PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam...

214
IMPLEMENTASI PEDAGOGI IGNASIAN DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN LKS YANG BERMAKNA DI KELAS XI IIS 1 SMA NEGERI 1 GODEAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh: MARLINDA DWI RATNANI NIM : 111314011 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

IMPLEMENTASI PEDAGOGI IGNASIAN

DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN

LKS YANG BERMAKNA DI KELAS XI IIS 1 SMA NEGERI 1 GODEAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh:

MARLINDA DWI RATNANI

NIM : 111314011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

i

IMPLEMENTASI PEDAGOGI IGNASIAN

DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN

LKS YANG BERMAKNA DI KELAS XI IIS 1 SMA NEGERI 1 GODEAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh:

MARLINDA DWI RATNANI

NIM : 111314011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Sebagai ucapan terima kasih, skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan perlindungan dan kekuatan

dalam hidupku

2. Kedua orang tua saya, Bapak Stefanus Sudarsono dan Khatarina Eni

Noventari.

3. Kedua nenek tercinta Priyatmo Warsito dan Partini, serta kerabat dan

orang-orang yang ingin melihat saya sukses dikemudian hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

v

MOTTO

Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua

(P.Syrus)

Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah

(Lessing)

Orang-orang hebat dibidang apapun bukan baru bekerja karena mereka

terinspirasi, namun mereka menjadi inspirasi karena mereka lebih suka

bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi

(Ernest Newman)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

viii

ABSTRAK

IMPLEMENTASI PEDAGOGI IGNASIAN DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN

LKS YANG BERMAKNA DI KELAS XI IIS 1 SMA NEGERI 1 GODEAN

Oleh: Marlinda Dwi Ratnani

Universitas Sanata Dharma 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (1) peningkatan

Competence siswa dalam pembelajaran sejarah berbasis Pedagogi Ignasian melalui LKS bermakna; (2) keadaan Conscience siswa dalam pembelajaran sejarah berbasis Pedagogi Ignasian melalui LKS bermakna; (3) keadaan Compassion siswa dalam pembelajaran sejarah berbasis Pedagogi Ignasian melalui LKS bermakna; (4)karakter siswa yang dominan berkembang selama pembelajaran sejarah berbasis Pedagogi Ignasian melalui LKS bermakna.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian terapan dengan model analisis interaktif Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman. Pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara, kuesioner, dan test. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Peningkatan Competence siswa dilihat dari rata-rata nilai ulangan harian satu, dua, dan tiga yaitu 93,05; 93,1 dan 96,65. (2) Keadaan Conscience siswa menunjukkan kategori sangat tinggi dilihat dari indikator yang paling menonjol yaitu kemandirian 17% dan kegigihan 14%. (3) Keadaan Compassion siswa menunjukkan kategori sangat tinggidilihat dari indikator yang paling menonjol yaitu peduli 38% dan rela berkorban 26%. (4) Karakter siswa yang dominan berkembang pada siswa yaitu tanggung jawab 18% dan cinta damai 15%.

Kata kunci: 3C (Competence, Consciencedan Compassion), Karakter, LKS Bermakna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

ix

ABSTRACT

THE IMPLEMENTATION OF IGNASIAN’S PEDAGOGY ON LEARNING HISTORY THROUGH MEANINGFUL STUDENTS’

WORKSHEET IN XI IIS 1 STATE 1 SENIOR HIGH SCHOOL GODEAN

By: Marlinda Dwi Ratnani

Sanata Dharma University 2016

The aims of the research were to describe: (1) the improvement on

students’ Competence on learning History based on Ignasian Pedagogy through meaningful students’ worksheet : (2) the condition of students’ Conscience on learning History based on Ignasian Pedagogy through meaningful students worksheet: (3) the condition of students’ Compassion on learning History based on Ignasian Pedagogy through meaningful students’ Worksheets; (4) students’ Character who improve at most during learning history based on Ignasian Pedagogy through meaningful Students’ Worksheet.

The research method used was qualitative research using analysis interactive model by Matthew B. Miles and A. Michael Huberman. Data collecting used were observation, interviews, questionnaire, and test. Data analysis used was qualitative.

The result of the research showed that (1) Improvement on students’ Competence was very high, based on the improvement of the first, the second, and the last daily test score. The scores were 93,05; 93,1; and 96,65. (2) Improvement on students’ Conscience was very high, based on the prominent indicator; they were (17%) autonomy and (14%) persistency. (3) Improvement on students’ Compassion was very high, based on the prominent indicator; they were (38%) care and (26%) willing sacrifice. (4) Students’ Characters who improve at most were (18%) responsibility and (15%) loving peace.

Keywords: 3C (Competence, Conscience and Compassion), Character, Meaningful Students’ Worksheets.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

berkat dan rahmat-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Implementasi Pedagogi Ignasian dalam Pembelajaran Sejarah melalui

Pemanfaatan LKS Bermakna (untuk Meningkatkan Karakter Belajar Siswa) di

Kelas XI IIS 1 SMA Negeri 1 Godean” ini dapat terselesaikan dengan baik. Bagi

saya selaku penulis dalam menyusun skripsi ini telah memberikan banyak ilmu

serta pengalaman yang sangat bermanfaat dalam penyusunan sebuah karya tulis.

Dengan selesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan

berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph. D. Selaku Dekan Fakltas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu. Dra. Th. Sumini, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, sekaligus sebagai dosen pembimbing I

yang telah memberikan bimbingan serta masukan kepada penulis.

4. Bapak Drs. A. K. Wiharyanto, M.M selaku dosen pembimbing tugas akhir.

5. Bapak Hendra Kuniawan, M.Pd. selaku dosen pendamping yang telah

memberikan bimbingan serta masukan kepada penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

HALAMAN PERSENBAHAN ................................................................... iv

HALAMAN MOTTO .................................................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................. vii

ABSTRAK .................................................................................................. viii

ABSTRACT .................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................ xii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 8

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 9

D. Manfaat Penelitan.................................................................................. 9

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 12

A. Kajian Teori ........................................................................................ 12

1. Pedagogi Ignasian ....................................................................... 12

2. LKS Bermakna ............................................................................ 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

xiii

3. Karakter ....................................................................................... 33

4. Pembelajaran Sejarah .................................................................. 36

B. Kerangka Pikir ................................................................................... 40

BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................. 42

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 42

B. Bentuk dan Strategi Penelitian ............................................................ 43

C. Sumber Data ........................................................................................ 45

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 46

E. Teknik Cuplikan ................................................................................. 49

F. Validitas Data ..................................................................................... 50

G. Teknik Analisis .................................................................................. 54

BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................... 57

A. Deskripsi Latar Penelitian ................................................................... 57

B. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................. 59

C. Pembahasan ........................................................................................ 73

D. Kendala .............................................................................................. 87

BAB V PENUTUP ........................................................................................ .89

A. Kesimpulan ......................................................................................... 89

B. Saran ................................................................................................... 92

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 94

Lampiran ....................................................................................................... 97

Lampiran1: Surat Izin dan Keterangan Melaksanakan Penelitian .................. 98

Lampiran 2: Silabus ...................................................................................... 100

Lampiran 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis PI ..................... 118

Lampiran 4: Rangkuman observasi aktifitas guru ....................................... 147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

xiv

Lampiran 5: Hasil wawancara guru .............................................................. 150

Lampiran 6: Rangkuman observasi aktivitas siswa ...................................... 154

Lampiran 7: Hasil wawancara siswa ............................................................. 155

Lampiran 8: Kisi-kisi kuesioner .................................................................... 160

Lampiran 9: Kuesioner .................................................................................. 161

A. Kuesioner Compassion ..................................................................... 162

B. Kuesioner Conscience ....................................................................... 164

C. Kuesioner Karakter .......................................................................... 167

Lampiran 10: LKS yang Bermakna ............................................................. 169

Lampiran 11: Foto-foto ................................................................................. 198

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

1  

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mengajar merupakan suatu aktivitas profesional yang memerlukan

keterampilan tingkat tinggi dan mencakup hal-hal yang berkaitan dengan

pengambilan keputusan-keputusan, termasuk mengajar sejarah. Berbicara soal

sejarah, orang sering berpikir bahwa ini hanyalah menyangkut urusan sekelompok

kecil anggota masyarakat yang disebut sejarawan atau peminat sejarah yang

tertarik pada apa yang terjadi di waktu yang lampau demi masa lampau itu sendiri1.

Sejarah juga sering dianggap urusan guru sejarah saja, yang berminat pada sejarah

karena pekerjaannya sebagai guru. Dengan kenyataan seperti ini, kelihatan ada

yang dilupakan yaitu, bahwa sejarah adalah urusan semua orang. Kita melupakan

bahwa sejarah adalah dasar bagi terbinanya identitas nasional yang merupakan

salah satu modal utama dalam membangun bangsa masa kini mau pun di masa

yang akan datang.

Ketidaktahuan seperti di atas bahkan sering ditunjukkan oleh kalangan guru

sendiri. Mereka seperti kurang menyadari perannya dalam membina pelajaran

sejarah tersebut. Hal ini tercermin dari kenyataan seringnya pengajaran sejarah di

sekolah mendapat sorotan tajam dari masyarakat, karena ternyata pelajaran sejarah

diselenggarakan dengan cara-cara yang kurang memadai. Sejarah bisa dirumuskan

secara lebih memadai sebagai suatu studi keilmuan tentang segala sesuatu yang

                                                            1 I Gde Widja, Dasar-dasar Perkembangan Strategi Serta Metode Pengajaran Sejarah, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989, hlm. 7.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

2  

  

telah dialami manusia di waktu yang lampau dan yang telah meninggalkan jejak-

jejaknya di waktu yang sekarang, kemudian tekanan perhatian diletakkan terutama

pada aspek peristiwanya sendiri dalam hal ini terutama yang bersifat khusus dan

segi-segi urutan perkembangannya yang kemudian disusun dalam suatu cerita

sejarah2. Pembelajaran sejarah, terutama sejarah nasional, adalah salah satu di

antara sejumlah pembelajaran, mulai dari SD (Sekolah Dasar) sampai SMA

(Sekolah Menengah Atas), yang mengandung tugas menanamkan semangat

berbangsa dan bertanah air. Tugas pokok pembelajaran sejarah adalah character

building peserta didik. Pembelajaran sejarah akan membangkitkan kesadaran

empati (emphatic awareness) di kalangan peserta didik, yakni sikap simpati dan

toleransi terhadap orang lain yang disertai dengan kemampuan mental dan sosial

untuk mengembangkan imajinasi serta sikap untuk berkreatifan, berinovasi, serta

berpartisipatisi.

Pada dasarnya belajar sejarah merupakan pelajaran yang sangat berguna bagi

peserta didik, oleh karena pembelajaran sejarah mampu membentuk karakter

peserta didik untuk menjadi seorang patriot bagi bangsanya sendiri. Selain itu,

pembelajaran sejarah juga mampu mengajarkan berbagai sikap cinta tanah air

seperti halnya peserta didik mampu menanamkan sikap kepeduliannya terhadap

jasa para pahlawan yang telah gugur dalam membela tanah air. Dari pembelajaran

sejarah itu peserta didik mampu menumbuhkan semangat jiwa pahlawan dalam

mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semangat bela rasa dapat

                                                            2 I Gde Widja, Pengantar Ilmu Sejarah: Sajarah dalam Perspektif Pendidikan, Semarang: Satya Wacana, 1989, hlm. 9.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

3  

  

terbentuk dalam diri peserta didik, selain itu peserta didik maupun warga negara

Indonesia memiliki rasa toleransi satu terhadap yang lainnya.

Kemampuan untuk mengidentifikasi diri secara empatik dengan orang lain

itu merupakan kecakapan sosial yang merupakan kemampuan membentuk

kebersamaan dan keterikatan atau solidaritas. Toleransi akan mendidik siswa untuk

memahami nilai-nilai yang tidak dianutnya meskipun bukan berarti tanpa

pengetahuan atau kritik. Toleransi juga dapat mendidik siswa untuk menanamkan

sikap demokratik, berjiwa besar, dalam menghargai dan menghormati pendapat

dan pikiran orang lain, disertai landasan tanggung jawab dan komitmen masyarakat

bangsa untuk mewujudkan cita-cita nasional sebagaimana tertuang pada

Pembukaan UUD 19453.

Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan nasional, pemerintah telah

melakukan berbagai upaya seperti halnya pengembangan dan penyempurnaan

kurikulum, pengembangan materi pembelajaran, perbaikan sistem evaluasi,

pengadaan buku dan alat-alat pelajaran, perbaikan sarana prasarana pendidikan,

peningkatan kompetensi guru serta peningkatan mutu pimpinan sekolah4.

Pendidikan karakter juga dapat ditanamkan dari adanya pembelajaran sejarah.

Akar dari semua tindakan yang jahat dan buruk, tindakan kejahatan, terletak

pada hilangnya karakter. Karakter yang kuat adalah sikap yang memberikan

kemampuan kepada populasi manusia untuk hidup bersama dalam kedamaian serta

membentuk dunia yang dipenuhi dengan kebaikan dan kebijakan, yang bebas dari

kekerasan dan tindakan-tindakan tidak bermoral. Karakter dimaknai sebagai cara

                                                            3Aman, Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah, Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2001, hlm.2. 4Ibid., hlm.4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

4  

  

dan perilaku yang khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam

lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara5. Pendidikan karakter dari

pembelajaran sejarah tersebut membuat peserta didik mampu menyadari bahwa

sejarah adalah pelajaran yang sangat berguna, baik untuk masa sekarang maupun

masa yang akan datang. Pendidikan karakter di sekolah lebih banyak berurusan

dengan penanaman nilai6. Nilai-nilai yang terkandung dalam pembelajaran sejarah

tersebut adalah nilai cinta tanah air, nilai semangat pejuang dimana nilai ini dapat

melatih peserta didik untuk terus semangat dalam mempertahankan negara

Indonesia agar tidak dijajah kembali oleh bangsa lain.

Pendidikan karakter bangsa bisa dilakukan dengan pembiasaan nilai moral

luhur kepada peserta didik dan membiasakan mereka dengan kebiasaan (habit)

yang sesuai dengan karakter kebangsaan. Terdapat delapan belas indikator

pendidikan karakter yang sampai saat ini terus dikembangkan pada diri peserta

didik, baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Adapun delapan belas

indikator pendidikan karakter tersebut yaitu: religius, jujur, toleransi, disiplin,

kerjakeras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan,

cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar

membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggungjawab7. Delapan belas

indikator pendidikan karakter bangsa tersebut terus diterapkan dan ditanamkan

pada diri peserta didik mulai usia dini hingga usia dewasa. Pendidikan karakter

sebagai bagian dari upaya membangun karakter bangsa mendesak untuk                                                             5 Muchlas Samani & Hariyanto, Pendidikan Karakter, Bandung: Remaja Rosdakarya Offset, 2011, hlm.41. 6 Doni Kusuma, Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global, Jakarta: Grasindo, 2007, hlm.212. 7 Ibid., hlm. 215.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

5  

  

diterapkan. Pendidikan karakter menjadi vital dan tidak ada pilihan lagi untuk

mewujudkan Indonesia baru, yaitu Indonesia yang dapat menghadapi tantangan

regional dan global. Pendidikan karakter tersebut sangat penting dipelajari bahkan

penting untuk diterapkan dalam diri peserta didik dengan alasan agar peserta didik

mampu menghargai dan memiliki sikap yang bijak8. Selain itu dengan pendidikan

karakter dapat mengubah cara pandang siswa terhadap masa depan bangsa.

Pada umumnya guru hanya memberikan bekal sejarah berupa materi-materi

belajar, tidak disertai dengan kesimpulan berupa nilai-nilai yang dapat diambil dari

pembelajaran sejarah di masa lampau. Sebagian besar dari guru, peserta didik serta

masyarakat menilai bahwa sejarah hanya mengkaji dan mengulas tentang kejadian

masa lalu saja, namun sejarah juga mengkaji peristiwa-peristiwa yang sedang

terjadi sekarang. Banyak ruang lingkup dalam sejarah, misalnya sejarah politik,

sejarah negara-negara luar negeri, sejarah kebudayaan suatu bangsa, sejarah sosial,

sejarah perkotaan maupun sejarah lokal.

Pentingnya sejarah untuk dipelajari, bukan berarti pembelajaran sejarah tidak

mempunyai kekurangan. Kekurangan tersebut dapat ditemui ketika proses belajar

mengajar sedang terjadi, banyak sekali hambatan yang ditemui ketika belajar di

kelas, hambatan tersebut dapat ditemui guru maupun peserta didik itu sendiri.

Kurangnya minat siswa dalam mengikuti pelajaran sejarah oleh karena anggapan

peserta didik bahwa pelajaran sejarah adalah sebuah pelajaran yang membosankan,

sebagian besar guru sejarah masih menggunakan model ceramah di depan kelas,

                                                            8 Ibid., hlm. 230

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

6  

  

sehingga membuat peserta didik merasa malas untuk mengikuti kegiatan

pembelajaran tersebut.

Berdasarkan observasi yang dilakukan, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

peserta didik SMA Negeri 1 Godean memiliki prestasi yang sangat luar biasa. Hal

itu dapat terlihat pada kegiatan belajar mengajar di kelas, sebagian besar peserta

didik berperan aktif dalam kegiatan belajar. Selain itu, dalam berperilaku, peserta

didik menunjukkan bahwa mereka menjunjung tinggi sikap sopan santun, baik

terhadap guru, karyawan maupun teman-temannya. Dari perilaku tersebut dapat

dikatakan bahwa peserta didik di SMA N 1 Godean memiliki karakter yang baik

namun, perlu pembenahan serta peningkatan karakter dalam diri sebagian peserta

didik SMA Negeri 1 Godean. Sebab ada beberapa peserta didik yang acuh dan

kurang sopan ketika guru sedang menjelaskan materi di depan kelas, peserta didik

tersebut justru tidak menyimak dan berbicara dengan teman sebangkunya. Selain

itu terdapat siswa yang bermain Handphone ketika pembelajaran sedang

berlangsung. Kemudian terdapat beberapa siswa yang kurang peka terhadap teman

kesulitan teman dalam belajar. Dengan contoh siswa tidak bersedia membantu

temannya yang sedang kesulitan dalam memahami materi belajar.

Penelitian ini membahas tentang perkembangan dan perubahan Competence

(pengetahuan, ketrampilan, sikap), Conscience (hatinurani), Compassion (bela

rasa) dan karakter peserta didikkelas XI IIS 1 SMA Negeri 1 Godean dangan

implementasi Pedagogi Ignasian dalam pembelajaran sejarah melalui pemanfaatan

LKS Bermakna. Dengan harapan melalui penerapan pembelajaran berbasis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

7  

  

Pedagogi Ignasian mampu memberikan perubahan dan peningkatan terhadap nilai

maupun sikap siswa.

Dari kegiatan observasi yang telah dilakukan peneliti di sekolah SMA Negeri

1 Godean, memiliki Visi Unggul Dalam Prestasi, Menguasai IPTEK, Berbudi

Pekerti Luhur dan Berwawasan Global; dan Misi dari SMA Negeri 1 Godean

adalah sebagai berikut,

1. Meningkatkan budaya membaca dan menulis. 2. Meningkatkan prestasi belajar akademik dan non akademik. 3. Mempertahankan/meningkatkan kelulusan peserta didik yang mengikuti

Ujian Nasional dan Ujian Sekolah. 4. Meningkatkan jumlah lulusan yang meneruskan kejenjang perguruan

tinggi. 5. Meningkatkan kesehatan jasmani, rohani dan pemahaman ajaran agama

sesuai agama yang dianutnya. 6. Meningkatkan kepercayaan diri dan mengembangkan minat dan bakat. 7. Meningkatkan kemampuan penggunaan komputer. 8. Meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dan Mandarin9.

Berdasarkan latar belakang yang telah di sampaikan, peneliti tertarik untuk

melakukan sebuah penelitian kualiatif dengan judul “Implementasi Pedagogi

Ignasian dalam Pembelajaran Sejarah Melalui Pemanfaatan LKS bermakna Kelas

XI IIS 1 SMA Negeri 1 Godean. Desain pembelajaran berbasis Pedagogi Ignasian

adalah penjabaran prinsip-prinsip pembelajaran ke dalam rancangan materi dan

aktivitas yang meningkatkan proses belajar individu menuju keutuhan pribadinya

mengikuti proses pembelajaran berdasarkan Pedagogi Ignasian10.

Dinamika pokok Pedagogi Ignasian ini adalah interaksi terus-menerus tiga

unsur, yaitu pengalaman, refleksi dan aksi, di dalam proses belajar mengajar. Tiga                                                             9 https://www.SMA-Negeri-1-Godean/422721157818075?sk=info&tab=page_info.Di unduh pada 7

Maret 2015. 10 LPM, Model Pembelajaran Berbasis Pedagogi Ignasian, Yogyakarta: P3MP-LPM, 2012, hlm.47.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

8  

  

unsur itu dilengkapi dengan unsur pelengkap yaitu “konteks” yang menjadi tempat

pengalaman itu berlangsung dan evaluasi setelah sebuah aksi terlaksana. Bergerak

dalam sebuah langkah spiral, semakin lama semakin mendalam untuk tiap-tiap

unsurnya11. Melalui penelitian ini diharapkan dapat mendeskripsikan aspek

Competence (pengetahuan, keterampilan, sikap), Conscience (suara hati),

Compassion (bela rasa), dan karakter siswa kelas XI IIS 1 SMA N 1 Godean.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dirumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana peningkatan Competence siswa dalam pembelajaran sejarah

berbasis Pedagogi Ignasian melalui LKS bermakna?

2. Bagaimana keadaan Conscience siswa dalam pembelajaran sejarah berbasis

Pedagogi Ignasian melalui LKS bermakna?

3. Bagaimana keadaan Compassion siswa dalam pembelajaran sejarah berbasis

Pedagogi Ignasian melalui LKS bermakna?

4. Karakter apakah yang paling dominan berkembang selama pembelajaran

sejarah berbasis Pedagogi Ignasian melalui LKS bermakna?

                                                            11 Tim RedaksiKanisius, Paradigma Pedagogi Reflektif: Alternatif Solusi Menuju Pendidika nKristiani, Yogyakarta: Kanisius,2008,hlm.6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

9  

  

C. TujuanPenelitian

Dari rumusan masalah tersebut, dapat dideskripsikan beberapa tujuan

penelitian sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan peningkatan Competence (pengetahuan, ketrampilan, sikap)

siswa kelas XI IIS 1 SMA Negeri 1 Godean dengan implementasi

pembelajaran sejarah berbasis Pedagogi Ignasian melalui pemanfaatan LKS

Bermakna.

2. Mendeskripsikan keadaan Conscience (hatinurani) siswa kelas XI IIS 1 SMA

Negeri 1 Godean dengan implementasi pembelajaran sejarah berbasis Pedagogi

Ignasian melalui pemanfaatan LKS Bermakna.

3. Mendeskripsikan keadaan Compassion (bela rasa) siswakelas XI IIS 1 SMA

Negeri 1 Godean dengan implementasi pembelajaran sejarah berbasis Pedagogi

Ignasian melalui pemanfaatan LKS Bermakna.

4. Mendeskripsikan karakter yang dominan berkembang selama pembelajaran

sejarah pada siswa SMA Negri 1 Godean.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain:

1. Bagi Lembaga Sekolah

Sebagai umpan balik dalam meningkatkan aspek Competence (pengetahuan,

keterampilan, sikap), perkembangan Conscience (hatinurani), perkembangan

Compassion (bela rasa), dan perkembangan karakter peserta didik pada mata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

10  

  

pelajaran sejarah, dan meningkatkan penggunaan media pembelajaran LKS di

sekolah.

2. Bagi Universitas

Sebagai sarana pengenalan visi dan misi Universitas Sanata Dharma melalui

pembelajaran berbasis Pedagogi Ignasian di SMA N 1 Godean maupun sekolah-

sekolah non Kristiani lainnya. Serta sebagai bahan evaluasi untuk mendukung dan

memperbaiki sistem pendidikan.

3. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif dalam penyampaian materi

pembelajaran sejarah oleh guru agar tidak terkesan kurang menarik bagi peserta

didik. Sehingga peserta didik mampu menjadi aktif dan memahami, bahwa

pelajaran sejarah bisa memberikan banyak makna dan nilai-nilai kehidupan yang

dapat berguna bagi perkembangan bangsa, khususnya bagi generasi muda.

4. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menarik minat belajar peserta

didik dalam aspek Competence (pengetahuan, keterampilan, sikap), Conscience

(hati nurani), Compassion (bela rasa), dan karakter pada peserta didik serta untuk

meningkatkan pencapaian tujuan pembelajaran sejarah. Selain itu sebagai alternatif

pembelajaran sejarah yang bermanfaat yang dapat memberikan pengalaman baru

kepada siswa melalui model pembelajaran tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

11  

  

5. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bagian dari proses belajar dan

berlatih di bidang penelitian sehingga dapat mengembangkan wawasan peneliti

baik secara teoritis maupun aplikasi dalam praktik. Selain itu juga menjadi ajang

mengembangkan keterampilan dalam penulisan karya ilmiah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

12  

  

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pedagogi Ignasian

a. Pengertian Pedagogi Ignasian

Pedagogi Ignasian merupakan sebuah paradigma pendidikan yang bersumber

dari kharisma St.Ignasius pendiri Serikat Jesuit12. Tujuan dari Pedagogi Ignasian

yaitu perkembangan pribadi yang utuh yang melakukan perbuatan yang didasari

oleh pemikiran yang menalar, yang kemudian mendorong siswa untuk berdisiplin,

berinisiatif, mengembangkan integritas dan berpikir jernih. Secara praktis

penerapan model pembelajaran dengan pendekatan Pedagogi Ignasian biasanya

dirumuskan dalam sebuah sistem yang memiliki unsur-unsur pokok: konteks

(context),-pengalaman (experince) – refleksi (reflection)- aksi (action)- evaluasi

(evaluation). Berdasarkan siklus ini, seorang pengajar dapat mendampingi para

pelajar untuk memudahkan proses belajar dan perkembangan dengan cara menatap

kebenaran dan menggali arti manusiawinya.

Dalam pendidikan berbasis Pedagogi Ignasian, refleksi mengambil peran

yang penting.Dengan melakukan refleksi, siswa menimbang dan memilih

pengalaman-pengalamanya untuk menemukan dirinya yang otentik. Dengan cara

                                                            12 Tim LPMUSD, op.cit, hlm. 6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

13  

  

ini, ia dapat mengambil keputusan dan bertindak sesuai dengan martabatnya yang

luhur. Adapun prinsip-prinsip Pedagogi Ignasian antara lain13:

1. Guru berperan melayani siswanya, peka terhadap bakat dan kesulitan siswa, terlibat secara pribadi, dan membantu pengembangan kemampuan internal setiap siswanya.

2. Siswa perlu terlibat secara aktif dalam studi, penemuan, dan kreativitas pribadi.

3. Hubungan antara guru dan siswa bersifat pribadi dan berkelanjutan. 4. Silabus dan pengajaran disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. 5. Isi dan bahan ajar (pendidikan) diatur dalam urutan yang bsersifat logis. 6. Pengulangan dan perbaikan (preview dan review) sunguh-sunguh

diupayakan demi penguasaan yang lebih baik, asimilasi yang lebih baik, dan pandangan yang lebih mendalam.

7. Keadaan materi lebih disukai dari pada keluasaan cakupan.

Pedagogi Ignasian dapat dilaksanakan dengan tata cara sebagai berikut:

1) Konteks

Konteks pemikiran dalam Pemikiran Pedagogi Ignasian, pada cara

belajar yang dajarkan St. Ignatius yang menerima akan keterbukaan pada

sebuah bimbingan jiwa maka siswa perlu terbuka mengenai nilai-nilai yang

luhur. Seorang pendidik haruslah memulai proses pembelajarannya dari diri

siswa (Student centered learning) dengan memahami sebanyak mungkin

konteks-konteks yang mampu melingkupi siswa sebagai subyek yang akan

ditantang, didorong, dan didukung untuk mencapai perkembangan pribadi

yang utuh14.

Konteks nyata yang ada dalam kehidupan sehari-hari, mencakup pada

keluarga, kelompok sebaya, situasi sosial, lembaga pendidikan, politik,

ekonomi, serta segala yang berhubungan dengan kenyataan-kenyataan

                                                            13Ibid.,hlm. 9. 14Ibid, hlm.12.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

14  

  

sehari-hari. Secara keseluruhan konteks ini dapat mempengaruhi siswa

kearah yang lebih baik ataupun lebih buruk, maka penting adanya refleksi

dalam bersikap, berpresepsi dan mengambil keputusan. Penting adanya

pengertian-pengertian yang dibawa seorang siswa ketika memulai proses

belajar, pemahaman yang sebelumnya serta studi yang sebelumnya termasuk

hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.

Selain hal itu semua, suasana kelembagaan merupakan hasil jaringan

dari berbagai norma, harapan dan relasi yang mampu menciptakan suasana

sekolah, misalnya perhatian terhadap mutu akademik, kebebasan akademik,

dan hubungan interelasi dengan guru-siswa, dengan dilandasi rasa saling

percaya, sehingga berguna dalam pembentukan pribadi seorang siswa dalam

memahami dan mendalami nilai-nilai. Pengenalan terhadap sebuah konteks,

akan membantu guru menentukan bentuk dan cara pemberian pengalaman

melalui pembelajaran sehingga siswa dapat menarik makna dari pengalaman

utuhnya selama belajar bagi hidupnya sendiri dan orang lain.

2) Pengalaman

Pada tahap pengalaman ini, siswa diajak untuk melakukan kegiatan

yang memuat tidak hanya aspek kognitif (pemahaman) atas materi yang

tengah disimak tetapi juga aspek afektif (perasaan/penghayatan) dan aspek

konatif (niat/kehendak) siswa diasah supaya mereka dapat memperoleh

pengetahuan yang semakin utuh. Berdasarkan konteks-konteks yang telah

dikenali pada tahap sebelumnya, guru menciptakan kondisi belajar yang

memungkinkan siswa mengingat pengalamannya yang berkaitan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

15  

  

bidang ilmu yang di bahas, siswa didorong untuk menyaring fakta,

menimbang perasaannya, dan memilah nilai-nilai yang telah mereka kenal

terkait dengan bidang ilmu yang mereka simak.

Pada tahap ini siswa, diajak mencari pemahaman baru dengan

melakukan perbandingan, kontras, evaluasi, analisis dan sintesis atas semua

kegiatan mental serta psikomotorik untuk memahami realitas secara baik.

Pengalaman yang di olah merupakan pegalaman hidup mereka sendiri atau

pengalaman yang diperoleh dari membaca dan mendengarkan.

Melalui pengalaman dalam proses belajar mengajar, siswa mengalami

suatu suatu tantangan terhadap pengetahuan yang sudah dimilikinya dengan

fakta, ide, dan masukan baru baik dari pengajar maupun dari sesame pelajar

lain. Dengan demikian, konteks yang dibawa oleh siswa, sekarang

dihadapkan pada suatu pengalaman baru. Pengalaman baru ini

memungkinkan siswa untuk sepaham dengan konteks sebelumnya yang telah

dimiliki.

3) Refleksi

Dalam Pembelajaran berbasis Pedagogi Ignasian, refleksi menjadi

unsur yang penting. Refleksi berarti mengadakan pertimbangan seksama

dengan mengunakan daya ingat, pemahaman, imajinasi, dan perasaan

menyangkut bidang ilmu, pengalaman, ide, tujuan yang diinginkan atau

reaksi spontan untuk menangkap makna dan nilai hakiki dari apa yang

dipelajari. Melalui refleksi, pengalaman yang diperoleh dalam proses

pembelajaaran diperdalam untuk menangkap makna esensial atau arti penting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

16  

  

dari pokok materi yang dipelajari dan diharapkan pengalaman mahasiswa

menjadi bermakna sehingga mampu mendorong melakukan aksi (tindakan).

Refleksi harus menjadi proses formatif yang membentuk kesadaran peserta

didik mengenai sikap, kebiasaan, nilai, cara pandang dan cara berpikir

mereka. Kegiatan refleksi mempunyai tujuan yaitu siswa dapat menangkap

arti atau nilai-nilai hakiki dari apa yang telah dipelajari, dapat menemukan

keterkaitan antar pengetahuan dan antara pengetahuan dengan realitasnya,,

siswa dapat memahami implikasi pengetahuan dan seluruh tanggung

jawabnya serta dapat membentuk hati nurani. Refleksi dapat dilakukan

dengan cara sebagai berikut:

a) Memahami kebenaran dan yang dipelajari secara utuh.

b) Mengenali sumber-sumber perasaan dan reaksi yang dialami dalam

menelah sesuatu.

c) Memperdalam pengalaman tentang implikasi yang telah dimengerti

bagi diri sendiri dan bagi orang lain.

d) Mengusahakan mencapai makna untuk diri sendiri tentang

kejadian-kejadian, ide-ide, kebenaran atau pemutarbalikan

kebenarannya.

e) Memulai dengan memahami siapa dirinya dan bagaimana

seharusnya sikapnya terhadap orang lain.

Dalam proses refleksi, ada hal yang penting dilakukan guru yaitu:

pertama, guru perlu menyampaikan pertanyaan paduan yang tepat dan

menyiapkan kondisi kelas yang memungkinkan terjadinya refleksi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

17  

  

efektif. Kedua, guru menghormati kebebasan individu mahasiswa untuk

berefleksi dan memilih tindakannya. Ketiga, siswa merefleksikan

pengalaman belajarnya dengan bimbingan guru. Keempat, guru dan siswa

bersedia saling berbagi refleksinya dalam rangka memperkaya pemaknaan

belajar. Kelima, siswa dibimbing untuk berani berpikir, bersikap dan

bertekad untuk bertindak menurut panggilan hati nurani.

4) Tindakan

Sikap, nilai, dan cita-cita itu adalah hasil pengolahan siswa dalam

refleksi. Pemaknaan pengalaman yang diperoleh melalui refleksi tersebut

dimaksudkan agar siswa mampu mengambil keputusan dan bertindak dengan

semangat magis (the power to do more/unggul). Tindakan adalah kegiatan

yang mencerminkan pertumbuhan batin berdasarkan pengalaman yang telah

direfleksikan.

Tindakan memiliki dua aspek internal dan eksternal. Aspek internal

merupakan pertumbuhan batin yang terjadi berkat proses refleksi. Aspek

eksternal adalah manifestasi dari pertumbuhan batin itu. Dengan demikian

tindakan selalu mencakup dua tahap, yaitu pilihan-pilihan batin (hasil dari

refleksi pengalaman) dan manifestasi lahiriahnya (perwujudan nyata) yang

dapat dipertanggung jawabkan. Tindakan mencakup dua langkah:

a. Menumbuhkan pilihan-pilihan batin. Tahap ini merupakan

momentum bagi peserta didik untuk memilih kebenaran sebagai

miliknya, sambil tetap membiarkan diri kearah mana ia dipimpin

oleh kebenaran itu. Hal ini terjadi melalui proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

18  

  

mempertimbangkan kembali pengalaman-pengalaman yang

diperoleh dalam proses pembelajaran. Disinilah pembelajar

dihadpakan pada makna dan nilai yang menyodorkan pilihan-

pilihan yang harus diambil.

b. Menyatakan pilihan secara lahir. Pada suatu ketika, makna-makna

hidup, sikap, nilai-nilai, yang telah menjadi bagian dari dirinya,

mendorong peserta didik berbuat sesuatu yang konsisten dengan

keyakinan barunya. Kalau maknanya positif, peserta didik akan

meningkatkan keadaan yang menimbulkan pengalaman yang

bermakna positif. Kalau maknanya negatif, peserta didik akan

berusaha memperbaiki, mengubah, mengurangi, atau menghindari

apa yang menimbulkan pengalaman yang negatif itu.

Dalam proses pembelajaran yang dimaksud dengan tindakan adalah

memaknai hasil pembelajaran dengan pikiran dan hati untuk mewujudkan

pengetahuannya dalam praktik kehidupan nyata. Dengan demikian

pembelajaran disini sudah mencapai tahap pengambilan sikap, posisi batin

atau niat untuk berbuat sesuai dengan pengetahaun yang diperolehnya.

Pengetahuan menjadi sesuatu yang tidak hanya teoritis dan mandul,

melainkan terarah ke kehidupan kongkrit.

Dalam pembelajaran, siswa dan guru mengambil peran dalam tahap

tindakan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

19  

  

a) Siswa

Dalam proses pembelajaran, siswa menggunakan pengetahuannya

secara bermakna yaitu dengan melalui, pertama, penentuan prioritas-

prioritas. Kedua, pengambilan keputusan. Ketiga, penemuan eksperimental.

Keempat, pemecahan masalah. Kelima, penelitian. Keenam, pelayanan

berdasarkan kasih.

b) Guru

Guru berperan untuk menumbuhkan aksi dengan jalan menantang

imajinasi dan melatih kehendak para mahasiswa untuk memilih serangkaian

tindakan yang paling baik, yaitu tindakan berdasarkan refleksi atas apa yang

sudah dipelajari. Dalam pembelajaran, mengobservasi tindakan sebagai hasil

dari refleksi pengalaman memang merupakan tantangan tersendiri bagi

pendidik. Tindakan dapat saja terwujud segera setelah refleksi tetapi dapat

juga tindakan mewujud jauh hari setelah refleksi, karena keputusan-

keputusan melakukan tindakan sangat tergantung pada situasi yang dihadapi

pelajar.

5) Evaluasi

Secara teoretis evaluasi adalah suatu usaha sistemik dan sistematik

untuk mengumpulkan, menyusun dan menolah data, fakta dan informasi

dengan tujuan menyimpulkan nilai, makna, kegunaan, prestasi dari suatu

program, dan hasil kesimpulan tersebut dapat digunakan dalam rangka

pengambilan keputusan, perencanaan, maupun perbaikan dari suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

20  

  

program15. Tujuan pendidikan Jesuit adalah membentuk manusia yang

berkepribadian utuh, kompeten secara intelektual, bersedia untuk selalu

berkembang, bersikap religius, serta penuh kasih dan tekad untuk berbuat

adil dalam pelayanan yang tulus kepada sesama umat Allah.

Evaluasi dalam pembelajaran adalah aktivitas untuk memonitor

perkembangan akademis peserta didik. Evaluasi merupakan proses sistematis

pengumpulan, pengolahan dan pengambilan keputusan atas data tentang

suatu objek untuk selanjutnya dipertimbangkan pemberian nilai atas objek

tersebut berdasarkan pada suatu kriteria tertentu. Dalam evaluasi

pembelajaran yang menjadi objek penelitian adalah proses dan hasil belajar.

Evaluasi hasil pembelajaran atau evaluasi hasil belajar antara

lainmenggunakan tes untuk melakukan pengukuran hasil belajar sebagai

prestasi belajar, dalam hal ini adalah penguasaan kompetensi oleh setiap

siswa.

Hasil dari proses evaluasi ini merupakan umpan balik bagi siswa

maupun guru. Bagi siswa, hasil evaluasi ini bermanfaat untuk memperbaiki

cara belajarnya, sedangkan bagi guru merupakan masukan untuk

memperbaiki cara dan metode pembelajaran. Dalam Pedagogi Ignasian,

evaluasi tidak hanya dilakukan pada aspek akademis siswa tetapi juga pada

aspek kemanusiaan. Agar desain pembelajaran tidak kehilangan rohnya,

maka perlunya kesesuaian, keserasian, dan keselarasan anatara desain materi,

desain strategi pembelajaran dan desain evaluasi.

                                                            15Aman, Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah, Yogyakarta, Ombak, 2011, hlm.77-78.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

21  

  

b. Model dan Desain Pembelajaran Berbasis Pedagogi Ignasian

Kegiatan pembelajaran perlu dirancang agar memberikan dampak

optimal bagi pembelajar. Pelaksanaan pembelajaran berbasis Pedagogi

Ignasian merupakan upaya pertajam model-model pembelajaran yang telah

dikembangkan sebelumnya dengan memasukan unsur-unsur yang terkandung

dalam Pedagogi Ignasian.Pedagogi Ignasian adalah sebuah paradigma.

Model pembelajaran bebasis Pedagogi Ignasian adalah kerangka konseptual

yang digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam melakukan kegiatan

pembelajaran dengan fokus pencapaian tujuan pembelajaran yang meliputi

3C (Competence, Conscience dan Compassion). Competence adalah

kemampuan kognitif, conscien adalah kemampuan afektif untuk menentukan

pilihan-pilihan yang dapat dipertangung jawabkan secara moral, sedangkan

compassion adalah kemampuan psikomotorik dan kemampuan untuk

mengembangkan bakat dan kemampuan sepanjang hidup dan disertai

dengam motivasi untuk mengunakannya demi sesama

Desain pembelajaran berbasis Pedagogi Ignasian adalah penjabaran

prinsip-prinsip penjabaran prinsip-prinsip pembelajaran ke dalam rancangan

materi dan aktivitas yang meningkatkan proses belajar individu menuju

keutuhan pribadinya mengikuti siklus Pedagogi Ignasian.

c. Konsep 3C (Competence, Conscience, dan Compassion)

Konsep Competence (pengetahuan, ketrampilan, dan sikap),

Conscience (hati nurani), dan Compassion (bela rasa) merupakan unsur-

unsur dari Pedagogi Ignasian, dimana ketiganya dianggap sebagai sebuah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

22  

  

keterpaduan hasil belajar yang serupa dengan keterpaduan ranah kognitif,

afektif, dan psikomotorik16. Untuk itu, akan dibahas lebih lanjut tentang

konsep Competence (pengetahuan, ketrampilan, dan sikap), Conscience (hati

nurani), dan Compassion (bela rasa).

1) Competence

Competence adalah kompetensi/kualitas yang unggul bagi peserta

didik, berkaitan dengan kemampuan penguasaan kompetensi secara utuh

yang disebut juga kemampuan kognitif. Competence pada Pedagogi Ignasian

sangat kental bermuatan ranah kognitif dan psikomotorik, namun demikian

di sana termuat juga sebagian afektif meskipun terbatas dalam kaitannya

dengan keilmuan17.

Aspek Competence mengacu pada kecerdasan individu, cerdas di sini

bukan hanya pengetahuan, namun juga cerdas dalam mengambil sikap.Jadi

dalam hal ini, Competence dimaknai sebagai kemampuan akademik yang

memadukan unsur pengetahuan, ketrampilan dan sikap.18

2) Conscience

Conscience merupakan kemampuan afektif yang secara khusus

mengasah kepekaan dan ketajaman hati nurani. Maka dari itu, terdapat nilai-

nilai yang ada dalam Conscience, seperti:19 moral, tanggung jawab,

kejujuran, kemandirian, keterbukaan, kebebasan, kedisiplinan, ketekunan,

                                                            16 Ibid, hlm.39. 17 Ibid.,hlm. 39. 18 http://himcyoo.files.wordpress.com/2012/03/3-buku-pendidikan-karakter.pdf., hlm. 17-18.

(diunduhtanggal 24 Maret 2013). 19 Tim P3MP-LPM USD, op.cit.,hlm. 42.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

23  

  

kegigihan, ketahanan uji, keberanian mengambil resiko, kemampuan member

makna hidup.

Nilai-nilai tersebut merupakan satu kesatuan dari aspek Coscience. Hal

ini menjadi pedoman untuk memahami alternatif dan menentukan pilihan

oleh individu, hal yang baik maupun buruk, hal yang benar maupun salah.

3) Compassion

Sama halnya aspek Conscience, aspek Compassion merupakan

kemampuan afektif, yang berupa tindakan konkret maupun batin disertai bela

rasa bagi sesama, dalam hal ini menjunjung tinggi sikap peduli terhadap

sesama/bela rasa. Pada aspek Compassion juga terdapat nilai-nilai yang

merupakan kesatuan dari aspek Compassion, dan harus ditanamkan pada

siswa, seperti20; kerja sama, penghargaan pada sesame, kepedulian, kepekaan

terhadap kebutuhan orang lain, keterlibatan dalam kelompok, kemauan untuk

berbagi.

Dalam hubungannya dengan penelitian ini, diharapkan pada

pembelajaran berbasis PI dapat meningkatkan ketiga aspek tersebut melalui

pemanfaatan media LKS yang Bermakna.Tingkat Competence (pengetahuan,

ketrampilan, sikap), Conscience (suara hati), dan Compassion (bela rasa)

merupakan hal yang ukur untuk menentukan keberhasilan penelitian ini.

Perlu diperhatikan pula beberapa faktor yang mempengaruhi

tercapainnya tingkat Competence (pengetahuan, ketrampilan, sikap),

Conscience (suara hati), dan Compassion (bela rasa), antara lain kondisi

                                                            20 Idem.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

24  

  

fisiologis dan psikologis. Pada kondisi fisiologis pada umumnya juga perlu

diperhatikan dalam proses pembelajaran jika seseorang belajar dalam keadaan

jasmani yang segar akan berbeda dengan seseorang yang belajar dalam

keadaan sakit.

2. LKS Bermakna

Bahan ajar cetak yang satu ini sudah tidak asing lagi yaitu Lembar

Kerja Siswa (LKS). Guru di sekolah pada umumnya menggunakan lembar

kerja siswa (LKS) sebagai buku acuan siswa, di dalam lembar kerja siswa

tersebut pada umumnya terdapat materi dan soal-soal yang harus dikerjakan

oleh peserta didik itu sendiri. Peneliti akan menggunakan LKS sebagai media

pada saat melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Godean Yogyakarta.

Peneliti berharap agar LKS tersebut dapat bermanfaat sebagai media

sekaligus dapat membantu peserta didik dalam mengikuti pembelajaran

sejarah. Selain itu, LKS juga diharapkan mampu membantu peserta didik

sehingga lebih mengerti dan memahami materi pembelajaran yang sedang

disampaikan oleh guru. Jenis LKS yang akan peneliti pakai sebagai media

pembelajaran yaitu LKS yang Bermakna.

Menurut Pedoman Umum Pengembangan Bahan Ajar, lembar kerja

siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus

dikerjakan oleh siswa. Sedangkan bermakna berasal dari kata makna yang

diambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia yang memiliki arti “setiap

kalimat yang mengandung ataupun memuat arti tertentu”. Bermakna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

25  

  

merupakan hal yang mengandung makna, mempunyai makna21, berarti.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa LKS yang Bermakna merupakan lembar

kegiatan siswa yang mempunyai banyak arti.

Lembar kerja siswa biasanya berupa petunjuk atau langkah-langkah

untuk menyelesaikan suatu tugas, dan tugas tersebut haruslah jelas

kompetensi dasar yang akan dicapai22. Sementara, menurut pandangan Andi

Prastowo, LKS bukan merupakan singkatan dari Lembar Kegiatan Siswa

akan tetapi Lembar Kerja Siswa, yaitu materi ajar yang sudah dikemas

sedemikian rupa, sehingga peserta didik diharapkan dapat mempelajari

materi ajar tersebut secara mandiri. Dalam LKS, peserta didik akan

mendapatkan materi, ringkasan, dan tugas yang berkaitan dengan materi.

Selain itu, peserta didik juga dapat menemukan arahan yang terstruktur untuk

mamahami materi serta tugas yang berkaitan dengan materi tersebut23.

Pentingnya LKS bagi kegiatan pembelajaran tidak lepas dari fungsi,

tujuan, dan manfaat LKS itu sendiri. LKS sebagai bahan ajar mempunyai

empat fungsi yaitu, pertama, LKS sebagai bahan ajar yang bisa

meminimalkan peran pendidik namun lebih mengaktifkan siswa. Kedua,

LKS sebagai bahan ajar yang mempermudah siswa untuk memahami materi

yang diberikan. Ketiga, LKS sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas

untuk berlatih. Keempat, LKS memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada

siswa.                                                             21 Mochtar Buchori, Refleksi Tentang Pendidikan Bermakna Menuju Indonesia Baru, Jakarta,Yayasan Bhumiksara.2002,hlm. 65. 22 Andi Prastowo, Paduan Membuat Bahan Ajar Inovatif: Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan, Yogyakarta, IKAPI, 2012, hlm. 203. 23 Ibid., hlm. 204.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

26  

  

Kemudian ada empat poin penting yang menjadi tujuan penyusunan

LKS, yaitu: pertama, menyajikan bahan ajar yang memudahkan siswa untuk

berinteraksi dengan materi yang diberikan. Kedua, menyajikan tugas-tugas

yang meningkatkan penugasan siswa terhadap materi yang diberikan. Ketiga,

melatih kemandirian belajar siswa. Keempat, memudahkan pendidik dalam

memberikan tugas kepada siswa24.

Kemudian, LKS memiliki banyak manfaat bagi pembelajaran, di

antaranya melalui LKS kita mendapat kesempatan untuk memancing siswa

secara aktif terlibat dengan materi yang dibahas. Salah satu metode yang bisa

diterapkan untuk mendapatkan hasil yang optimal dari pemanfaatan LKS

adalah metode “SQ3R” atau Survey, Question, Read, and Review,

(menyurvei, membuat, pernyataan, membaca, meringkas, dan mengulang).”

Adapun penjelasan masing-masing tahap itu adalah sebagai berikut:

1. Tahap survey, pada kegiatan ini, peserta didik diminta untuk membaca secara pintas keseluruhan materi, termasuk membaca ringkasan materi jika ringkasan diberikan.

2. Tahap question pada kegiatan ini, peserta didk diminta untuk menuliskan beberapa pertanyaan yang harus mereka jawab sendiri pada saat membaca meteri yang diberikan.

3. Tahap read, pada kegiatan ini, peserta didik dirangsang untuk memperhatikan pengorganisasian materi dan membubuhkan tanda tangan khusus pada materi yang diberikan. Contohnya, peserta didik diminta untuk membubuhkan tanda kurung pada ide utama, dan menjawab pertanyaan yang sudah kita siapkan pada question.

4. Tahap recite, pada kegiatan ini, peserta didik diminta untuk menguji diri mereka sendiri pada saat membaca, kemudian diminta utnuk meringkas materi menggunakan kalimat mereka sendiri.

5. Tahap review, pada kegiatan ini, peserta didik diminta sesegera mungkin untuk melihat kembali materi yang sudah selesai dipelajari sesaat setelah selesai memperlajari materi tersebut25.

                                                            24 Ibid., hlm. 206. 25 Ibid., hlm. 206-207.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

27  

  

Penggunaan LKS dapat melatih siswa belajar mandiri dan

memudahkan siswa untuk memahami materi karena siswa belajar sesuai

dengan kemampuannya dan dapat mengulang materi sampai siswa yang

bersangkutan dapat memahami materi tersebut dengan baik. Selain itu,

penggunaan LKS dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam kegiatan

pembelajaran sejarah.

LKS yang disusun sedemikian rupa dengan tujuan untuk memudahkan

proses pembelajaran mempunyai macam-macam bentuk. Beberapa bentuk

LKS yang dapat membantu proses pembelajaran yaitu:

a. LKS yang Penemuan ( Membantu Siswa Menemukan Suatu Konsep)

Sesuai prinsip konstruktivisme, seseorang akan belajar jika ia aktif

mengkonstruksi pengetahuan dalam otaknya. Salah satu cara

mengimplementasikannya di kelas adalah dengan mengemas materi

pembelajaran dalam bentuk LKS, yang memiliki ciri-ciri

mengetengahkan terlebih dahulu suatu fenomena yang bersifat konkret,

sederhana dan berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari.

Berdasarkan hasil pengamatan mereka, selanjutnya peserta didik kita

ajak untuk mengkonstruksi pengetahuan yang mereka dapat tersebut.

LKS jenis ini memuat apa yang dilakukan peserta didik, meliputi

melakukan, mengamati, dan menganalisis. Oleh karena itu, kita perlu

merumuskan langkah-langkah yang harus dilakukan peserta didik

kemudian kita minta peserta didik untuk mengamati fenomena yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

28  

  

mereka amati dengan konsep yang akan mereka bangun dalam benak

mereka.

b. LKS yang Aplikatif-Integratif (Membantu Siswa Menerapkan dan

Mengitegrasikan Berbagai Konsep yang Telah Ditemukan)

Peserta didik berlatih untuk menerapkan konsep yang telah

dipelajari tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya LKS yang

membantu peserta didik menerapkan konsep demokrasi dalam

kehidupan sehari-hari. Caranya dnegan memberikan tugas kepada

merekan untuk melakukan diskusi, kemudian meminta mereka untuk

berlatih memberikan kebebasan berpendapat yang bertanggung jawab.

Dengan peserta didik dilatih utnuk belajar menghormati pendapat orang

lain dan berpendapat secara bertanggung jawab maka hal ini telah

memberikan sebuah jalan bagi terimplemintasikannya nilai-nilai

demokrasi dalam diri peserta didik.

c. LKS yang Penuntun (Berfungsi sebagai Penuntun Belajar)

LKS penuntun berisi pertanyaan atau isian yang jawabannya ada di

dalam buku. Siswa akan dapat mengerjakan LKS tersebut jika meraka

membaca buku sehingga fungsi utama LKS ini adalah membantu siswa

menghafal dan memahami materi pembelajaran yang terdapat di dalam

buku.

d. LKS yang Penguatan (Berfungsi sebagai Penguatan)

LKS LKS bentuk ini diberikan setelah siswa selesai mempelajari topik

tertentu. Materi pembelajaran yang dikemas di dalam LKS ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

29  

  

mengarah pada pendalaman dan penerapan materi pembelajaran yang

terdapat di dalam buku pelajaran. Selain itu sebagai pembelajaran

pokok, LKS ini cocok untuk pengayaan.

e. LKS yang Pratikum (Berfungsi sebagai Petunjuk Pratikum)

Alih-alih memisahkan petunjuk praktikum ke dalam buku tersendiri,

kita dapat menggabungkan petunjuk praktikum ke dalam kuumpulan

LKS. Dengan demikian dalam LKS bentuk ini, petunjuk praktikum

merupakan salah satu isi (content) dari LKS.26

Peranan LKS sebagai media pembelajaran selain memiliki

kelebihan juga memiliki kelemahan dalam praktek pembelajaran. Kelebihan

dan kelemahan LKS yaitu:

a. Kelebihan LKS sebagai media pembelajaran

1) Dari aspek penggunaan, LKS merupakan media yang paling

mudah, dapat dipelajari di mana saja dan kapan saja tanpa harus

menggunakan alat khusus.

2) Dari aspek pengajaran, LKS dibandingkan dengan media

pembelajaran jenis lain bisa sikatakan lebih unggul. Karena

merupakan media yang canggih dalam mengembangkan

kemampuan siswa untuk belajar tentang fakta dan mampu

menggali prinsip-prinsip umum dan abstrak dengan menggunakan

argumentasi yang realistis.

                                                            26 Andi Prastowo, op.cit, hlm. 209.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

30  

  

3) Dari aspek kualitas penyampaian pesan pembelajaran, LKS mampu

memaparkan kata-kata, angka-angka, notasi musik, gambar dua

dimensi, serta diagram dengan proses yang cepat.

4) Dari aspek ekonomi, LKS lebih murah dibandingkan dengan media

pembelajaran yang lain27.

b. Kelemahan media LKS sebagai media pembelajaran

1) Tidak mampu mempresentasikan gerakan, pemaparan materi

bersifat inear.

2) Sulit memberikan bimbingan kepada pembaca yang mengalami

kesulitan memahami bagian-bagian tertentu.

3) Sulit memberikan umpan balik untuk pertanyaan yang

membutuhkan jawaban yang kompleks dan mendalam.

4) Cenderung digunakan sebagai hafalan. Ada sebagian guru yang

menuntut siswanya untuk menghafalkan data, fakta dan angka.

Tuntutan ini akan membatasi penggunaan hanya untuk alat

menghafal.

Dengan adanya kelebihan dan kelemahan LKS tersebut maka dalam

penyusunan LKS diharuskan inovatif dan kreatif. Karena, LKS yang inovatif

dan kreatif akan menciptakan proses pembelajaran yang lebih

menyenangkan. Dalam penyusunan LKS kita harus memahami langkah-

langkah penyusunannya yaitu sebagai berikut:

                                                            27 Durri Andriani, Kelebihan dan Kelemahan Bahan Ajar dalam Pengembangan Bahan Ajar, Jakarta, Universitas Terbuka, 2003, hlm. 93-94.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

31  

  

1. Menyusun Peta Kebutuhan LKS

Peta sangat diperlukan untuk mengetahui materi apa saja yang harus

ditulis dalam LKS. Peta ini juga bisa digunakan untuk melihat

sekuensi atau urutan materi dalam LKS. Sekuensi LKS ini sangat

dibutuhkan dalam menentukan prioritas penulisan materi.

2. Menentukan Judul LKS

Perlu kita ketahui bahwa judul LKS ditentukan atas dasar tema

sentral dan pokok bahasannya diperoleh dari hasil pemetaan

kompetensi dasar, materi pokok.

3. Penulisan LKS

Dalam penulisan LKS ada beberapa hal yang perlu dilaksanakan

yaitu seebagai berikut: ertama, merumuskan indikator atau

pengalaman belajar antarmata pelajaran dari tema sentral yang telah

disepakati. Kedua, menentukan alat penilaian. Penilaian dilakukan

terhadap proses kerja dan hasil kerja siswa. Alat penilaian yang

digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan Penilaian

Acuan Patokan (PAP) karena pendekatan pembelajaran yang

digunakan adalah kompetensi. Ketiga, menyusun materi. Dalam

penyusunan materi ada beberapa poin yang harus diperhatikan yaitu:

materi LKS sangat tergantungpada kompetensi dasar yang akan

dicapainya. Materi dapat diambil dari berbagai sumber seperti buku,

majalah, internet dan jurnal hasil penelitian. Kita dapat

menunjukkan referensi yang digunakan dalam LKS agar siswa bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

32  

  

membacanya lebiah jauh materi tersebut. Kemudian yang terakhir

yaitu tugas-tugas harus ditulis secara jelas guna mengurangi

pertanyaan dari siswa tentang hal-hal yang seharusnya siswa dapat

melakukannya. Keempat, perhatikan struktur LKS.Ini merupakan

langkah terakhir dalam penyusunan LKS, yaitu menyusun materi

berdasarkan stuktur LKS.28

Untuk membuat sebuah LKS yang bermakna, maka ada satu poin

penting yang harus diperhatikan, yaitu menjadikannya sebagai bahan ajar

menarik bagi siswa. Untuk mengembangkan LKS yang “kaya manfaat”,

perlu memperhatikan dua hal penting yaitu desain pengembangan dan

langkah-langkah pengembangannya, antara lain sebagai berikut:

a. Menentukan Desain Pengembangan LKS

LKS didesain untuk digunakan siswa secara mandiri.Artinya, guru

hanya berperan sebagai fasilitator, siswalah yang berperan secara

aktif dalam mempelajari materi yang terdapat dalam LKS. Batasan

umum yang dapat dijadikan pedoman pada saat menentukan desain

LKS, yaitu: ukuran, kepadatan halaman, penomoran halaman, dan

kejelasan.

b. Langkah-langkah Pengembangan LKS

Untuk mengembangkan LKS yang baik, ada empat langkah yang

perlu ditempuh, yaitu: pertama, penentuan tujuan pembelajaran.

                                                            28 Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik: Tinjauan Teoritis dan Praktik, Jakarta, Prenadamedia Group, 2014, hlm. 275.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

33  

  

Dalam langkah ini, kita harus menentukan desain menurut tujuan

pembelajaran. Kedua, pengumpulan materi. Pada langkah

pengumpulan materi ini hal terpenting yang perlu dilakukan adalah

menentukan materi dan tugas yang akan dimasukkan dalam LKS.

Ketiga, menyusun elemen atau unsur-unsur LKS. Pada bagian inilah,

kita mengitergrasikan desain dengan tugas. Keempat, pemeriksaan

dan penyempurnaan. Setelah melakukan tiga tahap sebelumnya hal

selanjutnya yang harus dilakukan yaitu melaksanakan pengecekan

kembali terhadap LKS yang sudah dikembangkan29.

3. Karakter

Pendidikan karakter dipahami sebagai upaya penanaman kecerdasan dalam

berpikir, penghayatan dalam bentuk sikap, dan pengalaman dalam bentuk perilaku

yang sesuai dengan nilai-nilai luhur yang menjadi jati dirinya, diwujudkan dalam

interaksi dengan Tuhannya, diri sendiri, antar sesama, dan lingkungannya. Nilai-

nilai luhur tersebut antara lain: kejujuran, kemandirian, sopan santun, kemuliaan

sosial, kecerdasan berpikir termasuk kepenasaran akan intelektual, dan berpikir

logis. Oleh karena itu, penanaman pendidikan karakter tidak bisa hanya sekedar

mentransfer ilmu pengetahuan atau melatih suatu keterampilan tertentu.

Penanaman pendidikan karakter perlu proses, contoh teladan, dan pembiasaan atau

pembudayaan dalam lingkungan peserta didik dalam lingkungan sekolah, keluarga,

lingkungan masyarakat, maupun lingkungan (exposure) media massa30.

                                                            29 Ibid, hlm. 277.  30 Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011, hlm. 17.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

34  

  

Menurut Dony Kusuma, pendidikan karakter merupakan dinamika

pengembangan kemampuan yang berkesinambungan dalam diri manusia untuk

mengadakan internalisasi nilai-nilai sehingga menghasilkan disposisi aktif, stabil

dalam diri individu. Dinamika ini menbuat pertumbuhan individu menjadi semakin

utuh31. Dengan demikian, pendidikan karakter adalah segala upaya yang dilakukan

guru, yang mampu memenagruhi karakter perserta didik. Guru membantu

membentuk watak peserta didik. Hal ini mencakup keteladanan bagaimana

perilaku guru, cara guru berbicara atau menyampaikan materi, bagaimana guru

bertoleransi, dan berbagai hal terkait lainnya.

Sikap hormat dan tanggung jawab dan seluruh nilai lain yang berasal dari

keduanya memberi kandungan moral pada sekolah yang dapat dan harus diajarkan

dalam sebuah lingkungan demokratis. Sekolah membutuhkan lebih dari sekedar

daftar mengenai nilai-nilai yang harus diajarkan. Sekolah membutuhkan konsep

karakter serta komitmen untuk mengembangkannya dalam diri setiap siswa32.

Karakter yang baik adalah sesuatu yang kita inginkan bagi anak-anak kita. Filosof

Yunani Aristoteles mendefinisikan karakter yang baik sebagai hidup tingkah laku

yang benar tingkah laku benar dalam hal berhubungan dengan orang lain dan

berhubungan dengan diri sendiri. Aristoteles mengingatkan kita tentang sesuatu

yang di zaman modern ini cenderung kita lupakan yaitu hidup dengan budi pekerti

yang berarti menjalani kehidupan dengan berbudi baik untuk diri sendiri (misalnya

kontrol diri dan tidak berlebih-lebihan) maupun untuk orang lain (seperti

kedermawanan dan rasa simpati), dan kedua macam budi pekerti ini saling                                                             31 Ibid, hlm. 19. 32 Thomas Lickona, Pendidikan Karakter: Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Pintar dan Baik, Bndung: Nusamedia, 2013, hlm.70.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

35  

  

berhubungan. Kita harus bisa mengontrol diri hasrat kita, nafsu kita agar bisa

melakukan hal yang benar pada orang lain.

Karakter menurut pengamatan filosof kontemporer Michael Novak, adalah

perpaduan harmonis seluruh budi pekerti yang terdapat dalam ajaran-ajaran agama,

kisah-kisah sastra, cerita-cerita orang bijak, dan orang-orang berilmu, sejak zaman

dahulu hingga sekarang. Tak seorang pun, menurut Novak, yang memiliki semua

jenis budi pekerti, semua orang pasti punya kekurangan. Orang-orang dengan

karakter yang mengagumkan bisa sangat berbeda antara satu dengan lainnya33.

Dengan demikian, karakter terbentuk dari tiga macam bagian yang saling

berkaitan: pengetahuan moral, perasaan moral, dan perilaku moral. Karakter yang

baik terdiri atas mengetahui kebaikan, menginginkan kebaikan, dan melakukan

kebaikan, kibiasaan pikiran, kebiasaan hati, kebiasaan perbuatan. Ketiganya

penting untuk menjalankan hidup yang bermoral; ketiganya adalah faktor

pembentuk kematangan moral.

Dengan seringnya tawuran antar pelajar dan menurunnya karakter

berkebangsaan pada generasi maka dicetuskan pendidikan karakter bangsa sebagai

wujud pendidikan karakter kebangsaan kepada peserta didik. Pendidikan karakter

bangsa Indonesia. Dalam pelaksanaannya pendidikan karakter bangsa Indonesia

tidak berdiri sendiri tetapi berintegrasi dengan pelajan-pelajaran yang ada dengan

memasukkan nilai-nilai karakter dan budaya bangsa Indonesia.

Pendidikan karakter bangsa bisa dilakukan dengan pembiasaan nilai moral

luhur kepada peserta didik dan membiasakan mereka dengan kebiasaan (habit)

                                                            33 Ibid.,hlm.72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

36  

  

yang sesuai dengan karakter kebangsaan. Terdapat delapan belas indikator

pendidikan karakter yang sampai saat ini terus dikembangkan pada diri peserta

didik, baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Adapun delapanbelas

indikator pendidikan karakter tersebut yaitu: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja

keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta

tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komuniktif, cinta damai, gemar

membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab. Delapan belas

indikator pendidikan karakter bangsa tersebut terus diterapkan dan ditanamkan

pada diri peserta didik mulai usia dini hingga usia dewasa. Pendidikan karakter

sebagia bagian dari upaya membangun karakter bangsa mendesak untuk

diterapkan. Pendidikan karakter menjadi vital dan tidak ada pilihan lagi untuk

mewujudkan Indonesia baru, yaitu Indonesia yang dapat menghadapi tantangan

regional dan global34.

4. Pembelajaran Sejarah

Pembelajaran merupakan proses yang tidak bisa dianggap remeh dalam

proses kemajuan suatu bangsa. Dalam pembelajaran sejarah, peran penting

pembelajaran terlihat jelas bukan hanya sebagai proses transfer ide, akan tetapi

juga proses pendewasaan peserta didik untuk memahami identitas, jati diri dan

kepribadian bangsa melalui pemahaman terhadap peristiwa sejarah35. Sebagai

pendidik haruslah adaptif terhadap perkembangan peserta didik dan perkembangan

zaman. Meskipun sejarah bercerita tentang peristiwa pada masa lalu, bukan berarti

                                                            34 Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011, hlm.20. 35 Heri Susanto, Seputar Pembelajaran Sejarah: Isu, Gagasan dan Strategi Pembelajaran, Yogyakarta, Aswaja Pressindo, 2014, hlm.56.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

37  

  

sejarah tidak bisa diajarkan secara kontekstual. Selain itu, dalam pembelajaran

sejarah sangat penting untuk menyampaikan fakta, akan tetapi yang juga tidak

kalah penting adalah bagaimana mengupas fakta-fakta tersebut dalam intisari nilai

yang terdapat di dalamnya sehingga si pembelajar akan menjadi lebih mawas diri

sebagai akibat dari pemahaman nilai.

Sejarah berasal dari bahasa Arab “syajaratun” yang mengandung arti pohon.

Dalam bahasa Yunani Kuno sendiri sejarah yaitu “historia” (dibaca “istoria”)

yang berarti “belajar dengan cara bertanya-tanya”. Pengertian sejarah itu sendiri

merupakan suatu kejadian atau peristiwa. Kejadian atau peristiwa itu terjadi sekali

tidak dapat diulang atau terulang lagi. Menurut Kuntowijoyo, sejarah dimaksudkan

sebagai rekontruksi masa lalu dan yang direkontruksi sejarah adalah apa saja yang

sudah dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan, dan dialami manusia.

Dari pengertian sejarah tersebut, dapat kita ketahui bahwa pelajaran sejarah

merupakan pelajaran yang bermanfaat bagi para generasi muda. Pelajaran sejarah

bertujuan menciptakan wawasan historis atau perspektif sejarah. Disamping itu,

pelajaran sejarah juga mempunyai fungsi sosio-kultural, membangkitkan kesadaran

historis. Hal ini dapat membangkitkan inspirasi dan aspirasi kepada generasi muda

bagi pengabdian kepada negara dengan penuh dedikasi dan kesediaan berkorban.

Dengan mempelajari sejarah dengan benar maka akan bermanfaat untuk kehidupan

yang akan datang.

Setiap disiplin ilmu memilki karateristiknya masing-masing, begitu juga

denga sejarah. Dalam pembelajaran sejarah juga memiliki karateristik yang

berbeda. Karateristiknya sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

38  

  

1) Pembelajaran sejarah mengajarkan tentang kesinambungan dan perubahan.

2) Pembelajaran sejarah mengajarkan tentang jiwa zaman. 3) Pembelajaran sejarah bersifat kronologis. 4) Pembelajaran sejarah pada hakekatnya adalah mengajarkan tentang

bagaimana perilaku. 5) Kulminasi dari pembelajaran sejarah adalah memberikan

pemahaman akan hukum-hukum sejarah36.

Belajar merupakan usaha sadar yang dilakukan individu untuk memenuhi

kebutuhannya. Peserta didik yang belajar akan menghasilkan perubahan-

perubahan dalam dirinya, baik itu kognitif, afektif, dan psikomotor37. Menurut

Winkel, Belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung

dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan

dalam pengelolaan pemahaman38.

Menurut Ernest R. Hilgard dalam belajar merupakan proses perbuatan

yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang

keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya. Chaplin

membatasi belajar dalam dua macam rumusan, yang pertama belajar adalah

perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan

pengalaman. Sedangkan rumusan yang kedua, belajar adalah proses memperoleh

tanggapan-tanggapan sebagai akibat adanya latihan khusus.

Berbeda dengan Skinner dan Chaplin, Hintzman dalam bukunya The

Psykhology of Learning and Memory berpendapat bahwa “Learning is a change in

organism due to experience which can affect the organism’s behavior” (Belajar

adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan,                                                             36 Ibid, hlm.59. 37 E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004: Panduan Pembelajaran KBK, Bandung: PT Remaja

RosdaKarya, 2006,hlm. 189.  38 http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/.diakses pada 26 Februari 2015 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

39  

  

disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme

tertentu). Sedangkan pendidikan dalam perspektif nasional, seperti yang ditegaskan

oleh Ki Hajar Dewantara, dimaksudkan terutama sebagai “Pendidikan yang

beralaskan garis hidup dari bangsnya dan ditujukan untuk keperluan prikehidupan

yang dapat mengaangkat derajat negara dan rakyatnya, agar dapat bekerja

bersama-sama dengan lain-lain bangsa untuk kemuliaan segenap manusia diseluruh

dunia39.

Pembelajaran atau pengajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa.

Dalam pengertian ini secara implisit dalam pembelajaran terdapat kegiatan

memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil

pembelajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan pengembangan metode

ini didaskan pada kondisi pembelajaran yang ada. Dalam hal ini istilah

pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan (desain) sebagai

upaya untuk membelajarkan siswa.

Sedangkan pengertian sejarah menurut Huizingaadalah

pertanggungjawaban masa silam40. Dalam pertanggungjawaban tersebut

manusialah yang menentukan arti masa silam itu. Artinya masa silam bukanlah

masa silam sebagai tabula rasa. Melainkan masa silam yang lembaran-

lembarannya telah ditulisi oleh manusia dengan tindakan-tindakannya. Tindakan-

tindakan itulah yang dinamakan sejarah-sebagai-peristiwa. Dalam proses

pertanggungjawaban masa silam yang adalah sejarah-sebagai-peristiwa itu, maka

                                                            39 I.Gde Widja, Pengantar Ilmu Sejarah: Sejarah dalam Perspektif Pendidikan, Semarang: Satya Wacana, 1988, hlm. 53. 40 Kartodirdjo, Sartono, Pemikiran dan Perkembangan Historiografi Indonesia: Suatu Alternatif. Jakarta: Gramedia, 1982, hlm. 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

40  

  

manusia berhak dan wajib memberikan arti sehingga sejarah-sebagai-peristiwa

tersebut menjadi sejarah-sebagai-kisah, sejarah-sebagai-tulisan, yang mempunyai

pokok kaidah sejarah sebagai ilmu41.

B. Kerangka Pikir

Pendekatan ataupun paradigma pembelajaran Pedagogi Ignasian merupakan

pengembangan karakter siswa yang dilakukan dengan mengintegrasi 3 pendekatan

dalam model yaitu pengembangan karakter melalui kegiatan kurikuler yaitu

pembelajaran, melalui kegiatan kokurikuler, dan melalui kegiatan ekstra kurikuler.

Pedagogi Ignasian mengusahakan pendampingan untuk menghasilkan siswa yang

memiliki karakter utuh dan tajam dalam kompetensi (Competence), suara hati

(Conscience), dan hasrat bela rasa (Compassion) mempergunakan pendekatan

Pedagogi Ignasian.

Ketika Paradigma digunakan, mampu memberikan pengaruh pada

pembelajaran sejarah yang diterapkan oleh guru dengan menggunakan metode

yang jauh berbeda dengan media konvensional yang banyak digunakan oleh guru

sejarah pada umumnya, maka peneliti memilih menggunakan media pembelajaran

dengan pemanfaatan LKS yang memiliki makna sehingga paradigma Pedagogi

pun dapat digunakan, dan diterapkan kepada siswa bukan hanya mengerti namun

juga mampu mengambil nilai-nilai yang berhubungan dengan Pedagogi Ignasian.

Dengan hal tersebut diharapkan mampu menunjukkan bahwa penggunaan media

pembelajaran LKS yang bermakna sesuai dengan paradigma Pedagogi Ignasian

                                                            41 Ibid., hlm. 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

41  

  

yaitu Competence, Consience, Compassion. Pedagogi Ignasian diterapkan dalam

pembelajaran sejarah yang di dalamnya meliputi guru dan siswa, pembelajaran

sejarah tersebut menggunakan media LKS yang Bermakna dengan tujuan untuk

meningkatkan aspek Competence, Consciene dan Compassion siswa. Hasil dari

peningkatan aspek Competence, Consciene dan Compassion tersebut merupakan

bentuk perubahan yang terjadi dari penerapan Pedagogi Ignasian dalam proses

pembelajaran melalui LKS yang Bermakna. Dari hasil penilaian dengan

menggunakan LKS yang Bermakna, maka guru mampu melihat dan menilai

perubahan nilai siswa dari aspek Competence, Consciene dan Compassion siswa.

Oleh karena siswa dapat menerapkan nilai-nilai dari setiap indikator yang diamati.

Seperti terlihat dalam gambar sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Pikir

PEDAGOGI IGNASIAN

GURU PEMBELAJARAN

SEJARAH

MEDIA

PEMBELAJARAN (LKS

BERMAKNA)

3C (Competence,

Conscience, Compassion)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

42  

  

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Godean yang terletak di Jl.

Sidokarto No. 5 Sidokarto, Godean, Sleman, Yogyakarta.Kondisi yang dimiliki

sekolah SMA Negeri 1 Godean berada di dekat jalan utama Yogya-Godean terletak

100 meter dari jalan utama menjadikan sekolah ini cukup ramai dengan lalu-lintas

yang terjadi di pagi dan sore hari, sebab jalan Godean merupakan jalan utama

untuk mencapai Yogyakarta dari wilayah Barat.

SMA Negeri 1 Godean berada di wilayah yang sangat strategis. Oleh

karena SMA Negeri 1 Godean mudah untuk dicari dan letaknya dekat dengan jalan

raya utama. Sekolah tersebut juga mempunyai lahan yang sangat luas, yang di

dalamnya terdapat sebuah Musola yang digunakan untuk tempat beribadah siswa

beserta seluruh warga sekolah. SMA Negeri 1 Godean merupakan sekolah yang

ramah lingkungan. Hal itu dapat dilihat ketika peneliti hendak pergi ke sekolah

untuk melakukan penelitian. Sekolah lengkap dengan berbagai macam fasilitas di

dalamnya. Terdapat lapangan basket yang digunakan untuk olah raga siswa, dan

mempunyai area parkiran yang luas.

2. Waktu Penelitian

Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini, dilaksanakan pada bulan April-

Januari 2016. Pengaturan waktu mengacu pada kalender akademik sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

43  

  

Berikut ini merupakan pemaparan pelaksanaan penelitian di sekolah.

Tabel 1. Jadwal Peneitian

Kegiatan

Bulan

Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des Jan

1 Observasi 2 Persiapan 3 Pengambilan data I

4 Pengambilan data II

5 Pengolahan data 6 Penyusunan laporan

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Penelitian Kualitatif (Qualitative research) adalah sutu penelitian yang

bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas

sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun

kelompok42. Sedangkan pendapat yang dikemukakan oleh David Williams menulis

bahwa penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar ilmiah,

dengan menggunakan metode ilmiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang

tertarik secara alamiah43. Penelitian kualitatif dari sisi definisi lainnya

dikemukakan bahwa hal itu merupakan penelitian yang memanfaatkan wawancara

                                                            42 Nana Syahodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007, hlm. 60 43 Moleong, Lexy J, Metodelogi Peneliyian Kualitatif, Bandung: Rosdakarya, 2006, hlm. 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

44  

  

terbuka untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan, perasaan, dan perilaku

individu atau sekelompok orang44.

2. Strategi Penelitian (studi kasus)

Strategi analisis kualitatif, umumnya tidak digunakan sebagai alat mencari

data dalam arti frekuensi akan tetapi digunakan untuk menganalisis proses sosial

yang berlangsung dan makna dari fakta-fakta yang tampak dipermukaan itu.

Dengan demikian, maka analisis kualitatif digunakan untuk memahami sebuah

proses dan fakta bukan sekedarmenjelaskanfaktatersebut45. Dalam penelitian

kualitatif, tidak sekedar mendeskripsikan sebuah fenomena, sehingga fenomena itu

“tak berangka”, namun yang terpenting adalah menjelaskan makna,

mendeskripsikan makna fenomena yang muncul, yaitu makna dibalik makna46.

Penelitian ini menggunakan studi kasus.Studi kasus adalah suatu kajian yang rinci

tentang satu latar, atau subjek tunggal, atau satu tempat penyimpanan dokumen,

atau suatu peristiwa tertentu47. Penelitian ini menggunakan studi kasus karena studi

kasus memberikan deskripsi yang padat penting bagi penelitian naturalistik. Studi

kasus adalah grounded ini memberikan perspektif ekperiensial. Studi kasus bersifat

holistik, sebab peneliti menyajikan sebuah gambar yang dapat dipercaya bagi para

partisipan sebenarnya. Studi kasus dapat mengkomunikasikan lebih dari yang dapat

dikatakan didalam bahasa yang proposional dengan pemanfaatan LKS Bermakna.

                                                            44 Ibid., hlm. 5 45 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Kencana, 2007, hlm. 144. 46 Ibid., hlm.150 47 Rulam Ahmadi, Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Katalog dalam Terbitan, 2014, hlm. 69 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

45  

  

C. Sumber Data

1. Informan

Informan adalah orang-dalam latar penelitian48. Informan adalah orang

yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar

penelitian. Jadi, ia harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian.

Pemanfaatan informan bagi peneliti ialah agar dalam waktu relatif singkat banyak

informasi yang terjaring. Proses pengambilan informasi berupa data tidak dapat

terlepas terhadap sumber data, maka sumber yang peneliti gunakan dalam

memperoleh sumber data yang lengkap, sesuai dan tepat adalah Guru Sejarah dan

Siswa Kelas XI IIS 1.

2. Tempat dan Peristiwa

Tempat yang digunakan peneliti merupakan sekolah formal yang memiliki

tingkat menengah atas, maka peniliti menggunakan SMA Negeri 1 Godean,

Sleman, Yogyakarta. Peristiwa yang digunakan peneliti merupakan proses

pembelajaran terhadap siswa yang diberikan guru terhadap siswa mengenai

pembelajaran sejarah dengan materi yang membahas mengenai Peristiwa

Proklamasi. Selain itu informasi berupa data juga dapat diperoleh peneliti dengan

cara melakukan pengamatan atau observasi di dalam kelas pada saat pembelajaran

sejarah sedang berlangsung.

                                                            48 Moleong, Lexy J, op.cit.,hlm. 132 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

46  

  

3. Dokumen

Dokumen merupakan salah satu sumber yang dapat berupa data siswa yang

tertulis ataupun film49 yang dapat menjadi sumber data yang mampu dimanfaatkan

untuk menguji, menafsirkan, atau bahkan meramalkan. Dokumen merupakan

rekaman kejadian masa lalu yang ditulis maupun dicetak mereka dapat berupa

catatan anekdot, surat, buku harian, dan dokumen-dokumen.

Dokumen dapatlah memberikan bentuk interaktif seorang peniliti dengan

informannya yang dapat berbentuk tulisan ataupun rekaman yang dapat diuji

kebenarannya. Maka berdasar penjelasan mengenai dokumen, peneliti memiliki

dokumen yang berkaitan dengan pembahasan ataupun tujuan dari penelitian

dengan bentuk hasil ulangan harian 1,2,3, dan metode yang digunakan dalam

penelitian ini berupa LKS yang bermakna yang telah diisi oleh para siswa.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang digunakan pada

hampir semua penelitian kualitatif. Menurut Moleong, wawancara adalah

percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan yang dilakukan oleh dua pihak,

yaitu pewawancara (interview) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut50. Dalam

penelitian kualitatif, wawancara menjadi metode pengumpulan data yang utama.

Sebagaian besar data diperoleh melalui wawancara. Untuk itu, penugasan teknik                                                             49 Basrowi, Memahami Penelitian Kualitatif, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, hlm.159 50 Haris Herdiansyah, Metode Penelitian Kualitatif: untuk ilmu-ilmu sosial, Jakarta: Salemba Humanika, 2012, hlm. 118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

47  

  

wawancara sangat mutlak diperlukan. Dengan definisi wawancara di atas, peneliti

menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur dengan artian bahwa wawancara

tidak terstruktur tersebut merupakan bentuk wawancara yang sangat fleksibel.

Wawancara ini menggunakan pertanyaan fleksibel yang dimaksud yaitu pertanyaan

yang diajukan oleh pewawancara dan jawaban yang diperoleh dari subjek sangat

fleksibel. Bahkan wawancara ini terkesan seperti perbincangan yang ngalor-

ngidul51.

2. Observasi

Observasi digunakan untuk mendapatkan data siswa yang berkaitan dengan

Competence selama pembelajaran di kelas. Observasi ini dilaksanakan dengan

mengadakan pengamatan langsung terhadap aktivitas siswa, guru selama proses

belajar mengajar52.

Dari pemahaman observasi atau pengamatan di atas, sesungguhnya yang

dimaksud dengan metode observasi adalah metode pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan

penginderaan.Suatu kegiatan pengamatan baru dikategorikan pengumpulan data

penelitian. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan observasi terstruktur, yaitu

observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati,

kapan dan dimana tempatnya. Jadi observasi terstruktur dilakukan apabila peneliti

telah tau dengan pasti tentang variabel apa yang akan diamati berdasarkan

pedoman53.

                                                            51 Ibid.,hlm. 124 52 Burhan Bungin, op.cit, hlm. 115 53 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2014, hlm. 205

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

48  

  

3. Pencatatan Dokumen

Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan

melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau

orang lain tentang subjek. Dokumentasi merupakan salah satu cara yang dapat

dilakukan peneliti kualitatif untuk mendapatkan gambaran dari sudut pandang

subjek melalui suatu media tertulis dan dokumen lainnya yang ditulis atau dibuat

langsung oleh subjek yang bersangkutan. Moleong mengemukakan dua bentuk

dokumen yang dapat dijadikan bahan dalam studi dokumentasi, yaitu dokumen

pribadi dan dokumen resmi54. Dokumen pribadi adalah catatan atau karangan

seseorang secara tertulis tentang tindakan, pengalaman, dan kepercayaannya.

Dokumen pribadi ini digunakan untuk memperoleh kejadian nyata tentang situasi

sosial dan arti berbagai faktor disekitar subjek peneliti55. Sedangkan dokumen

resmi yaitu dokumen yang terbagi atas dokumen internal dan dokumen eksternal.

Dokumen resmi dipandang mampu memberikan gambaran mengenai segala

aktivitas yang berhubungan dengan subjek56.

Dalam penelitian ini, pencatatan dokumen sangatlah penting, sebab dengan

adanya dokumen maka segala sumber data yang telah diperoleh dapat dianalisis

sehingga dapat mengetahui bagaimana hasil dari sebuah penelitian yang telah

dilakukan. Selain itu, pencatatan dokumen juga bisa dilakukan dengan catatan

lapangan dibuat peneliti sewaktu mengadakan pengematan, wawancara, atau

menyaksikan suatu kejadian tertentu. Catatan lapangan ini dibuat dalam bentuk

                                                            54 Haris Herdiansyah, Op.cit, hlm 143 55 Moleong, Lexy J, Metodelogi Peneliyian Kualitatif, Bandung: Rosdakarya, 2006, hlm. 217 56 Haris Herdiansyah, Op.cit, hlm. 146 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

49  

  

kata-kata kunci, singkatan, pokok-pokok utama sumber data57. Dalam penelitian

ini, pencatatan dokumen meliputi hasil pengamatan atau observasi, hasil

wawancara dan hasil nilai ulangan harian 1, ulangan harian 2 dan hasil dari

jawaban-jawaban siswa dalam melengkapi LKS bermakna. Hasil dari jawaban

siswa dalam melengkapi LKS tersebut merupakan hasil dari refleksi, aksi maupun

uraian-uraian dalam soal. Hasil dari refleksi dan aksi tersebut sangat diharapkan

agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam materi belajar

Peristiwa Proklamasi.

E. Teknik Cuplikan

Dalam penelitian kualitatif, teknik cuplikan disebut juga teknik sampling.

Dalam penelitian kualitatif sangat erat kaitannya dengan faktor-faktor kontekstual.

Maksud sampling dalam hal ini ialah untuk menjaring sebanyak mungkin

informasi dari pelbagai macam sumber dan bangunannya (constructions)58. Selain

itu, maksud kedua dari sampling ialah menggali informasi yang akan menjadi dasar

dari rancangan dan teori yang muncul. Oleh sebab itu, pada penelitian kualitatif

tidak ada sampel acak, tetapi sampel bertujuan (purposive sample).

Purposive sampling memiliki kata kunci: kelompok yang dipertimbangkan

secara cermat (intuisi) dan kelompok terbaik (yang dinilai akan memberikan

informasi yang cukup), untuk dipilih menjadi responden penelitian. Dari 20 murid

di kelas XI IIS 1 yang menjadi sampling adalah 2 orang yaitu murid yang

mendapatkan nilai yang tertinggi dan nilai yang terendah serta guru sejarah.

                                                            57 Moleong, Lexy J, Op.cit.,hlm. 224 58 Ibid.,hlm. 144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

50  

  

F. Validitas Data

1. Triangulasi

a. Triangulasi data

Trianggulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber59. Triangulasi data

dimaksudkan agar dalam pengumpulan data peneliti menggunakan multi sumber

data. Misalnya data tentang keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar

mengajar pelajaran sejarah dikelas, dapat dilakukan dengan menggunakan sumber

data informan (guru, siswa sendiri), peristiwa dalam proses pembelajaran sejarah di

kelas, dan dokumen (presensi). Triangulasi dalam penelitian dilakukan terhadap

prestasi, keaktifan, karakter dan motivasi siswa. Data yang telah dianalisis oleh

peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan.

b. Triangulasi Metode

Triangulasi ini dilakukan untuk melakukan pengecekan terhadap penggunaan

metode pengumpulan data, apakah informasi yang didapat dengan metode

wawancara sama dengan metode observasi, atau apakah hasil observasi sama

dengan informasi yang didapat dengan melalui kuesioner60. Apabila berbeda maka

peneliti harus dapat menjelaskan perbedaan itu, tujuannya adalah untuk mencari

kesamaan data dengan metode yang berbeda.

                                                            59 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: IKAPI, hlm. 127 60 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Prenada, 2007, hlm. 257 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

51  

  

c. Triangulasi Peneliti

Cara ini dilakukan untuk menguji kejujuran, subjektivitas, dan kemampuan

merekam data oleh peneliti di lapangan61. Triangulasi peneliti dimaksudkan dengan

adanya beberapa peneliti yang melakukan penelitian yang sama dengan pendekatan

yang sama akan menghasilkan hasil yang sama pula atau hampir sama.

Pemanfaatan peneliti lainnya membantu mengurangi kemelencengan dalam

pengumpulan data. Dalam hal ini peneliti membandingkan dengan hasil penelitian

yang telah dilakukan oleh peneliti lain yaitu penelitian yang dilakukan oleh

Andreas Gilang Tito Abiyasa tentang “Implementasi Pembelajaran Sejarah

Berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif Melalui Pemanfaatan Multimedia Untuk

Meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion Siswa Kelas XI IPA 1

SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu”.Pada siklus 1 mengalami peningkatan

yaitu siswa yang mencapai KKM menjadi 21 siswa (70%) dan 9 siswa (30%) tidak

mencapai KKM, dengan rata-rata nilai kelas 79,97. Nilai tertinggi yang diperoleh

pada siklus 1 mengalami penurunan menjadi 89,28 dan nilai terendah yaitu 54,64

Peningkatan juga terjadi pada siklus 2 yaitu sebanyak 27 siswa (90%)

mencapai KKM dan 3 siswa (10%) masih belum bisa mencapai KKM, dengan

rata-rata nilai kelas 83,35. Nilai tertinggi yang diperoleh pada siklus 2 yaitu 92,6

dan nilai terendah yaitu 71,25.

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Siswoyo, S. F Purbajati Dani,

dengan judul “Tinjauan Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif Pada

Pembelajaran Peluang Di Kelas XI IPA SMA Kanisius Tirtomoyo”.

                                                            61 Ibid., hlm. 257

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

52  

  

d. Triangulasi Teoretis

Triangulasi teoretis memiliki makna bahwa dalam membahas satu

permasalahan yang sedang dikaji, peneliti tidak menggunakan satu prespektif teori.

Dalam aplikasinya, Moleong menyatakan bahwa peneliti dapat membandingkan

data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, membandingkan apa yang

dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi,

membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan

apa yang dikatakannya sepanjang waktu, membandingkan keadaan dan perspektif

seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa,

orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada dan orang

pemerintahan dan membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang

berkaitan. Sedangkan Patton berpendapat lain yaitu bahwa hal itu dapat

dilaksanakan dan hal itu dinamakannya penjelasan banding (rival explanation).

Triangulasi teori yang dibahas dalam penelitian ini berupa teori tentang Paradigma

Pedagogi Ignasian, LKS Bermakna, konsep 3C (Competence, Conscience,

Compassion), pembelajaran sejarah dan motivasi belajar62.

2. Perpanjangan Pengamatan

Perpanjangan pengamatan atau sering juga disebut sebagai perpanjangan

keikutsertaan mengharuskan peneliti lebih lama di lapangan dan bertemu serta

berkomunikasi dengan lebih banyak orang63. Ini dilakukan bukan saja untuk

meningkatkan keakraban, juga untuk meningkatkan kualitas kepercayaan. Jika

                                                            62 Ibid., hlm. 257 63 Nusa Putra, Penelitian Kualitatif: Proses dan Aplikasi, Jakarta: Permata Puri Media, 2011, hlm. 168

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

53  

  

orang-orang yang diteliti semakin akrab dan percaya pada peneliti, maka apapun

yang hendak digali lebih dalam akan didapatkan oleh peneliti.

Perpanjangan keikutsertaan, sebagaimana teknik pemeriksaan keabsahan data

yang lain, dilaksanakan jika data yang terkumpul sudah sangat banyak, telah

dianalisis, dan ada temuan yang dapat dikategorikan64. Dengan kata lain, fokusnya

sudah ditemukan, dapat dijelaskan dengan uraian yang rinci. Peneliti kembali ke

lapangan setelah melakukan analisis data dan telah merumuskan sejumlah

kategori65. Peneliti menambah waktu berada di lapangan untuk mengecek apakah

kategori yang telah dirumuskan sesuai dengan data lapangan, sesuai dengan

perspektif para partisipan. Jadi, peneliti mencoba membersihkan kemungkinan bias

pribadinya.

3. Meningkatkan Ketekunan

Upaya peneliti untuk memperdalam dan memperinci temuan setelah data

dianalisis66. Peneliti harus melakukan pengecekan ulang apakah temuan

sementaranya sesuai dan menggambarkan konteks penelitian yang spesifik.

Apakah temuannya sudah mendeskripsikan secara lengkap konteks penelitian dan

perspektif para partisipan. Ini adalah kesempatan menggali lebih dalam,

mendeskripsikan lebih rinci. Dengan demikian temuannya sungguh-sungguh dapat

menggali fenomena, dan menjelaskan apa makna di balik fenomena yang diteliti.

Ketekunan pengamatan juga merupakan teknik yang mengharuskan peneliti

                                                            64 Ibid., hlm. 169 65 Nusa Putra, Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012, hlm. 103 66 Ibid.,hlm. 103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

54  

  

mencaritemukan kedalaman67. Prinsip sempit dan dalam harus diterapkan di sini.

Peneliti diharuskan untuk lebih fokus, melakukan pengamatan lebih rinci, terus-

menerus atau berkesinambungan sampai menemukan penjelasan yang mendalam

terhadap gejala atau fenomena yang sangat menarik dan menonjol.

4. Menggunakan Bahan Referensi

Menggunakan bahan referensi mengacu ke ketersediaan pendukung untuk

membuktikan data yang telah dikumpulkan peneliti menggunakan perekam suara,

perekam gambar, kamera foto68. Alat pendukung atau alat bantu ini penting artinya

untuk pengecekan anggota, membantu peneliti membuat laporan yang lengkap, dan

bukti kepada pihak lain bahwa penelitian memang telah dilakukan, khususnya

proses pembelajaran sejarah di kelas XI IIS 1. Kesemuanya tersebut merupakan

bukti-bukti fisik yang bisa dilihat oleh siapa pun.

G. Teknik Analisis

1. Analisis Interaktif

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan

data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.

Pada saat wawancara, peneliti harus sudah melakukan analisis terhadap jawaban

yang diwawancarai69. Milles dan Hubermen, mengemukakan bahwa aktivitas

dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara

terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Ukuran kejenuhan data

ditandai dengan tidak diperolehnya lagi data atau informasi baru.                                                             67 Nusa Putra, op.cit, hlm. 173 68 Ibid.,hlm. 201 69 Sugiyono, op.cit.,hlm. 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

55  

  

Aktivitas dalam analisis meliputi reduksi data (data reduction), penyajian

data (data display) serta penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion

drawing/verification). Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang

muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Alur penting yang kedua dari

kegiatan analisis adalah penyajian data. Dalam pelaksanaan penelitian, bahwa

penyajian yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif

yang valid. Penyajian yang dilakukan pada penelitian ini adalah grafik. Kegiatan

analisis ketiga yaitu menarik kesimpulan dan verivikasi. Penarikan kesimpulan

hanya sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Reduksi data,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verivikasi sebagai sesuatu yang jalin

menjalin pada saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk

sejajar untuk membangun wawasan umum yang disebut analisis70.

Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah model

analisis interaktif. Model analisis interaktif ini dilakukan dengan tiga langkah

analisis data kualitatif, reduksi data, penyajian data dan verifikasi.

                                                            70 Miles, B Matthew & Hubermen, Michael, Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru, Jakarta, Universitas Indonesia, 1992, hlm.18-19.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

56  

  

Gambar 2. Komponen-komponen Analisis Data: Model Alir (Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman, 2007:18)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

57  

  

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Latar Penelitian

1. Sekilas Sejarah dan perkembangan SMA

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Godean ini berdiri pada tahun 1986

dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0887/0/1986

Tanggal 22 Desember 1986. Pada awal berdirinya, sekolah ini diselenggarakan

pada siang-sore hari di SMA Negeri 2 Yogyakarta, dan yang menjalankan tugas

sebagai kepala sekolah adalah Drs. Soedaryo, kepala SMA Negeri 2 Yogyakarta

pada waktu itu71.

Aktivitas pembelajaran dan persekolahan menempati gedung baru di Dusun

Nogosari Sidokarto Godean Sleman setelah bangunan siap digunakan pada

tahun 1987. Pembelajaran di tempat yang baru ini pun berlangsung dengan sangat

sederhana, karena sampai dengan tahun 1988 gedung yang ditempati belum

memiliki aliran listrik. Saluran telepon baru tersambung pada tahun 1989 setelah

memiliki kepala sekolah definitif, Drs. RM Brotohardono, yang semula adalah

guru matematika di SMA Negeri 3 Yogyakarta.

Didukung oleh tenaga pendidik dan kependidikan yang relatif masih muda

ketika itu, SMA Negeri 1 Godean melaksanakan aktivitas

pembelajaran dan persekolahan yang semakin lama semakin berkembang dengan

percepatan yang sangat signifikan. Pada umur sekolah yang belum ada

                                                            71 https://id.wikipedia.org/wiki/SMA_Negeri_1_Godean#Sejarah, diunduh pada 2 Agustus 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

58  

  

satu dasawarsa, sekolah ini telah menunjukkan prestasi akademik yang

membanggakan, antara lain rata-rata nilai pada Evaluasi Belajar Tahap Akhir

Nasional (EBTANAS) yang relatif tinggi, selalu masuk dalam lima besar sekolah

menengah atas di Kabupaten Sleman. Sekolah ini juga dikenal sebagai sekolah

yang para muridnya disiplinterhadap peraturan-peraturan dan tata tertib sekolah.

2. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Godean

Dari kegiatan observasi yang telah dilakukan peneliti di sekolah SMA Negeri

1 Godean, adapun Visi dari sekolah SMA Negeri 1 Godean tersebut adalah,

Unggul Dalam Prestasi, Menguasai IPTEK, Berbudi Pekerti Luhur dan

Berwawasan Global. Sedangkan Misi dari SMA Negeri 1 Godean adalah sebagai

berikut,

a. Meningkatkan budaya membaca dan menulis. b. Meningkatkan prestasi belajar akademik dan non akademik. c. Mempertahankan/meningkatkan kelulusan peserta didik yang mengikuti Ujian

Nasional dan Ujian Sekolah. d. Meningkatkan jumlah lulusan yang meneruskan ke jenjang perguruan tinggi. e. Meningkatkan kesehatan jasmani, rohani dan pemahaman ajaran agama sesuai

agama yang dianutnya. f. Meningkatkan kepercayaan diri dan mengembangkan minat dan bakat. g. Meningkatkan kemampuan penggunaan komputer. h. Meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dan Mandarin72.

Berdasarkan Visi dan Misi dari SMA Negeri 1 Godean, maka penerapan PI

dan LKS Bermakna diharapkan dapat memberikan perubahan dalam aspek

kognitif, afektif maupun psikomotorik. Perubahan dalam ketiga aspek tersebut

dapat dinilai dari bagaimana siswa itu menjawab dan merefleksikan nilai-nilai yang

terkandung dalam materi yang kemudian akan diterapkan dalam kehidupannya.

                                                            72 https://www.SMA-Negeri-1-Godean/422721157818075?sk=info&tab=page_info. Di unduh pada

7 Maret 2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

59  

  

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Aspek Competence

Pada aspek Competence ini terlihat bagaimana keadaan awal dari proses

pembelajaran berlangsung yaitu yang terdiri dari guru maupun siswa. Keadaan

awal dari aspek Competence terlihat dari pengamatan pertama yang dilakukan oleh

peneliti, yaitu mengamati bagaimana proses pembelajaran sejarah itu berlangsung

di dalam kelas. Peneliti melihat bahwa pembelajaran yang berlangsung sudah

menerapkan PI. Guru sangat mengharapkan dengan menerapkan PI dalam proses

pembelaran dapat mengubah semua nilai dari beberapa indikator yang terdapat

dalam aspek Competence, indikator tersebut yaitu terdiri dari pengetahuan, sikap

dan keterampilan siswa.

Dalam penelitian ini terdapat beberapa hasil data berupa hasil nilai ulangan

harian 1, nilai ulangan harian 2 dan 3, kuesioner, observasi, LKS, dan hasil

wawancara guru dan siswa. Pada awal peneliti terjun ke lapangan yaitu melakukan

pengamatan baik pengamatan yang meliputi keadaan sekolah, guru maupun siswa.

Hasil pengamatan yang diperoleh peneliti antara lain yaitu sekolah memiliki tata

tertib yang sangat dipatuhi oleh seluruh warga sekolah, baik kepala sekolah, guru,

karyawan maupun siswa sendiri. Tata tertib tersebut berupa peraturan bahwa

seluruh warga sekolah harus datang sebelum waktu menunjukkan pukul 07.00.

Selain itu tata terbit lainnya yaitu berupa guru dan siswa wajib mengenakan baju

seragan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Berdasarkan pengamatan yang

peneliti lakukan di dalam kelas, guru datang tepat waktunya dan selesai sesuai

dengan jadwal mengajar. Siswa juga sangat berperan aktif dalam proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

60  

  

pembelajaran yang sedang berlangsung. Keaktifan siswa tersebut dilihat dari

banyaknya siswa yang terlibat dalam kegiatan belajar dengan aktif bertanya apabila

siswa mengalami kesulitan. Jadi dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran

sejarah di kelas XI IIS 1 sangat efektif oleh karena guru dan siswa dapat bekerja

sama dengan baik.

Selain itu, guru juga selalu memberikan motivasi kepada siswa berupa

peneguhan mengenai nilai-nilai yang dapat diteladani dari meteri belajar sejarah

yaitu Peristiwa Sekitar Proklamasi. Motivasi lainnya berupa apersepsi dari guru

terhadap siswa yaitu guru selalu memberikan makna dan mengajarkan nilai-nilai

karakter yang dapat siswa terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian,

setelah data observasi telah diperoleh, peneliti melakukan wawancara terhadap

guru dan siswa.

Wawancara kepada guru dilakukan peneliti mengenai bagaimana proses

pembelajaran sejarah yang selama ini diterapkan di sekolah, kemudian metode apa

yang sering diterapkan oleh guru pada saat mengajar dan bagaimana motivasi

siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas. Guru sejarah

mengatakan bahwa metode yang digunakan pada saat mengajar yaitu bervariasi

sesuai dengan materi belajar. Metode yang bervariasi tersebut seperti metode

diskusi, tanya jawab dan ceramah. Metode yang bervariasi digunakan dengan

tujuan agar siswa tidak mudah jenuh dengan metode pembelajaran yang sama, guru

tersebut juga berpendapat bahwa dengan menggunakan metode yang bervariasi

mampu menumbuhkan semangat baru terhadap siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

61  

  

Hal yang sama juga ditanyakan kepada siswa. Peneliti mengambil dua orang

siswa sebagai narasumber yaitu siswa yang bernama Veronika Yasinta K. dan

Yohanes Arya P.A., dari kedua orang siswa tersebut mempunyai jawaban dan

alasan yang berbeda, namun pada intinya kedua siswa ini sangat setuju dengan

proses pembelajaran dengan menggunakan LKS yang Bermakna. Dengan LKS

yang Bermakna siswa mendapatkan banyak keuntungan, seperti materi yang

disajikan dalam LKS yang Bermakna sudah ringkas dan mudah dipahami, materi

pembelajaran sejarah yang sedang diajarkan yaitu mengenai Peristiwa Proklamasi.

Kedua siswa tersebut berpendapat bahwa LKS yang Bermakna sangat membantu

mereka dalam menghayati dan meneladani jasa para pahlawan pada saat

memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. LKS yang Bermakna yang di dalamnya

terdapat aksi dan refleksi yang harus diisi siswa sebagai wujud dari pengalaman

maupun karakter yang sudah tertanam dalam diri siswa yang kemudian dapat

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain data yang diambil dari hasil pengamatan atau observasi dan

wawancara, peneliti juga mendapatkan hasil data dari kuesioner yang diisi oleh

siswa. Di dalam kuesioner tersebut menyangkut bagaimana perubahan Conscience,

Compassions dan karakter siswa. Dalam aspek Competence, peneliti mendapatkan

hasil data berupa nilai ulangan harian 1, nilai ulangan harian 2 dan nilai ulangan

harian 3. Tentu saja dari ketiga hasil nilai ulangan harian tersebut mengalami

peningkatan nilai rata-rata siswa. Selain itu, dalam aspek Competence peneliti juga

mempunyai hasil data dari pengisian LKS yang Bermakna yang sudah diisi oleh

siswa. Terdapat berbagai macam jawaban yang diberikan siswa dalam mengisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

62  

  

LKS yang Bermakna tersebut. Dalam LKS yang Bermakna juga menilai aspek

karakter yang ada dalam diri siswa. Penilaian tersebut seperti siswa diharapkan

untuk memberikan jawaban yang mencerminkan sikap siswa yang berkarakter

dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam materi mengenai Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia. Di bawah ini merupakan hasil nilai ulangan harian 1,

ulangan harian 2 dan ulangan harian 3 siswa kelas XI IIS 1.

Tabel 2: Hasil nilai ulangan harian siswa kelas XI IIS 1

No.

Nama

KKM

Keterangan Ulangan

1 Ulangan

2 Ulangan

3 1 Adnan Yumna Hananta 75 93 92 100 2 Agata Dina Paskala 75 89 92 96 3 Annisa Ruri P. 75 98 88 100 4 Benediktus Jagad K. A. 75 89 92 100 5 Bernadus Ardi Prasetya 75 98 98 100 6 Dela Puspitasari 75 95 95 98 7 Fariz Yudhi Haninditya 75 91 100 96 8 Feby Fakhrinnisa 75 98 88 100 9 Fitriani Dian Pertiwi 75 95 85 100 10 Fu’ad Arkan 75 100 90 96 11 Issac Pranadipta Wartadi 75 95 92 96 12 Ketty Nur Utami 75 93 100 98 13 Muhammad Akhid A. 75 84 95 96 14 Risa Prasetyo 75 91 100 98 15 Rosita Nur W. P. 75 100 100 98 16 Tomi Ammar Mubarak 75 87 93 91 17 Veronika Yasintya K. 75 82 87 75 18 Yoga Pratama 75 93 95 95 19 Yohanes Arya P.A. 75 95 92 100 20 Yosephin Luphita T.K 75 95 88 100

Total 1861 1862 1933 Nilai tertinggi 100 100 100 Nilai terendah 82 85 75 Rata-rata Kelas 93,05 93,1 96.65 Persentase 100% 100% 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

63  

  

Diagram Persentase Nilai Ulangan Harian Siswa dapat dilihat di bawah ini:

Gambar 3: Data nilai ulangan harian siswa

Hasil data nilai ulangan harian yang tertera pada diagram di atas merupakan

hasil data dari rata-rata nilai kelas XI IIS 1. Dari data siswa dalam penelitian ini

tampak bahwa ada 20 siswa yang berhasil mencapai KKM. Rata-rata nilai yang

diperoleh siswa adalah 93.05, nilai tertinggi adalah 100, dan nilai terendah adalah

82. Jumlah siswa yang hasil belajarnya telah mencapai KKM sudah memenuhi

target yang ditentukan yaitu 100% dari jumlah siswa. Maka dapat dikatakan bahwa

hasil belajar sejarah siswa dengan penerapan LKS yang Bermakna sudah

mengalami keberhasilan atau ketuntasan.

Hasil data dari ulangan harian kedua menunjukkan tingkat prestasi belajar

sejarah siswa dengan menggunakan LKS yang Bermakna dengan KKM yang

ditentukan adalah 75. Tampak bahwa ada 20 siswa yang berhasil mencapai KKM.

Rata-rata nilai yang diperoleh siswa adalah 93.1 nilai tertinggi adalah 100 dan

nilai terendah adalah 85. Jumlah siswa yang hasil belajarnya telah mencapai KKM

sudah memenuhi target yang ditentukan yaitu 100% dari jumlah siswa.

33%

33%

34%

Nilai Ulangan Harian

Ulangan Harian 1Ulangan Harian 2Ulangan Harian 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

64  

  

Kemudian rata-rata nilai yang diperoleh siswa pada ulangan harian ketiga

siswa adalah 96.65, nilai tertinggi adalah 100, dan nilai terendah adalah 75.

Jumlah siswa yang hasil belajarnya telah mencapai KKM sudah memenuhi target

yang ditentukan yaitu 100% dari jumlah siswa. Maka dapat dikatakan bahwa hasil

belajar sejarah siswa mengalami peningkatan dilihat dari nilai rata-rata yang

meningkat dari nilai ulangan harian 1, nilai ulangan harian 2 dan nilai ulangan

harian 3. Pada aspek Competence mempunyai kriteria tinggi dengan tingkat

ketuntasan mencapai keseluruhan siswa yang berjumlah 20 dari ulangan harian 1,

ulangan harian 2 dan ulangan harian 3. Hal ini menunjukkan bahwa tingkah

pemahaman materi siswa juga sangat tinggi.

2. Aspek Conscience

Dalam aspek Conscience data yang peneliti peroleh yaitu dari hasil

pengamatan atau observasi di dalam kelas pada saat proses pembelajaran sedang

berlangsung, di luar kelas pada saat siswa sedang bergaul dengan teman sebayanya

maupun hasil dari pengisian keusioner. Aspek Conscience terdiri dari beberapa

indikator, yaitu tanggung jawab, kejujuran, kemandirian, keterbukaan, kebebasan,

keadilan, kegigihan, keberanian mengambil resiko, dan kemampuan memberi

makna hidup. Tidak hanya dalam aspek Competence saja yang diharapkan terjadi

perubahan pada diri siswa, namun pada aspek Conscience ini juga sangat

diharapkan adanya perubahan yang menonjol dari siswa. Untuk mengetahui sejauh

mana sikap siswa dari berbagai macam indikator tersebut, terdapat kuesioner yang

harus diisi siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

65  

  

Dalam pengisian kuesioner di kelas XI IIS 1 aspek Conscience yang paling

berpengaruh dan sangat terlihat yaitu indikator mandiri dan kegigihan.Hal tersebut

terlihat dalam hasil data yang sudah dianalisis oleh peneliti.Indikatormandiri dan

kegigihan juga merupakan karakter yang dimiliki siswa kelas XI IIS 1.

Kemandirian siswa sangat menonjol dalam aspek Conscience disebabkan oleh

karena karakter siswa kelas XI IIS 1 cenderung untuk bersikap mandiri dalam

melalukan berbagai hal misalnya dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh

guru, siswa mengerjakan secara mandiri dan tidak mengandalkan teman untuk

menyontek. Kemandirian tersebut juga diteladani siswa dari materi belajar

mengenai Peristiwa Sekitar Proklamasi.

Kemandirian yang siswa lihat dari pejuang-pejuang tahan air pada saat

memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah. Sedangkan

indikator kegigihan yang tertanam dalam karakter siswa juga terlihat dari adanya

semangat belajar sejarah dan adanya kesadaran siswa untuk belajar dengan

sungguh-sungguh sebagai generasi muda penerus bangsa yang akan

mempertahankan dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Sedangkan siswa

yang memiliki nilai persentase tertinggi dari pengisian kuesioner yaitu siswa yang

bernama Issac Pranadipta Wartadi dengan skor total 147. Hasil ini mencerminkan

bahwa siswa tersebut mempunyai karakter yang baik yang dapat menerapkan sikap

kemandirian dan kegigihan dengan baik dalam kehidupan sehari-harinya.

Hasil data yang diperoleh dari kuesioner didukung dengan adanya data dari

hasil wawancara terhadap siswa yaitu Yohanes Arya P.A. dan Veronika Yasintya

K.. Kedua siswa tersebut merupakan siswa yang memiliki nilai tertinggi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

66  

  

terendah dalam aspek Competence. Hasil wawancara terhadap kedua siswa tersebut

mengenai hal apa yang dapat memotivasi kedua siswa tersebut dan upaya yang

dilakukan siswa dalam menghadapi kendala pada saat proses belajar mengajar

sedang berlangsung. Pendapat mereka dalam menanggapi pertanyaan dalam

wawancara tersebut yaitu mereka mengungkapkan bahwa hal yang dapat

memotivasi mereka untuk semangat belajar sejarah yaitu terdapat pada guru yang

menyenangkan pada saat mengajar, dan menjelaskan materi belajar dengan jelas

dan mudah dimengerti oleh siswa. Guru menggunakan metode yang bervariasi

membuat siswa lebih semangat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hal

tersebut diungkapkan oleh kedua siswa pada saat peneliti melakukan wawancara.

Persentase dalam penilaian aspek Conscience adalah sebagai berikut:

Tabel 3: Persentase Aspek Conscience

Persentase Conscience No. Indikator % 1. Berani ambil resiko 10% 2. Keadilan 14% 3. Kebebasan 12% 4. Kebermaknaan 9% 5. Mandiri 17% 6. Kegigihan 14% 7. Kejujuran 10% 8. Tanggung jawab 9% 9. Keterbukaan 5%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

67  

  

Diagram Persentase Aspek Conscience dapat dilihat di bawah ini:

Gambar 4: Diagram Conscience

Dari gambar diagram Conscience tersebut dapat dilihat bahwa indikator yang

paling menonjol dari siswa kelas XI IIS 1 yaitu indikator kemandirian dengan

angka persentase 17% dan kegigihan dengan angka persentase 14%. Kedua

indikator tersebut mengalami perubahan ketika peneliti melakukan pengamatan

keadaan awal siswa dengan pengamatan pada saat kegiatan belajar mengajar

sedang berlangsung di dalam kelas maupun pada saat guru mengadakan ulangan

harian 1, ulangan harian 2, dan ulangan harian 3.

Kemandirian siswa dapat dilihat dari bagaimana cara siswa dalam mencari

sebuah jawaban serta mencari sebuah solusi dalam setiap persoalan yang terdapat

dalam materi belajar. Sedangkan indikator kegigihan yang peneliti amati yaitu

terlihat pada aksi dan refleksi siswa yang mengemukakan bahwa kegigihan seorang

siswa yang berkarakter dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya

kegigihan pada saat mengikuti kegiatan upacara Bendera yang dilakukan dengan

10%

14%

12%

9%17%

14%

10%

9%5%

Conscience

Berani ambil resiko

Keadilan

Kebebasan

Kebermaknaan

Mandiri

Kegigihan

Kejujuran

Tanggung jawab

Keterbukaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

68  

  

sungguh-sungguh. Dari data diatas menunjukkan bahwa persentase dari setiap

indikator sudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh siswa kelas XI IIS 1.

3. Aspek Compassion

Pada aspek Compassion ini terdiri dari indikator kerjasama, penghargaan

terhadap sesama, kepedulian pada orang lain, kepekaan terhadap orang lain, dan

kerelaan untuk berkorban. Dari aspek Compassion menilai bagaimana sikap siswa

terhadap keadaan disekitarnya. Penilaian ini dengan menggunakan lembar

pengamatan atau observasi. Pengamatan ini dilakukan peneliti pada saat kegiatan

belajar mengajar di kelas sedang berlangsung. Penilaian ini dapat dilihat dengan

cara mengamati bagaimana gerak siswa dalam kegiatan belajar di kelas sesuai

dengan indikator yang telah tersedia.

Berdasarkan indikator tersebut dikaitkan dengan materi yang sedang mereka

pelajari, yaitu Peristiwa Sekitar Proklamasi. Pengamatan peneliti terhadap siswa

meliputi kerjasama siswa pada saat diskusi kelompok mengenai Peristiwa Sekitar

Proklamasi, penghargaan siswa terhadap sesama dalam mengemukakan

pendapatnya di depan kelas, kemudian kepedulian siswa terhadap guru, teman

maupun seluruh warga sekolah, kepekaan siswa terhadap situasi dan kondisi yang

sedang terjadi di lingkungan sekolah dan kerelaan siswa untuk berkorban, misalnya

rela mengorbankan waktunya untuk membantu teman yang sedang kesulitan

mengerjakan tugas. Selain itu, pengamatan dilakukan pada saat siswa mengikuti

ulangan harian. Dari pengamatan tersebut dapat dilihat bagaimana perubahan sikap

siswa dari pengamatan keadaan awal siswa kemudian terjadi perubahan pada diri

siswa.Penilaian lainnya yaitu dengan menggunakan kuesioner. Penilaian tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

69  

  

sama sekali tidak berpengaruh terhadap nilai siswa. Namun kuesioner tersebut

hanya digunakan untuk mengukur sikap siswa sesuai dengan indikator penilaian.

Siswa yang mempunyai nilai tertinggi dalam pengisian kuesioner yaitu Issac

Pranadipta Wartadi dengan skor total 98.

Pada aspek Compassion, hasil data juga didukung oleh hasil wawancara

mengenai beberapa indikator yang paling menonjol pada aspek Compassion.

Pertanyaan wawancara yang bersangkutan dengan indikator yang paling menonjol

yaitu mengenai nilai-nilai yang diperoleh siswa dari materi belajar Peristiwa

Sekitar Proklamasi, dan mengenai perubahan yang terjadi dalam proses belajar

dengan menggunakan LKS yang Bermakna. Pendapat dari kedua siswa tersebut

yaitu nilai-nilai yang dapat diteladani maupun nilai-nilai yang diperoleh dari materi

belajar Peristiwa Sekitar Proklamasi yaitu nilai kerja sama yang mengajarkan siswa

untuk saling kerja sama terhadap sesama maupun orang lain, nilai pengorbanan

yaitu nilai yang mengajarkan siswa untuk berkorban terhadap sesama yang sedang

membutuhkan pertolongan, nilai pantang menyerah yang mengajarkan siswa untuk

selalu menanamkan rasa semangat sebagai siswa yang berkarakter.Nilai-nilai

tersebut sudah diterakan dalam kehiduan sehari-hari oleh siswa kelas XI IIS 1.

Di bawah ini merupakan hasil persentase siswa pada aspek Compassion.

Tabel 4: Persentase Aspek Compassion

Persentase Compassion

No. Indikator % 1. Rela Berkorban 26% 2. Peka 12% 3. Peduli 38% 4. Kerja sama 24%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

70  

  

Diagram Persentase Aspek Compassion dapat dilihat di bawah ini:

Gambar 4: Diagram Compassion

Dari gambar diagram Compassion diatas dapat dilihat bahwa persentase

indikator ang paling menonjol yaitu terlihat pada indikator peduli dengan angka

persentase 38% dan indikator rela berkorban dengan angka persentase

26%.Indikator tersebut juga mengalami perubahan dari siswa yaitu terlihat dari

keadaan siswa pada awal pengamatan kemudian mengalami perubahan ketika

siswa sudah memahami nilai-nilai apa saja yang dapat diterapkan dalam kehidupan

sehari-hari.

4. Karakter

Selain aspek Competence, Conscience, dan Compassion, aspek yang diamati

dalam penelitian yaitu karakter siswa. Dari karakter tersebut pengamatan

difokuskan dalam beberapa indikator, yaitu kerja keras, mandiri, demokratis,

semangat kebangsaan, cinta tanah air, cinta damai, tanggung jawab. Pengukuran

terhadap indikator karakter tersebut dilakukan sama dengan penilaian aspek

Conscience dan Compassion, yaitu dengan menggunakan lembar pengamatan dan

26%

12%

38%

24%

Compassion

Rela BerkorbanPekaPeduliKerja sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

71  

  

kuesioner. Pengamatan tidak hanya dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar

sedang berlangsung, tetapi juga dilakukan pada saat siswa beraktivitas di luar

kelas. Karakter siswa yang dinilai dapat diamati juga pada saat siswa berbicara

dengan guru maupun dengan temannya. Hal tersebut dapat menunjukkan

bagaimana karakter siswa dalam mengimplementasikan sikap sopan santun dan

tanggung jawab siswa terhadap orang yang lebih tua dari dirinya maupun terhadap

siswa yang sebaya dengannya.

Dari hasil analisis data pengamatan terlihat berbagai macam tingkat

perubahan karakter siswa pada saat pertama kali dilakukan pengamatan dan terjadi

perubahan, sebagai contohnya yaitu siswa pada awal pengamatan kurang

menanamkan perilaku sopan santun dan tanggung jawab sebagai seorang siswa.

Siswa lebih cenderung untuk bermain-main ketika kegiatan belajar sedang

berlangsung. Siswa yang terlihat sangat menonjol dalam perubahan sikap serta

memiliki nilai tertinggi dari pengisian kuesioneryaitu Issac Pranadipta Wartadi

yaitu dengan skor total 69. Selain pada aspek Karakter Issac Pranadipta Wartadi

juga memiliki nilai tertinggi dalam aspek Conscience dan Compassion. Hal itu

menunjukkan bahwa pembelajaran sejarah dengan berbasis Pedagogi Ignasian

dapat meningkatkan nilai Competence, Conscience, Compassionserta nilai

Karakter siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

72  

  

Di bawah ini merupakan hasil dari penilaian dengan menggunakan kuesioner.

Tabel 5: Persentase Karakter

Persentase Karakter % No. Indikator %1. Kerja Keras 14 2. Mandiri 12 3. Demokratis 12 4. Semangat Kebangsaan 15 5. Cinta Tanah Air 14 6. Cinta Damai 15 7. Tanggung Jawab 18

Diagram Persentase Karakter dapat dilihat di bawah ini:

Gambar 5: Diagram Karakter

Dari gambar diagram karakter diatas dapat dilihat bahwa pada aspek

Karakter ini indikator yang paling menonjol dari siswa yaitu terdapat pada

indikator tanggung jawab dengan angka persentase 18% dan cinta damai dengan

angka persentase 15%. Tanggung jawab terlihat pada sikap siswa pada saat guru

meminta siswa untuk mengerjakan LKS Bermakna, dan siswa pun mengerjakan

dengan penuh tanggung jawab dan mengumpulkannya tepat pada waktunya.

14%

12%

12%

15%14%

15%

18%

Karakter Kerja Keras

Mandiri

Demokratis

Semangat KebangsaanCinta Tanah Air

Cinta Damai

Tanggung Jawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

73  

  

Selain itu, dari hasil pengamatan oleh peneliti, cinta damai yang menonjol

dari siswa terlihat pada sikap siswa yang satu sama lain saling menghargai dan

bertindak sopan terhadap guru maupun karyawan lain yang dianggap lebih tua dari

mereka. Dari hasil pengamatan tersebut dapat disimpulkan bagaimana karakter

siswa yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan sikap apa saja yang paling

menonjol yang dapat diterapkan siswa ketika sedang berada di lingkungan sekolah.

C. Pembahasan

1. Aspek Competence

Competence adalah kompetensi/kualitas yang unggul bagi peserta didik,

berkaitan dengan kemampuan penguasaan kompetensi secara utuh yang disebut

juga kemampuan kognitif. Competence pada Pedagogi Ignasian sangat kental

bermuatan ranah kognitif dan psikomotorik, namun demikian di sana termuat juga

sebagian afektif meskipun terbatas dalam kaitannya dengan keilmuan73.

Aspek Competence mengacu pada kecerdasan individu, cerdas di sini bukan

hanya pengetahuan, namun juga cerdas dalam mengambil sikap.Jadi dalam hal ini,

Competence dimaknai sebagai kemampuan akademik yang memadukan unsur

pengetahuan, ketrampilan dan sikap74. Seperti pada pengamatan yang dilakukan

oleh peneliti, terlihat perubahan dari diri siswa dalam kemampuan akademiknya,

yang diukur dari ulangan harian 1, ulangan harian 2 dan ulangan harian 3. Pada

aspek Competence ini terlihat bagaimana persiapan guru pada saat sebelum

                                                            73Ibid., hlm. 39. 74 http://himcyoo.files.wordpress.com/2012/03/3-buku-pendidikan-karakter.pdf., hlm. 17-18.

(diunduh tanggal 24 Maret 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

74  

  

mengajar dan mempersiapkan media maupun produk yang akan dipakai untuk

pembelajaran sejarah di kelas. Dalam hal ini, guru menyiapkan berbagai perangkat

pembelajaran yang akan dipakai sebagai pedoman pembelajaran di kelas.

Perangkat pembelajaran tersebut terdiri dari RPP, media pembelajaran dan LKS

yang Bermakna. Perangkat pembelajaran tersebut digunakan guru sebagai

pedoman dalam mengajar.

Selanjutnya peneliti memilih dan memanfaatkan informan. Dalam hal ini,

informan perlu direkrut seperlunya dan diberi tahu tentang maksud dan tujuan

penelitian. Agar peneliti memperoleh informan yang benar-benar memenuhi

persyaratan75. Peneliti menyiapkan perlengkapan penelitian yang berupa lembar

pengamatan maupun kuesioner.

Tahap pelaksanaan, peneliti sudah menyiapkan berbagai macam

perlengkapan yang digunakan dalam melakukan penelitian. Untuk memasuki

pekerjaan di lapangan, peneliti perlu memahami latar penelitian terlebih dahulu. Di

samping itu, ia perlu mempersiapkan dirinya, baik secara fisik maupun secara

mental76. Dalam pelaksanaan ini, peneliti dengan berbagai instrumen yang sudah

disiapkan hendaknya segera melakukan penelitian dan melakukan tindakan sesuai

dengan yang tertera dalam instrumen penelitian. Pertama-tama, peneliti melakukan

observasi, baik observasi lingkungan sekolah maupun observasi terhadap informan.

Setelah melakukan pengamatan atau observasi yang mendukung dalam penelitian,

peneliti kemudian melakukan wawancara terhadap informan terkait dengan

persoalan yang hendak diteliti. Peneliti juga mencacat hasil data di lapangan agar

                                                            75 Ibid., hlm. 133 76 Ibid., hlm. 144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

75  

  

dapat dianalisis. Sumber informan yang peneliti pakai yaitu guru dan siswa. Subjek

yang peneliti amati yaitu siswa kelas XI IIS 1. Hal yang diamati dalam tahap

pelaksanaan ini yaitu peneliti mengamati bagaimana keadaan atau proses

pembelajaran pada saat berlangsung.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti diperoleh data

Competence (pengetahuan, keterampilan dan sikap) siswa selama proses

pembelajaran sejarah dengan mengimplementasikan Paradigma Pedagogi Ignasian

menggunakan LKS Bermakna, ternyata sangat baik untuk diterapkan. Hal itu

terlihat ketika siswa sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas tampak

sangat aktif bertanya mengenai materi yang sedang dipelajarinya yaitu Peristiwa

Sekitar Prokalamsi. Siswa dengan giat memperhatikan guru yang sedang

menjelaskan materi di depan kelas. Dengan adanya LKS yang Bermakna, siswa

semakin termotivasi untuk belajar. Dengan adanya implementasi ini terjadi

perubahan atau peningkatan pada aspek Competence (pengetahuan, keterampilan

dan sikap) pada siswa.

Penelitian ini dilakukan dengan 3 kali ulangan, guna mengetahui perubahan

atau peningkatan pada aspek Competence (pengetahuan, keterampilan, dan sikap)

siswa. Dari mulai awal pembelajaran hingga prosesnya terjadi perubahan pada

sebagian besar siswa di kelas XI IIS 1. Pada ulangan pertama nilai rata-rata kelas

yaitu 93,05 dengan siswa yang berjumlah 20 siswa dan semuanya mencapai KKM

yaitu 75. Pada ulangan pertama ini dilakukan untuk mengulas kembali materi yang

telah diberikan oleh guru dan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pemahaman

siswa terhadap materi Sekitar Proklamasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

76  

  

Pada ulangan harian kedua, terjadi peningkatan nilairata-rata siswa, yaitu

dengan rata-rata nilai siswa 93,1. Meskipun tidak besar peningkatan dan perubahan

yang terjadi pada nilai siswa, namun tingkat pemahaman siswa mengalami

perubahan.Hal ini terlihat pada siswa yang sudah mulai menunjukkan pemahaman

mengenai materi yang telah dijelaskan oleh guru. Selain itu, siswa juga mulai

mengerti nilai-nilai apa saja yang diambil dari materi yang telah diajarkan yaitu

Peristiwa Sekitar Proklamasi.

Hasil dari aspek Competence selanjutnya yaitu ulangan harian ketiga, terjadi

peningkatan dari ulangan harian pertama dan kedua, yaitu 96,65. Peningkatan ini

disebabkan karena sebagian besar siswa yang sudah memahami dan

mengimplementasikan makna dan nilai-nilai dari pembelajaran sejarah. Serta siswa

lebih memaknai dari setiap materi pembelajaran sejarah, kemudian mereka

terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Peningkatan serta perubahan yang terjadi

pada aspek Competence pada siswa menunjukkan bahwa siswa mampu mengikuti

dan memahami materi belajar dengan baik dan menghasilkan nilai diatas KKM.

Hasil Competence (pengetahuan, keterampilan dan sikap) siswa yang

diperoleh dari ualangan harian 1, ulangan harian 2 dan ulangan harian 3 selalu

mengalami perubahan dan perkembangan. Hal itu dipengaruhi oleh karena

motivasi siswa yang sangat tinggi dalam mengikuti pembelajaran sejarah. Selain

faktor dari siswa yang memiliki motivasi yang tinggi, guru juga sangat berperan

dalam memberikan materi belajar yang mudah dipahami serta mudah dimengerti

oleh siswa, sehingga siswa memiliki semangat belajar sejarah. Dari analisi data

yang peneliti lakukan dengan menggunakan penilaian data jenis PAP 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

77  

  

menunjukkan siswa yang mendapatkan skor total dari setiap ulangan harian 41

sampai dengan 45 maka siswa tersebut mendapatkan nilai huruf A. Kemudian

apabila jumlah skor total siswa 36 sampai dengan 40, yaitu siswa mendapakan nilai

huruf B. Siswa yang mendapatkan skor total 29 sampai dengan 35 maka siswa

tersebut mendapatkan nilai huruf C. Pada ulangan harian yang pertama, nilai yang

dominan pada siswa kelas XI IIS 1 yaitu nilai A dan nilai B dengan 14 siswa yang

mendapatkan nilai A dan 6 siswa yang mendapatkan nilai B. Skor tertinggi yang

diperoleh siswa yaitu 45 mendapat nilai huruf A. Sedangkan nilai terendah

diperoleh dengan skor total 37 mendapatkan nilai huruf B. Dari pengamatan yang

peneliti lakukan di dalam kelas, siswa mendapatkan nilai tinggi oleh karena tingkat

motivasi belajar siswa yang tinggi dan materi yang diberikan oleh guru mudah

dipahami. Selain itu, LKS Bermakna juga sangat mempengaruhi cara belajar siswa

yaitu memudahkan siswa dalam memahami materi belajar oleh karena materi

pembelajaran disajikan lebih ringkas.

Sedangkan pada nilai ulangan harian 2, 14 siswa mendapatkan nilai A dan 6

siswa mendapatkan nilai B. Pada ulangan harian kedua ini sama seperti pada

ulangan harian pertama. Namun, rata-rata nilai kelas XI IIS 1 mengalami

peningkatan dari hasil rata-rata nilai ulangan harian pertama. Skor tertinggi yang

diperoleh siswa yaitu 40 dengan nilai huruf A. Kemudian skor terendah yang

diperoleh siswa yaitu 34 dengan nilai huruf B.

Pada ulangan harian ketiga menunjukkan bahwa skor yang diperoleh siswa

kelas XI IIS 1 mencapai skor total 43 sampai dengan 45 dengan nilai huruf A. Nilai

huruf A diperoleh semua siswa kelas XI IIS 1, dan dari data tersebut menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

78  

  

bahwa tingkat perubahan siswa pada aspek Competence sangat menonjol.

Peningkatan serta perubahan pada aspek Competence ini disebabkan oleh karena

dalam pembelajaran sejarah berbasis Pedagogi Ignasian sikap serta minat siswa

dalam belajar sangat diperhatikan oleh guru. Kemudian, dalam pembelajaran yang

berbasis Pedagogi Ignasian, siswa sangat diberikan kekebasan untuk belajar,

kebebasan tersebut misalnya kebebasan dalam mengemukakan pendapat,

kebebasan dalam bertanya serta kebebasan siswa dalam mencari sebuah solusi

dalam setiap permasalahan materi belajar. Sebagai contohnya siswa mampu

membuat makalah dan mempresentasikan sesuai dengan topik dan permasalahan

yang dibahas.

Data pada aspek Competence selain nilai siswa yang dapat dijadikan sumber

data, peneliti juga mempunyai hasil wawancara terhadap guru. Wawancara tersebut

di dalamnya meliputi metode apa yang digunakan guru pada saat mengajar di

kelas, upaya dan kendala yang dihadapi siswa ketika mengikuti kegiatan belajar

mengajar. Kegiatan wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap guru,

memiliki data berupa hasil wawancara dan data dokumentasi yang dapat dijadikan

sebagai data tambahan. Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa upaya guru

dalam mengatasi kendala kegiatan belajar dengan menggunakan metode belajar

yang bervariasi, sehingga siswa tidak mudah cepat bosan ketika mengikuti

pelajaran. Guru juga memotivasi siswa agar lebih giat belajar. Dengan

menggunakan media LKS Bermakna, guru merasa terbantu oleh karena siswa

sangat berperan aktif dalam pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

79  

  

2. Aspek Conscience

Conscience merupakan kemampuan afektif yang secara khusus mengasah

kepekaan dan ketajaman hati nurani.Nilai-nilai tersebut merupakan satu kesatuan

dari aspek Conscience. Hal ini menjadi pedoman untuk memahami alternatif dan

menentukan pilihan oleh individu, hal yang baik maupun buruk, hal yang benar

maupun salah.

Dalam aspek Conscience juga mengalami perubahan.Perubahan terlihat pada

sikap siswa pada saat pertama kali pengamatan dilakukan oleh peneliti. Perubahan

terjadi ketika siswa mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam

materi pembelajaran sejarah. Perubahan pada aspek Conscience terjadi oleh karena

dalam Pedagogi Ignasian lebih menekankan kepada suara hati siswa. Suara hati

siswa tersebut dapat berupa sikap jujur dan sikap kreatif pada siswa. Kejujuran

dalam kegiatan belajar sejarah dapat dilakukan siswa ketika siswa mengerjakan

soal-soal pada LKS yang Bermakna. Sikap kreativitas siswa dapat dilihat pada saat

siswa mengemukakan pendapatnya di depan kelas. Selain itu penerapan nilai-nilai

dalam kehidupan sehari-hari oleh siswa sangat membantu dan memberikan

pengaruh yang besar terhadap sikap dan karakter siswa. Peneliti mengamati siswa

sesuai dengan kemampuan memahami atau berkaitan dengan hati nurani yang

terdapat dalam Conscience (suara hati) ketika pembelajaran sejarah berlangsung di

kelas XI IIS 1. Indikator yang diamati yaitu tanggung jawab, kedisiplinan,

kejujuran, kemandirian, keterbukaan, kebebasan, keadilan, kegigihan, keberanian

mengambil resiko, kemampuan memberi makna hidup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

80  

  

Pada saat observasi awal siswa belum menunjukkan adanya sikap siswa yang

terdapat pada indikator Conscience (suara hati). Kemudian pada saat siswa mengisi

LKS Bermakna yang di dalamnya terdapat aksi dan refleksi diri siswa, maka siswa

tersebut kemudian mengimplementasikan sikap apa saja yang menjadi aksi

mengenai materi Peristiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan. Aksi dan refleksi

yang terdapat dalam LKS Bermakna sangat membantu peneliti dalam mengamati

sikap siswa yang berkaitan dengan indikator penilaian pada aspek Conscience.

Terdapat berbagai macam perubahan yang terjadi pada 20 siswa dari aspek

Conscience yang diamati oleh peneliti. Hasil pengamatan dari aspek Conscience

menunjukkan bahwa siswa lebih mampu memiah nilai-nilai yang baik dan

menerapkan nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan hasil dari kuesioner, dapat diketahui bahwa keadaan Conscience

(suara hati) siswa memiliki skor berani mengambil resiko 10%, keadilan 14%,

kebebasan 12%, kebermaknaan 9%, kemandirian 17%, kegigihan 14%, kejujuran

10%, tanggung jawab 9%, keterbukaan 5%. Dari aspek Conscience indikator yang

paling menonjol dan paling berpengaruh pada siswa kelas XI IIS 1 yaitu indikator

mandiri. Mandiri tersebut merupakan keadaan dapat berdiri sendiri, tidak

bergantung pada orang lain77. Hal ini dapat dijelaskan bahwa siswa mampu

memahami materi sejarah dengan baik setelah guru menjelaskan materi belajar.

Kemudian, indikator mandiri ini juga menjelaskan bahwa siswa mampu mencari

solusi atas persoalan mengenai materi belajar sejarah yaitu Peristiwa Sekitar

Proklamasi.Sedangkan kegigihan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,

                                                            77 http://www.kamusbesar.com/24799/mandiri. Di akses pada 26 September 2015 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

81  

  

merupakan tetap teguh pada pendirian atau pikiran78 yang tercermin pada sikap

siswa secara giat mengikuti upacara Bendera yang rutin dilakukan pada hari Senin.

Hal itu juga mencerminkan bahwa siswa-siswi kelas XI IIS 1 mencerminkan sikap

cinta tanah air.

Kegigihan juga dilakukan siswa pada saat mengikuti kegiatan belajar

mengajar di kelas maupun di luar kelas, tercermin dari setiap tindakan siswa yang

dengan gigih mematuhi tata tertib di sekolah. Materi belajar mengenai Peristiwa

Sekitar Proklamasi mengajarkan siswa untuk lebih tekun dalam menerapkan sikap

cinta tanah air, maupun sikap tanggung jawab sebagai siswa yang cinta akan

Indonesia, dan mengajarkan siswa untuk menjadi generasi penerus bangsa yang

mandiri, dan terbuka terhadap budaya dalam negeri maupun luar negeri. Kemudian

siswa mampu bersikap selektif dalam menanggapi budaya luar yang masuk ke

Indonesia.

Pada aspek Conscience peneliti juga melakukan wawancara terhadap siswa.

Siswa yang peneliti wawancarai yaitu siswa yang mempunyai nilai tertinggi dan

terendah. Tujuannya adalah untuk melihat sejauh mana motivasi mereka dalam

mengikuti kegiatan belajar di sekolah. Namun, nilai yang tertinggi maupun nilai

terendah dari kedua siswa tersebut tidak mempengaruhi sikap dan tindakan mereka

dalam kehidupan sehari-hari. Sikap keduanya tetap mencerminkan siswa yang

berkarakter. Hasil wawancara menunjukkan bahwa kedua siswa ingin guru

menggunakan metode dan model pembelajaran yang bervariasi, agar siswa lebih

giat mengikuti kegiatan belajar. Selain itu dukungan dan dorongan dari guru yang

                                                            78 http://www.kamusbesar.com/24799/mandiri.Di akses pada 26 September 2015 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

82  

  

membuat siswa semangat belajar. Nilai tambahan ketika siswa rajin

mengumpulkan tugas yang membuat semakin rajin mengerjakan tugas tepat waktu,

sehingga mendapat skor tambahan.

3. Aspek Compassion

Sama halnya aspek Conscience, aspek Compassion merupakan kemampuan

afektif, yang berupa tindakan konkret maupun batin disertai bela rasa bagi sesama,

dalam hal ini menjunjung tinggi sikap peduli terhadap sesama/bela rasa. Pada

aspek Compassion juga terdapat nilai-nilai yang merupakan kesatuan dari aspek

Compassion, dan harus ditanamkan pada siswa

Perubahan atau peningkatan juga berhasil pada aspek Compassion (bela rasa)

siswa. Perubahan dan peningkatan ini mengarah pada sikap bela rasa siswa

terhadap sesama. Dalam Pedagogi Ignasian, aspek Compassion yang berupa sikap

bela rasa terhadap sesama diterapkan oleh siswa ketika siswa mampu memaknai

setiap materi yang sedang dipelajari kemudian siswa tersebut memanfaatkannya

sebagai sikap yang dapat diteladani dan sebagai wujud dari sikap berbela rasa

terhadap sesama.

Seperti aspek Conscience (suara hati), aspek Compassion (bela rasa) juga

sangat berhubungan erat dengan pengembangan karakter dalam diri siswa yaitu

yang berhubungan dengan bela rasa terhadap sesama. Indikator Compassion (bela

rasa) yang diamati adalah kerjasama, penghargaan pada sesama, kepedulian,

kepekaan, rela berkorban. Perubahan pada aspek Compassion (bela rasa) terlihat

pada hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti. Selain itu, perubahan

aspek Compassion (bela rasa) siswa juga dapat dilihat dari hasil yang diperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

83  

  

pada kuesioner selama pembelajaran sejarah berlangsung. Pada awal penelitian,

peneliti melakukan observasi dengan menggunakan lembar pengamatan untuk

mengetahui skala sikap Compassion siswa kelas XI IIS 1. Melalaui kuesioner

tersebut maka dalam penelitian semakin terlihat adanya perubahan sikap siswa,

yang ditunjukkan pada hasil kuesioner yang telah dianalisis.

Hasil observasi menunjukkan bahwa pada saat berdiskusi dalam kelompok

siswa sudah mempunyai rasa untuk menghargai terhadap temannya, kemudian

kerjasama dalam kelompok. Dari hasil kuesioner dapat diketahui bahwa indikator

Compassion yang paling menonjol yaitu peduli dengan nilai 24,78%. Hal ini

menunjukkan bahwa siswa sudah dapat menerapkan skala sikap yang terdapat

dalam Compassion. Berdasarkan hasil dari kuesioner, dapat diketahui bahwa

keadaan Compassion (bela rasa) siswa memiliki skor yaitu menghargai sesama,rela

berkorban 26%, kepekaan 12%, kepedulian 38%, dan kerjasama 24%. Pada aspek

Compassion indikator yang paling menonjol dari siswa yaitu indikator peduli.

Peduli merupakan perihal sangat peduli, sikap memprihatinkan sesuatuyang terjadi

dalam masyarakat79. Indikator peduli ini menunjukkan bahwa tingkat kepedulian

siswa satu terhadap yang lain sangat tinggi.

Bila dikaitkan dengan materi belajar siswa yaitu mengenai Peristiwa Sekitar

Proklamasi, indikator peduli dapat ditunjukkan dengan sikap siswa yang

menerapkan kepedulian terhadap sesama, baik peduli dengan teman yang sedang

kesulitan dalam memahami materi belajar maupun peduli dengan guru yang sedang

membutuhkan bantuan. Sedangkan rela berkorbanberarti bersedia dengan ikhlas

                                                            79 http://kbbi.web.id/peduli. Diakses pada 26 September 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

84  

  

memberikan sesuatu (tenaga, harta, atau pemikiran) untuk kepentingan orang lain

atau masyarakat, walaupun dengan berkorban akan menimbulkan cobaan

penderitaan bagi dirinya sendiri80. Sikap itu ditunjukkan dalam tindakan siswa

pada saat siswa berusaha menjadi siswa teladan guna ikut serta mempertahankan

kemerdekaan Indonesia agar tidak dijajah kembali oleh bangsa lain yang ingin

menguasai bangsa Indonesia.

4. Karakter

Karakter merupakan suatu fondasi kehidupan bangsa. Karakter bagi suatu

bangsa memiliki fungsi memberikan arah kemana bangsa harus menuju81.

Pendidikan karakter merupakan proses untuk mengembangkan pada diri setiap

peserta didik kesadaran sebagai warga bangsa yang bermartabat, merdeka dan

berdaulat dan berkemauan untuk menjaga dan mempertahankan kemerdekaan dan

kedaulatan tersebut82. Karakter pada dasarnya diperoleh lewat interaksi dengan

orang tua, guru, teman, dan lingkungan. Karakter diperoleh dari hasil pembelajaran

secara langsung atau pengamatan terhadap orang lain. Pembelajaran secara

langsung dapat berupa ceramah dan diskusi tentang karakter, sedang pengamatan

diperoleh melalui pengalaman sehari-hari yang dilihat di lingungan termasuk

media televisi83. Karakter berkaitan dengan sikap dan nilai. Jadi, karakter

seseorang dibentuk melalui pengalaman sehari-hari, apa yang dilihat dan apa yang

didengar dari seseorang yang menjadi acuan atau idola seseorang.

                                                            80 http://www.ngal11.tk/rela-berkorban.xhtml. Diakses pada 26 September 2015 81 Suyanto, Pendidikan Karakter, Yogyakarta: UNY Pres, 2011, hlm.158 82 Ibid.,hlm. 159 83 Ibid.,hlm. 186 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

85  

  

Karakter, menurut pengamatan filosof kontemporer Michael Novak, adalah

perpaduan harmonis seluruh budi pekerti yang terdapat dalam ajaran-ajaran agama,

kisah-kisah sastra, cerita-cerita orang bijak, dan orang-orang berilmu, sejak zaman

dahulu hingga sekarang. Tak seorang pun, menurut Novak, yang memiliki semua

jenis budi pekerti, semua orang pasti punya kekurangan. Orang-orang dengan

karakter yang mengagumkan bisa sangat berbeda antara satu dengan lainnya84.

Dengan demikian, karakter terbentuk dari tiga macam bagian yang saling

berkaitan: pengetahuan moral, perasaan moral, dan perilaku moral. Karakter yang

baik terdiri atas mengetahui kebaikan, menginginkan kebaikan, dan melakukan

kebaikan, kibiasaan pikiran, kebiasaan hati, kebiasaan perbuatan. Ketiganya

penting untuk menjalankan hidup yang bermoral; ketiganya adalah faktor

pembentuk kematangan moral.

Dari penilaian karakter siswa juga mengalami perubahan. Perubahan yang

terjadi yaitu sikap siswa yang berubah dari awal pengamatan sampai dengan siswa

mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas, maupun pada saat siswa sedang

berada di luar kelas. Peneliti mengamati berbagai macam gerak siswa pada saat di

sekolah. Berbagai macam indikator yang peneliti amati yang berhubungan dengan

karakter siswa terhadap materi belajar yaitu Peristiwa Sekitar Proklamasi. Pada

awal kegiatan pengamatan, peneliti mengamati karakter siswa dengan

menggunakan lembar pengamatan atau observasi. Sebagian besar siswa kelas XI

IIS 1 sudah menunjukkan sikap yang berkarakter.

                                                            84 Ibid.,hlm.72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

86  

  

Terdapat beberapa siswa yang masih belum memahami bagaimana karakter

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Masih terdapat beberapa siswa yang

belum bisa memaknai nilai-nilai sejarah yang sangat penting untuk diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, terdapat beberapa siswa yang menganggap

bahwa belajar sejarah itu sangat membosankan, sehingga mereka tidak menyimak

dan memperhatikan guru pada saat menjelaskan materi belajar sejarah di depan

kelas.

Keberadaan LKS Bermakna sangat membantu siswa dalam memaknai arti

dari belajar sejarah, sehingga siswa mampu menerapkan nilai-nilai kehidupan yang

dapat diambil dari belajar sejarah. Instrumen lainnya yaitu dengan menggunakan

kuesioner. Indikator yang paling menonjol dari penilaian karakter dengan

menggunakan kuesioner yaitu terdapat pada indikator tanggung jawab. Indikator

tanggung jawab tersebut dapat menjelaskan bagaimana karakter siswa mampu

mengimplementasikan sikap tanggung jawab yang sangat tinggi. Tanggung jawab

siswa dapat tercermin dari sikap siswa dalam mengerjakan tugas tepat waktu,

tanggung jawab anak sebagai siswa di sekolah yaitu dengan aktif pada saat

kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Dari hasil kuesioner tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan

karakter pada siswa dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan LKS

Bermakna. Perubahan karakter pada diri siswa terlihat dari awal hingga akhir

peneliti melakukan pengamatan. Berdasarkan hasil kuesioner, dapat diketahui

bahwa indikator kerja keras 14%, mandiri 12%, demokratis 12%, semangat

kebangsaan 15%, cinta tanah air 14%, cinta damai 15%, dan tanggung jawab 18%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

87  

  

Indikator yang paling menonjol dari aspek karakter yaitu tanggung jawab dan cinta

damai. Tanggung jawab tersebut merupakan sikap dan perilaku seseorang untuk

melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri

sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan

Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan cinta damai merupakan sikap, perkataan, dan

tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran

dirinya. Cinta damai tersebut sudah tertanam dalam diri siswa, hal itu dapat dilihat

dari pengamatan sehari-hari yang dilakukan oleh peneliti terhadap siswa ketika

sedang berada di lingkungan sekolah.

D. Kendala Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, tentu saja ada beberapa kendala yang

dihadapi oleh peneliti. Kendalanya yaitu pada saat datang ke sekolah dan peneliti

harus menjelaskan prosedur yang harus diterapkan guru pada saat mengajar di

kelas, baik pada saat menjelaskan bagaimana pembelajaran dengan menggunakan

PI dan bagaimana LKS yang Bermakna diterapkan kepada siswa di kelas. Tidak

hanya kesulitan dalam menjelaskan kepada guru saja, melainkan kesulitan juga

peneliti hadapi pada saat peneliti melakukan observasi di kelas, banyak siswa

yang kesulitan dalam memahami maksud dari pembelajaran dengan menggunakan

PI dan LKS yang bermakna.

Selain itu, kendala lainnya yaitu pada saat melakukan wawancara terhadap

siswa, siswa yang peneliti wawancarai merasa belum paham mengenai PI dan

LKS yang Bermakna. Sehingga memerlukan waktu untuk memberikan pengertian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

88  

  

bahwa wawancara ini bersifat santai namun memerlukan jawaban yang

sesungguhnya dirasakan oleh siswa tersebut. Waktu yang terbatas juga merupakan

kendala bagi peneliti. Peneliti merasa bahwa waktu yang tersedia sangat terbatas,

dikarenakan sekolah sudah mempunyai agenda kegiatan yang harus dijalankan.

Sehingga peneliti tergesa-gesa dalam melakukan penelitian, baik pada saat siswa

mengisi kuesioner, peneliti melakukan observasi maupun wawancara terhadap

guru dan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

89  

  

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dengan judul Implementasi Pedagogi Ignasian dalam

Pembelajaran Sejarah dengan menggunakan LKS yang Bermakna di Kelas XI IIS

1 SMA Negeri 1 Godean Yogyakarta, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Peningkatan Competence siswa menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan

belajar sejarah siswa secara keseluruhan sangat tinggi. Segi prestasi siswa dengan

kategori sangat tinggi dibuktikan dengan adanya ulangan harian pertama yang

menunjukkan bahwa keseluruhan siswa mampu mencapai nilai di atas KKM. Nilai

rata-rata ulangan harian pertama yaitu 93,05. KKM yang ditentukan yaitu 75.

Selanjutnya pada ulangan harian yang kedua juga terlihat sangat tinggi dengan

nilai rata-rata ulangan harian kedua yaitu 93,1. Keberhasilan siswa dalam

mengikuti pelajaran sejarah mencapai keseluruhan siswa. Hal itulah yang

menjadikan nilai ulangan harian siswa sangat tinggi. Ulangan harian ketiga

menunjukkan bahwa adanya peningkatan dari nilai rata-rata ulangan harian

pertama dan kedua, yaitu 96,65. Perubahan nilai rata-rata ulangan harian siswa

terlihat cukup berarti, perubahan terjadi pada ulangan harian pertama, kedua dan

ketiga. Siswa kelas XI IIS 1 mempunyai kategori kelas yang berprestasi tinggi.

Dapat disimpulkan bahwa kategori tinggi pada aspek Competence ini disebabkan

oleh karena motivasi belajar siswa yang tinggi dan tingkat pemahaman siswa

mengenai materi juga sangat tinggi. Faktor yang mendukung tingginya nilai rata-

rata siswa lainnya yaitu dengan penerapan Pedagogi Ignasian. Pedagogi Ignasian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

90  

  

memberikan rasa percaya diri terhadap siswa, sehingga siswa dengan mudah

memahami pembelajaran sejarah.

2. Keadaan Conscience siswa menunjukkan kategori sangat tinggi dari sikap

siswa dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu dapat dilihat dari adanya pengamatan di

sekolah. Pengamatan menunjukkan bahwa perubahan pada sikap siswa

dikarenakan tingkat kesadaran siswa sangat tinggi. Terdapat beberapa indikator

yang diamati, yaitu keberanian siswa dalam mengambil resiko, keadilan yang

dilakukan siswa terhadap sesama, kebebasan siswa dalam mengikuti kegiatan

belajar di kelas, kebermaknaan siswa dalam menghayati arti dari materi belajar

mengenai Peristiwa Sekitar Proklamasi, kemandirian siswa dalam belajar di

sekolah, kegigihan siswa dalam menikuti kegiatan belajar, kejujuran siswa dalam

kehidupan sehari-hari dengan contoh siswa tidak menyontek pada saat mengikuti

ulangan harian, tanggung jawab siswa sebagai peserta didik, dan keterbukaan siswa

sebagai peserta didik. Pengamatan yang dilakukan terhadap siswa menunjukkan

bahwa kemandirian dan kegigihan siswa mencapai angka persentasi sangat tinggi.

Hasil pengamatan tersebut didukung dengan adanya pengisian kuesioner oleh

siswa. Dapat disimpulkan bahwa kemandirian dan kegigihan siswa sangat

menonjol ketika siswa mengukuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Aspek

Conscience juga diukur dari ulangan harian pertama, kedua dan ketiga. Siswa

menunjukkan perubahan dengan melalui penerapan nilai-nilai yang terkandung

dalam materi belajar yaitu mengenai Peristiwa Sekitar Proklamasi. Aspek

Conscience juga mempunyai kategori nilai yang sangat tinggi. Oleh karena siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

91  

  

mampu menerapkan nilai-nilai kehidupan serta mampu menerapkan nilai-nilai dari

setiap indikator yang diamati.

3. Keadaan Compassion menunjukkan kategori sangat tinggi dari sikap siswa

dalam kehidupan sehari-hari. Aspek Compassion mempunyai beberapa indikator

yang diamati dari diri siswa di sekolah. Indikator tersebut meliputi rela berkorban,

peka, peduli, dan kerja sama. Pada aspek Compassion indikator yang paling

menonjol yaitu peduli dan rela berkorban. Hal itu terlihat dari sikap siswa yang

menerapkan sikap peduli sesama dan kerelaan untuk berkorban bagi sesama. Selain

itu, sebagian siswa telah menerapkan sikap dari beberapa indikator yang diamati.

Kepedulian siswa dalam kehidupan di sekolah terlihat ketika siswa saling

membantu pada saat mengalami kesulitan belajar. Sedangkan dari sikap kerelaan

berkorban siswa terlihat dari kesiapan siswa dalam meluangkan waktu untuk

belajar bersama mengenai materi sejarah yang belum dipahami. Aspek

Compassion juga diukur ketika ulangan harian pertama, kedua dan ketiga. Siswa

menunjukkan perubahan dengan melalui penerapan nilai-nilai yang terkandung

dalam materi belajar yaitu mengenai Peristiwa Sekitar Proklamasi.

4. Karakter siswa yang dominan dan menonjol berkembang pada diri siswa

yaitu tanggung jawab dan cinta damai. Hal itu disebabkan oleh karena sikap siswa

menunjukkan adanya tanggung jawab yang besar sebagai siswa di sekolah. Sikap

tanggung jawab dapat diterapkan oleh siswa melalui mematuhi segala tata tertib

yang berlaku di sekolah dan menjadi siswa yang tekun belajar. Sedangkan sikap

cinta damai diterapkan siswa dengan cara siswa tidak terlibat dalam tawuran antar

sekolah. Selain itu diterapkan sikap cinta damai antar sesama dengan tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

92  

  

bermusuhan satu sama lain. Dapat disimpulkan bahwa karakter yang berkembang

pada diri siswa dikategorikan dalam kategori sangat tinggi oleh adanya penerapan

sikap yang diukur melalui pengamatan. Melalui pembelajaran dengan

menggunakan PI siswa termotivasi untuk selalu menerapkan sikap tanggung jawab

dan cinta damai. Selain itu siswa tergugah untuk meneladani jasa pahlawan yang

didapat dari materi belajar sejarah yaitu mengenai Peristiwa Sekitar Proklamasi.

B. Saran

Saran yang diberikan oleh peneliti setelah melakukan penelitian adalah:

1. Saran bagi Sekolah

Implementasi Pedagogi Ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan

menggunakan LKS yang bermakna telah menunjukkan adanya perubahan dan

peningkatan dalam aspek Competence, Conscience, Compassion, dan Karakter

pada siswa kelas XI IIS 1 SMA Negeri 1 Godean.Selanjutnya diharapkan agar

sekolah melanjutkan implementasi belajar sejarah dengan menggunakan media

LKS yang Bermakna yang berbasis Pedagogi Ignasian.Sehingga siswa lebih

termotivasi untuk mengikuti pelajarn sejarah di sekolah.

2. Saran bagi Guru

Dalam pembelajaran sejarah guru sebaiknya memberikan penekanan

mengenai nilai-nilai positif yang dapat diteladani dari setiap materi pelajaran yang

diajarkan. Maka siswa akan lebih merasa termotivasi. Selain itu melalui

implementasi pembelajaran sejarah berbasis Pedagogi Ignasian diharapkan guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

93  

  

mempu memberikan motivasi yang menguatkan siswa dengan menerapkan aspek

Competence, Conscience, Compassion, dan Karakter

3. Saran bagi Siswa

Dalam proses pembelajaran sejarah, siswa diharapkan tetap

mempertahankan motivasi dan keaktifan belajar. Agar materi yang disampaikan

oleh guru dapat mudah dipahami dan mudah dimengerti oleh siswa. Selain itu,

siswa hendaknya lebih mampu menerapkan nilai-nila kehidupan yang terkandung

dalam setiap materi belajar sejarah agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-

hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

94  

  

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suprijono. 2013. Cooperative Learning: Teori & Aplikasi Paikem.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Anonim. 2001. Strategi Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta:Universitas Sanata

Dharma.

Aman. 2011. Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta: Ombak

Andi Prastowo. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Tematik: Tinjauan Teoritis dan

Praktik. Jakarta: Prenadamedia Group.

Basrowi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif.Jakarta: Rineka Cipta.

Burhan Bungin. 2007. Penelitian Kualitatif.Jakarta: Kencana.

Doni Kusuma. 2007. Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman

Globa. Jakarta: Grasindo.

Haris Herdiansyah. 2012. Metode Penelitian Kualitatif: untuk ilmu-ilmu sosial.

Jakarta: Salemba Humanika.

Heri Susanto. 2014. Seputar Pembelajaran Sejarah Isu, Gagasan dan Strategi

Pembalajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo

I Gde Widja. 1989. Pengantar Ilmu Sejarah: Sajarah dalam Perspektif

Pendidikan. Semarang: Satya Wacana.

Kartodirdjo. 1982. Sartono. Pemikiran dan Perkembangan Historiografi

Indonesia: Suatu Alternatif. Jakarta: Gramedia.

MochtarBuchori. 2002.RefleksiTentangPendidikanBermaknaMenuju Indonesia

Baru. Jakarta, YayasanBhumiksara.

Moleong, Lexy J. 2006. Metodelogi Peneliyian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

95  

  

Muchlas Samani & Hariyanto. 2011. Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja

Rosdakarya Offset.

Nana Syahodih Sukmadinata. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Nusa Putra. 2011. Penelitian Kualitatif: Proses dan Aplikasi. Jakarta: PT Indeks

_______. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Oemar Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Ratna Wilis Dahar. 2011. Teori-Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

Ridwan Abdullah Sani. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Rulam Ahmadi. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: AR-RUZZ

Media

Sardiman A.M. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali

Saur Tampubolon. 2002. Penelitian Tindakan Kelas: Sebagai Pengembangan

Profesi Pendidik dan Kemuliaan. Jakarta: Erlangga

Suharsimi Arikunto. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Suhartono W. Pranoto. 2010. Teori & Metodologi Sejarah. Yogyakarta: GRAHA

ILMU

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suyadi. 2012. Buku Panduan Guru Profesional: Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

dan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS). Yogyakarta: ANDI

Winkel, W.S. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Gramedia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

96  

  

Zainal Aqib. 2006. Penelitian Tindakan Kelas: Untuk Guru. Bandung: Yrama

Widya.

Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya dalam

Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

_______. Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Sumber Internet

https://www.SMA-Negeri-1-Godean/422721157818075?sk=info&tab=page_info.

(di akses pada 7 Maret 2015)

http://himcyoo.files.wordpress.com/2012/03/3-buku-pendidikan-karakter.pdf., hlm. 17-18. (di akses tanggal 24 Maret 2013).

https://id.wikipedia.org/wiki/SMA_Negeri_1_Godean#Sejarah, (diunduh pada 2 Agustus 2015)

https://www.SMA-Negeri-1-Godean/422721157818075?sk=info&tab=page_info.

(di akses pada 7 Maret 2015)

http://www.kamusbesar.com/24799/mandiri. (di akses pada 26 September 2015) http://www.kamusbesar.com/24799/mandiri. (di akses pada 26 September 2015) http://kbbi.web.id/peduli. (diakses pada 26 September 2015) http://www.ngal11.tk/rela-berkorban.xhtml. (diakses pada 26 September 2015)

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

98  

Lampiran 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

99  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

     

100  Lampiran 2 Satuan Pendidikan : SMA/MA Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia Kelas : XI Kompetensi Inti :

KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,

responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar 1.1 Menghayati nilai-nilai

persatuan dan keinginan bersatu dalam perjuangan pergerakan nasional menuju kemerdekaan bangsa sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

     

101 

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar terhadap bangsa dan negara Indonesia.

2.1 Mengembangkan nilai dan perilaku mempertahankan harga diri bangsa dengan bercermin pada kegigihan para pejuang dalam melawan penjajah.

2.2 Meneladani perilaku

kerjasama, tanggung jawab, cinta damai para pejuang dalam mewujudkan cita-cita mendirikan negara dan bangsa Indonesia dan menunjukkannya dalam kehidupan sehari-hari.

2.3 Meneladani perilaku

kerjasama, tanggung jawab, cinta damai para pejuang untuk meraih kemerdekaan dan menunjukkannya dalam kehidupan sehari-hari.

2.4 Meneladani perilaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

     

102 

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar kerjasama, tanggung jawab, cinta damai para pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan dan menunjukkannya dalam kehidupan sehari-hari.

2.5 Berlaku jujur dan

bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran sejarah

3.1 Menganalisis perubahan,

dan keberlanjutan dalam peristiwa sejarah pada masa penjajahan asing hingga proklamasi kemerdekaan Indonesia.

3.2 Menganalisis proses masuk

dan perkembangan penjajahan bangsa Barat ( Portugis, Belanda dan Inggris ) di Indonesia.

3.3 Menganalisis strategi

perlawanan bangsa

Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme Barat • Perubahan, dan

keberlanjutan dalam peristiwa sejarah pada masa penjajahan asing hingga proklamasi kemerdekaan Indonesia

• Proses masuk dan perkembangan penjajahan Bangsa Barat di Indonesia

Mengamati: • Membaca buku

teks tentang pertumbuhan dan perkembangan kolonialisme dan imperialisme Barat dan strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap

Tugas: Membuat karya tulis tentang pertumbuhan dan perkembangan kolonialisme dan imperialisme Barat di Indonesia Observasi: Mengamati

24 jp

• Buku Paket Sejarah Indonesia kelas XI.

• Buku-buku lainnya

• Internet ( jika tersedia)

• Gambar aktifitas imperialisme dan kolonialisme Barat di Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

     

103 

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Indonesia terhadap penjajahan bangsa Barat di Indonesia sebelum dan sesudah abad ke-20.

4.1 Mengolah informasi

tentang peristiwa sejarah pada masa penjajahan Bangsa Barat berdasarkan konsep perubahan dan keberlanjutan, dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah.

4.2 Mengolah informasi

tentang proses masuk dan perkembangan penjajahan Bangsa Barat di Indonesia dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah.

4.3 Mengolah informasi

tentang strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan Bangsa Barat di Indonesia sebelum dan sesudah abad ke-20 dan menyajikannya dalam

• Strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan Bangsa Barat di Indonesia sebelum dan sesudah abad ke-20.

penjajahan bangsa Barat di Indonesia sebelum dan sesudah abad ke-20.

Menanya: • Menanya untuk

mendapatkan klarifikasi tentang pertumbuhan dan perkembangan kolonialisme dan imperialisme Barat serta strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Barat di Indonesia sebelum dan

kegiatan peserta didik dalam proses mengumpulkan data, analisis data, dan pembuatan laporan tentang pertumbuhan dan perkembangan kolonialisme dan imperialisme Barat serta strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Barat di Indonesia sebelum dan sesudah abad ke-20.

• Gambar-gambar bentuk perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Barat.

• Peta lokasi perlawanan bangsa Indonesia terhadap bangsa Barat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

     

104 

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar bentuk cerita sejarah. sesudah abad

ke-20. Mengeksplorasi: • Mengumpulkan

informasi terkait dengan pertanyaan mengenai pertumbuhan dan perkembangan kolonialisme dan imperialisme Barat serta strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Barat di Indonesia sebelum dan sesudah abad ke-20, melalui

Portofolio: Menilai laporan-laporan dan karya peserta didik berkaitan dengan materi pertumbuhan dan perkembangan kolonialisme dan imperialisme Barat serta strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Barat di Indonesia sebelum dan sesudah abad ke-20. Tes tertulis: Menilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

     

105 

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar bacaan, internet dan sumber-sumber lain.

• Mengasosiasi: Menganalisis informasi yang didapat dari sumber tertulis dan atau internet serta sumber lainya untuk mendapatkan kesimpulan tentang pertumbuhan dan perkembangan kolonialisme dan imperialisme Barat serta strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap

kemampuan peserta didik dalam menganalisis tentang pertumbuhan dan perkembangan kolonialisme dan imperialisme Barat serta strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Barat di Indonesia sebelum dan sesudah abad ke-20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

     

106 

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar penjajahan bangsa Barat di Indonesia sebelum dan sesudah abad ke-20.

Mengomunikasikan: • melaporkan

hasil analisis yang telah dilakukan selanjutnya dibuat laporan dalam bentuk tulisan tentang pertumbuhan dan perkembangan kolonialisme dan imperialisme Barat serta strategi perlawanan bangsa Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

     

107 

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar terhadap penjajahan bangsa Barat di Indonesia sebelum dan sesudah abad ke-20.

3.4 Menganalisis persamaan

dan perbedaan pendekatan dan strategi pergerakan nasional di Indonesia pada masa awal kebangkitan nasional, Sumpah Pemuda dan sesudahnya sampai dengan Proklamasi Kemerdekaan.

3.5 Menganalisis peran tokoh-

tokoh Nasional dan Daerah dalam perjuangan menegakkan negara Republik Indonesia.

3.6 Menganalisis dampak

politik, budaya, sosial-ekonomi dan pendidikan pada masa penjajahan

Pergerakan Nasional Indonesia • Strategi

pergerakan nasional di Indonesia pada masa awal kebangkitan nasional, Sumpah Pemuda, dan sesudahnya sampai dengan Proklamasi Kemerdekaan.

• Tokoh-Tokoh Nasional dan Daerah dalam Perjuangan Menegakkan Negara Republik

Mengamati: • Membaca buku

teks tentang strategi pergerakan, tokoh-tokoh pergerakan nasional dan dampak penjajahan Barat dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini.

Menanya: • Menanya untuk

mendapatkan klarifikasi

Tugas : peserta didik memilih salahsatu tugas berikut: • Membuat

karya tulis tentang “Makna dan Nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara” atau

• Menulis

24 jp

• Buku Paket Sejarah Indonesia kelas XI.

• Buku-buku lainya

• Internet ( jika tersedia)

• Gambar aktifitas pergerakan nasional Indonesia

• Gambar –gambar tokoh pergerakan nasional Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

     

108 

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Barat dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini.

4.4 Mengolah informasi

tentang persamaan dan perbedaan pendekatan dan strategi pergerakan nasional di Indonesia pada masa awal kebangkitan nasional, pada masa Sumpah Pemuda, masa sesudahnya sampai dengan Proklamasi Kemerdekaan dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah.

4.5 Menulis sejarah tentang

satu tokoh nasional dan tokoh dari daerahnya yang berjuang melawan penjajahan kolonial Barat

4.6 Menalar dampak politik,

budaya, sosial-ekonomi dan pendidikan pada masa penjajahan Barat dalam kehidupan bangsa

Indonesia • Dampak politik,

budaya, sosial-ekonomi dan pendidikan pada masa penjajahan Barat dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini

tentang strategi pergerakan, tokoh-tokoh pergerakan nasional dan dampak penjajahan Barat dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini.

Mengeksplorasi: • Mengumpulkan

informasi terkait dengan strategi pergerakan, tokoh-tokoh pergerakan nasional dan dampak penjajahan Barat dalam kehidupan bangsa

sejarah perjuangan salah satu tokoh nasional atau daerah dalam melawan penjajahan Belanda.

Observasi: Mengamati kegiatan peserta didik dalam proses mengumpulkan data, analisis data dan pembuatan laporan tentang strategi pergerakan, tokoh-tokoh pergerakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

     

109 

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Indonesia masa kini dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah.

Indonesia masa kini melalui bacaan, internet dan sumber-sumber lain yang terkait.

Mengasosiasi: • Menganalisis

informasi dan data-data yang didapat baik dari bacaan maupun dari sumber-sumber terkait untuk mendapatkan kesimpulan tentang strategi pergerakan, tokoh-tokoh pergerakan nasional dan dampak penjajahan Barat dalam kehidupan

nasional dan dampak penjajahan Barat dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini. Portofolio: Menilai laporan-laporan dan karya peserta didik dalam materi strategi pergerakan, tokoh-tokoh pergerakan nasional dan dampak penjajahan Barat dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

     

110 

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar bangsa Indonesia masa kini.

Mengomunikasikan: • Melaporkan

hasil analisis dan kesimpulan yang terkait dengan strategi pergerakan, tokoh-tokoh pergerakan nasional dan dampak penjajahan Barat dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini, dalam bentuk tulisan.

Tes tertulis: Menilai kemampuan peserta didik dalam menganalisis tentang strategi pergerakan, tokoh-tokoh pergerakan nasional dan dampak penjajahan Barat dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini.

3.7 Menganalisis peristiwa proklamasi kemerdekaan dan maknanya bagi kehidupan sosial, budaya,

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia • Peristiwa

Mengamati: • Membaca buku

teks dan melihat

Tugas : Peserta didik memilih salah satu tugas

12 jp

• Buku Paket Sejarah Indonesia kelas XI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

     

111 

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar ekonomi, politik, dan pendidikan bangsa Indonesia.

3.8 Menganalisis peristiwa

pembentukan pemerintahan pertama Republik Indonesia dan maknanya bagi kehidupan kebangsaan Indonesia masa kini.

3.9 Menganalisis peran Bung

Karno dan Bung Hatta sebagai proklamator serta tokoh-tokoh proklamasi lainnya.

4.7 Menalar peristiwa

proklamasi kemerdekaan dan maknanya bagi kehidupan sosial, budaya, ekonomi, politik, dan pendidikan bangsa Indonesia dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah.

4.8 Menalar peristiwa

proklamasi kemerdekaan

• Pembentukan pemerintahan pertama Republik Indonesia

• Tokoh proklamator Indonesia

gambar-gambar dan atau objek sejarah terdekat tentang peristiwa proklamasi kemerdekaan, pembentukan pemerintahan pertama dan tokoh-tokoh proklamator Indonesia.

Menanya: • Menanya untuk

mendapatkan klarifikasi tentang peristiwa proklamasi kemerdekaan, pembentukan pemerintahan pertama dan tokoh-tokoh proklamator Indonesia.

berikut: • Membuat

laporan tertulis dalam bentuk cerita sejarah dan kliping tentang proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945.

• Menulis sejarah perjuangan Bung Karno dan Bung Hatta dan atau tokoh-tokoh proklamasi lain dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

• Buku-buku lainya.

• Internet (jika tersedia)

• Sumber lain yang tersedia

• Gambar-gambar peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan dan pembentukan pemerintahan pertama RI

• Gambar-gambar tokoh- tokoh yang berperanan penting dalam proklamasi kemerdekaan RI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

     

112 

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar pembentukan pemerintahan pertama Republik Indonesia dan maknanya bagi kehidupan kebangsaan Indonesia masa kini dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah.

4.9 Menulis sejarah tentang

perjuangan Bung Karno dan Bung Hatta serta tokoh-tokoh proklamasi lainya.

Mengeksplorasikan: • Mengumpulka

ninformasi terkait peristiwa proklamasi kemerdekaan, pembentukan pemerintahan pertama dan tokoh-tokoh proklamator Indonesia melalui bacaan dan atau internet, serta sumber-sumber lainnya.

Mengasosiasi: • Menganalisis

informasi dan data-data yang didapat dari bacaan maupun dari

Observasi : Mengamati kegiatan peserta didik dalam proses mengumpulkan data, analisis data dan pembuatan laporan tentang proklamasi kemerdekaan, pembentukan pemerintahan pertama Republik Indonesia, serta peran tokoh proklamator dalam proklamasi. Portofolio: Menilai laporan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

     

113 

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar sumber-sumber terkait untuk mendapatkan kesimpulan tentang peristiwa proklamasi kemerdekaan, pembentukan pemerintahan pertama dan tokoh-tokoh proklamator Indonesia melalui bacaan, internet, serta sumber-sumber lainnya.

Mengomunikasikan: • Melaporkan

hasil analisis kemudian dilaporkan dalam bentuk

laporan dan karya peserta didik berkaitan dengan materi proklamasi kemerdekaan, pembentukan pemerintahan pertama Republik Indonesia, serta peran tokoh proklamator dalam proklamasi. Tes tertulis: Menilai kemampuan peserta didik dalam menganalisis proklamasi kemerdekaan, pembentukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

     

114 

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar tulisan yang berisikan tentang peristiwa proklamasi kemerdekaan, pembentukan pemerintahan dantokoh-tokoh proklamator Indonesia.

pemerintahan pertama Republik Indonesia, serta peran tokoh proklamator dalam proklamasi.

3.10 Menganalisis perubahan dan perkembangan politik masa awal kemerdekaan

3.11 Menganalisis perjuangan

bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan Belanda.

4.10 Menalar perubahan dan

perkembangan politik masa awal proklamasi dan menyajikanya dalam

Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan dari Ancaman Sekutu dan Belanda • Perubahan dan

perkembangan politik masa awal kemerdekaan

• Perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu,

Mengamati: • Membaca

buku teks dan melihat gambar-gambar dan atau objek sejarah terdekat tentang ancaman terhadap kemerdekaan Indonesia dari pihak Sekutu

Tugas: Membuat laporan tertulis dalam bentuk cerita sejarah tentang ancaman terhadap kemerdekaan Indonesia dari pihak Sekutu dan Belanda berdasarkan buku teks pelajaran.

10 jp • Buku Paket Sejarah Indonesia kelas XI.

• Buku-buku lainya.

• Internet (jika tersedia)

• Sumber lain yang tersedia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

     

115 

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar bentuk cerita sejarah.

4.11 Mengolah informasi

tentang perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu, Belanda dan menyajikanya dalam bentuk cerita sejarah.

dan Belanda dan Belanda. Menanya: • Menanya untuk

mendapatkan klarifikasi tentang peristiwa ancaman terhadap kemerdekaan Indonesia dari pihak Sekutu dan Belanda.

Mengeksplorasi: • Mengumpulka

n informasi terkait dengan ancaman terhadap kemerdekaan Indonesia dari pihak Sekutu dan Belanda melalui bacaan dan atau internet, serta

Observasi: Mengamati kegiatan peserta didik dalam proses mengumpulkan data, analisis data dan pembuatan laporan tentang ancaman terhadap kemerdekaan Indonesia dari pihak Sekutu dan Belanda. Portofolio: Menilai laporan-laporan dan karya peserta didik dalam materi ancaman terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

     

116 

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar sumber-sumber lainnya.

Mengasosiasi: • Menganalisis

informasi dan data-data yang didapat dari bacaan maupun dari sumber-sumber terkait untuk mendapatkan kesimpulan tentang peristiwa ancaman terhadap kemerdekaan Indonesia dari pihak Sekutu dan Belanda.

Mengomunikasikan: • Melaporkan

hasil analisis kemudian

kemerdekaan Indonesia dari pihak Sekutu dan Belanda. Tes Tertulis: Menilai kemampuan peserta didik dalam menganalisis peristiwa ancaman terhadap kemerdekaan Indonesia dari pihak Sekutu dan Belanda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

     

117 

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar dilaporkan dalam bentuk tulisan yang berisi tentang peristiwa ancaman terhadap kemerdekaan Indonesia dari pihak Sekutu dan Belanda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

118

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Godean

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia (Peminatan)

Kelas/semester : XI IIS 1

Materi Pokok : Proklamasi Kemerdekaan Indoonesia

Pertemuan ke : 1

Alokasi Waktu : 2 x 45’

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia.

3. Memahami,menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, procedural dan metakognitifberdasarkan rasa ingin tahu

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

119

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1. 1.1 Menghayati nilai-nilai persatuan dan keinginan bersatu dalam perjuangan pergerakan nasional menuju kemerdekaan bangsa sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa terhadap bangsa dan negara Indonesia.

2. 2.1 Mengembangkan nilai dan perilaku mempertahankan harga diri bangsa dengan bercermin pada kegigihan para pejuang dalam melawan penjajah.

3. 3.7 Menganalisis peristiwa proklamasi kemerdekaan dan maknanya bagi kehidupan sosial, budaya, ekonomi, politik, dan pendidikan bangsa Indonesia.

3.7.1 Menjelaskan peristiwa sekitar

proklamasi kemerdekaan Indonesia

dan maknanya bagi bangsa

Indonesia.

4. 4.7 Menalar peristiwa proklamasi kemerdekaan

4.7.1 Menganalisis peristiwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

120

dan maknanya bagi kehidupan sosial, budaya, ekonomi, politik, dan pendidikan bangsa Indonesia serta menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah.

kemerdekaan Indonesia

C. Tujuan Pembelajaran

1. Membaca LKS bermakna dan melihat gambar-gambar tentang aktivitas

peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia. Melalui gambar dan

bacaan teks, peserta didik dapat mengidentifikasikan peristiwa-peristiwa

sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia.

2. Menanya melalui kegiatan diskusi siswa mendapatkan klarifikasi tentang

peristiwa kemerdekaan Indonesia.

3. Menyajikan secara tertulis hasil analisis dan kesimpulan peserta didik

dapat mengidentifikasikan peristiwa kemerdekaan Indonesia.

D. Materi Pembelajaran

1. Pengertian kemerdekaan Indonesia

2. Perjuangan terhadap hak menentukan nasibnya sendiri

3. Peristiwa Rengasdengklok

4. Perumusan teks Proklamasi

5. Detik-detik Pembacaan Naskah Proklamasi

6. Makna Proklamasi Kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

121

E. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan Pembelajaran : Scientific learning

2. Metode Pembelajaran : Tanya jawab, berdiskusi, presentasi

3. Strategi Pembelajaran : PAIKEM (Pembelajaran aktif, inovatif,

kreatif, efektif dan menyenangkan)

F. Sumber Belajar

• Hapsari, Ratna, M. Adil. 2013. Sejarah Indonesia untuk SMK/MAK

Kelas XI. Jakarta: Erlangga

• I Wayan Badrika. Sejarah Kelas XI. Erlangga : Jakarta

G. Media Pembelajaran

1. Bahan: Gambar, video, LKS Bermakna

2. Alat: Power point, LCD dan laptop

H. Kegiatan Pembelajaran :

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

1. Kegiatan

Pendahuluan

a. Guru mengucapkan salam

b. Guru mengecek kehadiran peserta didik

• Konteks

Guru meminta salah satu dari peserta

15’

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

122

didik untuk menceritakan peristiwa

sekitar proklamasi

c. Guru menyampaikan materi belajar

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

tentang peristiwa sekitar proklamasi

e. Guru memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk menanyakan atau

menyampaikan hasil pengamatan dari

penjelasan yang disampaikan oleh guru

2. Kegiatan Inti • Pengalaman 

Mengamati

Membaca LKS bermakna tentang peristiwa

sekitar proklamasi

Menanya

Menanya dalam kegiatan diskusi untuk

mendapatkan pendalaman peristiwa sekitar

proklamasi

Menalar

Dari hasil pengamatan di lingkungan sekitar

dan diskusi, peserta didik dapat

mendeskripsikan peristiwa sekitar

proklamasi

Mengasosiasi

65’

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

123

Menganalisis hasil informasi yang didapat

dari sumber tertulis dan atau internet untuk

mendapatkan kesimpulan tentang peristiwa

sekitar proklamasi

Mengkomunikasikan

Menyajikan secara tertulis hasil analisis dan

kesimpulan tentang peristiwa sekitar

proklamasi

3. Penutup • Refleksi

Peserta didik menyampaikan nilai-

nilai apa saja yang diperoleh dari

pelajaran hari ini

• Aksi

Siswa menuliskan aksi di dalam LKS

yang Bermakna

• Evaluasi

Guru memberikan soal kepada siswa

untuk mengulas kembali materi yang

diajarkan

f. Penutup

Guru mengucapkan salam kepada

siswa

10’

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

124

I. Penilaian Hasil Belajar

Meliputi sikap, pengetahuan, keterampilan

No Nama

Sikap spiritual

Sikap Sosial Skor

Total Mensyukuri Jujur Kerjasama Harga diri

1 – 4 1 - 4 1 - 4 1 – 4 1. 2. 3. 4. 5.

Keterangan : a. Sikap Spiritual

Indikator mensyukuri a. Berdoa sebelum melakukan kegiatan b. Memberi salam c. Saling menghormati d. Memelihara hubungan baik

Rubrik pemberian skor 4 = jika peserta didik melakukan 4 kegiatan tersebut 3 = jika peserta didik melakukan 3 kegiatan tersebut 2 = jika peserta didik melakukan 2 kegiatan tersebut 1 = jika melakukan salah satu kegiatan tersebut

b. Sikap Sosial Meliputi sikap jujur (tidak bohong, mengembalikan, tidak mencontek, terus terang) Rubrik pemberian skor 4 = jika peserta didik melakukan 4 kegiatan tersebut 3 = jika peserta didik melakukan 3 kegiatan tersebut 2 = jika peserta didik melakukan 2 kegiatan tersebut 1 = jika melakukan salah satu kegiatan tersebut

2. Sikap kerja sama Indikator kerja sama (peduli, saling membantu, saling menghargai, ramah) Rubrik pemberian skor 4 = jika peserta didik melakukan 4 kegiatan tersebut 3 = jika peserta didik melakukan 3 kegiatan tersebut 2 = jika peserta didik melakukan 2 kegiatan tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

125

1 = jika melakukan salah satu kegiatan tersebut 3. Harga diri

Indikator (tidak suka dominasi asing, menegur dengan sopan bagi yang mengejek, cinta produk sendiri, mejaga karya sekolah) Rubrik pemberian skor 4 = jika peserta didik melakukan 4 kegiatan tersebut 3 = jika peserta didik melakukan 3 kegiatan tersebut 2 = jika peserta didik melakukan 2 kegiatan tersebut 1 = jika melakukan salah satu kegiatan tersebut

c. Penilaian Pengetahuan

No. Butir Instrumen 1 Jelaskan dampak pelaksanaan romusha bagi bangsa Indonesia! 2 Jelaskan dampak dari pemerintahan pendudukan Jepang terhadap

rakyat Indonesia! 3 Sebutkan dan jelaskan hasil dari sidang pertama dari BPUPKI!

4 Apa pengaruh berdirinya organisasi pergerakan nasional terhadap

perjuangan bangsa Indonesia?

5 Apa makna Proklamasi bagi kehidupan anda?

Keterangan:

skor perolehanskor total x 100

- Siswa yang memperoleh nilai akhir > dari KKM 75, maka siswa tersebut dinyatakan tuntas dan wajib mengikuti pengayaan.

- Siswa yang memperoleh nilai akhir < dari KKM 75, maka siswa tersebut dinyatakan tidak tuntas dan wajib mengikuti remidi.

d. Penilaian Keterampilan

Penilaian untuk kegiatan mengamati film/gambar

No. Nama Siswa Relevansi (1-4) Kelengkapan (1-4) Kebahasaan (1-4)

Jml Skor

1 2 3 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

126

Nilai = Jumlah Skor

3

Keterangan - kegiatan mengamati dalam hal ini dipahami sabagai peseeta didik mengumpulkan informasi dengan memanfaatkan indera yang dinilai adalah berupa informasi dan bukan cara mengamati - relevansi merujuk pada ketepatan fakta yang diamati dengan informasi yang dibutuhkan - kelengkapan banyak komponen yang terliput - kebahasaanmendeskripsikan fakta dalam bahasa tulis yang baik dan benar dan mudah dipahami Skor 1 = kurang 2 = cukup 3 = baik 4 = amat baik

J. Penilaian untuk diskusi kelompok

No. Nama Mengkomunikasi

kan (1-4) Mendengar kan (1-4)

Berargumentasi (1-4)

Berkontribusi(1-4) Jml

1 2 3 4 5

Nilai = Jumlah Skor

3

Keterangan - keterampilan mengkomunikasikan adalah kemampuan mengungkapkan dengan bahasa yang efektif - keterampilan mendengarkan tidak menyela atau memotong saat orang lain berbicara - kemampuan berargumentasi merujuk pada kemampuan memberi alasan pernyataan secara logis - kemampuan berkontribusi dimaksud sebagai kemampuan dalam memberikan gagasan termasuk menghargai perbedaan pendapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

127

Skor 1 = kurang 2 = cukup 3 = baik 4 = amat baik

K. Penialaian Presentasi

No Nama Menjelaskan (1-4)

Memvisualkan (1-4)

Merespon (1-4)

Jml Skor

1. 2. 3. 4. 5.

Keterangan - keterampilan menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil observasi dan diskusi secara meyakinkan - keterampilan memvisulakan adalah kemampuan siswa untuk membuat atau mengemas informasi sekreatif mungkin - keterampilan merespon adalah kemampuan siswa menyampaikan tanggapan atas pertanyaan, bantahan, sanggahan dari pihak lain secara empatik. Skor 1 = kurang 2 = cukup 3 = baik 4 = amat baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

128

Yogyakarta, 30 November 2015

Peneliti,

Marlinda Dwi Ratnani

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. H. Shobariman Modesta Noritriharsi, S.Pd.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

129

Lampiran 1: Ringkasa Materi

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

A. Pengertian Proklamasi

Berbicara mengenai Proklamasi maka haruslah terlebih dahulu memahami

yang dinamakan dengan Proklamasi, berasal dari bahasa Yunani yang berarti

“proclamation” yang memiliki arti untuk menjadi pengunguman kepada seluruh

rakyat. Proklamasi Kemerdekaan merupakan pengunguman kepad seluruh rakyat

mengenai kemerdekaannya.Melalui Proklamasi bukan hanya pengunguman

mengenai sebuah kebebasan bangsa kepada rakyatnya namun kepada seuruh

penjuru bangsa bahwa bangsa tersebut telah merdeka.Kemerdekaan merupakan

ungkapan terhadap sebuah kebebasan dari penjajahan terhadap sebuah

bangsa.Maka untuk menjadi bangsa yang telah merdeka perlu adanya sebuah

kedaulatan yang memiliki kedaulatan keluar dan kedaulatan kedalam. Kedaulatan

ke dalam merupakan hak yang dimiliki sebuah bangsa dalam upaya mengatur

rumah tangganya tanpa adanya campur tangan dari bangsa lain. Sedangkan

kedaulatan keluar adalah sebuah bangsa yang memiliki kekuasaan untuk menjalin

hubungan kerjasama dengan bangsa lain. Maka pemaknaan terhadap Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia memiliki berbagai padangan baik dari sudut pandang

hokum, politik, ideology, hokum internasional dan sejarah.

B. Perjuangan terhadap Hak Menentukan Nasibnya sendiri

Perlunya pengakuan dari bangsa lain guna menentukan hak sebuah bangsa

menjadi bangsa yang mampu menentukan sendiri mengenai bangsanya tanpa ada

lagi campur tangan para penjajah ataupu bangsa lainnya. Pada abad pertengahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

130

kerajaan-kerajaan di Eropa Barat dan Eropa Utara terlibat dalam perang

keagamaan yaitu agama Kristen Katolik dan Kristen Protestan.Maka menjadikan

Belanda pada abad ke-17 menjadi bangsa yang pertama kali mengupayakan

kemerdakaan dan terlepasnya penjajahan Spanyol di Negara Belanda. Maka pada

abad ke-18 tampak nyata usaha bagi bangsa-bangsa Eropa untuk mengobarkan

semangat nasionalisme yang dimiliki, memudarnya kekuasaan Napoleon

Bonaparte yang sempat menguasai dan menduduki bangsa-bangsa di Eropa

terkecuali Inggris, Rusia dan Kesulatanan Turki. Keberhasilan Belanda perlahan

memudar ketika bangsa-bangsa Eropa berupaya mendapatkan kemerdekaan dari

jajahan Perancis. Akan tetapi pada 1913 upaya peringatan kekuasaan Belanda

yang hendak memperingati 100 tahun kemerdekaan Belanda dari jajahan

Napoleon(Perancis) mendapat penolakan dari R.M. Suwardi Suryaningrat, sebab

keberhasilan Belanda akan dilaksanakan di Negara yang menjadi jajahan Belanda,

maka melalui tulisannya dalam artikel Als i keens Nederlander was dengan pokok

bahasan mengenai pemerintah colonial Belanda yang mengajak penduduk pribumi

untuk ikut serta dalam merayakan hari kemerdekaan Belanda yang ke seratus

padahal penduduk pribumi sedang mendambakan kebebasan dari jajahan Belanda.

Maka pada Perang Dunia I,bersama Presiden Amerika Serikat Woodrow

Wilson pada tanggal 8 Januari 1918 membentuk sebuah lembaga keamanan dunia

yang kemudian muncul yang dinamakan Liga Bangsa-Bangsa yang memiliki

tujuan untuk menjaga perdamaian dunia. Maka melalui lembaga ini Indonesia

berusaha memperjuangkan kemerdekaannya dengan mengirimkan 5 delegasi

mewakili Indonesia. Bersamaan dengan adanya kongres yang dilakukan bersama-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

131

sama dapat diperoleh kesepakatan dengan mengupayakan kebebasan bagi bangsa

Indonesia dari jajahan Belanda dan menghapuskan hukuman mati serta

pengasingan yang kerap kali dilakukan oleh bangsa Belanda terhadap para

pemuda serta orang pribumi Indonesia.Akan tetapi keberadaan Liga Bangsa-

Bangsa tidak bertahan lama, sebab meletuslah Perang Dunia II. Maka diadakan

kesepakatan bersama-sama yang tertuang dalam Piagam Atlantik(Atlantic

Charter), sehingga menjadi tolak ukur munculnya Perserikatan Bangsa-

Bangsa(PBB) yang mengupayakan perdamaian dunia dapat terwujud. Isi pokok

bahsan dalam Piagam Atlantik adalah:

1. Tidak mengizinkan perluasan wilayah(politik ekspansi)

2. Tiap bangsa berhak menentuan bentuk dan corak pemerintahannya

sendiri(rights of self determination)

3. Semua Negara berhak turut serta dalam perdagangan dunia

4. Mengusahakan perdamian dunia sehingga tiap bangsa dapat hidup bebas

dari kemiskinan dan ketakutan.

Adanya pendapat mengenai uangkapan self determination menjadikan

tonggak bagi bangsa Indonesia untuk berupaya pada penjajahan Belanda.Setelah

Perang Dunia I dan II menjadikan Perserikatan Bangsa-Bangsa mendukung

kemerdekaan bangsa-bangsa yang masih terjajah oleh bangsa Barat.Pada bulan

Mei 1918, pemerintahan colonial Hindia Belanda, membentuk Dewan Rakyat

(Volksraad). Pada sidang Dewan Rakyat 18 November 1918, Gubernur Hindia

Belanda van Limburg Stirum melakukan pembaruan janji kepada Indonesia yang

dikenal dengan Janji November 1918 atau November Belofte. Pada Perang Dunia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

132

II yang membuat Belanda memilih untuk meninggalkan Indonesia dan

memberikan kekuasaanya kepada Jepang, maka setelah Pendudukan Belanda atas

tanah bangsa Indonesia, kembali Indonesia mendapatkan sebagai Negara jajahan

atas Negara Jepang yang berhasil memenangkan dalam Perang Dunia II. Pada

tanggal 6 Agustus1945 sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima

Jepang oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara

Jepang di seluruh dunia.

Kekalahan Jepang dalam perang Pasifik semakin jelas, Perdana

MenteriJepang, Jenderal Kuniaki Koiso, pada tanggal 7 September1944

mengumumkan bahwa Indonesia akan dimerdekakan kelak, sesudah tercapai

kemenangan akhir dalam perang Asia Timur Raya. Dengan cara itu, Jepang

berharap tentara Sekutu akan disambut oleh rakyat Indonesia sebagai penyerbu

negara mereka, sehingga pada tanggal 1 Maret1945 pimpinan pemerintah

pendudukan militer Jepang di Jawa, Jenderal Kumakichi Harada, mengumumkan

dibentuknya suatu badan khusus yang bertugas menyelididki usaha-usaha

persiapan kemerdekaan Indonesia, yang dinamakan "Badan Penyelidik Usaha-

Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia" (BPUPKI) atau dalam bahasa Jepang:

Dokuritsu Junbi Cosakai. Pembentukan BPUPKI juga untuk menyelidiki,

mempelajari dan memepersiapakan hal-hal penting lainnya yang terkait dengan

masalah tata pemerintahan guna mendirikan suatu negara Indonesia

merdeka.BPUPKI resmi dibentuk pada tanggal 1 Maret1945, bertepatan dengan

ulang tahun kaisarJepang, KaisarHirohito.Dr. Kanjeng Raden Tumenggung

(K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat, dari golongan nasionalis tua, ditunjuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

133

menjadi ketua BPUPKI dengan didampingi oleh dua orang ketua muda (wakil

ketua), yaitu Raden Pandji Soeroso dan Ichibangase Yosio (orang Jepang). Selain

menjadi ketua muda, Raden Pandji Soeroso juga diangkat sebagai kepala kantor

tata usaha BPUPKI (semacam sekretariat) dibantu Masuda Toyohiko dan Mr.

Abdoel Gafar Pringgodigdo. BPUPKI sendiri beranggotakan 69 orang, yang

terdiri dari: 62 orang anggota aktif adalah tokoh utama pergerakan nasional

Indonesia dari semua daerah dan aliran, serta 7 orang anggota istimewa adalah

perwakilan pemerintah pendudukan militer Jepang, tetapi wakil dari bangsa

Jepang ini tidak mempunyai hak suara (keanggotaan mereka adalah pasif, yang

artinya mereka hanya hadir dalam sidang BPUPKI sebagai pengamat saja).

Selama BPUPKI berdiri, telah diadakan dua kali masa persidangan resmi

BPUPKI, dan juga adanya pertemuan-pertemuan yang tak resmi oleh panitia kecil

di bawah BPUPKI, yaitu adalah sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

134

Sidang resmi pertama

Pada tanggal 28 Mei1945, diadakan upacara pelantikan dan sekaligus

seremonial pembukaan masa persidangan BPUPKI yang pertama di gedung

"Chuo Sangi In", yang pada zaman kolonial Belanda gedung tersebut merupakan

gedung Volksraad (dari bahasa Belanda, semacam lembaga "Dewan Perwakilan

RakyatHindia-Belanda" di masa penjajahan Belanda), dan kini gedung itu dikenal

dengan sebutan Gedung Pancasila, yang berlokasi di Jalan Pejambon 6 – Jakarta.

Namun masa persidangan resminya sendiri (masa persidangan BPUPKI yang

pertama) diadakan selama empat hari dan baru dimulai pada keesokan harinya,

yakni pada tanggal 29 Mei1945, dan berlangsung sampai dengan tanggal 1

Juni1945, dengan tujuan untuk membahas bentuk negara Indonesia, filsafat negara

"Indonesia Merdeka" serta merumuskan dasar negara Indonesia.

Upacara pelantikan dan seremonial pembukaan masa persidangan BPUPKI

yang pertama ini dihadiri oleh seluruh anggota BPUPKI dan juga dua orang

pembesar militer jepang, yaitu: Panglima Tentara Wilayah ke-7, Jenderal Izagaki,

yang menguasai Jawa serta Panglima Tentara Wilayah ke-16, Jenderal Yuichiro

Nagano. Namun untuk selanjutnya pada masa persidangan resminya itu sendiri,

yang berlangsung selama empat hari, hanya dihadiri oleh seluruh anggota

BPUPKI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

135

Sebelumnya agenda sidang diawali dengan membahas pandangan mengenai

bentuk negara Indonesia, yakni disepakati berbentuk "Negara Kesatuan Republik

Indonesia" ("NKRI"), kemudian agenda sidang dilanjutkan dengan merumuskan

konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk hal ini, BPUPKI harus

merumuskan dasar negara Republik Indonesia terlebih dahulu yang akan menjiwai

isi dari Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia itu sendiri,

sebab Undang-Undang Dasar adalah merupakan konstitusi Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Guna mendapatkan rumusan dasar negara Republik Indonesia yang benar-

benar tepat, maka agenda acara dalam masa persidangan BPUPKI yang pertama

ini adalah mendengarkan pidato dari tiga orang tokoh utama pergerakan nasional

Indonesia, yang mengajukan pendapatnya tentang dasar negara Republik

Indonesia itu adalah sebagai berikut :

1. Sidang tanggal 29 Mei1945, Mr. Prof. Mohammad Yamin, S.H.

berpidato mengemukakan gagasan mengenai rumusan lima asas

dasar negara Republik Indonesia, yaitu: “1. Peri Kebangsaan; 2.

Peri Kemanusiaan; 3. Peri Ketuhanan; 4. Peri Kerakyatan; dan 5.

Kesejahteraan Rakyat”.

2. Sidang tanggal 31 Mei1945, Prof. Mr. Dr. Soepomo berpidato

mengemukakan gagasan mengenai rumusan lima prinsip dasar

negara Republik Indonesia, yang dia namakan "Dasar Negara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

136

Indonesia Merdeka", yaitu: “1. Persatuan; 2. Kekeluargaan; 3.

Mufakat dan Demokrasi; 4. Musyawarah; dan 5. Keadilan Sosial”.

3. Sidang tanggal 1 Juni1945, Ir. Soekarno berpidato mengemukakan

gagasan mengenai rumusan lima sila dasar negara Republik

Indonesia, yang dia namakan "Pancasila", yaitu: “1. Kebangsaan

Indonesia; 2. Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan; 3.

Mufakat atau Demokrasi; 4. Kesejahteraan Sosial; dan 5.

Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Gagasan mengenai rumusan lima sila dasar negara Republik Indonesia yang

dikemukakan oleh Ir. Soekarno tersebut kemudian dikenal dengan istilah

"Pancasila", masih menurut dia bilamana diperlukan gagasan mengenai rumusan

Pancasila ini dapat diperas menjadi "Trisila" (Tiga Sila), yaitu: “1.

Sosionasionalisme; 2. Sosiodemokrasi; dan 3. Ketuhanan Yang Berkebudayaan”.

Bahkan masih menurut Ir. Soekarno lagi, Trisila tersebut bila hendak diperas

kembali dinamakannya sebagai "Ekasila" (Satu Sila), yaitu merupakan sila:

“Gotong-Royong”, ini adalah merupakan upaya dari Bung Karno dalam

menjelaskan bahwa konsep gagasan mengenai rumusan dasar negara Republik

Indonesia yang dibawakannya tersebut adalah berada dalam kerangka "satu-

kesatuan", yang tak terpisahkan satu dengan lainnya. Masa persidangan BPUPKI

yang pertama ini dikenang dengan sebutan detik-detik lahirnya Pancasila dan

tanggal 1 Juni ditetapkan dan diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila. Pidato

dari Ir. Soekarno ini sekaligus mengakhiri masa persidangan BPUPKI yang

pertama, setelah itu BPUPKI mengalami masa reses persidangan (periode jeda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

137

atau istirahat) selama satu bulan lebih. Sebelum dimulainya masa reses

persidangan, dibentuklah suatu panitia kecil yang beranggotakan 9 orang, yang

dinamakan "Panitia Sembilan" dengan diketuai oleh Ir. Soekarno, yang bertugas

untuk mengolah usul dari konsep para anggota BPUPKI mengenai dasar negara

Republik Indonesia.

Sidang resmi kedua

Masa persidangan BPUPKI yang kedua berlangsung sejak tanggal 10 Juli

1945 hingga tanggal 17 Juli1945. Agenda sidang BPUPKI kali ini membahas

tentang wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, kewarganegaraan

Indonesia, rancangan Undang-Undang Dasar, ekonomi dan keuangan, pembelaan

negara, serta pendidengajaran. Pada persidangan BPUPKI yang kedua ini, anggota

BPUPKI dibagi-bagi dalam panitia-panitia kecil. Panitia-panitia kecil yang

terbentuk itu antara lain adalah: Panitia Perancang Undang-Undang Dasar

(diketuai oleh Ir. Soekarno), Panitia Pembelaan Tanah Air (diketuai oleh Raden

Abikusno Tjokrosoejoso), dan Panitia Ekonomi dan Keuangan (diketuai oleh Drs.

Mohammad Hatta).

Pada tanggal 11 Juli1945, sidang panitia Perancang Undang-Undang

Dasar, yang diketuai oleh Ir. Soekarno, membahas pembentukan lagi panitia kecil

di bawahnya, yang tugasnya adalah khusus merancang isi dari Undang-Undang

Dasar, yang beranggotakan 7 orang yaitu sebagai berikut :

1. Prof. Mr. Dr. Soepomo (ketua panitia kecil)

2. Mr. KRMT Wongsonegoro (anggota)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

138

3. Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo (anggota)

4. Mr. Alexander Andries Maramis (anggota)

5. Mr. Raden Panji Singgih (anggota)

6. Haji Agus Salim (anggota)

7. Dr. Soekiman Wirjosandjojo (anggota)

Pada tanggal 13 Juli1945, sidang panitia Perancang Undang-Undang

Dasar, yang diketuai oleh Ir. Soekarno, membahas hasil kerja panitia kecil di

bawahnya, yang tugasnya adalah khusus merancang isi dari Undang-Undang

Dasar, yang beranggotakan 7 orang tersebut.

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia(PPKI)

Pada tanggal 7 Agustus1945, BPUPKI dibubarkan karena dianggap telah

dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik, yaitu menyusun rancangan Undang-

Undang Dasar bagi negara Indonesia Merdeka, dan digantikan dengan

dibentuknya "Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia" ("PPKI") atau dalam

bahasa Jepang: Dokuritsu Junbi Inkai dengan Ir. Soekarno sebagai ketuanya.

Tugas "PPKI" ini yang pertama adalah meresmikan pembukaan (bahasa

Belanda: preambule) serta batang tubuh Undang-Undang Dasar1945. Tugasnya

yang kedua adalah melanjutkan hasil kerja BPUPKI, mempersiapkan pemindahan

kekuasaan dari pihak pemerintah pendudukan militer Jepang kepada bangsa

Indonesia, dan mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut masalah

ketatanegaraan bagi negara Indonesia baru. Anggota "PPKI" sendiri terdiri dari 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

139

orang tokoh utama pergerakan nasional Indonesia, sebagai upaya untuk

mencerminkan perwakilan dari berbagai etnis di wilayah Hindia-Belanda, terdiri

dari: 12 orang asal Jawa, 3 orang asal Sumatera, 2 orang asal Sulawesi, 1 orang

asal Kalimantan, 1 orang asal Sunda Kecil (Nusa Tenggara), 1 orang asal Maluku,

1 orang asal etnis Tionghoa. "PPKI" ini diketuai oleh Ir. Soekarno, dan sebagai

wakilnya adalah Drs. Mohammad Hatta, sedangkan sebagai penasihatnya ditunjuk

Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo. Kemudian, anggota "PPKI"

ditambah lagi sebanyak enam orang, yaitu: Wiranatakoesoema, Ki Hadjar

Dewantara, Mr. Kasman Singodimedjo, Mohamad Ibnu Sayuti Melik, Iwa

Koesoemasoemantri, dan Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo.

Sidang "PPKI" pada tanggal 18 Agustus1945, dalam hitungan kurang dari

15 menit telah terjadi kesepakatan dan kompromi atas lobi-lobi politik dari pihak

kaum keagamaan yang beragama non-Muslim serta pihak kaum keagamaan yang

menganut ajaran kebatinan, yang kemudian diikuti oleh pihak kaum kebangsaan

(pihak "Nasionalis") guna melunakkan hati pihak tokoh-tokoh kaum keagamaan

yang beragama Islam guna dihapuskannya "tujuh kata" dalam "Piagam Jakarta"

atau "Jakarta Charter".

Setelah itu Drs. Mohammad Hatta masuk ke dalam ruang sidang "PPKI"

dan membacakan empat perubahan dari hasil kesepakatan dan kompromi atas

lobi-lobi politik tersebut. Hasil perubahan yang kemudian disepakati sebagai

"pembukaan (bahasa Belanda: "preambule") dan batang tubuh Undang-Undang

Dasar1945", yang saat ini biasa disebut dengan hanya UUD'45 adalah :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

140

1. Pertama, kata “Mukaddimah” yang berasal dari bahasa Arab,

muqaddimah, diganti dengan kata “Pembukaan”.

2. Kedua, anak kalimat "Piagam Jakarta" yang menjadi pembukaan Undang-

Undang Dasar1945, diganti dengan, “Negara berdasar atas Ketuhanan

Yang Maha Esa”.

3. Ketiga, kalimat yang menyebutkan “Presiden ialah orang Indonesia asli

dan beragama Islam”, seperti tertulis dalam pasal 6 ayat 1, diganti dengan

mencoret kata-kata “dan beragama Islam”.

4. Keempat, terkait perubahan poin Kedua, maka pasal 29 ayat 1 dari yang

semula berbunyi: “Negara berdasarkan atas Ketuhananan, dengan

kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diganti

menjadi berbunyi: “Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha

Esa”.

 

C. Peristiwa Rengasdengklok

Pada tanggal 14 Agustus1945 Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan

Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji

akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Sekutu. Sutan Sjahrir,

Wikana, Darwis, dan Chaerul Saleh mendengar kabar ini melalui radio BBC.

Setelah mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, golongan muda

mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan

Indonesia.Namun golongan tua tidak ingin terburu-buru.Mereka tidak

menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi.Konsultasi pun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

141

dilakukan dalam bentuk rapat PPKI.Golongan muda tidak menyetujui rapat itu,

mengingat PPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang.Mereka

menginginkan kemerdekaan atas usaha bangsa kita sendiri, bukan pemberian

Jepang.Bersama, Soekarno dan Hatta mendatangi penguasa militer Jepang

(Gunsei) untuk memperoleh konfirmasi di kantornya di Koningsplein (Medan

Merdeka). Tapi kantor tersebut kosong.

Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke kantorBukanfu,

Laksamana Muda Maeda, di Jalan Medan Merdeka Utara (Rumah Maeda di Jl

Imam Bonjol 1). Maeda menyambut kedatangan mereka dengan ucapan selamat

atas keberhasilan mereka di Dalat. Sambil menjawab ia belum menerima

konfirmasi serta masih menunggu instruksi dari Tokyo. Sepulang dari Maeda,

Soekarno dan Hatta segera mempersiapkan pertemuan Panitia Persiapan

Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada pukul 10 pagi 16 Agustus keesokan harinya

di kantor Jalan Pejambon No 2 guna membicarakan segala sesuatu yang

berhubungan dengan persiapan Proklamasi Kemerdekaan.Sehari kemudian,

gejolak tekanan yang menghendaki pengambilalihan kekuasaan oleh Indonesia

makin memuncak dilancarkan para pemuda dari beberapa golongan. Rapat PPKI

pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan karena Soekarno dan Hatta

tidak muncul.Peserta rapat tidak tahu telah terjadi peristiwa Rengasdengklok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

142

D. Perumusan Teks Proklamasi

Teks proklamasi ditulis tangan oleh Ir. Soekarno.Setelah rumusan teks

proklamasi selesai dibuat, tepat pukul 04.30 waktu Jepang atau 04.00 WIB,

mereka menuju serambi muka menemui tokoh-tokoh lainnya.Ir. Soekarno

kemudian membacakan konsep proklamasi.Perundingan antara golongan muda

dan golongan tua dalam penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

berlangsung pukul 02.00 - 04.00 dini hari.Teks proklamasi ditulis di ruang makan

di laksamana Tadashi Maeda Jln Imam Bonjol No 1.Para penyusun teks

proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh.Hatta, dan Mr. Ahmad

Soebarjo.Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Di ruang

depan, hadir B.M Diah, Sayuti Melik, Sukarni, dan Soediro. Sukarni mengusulkan

agar yang menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh.

Hatta atas nama bangsa Indonesia. Teks Proklamasi Indonesia itu diketik oleh

Sayuti Melik. Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno, Jalan

Golongan Muda bersama Soekarno dan Moh. Hatta sedang berdiskusi mengenai proklamasi kemerdekaan Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

143

Pegangsaan Timur 56 telah hadir antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar

Pringgodigdo, Tabrani dan Trimurti.

E. Detik-detik Pembacaan Naskah Proklamasi

Acara dimulai pada pukul 10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh

Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah

Putih, yang telah dijahit oleh Ibu Fatmawati, dikibarkan, disusul dengan sambutan

oleh Soewirjo, wakil walikota Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan Barisan

Pelopor. Pada awalnya Trimurti diminta untuk menaikkan bendera namun ia

menolak dengan alasan pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang

prajurit. Oleh sebab itu ditunjuklah Latief Hendraningrat, seorang prajurit PETA,

dibantu oleh Soehoed untuk tugas tersebut.Seorang pemudi muncul dari belakang

membawa nampan berisi bendera Merah Putih (Sang Saka Merah Putih), yang

dijahit oleh Fatmawati beberapa hari sebelumnya.Setelah bendera berkibar,

hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya.Sampai saat ini, bendera pusaka

tersebut masih disimpan di Museum Tugu Monumen Nasional.

Setelah upacara selesai berlangsung, kurang lebih 100 orang anggota Barisan

Kiri: Tulisan Soekarno mengenai Rumusan Teks Proklamasi, Kanan: Ketikan Rumusan Teks Proklamasi oleh Sayuti Melik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

144

Pelopor yang dipimpin S.Brata datang terburu-buru karena mereka tidak

mengetahui perubahan tempat mendadak dari Ikada ke Pegangsaan.

Mereka menuntut Soekarno mengulang pembacaan Proklamasi, namun

ditolak.Akhirnya Hatta memberikan amanat singkat kepada mereka. Pada tanggal

18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengambil

keputusan, mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) sebagai

dasar negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal sebagai UUD 45.

Dengan demikian terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia yang

berbentuk Republik (NKRI) dengan kedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan

sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan dibentuk

kemudian.Setelah itu Soekarno dan M.Hatta terpilih atas usul dari Oto

Iskandardinata dan persetujuan dari PPKI sebagai presiden dan wakil presiden

Republik Indonesia yang pertama. Presiden dan wakil presiden akan dibantu oleh

sebuah Komite Nasional.

Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Pada Tanggal 17 Agustus 1945

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

145

F. Makna Proklamasi Kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia

Makna Proklamasi Bagi Bangsa Indonesia sangatlah penting bagi bangsa

Indonesia. Oleh karena itu saya akan membagikan informasi tentang makna dari

proklamasi bagi bangsa indonesia ini. Proklamasi kemerdekaan yang dilakukan

tanggal 17 Agustus 1945 menjadi titik balik kehidupan bangsa Indonesia. Bentuk

pemaknaan yang lain terhadap Proklamasi Kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia,

sebagai berikut:

1. Sebagai Puncak Perjuangan Bangsa Indonesia

Indonesia yang telah berjuang mati matian mulai dari kedatangan belanda

sampai pada penjajahan jepang akhirnya pada saat proklamasi perjuangan itu

mencapai puncaknya.Segala tumpah darah para pahlawan terbayar ketika

Indonesia berhasil memproklamasikan diri sebagai sebuah negara

merdeka.Namun peristiwa ini tidak berarti sebagai titik akhir perjuangan bangsa

Indonesia tetapi malah titik awal perjuangan Indonesia membangun negeri yang

telah merdeka dari penjajahan.

2. Menjadi Pernyataan De Facto

Proklamasi pada tanggal 17 Agustus menjadi pengakuan kepada dunia luar

negeri bahwa Indonesia terlah menyatakan diri sebagai negara yang merdeka.

Setelah pengakuan de facto akan muncul pengakuan de jure yang merupakan

lanjutan dari efek pengakuan de facto karena pengakuan de jure adalah pengakuan

dari negara lain bahwa Indonesia telah merdeka.Secara de facto Indonesia

merdeka sejak 17 Agustus 1945.Secara de jure Indonesia merdeka sejak 18

November 1946 ketika Mesir mengakui kemerdekaan Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

146

3. Menaikkan Martabat Bangsa

Indonesia yang dulunya hanyalah bangsa yang terjajah sejak adana

proklamasi bangsa terjajah itu mengaku telah merdeka dan mengangkat harkat

martabat bangsa sebagai bangsa yang merdeka dan bebas dari penjajahan oleh

kolonial dan Jepang.

4. Dapat Memulai Perjuangan Sebagai Negara Baru

Sejak proklamasi lahirlah bangsa Indonesia dan sejak saat itu pemerintahan

dimulai untuk membangun negara yang baru ini menjadi negara yang lebih baik

lagi. Indonesia mempunyai pemerintahan sendiri dari rakyat oleh rakyatnya sendir

bukan lagi dijadikan bangsa yang terjajah oleh pemerintahan luar

5. Tonggak Sejarah Negara Indonesia

Proklamasi sebagai pintu awal kemerdekaan Indonesia.Makna proklamasi

menjadi lahirnya sebuah bangsa baru bernama Indonesia yang menentukan

nasibnya sendiri dan tidak mau lagi dijajah oleh bangsa asing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

147 Lampiran 4

INSTRUMEN OBSERVASI AKTIVITAS GURU DI KELAS SECARA UMUM

Sekolah : ________________________________________ Kelas : ________________________________________ Jam ke : ________________________________________ Mata Pelajaran : ________________________________________ Hari, taggal : ________________________________________ PETUNJUK: 1. Amati aktivitas guru di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar-mengajar: 2. Tuliskan tanda cek (√) pada kolom YA atau TIDAK sesuai keadaan yang Anda amati!

NO BUTIR-BUTIR SASARAN YA TIDAK 1 Guru membuka pelajaran 2 Guru mengabsen/menyebut nama 3 Suara guru jelas 4 Guru memakai media 5 Guru memakai alat peraga 6 Guru sering bertanya kepada siswa 7 Pertanyaan guru diajukan ke perorangan 8 Pertanyaan guru diajukan kepada kelas 9 Guru memanfaatkan penguatan 10 Guru memberi tugas rumah 11 Sikap guru serius 12 Sikap guru santai 13 Guru menulis di papan tulis 14 Guru umumnya duduk di kursi 15 Guru sering berjalan ke belakang, ke

samping, dan ke tengah

16 Guru membuat rangkuman pelajaran 17 Evaluasi diberikan kepada hal-hal berikut :

a. setiap indikator/tujuan pembelajaran

b. sekelompok indikator/tujuan pembelajarn Berdasarkan observasi Anda, tuliskan hal-hal yang berguna bagi Anda sebagai calon guru (Gunakan kertas tersendiri seperlunya).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

148

INSTRUMEN OBSERVASI AKTIVITAS GURU DI KELAS

Sekolah : ________________________________________ Kelas : ________________________________________ Jam ke : ________________________________________ Mata Pelajaran : ________________________________________ Hari, taggal : ________________________________________ PETUNJUK: 1. Amati aktivitas guru di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar-mengajar: 2. Tuliskan tanda lingkaran pada skor yang sesuai dengan keadaan yang Anda amati! NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR I. PRAPEMBELAJARAN

1. Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media 1 2 4 5 2. Memeriksa kesiapansiswa 1 2 4 5

II. MEMBUKA PEMBELAJARAN

1. Melakukan kegiatan apersepsi 1 2 4 5 2.

Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya

1 2 4 5

III. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A. Penguasaan materi pelajaran

1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 1 2 4 5 2. Mengaitkan materi dengan pengetahun lain yang relevan 1 2 4 5 3. Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar 1 2 4 5 4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan 1 2 4 5

B. Pendekatan/strategi pembelajaran 1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang

akan dicapai 1 2 4 5

2 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa

1 2 4 5

3 Melaksanakan pembelajaran secara runtut 1 2 4 5 4 Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi 1 2 4 5 5 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 1 2 4 5 6 Mengkomodasi adanya keragaman budaya Nusantara 1 2 4 5 7 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya

kebiasaan positif 1 2 4 5

8 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan

1 2 4 5

C Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar 1 Menunjukkan keterampilandalam penggunaan media 1 2 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

149

2 Menghasilkan pesanyang menarik 1 2 4 5 3 Menggunakan media secara efektif dan efisien 1 2 4 5 4 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 1 2 4 5

D Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

1 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 1 2 4 5 2 Merespons positif partisipasi siswa 1 2 4 5 3 Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa 1 2 4 5 4 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa 1 2 4 5 5 Menunjukkanhubungan antar pribadi yang kondusif 1 2 4 5 6 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar 1 2 4 5

E Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang studi 1 Menumbuhkan sikap ekonomis 1 2 4 5 2 Menumbuhkan sikap produktif 1 2 4 5

F Penilaian proses dan hasil belajar

1 Melakukan penilaian awal 1 2 4 5 2 Memantau kemajuan belajar 1 2 4 5 3 Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi 1 2 4 5 4 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi 1 2 4 5

G Penggunaan bahasa 1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar 1 2 4 5 2 Menggunakan bahasatulis yang baik dan benar 1 2 4 5 3 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 1 2 4 5

IV PENUTUP A Refleksi dan rangkuman pembelajaran

1 Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa 1 2 4 5 2 Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 1 2 4 5

B Pelaksanaan tindak lanjut 1 Memberikan arahan, kegiatan,atau tugas sebagai bagianremedi 1 2 4 5 2 Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian

pengayaan 1 2 4 5

Skor Total Berdasarkan observasi Anda, tuliskanlah hal-hal yang berguna bagi Anda sebagai calon guru (Gunakan kertas tersendiri seperlunya)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

150 

Lampiran 5 Wawancara Guru SMA N 1 Godean No. Pertanyaan Jawaban 1.

Metode apa yang

sering digunakan

oleh guru sejarah di

kelas?

Metode yang sering saya gunakan pada saat saya

mengajar di kelas yaitu saya sering meggunakan metode

yang bervariasi. Metode yang bervariasi tersebut seperti

metode kerjasama, metode demokrasi dan metode

ceramah. Metode yang bervariasi tersebut bertujuan

untuk membangkitkan semangat belajar siswa agar tidak

mudah merasa bosan ketika sedang belajar di kelas.

Selain itu, saya berusaha untuk melibatkan siswa setiap

pertemuan dengan menggunakan metode yang

bervariasi sesuai dengan materi yang akan dibahas.

2. Apa saja yang

dilakukan oleh guru

sejarah untuk

melibatkan siswa

aktif dalam

pembelajaran

sejarah?

Tentu saja selain dengan menggunakan metode yang

bervariasi, saya mempunyai cara lain untuk melibatkan

siswa agar aktif dalam pembelajaran di kelas. Misalnya

dengan cara saya memberikan sebuah pertanyaan

kepada setiap siswa dan siswa harus menjawab dan

mengemukakan pendapatnya. Selain itu biasanya saya

memberikan sebuah permasalahan kepada siswa

kemudian siswa mengemukakan argumentasinya.

Dengan cara seperti itu maka siswa akan aktif dan

terlibat dalam pembelajaran di kelas.

3. Bagaimana upaya

yang harus

Tentu tidak mudah bagi setiap guru dalam

membangkitkan semangat siswa dalam belajar. Namun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

151 

dilakukan guru

untuk mendorong

siswa

membangkitkan

motivasi dalam

pelajaran sejarah?

hal itu harus dilakukan, biasanya saya membangkitkan

motivasi dan semangat siswa dengan teknik ketepatan

waktu. Ketepatan waktu yang saya maksud yaitu siswa

yang mengerjakan dan mengumpulkan tugas maupun

soal secara tepat waktu maka siswa tersebut akan saya

beri nilai tambahan. Cara itu cukup membantu siswa

termotivasi dalam mengerakan tugas dan

mengumpulkannya tepat waktu.

4. Apakah secara

khusus guru telah

mengaplikasikan

nilai-nilai yang

terdapat dalam

materi Peristiwa

Sekitar Proklamasi?

Sudah, nilai-nilai tersebut misalnya nilai perjuangan

dimana siswa harus terus berjuang dalam menggapai

cita-citanya dimasa depan. Agar siswa mampu menjadi

orang yang berguna bagi nusa dan bangsa. Selain itu

nilai cinta tanah air, dimana cinta tanah air tersebut

harus selalu ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari

agar Indonesia tidak lagi dijajah oleh bangsa lain.

5. Apakah melalui

materi pelajaran

tentang Peristiwa

Sekitar Proklamasi,

siswa dapat

membangkitkan

motivasi dalam

pembelajaran?

Ya, tentu saja siswa mampu membangkitkan semangat

diri dalam mengikuti kegiatan belajar di kelas

khususnya pada materi Peristiwa Sekitar Proklamasi.

Saya sebagai guru juga sangat berperan dalam

membantu siswa agar lebih termotivasi dalam belajar

sejarah. Salah satu cara saya dalam menggugah

semangat siswa yaitu dengan cara menerapkan model

pembelajaran Sosio drama atau Role Playing. Dengan

model pembelajaran Role Playing tersebut maka siswa

berperan seolah-olah siswalah yang menjadi tokoh

pejuang pada masa itu, sehingga siswa dengan giat

memerankan tokoh tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

152 

6. Apakah guru sejarah

memiliki kendala

dalam menerapkan

metode atau model

pembelajaran

sejarah?

Tentu saja ada kendala dalam mengajar. Kendala yang

sering saya hadapi ketika saya mengajar menggunakan

media video, tiba-tiba listik di sekolah padam. Hal itu

membuat terhambatnya proses pembelajaran di kelas.

Hambatan lainnya yaitu ketika siswa tidak semangat

dalam mengikuti pelajaran sejarah di kelas, oleh karena

itu saya sebagai guru harus pandai-pandai dalam

menumbuhkan semangat serta motivasi siswa agar lebih

tergugah untuk belajar.

7. Bagaimana pendapat

guru dengan

dilaksanakannya

penelitian dengan

menggunakan LKS

Bermakna?

Banyak sisi positif yang saya dapatkan dari mahasiswa

yang melakukan penelitian dengan menggunakan LKS

yang Bermakna ini. Antara lain yaitu siswa lebih

semangat dalam belajar sejarah, kemudian siswa lebih

mudah dalam memahami setiap mater-materi yang

diajarkan. Oleh karena LKS yang Bermakna telah

menyajikan materi secara ringkas dan termuat soal-soal

latihan di dalamnya. Sehingga siswa lebih giat untuk

mengerjakannya.

8. Bagaimana pendapat

guru jika

dilaksanakan

penelitian untuk

memberikan

pengalaman baru

dalam hal

penggunaan metode

atau model

Saya sebagai guru sangat setuju, oleh karena saya

sendiri juga mendapatkan pengalaman dari mahasiswa

yang melakukan penelitian di sekolah ini. Selain itu saya

juga mendapatkan metode mengajar yang baru yang

belum pernah saya terapkan kepada siswa di kelas. Hal

itu dapat membangkitkan semangat belajar siswa dan

membuat siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar

mengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

153 

pembelajaran?

9. Bagaimana pendapat

guru jika

dilaksanakan

penelitian untuk

meningkatkan

Competence,

Conscience dan

Compassion siswa?

Saya juga sangat setuju. Terlebih di sekolah ini

menggunakan kurikulum 2013 yang menuntut siswa

untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar. Selain itu

kurikulum 2013 juga sangat menekankan karakter

sebagai tolak ukur belajar siswa agar siswa mampu

menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap

materi belajar sejarah. Dengan adanya penelitian yang

berbasis Pedagogi Ignasian ini, saya lebih bisa

mengajarkan karakter kepada siswa. Kemudian siswa

juga mampu menerapkan sikap solidaritasnya terhadap

sesamanya.

10. Bagaimana harapan

guru sejarah

mengenai

pembelajaran

sejarah di sekolah

kedepannya?

Harapan saya tentu saja ke arah yang lebih maju.

Kemajuan yang saya harapkan yaitu terbentuknya

karakter siswa dan menjadikan siswa tidak hanya cerdas

secara akademik tetapi siswa juga cerdas dalam

bertindak. Selain itu harapannya saya juga agar siswa

mampu menemukan jati diri melalui sikap dan tindakan

ketika siswa tersebut mencoba untuk memahami setiap

nilai-nilai sejarah dan kemudian diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

154

Lampiran 6

INSTRUMEN OBSERVASI

AKTIVITAS SISWA DI KELAS Sekolah : ____________________________________ Kelas : ____________________________________ Jam ke : ____________________________________ Mata Pelajaran : ____________________________________ Pokok Bahasan/topik : ____________________________________ Hari, taggal : ____________________________________ PETUNJUK: 1. Amati aktivitas siswa di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar-mengajar: 2. Tuliskan tanda cek (√) pada kolom YA atau TIDAK sesuai keadaan yang

Anda amati!

NO BUTIR-BUTIR SASARAN YA TIDAK 1 Siswa siap mengikuti proses pembelajaran 2 Siswa memperhatikan penjelasan

guru/praktikan

3 Siswa menanggapi pembahasan pelajaran 4 Siswa mencatat hal-hal penting 5 Siswa mengerjakan tugas dengan baik 6 (tambahkan kalau ada!) 7. 8.

Berdasarkan observasi Anda, tuliskan hal-hal yang berguna bagi Anda sebagai calon guru (Gunakan kertas tersendiri seperlunya).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

155 

Lampiran 7 Wawancara Siswa

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apakah menurut kalian

pelajaran sejarah itu

membosankan?

Arya : Tergantung pada materi sejarah yang

sedang di pelajari. Sebab ada beberapa materi

yang tidak saya mengerti. Oleh karena itu saya

lebih memilih untuk diam namun saya

memperhatikan guru ketika sedang menjelaskan di

depan kelas.

Vero : Saya lebih sering mengantuk di kelas ketika

pelajaran sejarah sedang berlangsung. Oleh karena

saya tidak menyukai pelajaran sejarah, maka saya

lebih sering tertidur di kelas.

2. Kira-kira menurut kalian

metode atau model apa

yang sebaiknya digunakan

dalam pelajaran sejarah

agar tidak membosankan?

Arya : metode dan model pembelajaran yang

bervariasi yang menurut saya dapat mengatasi

kejenuhan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar

mengajar. Saya tidak setuju apabila guru lebih

menggunakan metode ceramah dalam mengajar.

Hal itu menurut saya akan membuat siswa

terpancing untuk merasa jenuh dan mengantuk di

kelas.

Vero : Menurut saya agar siswa tidak merasa

bosan ketika sedang belajar sejarah, guru

menggunakan model pembelajaran yang menarik,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

156 

seperti adanya sosio drama di kelas. Agar siswa

lebih bersemangat dalam mengikuti kegiatan

belajar sejarah dan dengan model pembelajaran

sejarah seperti sosio drama siswa mampu berperan

seolah-olah siswa itu sendiri sebagai pelaku

sejarah pada masa itu.

3. Apa yang dapat

memotivasi kalian agar

semangat dalam

mengikuti pelajaran

sejarah?

Arya : Hal yang dapat memotivasi saya untuk

lebih giat lagi dalam belajar sejarah, ketika guru

memberikan apersepsi kepada siswa yang mampu

menggugah motivasi saya dalam belajar. Selain itu

juga model dan metode belajar yang bervariasi.

Vero : dukungan dan dorongan dari guru yang

membuat saya semangat belajar. Selain itu juga

nilai tambahan ketika siswa rajin mengumpulkan

tugas yang membuat saya semakin rajin

mengerjakan tugas tepat waktu, sehingga saya

mendapat skor tambahan.

4. Apakah nilai-nilai yang

diperoleh dari materi

Peritiwa Sekitar

Proklamasi?

Arya : Nilai-nilai cinta tanah air, nilai cinta damai,

nilai perjuangan, nilai nasionalisme dan

keteladanan terhadap para pejuang bangsa

Indonesia. Nilai-nilai tersebut dapat saya terapkan

dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk

keteladanan saya terhadap pejuang bangsa

Indonesia.

Vero : Nilai rela berkorban, nilai menghargai jasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

157 

para pahlawan, nilai nasionalisme, nilai cinta

damai dan nilai perjuangan. Nilai-nilai tersebut

mengajarkan saya arti perjuangan yang dilakukan

oleh para pejuang-pejuang yang telah wafat demi

membela bangsa Indonesia.

5. Apakah ada perubahan

dalam proses belajar

dengan menggunakan

LKS Bermakna?

Arya : Tentu saja ada perubahan. Perubahan yang

saya rasakan yaitu saya lebih semangat untuk

membaca materi pelajaran sejarah oleh karena

materi belajar dalam LKS yang Bermakna lebih

ringkas dan lebih mudah untuk dipahami.

Vero : Perubahan yang saya rasakan yaitu saya

lebih mudah memahami materi dan soal-soal yang

ada di dalam LKS yang Bermakna lebih jelas dan

lebih mudah.

6. Apakah kendala yang

kalian hadapi dalam

mengikuti pelajaran

sejarah?

Arya : Kendala yang saya rasakan yaitu materi

yang susah untuk dipahami, banyaknya tugas dan

terkadang semangat belajar menurun oleh karena

banyak tugas yang harus diselesaikan dari mata

pelajaran yang lain.

Vero : Materi yang sulit dipahami menjadi kendala

utama saya. Oleh karena saya sudah merasa jenuh

dan malas untuk menyimak guru dalam

menjelaskan materi belajar sejarah di depan kelas.

Kurangnya motivasi dari guru juga merupakan

kendala bagi saya.

7. Bagaimana upaya dalam Arya : Dalam mengatasi kendala tersebut biasanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

158 

menghadapi kendala

dalam mengikuti pelajaran

sejarah?

saya membuat ringkasan materi belajar agar dapat

saya baca dan pelajari dengan mudah. Hal itu

membantu saya untuk lebih memahami materi

belajar yang sulit dipahami. Selain itu saya selalu

berusaha untuk memotivasi diri saya sendiri agar

giat belajar sejarah.

Vero : Upaya saya yaitu berusaha untuk

memotivasi diri saya sendiri agar tidak cepat

merasa jenuh dengan mata pelajaran sejarah.

Selain itu saya sering belajar kelompok bersama

dengan teman-teman agar saya lebih memahami

materi belajar sejarah.

8. Apakah sarana dan

prasarana di sekolah

cukup memadai untuk

menunjang pembelajaran

sejarah?

Arya : Sebagian terdapat sarana dan prasarana

yang mendukung untuk belajar. Namun, terkadang

listrik yang kurang memiliki daya yang besar

membuat terhambatnya belajar di kelas, misalnya

dengan kejadian matinya listrik ketika guru sedang

menggunakan media video sebagai sarana belajar.

Vero : Buku yang tersedia di perpustakaan tidak

lengkap, membuat siswa terhambat dalam mencari

sumber informasi belajar sejarah. Sehingga siswa

tidak memiliki banyak referensi belajar.

9. Bagaimana pendapat

kalian mengenai guru

sejarah sebelum

menggunakan LKS

Arya : Lebih tertarik belajar sejarah ketika guru

menerapkan media LKS yang Bermakna sebagai

media belajar sejarah di kelas. LKS yang

Bermakna sangat membantu saya untuk lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

159 

Bermakna dan setelah

menggunakan LKS

bermakna?

mudah dalam memahami materi-materi sejarah.

Vero : Lebih tertarik belajar sejarah ketika guru

menerapkan media LKS yang Bermakna oleh

karena guru lebih jelas dalam menjelaskan materi

belajar kepada siswa, oleh karena LKS yang

Bermakna menyajikan materi secara ringkas. Soal-

soal sejarah juga lebih mudah.

10. Bagaimana harapan kalian

terhadap pelajaran sejarah

kedepannya?

Arya : Harapan saya kedepannya yaitu, agar

belajar sejarah lebih menyenangkan dan tidak

membosankan. Model dan metode belajar sejarah

bervariasi sehingga siswa termotivasi dalam

belajar sejarah.

Vero : Harapan saya agar di perpustakaan lebih

banyak memiliki buku-buku sejarah yang dapat

menjadi referensi belajar siswa. Selain itu harapan

saya, guru lebih menarik dalam mengajar dengan

menggunakan model dan metode belajar sejarah

yang bervariasi.

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

160 

Lampiran 8  

No Indikator Kognitif Afektif Konatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif

1. Penghargaan pada sesama 2 3 1,52

2. Kerelaan untuk berkorban 4 5,44 6,53

3. Berani mengambil resiko

44 9 7 8

4. Keadilan 12 10 48 11

5. Peka 13 15 14

6. Kebebasan 19,16 17 18 47

7. Kemampuan memberi Makna 19 20 21

8. Kemandirian 22 23,41,32 24

9. Kegigihan 27,51 25 26

10. Kejujuran 30 45 28,29

11. Tanggung Jawab 33 32,49 31

12. Peduli 34,35 36,42 43,50

13. Kerjasama 37 38,40 39

14. Keterbukanaa 55 54 46

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

161   Lampiran 9

Kuesioner compassion (bela rasa) dan consience (hati nurani) dan motivasi siswa dalam pembelajaran sejarah

Kuesioner ini bertujuan untuk mencari data tentang Compassion (bela rasa), Conscience.(bela rasa) dan motivasi siswa dalam pembelajaran sejarah. Untuk itu siswa diharapkan mencermati setiap pernyataan dalam kuesioner dan mengisinya sesuai dengan kenyataan yang dirasakan.

Petunjuk

1. Bacalah setiap pernyataan dalam kuesioner ini dengan teliti dan jawablah setiap pernyataan tersebut

2. Berilah tanda centang ( √ ) pada salah satu pilihan saudara/i pada kolom yang tersedia.

(STS) = Sangat Tidak Setuju ( TS ) = Tidak Setuju (S) = Setuju (SS) = Sangat Setuju

Contoh : Saya senang belajar sejarah SS S TS STS

3. Bila saudara/i ingin memperbaiki jawaban, coret jawaban yang lama

dengan dua garis lurus horizontal ( = ), kemudian beri tanda ( √ ) pada pilihan yang di anggap tepat.

SS S TS STS

4. Isilah dengan benar sesuai keadaan yang saudara/i alami, kuesioner ini

tidak mempengaruhi penilaian akademiksaudara/i. 5. Kuesioner ini harap dikembalikan pada peneliti jika sudah selesai

mengerjakan. 6. Selamat mengerjakan dan terima kasih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

162   

Nama Siswa :

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Godean

Kelas : XI IIS 1

Jam ke :

Mata Pelajaran : Sejarah

Aspek Compassion

No Bentuk Pernyataan SS S TS STS

1. Dalam berdiskusi mengenai peritiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan perbedaan pendapat merupakan suatu hal yang wajar

2. Saya selalu berusaha untuk menghargai pendapat teman ketika mengemukakan pendapatnya tentang materi Peristiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan.

3. Saya merasa bahwa menghargai sesama bukanlah sebuah kewajiban yang harus dilakukan

4. Menurutku menolong teman adalah tindakan yang terpuji

5. Pada saat guru menjelaskan materi Sekitar Proklamasi Kemerdekaan saya dengan serius mendengarkanya.

6. Saya akan selalu membantu ketika teman sedangan mengalami kesulitan atau musibah

7. Saya akan menolong teman yang membutuhkan tanpa diminta karena itu sudah menjadi kewajiban sebagai sesama

8. Saya sering menegur teman ketika sedang membuat keributan di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

163   9. Saya merasa dengan menolong teman

yang membutuhkan tanpa diminta karena itu sudah menjadi kewajiban sebagai sesama

10. Saya akan merasa bersalah jika saya

memfitnah teman yang tidak bersalah

11. Saya ikut berpartisipasi bersama teman-

teman dalam menjaga keamanan pada saat

ibadah hari raya keagamaan

12. Ketika ada teman yang mengalami

musibah saya sangat merasa sedih

13. Saya selalu terlambat apabila

mengumpulkan tugas sejarah materi

Peristiwa Sekitar Proklamasi

Kemerdekaan.

14. Saya tidak senang berdiskusi karena

menurut saya hanya menjadi ajang

bergosip.

15. Dalam mengerjakan tugas sejarah dengan

materi Peristiwa Sekitar Proklamasi

Kemerdekaan saya selalu bekerja sama

dengan teman yang lain dalam

meyelesaikannya.

16. Saya merasa kerjasama dengan teman

dalam kelompok hanya menyusahkan diri

sendiri, lebih baik saya bekerja sendiri

17. Bagi saya orang yang kesusahan atau kesulitan belajar adalah orang yang bodoh, oleh karena itu saya merasa tidak perlu membantu terutama dalam pelajaran sejarah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

164   18. Saya menolong teman yang membutuhkan

tanpa diminta karena itu sudah menjadi

kewajiban sebagai sesame

19. Saya selalu berusaha untuk membantu teman yang kesulitan, meskipun pekerjaan saya menjadi tertunda.

20. Saya selalu menghargai teman yang sedang mengemukakan pendapatnya di depan kelas

21. Saya rela mengorbankan waktu saya untuk membantu teman yang kesulitan dalam belajar

Aspek Conscience

No Bentuk Pernyataan SS S TS

STS

22. Untuk meraih cita-cita dibutuhkan keberanian dan tekad yang kuat.

23. Saya akan belajar untuk berani membela kebenaran

24. Saya rasa bahwa terkadang saya takut untuk membela kebenaran

25. Saya merasa bahwa keadilan di Indonesia masih sangat kurang dimana masyrakat kecil selalu menjadi korban ketidakadilan

26. Saya seringkali bertingkah laku tidak adil baik disekolah maupun di lingkungan masyarakat

27. Menurut saya keadilan itu tidak perlu dijalankan karena keadilan hanya berpihak pada mreka yang mempunyai kekuasaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

165   28. Saya lebih senang dengan metode diskusi

sehingga saya bebas berpendapat

29. Melalui metode diskusi dapat memunculkan ide-ide baru yang dapat menambah wawasan mengenai Peristiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan

30. Saya akan lebih memilih mengerjakan tugas dengan materi-materi dari internet dari pada buku teks

31. Setelah mempelajari matari Peristiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan, aku lebih memilih menjadi warga negara Amerika di bandingkan dengan Indonesia

32. Bagi saya belajar sejarah atau tidak mengenai matari Peristiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan, tidak mempengaruhi rasa cinta terhadap tanah air.

33. Saya suka menyanyikan lagu-lagu perjuangan setelah mempelajari Peristiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan.

34. Belajar hidup mandiri penting untuk masa depan

35. Saya merasa bangga dengan pekerjaan sendiri meskipun hasilnya kurang memuaskan

36. Dalam mengerjakan soal-soal sejarah saya selalu mengandalkan orang lain dalam mengerjakan tugas

37. Saya akan lebih giat dalam mengikuti pelajaran sejarah

38. Saya selalu belajar dengan giat agar dapat

mendapat nilai yang bagus pada matari

Peristiwa Sekitar Proklamasi

Kemerdekaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

166   39. Kegigihan para pejuang revolusi di

Indonesia berguna dan menjadi inspirator terhadap bangsa lain.

40. Saya sering menegur teman yang mencontek pada saat ulangan padahal saya juga sering mencontek

41. Saya merasa puas ketika mengerjakan

ulangan dengan materi Peristiwa Sekitar

Proklamasi Kemerdekaan dengan jujur.

42. Mencontek bagi saya merupakan suatu hal

yang biasa.

43. Saya mengumpulkan LKS sesuai dengan

waktu yang telah disepakati bersama

44. Saya merasa senang berlatih hidup mandiri

sejak dini dapat menjadikan saya sebgai

pribadi yang matang, bertangung jawab

untuk masa yang akan datang.

45. Mengerjakan pekerjaan rumah merupakan

sebuah kewajiban

46. Saya yakin dengan berusaha

menyelesaikan sendiri masalah di kelas

tanpa meminta bantuan dari guru dan

orang tua akan semamkin mendewasakan

saya.

47. Sebagai warga negara yang baik kita harus

rela berkorban untuk bangsa dan negara

48. Terkadang saya takut untuk bersikap jujur dengan perbuatan yang salah yang sudah saya lakukan

49. Saya merasa bahwa sikap terbuka terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

167   

sesama adalah sikap yang tidak terlalu penting.

50. Saya selalu memberikan kebebasasan

kepada anggota kelompok dalam

menyampaikan pendapat ketika sedang

berdiskusi materi Peristiwa Sekitar

Proklamasi Kemerdekaan.

51. Saya berhak menuntut keadilan terhadap

guru apabila guru tersebut bersikap tidak

adil kepada saya

52. Terkadang saya merasa malas ketika guru memberikan banyak tugas.

53. Jasa para pahlawan sangat penting untuk kita teladani

54. Saya selalu tertarik untuk mempelajari kebuyaan lain yang ada di Indonesia

55. Kebudayaan Indonesia merupakan kebudayaan yang paling baik dibandingkan dengan kebudayaan lain .

Karakter

No Bentuk Pernyataan SS S TS

STS

56. Saya mengumpulkan tugas atau pekerjaan rumah (PR) tepat waktu  

57. Saya mudah menyerah dalam menyelesaikan tugas atau PR yang sulit

58. Sebelum tugas dikumpulkan saya memeriksa apakah sudah lengkap atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

168   

belum

59. Saya seringkali menghindar jika ada masalah dikelas

60. Saya merasa malu saat menjawab pertanyaan dari guru karena jawaban saya salah.

61. Bila saya diberi tugas sekolah oleh guru, saya akan mengabaikannya.

62. Saya takut mencoba sesuatu karena pikiran saya dibayang-bayangi oleh kegagalan.

63. Bila menghadapi kesulitan dalam mempelajari mata pelajaran, saya berusaha menemukan alternatif pemecahannya.

64. Saya yakin dengan jawaban sendiri, meskipun jawaban tersebut belum tentu benar.

65. Saya ragu dengan kemampuan yang saya miliki dalam memahami materi Peristiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan.

66. Saya selalu membantu teman yang sedang mengalami musibah atau masalah.

67. Meskipun saya tahu resiko kegagalan itu ada, saya tidak takut memperjuangkan cita-cita saya.

68. Bila ada tugas yang tidak saya ketahui jawabannya, saya menyimpan tugas itu dan memilih bermain.

69. Saya yakin bisa memahami setiap pelajaran yang diajarkan oleh guru.

70. Jika nilai hasil ulangan saya rendah saya tidak berkeinginan untuk mencapai nilai yang tinggi pada ulangan berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

170  

Menggali Konteks: Siswa dapat mengisi yang diketahui melalui pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dengan pengetahuan yang dimiliki setiap siswa. 1. Penggalian konteks

Apa yang ada di benakmu mengenai BPUPKI? _____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ Apa yang kamu ketahui mengenai hasil kinerja PPKI? _____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ Apa yang kamu ketahui mengenai Peristiwa Rengasdengklok? _____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ Apa yang kamu ketahui mengenai Indonesia dan pentingnya proklamasi kemerdekaan? _____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

KONTEKS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

171  

1. Ringkasan Materi A. Pengertian Proklamasi

Berbicara mengenai Proklamasi maka haruslah terlebih dahulu memahami

yang dinamakan dengan Proklamasi, berasal dari bahasa Yunani yang berarti

“proclamation” yang memiliki arti untuk menjadi pengunguman kepada seluruh

rakyat. Proklamasi Kemerdekaan merupakan pengunguman kepad seluruh rakyat

mengenai kemerdekaannya.Melalui Proklamasi bukan hanya pengunguman mengenai

sebuah kebebasan bangsa kepada rakyatnya namun kepada seuruh penjuru bangsa

bahwa bangsa tersebut telah merdeka.Kemerdekaan merupakan ungkapan terhadap

sebuah kebebasan dari penjajahan terhadap sebuah bangsa.Maka untuk menjadi

bangsa yang telah merdeka perlu adanya sebuah kedaulatan yang memiliki

kedaulatan keluar dan kedaulatan kedalam. Kedaulatan ke dalam merupakan hak

yang dimiliki sebuah bangsa dalam upaya mengatur rumah tangganya tanpa adanya

campur tangan dari bangsa lain. Sedangkan kedaulatan keluar adalah sebuah bangsa

yang memiliki kekuasaan untuk menjalin hubungan kerjasama dengan bangsa lain.

Maka pemaknaan terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia memiliki berbagai

padangan baik dari sudut pandang hokum, politik, ideology, hokum internasional dan

sejarah.

B. Perjuangan terhadap Hak Menentukan Nasibnya sendiri

Perlunya pengakuan dari bangsa lain guna menentukan hak sebuah bangsa

menjadi bangsa yang mampu menentukan sendiri mengenai bangsanya tanpa ada lagi

campur tangan para penjajah ataupu bangsa lainnya. Pada abad pertengahan kerajaan-

kerajaan di Eropa Barat dan Eropa Utara terlibat dalam perang keagamaan yaitu

PENGALAMAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

172  

agama Kristen Katolik dan Kristen Protestan.Maka menjadikan Belanda pada abad

ke-17 menjadi bangsa yang pertama kali mengupayakan kemerdakaan dan

terlepasnya penjajahan Spanyol di Negara Belanda. Maka pada abad ke-18 tampak

nyata usaha bagi bangsa-bangsa Eropa untuk mengobarkan semangat nasionalisme

yang dimiliki, memudarnya kekuasaan Napoleon Bonaparte yang sempat menguasai

dan menduduki bangsa-bangsa di Eropa terkecuali Inggris, Rusia dan Kesulatanan

Turki. Keberhasilan Belanda perlahan memudar ketika bangsa-bangsa Eropa

berupaya mendapatkan kemerdekaan dari jajahan Perancis. Akan tetapi pada 1913

upaya peringatan kekuasaan Belanda yang hendak memperingati 100 tahun

kemerdekaan Belanda dari jajahan Napoleon(Perancis) mendapat penolakan dari

R.M. Suwardi Suryaningrat, sebab keberhasilan Belanda akan dilaksanakan di Negara

yang menjadi jajahan Belanda, maka melalui tulisannya dalam artikel Als i keens

Nederlander was dengan pokok bahasan mengenai pemerintah colonial Belanda yang

mengajak penduduk pribumi untuk ikut serta dalam merayakan hari kemerdekaan

Belanda yang ke seratus padahal penduduk pribumi sedang mendambakan kebebasan

dari jajahan Belanda.

Maka pada Perang Dunia I,bersama Presiden Amerika Serikat Woodrow

Wilson pada tanggal 8 Januari 1918 membentuk sebuah lembaga keamanan dunia

yang kemudian muncul yang dinamakan Liga Bangsa-Bangsa yang memiliki tujuan

untuk menjaga perdamaian dunia. Maka melalui lembaga ini Indonesia berusaha

memperjuangkan kemerdekaanya dengan mengirimkan 5 delegasi mewakili

Indonesia.Bersamaan dengan adanya kongres yang dilakukan bersama-sama dapat

diperoleh kesepakatan dengan mengupayakan kebebasan bagi bangsa Indonesia dari

jajahan Belanda dan menghapuskan hukuman mati serta pengasingan yang kerap kali

dilakukan oleh bangsa Belanda terhadap para pemuda serta orang pribumi

Indonesia.Akan tetapi keberadaan Liga Bangsa-Bangsa tidak bertahan lama, sebab

meletuslah Perang Dunia II. Maka diadakan kesepakatan bersama-sama yang tertuang

dalam Piagam Atlantik(Atlantic Charter), sehingga menjadi tolak ukur munculnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

173  

Perserikatan Bangsa-Bangsa(PBB) yang mengupayakan perdamaian dunia dapat

terwujud. Isi pokok bahsan dalam Piagam Atlantik adalah:

1. Tidak mengizinkan perluasan wilayah(politik ekspansi)

2. Tiap bangsa berhak menentuan bentuk dan corak pemerintahannya

sendiri(rights of self determination)

3. Semua Negara berhak turut serta dalam perdagangan dunia

4. Mengusahakan perdamian dunia sehingga tiap bangsa dapat hidup bebas dari

kemiskinan dan ketakutan.

Adanya pendapat mengenai uangkapan self determination menjadikan tonggak

bagi bangsa Indonesia untuk berupaya pada penjajahan Belanda.Setelah Perang

Dunia I dan II menjadikan Perserikatan Bangsa-Bangsa mendukung kemerdekaan

bangsa-bangsa yang masih terjajah oleh bangsa Barat.Pada bulan Mei 1918,

pemerintahan colonial Hindia Belanda, membentuk Dewan Rakyat (Volksraad). Pada

sidang Dewan Rakyat 18 November 1918, Gubernur Hindia Belanda van Limburg

Stirum melakukan pembaruan janji kepada Indonesia yang dikenal dengan Janji

November 1918 atau November Belofte. Pada Perang Dunia II yang membuat

Belanda memilih untuk meninggalkan Indonesia dan memberikan kekuasaanya

kepada Jepang, maka setelah Pendudukan Belanda atas tanah bangsa Indonesia,

kembali Indonesia mendapatkan sebagai Negara jajahan atas Negara Jepang yang

berhasil memenangkan dalam Perang Dunia II. Pada tanggal 6 Agustus1945 sebuah

bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima Jepang oleh Amerika Serikat yang mulai

menurunkan moral semangat tentara Jepang di seluruh dunia.

C. Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan

Indonesia(BPUPKI)

Kekalahan Jepang dalam perang Pasifik semakin jelas, Perdana MenteriJepang,

Jenderal Kuniaki Koiso, pada tanggal 7 September1944 mengumumkan bahwa

Indonesia akan dimerdekakan kelak, sesudah tercapai kemenangan akhir dalam

perang Asia Timur Raya. Dengan cara itu, Jepang berharap tentara Sekutu akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

174  

disambut oleh rakyat Indonesia sebagai penyerbu negara mereka, sehingga pada

tanggal 1 Maret1945 pimpinan pemerintah pendudukan militer Jepang di Jawa,

Jenderal Kumakichi Harada, mengumumkan dibentuknya suatu badan khusus yang

bertugas menyelididki usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia, yang

dinamakan "Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia"

(BPUPKI) atau dalam bahasa Jepang: Dokuritsu Junbi Cosakai. Pembentukan

BPUPKI juga untuk menyelidiki, mempelajari dan memepersiapakan hal-hal penting

lainnya yang terkait dengan masalah tata pemerintahan guna mendirikan suatu negara

Indonesia merdeka.BPUPKI resmi dibentuk pada tanggal 1 Maret1945, bertepatan

dengan ulang tahun kaisarJepang, KaisarHirohito.Dr. Kanjeng Raden Tumenggung

(K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat, dari golongan nasionalis tua, ditunjuk menjadi

ketua BPUPKI dengan didampingi oleh dua orang ketua muda (wakil ketua), yaitu

Raden Pandji Soeroso dan Ichibangase Yosio (orang Jepang). Selain menjadi ketua

muda, Raden Pandji Soeroso juga diangkat sebagai kepala kantor tata usaha BPUPKI

(semacam sekretariat) dibantu Masuda Toyohiko dan Mr. Abdoel Gafar

Pringgodigdo. BPUPKI sendiri beranggotakan 69 orang, yang terdiri dari: 62 orang

anggota aktif adalah tokoh utama pergerakan nasional Indonesia dari semua daerah

dan aliran, serta 7 orang anggota istimewa adalah perwakilan pemerintah

pendudukan militer Jepang, tetapi wakil dari bangsa Jepang ini tidak mempunyai hak

suara (keanggotaan mereka adalah pasif, yang artinya mereka hanya hadir dalam

sidang BPUPKI sebagai pengamat saja). Selama BPUPKI berdiri, telah diadakan dua

kali masa persidangan resmi BPUPKI, dan juga adanya pertemuan-pertemuan yang

tak resmi oleh panitia kecil di bawah BPUPKI, yaitu adalah sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

175  

1. Sidang resmi pertama

Pada tanggal 28 Mei1945, diadakan upacara pelantikan dan sekaligus

seremonial pembukaan masa persidangan BPUPKI yang pertama di gedung "Chuo

Sangi In", yang pada zaman kolonial Belanda gedung tersebut merupakan gedung

Volksraad (dari bahasa Belanda, semacam lembaga "Dewan Perwakilan

RakyatHindia-Belanda" di masa penjajahan Belanda), dan kini gedung itu dikenal

dengan sebutan Gedung Pancasila, yang berlokasi di Jalan Pejambon 6 – Jakarta.

Namun masa persidangan resminya sendiri (masa persidangan BPUPKI yang

pertama) diadakan selama empat hari dan baru dimulai pada keesokan harinya, yakni

pada tanggal 29 Mei1945, dan berlangsung sampai dengan tanggal 1 Juni1945,

dengan tujuan untuk membahas bentuk negara Indonesia, filsafat negara "Indonesia

Merdeka" serta merumuskan dasar negara Indonesia.

Upacara pelantikan dan seremonial pembukaan masa persidangan BPUPKI

yang pertama ini dihadiri oleh seluruh anggota BPUPKI dan juga dua orang pembesar

militer jepang, yaitu: Panglima Tentara Wilayah ke-7, Jenderal Izagaki, yang

menguasai Jawa serta Panglima Tentara Wilayah ke-16, Jenderal Yuichiro Nagano.

Namun untuk selanjutnya pada masa persidangan resminya itu sendiri, yang

berlangsung selama empat hari, hanya dihadiri oleh seluruh anggota BPUPKI.

Sebelumnya agenda sidang diawali dengan membahas pandangan mengenai

bentuk negara Indonesia, yakni disepakati berbentuk "Negara Kesatuan Republik

Indonesia" ("NKRI"), kemudian agenda sidang dilanjutkan dengan merumuskan

konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk hal ini, BPUPKI harus

merumuskan dasar negara Republik Indonesia terlebih dahulu yang akan menjiwai isi

dari Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia itu sendiri, sebab

Undang-Undang Dasar adalah merupakan konstitusi Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

176  

Guna mendapatkan rumusan dasar negara Republik Indonesia yang benar-

benar tepat, maka agenda acara dalam masa persidangan BPUPKI yang pertama ini

adalah mendengarkan pidato dari tiga orang tokoh utama pergerakan nasional

Indonesia, yang mengajukan pendapatnya tentang dasar negara Republik Indonesia

itu adalah sebagai berikut :

1. Sidang tanggal 29 Mei1945, Mr. Prof. Mohammad Yamin, S.H.

berpidato mengemukakan gagasan mengenai rumusan lima asas dasar

negara Republik Indonesia, yaitu: “1. Peri Kebangsaan; 2. Peri

Kemanusiaan; 3. Peri Ketuhanan; 4. Peri Kerakyatan; dan 5.

Kesejahteraan Rakyat”.

2. Sidang tanggal 31 Mei1945, Prof. Mr. Dr. Soepomo berpidato

mengemukakan gagasan mengenai rumusan lima prinsip dasar negara

Republik Indonesia, yang dia namakan "Dasar Negara Indonesia

Merdeka", yaitu: “1. Persatuan; 2. Kekeluargaan; 3. Mufakat dan

Demokrasi; 4. Musyawarah; dan 5. Keadilan Sosial”.

3. Sidang tanggal 1 Juni1945, Ir. Soekarno berpidato mengemukakan

gagasan mengenai rumusan lima sila dasar negara Republik Indonesia,

yang dia namakan "Pancasila", yaitu: “1. Kebangsaan Indonesia; 2.

Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan; 3. Mufakat atau

Demokrasi; 4. Kesejahteraan Sosial; dan 5. Ketuhanan Yang Maha

Esa”.

Gagasan mengenai rumusan lima sila dasar negara Republik Indonesia yang

dikemukakan oleh Ir. Soekarno tersebut kemudian dikenal dengan istilah

"Pancasila", masih menurut dia bilamana diperlukan gagasan mengenai rumusan

Pancasila ini dapat diperas menjadi "Trisila" (Tiga Sila), yaitu: “1.

Sosionasionalisme; 2. Sosiodemokrasi; dan 3. Ketuhanan Yang Berkebudayaan”.

Bahkan masih menurut Ir. Soekarno lagi, Trisila tersebut bila hendak diperas kembali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

177  

dinamakannya sebagai "Ekasila" (Satu Sila), yaitu merupakan sila: “Gotong-

Royong”, ini adalah merupakan upaya dari Bung Karno dalam menjelaskan bahwa

konsep gagasan mengenai rumusan dasar negara Republik Indonesia yang

dibawakannya tersebut adalah berada dalam kerangka "satu-kesatuan", yang tak

terpisahkan satu dengan lainnya. Masa persidangan BPUPKI yang pertama ini

dikenang dengan sebutan detik-detik lahirnya Pancasila dan tanggal 1 Juni ditetapkan

dan diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.Pidato dari Ir. Soekarno ini sekaligus

mengakhiri masa persidangan BPUPKI yang pertama, setelah itu BPUPKI

mengalami masa reses persidangan (periode jeda atau istirahat) selama satu bulan

lebih. Sebelum dimulainya masa reses persidangan, dibentuklah suatu panitia kecil

yang beranggotakan 9 orang, yang dinamakan "Panitia Sembilan" dengan diketuai

oleh Ir. Soekarno, yang bertugas untuk mengolah usul dari konsep para anggota

BPUPKI mengenai dasar negara Republik Indonesia.

2. Sidang resmi kedua

Masa persidangan BPUPKI yang kedua berlangsung sejak tanggal 10 Juli

1945 hingga tanggal 17 Juli1945. Agenda sidang BPUPKI kali ini membahas tentang

wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, kewarganegaraan Indonesia,

rancangan Undang-Undang Dasar, ekonomi dan keuangan, pembelaan negara, serta

pendidengajaran. Pada persidangan BPUPKI yang kedua ini, anggota BPUPKI

dibagi-bagi dalam panitia-panitia kecil. Panitia-panitia kecil yang terbentuk itu antara

lain adalah: Panitia Perancang Undang-Undang Dasar (diketuai oleh Ir. Soekarno),

Panitia Pembelaan Tanah Air (diketuai oleh Raden Abikusno Tjokrosoejoso), dan

Panitia Ekonomi dan Keuangan (diketuai oleh Drs. Mohammad Hatta).

Pada tanggal 11 Juli1945, sidang panitia Perancang Undang-Undang Dasar,

yang diketuai oleh Ir. Soekarno, membahas pembentukan lagi panitia kecil di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

178  

bawahnya, yang tugasnya adalah khusus merancang isi dari Undang-Undang Dasar,

yang beranggotakan 7 orang yaitu sebagai berikut :

1. Prof. Mr. Dr. Soepomo (ketua panitia kecil)

2. Mr. KRMT Wongsonegoro (anggota)

3. Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo (anggota)

4. Mr. Alexander Andries Maramis (anggota)

5. Mr. Raden Panji Singgih (anggota)

6. Haji Agus Salim (anggota)

7. Dr. Soekiman Wirjosandjojo (anggota)

Pada tanggal 13 Juli1945, sidang panitia Perancang Undang-Undang Dasar, yang

diketuai oleh Ir. Soekarno, membahas hasil kerja panitia kecil di bawahnya, yang

tugasnya adalah khusus merancang isi dari Undang-Undang Dasar, yang

beranggotakan 7 orang tersebut.

D. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia(PPKI)

Pada tanggal 7 Agustus1945, BPUPKI dibubarkan karena dianggap telah

dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik, yaitu menyusun rancangan Undang-

Undang Dasar bagi negara Indonesia Merdeka, dan digantikan dengan dibentuknya

"Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia" ("PPKI") atau dalam bahasa Jepang:

Dokuritsu Junbi Inkai dengan Ir. Soekarno sebagai ketuanya.

Tugas "PPKI" ini yang pertama adalah meresmikan pembukaan (bahasa

Belanda: preambule) serta batang tubuh Undang-Undang Dasar1945. Tugasnya yang

kedua adalah melanjutkan hasil kerja BPUPKI, mempersiapkan pemindahan

kekuasaan dari pihak pemerintah pendudukan militer Jepang kepada bangsa

Indonesia, dan mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut masalah

ketatanegaraan bagi negara Indonesia baru. Anggota "PPKI" sendiri terdiri dari 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

179  

orang tokoh utama pergerakan nasional Indonesia, sebagai upaya untuk

mencerminkan perwakilan dari berbagai etnis di wilayah Hindia-Belanda, terdiri dari:

12 orang asal Jawa, 3 orang asal Sumatera, 2 orang asal Sulawesi, 1 orang asal

Kalimantan, 1 orang asal Sunda Kecil (Nusa Tenggara), 1 orang asal Maluku, 1 orang

asal etnis Tionghoa. "PPKI" ini diketuai oleh Ir. Soekarno, dan sebagai wakilnya

adalah Drs. Mohammad Hatta, sedangkan sebagai penasihatnya ditunjuk Mr. Raden

Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo. Kemudian, anggota "PPKI" ditambah lagi

sebanyak enam orang, yaitu: Wiranatakoesoema, Ki Hadjar Dewantara, Mr. Kasman

Singodimedjo, Mohamad Ibnu Sayuti Melik, Iwa Koesoemasoemantri, dan Mr.

Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo.

Sidang "PPKI" pada tanggal 18 Agustus1945, dalam hitungan kurang dari 15

menit telah terjadi kesepakatan dan kompromi atas lobi-lobi politik dari pihak kaum

keagamaan yang beragama non-Muslim serta pihak kaum keagamaan yang menganut

ajaran kebatinan, yang kemudian diikuti oleh pihak kaum kebangsaan (pihak

"Nasionalis") guna melunakkan hati pihak tokoh-tokoh kaum keagamaan yang

beragama Islam guna dihapuskannya "tujuh kata" dalam "Piagam Jakarta" atau

"Jakarta Charter".

Setelah itu Drs. Mohammad Hatta masuk ke dalam ruang sidang "PPKI" dan

membacakan empat perubahan dari hasil kesepakatan dan kompromi atas lobi-lobi

politik tersebut. Hasil perubahan yang kemudian disepakati sebagai "pembukaan

(bahasa Belanda: "preambule") dan batang tubuh Undang-Undang Dasar1945", yang

saat ini biasa disebut dengan hanya UUD'45 adalah :

• Pertama, kata “Mukaddimah” yang berasal dari bahasa Arab,

muqaddimah, diganti dengan kata “Pembukaan”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

180  

• Kedua, anak kalimat "Piagam Jakarta" yang menjadi pembukaan

Undang-Undang Dasar1945, diganti dengan, “Negara berdasar atas

Ketuhanan Yang Maha Esa”.

• Ketiga, kalimat yang menyebutkan “Presiden ialah orang Indonesia

asli dan beragama Islam”, seperti tertulis dalam pasal 6 ayat 1,

diganti dengan mencoret kata-kata “dan beragama Islam”.

• Keempat, terkait perubahan poin Kedua, maka pasal 29 ayat 1 dari

yang semula berbunyi: “Negara berdasarkan atas Ketuhananan,

dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-

pemeluknya” diganti menjadi berbunyi: “Negara berdasarkan atas

Ketuhanan Yang Maha Esa”.

E. Peristiwa Rengasdengklok

Pada tanggal 14 Agustus1945 Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan

Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji akan

mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Sekutu. Sutan Sjahrir, Wikana,

Darwis, dan Chaerul Saleh mendengar kabar ini melalui radio BBC. Setelah

mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, golongan muda mendesak

golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.Namun

golongan tua tidak ingin terburu-buru.Mereka tidak menginginkan terjadinya

pertumpahan darah pada saat proklamasi.Konsultasi pun dilakukan dalam bentuk

rapat PPKI.Golongan muda tidak menyetujui rapat itu, mengingat PPKI adalah

sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang.Mereka menginginkan kemerdekaan atas

usaha bangsa kita sendiri, bukan pemberian Jepang.Bersama, Soekarno dan Hatta

mendatangi penguasa militer Jepang (Gunsei) untuk memperoleh konfirmasi di

kantornya di Koningsplein (Medan Merdeka). Tapi kantor tersebut kosong.

Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke kantorBukanfu,

Laksamana Muda Maeda, di Jalan Medan Merdeka Utara (Rumah Maeda di Jl Imam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

181  

Bonjol 1). Maeda menyambut kedatangan mereka dengan ucapan selamat atas

keberhasilan mereka di Dalat. Sambil menjawab ia belum menerima konfirmasi serta

masih menunggu instruksi dari Tokyo. Sepulang dari Maeda, Soekarno dan Hatta

segera mempersiapkan pertemuan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)

pada pukul 10 pagi 16 Agustus keesokan harinya di kantor Jalan Pejambon No 2 guna

membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan persiapan Proklamasi

Kemerdekaan.Sehari kemudian, gejolak tekanan yang menghendaki pengambilalihan

kekuasaan oleh Indonesia makin memuncak dilancarkan para pemuda dari beberapa

golongan. Rapat PPKI pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan karena

Soekarno dan Hatta tidak muncul.Peserta rapat tidak tahu telah terjadi peristiwa

Rengasdengklok.

F. Perumusan Teks Proklamasi

Teks proklamasi ditulis tangan oleh Ir. Soekarno.Setelah rumusan teks proklamasi

selesai dibuat, tepat pukul 04.30 waktu Jepang atau 04.00 WIB, mereka menuju

serambi muka menemui tokoh-tokoh lainnya.Ir. Soekarno kemudian membacakan

konsep proklamasi.Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam

penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00 -

Golongan Muda bersama Soekarno dan Moh. Hatta sedang berdiskusi mengenai proklamasi kemerdekaan Indonesia 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

182  

04.00 dini hari.Teks proklamasi ditulis di ruang makan di laksamana Tadashi Maeda

Jln Imam Bonjol No 1.Para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs.

Moh.Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo.Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir.

Soekarno sendiri. Di ruang depan, hadir B.M Diah, Sayuti Melik, Sukarni, dan

Soediro. Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi itu adalah

Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Teks Proklamasi

Indonesia itu diketik oleh Sayuti Melik. Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di kediaman

Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 telah hadir antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar

Pringgodigdo, Tabrani dan Trimurti.

Kiri: Tulisan Soekarno mengenai Rumusan Teks Proklamasi, Kanan:  Ketikan Rumusan Teks Proklamasi oleh Sayuti Melik 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

183  

G. Detik-detik Pembacaan Naskah Proklamasi

Acara dimulai pada pukul 10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno

dan disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih, yang telah

dijahit oleh Ibu Fatmawati, dikibarkan, disusul dengan sambutan oleh Soewirjo,

wakil walikota Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor. Pada

awalnya Trimurti diminta untuk menaikkan bendera namun ia menolak dengan alasan

pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit. Oleh sebab itu

ditunjuklah Latief Hendraningrat, seorang prajurit PETA, dibantu oleh Soehoed

untuk tugas tersebut.Seorang pemudi muncul dari belakang membawa nampan berisi

bendera Merah Putih (Sang Saka Merah Putih), yang dijahit oleh Fatmawati beberapa

hari sebelumnya.Setelah bendera berkibar, hadirin menyanyikan lagu Indonesia

Raya.Sampai saat ini, bendera pusaka tersebut masih disimpan di Museum Tugu

Monumen Nasional. Setelah upacara selesai berlangsung, kurang lebih 100 orang

anggota Barisan Pelopor yang dipimpin S.Brata datang terburu-buru karena mereka

tidak mengetahui perubahan tempat mendadak dari Ikada ke Pegangsaan.

Mereka menuntut Soekarno mengulang pembacaan Proklamasi, namun

ditolak.Akhirnya Hatta memberikan amanat singkat kepada mereka.Pada tanggal 18

Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengambil

keputusan, mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) sebagai

dasar negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal sebagai UUD 45. Dengan

demikian terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia yang berbentuk

Republik (NKRI) dengan kedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan sepenuhnya

oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan dibentuk kemudian.Setelah

itu Soekarno dan M.Hatta terpilih atas usul dari Oto Iskandardinata dan persetujuan

dari PPKI sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia yang pertama.

Presiden dan wakil presiden akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

184  

H. Makna Proklamasi Kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia

Makna Proklamasi Bagi Bangsa Indonesia sangatlah penting bagi bangsa

Indonesia. Oleh karena itu saya akan membagikan informasi tentang makna dari

proklamasi bagi bangsa indonesia ini. Proklamasi kemerdekaan yang dilakukan

tanggal 17 Agustus 1945 menjadi titik balik kehidupan bangsa Indonesia. Bentuk

Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Pada Tanggal 17 Agustus 1945 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

185  

pemaknaan yang lain terhadap Proklamasi Kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia,

sebagai berikut:

1. Sebagai Puncak Perjuangan Bangsa Indonesia

Indonesia yang telah berjuang mati matian mulai dari kedatangan belanda sampai

pada penjajahan jepang akhirnya pada saat proklamasi perjuangan itu mencapai

puncaknya.Segala tumpah darah para pahlawan terbayar ketika Indonesia berhasil

memproklamasikan diri sebagai sebuah negara merdeka.Namun peristiwa ini tidak

berarti sebagai titik akhir perjuangan bangsa Indonesia tetapi malah titik awal

perjuangan Indonesia membangun negeri yang telah merdeka dari penjajahan.

2. Menjadi Pernyataan De Facto

Proklamasi pada tanggal 17 Agustus menjadi pengakuan kepada dunia luar negeri

bahwa Indonesia terlah menyatakan diri sebagai negara yang merdeka. Setelah

pengakuan de facto akan muncul pengakuan de jure yang merupakan lanjutan dari

efek pengakuan de facto karena pengakuan de jure adalah pengakuan dari negara lain

bahwa Indonesia telah merdeka.Secara de facto Indonesia merdeka sejak 17 Agustus

1945.Secara de jure Indonesia merdeka sejak 18 November 1946 ketika Mesir

mengakui kemerdekaan Indonesia.

3. Menaikkan Martabat Bangsa

Indonesia yang dulunya hanyalah bangsa yang terjajah sejak adana proklamasi

bangsa terjajah itu mengaku telah merdeka dan mengangkat harkat martabat bangsa

sebagai bangsa yang merdeka dan bebas dari penjajahan oleh kolonial dan Jepang.

4. Dapat Memulai Perjuangan Sebagai Negara Baru

Sejak proklamasi lahirlah bangsa Indonesia dan sejak saat itu pemerintahan

dimulai untuk membangun negara yang baru ini menjadi negara yang lebih baik lagi.

Indonesia mempunyai pemerintahan sendiri dari rakyat oleh rakyatnya sendir bukan

lagi dijadikan bangsa yang terjajah oleh pemerintahan luar

5. Tonggak Sejarah Negara Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

186  

Proklamasi sebagai pintu awal kemerdekaan Indonesia.Makna proklamasi

menjadi lahirnya sebuah bangsa baru bernama Indonesia yang menentukan nasibnya

sendiri dan tidak mau lagi dijajah oleh bangsa asing.

2. Kegiatan Siswa

Siswa dibagi dalam 6 kelompok kemudian masing –masing kelompok mendikusikan

soal yang di berikan oleh guru kemudian dipresentasikan di depan kelas, dengan soal

sebagai berikut:

1. Jelaskan yang dimaksud dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia!

2. Bagaimanakah perjuangan bangsa terhadap hak menentukan nasibnya

sendiri?

3. Bagaimanakah peran serta BPUPKI sebelum kemerdekaan Indonesia?

4. Apa yang dilakukan dalam Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia

bagi kemerdekaan Indonesia?

5. Apa yang menjadi alasan sehingga terjadi peristiwa Rengasdengklok?

6. Bagaimanakah Pemaknaan Proklamasi untuk diterapkan dikehidupan

sehari-hari?

3. Catatan penting mengenai peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia! __________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ _____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

187  

_____________________________________________________________________________________________________

4. Ungkapkan pengalaman anda selama kegiatan diskusi kelompok mengenai materi Peristiwa Proklamasi! __________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

1. Apa nilai-nilai yang dilanggar oleh para pemuda sehingga muncul peristiwa rengasdengklok?

_____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

2. Apa yang aku pikirkan mengenai proklamasi kemerdekaan Indonesia? ___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

3. Apa nilai-nilai yang dapat digali dari setelah proklamasi kemrdekaan indonesia?

__________________________________________________________________________________________________________________________________

REFLEKSI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

188  

__________________________________________________________________________________

4. Apa nilai-nilai yang dapat digali dari pemaknaan proklamasi bagi kehidupan sehari-hari?

___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

1. Pentingkah praktik Nasionalisme diwujudkan? Tuliskan sikapmu dalam menghargai Nasionalisme setelah gugurnya para pahlawan!

_____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ 2. Wujudkan Langkah nyata yang dapat dilakukan untuk menciptakan sikap

nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari! _____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

AKSI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

189  

A. Aspek Compatence:

Lembar Soal

Materi : Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Kelas : XI IIS Peminatan

Jumlah Soal : 25 PG, 5 Essay.

PETUNJUK UMUM

1.Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan

2.Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum Anda bekerja

3.Kerjakanlah soal anda pada lembar jawaban

4.Gunakan waktu dengan efektif dan efisien

5.Periksalah pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada Pengawas

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda silang (x) pada

jawaban a, b, c, d, atau e dengan tepat pada lembar jawab!

1. Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan atau sering disebut

dengan BPUPKI dibentuk dengan tujuan untuk ...

A. mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting yang berhubungan dengan

pelbagai hal yang menyangkut pembentukan Indonesia merdeka

B. mengamankan Soekarno-Hatta dari golongan muda

C. menyususn teks Proklamasi

D. menampung saran-saran atau usul-usul dalam penyusunan teks proklamasi

E. menyelediki hal apa saja yang diperlukan pada saat proklamasi

2. Sidang I BPUPKI membahas mengenai ...

A. Penyususan teks Proklamasi

EVALUASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

190  

B. Mempelajari hal-hal mengenai Indonesia Merdeka

C. Perumusan dasar negara Indonesia Merdeka

D. Pernyataan Indonesia merdeka

E. Penculikan Soekarno-Hatta oleh golongan muda ke Rengasdengklok

3. Perhatikan Pernyatan Berikut!

a). Perikebangsaan

b). Perikemanusiaan

c). Periketuhanan

d). perikerakyatan

e). Kesejahteraan Rakyat

Pernyataan diatas merupakan lima asas dasar Negara kebangsaan Republik

Indonesia yang dirumuskan oleh ....

A. Prof.Dr. Supomo

B. Ir.Soekarno

C. Jakarta Charter

D. Muh. Hatta

E. Muh. Yamin

4. BPUPKI berhasil menyusun Rancangan Undang-undang Dasar kemudian

BPUPKI dibubarkan dan diganti dengan PPKI, adapun rumusan Pancasila

yang otentik adalah, kecuali ...

A. Ketuhanan Yang Maha Esa

B. Kemanusiaan yang adil dan beradab

C. Internasionalisme atau perikemanusiaan

D. Persatuan Indonesia

E. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebiajkan dalam

permusyawaratan/perwakilan

5. Perhatikan Pernyatan Berikut!

(1) mengesahkan UUD 1945

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

191  

(2) memilih dan mengangkat Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Drs.

Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden

(3) membentuk suatu Komite Nasional untuk membantu Presiden sebelum

DPR/MPR seperti yang diharapkan UUD 1945 terbentuk

(4) membahas pembagian wilayah negara

(5) pembentukan tentara kebangsaan dan kepolisian

Pernyataan diatas merupakan tiga keputusan yang dibentuk oleh PPKI,

ditunjukkan pada nomor ...

A. 1,2,3 D. 1,3,5

B. 2,3,4 E. 2,4,5

C. 3,4,5

6. Tokoh-tokoh pemuda radikal membentuk Gerakan Angkatan Baru Indonesia

pada tanggal 15 Juni 1945, dengan tujuan utama gerakan tersebut untuk,

kecuali ...

A. Membina persatuan diantara sekuruh golongan masyarakat

B. Penentuan wilayah Indonesia yang meliputi bekas jajagan Hindia Belanda

C. Menanamkan semangat revolusioner terhadap massa rakyat Indonesia atas

dasar kesadaran persatuan dan kesatuan bangsa

D. Membentuk kesatuan dan persatuan Republik Indonesia

E. Mempersatukan kerjasama dengan Jepang

7. Makna proklamasi kemerdekaan Indonesia bisa dilihat dari berbagai sudut

pandang, kecuali ...

A. Sudut pandang hukum, proklamasi berarti pernyataan yang berisi tentang

keputusan bangsa Indonesia untuk membuat dan menetapkan aturan

hukum nasional sendiri

B. Sudut pandang politik, proklamasi merupakan sebuah bentuk pernyataan

sebuah negara yaitu Indonesia yang melepaskan diri dari penjajahan

C. Sudut pandang ideologis, makna proklamasi adalah puncak perjuangan

bangsa Indonesia untuk mencapai puncaknya yaitu kemerdekaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

192  

D. Sudut pandang sejarah, proklamasi merupakan sebuah sejarah yang

memberikan inspirasi terhadap perjalanan bangsa Indonesia pada masa

yang akan datang

E. Sudut pandang sekutu, bahwa bangsa Indonesia mencapai puncak

kemerdekaan oleh karena sekutu yang memberikan kemerdekaan

8. Piagam Atlantik merupakan dasar pertama dalam usaha pembentukan

Perserikatan Bangsa-bangsa, yang mempunyai isi pokok adalah sebagai

berikut, kecuali ...

A. membentuk suatu Komite Nasional untuk membantu Presiden sebelum

DPR/MPR seperti yang diharapkan UUD 1945 terbentuk

B. tidak mengijinkan perluasan wilayah (politik ekspansi)

C. tiap bangsa berhak menentukan bentuk dan corak pemerintahannya sendiri

D. semua negara berhak turut serta dalam perdagangan dunia

E. mengusahakan perdamaian dunia sehingga tiap bangsa dapat hidup bebas

dari kemiskinan dan ketakutan

9. Dibawah ini merupakan alasan yang paling tepat mengenai tercapainya

kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 …

A. Kekalahan Jepang atas perang Asia Timur Raya yang membuka jalan bagi

tercapainya kemerdekaan Indonesia

B. Kemerdekaan Indonesia merupakan hadiah yang diberikan oleh Jepang

kepada seluruh rakyat Indonesia

C. keinginan para pemuda untuk memaksa golongan tua agar cepat

memproklamasikan kemerdekaan Indonesia

D. kemerdekaan Indonesia tercapai oleh karena dukungan rakyat terhadap

proklamasi

E. kemerdekaan Indonesia merupakan sejarah perjuangan kemerdekaan

bangsa Indonesia dengan diidorong oleh amanat penderitaan rakyat

10. Rapat raksasa Ikada diselenggarakan pada tanggal 19 September 1945 dengan

tujuan untuk, kecuali …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

193  

A. Agar para pemimpin dapat berbicara di hadapan rakyat secara langsung

B. Agar semangat kemerdekaan tetap menyala di hati rakyat

C. Ingin menujukkan kepada dunia bahwa bahwa rakyat berjuang sendiri

dalam mencapai kemerdekaan

D. Ingin menunjukkan kemerdekaan Indonesia bukan hadiah dari Jepang

E. Mendapatkan senjata sebagai modal perjuangan mencapai kemerdekaan

11. Dibawah ini merupakan aparat keamanan yang dibentuk dalam rangka

mengamankan situasi dan kondisi sebelum kemerdekaan adalah, kecuali …

A. . Badan Keamanan Rakyat

B. Tentara Keamanan Rakyat

C. Kepolisian Negara

D. Satuan Polisi Pamong Praja

E. Tentara Republik Indonesia Laut

12. Perhatikan Pernyatan Berikut!

1) Pidato pembukaan oleh Ir. Soekarno

2) Pengibaran bendera merah putih oleh Suhud dan Latif Hendraningrat

diiringi menyayikan lagu Indonesia Raya

(3). Sambutan Wali kota Suwiryo dan Dr. Muwardi

(4). Pembacaan teks proklamasi oleh Ir. Sukarno

Berdasarkan tabel di atas, urut-urutan upacara proklamasi yang benar

ditunjukkan dengan angka …

A. 1,2,3,4 D. 3,1,4,2

B. 1,4,2,3 E. 3,2,4,1

C. 3,4,1,2

13. secara kronologis peristiwa-peristiwa penting sekitar proklamasi kemerdekaan

Indonesia adalah …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

194  

A. terbentuknya BPUPKI pembentukan PPKI perumusan teks proklamasi

peristiwa Rengasdengklok

B. kekalahan Jepang kemenangan Sekutu lahirnya gerakan pemuda

Revolusioner

C. pergantian BPUPKI menjadi PPKI pemanggilan Ir. Soekarno – Hatta ke

Saigon peristiwa Rengasdengklok perumusan teks proklamasi

D. peristiwa Rengasdengklok pengangkatan ketua PPKI pembentukan

KNIP

E. pembentukan BPUPKI pembentukan PPKI pembentukan PETA

14. Upaya yang dapat dilakukan sebagai generasi muda dalam mempertahankan

kemerdekaan Indonesia adalah dengan cara, kecuali ...

A. memupuk rasa toleransi terhadap perbedaan dengan berpegang pada prinsip

Bhineka Tunggal Ika

B. rela berkorban untuk membela tanah air dari serangan musuh

C. selalu setia mempertahankan keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsa

seluruh wilayah negara

D. memakai dan membeli produk dari luar negeri dan bangga terhadap

kebudayaan luar negeri

E. menghormati dan menjunjung tinggi hukum yang berlaku

15. Proklamasi merupakan sebuah bentuk pernyataan sebuah negara yaitu

Indonesia yang melepaskan diri dari penjajahan dan membentuk Negara

Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, bebas dan berdaulat, adalah

makna proklamasi dari sudut pandang ...

A. hukum D. ideologis

B. politik E. Sejarah

C. hukum internasional

16. Peristiwa Rengasdengklok diawali dengan adanya ...

A. Berita kekalahan Jepang dari Sekutu dalam Perang Dunia II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

195  

B. Ketegangan antara golongan muda dan golongan tua tentang pelaksanaan

proklamasi

C. Ketidakpuasan kaum muda terhadap Badan Keamanan Rakyat

D. Keinginan kaum muda untuk membubarkan PPKI dan membentuk panitia

tersendiri untuk melaksanakan kemerdekaan lepas dari pengeruh Jepang

E. Ketidakpuasan golongan muda terhadap naskah teks proklamasi yang

disusun oleh Panitia Sembilan

17. Pada tanggal 8 September 1945 tentara Sekutu tiba di Indonesia, kedatangan

tentara Sekutu disambut baik oleh rakyat. Tujuan mereka yaitu ...

A. Memberikan hadiah kemerdekaan bagi bangsa Indonesia

B. Memberikan senjata rakyat Indonesia untuk perang

C. Membebaskan tawanan Jepang

D. Merumuskan teks Proklamasi

E. Membuat pemerintahan sipil yang disebut dengan NICA

18. Tujuan pemerintah Jepang membentuk Gerakan 3A adalah …. A. mematahkan perlawanan Hindia Belanda B. menaklukkan seluruh rakyat Indonesia C. menarik simpati seluruh rakyat Indonesia D. membentuk panitia persiapan kemerdekaan E. mengkoordinir pengerahan tenaga romusha

19. Dampak pendudukan Jepang terhadap perekonomian di Indonesia adalah …. A. Meningkatkan produksi pertanian B. Awal kegiatan ekspor hasil bumi C. Makin langkanya bahan pangan D. Membaiknya kesejahteraan petani E. Dikenalnya berbagai macam tanaman ekspor

20. Kerja paksa pada masa pendudukan Jepang disebut dengan ....

A. Rodi

B. Romusha

C. Seinendan

D. Romukyokai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

196  

E. Kinrohosi

21. Pembentukan tentara sukarela oleh Jepang yang terdiri atas para pemuda-pemudi Indonesia bertujuan ….

A. Mempersiapkan rencana pemberian kemerdekan B. Sebagai cadangan pasukan militer untuk melawan sekutu C. Melatih keterampilan bagi pemuda-pemudi Indonesia D. Sebagai wujud kepedulian Jepang terhadap masa depan Indonesia E. Memberi bekalpengetahuan militer kepada pemuda-pemudi Indonesia

22. Pemerintah Jepang mendirikan sebuah pusat kebudayaan yang bernama

Keimin Bunkei Shidisho. Pusat kebudayaan ini didirikan dengan tujuan ....

A. Menanamkan dan menyebarkan kesenian serta kebudayaan Jepang

B. Mengenalkan sastra, lagu, lukisan, sandiwara, dan film Indonesia

C. Menyebarkan kesenian dan sastra Indonesia

D. Sebagai sarana pengajaran pendidikan

E. Untuk menghormati adat kebiasaan Jepang

23. Awalnya rakyat Indonesia dan para tokoh nasional kita menyambut baik

kehadiran Jepang di Indonesia. Berikut ini yang tidak termasuk alasan para

tokoh bangsa Indonesia menyambut baik kedatangan Jepang adalah ....

A. Ada harapan bahwa penjajahan Belanda di Indonesia segera berakhir

B. Jepang membebaskan pemimpin nasional yang ditahan dan dibuang Belanda

C. Jepang melatih generasi muda bangsa Indonesia untuk melawan sekutu

D. Jepang memperkenalkan diri sebagai saudara bangsa Asia

E. Jepang menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia

24. Salah satu dampak pendudukan Jepang dalam bidang sosial-kemanusiaan

adalah apa yang disebut Jugun Ianfu. Istilah ini mengacu pada ....

A. Kaum pekerja paksa dari kalangan perempuan Indonesia

B. Perempuan yang mendapat beasiswa pendidikan dari pemerintah Jepang

C. Perempuan Indonesia yang diperbantukan dalam bidang logistik Jepang

D. Pembantu rumah tangga di keluarga-keluarga Jepang di Indonesia

E. Perempuan yang direkrut Jepang untuk dijadikan penghibur

25. Salah satu alasan Jepang melakukan Politik Imperialismenya di Asia yaitu ....

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

197  

A. Jepang membutuhkan wilayah sebagai daerah pasar dan pemasok bahan

baku

B. Desakan rakyatnya untuk berperang dengan negara lain

C. Menunjukan kedigdayaan negaranya

D. Sikap nasionalisme Jepang

E. Ketersediaan lahan yang terbatas

Essay!

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah inisecara jelas. Jawaban bersifat

uraian !

1. Apa yang dimaksud dengan proklamasi? Kemukakan pendapat mu!

2. Apa pengeruh berdirinya organisasi pergerakan nasional terhadap perjuangan

bangsa Indonesia?

3. Mengapa perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan belum berakhir

walaupun kemerdekaan Indonesia telah di Proklamasikan?

4. Apa makna Proklamasi bagi kehidupan anda?

5. Bagaimana cara anda dalam mengisi kemerdekaan sebagai peserta didik yang

berkarakter?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

 

Lampiran

 

n 10

MATER

NAMA

NO AB

KELAS 

LKRI PROKL

B

A SISWA  : 

BSEN  : 

  : 

KS BELAMASI K

PenBernadeta Y

Marlinda

RMAKKEMERDE

nyusun: Yulia Purnania Dwi Ratnan

KNA EKAAN IN

ingsih ni

NDONESI

16

IA

69 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

198    

Lampiran 11

FOTO-FOTO

1. Pelaksanaan Pembelajaran

2. Siswa mengisi LKS Bermakna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · implementasi pedagogi ignasian dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan lks yang bermakna di kelas xi iis 1 sma negeri

199    

3. Diskusi Kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI