PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filepembimbing utama dan Ibu dr. Fenty,...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filepembimbing utama dan Ibu dr. Fenty,...
i
SWAMEDIKASI CACINGAN PADA IBU-IBU PKK DI KECAMATANPAKEM KABUPATEN SLEMAN (KAJIAN PENGETAHUAN DAN SIKAP)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Carolie Ivoni R. Wangge
NIM : 088114128
FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
My Strength comes from GOD, who made heaven,earth and mountains
HE won’t let you stumble, your GuardianGOD won’t fall asleep (Mazmur 121:2-4)
Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa.Ucapkanlah syukur dalam segala hal,Sebab itulah yang dikehendaki Allah
dalam Kristus Yesus bagi kamu(1 Tesalonika 5:16-18)
Kupersembahkan karya ini kepada :
Tuhan Yesus & Bunda Maria
Kedua Orangtuaku sebagai hadiah ulang tahun pernikahan ke 25
Kakakku Yolis, adik-adikku Elvira dan Astin
Sahabat-sahabatku yang luar biasa
Almamaterku Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria atas segala berkat,
kekuatan, penyertaan dan perlindunganNya, sehingga penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Swamedikasi Cacingan Pada Ibu-ibu PKK di
Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman (Kajian Pengetahuan dan Sikap)’’. Penyusunan
skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat mendapat gelar Sarjana
Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Proses dalam penyusunan skripsi ini bukanlah hal yang mudah, penulis
banyak mendapat doa, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak dalam
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Bupati Sleman, Bapak Camat Pakem yang telah memberikan ijin untuk
melakukan penelitian ini.
2. Bapak Ipang Djunarko, Msc., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta
3. Ibu dr. Luciana Kuswibawati, M.Kes. yang telah bersedia menjadi dosen
pembimbing utama dan Ibu dr. Fenty, M.Kes., Sp. PK selaku dosen
pembimbing pendamping yang telah memberikan semangat, masukan dan
waktu yang diluangkan kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi ini
4. Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt.dan Phebe Hendra, M.Si., Ph. D., Apt
selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran yang berguna
bagi penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
5. Ibu ketua PKK dan Ibu-ibu sekretaris PKK pada kecamatan Pakem (ibu
Maryuni dan ibu Eni) yang telah bersedia mengikuti dan membantu berjalannya
penelitian ini
6. Ibu-ibu PKK pada kecamatan Pakem telah bersedia menjadi responden dalam
penelitian ini
7. Bapak Ir. Ig. Aris Dwiatmoko, M.Sc selaku dosen statistika prodi matematika
Fakultas Sains dan Teknologi dan Bapak Agung Santoso, S.Psi. selaku dosen
statistika Fakultas Psikologi USD yang selalu meluangkan waktu dan bersedia
membagikan ilmu yang berhubungan dengan metode-metode statistika
8. Seluruh staff pengajar dan karyawan Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta, atas bimbingan dan bantuannya selama ini
9. Kedua orangtuaku yang paling luar biasa terima kasih buat dukungan doa dan
materil, kepercayaan dan semangat yang tiada henti-hentinya diberikan kepada
penulis
10. Kakakku Yolis dan adik-adikku Elvira dan Astin yang selalu memberikan doa,
semangat dan penghiburan kepada penulis
11. Seluruh keluarga besar penulis, sepupu dan keponakan, buat alm.dede rima,
dede yuli, dede suster, dede ata, dede delo, kakak seli atas dukungan doa dan
semangat kepada penulis
12. Teman-teman seperjuangan dalam skrispsi ini : Ermen, Nita, Novisa, Liani dan
Stefi, terima kasih buat kebersamaan hingga skripsi ini selesai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
13. Keluarga besar tongkol : Cici, Gita, Acik, Aben, Lius, Jono, Carol, Vivi, Weny,
Arum, Aga, Pika, Mbak Ju dan buat sahabat-sahabat terbaik : Densi, Itin,
Kristin, Nancy, Ida, Elen, Ira, terima kasih buat kebersamaan dan dukungannya
selama ini
14. Teman-teman Farmasi C 2008 dan FKK B 2008 (alm.sasa) atas perjuangan,
kebersamaan dan waktu yang dilalui bersama
15. Bapak kost mawar dan teman-teman kos Mawar, kakak-kakak kos Canna :
Mbak siska, mbak Tara, mbak Imel, Kak maya dan teman-teman KKN kel.32 :
Peffley, Arisa, Rio, Irin, Marcel, Kiki, Dita, Putri
16. Keluarga besar komunitas San’t Egidio Yogyakarta dan teman-teman SMA
XII IA 2 angkatan 2008 (alm.Melinda Tjundawan) untuk dukungannya selama
ini
17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dan telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini atas doa dan dukungannya penulis
ucapkan terima kasih
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan.
Oleh karena itu itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat demi kemajuan ilmu pengetahuan bagi para
pembaca.
Yogyakarta, Juli 2012
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH........................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi
PRAKATA....................................................................................................... vii
DAFTAR ISI.................................................................................................... x
DAFTAR TABEL............................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xv
INTISARI......................................................................................................... xvi
ABSTRACT ....................................................................................................... xvii
BAB I PENGANTAR...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
1. Permasalahan............................................................................ 3
2. Keaslian Penelitian ................................................................... 4
3. Manfaat Penelitian.................................................................... 5
B. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6
1. Tujuan Umum........................................................................... 6
2. Tujuan Khusus.......................................................................... 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA............................................................... 7
A. Penyakit Cacingan ............................................................................. 7
1. Definisi ..................................................................................... 7
2. Penularan ................................................................................. 8
3. Gejala-gejala............................................................................. 9
4. Penyebab................................................................................... 9
5. Terapi Non-Farmakologi .......................................................... 9
6. Terapi Farmakologi .................................................................. 10
B. Swamedikasi ...................................................................................... 11
1. Definisi ..................................................................................... 11
2. Syarat ........................................................................................ 11
3. Keuntungan............................................................................... 11
4. Kerugian ................................................................................... 12
C. Perilaku .............................................................................................. 13
D. Kuesioner ........................................................................................... 14
E. Keterangan Empiris ........................................................................... 17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................... 18
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ......................................................... 18
B. Variabel dan Definisi Operasional..................................................... 18
1. Variabel penelitian.................................................................... 18
2. Definisi operasional.................................................................. 18
C. Subyek Penelitian............................................................................... 20
D. Tempat Penelitian .............................................................................. 20
E. Populasi penelitian ............................................................................. 21
F. Instrumen Penelitian .......................................................................... 21
G. Tata Cara Penelitian........................................................................... 22
1. Perijinan.................................................................................... 22
2. Penulusuran data populasi ........................................................ 22
3. Pembuatan kuesioner................................................................ 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
4. Pengambilan data...................................................................... 25
5. Pengolahan data........................................................................ 25
H. Analisis Data...................................................................................... 26
I. Kelemahan Penelitian ........................................................................ 28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 30
A. Karakteristik Responden.................................................................... 30
B. Swamedikasi Cacingan Pada Ibu-ibu PKK di Kecamatan Pakem
Kabupaten Sleman (Kajian Pengetahuan) ......................................... 34
C. Swamedikasi Cacingan Pada Ibu-ibu PKK di Kecamatan Pakem
Kabupaten Sleman (Kajian Sikap)..................................................... 38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................... 42
A. Kesimpulan ........................................................................................ 42
B. Saran .................................................................................................. 42
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 44
LAMPIRAN..................................................................................................... 47
BIOGRAFI PENULIS ..................................................................................... 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I. Kriteria dan nomor pernyataan dalam kuesioner bagian
pengetahuan terkait swamedikasi cacingan pada ibu-ibu
PKK di Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman........................... 23
Tabel II. Kriteria dan nomor pernyataan dalam kuesioner bagian
sikap terkait swamedikasi cacingan pada ibu-ibu PKK di
Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman.......................................... 23
Tabel III. Distribusi karakteristik ibu-ibu PKK Kecamatan Pakem
Kabupaten Sleman terkait swamedikasi cacingan
berdasarkan usia ............................................................................ 30
Tabel IV. Distribusi karakteristik ibu-ibu PKK Kecamatan Pakem
Kabupaten Sleman terkait swamedikasi cacingan
berdasarkan tingkat pendidikan..................................................... 31
Tabel V. Distribusi karakteristik ibu-ibu PKK Kecamatan Pakem
Kabupaten Sleman terkait swamedikasi cacingan
berdasarkan status pekerjaan......................................................... 31
Tabel VI. Distribusi karakteristik ibu-ibu PKK Kecamatan Pakem
Kabupaten Sleman terkait swamedikasi cacingan
berdasarkan informasi yang pernah didapat.................................. 32
Tabel VII. Distribusi karakteristik ibu-ibu PKK Kecamatan Pakem
Kabupaten Sleman terkait swamedikasi cacingan
berdasarkan sumber informasi yang pernah didapat ..................... 33
Tabel VIII. Obat yang biasa diminum ibu-ibu PKK Kecamatan Pakem
Kabupaten Sleman ketika mengalami cacingan............................ 33
Tabel IX. Distribusi tingkat pengetahuan ibu-ibu PKK terkait
swamedikasi cacingan di Kecamatan Pakem Kabupaten
Sleman........................................................................................... 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
Tabel X. Rata-rata jawaban ibu-ibu PKK di Kecamatan Pakem
Kabupaten Sleman terhadap kriteria pada bagian
pengetahuan terkait swamedikasi cacingan................................... 35
Tabel XI. Perbandingan tingkat pengetahuan ibu-ibu PKK terkait
swamedikasi cacingan di Kecamatan Pakem Kabupaten
Sleman berdasarkan karakteristik demografi dan skala
tingkat pengenalan......................................................................... 36
Tabel XII. Distribusi sikap ibu-ibu PKK terkait swamedikasi cacingan
di Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman ..................................... 38
Tabel XIII. Kriteria dan persentase sikap positif maupun negatif
terkait swamedikasi cacingan di Kecamatan Pakem
Kabupaten Sleman......................................................................... 39
Tabel XIV. Perbandingan sikap ibu-ibu PKK terkait swamedikasi
cacingan di Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman
berdasarkan karakteristik demografi dan skala tingkat
pengenalan..................................................................................... 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. .Kuesioner yang digunakan dalam penelitian.......................................... 48
Lampiran 2. Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner........................................... 53
Lampiran 3. Data diri responden................................................................................. 57
Lampiran 4. Total dan persentase jawaban responden pada bagian
pengetahuan............................................................................................ 61
Lampiran 5. Total dan persentase jawaban responden pada bagian
sikap........................................................................................................ 63
Lampiran 6. Surat ijin penelitian................................................................................. 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
INTISARI
Swamedikasi adalah upaya masyarakat untuk mengatasi penyakit ringan dansalah satunya adalah cacingan. Cacingan merupakan gangguan kesehatan yangdisebabkan karena infeksi cacing yang hidup dan tumbuh di dalam tubuh manusia.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pengetahuan dan sikap ibu-ibu PKKterkait swamedikasi cacingan di Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman.
Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan rancanganpenelitian cross-sectional. Kriteria inklusi adalah ibu-ibu PKK yang sudah menikahdan aktif dalam kegiatan PKK. Jumlah responden yang digunakan dalam penelitianini adalah sebanyak 45 responden. Instrumen penelitian yang digunakan adalahkuesioner, yang terdiri dari pengukuran pengetahuan (meliputi definisi swamedikasi,definisi cacingan, penyebab, epidemiologi, gejala, pengobatan dan pencegahan) dansikap (meliputi swamedikasi, pencegahan, pengobatan dan kondisi yangmengharuskan melakukan pemeriksaan ke dokter).
Karakteristik ibu-ibu PKK di Kecamatan Pakem Kabupaten Slemanumumnya berada pada kelompok usia diatas 30 tahun, kelompok tingkat pendidikanlanjutan, kelompok yang bekerja, sudah pernah memperoleh informasi kesehatanmengenai cacingan sebelumnya dan sumber informasi tersebut sebagian besardiperoleh dari puskesmas. Responden dalam penelitian ini memiliki tingkatpengetahuan baik dan sikap yang cukup terkait swamedikasi cacingan.
Kata kunci : swamedikasi, cacingan, pengetahuan, sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
ABSTRACT
Self medication is a community effort to to overcome mild disease and one ofthem is worms. Worms are health problems caused by worm infections that live andgrow inside the human body. This research aims to identify the knowledge andattitudes of PKK’s member at Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman related to self-medication of worms .
This type of research is a descriptive observational study with cross-sectionaldesign. Criteria inclusion is a women of PKK who are married and active in PKKactivities. The number of respondents used in this research are 45 people. Theresearch instrument used was questionnaire, which consists of measuring knowledge(including the self-medication definition, worms definition, causes, epidemiology,symptoms, treatment and prevention) and attitude (includes self-medication,prevention, treatment and conditions that have to be examination by a doctor).
Characteristic of PKK’s mothers at Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman,generally are at age group over 30 years, the level of advance education, the workinggroup, had received information about the health of worms before and sources ofinformation is largely derived from the clinic. The result of study showed that therespondents have a good level of knowledge and attitudes related enough of wormsself-medication.
Key Words: Self-Medication, Worms, Knowledge, Attitude
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB IPENGANTAR
A. Latar Belakang
Infeksi cacing merupakan salah satu penyakit yang paling umum tersebar
dan menjangkiti lebih dari 2 miliar manusia di dunia. Cacingan dapat mengakibatkan
menurunnya kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan dan produktivitas penderitanya,
kemudian kehilangan karbohidrat dan protein serta kehilangan darah ( SK MENKES,
2006).
Cacing adalah parasit atau organisme yang hidup pada organisme lain.
Cacing yang ada dalam tubuh manusia akan mengambil zat makanan dari tubuh yang
dijadikan tempat tinggalnya. Diperkirakan bahwa lebih dari 60% anak-anak di
Indonesia menderita suatu infeksi cacing. Anak-anak yang masih belum paham
tentang kebersihan diri, sering bermain di tempat-tempat yang kotor sehingga dengan
mudah terkena cacingan dan dapat mengganggu pertumbuhan serta menurunkan daya
tahan tubuh. Keluhan yang timbul akibat penyakit cacingan antara lain perut
kembung, mual, muntah, sakit perut, nafsu makan menurun, dan gatal di dubur
terutama pada malam hari. Apabila keadaannya parah, dapat menyebabkan anemia,
gejala sakit kuning akibat adanya penyumbatan saluran empedu, badan menjadi kurus
dan mudah terkena infeksi (Handayani dan Maryani, 2004; Tjay dan Raharja, 2008).
Adapun upaya masyarakat dalam mengobati dirinya sendiri dikenal dengan
istilah swamedikasi atau pengobatan mandiri. Swamedikasi dilakukan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
mengatasi keluhan-keluhan dan penyakit ringan, salah satunya adalah cacingan. Obat-
obat yang relatif aman digunakan untuk swamedikasi adalah golongan obat bebas,
bebas terbatas dan obat wajib apotek (Muchid, Umar, Chusun, Supardi, Sinaga, Azis,
dkk, 2006; Djunarko dan Hendrawati, 2011).
Responden yang dipilih dalam penelitian ini adalah ibu-ibu PKK karena
merupakan kumpulan dari ibu-ibu rumah tangga dan merupakan kader kesehatan dari
setiap desa yang ada di Kecamatan Pakem. Seorang ibu dalam keluarga merupakan
sosok yang dapat merawat anggota keluarga dan sebagai kader kesehatan, ibu-ibu
PKK ini memiliki peran aktif dalam bidang kesehatan sehingga dapat menjadi
sumber informasi bagi masyarakat sekitar. Dengan demikian, secara tidak langsung
responden adalah contoh atau panutan bagi keluarganya dan masyarakat sekitar
dalam melakukan suatu tindakan termasuk dalam melakukan swamedikasi.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No:424/MENKES/SK/VI,
tahun 2006 bahwa prevalensi cacingan di Indonesia pada umumnya masih sangat
tinggi, terutama pada golongan penduduk yang miskin mempunyai resiko tinggi
terkena penyakit ini. Hasil pendataan keluarga miskin di Kabupaten Sleman tahun
2009 tercatat sebanyak 57.979 kepala keluarga miskin, dengan jumlah jiwa sebanyak
195.600 jiwa yang tersebar di 17 kecamatan (Dinkes Sleman, 2011). Dengan jumlah
penduduk miskin sekitar 18% tersebut, secara tidak langsung berpengaruh terhadap
prevalensi cacingan di Kabupaten Sleman, sehingga dapat memberi peluang pula
kepada masyarakat Kabupaten Sleman untuk melakukan swamedikasi. Menurut
Kristina, Prabandari, dan Sudjaswadi (2008), Kabupaten Sleman memiliki jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
tenaga kesehatan yang belum memadai dan banyaknya tempat-tempat untuk
memperoleh obat dalam melakukan swamedikasi seperti warung, toko obat atau
apotek, sehingga peluang masyarakat kabupaten Sleman dalam melakukan
swamedikasi pun semakin besar.
Penelitian ini merupakan penelitian tim yang dilakukan di Kabupaten Sleman.
Kabupaten Sleman terdiri dari 17 kecamatan yang salah satunya adalah Kecamatan
Pakem. Pemilihan Kecamatan Pakem sebagai salah satu kecamatan dari 17
kecamatan di Kabupaten Sleman dilakukan secara acak dan sebagai model dalam
penelitian ini. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat diketahui profil
pengetahuan dan sikap ibu-ibu PKK Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman terkait
swamedikasi cacingan sehingga hal ini dapat menjadi acuan untuk melakukan
tindakan swamedikasi cacingan dan menjadi acuan dalam pemberian informasi
kesehatan terkait swamedikasi cacingan agar dapat tercapai pengobatan yang aman,
efektif dan rasional.
1. Permasalahan
a. Seperti apakah karakteristik ibu-ibu PKK di Kecamatan Pakem
Kabupaten Sleman ?
b. Seberapa tinggi tingkat pengetahuan ibu-ibu PKK terkait swamedikasi
cacingan di Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman ?
c. Seperti apakah sikap ibu-ibu PKK terkait swamedikasi cacingan di
Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2. Keaslian penelitian
Penelitian sejenis terkait gambaran pengetahuan dan sikap yang telah
dilakukan adalah :
a. Penelitian berjudul “Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Produktif di
Kecamatan Berbah, Sleman, DIY Mengenai Kista Endometrium Pada
Tahun 2011” yang dilakukan oleh Kristanti (2011). Penelitian ini
mengukur tingkat pengetahuan dan sikap wanita usia produktif di
Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman mengenai kista endrometrium.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan wanita usia produktif
di Kecamatan Berbah yang digunakan sebagai responden mengenai
kista endometrium yaitu sebanyak 70,68% mempunyai tingkat
pengetahuan rendah dan 27,07% mempunyai tingkat pengetahuan
sedang.
b. Penelitian berjudul “Perilaku Pengobatan Sendiri yang Rasional pada
Masyarakat Kecamatan Depok dan Cangkringan Kabupaten Sleman”
yang dilakukan oleh Kristina dkk. (2008). Penelitian ini mengetahui
pengaruh sosiodemografi terhadap pengetahuan dan sikap tentang
pengobatan sendiri yang rasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tingkat pendidikan paling berpengaruh terhadap perilaku pengobatan
sendiri yang rasional.
c. Penelitian berjudul ”Hubungan antara Karakteristik Responden,
Keadaan Wilayah dengan Pengetahuan, Sikap terhadap HIV/AIDS pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Masyarakat Indonesia” yang dilakukan oleh Oktarina, Hanafi dan
Budisuari (2009). Penelitian ini mengukur tingkat pengetahuan dan
sikap masyarakat Indonesia terhadap HIV/AIDS dan melihat
hubungannya dengan karakteristik responden dan keadaan wilayah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan HIV/AIDS
dipengaruhi oleh faktor keadaan wilayah, jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan. Tingkat pengetahuan juga mempunyai hubungan penting
dengan sikap dari responden.
Penelitian ini terfokus pada pengukuran pengetahuan dan sikap ibu-ibu PKK
terkait swamedikasi cacingan di Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman. Perbedaan
dengan penelitian sejenis terletak pada hal subyek penelitian, lokasi penelitian, waktu
penelitian dan tujuan penelitian.
Sepengetahuan peneliti, penelitian dengan judul “Swamedikasi Cacingan
Pada Ibu-ibu Pkk di Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman (Kajian Pengetahuan dan
Sikap)” belum pernah dilakukan.
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk
mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan
terkait swamedikasi cacingan.
b. Manfaat praktis. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
dimanfaatkan sebagai acuan untuk melakukan tindakan swamedikasi
cacingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui profil pengetahuan dan sikap ibu-
ibu PKK terkait swamedikasi cacingan di Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman.
2. Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik ibu-ibu PKK di Kecamatan Pakem
Kabupaten Sleman.
b. Mengukur tingkat pengetahuan ibu-ibu PKK terkait swamedikasi cacingan
di Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman.
c. Mengukur sikap ibu-ibu PKK terkait swamedikasi cacingan di Kecamatan
Pakem Kabupaten Sleman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB IIPENELAAHAN PUSTAKA
A. Penyakit Cacingan
Manusia adalah hospes dari beberapa cacing perut, yang dapat
mengakibatkan masalah bagi kesehatan masyarakat. Diantara cacing perut terdapat
sejumlah spesies yang ditularkan melalui tanah (soil transmitted helminths) antara
lain adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing tambang (Ancylostoma
duodenale dan Necator americanus) dan cacing cambuk (Trichuris trichiura). Jenis-
jenis cacing ini banyak ditemukan di daerah tropis seperti Indonesia ( SK MENKES,
2006).
Cacing yang menginfeksi manusia dapat dibagi ke dalam beberapa filum.
Filum-filum tersebut antara lain nematoda (cacing gelang), termasuk cacing kremi,
strongyloides, cacing tambang, cacing cambuk, cacing pita dan trematoda (Goad and
Neinstein, 2004).
1. Definisi
Cacingan merupakan gangguan kesehatan yang disebabkan karena infeksi
parasit dari golongan helminthes (cacing) yang hidup dan tumbuh di dalam tubuh
manusia. Cacingan dapat menyebabkan turunnya daya tahan tubuh, terhambatnya
tumbuh kembang anak, kurang gizi dan zat besi yang mengakibatkan anemia,
sehingga perlu penanganan serius terutama pada daerah tropis karena cukup banyak
penduduk yang terkena cacingan (Djunarko dan Hendrawati, 2011; Muchid, dkk,
2000).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Penularan
Penularan biasanya terjadi melalui mulut, luka di kulit, oleh telur atau larva
cacing yang bisa terdapat dimana-mana, misalnya di tanah, debu dan lantai. Telur
cacing tahan terhadap suhu agak tinggi dan keadaan kering. Anak-anak kecil yang
biasanya belum cukup mengerti tentang kebersihan mudah sekali terkena cacingan
(Tjay dan Raharja, 2010).
Orang-orang yang cacingan memiliki telur cacing pada fesesnya. Pada
daerah yang tidak memiliki jamban, tanah dan air yang ada disekitar tempat itu atau
masyarakatnya dapat terkontaminasi dengan feses yang mengandung telur cacing
(WHO, 2011).
Telur cacing di dalam tanah akan berkembang menjadi telur dewasa dan
membutuhkan waktu antara 2 sampai 4 minggu, tergantung jenis cacingnya. Dua
minggu untuk cacing gelang dan cacing tambang, sedangkan 3 minggu untuk cacing
cambuk. Cacing dapat menginfeksi manusia melalui beberapa cara yaitu :
a. telur cacing akan menempel pada sayuran yang tumbuh pada daerah yang
telah terkontaminasi. Jika sayuran tidak dimasak, tidak dicuci atau tidak
dikupas dengan benar, maka telur cacing akan tertelan dan akan menginfeksi
b. telur cacing yang tertelan dari sumber air yang telah terkontaminasi.
c. larva dapat menembus kedalam kulit dengan cara, misalnya untuk cacing
tambang, telur menetas menjadi larva dan berada di tanah. Jika seseorang
berjalan di tanah yang terkontaminasi, larva bisa menembus kulit (WHO,
2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
3. Gejala-gejala
Gejala- gejala cacingan antara lain adalah mengeluarkan cacing pada saat
buang air besar, muntah, badan kurus dan perut buncit, kehilangan nafsu makan,
lemas, lelah, pusing, nyeri kepala, gelisah dan sukar tidur, gatal-gatal di sekitar dubur
terutama malam hari (cacing kremi), pada jenis cacing yang menghisap darah (cacing
pita, cacing tambang, cacing cambuk) dapat menyebabkan anemia (Muchid, dkk,
2000).
4. Penyebab
Cacing penyebab penyakit pada manusia terdiri dari: cacing gelang
(Ascariasis lumbriocoides), cacing cambuk (Tricularis sp), cacing kremi (Entrobius
vermicularia), cacing tambang (Nekatoria dan Ankilostomia), cacing pita (Taenia
sp).. Penyebab cacingan juga biasanya karena makanan, minuman dan lingkungan
yang tidak bersih (Muchid, dkk, 2000).
5. Terapi Non-Farmakologi
a. Menjaga kebersihan diri dengan cara antara lain adalah memotong
kuku, menggunakan sabun pada waktu mencuci tangan sebelum dan
setelah makan, setelah buang air besar dan pada waktu mandi
b. Menghindari makanan yang telah dihinggapi lalat dan cuci bersih
bahan makanan untuk menghindari telur cacing yang mungkin ada
pada makanan tersebut, serta biasakan memasak makanan dan
minuman
c. Menggunakan karbol di tempat mandi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
d. Menggunakan alas kaki untuk menghindari sentuhan langsung dengan
tanah (Muchid, dkk, 2000).
6. Terapi Farmakologi
Antihelmintik digunakan untuk mengobati infeksi cacing yang dapat dibeli
tanpa resep dokter adalah pirantel pamoat dan piperazine. Pirantel pamoat adalah obat
cacing yang paling sering digunakan saat ini. Pirantel pamoat dapat diminum dalam
keadaan perut kosong maupun setelah makan dan lebih dianjurkan untuk diminum
pada malam hari sehingga keesokan harinya cacing yang mati dapat dikeluarkan
bersamaan dengan tinja (Djunarko dan Hendrawati, 2011).
Pirantel pamoat adalah agen neuromuskular depolarisasi yang melumpuhkan
cacing, sehingga menyebabkan cacing terlepas dari dinding usus dan selanjutnya akan
keluar bersama tinja sebelum cacing dapat bertelur. Pirantel pamoat efektif untuk
mengobati enterobiasis (cacing kremi), Ascaris lumbricoides (cacing gelang),
Ancylostoma duodenale (cacing tambang) (Goad and Neinstein, 2004; Bucci and
Goforth, 2002).
Piperazine efektif terhadap Ascaris lumbricoides dan E. vermikularius.
Piperazine akan menimbulkan paralisis flaksid otot cacing dan cacing tersebut akan
terlepas dari dinding usus dan selanjutnya dikeluarkan dari tubuh dengan gerakan
peristaltik. Piperazine dapat menyebabkan hiperpolarisasi terhadap otot cacing
(Chatterjee, 2000).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
B. Swamedikasi
1. Definisi
Pengobatan sendiri adalah pilihan dan penggunaan obat yang dipilih oleh
pasien untuk mengobati penyakit atau gejala penyakit yang dirasakan oleh pasien
sendiri. Obat-obat yang digunakan dalam swamedikasi adalah obat tanpa resep dokter
(OTR). Di Indonesia yang termasuk OTR meliputi obat wajib apotek (OWA) atau
obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker kepada pasien di apotek tanpa resep
dokter, obat bebas terbatas dan obat bebas (Asociación de Química y Farmacia del
Uruguay, 2006; Djunarko dan Hendrawati, 2011).
2. Syarat
Syarat-syarat pengobatan sendiri adalah obat-obat yang digunakan sudah
terbukti aman, berkualitas, berkhasiat dan diindikasikan untuk kondisi yang dialami
pasien itu sendiri. Swamedikasi memerlukan beberapa informasi antara lain adalah
tentang bagaimana menggunakannya, efek dan efek samping yang mungkin muncul,
bagaimana memonitor khasiat atau efek obat, interaksi yang mungkin terjadi,
tindakan pencegahan dan peringatan, jangka waktu pengobatan dan batas dimana
pasien harus meminta nasihat dari dokter atau apoteker (Asociación de Química y
Farmacia del Uruguay, 2006).
3. Keuntungan
a. Membantu mencegah dan mengobati gejala dan penyakit yang tidak
membutuhkan dokter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
b. Mengurangi pelayanan-pelayanan medis untuk meringankan penyakit-
penyakit ringan, khususnya ketika keuangan dan sumber daya manusia
terbatas
c. Meningkatkan adanya pelayanan kesehatan untuk penduduk yang
tinggal di daerah pedesaan atau terpencil (World Self-Medication
Industry, 2010).
4. Kerugian
a. Kurangnya perawatan kesehatan yang profesional dan kurangnya
pengawasan untuk penyakit kronis
b. Kurangnya kesempatan berinteraksi dengan tenaga kesehatan yang
profesional
c. Tidak tepat obat (Davidson, 2008).
Swamedikasi yang aman meliputi :
a. seseorang harus mampu mengidentifikasi kondisi yang akan diobati
b. mengidentifikasi konstituen dan sifat dari produk yang dipilih
c. tahu dan mampu mengidentifikasi efek dan efek samping dari produk
tersebut
d. tahu kapan untuk melakukan konsultasi dengan tenaga medis
(Davidson, 2008).
Apoteker di apotek adalah tenaga kesehatan pertama yang dibutuhkan
masyarakat dalam mendapatkan informasi sebelum melakukan pengobatan sendiri.
Pengobatan sendiri biasanya dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
gangguan yang ringan, misalnya batuk-pilek, demam, sakit kepala, diare, sembelit,
perut kembung, maag, gatal-gatal, infeksi jamur kulit dan lain-lain (Badan Pengawas
Obat dan Makanan, 2004).
C. Perilaku
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang terhadap
stimulus yang berkaitan dengan sakit penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan,
serta lingkungan. Batasan ini mempunyai dua unsur pokok, yakni respon dan
stimulus. Respon manusia ada yang bersifat pasif (pengetahuan, persepsi dan sikap)
dan bersifat aktif (tindakan yang nyata atau praktis), sedangkan stimulus terdiri dari
4 unsur pokok yaitu sakit, penyakit, sistem pelayanan kesehatan dan lingkungan.
Perilaku kesehatan dapat diukur dari pengetahuan, sikap dan praktik (Notoatmodjo,
2007).
1. Pengetahuan (Knowledge)
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi setelah seseorang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui
pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan meupakan suatu aspek yang penting dalam membentuk tindakan
seseorang (Notoatmodjo, 2007).
Menurut Nursalam (2003), dalam pengukuran tingkat pengetahuan
responden dapat dilakukan dengan sistem skoring, yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
a. tingkat pengetahuan baik, apabila skor yang diperoleh responden
76-100%
b. tingkat pengetahuan cukup, apabila skor yang diperoleh responden
56-75%
c. tingkat pengetahuan kurang, apabila skor yang diperoleh responden
< 56%
2. Sikap (attitude)
Sikap adalah reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap
stimulus atau objek. Dengan kata lain sikap merupakan kesiapan atau kesediaan
untuk bertindak (Notoatmodjo, 2007).
Menurut Nursalam (2003), dalam pengukuran sikap responden dapat
dilakukan dengan sistem skoring, yaitu :
a. sikap baik apabila skor yang diperoleh responden 76-100%
b. sikap cukup, apabila skor yang diperoleh responden 56-75%
c. sikap kurang, apabila skor yang diperoleh responden < 56%
D. Kuesioner
Kuesioner merupakan daftar pertanyaan tertulis yang harus dijawab oleh
responden. Dalam kuesioner terkadang telah disertai pilihan jawaban-jawaban bagi
responden dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Dengan metode
kuesioner, responden membaca daftar pertanyaan tertulis yang diberikan dan
selanjutnya menuliskan jawabannya atau memilih jawaban yang telah disediakan. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
ini berarti pada pengumpulan data menggunakan kuesioner, tidak ada yang
menjelaskan secara langsung terhadap responden tentang semua pertanyaan yang
diajukan, sehingga semua pertanyaan yang tertulis harus jelas dan mudah dimengerti.
Penataan tulisan pada kuesioner juga harus mudah terbaca dan tidak membingungkan
(Widi, 2010).
Urutan pertanyaan dalam kuesioner dapat dimulai dengan pertanyaan
demografi. Pertanyaan demografi merupakan pertanyaan-pertanyaan yang
berhubungan dengan umur, status, pendidikan, pekerjaan dan lain-lain (Notoatmodjo,
2010).
Kuesioner biasanya digunakan untuk mengumpulkan data primer dalam
suatu penelitian. Salah satu dari jenis pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner
adalah pertanyaan tertutup. Pertanyaan tertutup merupakan suatu pertanyaan yang
telah disediakan beberapa pilihan jawaban oleh peneliti yang dapat dipilih oleh
responden (Mustafa, 2009).
Skala pengukuran kuesioner ada bermacam-macam diantaranya adalah skala
Guttman dan skala likert. Skala Guttman adalah skala yang digunakan untuk jawaban
yang bersifat tegas dan konsisten dan alternatif jawaban hanya terdiri dari dua pilihan.
Misalnya adalah benar-salah dan untuk jawaban responden nilai tertinggi adalah 1
dan nilai terendah adalah 0 (Siregar, 2010).
Skala likert disebut pula dengan summated-rating scale dan skala ini dapat
digunakan untuk mengetahui tingkat intensitas sikap/perilaku atau perasaan
responden. Instrumen umumnya menggunakan pertanyaan tertutup dengan lima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
alternatif jawaban secara berjenjang yaitu “sangat tidak setuju’’, “tidak setuju’’,
“netral’’, “ setuju’’, “sangat setuju’’. Penentuan skor di setiap jenjang pada skala
likert disesuaikan dengan jenis narasi pertanyaannya, yaitu narasi pertanyaannya
bersifat negatif (unfavourable) atau narasi pertanyaannya bersifat positif (favourable).
Pertanyaan positif (favourable) diberi skor 5, 4, 3, 2 dan 1, sedangkan untuk
pertanyaan negatif (unfavourable) diberi skor 1, 2, 3, 4 dan 5 (Mustafa, 2009; Siregar,
2010).
Kuesioner merupakan salah satu bentuk instrumen penelitian. Suatu
instrumen penelitian yang baik harus memiliki kriteria validitas dan reliabilitas
(Siregar, 2010).
1. Validitas
Validitas adalah ukuran seberapa tepat instrumen itu mampu menghasilkan
data sesuai dengan ukuran yang sesungguhnya yang ingin diukur. Kuesioner sebagai
alat ukur harus mengukur apa yang ingin diukur (Mustafa, 2009; Saryono, 2010).
Validitas konstruk adalah validitas yang berkaitan dengan kemampuan suatu
kuesioner dalam mengukur konsep yang akan diukur. Untuk menguji validitas
konstruk dapat digunakan pendapat ahli (judgment expert). Setelah dilakukan
pengujian konstruk dari ahli selesai maka dilanjutkan dengan uji coba kuesioner pada
sampel minimal 30 orang, kemudian mengkorelasikan antar skor item kuesioner
dengan skor total (Siregar, 2010; Sugiyono, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur
dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Kuesioner sebagai alat ukur harus mempunyai
reliabilitas yang tinggi. Uji reliabilitas hanya dilakukan pada pertanyaan-pertanyaan
yang sudah valid. Suatu kuesioner dikatakan reliabel apabila nilai koefisien Alpha
Cronbach lebih besar dari 0,75 (Notoatmodjo, 2010; Riwidikdo, 2010).
E. Keterangan Empiris
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan tingkat pengetahuan dan
sikap ibu-ibu PKK terkait swamedikasi cacingan di Kecamatan Pakem Kabupaten
Sleman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional deskriptif dengan
rancangan penelitian cross-sectional. Observasional deskriptif adalah jenis penelitian
yang digunakan untuk menggambarkan atau memotret masalah kesehatan salah
satunya yaitu tentang swamedikasi cacingan dalam suatu komunitas tertentu misalnya
ibu-ibu PKK. Rancangan cross-sectional adalah salah satu bentuk studi
obeservasional (non eksperimental) yang mencakup semua jenis penelitian yang
pengukuran variabel-variabelnya dilakukan hanya satu kali dan pada satu saat
(Notoatmodjo, 2010; Satroasmoro-Ismael, 2010).
B. Variabel dan Definisi Operasional
1. Variabel penelitian
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ibu-ibu aktif PKK di Kecamatan
Pakem Kabupaten Sleman. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah tingkat
pengetahuan dan sikap ibu-ibu PKK terkait swamedikasi cacingan di Kecamatan
Pakem Kabupaten Sleman.
2. Definisi operasional
a. Pengetahuan adalah kemampuan responden dalam memahami tentang
definisi swamedikasi, definisi cacingan, penyebab, epidemiologi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
gejala, pencegahan dan pengobatan cacingan yang diukur melalui
kuesioner.
b. Sikap adalah kesiapan atau kesediaan responden untuk melakukan
tindakan swamedikasi cacingan secara aman dan rasional, kesiapan
responden untuk melakukan hal-hal yang dapat mencegah cacingan
dan kesediaan responden untuk melakukan pemeriksaan ke dokter
pada kondisi tertentu yang diukur melalui kuesioner.
c. Swamedikasi adalah tindakan pemilihan dan penggunaan obat yang
dapat dibeli secara bebas di apotek atau toko obat untuk mengatasi
cacingan oleh responden di Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman.
d. Ibu-ibu aktif PKK adalah ibu-ibu rumah tangga dan kader kesehatan
yang aktif dalam mengikuti kegiatan PKK tingkat kecamatan.
Dikatakan aktif apabila ibu-ibu rumah tangga dan kader kesehatan
hadir pertemuan PKK terhitung dari bulan April 2011 - April 2012.
e. Karakteristik responden adalah karakteristik yang diamati berdasarkan
usia, tingkat pendidikan, status pekerjaan, sumber informasi yang
diperoleh terkait swamedikasi cacingan dan penggunaan obat cacing
yang sudah tepat atau belum
f. Usia dibagi menjadi 2 kelompok yaitu ≤ 30 tahun dan > 30 tahun.
g. Tingkatan Pendidikan adalah tingkat pendidikan terakhir yang diikuti
oleh ibu-ibu PKK kecamatan, yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu
kelompok pendidikan dasar dan kelompok pendidikan lanjutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Kelompok pendidikan dasar meliputi SD dan SMP sederajat,
sedangkan kelompok pendidikan lanjutan meliputi SMA dan
Perguruan Tinggi sederajat.
h. Status pekerjaan. Ibu-ibu PKK dikatakan bekerja jika mendapat upah
atas hasil kerjanya. Status tidak bekerja jika tidak mendapat upah atas
hasil kerjanya.
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian yaitu ibu-ibu PKK di Kecamatan Pakem Kabupaten
Sleman. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu aktif PKK dan telah
menikah di Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman yang mengisi dan mengembalikan
kuesioner. Setelah diperoleh responden yang memenuhi kriteria inklusi kemudian
dilihat karakteristik responden berdasarkan usia, tingkat pendidikan, status pekerjaan
dan sumber informasi yang pernah diperoleh responden sebelum penelitian. Kriteria
eksklusi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang tidak bisa membaca dan menulis,
responden yang tidak lengkap mengisi kuesioner dan responden yang tidak mengisi
kuesioner sendiri. Dalam penelitian ini responden yang digunakan sebanyak 45
orang.
D. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
E. Populasi Penelitian
Populasi pada penelitian ini yaitu ibu-ibu PKK di Kecamatan Pakem
Kabupaten Sleman yang berjumlah 50 orang. Dalam penelitian ini responden yang
digunakan sebanyak 45 orang yang memenuhi kriteria inklusi.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri
dari tiga bagian yaitu:
1. karakteristik yang terdiri dari usia, status pernikahan, tingkat pendidikan,
status pekerjaan dan skala tingkat pengenalan. Selain itu, di akhir pertanyaan
karakteristik dilengkapi dengan tanda tangan dari responden.
2. bagian pengetahuan yang pernyataannya merupakan tipe closed ended dengan
skala pengukuran Guttman. Pilihan jawaban pada skala ini terdiri dari 2
pilihan yaitu benar dan salah, untuk jawaban responden nilai tertinggi adalah
1 dan nilai terendah adalah 0.
3. bagian sikap yang pernyataannya merupakan tipe closed ended dengan skala
pengukuran Likert. Skala likert terdiri dari 5 alternatif pilihan jawaban yaitu
“sangat tidak setuju’’, “tidak setuju’’, “netral’’, “ setuju’’, “sangat setuju’’,
namun pada kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan
modifikasi terhadap 5 pilihan jawaban tersebut dengan menghilangkan pilihan
jawaban “netral’’ sehingga menjadi 4 alternatif pilihan jawaban. Skala Likert
memiliki dua tipe pernyataan yaitu favorable dan unfavorable. Pilihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
jawaban pada skala Likert dengan tipe pernyataan favorable terdiri dari 4
pilihan yaitu sangat setuju diberi skor (4), setuju diberi skor (3), tidak setuju
diberi skor (2), sangat tidak setuju (1) sedangkan penilaian untuk tipe
unfavorable merupakan kebalikan dari tipe favorable.
G. Tata Cara Penelitian
1. Perijinan
Perijinan dimulai meminta surat ijin penelitian dari Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma yang nantinya diserahkan kepada Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dan ke kantor kecamatan yang nantinya sebagai
tempat penelitian.
2. Penelusuran data populasi
Penelusuran data populasi di kecamatan dilakukan untuk mengetahui jumlah
ibu-ibu PKK yang aktif di kecamatan.
3. Pembuatan kuesioner
Penyusunan dan Pembuatan Kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini
disusun sebagai alat ukur yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi data
yang sesuai dengan tujuan penelitian. Kuesioner yang digunakan terdiri dari tiga
bagian. Bagian pertama mengenai karakteristik responden yang meliputi: nama, usia,
alamat, status pernikahan, pendidikan terakhir, status pekerjaan, pernah mendapatkan
informasi mengenai cacingan sebelumnya atau tidak, sumber diperolehnya informasi
tersebut dan obat yang biasa diminum ketika mengalami cacingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Bagian kedua dalam kuesioner merupakan bagian pengetahuan. Kriteria dan
nomor pernyataan dalam kuesioner bagian pengetahuan pada tabel I berikut ini.
Tabel I. Kriteria dan nomor pernyataan dalam kuesioner bagian pengetahuan terkaitswamedikasi cacingan pada ibu-ibu PKK di Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman
Bagian pengetahuanKriteria Nomor pernyataan
Definisi swamedikasi 1Definisi cacingan 2 & 4Penyebab 3, 5, 6, 11Epidemiologi 7Gejala 8, 9 & 10Pengobatan 12 & 17Pencegahan 13, 14, 15 & 16
Pernyataan benar terdapat pada nomor pernyataan 1, 2, 4, 5, 6, 8, 9, 11, 14 dan 17
sedangkan pernyataan salah terdapat pada nomor pernyataan 3, 7, 10, 12, 13, 15 dan
16.
Bagian ketiga dalam kuesioner merupakan bagian sikap yang terdiri dari tipe
favorable dan unfavorable Kriteria dan nomor pernyataan dalam kuesioner bagian
sikap ditunjukkan pada tabel II berikut ini.
Tabel II. Kriteria dan nomor pernyataan dalam kuesioner bagian sikap terkaitswamedikasi cacingan pada ibu-ibu PKK di Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman
Bagian sikapKriteria Nomor pernyataan
Swamedikasi 1, 2, 14, 15, 16Pencegahan cacingan 3-6, 8-10Pengobatan cacingan 7 & 11Kondisi yang mengharuskan melakukanpemeriksaan ke dokter
12 & 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Pernyataan tipe favorable terdapat pada nomor pernyataan 1-3, 5, 8, 9, 11-13, 16 dan
tipe unfavorable terdapat pada nomor pernyataan 4, 6, 7, 10, 14, 15.
Pengujian terhadap kuesioner.
1) Uji validitas
Uji validitas terhadap kuesioner dalam penelitian ini
berdasarkan uji validitas konstruk yang menggunakan judgment
experts. Setelah dilakukan pengujian konstruk dari ahli dilanjutkan
dengan uji pemahaman bahasa pada minimal 30 orang. Dalam
penelitian ini uji pemahaman bahasa dilakukan pada 36 orang.
Selanjutnya dilakukan analisis pernyataan dengan menghitung korelasi
antara skor butir instrumen dengan skor total menggunakan bantuan
komputer. Parameter dari hasil uji ini dikatakan valid apabila besarnya
r hitung pada tiap nomor pernyataan > 0,329. Uji pemahaman bahasa
ini dilakukan di Kecamatan Depok dengan menyebarkan kuesioner
pada orang di luar responden yang digunakan dalam penelitian ini
(Sugiyono, 2010; Riwidikdo, 2010).
Hasil yang diperoleh dari uji pemahaman bahasa pada 36 responden
yaitu terdapat 17 pernyataan pada bagian pengetahuan dan 15
pernyataan pada bagian sikap yang valid (r > 0,329) dari masing-
masing 30 penyataan pada bagian pengetahuan dan sikap yang
disusun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2) Uji reliabilitas
Uji reliabilitas terhadap kuesioner dilakukan menggunakan
analisis statistik dengan komputer. Berdasarkan uji reliabilitas yang
dilakukan dengan mengunakan komputer terhadap pernyataan
kuesioner yang telah valid, diperoleh nilai koefisien Alpha Cronbach
pada bagian pengetahuan sebesar 0,773 dan pada bagian sikap sebesar
0,754. Hal ini menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan dalam
penelitian telah reliable atau dalam arti dapat dipercaya, memiliki
konsistensi dan layak digunakan dalam penelitian (Riwidikdo, 2010).
4. Pengambilan data
Pengambilan data dilakukan pada pertemuan rutin ibu-ibu PKK di
Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman dan pengambilan dilakukan hanya
satu kali yaitu pada bulan Mei 2012.
5. Pengolahan data
Manajemen data terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut ini.
1) Editing
Pada tahap ini, dilakukan pemeriksaan terhadap berbagai hal
meliputi kelengkapan jawaban kuesioner hasil penelitian, penyeleksian
kuesioner yang memenuhi kriteria inklusi sampel, serta melihat apakah ada
responden yang harus dieksklusi. Tahap editing ini dilakukan sesaat setelah
semua kuesioner terkumpul di lokasi penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Berdasarkan hasil editing, kuesioner yang diterima sebanyak 48
namun terdapat 3 kuesioner atau 3 responden yang dieksklusi karena
kuesioner tidak diisi dengan lengkap. Jadi, jumlah kuesioner yang diterima
setelah tahap editing adalah sebanyak 45 kuesioner.
2) Processing
Pada tahap ini dilakukan dengan mengkategorikan pernyataan pada
kuesioner berdasarkan pengetahuan dan sikap. Selanjutnya memindahkan
hasil yang diperoleh dari kuesioner ke program komputer dan menjumlahkan
skor dari pernyataan yang dijawab oleh responden.
3) Cleaning
Tahap cleaning dilakukan dengan memeriksa kembali kebenaran
data yang sudah dimasukkan ke program komputer serta memastikan
kelengkapan seluruh komponen yang dibutuhkan untuk keperluan analisis
data.
H. Analisis Data
Gambaran karakteristik responden dalam penelitian ini diketahui dengan
mempersentasekan karakteristik tiap responden berdasarkan usia, tingkat pendidikan,
status pekerjaan, informasi yang pernah diperoleh mengenai cacingan dan obat yang
digunakan ketika mengalami cacingan. Persentase per karakteristik responden
diperoleh dengan rumus:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
persentase per karakteristik responden = jumlah responden per karakteristiktotal responden × 100%Analisis tingkat pengetahuan dan sikap dapat diketahui dengan menghitung
persentase nilai jawaban responden dengan menggunakan rumus:
= × 100%Keterangan:P = persentasef = frekuensi dari seluruh alternatif jawaban yang menjadi pilihan yang telah dipilih
responden atas pertanyaan yang diajukann = jumlah frekuensi seluruh alternatif jawaban yang menjadi pilihan responden
selaku peneliti (Sabarguna, 2008).
Apabila persentase jawaban responden diperoleh 76-100% atau mampu
menjawab dengan benar 13-17 pernyataan maka dapat dikatakan bahwa responden
memiliki pengetahuan yang baik. Apabila persentase jawaban responden diperoleh
antara 56-75% atau mampu menjawab dengan benar 10-12 pernyataan dengan benar
maka dapat dikatakan bahwa responden memiliki pengetahuan yang cukup. Apabila
persentase jawaban responden diperoleh < 56% atau menjawab dengan benar 1-9
pernyataan dengan benar dikatakan bahwa responden memiliki pengetahuan yang
kurang.
Sikap responden diketahui dengan menghitung skor akhir responden.
Apabila persentase jawaban responden diperoleh 76-100% atau skor akhir responden
49-64 maka dapat dikatakan bahwa responden memiliki sikap yang baik. Apabila
persentase jawaban responden diperoleh antara 56-75% atau skor akhir responden
36-48 maka dapat dikatakan bahwa responden memiliki sikap yang cukup. Apabila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
persentase jawaban responden diperoleh < 56% atau skor akhir responden 17-35
maka dikatakan bahwa responden memiliki pengetahuan yang kurang.
Nilai dan persentase per kriteria responden terhadap kriteria dalam kuesioner
bagian pengetahuan diketahui dengan rumus:
Nilai per kriteria = total jawaban responden per kriteriajumlah pernyataan per kriteriaPersentase per kriteria = Nilai per kriteriatotal responden × 100%
Nilai dan persentase per kriteria responden terhadap kriteria dalam kuesioner
bagian sikap diketahui dengan rumus:
A = BCPersentase per kriteria = Atotal responden × 100%Keterangan:A = rata-rata responden yang memiliki sikap positif/negatif per kriteriaB = jumlah responden yang memiliki sikap positif/ negatif per kriteriaC = jumlah pernyataan per kriteria
I. Kelemahan Penelitian
Kelemahan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. kuesioner yang digunakan dalam penelitian kurang dapat menggali secara detail
pengetahuan dan sikap responden karena tidak semua kriteria terkait swamedikasi
cacingan tercantum dalam kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2. hasil penelitian yang diperoleh tidak dapat mewakili Kabupaten Sleman hanya
dapat menggambarkan kondisi Kecamatan Pakem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang aktif dalam mengikuti
kegiatan PKK tingkat kecamatan. Dikatakan aktif apabila ibu-ibu hadir pertemuan
PKK setiap bulannya terhitung dari April 2011-April 2012 dan sudah menikah di
Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman. Karakteristik demografi yang digunakan
dalam penelitian ini antara lain usia, tingkat pendidikan dan status pekerjaan.
Karakteristik demografi responden ditunjukkan pada tabel-tabel berikut ini.
Tabel III. Distribusi karakteristik ibu-ibu PKK Kecamatan Pakem Kabupaten Slemanterkait swamedikasi cacingan berdasarkan usia
Kelompok usia(tahun) Jumlah responden Persentase (%)
≤ 30 tahun 4 8,8> 30 tahun 41 91,1
Jumlah 45 100
Pada penelitian ini usia responden dibagi kedalam dua kelompok yaitu usia kurang
dari sama dengan 30 tahun dan diatas 30 tahun. Pengelompokkan usia ini berdasarkan
pada penelitian yang dilakukan oleh Kristina dkk. (2008), menjelaskan bahwa
kelompok usia dibawah 30 tahun secara fisiologis masih sehat sehingga kemungkinan
menggunakan obat-obatan masih sedikit dan peluang untuk terjadinya permasalahan
dalam pengobatan itu kecil, sedangkan untuk kelompok usia diatas 30 tahun mulai
merasakan ketidakoptimalan dalam hal kesehatannya atau mulai mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
tanda-tanda penyakit degeneratif, sehingga dapat menyebabkan meningkatnya
penggunaan obat dan peluang untuk terjadinya permasalahan dalam pengobatan
semakin besar sehingga dapat berakibat ketidakrasionalan penggunaan obat.
Berdasarkan tabel III dapat diketahui bahwa responden pada penelitian ini paling
banyak berada dalam kelompok usia diatas 30 tahun dengan jumlah sebanyak 41
responden (91,1%).
Tabel IV. Distribusi karakteristik ibu-ibu PKK Kecamatan Pakem Kabupaten Slemanterkait swamedikasi cacingan berdasarkan tingkat pendidikan
Tingkat pendidikanJumlah
responden Persentase (%)
Pendidikan dasar 8 17,7Pendidikan lanjutan 37 82,2
Jumlah 45 100
Berdasarkan tabel IV dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
memiliki tingkat pendidikan lanjutan (lulus SMA atau Perguruan tinggi) dengan
jumlah sebanyak 37 responden (82,2%).
Tabel V. Distribusi karakteristik ibu-ibu PKK Kecamatan Pakem Kabupaten Slemanterkait swamedikasi cacingan berdasarkan status pekerjaan
Status pekerjaan Jumlahresponden
Persentase (%)
Bekerja 26 57,7Tidak bekerja 19 42,2
Jumlah 45 100
Karakteristik responden terkait status pekerjaan dibagi menjadi dua
kelompok yaitu bekerja dan tidak bekerja. Hal ini berdasarkan pada Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 pasal 1 ayat 3 yang menyatakan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
pekerja adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam
bentuk lain. Berdasarkan penjelasan tersebut, ibu rumah tangga dikategorikan dalam
kelompok tidak bekerja. Tabel V dapat menunjukkan bahwa sebagian besar
responden memiliki status pekerjaan adalah bekerja dengan jumlah sebanyak 26
responden (57,7%).
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini juga mengukur skala tingkat
pengenalan yang meliputi apakah responden sebelumnya pernah mendapat informasi
kesehatan tentang cacingan atau belum, sumber diperolehnya informasi tersebut dan
obat yang biasa diminum oleh responden ketika mengalami cacingan. Skala tingkat
pengenalan yang diukur pada responden ditunjukkan pada tabel-tabel berikut ini.
Tabel VI. Distribusi karakteristik ibu-ibu PKK Kecamatan Pakem Kabupaten Slemanterkait swamedikasi cacingan berdasarkan informasi yang pernah didapat
Informasi mengenai cacingan Jumlahresponden Persentase (%)
Sudah pernah mendapat informasi 37 82,2Belum pernah mendapat informasi 8 17,7
Jumlah 45 100
Berdasarkan tabel VI dapat diketahui bahwa sebagian besar responden sudah
pernah mendapat informasi mengenai cacingan sebelum penelitian, dengan jumlah
sebanyak 37 responden (82,2%). Informasi kesehatan mengenai cacingan sebagian
besar diperoleh responden dari puskesmas dengan jumlah sebanyak 27 responden
(72,9%). Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel VII berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Tabel VII. Distribusi karakteristik ibu-ibu PKK Kecamatan Pakem KabupatenSleman terkait swamedikasi cacingan berdasarkan
sumber informasi yang pernah didapat
Sumber Informasi Jumlahresponden
Persentase (%)
Puskesmas 27 72,9Media massa 6 16,2
Keluarga 1 2,7Teman 3 8,1
Jumlah 37 100
Tabel VIII. Obat yang biasa diminum ibu-ibu PKK Kecamatan Pakem KabupatenSleman ketika mengalami cacingan
Obat yang diminum Jumlahresponden Persentase (%)
Combantrin® 36 80Tidak tahu atau tidak pernah minum
obat ketika mengalami cacingan9 20
Jumlah 45 100
Berdasarkan tabel VIII dapat diketahui bahwa obat cacing yang biasa
diminum sebagian besar responden ketika mengalami cacingan adalah Combantrin®
dengan jumlah sebanyak 36 responden (80%).. Combantrin® adalah merk obat cacing
yang zat aktifnya adalah pirantel pamoat dan merupakan golongan obat bebas
terbatas. Obat bebas terbatas adalah salah satu golongan obat yang dapat digunakan
untuk melakukan swamedikasi, termasuk swamedikasi cacingan. Berdasarkan hasil
yang diperoleh ini, menunjukkan bahwa sebagian besar responden sudah tepat dalam
hal pemilihan obat ketika mengalami cacingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
B. Swamedikasi Cacingan Pada Ibu-ibu PKK di Kecamatan PakemKabupaten Sleman (Kajian Pengetahuan)
Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa
tingkat pengetahuan sebagian besar responden terkait swamedikasi cacingan berada
pada kategori baik dengan jumlah sebanyak 27 responden (60%). Distribusi tingkat
pengetahuan ibu-ibu PKK ditunjukkan pada tabel IX berikut ini.
Tabel IX. Distribusi tingkat pengetahuan ibu-ibu PKK terkait swamedikasi cacingandi Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman
Tingkat pengetahuan Jumlah responden Persentase (%)
Baik 27 60,0Cukup 17 37,7Kurang 1 2,2
Jumlah 45 100
Analisis setiap pernyataan yang ada pada bagian pengetahuan juga
dilakukan untuk mengetahui informasi yang belum diketahui dengan baik oleh
responden. Pernyataan yang ada pada bagian pengetahuan dalam kuesioner yang
digunakan pada penelitian ini terdiri dari beberapa kriteria antara lain mengenai
definisi swamedikasi, definisi cacingan, penyebab, epidemiologi, gejala, pencegahan
dan pengobatan cacingan. Rata-rata jawaban responden yang memberikan jawaban
benar atau salah serta persentasenya terhadap kriteria pada bagian pengetahuan
ditunjukkan pada tabel X berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel X. Rata-rata jawaban ibu-ibu PKK di Kecamatan Pakem Kabupaten Slemanterhadap kriteria pada bagian pengetahuan terkait swamedikasi cacingan
Kriteria Nomorpernyataan
Rata-rata jawaban responden
BenarPersentase
(%) SalahPersentase
(%)Definisi swamedikasi 1 40 88,9 5 11,1Definisi cacingan 2 & 4 25 55,5 20 44,4Penyebab 3, 5, 6, 11 31,25 69,4 13,75 30,5Epidemiologi 7 42 93,3 3 6,7Gejala 8, 9 & 10 37 82,2 8 17,8Pengobatan 12 & 17 43 95,5 2 4,44Pencegahan 13, 14, 15
& 1633,75 75 11,25 25
Berdasarkan tabel X dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
memiliki pengetahuan yang baik terkait swamedikasi cacingan. Namun dapat
diketahui pula bahwa pada kriteria mengenai definisi cacingan, sebagian besar
responden memiliki tingkat pengetahuan yang kurang dan pada kriteria penyebab dan
pencegahan cacingan sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan yang
cukup. Oleh karena itu dalam pemberian informasi mengenai swamedikasi cacingan
dapat lebih ditekankan pada informasi mengenai definisi, penyebab dan pencegahan
cacingan .
Kuesioner sebagai instrumen yang digunakan dalam penelitian ini kurang
menggali pengetahuan terkait swamedikasi cacingan dan epidemiologi. Jumlah
pernyataan terkait pengetahuan untuk melakukan swamedikasi cacingan dan
epidemiologi pada kuesioner penelitian ini hanya satu sehingga belum dapat
menggali pengetahuan responden terkait swamedikasi cacingan dan epidemiologi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Dalam penelitian ini juga dapat diketahui perbandingan tingkat pengetahuan
responden berdasarkan karakteristik demografi (usia, tingkat pendidikan dan status
pekerjaan) serta skala tingkat pengenalan (pernah atau belum pernahnya responden
memperoleh informasi kesehatan mengenai cacingan). Perbandingan tingkat
pengetahuan responden terkait swamedikasi cacingan ditunjukkan pada tabel XI
berikut ini.
Tabel XI. Perbandingan tingkat pengetahuan ibu-ibu PKK terkait swamedikasicacingan di Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman berdasarkan
karakteristik demografi dan skala tingkat pengenalan
Karakteristik demografiTingkat pengetahuan
Kurang Cukup Baikn % n % n %
Usia≤ 30 tahun 0 0 2 50 2 50> 30 tahun 1 2,4 15 36,6 25 60,9
Tingkatpendidikan
Dasar 1 12,5 3 37,5 4 50Lanjutan 0 0 14 37,8 23 62,2
PekerjaanTidak bekerja 1 5,3 5 26,3 13 68,4Bekerja 0 0 12 46,1 14 53,8
Skala tingkat pengenalanTingkat pengetahuan
Kurang Cukup Baikn % n % n %
Informasimengenaicacingan
Belum pernah 0 0 5 62,5 3 37,5Pernah 1 2,7 12 32,4 24 64,9
n = jumlah responden
Berdasarkan tabel XI dapat diketahui bahwa karakteristik demografi terkait
usia pada kelompok usia ≤ 30 tahun memiliki jumlah responden yang sama pada
tingkat pengetahuan berkategori cukup dan baik yaitu sebanyak 2 responden (50%),
sedangkan pada kelompok usia > 30 tahun jumlah responden paling banyak berada
pada tingkat pengetahuan berkategori baik yaitu sebanyak 25 responden (60,9%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Pada karakteristik demografi terkait tingkat pendidikan dapat diketahui bahwa pada
kelompok tingkat pendidikan dasar dan lanjutan memiliki jumlah responden paling
banyak berada pada tingkat pengetahuan berkategori baik masing-masing sebanyak 4
responden (50%) dan 23 responden (62,2%).
Pada karakteristik demografi terkait pekerjaan dapat diketahui bahwa pada
kelompok responden yang tidak bekerja dan bekerja memiliki jumlah responden
paling banyak berada pada tingkat pengetahuan berkategori baik masing-masing
sebanyak 13 responden (68,4%) dan 14 responden (53,8%). Pada skala tingkat
pengenalan terkait informasi kesehatan mengenai cacingan dapat diketahui bahwa
pada kelompok yang sebelumnya belum pernah memperoleh informasi kesehatan
mengenai cacingan memiliki jumlah responden paling banyak berada pada tingkat
pengetahuan berkategori cukup yaitu sebanyak 5 responden (62,5%), sedangkan
untuk kelompok yang sebelumnya sudah pernah memperoleh informasi kesehatan
mengenai cacingan memiliki jumlah responden paling banyak berada pada tingkat
pengetahuan berkategori baik yaitu sebanyak 24 responden (64,9%).
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik terkait swamedikasi
cacingan. Menurut Notoadmojo (2007), berdasarkan teori WHO pengetahuan dapat
diperoleh dari pengalaman seseorang. Hal ini dapat berarti bahwa tingkat
pengetahuan yang baik dari responden tentang swamedikasi cacingan dapat
disebabkan responden atau orang sekitarnya pernah mengalami cacingan dan
melakukan swamedikasi untuk mengobati cacingan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
C. Swamedikasi Cacingan Pada Ibu-ibu PKK di Kecamatan PakemKabupaten Sleman (Kajian Sikap)
Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa
sikap sebagian besar responden terkait swamedikasi cacingan berada pada kategori
cukup dengan jumlah sebanyak 25 responden (55,5%). Distribusi sikap responden
dapat dilihat pada tabel XII berikut ini.
Tabel XII. Distribusi sikap ibu-ibu PKK terkait swamedikasi cacingan di KecamatanPakem Kabupaten Sleman
Sikap Jumlah responden Persentase (%)
Baik 20 44,4Cukup 25 55,5Jumlah 45 100
Analisis setiap pernyataan yang ada pada bagian sikap juga dilakukan untuk
mengetahui kecenderungan responden untuk bersikap positif atau negatif terkait
swamedikasi cacingan. Pernyataan yang ada pada bagian sikap dalam kuesioner yang
digunakan pada penelitian ini terdiri dari beberapa kriteria antara lain mengenai
swamedikasi, pencegahan, pengobatan dan kondisi yang mengharuskan melakukan
pemeriksaan ke dokter. Jumlah responden yang memberikan jawaban sikap positif
dan negatif serta persentasenya terhadap kriteria yang ada pada bagian sikap
ditunjukkan pada tabel XIII berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel XIII. Kriteria dan persentase sikap positif maupun negatif terkait swamedikasicacingan di Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman
Kriteria Nomorpernyataan
Sikappositif
Sikapnegatif
Persentase(%)
Persentase(%)
Swamedikasi 1, 2, 14, 15, 16 83,3 16,7Pencegahan cacingan 3-6, 8-10 68,6 31,4Pengobatan cacingan 7 & 11 87,8 12,2Kondisi yang mengharuskanmelakukan pemeriksaan ke dokter
12 & 13 94,4 5,5
Berdasarkan tabel XIII dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
memiliki sikap yang berada pada kategori baik terkait kriteria swamedikasi,
pengobatan cacingan dan kondisi yang mengharuskan melakukan pemeriksaan ke
dokter, sedangkan pada kriteria mengenai pencegahan cacingan sebagian besar
responden memiliki sikap yang cukup. Oleh karena itu dalam pemberian informasi
terkait swamedikasi cacingan dapat lebih ditekankan pada kriteria pencegahan
cacingan.
Kuesioner sebagai instrumen yang digunakan dalam penelitian ini kurang
menggali sikap terkait swamedikasi atau pengobatan mandiri untuk mengatasi
cacingan. Dalam hal ini adalah pernyataan dalam kuesioner yang digunakan pada
penelitian ini lebih mengarah pada pernyataan terkait self-care.
Dalam penelitian ini juga dapat diketahui perbandingan sikap responden
berdasarkan karakteristik demografi (usia, tingkat pendidikan dan status pekerjaan)
serta skala tingkat pengenalan (pernah atau belum pernahnya responden memperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
informasi kesehatan mengenai cacingan). Perbandingan sikap responden ditunjukkan
pada tabel XIV berikut ini.
Tabel XIV. Perbandingan sikap ibu-ibu PKK terkait swamedikasi cacingan diKecamatan Pakem Kabupaten Sleman berdasarkan karakteristik demografi dan skala
tingkat pengenalan
Karakteristik demografi
Sikap
Cukup Baik
n % n %
Usia≤ 30 tahun 2 50 2 50> 30 tahun 23 56 18 44
Tingkatpendidikan
Dasar 7 87,5 1 12,5Lanjutan 18 49 19 51
PekerjaanTidak bekerja 10 53 9 47Bekerja 15 58 11 43
Skala tingkat pengenalanSikap
Cukup Baikn % n %
Informasimengenaicacingan
Belum pernah 5 62,5 3 37,5
Pernah 20 54 17 46
n = jumlah responden
Berdasarkan tabel XIV dapat diketahui bahwa karakteristik demografi terkait
usia pada kelompok usia ≤ 30 tahun memiliki jumlah responden yang sama pada
kategori sikap yang cukup dan baik yaitu sebanyak 2 responden (50%), sedangkan
pada kelompok usia > 30 tahun jumlah reponden paling banyak berada pada kategori
sikap yang cukup yaitu sebanyak 23 responden (56%). Pada karakteristik demografi
terkait tingkat pendidikan dapat diketahui bahwa pada kelompok tingkat pendidikan
dasar memiliki jumlah respoden paling banyak berada pada sikap berkategori cukup
yaitu sebanyak 7 responden (87,5%) sedangkan pada kelompok tingkat pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
lanjutan memiliki jumlah responden paling banyak berada pada sikap berkategori
baik yaitu sebanyak 19 responden (51%).
Pada karakteristik demografi terkait pekerjaan dapat diketahui bahwa pada
kelompok responden yang tidak bekerja dan bekerja memiliki jumlah responden
paling banyak berada pada kategori sikap yang cukup masing-masing sebanyak 10
responden (53%) dan 15 responden (58%). Pada skala tingkat pengenalan terkait
informasi kesehatan mengenai cacingan dapat diketahui bahwa pada kelompok yang
sebelumnya belum pernah maupun yang sudah pernah memperoleh informasi
kesehatan mengenai cacingan memiliki jumlah responden paling banyak berada pada
kategori sikap yang cukup dengan jumlah responden masing-masing sebanyak 5
responden (62,5%) dan 20 responden (62,5%).
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sikap dari sebagian besar
responden berada dalam kategori cukup. Menurut Notoatmodjo (2007), menjelaskan
bahwa salah satu komponen yang memiliki peran penting dalam membentuk suatu
sikap adalah pengetahuan. Dalam penelitian ini, tingkat pengetahuan yang dimiliki
sebagian besar responden berada dalam kategori baik, hal ini secara tidak langsung
juga mempengaruhi sikap responden terkait swamedikasi cacingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Karakteristik ibu-ibu PKK di Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman
umumnya berada pada kelompok usia diatas 30 tahun, kelompok tingkat
pendidikan lanjutan, kelompok yang bekerja, sudah pernah memperoleh
informasi kesehatan mengenai cacingan sebelumnya dan sumber informasi
tersebut sebagian besar diperoleh dari puskesmas.
2. Tingkat pengetahuan sebagian besar ibu-ibu PKK Kecamatan Pakem
Kabupaten Sleman berada pada kategori baik dengan jumlah sebanyak 27
responden atau sebesar 60%
3. Sikap sebagian besar ibu-ibu PKK Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman
berada pada kategori cukup dengan jumlah sebanyak 25 responden atau
sebesar 55,5%.
B. Saran
1. Perlu dilakukan penambahan kriteria terkait faktor resiko dan patofisiologi
pada bagian pengetahuan dan menambahkan jumlah pernyataan tentang
swamedikasi cacingan pada bagian sikap
2. Perlu dilakukan penelitian serupa dengan melakukan sampling pada 17
kecamatan di Kabupaten Sleman agar dapat mewakili kondisi Kabupaten
Sleman terkait swamedikasi cacingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
3. Perlu diberikan edukasi terkait definisi, penyebab dan pencegahan cacingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
DAFTAR PUSTAKA
Asociación de Química y Farmacia del Uruguay, 2006, Self-Medication,http://www.aqfu.org.uy/informacion/index.php?Id=191&Pdf=1&Lan=es,diakses tanggal 23 November 2011.
Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2004, Pengobatan Sendiri,http://perpustakaan.pom.go.id/KoleksiLainnya/Buletin%20Info%20POM/0604.pdf, diakses tanggal 26 November 2011.
Bucci, K.K. and Goforth, G.A., 2002, Pinworm Infection, dalam Handbook of NonPrescription Drugs, 14th ed., American Pharmaceutical Association,Washington DC, pp. 343.
Chatterjee, T. K., 2000, Chemotherapy of Tropical Parasitic Infections, 2th ed.,Prentice-Hall India Private Limited, New Delhi, pp. 35.
Davidson, S., 2008, Implications of Self Medication, http://www.carpin.org/events08/3rdScConf/11ImplicationsSelfMedication. pdf, diakses tanggal 23November 2011.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, 2011, http://dinkes.slemankab.go.id/isu-isu-strategis-sektor-kesehatan-kab-sleman.slm, diakses tanggal 24 April 2011.
Djunarko dan Hendrawati, 2011, Swamedikasi yang Baik dan Benar, PT. Citra AjiParama, Yogyakarta, pp.56.
Goad, J.A. and Neinstein, L., 2004, Pinworm Infection, dalam Handbook of NonPrescription Drugs, 14th ed., American Pharmaceutical Association,Washington DC, pp.374.
Handayani,L. dan Maryani,H., 2004, Mengatasi Penyakit pada Anak dengan RamuanTradisional, Agromedia Pustaka, Jakarta, pp 16,17.
Kristanti, D., 2011, Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Produktif di KecamatanBerbah, Sleman, DIY Mengenai Kista Endometrium Pada Tahun 2011,Skripsi, 64, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Kristina, S.A., Prabandari, Y.S., dan Sudjaswadi, R., 2008, Perilaku PengobatanSendiri yang Rasional pada Masyarakat Kecamatan Depok dan CangkringanKabupaten Sleman, Majalah Farmasi Indonesia, Vol. 19 no. 1, pp. 33, 36.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Muchid, A., Umar, F., Chusun., Supardi, S., Sinaga, E., Azis, S., dkk., 2006,Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas terbatas,http://www.binfar.depkes.go.id/data/files/1203426275_PEDOMAN%20OBAT%20BEBAS%20DAN%20BEBAS%20TERBATAS.pdf, diakses padatanggal 23 Maret 2011.
Mustafa, Z., 2009, Mengurai Variabel hingga Instrumentasi, Graha Ilmu,Yogyakarta, pp.76, 78-79, 103.
Notoatmodjo, S., 2007, Kesehatan Masyarakat : Ilmu & Seni, Rineka Cipta, Jakarta,pp 108-110, 116, 136, 143-150.
Notoatmodjo, S., 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta, pp.163-165, 167-168.
Nursalam, 2003, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan,Ed.1, Salemba Medika, Jakarta, pp 124.
Oktarina, Hanafi, F., dan Budisuari, M.A., 2009, Hubungan antara KarakteristikResponden, Keadaan Wilayah dengan Pengetahuan, Sikap terhadapHIV/AIDS pada Masyarakat Indonesia, Buletin Penelitian Sistem Kesehatan,Vol. 12, pp. 362-369.
Riwidikdo, 2010, Statistik Penelitian Kesehatan, Pustaka Rihama, Yogyakarta.
Sabarguna, B.S., 2008, Analisis pada Penelitian Kualitatif, edisi Revisi, UniversitasIndonesia Press, Jakarta.
Saryono, 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan, Mitra Cendikia Press, Yogyakarta,pp 91.
Satroasmoro dan Ismael, 2010, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis, Ed 3, CV.Sagung Seto, Jakarta, pp. 112-125.
Siregar, S., 2010, Statistika Deskriptif untuk Penelitian: Dilengkapi PerhitunganManual, Raja Grafindo Persada, Jakarta, pp.133, 162.
Sugiyono, 2010, Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung, pp. 74.
Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 424/MENKES/SK/VI, 2006, PedomanPengendalian Cacingan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tjay, T. dan Rahardja, K., 2008, Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan Efek-Efek Sampingnya, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, pp.196-197.
Tan, T. dan Rahardja, K., 2010, Obat-Obat Sederhana untuk Gangguan Sehari-hari,PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, pp. ix, 14.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13, 2003,http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_uu/UU%20No.%2013%20Th%202003%20ttg%20Ketenagakerjaan.pdf, diakses tanggal 22 Mei 2012.
World Health Organization, 2011, Soil-Transmitted Helminths, http://www.who.int/intestinal_worms/en/, diakses pada tanggal 23 November 2011.
Widi, R.K., 2010, Asas Metodologi Penelitian, Graha Ilmu, Yogyakarta, pp.243.
World Self-Medication Industry, 2010, About Self-Medication, http://www.wsmi.org/aboutsm.htm, diakses tanggal 23 November 2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Lampiran 1. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian
SWAMEDIKASI CACINGAN PADA IBU-IBU PKK DI KECAMATANPAKEM KABUPATEN SLEMAN (KAJIAN PENGETAHUAN DAN SIKAP)
I. DATA DEMOGRAFI RESPONDEN
Nama lengkap :
Umur :…………tahun
Kecamatan :
Status : menikah / belum menikah*
Pendidikan terakhir :
Pekerjaan : bekerja / tidak bekerja*
SKALA TINGKAT PENGENALAN1. Pernahkan anda memperoleh informasi tentang cacingan : pernah / belum pernah*
2. Jika pernah informasi tersebut anda diperoleh dari :
3. Obat yang biasa diminum ketika mengalami cacingan :
Keterangan :* lingkari jawaban yang tepat
Tanda Tangan
Responden
(………………………)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
I. Pilihlah jawaban dari pernyataan-pernyatan di bawah ini di tempat yang telah
disediakan dengan memberi tanda centang (√).
KUESIONER
NO Pernyataan BENAR SALAH
1. Mengenali gejala, memilih, membeli danmenggunakan obat cacing tanpa bantuan tenagamedis disebut swamedikasi
2. Cacingan adalah penyakit dimana seseorangmempunyai cacing dalam ususnya dan menimbulkangejala atau tanpa gejala
3. Cacingan adalah penyakit yang disebabkan karenabakteri dan tidak menular
4. Cacingan adalah penyakit yang dapat menularkepada orang lain
5. Cacingan dapat disebabkan karena lingkungan yangtidak bersih
6. Anak-anak yang sering bermain di tanah tanpamenggunakan alas kaki dapat terkena cacingan
7. Cacingan hanya dapat dialami oleh anak-anak
8. Gejala cacingan adalah keluarnya cacing pada saatbuang air besar (BAB)
9. Gejala cacingan antara lain badan kurus, perutbuncit, kehilangan nafsu makan, lemas, lelah, pusing,nyeri kepala, gelisah dan sukar tidur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
NO Pernyataan BENAR SALAH
10. Seseorang yang memiliki perut buncit pastimengalami cacingan
11 Telur cacing masuk melalui kuku atau mulutkemudian masuk ke dalam aliran darah dan hidup didalam tubuh manusia
12. Cacingan dapat diobati dengan minum air hangat
13. Cacingan dapat dicegah dengan minum vitamin C
14 Cacingan dapat dicegah dengan mencuci tanganmenggunakan sabun dan membasuhnya dengan airmengalir sebelum dan sesudah makan
15. Cacingan dapat dicegah dengan banyak beristirahat
16. Jus buah dapat mencegah cacingan
17. Combantrin® dapat mengobati cacingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
II. Pilihlah jawaban dari pernyataan-pernyatan di bawah ini di tempat yang telah
disediakan dengan memberi tanda centang (√ ) .
Keterangan :
SS : Sangat Setuju (bila saya setuju dengan pernyataan yang diajukan)
S : Setuju (bila saya cenderung setuju dengan peryataan yang diajukan)
TS : Tidak Setuju (bila saya cenderung tidak setuju dengan pernyataan yang
diajukan)
STS : Sangat Tidak Setuju (bila saya sangat tidak setuju dengan pernyataan yang
diajukan).
KUESIONER
No PernyataanJawaban
SS S TS STS
1.Saya lebih suka membeli obat di apotek daripada di warung
2.
Saya memilih minum obat cacing daripada minum obat untukmelancarkan buang air besar apabila mengeluarkan cacingpada saat buang air besar
3.Saya minum obat cacing 6 bulan sekali untuk mencegahcacingan
4.Saya lebih suka berolahraga secara teratur daripada minumobat cacing 6 bulan sekali untuk mencegah cacingan
5.
Saya menggunakan sabun pada waktu mencuci tangansebelum makan, setelah buang air besar dan pada waktumandi untuk mencegah cacingan
6.Saya memilih makan buah dan sayuran daripada minum obatcacing 6 bulan sekali untuk mencegah cacingan
7.Saya minum air hangat untuk mengobati cacingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
No PernyataanJawaban
SS S TS STS
8.Saya memotong kuku dengan teratur untuk mengurangi risikocacingan
9.Saya menggunakan alas kaki terutama saat berjalan di atastanah dan kebun
10.Saya memilih minum vitamin C daripada minum obat cacing6 bulan sekali untuk mencegah cacingan
11Saya minum Combantrin® untuk mengobati cacingan
12Saya segera memeriksakan diri ke dokter apabila mengalamisesak napas, kelelahan, pucat dan pusing akibat cacingan
13Saya segera memeriksakan diri ke dokter apabila mengalamisakit yang hebat di perut dan sering pusing akibat cacingan
14.Saya minum Combantrin® (250 mg) lebih dari 4 tablet sehariuntuk mempercepat kesembuhan
15.Saya memilih minum obat penambah darah daripadaCombantrin® untuk mengobati cacingan
16Saya tidak minum Combantrin® apabila memiliki alergiterhadap Combantrin®
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Lampiran 2. Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner
Uji validitas pada pernyataan pengetahuan
No. Pernyataan Nilai r1. Satu (1) 0,053 (tidak valid)2. Dua (2) -0129 (tidak valid)3. Tiga (3) 0,815 (valid)4. Empat (4) -0,100 (tidak valid)5. Lima (5) 0,910 (valid)6. Enam(6) 0,857 (valid)7. Tujuh (7) 0,760 (valid)8. Delapan (8) 0,040 (tidak valid)9. Sembilan (9) -0,156 (tidak valid)
10. Sepuluh (10) 0,945 (valid)11. Sebelas (11) -0,133 (tidak valid)12. Dua belas (12) 0,649 (valid)13. Tigabelas (13) 0,066 (tidak valid)14. Empatbelas (14) 0,870 (valid)15. Limabelas (15) 0,539 (valid)16. Enambelas (16) 0,822 (valid)17. Tujuhbelas (17) 0,053 (tidak valid)18. Delapanbelas (18) 0,899 (valid)29. Sembilanbelas (19) 0,825 (valid)20. Duapuluh (20) -0,037 (tidak valid)21. Duapuluh satu (21) 0,846 (valid)22. Duapuluh dua (22) 0,078 (tidak valid)23. Duapuluh tiga (23) 0,869 (valid)24. Duapuluh empat (24) 0,839 (valid)25. Duapuluh lima (25) 0,061 (tidak valid)26. Duapuluh enam (26) 0,945 (valid)27. Duapuluh tujuh (27) 0,859(valid)28. Duapuluh delapan (28) 0,857 (valid)29. Duapuluh Sembilan (29) 0,288 (tidak valid)30. Tigapuluh (30) 0,364 (tidak valid)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Uji reliabilitas pada pernyataan pengetahuan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.773 18
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P1 25.06 148.340 .837 .760
P2 25.11 146.559 .941 .756
P3 25.08 147.450 .888 .758
P4 25.06 149.025 .768 .761
P5 25.14 146.009 .964 .755
P6 24.97 151.342 .655 .766
P7 25.06 147.883 .883 .759
P8 24.94 152.797 .535 .768
P9 25.03 148.771 .836 .761
P10 25.08 147.221 .910 .758
P11 25.14 147.152 .860 .758
P12 25.08 147.679 .866 .759
P13 25.11 147.473 .855 .758
P14 25.11 147.587 .844 .759
P15 25.14 146.009 .964 .755
P16 25.06 148.111 .860 .759
P17 25.08 147.564 .877 .758
JUMLAH 12.92 39.279 1.000 .978
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Uji validitas pada pernyataan sikap
No. Pernyataan Nilai r1. Satu (1) 0,293 (tidak valid)2. Dua (2) 0,520 (valid)3. Tiga (3) -0,217 (tidak valid)4. Empat (4) 0,111 (tidak valid)5. Lima (5) 0,007 (tidak valid)6. Enam(6) 0,008 (tidak valid)7. Tujuh (7) 0,552 (valid)8. Delapan (8) 0,652 (valid)9. Sembilan (9) 0,117 (tidak valid)
10. Sepuluh (10) 0,224 (tidak valid)11. Sebelas (11) 0,483 (valid)12. Dua belas (12) 0,675 (valid)13. Tigabelas (13) 0,603 (valid)14. Empatbelas (14) 0,656 (valid)15. Limabelas (15) 0,652 (valid)16. Enambelas (16) 0,298 (tidak valid)17. Tujuhbelas (17) 0,604 (valid)18. Delapanbelas (18) 0,126 (tidak valid)29. Sembilanbelas (19) 0,604 (valid)20. Duapuluh (20) 0,236 (tidak valid)21. Duapuluh satu (21) 0,558 (valid)22. Duapuluh dua (22) 0,228 (tidak valid)23. Duapuluh tiga (23) 0,355 (valid)24. Duapuluh empat (24) 0,612 (valid)25. Duapuluh lima (25) 0,035 (tidak valid)26. Duapuluh enam (26) 0,561 (valid)27. Duapuluh tujuh (27) 0,707 (valid)28. Duapuluh delapan (28) 0,078 (tidak valid)29. Duapuluh Sembilan (29) 0,675 (valid)30. Tigapuluh (30) 0,081 (tidak valid)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Uji reliabilitas pada pernyataan sikap
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.754 17
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P1 100.83 164.314 .453 .744
P2 100.69 163.533 .489 .743
P3 100.44 162.197 .771 .739
P4 101.36 160.923 .507 .739
P5 100.39 162.530 .759 .740
P6 101.28 159.292 .551 .736
P7 101.11 163.359 .469 .743
P8 100.44 162.197 .771 .739
P9 100.31 163.418 .729 .741
P10 100.31 163.418 .729 .741
P11 101.22 158.863 .560 .736
P12 100.75 164.650 .436 .745
P13 100.67 161.657 .640 .739
P14 101.19 158.218 .622 .734
P15 100.61 160.930 .727 .737
P16 100.39 162.644 .750 .740
JUMLAH 52.00 43.086 1.000 .893
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Lampiran 3. Data diri responden
No. NamaUsia
(tahun)Status Pendidikan terakhir Pekerjaan
1. N 52 Menikah SMA Bekerja2. V 44 Menikah D3 Bekerja3. RS 45 Menikah SMA Bekerja4. M 45 Menikah SMA Bekerja5. S 56 Menikah SMA Bekerja6. NK 42 Menikah SMA Bekerja7. SF 40 Menikah SMA Bekerja8. R 54 Menikah SMA Bekerja9. Su 48 Menikah SMA Bekerja
10. EW 37 Menikah S1 Bekerja11. RA 44 Menikah SMA Tidak bekerja12. RT 34 Menikah SMA Tidak bekerja13. Y 37 Menikah SMA Tidak bekerja14. SJ 44 Menikah SMA Tidak bekerja15. SU 45 Menikah SMP Bekerja16. U 39 Menikah SMA Tidak bekerja17. SR 33 Menikah SMA Tidak bekerja18. ST 44 Menikah SMA Tidak bekerja19. SW 44 Menikah SMA Tidak bekerja20. TW 44 Menikah D3 Tidak bekerja21. EH 54 Menikah SMA Tidak bekerja22. AE 37 Menikah SD Tidak bekerja23. SU 37 Menikah SMA Tidak bekerja24. SA 27 Menikah S1 Bekerja25. SE 44 Menikah SMA Tidak bekerja26. SM 49 Menikah SMA Bekerja27. YM 36 Menikah SMA Bekerja28. YR 42 Menikah S1 Tidak bekerja29. T 50 Menikah SMP Tidak bekerja30. U 56 Menikah SD Bekerja31. NS 41 Menikah SMP Tidak bekerja32. SS 50 Menikah S1 Bekerja33. MF 42 Menikah SMA Bekerja34. SW 44 Menikah SMA Bekerja35. TU 29 Menikah SMP Bekerja36. MA 51 Menikah SMP Tidak bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
37. TS 31 Menikah D3 Bekerja38. SR 50 Menikah SMA Bekerja39. SI 27 Menikah SMA Tidak bekerja40. ES 48 Menikah S1 Bekerja41. C 43 Menikah SMA Tidak bekerja42. R 42 Menikah SMP Bekerja43. TI 45 Menikah S1 Bekerja44. DN 28 Menikah S1 Bekerja45. TN 47 Menikah SMA Bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Skala tingkat pengenalan
No. Nama Informasimengenaicacingan
Sumber informasi Obat cacing yangdiminum
1. N Belum pernah - -2. V Pernah Instansi Kesehatan Combantrin®
3. RS Pernah Media massa Combantrin®
4. M Pernah Instansi Kesehatan Combantrin®
5. S Pernah Instansi Kesehatan -6. NK Pernah Instansi Kesehatan Combantrin®
7. SF Belum pernah - -8. R Pernah Instansi Kesehatan Combantrin®
9. Su Belum pernah - -10. EW Belum pernah - -11. RA Pernah Instansi Kesehatan Combantrin®
12. RT Pernah Instansi Kesehatan Combantrin®
13. Y Pernah Instansi Kesehatan Combantrin®
14. SJ Pernah Instansi Kesehatan Combantrin®
15. SU Pernah Instansi Kesehatan Combantrin®
16. U Pernah Media massa Combantrin®
17. SR Pernah Media massa Combantrin®
18. ST Pernah Media massa Combantrin®
19. SW Pernah Instansi Kesehatan Combantrin®
20. TW Pernah Instansi Kesehatan Combantrin®
21. EH Pernah Instansi Kesehatan Combantrin®
22. AE Pernah Media massa Combantrin®
23. SU Pernah Instansi Kesehatan Combantrin®
24. SA Pernah Instansi Kesehatan Combantrin®
25. SE Pernah Instansi Kesehatan Combantrin®
26. SM Belum pernah - -27. YM Pernah Instansi Kesehatan Combantrin®
28. YR Belum pernah - -29. T Pernah Instansi Kesehatan Combantrin®
30. U Pernah Instansi Kesehatan Combantrin®
31. NS Pernah Instansi Kesehatan Combantrin®
32. SS Belum pernah - -33. MF Pernah Instansi Kesehatan Combantrin®
34. SW Pernah Keluarga Combantrin®
35. TU Belum pernah - -36. MA Pernah Instansi Kesehatan Combantrin®
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
37. TS Pernah Media massa Combantrin®
38 SR Pernah Teman Combantrin®
39. SI Pernah Instansi Kesehatan Combantrin®
40. ES Pernah Instansi Kesehatan Combantrin®
41. C Pernah Instansi Kesehatan Combantrin®
42. R Pernah Instansi Kesehatan Combantrin®
43. TI Pernah Teman Combantrin®
44. DN Pernah Teman Combantrin®
45. TN Pernah Instansi Kesehatan Combantrin®
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Lampiran 4. Total dan persentase jawaban responden pada bagian pengetahuan
No. Nama Totaljawaban
Persentase (%)
1. N 12 70,582. V 12 70,583. RS 13 76,474. M 10 58,825. S 11 64,706. NK 13 76,477. SF 12 70,588. R 13 76,479. Su 11 64,70
10. EW 13 76,4711. RA 13 76,4712. RT 12 70,5813. Y 11 64,7014. SJ 12 70,5815. SU 13 76,4716. U 14 82,3517. SR 14 82,3518. ST 13 76,4719. SW 16 94,1220. TW 16 94,1221. EH 16 94,1222. AE 8 47,0523. SU 17 10024. SA 17 10025. SE 17 10026. SM 12 70,5827. YM 14 82,3528. YR 13 76,4729. T 11 64,7030. U 10 58,8231. NS 13 76,4732. SS 12 70,5833. MF 14 82,3534. SW 13 76,4735. TU 14 82,3536. MA 17 10037. TS 14 82,35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
38 SR 13 76,4739. SI 12 70,5840. ES 15 88,2341. C 14 82,3542. R 12 70,5843. TI 14 82,3544. DN 11 64,7045. TN 12 70,58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Lampiran 5. Total dan persentase jawaban responden pada bagian sikap
No. Nama Totaljawaban
Persentase (%)
1. N 51 752. V 45 66,173. RS 49 72,064. M 43 63,235. S 44 64,706. NK 47 69,127. SF 49 72,068. R 54 79,429. Su 51 75
10. EW 47 69,1211. RA 45 66,1712. RT 48 70,5913. Y 47 69,1214. SJ 46 67,6515. SU 48 70,5916. U 52 76,4717. SR 44 64,7018. ST 61 89,7019. SW 56 82,3520. TW 61 89,7021. EH 57 83,8222. AE 42 61,7623. SU 51 7524. SA 51 7525. SE 50 73.5326. SM 46 67,6527. YM 45 66,1728. YR 47 69,1229. T 46 67,6530. U 46 67,6531. NS 49 72,0632. SS 48 70,5933. MF 48 70,5934. SW 55 80,8835. TU 43 63,2336. MA 48 70,5937. TS 45 66,17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
38 SR 49 72,0639. SI 44 64,7040. ES 52 76,4741. C 52 76,4742. R 48 70,5943. TI 43 63,2344. DN 61 89,7045. TN 49 72,06
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Lampiran 6. Surat ijin penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
BIOGRAFI PENULIS
Carolie Ivoni R. Wangge, dilahirkan di Kupang pada
tanggal 19 Juni 1990. Anak Kedua dari 4 bersaudara
pasangan Yohanes T. Ringgi dan Elisabeth Kopa.
Penulis telah menyelesaikan pendidikan di TK St.
Yoseph Kupang (1996-2002), SDK St. Yoseph 2
Kupang (2002-2005), SMPK St. Theresia Kupang
(2002-2005), SMAK Giovanni Kupang (2005-2008), kemudian melanjutkan
pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta pada tahun 2008. Selama di bangku kuliah penulis pernah
menjadi anggota paduan suara Fakultas Farmasi dan mengikuti organisasi
Jaringan Mahasiswa Kesehatan Indonesia sebagai Bendahara dalam rangka
pengobatan gratis anak-anak tahun 2009, seksi HUMAS dalam keakraban
JMKI tahun 2010.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI