ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi...

134
ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK SYARIAH, SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS), DAN DANA PIHAK KETIGA (DPK) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat dalam Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun Oleh Candra Dedy Hermawan NIM : 109084000025 JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDY PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434/2013

Transcript of ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi...

Page 1: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK SYARIAH,

SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS), DAN DANA PIHAK

KETIGA (DPK) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH

PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat dalam Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh

Candra Dedy Hermawan

NIM : 109084000025

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDY PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434/2013

Page 2: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

“ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK SYARIAH,

SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS), DAN DANA PIHAK

KETIGA (DPK) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH

PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE OKTOBER 2007–

APRIL 2012

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Candra Dedy Hermawan

NIM : 109084000025

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr.Ir.H.Roikhan Mochamad Aziz, MM Yoghi Citra Pratama, M.Si

NIP. 19830717 201101 1 011

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/2013 M

Page 3: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Rabu, 8 Mei 2013 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:

Nama : Candra Dedy Hermawan

NIM : 109084000025

Jurusan : Ilmu Ekonomi dan Studi PembanguJudul Skripsi :

Analisis Pengaruh Jumlah Kantor Bank Syariah, Sertifikat Bank Indonesia

Syariah (SBIS) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) Terhadap Pembiayaan

Murabahah Perbankan Syariah Periode Oktober 2007 – Februari 2012.

Setelah mengamati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke

tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 8 Mei 2013

1. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS

NIP. 19570617 198503 1 002 ( )

2. Zaenal Muttaqin, MPP

NIP. 19790503 20110 1 006 ( )

3. Yoghi Citra Pratama, M.Si

NIP. 19830717 201101 1 011 ( )

Page 4: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Selasa, 18 Juni 2013 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Candra Dedy Hermawan

2. NIM : 109084000025

3. Jurusan : Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Jumlah Kantor Bank Syariah,

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) dan Dana

Pihak Ketiga (DPK) Terhadap Pembiayaan

Murabahah Perbankan Syariah Periode Oktober

2007 – Februari 2012.

Setelah mengamati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut diatas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 18 Juni 2013

1. Herni Ali HT, SE., MM ( )

Ketua

2. Zuhairan Yunmi Yunan, SE, M.Sc

NIP. 19800416 200912 1 002 ( )

Sekretaris

3. Dr. Lukman, MS

NIP. 19640607 200302 1 001 ( )

Penguju Ahli

4. Dr. Ir.Roikhan Mochamad Aziz, MM

( )

Pembingbing I

5. Yoghi Citra Pratama, M.Si

NIP. 19830717 201101 1 011 ( )

Pembimbing II

Page 5: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

LEMBAR PERNYATAAN

KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama Mahasiswa : Candra Dedy Hermawan

No. Induk Mahasiswa : 109084000025

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa ijin pemilik karya

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini

Jikalau di kemudia hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui bukti yang dapat dipertnggungjawabkan, ternyata memang ditemukan

bukti bahwa saya melanggar pernyataan diatas, maka saya siap untuk dikenakan

sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 16 Mei 2013

Yang Menyatakan

Candra Dedy Hermawan

109084000025

Page 6: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Candra Dedy Hermawan

Tempat Tanggal Lahir : Sragen, 2 Maret 1990

Alamat : Jl. H.Djairi Rt. 001 Rw. 02 No.53

Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng

Jakarta Barat 11740

Agama : Islam

No. Telephone/HP : 0856 9406 3355

E-mail : [email protected]

Twitter : Candra_Cashflow

Riwayat Pendidikan Formal

SDN 14 Cengkareng Timur : 1996 - 2002

SMPN 248 Cengkareng : 2002 - 2005

SMAN 95 Kalideres : 2005 - 2008

S 1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : 2009 - 2013

Page 7: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

Abstract

This research investigates the influence number of offices islamic bank

(JKBUS), Sharia Certificates of Bank Indonesia (SBIS), and third parties fund

(DPK) on Murabahah Financing of Sharia Banking in Indonesia. The data use in

this research are time series data by using multiple regression analysis, Ordinary

Least Square (OLS) Periode of 2007 to 2012.

The result of this research indicates that the number of brances islamic

bank (JKBUS) (-0.123878 and 0.1962) has negative and insignificant influence on

Murabahah Financing, Sharia Certificates of Bank Indonesia (SBIS) (˗0.026839

and 0.0015) has negatife and significant influence on Murabahah financing, and

third parties fund (DPK) (0.0002 and 0.451342) has positive and significant

influence on Murabahah Financing at Sharia banking in Indonesia.

Key words: Number of offices Islamic Bank (JKBUS), Sharia Certificates of Bank

Indonesia (SBIS), third parties fund (DPK), Murabahah Financing and OLS.

Page 8: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaiman Pengaruh Jumlah

Kantor Bank Syariah, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), dan Dana Pihak

Ketiga (DPK) Terhadap Pembiayaan Murabahah Bank Syariah di Indonesia. Data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series dengan menggunakan

metode analisis regresi berganda yaitu OLS. Periode 2007 sampai 2012.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Jumlah Kantor Bank

Syariah (-0.123878 dan 0.1962) memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap pembiayaan Murabahah, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

(˗0.026839 dan 0.0015) memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap

pembiayaan murabahah, dan Dana Pihak Ketiga (DPK) (0.0002 dan 0.451342)

memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan murabahah pada

Perbankan Syariah di Indonesia.

Kata-kata kunci: Jumlah Kantor Bank Syariah, Sertifikat Bank Indonesia Syariah

(SBIS), Dana Pihak Ketiga (DPK), Pembiayaan Murabahah, OLS.

Page 9: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil „aalamin, uji syukur penulis Panjatkan kehadirat

Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan

proposal skripsi ini dengan judul “ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR

BANK SYARIAH , SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS),

DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH

PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA”. Serta shalawat dan salam tidak lupa

penulis ucapkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa

pedoman dan petunjuk bagi umat manusia dari zaman yang gelap gulita hingga

zaman yang terang benderang. Juga kepada para keluarga dan sahabatnya yang

telah berjuang untuk mewariskan nilai islam kepada kita semua.

Penulisan proposal skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah

satu syarat dilanjutkan ketahap penyelesaian skripsi yang bertujuan untuk

mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Penulis menyadari proposal skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan

dan masih jauh dari sempurnabaik dari segi materi maupun susunan bahasanya.

Hal ini karena keterbatasan penulis baik dari segi waktu, tenaga, maupun ilmu

pengetahuan. Oleh karena itu, penulis membutuhkan saran dan masukan atas

proposal skripsi yang telah dibuat ini, dengan harapan agar skripsi ini menjadi

lebih baik dan bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Perjuangan ini senantiasa diiringi cahaya doa orang-orang yang tulus,

bimbingan dari orang-orang yang tak mengenal balasan, serta bantuan dan

dorongan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya Terutama kepada :

1. Ayah dan Ibu tercinta yang senantiasa dengan ketulusan dan

keikhlasan hati membesarkan, mendidik, menyayangi, dan

memberikan dukungan serta doa yang tidak putus-putusnya

Page 10: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

semenjak penulis dilahirkan hingga tumbuh menjadi seorang pria

dewasa.

2. Bapak Prof. Abdul Hamid, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisinis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Lukman, M.Si, selaku ketua Jurusan Ilmu Ekonomi dan

Pembangunan (IESP) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Utami Baroroh, M.Si, selaku sekretaris Jurusan Ilmu Ekonomi

dan Pembangunan (IESP) Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Dr. Ir. H. Roikhan Mochamad Aziz, M.M sebagai Dosen

Pembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam

@Sinlammim @319913616 dan deret Islam yaitu 3199136116

(Number Of Everything).

6. Bapak Yoghi Citra Pratama, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing II

yang dengan sabar memberikan bimbingan dan meluangkan

waktunya untuk membaca dan mengoreksi skripsi yang penulis

ajukan, serta dukungan dalam memberi semangat kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan

ilmunya kepada penulis selama belajar dibangku kuliah.

8. Spesial Thx‟s bwt Siti Apsah yang sudah memotivasi dan selalu

mengigatkan penulis untuk cepat-cepat lulus .

9. Teman-teman IESP angkatan 2009, terutama konsentrasi Ekonomi

Islam Rismawan (Lelaki berKharisma), Rendy Kemel (thx‟s bwt

kosan‟y udah dijadikan Markas PES), Syahrul, Hafa (sesepuh),

Kokoh, Barry (Genduut), andre,wildan dan Celap Celup Gir‟s

“Dila, Iyta, Yane, Dhita, Nisa, Fina, dan wida”. Serta konsentrasi

Ekonomi Pembangunan yang tidak bisa disebutkan satu persatu

Page 11: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

Akhirnya dengan keihklasan dan ketulusan hati, penulis memanjatkan

doa untuk semua kebaikan yang telah mereka berikan kepada penulis. Penulis

berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua dan menambah setitik

khazanah ilmu pengetahuan

Jakarta, 2 Maret 2013

Penulis

Page 12: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

DAFTAR ISI

Daftar Riwayat Hidup ........................................................................... i

Abstract ................................................................................................... iii

Abstrak ..................................................................................................... iv

Kata Pengantar ........................................................................................ v

Daftar Isi .................................................................................................. viii

Daftar Tabel ............................................................................................. xi

Daftar Gambar ........................................................................................ xii

Daftar Lampiran ..................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Perumusan Masalah ........................................................................ 1

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 9

1. Tujuan Penelitian ...................................................................... 9

2. Manfaat Penelitian ..................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ................................................................................ 12

1. Filosofi Ekonomi Islam .............................................................. 12

2. Perbankan ................................................................................... 15

3. Bank Syariah .............................................................................. 16

a. Pengertian Bank Syariah ....................................................... 16

b. Prinsip dan Ciri-Ciri Bank Syariah ....................................... 17

4. Pembiayaan ................................................................................ 21

a. Pengertian Pembiayaan ......................................................... 21

b. Macam-Macam Pembiayaan ................................................ 22

c. Tujuan Pembiayaan .............................................................. 23

d. Fungsi Pembiayaan .............................................................. 24

5. Murabahah ................................................................................ 25

a. Pengertian Murabahah .......................................................... 25

b. Landasan Hukum .................................................................. 26

c. Rukun dan Syarat Murabahah .............................................. 28

Page 13: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

d. Ketentuan Umum Murabahah .............................................. 29

e. Skema Pembiayaan Murabahah ........................................... 30

f. Macam-Macam Transaksi Murabahah ................................. 31

g. Dana Pihak Ketiga Pembiayaan Murabahah ........................ 32

6. Jumlah Kantor Bank Syariah ..................................................... 34

a. Perkembangan Kantor Bank Syariah .................................... 34

b. Hubungan Jumlah Kantor Dengan Pembiayaan Murabahah. 35

7. Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) ................................ 36

a. Definisi Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) ............. 36

b. Hubungan SBIS Dengan Pembiayaan Murabahah .............. 40

8. Dana Pihak Ketiga (DPK) ........................................................ 41

a. Definisi Dana Pihak Ketiga (DPK) ...................................... 41

b. Hubungan DPK dengan Pembiayaan Murabahah ............... 43

B. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 44

C. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 56

D. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 60

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................... 63

B. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 63

C. Variabel Penelitian ...................................................................... 64

1. Variabel Independen ............................................................. 64

2. Variabel Dependen ................................................................ 64

D. Metode Analisis Data .................................................................. 64

1. Uji Stasioneritas .................................................................... 65

a. Uji Akar Unit ................................................................... 66

b. Uji Derajat Integrasi ........................................................ 66

2. Uji Asumsi Klasik ................................................................. 67

a. Uji Normalitas ................................................................. 67

b. Uji Multikolinearitas ....................................................... 68

c. Uji Heteroskedastisitas .................................................... 69

d. Uji Autokorelasi .............................................................. 70

1) Uji t .......................................................................... 71

2) Uji F ........................................................................... 72

e. Uji Koefisien determinasi ................................................ 73

E. Definisi Operasional Variabel ..................................................... 74

1. Variabel Dependen ............................................................... 74

2. Variabel Independen .............................................................. 74

Page 14: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................. 76

1. Perkembangan Bank Syariah di Indonesia ............................ 76

2. Perkembangan Pembiayaan Murabahah ................................ 78

3. Perkembangan Jumlah Kantor Bank Syariah (JKBUS) ........ 80

4. Perkembangan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) .... 82

5. Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) ............................. 82

B. Hasil Analisa dan Pembahasan .................................................... 83

1. Uji Akar Unit ......................................................................... 83

2. Uji Derajat Integrasi .............................................................. 85

3. Hasil Uji Asumsi Klasik ........................................................ 85

a. Uji Normalitas ................................................................ 85

b. Uji Autokorelasi .............................................................. 86

c. Uji Heteroskedastisitas .................................................... 87

d. Uji Multikolinearitas ....................................................... 87

4. Hasil Regresi Berganda OLS ................................................. 89

a. Uji Parsial (Uji-t) ............................................................ 90

b. Uji Simultan (Uji-F) ........................................................ 92

c. Koefisien Determinasi (R²) ............................................. 92

d. Analisis Ekonomi ............................................................. 93

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan ................................................................................ 96

B. Implikasi .................................................................................... 97

C. Saran .......................................................................................... 98

Daftar Pustaka ....................................................................................... 100

Page 15: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

Daftar Tabel

Nomor Keterangan Halaman

1.1 Komposisi Pembiayaan Murabahah, Kantor Bank Umum Syariah,

SBIS, dan DPK Periode 2008-2012 Di Indonesia ....................... 5

2.1 Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional ................ 19

2.2 Ringkasan Penelitian Terdahulu .................................................. 51

4.1 Perkembangan Jumlah Kantor Bank Syariah .............................. 79

4.2 Uji Akar Unit Augmented Dickey-Fuller Pada Tingkat Level .... 84

4.3 Uji Akar Unit Augmented Dickey-Fuller Pada Tingkat

Level 1 „st Difference ................................................................. 85

4.4 Hasil Uji Normalitas .................................................................... 86

4.5 Hasil Uji Autokorelasi ................................................................ 86

4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas ...................................................... 87

4.7 Hasil Uji Multikolinearitas .......................................................... 88

4.8 Hasil Uji Multikolinearitas (dengan diferensiasi) ....................... 88

4.9 Hasil Uji Regresi Berganda OLS ................................................ 89

Page 16: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

Daftar Gambar

Nomor Keterangan Halaman

1.1. Komposisi Pembiayaan Murabahah, Kantor Bank Umum Syariah,

SBIS, dan DPK Periode 2008-2012 Di Indonesia ...................... 5

2.1 Skema Pembiayaan Murabahah ................................................. 30

2.2 Kerangka Pemikiran .................................................................... 59

3.1 Statistik Durbin Watson .............................................................. 71

4.1 Perkembangan Pembiayaan Murabahah ..................................... 79

4.2 Perkembangan Jumlah Kantor Bank Syariah ............................. 81

4.3 Perkembangan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) ......... 82

4.4 Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Syariah ........... 83

4.5 Hasil Uji Normalitas ................................................................... 86

4.6 Hasil Uji Autokorelasi ................................................................ 86

4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas ..................................................... 87

4.8 Hasil Uji Multikolinearitas ........................................................ 88

4.9 Hasil Uji Multikolinearitas (dengan diferensiasi) ...................... 88

Page 17: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1. Data Penelitian ........................................................................ 104

2. Uji Stasioner Pembiayaan Murabahah .................................... 106

3. Uji Stasioner Jumlah Kantor Bank Umum Syariah (JKBUS) 108

4. Uji Stasioner Sertifikat Bank Umum Indonesia Syariah (SBIS) 110

5. Uji Stasioner Dana Pihak Ketiga (DPK) ................................ 112

6. Hasil Uji Regresi .................................................................... 114

7. Hasil Uji Normalitas ............................................................... 114

8. Hasil Uji Autokorelasi ........................................................... 115

9. Hasil Uji Heterokedastistas ................................................... 116

10. Hasil Uji Multikolinearitas .................................................... 117

Page 18: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam merupakan agama yang mengatur hubungan manusia dengan

Tuhannya dan juga hubungan antara sesama manusia termasuk dalam aspek

sosial, ekonomi maupun keuangan. Sehingga hukum syariah merupakan

bagian yang sangat penting yang harus dijalankan. Islam menganjurkan

umatnya untuk melakukan aktifitas ekonomi muamalah dengan menjalankan

prinsip-prinsip syariah dalam memperoleh laba.

Bank adalah suatu lembaga intermediasi keuangan (antara pihak yang

mempunyai kelebihan dana dan kekurangan dana) yang paling penting dalam

sistem perekonomian kita, yaitu sebagai lembaga khusus yang menyediakan

layanan finansial (Arifin, 2002). Lahirnya perbankan syariah di indonesia

merupakan kemajuan di sektor perbankan nasional dimana tujuan dari

perbankan syariah yaitu mengembangkan penerapan prinsip-prinsip syariah

Islam kedalam transaksi keuangan dan perbankan. Prinsip-prinsip syariah

terkandung dalam Al-Qur‟an dan Hadits Nabi yang merupakan sumber

hukum dalam Islam.

Perbedaan yang paling mendasar antara bank syariah dengan bank

konvensional adalah dalam bank syariah menerapkan sistem bebas bunga

(free interest) atau memakai sistem bagi hasil (profit loss sharing), jual beli

dan sewa. Sedangkan bank konvensional menerapkan sistem bunga. Prinsip

pokok dalam transaksi keuangan yang sesuai dengan syariah, antara lain

Page 19: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

2

penekanan pada perjanjian yang adil, anjuran sistem bagi hasil, dan larangan

terhadap riba (bunga), gharar (tipuan), dan maysir (spekulasi), diyakini

menjadi prinsip dasar berinvestasi yang bukan hanya menguntungkan dan

halal, tetapi juga aman.

Pada 1 Mei 1992 berdirilah bank syariah pertama di Indonesia, Bank

Muamalat Indonesia, dengan total komitmen modal disetor Rp

106.126.382.000,- Namun, perangkat hukum operasinya dalam UU No.7

tahun 1992 belum memuat sistem syariah yang memadai. Baru di era

reformasi, UU No.10 tahun 1998 memuat secara rinci landasan operasi bank

syariah dan memberi arahan bagi bank-bank konvensional untuk membuka

cabang syariah atau bahkan mengkonversi diri secara total menjadi bank

syariah (Antonio, 2001: 25).

Selanjutnya pemberlakuan UU No. 10 1998 tentang perubahan UU

No. 7 1992 tentang perbankan memberikan kesempatan yang lebih luas bagi

pengembangan perbankan Syariah di Indonesia. Perundang-undangan

tersebut memberikan kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan

jaringan perbankan syariah antara lain melalui ijin pembukaan kantor cabang

syariah (KCS) oleh bank konvensional. Dengan kata lain, bank umum

dimungkinkan untuk menjalankan kegiatan usahanya secara konvensional

sekaligus dapat melakukan berdasarkan prinsip Syariah (Sudarsono, 2003).

Namun dalam prakteknya, sebagian besar bank-bank Islam mengalami

kesulitan untuk menerapkan sistemnya dalam produk-produk pembiayaan

yang ditawarkan yang menggunakan sistem bagi hasil (profit loss sharing)

Page 20: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

3

murni, dengan kendala yang penuh resiko dan ketidak-pastian. Masalah-

masalah praktis yang terkait dengan pembiayaan ini di satu sisi

mengakibatkan adanya penurunan dalam penggunaannya di dunia perbankan

Islam, dan pada akhirnya pada sisi lain menyebabkan adanya peningkatan

yang cukup drastis pada penggunaan mekanisme pembiayaan yang secara

tidak langsung mirip dengan pembiayaan sistem bunga, yaitu mekanisme

pembiayaan murabahah (www.antonp.blogspot.com).

Jika diperhatikan pembiayaan murabahah pada bank syariah dan

kredit pembelian barang pada bank konvensional mempunyai sedikit

perbedaan dimana dalam pembiayaan mudharabah harga jual bank adalah

harga beli ditambah margin keuntungan bank syariah yang disepakati

bersama. Sedangkan kredit pembelian barang pada bank konvensional harga

jual bank adalah harga beli ditambah dengan bunga yang dikenakan.

Dalam prakteknya bank syariah kerap kali tidak melakukan prosedur

yang sesuai dengan akad murabahah dalam langkah-langkah pembelian

barang. Karenanya bank syariah menggunakan media akad wakalah yaitu

dengan memberikan kuasa kepada nasabah untuk membeli barang tersebut.

Akad murabahah ini sering kali mendahului pemberian wakalah dan

dropping dana pembelian barang. sehingga bagaimana bisa dikatakan barang

telah menjadi milik Bank, jika droping dana pembelian barang saja dilakukan

setelah akad murabahah ditanda-tangani. (Maulidina, 2011:3).

Oleh karena itu, peran bank syariah sebagai penjual dalam

pembiayaan murabahah lebih tepat seperti pembiayaan dan bukan sebagai

Page 21: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

4

penjual barang karena bank syariah seharusnya memiliki barang tersebut

terlebih dahulu sebelumnya lalu menyerahkannya kepada nasabah.

Sebagaimana yang kita ketahui pembiayaan murabahah merupakan

akad jual-beli antara bank selaku penyedia barang (penjual) dengan nasabah

yang memesan untuk membeli barang. Secara teknis nasabah datang ke bank

syariah untuk memesan barang yang sesuai dengan spesifikasi dan harga yang

diinginkannya. Bank harus menyebutkan harga pembelian dan keuntungan

yang diambil dan cara pembayaran harus dijelaskan kepada nasabah. Jika

bank dan nasabah menyetujui dengan spesifikasi dan harga yang telah

disepakati maka bank akan melakukan pembelian kepada pemasok secara

tunai, lalu menjualnya secara tangguh kepada nasabah. Selanjutnya nasabah

secara rutin membayar angsuran kepada bank.

Walaupun demikian, dengan menerapkan prinsip jual beli (al bai‟)

pembiayaan murabahah setiap tahunnya menunjukan kecenderungan

meningkat. Kenaikan yang paling tinggi terdapat pada tahun 2011 komposisi

dana pihak ketiga dalam pembiayaan murabahah mengalami kenaikan sebesar

50,2% dan kenaikan yang paling kecil terdapat pada tahun 2009 yaitu sebesar

17%.

Page 22: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

5

Tabel 1.1

Komposisi Pembiayaan Murabahah, Jumlah Kantor Bank Syariah,

SBIS, Dan Dana Pihak Ketiga Periode 2007-2012

Di Indonesia

Tahun

P. Murabahah JKBUS DPK SBIS

(Milyar (Unit)

(Milyar (Milyar

Rupiah) Rupiah) Rupiah)

2007.10 15675 583 25473 1760

2008.12 22486 820 36852 2550

2009.12 26321 711 52271 3706

2010.12 37508 1215 76036 5408

2011.12 56365 1401 115415 9244

2012.2 58326 1806 114616 4243

Komposisi pembiayaan murabahah dalam jangka waktu empat tahun

saja yaitu dari tahun 2007.10-2012.2 telah mengalami peningkatan lebih dari

350%. Jika diperhatikan pada tabel 1.1 bahwa peningkatan pembiayaan

murabahah dari tahun 2007-2012 diikuti dengan peningkatan jumlah kantor

bank syariah. Akan tetapi peningkatan jumlah kantor bank syariah yang

0

20000

40000

60000

80000

100000

120000

140000

P. Murabahah (Milyar Rupiah) JKBUS (Unit)SBIS (Milyar Rupiah) DPK (Milyar Rupiah)

2007 2008 2009 2010 2011 2012

Grafik 1.1

Perkembangan Pembiayaan Murabahah, Jumlah Kantor Bank

Syariah, SBIS, dan Dana Pihak Ketiga Periode 2007-2012

Di Indoneesia

Page 23: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

6

diharapkan dapat meningkatkan pembiayaan muarabahah ternyata masih

lebih kecil jika dibandingkan dengan peningkatan pembiayaan murabahah.

Pada Oktober 2007 hanya terdapat 583 kantor bank syariah sedangkan

pada Februari 2012 sudah terdapat 1806 unit kantor bank syariah. Seiring

dengan peningkatan jumlah kantor cabang dan kantor cabang pembantu bank

syariah di Indonesia. Hal ini diduga berpengaruh kepada akses nasabah

terhadap bank syariah untuk penyimpan dana maupun nasabah yang

memerlukan pembiayaan di perbankan syariah.

Menurut Asy‟ari (2004) ada beberapa faktor yang mempengaruhi

posisi pembiayaan perbankan syariah , yaitu suku bunga rata-rata pinjaman,

bonus swbi, jumlah uang beredar dan dana pihak ketiga. Kinerja dan

kelangsungan usaha bank yang berdasarkan prinsip syariah tergantung pada

manajemen bank untuk menjaga kualitas terhadap penyaluran dana bank

(pembiayaan). Pembiayaan merupakan aktiva produktif dari perbankan

syariah.

Jika kita lihat jumlah dana pihak ketiga (DPK) bank syariah pada

Oktober 2007-Februari 2012 terus mengalami peningkatan. Hal ini

ditunjukan dengan jumlah dana pihak ketiga pada Oktober 2007 sebesar Rp

25.473 Milyar sedangkan pada Februari 2012 sudah mencapai Rp 114.616

Milyar. Hal ini mencerminkan bahwa perlahan pembiayaan murabahah

keberadaannya semakin diminati oleh masyarakat.

Dana pihak ketiga pada bank syariah yang disalurkan melalui

pembiayaan murabahah merupakan porsi pembiayaan yang paling besar jika

Page 24: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

7

dibandingkan dengan pembiayaan mudharabah dan musyarakah. Namun

dalam prakteknya bank syariah kerap kali tidak melakukan prosedur yang

sesuai dengan akad murabahah dalam langkah-langkah pembelian barang.

Peningkatan pembiayaan murabahah dari tahun 2007-2012 juga tidak

terlepas dengan adanya perkembangan ekonomi di Indonesia secara makro

pada tahun 2007-2012. Dalam makro ekonomi, ini juga tidak terlepas dari

variabel ekonomi makro lainya seperti sertifikat bank Indonesia syariah

(SBIS). Di tunjukan pada Tabel 1.1 yaitu perkembangan sertifikat bank

Indonesia syariah (SBIS) pada tahun 2007-2012.

Dalam sistem keuangan Islam, hasil investasi dari pembiayaan yang

disalurkan ke sektor rill yang menentukan besar kecilnya pembagian

keuntungan di sektor moneter. Jika investasi dan produksi di sektor rill

berjalan lancar maka return di sektor moneter akan meningkat.

Penyaluran pembiayaan oleh bank dalam melakukan investasi juga

dipengaruhi oleh suku bunga sertifikat bank indonesia (SBI) sedangkan

dalam bank syariah menggunakan sertifikat bank indonesia syariah (SBIS)

yang dapat dimanfaatkan oleh bank syariah untuk mengatasi bila terjadi

kelebihan pada tingkat likuiditas. Akan tetapi peningkatan nilai sertifikat

bank indonesia syariah sebagai salah satu kebijakan moneter cenderung

menyebabkan pembiayaan murabahah menurun.

Terlihat pada tabel di atas pada kolom surat berharga bank indonesia

syariah SBIS, setiap tahunnya cenderung mengalami fluktuasi dan nilai

sertifikat bank indonesia syariah (SBIS) yang paling kecil pada Oktober 2007

Page 25: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

8

sebesar Rp 1.760 Milyar sedangkan nilai yang paling besar pada tahun 2011

yaitu sebesar Rp 9.244 Milyar. Hal ini didasari oleh adanya kebijakan

pemerintah yang baru dalam bidang moneter yaitu kebijakan BI Rate atau

suku bunga yang mencerminkan sikap dari kebijakan moneter yang

ditetapkan oleh bank Indonesia untuk mengontrol kestabilan nilai rupiah.

Setiap tahun pada dasarnya variabel jumlah kantor bank syariah dan

dana pihak ketiga berbeda sedangkan sertifikat bank indonesia syariah di

Indonesia selalu mengalami fluktuasi. Hal inilah yang menyebabkan

pembiayaan pada produk perbankan syariah khusunya murabahah mengalami

kenaikan secara bertahap, tetapi sesungguhnya perkembangan perbankan

syariah ini sangat lambat tahapanya karena nasabah masih memperhitungan

keuntungan semata.

Dengan demikian, penelitian ini penting untuk dilakukan karena

belum banyak penelitian yang mencoba untuk mengungkapkan keterkaitan

variabel-variabel ekonomi terhadap pembiayaan murabahah (pembiayaan

perbankan syariah). Oleh karena itu maka penulis memutuskan untuk

mengambil judul ” ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK

SYARIAH, SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS), DAN

DANA PIHAK KETIGA (DPK) TERHADAP PEMBIAYAAN

MURABAHAH PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA” kiranya

menarik dan perlu untuk dilakukan.

Page 26: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

9

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana yang telah diuraikan

diatas, untuk menganalisis pengaruh jumlah kantor bank syariah, sertifikat

bank indonesia syariah, dan dana pihak ketiga sebagai berikut :

1. Apakah Jumlah Kantor Bank Syariah (JKBUS) secara parsial mempunyai

pengaruh terhadap pembiayaan Murabahah pada perbankan syariah di

Indonesia?

2. Apakah Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) secara parsial

mempunyai pengaruh terhadap pembiayaan Murabahah pada perbankan

syariah di Indonesia?

3. Apakah Dana Pihak Ketiga (DPK) secara parsial mempunyai pengaruh

terhadap pembiayaan Murabahah pada perbankan syariah di Indonesia?

4. Apakah Jumlah Kantor Bank Syariah (JKBUS), Sertifikat Bank Indonesia

Syariah (SBIS), dan Dana Pihak Ketiga (DPK) secara simultan

mempunyai pengaruh terhadap pembiayaan Murabahah pada perbankan

syariah di Indonesia?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan rumusan masalah seperti dikemukakan sebelumnya,

penelitian ini bertujuan sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis apakah Jumlah Kantor Bank Syariah (JKBUS)

secara parsial mempunyai pengaruh terhadap pembiayaan Murabahah

pada perbankan syariah di Indonesia?

Page 27: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

10

2. Untuk menganalisis apakah Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

secara parsial mempunyai pengaruh terhadap pembiayaan Murabahah

pada perbankan syariah di Indonesia?

3. Untuk menganalisis apakah Dana Pihak Ketiga (DPK) secara parsial

mempunyai pengaruh terhadap pembiayaan Murabahah pada

perbankan syariah di Indonesia?

4. Untuk menganalisis apakah Jumlah Kantor Bank Syariah (JKBUS),

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), dan Dana Pihak Ketiga

(DPK) secara simultan mempunyai pengaruh terhadap pembiayaan

Murabahah pada perbankan syariah di Indonesia?

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Bagi mahasiswa :

1. Dapat memberikan wawasan atau pengetahuan mengenai pola

hubungan antara jumlah kantor bank syariah, sertifikat bank Indonesia

syariah (SBIS), dan nilai tukar rupiah terhadap dana pihak ketiga

pembiayaan murabahah periode 2007.10 – 2012.2.

2. Memperoleh kesempatan untuk menerapkan pengetahuan teoritis yang

diperoleh diperkuliahan dalam berbagai kasus riil di dunia kerja.

b. Bagi praktisi lembaga-lembaga keuangan

Memberikan informasi kepada masyarakat khususnya para praktisi

lembaga pemberdayaan umat serta praktisi lembaga-lembaga keuangan,

khususnya perbankan syari`ah yang mempunyai komitmen sebagai

Page 28: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

11

lembaga pemberdayaan umat terutama para pelaku ekonomi mengenai

peran serta lembaga keuangan dan kebijakan-kebijakan yang dapat

mengembangkan dunia usaha.

c. Bagi Pemerintah

Dapat dijadikan sebagai salah satu acuan pemerintah dalam

menentukan kebijakannya mengenai produk-produk pada setiap

perbankan syariah. dalam menumbuhkembangkan dunia usaha dan

menggerakkan sektor riil yang ada di Indonesia sehingga dapat

meningkatkan perekonomian nasional.

d. Bagi pihak lain

Memberikan sumbangsih data dalam kaitannya dengan

perkembangan dan pertumbuhan keuangan atau lembaga pembinaan

berbasis syari`ah dalam hal ini adalah perbankan syari`ah sebagai

lembaga pemberdayaan umat.

Page 29: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Filosofi Ekonomi Islam

Kata “ekonomi” berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari 2 kata

yaitu “oikos” yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan “nomos” yang

berarti “praturan, hukum” kemudian bila digabung bermakna “aturan rumah

tangga”. Sedangkan kata “Islam” berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari 3

akar kata yaitu “sin” yang berarti “alam”, “lam” yang berarti Allah,

dan “mim” yang berarti ibadah, kemudian bila digabung menjadi

“sinlammim” bermakna “alam dicipta Allah untuk ibadah”.

QS Adz-Dzariat [51]: 56

Artinya: Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah

kepada- Ku.

Kata “islam” terdapat dalam 4 ayat dalam 3 surat yang berbeda.

Kata Islam dapat ditemukan dalam beberapa surat di al-Quran.

1. QS. Ali Imran [3]: 19.

Inna dina indallahil Islam.

Sesungguhnya Din di sisi Allah adalah Islam.

2. QS. Ali Imran [3]: 85.

Page 30: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

13

3. QS. Al-Shaf [61]: 7.

4. QS. Al-Maidah [5]: 3.

Sedangkan berdasarkan kata jadian “salama” bermakna “keselamatan,

kedamaian”. Sehingga jika digabungkan maka kata “Ekonomi Islam” secara

harfiah berarti “aturan rumah tangga untuk keselamatan”. Di dalam

filosofinya Ekonomi Islam terkandung tiga hal yaitu Ontologi Ekonomi

Islam, Epistemologi Ekonomi Islam, dan Aksologi Ekonomi Islam (Aziz,

2009).

Latar belakang keilmuan Ekonomi Islam disebut sebagai Ontologi

Ekonomi Islam yaitu berupa alasan mendasar adanya Ekonomi Islam. Sesuai

dengan sistem kehidupan yang ada pada diri manusia, keluarga, lingkungan,

dan alam semesta maka elemen dasar penciptaan terdiri dari 3 unsur yaitu

manusia, Allah, dan ibadah. Kemudian perpaduan 3 hal ini membentuk alasan

besar penciptaan yaitu Islam, sehingga ontology dari Ekonomi Islam adalah

Islam.

QS. Ali-Imran [3]: 19.

Page 31: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

14

Artinya: Sesungguhnya Din (sistem) di sisi Allah adalah Islam.

Sesuai dengan firman Allah tersebut bahwa sistem atau Din yang

diciptakan Allah itu hanya Islam. Sehingga sistem ekonomi yang ada

seharusnya juga mengikuti aturan dalam sistem Islam. (Aziz, 2009).

Islam dalam Ekonomi Islam merupakan konsep besar sebagai suatu

sistem yang menyeluruh. Kemudian Islam yang menyeluruh inilah yang

menjadi epistemology dari keilmuan Ekonomi Islam yang sedang

berkembang yaitu kafah. Ekonomi Islam yang kafah muncul sebagai konsep

dasar ekonomi dengan batasan Islam sebagai suatu sistem.

QS. Al-Baqarah [2]: 208.

Artinya: Wahai orang-orang beriman masuklah kalian ke dalam Islam secara

kafah.

Konsep Ekonomi Islam yang kafah didukung oleh Quran Surat Al-

Baqarah [2] ayat 208 bahwa tujuan dari Ekonomi Islam dapat dijalankan oleh

orang-orang yang beriman dan dilakukan secara sistematis dan menyeluruh

atau kafah yang berarti dimulai dari Islam sebagai kerangka dasar kehidupan

yang di dalamnya mengandung makna bahwa manusia diciptakan Allah

untuk ibadah. Kemudian dikembangkan ke berbahai aspek termasuk

ekonomi.

Kerangka dasar Islam dari konsep yang menyeluruh berupa kaafah ini

perlu diterjemahkan ke dalam penerapan berekonomi secara makro dan mikro

ekonomi. Implementasi dari kedua hal tersebut dijabarkan dalam bentuk

Page 32: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

15

aksiologi yaitu keseimbangan sistem ekonomi yang terdiri dari 2 hal misalnya

antara penawaran dan permintaan. Secara analogis, gambaran tentang

keseimbangan antara 2 hal dalam Al-Quran disebutkan sebagai hubungan

antara hal yang baik dan hal yang buruk (Aziz, 2010 : 15).

QS. Saba [34]: 28.

Artinya: dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia

seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan,

2. Perbankan

Terdapat berbagai definisi mengenai bank atau perbankan, namun pada

dasarnya masing-masing pendapat memiliki pengertian yang sama.

Pengertian bank menurut Verryn Stuart dikutip dalam Simorangkir (2004)

bank adalah badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik

dengan alat-alat pembayaran sendiri dengan uang yang diperolehnya dari

orang lain maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar uang yang

berupa uang giral. Bank adalah badan yang mempunyai tugas utama

melakukan penghimpunan dana dari pihak ketiga dan menyalurkannya

kembali ke masyarakat (Handiman, 2006).

Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan 1967 Pasal 1 a bank adalah

lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa

dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Bank adalah suatu lembaga

intermediasi keuangan yang paling penting dalam sistem perekonomian kita,

Page 33: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

16

yaitu sebagai lembaga khusus yang menyediakan layanan finansial (Arifin,

2002).

Berdasarkan definisi-definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa

bank adalah lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dan

menyalurkan dana dari dan kepada masyarakat yang memiliki fungsi

memperlancar lalu lintas pembayaran. Dengan kata lain bank adalah suatu

lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit serta jasa-jasa

dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.

3. Bank Syariah

a. Pengertian Bank Syariah

Antonio (2001) membedakan bank syariah menjadi dua pengertian,

yaitu Bank Islam dan Bank yang beroperasi dengan prinsip syari`ah Islam.

Bank Islam adalah (1) bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip

syari`ah Islam; (2) bank yang tata cara beroperasinya mengacu kepada

ketentuan-ketentuan Al-Qur`an dan As Sunnah. Berdasarkan definisi-

definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa bank syari`ah merupakan

salah satu bentuk dari perbankan nasional yang mendasarkan

operasionalnya pada syari`at (hukum) Islam.

Perbankan syariah adalah suatu sistem perbankan yang dikembangkan

berdasarkan syariah (hukum islam). Usaha pembentukan sistem ini didasari

oleh larangan dalam agama islam untuk memungut maupun meminjam

dengan bunga atau yang disebut dengan riba serta larangan investasi untuk

Page 34: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

17

usaha-usaha yang dikategorikan haram, dimana hal ini tidak dijamin oleh

sistem perbankan konvensional. (Inggrid, 2009)

Bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya

memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta

peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah.

Bank syariah memiliki peran sebagai lembaga perantara (intermediary)

antara unit-unit ekonomi yang mengalami kelebihan dana (surplus units)

dengan unit-unit yang lain yang mengalami kekurangan dana (deficit units).

Melalui bank, kelebihan tersebut dapat disalurkan kepada pihak-pihak yang

memerlukan sehingga memberikan manfaat kepada kedua belah pihak.

Dalam bank syariah, hubungan antara bank dan nasabahnya bukan

hubungan debitur dengan kreditur, melainkan hubungan kemitraan

(partnership) antara penyandang dana (shohibul maal) dengan pengelola

dana (mudharib). (Sudarsono,2007)

b. Prinsip dan Ciri-Ciri Bank Syariah

1. Prinsip Bank Syariah

Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam

antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan/atau pembiayaan

kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan syariah.

Beberapa prinsip/ hukum yang dianut oleh sistem perbankan syariah antara

lain :

1) Pembayaran terhadap pinjaman dengan nilai yang berbeda dari nilai

pinjaman dengan nilai ditentukan sebelumnya tidak diperbolehkan.

Page 35: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

18

2) Pemberi dana harus turut berbagi keuntungan dan kerugian sebagai akibat

hasil usaha institusi yang meminjam dana.

3) Islam tidak memperbolehkan "menghasilkan uang dari uang". Uang

hanya merupakan media pertukaran dan bukan komoditas karena tidak

memiliki nilai intrinsik.

4) Unsur Gharar (ketidakpastian, spekulasi) tidak diperkenankan. Kedua

belah pihak harus mengetahui dengan baik hasil yang akan mereka peroleh

dari sebuah transaksi.

5) Investasi hanya boleh diberikan pada usaha-usaha yang tidak diharamkan

dalam islam. Usaha minuman keras misalnya tidak boleh didanai oleh

perbankan syariah.

Prinsip utama yang digunakan dalam kegiatan perbankan syariah adalah

sebagai berikut :

a. Larangan riba dalam berbagai bentuk transaksi.

b. Melakukan kegiatan usaha perdagangan berdasarkan perolehan

keuntungan yang sah.

c. Memberikan zakat. (Arifin,2006)

2. Ciri-Ciri Bank Syariah

Bank syariah mempunyai cirri-ciri berbeda dengan bank

konvensional, yaitu sebagai berikut (Sudarsono, 2007) :

a. Beban biaya yang disepakati bersama pada waktu akad perjanjian

diwujudkan dalam bentuk jumlah nominal, yang besarnya tidak kaku dan

dapat dilakukan dengan kebebasan tawar-menawar dalam batas wajar.

Page 36: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

19

b. Penggunaan persentase dalam hal kewajiban untuk melakukan

pembayaran selalu dihindari, karena persentase bersifat melekat pada sisa

utang meskipun batas waktu perjanjian telah berakhir.

c. Di dalam kontrak-kontrak pembiayaan proyek, bank syariah tidak

menerapkan perhitungan berdasarkan keuntungan yang pasti yang

ditetapkan di muka.

d. Penyerahan dana masyarakat dalam bentuk deposito tabungan oleh

penyimpan dianggap sebagai titipan (al-wadiah) sedangkan bagi bank

dianggap sebagai titipan yang diamanatkan sebagai penyertaan dana pada

proyek-proyek yang dibiayai bank.

Tabel 2.1

Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

No Perbedaan Bank Syariah Bank Konvensional

1 Falsafah Tidak bedasarkan bunga,

spekulasi, dan ketidakjelasan

Berdasarkan bunga

2 Operasionalisai Dana masyarakat berupa

titipan dan investasi yang

baru akan mendapatkan hasil

jika diusahakan terlebih

dahulu. Penyaluran pada

usaha yang halal dan

menguntungkan

Dana masyarakat

berupa simpanan

yang harus dibayar

bunganya pad saat

jatuh tempo.

Penyaluran pada

sektor yang

menguntungkan

Page 37: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

20

aspek halal tidak

menjadi

pertimbangan utama.

3 Aspek Sosial Dinyatakan secara eksplisit

dan tegas yang tertuang

dalam misi dan visi

Tidak diketahui

secara tegas

4 Organisasi Harus Memiliki Dewan

Pengawas Syariah

Tidak memiliki

Dewan Pengawas

Syariah

Sumber : Sudarsono, 2007.

c. Jenis Produk Bank Syariah

Produk bank syariah dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu :

1) Produk penghimpunan dana

Penghimpunan dana di bank syariah dapat berbentuk giro, tabungan dan

deposito. Prinsip operasional syariah yang diterapkan dalam penghimpunan

dana masyarakat adalah prinsip wadiah dan mudharabah.

2) Produk penyaluran dana

Penyaluran dana yang dilakukan oleh bank syariah, dapat dibedakan

menjadi 3 (tiga) kategori berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu sebagai

berikut :

a) Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk memiliki barang, dilakukan

dengan prinsip jual beli (murabahah)

Page 38: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

21

b) Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk mendapatkan jasa dilakukan

dengan prinsip sewa (ijarah)

c) Transaksi pembiayaan untuk usaha kerja sama yang ditujukan guna

mendapat sekaligus barang dan jasa, dengan prinsip bagi hasil (musyarakah

dan mudharabah)

3) Produk jasa perbankan

Dalam mempermudah untuk melakukan pembiayaan, diperlekan akad

pelengkap. Walaupun digunakan untuk tidak mencari keuntungan, dalam

akad pelengkap dibolehkan untuk meminta ganti biaya-biaya yang

dikeluarkan untuk melaksanakan akad ini. Besar pengganti biaya sekedar

untuk menutupi biaya yang benar-benar timbul. Produk ini berbentuk

Hiwalah (alih piutang), Rahn (gadai), Qard (pinjaman uang), Wakalah

(perwakilan), dan Kafalah (bank garansi). (Inggrid,2009)

4. Pembiayaan

1. Pengertian Pembiayaan

Pengertian pembiayaan selalu berkaitan dengan aktivitas bisnis,

bisnis adalah aktivitas yang mengarah kepada penambahan nilai tambah

melalui proses penyerahan jasa, perdagangan atau pengelolaan barang

(produksi). Pembiayaan atau financing adalah pendanaan yang diberikan

oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah di

rencanakan.

Dalam kaitannya dengan pembiayaan pada perbankan syariah atau

istilah teknisnya disebut sebagai aktiva produktif, menurut ketentuan Bank

Page 39: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

22

Indonesia aktiva produktif adalah penanaman dana bank syariah baik dalam

rupiah maupun dalam valuta asing dalam modal. Pembiayaan merupakan

salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana

untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit

(Antonio, 2001).

Pembiayaan bagi hasil merupakan suatu jenis pembiayaan (produk

penyaluran dana) yang diberikan Bank Syariah kepada nasabahnya.

Pembiayaan skim bagi hasil dinilai memenuhi prinsip-prinsip kesetaraan,

keadilan dan kejujuran, dimana dengan konsep bagi hasil ini, Bank Syariah

siap berbagi risiko usaha, tidak seperti pembiayaan berbasis bunga pada

bank konvensional yang nasabah peminjamnya menanggung semua risiko

(Maryanah, 2006)

2. Macam-Macam Pembiayaan

Menurut Antonio (2001) macam-macam pembiayaan terdiri dari:

a. Menurut Penggunannya

1) Pembiayaan Produktif

Yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan

produksi dalam arti luas yaitu untuk peningkatan usaha baik usaha

produksi, perdagangan maupun investasi.

2) Pembiayaan Konsumtif

Yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan

konsumsi yang akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan.

b. Menurut Keperluannya

Page 40: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

23

1) Pembiayaan Modal Kerja

Yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan (a) peningkatan

produksi baik secara kuantitatif, yaitu jumlah hasil produksi maupun

secara kualitatif, yaitu peningkatan kualitas atau mutu hasil produksi: dan

(b) Untuk keperluan perdagangan atau peningkatan utility of place dari

suatu barang.

2) Pembiayaan Investasi

Yaitu untuk memenuhi kebutuhan barang-barang modal (capital

goods) serta fasilitas-fasilitas yang erat kaitannya dengan itu.

3. Tujuan Pembiayaan

Tujuan pembiayaan yang dilaksanakan oleh Bank Syariah adalah untuk

memenuhi kebutuhan stakeholder, yakni:

a. Pemilik, para pemilik modal mengharapkan akan memperoleh

penghasilan atas dana yang ditanamkan pada bank tersebut.

b. Pegawai, para pegawai mengharapkan dapat memperoleh kesejahteraan

dari bank tersebut.

c. Masyarakat, dapat dibedakan menjadi:

1) Pemilik Dana, sebagaimana pemilik mengharapkan dari dana yang

diinvestasikan akan memperoleh bagi hasil.

2) Debitur yang Bersangkutan, para debitur dengan penyediaan dana

baginya mereka terbantu guna menjalankan usahanya.

Page 41: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

24

3) Bank, bagi bank yang bersangkutan, dari penyaluran pembiayaan di

harapakan bank dapat meneruskan dan mengembangkan usahanya

semakin luas.

4) Pemerintah, akibat penyediaan pembiayaan pemerintah terbantu dalam

pembiayaan pembangunan negara, disamping memperoleh pajak

penghasilan yang diperoleh bank dan perusahaan-perusahaan.

4. Fungsi Pembiayaan

a. Pembiayaan Sebagai Penggerak Ekonomi

Pembiayaan dapat diartikan sebagai aktivitas menyalurkan dana yang

terkumpul kepada nasabah atau pengguna dana, memiliki jenis usaha dan

menentukan nasabah mana yang akan dibiayai agar diperoleh jenis usaha

yang produktif atau menguntungkan serta dikelola nasabah yang jujur

dan bertanggung jawab.

b. Pembiayaan Sebagai Aktiva Produktif

Aktiva produktif adalah penempatan dana oleh bank dalam aset yang

menghasilkan pendapatan untuk menutupi beban-beban yang dikeluarkan

oleh bank, dari aktiva ini bank mengharapkan adanya selisih keuntungan

dari kegiatan pengumpulan dan penyaluran dana. Penanaman dana bank

pada aktiva produktif wajib dilaksanakan berdasarkan prinsip kehati

hatian.

c. Pembiayaan Sebagai Proses Intermediasi

Bank Syariah dalam melakukan intermediasi keuangan mempunyai

cara yang sangat berbeda dengan bank-bank konvensional karena model

Page 42: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

25

pendanaan dan investasi sistem profit and loss sharing dalam

perdagangan dan perniagaan sangat menonjol dalam aktivitas-aktivitas

intermediasi (Maryanah, 2006).

3. Murabahah

a. Pengertian Murabahah

Murabahah berasal dari kata ribhu (keuntungan), yaitu prinsip bai‟

(jual beli) dimana harga jualnya terdiri dari harga pokok barang ditambah

nilai keuntungan (ribhun) yang disepakati. Pada murabahah, penyerahan

barang dilakukan pada saat transaksi sementara pembayarannya dilakukan

secara tunai, tangguh ataupun dicicil. (Karim, 2007).

Transaksi murabahah ini lazim dilakukan oleh Rasulullah Saw dan

para sahabatnya. Secara sederhana, murabahah berarti suatu penjualan

barang seharga barang tersebut ditambah keuntungan yang disepakati.

Murabahah adalah jual-beli barang pada harga asal dengan tambahan

keuntungan yang disepakati antara pihak bank dan nasabah. Dalam

murabahah, penjual menyebutkan harga pembelian barang kepada

pembeli, kemudian ia mensyaratkan atas laba dalam jumlah tertentu.

(Antonio, 2001).

Murabahah adalah perjanjian jual-beli antara bank dengan nasabah.

Bank syariah membeli barang yang diperlukan nasabah kemudian

menjualnya kepada nasabah yang bersangkutan sebesar harga perolehan

ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati antara bank syariah

dan nasabah. Murabahah, dalam konotasi Islam pada dasarnya berarti

Page 43: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

26

penjualan. Satu hal yang membedakannya dengan cara penjualan yang lain

adalah bahwa penjual dalam murabahah secara jelas memberi tahu kepada

pembeli berapa nilai pokok barang tersebut dan berapa besar keuntungan

yang dibebankannya pada nilai tersebut. Keuntungan tersebut bisa berupa

lump sum atau berdasarkan persentase (www.wikipedia.com).

Menurut Heri Sudarsono (2003) murabahah adalah jual beli barang

pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati antara pihak

bank dan nasabah. Dalam murabahah, penjual menyebutkan harga

pembelian barang barang kepada pembeli, kemudian ia mensyaratkan atas

laba dalam jumlah tertentu. Pada perjanjian murabahah, bank membiayai

pembelian barang yang dibutuhkan oleh nasabahnya dengan membeli

barang itu dari pemasok, dan kemudian menjualnya kepada nasabah

dengan harga yang ditambah keuntungan atau di mark-up. Dengan kata

lain, penjualalan barang kepada nasabah dilakukan atas dasar cost-plus

profit.

Pada perjanjian murabahah, bank membiayai pembelian barang

yang dibutuhkan oleh nasabahnya dengan membeli barang itu dari

pemasok, dan kemudian menjualnya kepada nasabah dengan harga yang

ditambah keuntungan atau di mark-up. Dengan kata lain, penjualan barang

kepada nasabah dilakukan atau dasar cost-plus profit.

b. Landasan Hukum

Di dalam al-Qur„an, pembahasan secara langsung mengenai

murabahah tidaklah ada, walaupun terdapat beberapa ayat yang

Page 44: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

27

menunjukkan kajian yang terkait dengannya seperti pembahasan mengenai

jual-beli ataupun permasalahan keuntungan dan kerugian dalam suatu

perdagangan.

Demikian pula halnya dengan hadis-hadis Rasulullah Saw, tidak

ada satupun hadist yang membahas atau memiliki rujukan langsung

mengenai permasalahan murabahah ini.

Al-Qur‟an

Artinya : “Orang-orang yang Makan (mengambil) riba[174]

tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan

syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila[175]. Keadaan mereka yang

demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat),

Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah

menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang telah

sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari

mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu[176]

(sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah.

orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghui-

penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”. (Q.S Al-Baqarah [2] : 275)

Page 45: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

28

Al-Hadis :

Dari Suaib ar-Rumi ra bahwa Rasulullah saw bersabda, “Tiga hal

yang di dalam terdapat keberkahan : jual-beli secara tangguh,

muqaradhah (mudharabah) dan mencampur gandum dengan tepung untuk

keperluan rumah, bukan untuk dijual”. (H.R. Ibnu Majah) (Sudarsono,

2007)

c. Rukun dan Syarat Murabahah

Pada murabahah, untuk terbentuknya akad pembiayaan multiguna

di dalam Islam, haruslah memenuhi rukun-rukun dan syarat-syarat

murabahah. Menurut mayoritas (jumhur) ahli-ahli hukum Islam, rukun

yang membentuk akad murabahah ada lima yaitu:

1) Adanya penjual (ba‟i);

2) Adanya pembeli (musytari);

3) Objek atau barang (mabi‟) yang diperjualbelikan;

4) Harga (tsaman) nilai jual barang berdasarkan mata uang;

5) Ijab qabul (shigat) atau formula akad, suatu pernyataan kehendak oleh

masing-masing pihak yang disebut Ijab dan Kabul.

Sementara itu, syarat murabahah adalah :

1) Penjual memberitahu biaya modal kepada nasabah;

2) Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan;

3) Kontrak harus bebas riba;

4) Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang

sesudah pembelian

Page 46: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

29

5) Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan

pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang. Jadi disini

terlihat adanya unsur keterbukaan. (Sumitro, 1997)

d. Ketentuan Umum Murabahah

Ketentuan umum dalam pembiayaan di perbankan syariah dapat

dijelaskan sebagai berikut :

1. Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas riba.

2. Barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan oleh syariah Islam.

3. Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang

telah disepakati kualifikasinya.

4. Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank sendiri,

dan pembelian ini harus sah dan bebas riba.

5. Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan

pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara hutang.

6. Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan)

dengan harga jual senilai harga beli plus keuntungannya. Dalam kaitan

ini Bank harus memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada

nasabah berikut biaya yang diperlukan.

7. Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada

jangka waktu tertentu yang telah disepaki.

8. Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad

tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan

nasabah.

Page 47: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

30

9. Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang

dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah

barang, secara prinsip menjadi milik bank. (www.wikipedia.com).

e. Skema Pembiayaan Murabahah

Gambar 2.1

Skema Pembiayaan Murabahah

Keterangan :

1. Nasabah memesan barang kepada bank

2. Bank membeli dan membayar barang kepada Supplier

3. Supplier mengirim barang langsung kepada nasabah

4. Nasabah membayar kepada bank (tunai atau cicilan)

Dalam transaksi Murabahah, bank membeli suatu barang dari

pihak ketiga dan menjualnya kepada klien dengan keuntungan yang

ditetapkan di awal dan pembayarannya dilakukan secara bertahap. Dengan

cara ini, maka klien dapat membeli barang tanpa dikenakan bunga

pinjaman.

4

2 1 Nasabah Bank Syariah Supplier

3

Page 48: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

31

f. Macam-Macam Transaksi Murabahah

Berdasarkan sumber dana yang digunakan, pembiayaan

murabahah secara garis besar dapat dibedakan menjadi tiga kelompok,

yaitu :

a. Pembiayaan Murabahah yang didanai dengan URIA (Unrestricted

Investment Account = Investasi Tidak Terikat)

b. Pembiayaan Murabahah yang didanai dengan RIA (Restricted

Investment Account = Investasi Terikat)

c. Pembiayaan Murabahah yang didanai dengan Modal Bank Syariah

Dalam setiap pendesainan sebuah pembiayaan, faktor-faktor yang

perlu diperhatikan adalah :

a. Kebutuhan nasabah

b. Kemampuan financial nasabah (Karim, 2007).

Rendahnya pembiayaan bagi hasil di perbankan syariah disebabkan

oleh beberapa hal, menurut Imaduddin (2005), beberapa alasan yang

menjelaskan tingginya prosentase pembiayaan murabahah dalam operasi

investasi perbankan syariah :

1) Murabahah adalah suatu mekanisme investasi jangka pendek, dan

dibandingkan dengan sistem bagi hasil, cukup memudahkan.

2) Mark-up dalam murabahah dapat ditetapkan sedemikian rupa

sehingga memastikan bahwa bank dapat memperoleh keuntungan

yang sebanding dengan keuntungan bank-bank berbasis suku bunga

yang menjadi saingan bank syariah.

Page 49: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

32

3) Murabahah menjauhkan ketidakpastian yang ada pada pendapatan

dari bisnis-bisnis dengan sistem bagi hasil.

4) Murabahah tidak memungkinkan bank-bank syariah untuk

mencampuri manajemen bisnis, karena bank bukanlah mitra si

nasabah, sebab hubungan mereka dalam murabahah adalah

hubungan antara kreditur dan debitur.

g. Dana Pihak Ketiga

Maksud dari dana pihak ketiga yaitu giro, tabungan dan deposito.

Ketiga macam dana pihak ketiga tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Giro, giro yang pada bank syariah disebut giro wadiah umumnya tetap

sama dengan giro bank konvensional, dimana bank tidak membayar

apapun kepada pemegangnya, bahkan tidak mengenakan biaya layanan

(service charge). Dana giro ini boleh dipakai bank syariah dalam

operasi bagi hasil (profit sharing). Pembayaran kembali nilai nominal

giro dijamin sepenuhnya oleh bank dan dilihat sebagai pinjaman

depositor kepada bank. Beberapa ulama memandang giro sebagai

kepercayaan, dimana dana diterima bank sebagai simpanan untuk

keamanan (wadi‟ah yad al dhamanah).

b. Tabungan, tabungan di bank konvensional berbeda dari giro di mana

ada beberapa restriksi seperti berapa dan kapan dapat ditarik. Tabungan

biasanya memperoleh hasil pasti (fixed return). Pada bank bebas bunga,

tabungan juga mempunyai sifat yang sama, kecuali bahwa penabung

tidak memperoleh hasil yang pasti. Menurut para ulama, penabung

Page 50: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

33

boleh menerima hasil yang berfluktuasi sesuai dengan hasil yang

diperoleh bank, dan setuju untuk berbagi risiko dengan bank.

c. Deposito, deposito pada bank konvensional menerima jaminan

pembayaran kembali atas simpanan pokok dan hasil (bunga) yang telah

ditetapkan sebelumnya. Pada bank dengan sistem bebas bunga, deposito

diganti dengan simpanan yang memperoleh bagian dari laba/rugi bank.

Oleh karena itu, bank syariah menyebutnya rekening investasi atau

simpanan investasi. Rekening-rekening itu dapat mempunyai tanggal

jatuh tempo yang berbedabeda. Giro dan tabungan itu dikumpulkan

(pooled) menjadi satu dengan rekening investasi oleh bank syariah

sebagai sumber dana utama bagi kegiatan pembiayaan (financing).

(Arifin, 2006)

Dengan kata lain dana pihak ketiga adalah dana yang diperoleh

dari masyarakat, dalam arti masyarakat sebagai individu, perusahaan,

pemerintah, rumah tangga, koperasi, yayasan, dan lain-lain baik dalam

mata uang rupiah maupun dalam valuta asing. Pada sebagian besar atau

setiap bank, dana masyarakat ini merupakan dana terbesar yang dimiliki.

Contoh dari dana ini adalah tabungan, giro dan simpanan berjangka yang

dihimpun dari para nasabah perbankan syariah.

Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) Pembiayaan Murabahah ini

adalah dana yang diperoleh dari masyarakat, yang dihimpun oleh

perbankan syariah di Indonesia, yang digunakan untuk membiayai salah

Page 51: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

34

satu produk perbankan syariah yaitu pembiayaan murabahah atau

pembiayaan jual beli.

4. Jumlah Kantor Bank Syariah

a. Perkembangan Kantor Bank Syariah

Jumlah kantor bank berkaitan dengan kemudahan fasilitas serta

pelayanan yang ditawarkan pada masyarakat. Untuk meraih minat

masyarakat pada bank harus dikembangkan jaringan kantor cabang dan

cabang pembantu yang cukup luas yang dapat menjangkau seluruh lapisan

masyarakat. Makin banyaknya jumlah kantor bank maka kesempatan

masyarakat untuk menabung semakin banyak dan meningkat. Dengan

kondisi yang seperti ini maka akan semakin membuka kesempatan bagi

masyarakat yang ingin memenuhi kebutuhannya di bidang perbankan.

Dalam hal ini adalah menabung atau menyimpan dananya pada lembaga

perbankan, tanpa adanya alasan yang disebabkan lokasi bank yang jauh

dari tempat tinggal, sehingga mereka malas dan enggan untuk

menabungkan uangnya di bank karena tidak memiliki waktu luang.

(Latumaerrisa, 1999:150).

Perkembangan Perbankan syariah di Indonesia mengalami kemajuan

dari waktu kewaktu yang ditandai dengan bertambahnya jumlah kantor

bank umum syariah. hal ini terlihat dari data yang dipublikasikan oleh

Bank Indonesia. Pada Desember 2006 terdapat 3 Bank Umum Syariah

dan 20 Unit Usaha Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah 105

Unit dengan total asset lebih dari 26 triliun rupiah (belum termasuk

Page 52: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

35

BPRS). Sedangkan pada Desember 2011 di Indonesia terdapat 11 Bank

Umum Syariah dan 24 Unit Usaha Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah 155 Unit dengan total asset perbankan syariah di Indonesia

sebesar lebih dari 145 triliun (belum termasuk BPRS).

b. Hubungan Jumlah Kantor Dengan Pembiayaan Murabahah

Seiring dengan peningkatan jumlah kantor bank umum syariah

dan unit usaha syariah maka keberadaan bank syariah dapat lebih

dirasakan oleh masyarakat. Hal ini diduga berpengaruh kepada akses

nasabah terhadap bank syariah untuk penyimpan dana maupun nasabah

yang memerlukan pembiayaan di perbankan syariah.

Menurut Teory pemasaran Kotler mengungkapkan bahwa Stimuli

pemasaran (marketing stimuli) yaitu faktor pemasaran yang mendorong

seseorang untuk melakukan suatu tindakan transaksi ekonomi. Variabel ini

memiliki empat dimensi, yaitu: dimensi product, price, place, dan

promotion ( Kotler 1997, 92). Sehingga peningkatan jumlah kantor bank

syariah (place) diharapkan dapat mendorong transaksi di bank syariah.

Berdasarkan penelitian Bank Indonesia (2000) diketahui bahwa

kemudahan dan kedekatan lokasi kantor bank syariah dengan pusat

kegiatan masyarakat menentukan akses nasabah terhadap bank syariah.

Penelitian berikutnya dilakukan oleh Hairiennisa Rohaya (2008)

mengungkapkan bahwa variabel (Jaringan Kantor perbankan syariah)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap total aset perbankan syariah.

Page 53: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

36

5. Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

a. Definisi Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) adalah sertifikat yang

diterbitkan Bank Indonesia sebagai bukti penitipan dana jangka pendek.

SBIS merupakan piranti moneter yang sesuai prinsip pada Bank Syariah

yang diciptakan dalam rangka pelaksanaan pengendalian moneter. Bank

Indonesia menerbitkan instrumen moneter berdasarkan prinsip Syariah

yang dinamakan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) dan dapat

dimanfaatkan oleh Bank Syariah untuk mengatasi bila terjadi kelebihan

pada tingkat likuiditas” (Arifin,2009: 198).

Pengelolaan likuiditas merupakan suatu fungsi terpenting yang

dilaksanakan oleh lembaga perbankan. Untuk terlaksananya fungsi

pengelolaan likuiditas secara efisien dan menguntungkan diperlukan

adanya instrumen dan pasar keuangan; baik yang bersifat jangka pendek

maupun jangka panjang, untuk keperluan yang sangat mendasar yaitu

penempatan dan pemenuhan kebutuhan jangka pendek untuk perbankan

yang berdasarkan prinsip syariah di Indonesia telah tersedia instrumen

Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank (IMA) dan aturan-aturan

tentang Pasar Keuangan Antarbank dengan Prinsip Syariah (PUAS), serta

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS).

Dalam keadaan yang sangat mendesak instrumen tersebut

bermanfaat untuk mengatasi kesulitan likuiditas bank syariah jangka

pendek karena arus dana yang masuk ke bank tersebut lebih kecil

Page 54: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

37

dibanding arus dana yang keluar pada saat kliring. Bank Indonesia telah

mengeluarkan ketentuan tentang Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek bagi

Bank Syariah (FPJPS). FPJPS ini dimaksudkan untuk menjalankan fungsi

BI sebagai „lender of last resort” jika alternatif pembiayaan lain tidak

dapat diperoleh bank syariah untuk mempertahankan likuiditasnya. SBIS

mempunyai fungsi untuk membantu bank syariah di Indonesia yang

kelebihan likuiditas, untuk menyimpan dana “menganggurnya” di tempat

yang aman dan menguntungkan. Untuk mendukung kegiatan usaha

perbankan yang terkait dengan SBIS. Dewan Syariah Nasional (DSN)

telah menerbitkan Fatwa No. 36/DSNMUI/ X/2002 tentang Sertifikat

Wadi‟ah Bank Indonesia; sebelum tahun 2008 SBIS dikenal dengan nama

SWBI atau Sertifikat Wadiah Bank Indonesia yang mengatur hal-hal

sebagai berikut: Adrian Sutedi dalam (Sahria,2010:28) :

1) Bank Indonesia selaku bank sentral boleh menerbitkan instrumen

moneter berdasarkan prinsip Syariah yang dinamakan SWBI.

2) Akad yang digunakan untuk SWBI adalah akad wadi‟ah sebagaimana

yang diatur Fatwa DSN No.02/DSN-MUI/IV/2000 tentang tabungan.

3) SWBI tidak boleh ada imbalan yang di syaratkan, kecuali dalam bentuk

pemberian („athaya) yang bersifat sukarela dari pihak Bank Indonesia.

4) SWBI boleh diperjualbelikan.

Bank Indonesia dapat memberikan bonus atas titipan dana yang

diperhitungkan jika pada saat jatuh tempo. Jumlah dana yang dapat

dititipkan ke Bank Indonesia sekurang-kurangnya Rp 500.000.00,00. Pada

Page 55: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

38

titipan dana tersebut hanya dapat dilakukan dalam kelipatan Rp

50.000.000,00. Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) diatur dalam

PBI No. 2/9/2000 tanggal 23 Februari 2000, PBI No. 6/7/PBI/2004 tanggal

16 Februari 2004 tentang Perubahan Atas PBI No. 2/9/2000 tentang

Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (Wirdyaningsih (2005) dalam Yuni

(2011)). Selain itu juga terdapat fatwa yang menguatkan SWBI, yaitu

fatwa DSN No. 36/DSN-MUI/X/2002 yang dikeluarkan tanggal 23

Oktober 2002 Masehi atau tanggal 16 Sya‟ban 1423 Hijriah.

`Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 2/9/2000, yang

dimaksud dengan Sertifikat Wadiah Bank Indonesia adalah sertifikat yang

diterbitkan Bank Indonesia sebagai bukti penitipan dana berjangka pendek

dengan prinsip wadiah (Pasal 1 Ayat 4). Sedangkan, yang dimaksud

dengan wadiah di sini adalah perjanjian penitipan dana antara pemilik

dana dengan pihak penerima titipan yang dipercaya untuk menjaga dana

tersebut (Pasal 1 Ayat 3). SWBI memiliki beberapa karakteristik sebagai

berikut:

a. merupakan tanda bukti penitipan dana berjangka pendek.

b. diterbitkan oleh Bank Indonesia.

c. merupakan instrumen kebijakan moneter dan sarana penitipan dana

sementara.

d. ada bonus atas transaksi penitipan dana.

Pada tanggal 31 Maret 2008 dikeluarkanlah peraturan Bank Indonesia

No. 10/ 11/ PBI/ 2008 tentang perubahan nama SWBI menjadi SBIS

Page 56: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

39

dengan adanya perubahan nama tersebut akad yang digunakan dalam

transaksi SWBI menjadi lebih luas tidak hanya berakad wadiah melainkan

dapat dilakukan dengan akad Mudarabah, Musyarakah, Wakalah, Qardh

dan Jualah sehingga bonus yang diberikan dapat mendekati bonus yang

diberikan SBI dengan skim bunga. SBIS merupakan instrumen kebijakan

moneter yang bertujuan untuk mengatasi kelebihan likuiditas pada bank

yang beroperasi dengan prinsip syariah yang diatur oleh Bank Indonesia

dan Fatwa Dewan Syariah Negara. Peraturan Bank Indonesia No.

10/11/PBItanggal 31 Maret 2008, SBIS adalah surat berharga berdasarkan

prinsip Syariah berjangka waktu pendek dalam mata uang Rupiah yang

diterbitkan oleh Bank Indonesia dengan menggunakan akad Mudahrabah

(Muqaradhah dan Qiradh), Musyarakah, Ju‟alah, Wadiah, Qordh, dan

Wakalah (http://bi.go.id/web/id/Peraturan/Moneter/pbi_ 101108. html).

Bank Indonesia dalam operasi moneternya melalui penerbitan

SBIS mengumumkan target penyerapan likuiditas kepada bank-bank

syariah sebagai upaya pengendalian moneter dan menjanjikan imbalan

(reward/„iwadh/ju‟l) tertentu bagi yang turut berpartisipasi dalam

pelaksanaannya. Ketentuan mengenai imbalan SBIS adalah dengan cara

Bank Indonesia menetapkan dan memberikan imbalan atas SBIS yang

diterbitkan kemudian Bank Indonesia membayar imbalan pada saat jatuh

waktu SBIS.

Ketentuan Hukum SBIS adalah sebagai berikut:

Page 57: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

40

1. Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) sebagai instrumen

pengendalian moneter boleh diterbitkan untuk memenuhi kebutuhan

operasi pasar terbuka (OPT).

2. Bank Indonesia memberikan imbalan kepada pemegang SBIS sesuai

dengan akad yang dipergunakan.

3. Bank Indonesia wajib mengembalikan dana SBIS kepada pemegangnya

pada saat jatuh tempo.

4. Bank Syariah boleh memiliki SBIS untuk memanfaatkan dananya yang

belum dapat disalurkan ke sektor riil.

b. Hubungan SBIS Dengan Pembiayaan Murabahah

Pendekatan mekanisme transmisi kebijakan moneter melalui

saluran kredit didasarkan pada asumsi bahwa tidak semua simpanan

masyarakat dalam bentuk uang (M1 dan M2) disalurkan oleh perbankan ke

masyarakat dalam bentuk kredit. Dalam instrumen dan pasar keuangan

syariah terdapat penempatan dan pemenuhan kebutuhan jangka pendek

untuk perbankan yang berdasarkan prinsip syariah di Indonesia yaitu telah

tersedia instrumen Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank (IMA) dan

aturan-aturan tentang Pasar Keuangan Antarbank dengan Prinsip Syariah

(PUAS), serta Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS).

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) merupakan surat

berharga berdasarkan prinsip syariah berjangka pendek dalam mata uang

rupiah. SBIS merupakan salah satu instrumen pasar uang yang dikeluarkan

oleh Bank Indonesia berdasarkan prinsip syariah dengan tujuan untuk

Page 58: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

41

menyerap kelebihan likuiditas didalam sistem perbankan syariah,

sebagaimana bank konvensional yang menetapkan cadangannya pada SBI,

dengan harapan memperoleh penghasilan tambahan. Jika melihat dari sisi

moneter, turunya SBIS kurang menguntungan bagi perekonomian karena

akan meningkatkan jumlah uang beredar (JUB).

Namun jika dilihat dari sisi lain, hal ini justru menguntungkan

bank syariah karena diharapkan dana yang tidak disimpan dalam SBIS

akan digunakan untuk memberikan pembiayaan produktif yang berguna

bagi masyarakat yang akhirnya akan menggerakan sektor rill.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Endang Nurjaya (2012)

bahwa Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) mempunyai hubungan

signifikan dan negatif terhadap pembiayaan murabahah.

6. Dana Pihak Ketiga (DPK)

a. Definisi Dana Pihak Ketiga

Dana titipan adalah dana pihak ketiga yang dititipkan pada bank,

yang umumnya berupa giro atau tabungan (Arifin, 2006). Menurut Arifin

(2006), yang termasuk dalam dana pihak ketiga yaitu giro, tabungan dan

deposito. Ketiga macam dana pihak ketiga tersebut akan dijelaskan sebagai

berikut:

a) Giro, giro yang pada bank syariah disebut giro wadiah umumnya tetap

sama dengan giro bank konvensional, dimana bank tidak membayar

apapun kepada pemegangnya, bahkan tidak mengenakan biaya

layanan (service charge). Dana giro ini boleh dipakai bank syaria

Page 59: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

42

dalam operasi bagi hasil (profit sharing). Pembayaran kembali nilai

nominal giro dijamin sepenuhnya oleh bank dan dilihat sebagai

pinjaman depositor kepada bank. Beberapa ulama memandang giro

sebagai kepercayaan, dimana dana diterima bank sebagai simpanan

untuk keamanan (wadi‟ah yad al dhamanah).

b) Tabungan, tabungan di bank konvensional berbeda dari giro di mana

ada beberapa restriksi seperti berapa dan kapan dapat ditarik.

Tabungan biasanya memperoleh hasil pasti (fixed return). Pada bank

bebas bunga, tabungan juga mempunyai sifat yang sama, kecuali

bahwa penabung tidak memperoleh hasil yang pasti. Menurut para

ulama, penabung boleh menerima hasil yang berfluktuasi sesuai

dengan hasil yang diperoleh bank, dan setuju untuk berbagi risiko

dengan bank.

c) Deposito, deposito pada bank konvensional menerima jaminan

pembayaran kembali atas simpanan pokok dan hasil (bunga) yang

telah ditetapkan sebelumnya. Pada bank dengan sistem bebas bunga,

deposito diganti dengan simpanan yang memperoleh bagian dari

laba/rugi bank. Oleh karena itu, bank syariah menyebutnya rekening

investasi atau simpanan investasi. Rekening-rekening itu dapat

mempunyai tanggal jatuh tempo yang berbeda-beda. Giro dan

tabungan itu dikumpulkan (pooled) menjadi satu dengan rekening

investasi oleh bank syariah sebagai sumber dana utama bagi kegiatan

pembiayaan (financing).

Page 60: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

43

b. Hubungan Antara DPK Dengan Pembiayaan Murabahah

Pendekatan mekanisme transmisi kebijakan moneter melalui

saluran kredit didasarkan pada asumsi bahwa tidak semua simpanan

masyarakat dalam bentuk uang (M1 dan M2) disalurkan oleh perbankan ke

masyarakat dalam bentuk kredit. Dengan kata lain, fungsi intermediasi

perbankan tidak selalu berjalan sempurna, dalam arti bahwa kenaikan

simpanan masyarakat tidak selalu diikuti dengan kenaikan secara

proporsional kredit yang disalurkan ke masyarakat.

Menurut As‟yari (2004) pembiayaan adalah salah satu aktiva

produktif yang berhubungan dengan dana pihak ketiga (DPK). Karenanya

permintaan dan penawaran terhadap pembiayaan tentunya juga harus

mempertimbangkan faktor likuiditas disamping faktor rentabilitas dalam

penghimpunan dana pihak ketiga karena dengan semakin banyak dana

pihak ketiga yang dikumpulkan bank syariah maka kemungkinan semakin

banyak pula pembiayaan atau penyaluran dana yang diberikan bank

syariah kepada masyarakat.

Sehingga hubungan dana pihak ketiga terhadap pembiayaan

adalah positif. Jadi jika jumlah dana pihak ketiga meningkat maka

pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah juga meningkat.

Besarnya DPK menyebapkan alokasi untuk pembiayaan semakin

meningkat. Penelitian yang dilakukan Khusnul Khatimah (2009 : 14) juga

menunjukan bahwa DPK berpengaruh positif terhadap penyaluran

Page 61: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

44

pembiayaan. Perkembangan jumlah DPK juga menunjukan semakin

banyaknya masyarakat yang menyimpan dananya di bank-bank syariah.

B. Penelitian Terdahulu

Sebelum penulis melakukan penelitian ini, telah ada penelitian terdahulu

yang meneliti mengenai variabel pembiayaan murabahah, jumlah kantor bank

syariah, setifikat bank indonesia syariah, dan dana pihak ketiga. Diantaranya

seperti yang akan penulis jabarkan pada pembahasan di bawah ini.

Penelitian pertama dilakukan oleh Erna Rachmawati (2004) yang

berjudul -Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya simpanan

mudharabah perbangkan syariah di Indonesia periode 1993-2003. Variabel

yang terkait yaitu GDP, tingkat bagi hasil, suku bunga SBI, jumlah kantor

cabang dan cabang pembantu bank syariah, dan simpanan mudharabah.Tujuan

dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui variabel apa saja yang secara

signifikan menentukan besarnya simpanan mudharabah perbankan syariah di

Indonesia dalam jangka pendek dan jangka panjang. Teknis analisis

menggunakan Error Corectional Model (ECM). Hasil penelitian ini adalah

a. Terjadi hubungan jangka panjang (long-run relationship) antara simpanan

mudharabah dengan Gross Domestic Product, jumlah kantor, tingkat bagi

hasil, dan tingkat suku bunga bank konvensional berdasarkan data triwulanan

periode 1993-2003.

b. GDP mempengaruhi negatif simpanan mudharabah secara signifikan

hanya dalam jangka pendek. Setiap terjadi peningkatan pendapatan, akan

Page 62: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

45

menurunkan simpanan mudharabah. MPS (Marginal Propensity to Save) di

bank syariah lebih besar dalam jangka pendek dibandingkan dalam jangka

panjang.

Penelitian kedua dilakukan oleh Patria Yunita (2007) yang berjudul

―Pengaruh suku bunga SBI, tingkat inflasi dan kurs us dollar terhadap kinerja

penghimpunan dana pihak ketiga perbankan syariah‖. Variabel yang terkait

yaitu suku bunga SBI, tingkat inflasi, kurs US dollar, dan dana pihak ketiga

perbankan syariah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi

pengaruh variabel makroekonomi yaitu suku bunga SBI, tingkat inflasi dan

kurs US $ terhadap pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah yang

menjadi salah satu sinyal besaran share pasar yang berhasil diraih sistem

perbankan syariah. Teknis analisis data menggunakan Ordinary Least Squarei

(OLS) dengan model logaritma semi-log. Hasil penelitian ini adalah

a. Pengaruh suku bunga SBI diidentifikasi dengan besaran Net Equivalent Rate

yaitu secara signifikan mempengaruhi jumlah DPK perbankan syariah

b. Pengaruh tingkat inflasi diidentifikasikan dengan besaran Real Equivalent

Rate, yaitu secara signifikan mempengaruhi jumlah DPK perbankan syariah.

c. KURS US $ mempengaruhi secara negatif dan signifikan terhadap besarnya

jumlah DPK perbankan syariah.

Penelitian ketiga dilakukan oleh Assriwijaya Raditiya (2007) yang

berjudul ―Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Bagi Hasil terhadap Deposito

Mudharabah ( PT Bank Syariah Mandiri )‖. Variabel yang terkait yaitu suku

bunga, bagi hasil, dan jumlah deposito Mudharabah. Tujuan dari penelitian ini

Page 63: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

46

yaitu mengetahui pengaruh tingkat suku bunga dan bagi hasil terhadap deposito

dan pengaruh variabel tersebut dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Teknis analisis data menggunakan metode Ordinary Least Square ( OLS ) atau

metode kuadrat terkecil dengan model regresi Partial Adjusment Model

(PAM).

Hasil penelitian ini adalah

1. Bahwa tingkat suku bunga berpengaruh negatif terhadap volume deposito

mudharabah Bank Syariah Mandiri karena disaat bunga bank umum atau

konvensional naik,maka nasabah akan beralih ke bank konvensional untuk

mendapatkan keuntungan,

2. Untuk bagi hasil mempunyai hubungan yang positif tetapi tidak berpengaruh

terhadap volume deposito mudharabah Bank Syariah Mandiri Karena ada

faktor lain selain bagi hasil variabel-variabel tersebut dalam jangka pendek

hanya sedikit mempengaruhi, tetapi dalam jangka panjang akan sangat-sangat

mempengaruhi volume deposito mudharabah

3. Pengaruh yang ditimbulkan dari variabel tingkat suku bunga jika naik

sebesar 1 persen untuk jangka panjang lebih besar dari pengaruh yang

ditimbulkan dalam jangka pendek

4. Tingkat bagi hasil dalam jangka pendek maupun jangka panjang jika naik

sebesar 1 persen tidak berpengaruh dilihat dari ketidaksignifikan variabel

tersebut terhadap deposito mudharabah di Bank Syariah Mandiri.

Penelitian keempat dilakukan oleh Septiana Ambarwati (2008) yang

berjudul ―Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Murabahah dan

Page 64: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

47

Mudharabah Pada Bank Umum Syariah di Indonesia‖. Variabel yang terkait

yaitu Non Performing Financing (NPF), bonus SWBI, tingkat suku bunga

pinjaman bank konvensional, pembiayaan mudharabah, pembiayaan

murabahah dan tingkat bagi hasil

. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui dan melakukan pengukuran

terhadap faktor-faktor yang mempengauhi pembiayaan murabahah dan

pembiayaan mudharabah di perbankan umum syariah. Teknis analisis data

menggunakan Pooled EGLS (Period Random Effect) dalam MER. Hasil

penelitian ini adalah

a. Pembiayaan murabahah pada bank umum syariah di Indonesia dipengaruhi

secara signifikan pada variabel Non Performing Financing (negatif), variabel

bonus swbi (positif), serta tingkat suku bunga pinjaman bank konvensional

(positif).

b. Pembiayaan mudharabah pada bank umum syariah di Indonesia dipengaruhi

secara signifikan oleh variabel pembiayaan murabahah (negatif), dan tingkat

bagi hasil (positif) dan variabel Non Performing Financing (NPF) meskipun

tidak signifikan mempengaruhi pembiayaan mudharabah namun tetap

mempunyai arah hubungan (negatif).

Penelitian kelima dilakukan oleh Husnul Khatimah (2009) yang berjudul –

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyaluran Dana Perbankan

Syariah Di Indonesia Sebelum dan Sesudah Kebijkan Akselelasi. Variabel

yang terkait yaitu SWBI, NPF, dan DPK.

Page 65: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

48

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi penyaluran dana perbankan syariah sebelum dan sesudah

kebijakan akselerasi dan melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan

antara jumlah penyaluran dana saat sebelum dan sesudah kebijakan akselerasi.

Hasil Penelitian ini adalah

a. Variabel SWBI berpengaruh tidak signifikan dan positif terhadap

penyaluran dana bank syariah.

b. Variabel NPF berpengaruh tidak signifikan dan positif terhadap

penyaluran dana bank syariah

c. Sedangkan variabel dana pihak ketiga (DPK) berpengarug signifikan

dan positif terhadap penyaluran dana bank syariah.

d. Setelah kebijakan akselerasi terbukti ada peningkatan penyaluran dana

perbankan syariah.

e. Pengaruh SWBI, NPF, dan DPK terhadap penyaluran dana perbankan

syariah sebesar 98,5% tergolong sangat kuat.

Penelitian keenam dilakukan oleh Chintia Agustina Triadi (2010) yang

berjudul ―Analisis Pengaruh Makro Ekonomi Terhadap Dana Pihak Ketiga

(DPK) Pada Bank Umum Dan Bank Syariah‖. Variabel yang terkait yaitu DPK

Bank Umum, DPK Bank Syariah, Inflasi, Kurs Rp terhadap US $ dan Suku

bunga SBI.

Teknis analisis data menggunakan metode Regresi Linier Berganda.

Hasil penelitian ini adalah :

Page 66: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

49

1. Secara simultan variabel bebas, yaitu Inflasi (X1), Kurs Rp / US $ (X2), dan

Suku bunga SBI (X3) berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya

Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Umum (Y1) dan Dana Pihak Ketiga Bank

Syariah (Y2),

2. Untuk pengujian hipotesis secara parsial, berdasarkan hasil analisis variabel

yang berpengaruh secara signifikan adalah Inflasi (X1) dan Suku Bunga SBI

(X3) terhadap Dana Pihak Ketiga pada Bank umum

3. Sedangkan yang berpengaruh secara signifikan terhadap Dana Pihak Ketiga

pada Bank syariah adalah Inflasi (X1).

Penelitian ketujuh dilakukan oleh Nur Hikmah Maulidina (2011) yang

berjudul –Analisis pengaruh suku bunga SBI, nilai tukar rupiah, dan tingkat

inflasi terhadap dana pihak ketiga pembiayaan mudharabah bank syariah 2006-

2010. Variabel yang terkait yaitu suku bunga SBI, nilai tukar rupiah, tingkat

inflasi, dan pembiayaan mudharabah.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis pengaruh hubungan

suku bunga SBI, nilai tukar rupiah, dan tingkat inflasi dalam jangka pendek

dan jangka panjang terhadap pembiayaan murabahah pada perbankan syariah

periode 2006-2010. Teknis analisis data menggunakan metode Analisis regresi

berganda.

Hasil penelitian ini adalah :

1. Suku bunga SBI dalam jangka panjang berhubungan negatif sedangkan

dalam jangka pendek tidak terdapat pengaruh terhadap pembiayaan

murabahah perbangkan syariah.

Page 67: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

50

2. Nilai tukar Rupiah (Kurs Rupiah/Dollar US $) dalam jangka panjang

berhubungan negatif sedangakan dalam jangka pendek tidak terdapat

pengaruh terhadap dana pihak ketiga pembiayaan murabahah perbankan

syariah.

3. Tingkat inflasi di indonesia baik jangka pendek maupun jangka panjang

tidak berpengaruh terhadap pembiayaan murabahah perbankan syariah.

Penelitian kedelapan dilakukan oleh Endang Wijaya (2011) yang berjudul

– Analisis pengaruh inflasi, sertifikat bank Indonesia Syariah (SBIS), non

performing financing (NPF) dan dana pihak ketiga (DPK) terhadap

pembiayaan murabahah pada bank Syariah di Indonesia (periode januari 2007--

maret 2011). Variabel yang terkait yaitu Inflasi, SBIS, NPFdan DPK, terhadap

pembiayaan Murabahah Bank Syariah di Indonesia.

Teknis analisis data menggunakan Regresi berganda.

Hasil penelitian ini adalah :

1. Variabel Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Non

Performing Financing (NPF) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh

signifikan secara parsial terhadap Pembiayaan Murabahah.

2. Variabel Inflasi, Non Performing Financing (NPF) dan Dana Pihak Ketiga

(DPK) berpengaruh signifikan positif terhadap Pembiayaan Murabahah.

3. Sedangkan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) berpengaruh

signifikan negatif terhadap Pembiayaan Murabahah.

Page 68: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

51

Tabel 2.2

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Nama Variabel

Dependen

Veriabel

Independen

Metodologi

dan Hasil

1. Erna

Rachmawati

(2004)

Simpanan

Mudharabah Pendapatan

nasional

(GDP)

Tingkat bagi

hasil

Suku bunga

SBI

Jumlah

kantor

cabang dan

kantor

cabang

pembantu

bank syariah

ECM (Error

Correction Model)

Hasil :

a. Mempengaruhi

negatif simpanan

mudharabah

secara signifikan

hanya dalam

jangka pendek.

b. Terjadi hubungan

jangka panjang

(long-run

relationship)

antara simpanan

mudharabah

dengan Gross

Domestic Product,

jumlah kantor,

tingkat bagi hasil,

dan tingkat suku

bunga.

2. Patria

Yunita

(2007)

Kinerja

penghimpunan

dana pihak

ketiga bank

syariah

Suku bunga

SBI (NER)

Tingkat

Inflasi

(RER)

KURS US

Dollar

Analisi Ordinary

Least Square

(OLS) dan model

logaritma semi-log

Hasil :

a. NER dan RER

memiliki

hubungan

positif dengan

jumlah Dana

Pihak Ketiga

perbankan

syariah

b. Kurs US Dollar

memiliki

hubungan

negatif dengan

jumlah Dana

Pihak Ketiga

Page 69: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

52

perbangkan

syariah.

3. Assriwijaya

Raditiya

(2007)

Jumlah

deposito

mudharabah

Suku bunga

Bagi hasil

Analisis regresi

Ordinary

Least Square (OLS)

dan

Partial Adjusment

Model

(PAM)

Hasil :

a. Tingkat suku

bunga

berpengaruh negatif

terhadap volume

deposito

mudharabah

b. Bagi hasil tidak

berpengaruh terhadap

volume deposito

mudharabah

c. Tingkat suku

bunga untuk

jangka panjang lebih

besar

dari pengaruh yang

ditimbulkan dalam

jangka

pendek

d. Tingkat bagi hasil

dalam

jangka pendek

maupun

jangka panjang tidak

berpengaruh terhadap

deposito mudharabah

4. Septiana

Ambarwati

(2008)

Pembiayaan

Mudharabah

Pembiayaan

Murabahah

Non

Performing

Financing

(NPF),

Bonus

SWBI,

Tingkat

suku

bunga

Analisis Pooled

EGLS

(Period Random

Effect)

dalam MER.

Hasil :

a. Pembiayaan

murabahah

dipengaruhi

Page 70: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

53

pinjaman

bank

konvensional

Tingkat bagi

Hasil

signifikan oleh

variabel Non

Performing

Financing (negatif),

variabel bonus swbi

(positif), serta tingkat

suku bunga pinjaman

bank

konvensional

(positif).

b. Pembiayaan

mudharabah

dipengaruhi

signifikan

oleh variabel

pembiayaan

murabahah (negatif),

dan

tingkat bagi hasil

(positif)

dan Non Performing

Financing (NPF)

tidak

signifikan

mempengaruhi

pembiayaan

mudharabah

namun tetap

mempunyai

arah hubungan

(negatif).

5. Husnul

Khatimah

(2009)

Penyaluran

Dana Bank

Syariah

SWBI

NPF

DPK

Analisis Regresi

Berganda :

SWBI berpengaruh

secara tidak

signifikan dan

positif terhadap

penyaluran dana

bank syariah.

NPF berpengaruh

secara positif dan

tidak signifikan

terhadap

penyaluran dana

bank syariah.

DPK berpengaruh

Page 71: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

54

secara signifikan

dan positif

terhadap

penyaluran dana

bank syariah.

6. Chintia

Agustina

Triadi

(2010)

Umum,

Syariah

Inflasi

Kurs Rp

Terhadap

US$

Suku bunga

SBI

Analisis Regresi

Linier

Berganda

Hasil :

a. Secara simultan,

yaitu

Inflasi, Kurs Rp /

US$,

dan Suku bunga SBI

berpengaruh

signifikan

terhadap variabel

terikatnya Dana

Pihak

Ketiga (DPK) Bank

Umum dan Dana

Pihak

Ketiga Bank Syariah

b. Hipotesis secara

parsial,

berdasarkan hasil

analisis

variabel yang

berpengaruh

secara signifikan

adalah

Inflasi dan Suku

Bunga

SBI terhadap Dana

Pihak

Ketiga pada Bank

umum

c. Hipotesis secara

signifikan terhadap

Dana

Pihak Ketiga pada

Bank

7. Nur

Hikmah

Maulidina

(2011)

Dana Pihak

Ketiga

Pembiayaan

Murabahah

Suku bunga

SBI

Nilai tukar

rupiah

Analisi regresi

berganda

Hasil :

a. Suku bunga SBI

Page 72: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

55

Tingkat

Inflasi

dalam jangka

panjang

berhubungan

negatif sedangkan

dalam jangka

pendek tidak

terdapet pengaruh

terhadap

pembiayaan

murabahah

perbankan syariah.

b. Nilai tukar Rupiah

(Kurs

Rupiah/Dollar US

$) dalam jangka

panjang

berhubungan

negatif sedangakan

dalam jangka

pendek tidak

terdapat pengaruh

terhadap dana

pihak ketiga

pembiayaan

murabahah

perbankan syariah.

8. Endang

Wijaya

(2012)

Pembiayaan

Murabahah

SBIS

NPF

Dana Pihak

Ketiga

Inflasi

Regresi Berganda

Hasil :

a. Variabel Inflasi,

Sertifikat Bank

Indonesia Syariah

(SBIS), Non

Performing

Financing (NPF)

dan Dana Pihak

Ketiga (DPK)

berpengaruh

signifikan secara

parsial terhadap

Pembiayaan

Murabahah.

Page 73: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

56

b. Variabel Inflasi,

Non Performing

Financing (NPF)

dan Dana Pihak

Ketiga (DPK)

berpengaruh

signifikan positif

terhadap

Pembiayaan

Murabahah.

c. SBIS berpengaruh

negatif terhadap

pembiayaan

Murabahah.

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari serangkaian teori yang

tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran

sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternatif solusi dari

serangkaian masalah yang ditetapkan (Rodoni,2010).

Berikut penjelasan dari kerangka pemikiran dalam penelitian yang

dilakukan :

Perkembangan jaringan kantor perbankan syariah pada Oktober 2007 yaitu

terdapat 3 Bank Syariah dan 583 jumlah kantor bank syariah. Sedangkan

Februari 2012 terdapat 11 Bank Umum Syariah dan 1806 jumlah kantor bank

syariah. Peningkatan jaringan kantor bank syariah diharapkan dapat

mempermudah akses nasabah terhadap bank syariah untuk penyimpan dana

maupun nasabah yang memerlukan pembiayaan di perbankan syariah. Dengan

demikian mempermudah akses terhadap perbankan syariah dapat mendorong

Page 74: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

57

jumlah nasabah dan pembiayaan di perbankan syariah. Hal ini diduga bahwa

peningkatan jumlah kantor bank syariah dapat meningkatkan pembiayaan

murabahah. Akan tetapi peningkatan jumlah kantor bank syariah yang

diharapkan dapat meningkatkan pembiayaan muarabahah ternyata masih lebih

kecil jika dibandingkan dengan peningkatan pembiayaan murabahah.

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) merupakan surat berharga

berdasarkan prinsip syariah berjangka pendek dalam mata uang rupiah.

Sertifikat Bank Indonesia Syariah dikeluarkan oleh Bank Indonesia

berdasarkan prinsip syariah yang bertujuan untuk menyerap kelebihan

liquiditas didalam sistem perbankan syariahan dan diharapkan memperoleh

bonus/fee dari dana SBIS. sehingga dana yang tidak tersalurkan kepada

masyarakat akan disalurkan ke SBIS. Akan tetapi peningkatan nilai sertifikat

bank indonesia syariah sebagai salah satu kebijakan moneter cenderung

menyebabkan pembiayaan murabahah menurun.

Pembiayaan adalah salah satu aktiva produktif yang merupakan lawan

daripada dana pihak ketiga (DPK). Karenanya permintaan dan penawaran

terhadap pembiayaan tentunya juga harus mempertimbangkan faktor

likuiditas dalam penghimpunan DPK karena dengan semakin banyak DPK

yang dikumpulkan bank syariah maka kemungkinan semakin banyak pula

pembiayaan atau penyaluran dana yang diberikan bank syariah kepada

masyarakat. Sehingga hubungan DPK terhadap pembiayaan adalah positif.

Jadi jika jumlah DPK meningkat maka pembiayaan yang diberikan oleh bank

syariah juga meningkat. Dana pihak ketiga pada bank syariah yang disalurkan

Page 75: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

58

melalui pembiayaan murabahah merupakan porsi pembiayaan yang paling

besar jika dibandingkan dengan pembiayaan mudharabah dan musyarakah.

Namun dalam prakteknya bank syariah kerap kali tidak melakukan prosedur

yang sesuai dengan akad murabahah dalam langkah-langkah pembelian

barang.

Page 76: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

59

Gambar 2.2

Kerangka Pemikiran

ya ya

Tidak

Latar Belakang : Pembiayaan murabahah merupakan pembiayaan yang

paling besar porsinya dan banyak peminatnya namun dalam prakteknya

bank syariah kerap kali tidak melakukan prosedur yang sesuai dengan

akad murabahah dalam langkah-langkah pembelian barang.

Rumusan masalah: Apakah terdapat pengaruh JKBUS, SBIS, dan DPK

terhadap pembiayaan murabahah di Indonesia.

Uji Stasioner Data

Statsioner?

Uji Ordinary Least Square

Uji Derajat Integrasi

Uji Asumsi Klasik:

Normalitas

Multikolinieritas

Autokorelasi

Heterokedastisitas

Stasioner

pada ordo

yang sama

Uji F, Uji T

Kesimpulan, Implikasi

dan Saran

PM = β0 + β1 JKBUS + β2 SBIS + β3 DPK + e

Keluarkan

dari pengujian

Page 77: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

60

D. Hipotesis Penelitian

Perkembangan industri perbankan syariah semakin meningkat,

peningkatan tersebut didukung pula oleh kondisi moneter dan kebijakan

perbankan yang kondusif. Hal ini tercermin dari pertumbuhan ynag signifikan

pada sejumlah indikator seprti jumlah bank dan jaringan kantor, asset, dana

pihak ketiga dan pembiayaan yang diberikan.Total dana pihak ketiga yang

berhasil dihimpun dan pembiayaan yang disalurkan mengalami peningkatan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan variabel-variabel pendukung

seperti : jumlah kantor bank umum syariah, SBIS, dan DPK. Hipotesis

merupakan jawaban sementara atas suatu persoalan yang masih perlu

dibuktikan kebenarannya dan harus bersifat logis, jelas, dan dapat diuji.

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Jumlah Kantor Bank Umum Syariah(X1)

Ho : Diduga jumlah kantor bank syariah tidak berpengaruh secara signifikan

dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap komposisi dana

pihak ketiga pembiayaan murabahah pada perbankan syari`ah di

Indonesia periode 2007-2012.

Ha : Diduga jumlah kantor bank syariah berpengaruh secara signifikan dalam

jangka pendek maupun jangka panjang terhadap komposisi dana pihak

ketiga pembiayaan murabahah pada perbankan syari`ah di Indonesia

periode 2007-2012.

Page 78: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

61

2. Variabel Sertifikat Bank Indonesia Syariah (X2)

Ho : Diduga sertifikat bank Indonesia syariah tidak berpengaruh secara

signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap

komposisi dana pihak ketiga pembiayaan murabahah pada perbankan

syari`ah di Indonesia periode 2007-2012.

Ha : Diduga sertifikat bank indonesia syariah berpengaruh secara signifikan

dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap komposisi dana

pihak ketiga pembiayaan murabahah pada perbankan syari`ah di Indonesia

periode 2007-2012.

3. Variabel Dana Pihak Ketiga (X3)

Ho : Diduga dana pihak ketiga tidak berpengaruh secara signifikan dalam

jangka pendek maupun jangka panjang terhadap komposisi dana pihak

ketiga pembiayaan murabahah pada perbankan syari`ah di Indonesia

periode 2007-2012.

Ha : Diduga dana pihak ketiga berpengaruh secara signifikan dalam jangka

pendek maupun jangka panjang terhadap komposisi dana pihak ketiga

pembiayaan murabahah pada perbankan syari`ah di Indonesia periode

2007-2012.

4. Variabel Jumlah Kantor Bank Syariah, SBIS, dan DPK

Ho : Diduga jumlah kantor bank syariah, SBIS, dan DPK secara bersama-sama

tidak berpengaruh secara signifikan dalam jangka pendek maupun jangka

panjang terhadap komposisi dana pihak ketiga pembiayaan murabahah

pada perbankan syari`ah di Indonesia periode 2007-2012.

Page 79: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

62

Ha : Diduga jumlah kantor bank syariah, SBIS, dan DPK berpengaruh secara

signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap

komposisi dana pihak ketiga pembiayaan murabahah pada perbankan

syari`ah di Indonesia periode 2007-2012.

Page 80: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

63

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini berkaitan dengan banyak variabel, namun penulis

membatasinya menjadi variabel Jumlah Kantor Bank Umum Syariah, Sertifikat

Bank Indonesia Syariah, dan Dana Pihak Ketiga. Ketiga variabel ini sebagai

variabel Independen, serta Pembiayaan Murabahah sebagai variabel dependen.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series dengan

menggunakan data dari Oktober 2007-Februari 2012.

B. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data

yang diperoleh tidak secara langsung dari sumbernya. Data tersebut diperoleh

dari Bank Indonesia (BI), melalui laporan statistik perbankan syariah yang juga

dikeluarkan oleh situs resmi Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS),

mendownload data-data, jurnal-jurnal dan riset kepustakaan, dalam riset

kepustakaan ini penulis membaca, meneliti, mempelajari bahan-bahan tertulis

seperti majalah-majalah, buku-buku, artikel, jurnal dan informasi-informasi

tertulis lainnya yang berhubungan dengan pembahasan dalam skripsi ini.

Melalui riset ini diperoleh konsep, teori, dan definisi-definisi yang akan penulis

pergunakan sebagai landasan berpikir dan analisa dalam proses penulisan.

Page 81: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

64

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah objek penelitian atau hal yang menjadi titik

perhatian dalam suatu penelitian. Variabel dibedakan menjadi dua yaitu

Independen (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel tidak bebas atau

terkait).

1. Variabel Independen (X)

Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang tidak

dipengaruhi atau tidak tergantung oleh variabel lain.

Variabel Independen dalam penelitian ini adalah:

i. X1 = Jumlah Kantor Bank Syariah (JKBUS)

ii. X2 = Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

iii. X3 = Dana Pihak Ketiga (DPK)

2. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang

dipengaruhi oleh variabel bebas.

i. Y = Pembiayaan Murabahah

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data adalah metode untuk mendapatkan pemahaman dan

pengertian yang tepat tentang suatu objek dengan jalan menguraikan bagian-

bagian, menelaah dan mencermati hubungan keterkaitan antara bagian dalam

membentuk konsepsi yang integral. Tujuan dari anlisis data adalah untuk

mendapatkan informasi yang relavan yang terkandung di dalam data tersebut,

dan mengunakan hasil analisis tersebut untuk memecahkan suatu masalah.

Page 82: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

65

Penelitian ini mengunakan model regresi linear berganda. Model regresi

untuk hubungan antara variabel-variabel bebas (JKBUS,SBIS, dan DPK)

dengan variabel tidak bebas (pembiayaan Murabahah), secara umum

membentuk fungsi:

PM = f (JKBUS,SBIS,DPK)

Sehingga diperoleh model ekonometrika sebagai berikut:

Y = Y = βo + β1x1 + β2x2 + β3x3 + e

(1)

dimana :

Y = Pembiayaan Murabahah

β0 = konstanta

β1...β3 = koefisien regresi masing-masing variabel dependen

X1 = JKBUS

X2 = SBIS

X3 = DPK

et = tingkat kesalahan

Apabila ditranformasikan dalam persamaan regresi bentuk Ln dan Log,

maka menjadi:

Ln PM= β0 + β1 Ln JKBUS + β2Ln SBIS + β3Ln DPK + e` (2)

DLn PM= β0 + β1 DLn JKBUS + β2 DLn SBIS + β3 DLn DPK + e (3)

1. Uji Stasioneritass

Data yang tidak stasioner memiliki rata-rata dan varian yang tidak konstan

sepanjang . Dengan kata lain, secara ekstrim data stasioner adalah data yang

Page 83: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

66

tidak mengalami kenaikan dan penurunan. Selanjutnya regresi yang

menggunakan data yang tidak stasioner biasanya mengarah kepada regresi

lancung. Permasalahan ini muncul diakibatkan oleh variabel (dependen dan

independen) runtun waktu terdapat tren yang kuat (dengn pergerakan yang

menurun maupun meningkat). Adanya tren akan menghasilkan nilai R2 yang

tinggi, tetapi keterkaitan variabel akan rendah.

a. Uji Akar Unit (Unit Root Test)

Stasioneritas dapat diperiksa dengan mencari apakah data runtun

waktu mengandung akar unit (unit root). Terdapat berbagai metode untuk

melakukan uji akar unit diantaranya Dickey-fuller, Augmented Dickey

Fuller, Dickey-Fuller DLS (ERS), Philips-Perron, Kwiatkowski-Philips

Schmidt-Shin, Elliot-Rothenberg-Stock Point-Optimal, dan ng-Perron.

Dalam penelitian ini akan digunakan uji Augmented Dickey Fuller (ADF)

untuk menetukan apakah suatu data runtun waktu mengandung akar unit

atau bersifat non-stasioner.

b. Uji Derajat Integrasi

Uji derajat integrasi adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui

pada derajat berapakah data yang diamati stasioner. Uji ini mirip atau

merupakan perluasan uji akar-akar unit, dilakukan jika data yang diamati

ternyata tidak stasioner sebagaimana direkomendasikan oleh uji akar-akar

unit.

Page 84: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

67

2. Uji Asumsi Klasik

a. Normalitas

Salah satu asumsi dalam analisis statistika adalah data berdistribusi

normal. Dalam analisis multivariante, para peneliti menggunakan

pedoman kalau setiap variabel terdiri atas 30 data, maka data sudah

berdistribusi normal. Namun untuk menguji lebih akurat diperlukan

analisis lebih lanjut (Winarno.2009 :53). Uji normalitas ini sendiri

bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel

dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi

normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data

normal atau mendekati normal. (Gujarati, 2007;64).

Uji normalitas residual metode OLS secara formal dapat dideteksi

dari metode yang dikembangkan oleh Jarque-Bera (J-B). Deteksi dengan

melihat Jarque-Bera test yang merupakan asimtotis (sampel besar dan

didasarkan atas residual OLS). Uji statistik dari J-B menggunakan

perhitungan skewness dan kurtosis.

Uji Hipotesis

Ho : data normal

H1 : data tidak normal

1. Pada Output Eviews 5.0 adalah sebagai berikut : (Widarjono,

2007:54)

Jika probability JBtest lebih besar α 5% = data berdistribusi

normal (terima Ho, tolak H1)

Page 85: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

68

Jika probability JBtest lebih kecil α 5% = data tidak berdistribusi

normal (terima Ho, tolak H1)

b. Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah kondisi adanya hubungan linear antar

variable independen. Karena melibatkan beberapa variable independen,

maka multikolinearitas tidak akan terjadi pada persamaan regresi

sederhana (Winarno, 2009:14). Kondisi terjadinya multikolinearitas

ditunjukan dengan berbagai informasi berikut :

Nilai R² tinggi tetapi variable independen banyak yang tidak

signifikan.

Dengan menghitung koefisien korelasi antar variable independen.

Apabila koefisiennya rendah, maka tidak terdapat multikolinearitas.

Dengan melakukan regresi auxilary. Regresi jenis ini digunakan untuk

mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih yang

mempengaruhi satu variable independen yang lain. Jika nilai F hitung

> F kritis maka α dan derajat kebebasan tertentu, maka model

mengandung unsur multikolinearitas.

Cara mendeteksi adanya multikolinearitas dengan menggunakan

regresi Auxilliary yaitu dengan melihat secara individual antar satu

variable independen dengan satu variable independen yang lain.

(Widarjono, 2007 :115).

1. Uji Hipotesis

H0 = tidak ada multikolinearitas

Page 86: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

69

H1 = ada multikolinearitas

2. Pada Output Eviews 5.0 adalah sebagai berikut:

Jika nilai probability F-statistik lebih kecil α 5% maka tidak terjadi

multikolinearitas (terima H0, tolak H1)

Jika nilai F-statistik lebih besar α 5% maka terjadi multikolinearitas

(tolak Ho, terima H1)

c. Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.

Tidak adanya heteroskedastisitas dapat dinyatakan sebagai berikut:

(Gujarati, 2007:82)

Pada persamaan diatas varians adalah tetap sebesar untuk setiap

ketidaksamaan inilah yang disebut sebagai heterokedastisitas. Pada

heterokedastisitas terdapat pengaruh positif antara X dan Y, dimana nilai

Y meningkat searah dengan nilai X, semakin besar nilai variable bebas X

dan variable Y, semakin jauh koordinat (X,Y) dari garis regresi (error

makin besar).

Pendeteksian heterokedastisitas dalam model ini dengan

menggunakan Uji White Heteroskedastisity yanitu dengan melakukan

estimasi fungsi regresi terlebih dahulu dengan menspesifikasikan variable

bebas dan variable tidak bebas. (Gujarati, 2007:89).

Dari hasil uji White Heterokedastisity kriteria untuk mengetahui

ada tidaknya heterokedastisitas jika: (Winarno, 2007:165).

1. Uji Hipotesis

Page 87: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

70

H0 = tidak ada Heterokedastisitas

H1 = ada Heterokedastisitas

2. Pada output Eviews 5.0 adalah sebagai berikut:

Probabilitas R² lebih besar α 5% = tidak ada heterokedatisitas

(terima H0, tolak H1)

Probabilitas R² lebih keciil α 5% = ada heterokedatisitas (tolak H0,

terima H1)

d. Autokorelasi

Secara harfiah autokorelasi berarti adanya korelasi antara anggota

observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu. Dalam

kaitanya dengan asumsi metode OLS, autokorelasi merupakan korelasi

antara satu residual dengan residual lainnya. Sedangkan salah satu

asumsi penting OLS berkaitan dengan residual adalah tidak adanya

hubungan antara residual satu dengan resisual yang lain (Widarjono,

2005:177).

Dalam penelitian ini untuk melihat adanya autokorelasi atau tidak

maka dapat menngunakan uji autokorelasi yang dikembangkan oleh

Bruesch dan Godfrey yang lebih umum dan dikenal dengan uji Lagrange

Multiplier (LM-test).

1. Uji Hipotesis

H0 = tidak ada Heterokedastisitas

H1 = ada Heterokedastisitas

2. Pada output Eviews 5.0 adalah sebagai berikut:

Page 88: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

71

Probabilitas R² lebih besar α 5% = tidak ada autokorelasi (terima H0,

tolak H1)

Probabilitas R² lebih keciil α 5% = ada autokorelasi (terima H0, tolak

H1).

Untuk mendeteksi adanya autokorelasi dalam model bisa dilakukan

dengan menggunakan uji Durbin-Warson, yaitu dengan cara

membandingkan antara DW statistik (d) dengan dl dan du. Jika

hipotesis nol menyatakan bahwa tidak terjadi penyakit autokorelasi,

maka:

Gambar

Statistik Durbin Watson

3. Uji Statistik

4.

Data yang digunakan untuk mengetahui hubungan dari variabel-

variabel tersebut. Pengolahan data menggunkan Eviews 5.0. Dalam

pengujian ini menggunakan uji statistik meliputi uji-t, dan uji-F.

a. Uji t (Parsial)

Uji parsial (uji-t) digunakan untuk mendeteksi seberapa baik

variabel bebas (Independen Variable) dapat menjelaskan variable

Tolak Ho Bukti Terima Ho atau Tolak Ho* bukti

Autokorelasi Daerah Ho* atau Daerah Autokorelasi

Positif meragukan keduanya meragukan negatif

0 dL du 2 4-du 4-dL

4

Page 89: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

72

tidak bebas (Dependent Variable) secara individu. Langkah-langkah

yang harus dilakukan dengan uji-t yaitu dengan merumuskan

hipotesia, yaitu:

1. Uji Hipotesis

Ho : βi ≥ α 5% Artinya secara individu tidak ada pengaruh yang

signifikan dari variabel bebas ke-i terhadap

variable tidak bebas.

Ho : βi ≤ α 5% Artinya secara individu ada pengaruh yang

signifikan dari variabel bebas ke-i terhadap

variable tidak bebas.

βi = dependent variable ke-i

2. Berdasarkan output Eviews 5.0, uji-t dapat dilihat dari

probabilitas tiap-tiap variabel secara individu:

a. Probability βi dengan t-statistik > α5% = variable bebas

tidak signifikan atau tidak mempunyai pengaruh terhadap

variabel terikat (terima H0, tolak H1)

b. Probability βi dengan t-statistik < α5% = variable bebas

signifikan atau mempunyai pengaruh terhadap variabel

terikat (tolak H0, terima H1).

b. Uji F(Simultan)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas

(Independent variabel) secara bersama-sama berpengaruh terhadap

variabel tidak bebas (Dependent variabel). Pengujian semua koefisien

Page 90: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

73

penaksiran regresi secara bersama-sama dilakukan dengan uji-F

dengan merumuskan hipotesis, yaitu:

1. Uji Hipotesis

Ho : β1=β₂ ≤ α 5% Artinya secara bersama-sama tidak ada

pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel

terikat.

H1 : : β1=β₂ ≥ α 5% % Artinya secara bersama-sama ada

pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel

terikat.

2. Berdasrkan output Eviews 5.0, uji-t dapat dilihat dari

probabilitas tiap-tiap variabel secara individu:

a. Probability βi dengan t-statistik > α 5% = variabel bebas

tidak signifikan atau tidak mempunyai pengaruh terhadap

variabel terikat (terima Ho, tolak H1).

b. Probability βi dengan t-statistik < α 5% = variabel bebas

signifikan atau tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel

terikat (tolak Ho, terima H1).

3. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinan (R²) digunakan untuk mengukur sebaik mana

variabel terikat dijelaskan oleh total variabel bebas. Yang ukuranya adalah

semakin tinggi R² maka garis regresi sampel semakin baik juga. R²

mengartikan apakah variabel bebas yang terdapat dalam model mampu

menjelaskan perubahan dari variabel tidak bebas. Jika R² mendekati satu

Page 91: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

74

maka variabel independen mampu menjelaskan perubahan dari variabel

tidak bebas. Jika R² mendekati satu maka variabel independen mampu

menjelaskan perubahan variabel dependen, tetapi jika R² mendekati 0,

maka variabel independen tidak mampu menjelaskan variabel dependen.

E. Definisi Operasional Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen adalah adalah variabel yang diakibatkan atau

dipengaruhi oleh variabel independen (Bambang Prasetyo dan Lina

Miftahul Jannah, 2005). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

komposisi dana pihak ketiga (DPK) pembiayaan murabahah pada bank

syariah di Indonesia.

Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari

data yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia yaitu pada Statistik Perbankan

Syari`ah berdasarkan perhitungan perbulan, yaitu dari bulan April 2008-

April 2012 yang dinyatakan dalam bentuk milyar rupiah.

2. Variabel Independen (X)

Variabel independen adalah tipe variabel menjelaskan atau

mempengaruhi variabel lain (Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah

2005). Variabel independen dalam bahasa Indonesia adalah variabel bebas.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah :

a. Jumlah Kantor Bank Syariah (X1)

Page 92: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

75

Penentuan jumlah kantor cabang adalah dengan menjumlahkan

Kantor Pusat Operasional (untuk BUS), Kantor Cabang (Untuk UUS),

Kantor Cabang Pembantu (BUS dan UUS), serta Unit Pelayanan Syariah

(BUS dan UUS) yang beroperasi di Indonesia. Data operasional yang

digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Bank Indonesia berdasarkan

perhitungan jangka waktu perbulan, yaitu dari bulan Oktober 2007-

Februari 2012 dan dinyatakan dalam bentuk unit.

b. Sertifikat Bank Indonesia Syariah (X2)

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) adalah sertifikat yang

diterbitkan Bank Indonesia sebagai bukti penitipan dana jangka pendek.

SBIS merupakan piranti moneter yang sesuai prinsip pada Bank Syariah

yang diciptakan dalam rangka pelaksanaan pengendalian moneter. Data

operasional yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Bank

Indonesia berdasarkan perhitungan jangka waktu perbulan, yaitu dari

bulan Oktober 2007-Februari 2012 dan dinyatakan dalam bentuk milyar

rupiah.

c. Dana Pihak Ketiga (X3)

Dana titipan adalah dana pihak ketiga yang dititipkan pada bank,

yang umumnya berupa giro atau tabungan (Arifin, 2006). Data operasional

yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari data yang dikeluarkan

oleh Bank Indonesia, yaitu dari Statistik Ekonomi dan Keuangan

Indonesia (SEKI) berdasarkan perhitungan perbulan, dari bulan Oktober

2007-Februari 2012 yang dinyatakan dalam bentuk milyar rupiah.

Page 93: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

76

BAB IV

Analisis dan Pembahasan

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Perkembangan Bank Syariah di Indonesia

Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya

yang didirikan dengan kewenangan untuk menghimpun dana simpanan

masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat. Menurut

Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998

Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan

bank adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkanya kepada masyarakat dalam bentuk

kredit dan atau bentuk-bentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf

hidup orang banyak”.

Menurut UU RI No 10 Tahun 1998 tanggal 0 November 11998

tentang perbankan, dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga

kegiatan, yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa

bank lainnya. Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan

kegiatan pokok bank sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya

kegiatan pendukung. Kegiatan menghimpun dana, berupa pengumpulan

dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan,dan deposito.

Kegiatan menyalurkan dana, berupa pemberian pinjaman dan atau bentuk-

bentuk lainya.

Page 94: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

77

Pendirian bank syariah di Indonesia bermula sejak tahun 1998,

pada saat pemerintah mengeluarkan Paket Kebijakan Oktober (Pakto) yang

mengatur deregulasi industri perbankan di Indonesia. Para ulama itu telah

berusaha mendirikan bank bebas bunga, tetapi tidak ada satupun perangkat

hukum yang dapat dirujuk kembali kecuali adanya penafsiran dari peraturan

perundang-undangan yang ada bahwa perbankan dapat saja menetapkan

bunga sebesar 0 persen (Arifin, 2002 : 211).

Setelah adanya Lokakarya Ulama tentang Bunga Bank dan

Perbankan di Bogor pada Agustus 1990, kemudian diikuti dengan

diundangkannya UU No7/1992 tentang perbankan dimana perbankan bagi

hasil mulai diakomodasi, maka berdirilah Bank Muamalat Indonesia (BMI),

yang merupakan bank umum Islam pertama di Indonesia. Namun pada UU

tersebut pembahasan tentang perbankan dengan sistem bagi hasil diuraikan

hanya sepintas, lalu tidak terdapat rincian landasan hukum syariah serta

jenis-jenis usaha yang diperbolehkan (Antonio, 2001 : 96).

Kemudiaan pada tahun 1998 pemerintah menetapkan UU No. 10

tahun 1998 yang mengatur dengan rinci landasan hukum serta jenis-jenis

yang dapat dioperasikan dan diimplementasikan oleh bank syariah, undang-

undang tersebut juga memberikan arahan bagi bank-bank konvensional

untuk membuka cabang syariah atau bahkan mengkonversi diri secara total

menjadi bank syariah. peluang tersebut disambut antusias oleh masyarakat

perbankan. Sebagian bank mulai membuka divisi atau cabang syariah dalam

Page 95: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

78

institusinya, ada juga bank yang mengkonversi diri sepenuhnya menjadi

bank syariah.

2. Perkembangan Pembiayaan Murabahah

Murabahah adalah salah satu produk yang dikeluarkan oleh

perbankan syariah di Indonesia. Pembiayaan murabahah adalah pembiayaan

yang dialokasikan oleh perbankan syariah untuk jual beli. Jadi, bisa

dikatakan juga bahwa perjanjian yang dilakukan oleh perbankan syariah

dengan nasabah untuk melakukan jual-beli. Produk murabahah ini biasa

digunakan untuk pembiayaan property, pembelian kendaraan, pembelian

kebutuhan konsumtif, pembelian kebutuhan barang dagangan dan

kebutuhan-kebutuhan lainnya.

Salah satu contohnya yaitu jika nasabah membutuhkan pembiayaan

untuk membeli motor, nasabah akan mengajukan daftar pembelian barang

motor yang berisikan spesifikasi tentang motor yang diharapkan oleh

nasabah.

Secara konsep, Bank Syariah akan membelikan motor atau mobil

yang dimintakan oleh nasabah tersebut, yang kemudian akan di jual kembali

kepada nasabah dengan menambahkan keuntungan/margin bank. Sehingga

dalam transaksinya akan ada harga beli (harga pokok pembelian barang),

ada margin (keuntungan yang diambil oleh bank), serta ada harga jual

(harga pokok ditambah dengan margin keuntungan).

Dana pihak ketiga pembiayaan murabahah disini adalah kumpulan

dana yang diperoleh dari masyarakat, dalam arti masyarakat sebagai

Page 96: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

79

individu, perusahaan, pemerintah, rumah tangga, koperasi, yayasan, dan

lain-lain baik dalam mata uang rupiah maupun dalam valuta asing yang

dialokasikan oleh perbankan syariah untuk hal pembiayaan murabahah.

Perkembangan dana pihak ketiga pembiayaan murabahah periode 2007.10-

2012.2 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.1

Perkembangan Pembiayaan Murabahah Periode 2007.10 – 2012.2

Sumber : Bank Indonesia, Februari 2012 (Data Diolah)

Berdasarkan gambar 4.1 dapat diketahui bahwa jumlah

pembiayaan murabahah tertinngi terjadi pada bulan Februari 2012 sebesar

Rp. 58.326 Milyar dan angka terendah terjadi pada bulan Oktober 2007

sebesar Rp. 15.675 Milyar. Perbankan syariah di Indonesia hingga Februari

2012 menunjukkan perkembangan yang sangat menggembirakan, baik

secara kualitas maupun kuantitas. Begitu pula dengan pembiayaan yang ada

di dalamnya, pembiayaan dengan prinsip jual beli yaitu pembiayaan

murabahah yang keberadaannya pun semakin diminati oleh masyarakat.

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

Okt

-07

Feb

-08

Jun

-08

Okt

-08

Feb

-09

Jun

-09

Okt

-09

Feb

-10

Jun

-10

Okt

-10

Feb

-11

Jun

-11

Okt

-11

Feb

-12

Pemb. Murabahah

PM

Page 97: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

80

Dari gambar 4.1 juga dapat dilihat bahwa pembiayaan murabahah dari

tahun 2007 hingga tahun 2012 terus mengalami peningkatan.

Pada tahun 2008 pembiayaan murabahah sedikit mengalami

penurunan, ini terlihat pada bulan Novenber jumlah pembiayaan murabahah

sebesar Rp. 22.639 Milyar, hingga pada bulan Januari 2009 pembiayaan

murabahah semakin menurun hingga mencapai Rp. 22.437 Milyar. Tetapi

pada Februari 2009 pembiayaan murabahah kembali meningkat yang

tergambar pada bulan Februari 2008 menjadi Rp. 22.574 Milyar dan bulan

April 2012 menjadi Rp 61.895. Sehingga dari pemaparan di atas dapat

disimpulkan bahwa pembiayaan murabahah dari tahun 2008 hingga tahun

2012 mengalami perkembangan yang cukup tinggi, meskipun sempat terjadi

penurunan pada bulan-bulan tertentu.

3. Perkembangan Jumlah Kantor Bank Syariah

Pada tahun 1998 pemerintah menetapkan UU No.10 tahun 1998

yang mengatur secara rinci landasan hukum serta jenis-jenis yang dapat

dioperasikan dan diimplementasikan oleh bank syariah, undang-undang

tersebut juga memberikan arahan bagi bank-bank konvensional untuk

membuka cabang syariah atau bahkan mengkonversi diri secara total

menjadi bank syariah.

Faktor kedekatan lokasi bank syariah dari pusat kegiatan ekonomi

dan tempat tinggal diharapkan dapat mempermudah akses nasabah terhadap

bank syariah dalam menunjang kegiatan perbankan. Perkembangan jumlah

Page 98: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

81

kantor bank umum syariah hingga Februari 2012 dapat dilihat pada tabel 4.1

di bawah ini:

Tabel 4.1

Perkembangan Jumlah Kantor Bank Umum Syariah

Tahun Jumlah Kantor

2007.10 583

2008 820

2009 998

2010 1477

2011 1737

2012.2 1806

Sumber : Bank Indonesia, Februari 2012 (Data Diolah)

Gambar 4.2

Perkembangan Jumlah Kantor Bank Syariah

Sumber : Bank Indonesia, Februari 2012 (Data Diolah)

Tabel 4.2 menunjukan perkembangan perbankan syariah

berdasarkan laporan tahunan BI 2012 (Februari 2012). Jika pada Oktober

2007 hanya ada 583 Bank Syariah, maka pada Februari 2012 jumlah bank

syariah telah berkembang sangat pesat menjadi 1806 unit Bank Umum

0

500

1000

1500

2000

Okt

-07

Feb

-08

Jun

-08

Okt

-08

Feb

-09

Jun

-09

Okt

-09

Feb

-10

Jun

-10

Okt

-10

Feb

-11

Jun

-11

Okt

-11

Feb

-12

JKBUS

JKBUS

Page 99: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

82

Syariah. sehingga dari Oktober 2007 sampai dengan Februari 2012 telah

mengalami peningkatan lebih dari 300 persen.

4. Perkembangan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

Sertikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) adalah surat berharga yang

dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan hutang yang berjangka

pendek. Dengan sistem bonus, SBIS merupakan salah satu mekanisme yang

digunakan oleh Bank Indonesia untuk mrngontrol kestabilan nilai tukar

rupiah. Dengan menjual SBIS, maka Bank Indonesia akan dapat menyerap

kelebihan uang primer yang beredar. Oleh karena itu nilai SBIS selalu

berfluktuasi.

Gambar 4.3

Perkembangan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

Sumber : Bank Indonesia, Februari 2012 (Data Diolah)

5. Perkembangan Dana Pihak Ketiga

Dana pihak ketiga memiliki peran penting dalam hal pembiayaan.

Tanpa adanya dana pihak ketiga yang dimiliki perbankan maka pembiayaan

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

Okt

-07

Feb

-08

Jun

-08

Okt

-08

Feb

-09

Jun

-09

Okt

-09

Feb

-10

Jun

-10

Okt

-10

Feb

-11

Jun

-11

Okt

-11

Feb

-12

SBIS

SBIS

Page 100: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

83

tidak akan terbentuk. Berdasarkan Gambar 4.4 kita dapat melihat

perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK). Dalam gambar, dapat terlihat

bahwa perkembangan dana pihak ketiga perbankan syariah selalu

mengalami kenaikan setiap tahunnya. Peningkatan dana pihak ketiga ini

dikarenakan semakin tingginya rasa kepercayaan masyarakat terhadap bank

syariah.

Gambar 4.4

Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Syariah

Sumber : Bank Indonesia, Februari 2012 (Data Diolah)

B. Hasil Analisa dan Pembahasan

1. Uji Akar Unit

Pengolahan data dilakukan secara elektronik yakni menggunakan

Microsoft Excel Windows 2007 dan Eviews 5.0 untuk mempercepat

perolehan hasil yang dapat menjelaskan variabel-variabel yang teliti.

Variabel bebas (Independent) yaitu: Jumlah Kantor Bank Syariah (JKBUS),

0

20000

40000

60000

80000

100000

120000

140000

Okt

-07

Feb

-08

Jun

-08

Okt

-08

Feb

-09

Jun

-09

Okt

-09

Feb

-10

Jun

-10

Okt

-10

Feb

-11

Jun

-11

Okt

-11

Feb

-12

DPK

DPK

Page 101: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

84

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), dan Dana Pihak Ketiga (DPK)

dan variabel terikat (dependent) yaitu pembiayaan murabahah.

Tahap awal dalam proses pengujian yang dilakukan adalah uji

stasioneritas karena pengujian ini pada prinsipnya bertujuan untuk

mengamati apakah koefisien tertentu dari model otoregresif yang ditaksir

mempunyai nilai satu atau tidak (Hamja, 2008).

Tabel 4.2

Uji Akar Unit Augmented Dickey-Fuller ada Tingkat Level

No. Variabel ADF Test CV 5% Hasil

1 LNPM 1.281545 -2.918778 Tidak stasioner

2 LNJKBUS -0.667515 -2.918778 Tidak stasioner

3 LNSBIS -2.230797 -2.918778 Tidak stasioner

4 LNDPK 0.580249 -2.918778 Tidak stasioner

Sumber : Eviews 5.0 (Data diolah)

Dari data yang diuji dapat dilihat bahwa variabel-variabel dalam

penelitian ini menunjukan ketidakstasioneran pada tingkat Level. Hal ini

dapat dibuktikan dengan nilai ADF test lebih besar dari Mac.Kinnon Critical

Value 5%. Kesimpulan dari hasil data yang diolah adalah semua data tidak

stasioner pada tingkat Level sehingga harus dilanjutkan pada tingkat berikut

sampai data menjadi stasioner yaitu dengan menggunakan Uji Derajat

Integrasi.

2. Uji Derajat Integrasi

Dalam uji akar unit bila menghasilkan kesimpulan bahwa data

tidak stasioner, maka diperlukan proses diferensi data. Uji stasioner data

melalui proses deferensi ini disebut uji derajat integrasi. Pengujian ini

Page 102: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

85

dilakukan untuk mengetahui pada derajat atau order diferensi ke berapa

(langkah pertama diatas), jika ternyata data tersebut tidak stasioner pada

derajat pertama.

Tabel 4.3

Uji Akar Unit Augmented Dickey-Fuller pada Tingkat 1’st Difference

No. Variabel ADF Test CV 5% Hasil

1 LNPM -6.714544 -3.508508 Stasioner

2 LNJKBUS -5.813014 -3.508508 Stasioner

3 LNSBIS -4.666224 -3.508508 Stasioner

4 LNDPK -6.181087 -3.508508 Stasioner

Sumber : Eviews 5.0 (Data diolah)

Dari data yang diuji dapat dilihat bahwa semua variabel stasioner

pada 1‟st difference. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai ADF test lebih

kecil dari Critical Value 5%. Kesimpulan dari data yang diolah adalah

semua variabel sudah stasioner pada tingkat 1‟st difference, dan pengujian

dapat dilanjutkan.

3. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Normalits

Pengujian normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi, variabel dependen, atau keduanya mempunyai

distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi

data normal atau mendekati normal. Hal ini dapat dilihat dari nilai

probability yang nilainya lebih besar dari 5 persen. Dalam gambar 4.5

menunjukan bahwa nilai probabilitas lebih besar dari α = 5 persen yaitu

Page 103: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

86

0,062800 atau 6,2 persen. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak

terdapat permasalahan normailtas.

Gambar 4.5

Hasil Uji Normalitas

Sumber : Eviews 5.0 (Data diolah)

b. Hasil Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi untuk mengetahui kesalahan penganggu antara

periode sekarang dengan periode sebelumnya. Dalam penelitian ini untuk

melihat adanya autokorelasi atau tidak maka dapat menggunakan uji

autokorelasi yang dikembangkan oleh Bruesch dan Godfrey yang lebih

umum dikenal dengan uji Lagrange Multiplier (LM-test).

Tabel 4.6

Hasil Uji Aotokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

Obs*R-squared 3.739.212 Prob. Chi-Square(2) 0.1542

Sumber : Eviews 5.0 (Data diolah)

Apabila Probabilitas R² lebih besar α 5% = tidak ada autokorelasi

(terima H0, tolak H1) sedangkan bila Probabilitas R² lebih kecil α 5% = ada

autokorelasi (tolak H0, terima H1). Hasil deteksi autokorelasi dengan

Series: Residual Sampel 2 53 Observation 52 Jarque-Bera 5.535613 Probability 0.062800

Page 104: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

87

metode LM dapat dilihat pada tabel 4.6 diatas. Dari tabel 4.5 diatas,

menunjukan bahwa nilai probabilitas Obs*R-Squared sebesar 0,1542 yang

berarti nilainya lebih besar dari α = 5% (0,05). Hal ini memberikan putusan

tidal terdapat masalah autokorelasi dalam model.

c. Hasil Uji Heterokedastisitas

Tabel 4.7

Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji White

Heteroskedasticity Test: White

Obs*R-squared 1.382.274 Prob. Chi-Square(3) 0.7097

Sumber : Eviews 5.0 (Data diolah)

Dari Tabel 4.7 diatas, menunjukan bahwa nilai probabilitas Obs*R-

Squared adalah 0,7097 yang berarti nilainya lebih besar dari α = 5% (0,05).

Hal ini memberikan putusan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas

dalam model.

d. Hasil Uji Multikolinieritas

Masalah multikoliniaritas dapat dilihat dengan menggunakan uji

korelasi parsial antar variabel. Dapat dilihat dengan nilai korelasi antar

variabel. Apabila nilai korelasi antar variabel lebih besar dari 0,8 maka

dapat disimpulkan terdapat masalah multikoliniaritas dalam model.

Sedangkan, bila nilainya kurang dari 0,8 maka model tidak mengandung

masalah multikoliniaritas.

Page 105: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

88

Tabel 4.8

Hasil Uji Multikoliniaritas

LNPM LNJKBUS LNSBIS LNDPK

LNPM 1.000000 0.964823 0.629112 0.992207

LNJKBUS 0.964823 1.000000 0.647358 0.975914

LNSBIS 0.629112 0.647358 1.000000 0.691253

LNDPK 0.992207 0.975914 0.691253 1.000000

Sumber : Eviews 5.0 (Data diolah)

Pada tabel 4.8 diatas, terlihat bahwa terdapat nilai korelasi yang

lebih besar dari 0,8. Dapat disimpulkan bahwa terdapat masalah

multikoliniaritas. Maka akan dilakukan model dengan melakukan

diferensiasi pada variabel saat diuji yaitu D(LN Variabel) sampai data

tersebut tidak terjadi multikoliniaritas.

Tabel 4.9

Hasil uji Multikoliniaritas (dengan diferensiasi)

LNPM LNJKBUS LNSBIS LNDPK

LNPM 1.000000 -0.273837 -0.125040 0.319050

LNJKBUS -0.273837 1.000000 0.050006 -0.133555

LNSBIS -0.125040 0.050006 1.000000 0.650702

LNDPK 0.319050 -0.133555 0.650702 1.000000

Sumber : Eviews 5.0 (Data diolah)

Pada tabel 4.9 diatas terlihat bahwa nilai korelasi antar variabel

lebih kecil dari 0,8. Hal ini menunjukan bahwa tidak terdapat masalah

multikoliniaritas pada model tersebut.

Page 106: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

89

4. Hasil Regresi Berganda OLS

Berdasrkan hasil pengolahan data secara ekonometrika dengan

menggunkakan program eviews, maka didapat persamaan regresi sebagai

berikut:

LNPM = β0 + β1 LNJKBUS + β2 LNSBIS + β3 LNDPK

LNPM = 0.015363 - 0,123878 LNJKBUS - 0.026839 LNSBIS

+ 0.451342 LNDPK

Dari koefisien regresi diatas, menyatakan bahwa apabila nilai

Jumlah Kantor Bank Umum Syariah (JKBUS), Sertifikat Bank Indonesia

Syariah (SBIS), dan Dana Pihak Ketiga (DPK) adalah 0 maka pembiayaan

Murabahah (PM) adalah sebesar 0.015363 (β0 = Nilai Konstan) dengan

asumsi faktor-faktor yang mempengaruhinya tetap.

Tabel 4.9

Hasil Uji Regresi Metode OLS

Variabel Bebas Koefisien

Std. Error t-statistic Prob

Regresi

D(LNJKBUS) (X1) -0.123878 0.094512 -1.310.707 0.1962

D(LNSBIS) (X2) -0.026839 0.007951 -3.375.672 0.0015

D(LNDPK) (X3) 0.451342 0.112002 4.029.783 0.0002

Variabel Terikat : Pembiayaan Murabahah (Y)

R-squared = 0.318110

Adjusted R-squared = 0.275491

F-statistic = 7.464181

Prob(F-statistic) = 0.000337

Sumber : Februari 2012 (data diolah) (Lampiran Halalaman 113)

Page 107: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

90

a. Uji Parsial (Uji-T)

1. β2 JKBUS = -0.123878

Artinya Apabila Jumlah Kantor Bank Syariah (JKBUS)

naik sebesar satu persen maka akan menurunkan pembiayaan

murabahah sebesar 12 persen. Probabilitas β2 = 0.1962 ≥ 5% = tidak

signifikan. Artinya tidak terdapat pengaruh antara JKBUS dan

pembiayaan murabahah secara parsial.

Meningkatnya jumlah kantor bank syariah diharapkan dapat

meningkatkan simpanan maupun penyaluran pembiayaan kepada

masyarakat. Namun masih kurangnya peranan bank syariah dalam

mensosialisasikan keberadaan bank syariah serta kurangnya

pemahaman tentang bank syariah dan juga produk-produk bank

syariah kepada masyarakat khususnya yang ada di plosok-plosok

daerah, jadi ada kemungkinan bahwa peningkatan jumlah kantor

bank syariah juga dapat menyebapkan pembiayaan murabahah

menurun. Menurut Penelitian yang dilakukan oleh Erna Rahmawati

(2004) besar kemungkinan bahwa hal ini disebabkan karena

peningkatan jumlah kantor dalam jangka pendek tidak dapat

direspon secara seketika, namun membutuhkan waktu, sehingga

efeknya terlihat lebih besar ditahun-tahun berikutnya.

2. β3 SBIS = -0.026839

Artinya Apabila Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

naik sebesar satu persen maka akan menurunkan pembiayaan

Page 108: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

91

murabahah sebesar 2 persen. Probabilitas β3 = 0.0015 ≤ 5% =

signifikan. Artinya terdapat pengaruh antara SBIS dan pembiayaan

murabahah secara parsial. Besarnya kepercayaan nasabah terhadap

bank syariah menyebapkan dana yang disalurkan bank tidak hanya

melalui pembiayaan tetapi juga membeli SBIS.

Apabila dana yang dimiliki bank sedemikian banyak dan

penyaluran dana melalui pembiayaan juga banyak, maka

peningkatan pembiayaan murabahah dapat menurunkan SBIS.

Terdapat pengaruh yang signifikan antara SBIS dan pembiayaan

murabahah secara parsial. merupakan indikator bahwa pembiayaan

yang disalurkan bank semakin kecil.Pada penelitian ini, hasil uji

regresi menunjukan SBIS memiliki pengaruh negatif dan signifikan

terhadap pembiayaan murabahah. Hal ini juga sesuai dengan

penelitian yang dilakukan Endang Nurjaya (2012) bahwa SBIS

berpengaruh signifikan dan negatif terhadap pembiayaan murabahah.

3. β4 DPK = 0.451342

Artinya Apabila Dana Pihak Ketiga (DPK) naik sebesar

satu persen maka akan menaikan pembiayaan murabahah sebesar 45

persen. Probabilitas β4 = 0.0002≤ 5% = signifikan. Artinya terdapat

pengaruh positif antara DPK dan pembiayaan murabahah secara

parsial. Secara umum, kenaikan DPK akan menaikan penyaluran

pembiayaan kepada masyarakat.

Page 109: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

92

Besarnya DPK menyebabkan alokasi untuk pembiayaan

semakin meningkat. Penelitian yang dilakukan Khusnul Khatimah

(2009) juga menunjukkan bahwa DPK berpengaruh positif terhadap

penyaluran pembiayaan. Perkembangan jumlah DPK juga

menunjukkan semakin banyaknya masyarakat yang menyimpan

dananya di bank-bank syariah. Hal ini juga menunjukkan

meningkatnya kepercayaan masyarakat pada bank syariah.

b. Uji Simulltan (Uji-F)

Dari tabel hasil uji regresi pada lampiran dapat dilihat bahwa F-

statistik sebesar 7.464181 dan nilai probabilitas 0.000337 ≤ 5% =

signifikan. Artinya jumlah Kantor Bank Syariah (JKBUS), Sertifikat

Bank Indonesia Syariah (SBIS), dan Dana Pihak Ketiga (DPK) secara

bersama-sama (simultan) mempengaruhi pembiayaan murabahah.

c. Koefisien Determinasi (Adjusted R²)

Koefisien determinasi bertujuan untuk melihat seberapa besar

kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen dan

untuk mengetahui seberapa jauh ketepatan dan kecocokan model yang

terbentuk dalam mewakili kelompok data hasil observasi. Berdasarkan

hasil regresi pada lampiran, diperoleh Adjusted R² = 0.275491 (27,5%).

Artinya kemampuan variabel independen Jumlah Kantor Bank Syariah

(JKBUS), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), dan Dana Pihak

Ketiga (DPK) dalam menjelaskan variabel dependen (Pembiayaan

Murabahah) adalah sebesar 27,5 persen sedangkan sisanya kira-kira 72,5

Page 110: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

93

persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan kedalam model

ini.

d. Analisis Ekonomi

Peningkatan jumlah kantor bank syariah dari Oktober 2008 hanya

sebanyak 583 unit kantor bank umum syariah sampai dengan Februari

2012 jumlahnya sudah mencapai 1806 unit kantor bank umum syariah.

Meningkatnya jumlah kantor bank syariah diharapkan dapat

meningkatkan simpanan maupun penyaluran pembiayaan kepada

masyarakat. Namun masih kurangnya bank syariah dalam

mensosialisasikan keberadaan dan pemahaman tentang bank syariah

kepada masyarakat khususnya yang ada di plosok-plosok daerah, jadi ada

kemungkinan peningkatan jumlah kantor bank umum syariah juga dapat

menyebapkan pembiayaan murabahah menurun. Menurut Penelitian yang

dilakukan oleh Erna Rahmawati (2004) besar kemungkinan bahwa hal ini

disebabkan karena peningkatan jumlah kantor dalam waktu singkat tidak

dapat direspon secara seketika, namun membutuhkan waktu, sehingga

efeknya terlihat lebih besar ditahun-tahun berikutnya. Prospek akan data

jumlah kantor bank syariah ditahun-tahun mendatang diproyeksikan akan

terus mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan ekonomi

indonesia yang cenderung terus membaik.

Besarnya kepercayaan nasabah terhadap bank syariah

menyebapkan dana yang disalurkan bank syariah tidak hanya melalui

pembiayaan tetapi juga sebagian dana digunakan membeli SBIS.

Page 111: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

94

Perkembangan SBIS dari Oktober 2007 sebesar Rp 1760 Milyar hingga

tahun Januari 2012 mencapai Rp 10.6632 Milyar tetapi pada Februari

2012 mengalami penurunan sebesar Rp 4243 Milyar. Menurut teori yang

ada, besarnya SBIS merupakan indikator bahwa pembiayaan yang

disalurkan bank semakin kecil. Semakin besar jumlah dana yang dimiliki

bank, maka semakin besar bank dapat menyalurkan dananya melalui

pembiayaan dan dana yang tidak tersalurkan dapat ditaruh di SBIS.

Pada penelitian ini, hasil uji regresi menunjukan SBIS memiliki

pengaruh negatif dan signifikan terhadap pembiayaan murabahah.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Endang Nurjaya (2012) juga

menghasilkan bahwa pengaruh SBIS singnifikan dan negatif terhadap

pembiayaan murabahah. Prospek akan jumlah SBIS ditahun-tahun

berikutnya akan terus mengalami fluktuasi sesuia dengan kondisi

perekonomian di Indonesia.

Dana pihak ketiga dari tahun 2007 sampai dengan 2012 mengalami

pertumbuhan hingga lebih dari 300 persen. Kecenderungan peningkatan

pertumbuhan DPK karena secara makro perekonomian nasional

mengalami pertumbuhan yang baik dan secara mikro jaringan kantor

bank syariah signifikan meningkat sebagai implikasi dari munculnya

bank syariah baru. Tingkat suku bungga yang relatif tidak berubah

dengan kondisi perekonomian yang membaik pada dasarnya akan

menguntungkan posisi perbankan syariah dalam hak daya saing

produknya pendanaannya. Sehingga akan ada kemungkinan nasabah

Page 112: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

95

akan memilih untuk menyimpan dana mereka di bank syariah. Hal ini

akan meningkatkan volume DPK perbankan syariah. berdasarkan teori,

peningkatan DPK akan meningkatkan pembiayaan bank syariah secara

keseluruhan. Pada penelitian ini, hasil uji regresi menunjukan DPK dan

pembiayaan murabahah memiliki pengaruh yang positif dan signifikan.

Hal ini sudah sesuai dengan teori yang ada.

Besarnya DPK menyebapkan alokasi untuk pembiayaan semakin

meningkat. Penelitian yang dilakukan Khusnul Khatimah (2009) juga

menunjukan bahwa DPK berpengaruh positif terhadap penyaluran

pembiayaan. Perkembangan jumlah DPK dari tahun 2008 sampai 2012

juga menunjukan semakin banyaknya masyarakat yang menyimpan

dananya di bank-bank syariah. Sehingga prospek DPK bank syariah akan

terus mengalami peningkatan ditahun-tahun berikutnya. Hal ini juga

menunjukan meningkatnya kepercayaan masyarakat pada bank syariah.

Page 113: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

96

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi pengaruh

antara Jumlah Kantor Bank Syariah (JKBUS), Sertifikat Bank Indonesia

Syariah (SBIS), dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan

Murabahah Perbankan Syariah di Indonesia Periode Oktober 2007-

Februari 2012.

Berdasarkan hasil regresi OLS (Ordinary Least Square) dari

penelitian ini terdapat kesimpulan bahwa:

1. Secara bersama-sama (simultan) Jumlah Kantor Bank Syariah

(JKBUS), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), dan Dana Pihak

Ketiga (DPK) mempunyai pengaruh signifikan terhadap Pembiayaan

Murabahah.

2. Secara Individu (parsial) hasil penelitian ini sebagai berikut:

a. Jika JKBUS meningkat sebesar 1%, maka secara rata-rata,

pembiayaan murabahah akan turun sebesar 12 persen. Variabel

Jumlah Kantor Bank Syariah (JKBUS) mempunyai pengaruh

negatif namun tidak signifikan terhadap pembiayaan murabahah.

Secara umum, peningkatan JKBUS akan menaikan pembiayaan,

namun masih kurangnya bank syariah dalam mensosialisasikan

keberadaan dan pemahaman tentang bank syariah kepada

Page 114: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

97

masyarakat khususnya yang ada di plosok-plosok daerah, jadi ada

kemungkinan peningkatan jumlah kantor bank

b. Jika SBIS meningkat sebesar 1%, maka secara rata-rata,

pembiayaan murabahah akan turun sebesar 2 persen. Variabel

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) mempunyai hubungan

negatif dan signifikan terhadap pembiayaan murabahah. Maka

ketika SBIS mengalami penurunan maka pembiayaan murabahah

akan meningkat.

c. Jika DPK meningkat sebesar 1%, maka secara rata-rata,

pembiayaan murabahah akan naik sebesar 45 persen. Variabel

Dana Pihak Ketiga mempunyai pengaruh signifikan terhadap

pembiayaan murabahah. Secara umum kenaikan DPK akan

menaikan pembiayaan murabahah.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan diatas maka implikasi yang dapat ditulis

sebagai berikut:

1. Peningkatan jumlah kantor bank syariah yang diharapkan dapat

meningkatkan minat masyarakat pada jasa pembiayaan murabahah

ternyata belum bisa mempengaruhi pembiayaan murabahah secara

signifikan. Oleh karena itu bank syariah harus terus berusaha

berinovasi dan meningkatkan peran kantor bank syariah.

Page 115: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

98

2. Bank Indonesia kiranya perlu melakukan kajian dan telaah

bagaimana agar sertifikat bank syariah indonesia dapat lebih

berperan terhadap pembiayaan perbankan syariah.

3. Bagi peneliti berikutnya agar periode penelitian ini dapat

diperpanjang serta menggunakan variabel pengujian yang lebih

banyak, sehingga dapat memberikan hasil penelitian yang lebih

akurat.

C. Saran

Dari hasil kesimpulan dan implikasi diatas maka saran yang ditulis

sebagai berikut:

Untuk meningkatkan peran bank syariah perlu meningkatkan

pelayanan dan fasilitas-fasilitas baru yang dapat meningkatkan minat

masyarakat untuk menggunakan jasa pembiayaan murabahah di perbakan

syariah diataranya dengan mendirikan kantor-kantor baru yang dapat

mempermudah nasabah dalam mengakses layanan perbankan. Diharapkan

Bank Syariah dapat lebih mensosialisasikan kepada masyarakat tentang

keberadaan dan pemahaman tentang bank syariah kepada masyarakat

khususnya yang ada di plosok-plosok daerah, diharapkan peningkatan

jumlah kantor bank syariah agar masyarakat lebih mudah mempunyai akses

dan merasakan manfaat dari adanya jasa penyaluran dana berupa

pembiayaan sehingga dapat menyebapkan peningkatan pembiayaan

murabahah.

Page 116: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

99

Variabel Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) dalam

penelitian ini memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap

pembiayaan murabahah. Hal ini menunjukan bahwa penurunan SBIS akan

menambah aliran dana ke masyarakat melalui pembiayaan. Untuk itu Bank

Indonesia kiranya perlu melakukan peninjauan dan telaah bagaimana agar

SBIS dapat lebih berperan dalam perbankan syariah. Bank syariah

diharapkan akan terus melakukan publikasi kepada masyarakat agar

menabung di bank syariah agar dapat menambah volume dana pihak ketiga

yang akan disalurkan lagi kepada masyarakat.

Variabel Dana Pihak Ketiga dalam penelitian ini memiliki

pengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan murabahah. Aliran

dana pihak ketiga melalui pembiayaan yang paling besar melalui

pembiayaan murabahah karena paling diminati dan digunakan oleh

masyarakat. Untuk kedepannya, diharapkan bank syariah dapat

meningkatkan volume dana pihak ketiga sehingga dapat lebih banyak

menyalurkan dana untuk pembiayaan murabahah.

Untuk itu perlu inovasi produk dan jasa bank syariah dalam rangka

meningkatkan jumlah DPK dan pembiayaan, sehingga dapat bersaing

dengan bank konvensional. Bank syariah juga harus menawarkan bagi

hasil yang lebih menarik dan menjamin bahwa perhitungan bagi hasil yang

diterapkan telah sesuai syariah yaitu akurat dan benar (bebas dari riba).

Sehingga masyarakat lebih tertarik untuk bertransaksi di bank syariah.

Page 117: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

100

Daftar Pustaka

Agustina Triadi, Chintia. “Analisis Pengaruh Makro Ekonomi Terhadap Dana

Pihak Ketiga (DPK) Pada Bank Umum Dan Bank Syariah”, Skripsi

Sarjana (dipublikasikan) Fakultas Ekonomi, Universitas Pembangunan

Nasional Veteran, Jawa timur, 2010.

Ambarwati, Septiana. ―Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan

Murabahah dan Mudharabah Pada Bank Umum Syariah di Indonesia‖,

Tesis Magister (dipublikasikan) Program Studi Kajian Timur Tengah Dan

Islam, Universitas Indonesia, Jakarta, 2008.

Arifin, Zainul. ―Dasar-Dasar Manajemen Bank Syaiah‖, Pustaka Alvabet,

Jakarta, 2006.

Asy‟ari, Mohammad Hasyim. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Pembiayaan Perbankan Syariah”, Thesis S2 Program Pasca Sarjana,

Program Studi dan Kajian Timur Tengah, Universitas Indonesia, 2004.

Bank Indonesia, “Laporan Perekonomian Indonesia 2012”, BI, Jakarta, 2012.

Bank Indonesia, “Penelitian Potensi, Preferensi, dan Prilaku Masyarakat

terhadap Bank Syariah” BI, Jakarta, 2000.

Chong, Rosita. Raihana Firdaus Abdullah, Alex Anderson, Hanudin Amin.

Economics Of Islamic Trade Financing Instruments” International Review

of Business Research Papers Vol. 4 No.3. Malaysia. 2008

Darna. “Volatilitas Tingkat Suku Bunga dan Nilai Tukar Serta Pengaruhnya

Terhadap Pertumbuhan Aset dan Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan

Syariah”, Tesis Magister (dipublikasikan) Fakultas Ekonomi Dan Keuangan

Syariah, Program Studi Kajian Timur Tengah Dan Islam, Universitas

Indonesia, Jakarta, 2006.

D, Nachrowi dan Hardius Usman. ―Pendekatan Populer dan Praktis

EKONOMETRIK Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan‖, FEUI, Jakarta,

2006.

Nurjaya, Endang.”Analisis pengaruh inflasi srtifikat bank Indonesia Syariah

(SBIS), non performing financing (NPF) dan dana pihak ketiga (DPK)

terhadap pembiayaan murabahah pada bank Syariah di Indonesia”. Skripsi

Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah, Jakarta, 2011.

Gujarati, Damodar. ―Dasar-dasar ekonometrika edisi ketiga jilid”, Erlangga,

Jakarta, 2006.

Page 118: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

101

Hamja, Yahya. ―Modul I Ekonometrika”, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial,

UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008.

Hamja, Yahya. ―Modul II Ekonometrika”, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial,

UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008.

Handiman, Edia. dkk. ”Bank dan Lembaga Keuangan Bank dan Bukan Bank”,

Ghalia Indonesia, Bogor, 2000.

Heykal, Mohamad. ―Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan

Margin Murabahah Untuk Produk Pembiayaan Pemilikan Rumah, Studi

Kasus PT Bank Syariah Mandiri”, Tesis Magister (dipublikasikan) Fakultas

Ekonomi Dan Keuangan Syariah, Program Stud i Kajian Timur Tengah Dan

Islam, Universitas Indonesia, Jakarta, 2008.

Hikmah Maulidina, Nur. “Analisis pengaruh suku bungga SBI, Nilai Tukar

Rupiah, dan tingkat Inflasi terhadap dana pihak ketiga pembiayaan

murabahah perbankan syariah di Indonesia”. Skripsi Sarjana Fakultas

Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta,

2011.

Imaduddin, Muhammad. ―Bank Syariah Sang Enterpreneur”, Leicestershire,

Inggris, 2005.

Karim, Adiwarman. ―Ekonomi Makro Islami Edisi Kedua‖, PT Raja Grafindo

Persada, Jakarta, 2008.

Khatimah, khusnul. “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi penyaluran dana

perbankan syariah di Indonesia sebelum dan sesudah kebijakan akselerasi

perbankan syariah tahun 2007/2008, Jurnal Optimal, Vol. 3, No. 1, Maret,

Bekasi, 2009.

Kiptiyah, Mariyatul. ―Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai Tukar

Rupiah terhadap Profitabilitas Bank Syariah di wilayah Malang‖, Skripsi

Sarjana (dipublikasikan) Program Studi Manajemen, Universitas Negeri

Malang, 2007.

Kotler, Philip. 1997. Marketing Management: Analysis, Planning,

Implementation, and Control. Ninth Edition. New York: Prentice-Hall.

Latumaerissa, R. Julius. “Mengenal Aspek-Aspek Operasi Bank Umum”, Edisi

Pertama, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta, 1999.

Lipsey, Richard. Dkk. ―Pengantar Makroekonomi”, Binarupa Aksara, Jakarta,

1995.

Page 119: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

102

Maryanah. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Bagi Hasil di Bank

Syariah Mandiri”, Jurnal Ekonomi Keuangan dan Bisnis Islam, Vol. 4, No.

1, Januari-Maret, Jakarta, 2006.

Mochamad Aziz, Roikhan. Modul Makro Ekonomi Tiga Dimensi, IMES Press,

UIN Jakarta, 2009.

Mochamad Aziz, Roikhan. “New Paradigm On Sinlammim Kaffah In Islamic

Economics”. Jurnal Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009.

Mochamad Aziz, Roikhan. ―Sinlammim Kode Tuhan‖. Esa Alam, Jakarta, 2005.

Mochamad Aziz, Roikhan. ―Jejak Islam Yang Hilang‖. Sinlammim, Jakarta,

2006.

________. ―Kaffah Thinking On Sinlammim Method Through Digital Root‖,

Proceeding, ISOIT International Seminar On Islamic Thought, UKM,

Bangi, Malaysia, 2009.

--------------. Kaffah Thinking On Sinlammim Method Through Digital Root,

Proceeding, UKM Malaysia, October, 2009.

Prasetyo, Bambang. Lina Miftahul Jannah. ―Metode penelitian Kunatitatif”.

RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2005.

Rachmawati, Erna. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Simpanan

Mudharabah Perbankan Syariah di Indonesia” Fakultas Ekonomi,

Universitas Padjajaran, Bandung, 2004.

Raditiya, Assriwijaya. “Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Bagi Hasil terhadap

Deposito Mudharabah ( PT Bank Syariah Mandiri )”, Skripsi Sarjana

(dipublikasikan) Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia,

Yogyakarta, 2007.

Rodoni, Ahmad. ―Panduan Penulisan Skripsi”, Feis Uin Press, Jakarta, 2010.

Rohaya, Hairiennisa. “Perkembangan Skala Usaha Perbankan Syariah di

Indonnesia Pra dan Pasca Kebijakan Office Channeling”. Jurnal Ekonomi

Islam, Vol. 2, Desember, Yogyakarta, 2008.

Sahria.“Pemodelan Sertifikat Bank Indonesia Syariah Dengan Metode System

Dynamics”, Skripsi Sarjana, jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta,

2010.

Samuelson Paul. ―Makro Ekonomi”, Alih Bahasa Haris Munandar, Erlangga,

Jakarta, 1992.

Page 120: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

103

Sarwoko. “Dasar-Dasar Ekonometrika”. Andi Offset, Yogyakarta, 2005

Simorangkir, O P. “Lembaga Keuangan Bank dan Nonbank”, Ghalia Indonesia,

Bogor, 2004.

Sudarsono, Heri. ―Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Edisi Kedua”, Penerbit

Ekonisia, Yokyakarta, 2003

Sudarsono, Heri. ―Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi Dan

Ilustrasi”, Ekonisia, Yogyakarta, 2007.

Sukirno, Sadono. “Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga”, PT Raja

Grafindo Persada, Jakarta, 2006.

Sumitro, Warkm. ―Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga

Terkait”. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997.

Syafi„I Antonio, Muhammad. ―Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik”, Gema

Insani, Jakarta, 2001.

Tan, Inggrid. ―Bisnis & Investasi Sistem Syariah”, Universitas Atma Jaya,

Yogyakarta., 2009.

Wahyu Winarno, Wing. ―Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews”,

Edisi Kedua, UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2009.

Wajdi Dusuki, Asyraf. “Commodity Murabahah Programme (CMP): An

Innovative Approach to Liquidity Management”, Journal of Islamic

Economics, Banking and Finance, Department of Economics Kulliyyah of

Economics and Management Sciences International Islamic University

Malaysia. 2007

Widarjono, Agus. ―Ekonometrika : Teori dan Aplikasi Untuk Ekonomi dan

Bisnis”, Ekonisia FE UII, Yogyakarta, 2007.

Yunita, Patria. “Pengaruh suku bunga SBI, tingkat inflasi dan kurs us dollar

terhadap kinerja penghimpunan dana pihak ketiga perbankan syariah”,

Tesis Magister (dipublikasikan) Fakultas Ekonomi Dan Keuangan Syariah,

Program Studi Kajian Timur Tengah Dan Islam, Universitas Indonesia,

Jakarta, 2007.

http://anton-p.blogspot.com/2010/mekanisme-pembiayaan-murabah

http://www.google.com.search:‖Murabahah‖

http://www.bi.go.id

http://bi.go.id/web/id/Peraturan/Moneter/pbi_ 101108. html

http://www.wikipedia.com

Page 121: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

104

LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Periode Oktober 2007-Februari 2012

Obs PM

(Milyar) JKBUS (Unit)

DPK (Milyar)

SBIS (Milyar)

Okt-07 15675,00 583 25473,00 1760,00

Nop-07 15645,00 593 25658,00 1640,00

Des-07 16552,00 597 28011,00 2600,00

Jan-08 15801,00 603 27695,00 3000,00

Feb-08 16377,00 607 29121,00 3720,00

Mar-08 16977,00 609 29552,00 2130,00

Apr-08 17935,00 612 31063,00 2830,00

Mei-08 18591,00 614 31705,00 2110,00

Jun-08 19810,00 619 33048,00 2040,00

Jul-08 20704,00 633 32898,00 1180,00

Agust-08 21464,00 650 32358,00 440,00

Sep-08 22044,00 706 33568,00 413,00

Okt-08 22457,00 740 34117,00 550,00

Nop-08 22639,00 780 34422,00 1063,00

Des-08 22486,00 820 36852,00 2550,00

Jan-09 22437,00 828 38195,00 3488,00

Feb-09 22574,00 867 38651,00 3192,00

Mar-09 22732,00 888 38040,00 2704,00

Apr-09 23001,00 895 39193,00 2058,00

Mei-09 23490,00 898 40288,00 2539,00

Jun-09 24245,00 899 42103,00 1819,00

Jul-09 24381,00 904 43004,00 1253,00

Agust-09 24632,00 916 44019,00 2321,00

Sep-09 25046,00 924 45381,00 2635,00

Okt-09 25499,00 963 46500,00 2835,00

Nop-09 25570,00 987 47887,00 2142,00

Des-09 26321,00 998 52271,00 3706,00

Jan-10 26532,00 1108 53163,00 3373,00

Feb-10 27288,00 1146 53299,00 2972,00

Mar-10 28269,00 1233 52811,00 2425,00

Apr-10 28922,00 1230 54043,00 3027,00

Mei-10 29744,00 1268 55067,00 1656,00

Jun-10 31108,00 1302 58079,00 2734,00

Jul-10 32027,00 1364 60462,00 2576,00

Agust-10 33310,00 1347 60972,00 1882,00

Sep-10 33967,00 1388 63912,00 2310,00

Page 122: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

105

Okt-10 34831,00 1391 66478,00 2783,00

Nop-10 36214,00 1410 69086,00 3287,00

Des-10 37508,00 1477 76036,00 5408,00

Jan-11 37855,00 1607 75814,00 3968,00

Feb-11 38983,00 1606 75085,00 3659,00

Mar-11 40877,00 1611 79651,00 5870,00

Apr-11 42453,00 1626 79567,00 4042,00

Mei-11 44118,00 1632 82861,00 3879,00

Jun-11 46161,00 1632 87025,00 5011,00

Jul-11 47453,00 1632 89786,00 5214,00

Agust-11 49455,00 1632 92021,00 3647,00

Sep-11 49883,00 1652 97756,00 5885,00

Okt-11 52148,00 1692 101804,00 5656,00

Nop-11 53993,00 1724 105330,00 6447,00

Des-11 56365,00 1737 115415,00 9244,00

Jan-12 56473,00 1813 116518,00 10663,00

Feb-12 58326,00 1806 114616,00 4243,00

Page 123: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

106

Lampiran 2. Uji Stasioner Murabahah (PM)

a. Tingkat Level

Null Hypothesis: LNPM has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic 1.281545 0.9983

Test critical values: 1% level -3.562669

5% level -2.918778

10% level -2.597285 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(LNPM)

Method: Least Squares

Date: 04/11/13 Time: 19:53

Sample (adjusted): 2 53

Included observations: 52 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LNPM(-1) 0.009325 0.007276 1.281545 0.2059

C -0.070286 0.074610 -0.942049 0.3507 R-squared 0.031803 Mean dependent var 0.025269

Adjusted R-squared 0.012439 S.D. dependent var 0.019333

S.E. of regression 0.019212 Akaike info criterion -5.028865

Sum squared resid 0.018455 Schwarz criterion -4.953817

Log likelihood 132.7505 Hannan-Quinn criter. -5.000094

F-statistic 1.642356 Durbin-Watson stat 1.891979

Prob(F-statistic) 0.205914

Page 124: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

107

b. Tingkat 1’st Difference

Null Hypothesis: D(LNPM) has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.714544 0.0000

Test critical values: 1% level -4.148465

5% level -3.500495

10% level -3.179617 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(LNPM,2)

Method: Least Squares

Date: 04/11/13 Time: 19:54

Sample (adjusted): 3 53

Included observations: 51 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(LNPM(-1)) -0.955808 0.142349 -6.714544 0.0000

C 0.019509 0.006213 3.140014 0.0029

@TREND(1) 0.000192 0.000187 1.027904 0.3091 R-squared 0.484714 Mean dependent var 0.000671

Adjusted R-squared 0.463244 S.D. dependent var 0.026297

S.E. of regression 0.019266 Akaike info criterion -5.003928

Sum squared resid 0.017817 Schwarz criterion -4.890291

Log likelihood 130.6002 Hannan-Quinn criter. -4.960504

F-statistic 22.57607 Durbin-Watson stat 1.863693

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 125: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

108

Lampiran 3. Uji Stasioner Jumlah Kantor Bank Syariah (JKBUS)

a. Tingkat Level

Null Hypothesis: LNJKBUS has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -0.667515 0.8456

Test critical values: 1% level -3.562669

5% level -2.918778

10% level -2.597285 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(LNJKBUS)

Method: Least Squares

Date: 04/11/13 Time: 19:57

Sample (adjusted): 2 53

Included observations: 52 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LNJKBUS(-1) -0.006210 0.009303 -0.667515 0.5075

C 0.064892 0.064734 1.002439 0.3210 R-squared 0.008833 Mean dependent var 0.021744

Adjusted R-squared -0.010991 S.D. dependent var 0.025018

S.E. of regression 0.025155 Akaike info criterion -4.489795

Sum squared resid 0.031639 Schwarz criterion -4.414747

Log likelihood 118.7347 Hannan-Quinn criter. -4.461023

F-statistic 0.445577 Durbin-Watson stat 1.652762

Prob(F-statistic) 0.507512

Page 126: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

109

b. Tingkat 1‘st Difference

Null Hypothesis: D(LNJKBUS) has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -5.813014 0.0001

Test critical values: 1% level -4.148465

5% level -3.500495

10% level -3.179617 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(LNJKBUS,2)

Method: Least Squares

Date: 04/11/13 Time: 19:58

Sample (adjusted): 3 53

Included observations: 51 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(LNJKBUS(-1)) -0.834076 0.143484 -5.813014 0.0000

C 0.021476 0.008172 2.628158 0.0115

@TREND(1) -0.000123 0.000241 -0.511236 0.6115 S.E. of regression 0.025348 Akaike info criterion -4.455187

Sum squared resid 0.030842 Schwarz criterion -4.341550

Log likelihood 116.6073 Hannan-Quinn criter. -4.411763

Durbin-Watson stat 2.064697

Page 127: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

110

Lampiran 4. Uji Stasioner Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

a. Tingkat Level

Null Hypothesis: LNSBIS has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.230797 0.1982

Test critical values: 1% level -3.562669

5% level -2.918778

10% level -2.597285 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(LNSBIS)

Method: Least Squares

Date: 04/11/13 Time: 20:00

Sample (adjusted): 2 53

Included observations: 52 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LNSBIS(-1) -0.181556 0.081386 -2.230797 0.0302

C 1.449791 0.644401 2.249827 0.0289 R-squared 0.090520 Mean dependent var 0.016922

Adjusted R-squared 0.072330 S.D. dependent var 0.388147

S.E. of regression 0.373846 Akaike info criterion 0.907759

Sum squared resid 6.988056 Schwarz criterion 0.982807

Log likelihood -21.60173 Hannan-Quinn criter. 0.936530

F-statistic 4.976457 Durbin-Watson stat 1.739352

Prob(F-statistic) 0.030210

Page 128: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

111

b. Tingkat 1‘st Difference

Null Hypothesis: D(LNSBIS) has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 4 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.666224 0.0025

Test critical values: 1% level -4.165756

5% level -3.508508

10% level -3.184230 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(LNSBIS,2)

Method: Least Squares

Date: 04/11/13 Time: 20:01

Sample (adjusted): 7 53

Included observations: 47 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(LNSBIS(-1)) -1.714112 0.367345 -4.666224 0.0000

D(LNSBIS(-1),2) 0.642540 0.309365 2.076963 0.0443

D(LNSBIS(-2),2) 0.572837 0.263908 2.170593 0.0360

D(LNSBIS(-3),2) 0.550959 0.215647 2.554915 0.0145

D(LNSBIS(-4),2) 0.357667 0.154188 2.319687 0.0255

C -0.023595 0.135759 -0.173803 0.8629

@TREND(1) 0.001939 0.004315 0.449314 0.6556 R-squared 0.551157 Mean dependent var -0.007743

Adjusted R-squared 0.483831 S.D. dependent var 0.539714

S.E. of regression 0.387757 Akaike info criterion 1.079729

Sum squared resid 6.014223 Schwarz criterion 1.355283

Log likelihood -18.37363 Hannan-Quinn criter. 1.183422

F-statistic 8.186343 Durbin-Watson stat 1.805708

Prob(F-statistic) 0.000008

Page 129: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

112

Lampiran 5. Uji Stasioner Dana Pihak Ketiga (DPK)

a. Tingkat Level

Null Hypothesis: LNDPK has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic 0.580249 0.9879

Test critical values: 1% level -3.562669

5% level -2.918778

10% level -2.597285 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(LNDPK)

Method: Least Squares

Date: 04/11/13 Time: 20:06

Sample (adjusted): 2 53

Included observations: 52 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LNDPK(-1) 0.005242 0.009034 0.580249 0.5644

C -0.027880 0.097971 -0.284580 0.7771 R-squared 0.006689 Mean dependent var 0.028922

Adjusted R-squared -0.013177 S.D. dependent var 0.027768

S.E. of regression 0.027950 Akaike info criterion -4.279077

Sum squared resid 0.039061 Schwarz criterion -4.204029

Log likelihood 113.2560 Hannan-Quinn criter. -4.250306

F-statistic 0.336689 Durbin-Watson stat 2.267511

Prob(F-statistic) 0.564352

Page 130: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

113

b. Tingkat 1‘st Difference

Null Hypothesis: D(LNDPK) has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.181087 0.0000

Test critical values: 1% level -4.152511

5% level -3.502373

10% level -3.180699 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(LNDPK,2)

Method: Least Squares

Date: 04/11/13 Time: 20:07

Sample (adjusted): 4 53

Included observations: 50 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(LNDPK(-1)) -1.397158 0.226038 -6.181087 0.0000

D(LNDPK(-1),2) 0.195339 0.144792 1.349102 0.1839

C 0.027639 0.009323 2.964652 0.0048

@TREND(1) 0.000456 0.000271 1.687149 0.0983 S.E. of regression 0.026431 Akaike info criterion -4.351916

Sum squared resid 0.032136 Schwarz criterion -4.198954

Log likelihood 112.7979 Hannan-Quinn criter. -4.293667

Durbin-Watson stat 1.853302

Page 131: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

114

Lampiran 6. Hasil Uji Regresi

Dependent Variable: D(LNPM)

Method: Least Squares

Date: 04/12/13 Time: 14:46

Sample (adjusted): 2 53

Included observations: 52 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.015363 0.004709 3.262119 0.0020

D(LNJKBUS) -0.123878 0.094512 -1.310707 0.1962

D(LNSBIS) -0.026839 0.007951 -3.375672 0.0015

D(LNDPK) 0.451342 0.112002 4.029783 0.0002 R-squared 0.318110 Mean dependent var 0.025269

Adjusted R-squared 0.275491 S.D. dependent var 0.019333

S.E. of regression 0.016456 Akaike info criterion -5.302509

Sum squared resid 0.012998 Schwarz criterion -5.152414

Log likelihood 141.8652 F-statistic 7.464181

Durbin-Watson stat 1.743702 Prob(F-statistic) 0.000337

Lampiran 7. Hasil Uji Normalitas

0

2

4

6

8

10

12

14

-0.05 -0.04 -0.03 -0.02 -0.01 0.00 0.01 0.02 0.03

Series: ResidualsSample 2 53Observations 52

Mean -4.43e-18Median -0.000401Maximum 0.029521Minimum -0.051596Std. Dev. 0.015964Skewness -0.677877Kurtosis 3.846659

Jarque-Bera 5.535613Probability 0.062800

Page 132: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

115

Lampiran 8. Hasil Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 1.782024 Prob. F(2,46) 0.1797

Obs*R-squared 3.739212 Prob. Chi-Square(2) 0.1542

Test Equation:

Dependent Variable: RESID

Method: Least Squares

Date: 04/11/13 Time: 20:10

Sample: 2 53

Included observations: 52

Presample missing value lagged residuals set to zero. Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.000571 0.004647 0.122916 0.9027

D(LNJKBUS) 0.003462 0.093205 0.037144 0.9705

D(LNSBIS) 0.001884 0.007912 0.238195 0.8128

D(LNDPK) -0.025063 0.111399 -0.224987 0.8230

RESID(-1) 0.086329 0.145826 0.592002 0.5567

RESID(-2) 0.248100 0.145292 1.707599 0.0945 R-squared 0.071908 Mean dependent var -4.43E-18

S.D. dependent var 0.015964 S.E. of regression 0.016194

Akaike info criterion -5.300211 Sum squared resid 0.012063

Schwarz criterion -5.075067 Log likelihood 143.8055

Hannan-Quinn criter. -5.213896 F-statistic 0.712809

Durbin-Watson stat 1.948233

Page 133: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

116

Lampiran 9. Hasil Uji Heterokedastisitas

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 0.436929 Prob. F(3,48) 0.7276

Obs*R-squared 1.382274 Prob. Chi-Square(3) 0.7097

Scaled explained SS 1.676391 Prob. Chi-Square(3) 0.6422

Test Equation:

Dependent Variable: RESID^2

Method: Least Squares

Date: 04/11/13 Time: 20:12

Sample: 2 53

Included observations: 52 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.000326 9.16E-05 3.565733 0.0008

(D(LNJKBUS))^2 -0.024984 0.028923 -0.863814 0.3920

(D(LNSBIS))^2 -0.000163 0.000289 -0.565012 0.5747

(D(LNDPK))^2 -0.015815 0.027889 -0.567075 0.5733 R-squared 0.026582 Mean dependent var 0.000250

S.D. dependent var 0.000426 S.E. of regression 0.000433

Akaike info criterion -12.57754 Sum squared resid 9.00E-06

Schwarz criterion -12.42744 Log likelihood 331.0160

Hannan-Quinn criter. -12.51999 F-statistic 0.436929

Durbin-Watson stat 2.191148

Page 134: ANALISIS PENGARUH JUMLAH KANTOR BANK  · PDF filePembimbing I juga sebagai penemu metodologi Islam ... A. Landasan Teori ... Hasil Uji Asumsi Klasik

117

Lampiran 10. Hasil Uji Multikolineritas

LNPM LNJKBUS LNSBIS LNDPK LNPM 1.000000 0.964823 0.629112 0.992207

LNJKBUS 0.964823 1.000000 0.647358 0.975914

LNSBIS 0.629112 0.647358 1.000000 0.691253

LNDPK 0.992207 0.975914 0.691253 1.000000

Lampiran 10. Hasil Uji Multikoliniaritas dengan differensiasi

D(LNPM) D(LNJKBUS) D(LNSBIS) D(LNDPK) D(LNPM) 1.000000 -0.273837 -0.125040 0.319050

D(LNJKBUS) -0.273837 1.000000 0.050006 -0.133555

D(LNSBIS) -0.125040 0.050006 1.000000 0.650702

D(LNDPK) 0.319050 -0.133555 0.650702 1.000000