti biasa hanya menggunakan metode ceramah dan tanpa menggunakan

media pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

63  

  

4.1.1.1. Data Prestasi Belajar

Data untuk prestasi belajar diambil dari pretest dan posttest soal

pilihan ganda (PG) yang telah dikerjakan oleh siswa. Pretest dan posttest

dikerjakan baik oleh kelas eksperimen maupun kelas kontrol dengan soal

yang sama. Soal pretest dan posttest berjumlah 10 butir yang memuat 5

unsur berpikir kritis kategori kognitif yaitu interpretasi, analisis, evaluasi,

inferensi, dan eksplanasi. Setiap unsur kognitif tersebut memuat 2 item

soal.

4.1.1.2. Data Kemampuan Berpikir Kritis Kategori Disposisi Afektif Khusus

Data kemampuan berpikir kritis juga diambil berdasarkan unsur-

unsur kemampuan berpikir kritis. Unsur-unsur kemampuan berpikir kritis

sebagai berikut: 1) kejelasan merumuskan masalah, 2) sabar dalam

menghadapi masalah yang kompleks, 3) tekun mencari informasi yang

relevan, 4) rasional dalam menyeleksi dan menerapkan suatu kriteria, 5)

memfokuskan perhatian dalam menghadapi suatu permasalahan, 6) daya

tahan menghadapi kesulitan, dan 7) ketajaman dalam menganalisis

permasalahan dan latar belakangnya. Unsur-unsur tersebut juga digunakan

untuk mengukur kemampuan berpikir kritis kategori disposisi afektif

khusus. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir

kritis kategori disposisi afektif khusus adalah kuesioner yang terdiri dari 8

pernyataan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

64  

  

4.1.2. Analisis Data Penelitian

Data-data yang dianalisis dalam penelitian ini dianalisis berdasarkan

rumusan masalah yang berisi tentang peningkatan prestasi belajar dan

kemampuan berpikir kritis yang menggunakan metode inkuiri. Berikut hasil

analisis data yang diperoleh:

1) Tabulasi Pretest PG Kelompok Eksperimen

No. Urut 

No. Item Soal Total Skor 

1  2  3  4  5  6  7  8  9  10 1  0  0  0  0  0  1  1  0  0  0  2 2  0  0  0  0  0  0  0  0  1  0  1 3  0  0  0  0  0  1  1  0  1  0  3 4  0  0  0  0  0  1  1  0  0  1  3 5  0  0  0  0  0  0  0  1  1  1  3 6  0  0  0  0  0  1  0  0  1  1  3 7  0  0  0  0  1  0  0  0  0  1  2 8  0  1  0  0  0  1  1  1  1  1  6 9  1  1  0  1  1  1  1  1  1  0  8 10  0  1  0  0  0  1  0  0  1  1  4 11  0  0  0  0  0  1  1  0  1  0  3 12  1  0  1  0  0  1  0  1  0  0  4 13  1  0  0  0  0  1  0  1  0  0  3 14  1  0  0  0  0  1  1  1  1  1  6 15  0  0  0  1  0  1  0  0  0  0  2 16  0  0  0  0  0  1  1  0  0  1  3 17  0  1  0  0  1  0  1  1  1  0  5 18  1  0  1  0  0  0  0  0  0  1  3 19  1  1  0  0  1  1  1  0  0  0  5 20  0  1  0  0  0  0  1  0  0  0  2 21  0  0  0  0  1  0  1  1  1  0  4 22  0  1  0  0  0  1  0  0  1  1  4 23  0  0  1  1  0  0  0  0  0  0  2 24  1  0  1  0  0  0  1  0  0  0  3 25  0  0  0  0  0  1  1  0  0  1  3 26  0  0  0  0  0  0  0  1  1  1  3 27  1  1  0  1  0  0  0  0  1  0  4 

28  1  0  0  0  0  0  0  0  0  1  2 

Jumlah  9  8  4  4  5  16  14  9  14  13  96 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

65  

  

2) Tabulasi Posttest PG Kelompok Eksperimen

No. Item 

No. Urut Soal Total Skor 

1  2  3  4  5  6  7  8  9  10 1  0  0  0  0  1  1  1  0  0  0  3 2  1  1  0  0  1  0  1  1  0  0  5 3  0  0  0  1  0  1  1  1  0  0  4 4  1  1  0  0  0  1  1  1  0  1  6 5  1  0  0  0  0  1  1  1  1  1  6 6  1  0  0  0  1  0  0  0  1  1  4 7  0  0  0  0  0  1  1  0  1  1  4 8  1  1  1  1  0  1  1  1  1  0  8 9  1  1  0  0  0  1  1  1  1  0  6 10  0  0  0  1  1  1  0  1  0  0  4 11  1  1  0  0  0  1  1  1  0  1  6 12  1  0  0  0  0  1  1  0  1  0  4 13  1  0  0  0  1  1  0  0  0  0  3 14  1  0  0  1  0  1  1  1  1  1  7 15  0  0  0  0  1  1  0  0  0  0  2 16  0  1  1  0  0  1  0  1  0  1  5 17  1  1  0  1  1  1  1  1  0  0  7 18  0  0  1  1  1  1  1  1  1  1  8 19  0  0  0  0  1  1  0  0  0  0  2 20  1  0  0  1  0  1  1  0  0  0  4 21  1  1  0  1  0  0  1  0  1  0  5 22  0  0  1  0  0  1  0  1  1  0  4 23  1  1  1  0  0  1  1  1  0  0  6 24  1  0  0  0  0  0  1  1  0  0  3 25  1  0  0  0  0  1  1  0  0  1  4 26  1  0  0  0  1  0  0  1  1  0  4 27  0  0  0  0  1  0  1  1  1  0  4 

28  1  0  0  0  0  0  0  0  1  0  2 

Jumlah  18  9  5  8  11  21  19  17  13  9  130 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

66  

  

3) Tabulasi Pretest PG Kelompok Kontrol

No. Urut 

No. Urut Soal  Total Skor 1  2  3  4  5  6  7  8  9  10 

1  0  1  0  0  1  0  1  1  1  0  5 2  0  1  0  0  0  1  1  1  1  1  6 3  1  1  0  0  0  0  0  0  1  0  3 4  1  0  0  0  1  1  0  1  1  0  5 5  1  0  0  0  0  1  1  0  0  0  3 6  0  1  0  1  0  1  0  0  0  1  4 7  1  1  0  0  0  1  1  0  1  0  5 8  0  0  0  0  1  0  0  1  0  0  2 9  1  1  0  1  0  1  0  0  1  0  5 10  0  0  0  0  0  1  1  0  1  1  4 11  1  1  1  1  1  1  1  1  0  1  9 12  0  1  1  0  1  1  0  0  1  0  5 13  1  1  1  1  0  1  1  1  0  0  7 29  1  1  1  0  0  1  0  1  0  0  5 15  0  1  0  0  0  0  1  1  0  0  3 16  0  1  1  0  0  0  1  0  1  0  4 17  0  0  1  0  0  1  0  0  0  0  2 18  0  1  1  0  0  1  0  0  0  0  3 19  1  1  1  1  0  1  0  1  0  0  6 20  1  0  0  0  0  1  1  1  1  0  5 21  0  0  0  0  0  0  0  0  0  0  0 22  0  0  1  0  1  0  1  0  1  1  5 23  0  1  0  0  0  1  0  0  0  0  2 24  1  0  0  0  0  1  1  0  0  0  3 25  0  1  0  0  0  1  0  1  1  1  5 26  0  0  1  0  0  0  1  0  0  1  3 27  1  0  0  0  1  0  1  0  0  0  3 28  0  1  0  0  0  0  0  0  0  0  1 

29  0  1  0  0  0  1  0  0  1  0  3 

Jumlah  12  18  10  5  7  19  14  11  13  7  116 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

67  

  

4) Tabulasi Posttest PG Kelompok Kontrol

No. Urut 

No. Item Soal Total Skor 

1  2  3  4  5  6  7  8  9  10 1  1  0  0  0  0  1  1  1  1  0  5 2  1  1  0  0  0  1  1  1  1  1  7 3  1  1  0  0  1  0  0  1  0  1  5 4  1  1  1  0  1  1  0  1  1  1  8 5  0  0  0  1  0  0  0  1  1  0  3 6  0  0  0  0  0  1  1  1  1  1  5 7  0  0  0  0  0  1  1  0  1  0  3 8  0  0  1  0  0  0  0  0  0  0  1 9  0  1  0  0  1  1  0  0  1  0  4 10  1  0  0  0  0  1  1  1  1  1  6 11  1  1  0  0  0  1  1  1  0  1  6 12  1  0  0  0  1  1  0  1  1  0  5 13  1  1  1  0  0  1  1  1  1  0  7 14  0  0  0  0  1  1  0  0  1  0  3 15  1  0  0  0  0  0  0  1  1  0  3 16  0  0  1  0  1  1  1  0  1  0  5 17  0  1  0  1  0  1  0  1  1  0  5 18  1  0  0  0  1  1  1  1  0  0  5 19  1  1  0  1  0  1  0  1  0  0  5 20  1  1  0  1  1  0  1  1  1  1  8 21  1  0  1  0  0  0  0  0  1  0  3 22  0  0  1  0  1  0  1  0  0  1  4 23  0  1  1  0  0  1  0  0  0  1  4 24  1  0  0  0  0  1  1  0  0  0  3 25  1  1  0  0  1  1  0  1  1  1  7 26  1  1  1  0  1  0  1  1  1  0  7 27  1  0  0  0  1  0  0  0  0  1  3 28  1  1  0  0  0  0  1  0  0  0  3 

29  1  1  1  0  0  0  0  1  0  0  4 

Jumlah  19  14  9  4  12  18  14  18  18  11  137 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

68  

  

5) Tabulasi Pretest Afektif Khusus Kelompok Eksperimen

No. Urut 

No Pernyataan  Total Skor 1  2  3  4  5  6  7  8 

1  3  3  3  2  4  4  3  2  24 2  4  4  4  3  4  3  4  4  30 3  4  4  4  4  2  4  2  4  28 4  3  3  1  2  4  4  3  3  23 5  4  3  2  3  4  4  4  3  27 6  3  3  1  0  3  4  4  3  21 7  4  4  3  4  4  4  4  4  31 8  4  4  1  3  4  4  3  3  26 9  3  3  3  4  3  4  3  3  26 10  4  3  3  4  3  3  4  3  27 11  3  4  2  4  2  4  4  4  27 12  3  3  4  4  1  4  3  4  26 13  3  1  2  4  3  4  4  3  24 14  4  4  2  4  3  3  3  4  27 15  3  4  2  2  2  4  4  3  24 16  3  1  1  4  3  4  4  4  24 17  3  4  1  4  4  4  4  4  28 18  3  3  3  4  3  3  3  3  25 19  4  3  3  3  4  4  4  4  29 20  4  4  1  3  4  3  3  3  25 21  3  1  2  4  3  4  3  2  22 22  4  4  2  4  4  4  3  3  28 23  4  4  4  4  4  4  4  4  32 24  3  3  3  0  3  3  3  3  21 25  3  1  2  4  4  4  4  3  25 26  3  4  3  3  2  4  4  4  27 27  3  4  2  4  1  4  4  4  26 

28  4  4  1  4  4  4  4  4  29 

Jumlah  96  90  65  92  89  106  99  95  732 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

69  

  

6) Tabulasi Posttest Afektif Khusus Kelompok Eksperimen

No. Urut 

No Pernyataan Total Skor 

1  2  3  4  5  6  7  8 1  0  3  0  3  4  3  3  2  18 2  4  4  4  4  0  4  4  4  28 3  4  4  4  4  1  4  4  4  29 4  3  3  1  2  4  3  3  3  22 5  3  4  3  4  4  4  4  4  30 6  2  4  1  4  4  3  4  3  25 7  1  4  3  4  4  4  4  2  26 8  4  4  3  2  4  4  4  4  29 9  2  3  3  4  2  3  4  4  25 10  4  3  3  3  3  4  3  3  26 11  3  1  3  3  3  4  4  4  25 12  3  3  3  3  1  4  3  3  23 13  3  4  4  4  3  4  3  3  28 14  4  4  3  1  4  4  3  3  26 15  3  4  1  3  1  4  3  3  22 16  3  1  1  4  4  4  4  3  24 17  3  4  2  4  4  4  4  4  29 18  3  3  3  3  3  3  3  3  24 19  4  3  3  4  2  4  4  4  28 20  4  4  1  2  4  4  3  4  26 21  4  4  3  4  3  4  4  2  28 22  4  3  2  3  4  4  3  4  27 23  4  4  1  4  4  4  4  4  29 24  4  4  3  4  4  3  4  4  30 25  3  2  3  4  3  4  3  3  25 26  4  4  4  4  1  4  4  3  28 27  3  4  3  4  1  4  4  4  27 

28  4  4  1  1  4  4  4  4  26 

Jumlah  90  96  69  93  83  106 101  95  733 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

70  

  

7) Tabulasi Pretest Afektif Khusus Kelompok Kontrol

No. Urut 

No Pernyataan  Total Skor 1  2  3  4  5  6  7  8 

1  4  4  3  2  4  4  4  3  28 2  2  4  2  2  4  4  3  4  25 3  4  4  4  4  4  4  4  4  32 4  3  2  3  3  2  3  3  4  23 5  4  4  2  4  4  4  4  4  30 6  3  4  3  4  4  4  4  3  29 7  3  4  1  2  3  4  3  4  24 8  4  4  1  3  4  4  4  3  27 9  3  3  3  4  4  3  4  3  27 10  3  4  3  3  3  4  3  3  26 11  3  2  3  3  3  4  4  4  26 12  4  4  3  2  4  4  4  4  29 13  4  4  3  2  4  4  4  4  29 29  4  4  3  4  2  4  3  3  27 15  4  4  3  3  3  4  4  3  28 16  4  4  4  4  4  4  4  4  32 17  4  4  1  4  4  4  4  4  29 18  3  4  3  2  3  4  3  3  25 19  4  3  3  4  3  4  4  3  28 20  2  4  2  3  2  3  3  2  21 21  4  4  1  4  3  4  3  4  27 22  4  4  2  4  4  4  2  3  27 23  4  4  4  3  4  4  3  3  29 24  3  3  2  0  4  4  3  3  22 25  4  4  1  1  4  4  4  4  26 26  4  4  2  4  4  4  4  4  30 27  4  4  3  4  4  4  4  3  30 28  4  4  4  4  4  4  4  4  32 

29  2  4  4  3  4  4  4  4  29 

Jumlah  102  109  76 89 103  113  104  101  797 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

71  

  

8) Tabulasi Posttest Afektif Khusus Kelompok Kontrol

No. Urut 

No Pernyataan  Total Skor 1  2  3  4  5  6  7  8 

1  4  3  4  3  4  4  4  4  30 2  2  4  1  3  4  3  4  3  24 3  4  4  4  4  2  4  4  4  30 4  3  2  3  3  3  4  4  4  26 5  4  4  2  4  3  4  4  4  29 6  3  3  3  3  4  3  4  4  27 7  3  4  3  2  4  3  3  4  26 8  4  4  1  2  4  4  4  3  26 9  3  4  3  4  3  3  4  4  28 10  3  3  3  3  3  3  4  3  25 11  3  3  3  3  2  4  4  3  25 12  4  4  3  2  3  4  3  3  26 13  4  3  3  3  4  4  4  4  29 14  4  4  1  4  2  4  4  4  27 15  4  3  3  3  4  4  4  4  29 16  4  3  4  4  0  4  4  4  27 17  3  3  3  3  3  3  3  3  24 18  3  3  3  3  3  3  3  4  25 19  4  3  1  4  2  3  3  3  23 20  2  3  2  4  2  4  3  3  23 21  3  4  2  4  2  4  3  3  25 22  4  4  2  3  4  4  4  4  29 23  4  4  2  4  2  4  4  4  28 24  2  3  2  3  4  3  3  3  23 25  4  4  1  2  3  4  4  4  26 26  4  3  3  4  4  4  4  3  29 27  4  4  3  4  2  4  3  4  28 28  4  4  4  4  4  4  4  4  32 

29  4  4  3  4  4  4  4  4  31 

Jumlah  101  101  75  96  88  107  107  105  780 

4.1.2.1. Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri terhadap Prestasi Belajar

Ada tiga sasaran yang dianalisis dalam data prestasi belajar, yaitu

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

72  

  

1. Menganalisis selisih pretest prestasi belajar kelompok eksperimen ke

posttest prestasi belajar kelompok eksperimen.

1) Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest Prestasi Belajar

Hasil uji normalitas selisih pretest dan posttest prestasi

belajar dapat dilihat dari dua cara, yaitu analisis histogram dan

perhitungan statistik uji normalitas menggunakan PASW 18 for

Windows dengan rumus Kolmogorov-Smirnov Z .

Gambar 29. Grafik Uji Normalitas Skor Pretest Pilihan Ganda

Pada grafik skor pretest pilihan ganda di atas dapat kita

lihat bahwa data tersebut termasuk dalam kurva normal dengan

standar deviasi 1,501.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

73  

  

Tabel 12. Hasil Uji Normalitas Pretest Data Prestasi Belajar Kelompok

Eksperimen

Mean Std.

Deviasi Kolmogorov Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Analisis Keterangan

Pretest Eksperimen

3,43 1,501 1,350 0,052 Sig>0,05 Distribusi

normal

Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas

Kolmogorov-Smirnov Z untuk data pretest prestasi belajar

kelompok eksperimen sebesar 1,350 dengan mean 3,43 dan sig. (2-

tailed) sebesar 0,052. Harga sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05

yang menunjukkan bahwa distribusi data normal.

Gambar 30. Grafik Uji Normalitas Skor Posttest Pilihan Ganda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

74  

  

Pada grafik skor posttest pilihan ganda di atas dapat kita

lihat bahwa data tersebut termasuk dalam kurva normal dengan

standar deviasi 1,682.

Tabel 13. Hasil Uji Normalitas Posttest Data Prestasi Belajar Kelompok

Eksperimen

Mean Std.

Deviasi Kolmogorov Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Analisis Keterangan

Posttest Eksperimen

4,64 1,682 1,165 0,132 Sig>0,05 Distribusi

normal

Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas

Kolmogorov-Smirnov Z untuk data pretest prestasi belajar

kelompok eksperimen sebesar 1,165 dengan mean 4,64 dan sig. (2-

tailed) sebesar 0,132. Harga sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05

yang menunjukkan bahwa distribusi data normal.

2) Uji Hipotesis Data Pretest dan Posttest Prestasi Belajar

Setelah mengetahui bahwa distribusi data normal, maka

untuk analisis selanjutnya digunakan statistik parametris, yaitu

Independent Samples T-test.

Hipotesis statistiknya yaitu:

Hi : Ada perbedaan yang positif dan signifikan antara rata-rata skor

pretest dan posttest prestasi belajar di kelompok eksperimen yang

menggunakan metode inkuiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

75  

  

Hnull : Tidak ada perbedaan yang positif dan signifikan antara rata-

rata skor pretest dan posttest prestasi belajar di kelompok

eksperimen yang menggunakan metode inkuiri.

Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:

(1) Jika nilai probabilitas Sig. < 0,05 berarti Hnull ditolak dan Hi

diterima. Artinya rata-rata skor posttest prestasi belajar

berbeda secara positif dan signifikan dibandingkan dengan

rata-rata skor pretest prestasi belajar kelompok eksperimen.

(2) Jika nilai probabilitas Sig. > 0,05 berarti Hnull diterima dan Hi

ditolak. Artinya rata-rata skor posttest prestasi belajar tidak

berbeda secara positif dan signifikan dibandingkan dengan

rata-rata skor pretest prestasi belajar kelompok eksperimen.

Hasil uji selisih skor pretest dan posttest prestasi belajar kelompok

eksperimen dengan menggunakan PASW 18 for Windows dengan

rumus Independent Sample T-Test adalah sebagai berikut :

Tabel 14. Uji Perbandingan Mean Prestasi Belajar Kelompok Eksperimen

Mean Std. Deviation Levene’s Test for Equality

of Variances T-test for Equality

of Means Pre Test

Post test

Pre Test

Post Test

F Sig Df Sig. (2-

tailed) 3,43 4,64 1,501 1,682 1,007 0,320 54 0,006

Berdasarkan tabel tersebut, harga sig. Levene’ Test > 0,05

yaitu 0,320. Hal ini menunjukkan adanya homogenitas data,

sedangkan harga sig.(2-tailed) T-test sebesar 0,006 sehingga sig.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

76  

  

< 0,05, sehingga Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada

perbedaan yang positif dan signifikan antara rata-rata skor pretest

dan posttest prestasi belajar di kelompok eksperimen yang

menggunakan metode inkuiri. Dengan kata lain terjadi

peningkatan skor pretest ke posttest.

2. Menganalisis perbedaan rata-rata selisih yang terjadi di kelompok

eksperimen dengan rata-rata selisih yang terjadi di kelompok kontrol.

1) Uji Normalitas Data Selisih Prestasi Belajar

Hasil uji normalitas data selisih prestasi belajar dapat

dilihat dari dua cara, yaitu grafik distribusi data dan perhitungan

statistik uji normalitas data menggunakan SPSS 18 for Windows

dengan rumus Kolmogorov-Smirnov Z .

Gambar 31. Grafik Uji Normalitas Data Selisih Prestasi Belajar

Kelompok Eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

77  

  

Pada grafik selisih prestasi belajar kelompok eksperimen di

atas dapat kita lihat bahwa data tersebut termasuk dalam kurva

normal dengan standar deviasi 1,75.

Tabel 15. Hasil Uji Normalitas Data Selisih Prestasi Belajar Kelompok

Eksperimen

Mean Std.

Deviasi Kolmogorov Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Analisis Keterangan

Selisih Eksperimen PG

1,21 1,75 0,913 0,375 Sig>0,05 Distribusi

normal

Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas

Kolmogorov-Smirnov Z untuk data selisih prestasi belajar

kelompok eksperimen sebesar 0,913 dengan mean 1,21 dan sig. (2-

tailed) 0,375. Harga sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05 yang

menunjukkan bahwa sebaran data berdistribusi normal.

Gambar 32. Grafik Uji Normalitas Data Selisih Prestasi Belajar

Kelompok Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

78  

  

Pada grafik selisih prestasi belajar kelompok kontrol di atas

dapat kita lihat bahwa data tersebut termasuk dalam kurva normal

dengan standar deviasi 1,75.

Tabel 16. Hasil Uji Normalitas Data Selisih Prestasi Belajar Kelompok Kontrol

Mean Std.

Deviasi Kolmogorov Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Analisis Keterangan

Selisih Kontrol PG

0,72 1,75 0,788 0,564 Sig>0,05 Distribusi

normal

Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas

Kolmogorov-Smirnov Z untuk data selisih prestasi belajar

kelompok kontrol sebesar 0,788 dengan mean 0,72 dan sig. (2-

tailed) 0,564. Harga sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05 yang

menunjukkan bahwa sebaran data berdistribusi normal.

2) Uji Hipotesis Data Selisih Prestasi Belajar

Setelah mengetahui bahwa distribusi data normal, maka

untuk analisis selanjutnya menggunakan statistik parametris, yaitu

Independent Samples T-Test.

Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut:

Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor prestasi

belajar di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor

prestasi belajar di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

79  

  

Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:

(1) Jika nilai probabilitas Sig. (2-tailed) < 0,05 berarti Hnull ditolak

dan Hi diterima. Artinya selisih skor pada kelompok

eksperimen berbeda secara signifikan dibandingkan dengan

selisih skor pada kelas kontrol.

(2) Jika nilai probabilitas Sig. (2-tailed) > 0,05 berarti Hnull

diterima dan Hi ditolak. Artinya selisih skor pada kelompok

eksperimen tidak berbeda secara signifikan dibandingkan

dengan selisih skor pada kelas kontrol (Yulius, 158: 2010).

Berikut perhitungan selisih skor prestasi belajar kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol menggunakan PASW 18 for

Windows dengan rumus Independent Sample T-Test :

Tabel 17. Uji Perbandingan Mean Prestasi belajar

Mean Std. Deviation Levene’s Test for Equality

of Variances T-test for Equality

of Means

Eksp Kon Eksp Kon F Sig Df Sig. (2-tailed)

1,21 0,72 1,750 1,750 0,218 0,642 55 0,295

Berdasarkan tabel tersebut, harga sig. Levene’s Test > 0,05

yaitu sebesar 0,642. Hal ini menunjukkan adanya homogenitas

data, sedangkan harga sig.(2-tailed) T-test > 0,05 yaitu sebesar

0,295, sehingga Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada

perbedaan yang signifikan antara selisih skor prestasi belajar pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

80  

  

kelompok eksperimen dengan selisih skor prestasi belajar pada

kelas kontrol. Dengan kata lain sama-sama terjadi peningkatan

pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

3. Menganalisis rata-rata selisih kemampuan berpikir kritis kategori

kognitif pada masing-masing aspek kognitif.

1) Uji Normalitas Data Selisih Kategori Kognitif

Hasil uji normalitas data untuk rata-rata selisih setiap aspek

kemampuan berpikir kritis kategori kognitif dapat dilihat dari dua

cara, yaitu grafik distribusi data dan perhitungan statistik uji

normalitas data menggunakan SPSS 18 for Windows dengan rumus

Kolmogorov-Smirnov Z .

Gambar 33. Grafik Uji Normalitas Aspek Interpretasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

81  

  

Pada grafik selisih aspek interpretasi di atas dapat kita

lihat bahwa data tersebut termasuk dalam kurva normal dengan

standar deviasi 1,129.

Tabel 18. Uji Normalitas Selisih Kognitif Aspek Interpretasi

Mean Std.

DeviasiKolmogorov Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Analisis Keterangan

Kenaikan Interpretasi

0,36 1,129 1,044 0,226 Sig>0,05 Distribusi

normal

Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas

Kolmogorov-Smirnov Z untuk data selisih aspek interpretasi

sebesar 1,044 dengan mean 0,36 dan sig. (2-tailed) sebesar 0,226.

Harga sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05 yaitu 0,226 yang

menunjukkan bahwa sebaran data berdistribusi normal.

Gambar 34. Grafik Uji Normalitas Aspek Analisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

82  

  

Pada grafik selisih aspek analisis di atas dapat kita lihat

bahwa data tersebut termasuk dalam kurva normal dengan standar

deviasi 0,819.

Tabel 19. Uji Normalitas Selisih Kognitif Aspek Analisis

Mean Std.

Deviasi Kolmogorov Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Analisis Keterangan

Kenaikan Analisis

0,18 0,819 1,213 0,106 Sig>0,05 Distribusi

normal

Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas

Kolmogorov-Smirnov Z untuk data selisih aspek analisis sebesar

1,213 dengan mean 0,18 dan sig. (2-tailed) sebesar 0,106. Harga

sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05 yang menunjukkan bahwa

sebaran data berdistribusi normal.

Gambar 35. Grafik Uji Normalitas Aspek Evaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

83  

  

Pada grafik selisih aspek evaluasi di atas dapat kita lihat

bahwa data tersebut termasuk dalam kurva tidak normal dengan

standar deviasi 0,685.

Tabel 20. Uji Normalitas Selisih Kognitif Aspek Evaluasi

Mean Std.

Deviasi Kolmogorov Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Analisis Keterangan

Kenaikan Evaluasi

0,39 0,685 1,525 0,019 Sig<0,05 Distribusi

tidak normal

Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas

Kolmogorov-Smirnov Z untuk data selisih aspek evaluasi sebesar

1,525 dengan mean 0,39 dan sig. (2-tailed) sebesar 0,019. Harga

sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 yang menunjukkan bahwa

sebaran data berdistribusi tidak normal.

Gambar 36. Grafik Uji Normalitas Aspek Inferensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

84  

  

Pada grafik selisih aspek inferensi di atas dapat kita lihat

bahwa data tersebut termasuk dalam kurva tidak normal dengan

standar deviasi 0,881.

Tabel 21. Uji Normalitas Selisih Kognitif Aspek Inferensi

Mean Std.

Deviasi Kolmogorov Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Analisis Keterangan

Kenaikan Inferensi

0,46 0,881 1,441 0,031 Sig<0,05 Distribusi

tidak normal

Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas

Kolmogorov-Smirnov Z untuk data selisih aspek inferensi sebesar

1,441 dengan mean 0,46 dan sig. (2-tailed) sebesar 0,031. Harga

sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 yang menunjukkan bahwa

sebaran data berdistribusi tidak normal.

Gambar 37. Grafik Uji Normalitas Aspek Eksplanasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

85  

  

Pada grafik selisih aspek eksplanasi di atas dapat kita lihat

bahwa data tersebut termasuk dalam kurva tidak normal dengan

standar deviasi 0,67.

Tabel 22. Uji Normalitas Selisih Kognitif Aspek Eksplanasi

Mean Std.

Deviasi Kolmogorov Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Analisis Keterangan

Kenaikan Eksplanasi

- 0,18 0,67 1,879 0,002 Sig<0,05 Distribusi

tidak normal

Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas

Kolmogorov-Smirnov Z untuk data selisih aspek eksplanasi

sebesar 1,879 dengan mean -0,18 dan sig. (2-tailed) sebesar 0,002.

Harga sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 yang menunjukkan

bahwa sebaran data berdistribusi tidak normal.

2) Uji Hipotesis Data Selisih Kategori Kognitif

Setelah mengetahui bahwa distribusi data tidak normal,

maka untuk analisis selanjutnya menggunakan statistik

nonparametris, yaitu Kruskal Wallis atau the Kruskal-Wallis one

way analysis of variance .

Hipotesis statistiknya sebagai berikut:

Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata kenaikan skor

kemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada masing-masing

aspek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

86  

  

Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata

kenaikan skor kemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada

masing-masing aspek.

Kriteria yang digunakan yaitu:

(1) Jika sig. < 0,05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan di

antara data-data kenaikan setiap aspek berpikir kritis.

(2) Jika sig. > 0,05 berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan

di antara data-data kenaikan setiap aspek berpikir kritis.

Berikut ini perhitungannya menggunakan PASW 18 for

Windows dengan rumus The Kruskal-Wallis One Way Analysis of

Variance:

Tabel 23. Uji Ranking Kognitif (Prestasi belajar)

Df Asymp. Sig. Analisis Keterangan

4 0,038 Sig. < 0,05 Ada perbedaan yang signifikan

Berdasarkan perhitungan dengan PASW 18 for Windows,

harga Asymp. Sig. pada tabel tersebut sebesar 0,038. Harga Asymp.

Sig. lebih kecil dari 0,05 (0,038 < 0,05) yang berarti ada perbedaan

yang signifikan di antara data kenaikan tiap aspek kognitif. Dengan

demikian dapat dibuat perankingan antar aspeknya seperti pada

tabel berikut ini :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

87  

  

Tabel 24. Ranking Aspek Kognitif

Aspek Ranking Rata-rata Kenaikan Inferensi 79,00 Kenaikan Evaluasi 77,95 Kenaikan Interpretasi 75,91 Kenaikan Analisis 67,88 Kenaikan Eksplanasi 51,77

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kenaikan

aspek kognitif tertinggi adalah aspek inferensi dengan rata-rata

79,00, sedangkan yang terendah pada aspek eksplanasi dengan

rata-rata 51,77.

Untuk memperjelas kenaikan setiap aspek, berikut grafik distribusi

datanya:

Gambar 38. Grafik Kenaikan Pretest Postest Aspek Prestasi Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

88  

  

Gambar 39. Grafik Kenaikan Aspek Prestasi Belajar

4.1.2.2. Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Berpikir

Kritis Kategori Afektif Khusus

Ada tiga sasaran yang dianalisis pada data kemampuan berpikir

kritis, yaitu sebagai berikut:

1. Menganalisis selisih rata-rata skor pretest dan posttest kemampuan

berpikir kritis kategori afektif khusus.

1) Uji Normalitas Data Pretest Posttest Afektif Khusus

Hasil uji normalitas selisih pretest dan posttest kemampuan

berpikir kritis kategori afektif khusus kelompok eksperimen dapat

dilihat dari dua cara, yaitu grafik distribusi data dan perhitungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

89  

  

statistik uji normalitas menggunakan SPSS 18 for Windows dengan

rumus Kolmogorov-Smirnov Z .

Gambar 40. Grafik Uji Normalitas Skor Pretest Afektif Khusus

Pada grafik skor pretest kemampuan berpikir kritis kategori

disposisi afektif khusus kelompok eksperimen di atas terlihat

bahwa data tersebut termasuk dalam kurva normal dengan standar

deviasi 2,758.

Tabel 25. Hasil Uji Normalitas Data Pretest Kemampuan Berpikir Afektif Khusus

Mean Std.

Deviasi Kolmogorov Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed) Analisis Keterangan

Pretest Eksperimen 26,14 2,758 0,488 0,971 Sig>0,05 Distribusi

normal

Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas

Kolmogorov-Smirnov Z untuk data pretest kemampuan berpikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

90  

  

kritis kategori disposisi afektif khusus kelompok eksperimen

sebesar 0,488 dengan mean 26,14 dan sig. (2-tailed) sebesar 0,971.

Harga sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05 yang menunjukkan

bahwa distribusi data normal.

Gambar 41. Grafik Uji Normalitas Skor Posttest Afektif Khusus

Pada grafik skor posttest kemampuan berpikir kritis

kategori disposisi afektif khusus kelompok eksperimen di atas

terlihat bahwa data tersebut termasuk dalam kurva normal dengan

standar deviasi 2,763.

Tabel 26. Hasil Uji Normalitas Data Posttest Kemampuan Berpikir Afektif

Khusus

Mean Std.

Deviasi Kolmogorov Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed) Analisis Keterangan

Posttest Eksperimen 26,18 2,763 0,730 0,661 Sig>0,05 Distribusi

normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

91  

  

Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas

Kolmogorov-Smirnov Z untuk data posttest kemampuan berpikir

kritis kategori disposisi afektif khusus kelompok eksperimen

sebesar 0,730 dengan mean 26,18 dan sig. (2-tailed) 0,661. Harga

sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05 yang menunjukkan bahwa

distribusi data normal.

2) Uji Hipotesis Data Pretest Posttest Afektif Khusus

Setelah mengetahui bahwa distribusi data normal, maka

untuk analisis selanjutnya digunakan statistik parametris, yaitu

Independent Samples T-Test.

Hipotesis statistiknya yaitu sebagai berikut:

Hi : Ada perbedaan yang positif dan signifikan antara rata-rata skor

pretest dan posttest kemampuan berpikir kritis kategori afektif

khusus di kelompok eksperimen yang menggunakan metode

inkuiri.

Hnull : Tidak ada perbedaan yang positif dan signifikan antara rata-

rata skor pretest dan posttest kemampuan berpikir kritis kategori

afektif khusus di kelompok eksperimen yang menggunakan

metode inkuiri.

Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:

(1) Jika nilai probabilitas Sig. < 0,05 berarti Hnull ditolak dan Hi

diterima. Artinya rata-rata skor posttest kemampuan berpikir

kritis kategori afektif khusus berbeda secara positif dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

92  

  

signifikan dibandingkan dengan rata-rata skor pretest

kemampuan berpikir kritis kategori disposisi afektif khusus

kelompok eksperimen.

(2) Jika nilai probabilitas Sig. > 0,05 berarti Hnull diterima dan Hi

ditolak. Artinya rata-rata skor posttest kemampuan berpikir

kritis kategori afektif khusus tidak berbeda secara positif dan

signifikan dibandingkan dengan rata-rata skor pretest

kemampuan berpikir kritis kategori disposisi afektif khusus

belajar kelompok eksperimen.

Hasil uji selisihnya dengan menggunakan PASW 18 for

Windows dengan rumus Independent Sample T-test adalah sebagai

berikut :

Tabel 27. Uji Perbandingan Mean Kemampuan Berpikir Kritis Kategori

Disposisi Afektif Khusus Kelompok Eksperimen

Mean Std. Deviation Levene’s Test for Equality of Variances

T-test for Equality of Means

Pre test

Post test

Pre Test

Post Test

F Sig Df Sig. (2-

tailed) 26,14 26,18 2,758 2,763 0,005 0,942 54 0,962

Berdasarkan tabel tersebut, harga sig. Levene’s Test lebih

besar dari 0,05 (0,942 > 0,05). Hal ini membuktikan bahwa ada

homogenitas data, sedangkan sig.(2-tailed) T-test sebesar 0,962

yang berarti bahwa sig.(2-tailed) > 0,05, sehingga Hnull diterima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

93  

  

dan Hi ditolak. Artinya tidak ada kenaikan yang positif dan

signifikan antara rata-rata skor posttest kemampuan berpikir kritis

kategori disposisi afektif khusus kelompok eksperimen dengan

rata-rata skor pretest kemampuan berpikir kritis kategori disposisi

afektif khusus kelompok eksperimen.

2. Menganalisis perbedaan rata-rata selisih yang terjadi di kelompok

eksperimen dengan rata-rata selisih yang terjadi di kelompok kontrol.

1) Uji Normalitas Data Selisih Afektif Khusus

Hasil uji normalitas rata-rata selisih kemampuan berpikir

kritis kategori afektif khusus kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol dapat dilihat dari dua cara, yaitu grafik distribusi data dan

perhitungan statistik uji normalitas menggunakan PASW 18 for

Windows dengan rumus Kolmogorov-Smirnov Z .

Gambar 42. Grafik Uji Normalitas Selisih Afektif Khusus Kelompok Eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

94  

  

Pada grafik selisih kemampuan berpikir kritis kategori

disposisi afektif khusus kelompok eksperimen di atas terlihat

bahwa data tersebut termasuk dalam kurva normal dengan standar

deviasi 3,214.

Tabel 28. Hasil Uji Normalitas Data Selisih Afektif Khusus

Mean Std.

Deviasi Kolmogorov Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed) Analisis Keterangan

Selisih Eksperimen 0,04 3,214 0,888 0,410 Sig>0,05 Distribusi

normal

Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas

Kolmogorov-Smirnov Z untuk data selisih kemampuan berpikir

kritis kategori disposisi afektif khusus kelompok eksperimen

sebesar 0,888 dengan mean 0,04 dan sig. (2-tailed) 0,410. Harga

sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05 yang menunjukkan bahwa

distribusi data normal.

Gambar 43. Grafik Uji Normalitas Selisih Afektif Khusus Kelompok Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

95  

  

Pada grafik selisih kemampuan berpikir kritis kategori

disposisi afektif khusus kelompok kontrol di atas terlihat bahwa

data tersebut termasuk dalam kurva normal dengan standar deviasi

2,147.

Tabel 29. Hasil Uji Normalitas Data Selisih Afektif Khusus

Mean Std.

Deviasi Kolmogorov Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed) Analisis Keterangan

Selisih Kontrol -0,59 2,147 0,795 0,552 Sig>0,05 Distribusi

normal

Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas

Kolmogorov-Smirnov Z untuk data selisih kemampuan berpikir

kritis kategori disposisi afektif khusus kelompok kontrol sebesar

0,795 dengan mean -0,59 dan sig. (2-tailed) 0,552. Harga sig. (2-

tailed) lebih besar dari 0,05 yang menunjukkan bahwa distribusi

data normal.

2) Uji Hipotesis Data Selisih Afektif Khusus

Setelah mengetahui bahwa distribusi data normal, maka

untuk analisis selanjutnya menggunakan statistik parametris, yaitu

Independent Samples T-test.

Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut:

Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata selisih yang

terjadi di kelompok eksperimen dengan rata-rata selisih yang

terjadi di kelompok kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

96  

  

Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata selisih

yang terjadi di kelompok eksperimen dengan rata-rata selisih yang

terjadi di kelompok kontrol

Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:

(1) Jika nilai probabilitas Sig.(2-tailed) < 0,05 berarti Hnull ditolak

dan Hi diterima. Artinya selisih skor pada kelompok

eksperimen berbeda secara signifikan dibandingkan dengan

selisih skor pada kelas kontrol.

(2) Jika nilai probabilitas Sig.(2-tailed) > 0,05 berarti Hnull

diterima dan Hi ditolak. Artinya selisih skor pada kelompok

eksperimen tidak berbeda secara signifikan dibandingkan

dengan selisih skor pada kelas kontrol.

Berikut ini hasil uji perbandingan selisih, rata-rata selisih di

kelompok eksperimen dengan rata-rata selisih di kelompok kontrol

menggunakan PASW 18 for Windows dengan rumus Independent

Sample T-test :

Tabel 30. Uji Perbandingan Selisih Rata-Rata Afektif Khusus

Mean Std. Deviation Levene’s Test for Equality of Variances

T-test for Equality of Means

Eksp Kon Eksp Kon F Sig

Df Sig. (2-tailed)

0,04 -0,59 3,214 2,147 2,525 0,118 55 0,393

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

97  

  

Berdasarkan tabel tersebut, harga sig. Levene’s Test lebih

besar dari 0,05 (0,118 > 0,05). Hal ini membuktikan bahwa ada

homogenitas data, sedangkan harga sig.(2-tailed) T-test sebesar

0,393 yang berarti bahwa sig.(2-tailed) > 0,05, sehingga Hnull

diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang

signifikan antara selisih skor kemampuan berpikir kritis kategori

disposisi afektif khusus pada kelompok eksperimen dengan

kemampuan berpikir kritis kategori disposisi afektif khusus pada

kelas kontrol.

3. Menganalisis rata-rata selisih kemampuan berpikir kritis kategori

afektif khusus pada masing-masing aspeknya.

1) Uji Normalitas Data Selisih Aspek Afektif Khusus

Hasil uji normalitas data mean selisih setiap aspek afektif

khusus kelompok eksperimen dapat dilihat dari dua cara, yaitu

grafik distribusi data dan perhitungan statistik uji normalitas

menggunakan PASW 18 for Windows dengan rumus Kolmogorov-

Smirnov Z .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

98  

  

Gambar 44. Grafik Uji Normalitas Rata-rata Selisih Aspek 1

Afektif Khusus

Pada grafik rata-rata selisih kemampuan berpikir kritis

kategori disposisi afektif khusus aspek 1 kelompok eksperimen di

atas terlihat bahwa data tersebut termasuk dalam kurva tidak

normal dengan standar deviasi 0,663.

Tabel 31.Hasil Uji Normalitas Rata-Rata Selisih Afektif Khusus Aspek 1

Mean Std.

Deviasi Kolmogorov Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed) Analisis Keterangan

Kenaikan Aspek 1

0,07 0,663 1,928 0,001 Sig<0,05 Distribusi

tidak normal

Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas

Kolmogorov-Smirnov Z untuk rata-rata selisih kemampuan berpikir

kritis kategori disposisi afektif khusus aspek 1 kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

99  

  

eksperimen sebesar 1,928 dengan mean 0,07 dan sig. (2-tailed)

sebesar 0,001. Harga sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 yang

menunjukkan bahwa distribusi data tidak normal.

Gambar 45. Grafik Uji Normalitas Rata-rata Selisih Aspek 2

Afektif Khusus

Pada grafik rata-rata selisih kemampuan berpikir kritis

kategori disposisi afektif khusus aspek 2 kelompok eksperimen di

atas terlihat bahwa data tersebut termasuk dalam kurva tidak

normal dengan standar deviasi 0,766.

Tabel 32.Hasil Uji Normalitas Rata-rata Selisih Afektif Khusus Aspek 2

Mean Std.

Deviasi Kolmogorov Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed) Analisis Keterangan

Kenaikan Aspek 2

0,07 0,766 2,086 0,000 Sig<0,05 Distribusi tidak normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

100  

  

Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas

Kolmogorov-Smirnov Z untuk rata-rata selisih kemampuan berpikir

kritis kategori disposisi afektif khusus aspek 2 kelompok

eksperimen sebesar 2,086 dengan mean 0,07 dan sig. (2-tailed)

sebesar 0,000. Harga sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 yang

menunjukkan bahwa distribusi data tidak normal.

Gambar 46. Grafik Uji Normalitas Rata-rata Selisih Aspek 3 Afektif Khusus

Pada grafik rata-rata selisih kemampuan berpikir kritis

kategori disposisi afektif khusus aspek 3 kelompok eksperimen di

atas terlihat bahwa data tersebut termasuk dalam kurva normal

dengan standar deviasi 1,527.

Tabel 33.Hasil Uji Normalitas Rata-rata Selisih Afektif Khusus Aspek 3

Mean Std.

Deviasi Kolmogorov Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed) Analisis Keterangan

Kenaikan Aspek 3

0,04 1,527 1,183 0,122 Sig>0,05 Distribusi normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

101  

  

Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas

Kolmogorov-Smirnov Z untuk rata-rata selisih kemampuan berpikir

kritis kategori disposisi afektif khusus aspek 3 kelompok

eksperimen sebesar 1,183 dengan mean 0,04 dan sig. (2-tailed)

0,122. Harga sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05 yang

menunjukkan bahwa distribusi data normal.

Gambar 47. Grafik Uji Normalitas Rata-rata Selisih Aspek 4 Afektif Khusus

Pada grafik rata-rata selisih kemampuan berpikir kritis

kategori disposisi afektif khusus aspek 4 kelompok eksperimen di

atas terlihat bahwa data tersebut termasuk dalam kurva tidak

normal dengan standar deviasi 0,72.

Tabel 34.Hasil Uji Normalitas Rata-rata Selisih Afektif Khusus Aspek 4

Mean Std.

Deviasi Kolmogorov Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed) Analisis Keterangan

Kenaikan Aspek 4

0,00 0,72 1,701 0,006 Sig<0,05 Distribusi

tidak normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

102  

  

Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas

Kolmogorov-Smirnov Z untuk rata-rata selisih kemampuan berpikir

kritis kategori disposisi afektif khusus aspek 4 kelompok

eksperimen sebesar 1,701 dengan mean 0,00 dan sig. (2-tailed)

sebesar 0,006. Harga sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 yang

menunjukkan bahwa distribusi data tidak normal.

Gambar 48. Grafik Uji Normalitas Rata-rata Selisih Aspek 5 Afektif Khusus

Pada grafik rata-rata selisih kemampuan berpikir kritis

kategori disposisi afektif khusus aspek 5 kelompok eksperimen di

atas terlihat bahwa data tersebut termasuk dalam kurva tidak

normal dengan standar deviasi 1,145.

Tabel 35.Hasil Uji Normalitas Rata-rata Selisih Afektif Khusus Aspek 5

Mean Std.

Deviasi Kolmogorov Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed) Analisis Keterangan

Kenaikan Aspek 5

0,14 1,145 1,627 0,010 Sig<0,05 Distribusi tidak normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

103  

  

Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas

Kolmogorov-Smirnov Z untuk rata-rata selisih kemampuan berpikir

kritis kategori disposisi afektif khusus aspek 5 kelompok

eksperimen sebesar 1,627 dengan mean 0,14 dan sig. (2-tailed)

sebesar 0,010. Harga sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 yang

menunjukkan bahwa distribusi data tidak normal.

Gambar 49. Grafik Uji Normalitas Rata-rata Selisih Aspek 6 Afektif Khusus

Pada grafik rata-rata selisih kemampuan berpikir kritis

kategori disposisi afektif khusus aspek 6 kelompok eksperimen di

atas terlihat bahwa data tersebut termasuk dalam kurva tidak

normal dengan standar deviasi 1,031.

Tabel 36.Hasil Uji Normalitas Rata-rata Selisih Afektif Khusus Aspek 6

Mean Std.

Deviasi Kolmogorov Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed) Analisis Keterangan

Kenaikan Aspek 6

-0,21 1,031 1,758 0,004 Sig<0,05 Distribusi tidak normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

104  

  

Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas

Kolmogorov-Smirnov Z untuk rata-rata selisih kemampuan berpikir

kritis kategori disposisi afektif khusus aspek 6 kelompok

eksperimen sebesar 1,758 dengan mean -0,21 dan sig. (2-tailed)

sebesar 0,004. Harga sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 yang

menunjukkan bahwa distribusi data tidak normal.

Gambar 50. Grafik Uji Normalitas Rata-rata Selisih Aspek 7 Afektif Khusus

Pada grafik rata-rata selisih kemampuan berpikir kritis

kategori disposisi afektif khusus aspek 7 kelompok eksperimen di

atas terlihat bahwa data tersebut termasuk dalam kurva tidak

normal dengan standar deviasi 0,544.

Tabel 37.Hasil Uji Normalitas Rata-rata Selisih Afektif Khusus Aspek 7

Mean Std.

Deviasi Kolmogorov Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed) Analisis Keterangan

Kenaikan Aspek 7

0,00 0,544 1,890 0,002 Sig<0,05 Distribusi tidak normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

105  

  

Pada tabel di atas dapat kita lihat harga uji normalitas

Kolmogorov-Smirnov Z untuk rata-rata selisih kemampuan berpikir

kritis kategori disposisi afektif khusus aspek 7 kelompok

eksperimen sebesar 1,890 dengan mean 0,00 dan sig. (2-tailed)

sebesar 0,002. Harga sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 yang

menunjukkan bahwa distribusi data tidak normal.

2) Uji Hipotesis Data Selisih Aspek Afektif Khusus

Setelah mengetahui bahwa distribusi data tidak normal,

maka untuk analisis selanjutnya menggunakan statistik

nonparametris, yaitu Kruskal Wallis atau the Kruskal-Wallis One

Way Analisis of Variance.

Hipotesis statistiknya sebagai berikut :

Hi : Ada perbedaan yang signifikan antar rata-rata kenaikan skor

kemampuan berpikir kritis kategori afektif khusus pada masing-

masing aspek.

Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antar rata-rata kenaikan

skor kemampuan berpikir kritis kategori afektif khusus pada

masing-masing aspek.

Kriteria yang digunakan yaitu:

(1) Jika sig. < 0,05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan di

antara data-data kenaikan setiap aspek berpikir kritis afektif

khusus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

106  

  

(2) Jika sig. > 0,05 berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan

di antara data-data kenaikan setiap aspek berpikir kritis afektif

khusus

Berikut ini perhitungannya menggunakan PASW 18 for

Windows dengan rumus The Kruskal-Wallis One Way Analisis of

Variance:

Tabel 38. Uji Ranking Afektif Khusus

df Asymp. Sig. Analisis Keterangan

6 0,759 Sig. > 0,05 Tidak terdapat perbedaan

yang signifikan

Berdasarkan perhitungan dengan PASW 18 for Windows,

harga Asymp. Sig. pada tabel tersebut sebesar 0,759. Harga Asymp.

Sig. lebih besar dari 0,05 (0,759 > 0,05) yang berarti tidak terdapat

perbedaan yang signifikan di antara data kenaikan tiap aspek

afektif khusus. Dengan demikian tidak bisa dibuat perankingan

antara data kenaikan skor tertinggi ke yang terendah, meski secara

numerik bisa diurutkan sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

107  

  

Tabel 39. Ranking Aspek Kognitif

Aspek Ranking Rata-rata

Kenaikan Aspek 5 112,46

Kenaikan Aspek 2 99,48

Kenaikan Aspek 1 99,45

Kenaikan Aspek 4 98,30

Kenaikan Aspek 7 96,00

Kenaikan Aspek 3 94,21

Kenaikan Aspek 6 89,59

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kenaikan

aspek berpikir kritis kategori disposisi afektif khusus yang tertinggi

adalah aspek 5 dengan rata-rata 112,46, sedangkan yang terendah

adalah aspek 6 dengan rata-rata 89,59. Berikut gambar grafik

penolong mean kenaikan skor setiap aspek afektif khusus :

Gambar 51. Grafik Kenaikan Pretest Posttest Aspek Afektif Khusus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

108  

  

Gambar 52. Grafik Kenaikan Aspek Afektif Khusus

4.2. Pembahasan

Berdasarkan analisis data yang sudah dilakukan diperoleh data-data

sebagai berikut:

1) Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap prestasi belajar

Ada tiga sasaran yang dianalisis pada data prestasi belajar, sebagai berikut:

(1) Selisih pretest prestasi belajar kelompok eksperimen ke posttest

prestasi belajar kelompok eksperimen.

Selisih skor pretest ke skor posttest hasil prestasi belajar

kelompok eksperimen dapat dilihat berdasarkan mean dari skor pretest

kelompok eksperimen dibandingkan dengan mean dari skor posttest

kelompok eksperimen, kemudian dilihat selisihnya. Berdasarkan

penelitian yang telah dilakukan mean skor pretest untuk tes pilihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

109  

  

ganda dari kelompok eksperimen sebesar 3,43 sedangkan mean skor

posttest untuk tes pilihan ganda dari kelompok eksperimen sebesar

4,64. Hal tersebut menunjukkan bahwa mean skor posttest lebih tinggi

dari pada skor pretest.

Dari hasil analisis data dengan T-test diperoleh sig.(2-tailed)

0,006 sehingga sig.(2-tailed) kurang dari 0,05. Jadi, dapat dikatakan

bahwa ada perbedaan yang positif dan signifikan antara rata-rata skor

pretest dan posttest prestasi belajar di kelompok eksperimen yang

menggunakan metode inkuiri. Kenaikan pada mean dari skor pretest ke

skor posttest dipengaruhi karena adanya treatment yang dilakukan

pada kelompok eksperimen dengan metode inkuiri terbimbing.

(2) Menganalisis perbedaan rata-rata selisih yang terjadi di kelompok

eksperimen dengan rata-rata selisih yang terjadi di kelompok kontrol.

Selisih pada kelompok eksperimen sangat berbeda dengan

kelompok kontrol. Pada saat pembelajaran kelompok eksperimen

diberikan perlakuan menggunakan metode inkuiri terbimbing,

sedangkan pada kelompok kontrol hanya menggunakan metode

tradisional atau ceramah. Selisih pada kelompok eksperimen dengan

kelompok kontrol dapat dilihat juga dari mean masing-masing

kelompok. Mean kelompok eksperimen sebesar 1,21 sedangkan mean

kelompok kontrol sebesar 0,72. Perbedaan rata-rata tersebut

menunjukkan bahwa selisih rata-rata pada kelompok eksperimen lebih

tinggi daripada rata-rata kelompok kontrol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

110  

  

Setelah dilihat mean dari masing-masing kelompok kemudian

dilakukan uji hipotesis. Berdasarkan hasil analisis data dari uji

hipotesis diperoleh sig.(2-tailed) sebesar 0,295 berarti sig.(2-tailed)

lebih dari 0,05, sehingga Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak

ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor prestasi belajar pada

kelompok eksperimen dengan selisih skor prestasi belajar pada kelas

kontrol. Dengan demikian, metode inkuiri dan metode ceramah sama-

sama efektif dalam meningkatkan prestasi belajar, jika digunakan

instrumen tes pilihan ganda. Ada beberapa kemungkinan yang menjadi

faktor penyebabnya. Pertama, penggunaan jenis tes objektif (pilihan

ganda) kurang relevan untuk pembelajaran inovatif seperti metode

inkuiri terbimbing pada penelitian ini. Kedua, ada kemungkinan siswa

hanya menyontek jawaban dari teman pada saat mengerjakan soal

pilihan ganda. Ketiga, siswa hanya asal menjawab ketika mengerjakan

soal tanpa mereka berpikir terlebih dahulu. Keempat, siswa di kelas

kontrol dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Walaupun di kelas

kontrol siswa tidak diberikan treatment, tetapi siswa mampu

memperhatikan dengan baik penjelasan guru. Siswa aktif bertanya jika

mereka merasa kurang memahami penjelasan guru, sehingga skor

posttest di kelompok kontrol juga lebih tinggi dari skor pretest. Dari

penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa dengan metode

inkuiri maupun metode ceramah sama-sama efektif dalam

meningkatkan prestasi belajar jika diukur dengan tes objektif (pilihan

ganda).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

111  

  

(3) Menganalisis rata-rata selisih kemampuan berpikir kritis kategori

kognitif pada masing-masing aspek kognitif.

Aspek kognitif dalam pilihan ganda meliputi interpretasi,

analisis, evaluasi, inferensi, dan eksplanasi. Berdasarkan hasil analisis

data menggunakan statistik diperoleh mean setiap aspek sebagai

berikut: mean aspek interpretasi sebesar 0,36, mean aspek analisis

sebesar 0,18, mean aspek evaluasi sebesar 0,39, mean aspek inferensi

sebesar 0,46, dan mean aspek eksplanasi sebesar -0,18. Mean tertinggi

pada aspek inferensi, sedangkan mean terendah pada aspek eksplanasi.

Dari perhitungan dengan PASW 18 for Windows, harga Asymp.

Sig. (2-tailed) pada tabel sebesar 0,038 sehingga harga Asymp. Sig.

lebih kecil dari 0,05 yang berarti ada perbedaan yang signifikan di

antara data kenaikan tiap aspek kognitif. Urutan ranking aspek kognitif

dari yang tertinggi sampai yang terendah yaitu aspek inferensi sebesar

79,00, aspek evaluasi sebesar 77,95, aspek interpretasi sebesar 75,91,

aspek analisis sebesar 67,88, dan aspek eksplanasi sebesar 51,77. Dari

urutan tersebut dapat dilihat bahwa ranking tertinggi adalah aspek

inferensi sebesar 79,00 dan ranking terendah adalah aspek eksplanasi

sebesar 51,77. Aspek inferensi mendapat ranking tertinggi dapat

dikarenakan siswa lebih kritis dalam menarik kesimpulan dan

merumuskan hipotesis dari pada aspek-aspek kognitif lainnya,

sedangkan aspek eksplanasi merupakan aspek yang paling rendah

dibandingkan dengan aspek kognitif yang lain dimungkinkan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

112  

  

masih kesulitan untuk menjelaskan permasalahan-permasalahan yang

mereka hadapi saat pembelajaran.

2) Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan berpikir kritis

kategori disposisi afektif khusus

Ada tiga sasaran yang dianalisis pada data kemampuan berpikir kritis,

sebagai berikut:

(1) Menganalisis selisih pretest kemampuan berpikir kritis kategori

disposisi afektif khusus kelompok eksperimen ke posttest kemampuan

berpikir kritis kategori disposisi afektif khusus kelompok eksperimen.

Selisih skor pretest ke skor posttest hasil kemampuan berpikir

kritis kategori disposisi afektif khusus kelompok eksperimen dapat

dilihat berdasarkan mean dari skor pretest kelompok eksperimen

dibandingkan dengan mean dari skor posttest kelompok eksperimen,

kemudian dilihat selisihnya. Berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan mean skor pretest untuk kemampuan berpikir kritis kategori

disposisi afektif khusus dari kelompok eksperimen sebesar 26,14

sedangkan mean skor posttest untuk kemampuan berpikir kritis

kategori disposisi afektif khusus dari kelompok eksperimen sebesar

26,18. Hal tersebut menunjukkan bahwa mean skor posttest

kemampuan berpikir kritis kategori disposisi afektif khusus lebih

tinggi dibandingkan dengan skor pretest kemampuan berpikir kritis

kategori disposisi afektif khusus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

113  

  

Dari hasil analisis data diperoleh sig.(2-tailed) sebesar 0,962

yang lebih besar dari 0,05. Jadi, dapat dikatakan bahwa tidak ada

selisih yang positif dan signifikan antara rata-rata skor posttest dengan

rata-rata skor pretest kemampuan berpikir kritis kategori disposisi

afektif khusus kelompok eksperimen. Dengan demikian metode inkuiri

tidak meningkatkan kemampuan berpikir kritis kategori disposisi

afektif khusus. Ada beberapa kemungkinan yang menjadi faktor

penyebabnya. Pertama, siswa di kelas eksperimen tidak terbiasa

menggunakan metode inkuiri, sehingga siswa bingung ketika diberi

treatment. Kedua, siswa di kelas eksperimen kurang aktif dalam

pembelajaran, terlihat siswa tidak banyak bertanya tentang eksperimen

yang sedang mereka lakukan, sehingga tidak dapat diketahui apakah

siswa mengalami kesulitan atau tidak dalam melakukan eksperimen

tersebut.

(2) Menganalisis perbedaan rata-rata selisih yang terjadi di kelompok

eksperimen dengan rata-rata selisih yang terjadi di kelompok kontrol.

Selisih pada kelompok eksperimen sangat berbeda dengan

kelompok kontrol. Pada saat pembelajaran kelompok eksperimen

diberikan perlakuan menggunakan metode inkuiri terbimbing,

sedangkan pada kelompok kontrol hanya menggunakan metode

tradisional atau ceramah. Selisih pada kelompok eksperimen dengan

kelompok kontrol dapat dilihat juga dari mean masing-masing

kelompok untuk kemampuan berpikir kritis kategori disposisi afektif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

114  

  

khususnya. Mean kelompok eksperimen sebesar 0,04 sedangkan mean

kelompok kontrol sebesar -0,59. Perbedaan rata-rata tersebut

menunjukkan bahwa selisih rata-rata pada kelompok eksperimen lebih

tinggi daripada rata-rata kelompok kontrol.

Setelah dilihat mean dari masing-masing kelompok kemudian

dilakukan uji hipotesis. Berdasarkan hasil analisis data dari uji

hipotesis diperoleh sig.(2-tailed) sebesar 0,393 berarti sig.(2-tailed)

lebih besar dari 0,05, sehingga Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya

tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor kemampuan

berpikir kritis kategori disposisi afektif khusus pada kelompok

eksperimen dengan kemampuan berpikir kritis kategori disposisi

afektif khusus pada kelas kontrol. Dengan demikian, baik metode

inkuiri maupun metode ceramah sama-sama tidak meningkatkan

kemampuan berpikir kritis kategori disposisi afektif khusus. Ada

beberapa kemungkinan yang menjadi faktor penyebabnya. Pertama,

siswa di kelas eksperimen tidak terbiasa menggunakan metode inkuiri,

sehingga siswa bingung ketika diberi treatment. Kedua, siswa di kelas

eksperimen kurang aktif dalam pembelajaran, terlihat siswa tidak

banyak bertanya tentang eksperimen yang sedang mereka lakukan,

sehingga tidak dapat diketahui apakah siswa mengalami kesulitan atau

tidak dalam melakukan eksperimen tersebut. Ketiga, siswa di kelas

kontrol hanya diberi ceramah atau penjelasan saat pembelajaran,

sehingga siswa tidak terbiasa untuk menganalisis permasalahan-

permasalahan sendiri. Padahal, salah satu unsur kemampuan berpikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

115  

  

kritis kategori afektif khusus adalah ketajaman dalam menganalisis

permasalahan dan latar belakangnya. Dari penjelasan di atas maka

dapat disimpulkan bahwa dengan metode inkuiri maupun metode

ceramah sama-sama tidak meningkatkan kemampuan berpikir kritis

kategori disposisi afektif khusus.

(3) Menganalisis rata-rata selisih kemampuan berpikir kritis kategori

afektif khusus pada masing-masing aspek afektif khusus.

Berdasarkan hasil analisis data menggunakan statistik diperoleh

mean untuk setiap aspek kemampuan berpikir kritis kategori disposisi

afektif khusus antara lain: mean aspek 1 yaitu kejelasan merumuskan

masalah sebesar 0,07, mean aspek 2 yaitu sabar dalam menghadapi

masalah yang kompleks sebesar 0,07, mean aspek 3 yaitu tekun

mencari informasi yang relevan sebesar 0,04, mean aspek 4 yaitu

rasional dalam menyeleksi dan menerapkan suatu kriteria sebesar 0,00,

mean aspek 5 yaitu memfokuskan perhatian dalam menghadapi suatu

permasalahan sebesar 0,14, mean aspek 6 yaitu daya tahan menghadapi

kesulitan sebesar -0,21, dan mean aspek 7 yaitu ketajaman dalam

menganalisis permasalahan dan latar belakangnya sebesar 0,00. Mean

tertinggi pada aspek 5 yaitu memfokuskan perhatian dalam

menghadapi suatu permasalahan sebesar 0,14 dan mean terendah pada

aspek 6 yaitu daya tahan menghadapi kesulitan.

Dari perhitungan dengan PASW 18 for Windows, harga Asymp.

Sig. pada tabel sebesar 0,759 sehingga harga Asymp. Sig. lebih besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

116  

  

dari 0,05 yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan di

antara data kenaikan tiap aspek afektif khusus. Urutan ranking

kenaikan afektif khusus dari yang tertinggi sampai yang terendah yaitu

aspek 5 sebesar 112,46, aspek 2 sebesar 99,48, aspek 1 sebesar 99,45,

aspek 4 sebesar 98,30, aspek 7 sebesar 96,00, aspek 3 sebesar 94,21,

dan aspek 6 sebesar 89,59. Dari urutan tersebut dapat dilihat bahwa

ranking tertinggi adalah aspek 5 sebesar 112,46 dan ranking terendah

adalah aspek 6 sebesar 89,59. Aspek 5 yaitu memfokuskan perhatian

dalam menghadapi suatu permasalahan mendapat ranking tertinggi

dapat dikarenakan siswa dapat lebih fokus dalam menghadapi suatu

permasalahan, sedangkan aspek 6 yaitu daya tahan menghadapi

kesulitan merupakan aspek yang paling rendah dibandingkan dengan

aspek afektif khusus lainnya dimungkinkan siswa belum dapat

menyelesaikan kesulitan-kesulitan yang dihadapinya dalam proses

pembelajaran.

4.3. Keterbatasan Penelitian

Berikut beberapa keterbatasan penelitian:

a. Keterbatasan pertemuan

Waktu yang dilakukan untuk penelitian sangat terbatas yaitu 4 kali

pertemuan. Keterbatasan pertemuan membuat data yang diperoleh dalam

kelas eksperimen kurang maksimal. Jika pertemuan melebihi alokasi

waktu yang diberikan, maka penelitian akan mengganggu Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM) di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

117  

  

b. Ketidaktepatan pemilihan kelas

Ketidaktepatan dalam memilih kelas yaitu sebagai kelas kontrol dan kelas

eksperimen. Siswa di kelas kontrol lebih kritis dibandingkan dengan kelas

eksperimen, sehingga hasil penelitian pada kelas kontrol lebih tinggi dari

kelas eksperimen.

c. Instrumen yang tidak reliabel

Instrumen-instrumen yang telah dibuat setelah sungguh-sungguh diuji

reliabilitasnya ternyata hasilnya hanya sebesar 0,469. Walaupun hasil uji

reliabilitasnya mempunyai kualifikasi cukup, tetapi masih di bawah

standar yaitu kurang dari 0,60 sehingga mempengaruhi hasil penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

118  

BAB V

PENUTUP

Bab V ini akan menguraikan kesimpulan dan saran. Bagian kesimpulan

menunjukkan hasil penelitian yang menjawab dari hipotesis penelitian. Selanjutnya bagian

saran berisi saran bagi penelitian selanjutnya.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang pengaruh penerapan

metode inkuiri terhadap prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis kategori

disposisi afektif khusus pada mata pelajaran IPA khususnya materi pesawat sederhana,

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Penerapan metode inkuiri pada matapelajaran IPA materi pesawat sederhana

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa-siswa

kelas V SDK Sorowajan Yogyakarta pada Semester Genap Tahun Ajaran

2010/2011. Hasil analisis data membuktikan bahwa besar sig.(2-tailed) 0,006

sehingga sig.(2-tailed) kurang dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa ada selisih

yang positif dan signifikan antara skor pretest ke skor posttest prestasi belajar

kelompok eksperimen. Skor posttest prestasi belajar kelompok eksperimen lebih

tinggi dibandingkan dengan skor pretest prestasi belajar kelompok eksperimen.

Kenaikan pada mean dari skor pretest ke skor posttest dipengaruhi karena adanya

treatment yang dilakukan pada kelompok eksperimen dengan metode inkuiri

terbimbing. Namun, jika dibandingkan dengan skor kelompok kontrol didapatkan

sig.(2-tailed) sebesar 0,295 berarti sig.(2-tailed) kurang dari 0,05 yang artinya tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

119  

  

ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor prestasi belajar pada kelompok

eksperimen dengan selisih skor prestasi belajar pada kelas kontrol, sehingga dapat

dikatakan bahwa dengan menggunakan metode inkuiri maupun metode tradisional

sama-sama dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Rata-rata selisih

kemampuan berpikir kritis kategori kognitif dalam masing-masing aspeknya

terbukti ada perbedaan yang signifikan. Dari perhitungan dengan PASW 18 for

windows didapatkan harga Asymp. Sig. pada tabel sebesar 0,038 sehingga harga

Asymp. Sig. lebih kecil dari 0,05 yang berarti ada perbedaan yang signifikan di

antara data kenaikan tiap aspek kognitif. Urutan ranking aspek kognitif dari yang

tertinggi sampai yang terendah yaitu aspek inferensi, aspek evaluasi, aspek

interpretasi, aspek analisis, dan aspek eksplanasi. Dengan demikian, metode inkuiri

dan metode ceramah sama-sama efektif dalam meningkatkan prestasi belajar.

2. Penerapan metode inkuiri pada matapelajaran IPA materi pesawat sederhana tidak

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis pada

kategori disposisi afektif khusus siswa-siswa kelas V SDK Sorowajan Yogyakarta

pada Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011. Hal ini dibuktikan dari sig.(2-

tailed) sebesar 0,962 sehingga sig.(2-tailed) lebih besar dari 0,05 yang artinya tidak

adanya selisih yang positif dan signifikan antara rata-rata skor posttest dengan rata-

rata skor pretest kemampuan berpikir kritis kategori disposisi afektif khusus

kelompok eksperimen. Jika dibandingkan dengan kelompok kontrol didapatkan

sig.(2-tailed) sebesar 0,393 berarti sig.(2-tailed) lebih besar dari 0,05 berarti tidak

ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor kemampuan berpikir kritis

kategori disposisi afektif khusus pada kelompok eksperimen dengan kemampuan

berpikir kritis kategori disposisi afektif khusus pada kelas kontrol, sehingga dapat

dikatakan bahwa dengan menggunakan metode inkuiri maupun metode tradisional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

120  

  

sama-sama tidak dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis kategori disposisi

afektif khusus. Rata-rata kenaikan kemampuan berpikir kritis kategori afektif

khusus pada masing-masing aspeknya tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

Dari perhitungan dengan PASW 18 for windows, harga Asymp. Sig. pada tabel

sebesar 0,759 sehingga harga Asymp. Sig. lebih besar dari 0,05 yang berarti tidak

terdapat perbedaan yang signifikan di antara data kenaikan tiap aspek afektif

khusus. Urutan ranking selisih afektif khusus dari yang tertinggi sampai yang

terendah yaitu aspek 5, aspek 2, aspek 1, aspek 4, aspek 7, aspek 3, dan aspek 6.

Dengan demikian, baik metode inkuiri maupun metode ceramah sama-sama tidak

meningkatkan kemampuan berpikir kritis kategori disposisi afektif khusus.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang diberikan bagi peneliti yang lain

yang akan melakukan penelitian menggunakan metode inkuiri terbimbing adalah

sebagai berikut :

1) Peneliti perlu memperhitungkan waktu dan pertemuan untuk melakukan percobaan,

sehingga siswa memiliki kesempatan untuk melakukan percobaan dan pembahasan

yang lebih optimal.

2) Peneliti perlu memperhitungkan baik-baik dalam pemilihan kelas yang akan

digunakan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3) Pembagian kelompok belajar yang lebih kecil, misalnya dalam satu kelompok

terdiri dari 3 orang, sehingga siswa benar-benar dapat berpartisipasi aktif dalam

setiap percobaan yang dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

121  

  

4) Peneliti perlu mengkoordinasikan dengan baik instrumen pembelajaran dengan

guru mitra, sehingga guru mitra tidak kebingungan dalam melaksanakan

pembelajaran.

5) Peneliti perlu memperhatikan baik-baik validitas dan reliabilitas instrumen,

sehingga layak digunakan untuk penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

122  

DAFTAR REFERENSI

Abrori, C. (2006). Berpikir kritis (critical thinking) dalam profesi dokter. Fakultas

Kedokteran Universitas Jember. Diakses tanggal 2 April 2011, 22.15, dari

http://www.scribd.com/doc/22006017/BERPIKIR-KRITIS-2 

Achmad, A. (2007). Memahami berpikir kritis. Jawa Barat: SMAN 21 Bandung.

Diakses tanggal 20 April 2011, 20.30, dari http://re-

searchengines.com/1007arief3.html 

Azmiyawati, dkk. (2008). IPA 5 salingtemas. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

Azwar, S. (2010). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Damayanti, P. dkk. (2010). IPA Alam sekitar kita SD kelas V. Bogor: Yudhistira.

Darmodjo, H, dkk. (1992/1993). Pendidikan IPA 2. Jakarta: Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan

Tenaga Kependidikan.

Facione, P. (1990). Critical thinking: A statement of expert consenius for purpose of

educational assessment and instruction. California: The California Academic

Press.

Ghozali, I. (2009). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS. Semarang:

Universitas Diponegoro.

Hartini. (2010). Efektifitas pencapaian hasil belajar siswa kelas IV SD Kanisius

Kintelan I tentang penyebab perubahan lingkungan fisik melalui metode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

123  

inkuiri semester genap tahun pelajaran 2009/2010. Yogyakarta: Skripsi

mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

Haryanto. (2004). Sains untuk kelas V SD. Jakarta : Erlangga

Johnson, E. B. (2002). Contextual teaching & learning menjadikan kegiatan belajar

mengajar mengasyikkan dan Bermakna. Bandung: MLC.

Listyaningrum. (2010). Efektifitas pembelajaran IPA SD Kanisius Pugeran pada

materi benda terapung, tenggelam, dan melayang dalam hal pencapaian hasil

belajar melalui metode inkuiri terbimbing semester genap tahun pelajaran

2009/2010. Yogyakarta: Skripsi mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

Masidjo. (1995). Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah.

Mathopani, R. A. (2009). Upaya meningkatkan pemahaman konsep dan cara berpikir

kritis siswa melalui metode contextual teaching and learning (CTL) pada

siswa SMP. Surakarta: Skripsi mahasiswa Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Muhfahroyin. (2005). Memberdayakan kemampuan berpikir kritis. Diakses tanggal

20 April 2011, 20.00, dari http://muhfahroyin.blogspot.com/2009/01/berpikir-

kritis.html

Plonsky. (2009). Psychological statistics. Diakses tanggal 10 Juli 2011, 10.28, dari

http://www.uwsp.edu/psych/stat/12/anova-1w.htm

Purbatin. (2010). Efektifitas pembelajaran IPA tentang sifat-sifat cahaya melalui

metode inquiry terbimbing pada siswa kelas V SD Kanisius Kalasan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

124  

hal pencapaian hasil belajar. Yogyakarta: Skripsi mahasiswa Universitas

Sanata Dharma.

Purwaningsih. (2005). Pembelajaran kimia berpendekatan SETS untuk meningkatkan

kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1

Semarang tahun pelajaran 2004/2005. Diakses tanggal 16 Mei 2011, dari

http://www.pustakaskripsi.com/pembelajaran-kimia-berpendekatan-sets-

untuk-meningkatkan-kemampuan-berpikir-kritis-dan-kreatif-siswa-kelas-X-

sma-muhammadiyah-1-semarang-tahun-pelajaran-2004-2005-2-3457.html

Raras. (2010). Efektifitas pembelajaran IPA tentang perpindahan dan penghantar

panas dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing dalam hal pencapaian

hasil belajar siswa kelas IV SD Kanisius Prontakan. Yogyakarta: Skripsi

mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

Ridwan. (2008). Ketercapaian prestasi belajar. Diakses tanggal 21 April 2011,

21.00, dari http://ridwan202.wordpress.com/2008/05/03/ketercapaian-prestasi-

belajar/ 

Sanjaya, W. (2006). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan.

Jakarta: Kencana Prenada Media.

Sugiyono. (2011). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sulistyanto, H, dkk. (2008). Ilmu pengetahuan alam. Jakarta: Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

Sunartombs. (2009). Pengertian prestasi belajar. Diakses 3 April 2011, 14.12, dari

http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian-prestasi-belajar/

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

125  

Trianto. (2007). Model-model pembelajaran inovatif berorientasi konstruktivistik.

Jakarta: Prestasi Pustaka.

Trianto. (2009). Mendesain model pembelajaran inovatif progresif konsep, landasan,

dan implementasinya pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).

Jakarta: Kencana Predana Media Group.

Widyaningsih. (2010). Efektifitas pembelajaran IPA pada materi pokok proses

pembentukan tanah karena pelapukan pada siswa kelas V SD Kanisius

Kintelan I melalui metode inkuiri terbimbing dalam hal pencapaian hasil

belajar. Yogyakarta: Skripsi mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

Yulius, O. (2010). Kompas IT kreatif SPSS 18. Yogyakarta: Panser Pustaka. 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

126  

Lampiran 1

RPP Kelompok

Eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

127

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sorowajan Hari / Tanggal / Pertemuan ke : Selasa, 22 Februari 2011/ 1 Kelas / Semester : V B / 2 Mata Pelajaran : IPA Unit / Tema : Pesawat Sederhana Alokasi Waktu : 2 × 40 menit (2 jp) Kelompok : Kelompok Eksperimen

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Sub Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber

Belajar 1 2 3 4 5 6 7

5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya

5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat

Pesawat Sederhana

Pertemuan 1 (2 x 40 menit) A. Kegiatan Awal

1. Salam pembuka 2. Berdoa 3. Apersepsi: - Guru memberikan pengantar bahwa

materi pesawat sederhana akan dimulai dengan adanya pre-test dan diakhiri dengan post-test.

- Guru menyampaikan petunjuk pengerjaan pretest yang akan dikerjakan.

4. Siswa diminta untuk mempersiapkan alat tulis.

5. Siswa dibagikan soal pre-test. 6. Siswa mengerjakan soal pre-test

dalam waktu 50 menit. 7. Siswa mengumpulkan lembar

jawaban dan soal. B. Kegiatan Inti

1. Orientasi

Interpretasi: 5.2.1 Siswa dapat mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan pesawat sederhana Analisis: 5.2.2 Siswa dapat meneliti alternatif-alternatif yang mungkin dapat digunakan untuk memindahkan batu, mencabut paku dan membuka tutup botol Evaluasi: 5.2.3 Siswa dapat menilai benar tidaknya alternatif-alternatif yang mungkin dapat digunakan untuk memindahkan batu, mencabut paku dan membuka tutup botol

A. Jenis Penilaian: -Kinerja -Tertulis

B. Soal/kunci

jawaban dan tugas /rubrik terlampir

A. Sumber : - Darmayanti

Puti. 2010. IPA Alam Sekitar Kita. Bogor: Yudistira.

- Haryanto. 2004. Sains untuk kelas V SD. Jakarta : Erlangga

B.Alat dan Bahan: • Paku • Papan • Palu • Botol

minuman • Pembuka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

128

• Siswa diminta membentuk kelompok, setiap kelompok terdiri dari 6 siswa dan masing-masing dibagi LKS.

• Siswa mempelajari LKS. 2. Merumuskan Permasalahan • Siswa merumuskan permasalahan

dengan pertanyaan yang dapat dijawab “ya” atau “tidak”.

• Siswa mengkaji teori, konsep, atau prinsip.

• Siswa mendefinisikan konsep-konsep penting.

3. Merumuskan Hipotesis • Siswa mendiskusikan berbagai

jawaban yang mungkin dengan pro dan kontranya.

• Siswa menentukan jawaban-jawaban yang relevan saja.

• Siswa memilih jawaban-jawaban terbaik sebagai hipotesis.

4. Melakukan Eksperimen • Siswa mendiskusikan jenis-jenis

percobaan yang akan diambil. • Siswa menentukan langkah-langkah

untuk melakukan percobaan. • Siswa mengurutkan langkah-langkah

percobaan. • Siswa melakukan percobaan tentang

pengenalan pesawat sederhana. • Siswa mengumpulkan data-data. • Siswa melakukan analisis data-data.

Inferensi: 5.2.4 Siswa dapat menarik kesimpulan secara mandiri sesuai dengan percobaan yang telah dilakukan Ekplanasi: 5.2.5 Siswa dapat menjelaskan pengertian pesawat sederhana melalui percobaan Regulasi diri: 5.2.6 Siswa dapat menilai apakah ada kelemahan dalam langkah yang sudah diambil dalam pemecahan masalah

tutup botol • Batu • Linggis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

129

• Siswa membahas hasil temuan. 5. Menarik Kesimpulan • Siswa menarik kesimpulan. • Siswa merancang solusi atas

permasalahan. • Siswa mendiskusikan alasan memilih

solusi tersebut. 6. Mempresentasikan Hasil • Siswa menyusun laporan. • Siswa mempersiapkan presentasi

kelompok. • Siswa mempresentasikan hasil

inkuiri di depan kelas. • Siswa memberikan penjelasan-

penjelasan tambahan untuk memperjelas permasalahan.

7. Mengevaluasi • Siswa mengevaluasi seluruh proses

inkuiri kelompok. • Siswa mengevaluasi apakah

kesimpulan sudah sesuai dengan alasan.

• Siswa mengevaluasi apakah solusi sudah tepat sesuai rumusan masalah.

• Siswa mendiskusikan apa saja yang perlu diperbaiki.

• Elaborasi untuk penerapan kebidang yang lebih luas

C. Kegiatan Akhir 1. Siswa membuat ringkasan dengan

bimbingan guru. 2. Refleksi 3. Salam Penutup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

130

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sorowajan Hari / Tanggal / Pertemuan ke : Rabu, 23 Februari 2011 / 2 Kelas / Semester : V B / 2 Mata Pelajaran : IPA Unit / Tema : Pesawat Sederhana Alokasi Waktu : 2 × 40 menit (2 jp) Kelompok : Kelompok Eksperimen

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Sub Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber

Belajar 1 2 3 4 5 6 7

5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya

5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat

Pesawat Sederhana

Pertemuan 2 (2 x 40 menit) A. Kegiatan Awal

1. Salam pembuka 2. Berdoa 3. Apersepsi:

- Masih ingatkah kamu, apakah pengertian pesawat sederhana ?

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan

B. Kegiatan Inti

1. Orientasi • Siswa diminta membentuk

kelompok, setiap kelompok terdiri dari 6 siswa dan masing-masing dibagi LKS.

• Siswa mempelajari LKS. 2. Merumuskan Permasalahan • Siswa merumuskan permasalahan

dengan pertanyaan yang dapat dijawab “ya” atau “tidak”.

Interpretasi: 5.2.7 Siswa dapat menginterpretasikan letak titik tumpu, titik kuasa, titik beban pada pengungkit melalui gambar Interpretasi: 5.2.8 Siswa dapat membuat klasifikasi berbagai macam alat berdasarkan titik tumpu, titik kuasa, titik beban Analisis: 5.2.9 Siswa dapat membandingkan cara kerja dengan menggunakan bidang miring atau tanpa bidang miring

A. Jenis Penilaian: -Kinerja -Tertulis

B. Soal/kunci

jawaban dan tugas/ rubrik terlampir

A. Sumber : - Darmayanti

Puti. 2010. IPA Alam Sekitar Kita. Bogor: Yudistira.

- Haryanto. 2004. Sains untuk kelas V SD. Jakarta : Erlangga.

B.Alat dan Bahan: • Gunting

• Pinset

• Pemotong

kuku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

131

• Siswa mengkaji teori, konsep, atau prinsip.

• Siswa mendefinisikan konsep-konsep penting.

3. Merumuskan Hipotesis • Siswa mendiskusikan berbagai

jawaban yang mungkin dengan pro dan kontranya.

• Siswa menentukan jawaban-jawaban yang relevan saja.

• Siswa memilih jawaban-jawaban terbaik sebagai hipotesis.

4. Melakukan Eksperimen • Siswa mendiskusikan jenis-jenis

percobaan yang akan diambil. • Siswa menentukan langkah-langkah

untuk melakukan percobaan. • Siswa mengurutkan langkah-langkah

percobaan. • Siswa melakukan percobaan tentang

pengungkit dan bidang miring. • Siswa mengumpulkan data-data. • Siswa melakukan analisis data-data. • Siswa membahas hasil temuan.

5. Menarik Kesimpulan • Siswa menarik kesimpulan. • Siswa merancang solusi atas

permasalahan. • Siswa mendiskusikan alasan memilih

solusi tersebut. 6. Mempresentasikan Hasil • Siswa menyusun laporan. • Siswa mempersiapkan presentasi

kelompok.

Evaluasi: 5.2.10 Siswa dapat menilai benar tidaknya alternatif-alternatif yang mungkin dapat digunakan untuk memindahkan pasir dan memotong kentang Inferensi: 5.2.11 Siswa dapat menarik kesimpulan secara mandiri sesuai dengan percobaan yang telah dilakukan Eksplanasi: 5.2.12 Siswa dapat menjelaskan pengertian pengungkit dan bidang miring melalui percobaan Regulasi diri: 5.2.13 Siswa dapat menilai apakah ada kelemahan dalam langkah yang sudah diambil dalam pemecahan masalah

• Staples

• Tang

• Sapu

• Sekop

• Pemukul

bola

• Kertas

• Kaleng susu

• Obeng

• Pembuka

tutup botol

• Pasir

• Meja

• Papan

• Karung

• Ubi

• Pisau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

132

• Siswa mempresentasikan hasil inkuiri di depan kelas.

• Siswa memberikan penjelasan-penjelasan tambahan untuk memperjelas permasalahan.

7. Mengevaluasi • Siswa mengevaluasi seluruh proses

inkuiri kelompok. • Siswa mengevaluasi apakah

kesimpulan sudah sesuai dengan alasan.

• Siswa mengevaluasi apakah solusi sudah tepat sesuai rumusan masalah.

• Siswa mendiskusikan apa saja yang perlu diperbaiki.

• Elaborasi untuk penerapan kebidang yang lebih luas

C. Kegiatan Akhir

1. Siswa membuat ringkasan dengan bimbingan guru.

2. Refleksi 3. Salam Penutup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

133

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sorowajan Hari / Tanggal / Pertemuan ke : Kamis, 24 Februari 2011 / 3 Kelas / Semester : V B / 2 Mata Pelajaran : IPA Unit / Tema : Pesawat Sederhana Alokasi Waktu : 2 × 40 menit (2 jp) Kelompok : Kelompok Eksperimen

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Sub Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber

Belajar 1 2 3 4 5 6 7

5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya

5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat

Pesawat Sederhana

Pertemuan 3 (2 x 40 menit) A. Kegiatan Awal

1. Salam pembuka 2. Berdoa 3. Apersepsi:

- Masih ingatkah kamu, pengelompokkan tuas/pengungkit?

- Sebutkan alat yang menerapkan prinsip kerja bidang miring !

- Apa keuntungan kita menggunakan bidang miring ?

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan

B. Kegiatan Inti

1. Orientasi • Siswa diminta membentuk

kelompok, setiap kelompok terdiri dari 6 siswa dan masing-masing dibagi LKS.

• Siswa mempelajari LKS.

Interpretasi: 5.2.14 Siswa dapat menggunakan gambar untuk melakukan percobaan Analisis: 5.2.15 Siswa dapat membandingkan cara kerja dengan menggunakan katrol atau tanpa katrol Evaluasi: 5.2.16 Siswa dapat menilai apakah penggunaan prinsip kerja katrol dapat diterapkan untuk situasi tertentu Inferensi: 5.2.17 Siswa dapat menarik kesimpulan

A. Jenis Penilaian: -Kinerja -Tertulis

B. Soal/kunci

jawaban dan tugas /rubrik terlampir

A. Sumber : - Darmayanti

Puti. 2010. IPA Alam Sekitar Kita. Bogor: Yudistira.

- Haryanto. 2004. Sains untuk kelas V SD. Jakarta : Erlangga.

B.Alat dan Bahan: • Katrol tetap

• Katrol

bebas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

134

2. Merumuskan Permasalahan • Siswa merumuskan permasalahan

dengan pertanyaan yang dapat dijawab “ya” atau “tidak”.

• Siswa mengkaji teori, konsep, atau prinsip.

• Siswa mendefinisikan konsep-konsep penting.

3. Merumuskan Hipotesis • Siswa mendiskusikan berbagai

jawaban yang mungkin dengan pro dan kontranya.

• Siswa menentukan jawaban-jawaban yang relevan saja.

• Siswa memilih jawaban-jawaban terbaik sebagai hipotesis.

4. Melakukan Eksperimen • Siswa mendiskusikan jenis-jenis

percobaan yang akan diambil. • Siswa menentukan langkah-langkah

untuk melakukan percobaan. • Siswa mengurutkan langkah-langkah

percobaan. • Siswa melakukan percobaan katrol. • Siswa mengumpulkan data-data. • Siswa melakukan analisis data-data. • Siswa membahas hasil temuan.

5. Menarik Kesimpulan • Siswa menarik kesimpulan. • Siswa merancang solusi atas

permasalahan. • Siswa mendiskusikan alasan memilih

solusi tersebut. 6. Mempresentasikan Hasil

secara mandiri sesuai dengan percobaan yang telah dilakukan Eksplanasi: 5.2.18 Siswa dapat menjelaskan pengertian katrol melalui percobaan Regulasi diri: 5.2.19 Siswa dapat menilai apakah ada kelemahan dalam langkah yang sudah diambil dalam percobaan

• Katrol

berganda

• Katrol Blok

Berganda

• Neraca

Pegas

• Beban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

135

• Siswa menyusun laporan. • Siswa mempersiapkan presentasi

kelompok. • Siswa mempresentasikan hasil

inkuiri di depan kelas. • Siswa memberikan penjelasan-

penjelasan tambahan untuk memperjelas permasalahan.

7. Mengevaluasi • Siswa mengevaluasi seluruh proses

inkuiri kelompok. • Siswa mengevaluasi apakah

kesimpulan sudah sesuai dengan alasan.

• Siswa mengevaluasi apakah solusi sudah tepat sesuai rumusan masalah.

• Siswa mendiskusikan apa saja yang perlu diperbaiki.

• Elaborasi untuk penerapan kebidang yang lebih luas

C. Kegiatan Akhir

1. Siswa membuat ringkasan dengan bimbingan guru.

2. Refleksi 3. Salam Penutup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

136

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sorowajan Hari / Tanggal / Pertemuan ke : Rabu, 2 Maret 2011 / 4 Kelas / Semester : V B / 2 Mata Pelajaran : IPA Unit / Tema : Pesawat Sederhana Alokasi Waktu : 2 × 40 menit (2 jp) Kelompok : Kelompok Eksperimen

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Sub Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber

Belajar 1 2 3 4 5 6 7

5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya

5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat

Pesawat Sederhana

Pertemuan 4 (2 x 40 menit) A. Kegiatan Awal

1. Salam pembuka 2. Berdoa 3. Apersepsi:

- Coba sebutkan alat-alat yang menggunakan prinsip kerja roda berporos ?

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan

B. Kegiatan Inti

1. Orientasi • Siswa diminta membentuk

kelompok, setiap kelompok terdiri dari 6 siswa dan masing-masing dibagi LKS.

• Siswa mempelajari LKS. 2. Merumuskan Permasalahan • Siswa merumuskan permasalahan

dengan pertanyaan yang dapat

Interpretasi: 5.2.20 Siswa dapat mengidentifikasi masalah melalui percobaan Analisis: 5.2.21 Siswa dapat membandingkan gerak roda yang memiliki letak poros yang berbeda Evaluasi: 5.2.22 Siswa dapat menjelaskan akibat letak poros yang berbeda pada suatu alat Inferensi: 5.2.23 Siswa dapat menarik kesimpulan secara mandiri sesuai dengan percobaan yang telah

A. Jenis Penilaian: -Kinerja -Tertulis

B. Soal/kunci

jawaban dan tugas/ rubrik terlampir

A. Sumber : - Darmayanti

Puti. 2010. IPA Alam Sekitar Kita. Bogor: Yudistira

- Haryanto. 2004. Sains untuk kelas V SD. Jakarta : Erlangga

B. Alat dan

Bahan: • Botol

• Lidi

• Tutup botol

• Sepeda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

137

dijawab “ya” atau “tidak”. • Siswa mengkaji teori, konsep, atau

prinsip. • Siswa mendefinisikan konsep-

konsep penting. 3. Merumuskan Hipotesis • Siswa mendiskusikan berbagai

jawaban yang mungkin dengan pro dan kontranya.

• Siswa menentukan jawaban-jawaban yang relevan saja.

• Siswa memilih jawaban-jawaban terbaik sebagai hipotesis.

4. Melakukan Eksperimen • Siswa mendiskusikan jenis-jenis

percobaan yang akan diambil. • Siswa menentukan langkah-langkah

untuk melakukan percobaan. • Siswa mengurutkan langkah-langkah

percobaan. • Siswa melakukan percobaan tentang

roda berporos dan gir. • Siswa mengumpulkan data-data. • Siswa melakukan analisis data-data. • Siswa membahas hasil temuan.

5. Menarik Kesimpulan • Siswa menarik kesimpulan. • Siswa merancang solusi atas

permasalahan. • Siswa mendiskusikan alasan memilih

solusi tersebut. 6. Mempresentasikan Hasil • Siswa menyusun laporan. • Siswa mempersiapkan presentasi

dilakukan Eksplanasi: 5.2.24 Siswa dapat menjelaskan pengertian roda berporos dan gir Regulasi diri: 5.2.25 Siswa dapat menilai apakah ada kelemahan dalam langkah yang sudah diambil dalam pemecahan masalah

• Karet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

138

kelompok. • Siswa mempresentasikan hasil

inkuiri di depan kelas. • Siswa memberikan penjelasan-

penjelasan tambahan untuk memperjelas permasalahan.

7. Mengevaluasi • Siswa mengevaluasi seluruh proses

inkuiri kelompok. • Siswa mengevaluasi apakah

kesimpulan sudah sesuai dengan alasan.

• Siswa mengevaluasi apakah solusi sudah tepat sesuai rumusan masalah.

• Siswa mendiskusikan apa saja yang perlu diperbaiki.

• Elaborasi untuk penerapan kebidang yang lebih luas

C. Kegiatan Akhir

1. Siswa dibagikan soal post-test. 2. Siswa mengerjakan soal post-test

dalam waktu 50 menit. 3. Siswa mengumpulkan lembar

jawaban dan soal. 4. Refleksi 5. Salam Penutup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

140  

Lampiran 2

RPP Kelompok Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

141

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sorowajan Hari / Tanggal / Pertemuan ke : Selasa / 22 Februari 2011 – Kamis, 24 Februari 2011 / 1-4 Kelas / Semester : V A / 2 Mata Pelajaran : IPA Unit / Tema : Pesawat Sederhana Alokasi Waktu : 8 × 40 menit (8 jp) Kelompok : Kelompok Kontrol

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Sub Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber

Belajar 1 2 3 4 5 6 7

5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya

5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat

Pesawat Sederhana

Pertemuan 1 (2×40 menit) A. Kegiatan Awal

1. Salam pembuka 2. Berdoa 3. Apersepsi: guru menyampaikan

petunjuk pengerjaan pre-test yang akan dikerjakan

B. Kegiatan Inti

1. Siswa diberi penjelasan tentang pengertian pesawat sederhana.

2. Siswa mengerjakan latihan soal. 3. Siswa bersama guru membahas hasil

latihan soal. C. Kegiatan Akhir

1. Siswa membuat ringkasan dengan bimbingan guru.

2. Refleksi 3. Salam Penutup

Pertemuan 2 (2x40 menit)

5.2.1 Siswa dapat menjelaskan pengertian pesawat sederhana melalui demonstrasi 5.2.2 Siswa dapat mengelompokkan pesawat sederhana jenis pengungkit 5.2.3 Siswa dapat menunjukkan letak titik tumpu, titik kuasa dan titik beban pada pengungkit 5.2.4 Siswa dapat menyebutkan alat-alat yang menggunakan prinsip bidang miring 5.2.5 Siswa dapat menyebutkan keuntungan

A. Jenis Penilaian

Tertulis

B. Soal/kunci jawaban dan tugas/rubrik terlampir

A. Sumber : Darmayanti Puti. 2010. IPA Alam Sekitar Kita. Bogor: Yudistira Haryanto. 2004. Sains untuk kelas V SD. Jakarta : Erlangga

B. Alat dan

Bahan: LKS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

142

A. Kegiatan Awal 1. Salam pembuka 2. Berdoa 3. Apersepsi:

- Masih ingatkah kamu, apakah pengertian pesawat sederhana ?

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan

B. Kegiatan Inti

1. Siswa diberi penjelasan tentang pengelompokkan pesawat sederhana.

2. Siswa ditunjukkan letak titik tumpu, titik kuasa, dan titik beban.

3. Siswa disuruh menyebutkan alat-alat yang menerapkan prinsip bidang miring.

4. Siswa diberi penjelasan keuntungan menggunakan bidang miring.

5. Siswa mengerjakan latihan soal. 6. Siswa bersama guru membahas hasil

latihan soal C. Kegiatan Akhir

1. Siswa membuat ringkasan dengan bimbingan guru.

2. Refleksi 3. Salam Penutup

Pertemuan 3 (2x40 menit) A. Kegiatan Awal

1. Salam pembuka 2. Berdoa 3. Apersepsi:

- Masih ingatkah kamu,

pengunaan bidang miring 5.2.6 Siswa dapat membedakan jenis katrol 5.2.7 Siswa dapat menyebutkan contoh dari setiap jenis katrol 5.2.8 Siswa dapat menyebutkan kegunaan dari setiap jenis katrol 5.2.9 Siswa dapat menyebutkan kegunaan roda berporos 5.2.10 Siswa dapat menyebutkan contoh alat yang menggunakkan prinsip roda berporos 5.2.11 Siswa dapat menyebutkan kegunaan gir 5.2.12 Siswa dapat mengidentifikasi alat yang menggunakkan prinsip kerja gir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

143

pengelompokkan tuas/pengungkit? - Sebutkan alat yang menerapkan

prinsip kerja bidang miring! - Apa keuntungan kita

menggunakan bidang miring ? 4. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dilaksanakan

B. Kegiatan Inti 1. Siswa diberi penjelasan tentang

katrol. 2. Siswa diminta menyebutkan

kegunaan katrol. 3. Siswa diberi penjelasan tentang roda

berporos. 4. Siswa diminta menyebutkan

kegunaan roda berporos. 5. Siswa diminta menyebutkan alat

yang menerapkan prinsip roda berporos.

6. Siswa mengerjakan latihan soal. 7. Siswa bersama guru membahas hasil

soal latihan C. Kegiatan Akhir

1. Siswa membuat ringkasan dengan bimbingan guru

2. Refleksi 3. Salam Penutup

Pertemuan 4 (2x40 menit) A. Kegiatan Awal

1. Salam pembuka 2. Berdoa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

144

3. Apersepsi: - Ada berapa macam katrol dalam

pesawat sederhana ? - Coba sebutkan alat-alat yang

menggunakan prinsip kerja roda berporos ?

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan

B. Kegiatan Inti

1. Siswa diberi penjelasan tentang gir. 2. Siswa diminta menyebutkan alat

yang menerapkan prinsip gir. 3. Siswa dibagikan soal post-test. 4. Siswa mengerjakan soal post-test

C. Kegiatan Akhir

1. Refleksi 2. Salam Penutup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

145  

Lampiran 3

Soal Pretest Eksperimen

yang Sudah Dikoreksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

146  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

147  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

148  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

149  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

150  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

151  

Lampiran 4

Soal Posttest Eksperimen

yang Sudah Dikoreksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

152  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

153  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

154  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

155  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

156  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

157  

Lampiran 5

Soal Pretest Kontrol yang

Sudah Dikoreksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

158  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

159  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

160  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

161  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

162  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

163  

Lampiran 6

Soal Posttest Kontrol yang

Sudah Dikoreksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

164  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

165  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

166  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

167  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

168  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

169  

Lampiran 7

LKS Kelompok

Eksperimen yang Sudah

Diisi Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

170  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

171  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

172  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

173  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

174  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

175  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

176  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

177  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

178  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

179  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

180  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

181  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

182  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

183  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

184  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

185  

Lampiran 8

LKS Kelompok Kontrol

yang Sudah Diisi Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

186  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

187  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

188  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

189  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

190  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

191  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

192  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

193  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

194  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

195  

Lampiran 9

Kuesioner Afektif Khusus Pretest

Kelompok Eksperimen

yang Sudah Diisi Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

196  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

197  

Lampiran 10

Kuesioner Afektif Khusus Posttest

Kelompok Eksperimen

yang Sudah Diisi Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

198  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

199  

Lampiran 11

Kuesioner Afektif Khusus Pretest

Kelompok Kontrol

yang Sudah Diisi Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

200  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

201  

Lampiran 12

Kuesioner Afektif Khusus Posttest

Kelompok Kontrol

yang Sudah Diisi Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

202  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

203  

Lampiran 13 Uji Validitas Kelompok Soal A Total

Pearson Correlation 1 Sig. (2-tailed)

Total

N 30 Pearson Correlation .a Sig. (2-tailed) .

item1

N 30 Pearson Correlation .420* Sig. (2-tailed) .021

item2

N 30 Pearson Correlation .326 Sig. (2-tailed) .079

item3

N 30 Pearson Correlation .487** Sig. (2-tailed) .006

item4

N 30 Pearson Correlation .340 Sig. (2-tailed) .066

item5

N 30 Pearson Correlation .054 Sig. (2-tailed) .776

item6

N 30 Pearson Correlation .244 Sig. (2-tailed) .195

item7

N 30 Pearson Correlation .347 Sig. (2-tailed) .060

item8

N 30 Pearson Correlation .478** Sig. (2-tailed) .008

item9

N 30 Pearson Correlation .208 Sig. (2-tailed) .271

item10

N 30 Pearson Correlation -.258 Sig. (2-tailed) .169

item11

N 30 Pearson Correlation .264 Sig. (2-tailed) .158

item12

N 30 Pearson Correlation .189 Sig. (2-tailed) .317

item13

N 30 Pearson Correlation .404* Sig. (2-tailed) .027

item14

N 30

Pearson Correlation .184 Sig. (2-tailed) .331

item15

N 30 Pearson Correlation .225 Sig. (2-tailed) .233

item16

N 30 Pearson Correlation .327 Sig. (2-tailed) .078

item17

N 30 Pearson Correlation .a Sig. (2-tailed) .

item18

N 30 Pearson Correlation .131 Sig. (2-tailed) .491

item19

N 30 Pearson Correlation .132 Sig. (2-tailed) .485

item20

N 30 Pearson Correlation .249 Sig. (2-tailed) .185

item21

N 30 Pearson Correlation .264 Sig. (2-tailed) .159

item22

N 30 Pearson Correlation .382* Sig. (2-tailed) .037

item23

N 30 Pearson Correlation .532** Sig. (2-tailed) .002

item24

N 30 Pearson Correlation .392* Sig. (2-tailed) .032

item25

N 30 Pearson Correlation -.146 Sig. (2-tailed) .441

item26

N 30 Pearson Correlation .a Sig. (2-tailed) .

item27

N 30 Pearson Correlation .131 Sig. (2-tailed) .491

item28

N 30 Pearson Correlation .314 Sig. (2-tailed) .091

item29

N 30 Pearson Correlation -.014 Sig. (2-tailed) .943

item30

N 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

204  

  

Total Pearson Correlation 1 Sig. (2-tailed)

Total

N 30 Pearson Correlation .a Sig. (2-tailed) .

item31

N 30 Pearson Correlation .227 Sig. (2-tailed) .227

item32

N 30 Pearson Correlation .092 Sig. (2-tailed) .630

item33

N 30 Pearson Correlation -.013 Sig. (2-tailed) .947

item34

N 30 Pearson Correlation -.208 Sig. (2-tailed) .270

item35

N 30 Pearson Correlation .a Sig. (2-tailed) .

item36

N 30 Pearson Correlation .200 Sig. (2-tailed) .289

item37

N 30 Pearson Correlation -.009 Sig. (2-tailed) .963

item38

N 30 Pearson Correlation .344 Sig. (2-tailed) .062

item39

N 30 Pearson Correlation .532** Sig. (2-tailed) .002

item40

N 30 Pearson Correlation .369* Sig. (2-tailed) .045

item41

N 30 Pearson Correlation .127 Sig. (2-tailed) .504

item42

N 30 Pearson Correlation .123 Sig. (2-tailed) .517

item43

N 30 Pearson Correlation .395* Sig. (2-tailed) .031

item44

N 30 Pearson Correlation .298 item45 Sig. (2-tailed) .110

N 30 Pearson Correlation .013 Sig. (2-tailed) .944

item46

N 30 Pearson Correlation .301 Sig. (2-tailed) .106

item47

N 30 Pearson Correlation .326 Sig. (2-tailed) .079

item48

N 30 Pearson Correlation -.073 Sig. (2-tailed) .702

item49

N 30 Pearson Correlation .004 Sig. (2-tailed) .984

item50

N 30 Pearson Correlation .a Sig. (2-tailed) .

item51

N 30 Pearson Correlation .113 Sig. (2-tailed) .553

item52

N 30 Pearson Correlation .200 Sig. (2-tailed) .289

item53

N 30 Pearson Correlation .432* Sig. (2-tailed) .017

item54

N 30 Pearson Correlation .350 Sig. (2-tailed) .058

item55

N 30 Pearson Correlation .298 Sig. (2-tailed) .110

item56

N 30 Pearson Correlation .256 Sig. (2-tailed) .172

item57

N 30 Pearson Correlation .161 Sig. (2-tailed) .397

item58

N 30 Pearson Correlation .220 Sig. (2-tailed) .243

item59

N 30 Pearson Correlation .473** item60 Sig. (2-tailed) .008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

205  

  

Lampiran 14 Uji Validitas Kelompok Soal B Total

Pearson Correlation 1 Sig. (2-tailed)

Total

N 30 Pearson Correlation .456* Sig. (2-tailed) .011

item1

N 30 Pearson Correlation .069 Sig. (2-tailed) .716

item2

N 30 Pearson Correlation .228 Sig. (2-tailed) .225

item3

N 30 Pearson Correlation .477** Sig. (2-tailed) .008

item4

N 30 Pearson Correlation .491** Sig. (2-tailed) .006

item5

N 30 Pearson Correlation -.172 Sig. (2-tailed) .363

item6

N 30 Pearson Correlation .535** Sig. (2-tailed) .002

item7

N 30 Pearson Correlation .378* Sig. (2-tailed) .039

item8

N 30 Pearson Correlation .311 Sig. (2-tailed) .095

item9

N 30 Pearson Correlation .130 Sig. (2-tailed) .494

item10

N 30 Pearson Correlation -.164 Sig. (2-tailed) .386

item11

N 30 Pearson Correlation .074 Sig. (2-tailed) .697

item12

N 30 Pearson Correlation .242 Sig. (2-tailed) .198

item13

N 30 Pearson Correlation .153 Sig. (2-tailed) .420

item14

N 30

Pearson Correlation .354 Sig. (2-tailed) .055

item15

N 30 Pearson Correlation .394* Sig. (2-tailed) .031

item16

N 30 Pearson Correlation .265 Sig. (2-tailed) .156

item17

N 30 Pearson Correlation -.121 Sig. (2-tailed) .523

item18

N 30 Pearson Correlation .429* Sig. (2-tailed) .018

item19

N 30 Pearson Correlation .221 Sig. (2-tailed) .239

item20

N 30 Pearson Correlation .242 Sig. (2-tailed) .198

item21

N 30 Pearson Correlation .396* Sig. (2-tailed) .030

item22

N 30 Pearson Correlation .613** Sig. (2-tailed) .000

item23

N 30 Pearson Correlation .271 Sig. (2-tailed) .147

item24

N 30 Pearson Correlation -.076 Sig. (2-tailed) .688

item25

N 30 Pearson Correlation .554** Sig. (2-tailed) .001

item26

N 30 Pearson Correlation .426* Sig. (2-tailed) .019

item27

N 30 Pearson Correlation .114 Sig. (2-tailed) .549

item28

N 30 Pearson Correlation .556** Sig. (2-tailed) .001

item29

N 30 Pearson Correlation .105 Sig. (2-tailed) .582

item30

N 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

206  

  

Total Pearson Correlation 1 Sig. (2-tailed)

Total

N 30 Pearson Correlation .156 Sig. (2-tailed) .410

item31

N 30 Pearson Correlation .408* Sig. (2-tailed) .025

item32

N 30 Pearson Correlation .110 Sig. (2-tailed) .561

item33

N 30 Pearson Correlation .090 Sig. (2-tailed) .636

item34

N 30 Pearson Correlation .252 Sig. (2-tailed) .178

item35

N 30 Pearson Correlation .386* Sig. (2-tailed) .035

item36

N 30 Pearson Correlation -.293 Sig. (2-tailed) .115

item37

N 30 Pearson Correlation .453* Sig. (2-tailed) .012

item38

N 30 Pearson Correlation .189 Sig. (2-tailed) .316

item39

N 30 Pearson Correlation .557** Sig. (2-tailed) .001

item40

N 30 Pearson Correlation .271 Sig. (2-tailed) .148

item41

N 30 Pearson Correlation .252 Sig. (2-tailed) .178

item42

N 30 Pearson Correlation .339 Sig. (2-tailed) .067

item43

N 30 Pearson Correlation .430* Sig. (2-tailed) .018

item44

N 30 Pearson Correlation .121 item45 Sig. (2-tailed) .524

N 30 Pearson Correlation .245 Sig. (2-tailed) .191

item46

N 30 Pearson Correlation -.223 Sig. (2-tailed) .236

item47

N 30 Pearson Correlation .357 Sig. (2-tailed) .053

item48

N 30 Pearson Correlation -.011 Sig. (2-tailed) .956

item49

N 30 Pearson Correlation .245 Sig. (2-tailed) .193

item50

N 30 Pearson Correlation .430* Sig. (2-tailed) .018

item51

N 30 Pearson Correlation .198 Sig. (2-tailed) .295

item52

N 30 Pearson Correlation .519** Sig. (2-tailed) .003

item53

N 30 Pearson Correlation -.019 Sig. (2-tailed) .922

item54

N 30 Pearson Correlation .365* Sig. (2-tailed) .047

item55

N 30 Pearson Correlation .376* Sig. (2-tailed) .041

item56

N 30 Pearson Correlation .428* Sig. (2-tailed) .018

item57

N 30 Pearson Correlation .413* Sig. (2-tailed) .023

item58

N 30 Pearson Correlation .227 Sig. (2-tailed) .228

item59

N 30 Pearson Correlation -.243 Sig. (2-tailed) .196

item60

N 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

207  

Lampiran 15 Uji Reliabilitas Soal

Case Processing Summary

N %

Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.469 30

Lampiran 16 Uji Beda Soal

Group Statistics

kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Atas Bawah 8 24.13 3.044 1.076 ujibeda

Kelompok 8 11.75 2.121 .750

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the Difference

 

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

Lower Upper Equal variances assumed

2.981 .106 9.433 14 .000 12.375 1.312 9.561 15.189 ujibeda

Equal variances not assumed

   

9.433 12.501 .000 12.375 1.312 9.529 15.221

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

208  

Lampiran 17 Uji Normalitas Data Pretest Posttest PG Kelompok Eksperimen

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

PreEkspPG

N 28

Mean 3.4286Normal Parametersa,b

Std. Deviation 1.50132

Absolute .255

Positive .255

Most Extreme

Differences

Negative -.138

Kolmogorov-Smirnov Z 1.350

Asymp. Sig. (2-tailed) .052

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

PostEkspPG

N 28

Mean 4.6429Normal Parametersa,b

Std. Deviation 1.68246

Absolute .220

Positive .220

Most Extreme

Differences

Negative -.137

Kolmogorov-Smirnov Z 1.165

Asymp. Sig. (2-tailed) .132

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

209  

  

Lampiran 18 Uji Normalitas Data Rata-Rata Kenaikan PG Kelompok Eksperimen

dan Kelompok Kontrol

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

NaikEkspPG

N 28

Mean 1.2143Normal Parametersa,b

Std. Deviation 1.75028

Absolute .172

Positive .156

Most Extreme Differences

Negative -.172

Kolmogorov-Smirnov Z .913

Asymp. Sig. (2-tailed) .375

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

NaikKontrolPG

N 29

Mean .7241Normal Parametersa,b

Std. Deviation 1.75044

Absolute .146

Positive .143

Most Extreme Differences

Negative -.146

Kolmogorov-Smirnov Z .788

Asymp. Sig. (2-tailed) .564

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

 

 

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

210  

  

Lampiran 19 Uji Normalitas Data Kognitif Pilihan Ganda Kelompok Eksperimen

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

NaikInterpretasi

N 28

Mean .3571Normal Parametersa,b

Std. Deviation 1.12922

Absolute .197

Positive .196

Most Extreme Differences

Negative -.197

Kolmogorov-Smirnov Z 1.044

Asymp. Sig. (2-tailed) .226

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

NaikAnalisis

N 28

Mean .1786Normal Parametersa,b

Std. Deviation .81892

Absolute .229

Positive .229

Most Extreme Differences

Negative -.199

Kolmogorov-Smirnov Z 1.213

Asymp. Sig. (2-tailed) .106

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

NaikEvaluasi

N 28

Mean .3929Normal Parametersa,b

Std. Deviation .68526

Absolute .288

Positive .288

Most Extreme Differences

Negative -.241

Kolmogorov-Smirnov Z 1.525

Asymp. Sig. (2-tailed) .019

a. Test distribution is Normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

211  

  

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

NaikEvaluasi

N 28

Mean .3929Normal Parametersa,b

Std. Deviation .68526

Absolute .288

Positive .288

Most Extreme Differences

Negative -.241

Kolmogorov-Smirnov Z 1.525

Asymp. Sig. (2-tailed) .019

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

NaikInferensi

N 28

Mean .4643Normal Parametersa,b

Std. Deviation .88117

Absolute .272

Positive .272

Most Extreme Differences

Negative -.192

Kolmogorov-Smirnov Z 1.441

Asymp. Sig. (2-tailed) .031

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

NaikEksplanasi

N 28

Mean -.1786Normal Parametersa,b

Std. Deviation .66964

Absolute .355

Positive .288

Most Extreme Differences

Negative -.355

Kolmogorov-Smirnov Z 1.879

Asymp. Sig. (2-tailed) .002

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

212  

  

Lampiran 20 Uji Normalitas Data Pretest Posttest Afektif Khusus Kelompok

Eksperimen

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

PretestEksp

N 28

Mean 26.1429Normal Parametersa,b

Std. Deviation 2.75834

Absolute .092

Positive .092

Most Extreme Differences

Negative -.086

Kolmogorov-Smirnov Z .488

Asymp. Sig. (2-tailed) .971

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

PosttestEksp

N 28

Mean 26.1786Normal Parametersa,b

Std. Deviation 2.76290

Absolute .138

Positive .083

Most Extreme Differences

Negative -.138

Kolmogorov-Smirnov Z .730

Asymp. Sig. (2-tailed) .661

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

213  

  

Lampiran 21 Uji Normalitas Data Kenaikan Afektif Khusus Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

NaikEksperimen

N 28

Mean .0357 Normal Parametersa,b

Std. Deviation 3.21434

Absolute .168

Positive .168

Most Extreme Differences

Negative -.101

Kolmogorov-Smirnov Z .888

Asymp. Sig. (2-tailed) .410

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

NaikKontrol

N 29

Mean -.5862Normal Parametersa,b

Std. Deviation 2.14671

Absolute .148

Positive .094

Most Extreme Differences

Negative -.148

Kolmogorov-Smirnov Z .795

Asymp. Sig. (2-tailed) .552

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

214  

  

Lampiran 22 Uji Normalitas Data Kenaikan Aspek Afektif Khusus Kelompok

Eksperimen

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

NaikAspek1

N 28

Mean .07Normal Parametersa,b

Std. Deviation .663

Absolute .364

Positive .364

Most Extreme Differences

Negative -.314

Kolmogorov-Smirnov Z 1.928

Asymp. Sig. (2-tailed) .001

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

NaikAspek2

N 28

Mean .07Normal Parametersa,b

Std. Deviation .766

Absolute .394

Positive .394

Most Extreme Differences

Negative -.356

Kolmogorov-Smirnov Z 2.086

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

NaikAspek3

N 28

Mean .04Normal Parametersa,b

Std. Deviation 1.527

Absolute .224

Positive .224

Most Extreme Differences

Negative -.177

Kolmogorov-Smirnov Z 1.183

Asymp. Sig. (2-tailed) .122

a. Test distribution is Normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

215  

  

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

NaikAspek3

N 28

Mean .04Normal Parametersa,b

Std. Deviation 1.527

Absolute .224

Positive .224

Most Extreme Differences

Negative -.177

Kolmogorov-Smirnov Z 1.183

Asymp. Sig. (2-tailed) .122

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

NaikAspek4

N 28

Mean .00Normal Parametersa,b

Std. Deviation .720

Absolute .321

Positive .286

Most Extreme Differences

Negative -.321

Kolmogorov-Smirnov Z 1.701

Asymp. Sig. (2-tailed) .006

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

NaikAspek5

N 28

Mean .14Normal Parametersa,b

Std. Deviation 1.145

Absolute .308

Positive .192

Most Extreme Differences

Negative -.308

Kolmogorov-Smirnov Z 1.627

Asymp. Sig. (2-tailed) .010

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

216  

  

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

NaikAspek6

N 28

Mean -.21Normal Parametersa,b

Std. Deviation 1.031

Absolute .332

Positive .239

Most Extreme Differences

Negative -.332

Kolmogorov-Smirnov Z 1.758

Asymp. Sig. (2-tailed) .004

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

NaikAspek7

N 28

Mean .00Normal Parametersa,b

Std. Deviation .544

Absolute .357

Positive .357

Most Extreme Differences

Negative -.357

Kolmogorov-Smirnov Z 1.890

Asymp. Sig. (2-tailed) .002

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

217  

  

Lampiran 23 Uji Perbandingan Mean PG Kelompok Eksperimen

Group Statistics

Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Pretest Eksperimen PG 28 3.4286 1.50132 .28372NaikPG

Posttest Eksperimen PG 28 4.6429 1.68246 .31796

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the

Difference

 

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

Lower Upper Equal variances assumed

1.007 .320 -2.850 54 .006 -1.21429 .42614 -2.06864 -.35993NaikPG

Equal variances not assumed

   -2.850 53.314 .006 -1.21429 .42614 -2.06890 -.35968

Lampiran 24 Uji Perbandingan Mean Kenaikan PG Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol

Group Statistics

Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Naik Kelas Eksperimen PG 28 1.2143 1.75028 .33077Naik

Naik Kelas Kontrol PG 29 .7241 1.75044 .32505

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the

Difference

 

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

Lower Upper Equal variances assumed

.218 .642 1.057 55 .295 .49015 .46375 -.43924 1.41953 Naik

Equal variances not assumed

   

1.057 54.930 .295 .49015 .46375 -.43926 1.41956

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

218  

  

Lampiran 25 Uji Perbandingan Mean Afektif Khusus Kelompok Eksperimen

Group Statistics

Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Naik Pretest Eksperimen

Afektif Khusus

28 26.1429 2.75834 .52128NaikEksperimen

Naik Posttest Eksperimen

Afektif Khusus

28 26.1786 2.76290 .52214

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances

t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the Difference

 

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

Lower Upper Equal variances assumed

.005 .942 -.048 54 .962 -.03571 .73781 -1.51493 1.44350 NaikEksperimen

Equal variances not assumed

   

-.048 54.000.962 -.03571 .73781 -1.51493 1.44350

Lampiran 26 Uji Perbandingan Mean Kenaikan Afektif Khusus Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Group Statistics

Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Naik Afektif Eksperimen 28 .0357 3.21434 .60745Naik

Naik Afektif Kontrol 29 -.5862 2.14671 .39863

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

219  

  

Independent Samples Test Levene's Test for

Equality of Variances

t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the

Difference

 

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

Lower Upper Equal variances assumed

2.525 .118 .862 55 .393 .62192 .72162 -.82423 2.06808Naik

Equal variances not assumed

   .856 46.879 .396 .62192 .72657 -.83986 2.08370

Lampiran 27 Uji Ranking Kognitif PG

Ranks

Kelas N Mean Rank

Kenaikan Interpretasi 28 75.91

Kenaikan Analisis 28 67.88

Kenaikan Evaluasi 28 77.95

Kenaikan Inferensi 28 79.00

Kenaikan Eksplanasi 28 51.77

Kognitif

Total 140

Test Statisticsa,b

Kognitif

Chi-square 10.164

df 4

Asymp. Sig. .038

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable:Kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

 

220  

  

Lampiran 28 Uji Ranking Aspek Afektif Khusus

Ranks

Kelas N Mean Rank

Kenaikan Aspek 1 28 99.45

Kenaikan Aspek 2 28 99.48

Kenaikan Aspek 3 28 94.21

Kenaikan Aspek 4 28 98.30

Kenaikan Aspek 5 28 112.46

Kenaikan Aspek 6 28 89.59

Kenaikan Aspek 7 28 96.00

Aspek

Total 196

Test Statisticsa,b

Aspek

Chi-square 3.387

df 6

Asymp. Sig. .759

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable:

Kelas

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

221  

Lampiran 29

Foto-Foto Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

222  

Siswa mempraktekkan gir

Siswa mempraktekkan prinsip kerja gir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

223  

 

Siswa membuat mobil-mobilan

 

 

Siswa mempraktekkan cara kerja roda berporos 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

224  

 

Siswa mengamati cara kerja pegas

 

 

Siswa mempraktekkan mempraktekkan cara kerja pegas 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

225  

 

Siswa melakukan eksperimen tentang katrol tetap

 

 

Siswa melakukan eksperimen tentang katrol bebas

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

226  

 

Siswa melakukan eksperimen tentang katrol bebas

 

 

Siswa melakukan eksperimen tentang katrol bebas

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

227  

Siswa melakukan eksperimen tentang katrol blok berganda

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Siswa melakukan eksperimen tentang katrol blok berganda 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

228  

 

Siswa mengerjakan LKS 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Siswa mengerjakan LKS 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

229  

 

Pembelajaran di kelas kontrol

 

 

 

Pembelajaran di kelas kontrol 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

230  

Guru menjelaskan di kelas kontrol

Guru menjelaskan di kelas kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 255: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

231  

Lampiran 30

Surat Ijin Penelitian dari

FKIP USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 256: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

232  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 257: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

233  

Lampiran 31

Surat Keterangan Telah

Melakukan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 258: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

234  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 259: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

235  

Lampiran 32

Daftar Riwayat Hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 260: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · student test (Paired Sample T-test) that is a technique on comparing pretest and posttest scores. The results showed that the guided inquiry

236  

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Lisye Tri Yuliani Wijayanti lahir di Tegal pada tanggal 26 Juli

1988. Penulis adalah anak bungsu dari tiga bersaudara, dari

pasangan Bapak Wiyono dan Ibu Sri Mangesti Sulistyorini.

Pendidikan pertama dimulai dari TK Bhayangkari Margasari

Tegal pada tahun 1992–1994.

Pada tahun 1994 penulis memulai pendidikan formalnya di SDN Margasari 03

Tegal pada tahun 1994-2000. Kemudian penulis melanjutkan ke SMPN 1 Margasari

Tegal lulus pada tahun 2003. Setelah menyelesaikan pendidikan di SMP penulis

melanjutkan ke SMAN 1 Slawi Tegal hingga tahun 2006. Pertengahan tahun 2006

penulis datang ke kota Yogyakarta dan melanjutkan pendidikannya pada tingkat

Diploma di Universitas Sanata Dharma pada Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Jurusan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar dan lulus pada tahun 2008 dengan menyandang gelar A, Ma. Setelah lulus

penulis mengajar di SD Pius Purbalingga selama satu semester. Kemudian pada

pertengahan tahun 2009 penulis kembali ke Kota Yogyakarta untuk melanjutkan

pendidikan S1 di Universitas Sanata Dharma sambil mengajar di SD Kristen Kalam

Kudus Yogyakarta selama satu semester. Awal tahun 2010 penulis diterima pada

Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Sleman sebagai guru di SDN

Jongkang Ngaglik hingga sekarang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI