PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn...

132
PENGEMBANGAN MODUL BIMBINGAN BELAJAR PKn BERBASIS KECERDASAN LINGUISTIK PADA SISWA BERPRESTASI RENDAH DI KELAS III SD KANISIUS GAYAM I YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh FERIDIANA TELAUMBANUA NIM: 101134216 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

PENGEMBANGAN MODUL BIMBINGAN BELAJAR PKn BERBASIS

KECERDASAN LINGUISTIK PADA SISWA BERPRESTASI RENDAH

DI KELAS III SD KANISIUS GAYAM I YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

FERIDIANA TELAUMBANUA

NIM: 101134216

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

i

PENGEMBANGAN MODUL BIMBINGAN BELAJAR PKn BERBASIS

KECERDASAN LINGUISTIK PADA SISWA BERPRESTASI RENDAH

DI KELAS III SD KANISIUS GAYAM I YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

FERIDIANA TELAUMBANUA

NIM: 101134216

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

iv

MOTTO

Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa

tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di

luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

(Yoh 15: 5)

Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa

tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari jalan itu.

(Ams 22: 6)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

v

PERSEMBAHAN

SKRIPSI ini kupersembahkan kepada:

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

Seluruh Persaudaraan OSF Sibolga

Para Dosen Pembimbing

Keluargaku Tercinta

Almamaterku Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 11 Juni 2014

Peneliti

FeridianaTelaumbanua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

vii

PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Feridiana Telaumbanua

No. Mahasiswa : 101134216

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul

“PENGEMBANGAN MODUL BIMBINGAN BELAJAR PKn BERBASIS

KECERDASAN LINGUISTIK PADA SISWA BERPRESTASI RENDAH

DI KELAS III SD KANISIUS GAYAM I YOGYAKARTA” beserta perangkat

yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya

dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya

selama tetap mencatumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

PadaTanggal 11 Juni 2014

Yang menyatakan

Feridiana Telaumbanua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

viii

ABSTRAK

Telaumbanua, Feridiana (2014). Pengembangan Modul Bimbingan Belajar PKn

Berbasis Kecerdasan Linguistik Pada Siswa Berprestasi Rendah Di Kelas

III SD Kanisius Gayam I Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan prosedur

pengembangan modul bimbingan belajar PKn berbasis kecerdasan linguistik pada

siswa berprestasi rendah di kelas III SD Kanisius Gayam I Yogyakarta, (2)

mengetahui hasil validasi kualitas produk modul bimbingan belajar PKn berbasis

kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas III SD Kanisius

Gayam I Yogyakarta, (3) mengetahui hasil uji coba produk modul bimbingan

belajar PKn berbasis kecerdasan linguistik dapat meningkatkan prestasi rendah

siswa kelas III SD Kanisius Gayam I Yogyakarta.

Penelitian ini berbentuk penelitian dan pengembangan (R&D). Prosedur

pengembangan modul yang digunakan adalah modifikasi pengembangan dan

langkah-langkah penelitian R&D dari Sugiyono yang meliputi: (1) potensi dan

masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk (prototipe), (4) validasi desain,

(5) revisi desain, dan (6) uji coba desain. Uji coba desain melibatkan 10 siswa

kelas III SD Kanisius Gayam I Yogyakarta yang dilaksanakan pada bulan April

2014.

Hasil penelitian ini adalah modul bimbingan belajar PKn berbasis

kecerdasan linguistik. Modul yang dikembangkan mendapat kualitas yang baik

dan layak untuk digunakan dalam pembelajaran PKn berdasarkan hasil validasi

dari pakar Bahasa Indonesia, pakar pembelajaran PKn, pakar multiple

intelligences, dan guru PKn. Hal itu ditunjukkan dengan rerata produk yang

memperoleh skor 4.64 dan termasuk kategori “sangat baik” ditinjau dari aspek:

(1) tujuan dan pendekatan, (2) desain dan pengorganisasian, (3) isi, (4)

keterampilan berbahasa yaitu berbicara, (5) topik dan (6) metodologi. Uji coba

modul bimbingan belajar PKn berbasis kecerdasan linguistik dapat meningkatkan

prestasi siswa dalam memahami materi tentang kekhasan bangsa Indonesia. Hal

ini terbukti dari rata-rata pretest dengan skor 60.35 dan posttest dengan skor 66.7.

Kata kunci: metode penelitian dan pengembangan, modul bimbingan belajar,

kecerdasan linguistik, prestasi rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

ix

ABSTRACT

Telaumbanua, Feridiana (2014). PKn Tutoring Module Development Based on

Linguistics Intelligence for the Third Grade Underachieving Students of

Kanisius Gayam I Elementary School Yogyakarta. A thesis. Yogyakarta:

Elementary School Teachers Education Study Program of Sanata Dharma

University.

This research aims to (1) describe the procedure of linguistics-intelligence

based PKn tutoring module development applied for the third grade

underachieving students of Kanisius Gayam I Elementary School Yogyakarta, (2)

know the validation‟s result of the product‟s quality of the linguistics-intelligence

based PKn tutoring module applied to the third grade underachieving students of

Kanisius Gayam I Elementary School Yogyakarta, (3) observe whether the

product trial‟s result of the linguistics-intelligence based PKn tutoring module

increase the performance of the third grade underachieving students of Kanisius

Gayam I Elementary School Yogyakarta.

This research is a research and development (R&D). The module

development procedures conducted in this research is a modification of the

development and research steps developed by Sugiyono which includes: (1)

potentials and problems, (2) data collection, (3) product design (prototype), (4)

design validation, (5) design revision, and (6) design trials. The design trials

involve 10 of the third grade students of Kanisius Gayam I Elementary School

Yogyakarta which were conducted on April 2014.

The outcome of this research is a linguistics-intelligence based PKn

tutoring module. The developed module has gained good quality and is feasible

for further application for PKn teaching according to the validation‟s result of

some experts of Bahasa Indonesia, PKn, multiple intelligences, and PKn teachers.

The product‟ average score shows the quality by gaining the score of 4.64 and is

considered as “very good” concerning the aspects of: (1) purpose and approach,

(2) design and organization, (3) content, (4) linguistics competence, namely

speaking, (5) topic, and (6) methodology. The trials of this linguistics-intelligence

based PKn tutoring module improves students‟ achievement in comprehending

the materials about the characteristics of Indonesia. The mean scores of the pretest

and posttest show this achievement by gaining the average score of 60.35 for the

pretest, and 66.7 for the posttest.

Key words: research and development (R&D), tutoring module, linguistics

intelligence, underachievement.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

x

KATA PENGANTAR

Kemuliaan dan syukur kepada Bapa, Putera dan Roh Kudus, atas

kelimpahan kasih dan rahmat-Nya yang luar biasa sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengembangan Modul Bimbingan Belajar

PKn Berbasis Kecerdasan Linguistik Pada Siswa Berprestasi Rendah di Kelas III

SD Kanisius Gayam I Yogyakarta.

Terselesaikannya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan

dukungan berbagai pihak, baik berupa sumbangan pikiran, waktu, tenaga maupun

kerelaan dan kesabaran dalam membimbing peneliti selama proses penyusunan

skripsi ini hingga selesai. Oleh karena itu pada kesempatan ini, peneliti

menyampaikan ucapan terimakasih yang tulus dan penuh kasih kepada:

1. Rohandi, Ph. D selaku Dekan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A selaku Ketua Prodi PGSD

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Prof. Dr. Paulus Suparno, S.J.,M.S.T selaku Pembimbing I, yang dengan sabar

dan rela membimbing dan menyediakan waktu, tenaga, pikiran selama proses

penyusunan skripsi ini.

4. Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi.,M.Psi selaku Pembimbing II yang telah

berkenan memberikan dukungan dan membimbing peneliti selama proses

penyusunan skripsi ini.

5. Panitia penguji Ujian Sarjana Program Studi PGSD, yang memberikan

kesempatan kepada peneliti untuk mengikuti ujian sarjana mempertahankan

skripsi ini.

6. Para Dosen PGSD yang telah membimbing dan mendidik peneliti selama

menimba ilmu di PGSD.

7. Sekretariat PGSD, yang selalu ramah dalam memberikan informasi dan

kemudahan dalam berbagai urusan administrasi sehingga peneliti tidak

menghadapi rintangan yang berarti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

xi

8. Elisabeth Listriyani, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Gayam I

Yogyakarta, yang telah memberikan ijin penelitian dalam rangka penyusunan

skripsi ini.

9. Margareta Novida Siahaan, S.Pd selaku guru kelas III SD Kanisius Gayam I

Yogyakarta, yang telah membantu peneliti mengumpulkan data yang

digunakan untuk menyelesaikan skripsi ini.

10. Siswa kelas III SD Kanisius Gayam I Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014

yang telah mendukung pelaksanaan penelitian.

11. Pemimpin Regio dan seluruh persaudaraan OSF Sibolga, yang telah

memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada peneliti untuk studi PGSD

di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

12. Para Saudariku Komunitas Saudara Leo Yogyakarta, yang dengan penuh kasih

memberikan dukungan lewat cinta dan doa.

13. Orang tua dan saudara-saudariku yang selalu memberikan dukungan,

perhatian dan cinta kepada peneliti untuk tetap setia menjalani tugas perutusan

studi di PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

14. Teman-teman seperjuangan: Marsel, Cahyo, Dwi, Huda, Resti, dan Candra

yang selalu memberikan semangat dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi

ini.

15. Teman-teman PGSD‟10 kelas B yang selalu memberi warna dan tawa selama

perkuliahan yang membuat kehidupan kuliah menjadi lebih bermakna.

16. Kepada semua pihak yang tidak sempat saya sebutkan, yang telah memberikan

dukungan kepada peneliti.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun

peneliti tetap berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi

banyak pihak.

Yogyakarta, 2014

Peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT ...................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ....................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 4

E. Definisi Operasional...................................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 7

A. Teori Multiple Intelligences .......................................................................... 7

1. Inteligensi ................................................................................................ 7

2. Multiple Intelligences .............................................................................. 8

3. Karakteristik konsep kecerdasan ganda .................................................. 9

4. Jenis-jenis Inteligensi ............................................................................ 10

5. Prinsip Umum Pengembangan Multiple Intelligences .......................... 13

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi Inteligensi ...................................... 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

xiii

B. Kecerdasan Linguistik (linguistic intelligence) .......................................... 16

1. Pengertian Kecerdasan Linguistik ......................................................... 16

2. Ciri-Ciri Kecerdasan Linguistik ............................................................ 17

3. Cara Mengembangkan Kecerdasan Linguistik...................................... 18

C. Prestasi Belajar ............................................................................................ 19

1. Pengertian Prestasi Belajar .................................................................... 19

2. Prestasi Rendah ..................................................................................... 20

D. Modul .......................................................................................................... 21

1. Ciri-ciri Modul ...................................................................................... 22

2. Unsur-Unsur Yang Terdapat Dalam Modul .......................................... 22

E. Bimbingan Belajar ...................................................................................... 24

1. Pengertian Bimbingan Belajar .............................................................. 24

2. Tujuan Bimbingan Belajar .................................................................... 24

3. Fungsi Bimbingan Belajar ..................................................................... 25

4. Peran Guru dalam Bimbingan Belajar .................................................. 26

F. Materi dalam Modul .................................................................................... 27

1. Hakekat Pendidikan Kewarganegaraan ................................................. 27

2. Tujuan PKn ........................................................................................... 28

3. Mengenal Kekhasan Bangsa Indonesia ................................................. 29

G. Tinjauan Penelitian yang Relevan ............................................................... 30

H. Kerangka Bepikir ........................................................................................ 32

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 34

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 34

B. Jenis Penelitian ............................................................................................ 34

C. Posedur Pengembangan .............................................................................. 34

D. Pupulasi dan Sampel Penelitian .................................................................. 38

E. Treatment (Perlakuan) ................................................................................. 39

F. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 40

G. Instrumen Penelitian.................................................................................... 43

H. Validasi Desain ........................................................................................... 45

1. Data Validasi Guru PKn dan Revisi Produk............................................ 45

2. Data Validasi Pakar Tata Bahasa Indonesia dan Revisi Produk.............. 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

xiv

3. Data Validasi Pakar Pembelajaran PKn dan Revisi Produk .................... 47

4. Data validasi Pakar Multiple Intelligences dan Revisi Produk ................ 50

I. Teknik Analisis Data ................................................................................... 52

1. Analisis Data Validasi Pakar ................................................................... 52

2. Analisis Hasil Uji Coba Modul (pretest dan posttest) ............................. 54

BAB IV PELAKSANAAN DAN DATA ANALISIS .................................... 56

A. Pelaksanaan Penelitian ................................................................................ 56

1. Sebelum Penelitian ................................................................................ 56

2. Selama Penelitan ................................................................................... 59

B. Data dan Analisis ........................................................................................ 62

1. Hasil Belajar ......................................................................................... 62

2. Tanggapan siswa terhadap modul ........................................................ 64

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 67

A. Kesimpulan ................................................................................................. 67

B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 68

C. Saran ............................................................................................................ 68

DAFTA PUSTAKA ......................................................................................... 69

LAMPIRAN ..................................................................................................... 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perbandingan nilai angka dan hururf ....................................................... 20

Tabel 2. Kisi-kisi kuesioner Validasi Pakar ........................................................... 43

Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Tes PKn (pretest dan posttest) ................................. 44

Tabel 4. Komentar guru PKn kelas III SDK Gayam serta revisinya ..................... 45

Tabel 5. Komentar Pakar Tata Bahasa Indonesia Serta Revisinya ........................ 47

Tabel 6. Komentar Pakar Pembelajaran PKn Serta Revisinya .............................. 48

Tabel 7. Komentar Pakar Multiple Intelligences Serta Revisinya ......................... 51

Tabel 8. Resume Hasil Validasi Pakar ................................................................... 51

Tabel 9. Konversi Data Kuantitatif Ke Kualitatif Skala Lima ............................... 52

Tabel 10. Hasil Konversi Data Kuantitatif Menjadi Kualitatif Skala Lima ........... 54

Tabel 11. Kriteria dan Pedoman Penilaian Pretest dan Posttest ............................ 55

Tabel 12. Hasil Pretest dan Posttest ..................................................................... 62

Tabel 13. Tanggapan Siswa Terhadap Modul........................................................ 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian........................................................................... 72

Lampiran 2. Surat ujin Mengadakan Penelitian ..................................................... 73

Lampiran 3. Surat Keterangan Telah Melakukan Penenlitian ............................... 74

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP1) ..................................... 75

Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP2) ..................................... 79

Lampiran 6. Soal Pretest dan Posttest ................................................................... 85

Lampiran 7. Hasil Validasi Pakar Tata Bahasa Indonesia ..................................... 88

Lampiran 8. Hasil Validasi Guru PKn ................................................................... 91

Lampiran 9. Hasil Validasi Pakar Pembelajaran Pkn ............................................ 94

Lampiran 10. Rekapitulasi Hasil Validasi Pakar Tata Bahasa Indonesia .............. 99

Lampiran 11. Rekapitulasi Hasli Validasi Pakar Pembelajaran PKn ................. 100

Lampiran 12. Rekapitulasi Hasil Validasi Pakar Guru PKn ................................ 101

Lampiran 13. Resume Hasil Validasi Pakar ........................................................ 102

Lampiran 14. Hasil Pretest Siswa ....................................................................... 103

Lampiran 15. Hasil Posttest Siswa....................................................................... 104

Lampiran 16. Hasil Perhitungan Pretest dan Posttest .......................................... 108

Lampiran 17. Tanggapan Siswa Terhadap Modul ............................................... 109

Lampiran 18. Modul Bimbel PKn Untuk Siswa .................................................. 111

Lampiran 19. Modul Bimbel PKn Untuk Guru ................................................... 112

Lampiran 20. Foto-foto Kegiatan ......................................................................... 113

Lampiran 21. Biodata Penulis .............................................................................. 114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Langkah-langkah R&D Sugiyono ............................................. 35

Gambar 2. Bagan Prosedur R&D yang digunakan oleh Peneliti ........................... 36

Gambar 3. Grafik Perbandingan Hasil Pretes dan Posttest Siswa ......................... 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan kebutuhan setiap orang. Oleh karena itu,

pendidikan di jenjang sekolah dasar merupakan kesempatan untuk

menanamkan pengetahuan, keterampilan, dan mengembangkan berbagai

potensi dan kecerdasan yang dimiliki oleh anak. Semua anak pada dasarnya

cerdas dan ceria (Armstrong, 2002), hanya saja kecerdasan uniknya mungkin

kurang cocok dengan sistem pendidikan yang lebih menekankan keterampilan

3M yakni menulis, matematika dan membaca. Gardner (dalam Suparno, 2004:

19) mengelompokkan ada sembilan inteligensi yang dimiliki oleh setiap

orang. Inteligensi yang dimaksud ialah inteligensi linguistik, inteligensi

matematis-logis, inteligensi ruang-visual, inteligensi kinestetik-badani,

inteligensi musikal, inteligensi interpersonal, inteligensi intrapersonal,

inteligensi lingkungan, dan inteligensi eksistensial. Inteligensi adalah

kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk dalam

suatu setting yang bermacam-macam dan dalam situasi yang nyata.

Dewasa ini ada banyak persoalan yang dialami khususnya para siswa

sekolah dasar. Salah satu persoalan yang ditemukan dalam dunia pendidikan

adalah metode mengajar yang monoton dimana guru biasanya mengajar sesuai

dengan inteligensi yang menonjol dalam dirinya. Hal ini menjadi sebuah

persoalan bagi siswa yang memiliki inteligensi yang berbeda-beda dan tidak

sesuai dengan inteligensi guru. Persoalan inilah yang menyebabkan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

2

kurang berminat belajar karena penyampaian materi pembelajaran kurang

menarik dan tidak sesuai dengan kecerdasan yang dimiliki. Salah satu

kecerdasan yang akan dibahas oleh peneliti dalam penelitian ini adalah

kecerdasan linguistik. Adapun ciri-ciri siswa yang memiliki kecerdasan

linguistik (Suparno, 2004: 80) adalah suka menulis atau mengarang (cerita,

pengalaman harian atau puisi), suka membaca buku, suka bercerita, kuat

dalam menghafal dan mengingat pelajaran.

Hasil wawancara dengan guru kelas III SD Kanisius Gayam I yang telah

dilakukan pada bulan Februari 2014, memberikan data awal tentang

kecerdasan yang dimiliki oleh siswa dan prestasi belajar yang diperoleh belum

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada salah satu mata pelajaran

inti di SD. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang siswa yang

memiliki kecerdasan linguistik, peneliti meminjam ledger nilai raport siswa

kelas III SD Kanisius Gayam untuk dianalisis. Analisis nilai dilakukan untuk

mengetahui prestasi siswa dalam setiap mata pelajaran. Dari hasil analisis

tersebut, peneliti menemukan 10 siswa yang memiliki nilai yang baik dalam

mata pelajaran Bahasa Indonesia namun nilai pelajaran PKn rendah (dibawah

KKM), oleh karena itu siswa membutuhkan bantuan untuk meningkatkan

prestasi rendah khususnya dalam mata pelajaran PKn.

Usaha yang dapat dilakukan untuk membantu siswa yang berprestasi

rendah ialah dengan belajar menggunakan modul bimbingan belajar sesuai

dengan kecerdasan yang dimiliki. Bimbingan adalah proses memberi bantuan

kepada individu agar individu itu dapat mengenal dirinya dan dapat

memecahkan masalah-masalah hidupnya sendiri sehingga ia dapat menikmati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

3

hidup dengan bahagia (Hamalik, 2009:193). Dalam hal ini, materi pelajaran

hendaknya disajikan sesuai dengan kebutuhan dan kecerdasan siswa. Siswa

yang kecerdasan linguistiknya menonjol biasanya menyukai kegiatan yang

berkaitan dengan penggunaan bahasa baik lisan maupun tulisan. Oleh karena

itu, materi pelajaran bisa disajikan berdasarkan kecerdasan yang dimiliki oleh

siswa agar pembelajaran yang disampaikan dapat dimengerti dan dipahami

dengan baik.

Berdasarkan potensi masalah dan uraian di atas, penelitian ini hanya

dibatasi pada permasalahan modul bimbingan belajar PKn berbasis kecerdasan

linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas III SD Kanisius Gayam.

Materi yang akan dikembangkan mengacu pada Kompetensi Dasar 4.1

Mengenal kekhasan bangsa Indonesia seperti kebhinekaan, kekayaan alam,

dan keramahtamahan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana prosedur pengembangan modul bimbingan belajar PKn

berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas III

SD Kanisius Gayam I Yogyakarta?

2. Bagaimana hasil validasi kualitas produk modul bimbingan belajar PKn

berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas III

SD Kanisius Gayam I Yogyakarta?

3. Apakah hasil uji coba produk modul bimbingan belajar PKn berbasis

kecerdasan linguistik dapat meningkatkan prestasi rendah siswa kelas III

SD Kanisius Gayam I Yogyakarta?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

4

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mendeskripsikan prosedur pengembangan modul bimbingan belajar

PKn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas

III SD Kanisius Gayam I Yogyakarta.

2. Untuk mengetahui hasil validasi kualitas produk modul bimbingan belajar

PKn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas

III SD Kanisius Gayam I Yogyakarta.

3. Untuk mengetahui hasil uji coba produk modul bimbingan belajar PKn

berbasis kecerdasan linguistik dapat meningkatkan prestasi rendah siswa

kelas III SD Kanisius Gayam I Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi guru

Modul yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat digunakan oleh

guru sebagai modul bimbingan belajar PKn berbasis kecerdasan linguistik

pada siswa berprestasi rendah di kelas III SD Kanisius Gayam I. Selain itu,

penelitian ini dapat memberikan inspirasi dan masukan bagi guru untuk

mengembangkan sendiri modul bimbingan belajar berbasis kecerdasan

linguistik.

2. Bagi siswa

Modul ini dapat dimanfaatkan oleh siswa sebagai buku pelajaran PKn

berbasis kecerdasan linguistik dan diharapkan dapat membantu serta

mempermudah siswa dalam memahami materi tentang kekhasan bangsa

Indonesia karena materi yang disampaikan dikelola berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

5

kecerdasan linguistik. Dengan demikian diharapkan, modul ini dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya mata pelajaran PKn.

3. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini dapat menambah referensi sekolah terkait dengan

penelitian dan pengembangan (R&D) dan produk modul bimbingan belajar

PKn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas

III SD.

4. Bagi Prodi PGSD

Penelitian ini dapat menambah referensi prodi PGSD Universitas Sanata

Dharma terkait dengan penelitian dan pengembangan (R&D) dan produk

modul bimbingan belajar PKn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa

berprestasi rendah di SD.

E. Definisi Operasional

1. Inteligensi adalah kemampuan seseorang untuk dapat menyesuaikan diri

dengan lingukungannya dan dapat memecahkan masalah yang dihadapi.

2. Kecerdasan linguistik adalah kemampuan berbahasa baik lisan maupun

tulisan.

3. Prestasi rendah adalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa yang belum

memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan.

4. Modul adalah salah satu unit atau bahan ajar yang terdiri dari rangkaian

kegiatan belajar yang disusun untuk membantu siswa dalam mencapai

tujuan belajar yang telah dirumuskan secara spesifik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

6

5. Bimbingan belajar adalah bantuan yang diberikan kepada siswa yang

mengalami masalah dan kesulitan dalam belajar berupa pendampingan,

arahan, nasehat, dan petunjuk yang dapat menolong siswa untuk

mengenali dan memahami dirinya dalam semua aspek pribadinya.

6. Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memfokuskan

pada pembentukkan diri yang beragam dari segi agama, sosial, budaya,

bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang

cerdas, terampil, dan berkarakter yang dilandasi oleh pancasila dan UUD

1945.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Teori Multiple Intelligences

1. Inteligensi (Kecerdasan)

Inteligensi (kecerdasan) diartikan dalam berbagai dimensi oleh

para ahli. Gardner (dalam Suparno, 2004: 17) mengatakan bahwa

inteligensi merupakan kemampuan untuk memecahkan persoalan dan

menghasilkan produk dalam suatu setting yang bermacam-macam dan

dalam situasi yang nyata. Gardner berpendapat bahwa suatu kemampuan

disebut inteligensi jika (1) seseorang mampu menunjukkan suatu

kemahiran dan keterampilan dalam memecahkan persoalan dan kesulitan

yang ditemukan dalam hidupnya, (2) ada unsur pengetahuan dan keahlian,

(3) bersifat universal dan harus berlaku bagi banyak orang, (4)

kemampuan itu dasarnya adalah unsur biologis, yaitu karena otak

seseorang, bukan sesuatu yang terjadi karena latihan atau training, dan (5)

kemampuan itu sudah ada sejak lahir, meski di dalam pendidikan dapat

dikembangkan.

Sejalan dengan pandangan diatas, Wechsler (dalam Subini, 2012:

11) mengemukakan bahwa inteligensi atau kecerdasan adalah kemampuan

untuk bertindak secara terarah, berpikir rasional, dan menghadapi

lingkungannya secara efektif. Hal ini berarti bahwa inteligensi merupakan

suatu kemampuan yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh

karena itu, inteligensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

8

harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan

perwujudan dari proses berpikir rasional itu. Berpikir secara rasional

berarti berpikir yang masuk akal, runtut dari satu titik ke titik lainnya,

tanpa melompat-lompat, berdasarkan bukti yang ada dan cara yang

dianggap lazim. Berpikir merupakan sebuah proses tingkah laku dimana

seseorang menggunakan pikiran untuk mencari makna dan pemahaman

terhadap sesuatu, membuat pertimbangan dan keputusan untuk

menyelesaikan sebuah persoalan atau masalah yang dihadapinya.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

inteligensi pada umumnya berkaitan dengan kemampuan kognitif

seseorang, dimana ia dapat berpikir dan bertindak untuk memecahkan

persoalan dan menghasilkan produk yang dihadapinya di dalam situasi

yang nyata.

2. Multiple Intelligences

Teori multiple intelligences (inteligensi ganda) ditemukan dan

dikembangkan oleh Gardner. Kata “ganda” (dalam KBBI, 1990: 251)

berarti kali lipat, tidak tunggal, lebih banyak, terdiri dari beberapa bagian

yang merupakan satu kesatuan. Dari arti kata tersebut maka kecerdasan

ganda dapat diartikan sebagai suatu kemampuan atau potensi yang dimiliki

oleh seseorang yang mengarah pada berbagai dimensi kehidupan dan

merupakan satu kesatuan. Gardner (dalam Subini, 2012: 12) berpandangan

bahwa kecerdasan yang dimiliki seseorang tidak hanya tunggal, tetapi

setiap orang memiliki kecerdasan yang berbeda-beda yang disebut sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

9

kecerdasan majemuk atau sering dinamakan kecerdasan ganda (Multiple

intelligences).

3. Karakteristik Konsep Kecerdasan Ganda

Gardner pada sisi yang lain menjelaskan bahwa kecerdasan ganda

memiliki karakteristik konsep (dalam Uno dan Masri, 2009: 44) sebagai

berikut:

a. Semua inteligensi itu berbeda-beda, tetapi semuanya sederajat. Jadi

tidak ada kecerdasan yang lebih baik atau lebih penting dari

kecerdasan yang lain.

b. Semua kecerdasan dimiliki manusia dalam kadar yang tidak persis

sama. Semua kecerdasan dapat dieksplorasi, ditumbuhkan dan

dikembangkan secara optimal.

c. Terdapat banyak indikator kecerdasan dalam tiap-tiap kecerdasan.

Seseorang terus berlatih dapat membangun kekuatan kecerdasan yang

dimiliki dan menipiskan kelemahan-kelemahan.

d. Semua kecerdasan yang berbeda-beda tersebut dapat bekerja sama

mewujudkan aktivitas yang dilakukan individu. Satu kegiatan mungkin

memerlukan lebih dari satu kecerdasan dan satu kecerdasan dapat

digunakan dalam berbagai bidang.

e. Semua jenis kecerdasan tersebut ditemukan di semua lintas budaya di

seluruh dunia dan kelompok usia. Saat seseorang menginjak dewasa,

kecerdasan diekspresikan melalui rentang pencapaian profesi dan hobi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

10

4. Jenis-Jenis Inteligensi

Ada sembilan inteligensi yang sudah dianalisis dengan teliti oleh

Gardner (dalam Suparno, 2004: 26-45) yaitu:

a. Inteligensi Linguistik

Inteligensi linguistik adalah kemampuan untuk menggunakan dan

mengolah kata-kata secara efektif baik secara oral maupun secara

tertulis seperti dimiliki para pencipta puisi, editor, jurnalis, dramawan,

sastrawan, pemain sandiwara, maupun orator. Orang yang

berinteligensi linguistik tinggi akan berbahasa lancar, baik, dan

lengkap. Penjelasan lebih rinci tentang inteligensi linguistik akan

dibahas secara khusus oleh peneliti dibagian seterusnya.

b. Inteligensi Matematis-Logis

Inteligensi matematis-logis adalah kemampuan yang lebih berkaitan

dengan penggunaan bilangan dan logika secara efektif, seperti

dipunyai seorang matematikus, saintis, programer, dan logikus. Orang

yang mempunyai inteligensi ini sangat mudah membuat klasifikasi dan

kategorisasi dalam pemikiran serta cara mereka bekerja.

c. Inteligensi Ruang-Visual

Inteligensi ruang-visual adalah kemampuan untuk menangkap dunia

ruang-visual secara tepat, seperti dipunyai para pemburu, arsitek,

navigator, dan dekorator. Termasuk didalamnya adalah kemampuan

untuk mengenal bentuk dan benda secara tepat, melakukan perubahan

suatu benda dalam pikirannya dan mengenali perubahan itu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

11

menggambarkan suatu hal atau benda dalam pikiran dan mengubahnya

dalam bentuk nyata, serta mengungkapkan data dalam suatu grafik.

d. Inteligensi Kinestetik-Badani

Inteligensi kinestetik-badani adalah Kemampuan menggunakan tubuh

atau gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan seperti

ada pada aktor, atlet, penari, pemahat, dan ahli bedah. Orang yang

mempunyai inteligensi kinestetik-badani dengan mudah dapat

mengungkapkan diri dengan gerak tubuh.

e. Inteligensi Musikal

Inteligensi musikal adalah kemampuan untuk mengembangkan,

mengekspresikan, dan menikmati bentuk-bentuk musik dan suara. Di

dalamnya termasuk kepekaan akan ritme, melodi, dan intonasi;

kemampuan memainkan alat musik, kemampuan menyanyi,

kemampuan untuk mencipta lagu, kemampuan untuk menikmati lagu,

musik, dan nyanyian. Orang yang menonjol inteligensi musikalnya

sangat peka terhadap suara dan musik.

f. Inteligensi Interpersonal

Inteligensi interpersonal adalah kemampuan untuk mengerti dan

menjadi peka terhadap perasaan, intensi, motivasi, watak, temperamen

orang lain. Kepekaan akan ekspresi wajah, suara, isyarat dari orang

lain juga termasuk dalam intelegensi ini. Secara umum inteligensi

interpersonal berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menjalin

relasi dan komunikasi dengan berbagai orang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

12

g. Inteligensi Intrapersonal

Inteligensi intrapersonal adalah Kemampuan yang berkaitan dengan

pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuan untuk bertindak secara

adaptif berdasar pengenalan diri itu. Termasuk dalam intelegensi ini

adalah kemampuan berefleksi dan keseimbangan diri. Orang yang

menonjol dalam inteligensi intrapersonal biasanya mudah

berkonsentrasi dengan baik.

h. Inteligensi Lingkungan

Inteligensi lingkungan adalah Kemampuan seseorang untuk dapat

mengerti flora dan fauna dengan baik, dapat membuat distingsi

konsekuensial lain dalam alam natural; kemampuan untuk memahami

dan menikmati alam; dan menggunakan kemampuan itu secara

produktif dalam berburu, bertani, dan mengembangkan pengetahuan

akan alam.

i. Inteligensi Eksistensial

Inteligensi eksistensial adalah kemampuan seseorang untuk menjawab

persoalan-persolan terdalam eksistensi atau keberadaan manusia.

Orang tidak puas tidak hanya menerima keadaannya secara otomatis,

tetapi mencoba menyadarinya dan mencari jawaban yang terdalam.

Kesembilan inteligensi diatas, menurut Gardner ada dalam diri

seseorang. Hanya untuk orang-orang tertentu, suatu inteligensi lebih

menonjol daripada inteligensi lainnya. Kesembilan inteligensi itu dapat

dikembangkan dan ditingkatkan secara optimal sehingga dapat berfungsi

bagi orang tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

13

5. Prinsip Umum Pengembangan Multiple Intelligences

Haggerty (dalam Suparno, 2004: 65-66) mengungkapkan ada

beberapa prinsip umum untuk membantu mengembangkan inteligensi

ganda pada siswa, yakni sebagai berikut:

a. Pendidikan harus memperhatikan semua kemampuan intelektual.

b. Pendidikan seharusnya individual. Pendidikan harusnya lebih personal,

dengan memperhatikan inteligensi setiap siswa.

c. Pendidikan harus menyemangati siswa untuk dapat menentukan tujuan

dan program belajar mereka. Siswa perlu diberi kebebasan untuk

menggunakan cara belajar dan cara kerja berdasarkan minat mereka.

d. Sekolah sendiri harus menyediakan fasilitas dan sarana yang dapat

dipergunakan oleh siswa untuk melatih kemampuan intelektual mereka

berdasarkan inteligensi ganda.

e. Evaluasi belajar harus lebih kontekstual dan bukan tes tertulis.

Evaluasi lebih harus berupa pengalaman lapangan langsung dan dapat

diamati bagaimana performa siswa, apakah sungguh maju atau tidak.

f. Pendidikan sebaiknya tidak dibatasi di dalam gedung sekolah.

Inteligensi ganda memungkinkan agar pendidikan juga dilaksanakan di

luar sekolah, lewat masyarakat, kegiatan ekstra, serta kontak dengan

orang luar dan para ahli.

6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Inteligensi

Pada dasarnya kecerdasan masing-masing orang berbeda, ada yang

pintar sekali, ada yang sedang-sedang saja, dan ada juga yang bisa-biasa

saja. Namun tidak sedikit juga yang tingkat kecerdasannya dibawah rata-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

14

rata. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Menurut Subini (2012: 20),

faktor-faktor yang mempengaruhi inteligensi seseorang adalah sebagai

berikut:

a. Faktor genetik (keturunan atau bawaan)

Pandangan umum mengatakan bahwa seseorang yang lahir dari

keluarga berpendidikan tinggi atau mempunyai tingkat intelektual

diatas rata-rata akan mempunyai keturunan yang tidak jauh berbeda.

Meskipun bukan faktor utama, namun faktor keturunan terbukti

mempengaruhi kecerdasan seseorang. Oleh karena itu di dalam satu

kelas dapat dijumpai anak yang berbeda secara akademis.

b. Faktor lingkungan

Selain faktor genetik (keturunan), lingkungan juga dapat

memberi pengaruh besar terhadap kecerdasan anak, misalnya ketika

ada seorang anak jalanan, yang orang tuanya tidak pernah sekolah,

mempunyai kepandaian yang luar biasa dibanding temannya. Bisa jadi

anak tersebut belajar dari kehidupannya yang susah dan bertekad

mengubah keadaan hidupnya dengan rajin belajar. Ia bisa belajar

kapanpun dan kepada siapapun yang mau mengajarinya.

Oleh karena itu walaupun pada dasarnya inteligensi sudah

dibawa sejak lahir, ternyata lingkungan sanggup menimbulkan

perubahan-perubahan yang berarti. Walaupun masih diakui bahwa

faktor genetik juga berperan menentukan tingkat kecerdasan, tak dapat

dipungkiri kalau stimulasi yang benar juga berpengaruh untuk

menciptakan orang-orang cerdas. Rangsangan-rangsangan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

15

bersifat kognitif seperti emosional dari lingkungan juga memegang

peranan penting.

c. Faktor minat dan pembawaan yang khas

Minat merupakan suatu dorongan untuk mencapai sebuah tujuan.

Minat mengarahkan perbuatan kepada sesuatu. Dalam diri manusia

terdapat dorongan atau motif yang mendorongnya untuk berinteraksi

dengan dunia luar, sehingga apa yang diminati oleh manusia dapat

memberikan dorongan untuk berbuat lebih giat dan lebih baik. Dengan

belajar giat akan meningkatkan kecerdasan seseorang.

d. Faktor gizi

Inteligensi tidak bisa lepas dari otak. Perkembangan otak dipengaruhi

oleh gizi yang dikonsumsi. Otak cenderung dapat bekerja dengan

keras, lancar jika didukung dengan kandungan makanan yang diserap.

Misalnya minum susu yang banyak mengandung AH dan DH yang

dapat mempengaruhi tingkat kecerdasan atau makanan-makanan yang

bergizi setiap harinya yang mengandung 4 sehat lima sempurna. Hal

ini mendukung aktivitas anak dalam belajar.

e. Faktor kematangan

Faktor kematangan berhubungan erat dengan umur seseorang. Organ

dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan

setiap saat. Bagaimana seorang bayi yang mulanya hanya bisa

menangis kemudian dapat lari ke sana ke mari, itu adalah bagian dari

proses tumbuh kembangnya. Setiap organ manusia baik fisik maupun

psikis, dapat dikatakan telah matang jika ia telah tumbuh dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

16

berkembang hingga mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya

masing-masing.

f. Faktor pembentukan

Pembentukan adalah segala keadaan diluar diri seseorang yang

mempengaruhi perkembangan inteligensi. Pembentukan ada dua

macam yakni pembentukan yang direncanakan dan yang tidak

direncanakan. Pembentukan yang direncanakan misalnya dilakukan

disekolah sedangkan pembentukan yang tidak direncanakan, misalnya

pengaruh alam semesta.

g. Faktor kebebasan

Kebebasan yang dimaksud disini adalah dalam hal melakukan

pembelajaran. Seorang anak dapat memilih metode tertentu dalam

memecahkan masalah yang dihadapi. Misalnya untuk belajar ilmu

murni, anak cenderung memilih melakukan praktik langsung daripada

duduk diam mendengarkan guru berceramah. Biarkan anak melakukan

hal yang disukainya asalkan itu baik, berguna dan tidak

membahayakan dirinya.

B. Kecerdasan Linguistik (Linguistic Intelligence)

1. Pengertian Kecerdasan Linguistik

Gardner (dalam Campbell, 2006: 2) mengungkapkan bahwa

kecerdasan linguistik adalah kemampuan untuk berpikir dalam bentuk

kata-kata dan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan dan

menghargai makna yang kompleks. Sedangkan May Lwin, dkk (2008: 11),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

17

berpendapat bahwa Kecerdasan linguistik mengacu pada kemampuan

untuk menyusun pikiran dengan jelas dan mampu menggunakan

kemampuan ini secara kompeten melalui kata-kata untuk mengungkapkan

pikiran-pikiran dalam berbicara, membaca, dan menulis. Seseorang

dengan kecerdasan verbal yang tinggi tidak hanya akan memperlihatkan

suatu penguasaan bahasa yang sesuai, tetapi juga dapat menceritakan

kisah, berdebat, berdiskusi, menafsirkan, menyampaikan laporan, dan

melaksanakan berbagai tugas lain yang berkaitan dengan berbicara dan

menulis.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

kecerdasan linguistik adalah kemampuan untuk mengolah dan

menggunakan kata-kata secara efektif baik tertulis maupun secara lisan.

2. Ciri-Ciri Kecerdasan Linguistik

Ciri-ciri inteligensi linguistik (Suparno, 2004: 80) adalah sebagai

berikut:

a. Menulis lebih baik dari rata-rata kelas.

b. Mudah bercerita dan membuat lelucon.

c. Mempunyai ingatan akan nama, tempat, dan hari yang kuat.

d. Suka membaca buku.

e. Menulis dengan ejaan yang benar dan teliti.

f. Suka mendengarkan kata-kata yang diucapkan.

g. Mempunyai kemampuan kosakata yang baik.

h. Mampu berkomunikasi dengan kata-kata yang teratur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

18

Sedangkan menurut Armstrong (2002: 25), mengemukakan beberapa

ciri-ciri kecerdasan linguistik yakni:

a. Suka menulis kreatif di rumah

b. Mengarang kisah khayal atau menuturkan lelucon dan cerita

c. Sangat hafal nama, tempat, tanggal, atau hal-hal yang kecil

d. Menikmati membaca buku diwaktu senggang

e. Mengeja kata-kata dengan tepat dan mudah

f. Menyukai pantun lucu dan permainan kata

g. Suka mengisi teka-teki silang atau melakukan permainan seperti

scrabble atau anagram.

h. Menikmati mendengar kata-kata lisan (cerita, program radio,

pembacaan buku.

i. Mempunyai kosa kata yang luas untuk anak seusianya.

j. Unggul dalam pelajaran sekolah yang melibatkan membaca atau

menulis.

3. Cara Mengembangkan Kecerdasan Linguistik

Kecerdasan linguistik berkaitan dengan kemampuan berbahasa

baik secara tulisan maupun lisan. Siswa dapat dilatih dengan

mengembangkan kemampuannya dengan membaca; membacakan puisi

yang sesuai level siswa, dan siswa dilatih membacakan suatu cerita di

depan kelas. Siswa dibantu untuk membuat kalimat dengan kata-kata baru,

mengarang cerita atau pengalaman sehari-hari, membuat buku harian,

menulis majalah dinding dan puisi. Siswa dibantu untuk berbicara formal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

19

di depan kelas atau di luar, membaca bacaan yang mereka sukai, dan

mengisi teka-teki.

C. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi adalah taraf keberhasilan murid dalam mempelajari materi

pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh

dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu (Syah, 2008:

91). Sedangkan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

berinteraksi dengan lingkungannya (Slameto, 2010: 2). Berdasarkan

pengertian prestasi dan belajar tersebut, dapat disimpulkan bahwa prestasi

merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena

kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil

dari proses belajar.

Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau

kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai

dengan bobot yang dicapainya (Winkel, 1997: 162). Senada dengan

pendapat tersebut, Ignatius Masidjo (1995) mengatakan bahwa prestasi

belajar adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari

kegiatan belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

20

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

prestasi belajar adalah hasil dari proses belajar seseorang, baik itu hasilnya

tinggi maupun rendah.

2. Prestasi Rendah

Bertitik tolak dari pengertian prestasi diatas, maka peneliti

menyimpulkan bahwa prestasi rendah adalah hasil belajar siswa yang

belum maksimal atau belum mencapai kriteria ketuntasan minimal belajar

(KKM). Batas minimal prestasi belajar dalam perbandingan nilai angka

dan huruf (Syah,1997: 153) adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Perbandingan nilai angka dan huruf

Simbol-simbol Nilai Angka dan Huruf Predikat

Angka Huruf

80-100 A Sangat baik

70-79 B Baik

60-69 C Cukup

50-59 D Kurang

0-49 E Gagal

Tiga baris dari bawah termasuk kategori rendah bila dikelompokkan

dalam penilaian sekolah yang memiliki batas minimal prestasi belajar.

Nilai terendah tersebut merupakan prestasi rendah yang dimiliki siswa

yang biasa disebut prestasi rendah. Nilai inilah yang dijadikan oleh

peneliti sebagai acuan untuk mencari siswa yang memiliki prestasi rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

21

D. Modul

1. Ciri-Ciri Modul

Vembriyanto (1981), mengungkapkan ciri-ciri modul secara

lengkap yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

a. Modul merupakan paket pengajaran yang bersifat self-instructional,

yaitu pengajaran yang menggunakan paket pelajaran yang memuat

satu konsep atau unit dari pada bahan pelajaran. Pendekatan

pengalaman belajar siswa yang telibat secara aktif dalam proses

belajar itu.

b. Pengakuan-pengakuan atas perbedaan individual, yaitu perbedaan-

perbedaan perorangan yang mempunyai pengaruh penting terhadap

proses belajar yaitu perbedaan dalam hal kemampuan intelektual,

latar belakang akademik, dan perbedaan dalam gaya belajar.

c. Memuat rumusan tujuan pengajaran secara eksplisit, yaitu dengan

adanya modul diharapkan dapat memberikan arah kepada murid

tentang tujuan belajar apa yang harus dikuasainya.

d. Adanya asosiasi, struktur, dan urutan pengetahuan, yaitu proses

asosiasi terjadi karena dengan modul siswa dapat melihat bedanya

(tiruan), mendengar suara guru, membaca teks, dan melihat diagram-

diagram dari buku modulnya. Materi pelajaran pada modul dapat

disusun mengikuti struktur pengetahuan secara hirarkhis. Dengan

demikian siswa dapat mengikuti urutan pengetahuan secara teratur.

Apabila urutan itu kurang sesuai bagi siswa tertentu, mereka dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

22

merubahnya sesuai kebutuhan, karena pengajaran dengan modul

memungkinkan siswa bergerak menurut iramanya masing-masing.

e. Penggunaan berbagai macam media, yaitu penggunaan media yang

dapat diklasifikasikan: bahan cetakan berupa buku-buku pegangan

siswa dan buku pegangan yang disediakan oleh pihak sekolah, bahan

visual, benda tiruan atau yang sebenarnya dan interaksi langsung

antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa.

f. Partisipasi aktif dari para siswa, yaitu penyelidikan membuktikan,

bahwa teknik ceramah hanya mampu mengikat perhatian sekitar 10%

dari pada jumlah siswa dalam kelas. Sebaliknya dalam pengajaran

modul, siswa secara aktif berpartisipasi dalam proses belajar.

g. Adanya konfirmasi langsung terhadap respon siswa, yaitu siswa secara

langsung mendapatkan konfirmasi atas jawaban-jawaban atau kegiatan

yang benar dan mendapatkan koreksi langsung atas kesalahan jawaban

atau kegiatan yang dilakukan.

h. Adanya evaluasi terhadap penguasaan siswa atas hasil belajarnya, yaitu

modul yang digunakan untuk mengevaluasi penguasaan hasil belajar

siswa sebelum siswa melanjutkan kepada modul berikutnya dalam

urutan modul-modul yang harus dikuasainya.

2. Unsur-Unsur yang Terdapat dalam Modul

Suryosubroto (1983) menguraikan secara terperinci unsur-unsur

yang terdapat dalam sebuah modul yakni:

a. Pedoman Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

23

Pedoman guru berisi petunjuk-petunjuk guru agar pengajaran dapat

diselenggarakan secara efisien, juga memberi penjelasan mengenai:

1) Tujuan instruksional umum

2) Tujuan instruksional khusus

3) Penilaian

b. Lembar Kegiatan Siswa

Lembar kegiatan siswa memuat materi pelajaran yang harus dikuasai

oleh siswa. Penyusunan materi pelajaran ini disesuaikan dengan

tujuan-tujuan instruksional yang akan dicapai yang telah dirumuskan

dalam modul itu, materi pelajaran juga disusun secara teratur langkah

demi langkah sehingga dapat diikuti dengan mudah oleh siswa.

c. Lembar Kerja

Lembar kerja yang disertai lembar kegiatan siswa digunakan untuk

menjawab atau mengerjakan tugas yang harus dipecahkan. Lembar

kegiatan siswa harus dijaga supaya tetap bersih, tidak boleh ada

coretan apapun didalamnya, sebab buku modul ini akan digunakan

lagi untuk siswa-siswa yang lain pada tahun-tahun berikutnya.

d. Kunci Lembar Kerja

Kunci lembar kerja diberikan agar siswa dapat mengevaluasi

(mengoreksi) sendiri hasil pekerjaannya. Apabila siswa membuat

kesalahan-kesalahan dalam pekerjaannya maka ia dapat meninjau

kembali pekerjaannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

24

e. Lembaran Tes

Lembaran tes merupakan alat evaluasi yang digunakan sebagai

pengukur keberhasilan atau tercapai tidaknya tujuan yang telah

dirumuskan dalam modul itu. Jadi keberhasilan pengajaran dengan

suatu modul tidak dinilai atas dasar jawaban-jawaban pada lembaran

kerja. Jadi lembaran tes berisi soal-soal untuk menilai keberhasilan

murid dalam mempelajari bahan yang disajikan dalam modul tersebut.

f. Kunci Lembaran Tes

Kunci lembaran tes disusun oleh penulis modul yang bersangkutan,

sehingga kunci tes inipun juga dibuat penulis modul, gunanya sebagai

alat koreksi sendiri terhadap penilaian yang dilaksanakan.

E. Bimbingan Belajar

1. Pengertian Bimbingan Belajar

Bimbingan belajar adalah suatu bantuan yang diberikan kepada

individu atau siswa untuk mampu menyesuaikan diri dalam situasi belajar,

menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk mencapai hasil belajar

yang optimal (Hamalik, 2009: 193). Belajar merupakan inti dari kegiatan

belajar mengajar disekolah, oleh karena itu, wajiblah jika siswa dibimbing

agar tercapai tujuan belajarnya.

2. Tujuan Bimbingan Belajar

Menurut Hamalik (2009: 195), bimbingan merupakan suatu proses

yang bertujuan: (1) agar siswa bertanggungjawab menilai kemampuannya

sendiri dan menggunakan pengetahuan mereka secara efektif bagi dirinya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

25

(2) agar siswa menjalani kehidupannya sekarang secara efektif dan

menyiapkan dasar kehidupan masa depannya sendiri, (3) agar semua

potensi siswa berkembang secara optimal yang meliputi aspek pribadinya

sebagai individu yang potensial. Senada dengan pendapat tersebut, Skiner

(dalam Hamalik, 2009: 195), mengatakan bahwa bimbingan bertujuan

untuk menolong setiap individu dalam membuat pilihan dan menentukan

sikap yang sesuai dengan kemampuan, minat, dan kesempatan yang ada

dan sejalan dengan nilai-nilai sosialnya.

3. Fungsi Bimbingan Belajar

Fungsi utama dari bimbingan adalah membantu murid dalam

masalah-masalah pribadi dan sosial yang berhubungan dengan pendidikan

dan pengajaran atau penempatan dan juga perantara dari siswa dalam

hubungannnya dengan para guru maupun tenaga administrasi (Supriyono

dan Ahmadi, 1991: 111-112). Adapun fungsi bimbingan yang dimaksud

ialah (1) preservatif, yakni memelihara dan membina suasana dan situasi

yang baik dan tetap diusahakan terus bagi lancarnya belajar mengajar, (2)

Preventif, yang berarti mencegah sebelum terjadi masalah, (3) Kuratif,

yakni mengusahakan “penyembuhan” pembentulan dalam mengatasi

masalah, dan (4) Rehabilitas, adalah mengadakan tindak lanjut secara

penempatan sesudah diadakan treatment yang memadai.

Hamalik (2009: 195), mengemukakan beberapa fungsi bimbingan

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

26

a. Membantu siswa untuk memperoleh gambaran yang objektif dan jelas

tentang potensi, watak, minat, sikap, dan kebiasaannya agar ia dapat

menghindarkan diri dari hal-hal yang tidak diinginkan.

b. Membantu siswa untuk mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan

kebutuhan, minat, bakat, dan kemampuannya dan membantu siswa itu

untuk menentukan cara yang efektif dan efisien dalam menyelesaikan

bidang pendidikan yang telah dipilihnya agar tercapai hasil yang

diharapkan.

c. Membantu siswa untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang

kemungkinan dan kecenderungan dalam lapangan pekerjaan agar ia

dapat melakukan pilihan yang tepat diantara lapangan pekerjaan.

Disamping itu, membantunya untuk mendapatkan kemajuan yang

memuaskan dalam pekerjaannya sambil memberikan sumbangan

secara maksimal terhadap masyarakatnya.

Romine (dalam Hamalik, 2009) mengatakan bahwa fungsi

bimbingan adalah (1) mengorientasikan para siswa kepada sekolah, (2)

membantu para siswa untuk merencanakan pendidikannya di sekolah

menengah, (3) membantu para siswa untuk mengenal minat dan

kemampuannya masing-masing, (4) mengorientasikan para siswa kearah

dunia kerja, (5) membantu para siswa untuk memecahkan masalah

hubungan antara siswa perempuan dan laki-laki, dan (6) Membantu para

siswa berlatih menyelesaikan tugas-tugas atau pekerjaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

27

4. Peran Guru Dalam Bimbingan Belajar

Menurut Ahmadi dan Supriyono (1991: 109) guru sebagai manager

of instruction (pengelola pengajaran) dituntut untuk memiliki kemampuan

mengelola seluruh proses kegiatan belajar mengajar dengan menciptakan

kondisi-kondisi belajar sedemikian rupa sehingga setiap murid dapat

belajar dengan efektif dan efisien. Sebagai pembimbing dalam belajar

mengajar diharapkan mampu untuk:

a. Memberikan berbagai informasi yang diperlukan dalam proses belajar.

b. Membantu setiap siswa dalam mengatasi masalah-masalah pribadi

yang dihadapinya.

c. Mengevaluasi hasil setiap langkah kegiatan yang telah dilakukannya.

d. Memberikan kesempatan yang memadai agar setiap murid dapat

belajar sesuai dengan karateristik pribadinya.

e. Mengenal dan memahami setiap murid baik secara individual maupun

secara kelompok.

F. Materi dalam Modul

Penelitian ini menggunakan mata pelajaran PKn. Materi pembelajaran

yang digunakan mengacu pada Standar Kompetensi 4.1 Mengenal kekhasan

bangsa Indonesia, seperti kebhinekaan, kekayaan alam, keramahtamahan.

1. Hakekat Pendidkan Kewarganegaraan

Menurut KTSP (2006) Mata Pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan merupakan mata Pelajaran yang memfokuskan pada

pembentukkan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

28

hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang

cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan

UUD 1945. Dimana Pendidikan kewarganegaraan adalah program

pendidikan berdasarkan nilai-nilai pancasila sebagai wahana untuk

mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar

pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan menjadi jati diri bangsa

yang terwujud dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari baik bagi

masyarakat maupun peserta didik sebagai individu, dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara.

2. Tujuan PKn

Tujuan mata pelajaran Pendidkan Kewarganegaraan (PKn) adalah

sebagai berikut:

a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu

kewarganegaraan.

b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, bertindak secara

cerdas dalamkegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta

anti-korupsi.

c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri

berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapar hidup

bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.

d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara

langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

29

3. Mengenal Kekhasan Bangsa Indonesia

a. Keragaman Budaya Indonesia

Bangsa Indonesia memiliki semboyan atau motto “Bhineka

Tunggal Ika” artinya, meskipun bangsa Indonesia memiliki perbedaan

dalam asal suku bangsa dan budaya serta adat istiadat, tetapi mereka

tetap satu juga, yakni Bangsa Indonesia. Keanekaragaman tersebut

dapat dilihat dari:

1) Suku Bangsa dan Rumah Adat

2) Upacara Adat

3) Tarian Daerah

4) Alat Musik

5) Pakaian Adat

6) Agama

7) Kesenian Rakyat

8) Lagu-Lagu Daerah

9) Cerita Rakyat

10) Makanan Khas Daerah

b. Kekayaan Alam dan keramahtamahan Bangsa Indonesia

Kekayaan alam sering disebut sumber daya alam (SDA),

dibedakan menjadi dua macam yaitu SDA yang dapat diperbaharui dan

SDA yang tidak dapat diperbaharui. Sumber daya alam yang dapat

diperbaharui adalah kekayaan alam yang bila habis dapat diusahakan

lagi. Contoh tumbuhan, hewan, tanah, air, udara. Sedangkan SDA

yang tidak dapat diperbaharui adalah kekayaan alam yang bila habis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

30

tidak dapat diusahakan lagi, dibedakan menjadi dua yaitu, bahan

tambang logam (emas, besi, dan alumunium) dan bahan tambang

bukan logam seperti solar, bensin, dan minyak tanah.

Selain kekayaan alam tersebut, Indonesia juga dikenal sebagai

Negara yang ramah-tamah. Ramah tamah artinya berbuat sopan santun

terhadap orang lain. Dengan keramahan, kita mampu mewujudkan

sikap mengakui persamaan harkat dan martabat sebagai makhluk yang

diciptakan oleh Tuhan, saling mencitai, saling menghormati, dan

mengembangkan sikap tenggangrasa. Manfaat keramahtamahan dalam

kehidupan kita ialah kita bisa hidup rukun dan damai. Sikap ramah

tamah dapat ditunjukkan dengan cara:

1) Saling bertegur sapa bila bertemu

2) Murah senyum, tidak pelit.

3) Tidak curiga kepada orang lain

4) Menolong dengan ikhlas

5) Menghindari sikap suka gossip dan menghasut.

G. Tinjauan Penelitian Yang Relevan

Penelitian tentang pengembangan modul bimbingan belajar PKn

berbasis kecerdasan linguistik pada siswa yang berprestasi rendah,

sepengetahuan peneliti belum pernah dilakukan di Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP USD. Di Program Pendidikan Fisika

(Pfis), FKIP USD peneliti menemukan satu penelitian yang relevan tentang

kecerdasan ganda. Penelitian tersebut dilakukan oleh Purnomo (2007)

mengenai Pembelajaran tentang magnet untuk kelas V SD yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

31

dikembangkan berdasarkan teori kecerdasan ganda (multiple intelligences).

Penelitian tersebut difokuskan pada inteligensi Linguistik dan Spasial (sebuah

studi pengembangan model pembelajaran. Penelitian yang digunakan

termasuk penelitian pengembangan atau R&D yang dilaksanakan di SD

Negeri Daratan, Sleman.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran tentang magnet yang

dikembangkan berdasarkan teori kecerdasan ganda mampu memfasilitasi

perkembangan kecerdasan siswa terutama untuk kecerdasan linguistik dan

kecerdasan spasial dengan baik. Dari hasil rancangan pembelajaran

menunjukan bahwa selama proses pembelajaran siswa merasa senang, bebas,

dan percaya diri, siswa dapat terlibat aktif, dan perkembangan kecerdaan

siswa untuk kecerdaan linguistik dan spasial semakin meningkat.

Penelitian kedua dilakukan oleh Setyorini (2012) yang meneliti tentang

model pengembangan perangkat pembelajaran matematika terintegrasi dengan

ragam bimbingan pribadi dan belajar untuk peserta didik kelas IV SD kanisius

Jomegatan Bantul. Subyek penelitian terdiri dari 31 peserta didik kelas IV SD

Kanisius Jomegatan dan 1 guru matematika. Penelitiannya menggunakan

metode penelitian dan pengembangan (R&D) yang mengadaptasi model Dick

dan Carey yang telah dimodifikasi dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan

model perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi dengan

bimbingan pribadi dan belajar. Hasil penilaian menunjukkan bahwa perangkat

pembelajaran Matematika terintegrasi bimbingan pribadi dan belajar layak

digunakan oleh guru SD untuk mengajar Matematika di kelas IV SD Kanisius

Jomegatan Bantul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

32

Berdasarkan kedua penelitian diatas, peneliti melihat bahwa penelitian

tentang pengembangan modul bimbingan belajar PKn berbasis kecerdasan

linguistik pada siswa berprestasi rendah di sekolah dasar belum diteliti. Jadi,

penelitian ini masih relevan untuk diteliti.

H. Kerangka Berpikir

Pendidikan merupakan kebutuhan setiap orang. Oleh karena itu,

pendidikan di jenjang SD merupakan kesempatan untuk menanamkan

pengetahuan, keterampilan, dan mengembangkan berbagai kecerdasan yang

dimiliki oleh peserta didik. Dalam hal ini, guru tidak hanya berperan sebagai

pengajar tetapi juga sekaligus sebagai pembimbing secara khusus bagi siswa

yang berprestasi rendah di sekolah. Prestasi rendah yang dimaksud bisa dilihat

dari hasil belajar siswa seperti tugas-tugas harian, ulangan harian, ujian tengah

semester, dan ulangan akhir yang belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) pada setiap mata pelajaran.

Salah satu cara untuk membantu siswa meningkatkan prestasi

belajarnya ialah melalui bimbingan belajar. Bimbingan belajar merupakan

bantuan yang diberikan kepada individu untuk lebih memahami dan mengerti

akan permasalahan yang dihadapinya sehingga dengan demikian individu

tersebut dapat menemukan cara dan solusi atas permasalah belajar yang

dialaminya. Bimbingan belajar sangatlah penting untuk membantu siswa

dalam memahami materi pembelajaran sehingga diharapkan melalui

bimbingan belajar tersebut prestasi siswa dapat menningkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

33

Setiap anak memiliki kecerdasan, baik itu kecerdasan linguistik,

matematis-logis, dan lain sebagainya, namun dibalik kecerdasan yang

menonjol dalam dirinya juga mengalami kesulitan dalam mata pelajaran

tertentu. Oleh sebab itu, kesulitan yang dialami oleh anak dalam mata

pelajaran tertentu dapat dibantu dan dibimbing dengan cara menyajikan materi

pelajaran sesuai dengan kecerdasan yang dimilikinya.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti ingin melakukan penelitian

pengembangan (Research and Development). Melalui penelitian ini peneliti

mengembangkan modul bimbingan belajar PKn berbasis Kecerdasan

linguistik. Modul ini dinamakan berbasis Kecerdasan linguistik karena dalam

pengembangannya peneliti memanfaatkan kecerdasan yang dimiliki oleh

siswa-siswi itu sendiri, yaitu kecerdasan linguistik. Hal ini diharapkan siswa

dapat belajar dengan baik, memahami suatu materi bila disajikan sesuai

dengan inteligensi atau kecerdasan mereka yang dominan. Dengan demikian

diharapkan prestasi belajar siswa akan meningkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Gayam I Yogyakarta, Jl. Ki

Mangunsarkoro 80 Yogyakarta, untuk memperoleh data yang dibutuhkan.

Penelitian dilakukan selama tiga bulan mulai tanggal 01 Februari sampai 08

April 2014.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini berbentuk penelitian dan pengembangan (Research and

development). Penelitian dan Pengembangan adalah metode penelitian yang

digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan

produk tersebut (Sugiyono, 2010: 407). Penelitian ini mengembangkan modul

bimbingan belajar berbasis kecerdasan linguistik untuk pelajaran PKn yang

berfokus pada kecerdasan dominan siswa yaitu kecerdasan linguistik.

C. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan dalam penelitian ini mengadaptasi model

penelitian dan pengembangan dari Sugiyono (2010: 409) yang terdiri dari 10

langkah. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan dari Sugiyono

adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

35

Gambar 1. Bagan langkah-langkah penelitian dan pengembangan Sugiyono

Langkah-langkah penelitian dan pengembangan Sugiyono dimulai dari

potensi dan permasalahan. Dari potensi dan permasalahan kemudian

mengumpulkan data yang berkaitan dengan potensi dan permasalahan yang

ditemukan. Setelah data terkumpul kemudian pembuatan desain produk lalu

validasi desain, uji coba pemakaian, revisi produk, uji coba produk, revisi

desain, revisi produk dan langkah terakhir adalah sampai pada pembuatan

produk secara masal.

Dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan 6 langkah penelitian

pengembangan yakni (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3)

desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, dan (6) uji coba produk.

Hal ini disebabkan karena keterbatasan waktu. Langkah-langkah penelitian

dan pengembangan yang digunakan oleh peneliti terdiri dari:

Potensi dan

Masalah

Pengumpulan

Data Desain

Produk

Validasi

Desain

Revisi

Desain

Uji Coba

Produk

Revisi

Produk

Uji Coba

Pemakaian

Revisi

Produk Produksi Masal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

36

Gambar 2. Bagan prosedur penelitian dan pengembangan yang digunakan

Berikut akan dijelaskan langkah-langkah penelitian pengembangan yang

digunakan oleh peneliti:

Langkah 1: Potensi dan Masalah

Penelitian ini berangkat dari adanya potensi dan masalah dengan

melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan

melakukan wawancara dan menganalisis ledger nilai raport siswa kelas III SD

Kanisius Gayam. Wawancara dan analisis bertujuan untuk mengidentifikasi

adanya fakta dan masalah yang terjadi di lapangan menyangkut prestasi

rendah yang dimiliki oleh siswa pada salah satu mata pelajaran dan kecerdasan

dominan yang dimiliki oleh siswa.

Langkah 2: Pengumpulan Data

Hasil wawancara dan analisis dokumentasi nilai raport tersebut

digunakan sebagai data awal untuk menganalisis kebutuhan terkait dengan

kecerdasan yang dimiliki siswa, prestasi rendah siswa, dan modul bimbingan

belajar PKn yang akan dikembangkan. Hasil wawancara digunakan sebagai

masukan untuk mempertimbangkan perencanaan produk yang akan

dikembangkan.

Pengumpulan

Data

Desain

Produk

Potensi dan

Masalah

Validasi

Desain

Revisi

Desain Uji Coba

Produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

37

Langkah 3: Desain produk (prototipe)

Desain produk awal dimulai dengan menyusun silabus dan RPP sesuai

materi yang akan dikembangkan dalam modul, kemudian dilanjutkan dengan

menyusun kerangka modul yang terdiri dari: merancang tampilan modul,

menentukan isi modul dan menentukan urutan isi modul. Isi modul meliputi

standar kompetensi dan kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai, materi modul serta soal evaluasi.

Instrumen evaluasi disusun oleh peneliti untuk mengukur ketuntasan

indikator dan ketuntasan penguasaan siswa terhadap materi dalam modul

sesuai dengan tujuan pembelajaran. Selain itu, peneliti juga akan menentukan

kegiatan bimbingan belajar yang akan dilaksanakan yang termuat dalam

modul. Setelah kerangka modul terkumpul, langkah berikutnya adalah

menyusun modul sesuai dengan rancangan tampilan modul dan urutan isi

yang telah ditentukan.

Langkah 4: Validasi Desain

Peneliti akan menggunakan validasi pakar sebagai evaluasi formatif

terhadap desain produk (prototipe). Produk yang telah dikembangkan akan

divalidasi oleh empat pakar yang terdiri dari pakar multiple intelligences,

pakar tata bahasa Indonesia, pakar pembelajaran PKn, dan guru PKn SD

Kanisius Gayam. Validasi produk bertujuan untuk memperoleh kritik dan

saran serta penilaian dari para pakar terhadap produk yang dikembangkan.

Dari kritik dan saran tersebut akan diketahui kelebihan dan kekurangan

produk yang dikembangkan serta catatan perbaikan yang harus dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

38

Langkah 5: Revisi Desain

Kritik dan saran yang diperoleh akan dijadikan sebagai masukan untuk

melakukan tahap berikutnya yaitu revisi desain yang dibuat berdasarkan hasil

validasi pakar. Revisi dilakukan untuk memperbaiki kekurangan modul yang

sudah divalidasi oleh pakar.

Langkah 6: Uji Coba Desain

Produk yang sudah direvisi berdasarkan saran dan komentar dari para

pakar selanjutnya akan diujicoba di lapangan. Uji coba akan dilakukan secara

terbatas kepada 10 siswa kelas III SD Kanisius Gayam yang memiliki

kecerdasan linguistik dan memiliki nilai rendah pada mata pelajaran PKn.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas III SD

Kanisius Gayam I Yogyakarta.

2. Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah 10 siswa kelas III SD Kanisius

Gayam yang memiliki kecerdasan linguistik dan memiliki nilai rendah pada

mata pelajaran PKn. Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan hasil

wawancara dan analisis dokumentasi nilai raport siswa semester gasal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

39

E. Treatment (Perlakuan)

Treatment (perlakuan) yang diberikan berupa uji coba modul

bimbingan belajar PKn berbasis kecerdasan linguistik kepada 10 siswa yang

memiliki kecerdasan linguistik. Kegiatan bimbingan belajar berlangsung

secara berturut-turut selama dua kali pertemuan dengan alokasi waktu setiap

pertemuan 2x30 menit (2 JP). Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, setiap

siswa mendapatkan modul. Kegiatan bimbingan belajar pada pertemuan

pertama membahas tentang keragaman bangsa Indonesia. Pertemuan kedua

membahas tentang kekayaan alam dan keramahtamahan bangsa Indonesia.

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran dalam modul sesuai dengan

yang tertera dalam RPP yakni:

Pertemuan pertama:

1. Siswa menonton video pembelajaran tentang kebhinekaan

2. Siswa menjawab pertanyaan berdasarkan video yang sudah ditonton

3. Siswa mengamati gambar tentang keanekareagaman bangsa Indonesia dan

menemukan kekhasan masing-masing daerah

4. Melakukan wawancara sederhana untuk mencari informasi tentang

perbedaan yang dimiliki oleh teman.

Pertemuan kedua:

1. Siswa mendengarkan cerita “Doni berlibur ke rumah nenek di desa”

2. Siswa menanggapi cerita yang didengarnya

3. Siswa berdiskusi dengan teman sebangkunya untuk membahas manfaat

kekayaan alam hutan.

4. Siswa menulis puisi tentang alamku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

40

Ciri-ciri kecerdasan linguistik yang ditunjukkan dalam kegiatan bimbingan

belajar ini adalah:

1. Berbicara: kegiatan wawancara

2. Mendengarkan: cerita

3. Menulis: puisi

4. Membaca

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah

respondennya kecil (Sugiyono, 2010: 194). Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan wawancara tidak terstruktur (terbuka) kepada guru kelas III

SD Kanisius Gayam.

Wawancara tidak tersturuktur (terbuka) adalah wawancara yang

bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah

tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar

permasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2012: 197). Pedoman

wawancara yang digunakan oleh peneliti mengacu pada ciri-ciri

kecerdasan linguistik. Wawancara ini bertujuan untuk menentukan sampel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

41

yang memiliki kecerdasan linguistik dan memiliki nilai rendah pada salah

satu mata pelajaran.

2. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental

dari seseorang. Hasil penelitian dari observasi dan wawancara akan lebih

kredibel atau dapat dipercaya kalau didukung oleh sejarah pribadi

kehidupan di sekolah (Sugiyono, 2010: 329). Dokumen yang digunakan

dalam penelitian ini berupa ledger nilai raport siswa kelas III SD Kanisius

Gayam tahun pelajaran 2013/2014. Analisis nilai dilakukan untuk

mengidentifikasi siswa yang memiliki kecerdasan linguistik dengan

menganalisis nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia kemudian menganalisis

nilai siswa yang rendah (dibawah KKM) pada salah satu mata pelajaran.

3. Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden baik laporan tentang

pribadinya maupun hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 1998: 140).

Penelitian ini menggunakan kuesioner validasi ahli (expert judgment)

yang ditujukan kepada guru PKn SD Kanisius Gayam, pakar tata bahasa

Indonesia, pakar pembelajaran PKn, dan pakar multiple intelligences.

Bentuk kuesioner yang dibuat mengadopsi model skala Likert (1-5).

Peneliti menghilangkan skala 3 pada kuesioner ini untuk menghindari

kemungkinan responden memberikan jawaban ragu-ragu dan tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

42

objektif. Metode ini digunakan untuk mengetahui kelayakan modul jika

digunakan dalam pembelajaran.

4. Observasi

Observasi dilakukan pada saat uji coba modul kepada 10 siswa yang

memiliki kecerdasan linguistik. Observasi bertujuan untuk mengamati

tingkah laku siswa ketika mengikuti kegiatan bimbingan belajar

menggunakan modul bimbingan belajar PKn berbasis kecerdasan linguistik.

5. Tes (Pretest dan posttest)

a. Pretest

Penelitian ini menggunakan pretest yang terdiri dari 30 soal

pilihan ganda dan 3 soal uraian. Pretest dilakukan untuk mengetahui

tingkat kemampuan awal siswa tentang materi kekhasan bangsa

Indonesia sebelum pemberian treatment (perlakuan) berupa uji coba

modul bimbingan belajar PKn berbasis kecerdasan linguistik. Hasil

dari pretest tersebut menjadi pembanding posttest yang akan dilakukan

pada akhir pemberian treatment.

b. Posttest

Posttest dilakukan untuk mengetahui pemahaman siswa ketika

sudah menerima treatment berupa uji coba modul bimbingan belajar

PKn berbasis kecerdasan linguistik. Hasil dari posttest ini digunakan

sebagai alat untuk mengetahui apakah modul yang diujicobakan itu

dapat meningkatkan prestasi rendah siswa. Hasil perbandingan antara

pretest dan posttest dapat diambil kesimpulan bahwa bila nilai posttest

lebih tinggi daripada pretest, maka modul bimbingan belajar yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

43

dikembangkan dapat meningkatkan prestasi rendah siswa. sebaliknya,

bila nilai posttest lebih rendah dari pretest, maka dapat disimpulkan

bahwa modul bimbingan belajar ini kurang berhasil karena belum bisa

meningkatkan prestasi rendah siswa.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan dalam

waktu penelitian dengan menggunakan suatu metode. Kegunaan instrumen ini

agar lebih mudah dalam penelitian dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih

cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2002:

126. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan tes

(pretest dan posttest). Kuesioner digunakan untuk mengetahui hasil validasi

kualitas produk modul bimbingan belajar PKn berbasis kecerdasan linguistik

yang ditujukan kepada pakar. Nilai akhir penilaian kuesioner dari para pakar

tersebut akan digunakan sebagai catatan dan masukan untuk menyempurnakan

modul yang akan dikembangkan. Adapun kisi-kisi kuesioner sebagai berikut:

Tabel 2. Kisi-kisi kuesioner validasi pakar

No Unsur-unsur Pertanyaan No

Item

1 Tujuan dan

Pendekatan Modul sesuai dengan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai.

Modul sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

Modul mempermudah siswa memahami materi

jenis-jenis pekerjaan.

Modul sesuai dengan kebutuhan kecerdasan siswa

yang dimiliki siswa yaitu matematis-logis.

Modul merupakan sumber belajar yang baik bagi

siswa dan guru.

1

2

3

4

5

2 Desain dan

Pengorganisasian Komponen dalam modul lengkap (SK, KD,

indikator, tujuan, materi pembelajaran, kegiatan

belajar, lembar kerja siswa, rangkuman, evaluasi,

sumber bahan).

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

44

Urutan kegiatan-kegiatan dalam modul telah

disusun secara sistematis.

Ruang lingkup kegiatan dalam modul sesuai

dengan kecerdasan matematis-logis.

Modul memfasilitasi siswa untuk belajar mandiri.

Modul mudah dipahami.

Tampilan fisik (warna, huruf, gambar/foto) dalam

modul menarik dan sesuai dengan kecerdasan

matematis-logis.

Modul menggunakan bahasa tulis yang baik dan

benar.

2

3

4

5

6

7

3 Isi Modul Kegiatan dalam modul sesuai dengan kecerdasan

matematis-logis yang dimiliki siswa.

Modul memfasilitasi siswa untuk memahami

jenis-jenis pekerjaan sesuai dengan kecerdasan

matematis-logis yang dimiliki siswa.

Modul mengembangkan kecerdasan yang

berkaitan dengan kecerdasan matematik-logis.

Kegiatan dalam modul sesuai dengan materi

jenis-jenis pekerjaan.

Instrumen evaluasi dalam modul, mengukur

materi jenis-jenis pekerjaan yang dikembangkan

dalam modul.

1

2

3

4

5

4 Topik Topik modul menarik bagi siswa.

Topik modul membantu untuk memperkaya

pengalaman siswa.

Topik sesuai dengan lingkungan sosial dan

budaya siswa.

Topik sesuai dengan perkembangan siswa.

1

2

3

4

5 Metodologi Modul dirancang dengan berpusat pada siswa

dalam membangunpengetahuannya sendiri

(konstruktivis).

Modul dirancang menyenangkan bagi siswa.

Modul membuat siswa aktif.

Modul memfasilitasi beragam gaya belajar siswa.

1

2

3

4

Berikut adalah kisi-kisi soal Pretest dan posttest PKn yang digunakan.

Tabel 3. Kisi-kisi instrumen tes PKn (pretest dan posttest)

No Indikator Nomor Soal Pilihan Ganda Nomor Soal

Uraian

1 Menyebutkan Kebhinekaan

bangsa Indonesia

1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 16, 17,

18, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 26,

27, 29, 30

1

2 Menyebutkan contoh kekayaan

alam Indonesia

4,7,12, 28 2

3 Menjelaskan keramahtamahan

bangsa Indonesia

13,14,15,20 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

45

H. Validasi Desain

Validasi yang digunakan dalam penelitian ini yakni validasi pakar

(expert judgment). Validasi pakar dilakukan oleh 4 pakar yaitu pakar multiple

intelligences, pakar pembelajaran PKn, guru PKn, dan pakar tata Bahasa

Indonesia. Desain produk modul bimbingan belajar (prototipe) yang telah

dikemas kemudian diberikan kepada pakar untuk divalidasi. Validasi

dilakukan untuk mengetahui seberapa baik produk yang dikembangkan. Hasil

validasi pakar tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Data Hasil Validasi Guru PKn dan Revisi Produk

Validasi desain produk (prototipe) dilakukan pada bulan Maret 2014

oleh guru PKn III SD Kanisius Gayam yakni Ibu Margareta Novida

Siahaan, S.Pd. Validasi dilakukan untuk meningkatkan kualitas desain

produk modul bimbingan belajar yang meliputi (1) aspek tujuan dan

pendekatan, (2) aspek desain dan pengorganisasian, (3) aspek isi, (4) aspek

topik dan (5) aspek metodologi. Hasil validasi guru diperoleh penilaian

kualitas desain produk dengan nilai rata-rata 3.92. Desain produk yang

sudah divalidasi mendapat komentar secara keseluruhan dan saran

perbaikan modul. Berikut tabel penjabaran komentar dan saran guru PKn

III SD Kanisius Gayam serta revisinya.

Tabel 4. Komentar guru PKn kelas III SD Kanisius Gayam serta revisinya

No Komentar Revisi

1 Mohon ditekankan kembali modul ini

tujuannya untuk siswa atau guru yang

menggunakannya.

Modul ini dikembangkan untuk siswa

bukan untuk guru.

2 Jika untuk guru mungkin bisa

ditambahkan di bagian pengantar tentang

langkah pembelajaran secara garis besar.

Karena modul diperuntukkan bagi

siswa maka langkah-langkah

pembelajaran secara garis besar tidak

perlu ditambahkan.

3 Kalau salah satu variabel dalam judul Isi modul dan kegiatan siswa secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

46

skripsi menekankan keterampilan

berbahasa mengapa tidak ditematikan

PKn dengan pelajaran Bahasa Indonesia.

(isi modul juga mendukung untuk

tematik).

tidak langsung sudah

menggambarkan tematik sehingga

menurut peneliti tidak perlu dituliskan

secara detail di bagian SKKD karena

modul ini berbasis pada kecerdasan

linguistik siswa.

4 Evaluasi pada pertemuan 1 bisa

dikembangkan.

Soal evaluasi pada pertemuan 1 akan

dikembangkan lagi.

Berdasarkan komentar yang diberikan oleh guru PKn, peneliti

melakukan revisi pada bagian-bagian yang diberi komentar dan saran.

Selain revisi pada aspek yang diberi komentar, peneliti juga merevisi

ejaan-ejaan yang terdapat dalam modul yang menjadi koreksi dan coretan

oleh guru. Kesimpulan yang diperoleh dari validasi guru dinyatakan layak

untuk digunakan atau uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Produk

yang telah divalidasi oleh guru PKn kemudian direvisi sesuai dengan

komentar dan saran. Revisi desain produk dilakukan setelah berkas

validasi dikembalikan kepada peneliti.

2. Data Validasi Pakar Tata Bahasa Indonesia dan Revisi Produk

Validasi desain produk (prototipe) dilakukan oleh seorang pakar tata

Bahasa Indonesia yaitu Drs. St. Kartono, M. Hum. Validasi dilakukan pada

tanggal 14 Maret 2014. Validasi pakar tata Bahasa dilakukan untuk

meningkatkan kualitas desain produk modul bimbingan belajar yang

meliputi (1) aspek tujuan dan pendekatan, (2) aspek desain dan

pengorganisasian, (3) aspek isi, (4) aspek topik dan (5) aspek metodologi.

Hasil validasi pakar tata Bahasa diperoleh penilaian kualitas desain produk

dengan nilai rata-rata 5. Desain produk yang sudah divalidasi mendapat

komentar secara keseluruhan dan saran perbaikan modul. Berikut tabel

penjabaran komentar dan saran pakar tata Bahasa serta revisinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

47

Tabel 5. Komentar pakar tata Bahasa Indonesia serta revisinya

No Komentar Revisi

1 Perlu perbaikan tata tulis/pengetikan. Memperbaiki tata tulis/pengetikan

dengan menggunakan huruf kapital

pada setiap awal kalimat.

3 Halaman 10 pada modul “perasaan”

bisakah dirinci konkrit (untuk murid

kelas 3 SD)

Pertanyaan refleksi tentang “perasaan”

akan dibuat lebih rinci dan sederhana

menjadi “kesulitan apa yang kamu

alami selama proses pembelajaran”.

4 Pertanyaan refleksi no. 4 satu

pertanyaan satu aspek saja (senang

sendiri, bangga sendiri).

Pertanyaan refleksi no.4 pada

pertemuan pertama akan diperbaiki

menjadi “apakah kamu merasa bangga

saat mengenakan pakaian adat

daerah?”

Berdasarkan komentar yang diberikan pakar tata Bahasa Indonesia,

peneliti melakukan revisi pada bagian-bagian yang diberi komentar dan

saran. Selain revisi pada aspek yang diberi komentar oleh pakar

pembelajaran Bahasa Indonesia, peneliti juga merevisi ejaan-ejaan yang

terdapat dalam modul yang menjadi koreksi dan coretan oleh pakar.

Kesimpulan yang diperoleh dari validasi yang dilakukan oleh pakar

tata Bahasa dinyatakan layak untuk digunakan atau uji coba lapangan

dengan revisi sesuai saran. Produk yang telah divalidasi oleh pakar tata

Bahasa kemudian direvisi sesuai dengan komentar dan saran. Revisi desain

produk dilakukan setelah berkas validasi dikembalikan kepada penulis.

3. Data Validasi Pakar Pembelajaran PKn dan Revisi Produk

Pakar pembelajaran PKn yang menjadi validator dalam produk

penelitian ini adalah Yohanes Sanaha Purba, M. Hum. Validasi dilakukan

pada bulan Maret 2014. Validasi pakar pembelajaran PKn dilakukan untuk

meningkatkan kualitas desain produk modul yang meliputi (1) aspek tujuan

dan pendekatan, (2) aspek desain dan pengorganisasian, (3) aspek isi, (4)

aspek berbahasa yaitu berbicara, (5) aspek topik dan (6) aspek metodologi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

48

Validasi pembelajaran PKn diperoleh penilaian kualitas desain produk

dengan nilai rata-rata 5. Komentar yang dituliskan oleh pakar bersifat

masukan tanpa revisi. Berikut tabel penjabaran komentar dan saran pakar

pembelajaran PKn.

Tabel 6. Komentar pakar pembelajaran PKn

No. Komentar Pakar

Tujuan dan pendekatan

1 Variasi bentuk teks, teknik penyajian, aktivitas pembelajaran dan evaluasinya telah

tersusun sedemikian sistematis menyediakan ruang bagi pluralitas pengalaman

belajar peserta didik. Sejauh yang saya amati, bilamana setiap aktivitas

pembelajaran dijalankan dengan optimal (tentu juga dengan membuka ruang

spontanitas di luar yang direncanakan), tujuan pembelajaran akan dapat tercapai

dengan baik (minimal tercapainya indikator yang telah suster susun dengan prinsip

3C). Saya melihat modul ini sudah sangat lengkap dan sistematik.

2 Modul suster bergerak dalam cakupan pengembangan wawasan kebangsaan yang di

dalamnya tidak saja mengenal atau berbangga pada pluralitas yang ada di Indonesia

namun juga mampu menerima berbagai perbedaan sebagai konsekuensi pluralitas.

Secara mikro, “kerjasama belajar” yang hendak suster bangun sebaiknya tidak perlu

menghindari dari kata “ribut.” Bagi saya keributan adalah keindahan dalam

pluralitas, justru yang dihindari adalah ketidakrukunannya atau kegaduhannya.

Mungkin terma “tanpa membuat keributan” dapat dikaji kembali.

3 Pola penyajian teks dalam modul menggunakan bahasa yang sederhana dan panduan

kegiatan yang tidak berliku sehingga anak-anak rasanya tidak akan kesulitan

memahami kekhasan setiap daerah yang suster ingin sajikan.

4 Selain pada variasi bentuk teks literer yang suster sajikan, saya tertarik pada teknik

„kerjasama‟ belajar yang digunakan suster untuk menajamkan kecerdasan linguistic,

khususnya dalam aktivitas „wawancara.‟ Kecerdasan verbal, kemampuan

memahami teks dan mengekspresikan dalam berbagai pemikiran akan tercapai

dalam kombinasi kegiatan membaca, mengidentifikasi dan wawancara antar siswa

yang suster bangun. Maka sekali lagi mohon dikaji kembali mengenai terma

„keributan‟ yang suster gunakan sebagai gambaran negatif yang ingin dihindari.

Bagi saya keributan adalah penanda (signifier) dari kreativitas verbal siswa

(signified).

5 Modul yang suster buat sudah cukup ideal untuk mulai diujicobakan sebagai salah

satu sumber belajar, meski tetap dibutuhkan sumber lain sebagai pembanding

sekaligus pelengkap.

Desain dan pengorganisasian

1 Komponen dalam modul telah lengkap tersusun dan terelaborasi dalam berbagai

teks dan kegiatan pembelajaran.

2 Kegiatan yang suster susun dalam modul telah memasuki proses linguistic yang

sistematik, dimulai dengan keterampilan pasif yaitu mendengarkan, membaca dan

dilanjutkan dengan penggunaan bahasa secara aktif yaitu menulis dan berbicara.

3 Ruang lingkup pembelajaran bahasa (mendengar, berbicara, membaca dan menulis)

telah melandasi cara suster menyajikan materi dan membangun berbagai kegiatan

belajar PKn yang direncanakan. Bagi saya disinilah titik integratif yang menarik.

4 Modul ini telah cukup memberi kesempatan siswa membangun pengetahuan dari

makna-makna yang dibangunnya sendiri dalam proses pembelajaran. Sebagai

catatan, guru yang modul ini harus seirit mungkin bernapsu mengatur atau memandu

siswa secara kaku dan hanya plan-oriented. Modul ini sudah dapat berfungsi dengan

sendirinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

49

5 Modul ini menggunakan bahasa yang sederhana dan hal itu tampak dalam gaya

penyusunan kalimat yang tidak majemuk. Sebagian besar disusun dengan kalimat

tunggal sehingga anak cukup mudah menangkap maksud dari kalimat tersebut,

utamanya karena modul ini menyasar pada penajaman kecerdasan linguistik pada

wilayah pemahaman teks (comprehension).

6 Saya tertarik dengan cara suster mengkombinasikan gambar dan teks. Bagi saya,

pemaknaan akhir dari gambar yang digunakan dapat ditekstualisasikan dan suster

sudah melakukannya. Itu artinya, suster tidak saja menajamkan kecerdasan

linguistik namun juga kecerdasan visual.

7 Bahasa tulis yang digunakan, sejauh yang saya amati telah baik dan benar. Hanya

ada beberapa preposisi yang disambung dengan kata yang menunjuk tempat. Kata-

kata itu sudah saya tandai.

Isi modul

1 Kecerdasan bukan sesuatu yang pasif dan bukan pula merupakan esensi karakteristik

siswa yang begitu saja menentukan caranya belajar. Menurut Gardner kecerdasan itu

telah ada sebagai ciri khas namun mungkin pula tidak tampak karena tertutup oleh

kecerdasan yang lain. Sehingga pertanyaannya bukan apakah modul ini sesuai

dengan kecerdasan linguistik yang dimiliki siswa, namun pertanyaannya adalah

apakah kegiatan modul ini dimungkinkan untuk mengembangkan kecerdasan

linguistik siswa. Pertanyaan kedua telah memuat pertanyaan pertama. Jawaban saya,

modul ini telah membuka ruang bagi perkembangan kecerdasan linguistik siswa.

2 Bagi saya, lebih dari sekedar memfasilitasi, modul ini dapat diberdayakan sebagai

bagian dari kemampuan siswa membangun maknanya sendiri secara hermeneutik.

Itu artinya paradigma berjalannya modul ini sebaiknya bukan sekedar menghargai

kecerdasan linguistik siswa namun dapat pula menjadi bagian yang menajamkan

kemampuan linguistiknya. Dalam bahasa Jawa, modul sebaik ini sangat „eman‟

kalau sekedar untuk melayani kecerdasan yang mungkin siswa sendiri belum

sungguh memiliki ruang beraktualisasi secara linguistik.

3 Modul ini, sepanjang tidak digunakan secara kaku, mampu memberi ruang bagi

kecerdasan linguistik siswa untuk teraktualisasikan. Dengan catatan, suster tidak

perlu menjalankan modul ini terlalu strict. Spontanitas dan subyektivitas menjadi

prasyarat kondisional berkembangnya kecerdasan.

4 Titik pentingnya bukan sekedar pada aktivitas membaca namun suster dapat

memberi penekanan lebih pada proses belajar kooperatif yang siswa lakukan.

Mungkin waktu lebih dapat diberikan dalam proses „wawancara‟ antar siswa yang

sudah suster susun.

5 Kegiatan dalam modul ini telah memediasi materi untuk diolah siswa dengan alur

kecerdasan linguistiknya.

6 Suster dimungkinkan pula untuk mengevaluasi perkembangan kecerdasan linguistik

dalam instrumen tes uraian yang ada di modul ini.

Topik

1 Pengalaman siswa belajar di dalam kelas akan lebih menyenangkan bilamana suster

memberikan penekanan pada refleksi atas pengalaman keseharian mereka berjumpa

dengan pluralitas di rumah, kampung halaman, lingkungan bermain, warung, jalan

raya hingga dunia hiburan yang mereka amati dari televisi. Bilamana gagasan di atas

diakomodasi, suster tidak saja membangun wawasan kebangsaan secara

konvensional namun juga telah membangun modul yang aktual dengan jaman dan

kontekstual dengan persoalan sosial di masyarakat. Suster sudah membangunnya di

kegiatan 3 pertemuan kedua, tinggal dikembangkan dengan lebih refleksif (tak perlu

mengubah apapun).

2 Saya belum dapat memutuskan secara pasti karena perkembangan siswa bersifat

kasuistik dan subyektif. Mungkin sebelumnya suster sudah melakukan pre-research

untuk mengidentifikasinya. Bilamana saya menggunakan standar perkembangan

kognitif siswa dalam arti universal (meskipun tidak mungkin), dimana kelas 3 SD

atau anak usia 9/10 tahun sudah mulai memasuki tahap operasional konkrit, modul

ini cukup ideal menyediakan ruang bagi karakter kognitif siswa untuk mengurutkan,

mengelompokkan, mendesentralisasi tema, memodifikasi susunan laten,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

50

mengkonservasi faktualitas, dan mengurangi potensi egosentrisme.

Metodologi

1 Melalui kegiatan yang memusatkan siswa bergaul dengan teks tertulis dan visual

secara mandiri dan berkelompok, siswa telah diberi kesempatan membangun

pemaknaannya sendiri. Sebagai catatan penting, suster harus meminimalisir peran

sensor guru dalam setiap aktivitas. Semakin guru mengatur dan mengendalikan

suasana, modul ini akan sia-sia.

2 Modul ini dibangun pada kegiatan mandiri siswa.

3 Modul ini membuka ruang untuk gaya belajar auditory, visual dan verbal. Untuk

gaya belajar kinaesthetic mungkin dapat lebih dikembangkan meskipun tidak lalu

harus mengubah modul ini. Aktivitas seperti merangkai kata dan gambar dengan

permainan yang berolah fisik dapat dibangun bilamana suster masih ada waktu.

Berdasarkan komentar yang diberikan pakar pembelajaran PKn,

peneliti tidak melakukan revisi pada modul kecuali ejaan-ejaan yang

menjadi koreksi dan coretan oleh pakar diperbaiki. Kesimpulan yang

diperoleh dari validasi yang dilakukan oleh pakar pembelajaran PKn

dinyatakan layak untuk digunakan atau uji coba lapangan tanpa revisi.

4. Data Validasi Pakar multiple intelligences dan Revisi Produk

Validasi desain produk (prototipe) dilakukan oleh seorang pakar

multiple intelligences yaitu Prof. Dr. Paulus Suparno, SJ., M.S.T. Validasi

dilakukan secara lisan pada tanggal 20 Maret 2014. Validasi dilakukan

untuk meningkatkan kualitas desain produk modul bimbingan belajar yang

meliputi (1) aspek tujuan dan pendekatan, (2) aspek desain dan

pengorganisasian, (3) aspek isi, (4) aspek topik dan (5) aspek metodologi.

Desain produk yang sudah divalidasi mendapat komentar secara

keseluruhan dan saran perbaikan modul. Berikut tabel penjabaran komentar

dan saran pakar pembelajaran Bahasa Indonesia serta revisinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

51

Tabel 7. Komentar pakar Multiple Intelligences serta revisinya

No Komentar Pakar Revisi

1 Halaman SKKD, Indikator, Tujuan pembelajaran tidak

perlu dilampirkan pada modul siswa saat uji coba

namun untuk skripsi modul harus lengkap.

Pada mudul siswa tidak

dilampirkan SKKD,

Indikator, dan Tujuan

pembelajaran.

2 Pertanyaan refleksi pada pertemuan kedua

“gambarkan perasaanmu” baiknya diganti.

Pertanyaan refleksi pada

pertemuan kedua akan

diganti.

3 Sebagai tambahan bisa mencari cerita dengan

mendownload dari internet atau meminta anak

menceritakan dirinya sendiri sebagai anak Indonesia.

Akan diusahakan

mencari cerita dari

internet.

Berdasarkan komentar yang diberikan pakar multiple intelligences,

peneliti melakukan revisi pada bagian-bagian yang diberi komentar dan

saran. Selain revisi pada aspek yang diberi komentar oleh pakar multiple

inteligences, peneliti juga merevisi ejaan-ejaan yang terdapat dalam modul

yang menjadi koreksi dan coretan oleh pakar.

Kesimpulan yang diperoleh dari validasi yang dilakukan oleh pakar

multiple intelligences dinyatakan layak untuk digunakan atau uji coba

lapangan dengan revisi sesuai saran. Produk yang telah divalidasi oleh

pakar multiple intelligences kemudian direvisi sesuai dengan komentar dan

saran. Revisi desain produk dilakukan setelah berkas validasi

dikembalikan kepada penulis.

Tabel 8. Resume hasil validasi pakar

No Validator Nilai Kategori

1 Guru PKn/guru kelas 3.92 Baik

2 Pakar Bahasa 5 Sangat Baik

3 Pakar pembelajaran PKn 5 Sangat Baik

Jumlah 13,92

Rerata (Jumlah total: Responden) 4.64

Kategori Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

52

Dari keseluruhan hasil validasi tersebut, diperoleh rerata skor 4.64

dengan kategori “sangat baik”. Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa produk yang dikembangkan memiliki kualitas baik dan layak untuk

diujicobakan atau digunakan sebagai modul bimbingan belajar PKn di

kelas III SD Kanisius Gayam I Yogyakarta.

I. Teknik analisis data

1. Analisis Data Validasi Pakar

Analisis data dilakukan untuk mengetahui kualitas modul

bimbingan belajar. Data penelitian ini dianalisis secara kualitatif dan

kuantitatif. Data kualitatif berupa komentar yang dikemukakan oleh pakar

yakni pakar multiple intelligence, pakar pembelajaran PKn, pakar tata

Bahasa Indonesia, dan guru PKn. Sedangkan data kuantitatif berupa skor

dari komentar para pakar.

Skor yang diperoleh dari uji validasi berdasarkan kuesioner

kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif skala lima dengan acuan

menurut Sukardjo (2008: 101) sebagai berikut.

Tabel 9. Konversi data kuantitatif ke data kualitatif skala lima menurut

Sukardjo

Interval Skor Kategori

X >iX + 1,80 Sbi Sangat Baik

iX + 0,60 Sbi < X ≤ iX + 1,80 Sbi Baik

iX - 0,60 Sbi < X ≤ iX + 0,60 Sbi Cukup

iX - 1,80 Sbi < X ≤ iX - 0,60 Sbi Kurang

X ≤ iX - 1,80Sbi Sangat Kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

53

Keterangan:

Rerata ideal (iX ) :

2

1(skor maksimal ideal + skor minimal ideal)

Simpangan baku ideal (Sbi) : 6

1(skor maksimal ideal – skor minimal ideal)

X : Skor aktual

Berdasarkan rumus konversi tersebut, maka perhitungan data-data

kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan

rumus konversi tersebut. Adapun penentuan rumus kualitatif

pengembangan ini diterapkan dengan konversi sebagai berikut.

Diketahui:

Skor maksimal ideal : 5

Skor minimal ideal : 1

Rerata ideal (iX ) : 1/2 (5+1) = 3

Simpangan baku ideal (Sbi) :1/6 (5-1) = 0,67

Ditanyakan:

Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan

sangat kurang baik.

Jawaban:

Kategori sangat baik = X >iX + 1,80Sbi

= X > 3+ (1,80.0,67)

= X > 3+ (1,21)

= X > 4,21

Kategori baik = iX + 0,60 Sbi < X ≤

iX + 1,80 Sbi

= 3 + (0,60.0,67) < X ≤ 3 + (1,80.0,67)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

54

= 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,21)

= 3,40 < X ≤ 4,21

Kategori cukup baik = iX - 0,60 Sbi < X ≤

iX + 0,60 Sbi

= 3 – (0,60.0,67) < X ≤ 3 + (0,60 . 0,67)

= 3 – (0,40) < X ≤ 3 + (0,40)

= 2,60 < X ≤ 3,40

Kategori kurang baik = iX + 1,80 Sbi < X ≤

iX - 0,60 Sbi

= 3 – (1,80 . 0,67) < X ≤ 3 – (0,60 . 0,67)

= 3 – (1,21) < X ≤ 3 + (0,40)

= 1,79 < X ≤ 2,60

Kategori sangat kurang baik = X ≤ iX - 1,80Sbi

= X ≤ 3 – (1,80 . 0,67)

= X ≤ 3 – (1,21)

= X ≤ 1,79

Berdasarkan perhitungan tersebut, didapatkan konversi data

kuantitatif menjadi kualitatif skala lima sebagai berikut.

Tabel 10. Hasil konversi data kuantitatif menjadi kualitatif skala lima

Interval Skor Kriteria

X > 4,21 Sangat baik

3,40 < X ≤ 4,21 Baik

2,60 < X ≤ 3,40 Cukup

1,79 < X ≤ 2,60 Kurang

X ≤ 1,79 Sangat Kurang

2. Analisis Hasil Uji Coba Modul (Pretest dan Posttest)

a. Pretest dan posttest

Pedoman penilaian pretest dan posttest adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

55

Tabel 11. Kriteria Penilaian Pretest dan Posttest

Pilihan Ganda Uraian

Skor maksimal = 30

Jawaban benar = 1

Jawaban salah = 0

Nilai = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟

3x10

Soal no 1 = skor maksimal 10

Soal no 2 = skor maksimal 5

Soal no 3 = skor maksimal 15

Total skor yang diperoleh 30

Nilai = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟

3x10

Nilai akhir pretest dan posttest = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑖𝑙𝑖 ℎ𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑛𝑑𝑎 + 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑢𝑟𝑎𝑖𝑎𝑛

2x10

Jadi, nilai maksimal pretest dan posttest adalah 100.

b. Perbandingan hasil pretest dan posttest

Hasil pretest yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan hasil

posttest untuk mengetahui apakah hasil posttest lebih baik dari pretest.

Apabila hasil posttest lebih baik dari pretest berarti modul bimbingan

belajar PKn berbasis kecerdasan linguistik dapat membantu siswa untuk

meningkatkan prestasi mereka pada materi tentang kekhasan bangsa

Indonesia. Akan tetapi, apabila nilai posttest lebih rendah dari pretest,

berarti modul yang dikembangkan kurang berhasil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

56

BAB IV

PELAKSANAAN DAN DATA ANALISIS

A. Pelaksanaan Penelitian

1. Sebelum Penelitian

Proses pelaksanaan penelitian dimulai dengan pemilihan sampel.

Pemilihan sampel dilakukan dengan dua cara yakni, pertama: peneliti

melakukan wawancara tidak terstruktur (terbuka) kepada guru kelas III SD

Kanisius Gayam yakni Ibu Margareta Novita Siahaan, S.Pd., kedua

menganalisis ledger nilai raport siswa kelas III SD Kanisius Gayam

semester gasal. Kegiatan wawancara dilakukan pada hari Sabtu, tanggal 01

Februari 2014. Adapun tujuan dari wawancara ini yakni untuk menggali

informasi tentang siswa yang kecerdasan linguistiknya menonjol namun

memiliki prestasi rendah pada salah satu mata pelajaran. Hasil wawancara

dengan guru kelas, memberikan data awal tentang kecerdasan linguistik

dan prestasi yang dimiliki oleh siswa.

Kedua, peneliti menganalisis ledger nilai raport siswa kelas III SD

Kanisius Gayam untuk mengidentifikasi siswa yang memiliki kecerdasan

linguistik dengan menganalisis nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia

kemudian menganalisis nilai siswa yang rendah (dibawah KKM) pada

salah satu mata pelajaran di SD. Salah satu mata pelajaran yang nilainya

dibawah KKM adalah mata pelajaran PKn. Berdasarkan hasil analisis

tersebut, peneliti memilih 10 siswa yang memiliki nilai Bahasa Indonesia

yang baik namun pada mata pelajaran PKn memiliki nilai yang rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

57

atau dibawah KKM. Ke 10 siswa tersebut menjadi sampel dalam

penelitian ini yang kemudian dikonsultasikan kepada guru kelas. Hasil

konsultasi dan rekomendasi dari guru kelas, memberikan data bahwa ke 10

siswa tersebut kecerdasan linguistiknya menonjol namun lemah dalam

mata pelajaran PKn. Oleh karena itu siswa membutuhkan bantuan berupa

bimbingan belajar menggunakan modul untuk membantu meningkatkan

prestasi mereka dalam mata pelajaran PKn.

Pengembangan modul bimbingan belajar PKn diawali dengan

konsultasi kepada guru kelas mengenai materi pelajaran yang akan

dikembangkan. Materi yang akan dikembangkan dalam modul mengacu

pada kompetensi dasar 4.1 Mengenal kekhasan bangsa Indonesia, seperti

kebhinekaan, kekayaan alam, dan keramahtamahan. Setelah menentukan

materi pelajaran yang akan dikembangkan, peneliti menyusun desain

produk modul bimbingan belajar dengan menyesuaikan pada kecerdasan

linguistik siswa.

Peneliti menyusun Silabus Pembelajaran dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). RPP yang dibuat mencakup dua pertemuan. Alokasi

waktu tiap pertemuan 3x35 menit (3JP). Pendekatan yang digunakan

dalam RPP ini adalah pendekatan PPR dan kooperatif learning. RPP yang

dibuat juga disertai materi pelajaran dan instrumen penilaian disetiap

pertemuan. Silabus dan RPP yang sudah dibuat digunakan sebagai

pedoman dalam mengembangkan kegiatan belajar dan materi yang

dituangkan dalam desain produk modul bimbingan belajar yang

dikembangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

58

Setelah RPP selesai dibuat, tahap selanjutnya adalah membuat

modul. Pada tahap ini peneliti mengumpulkan isi modul yang meliputi

materi pembelajaran, gambar, video pembelajaran dan lagu. Materi

pembelajaran dan gambar diperoleh dari beberapa buku pelajaran PKn

kelas III SD, sedangkan gambar, video dan lagu diperoleh dari internet

serta beberapa gambar didesain oleh peneliti.

Modul bimbingan belajar dikemas seperti buku dengan ukuran

kertas A4 yang terdiri dari 26 halaman. Pengembangan modul ini dibuat

menggunakan program Microsoft Word 2007. Background modul diisi

dengan gambar-gambar berwarna yang sesuai dengan materi dan beberapa

kalimat yang ditulis warna sehingga diperoleh tampilan yang baik dan

menarik. Karakter font yang digunakan adalah Futura md BT yang mudah

dibaca siswa dengan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan baca siswa.

Penulisan halaman terletak di pojok kanan atas dan tulisan tentang

semboyan bangsa Indonesia.

Modul untuk siswa dibedakan dengan modul pegangan guru.

Modul untuk siswa berisi halaman apersepsi, halaman uraian materi,

halaman kegiatan siswa, halaman evaluasi, halaman refleksi, dan halaman

tindakan siswa. Sedangkan modul pegangan guru, dibuat secara lengkap

mulai dari cover, kata pengantar, daftar isi, halaman SKKD, indikator, isi

modul sama dengan modul untuk siswa, soal pretest dan posttest, halaman

pedoman penilaian akhir, halaman glosarium dan halaman daftar pustaka

setelah semua materi untuk pertemuan pertama dan kedua selesai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

59

Desain produk modul bimbingan belajar (prototipe) yang telah

dikemas kemudian diberikan kepada empat orang pakar yakni pakar

pembelajaran PKn, pakar multiple intelligences, pakar tata Bahasa

Indonesia, dan guru PKn kelas III SD Kanisius Gayam untuk divalidasi.

Validasi dilakukan untuk mengetahui seberapa baik produk yang

dikembangkan. Hasil validasi dari pakar tersebut menjadi masukkan untuk

merevisi modul sesuai dengan komentar dan saran para pakar. Modul yang

sudah direvisi kemudian dicetak sebanyak 10 eksamplar dan dibagikan

kepada 10 siswa pada saat uji coba.

2. Selama Penelitian

Pelaksanaan bimbingan belajar PKn diadakan pada bulan April

2014 selama dua hari berturut-turut yakni pada hari Senin dan Selasa,

tanggal 07-08 April 2014. Dua hari sebelum pelaksanaan bimbingan

belajar yakni pada tanggal 04 April 2014, siswa mengikuti pretest untuk

mengetahui hasil belajar awal siswa. Kegiatan pretest melibatkan 10 siswa

yang memiliki kecerdasan linguistik dan dilaksanakan di ruang

perpustakaan. Pada saat pretest, ada siswa yang bertanya “Suster Nanda

mengapa hanya kita yang ikut tes koq tidak satu kelas?” pertayaan siswa

tersebut ditanggapi oleh peneliti “karena kalian istimewa dan memiliki

kelebihan di mata pelajaran Bahasa Indonesia, tetapi nilai PKn masih

kurang makanya Sr. Nanda dan Ibu guru meminta kalian untuk

mengerjakan soal latihan PKn ini”. Setelah mendengarkan penjelasan dari

peneliti, siswa dibagikan lembar latihan soal pretest yang terdiri dari 30

soal pilihan ganda dan 3 soal uraian. Ketika menerima lembar latihan soal,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

60

salah satu siswa bertanya “Suster apakah bisa diskusi dengan teman?”,

peneliti meminta siswa untuk mengerjakan sendiri-sendiri sebisanya saja.

Setelah selesai mengerjakan soal latihan PKn, peneliti mengumpulkan

lembar pretest untuk dikoreksi. Nilai pretest menjadi salah satu data dalam

penelitian ini.

Pada hari Senin tanggal 07 April peneliti melakukan uji coba

modul. Waktu pelaksanaan pkl 13.00-14.00 WIB (setelah pulang sekolah)

dengan tujuan agar kegiatan belajar mengajar (KBM) tidak terganggu. Hal

ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh guru kelas untuk

melangsungkan bimbingan belajar cukup satu jam saja karena siswa sudah

lelah belajar dari pagi hingga siang. Dengan demikian, alokasi waktu yang

ditulis dalam modul tidak sesuai pada saat penelitian.

Situasi yang terjadi pada pertemuan pertama cukup ramai terutama

diluar kelas karena pada saat yang sama para siswa pulang dan melewati

depan ruang kegiatan. Bahkan siswa yang lain ikut mengintip dari jendela

sehingga suasana di kelas sedikit terganggu. Keadaan 10 siswa juga terasa

lelah dan merasa gerah karena panas. Sebagian besar meminta supaya

istirahat sebentar karena sudah merasa capek, ada juga yang permisi ke

belakang dan meminta untuk bermain sebentar. Salah satu siswa juga

berkata “suster nanda bimbelnya jangan lama-lama ya”. Melihat situasi

yang dialami siswa, akhirnya peneliti memberikan waktu kepada siswa

untuk istirahat selama 5 menit. Selesai istirahat, kegiatan bimbingan

belajar dimulai namun ada satu siswa yang tidak mau masuk, setelah

peneliti mendekatinya, siswa tersebut berkata “aku tidak mau ikut bimbel,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

61

aku mau main”. Peneliti mencoba mendekati dan membujuk siswa tersebut

dan berkata yang ikut bimbel akan mendapat hadiah. Akhirnya siswa

tersebut masuk dengan sendirinya.

Sebelum kegiatan dimulai, peneliti membagikan modul kepada

setiap siswa. Pada umumnya siswa merasa senang mendapatkan modul,

mereka menuliskan nama, kelas, dan nomor absen pada modul tersebut.

Setelah doa pembuka, peneliti menjelaskan kepada siswa kegiatan yang

dilakukan pada pertemuan pertama. Selama proses pembelajaran, siswa

sangat antusias, senang karena kegiatannya menarik terutama saat

menonton video tentang “kebhinekaan”. Siswa yang tadinya tidak mau

masuk, dengan sendirinya maju dan duduk didepan untuk melihat video

dan mengikutinya sampai selesai. Kegiatan belajar secara umum pada

pertemuan pertama berjalan dengan baik, hanya pada kegiatan evaluasi

tidak sempat karena keterbatasan waktu. Namun secara umum kegiatan

bimbingan belajar cukup menyenangkan siswa, dan yang paling menarik

ialah ketika siswa mewawancarai temannya, siswa sangat semangat dan

gembira karena bisa berbicara dengan temannya.

Pertemuan pertama membahas tentang kebhinekaan bangsa

Indonesia. Kegiatan ini sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai yaitu mengetahui keragaman yang dimiliki oleh bangsa

Indonesia. Peneliti menggunakan media berupa video pembelajaran

tentang “kebhinekaan”. Siswa diajak untuk menyaksikan video tersebut

kemudian masuk pada kegiatan siswa yang tersusun dalam modul. Selesai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

62

beraktivitas siswa diminta untuk mengisi refleksi dan tindakan siswa.

Kegiatan evaluasi tidak dapat dilaksanakan karena keterbatasan waktu.

Uji coba kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 08 April 2014

setelah pulang sekolah yakni pkl 13.00-14.00 WIB. Sebelum kegiatan

dimulai siswa dibagikan modul bimbingan belajar. Pertemuan kedua

diawali dengan kegiatan membaca cerita “Doni Berlibur ke Rumah Nenek

di Desa”. Setelah itu peneliti menjelaskan secara singkat materi yang

dipelajari, lalu siswa masuk ke bagian kegiatan siswa. Kegiatan pokok

yang dilakukan pada pertemuan kedua ini yakni mendengarkan cerita,

membaca, berdiskusi dengan teman semeja dan menulis puisi. Pada

pertemuan kedua siswa belajar secara mandiri dengan mengamati gambar

dan menulis puisi tentang “alamku”. Pada akhir pembelajaran pertemuan

kedua, siswa diminta mengerjakan soal postest untuk mengetahui

pemahaman akhir siswa setelah mengikuti kegiatan bimbingan belajar

menggunakan modul.

B. Data dan Analisis

1. Hasil belajar

a. Data nilai pretest dan posttest

Tabel 12. Hasil pretest dan posttest 10 siswa yang memiliki kecerdasan

linguistik.

No Siswa Nilai

Pretest Posttest

1 Sampel 1 78 78

2 Sampel 2 41 76

3 Sampel 3 63 69

4 Sampel 4 71 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

63

5 Sampel 5 51 33

6 Sampel 6 48 63

7 Sampel 7 59 61

8 Sampel 8 71 71

9 Sampel 9 63 64

10 Sampel 10 56 78

Rata-rata 60.35 66.7

Rata-rata = Σ nilai keseluruhan : jumlah sampel

Hasil pretest dan posttest pada tabel 12 menunjukkan

adanya peningkatan. Perbandingan rata-rata pretest dan posttest

yang diperoleh siswa dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Gambar 3. Grafik perbandingan hasil pretest dan posttest

b. Analisis

Dari data hasil pretest dan posttest 10 siswa yang memiliki

kecerdasan linguistik diatas, terlihat ada dua siswa yang nilai

pretestnya sama dengan nilai posttest yakni sampel 1 dengan nilai 78

dan sampel dengan nilai 71, ada 7 siswa yang mengalami peningkatan

nilai posttest dan 1 siswa yang nilai pretestnya lebih tinggi dari nilai

56

58

60

62

64

66

68

Pretest Posttest

Posttest

Postest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

64

posttest. Menurut pengamatan peneliti, siswa yang nilai posttestnya

menurun disebabkan karena pada saat posttest siswa malas membaca

soal dengan teliti, ingin bermain dan cepat pulang. Situasi tersebut

sangat mempengaruhi tingkat konsentrasi siswa dalam mengerjakan

soal posttest sehingga nilai posttestnya tidak sebaik nilai pretest.

Sedangkan ketika kegiatan bimbingan belajar berlangsung, peneliti

mengamati bahwa siswa tersebut cukup bersemangat, aktif bertanya

dan berani menjawab pertanyaan.

Nilai perbandingan rata-rata pretest yang diperoleh siswa

adalah 60.35 sedangkan nilai rata-rata posttest yang diperoleh siswa

66.7. Data tersebut menunjukkan adanya peningkatan prestasi siswa

setelah melakukan uji coba modul. Hal ini berarti bahwa posttest lebih

baik dari pretest. Dengan kata lain uji coba modul bimbingan belajar

PKn berbasis kecerdasan linguistik membantu siswa untuk

meningkatkan prestasi mereka khususnya pada materi tentang

kekhasan bangsa Indonesia.

2. Tanggapan Siswa Terhadap Modul

a. Data

Tanggapan 10 siswa yang memiliki kecerdasan linguistik

terhadap modul bimbingan belajar PKn, dapat dilihat pada tabel

berikut:

Table 13. Tanggapan siswa terhadap modul

Sampel Tanggapan

1 Modulnya sangat bagus

2 Sangat baik

3 Modul ini sangat bagus

4 Saya senang dengan modul ini karena bisa membantu saya belajar I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

65

love Sr. Nanda

5 -

6 Saya senang belajar PKn ini karena bagus dan dapat pintar, I love

PKn

7 Senang

8 Modul ini sangat saya senang, gambarnya sangat menarik dan

dalamnya ada gambar dan tulisan yang bagus

9 -

10 Agar pintar

b. Analisis

Peneliti melakukan pengamatan selama kegiatan bimbingan

belajar berlangsung menggunakan modul bimbingan belajar PKn

berbasis kecerdasan linguistik yang diberikan kepada 10 siswa

yang kecerdasan linguistiknya menonjol. Berdasarkan hasil

pengamatan tersebut, peneliti menemukan beberapa hal terkait

dengan respon atau tanggapan yang diberikan oleh siswa selama

proses kegiatan bimbingan belajar. Secara keseluruhan, semua

siswa merasa senang belajar menggunakan modul. Hal ini terlihat

dari sikap siswa yang antusias dan semangat mengikuti bimbingan

belajar di kelas. Meskipun pada awalnya, ada siswa yang tidak mau

ikut bimbingan belajar karena merasa capek, malas, dan ingin

bermain, namun setelah memulai kegiatan bimbingan belajar

dengan menggunakan modul siswa merasa tertarik dan ikut dari

awal sampai selesai.

Rasa tertarik dan senang yang ditunjukkan oleh siswa

tersebut terlihat pada pertemuan pertama dan kedua, dimana siswa

sangat antusias, senang dan bersemangat mengikuti kegiatan

bimbingan belajar. Siswa aktif bertanya, berlomba untuk maju ke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

66

depan kelas untuk memimpin doa atau bercerita, berlomba untuk

menjawab pertanyaan dan menyelesaikan tugas yang disajikan

dalam modul. Pada akhir pertemuan, peneliti membagikan kertas

kepada siswa untuk menuliskan tanggapan mereka tentang modul

yang sudah digunakan selama kegiatan bimbingan belajar (lihat

tabel 13). Dari tanggapan siswa tersebut terlihat ada dua siswa yang

tidak memberi tanggapan secara tertulis dan ada 8 siswa yang

memberikan tanggapan bahwa mereka senang belajar

menggunakan modul karena modulnya bagus, gambar dan

tulisannya menarik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

67

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pengembangan modul bimbingan belajar PKn berbasis kecerdasan

linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas III SD Kanisisus Gayam I

Yogyakarta dikembangkan dengan menggunakan prosedur pengembangan

dan langkah-langkah penelitian R&D dari Sugiyono yang terdiri dari (1)

potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk modul

bimbingan belajar PKn berbasis kecerdasan linguistik, (4) validasi desain

oleh 4 pakar, (5) revisi produk berdasarkan kritik dan saran dari pakar, (6)

uji coba produk kepada 10 siswa yang memiliki kecerdasan linguistik dan

prestasi rendah pada mata pelajaran PKn.

2. Pengembangan modul bimbingan belajar PKn berbasis kecerdasan

linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas III SD Kanisius Gayam I

dikembangkan dengan kualitas yang baik dan layak untuk digunakan

berdasarkan validasi dari pakar pembelajaran Tata Bahasa Indonesia, guru

PKn, pakar multiple intelligences, dan pakar pembelajaran PKn. Hal itu

ditunjukkan dengan rerata produk yang memperoleh skor 4.64 dan

termasuk kategori “sangat baik”.

3. Produk modul bimbingan belajar PKn berbasis kecerdasan linguistik dapat

meningkatkan prestasi rendah siswa kelas III SD Kanisius Gayam I

Yogyakarta khususnya pada materi kekhasan bangsa Indonesia. Hal ini

terbukti dari nilai rata-rata hasil pretest dengan skor rata-rata 60.35 dan

posttest 66.7.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

68

B. Keterbatasan penelitian

1. Sampel penelitian hanya dibatasi kepada 10 siswa kelas III SD Kanisius

Gayam yang kecerdasan linguistiknya menonjol dan memiliki prestasi

rendah pada mata pelajaran PKn. Hal ini disebabkan karena kesulitan

untuk mencari sampel yang memiliki kecerdasan yang sama dan

kelemahan yang sama pada mata pelajaran tertentu.

2. Analisis kebutuhan hanya berdasarkan pada dokumentasi berupa ledger

nilai raport kelas III SD semester 1 tahun ajaran 2013/2014.

3. Instrumen pretest dan posttest belum diuji validitas dan reliabilitasnya

secara empiris.

4. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan hanya sampai pada uji

coba produk karena keterbatasan waktu.

C. Saran

1. Modul bimbingan belajar PKn berbasis kecerdasan linguistik ini dapat

digunakan sebagai modul bimbingan belajar untuk membantu siswa kelas

III SD.

2. Uji coba modul sebaiknya dilakukan pada sampel dalam jumlah yang lebih

besar dan diadakan pada pagi atau sore hari disaat siswa dalam kondisi

segar atau habis istirahat.

3. Modul bimbingan belajar PKn berbasis kecerdasan linguistik ini dapat

diteruskan oleh peneliti lain untuk mengembangkan dan menghasilkan

modul secara massal berdasarkan langkah-langkah penelitian

pengembangan (R&D) dari Sugiyono.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

69

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. (1991). Psikologi belajar. Jakarta: PT

Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis.

Jakarta: Rineka Cipta

Campbell, Linda dkk. (2006). Metode Praktis Pembelajaran Berbasis Multiple

Intelligences. Depok: Intuisi Press.

Hamalik Oemar. (2009). Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algensindo.

May Lwin, dkk. (2008). How To Multiply Your Child’s Intelligence; cara

mengembangkan berbagai komponen kecerdasan. Penerbit: PT Indeks.

Purnomo, Sapto. (2007). Pembelajaran Tentang Magnet Untuk Kelas V SD Yang

Dikembangkan Berdasarkan Teori Kecerdasan Ganda (multiple

intelligences). Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Fisika

Universitas Sanata Dharma.

Setyorini, Katarina Wahyu. (2012). Model pengembangan perangkat

pembelajaran matematika terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi

dan belajar untuk peserta didik kelas IV SD kanisius Jomegatan Bantul.

Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar Universitas

Sanata Dharma.

Subini Nini. (2012). Panduan Mendidik Anak Dengan Kecerdasan Di Bawah

Rata-Rata. Jogjakarta: Perpustakaan Nasional, Katalog Dalam Terbitan

(KDT).

Subini, Nini. (2012). Psikologi Pembelajaran. Yogyakarta: Mentari Pustaka.

Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan: Pendekatan kuantitatif,

kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

70

Sugiyono. (2010). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode penelitian pendidikan: Pendekatan kuantitatif,

kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta

Sukardjo. (2008). Kumpulan materi evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Prodi

Teknologi Pembelajaran, Pps UNY.

Slameto. (2010). Belajar Dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT

Rineka Cipta

Suparno, Paul. (2004). Teori inteligensi ganda: dan Aplikasinya di Sekolah.

Yogyakarta: Kanisius.

Surtosubroto. (1983). Sistem Pengajaran Dengan Modul. Yogyakara: Bina

Aksara.

Syah, Muhibbin. (1997). Psikologi pendidikan, dengan pendekatan baru.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Syah, Muhibbin. (2008). Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru.

Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Tim Penyusun KBBI. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai

pustaka.

Thomas, Armstrong. (2002). Setiap Anak Cerdas; Panduan Membantu Anak

Belajar Dengan Memanfaatkan Multiple Intellegencenya. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Uno, H. Hamzah B., dan Masri, Kuadrat. (2009). Mengelola kecerdasan dalam

pembelajaran: Sebuah konsep pembelajaran berbasis kecerdasan. Jakarta:

Bumi Aksara.

Vembriarto. (1981). Pengajaran modul. Yogyakarta: yayasan pendidikan

paramita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

71

Lampiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

72

Lampiran 1

Surat Izin Melakukan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

73

lampiran 2

Surat Ijin Kepada Wali Murid Untuk Mengadakan Bimbingan Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

74

Lampiran 3

Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

75

Lampira 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SD Kanisius Gayam I Yogyakarta

Mata Pelajaran : PKn

Kelas/Semester : III/2

Alokasi Waktu : 2 x 30 (2 JP)

Pertemuan ke : 1

A. Standar Kompetensi

4. Memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia

B. Kompetensi Dasar

4.1 Mengenal kekhasan bangsa Indonesia seperti kebhinekaan, kekayaan alam,

keramahtamahan.

C. Indikator Pembelajaran

Competence

4.1.1 Menyebutkan kebhinekaan bangsa Indonesia.

4.1.2 Menyebutkan contoh kekayaan alam Indonesia.

4.1.3 Menjelaskan keramahtamahan bangsa Indonesia.

Conscience

4.1.3 Menghargai pendapat yang berbeda.

Compassion

4.1.4 Bekerjasama dengan baik dalam kelompok.

D. Tujuan Pembelajaran

Competence

4.1.1.1 Melalui pengamatan, peserta didik dapat menyebutkan kebhinekaan

bangsa Indonesia.

4.1.1.2 Melalui tanya jawab, peserta didik dapat menyebutkan contoh

kekayaan alam Indonesia.

4.1.1.3 Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, peserta didik dapat

menjelaskan keramahtamahan bangsa Indonesiamenggunakan

bahasanya sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

76

Conscience

4.1.1.4 Peserta didik mampu menghargai pendapat yang berbeda dari teman

tanpa mencela.

Compassion

4.1.1.5 Peserta didik mampu berkerjasama dengan baik dalam kelompok

tanpa membuat keributan.

E. Materi Ajar

Keanekaragaman bangsa Indonesia

F. Model pembelajaran

Cooperatif Learning

G. Metode pembelajaran

Pengamatan, Tanya jawab, Diskusi, Pemberian tugas, Presentasi

H. Nilai Kemanusiaan

1. Kerjasama

2. Menghargai

3. Berani

I. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Alokasi

waktu

1. Kegiatan awal

Guru mengucapkan salam kepada peserta didik.

Salah satu peserta didik memimpin doa pembukaan.

Apersepsi: peserta didik bersama guru menyanyikan lagu “Aku anak Indonesia”.

Guru mengaitkan lagu tersebut dengan materi pembelajaran.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

10 menit

2. Kegiatan Inti

Peserta didik menonton sebuah video tentang “kebhinekaan”

Guru bertanya jawab kepada peserta didik tentang apa saja yang mereka lihat dari

video tersebut.

Peserta didik menjawab beberapa pertanyaan berdasarkan video yang baru saja

ditonton, misalnya:

1. Apakah pakaian adat yang mereka pakai sama? Jelaskan!

2. Apakah rumah adat yang kamu lihat sama bentuknya? Jelaskan mengapa!

3. Bagaimana tarian adat yang kamu lihat, apakah sama? Jelaskan!

4. Apa yang kamu ketahui tentang keragaman bangsa Indonesia? Tuliskan!

Peserta didik membentuk kelompok yang beranggotakan 3 anak dengan cara

berhitung 1-3.

Peserta didik mengamati gambar tentang keanekaragaman bangsa Indonesia dan

menemukan kekhasan masing-masing daerah.

Peserta didik berdiskusi dalam kelompok dan mengerjakan latihan 2 yang ada

pada modul pembelajaran.

Setelah mengenal keanekaragman bangsa Indonesia melalui tayangan video dan

mengamati gambar, peserta didik mencari informasi tentang perbedaan yang

35 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

77

dimiliki temannya dengan melakukan wawancara sederhana (panduan wawancara

ada dalam modul).

3. Kegiatan akhir

Kesimpulan

Peserta didik dengan bimbingan guru merangkum pelajaran dari awal hingga

akhir.

Evaluasi

Peserta didik mengerjakan soal evaluasi.

Refleksi

Peserta didik menulis refleksi dengan menjawab pertanyaan:

1. Apa saja yang sudah kamu pelajari hari ini?

2. Kesulitan apa yang kamu alami selama proses pembelajaran?

3. Pernahkah kamu mengenakan pakaian adat daerahmu sendiri? Pada

kesempatan apa biasanya kamu mengenakannya?

4. Apakah kalian merasa bangga saat mengenakannya? Mengapa?

Tindakan siswa

Peserta didik diajak untuk membuat sebuah niat tentang sikap apa yang

ditunjukan kepada teman yang berbeda suku bangsa.

Peserta diberi tugas mengumpulkan koran dan mencari keanekaragaman bangsa

Indonesia kemudian menempelkannya sesuai panduan yang ada dalam modul.

Salah satu Peserta didik memimpin doa penutup.

15 menit

J. Sumber Belajar

1. Sumber:

a. Prayoga Bestari, dkk. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan: Menjadi

Warga Negara Yang Baik Untuk Kelas III SD. Jakarta. Pusat

perbukuan, Depdiknas.

b. Slamet, dkk. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD/MI kelas

3. Jakarta. Pusat perbukuan, Depdiknas.

2. Media: video pembelajaran tentang “Kebhinekaan”, gambar-gambar

tentang rumah adat, pakaian adat, dan tarian daerah dari berbagai daerah.

K. Penilaian

Indikator Jenis Bentuk Contoh instrumen

Menyebutkan Kebhinekaan bangsa

Indonesia.

Menyebutkan contoh kekayaan alam

Indonesia

Menjelaskan keramahtamahan

bangsa Indonesia.

Tes

Uraian

1. Sebutkan 5

keanekaragaman yang

dimiliki oleh bangsa

Indonesia.

2. Sebutkan 3 suku di pulau

Jawa.

3. Bagaimana sikapmu bila

di kelas kedatangan murid

dari suku lain?

Instrumen penilaian

1. Sebutkan 5 keanekaragaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

78

2. Sebutkan 3 suku di pulau Jawa.

3. Bagaimana sikapmu bila di kelas kedatangan murid dari suku lain?

Kunci jawaban

1. Agama, suku bangsa, bahasa, makanan khas, tarian daerah, pakaian adat.

2. Sunda, Badui, Madura, Jawa.

3. Menyapa, ramah, menghormati teman, dll.

Skor hasil penilaian

Soal no 1 = skor maksimal 15

Soal no 2 = skor maksimal 10

Soal no 3 = skor maksimal 5

Total skor yang diperoleh 30

Nilai akhir

Nilai akhir = jumlah skor yang diperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

79

Lampiran 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SD Kanisius Gayam Yogyakarta

Mata Pelajaran : PKn

Kelas/Semester : III/2

Alokasi Waktu : 2 x 30 menit (2 JP)

Pertemuan ke : 2

A. Standar Kompetensi

4. Memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia

B. Kompetensi Dasar

4.1 Mengenal kekhasan bangsa Indonesia seperti kebhinekaan, kekayaan alam,

Keramahtamahan.

C. Indikator Pembelajaran

Competence

4.1.1 Menyebutkan kebhinekaan bangsa Indonesia.

4.1.2 Menyebutkan contoh kekayaan alam Indonesia.

4.1.3 Menjelaskan keramahtamahan bangsa Indonesia.

Conscience

4.1.4 Menghargai pendapat yang berbeda.

Compassion

4.1.5 Bekerjasama dengan baik dalam kelompok.

L. Tujuan Pembelajaran

Competence

1. Melalui pengamatan, peserta didik dapat menyebutkan kebhinekaan

bangsa Indonesia.

2. Melalui tanya jawab, peserta didik dapat menyebutkan contoh kekayaan

alam Indonesia.

3. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, peserta didik dapat

menjelaskan keramahtamahan bangsa Indonesiamenggunakan bahasanya

sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

80

Conscience

4. Peserta didik mampu menghargai pendapat yang berbeda dari teman tanpa

mencela.

Compassion

5. Peserta didik mampu berkerjasama dengan baik dalam kelompok tanpa

membuat keributan.

D. Materi Ajar

Kekayaan alam dan keramahtamahan bangsa Indonesia

E. Model pembelajaran

Cooperatif Learning

F. Metode pembelajaran

Diskusi, Tanya jawab, Penugasan

G. Nilai Kemanusiaan

1. Kerjasama

2. Menghargai

3. Berani

H. Langkah pembelajaran

Kegiatan Alokasi

waktu

1. Kegiatan awal

Guru mengucapkan salam kepada peserta didik.

Salah satu peserta didik memimpin doa pembukaan.

Apersepsi: mendengarkan cerita tentang “Doni berlibur ke rumah nenek di

desa”.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

10 menit

2. Kegiatan Inti

Guru bertanya jawab tentang materi sebelumnya.

Siswa mendengarkan cerita “Doni berlibur ke rumah nenek di deesa”. Salah

satu siswa diminta untuk menceritakan pengalamannya.

Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangkunya membahas beberapa

pertanyaan di bawah ini!

- Kekayaan alam yang lain berupa hasil hutan. Seperti rotan, kayu jati,

dan berbagai jenis tanaman lainnya. Untuk apakah rotan dan kayu jati?

Sebutkan kegunaannya!

- Di dalam hutan terdapat berbagai jenis hewan seperti harimau, gajah

dan jenis-jenis hewan lainnya. Mengapa ada jenis hewan yang langka?

Peserta didik mengamati 2 gambar kemudian menuliskan pendapat mereka

tentang gambar tersebut.

Peserta didik menuliskan sebuah puisi bebas tentang “alamku”.

Peserta didik menuliskan tiga contoh perilaku yang menunjukkan sikap

ramah tamah di rumah, di sekolah, dan di masyarakat.

35 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

81

3. Kegiatan akhir

Kesmipulan

- Peserta didik dengan bimbingan guru merangkum pelajaran dari

awal hingga akhir.

Evaluasi

- Peserta didik mengerjakan soal evaluasi.

Ayo refleksikan.

- Apa yang sudah kamu pelajari hari ini?

- Apakah ada kesulitan dalam mempelajarinya?

- Apakah kamu sudah amah terhadap orang lain?

Tindakan siswa

- Setelah kamu mengetahui akibat membuang sampah sembarangan?

Tindakan apa yang hendak kamu lakukan?

- Apa yang akan kamu lakukan jika temanmu membuang sampah di

sungai?

Peserta didik mengerjakan soal posttest.

Salah satu Peserta didik memimpin doa penutup.

15 menit

I. Sumber Belajar

1. Sumber :

a. Prayoga Bestari, dkk. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan: Menjadi

Warga Negara Yang Baik Untuk Kelas III SD. Jakarta. Pusat

perbukuan, Depdiknas.

b. Slamet, dkk. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD/MI kelas

3. Jakarta. Pusat perbukuan, Depdiknas.

c. Sarwiyanto, Chris Subagya & Ferry T. Indratno. 2009. Ayo Belajar

Pendidikan kewarganegaraan Kelas 3 SD. Yogyakarta: Penerbit

Kanisius

2. Media/alat dan bahan:

Gambar orang membuang sampah dan menebang pohon.

J. Penilaian

Kisi-kisi instrumen penilaian

Indikator Jenis Bentuk Contoh instrumen

Menyebutkan Kebhinekaan bangsa

Indonesia.

Menyebutkan contoh kekayaan alam

Indonesia

Menjelaskan keramahtamahan

bangsa Indonesia.

Tes

Uraian

Apa yang dimaksud

dengan kekayaan alam

yang dapat diperbaharui

dan kekayaan alam yang

tidak dapat diperbaharui?

Sebutkan 3 contoh

kekayaan alam yang dapat

diperbaharui dan

kekayaan alam yang tidak

dapat diperbaharui!

Tuliskan 2 cara

melestarikan kekayaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

82

alam hutan!

Instrumen penilaian

1. Apa yang dimaksud dengan kekayaan alam yang dapat diperbaharui dan

kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui?

2. Sebutkan 3 contoh kekayaan alam yang dapat diperbaharui dan kekayaan

alam yang tidak dapat diperbaharui!

3. Tuliskan 2 cara melestarikan kekayaan alam hutan!

Kunci jawaban

1. Kekayaan alam yang dapat diperbaharui adalah kekayaan alam yang bila

hasis dapat diusahakan lagi. Sedangkan kekayaan alam yang tidak dapat

diperbaharui adalah kekayaan alam yang bila habis tidak dapat disahakan

lagi.

2. Contoh kekayaan alam yang dapat diperbaharui: tumbuhan, hewan, air.

Contoh kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui: bensin, minyak

tanah, solar.

3. Cara melestarikan kekayaan alam hutan:

Tidak menbang pohon sembarangan

Menanam pohon

Skor hasil penilaian

Soal no 1 = skor maksimal 10

Soal no 2 = skor maksimal 10

Soal no 3 = skor maksimal 10

Total skor yang diperoleh 30

Nilai akhir

Nilai = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ

3x10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

83

Kisi-Kisi Tes (Pretest Dan Posttest)

No Indikator Nomor Soal Pilihan Ganda Nomor Soal

Uraian

1 Menyebutkan Kebhinekaan

bangsa Indonesia

1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 16, 17,

18, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27,

29, 30

1

2 Menyebutkan contoh kekayaan

alam Indonesia

4,7,12, 28 2

3 Menjelaskan keramahtamahan

bangsa Indonesia

13,14,15,20 3

Kunci Jawaban Pretest Dan Posttest

Jawaban Pilihan ganda

1. c 11. a 21. d

2. b 12. b 22. c

3. a 13. b 23. a

4. b 14. b 24. b

5. a 15. a 25. b

6. a 16. a 26. c

7. c 17. c 27. c

8. a 18. b 28. d

9. a 19. a 29. b

10. b 20. c 30.d

Jawaban Soal Uraian

1. Lagu injit-injit semut berasal dari daerah Jambi, Soleram dari Riau,

Ampar-ampar pisang dari Kalimantan.

2. Besi, minyak tanah, solar

3. Disekolah: ramah kepada teman, menolong dengan ikhlas, saling bertegur

sapa. Di rumah: menghormati orang tua, patuh kepada orang tua,

mendengarkan orang tua.

Skor hasil penilaian

1. Pilihan ganda

Skor maksimal = 30

Benar = 1

Salah = 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

84

Nilai = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟

3x10

2. Uraian

Soal no 1 = skor maksimal 10

Soal no 2 = skor maksimal 5

Soal no 3 = skor maksimal 15

Total skor yang diperoleh 30

Penilaian pretest dan posttest

Nilai = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑖𝑙𝑖 ℎ𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑛𝑑𝑎 + 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑢𝑟𝑎𝑖𝑎𝑛

2x10

Jadi, nilai maksimal pretest dan posttest adalah 100.

Mengetahui,

Guru kelas

(………………………..)

Yogyakarta, 14 Maret 2014

Mahasiswa,

(Feridiana Telaumbanua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

85

Lampiran 6

Soal Pretest Dan Posttest

Petunjuk!

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling

benar!

1.

2. Istilah Bhineka Tunggal Ika diambil dari ….

a. Kitab Pewayangan B. Kitab Sutasoma C. Kitab Suci D. Alquran

3. Suku Badui, Asmat, Dayak, Batak, dan Jawa merupakan kekayaan Bangsa Indonesia

dilihat dari keragaman ….

a. Suku bangsa b. adat istiadat c. bahasa daerah d. agama

4. Indonesia sangat kaya dengan sumber daya alam. Kewajiban warga Negara terhadap

sumber daya alam hutan adalah ….

a. menebang pohon secara sembarangan

b. melestarikan hutan agar tidak cepat musnah

c. menebang pohon untuk mendirikan gedung-gedung bertingkat

d. membuang sampah sembarangan

5. Suku Sunda berasal dari …..

a. Jawa Barat b. Jawa Tengah c. Jawa Timur d. Sumatera

6. Teman beragama lain sedang beribadah, maka kita ….

a. menghormati b. mengganggu c. mengejek d. menertawakan

7. Emas dan minyak bumi adalah hasil ….

a. laut b. hutan c. tambang d. darat

8. Tari piring berasal dari daerah ….

a. Minangkabau b. Papua c. Sunda d. Sulawesi

9. Perbedaan ras (warna kulit), agama, dan suku bangsa, tidak membuat bangsa

Indonesia menjadi terpecah belah karena ….

a. rasa bangga b. rasa ingin tahu c. rasa syukur d. rasa hormat

10. Umat Hindu bersembahyang di ….

a. Gereja b. Pura c. Masjid d. Vihara

Semboyan yang menyatukan keragaman seluruh bangsa Indonesia adalah ….

a. Tut Wuri Handayani b. Ing Madya Mangun Karso

c. Bhineka Tunggal Ika d. Ing Ngarsa Sung Tulodo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

86

11. Upacara pembakaran mayat di Bali disebut ….

a. ngaben b. sekaten c. thedak siti d. adat

12. Contoh kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui adalah ….

a. hutan b. minyak bumi c. hewan d. ikan

13. Dengan bersikap ramah kita mampu ….

a. mengembangkan sikap mementingkan diri sendiri

b. b. mengembangkan sikap toleransi

c. tidak mengakui persamaan derajat

d. bersikap sombong

14. Menolong orang lain tanpa pamrih artinya ….

a. mengharapkan imbalan b. tidak mengharapkan imbalan

c. menolong orang tertentu d. peduli terhadap orang lain

15. Contoh sikap terpuji yang menjadi ciri khas Bangsa Indonesia yaitu ….

a. keramahtamahan b. ketidakpedulian c. pertengkaran d. mengejek teman

16. Rumah Gadang berasal dari daerah ….

a. Sumatera Barat b. Sumatera Selatan c. Riau d. Papua

17. Rumah Tongkonan berasal dari daerah ….

a. Bali b. Jambi c. Sulawesi selatan d. Yogyakarta

18. Suku Asmat berasal dari daerah ….

a. Yogyakarta b. Papua c. Maluku d. Aceh

19. Kitab Sutasoma ditulis oleh ….

a. Mpu Tantular b. Mpu Tanakung c. Resi Walmiki d. Pendeta

20. Sikap yang terpuji ditunjukan dalam perbuatan dibawah ini, kecuali ….

a. jujur b. menghormati orang tua c. suka berbohong d. sopan santun

21. Alat musik angklung dan kecapi berasal dari daerah ….

a. Sumatera b. Maluku c. Jawa tengah d. Jawa Barat

22.

23. Lagu “injit-injit semut ” merupakan lagu daerah ….

a. Jambi b. bali c. Kalimantan d. Sulawesi

24. Salah satu kesenian rakyat daerah Jawa Barat adalah ….

Gambar rumah adat joglo disamping berasal dari ….

a. Papua b. Jawa Barat c. Jawa Tengah d. Aceh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

87

a. Ketoprak b. wayang golek, rodat, tarling c. wayang orang d. semua

benar

25. Makanan khas daerah padang adalah ….

a. empek-empek b. rendang c. asinan d. gudeg

26. Ampar-ampar pisang merupakan lagu daerah ….

a. Sulawesi b. Lampung c. Kalimantan d. Surabaya

27. Upacara tindik telinga adalah salah satu upacara adat suku…..

a. Madura b. Pulau Nias c. Dayak d. Badui

28. Telaga tiga warna terletak di daerah ….

a. Sunda b. Nusa Tenggara Barat c. Nias d. Nusa Tenggara Timur

29. “Pangeran Katak” merupakan cerita rakyat daerah ….

a. D.I.Yogyakarta b. Bali c. Aceh d. Jambi

30.

B. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!

1. Sebutkan 3 lagu daerah dan asalnya!

2. Sebutkan 3 contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui!

3. Sebutkan 3 contoh sikap ramah tamah di sekolah dan di rumah!

Benda di samping memanfaatkan kekayaan alam dari ….

a. Laut b. kebun c. sawah d. hutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

88

Lampiran 7

Hasil Validasi Pakar Bahasa Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

91

Lampiran 8

Hasil Validasi Guru Pkn Terhadap Kualitas Modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

94

Lampiran 9

Hasil Validasi Pakar Pembelajaran Pkn Terhadap Kualitas Modul

Instrumen Validasi Pakar Pembelajaran PKn, Pakar Pendidikan Bahasa Indonesia, Guru PKn Kelas III SD Terhadap

Kualitas Modul Bimbingan Belajar PKn Berbasis Kecerdasan Linguistik Pada Siswa Berprestasi Rendah

Petunjuk:

Mohon Bapak/Ibu berkenan untuk menilai kualitas modul bimbingan belajar PKn berbasis kecerdasan Linguistik pada siswa berprestasi

rendah di kelas III SD dengan cara melingkari angka serta memberi komentar sesuai pendapat Anda pada kolom yang telah tersedia!

Keterangan:

1: sangat kurang baik, 2: kurang baik, 4: baik, 5: sangat baik No Pernyataan 1 2 4 5 Komentar

Tujuan dan Pendekatan

1 Modul sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang akan

dicapai.

1 2 4 5 Variasi bentuk teks, teknik penyajian, aktivitas pembelajaran dan evaluasinya telah tersusun sedemikian

sistematis menyediakan ruang bagi pluralitas pengalaman belajar peserta didik. Sejauh yang saya amati,

bilamana setiap aktivitas pembelajaran dijalankan dengan optimal (tentu juga dengan membuka ruang

spontanitas di luar yang direncanakan), tujuan pembelajaran akan dapat tercapai dengan baik (minimal

tercapainya indikator yang telah suster susun dengan prinsip 3C). Saya melihat modul ini sudah sangat

lengkap dan sistematik.

2 Modul sesuai dengan

kurikulum (KTSP).

1 2 4 5 Modul suster bergerak dalam cakupan pengembangan wawasan kebangsaan yang di dalamnya tidak saja

mengenal atau berbangga pada pluralitas yang ada di Indonesia namun juga mampu menerima berbagai

perbedaan sebagai konsekuensi pluralitas. Secara mikro, “kerjasama belajar” yang hendak suster bangun

sebaiknya tidak perlu menghindari dari kata “ribut.” Bagi saya keributan adalah keindahan dalam

pluralitas, justru yang dihindari adalah ketidakrukunannya atau kegaduhannya. Mungkin terma “tanpa

membuat keributan” dapat dikaji kembali.

3 Modul mempermudah siswa

memahami materi kekhasan

bangsa Indonesia.

1 2 4 5 Pola penyajian teks dalam modul menggunakan bahasa yang sederhana dan panduan kegiatan yang tidak

berliku sehingga anak-anak rasanya tidak akan kesulitan memahami kekhasan setiap daerah yang suster

ingin sajikan.

4 Modul sesuai dengan

kebutuhan kecerdasan yang

dimiliki siswa yaitu

kecerdasan linguistik.

1 2 4 5 Selain pada variasi bentuk teks literer yang suster sajikan, saya tertarik pada teknik „kerjasama‟ belajar

yang digunakan suster untuk menajamkan kecerdasan linguistic, khususnya dalam aktivitas „wawancara.‟

Kecerdasan verbal, kemampuan memahami teks dan mengekspresikan dalam berbagai pemikiran akan

tercapai dalam kombinasi kegiatan membaca, mengidentifikasi dan wawancara antar siswa yang suster

bangun. Maka sekali lagi mohon dikaji kembali mengenai terma „keributan‟ yang suster gunakan sebagai

gambaran negatif yang ingin dihindari. Bagi saya keributan adalah penanda (signifier) dari kreativitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

95

verbal siswa (signified).

5 Modul merupakan sumber

belajar yang baik bagi siswa

dan guru.

1 2 4 5 Modul yang suster buat sudah cukup ideal untuk mulai diujicobakan sebagai salah satu sumber belajar,

meski tetap dibutuhkan sumber lain sebagai pembanding sekaligus pelengkap.

Desain dan Pengorganisasian

1 Komponen dalam modul

lengkap (SK, KD, indikator,

tujuan, materi pembelajaran,

kegiatan belajar, lembar kerja

siswa, rangkuman, evaluasi,

glosarium, sumber bahan,

refleksi).

1 2 4 5 Komponen dalam modul telah lengkap tersusun dan terelaborasi dalam berbagai teks dan kegiatan

pembelajaran.

2 Urutan kegiatan-kegiatan

dalam modul telah disusun

secara sistematis.

1 2 4 5 Kegiatan yang suster susun dalam modul telah memasuki proses linguistic yang sistematik, dimulai dengan

keterampilan pasif yaitu mendengarkan, membaca dan dilanjutkan dengan penggunaan bahasa secara aktif

yaitu menulis dan berbicara.

3 Ruang lingkup kegiatan dalam

modul sesuai dengan

kecerdasan linguistik.

1 2 4 5 Ruang lingkup pembelajaran bahasa (mendengar, berbicara, membaca dan menulis) telah melandasi cara

suster menyajikan materi dan membangun berbagai kegiatan belajar PKn yang direncanakan. Bagi saya

disinilah titik integratif yang menarik.

4 Modul memfasilitasi siswa

untuk belajar mandiri.

1 2 4 5 Modul ini telah cukup memberi kesempatan siswa membangun pengetahuan dari makna-makna yang

dibangunnya sendiri dalam proses pembelajaran. Sebagai catatan, guru yang modul ini harus seirit mungkin

bernapsu mengatur atau memandu siswa secara kaku dan hanya plan-oriented. Modul ini sudah dapat

berfungsi dengan sendirinya.

5 Modul mudah dipahami. 1 2 4 5 Modul ini menggunakan bahasa yang sederhana dan hal itu tampak dalam gaya penyusunan kalimat yang

tidak majemuk. Sebagian besar disusun dengan kalimat tunggal sehingga anak cukup mudah menangkap

maksud dari kalimat tersebut, utamanya karena modul ini menyasar pada penajaman kecerdasan linguistik

pada wilayah pemahaman teks (comprehension).

6 Tampilan fisik (warna, huruf,

gambar/foto) dalam modul

menarik dan sesuai dengan

kecerdasan linguistik.

1 2 4 5 Saya tertarik dengan cara suster mengkombinasikan gambar dan teks. Bagi saya, pemaknaan akhir dari

gambar yang digunakan dapat ditekstualisasikan dan suster sudah melakukannya. Itu artinya, suster tidak

saja menajamkan kecerdasan linguistik namun juga kecerdasan visual.

7 Modul menggunakan bahasa

tulis yang baik dan benar.

1 2 4 5 Bahasa tulis yang digunakan, sejauh yang saya amati telah baik dan benar. Hanya ada beberapa preposisi

yang disambung dengan kata yang menunjuk tempat. Kata-kata itu sudah saya tandai.

Isi Modul

1 Kegiatan dalam modul sesuai

dengan kecerdasan linguistik

yang dimiliki siswa.

1 2 4 5 Kecerdasan bukan sesuatu yang pasif dan bukan pula merupakan esensi karakteristik siswa yang begitu saja

menentukan caranya belajar. Menurut Gardner kecerdasan itu telah ada sebagai ciri khas namun mungkin

pula tidak tampak karena tertutup oleh kecerdasan yang lain. Sehingga pertanyaannya bukan apakah modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

96

ini sesuai dengan kecerdasan linguistic yang dimiliki siswa, namun pertanyaannya adalah apakah kegiatan

modul ini dimungkinkan untuk mengembangkan kecerdasan linguistik siswa. Pertanyaan kedua telah

memuat pertanyaan pertama. Jawaban saya, modul ini telah membuka ruang bagi perkembangan

kecerdasan linguistik siswa.

2 Modul memfasilitasi siswa

memahami kekhasan bangsa

Indonesia sesuai dengan

kecerdasan linguistik yang

dimiliki siswa.

1 2 4 5 Bagi saya, lebih dari sekedar memfasilitasi, modul ini dapat diberdayakan sebagai bagian dari kemampuan

siswa membangun maknanya sendiri secara hermeneutik. Itu artinya paradigma berjalannya modul ini

sebaiknya bukan sekedar menghargai kecerdasan linguistik siswa namun dapat pula menjadi bagian yang

menajamkan kemampuan linguistiknya. Dalam bahasa Jawa, modul sebaik ini sangat „eman‟ kalau sekedar

untuk melayani kecerdasan yang mungkin siswa sendiri belum sungguh memiliki ruang beraktualisasi

secara linguistik.

3 Modul memfasilitasi siswa

untuk melakukan refleksi

terhadap kecerdasan linguistik

yang digunakan untuk

memahami kekhasan bangsa

Indonesia.

1 2 4 5 Modul ini, sepanjang tidak digunakan secara kaku, mampu memberi ruang bagi kecerdasan linguistik siswa

untuk teraktualisasikan. Dengan catatan, suster tidak perlu menjalankan modul ini terlalu strict. Spontanitas

dan subyektivitas menjadi prasyarat kondisional berkembangnya kecerdasan.

4 Modul mengembangkan

kecerdasan yang berkaitan

dengan kecerdasan linguistik.

1 2 4 5 Titik pentingnya bukan sekedar pada aktivitas membaca namun suster dapat memberi penekanan lebih pada

proses belajar kooperatif yang siswa lakukan. Mungkin waktu lebih dapat diberikan dalam proses

„wawancara‟ antar siswa yang sudah suster susun.

5 Kegiatan dalam modul sesuai

dengan materi.

1 2 4 5 Kegiatan dalam modul ini telah memediasi materi untuk diolah siswa dengan alur kecerdasan linguistiknya.

6 Instrumen evaluasi dalam

modul, mengukur materi

keanekaragaman Bangsa

Indonesia yang dikembangkan

dalam modul.

1 2 4 5 Suster dimungkinkan pula untuk mengevaluasi perkembangan kecerdasan linguistik dalam instrument tes

uraian yang ada di modul ini.

Topik

1 Topik modul menarik bagi

siswa.

1 2 4 5

2 Topik modul membantu untuk

memperkaya pengalaman

siswa.

1 2 4 5 Pengalaman siswa belajar di dalam kelas akan lebih menyenangkan bilamana suster memberikan

penekanan pada refleksi atas pengalaman keseharian mereka berjumpa dengan pluralitas di rumah,

kampung halaman, lingkungan bermain, warung, jalan raya hingga dunia hiburan yang mereka amati dari

televisi. Bilamana gagasan di atas diakomodasi, suster tidak saja membangun wawasan kebangsaan secara

konvensional namun juga telah membangun modul yang aktual dengan jaman dan kontekstual dengan

persoalan sosial di masyarakat. Suster sudah membangunnya di kegiatan 3 pertemuan kedua, tinggal

dikembangkan dengan lebih refleksif (tak perlu mengubah apapun).

3 Topik sesuai dengan

lingkungan sosial dan budaya

siswa.

1 2 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

97

4 Topik sesuai dengan

perkembangan siswa.

1 2 4 5 Saya belum dapat memutuskan secara pasti karena perkembangan siswa bersifat kasuistik dan subyektif.

Mungkin sebelumnya suster sudah melakukan pre-research untuk mengidentifikasinya. Bilamana saya

menggunakan standar perkembangan kognitif siswa dalam arti universal (meskipun tidak mungkin),

dimana kelas 3 SD atau anak usia 9/10 tahun sudah mulai memasuki tahap operasional konkrit, modul ini

cukup ideal menyediakan ruang bagi karakter kognitif siswa untuk mengurutkan, mengelompokkan,

mendesentralisasi tema, memodifikasi susunan laten, mengkonservasi faktualitas, dan mengurangi potensi

egosentrisme.

Metodologi

1 Modul dirancang dengan

berpusat pada siswa dalam

membangun pengetahuannya

sendiri (konstruktivis).

1 2 4 5 Melalui kegiatan yang memusatkan siswa bergaul dengan teks tertulis dan visual secara mandiri dan

berkelompok, siswa telah diberi kesempatan membangun pemaknaannya sendiri. Sebagai catatan penting,

suster harus meminimalisir peran sensor guru dalam setiap aktivitas. Semakin guru mengatur dan

mengendalikan suasana, modul ini akan sia-sia.

2 Modul dirancang

menyenangkan bagi siswa.

1 2 4 5

3 Modul membuat siswa aktif. 1 2 4 5 Modul ini dibangun pada kegiatan mandiri siswa.

4 Modul memfasilitasi beragam

gaya belajar siswa.

1 2 4 5 Modul ini membuka ruang untuk gaya belajar auditory, visual dan verbal. Untuk gaya belajar kinaesthetic

mungkin dapat lebih dikembangkan meskipun tidak lalu harus mengubah modul ini. Aktivitas seperti

merangkai kata dan gambar dengan permainan yang berolah fisik dapat dibangun bilamana suster masih

ada waktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

98

Komentar Secara Keseluruhan dan Saran Perbaikan Modul

Kesimpulan:

Modul bimbingan belajar berbasis kecerdasan linguistik dinyatakan:

1. Layak untuk digunakan/uji coba lapangan tanpa revisi

2. Layak untuk digunakan/uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran

3. Tidak layak untuk digunakan/uji coba lapangan

Yogyakarta, 31 Maret 2014

Validator,

Yohanes Sanaha Purba, M.Hum.

Bagi saya pribadi, modul ini sudah ideal untuk diaplikasikan dalam proses belajar-mengajar. Orientasi, sistematika penyajian dan

kedetilan isi menjadi kekuatan modul ini. Saya memiliki catatan kecil sebelum modul ini diaplikasikan.

Dalam Sub-Tujuan Pembelajaran bagian Compassion, suster sebaiknya memikirkan ulang makna kata „keributan.‟ Keributan bagi saya

menjadi penanda bergeraknya komunikasi, dia tidak berarti kegaduhan atau perkelahian. Dalam kelas yang konstruktivistik, suasana

chaotic menjadi bagian yang dihargai. Sejarah dari pendekatan konstruktivisme itu sendiri berangkat dari kesadaran post-modernis

dalam memaknai realitas. Bagi kaum post-modernis, realitas itu tidak bulat, dia terbentuk dengan sendirinya, chaotic, relativistic dan

tak dapat ditebak. Rasio yang menjadi raja kaum modernis seperti tampak dalam lahirnya ilmu-ilmu positif (termasuk manajemen

pendidikan) justru hendak ditolak oleh pendekatan post-modernisme dan konstruktivisme itu sendiri. Sehingga yang diperlukan adalah

kemampuan siswa untuk tidak lari dari hubungan inter-subyektif (kerjasama, obrolan, perdebatan) yang chaotic (menyimpan konflik

kepentingan), namun mampu mengolah pengalamannya bekerjasama dengan kekuatan afektif (affect=memerintah) dan empatik

(compassionate). Jadi sebaiknya keributan tidak disensor ketika suster nanti mempraktekkan modul ini. Justru keributan itulah

kekuatan yang suster coba bangun di tengah trend pendidikan yang membatasi ruang gerak kecerdasan linguistik (kreativitas menafsir

dan keberanian berbicara).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

99

Lampiran 10

Rekapitulasi Hasil Validasi Pakar Tata Bahasa Indonesia Terhadap Kualitas

Modul Bimbingan Belajar No Pernyataan 1 2 4 5

Tujuan dan Pendekatan

1 Modul sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 1

2 Modul sesuai dengan kurikulum (KTSP). 1

3 Modul mempermudah siswa memahami materi kekhasan bangsa

Indonesia.

1

4 Modul sesuai dengan kebutuhan kecerdasan yang dimiliki siswa yaitu

kecerdasan linguistik.

1

5 Modul merupakan sumber belajar yang baik bagi siswa dan guru. 1

Desain dan Pengorganisasian

1 Komponen dalam modul lengkap (SK, KD, indikator, tujuan, materi

pembelajaran, kegiatan belajar, lembar kerja siswa, rangkuman,

evaluasi, glosarium, sumber bahan, refleksi).

1

2 Urutan kegiatan-kegiatan dalam modul telah disusun secara sistematis. 1

3 Ruang lingkup kegiatan dalam modul sesuai dengan kecerdasan

linguistik.

1

4 Modul memfasilitasi siswa untuk belajar mandiri. 1

5 Modul mudah dipahami. 1

6 Tampilan fisik (warna, huruf, gambar/foto) dalam modul menarik dan

sesuai dengan kecerdasan linguistik.

1

7 Modul menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar. 1

Isi Modul

1 Kegiatan dalam modul sesuai dengan kecerdasan linguistik yang

dimiliki siswa.

1

2 Modul memfasilitasi siswa memahami kekhasan bangsa Indonesia

sesuai dengan kecerdasan linguistik yang dimiliki siswa.

1

3 Modul memfasilitasi siswa untuk melakukan refleksi terhadap

kecerdasan linguistik yang digunakan untuk memahami kekhasan

bangsa Indonesia.

1

4 Modul mengembangkan kecerdasan yang berkaitan dengan kecerdasan

linguistik.

1

5 Kegiatan dalam modul sesuai dengan materi. 1

6 Instrumen evaluasi dalam modul, mengukur materi keanekaragaman

Bangsa Indonesia yang dikembangkan dalam modul.

1

Topik

1 Topik modul menarik bagi siswa. 1

2 Topik modul membantu untuk memperkaya pengalaman siswa. 1

3 Topik sesuai dengan lingkungan sosial dan budaya siswa. 1

4 Topik sesuai dengan perkembangan siswa. 1

Metodologi

1 Modul dirancang dengan berpusat pada siswa dalam membangun

pengetahuannya sendiri (konstruktivis).

1

2 Modul dirancang menyenangkan bagi siswa. 1

3 Modul membuat siswa aktif. 1

4 Modul memfasilitasi beragam gaya belajar siswa. 1

Jumlah 26

Jumlah x skala penilaian 130

Jumlah total 130

Rerata (jumlah total : jumlah item) 5

Kategori Sangat baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

100

Lampiran 11

Rekapitulasi Hasil Validasi Pakar Pembelajaran Pkn Terhadap Kualitas

Modul

No Pernyataan 1 2 4 5

Tujuan dan Pendekatan

1 Modul sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 1

2 Modul sesuai dengan kurikulum (KTSP). 1

3 Modul mempermudah siswa memahami materi kekhasan bangsa

Indonesia.

1

4 Modul sesuai dengan kebutuhan kecerdasan yang dimiliki siswa yaitu

kecerdasan linguistik.

1

5 Modul merupakan sumber belajar yang baik bagi siswa dan guru. 1

Desain dan Pengorganisasian

1 Komponen dalam modul lengkap (SK, KD, indikator, tujuan, materi

pembelajaran, kegiatan belajar, lembar kerja siswa, rangkuman,

evaluasi, glosarium, sumber bahan, refleksi).

1

2 Urutan kegiatan-kegiatan dalam modul telah disusun secara sistematis. 1

3 Ruang lingkup kegiatan dalam modul sesuai dengan kecerdasan

linguistik.

1

4 Modul memfasilitasi siswa untuk belajar mandiri. 1

5 Modul mudah dipahami. 1

6 Tampilan fisik (warna, huruf, gambar/foto) dalam modul menarik dan

sesuai dengan kecerdasan linguistik.

1

7 Modul menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar. 1

Isi Modul

1 Kegiatan dalam modul sesuai dengan kecerdasan linguistik yang

dimiliki siswa.

1

2 Modul memfasilitasi siswa memahami kekhasan bangsa Indonesia

sesuai dengan kecerdasan linguistik yang dimiliki siswa.

1

3 Modul memfasilitasi siswa untuk melakukan refleksi terhadap

kecerdasan linguistik yang digunakan untuk memahami kekhasan

bangsa Indonesia.

1

4 Modul mengembangkan kecerdasan yang berkaitan dengan kecerdasan

linguistik.

1

5 Kegiatan dalam modul sesuai dengan materi. 1

6 Instrumen evaluasi dalam modul, mengukur materi keanekaragaman

Bangsa Indonesia yang dikembangkan dalam modul.

1

Topik

1 Topik modul menarik bagi siswa. 1

2 Topik modul membantu untuk memperkaya pengalaman siswa. 1

3 Topik sesuai dengan lingkungan sosial dan budaya siswa. 1

4 Topik sesuai dengan perkembangan siswa. 1

Metodologi

1 Modul dirancang dengan berpusat pada siswa dalam membangun

pengetahuannya sendiri (konstruktivis).

1

2 Modul dirancang menyenangkan bagi siswa. 1

3 Modul membuat siswa aktif. 1

4 Modul memfasilitasi beragam gaya belajar siswa. 1

Jumlah 26

Jumlah x skala penilaian 130

Jumlah total 130

Rerata (jumlah total : jumlah item) 5

Kategori Sangat baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

101

Lampiran 12

Rekapitulasi Hasil Validasi Guru Pkn Terhadap Kualitas Modul No Pernyataan 1 2 4 5

Tujuan dan Pendekatan

1 Modul sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 1

2 Modul sesuai dengan kurikulum (KTSP). 1

3 Modul mempermudah siswa memahami materi kekhasan bangsa

Indonesia.

1

4 Modul sesuai dengan kebutuhan kecerdasan yang dimiliki siswa yaitu

kecerdasan linguistik.

1

5 Modul merupakan sumber belajar yang baik bagi siswa dan guru. 1

Desain dan Pengorganisasian

1 Komponen dalam modul lengkap (SK, KD, indikator, tujuan, materi

pembelajaran, kegiatan belajar, lembar kerja siswa, rangkuman,

evaluasi, glosarium, sumber bahan, refleksi).

1

2 Urutan kegiatan-kegiatan dalam modul telah disusun secara

sistematis.

1

3 Ruang lingkup kegiatan dalam modul sesuai dengan kecerdasan

linguistik.

1

4 Modul memfasilitasi siswa untuk belajar mandiri. 1

5 Modul mudah dipahami. 1

6 Tampilan fisik (warna, huruf, gambar/foto) dalam modul menarik dan

sesuai dengan kecerdasan linguistik.

1

7 Modul menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar. 1

Isi Modul

1 Kegiatan dalam modul sesuai dengan kecerdasan linguistik yang

dimiliki siswa.

1

2 Modul memfasilitasi siswa memahami kekhasan bangsa Indonesia

sesuai dengan kecerdasan linguistik yang dimiliki siswa.

1

3 Modul memfasilitasi siswa untuk melakukan refleksi terhadap

kecerdasan linguistik yang digunakan untuk memahami kekhasan

bangsa Indonesia.

1

4 Modul mengembangkan kecerdasan yang berkaitan dengan

kecerdasan linguistik.

1

5 Kegiatan dalam modul sesuai dengan materi. 1

6 Instrumen evaluasi dalam modul, mengukur materi keanekaragaman

Bangsa Indonesia yang dikembangkan dalam modul.

1

Topik

1 Topik modul menarik bagi siswa. 1

2 Topik modul membantu untuk memperkaya pengalaman siswa. 1

3 Topik sesuai dengan lingkungan sosial dan budaya siswa. 1

4 Topik sesuai dengan perkembangan siswa. 1

Metodologi

1 Modul dirancang dengan berpusat pada siswa dalam membangun

pengetahuannya sendiri (konstruktivis).

1

2 Modul dirancang menyenangkan bagi siswa. 1

3 Modul membuat siswa aktif. 1

4 Modul memfasilitasi beragam gaya belajar siswa. 1

Jumlah 3 19 4

Jumlah x skala penilaian 6 76 20

Jumlah total 102

Rerata (jumlah total : jumlah item) 3. 92

Kategori Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

102

Lampiran 13

Resume hasil validasi pakar

No Validator Nilai Kategori

1 Guru PKn/guru kelas 3.92 Baik

2 Pakar Bahasa 5 Sangat Baik

3 Pakar pembelajaran PKn 5 Sangat Baik

Jumlah 13.92

Rerata (Jumlah total: Responden) 4.64

Kategori Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

103

Lampiran 14

Hasil Pretest Dua Orang Siswa

1. Dewa 2. Mayva

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

104

Lampiran 15

Hasil Posttest Dua Orang Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

106

2. Mayva

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

108

Lampiran 16 HASIL PERHITUNGAN PRETEST DAN POSTTEST 10 SISWA YANG MEMILIKI KECERDASAN LINGUISTIK

No

Item Soal Pretest Total PG Uraian Nilai

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 19 63 83 78

2 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 15 50 33 41.5

3 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 16 53 73 63

4 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 18 60 83 71.5

5 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 16 53 50 51.5

6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 19 63 33 48

7 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 16 53 66 59.5

8 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 18 60 83 71.5

9 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 16 53 73 63

10 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 14 46 66 56

60.35

No

Item Soal Posttest Total PG Uraian Nilai

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 19 63 83 78

2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 26 86 66 76

3 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 16 53 86 69.5

4 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 24 80 66 73

5 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 10 33 33 33

6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 23 76 50 63

7 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 17 56 66 61

8 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 18 60 83 71.5

9 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 19 63 66 64

10 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 22 73 83 78

66.7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

109

Lampiran 17

Tanggapan Siswa Secara Keseluruhan Tentang Modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

111

Lampiran 18

Modul Bimbingan Belajar Pkn Berbasis

Kecerdasan Linguistik Untuk Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

112

Lampiran 19

Modul Bimbingan Belajar Pkn Berbasis

Kecerdasan Linguistik Untuk Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

113

Lampiran 20

Foto-Foto Kegiatan

Siswa mendengarkan penjelasan dari guru

(peneliti)

Siswa menonton video tentang “Kebhinekaan”

Pertemuan pertama, siswa berlomba

mengerjakan latihan di modul

Siswa melakukan kegiatan wawancara

Siswa mengerjakan posttest

Siswa aktif bertanya

Siswa belajar mandiri

Kegiatan bimbel di hari kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pengembangan modul bimbingan belajar pkn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas iii sd kanisius

114

Lampiran 21

Biodata Penulis

Feridiana Telaumbanua, lahir di Tetegewo pada tanggal 29 Juni

1985. Pendidikan dasar diperoleh di SDN Tetegewo, Nias-

Sumatera Utara, tamat pada tahun 1997. Setelah tamat SD,

melanjutkan ke sekolah menengah pertama di SMPN 1 Gomo,

Nias-Sumatera Utara dan tamat pada tahun 2000. Pendidikan

menengah umum diperoleh di SMUN 1 Gomo, Nias-Sumatera Utara dan tamat

pada tahun 2003. Berkat panggilan Tuhan ia memulai hidup membiara dengan

masuk di kongregasi OSF Sibolga pada tahun 2003 dan mengikrarkan kaul

perdana pada tahun 2007. Tahun 2007-2009 bertugas menjadi guru TK Merpati di

Hiliweto Gido, Nias-Sumatera Utara. Pada tahun 2009 ia memulai studi di

Universitas Atma Jaya Jakarta dan mengambil program studi PGSD. Pada tahun

2010, pindah studi ke Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan jurusan

yang sama yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Untuk memperoleh gelar sarjana, ia menulis

skripsi dengan judul “Pengembangan modul bimbingan belajar PKn berbasis

kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas III SD Kanisius

Gayam I Yogyakarta”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI