PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA,...

211
EVALUASI PERESEPAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN DIARE DENGAN METODE GYSSENS DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA PERIODE APRIL 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh : Dewi Anugrah Fitriyani NIM : 128114008 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA,...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

EVALUASI PERESEPAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN DIARE

DENGAN METODE GYSSENS DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD

PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA

PERIODE APRIL 2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Dewi Anugrah Fitriyani

NIM : 128114008

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

i

EVALUASI PERESEPAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN DIARE

DENGAN METODE GYSSENS DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD

PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA

PERIODE APRIL 2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Dewi Anugrah Fitriyani

NIM : 128114008

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dan Allah tidak menjadikannya (mengirim bala bantuan itu), melainkan sebagai

kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan kemenangan

itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha

Bijaksana. (Al Anfal : 10)

Karya ini kupersembahkan untuk :

Allah SWT atas karunia dan berkahNya

Kedua orang tuaku atas semangat, kasih sayang, dan doa untuk

kesuksesanku

Kakak, adik, dan segenap keluargaku

Semua sahabat, teman, dan orang-orang terkasih yang selalu

mendoakan dan memberikan semangat kepadaku

Serta, untuk almamaterku tercinta Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

vi

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, pertolongan, dan

karuniaNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Evaluasi

Peresepan Antibiotika pada Pasien Diare dengan Metode Gyssens di Instalasi

Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Periode April 2015”.

Dalam proses penulisan dan penyusunan skripsi ini, penulis menyadari

bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan sumbangan

pikiran, waktu, semangat, dan tenaga, skripsi ini tidak akan tersusun dengan baik.

Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih

yang tak terhingga kepada :

1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. selaku dekan Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sekaligus dosen pembimbing

utama yang telah memberikan saran, bimbingan, dan dukungan dalam

proses penyusunan skripsi.

2. Ibu Witri Susila Astuti, S.Si., Apt. selaku dosen pembimbing pendamping

yang dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan, waktu, saran dan

kritik kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi ini sehingga dapat

terselesaikan dengan baik.

3. Ibu Dr. Rita Suhadi M.Si., Apt. dan Ibu Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt.

sebagai dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran yang

membangun selama proses pembuatan skripsi.

4. Kedua orang tua, kakak, dan adik saya yang telah memberikan dukungan

hingga penulis bisa menyelesaikan penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

vii

5. Ibu Yayuk sebagai Kepala Rekam Medis RSUD Panembahan Senopati

Bantul Yogyakarta, dan Mas Aris yang telah memfasilitasi penulis dalam

pengambilan data.

6. Teman seperjuangan satu kelompok skripsi Paulina Nugraheni, Cresentia

Claresta, dan Christina Ari yang selalu memberi dukungan dan bantuan

dalam menyelesaikan skripsi.

7. Semua sahabat dan teman-teman yang selalu memberikan dukungan,

bantuan, dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah

membantu dalam pembuatan skripsi ini dengan doa dan dukungannya

penulis ucapkan terimakasih.

Akhir kata, dengan segala kerendahan hati, penulis menyadati bahwa skripsi

ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan

saran yang membangun agar skripsi ini menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini

dapat memberikan manfaat bagi setiap pembaca.

Yogyakarta, 23 November 2015

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ......................................................... v

PRAKATA ........................................................................................................ vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

INTISARI ....................................................................................................... xviii

ABSTRACT ....................................................................................................... xix

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah .............................................................................. 3

C. Keaslian Penelitian ................................................................................. 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

x

D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5

E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ................................................................ 7

A. Diare ....................................................................................................... 7

1. Definisi ............................................................................................. 7

2. Etiologi ............................................................................................ 7

3. Patofisologi ...................................................................................... 8

4. Gejala .............................................................................................. 9

5. Terapi ............................................................................................. 11

B. Antibiotika ........................................................................................... 13

1. Definisi ........................................................................................... 13

2. Klasifikasi antibiotika .................................................................... 13

3. Prinsip penggunaan antibiotika ...................................................... 14

C. Antibiotika pada Diare ......................................................................... 16

D. Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode Gyssens ................ 20

E. Keterangan Empiris .............................................................................. 22

BAB III. METODE PENELITIAN .................................................................. 23

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................... 23

B. Variabel Penelitian ............................................................................... 23

C. Definisi Operasional ............................................................................. 23

D. Bahan Penelitian ................................................................................... 25

E. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

xi

F. Instrument Penelitian ........................................................................... 26

G. Tata Cara Penelitian dan Analisis Data ................................................ 26

1. Tahap perijinan ............................................................................... 26

2. Studi pendahuluan .......................................................................... 26

3. Seleksi dan pengambilan data ........................................................ 27

4. Penelusuran peta kuman dan wawancara dengan dokter ............... 27

5. Pengolahan data ............................................................................. 28

6. Penyajian hasil ............................................................................... 33

H. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 33

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 36

A. Profil Pasien ......................................................................................... 36

1. Jenis kelamin .................................................................................. 37

2. Usia ................................................................................................ 37

3. Status pulang pasien ........................................................................ 38

B. Pola Peresepan Antibiotika .................................................................. 39

1. Golongan dan jenis antibiotika ...................................................... 40

2. Rute pemberian antibiotika ............................................................ 41

3. Durasi pemberian antibiotika ......................................................... 42

C. Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode Gyssens ................ 44

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 58

A. Kesimpulan .......................................................................................... 58

B. Saran ..................................................................................................... 59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

xii

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 60

LAMPIRAN ..................................................................................................... 63

BIOGRAFI PENULIS ................................................................................... 191

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel I. Gejala Klinis Infeksi Diare Berdasarkan Patogen Penyebabnya ................ 10

Tabel II. Penilaian Dehidrasi pada Pasien Diare ...................................................... 11

Tabel III. Antibiotika untuk Terapi Diare pada Pasien Anak ................................... 18

Tabel IV. Antibiotika untuk Terapi Diare pada Pasien Dewasa ............................... 19

Tabel V. Kategori Gyssens ...................................................................................... 22

Tabel VI. Karakteristik Pasien Diare di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan

Senopati Bantul Yogyakarta Periode April 2015 ...................................................... 36

Tabel VII. Golongan dan Jenis Antibiotika yang Diresepkan pada Pasien Diare di

Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Periode

April 2015 ................................................................................................................. 40

Tabel VIII. Durasi Pemberian Antibiotika pada Pasien Diare di Instalasi Rawat

Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Periode April 2015 .............. 43

Tabel IX. Hasil Evaluasi Ketepatan Peresepan Antibiotika dengan Metode

Gyssens pada Pasien Diare di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati

Bantul Yogyakara Periode April 2015 ....................................................................... 44

Tabel X. Hasil Evaluasi Ketepatan Peresepan Antibiotika dengan Metode Gyssens

pada Pasien Diare di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul

Yogyakara Periode April 2015 Sesuai Nomor Rekam Medis Kasus ......................... 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram Alir Penilaian Ketepatan Peresepan Antibiotika dengan

Metode Gyssens ...................................................................................................... 21

Gambar 2. Skema Pemilihan Bahan Penelitian ......................................................... 25

Gambar 3. Rute Pemberian Antibiotika pada Pasien Diare di Instalasi Rawat Inap

RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Periode April 2015 .................... 42

Gambar 4. Hasil Evaluasi Ketepatan Peresepan Antibiotika dengan Merode

Gyssens pada Pasien Diare di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati

Bantul Yogyakarta Periode April 2015 ...................................................................... 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rekam Medis Kasus 1 ......................................................................... 63

Lampiran 2. Rekam Medis Kasus 2 ........................................................................ 66

Lampiran 3. Rekam Medis Kasus 3 ........................................................................... 69

Lampiran 4. Rekam Medis Kasus 4 ........................................................................... 76

Lampiran 5. Rekam Medis Kasus 5 ........................................................................... 79

Lampiran 6. Rekam Medis Kasus 6 ........................................................................... 83

Lampiran 7. Rekam Medis Kasus 7 ........................................................................... 86

Lampiran 8. Rekam Medis Kasus 8 ........................................................................... 90

Lampiran 9. Rekam Medis Kasus 9 ........................................................................... 93

Lampiran 10. Rekam Medis Kasus 10 ....................................................................... 98

Lampiran 11. Rekam Medis Kasus 11 ..................................................................... 100

Lampiran 12. Rekam Medis Kasus 12 ..................................................................... 103

Lampiran 13. Rekam Medis Kasus 13 ..................................................................... 107

Lampiran 14. Rekam Medis Kasus 14 ..................................................................... 110

Lampiran 15. Rekam Medis Kasus 15 ..................................................................... 113

Lampiran 16. Rekam Medis Kasus 16 ..................................................................... 118

Lampiran 17. Rekam Medis Kasus 17 ..................................................................... 125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

xvi

Lampiran 18. Rekam Medis Kasus 18 ..................................................................... 128

Lampiran 19. Rekam Medis Kasus 19 ..................................................................... 131

Lampiran 20. Rekam Medis Kasus 20 ..................................................................... 134

Lampiran 21. Rekam Medis Kasus 21 ..................................................................... 137

Lampiran 22. Rekam Medis Kasus 22 ..................................................................... 140

Lampiran 23. Rekam Medis Kasus 23 ..................................................................... 145

Lampiran 24. Rekam Medis Kasus 24 ..................................................................... 149

Lampiran 25. Rekam Medis Kasus 25 ..................................................................... 152

Lampiran 26. Rekam Medis Kasus 26 ..................................................................... 155

Lampiran 27. Rekam Medis Kasus 27 ..................................................................... 159

Lampiran 28. Rekam Medis Kasus 28 ..................................................................... 164

Lampiran 29. Rekam Medis Kasus 29 ..................................................................... 168

Lampiran 30. Rekam Medis Kasus 30 ..................................................................... 171

Lampiran 31. Rekam Medis Kasus 31 ..................................................................... 175

Lampiran 32. Rekam Medis Kasus 32 ..................................................................... 179

Lampiran 33. Rekam Medis Kasus 33 ..................................................................... 182

Lampiran 34. Rekam Medis Kasus 34 ..................................................................... 187

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

xvii

Lampiran 35. Surat Keterangan atau Izin Penelitian dari RSUD Panembahan

Senopati Bantul Yogyakarta ................................................................................... 190

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

xviii

INTISARI

Diare merupakan penyakit penyebab kematian terbesar kedua di dunia

pada anak. Diare banyak terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia.

Terapi diare yang paling utama adalah pemberian cairan rehidrasi untuk

mencegah dehidrasi, dan umumnya tidak memerlukan antibiotika. Peresepan

antibiotika yang tidak perlu dapat menyebabkan resistensi. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui profil pasien, pola peresepan antibiotika, dan mengevaluasi

ketepatan peresepan antibiotika pada pasien diare rawat inap dengan metode

Gyssens di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode April 2015.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan rancangan case series. Bahan

penelitian yang digunakan adalah rekam medis pasien yang bersifat retrospektif.

Evaluasi peresepan antibiotika menggunakan diagram alir Gyssens yang memuat

kriteria untuk mengevaluasi ketepatan peresepan antibiotika.

Dari 34 kasus yang diperoleh menunjukkan kasus terbanyak terjadi pada

pasien dewasa (59%) dengan jenis kelamin yang paling banyak adalah laki-laki

(62%). Antibiotika yang paling banyak diresepkan adalah siprofloksasin (24,1%).

Hasil evaluasi antibiotika dengan metode Gyssens menunjukkan terdapat 6

antibiotika masuk kategori 0; 1 antibiotika masuk kategori IIA, IIC, IVB, IVC, 23

antibiotika masuk kategori IVA; 21 antibiotika masuk kategori V. Tidak ada

antibotika yang masuk kategori I, IIB, IIIA, IIIB, IVD, dan VI.

Kata kunci: ketepatan peresepan antibiotika, antibiotika, diare, metode Gyssens,

rawat inap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

xix

ABSTRACT

Diarrhea is a disease that caused second largest mortality in children in the

world. Diarrhea occurred in many developing countries, including Indonesia. The

most important treatment of diarrhea is rehydration fluids to prevent dehydration,

and no need of antibiotics. Unnecessarily antibiotics prescribing can cause

antibiotics resistance. The aims of this study is to determine the patients profile,

antibiotics prescribing pattern, and evaluate antibiotics appropriateness in diarrhea

inpatient with Gyssens method at RSUD Panembahan Senopati Bantul

Yogyakarta April 2015 period.

This research is descriptive study with case series design. The

retrospective patient's medical record was used as the study material. Antibiotic

evaluation using Gyssens flow chart that contains some criteria for evaluating the

antibiotics appropriateness.

From the 34 cases showed the most cases occur in adult patients (59%)

with the most gender is male (62%). Ciprofloxacin is the most frequently

antibiotic prescribed (24.1%). Results of antibiotics evaluation with Gyssens

method shows that there are 6 antibiotics in 0 category; 21 antibiotics in V

category; 23 antibiotics in IVA category; 1 antibiotic in IIA, IIC, IVB, IVC

category. There is no antibiotics in the I, IIB, IIIA, IIIB, and IVD, VI category.

Keyword: antibiotics appropriateness, antibiotics, diarrhea, Gyssens criteria,

inpatient.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diare adalah penyakit yang ditandai dengan perubahan gerakan usus

normal, peningkatan kadar air dan volume feses, dan frekuensi buang air besar

meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari. Diare dapat disebabkan oleh

bakteri, virus, atau parasit. Diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan

yang paling umum, terutama di negara berkembang (DuPont, 2014; Guandalini &

Vaziri, 2011).

Menurut International Vaccine Access Center (IVAC) berdasarkan data

dari World Health Organization (WHO) dan United Nations International

Children's Emergency Fund (UNICEF) diare menjadi penyakit penyebab

kematian pada balita nomor dua di dunia. Kejadian ini banyak terjadi di negara

berkembang, termasuk Indonesia. Menurut data perkiraan angka kematian anak

tahun 2014, diare menduduki peringkat kedua setelah pneumonia yang

menyebabkan lebih dari 1,5 juta kematian pada balita yang terjadi secara global

pada tahun 2013 (IVAC, 2014).

Menurut Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia

berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2013) insidensi dan period prevalence diare

untuk seluruh kelompok umur di Indonesia yaitu 3,5% dan 7,0%, dengan

kelompok umur balita yang paling mendominasi. Diare di Yogyakarata selalu

masuk dalam sepuluh besar penyakit dalam beberapa tahun terakhir, begitu pula

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

2

di Kabupaten Bantul. Terdapat 74689 kasus diare di Yogyakarta pada tahun 2012.

Angka kesakitan diare di Kabupaten Bantul tahun 2013 sebesar 214 per 1000

penduduk (Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, 2013; Dinas Kesehatan

Kabupaten Bantul, 2014).

Penatalaksanaan diare yang paling utama adalah pemberian cairan

rehidrasi untuk mencegah terjadinya dehidrasi yang dapat berakibat fatal.

Antibiotika hanya dapat digunakan pada terapi diare karena infeksi bakteri atau

diare berdarah, dan pasien menunjukkan tanda-tanda infeksi sistemik. Menurut

penelitian yang dilakukan oleh Tarigan, Umiana, dan Pane (2013) di salah satu

Puskesmas di Bandar Lampung, hanya 47,7% pemberian antibiotika untuk terapi

diare akut tanpa dehidrasi yang tergolong tepat. Penggunaan antibiotika yang

tidak tepat dapat meningkatkan resiko resistensi, mengganggu keseimbangan flora

normal usus, dan meningkatkan biaya kesehatan. Beberapa bakteri penyebab diare

sudah resisten terhadap beberapa jenis antibiotika di berbagai wilayah di

Indonesia (DuPont, 2009; Tjaniadi, Lesmana, Subekti, Machpud, Komalarani,

Santosa, et al., 2013).

Sesuai dengan penjelasan diatas maka perlu dilakukan penelitian tentang

evaluasi peresepan antibiotika pada pasien diare. Penelitian dilakukan untuk

mengevaluasi peresepan antibiotika pada pasien diare yang menjalani rawat inap

pada periode April 2015 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan

Senopati Bantul di Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa

Yogyakarta. Alasan pemilihan lokasi ini adalah akses lokasi yang mudah, dan

berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti, diare menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

3

penyakit infeksi yang paling banyak diderita pasien rawat inap tahun 2014.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan rekam medis yang bersifat retrospektif

dari pasien diare rawat inap di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta

periode April 2015, dan dilakukan evaluasi dengan metode Gyssens untuk

menentukan kualitas dan ketepatan peresepan antibiotika pada pasien yang

bersangkutan.

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran

mengenai kualitas dan ketepatan peresepan antibiotika pada pasien diare rawat

inap di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta, sehingga hasil penelitian

dapat digunakan untuk membantu meningkatkan kualitas dan ketepatan peresepan

antibiotika pada pasien diare di rumah sakit yang bersangkutan.

1. Perumusan Masalah

a. Seperti apakah profil pasien diare di instalasi rawat inap RSUD

Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta?

b. Seperti apakah pola peresepan antibiotika pada pasien diare di instalasi

rawat inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta?

c. Seperti apakah ketepatan peresepan antibiotika pada pasien diare di

instalasi rawat inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta yang

telah dievaluasi dengan metode Gyssens?

2. Keaslian Penelitian

Beberapa penelitian serupa yang pernah dilakukan sebelumnya antara lain

:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

4

a. Penelitian dengan judul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik untuk Penyakit

Diare pada Pasien Pediatri Rawat Inap di RSUD “X” Tahun 2011” oleh

Utami tahun 2012. Studi menggunakan rekam medis pasien diare pediatri

rawat inap yang bersifat retrospektif. Evaluasi ketepatan peresepan

antibiotika menggunakan beberapa literatur seperti, Pediatric Dosage

Handbook, British National Formulary, dan Infectious Diseases Society of

American Guidelines. Hasil menunjukkan peresepan antibiotika dengan

kategori tepat pasien sebanyak 100%, tepat dosis sebanyak 70%, dosis

kurang sebanyak 20%, dosis berlebih sebanyak 8%, tepat frekuensi

sebanyak 56%, frekuensi kurang sebanyak 45%, dan tidak ada pasien yang

mendapatkan antibiotika dengan frekuensi berlebih.

b. Penelitian dengan judul “Evaluasi Penggunaan Antibiotika pada Pasien

Gastroenteritis di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit “X” Periode Januari −

Juni 2013” oleh Rachmawati (2014). Penelitian ini menggunakan rekam

medis pasien diare yang bersifat retrospektif. Evaluasi peresepan

antibiotika menggunakan beberapa literatur, seperti The Treatment of

Diarrhea : A Manual for Physicians and Other Senior Health Worker dari

WHO (2005) dan Drug Information Handbook. Hasil penelitian

menunjukkan antibiotika yang paling banyak digunakan adalah seftriakson

sebanyak 41,07%; antibiotika yang tergolong tepat indikasi sebanyak

7,14%; tepat obat sebanyak 7,14%; dan tepat dosis sebanyak 84,85%.

c. Penelitian yang dilakukan oleh Satari, Firmansyah, dan Teresia (2011)

dengan judul “Qualitative Evaluation of Antibiotics Usage in Pediatric

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

5

Patients”. Penelitian ini menggunakan rekam medis pasien anak di

Bangsal Anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta selama bulan

Januari – Juni 2009. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi

penggunaan antibiotika pada pasien tersebut secara kualitatif dengan

metode Gyssens. Hasil penelitian menunjukkan peresepan antibiotika yang

tergolong tepat sebanyak 39,6%, dan 48,3% tidak tepat. Antibiotika

diberikan tanpa indikasi pada 3,3% pasien, dan 8,8% data yang ada tidak

memadai. Sefotaksim adalah antibiotika yang paling banyak diresepkan,

dan paling banyak tidak tepat peresepannya.

Penelitian mengenai evaluasi peresepan antibiotika pada pasien diare

rawat inap di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta belum pernah

dilakukan sebelumnya. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu

yaitu pada subjek, lokasi, dan waktu pelaksanaan penelitian. Persamaan

dengan penelitian terdahulu terletak topik penelitian yaitu evaluasi peresepan

antibiotika pada pasien diare, dan penilaian secara kualitatif dengan metode

Gyssens.

3. Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis

Penelitian dapat digunakan sebagai referensi dan informasi tambahan

mengenai ketepatan peresepan antibiotika pada pasien diare yang telah

dievaluasi dengan metode Gyssens.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

6

b. Manfaat praktis.

1) Sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan

dengan ketepatan peresepan antibiotika pada pasien diare.

2) Sebagai bahan evaluasi bagi tenaga kesehatan di RSUD Panembahan

Senopati Bantul Yogyakarta dalam meningkatkan kualitas dan

ketepatan peresepan antibiotika pada pasien diare, terutama bagi

apoteker.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui ketepatan peresepan antibiotika pada pasien diare di

instalasi rawat inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta

periode April 2015.

2. Tujuan Khusus

a. Mendeskripsikan profil pasien diare di instalasi rawat inap RSUD

Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode April 2015.

b. Mendeskripsikan pola peresepan antibiotika pada pasien diare di

instalasi rawat inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta

periode April 2015.

c. Mengevaluasi ketepatan peresepan antibiotika pada pasien diare di

instalasi rawat inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta

periode April 2015 dengan metode Gyssens.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

7

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Diare

1. Definisi Diare

Diare adalah penyakit yang ditandai dengan perubahan gerakan usus,

konsistensi feses menjadi lebih lunak atau cair, dan peningkatan frekuensi

buang air besar menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari. Menurut durasi

terjadinya, diare dapat diklasifikasikan menjadi diare akut (terjadi kurang dari

dua minggu), diare persisten (terjadi antara dua sampai empat minggu), dan

diare kronik (terjadi lebih dari empat minggu) (DuPont, 2014; Guandalini &

Vaziri, 2011; McPhee & Ganong, 2010).

2. Etiologi diare

Diare dapat disebabkan karena beberapa hal antara lain :

a. Infeksi bakteri, beberapa bakteri yang dapat menyebabkan diare antara

lain Shigella, Salmonella, Escherichia coli, dan lain-lain.

b. Infeksi virus, beberapa virus yang dapat menyebabkan diare antara

lain norovirus, adenovirus, rotavirus, dan lain-lain.

c. Infeksi parasit, termasuk di dalamnya adalah protozoa (Giardia

lamblia, Cryptosporidum isospora, Entamoeba histolytica, dan lain-

lain) dan cacing (Strongyloides stercoralis, Angiostrongylus

costaricensis, dan Schistosoma mansoni).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

8

d. Diare dapat pula disebabkan karena faktor non infeksi yang berkaitan

dengan alergi makanan, penggunaan obat tertentu, keracunan

makanan, dan adanya penyakit tertentu.

(Crombie & Hall, 2009; Hatchette & Farina, 2011).

3. Patofisiologi

Terdapat empat mekanisme gangguan keseimbangan cairan dan

elektrolit yang dapat menyebabkan diare, yaitu perubahan transport ion aktif

karena penurunan absorbsi atau peningkatan sekresi ion-ion tertentu,

perubahan motilitas usus, peningkatan osmolaritas lumen, dan peningkatan

tekanan hidrostatik jaringan. Mekanisme ini berhubungan dengan empat jenis

diare, yaitu diare sekretori, osmotik, eksudatif, dan perubahan transit

intestinal (DiPiro, Tarbert, Yee, Matzke, Wells, and Posey, 2008).

Diare sekretori terjadi ketika terdapat substansi yang menyebabkan

peningkatan sekresi atau penurunan absorbsi sejumlah cairan dan elektrolit.

Substansi yang menyebabkan sekresi berlebihan ini yaitu vasoactive

intestinal peptide (VIP) dari lemak makanan yang tidak diabsorbsi, toksin

bakteri, dan garam empedu yang berlebih. Agen ini akan merangsang cyclic

adenosine monophosphate (cAMP) intraseluler yang menyebabkan

peningkatan sekresi, dan menghambat absorbsi ion secara bersamaan (DiPiro,

et al., 2008).

Diare osmotik terjadi ketika terdapat substansi yang sulit diabsorbsi

sehingga terjadi peningkatan osmolaritas dalam lumen yang menarik air dari

plasma sehingga terjadi diare. Diare jenis ini dapat diakibatkan karena,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

9

konsumsi antasida yang mengandung magnesium atau konsumsi karbohidrat

yang sukar diabsorbsi (DiPiro, et al., 2008).

Diare eksudatif terjadi karena adanya penyakit inflamasi pada saluran

cerna yang menyebabkan gangguan pada tight junction atau fungsi lapisan

epitel usus. Contohnya adalah inflammatory bowel disease (IBD) atau infeksi

bakteri yang dapat menyebabkan peradangan usus. Kondisi ini menyebabkan

gangguan absorbsi cairan dan munculnya lendir, darah, dan nanah pada feses

(DiPiro, et al, 2008; Guandalini & Vaziri, 2011).

Perubahan motilitas usus menyebabkan diare melalui tiga mekanisme,

yaitu penurunan waktu kontak dalam usus halus, mempercepat waktu

pengosongan kolon, dan pertumbuhan bakteri yang berlebih. Pembedahan

usus dan penggunan obat-obat tertentu dapat menyebabkan diare jenis ini

(DiPiro, et al, 2008).

4. Gejala

Gejala klinis diare bervariasi sesuai dengan patogen penyebabnya.

Terlepas dari organisme penyebabnya, pasien umumnya mengalami diare cair

terkadang disertai dengan darah, nyeri perut, demam, muntah, dan lain-lain.

Manifestasi selanjutnya tergantung dari tingkat dehidrasi yang dialami,

seperti syok hipovolemik, kejang, bahkan kematian (Koletzko & Osteriedder,

2009; World Gastoenterology Organization, 2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

10

Tabel I. Gejala Klinis Infeksi Diare Berdasarkan Patogen Penyebabnya (WGO,

2012)

Patogen

Gejala klinis

Nyeri

perut Demam

Fecal

evidence of

inflammation

Mual

dan

muntah

Heme-

positive

stool

Diare

berdarah

Shigella ++ ++ ++ ++ +/- +

Salmonella ++ ++ ++ + +/- +

Campylobacter ++ ++ ++ + +/- +

Yersinia ++ ++ + + + +

Norovirus ++ +/- - ++ - -

Vibrio Cholera +/- +/- +/- +/- +/- +/-

Cyclospora +/- +/- - + - -

Cryptosporidium +/- +/- + + - -

Giardia ++ - - + - -

Entamoeba

histolytica

+ + +/- +/- ++ +/-

Clostridium

difficile

+ + ++ - + +

Shiga toxin-

producing E.coli

++ 0 0 + ++ ++

Keterangan : ++, sangat sering terjadi; +, terjadi; +/-, bervariasi; -, biasanya tidak

terjadi; 0, seringkali tidak terjadi.

Selama diare terjadi peningkatan hilangnya cairan dan elektrolit

melalui feses dan/atau muntah yang terjadi terus menerus. Dehidrasi terjadi

ketika hilangnya cairan dan elektrolit tersebut tidak cukup tergantikan.

Penilaian dehidrasi dapat dilakukan sesuai dengan kriteria yang tertera pada

Tabel II. dibawah ini :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

11

Tabel II. Penilaian Dehidrasi pada Pasien Diare (Koletzko & Osterrieder, 2009)

Assessment

Tanpa dehidrasi

atau dehidrasi

ringan

Dehidrasi ringan

sampai sedang Dehidrasi berat

Tingkat dehidrasi <3% dari berat

badan

3-8% dari berat

badan

≥9% dari berat badan

Keadaan umum Normal Iritasi atau kurang

aktif

Letargi atau pingsan

Mata Normal Cekung Cekung

Mukosa Normal Kering Kering

Rasa haus Normal Haus Tidak dapat minum

Denyut nadi Normal Rendah Tidak ada atau tidak

dapat dihitung

Denyut jantung Normal Normal sampai

meningkat

Takikardi; kemudian

memburuk,

bradikardi

Respirasi Normal Normal atau dalam Dalam, asidosis

pernafasan

Air mata Ada Normal sampai

berkurang

Tidak ada

5. Terapi

Tujuan terapi diare adalah untuk mencegah dehidrasi, meringankan

gejala, mengobati penyebab diare, dan manajemen penyakit yang

menyebabkan diare. Sasaran terapi diare adalah mencegah dehidrasi,

mengontrol gejala dan penyakit penyerta, dan mengurangi insidensi,

keparahan, dan durasi diare (DiPiro, et al., 2008; Guandalini & Vaziri, 2011).

Beberapa strategi terapi yang dapat dilakukan untuk mengatasi diare

antara lain :

a. Rehidrasi

Oral rehydration therapy (ORT) atau terapi rehidrasi oral

merupakan penanganan diare yang dilakukan untuk mencegah

terjadinya dehidrasi akibat hilangnya cairan dan elektrolit karena diare

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

12

dan/atau muntah yang terus menerus terjadi. Cairan rehidrasi ini

mengandung sejumlah air dan elektrolit untuk menggantikan cairan

dan elektrolit yang hilang, dan pemeliharaan setelah rehidarsi tercapai.

Oral rehydration salts (ORS) adalah jenis cairan rehidrasi yang

digunakan (WGO, 2012).

b. Terapi zink

Terapi zink dapat mengurangi tingkat keparahan dan episode

diare, sehingga dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas akibat

diare. Dosis yang direkomendasikan untuk anak-anak adalah

20mg/hari selama 10 hari, dan untuk bayi yang berusia kurang dari dua

bulan yaitu 10mg/hari selama 10 hari (WGO, 2012).

c. Probiotik

Beberapa studi telah membuktikan keamanan dan efektifitas

penggunaan probiotik untuk terapi diare. Probiotik seperti L. reuteri

ATCC 55730, L. rhamnosus GG, L. casei DN-114 001, dan

Saccharomyces cerevisiae (boulardii) dapat digunakan untuk

mengurangi durasi dan keparahan diare (WGO, 2012).

d. Antidiare

Beberapa jenis antidiare yang sering dapat digunakan antara

lain, antimotilitas (loperamid), antisekretori (racecadotril dan bismuth

subsalisilat), dan adsorben (kaolin-pektin dan attapulgit) (WGO,

2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

13

e. Antibiotika

Penggunaan antibiotika pada pasien diare dijelaskan pada

halaman 16 dalam bab ini.

A. Antibiotika

1. Definisi

Antibiotika adalah senyawa yang dihasilkan oleh berbagai

mikroorganisme yang dapat membunuh atau menekan pertumbuhan kuman,

dan toksisitasnya pada manusia relatif kecil. Umumnya antibiotika dibuat

secara mikrobiologi, yaitu pembiakan mikroorganisme dalam suatu tempat

bersama zat-zat gizi khusus (Tjay & Rahardja, 2007).

2. Klasifikasi antibiotika

a. Menurut Hardmant & Limbird (2007) berdasarkan mekanisme kerjanya,

antibiotika dapat dikategorikan menjadi :

1) Menghambat sintesis dinding sel bakteri, contohnya penisillin,

sefalosporin, dan vankomisin.

2) Mempengaruhi permeabilitas membran sel, contohnya polimiksin,

poliena nistatin, dan amfoterisin B.

3) Menghambat sintesis protein, misalnya kloramfenikol, tetrasiklin,

dan eritromisin.

4) Mengubah sintesis protein, misalnya aminoglikosida.

5) Antimetabolit misalnya trimetoprim dan sulfonamida.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

14

6) Mempengaruhi metabolisme asam nukleat, seperti rifamisin dan

kuinolon.

b. Menurut Tjay & Rahardja (2007) berdasarkan konsentrasi obat yang

mencapai plasma, antibiotika dikategorikan menjadi :

1) Bakteriostatika adalah antibiotika yang menghambat pertumbuhan

bakteri, contohnya sulfonamida, kloramfenikol, dan tetrasiklin.

2) Bakterisidal adalah antibiotika yang mampu membunuh bakteri,

contohnya penisillin, aminoglikosida, dan sefalosporin.

c. Menurut Tjay & Rahardja (2007) berdasarkan luas aktivitas kerjanya

antibiotika dibedakan menjadi :

1) Spektrum luas yang bekerja pada bakteri gram positif dan negatif,

misalnya, sulfonamida, ampisillin, dan sefalosporin.

2) Spektrum sempit yang aktif tehadap bakteri gram positif saja seperti

penisillin G, eritromisin, dan klindamisin, dan aktif tehadap bakteri

gram negatif saja seperti streptomisin, gentamisin, dan asam

nalidiksat.

3. Prinsip Penggunaan Antibiotika

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 2406

tahun 2011 prinsip penggunaan antibiotika dapat dibagi menjadi 3, yaitu :

a. Terapi empiris yaitu terapi untuk penyakit infeksi yang belum diketahui

bakteri penyebabnya, dengan tujuan untuk menghambat pertumbuhan

bakteri yang diduga sebagai penyebab infeksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

15

b. Terapi definitif yaitu terapi untuk penyakit infeksi yang sudah diketahui

bakteri penyebab dan pola resistensinya, dengan tujuan untuk

menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi.

c. Terapi profilaksis yaitu terapi sebelum, saat, dan sampai 24 jam setelah

operasi untuk mencegah infeksi luka operasi.

Menurut Kemenkes (2011) tentang pedoman penggunaan antibiotika

ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam dalam penggunaan

antibiotika, antara lain :

a. Resistensi mikroorganisme terhadap antibiotika, yaitu kemampuan

mikroorganisme untuk melemahkan kerja antibiotika yang dapat

menyebabkan kegagalan terapi.

b. Faktor farmakokinetika dan farmakodinamika, pentingnya penetapan

jenis dan dosis antibiotika untuk mengetahui cara, lama, dan interval

pemberian antibiotika yang sesuai dengan setiap pasien.

c. Faktor interaksi dan efek samping obat, pemberian antibiotika dengan

obat lain diperlukan pertimbangan mengenai kemungkinan ada tidaknya

interaksi yang dapat menimbulkan efek yang tidak diharapkan.

d. Faktor biaya, harga antibiotika yang tidak sesuai dengan tingkat ekonomi

pasien akan berdampak pada mampu atau tidaknya pasien membeli

antibiotika tersebut.

Menurut Kemenkes (2011) terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi penggunaan antibiotika secara bijak antara lain :

a. Penggunaan antibiotika dimulai dari spektrum sempit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

16

b. Penggunaan antibiotika dimulai dari terapi lini pertama.

c. Penerapan pedoman penggunaan antibiotika.

d. Penegakan diagnosis, penggunaan informasi klinis dan tes laboratorium.

e. Disesuaikan dengan spektrum dan pola kepekaan kuman, hasil

pemeriksaan atau perkiraan mikroorganisme, dan profil farmakokinetika

dan farmakodinamika obat, serta cost effectiveness.

f. Meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan antibiotika, ketersediaan

dan mutu fasilitas penunjang, menjamin tenaga medis yang kompeten,

dan memantau penggunaan antibiotika, serta menetapkan kebijakan

penggunaan antibiotika.

B. Antibiotika pada Diare

Diare dapat disebabkan karena infeksi (bakteri, virus, dan parasit) dan non

infeksi (alergi, obat, keracunan makanan, dan lain-lain). Diare yang disebabkan

karena infeksi virus bersifat self-limiting disease, sehingga penggunaan antibiotika

pada kasus ini tidak direkomendasikan. Penggunaan antibiotika yang tidak tepat

dapat memperparah penyakit, meningkatkan biaya kesehatan, mengganggu flora

normal usus, dan meningkatkan resiko resistensi terhadap antibiotika (Barr &

Smith, 2014).

Terapi dengan antibiotika diperlukan ketika diare disebabkan karena

bakteri invasif atau inflammatory bacterial pathogen. Antibiotika yang digunakan

secara tepat dapat meringankan gejala, durasi penyakit, dan mencegah komplikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

17

yang mungkin terjadi. Antibiotika dapat membantu dan secara rutin digunakan

dalam kasus :

1. Cholera, Shigella, Salmonella typhoid dan parathypoid

2. Infeksi Campylobacter atau Salmonellosis nonthypi yang disertai dengan

darah, persisten, atau pasien mempunyai sistem imun yang lemah

3. Infeksi amoeba invasif

4. Giardiasis simtomatik (anoreksia dan penurunan berat badan, diare persisten).

(DuPont, 2014; WGO, 2012).

Penggunaan antibiotika dapat dipertimbangkan untuk kondisi sebagai

berikut :

1. Shigella, Salmonella, Campylobacter yang disertai dengan darah atau infeksi

parasit yang disertai dengan darah dan/atau lendir.

2. Infeksi Salmonella nonthypi yang disertai dengan darah pada fesenya, dan

pasien termasuk bayi atau geriatri, sistem imun lemah, atau malnutrisi.

3. Diare pelancong yang sedang atau berat, atau diare dengan demam dan

dengan feses disertai dengan darah dan/atau lendir.

4. Antibiotika juga dapat direkomendasikan ketika pasien memiliki penyakit

infeksi non intestinal yang serius, seperti pneumonia atau sepsis.

(WGO, 2012: WHO, 2005).

Penggunaan antibiotika harus disesuaikan dengan data sensitifitas bakteri

setempat, bila tidak memungkinkan dapat menggunakan data publikasi yang

dipakai saat ini. Tabel III dan IV. menunjukkan antibiotika yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

18

direkomendasikan untuk pasien dewasa dan anak-anak sesuai dengan bakteri

penyebabnya. Data publikasi saat ini menyatakan kotrimoksazol menjadi terapi

lini pertama diare pada anak-anak. (Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2009; WGO,

2012).

Tabel III. Antibiotika untuk Terapi Diare pada Pasien Anak

(DuPont, 2009; WGO, 2012)

Penyebab Terapi Lini Pertama Alternatif

Shigella Azitromisin 10mg/kg/hari

selama 3 hari

Seftriakson 50mg/kgBB/hari

selama 3 hari

Salmonella typhi Seftriakson 100mg/kgBB/hari

tiap 12 jam

Azitromisin 20mg/kgBB/hari

selama 7 hari

Campylobacter Azitromisin 30mg/kgBB/hari Eritromisin 30mg/kg/hari dalam

2-4 dosis terbagi selama 3-5 hari

Yersinia Terapi seperti shigellosis

Norovirus Hanya perlu diberikan penggantian cairan dan elektrolit

Vibrio Cholera

Azitromisin 20mg/kg/hari TMP/SMX (5mg/kg – 25mg/kg)

setiap 12 jam selama 3 hari

Giardia

Metronidazol 5mg/kgBB

digunakan 3xsehari selama 5 hari

Tinidazol diberikan dalam dosis

tunggal, 40mg/kgBB, maksimal

2gram

Entamoeba

hystolitica Metronidazol 10mg/kgBB digunakan 3xsehari selama 5 hari

Clostridium

difficile

Metronidazol 7.5mg/kgBB setiap

8 jam selama 10-14 hari

(maksimal: 500 mg)

Vankomisin 10 mg/kgBB setiap

6 jam, selama 10–14 hari,

Shiga toxin-

producing E.coli -

*dosis antibiotika diberikan secara oral

*TMP/SMX = trimethoprim/sulfametoksasol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

19

Tabel IV. Antibiotika untuk Terapi Diare pada Pasien Dewasa (Barr & Smith, 2014;

DuPont, 2014; WGO, 2012)

Penyebab Terapi Lini Pertama Alternatif

Shigella

Siprofloksasin 500mg 2xsehari

selama 3 hari

Azitromisin 500mg 2xsehari

selama 3 hari, atau

Seftriakson 2-4gram/hari

Salmonella typhi

Florokuinolon (siprofloksasin)

500mg 2xsehari selama 7 hari

Sefalosporin intravena selama 7

hari, atau

Azitromisin 500mg/hari selama

7 hari

Campylobacter Azitromisin 500mg/hari selama

3-5 hari

Siprofloksasin 500mg 2xsehari

selama 5-7 hari

Yersinia -

untuk penyakit yang parah

adalah TMP/SMX (160/800mg)

2xsehari selama 5 hari, atau

Siprofloksasin 500mg 2xsehari

selama 7-10 hari

Norovirus Hanya perlu diberikan penggantian cairan dan elektrolit

Vibrio Cholera

Doksisiklin 300mg/hari Azitromisin 1gram dalam dosis

tunggal, atau

Siprofloksasin 500 mg tiap 12

jam selama 3 hari

Cyclospora atau

Isospora

TMP/SMX (160/800mg)

2xsehari selama 7-10 hari -

Cryptosporidium -

Altenatif untuk penyakit yang

parah adalah Nitazoksanid

500mg/hari selama 3 hari

Giardia

Metronidazol 250mg 3xsehari

selama 5 hari

Tinidazol diberikan dalam dosis

tunggal, 40mg/kgBB, maksimal

2gram

Entamoeba

hystolitica

Metronidazol 750mg 3xsehari selama 5 hari.

*10 hari untuk kondisi yang parah .

Clostridium

difficile

Metronidazol 500mg 3xsehari

selama 10 hari

Vankomisin 125mg 4xsehari

selama 10 hari

Shiga toxin-

producing E.coli -

*dosis antibiotika diberikan secara oral

*TMP/SMX = trimethoprim/sulfametoksasol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

20

C. Evaluasi Peresepan Antibiotika dengan Metode Gyssens

Menurut Kemenkes 2011 evaluasi peresepan antibiotika bertujuan untuk

mengetahui jumlah peresepan antibiotika, mengetahui dan mengevaluasi kualitas

peresepan antibiotika, sebagai dasar melakukan surveilans peresepan antibiotika,

dan sebagai indikator kualitas peresepan antibiotika yang dilakukan. Evaluasi

peresepan antibiotika dapat dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Evaluasi

peresepan antibiotika secara kuantitatif dapat dilakukan dengan perhitungan DDD

per 100 hari rawat (DDD per 100 bed days). Evaluasi peresepan antibiotika secara

kualitatif dilakukan untuk mengevaluasi ketepatan peresepan antibiotika yang dapat

dilakukan dengan metode Gyssens.

Metode Gyssens merupakan metode yang digunakan unyuk menilai

kualitas peresepan antibiotika yang proses penilaiannya berupa diagram alir

Gyssens. Metode Gyssens ini diadaptasi dari metode Kunin. Metode Gyssens

dapat digunakan untuk mengevaluasi peresepan antibiotika baik secara empiris

maupun definitif. Metode ini mengevaluasi seluruh aspek peresepan, seperti

adanya antibiotika yang lebih efektif, lebih tidak toksik, lebih murah, spektrum

yang lebih sempit, durasi, dosis, interval, dan waktu pemberian antibiotika

(Gyssens & Meer, 2001).

Hasil evaluasi dikategorikan sesuai dengan kategori Gyssens yang

ditunjukkan pada Tabel V. Alur evaluasi peresepan antibiotika dengan metode

Gyssens dimulai dari kotak paling atas, yaitu dengan melihat apakah data pasien

sudah lengkap atau tidak untuk dapat mengkategorikan peresepan antibiotika yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

21

dimasksud, kemudian dilanjutkan dengan kotak di bawahnya dengan mengikuti

alur sesuai Gambar 1. di bawah ini :

Gambar 1. Diagram Alir Penilaian Ketepatan Peresepan Antibiotika dengan

Metode Gyssens (Kemenkes, 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

22

Tabel V. Kategori Gyssens (Kemenkes 2011)

Kategori Pengertian

Kategori 0 Penggunaan tepat

Ketegori I Penggunaan antibiotika tidak tepat waktu

Kategori IIA Penggunaan antibiotika tidak tepat dosis

Kategori IIB Penggunaan antibiotika tidak tepat inteval pemberian

Kategori IIC Penggunaan antibiotika tidak tepat cara atau rute pemberian

Kategori IIIA Penggunaan antibiotika terlalu lama

Kategori IIIB Penggunaan antibiotika terlalu singkat

Kategori IVA Ada antibiotika lain yang lebih efektif

Kategori IVB Ada antibiotika lain yang kurang toksik atau lebih aman

Kategori IVC Ada antibiotika lain yang lebih murah

Kategori IVD Ada antibiotika lain yang spektrum kerjanya lebih sempit

Kategori V Tidak ada indikasi penggunaan antibiotika

Kategori VI Data rekam medis tidak lengkap dan tidak dapat dievaluasi

D. Keterangan Empiris

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai ketepatan

peresepan antibiotika pada pasien diare di instalasi rawat inap RSUD Panembahan

Senopati Bantul Yogyakarta periode April 2015 yang dievaluasi dengan metode

Gyssens.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan rancangan case

series. Penelitian dilakukan dengan menelusuri data rekam medis yang bersifat

retrospektif dari pasien diare yang menerima antibiotika di instalasi rawat inap

RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode April 2015. Analisis

dilakukan secara kualitatif untuk menilai ketepatan peresepan antibiotika pada

pasien diare dengan metode Gyssens berdasarkan literatur yang digunakan.

B. Variabel Penelitian

1. Profil pasien diare di instalasi rawat inap RSUD Panembahan Senopati

Bantul Yogyakarta.

2. Pola peresepan antibiotika pada pasien diare di instalasi rawat inap RSUD

Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

3. Ketepatan peresepan antibiotika pada pasien diare di instalasi rawat inap

RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta yang telah dievaluasi

dengan metode Gyssens.

C. Definisi Operasional

1. Profil pasien diare

Profil pasien diare merupakan gambaran umum pasien diare yang

dirawat di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode April

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

24

2015 yang menerima peresepan antibiotika, meliputi jenis kelamin, usia,

dan status pulang pasien.

Pasien diare yang dimaksud adalah pasien yang memenuhi kriteria

inklusi dan eksklusi sebagai berikut :

a. Kriteria inklusi :

1) Pasien diare yang dirawat di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Yogyakarta periode April 2015.

2) Pasien diare di instalasi rawat inap di RSUD Panembahan

Senopati Bantul Yogyakarta periode April 2015 dengan rekam

medis lengkap.

b. Kriteria eksklusi :

1) Pasien melanjutkan pengobatan di tempat lain.

2) Pasien diare yang dalam pengobatannya tidak menggunakan

antibiotika.

3) Pasien diare dengan penyakit penyerta lainnya.

2. Rekam medis pasien diare

Rekam medis pasien diare yang dimaksud adalah semua catatan

kesehatan pasien diare di instalasi rawat inap RSUD Panembahan Senopati

Bantul Yogyakarta periode April 2015.

3. Pola peresepan antibiotika

Pola peresepan antibiotika merupakan gambaran peresepan

antibiotika yang diterima pasien diare di instalasi rawat inap RSUD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

25

Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta, yang meliputi golongan dan

jenis antibiotika, rute pemberian, dan durasi pemberian antibiotika.

4. Ketepatan peresepan antibiotika

Evaluasi ketepatan peresepan antibiotika pada penelitian ini

menggunakan bantuan diagram alir Gyssens. Evaluasi dilakukan dengan

menggunakan beberapa literatur utama seperti Barr & Smith, (2014);

DuPont, (2009); DuPont (2014); dan World Gastroenterology

Organization (2012).

5. Analisis peresepan antibiotika dengan metode Gyssens pada penelitian ini

dilakukan untuk setiap antibiotika yang diresepkan pada setiap pasien.

D. Bahan Penelitian

Bahan penelitian adalah seluruh rekam medis pasien diare di instalasi

rawat inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode April 2015.

Jumlah dan pemilihan rekam medis pada penelitian ini ditampilkan secara

terperinci pada Gambar 2 di bawah ini :

Gambar 2. Skema Pemilihan Bahan Penelitian

Jumlah pasien diare selama bulan April 2015 sebanyak 170

pasien

Rekam medis pasien yang ditemukan sebanyak 161

Rekam medis pasien yang menjalani rawat

inap sebanyak 82

Eksklusi = 48

- Tidak menerima antibiotika = 36

- Pasien dengan penyakit penyerta = 12

Rekam medis yang digunakan dalam

penelitian sebanyak 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

26

E. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di RSUD Panembahan Senopati, Kabupaten Bantul,

dan waktu pengambilan data dilakukan pada bulan Agustus 2015.

F. Instrumen Penelitian

1. Formulir pengambilan data yang memuat beberapa informasi yang

tercantum pada rekam medis pasien.

2. Diagram alir Gyssens yang memuat skala Gyssens dari kategori 0-IV

untuk mengklasifikasikan ketepatan peresepan antibiotika.

3. Literatur utama sebagai referensi untuk melakukan evaluasi, seperti Barr

& Smith (2014), DuPont (2009); DuPont (2014), dan World

Gastroenterology Organization (2012).

G. Tata Cara Penelitian dan Analisis Data

1. Tahap Perijinan

Diawali dengan pencarian informasi mengenai teknis pengambilan

bahan penelitian ke RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

Dilanjutkan dengan permohonan perijinan untuk melakukan studi

pendahuluan dan penelitian.

2. Studi pendahuluan

Kegiatan yang dilakukan saat studi pendahuluan yaitu mencari

informasi profil sepuluh besar penyakit infeksi pada pasien yang menjalani

rawat inap di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta tahun 2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

27

Hasil menunjukkan diare menduduki peringkat pertama. Hal inilah yang

mendasari pemilihan kasus diare sebagai topik penelitian.

Pada tahapan ini juga dilakukan observasi untuk mengetahui

banyaknya pasien diare pada periode yang telah ditentukan. Observasi ini

bertujuan untuk menentukan periode pengambilan data dan jumlah data

yang akan digunakan dalam penelitian, selanjutnya dilakukan penyusunan

proposal penelitian.

3. Seleksi dan pengambilan data

Seleksi data dilakukan dengan menelusuri dan mengumpulkan

seluruh rekam medis pasien diare periode April 2015. Seleksi rekam medis

dilakukan dengan cara memilih rekam medis pasien yang menjalani rawat

inap dan menerima terapi dengan antibiotika. Pengambilan data dilakukan

dengan mengumpulkan data mengenai terapi antibiotika yang diresepkan

oleh dokter yang tercantum dalam rekam medis pasien.

4. Penelusuran peta kuman dan wawancara dengan dokter.

Peta kuman digunakan untuk mengidentifikasi pola resistensi

bakteri terhadap antibiotika di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Yogyakarta selama bulan Januari – April 2015. Peta kuman ini juga

digunakan untuk membantu mengevaluasi ketepatan peresepan antibiotika,

dengan memberikan informasi mengenai jenis bakteri (gram positif atau

gram negatif) yang masih sensitif atau sudah resisten terhadap antibiotika

yang digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

28

Wawancara dengan dokter bertujuan untuk memastikan pedoman

terapi yang digunakan oleh dokter. Hal ini terkait pedoman terapi dari

RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta yang terbaru tahun 2006

dan didalamnya tidak memuat pedoman terapi diare karena infeksi.

Wawancara hanya dapat dilakukan dengan dokter anak, sedangkan untuk

dokter penyakit dalam tidak dapat dilakukan karena keterbatasan waktu

dan kesempatan.

5. Pengolahan data

Sebelum dilakukan pengolahan data dilakukan pemeriksaan ulang

untuk memastikan kelengkapan data yang diperoleh dari rekam medis

pasien. Data kemudian dianalisis secara deskriptif dengan menguraikan

data rekam medis, untuk menggambarkan profil pasien diare dan pola

peresepan antibiotika pada pasien diare di instalasi rawat inap RSUD

Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode April 2015.

Tahap selanjutnya adalah mengevaluasi ketepatan peresepan

antibiotika sesuai dengan alur Gyssens dan hasil evaluasi dikategorikan

sesuai kriteria Gyssens, yang ditunjukkan dengan jumlah antibiotika yang

diresepkan secara tepat atau kurang tepat. Proses evaluasi peresepan

antibiotika dengan metode Gyssens adalah sebagai berikut :

a. Bila data tidak lengkap berhenti di kategori VI.

Data tidak lengkap adalah data rekam medis tanpa anamnesa, diagnosis

yang tidak jelas, atau ada halaman rekam medis yang hilang sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

29

informasi yang ada tidak lengkap. Antibiotika yang lolos kategori VI

dilanjutkan dengan evaluasi kategori V.

b. Bila tidak ada indikasi penggunaan antibiotika, berhenti di kategori V.

Tidak adanya indikasi penggunaan antibiotika terjadi ketika pasien

tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi bakteri. Tanda-tanda infeksi

bakteri tersebut dapat dilihat dari gejala, diagnosa, tanda-tanda vital

pasien, dan hasil uji laboratorium yang dilakukan (pemeriksaan darah

dan feses). Adanya indikasi penggunaan antibiotika ketika pasien

demam tinggi, peningkatan nilai leukosit, diare disertai dengan lendir

dan/atau darah, adanya leukosit dan/atau eritrosit pada feses dalam

jumlah yang tinggi, atau pemeriksaan feses yang menunjukkan adanya

amoeba atau bakteri tertentu jika dilakukan kultur bakteri. Kriteria lain

perlunya pemberian antibiotika pada pasien diare juga tercantum pada

hal 17 berdasarkan WGO (2012). Antibiotika yang lolos kategori V

dilanjutkan dengan evaluasi kategori IV.

c. Bila ada pilihan antibiotika lain yang lebih efektif, berhenti di kategori

IVA.

Adanya antibiotika lain yang lebih efektif adalah pasien diberikan

antibiotika yang bukan menjadi lini pertama pengobatan, atau

antibiotika lini pertama yang digunakan tidak memberikan outcome

yang baik. Daftar antibiotika lini pertama dan alternatifnya untuk terapi

diare baik pada pasien dewasa dan anak-anak berdasarkan beberapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

30

literatur seperti Barr & Smith (2014), DuPont (2009), DuPont (2014),

dan WGO (2012) yang tercantum pada hal 16 dan 17.

d. Bila ada pilihan antibiotika lain yang kurang toksik, berhenti di kategori

IVB.

Adanya antibiotika lain yang kurang toksik adalah adanya peresepan

antibiotika yang kontraindikasi terhadap pasien, atau adanya interaksi

dengan obat lain yang digunakan pasien yang dapat meningkatkan efek

toksik obat-obat tersebut. Informasi mengenai kontraindikasi dan

interaksi obat disini berdasarkan Drug Information Handbook (Lacy,

Amstrong, Goldman, and Lance, 2012) Antibiotika yang lolos kategori

IVB dilanjutkan dengan evaluasi kategori IVC.

e. Bila ada pilihan antibiotika lain yang lebih murah, maka berhenti di

kategori IVC.

Ada pilihan antibiotika lain yang lebih murah yaitu ketika pasien

diberikan antibiotika dengan nama paten meskipun tersedia yang

generik. Informasi mengenai harga antibiotika yang diberikan

didasarkan pada daftar harga obat yang ada di apotek RSUD

Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta. Antibiotika yang lolos

kategori IVC dilanjutkan dengan evaluasi kategori IVD.

f. Bila ada pilihan antibiotika lain dengan spektrum yang lebih sempit,

berhenti di kategori IVD.

Ada pilihan antibiotika lain dengan spektrum yang lebih sempit yaitu

ketika sudah diketahui bakteri penyebab diare secara pasti, namun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

31

antibiotika yang diberikan tidak atau kurang spesifik untuk bakteri

penyebab diare tersebut. Antibiotika yang lolos kategori IVD

dilanjutkan dengan evaluasi kategori IIIA.

g. Bila durasi pemberian antibiotika terlalu panjang, berhenti di kategori

IIIA.

Durasi pemberian antibiotika terlalu panjang yaitu durasi pemberian

antibiotika empiris lebih dari durasi yang dianjurkan menurut

Kemenkes (2011). Durasi pemberian antibiotika empiris menurut

Kemenkes (2011) adalah selama 2-3 hari dan selanjutnya dilakukan

evaluasi berdasarkan kultur bakteri, kondisi klinis, pemeriksaan

labortaorium, dan data penunjang lainnya. Antibiotika empiris yang

sudah digunakan lebih dari 2-3 hari namun belum memberikan outcome

yang baik juga dapat dikategorikan durasi pemberian terlalu panjang.

Antibiotika yang lolos kategori IIIA dilanjutkan dengan evaluasi

kategori IIIB.

h. Bila durasi pemberian antibiotika terlalu singkat, berhenti di kategori

IIIB.

Durasi pemberian antibiotika terlalu singkat yaitu durasi pemberian

antibiotika empiris kurang dari durasi yang dianjurkan menurut

Kemenkes (2011). Antibiotika empiris yang digunakan kurang dari 2-3

hari juga dapat dikategorikan durasi pemberian terlalu singkat.

Antibiotika yang lolos kategori IIIB dilanjutkan dengan evaluasi

kategori IIA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

32

i. Bila dosis pemberian antibiotika tidak tepat, berhenti di kategori IIA.

Dosis pemberian antibiotika yang tidak tepat terjadi ketika dosis yang

diberikan terlalu tinggi ataupun terlalu rendah dari dosis yang

dianjurkan menurut Drug Information Handbook (Lacy, et al., 2012).

Antibiotika yang lolos kategori IIA dilanjutkan dengan evaluasi

kategori IIB.

j. Bila interval pemberian antibiotika tidak tepat, berhenti di kategori IIB.

Interval pemberian antibiotika yang tidak tepat terjadi ketika interval

yang diberikan kurang ataupun lebih dari yang dianjurkan menurut

Drug Information Handbook (Lacy, et al., 2012). Antibiotika yang lolos

kategori IIB dilanjutkan dengan evaluasi kategori IIC.

k. Bila rute pemberian antibiotika tidak tepat, berhenti di kategori IIC.

Rute pemberian antibiotika tidak tepat terjadi ketika pasien masih

memungkinkan diberikan antibiotika secara oral namun diberikan

secara intravena, atau pasien yang muntah diberikan antibiotika secara

oral (tidak sesuai dengan kondisi klinis pasien). Pertimbangan

pemberian antibiotika secara intravena ini berdasarkan National Health

Service (2010). Antibiotika yang lolos kategori IIC dilanjutkan dengan

evaluasi kategori I.

l. Bila waktu pemberian antibiotika tidak tepat, berhenti di kategori I.

Waktu pemberian antibiotika dievaluasi berdasarkan waktu pemberian

antibiotika setiap harinya. Antibiotika yang lolos kategori I dilanjutkan

dengan evaluasi kategori 0.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

33

m. Bila antibiotika tidak masuk dalam kategori I-VI, antibiotika tersebut

masuk kategori 0.

6. Penyajian hasil

Hasil yang diperoleh diwujudkan dalam bentuk tabel dan gambar

yang disertai dengan pembahasannya. Hasil tersebut meliputi profil pasien

diare, pola peresepan antibiotika, dan evaluasi peresepan antibiotika yang

diberikan pada pasien diare di instalasi rawat inap RSUD Panembahan

Senopati Bantul Yogyakarta yang telah dievaluasi dengan metode

Gyssens.

H. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan antara lain :

1. Terdapat kesulitan pada penelitian dengan menggunakan rekam medis

pasien yang bersifat retrospektif, yaitu masalah kelengkapan rekam medis

yang digunakan sebagai bahan penelitian.

2. Metode Gyssens yang digunakan dalam penelitian ini sendiri memiliki

beberapa kekurangan, antara lain :

a. Tidak selalu dapat menghubungkan antara kondisi pasien dengan

diagnosis dan outcome terapi yang diberikan, karena hanya didasarkan

pada beberapa literatur saja. Sebagai contoh terdapat beberapa kasus

penggunaan antibiotika yang tidak menggunakan lini pertama

pengobatan yang disarankan, namun terapi tersebut justru memberikan

outcome yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

34

b. Metode Gyssens lebih cocok digunakan untuk penelitian prospektif,

sehingga kondisi pasien dapat dipantau setiap harinya untuk menilai

efektifitas terapi antibiotika yang digunakan.

c. Metode Gyssens kurang cocok digunakan untuk evaluasi peresepan

antibiotika yang diberikan secara kombinasi dengan antibiotika lain,

karena evaluasi antibiotika dilakukan per satuan peresepan bukan

menilai ketepatan kombinasi antibiotika yang digunakan. Metode yang

dapat digunakan untuk menilai ketepatan peresepan antibiotika secara

kombinasi adalah Drug Related Problem (DRP), namun metode ini

tidak spesifik untuk mengevaluasi peresepan antibiotika.

3. Adanya beberapa data atau kelengkapan penelitian lain yang dapat

menunjang hasil penelitian namun tidak dapat diakses oleh peneliti.

Seperti Standar Pelayanan Medis (SPM) yang baru selesai disusun oleh

pihak komite medis rumah sakit.

4. Keterbatasan waktu dan kesempatan peneliti untuk melakukan wawancara

dengan dokter. Wawancara dilakukan untuk mengkonfirmasi dan

mendapatkan beberapa informasi tambahan terkait dengan pemberian

antibiotika pada pasien diare, sehingga proses analisis hanya dapat

dilakukan berdasarkan sumber yang diacu.

5. Tidak ada pedoman terapi antibiotika untuk diare non spesifik, tidak

dilakukannya kultur bakteri, dan tidak adanya informasi mengenai bakteri

apa yang paling banyak menjadi penyebab diare di RSUD Panembahan

Senopati Bantul Yogyakarta. Adanya keterbatasan tersebut membuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

35

penilaian ketepatan peresepan antibiotika yang diberikan pada pasien

hanya didasarkan pada gejala klinis, diagnosa, hasil pemeriksaan

laboratorium (darah dan feses), dan data penunjang yang lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

36

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian dengan judul “Evaluasi Peresepan Antibiotika pada Pasien

Diare dengan Metode Gyssens di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan

Senopati Bantul Yogyakarta Periode April 2015” dilakukan dengan menelusuri

rekam medis pasien diare yang menjalani rawat inap dan menerima peresepan

antibiotika. Sebanyak 34 rekam medis pasien diare digunakan dalam penelitian

ini. Hasil dan pembahasan penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu,

profil pasien diare, pola peresepan antibiotika, dan evaluasi peresepan antibiotika

dengan metode Gyssens, dan disajikan dalam bentuk gambar dan tabel.

A. Profil Pasien

Terdapat 34 pasien diare dengan terapi antibiotika di instalasi rawat inap

RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta selama periode April 2015.

Profil pasien dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, dan status pulang

setelah menjalani rawat inap, yang ditampilkan pada Table VI di bawah ini :

Tabel VI. Karakteristik Pasien Diare di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan

Senopati Bantul Yogyakarta Periode April 2015

No Karakteristik Jumlah Pasien (n = 34) Persentase (%)

1 Jenis kelamin

- Laki – laki

- Perempuan

21

13

62

38

2 Usia

- Dewasa (≥17 tahun)

- Anak – anak (<17 tahun)

20

14

59

41

3 Status pulang

- Membaik

- Sembuh

- Meninggal

28

6

0

82

18

0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

37

1. Jenis Kelamin

Pengelompokkan profil pasien diare berdasarkan jenis kelamin bertujuan

untuk mengetahui proporsi jumlah pasien diare laki-laki dan perempuan yang

diresepkan antibiotika selama menjalani rawat inap di RSUD Panembahan

Senopati Bantul Yogyakarta periode April 2015. Data menunjukkan bahwa

dari 34 data rekam medis pasien diare, diperoleh jumlah pasien laki-laki

sebanyak 21 pasien (62%) dan pasien perempuan sebanyak 13 pasien (38%)

(lihat Tabel VI).

Hasil penelitian menunjukkan persentase pasien diare dengan jenis

kelamin laki-laki yang menjalani rawat inap lebih banyak dibandingkan

dengan pasien perempuan. Hal ini sesuai dengan data dari Riskesdas (2013)

yang menyatakan bahwa prevalensi diare baik pada responden dewasa

maupun balita lebih banyak terjadi pada laki-laki dibandingkan dengan

perempuan. Faktor gaya hidup, tingkat sanitasi, dan aktifitas fisik dapat

mempengaruhi kejadian diare ini. Laki-laki lebih rentan terserang diare akibat

gaya hidup dan sanitasi yang cenderung lebih buruk dibandingkan perempuan.

2. Usia

Pengelompokkan usia pada penelitian ini dikategorikan menjadi anak-

anak dan dewasa. Pasien dikategorikan dalam kelompok anak-anak jika

usianya <17 tahun, dan pasien dikategorikan dewasa apabila usianya ≥17

tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien diare pada kelompok umur

dewasa lebih banyak dibandingkan dengan anak-anak, dengan jumlah pasien

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

38

dewasa sebanyak 20 pasien (59%), dan pasien anak-anak sebanyak 14 pasien

(41%) (lihat Tabel VI).

Berbagai penelitian dan survey mengenai prevalensi diare yang pernah

dilakukan sebelumnya, menyatakan bahwa diare lebih sering terjadi pada

anak-anak. Diare pada anak-anak menjadi penyebab kematian nomor 2 di

dunia setelah pneumonia (IVAC, 2014). Hal ini tidak sesuai dengan hasil

penelitian yang dilakukan. Hasil penelitian ini tidak dapat dijadikan dasar

bahwa orang dewasa lebih mudah terserang diare dibandingkan dengan anak-

anak. Hal tersebut terkait dengan data yang digunakan dalam penelitian ini

relatif sedikit yaitu sebanyak 34 kasus, dan dalam penelitian ini tidak

menggunakan seluruh rekam medis pasien diare yang ada, namun hanya

rekam medis pasien diare yang menjalani rawat inap dan menerima peresepan

antibiotika pada periode April 2015.

3. Status pulang pasien

Status pulang pasien dikategorikan menjadi tiga, yaitu membaik,

sembuh, dan meninggal. Pengelompokkan status pulang pasien ini didasarkan

pada informasi yang tercantum dalam rekam medis pasien. Tujuan

pengelompokan status pulang pasien ini adalah untuk melihat perkembangan

kondisi pasien setelah menjalani rawat inap dan menerima terapi dengan

antibiotika. Status pulang pasien ini berkaitan dengan efektifitas antibiotika

yang diberikan. Antibiotika yang memberikan outcome baik ditandai dengan

perbaikan kondisi klinis atau pasien sembuh. Sebaliknya apabila antibiotika

yang digunakan tidak efektif, maka outcome terapi yang dihasilkan pun juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

39

tidak baik (pasien tidak sembuh dan dirujuk ke rumah sakit lain atau bahkan

meninggal).

Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 28 pasien (82%) pulang

dengan status membaik, 6 pasien (18%) pulang dengan status sembuh, dan

tidak ada pasien yang pulang dengan status meninggal. Menurut hasil tersebut

dapat disimpulkan bahwa, penggunaan antibiotika pada pasien diare di

instalasi rawat inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode

April 2015 memberikan outcome terapi yang baik. Outcome terapi yang baik

tersebut dapat disebabkan karena antibiotika yang digunakan dalam penelitian

ini memiliki spektrum yang luas. Mengingat bahwa antibiotika yang

digunakan merupakan antibiotika empiris, karena tidak dilakukan kultur

bakteri sehingga tidak diketahui bakteri penyebab diare secara pasti.

Antibiotika dengan spektrum luas efektif digunakan untuk terapi empiris,

karena jangkauan aktifitasnya yang luas baik untuk bakteri gram positif

maupun gram negatif, sehingga dapat memberikan outcome yang optimal

(Leekha, Terrell, and Edson, 2011; Tjay & Rahardja, 2007).

B. Pola Peresepan Antibiotika

Pola peresepan antibiotika pada penelitian ini mencakup golongan dan

jenis antibiotika, rute pemberian antibiotika, dan durasi pemberian antibiotika

yang diberikan pada pasien diare di instalasi rawat inap RSUD Panembahan

Senopati Bantul Yogyakarta periode April 2015. Antibiotika yang diresepkan

pada 34 kasus yang ada termasuk penggunaan secara empiris, karena tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

40

dilakukan kultur bakteri sehingga tidak diketahui bakteri penyebab diare secara

pasti. Tidak dilakukannya kultur bakteri dapat disebabkan karena faktor biaya

yang relatif mahal, dan diperlukan waktu antara 2-3 hari untuk memperoleh hasil

kultur bakteri, sedangkan kondisi pasien perlu segera diberikan terapi dengan

antibiotika.

1. Golongan dan Jenis Antibiotika

Tabel VII. Golongan dan Jenis Antibiotika yang Diresepkan pada Pasien Diare di

Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta

Periode April 2015

No Golongan dan Jenis Antibiotika Jumlah Satuan Resep

(R/)

Persentase (%)

1. Penisillin

Ampisillin

Koamoksiklav

5

1

9,3

1,8

2. Sefalosporin

Sefiksim

Sefotaksim

Seftriakson

2

7

10

3,7

13

18,5

3. Kuinolon

Siprofloksasin

Levofloksasin

13

1

24,1

1,8

4. Sulfonamida

Kotrimoksazol

6

11,1

5. Makrolida

Azitromisin

1

1,8

6. Antibiotika lain

Metronidazol

8

14,8

Total 54 100

Tercatat 10 jenis antibiotika dengan jumlah peresepan antibiotika

sebanyak 54 peresepan dari 34 rekam medis yang digunakan. Menurut Tabel

VI golongan antibiotika yang paling banyak diresepkan yaitu golongan

sefalosporin sebanyak 19 peresepan (34,7%) yang terdiri dari 2 peresepan

sefiksim, 7 peresepan sefotaksim, dan 10 peresepan seftriakson. Jenis

antibiotika yang paling banyak diresepkan menurut Tabel VII adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

41

siprofloksasin dengan jumlah peresepan sebanyak 13 (24,1%), diikuti dengan

seftriakson sebanyak 10 peresepan (18,5%), dan metronidazol sebanyak 8

peresepan (14,8%). Jenis antibiotika yang paling sedikit diresepkan adalah

levofloksasin, azitromisin, dan koamoksiklav dengan masing-masing hanya

terdapat 1 peresepan (1,8%) dari seluruh penggunaan antibiotika.

Banyaknya peresepan siprofloksasin pada penelitian ini terkait dengan

distribusi pasien diare yang lebih banyak pada pasien dewasa dibandingkan

dengan anak-anak. Siprofloksasin tidak boleh diberikan pada anak dibawah

12 tahun karena dapat menyebabkan kerusakan tulang rawan (Kemenkes,

2011). Siprofloksasin sendiri merupakan antibiotika dengan spektrum luas

dan mampu melawan bakteri yang bersifat anaerob (sifat bakteri yang ada di

dalam saluran cerna). Siprofloksasin dapat digunakan sebagai lini pertama

diare karena beberapa bakteri, seperti Shigella dan Salmonella (Barr & Smith,

2014; Tjay & Rahardja, 2007). Kedua bakteri tersebut banyak ditemui di

negara-negara berkembang, termasuk Indonesia (Fletcher, McLaws, dan Ellis.

2013)

2. Rute Pemberian Antibiotika

Rute pemberian antibiotika pada pasien diare rawat inap di RSUD

Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode April 2015 yang paling

banyak adalah secara intravena dengan persentase sebesar 65%, dan sisanya

sebanyak 35% diberikan secara oral. Banyaknya peresepan antibiotika secara

intravena ini berkaitan dengan kondisi klinis pasien yang sebagian besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

42

mengalami muntah. Distribusi rute pemberian antibiotika pada pasien diare

dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3. di bawah ini :

Gambar 3. Rute Pemberian Antibiotika pada Pasien Diare di Instalasi Rawat

Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Periode April 2015

Alasan lain banyaknya peresepan antibiotika secara intravena yaitu

pertimbangan onset yang cepat dan bioavalabilitasnya yang lebih baik

dibandingkan dengan rute per oral. Onset yang cepat dan bioavailabilitas

yang baik ini akan berpengaruh pada aksi dan efek terapetik obat yang akan

lebih cepat tercapai. Efek terapetik yang lebih cepat tercapai ini akan lebih

menguntungkan bagi pasien, karena beberapa pasien pada penelitian

mengalami diare berat, yang ditandai dengan pasien mengalami BAB cair

lebih dari 10 kali dalam sehari (Verma, Thakur, Deshmukh, Jha, and Verma,

2010).

3. Durasi Pemberian Antibiotika

Durasi pemberian antibiotika pada penelitian ini dihitung sesuai

dengan jumlah hari pemberian antibiotika selama menjalani rawat inap dan

65%

35%

Intravena

Oral

n = 54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

43

dilanjutkan dengan pengobatan rawat jalan (jika pasien diberikan obat pulang

berupa antibiotika). Hasil penelitian ini menunjukkan durasi pemberian

antibiotika yang diresepkan bervariasi, yaitu mulai dari 1 hari sampai dengan

9 hari.

Tabel VIII. Durasi Pemberian Antibiotika pada Pasien Diare di Instalasi Rawat

Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Periode April 2015

Antibiotika Durasi Pemberian (hari)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Ampisillin - - 2 2 1 - - - -

Koamoksiklav - 1 - - - - - - -

Sefiksim 2 - - - - - - - -

Sefotaksim - - 1 4 1 1 - - -

Seftriakson 1 1 3 3 2 - - - -

SiprofloksSasin - 2 - 1 1 2 2 2 3

Levovloksasin - - - - 1 - - - -

Kotrimoksazol - 1 - - 1 2 1 1 -

Azitromisin - - - 1 - - - - -

Metronidazol - 1 2 2 2 - 1 - -

Jumlah 3 6 8 13 9 5 4 3 3

Persentase (%) 5,6 11,1 14,8 24,1 16,7 9,3 7,4 5,6 5,6

Tabel VIII menunjukkan durasi pemberian antibiotika yang paling

banyak adalah selama 4 hari (24,1%). Antibiotika yang paling banyak

diresepkan selama 4 hari adalah sefotaksim yaitu sebanyak 4 peresepan.

Durasi pemberian antibiotika tersingkat yaitu 1 hari (5,6%) yang terdapat

pada 2 peresepan sefiksim dan 1 peresepan seftriakson. Durasi pemberian

antibiotika paling lama adalah 9 hari. Antibiotika yang diberikan selama 9

hari yaitu siprofloksasin sebanyak 3 peresepan (5,6%).

Antibiotika yang diresepkan pada penelitian ini tergolong terapi

empiris, maka durasi penggunaannya adalah antara 2-3 hari dan selanjutnya

dilakukan evaluasi berdasarkan kondisi klinis pasien, pemeriksaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

44

mikrobiologi, dan/atau data penunjang lainnya. Tidak dilakukan kultur

bakteri pada semua kasus dalam penelitian ini, sehingga evaluasi hanya

dilakukan berdasarkan perkembangan kondisi klinis pasien, dan/atau data

penunjang lainnya. Pasien yang dalam 2-3 hari pemberian antibiotika

mengalami perbaikan kondisi klinis, maka pemberian antibiotika tersebut

dapat dilanjutkan sampai pasien sembuh. Sebaliknya jika pasien dalam 2-3

hari setelah pemberian antibiotika tidak menunjukkan perbaikan kondisi

klinis, maka seharusnya dilakukan penggantian terapi dengan menggunakan

antibiotika yang lain (Kemenkes, 2011).

C. Evaluasi Peresepan Antibiotika dengan Metode Gyssens

Evaluasi peresepan antibiotika dengan metode Gyssens terbagi dalam 12

kategori. Hasil evaluasi ditunjukkan pada tabel IX dibawah ini :

Tabel IX. Hasil Evaluasi Ketepatan Peresepan Antibiotika dengan Metode

Gyssens pada Pasien Diare di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati

Bantul Yogyakarta Periode April 2015

No Antibiotika Kategori Gyssens Total

0 I II III IV V VI

1 Ampisillin - - - - 1 4 - 5

2 Koamoksiklav - - - - 1 - - 1

3 Sefiksim - - - - 1 1 - 2

4 Sefotaksim 1 - - - 3 3 - 7

5 Seftriakson - - - - 6 3 - 10

6 Siprofloksasin 3 - - - 4 7 - 13

7 Levofloksasin - - - - 1 - - 1

8 Kotrimoksazol - - - - 3 3 - 6

9 Azitromisin - - - - 1 - - 1

10 Metronidazol 2 - 2 - 3 1 - 8

Jumlah 6 - 2 - 25 21 - 54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

45

Hasil evaluasi pada 34 rekam medis pasien diare yang ditunjukkan pada

Tabel IX, peresepan antibiotika yang tergolong tepat (kategori 0) sebanyak 6

peresepan, dan peresepan antibiotika yang tergolong tidak tepat (kategori I-VI)

sebanyak 48 peresepan. Peresepan antibiotika yang tidak tepat ditemukan dalam

beberapa kasus yang meliputi : 1 peresepan antibiotika tidak tepat dosis (kategori

IIA), 1 peresepan antibiotika tidak tepat cara pemberian (kategori IIC), 23

peresepan ada antibiotika lain yang lebih efektif (kategori IVA), 1 peresepan ada

antibiotika lain yang kurang toksik (kategori IVB), 1 peresepan ada antibiotika

lain yang lebih murah (kategori IVC), dan 21 peresepan antibiotika tanpa indikasi

(kategori V). Tidak ditemukan antibiotika yang masuk dalam kategori timing tidak

tepat (I), kategori tidak tepat interval pemberian (IIB), kategori pemberian terlalu

lama (IIIA), kategori pemberian terlalu singkat (IIIB), kategori ada antibiotika lain

yang lebih spesifik (IVD), dan kategori data tidak lengkap (VI).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

46

Gambar 4. Hasil Evaluasi Ketepatan Peresepan Antibiotika dengan Metode Gyssens

pada Pasien Diare di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul

Yogyakarta Periode April 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

47

Tabel X. Hasil Evaluasi Ketepatan Peresepan Antibiotika dengan Metode

Gyssens pada Pasien Diare di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan

Senopati Bantul Yogyakara Periode April 2015 Sesuai

Nomor Rekam Medis Kasus

Kategori Gyssens Jenis Antibiotika Rekam Medis Kasus

Kategori 0 Siprofloksasin

Sefotaksim

Metronidazol

3, 15, dan 22

9

27 dan 33

Kategori I - -

Kategori IIA Metronidazol 26

Kategori IIB - -

Kategori IIC Metronidazol 31

Kategori IIIA - -

Kategori IIIB - -

Kategori IVA Sefiksim

Metronidazol

Seftriakson

Azitromisin

Kotrimoksazol

Koamoksiklav

Sefotaksim

Ampisillin

Siprofloksasin

3

3, 16, dan 16

3, 5, 12, 16, 23, dan 34

12

16, 21, dan 23

16

17, 18, dan 30

26 dan 27

30,31, dan 33

Kategori IVB Levofloksasin 9

Kategori IVC Siprofloksasin 22

Kategori IVD - -

Kategori V Siprofloksasin

Sefotaksim

Sefriakson

Kotrimoksazol

Metronidazol

Ampisillin

Sefiksim

1, 2, 7, 19, 20, dan 32

4, 6 dan 28

7, 8, 14, dan 24

8, 13, dan 14

11

10, 11 dan 25

29

Kategori VI - -

Berikut ini disajikan evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien diare di

instalasi rawat inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode

April 2015 secara lebih terperinci :

1. Data tidak lengkap (kategori VI)

Data tidak lengkap adalah data rekam medis tanpa anamnesa, diagnosis

yang tidak jelas, atau ada halaman rekam medis yang hilang sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

48

informasi yang ada tidak lengkap. Tidak ditemukan peresepan antibiotika

yang masuk dalam kategori ini, karena apabila terdapat data yang tidak

lengkap akan di eksklusikan.

2. Tidak ada indikasi peresepan antibiotika (kategori V)

Antibiotika tanpa indikasi terjadi ketika antibiotika yang digunakan

tidak diperlukan atau tidak sesuai dengan kondisi klinis pasien, seperti

penggunaan antibiotika pada pasien yang tidak menunjukkan adanya tanda-

tanda infeksi bakteri, atau penggunaan antibiotika pada pasien dengan infeksi

virus. Sesuai dengan hasil evaluasi dengan metode Gyssens ditemukan

sebanyak 21 peresepan antibiotika tanpa indikasi (kategori V), salah satunya

pada penggunaan siprofloksasin (kasus 1).

Pasien pada kasus 1 tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi bakteri atau

parasit. Hasil pemeriksaan darah pada semua pasien tersebut tidak

menunjukkan adanya peningkatan nilai leukosit (penanda infeksi bakteri),

dan monosit atau eosinofil (penanda infeksi parasit) (Sutedjo, 2012). Hasil

pemeriksaan feses secara makroskopis menunjukkan tidak adanya lendir

dan/atau darah, dan secara mikroskopis tidak adanya eritrosit dan leukosit

dalam jumlah tinggi, serta tidak ada amoeba. Pemeriksaan serologi IgM

Salmonella menunjukkan hasil negatif. Hal-hal tersebutlah yang menjadi

pertimbangan pasien tersebut tidak memerlukan terapi antibiotika. Sesuai

dengan hasil evaluasi diatas, maka penggunaan siprofloksasin pada kasus 1

ini masuk kategori V (tidak ada indikasi penggunaan antibiotika).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

49

Selain peresepan siprofloksasin pada kasus 1, peresepan antibiotika tanpa

indikasi juga ditemukan pada peresepan siprofloksasin (kasus 2, 7, 19, 20,

dan 32), sefotaksim (kasus 4, 6, dan 28), seftriakson (kasus 7, 8, 14, dan 24),

kotrimoksazol (kasus 8, 13, dam 14), metronidazol (kasus 11), ampisillin

(kasus 10, 11, dan 25), dan sefiksim (kasus 29). Menurut data rekam medis

kasus-kasus tersebut, pasien tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi bakteri

baik dari hasil pemeriksaan darah maupun pemeriksaan feses, sehingga tidak

perlu diberikan terapi dengan antibiotika. Evaluasi lebih lengkap tercantum

pada lampiran.

3. Ada pilihan antibiotika lain yang lebih efektif (kategori IVA)

Terdapat antibiotika lain yang lebih efektif terjadi jika antibiotika yang

diberikan kepada pasien bukan lini pertama pengobatan, lini pertama

pengobatan yang digunakan tidak memberikan outcome yang baik atau

terdapat antibiotika lain yang lebih direkomendasikan dan lebih sesuai dengan

kondisi pasien, sehingga dapat memberikan outcome terapi yang lebih

optimal. Tidak dilakukan kultur bakteri pada seluruh pasien yang ada dalam

penelitian ini, sehingga antibiotika yang digunakan tergolong pemakaian

antibiotika secara empiris (Kemenkes, 2011).

Antibiotika yang diresepkan pada penelitian ini memiliki spektrum

yang luas, karena digunakan untuk mengatasi infeksi yang tidak diketahui

secara pasti bakteri yang menjadi penyebabnya (Leekha, Terrell, and Edson,

2011). Masih terdapat kasus pemberian antibiotika yang tidak sesuai dengan

pedoman terapi diare, meskipun antibiotika yang digunakan berspektrum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

50

luas. Sesuai dengan hasil evaluasi dengan metode Gyssens ditemukan

sebanyak 23 peresepan yang masuk dalam kategori ada antibiotika lain yang

lebih efektif (kategori V).

Seperti pasien pada kasus 3 yang mengalami diare karena infeksi

Salmonella dan menerima beberapa jenis antibiotika, yaitu sefiksim,

metronidazol, seftriakson, dan siprofloksasin. Metronidazol bukan menjadi

antibiotika pilihan untuk terapi infeksi Salmonella. Seftriakson dan sefiksim

dapat dijadikan sebagai alternatif terapi diare karena infeksi Salmonella

(DuPont, 2014). Dibandingkan dengan seftriakson dan sefiksim,

siprofloksasin lebih unggul dalam mengatasi infeksi Salmonella dalam hal

mengurangi kegagalan klinis (Taver, Zaidi, Critchley, Azmatullah, Madni,

and Bhutta, 2009). Sesuai dengan hasil evaluasi tersebut, maka penggunaan

sefiksim, metronidazol, dan seftriakson pada kasus ini masuk kategori IVA.

Ditemukan pula peresepan antibiotika yang masuk kategori IVA pada

kasus lain, yaitu metronidazol (kasus 16), seftriakson (kasus 5, 12, 16, 23,

dan 24), koamoksiklav (kasus 16), kotrimoksazol (kasus 16, 21, dan 23),

sefotaksim (kasus 17, 18, dan 30), ampisilin (kasus 26 dan 27), azitromisin

(kasus 12), dan siprofloksasin (kasus 30, 31, dan 33). Antibiotika tersebut

masuk dalam kategori IVA, karena bukan menjadi terapi lini pertama diare

menurut literatur yang ditinjau dari diagnosa, gejala klinis, dan hasil

pemeriksaan darah maupun feses.

Terlepas dari alur evaluasi dengan metode Gyssens masih terdapat

ketidaktepatan peresepan antibiotika yang tergolong ada antibiotika lain yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

51

lebih murah, durasi pemberian antibiotika terlalu lama, durasi pemberiam

antibiotika terlalu singkat, antibiotika tidak tepat interval pemberian,

antibiotika tidak tepat rute pemberian. Antibiotika yang tergolong ada

antibiotika lain yang lebih murah terjadi pada peresepan siprofloksasin (kasus

30). Durasi pemberian antibiotika terlalu lama pada peresepan seftriakson

(kasus 3), metronidazol (kasus 3 dan 16), sefotaksim (kasus 17, 18, 26, dan

30), ampisillin (kasus 27), dan siprofloksasin (kasus 30). Durasi pemberian

antibiotika terlalu singkat terjadi pada peresepan seftriakson (kasus 3 dan 23).

Interval pemberian antibiotika tidak tepat terjadi pada peresepan sefotaksim

(kasus 26) dan ampisillin (kasus 27). Rute pemberian antibiotika tidak tepat

terjadi pada peresepan sefiksim (kasus 3), metronidazol (kasus 3), dan

kotrimoksazol (kasus 16).

4. Ada pilihan antibiotika lain yang lebih aman (kategori IVB)

Antibiotika yang masuk kategori IVB dapat disebabkan karena

interaksi antar obat yang dapat meningkatkan toksisitasnya, munculnya efek

samping yang merugikan, atau antibiotika yang digunakan kontraindikasi

terhadap pasien. Hasil evaluasi dengan metode Gyssens pada penelitian ini

menunjukkan, antibiotika yang masuk dalam kategori IVB adalah

levofloksasin (kasus 9).

Pasien kasus 9 adalah pasien wanita 32 tahun yang sedang hamil 37

minggu. Pasien menerima terapi levofloksasin. Levofloksasin merupakan

antibiotika yang masuk dalam kategori C untuk keamanan pada wanita hamil,

sehingga levofloksasin hanya dapat digunakan pada wanita hamil apabila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

52

benefit-risk ratio lebih menguntungkan (Kemenkes, 2011). Sesuai dengan

pertimbangan tersebut, maka levofloksasin dalam kasus ini masuk kategori

IVB.

5. Ada pilihan antibiotika lain yang lebih murah (kategori IVC)

Evaluasi antibiotika yang masuk dalam kategori IVC didasarkan pada

daftar harga obat dari RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta. Hasil

evaluasi dengan metode Gyssens pada penelitian ini menunjukkan bahwa,

antibiotika yang masuk dalam kategori IVC adalah siprofloksasin (kasus 22).

Pasien pada kasus 22 menerima antibiotika lapiflok tablet

(siprofloksasin). Lapiflok merupakan salah satu nama dagang dari

siprofloksasin (bukan obat generik), sehingga ada pilihan antibiotika lain

yang lebih murah yaitu tablet siprofloksasin dengan nama generik. Sesuai

dengan evaluasi tersebut, maka lapiflok pada kasus ini masuk kategori IVC.

6. Ada pilihan antibiotika lain dengan spektrum yang lebih sempit

(kategori IVD)

Pemilihan antibiotika lain dengan spektrum yang lebih sempit perlu

didasarkan pada hasil kultur bakteri atau dari pola kuman setempat

(Kemenkes, 2011). Tidak dilakukan kultur bakteri pada semua kasus dalam

penelitian ini, sehingga tidak diketahui bakteri yang menjadi penyebab diare

pada pasien secara spesifik. Tidak ada pula data mengenai bakteri yang

paling sering menjadi penyebab diare di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Yogyakarta. Sesuai dengan evaluasi telah dilakukan, tidak ada peresepan

antibiotika yang masuk dalam kategori IVD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

53

7. Peresepan antibiotika terlalu lama atau terlalu singkat (kategori IIIA

atau IIIB)

Durasi pemberian setiap jenis antibiotika bervariasi tergantung pada

jenis penyakit dan tingkat keparahannya. Menurut Kemenkes (2011) durasi

terapi untuk penggunaan antibiotika secara empiris adalah 2-3 hari, yang

selanjutnya dilakukan evaluasi berdasarkan kondisi klinis pasien,

pemeriksaan mikrobiologi, dan/atau data penunjang lainnya. Tidak dilakukan

kultur bakteri pada semua kasus yang ada dalam penelitian ini, sehingga

evaluasi hanya didasarkan pada perkembangan kondisi klinis pasien.

Pasien yang dalam 2-3 hari penggunaan antibiotika empiris

menunjukkan perbaikkan kondisi klinis, maka penggunaan antibiotika

tersebut dapat dilanjutkan sampai pasien sembuh. Sebaliknya apabila pasien

yang dalam 2-3 hari setelah pemberian antibiotika empiris pasien tidak

menunjukkan perbaikan, maka seharusnya dilakukan penggantian terapi

dengan antibiotika lain yang lebih sesuai dengan kondisi klinis pasien. Sesuai

hasil evaluasi dengan metode Gyssens, tidak ada antibiotika yang masuk

dalam kategori durasi pemberian antibiotika terlalu lama (kategori IIIA)

Tidak dapat dipantau perkembangan kondisi klinis pasien yang

diperlukan dalam mengevaluasi efektifitas terapi yang dihasilkan, apabila ada

antibiotika yang diberikan kurang dari 2-3 hari. Sesuai dengan hasil evaluasi

penggunaan antibiotika pada penelitian ini, tidak ditemukan antibiotika yang

masuk dalam kategori IIIB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

54

8. Peresepan antibiotika tidak tepat dosis (kategori IIA)

Peresepan antibiotika yang tergolong tidak tepat dosis apabila dosis

yang digunakan terlalu tinggi atau terlalu rendah dari dosis yang dianjurkan.

Dosis yang terlalu tinggi dapat menimbulkan efek toksik bagi tubuh, dan

dosis terlalu rendah dapat mempengaruhi durasi kerja obat yang akhirnya

mempengaruhi efek terapi yang dihasilkan. Dosis obat yang diberikan pada

pasien harus disesuaikan dengan usia, berat badan, dan kondisi klinis pasien

(Cipolle, 2004). Peresepan antibiotika yang tergolong tidak tepat dosis pada

penelitian ini ditemui pada peresepan metronidazol (kasus 26).

Pasien pada kasus 26 menerima promuba (suspensi metronidazol).

Dosis promuba yang diberikan pada pasien adalah 3x1/4C atau 93,75mg

(kekuatan metronidazol dalam promuba 125mg/5mL). Dosis metronidazol

yang dianjurkan adalah 35-50mg/kg/hari setiap 8 jam (berat badan pasien

5,1kg), sehingga dosis yang seharusnya diberikan pada pasien adalah 178,5-

255mg (ISFI, 2009). Pemberian antibiotika tersebut tergolong tidak tepat

dosis, karena dosis promuba yang diterima pasien kurang dari dosis yang

dianjurkan, sehingga masuk kategori IIA.

9. Peresepan antibiotika tidak tepat interval (kategori IIB)

Interval pemberian antibiotika berkaitan dengan profil farmakoninetika

obat yang akhirnya dapat mempengaruhi efek terapeutik antibiotika yang

digunakan (Kemenkes, 2011). Sesuai dengan hasil evaluasi dengan metode

Gyssens, tidak ada antibiotika yang masuk dalam kategori IIB dalam

penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

55

10. Peresepan antibiotika yang tidak tepat rute pemberian (kategori IIC)

Rute pemberian antibiotika perlu disesuaikan dengan kondisi klinis dan

kebutuhan pasien. Rute pemberian yang paling utama adalah secara oral.

Pemberian antibiotika secara intravena dapat dilakukan ketika pasien tidak

memungkinkan mengkonsumsi antibiotika secara oral, misalnya pasien

muntah atau tidak sadar (National Health Service, 2010). Peresepan

antibiotika yang tidak tepat rute pemberian pada penelitian ini ditemui pada

peresepan metronidazol (kasus 31).

Pasien pada kasus 31 terdiagnosa gastroenteritis (amoebiasis), dengan

keluhan BAB cair berwarna hitam, mual, muntah, dan demam tinggi (390C).

Pasien menerima metronidazol tablet dengan dosis 3x500mg selama 6 hari.

Pemberian metronidazol tablet pada kasus ini kurang tepat, karena pasien

mengalami muntah yang cukup berat. Metronidazol dalam kasus ini masuk

dalam kategori antibiotika tidak tepat rute pemberian (kategori IIC), karena

seharusnya diberikan secara intravena.

11. Peresepan antibiotika yang tidak tepat waktu pemberian (kategori I)

Waktu pemberian antibiotika akan mempengaruhi ketersediaan obat di

dalam tubuh yang terkait pula dengan efek terapi yang dihasilkan. Hasil

evaluasi dengan metode Gyssens menunjukkan tidak ditemukan antibiotika

yang masuk dalam kategori I pada penelitian ini.

12. Peresepan antibiotika tepat (kategori 0)

Peresepan antibiotika tergolong tepat jika lolos kategori I-VI sesuai

alur Gyssens. Penggunaan antibiotika tergolong tepat jika tepat indikasi, tepat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

56

obat, tepat dosis, tepat cara pemberian, tepat interval pemberian, dan durasi

pemberian sesuai alur Gyssens. Peresepan antibiotika yang tergolong tepat

pasien terkait dengan tingkat keparahan, rute, interval, dan lama

pemberiannya, Tepat indikasi apabila antibiotika diberikan pada kasus yang

menunjukkan tanda-tanda infeksi bakteri. Tepat obat artinya antibiotika yang

diberikan efektif untuk melawan bakteri yang diperkiran menjadi penyebab

diare dan tidak memberikan efek toksik, sehingga memberikan outcome

terapi yang baik. Tepat dosis artinya pasien menerima antibiotika yang

diberikan sesuai antara jumlah dengan kebutuhan dan kondisi klinis pasien

(World Health Organization, 2001).

Menurut hasil evaluasi dengan metode Gyssens, ditemukan sebanyak

6 peresepan antibiotika yang tergolong tepat (kategori 0). Antibiotika yang

masuk dalam kategori 0 antara lain, siprofloksasin (kasus 3, 15, dan 22),

sefotaksim (kasus 9), dan metronidazol (kasus 27 dan 33). Antibiotika

tersebut masuk dalam kategori 0 karena telah lolos alur evaluasi metode

Gyssens dari kategori I-VI. Antibiotika yang telah lolos kategori I-VI berarti

telah memenuhi kriteria penggunaan antibiotika yang tepat, yaitu tepat

indikasi, tepat obat, tepat dosis, tepat cara pemberian, tepat interval

pemberian, dan durasi pemberian.

Penelitian mengenai evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien diare

pernah dilakukan sebelumnya di rumah sakit lain di luar kota Yogyakarta dengan

kelas rumah sakit yang sama dengan RSUD Panembahan Senopati Bantul

Yogyakarta yaitu kelas B. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Utami (2011)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

57

dengan pendekatan yang sama namun dengan metode yang berbeda dilakukan di

RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri. Evaluasi peresepan antibiotika

pada penelitian Utami (2011) menggunakan beberapa literatur. Hasil yang

diperoleh adalah peresepan antibiotika dengan kategori tepat pasien sebanyak

100%, tepat dosis sebanyak 70%, dosis kurang sebanyak 20%, dosis berlebih

sebanyak 8%, tepat frekuensi sebanyak 56%, frekuensi kurang sebanyak 45%, dan

tidak ada pasien yang mendapatkan antibiotika dengan frekuensi berlebih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian yang berjudul “Evaluasi

Penggunaan Antibiotika pada Pasien Diare dengan Metode Gyssens di Instalasi

Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Periode April 2015”

adalah sebagai berikut :

1. Karakteristik pasien didominasi laki-laki (62%), dewasa (59%), dengan status

pulang membaik (82%).

2. Antibiotika yang paling banyak diresepkan adalah siprofloksaasin (24,1%),

rute pemberian paling banyak secara intravena (65%), lama penggunaan

paling banyak selama 4 hari (24,1%).

3. Hasil evaluasi dengan metode Gyssens ditemukan peresepan antibiotika yang

tepat sebanyak 6 peresepan. Penggunaan antibiotika yang digolongkan tidak

tepat yaitu :

a) Tidak ada indikasi penggunaan antibiotika sebanyak 21 peresepan. ada

antibiotika lain yang lebih efektif sebanyak 23 peresepan, ada antibiotika

lain yang kurang toksik, ada antibiotika lain dengan harga yang lebih

murah, dosis penggunaan antibiotika tidak tepat, dan rute pemberian

antibiotika tidak tepat masing-masing sebanyak 1 peresepan.

b) Tidak ada antibiotika yang masuk dalam kategori data tidak lengkap, ada

antibiotika lain dengan spektrum yang lebih sempit, interval pemberian

antibiotika tidak tepat, dan timing pemberian antibiotika tidak tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

59

B. Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan pada penelitian ini yaitu :

1. Perlunya pemantauan dalam pengunaan antibiotika oleh apoteker dan tenaga

medis di rumah sakit bersangkutan untuk menjaga dan meningkatkan

ketepatan penggunaan antibiotika.

2. Kedisiplinan dalam penulisan rekam medis mengenai kelengkapan dalam

penulisan.

3. Perlu dilakukan wawancara yang lebih mendalam kepada dokter, perawat,

dan apoteker terkait dengan pemilihan antibiotika yang digunakan.

4. Metode Gyssens lebih disarankan digunakan dengan pendekatan secara

prospektif sehingga dapat dilakukan pemantauan perkembangan kondisi

pasien dari hari ke hari.

5. Perlu adanya penelitian lanjutan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotika

dengan pendekatan dan penyakit yang berbeda, serta jangkauan yang lebih

luas tidak hanya hanya di instalasi rawat inap saja, agar dapat memberikan

gambaran mengenai ketepatan penggunaan antibiotika secara keseluruhan dan

dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dalam penggunaan antibiotika di

rumah sakit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

60

DAFTAR PUSTAKA

Barr, W., and Smith A., 2014, Acute Diarrhea in Adult, American Academy of

Family Physicians, 89(3), 180-189.

Cipolle, Robert, J., 2004, Pharmaceutical Care Practice : The Clinician’s Guide,

The McGraw-Hill Companies, Inc., USA, pp. 172-178.

Crombie, H., and Hall, V., 2009, The Management of Diarrhoea in Adults : RCN

Guidance of Nursing Staff, Royal College Nursing, 11-13.

Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, 2013, Profil Kesehatan Daerah

Istimewa Yogyakarta Tahun 2012, Dinas Kesehatan Daerah Istimewa

Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, 2014, Profil Kesehatan Kabupaten Bantul

Tahun 2014, Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Bantul.

DiPiro, J.T., Tarbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., Posey, L.M.,

2008, Pharmacotherapy : A Pathophysiological Approach, 7th ed., Mc-

Graw Hill Companies, New York, pp. 617-623, 1857-1871.

DuPont, H.L, 2009, Bacterial Diarrhea, The New England Journal of Medicine, ,

361 (16), 1560-1569.

DuPont, H.L, 2014, Acute Infectious Diarrhea in Immunocompetent Adults, The

New England Journal of Medicine, 370, 1532-1569.

Fletcher, S.M., McLaws, M.L., and Ellis, J.T., 2013, Prevalence of Gastrointesinal

Pathogens in Developed and Developing Countries: Systematic Review

and Meta Analysis, Journal of Public Health Research, 2 (e9), 42-53.

Gyssens, I.C., Meer, J.M.W.V, 2001, Quality of Antimicrobial Drug Prescription

in Hospital, European Society of Clinical Microbiology and Infectious

Disease, 13.

Guandalini S., and Vaziri, H., 2011, Diarrhea : Diagnostic and Theraputic

Advances, Springer Sciences and Bussiness Media, 1-34

Hardmant, J.G., and Limbird, L.E., 2007, Goodman & Gilman’s The

Pharmacological Basis of Therapeutics, diterjemahkan oleh Aisyah, C.,

Elviana, E., Syarief, W.R., Hanif, A., Manurung, J., hal. 1117-1119,

Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Hatchette, T.F., and Farina, D., 2011, Infectious Diarrhea : When to Test and

When to Treat, Canadian Medical Association Journal, 183(3), 339-

344.

Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2009, Pedoman Pelayanan Medis, Ikatan Dokter

Anak Indonesia, Palembang.

International Vaccine Access Center, 2014, Pneumonia and Diarrhea Progress

Report 2014, Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health,

Baltimore.

ISFI, 2009, Informasi Spesialit Obat Indonesia, Volume 44, ISFI Penerbitan

Jakarta, Jakarta, hal. 88.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2011, Pedoman Umum Penggunaan

Antibiotika, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2013, Riset Kesehatan Dasar 2013,

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan

Republik Indonesia, Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

61

Koletzko, S., and Osterrieder, S., 2009, Continuing Medical Education : Acute

Infectious Diarrhea in Children, Deutsches Ärzteblatt International, 106

(33), 539-548.

Lacy, C.F., Amstrong, L.L., Goldman, M.P., Lance, L.L., 2011, Drug Information

Handbook, 20th

edition, Lexi Comp, Amerika, pp. 106. 179, 310, 311,

320, 366, 1012, 1136, 1642.

Leekha, S., Terrell, C.L., and Edson, R.S., 2011, General Principles of

Antimicrobial Therapy, Mayo Clinic Proceedings, 86 (2), 156-167,

McPhee, S.J., and Ganong, W.F., 2010, Pathophysiologi of Disease : An

Introduction to Clinical Medicine, diterjemahkan oleh Pendit, B.U., hal.

404, Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Ministry of Health, 2007, Pathogens and Pathways, and Small Dringking-water

Supplies : Resources for The Dringkinr-water Assistance Programme,

Ministry of Health, Wellington.

National Health Service, 2010, Guidelines for Intravenous to Oral Switching of

Antimicrobial Treatment, Royal Devon and Exeter NHS Foundation

Trust Policies, Procedure, Protocol, Guidelines, and Standard Policies,

UK.

Panchal, D.R., Desai, C.K., Lyer, G.S., Patel, P.P., and Dikshit, R.A., 2013,

Prescribing Pattern and Appropriateness of Drug Treatment of

Diarrhoea in Hospitalized Children at a Tertiary Care Hospital in India,

International Journal of Medicine and Public Health, 13(4), 335-341.

Rachmawati, Y., 2014, Evaluasi Penggunaan Antibiotika pada Pasien

Gastroenteritis di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit “X” Periode

Januari-Juni 2013, Skripsi, Universitas Muhammdiyah Surakarta,

Surakarta.

Satari, H.I., Firmansyah, A., and Teresia, 2011, Qualitative Evaluation of

Antibiotic Usage in Pediatric Patients, Paediatrica Indonesiana, 51 (6),

303-310

Sutedjo, A.Y., 2012, Buku Saku Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan

Laboratorium, Amara Books, Yogyakarta, hal.25-35.

Tarigan A, Umiana S, dan Pane M, 2013, Kesesuaian Penatalaksanaan Penyakit

Diare pada Balita dengan Pedoman Penatalaksanaan Diare pada Balita

Menurut Kemenkes RI di Puskesmas Kota Karang Kota Bandar

Lampung Tahun 2013, Laporan Penelitian, Universitas Lampung,

Bandar Lampung.

Taver, D., Zaidi, A.K.M., Critchley, J., Azmatullah, A., Madni, S.A., Bhutta,

Z.A., 2009, A Comparisons of Floroquinolones versus Other

Antibiotics for Treating Enteric Fever : Meta Analysis, British Medical

Journals, 1-11.

Tjaniadi, P., Lesmana, M., Subekti, D., Machpud, N.,Komalarani S., Santoso,W.,

et al., 2003, Antimicrobial Resistance of Bacterial Pathogen Associated

with Diarrheal Patients in Indonesia, The American Society of Tropical

Medicine and Hygiene, 68(6), 666-670.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

62

Tjay, T.H., dan Rahardja, K., 2007, Obat-Obat Penting Kasiat Penggunaan dan

Efek-Efek Sampingnya, Edisi 6, PT Elex Media Komputindo, Jakarta,

hal 58-59.

Utami, W.S.N, 2012, Evaluasi Penggunaan Antibiotik untuk Penyakit Diare pada

Pasien Pediatri Rawat Inap di RSUD “X” Tahun 2011, Skripsi,

Universitas Muhammdiyah Surakarta, Surakarta.

Verma, P., Thakur, A.S., Deshmukh, K., Jha, A.K., and Verma, S., 2010, Routes

of Drugs Administration, International Journal of Pharmaceutical

Studies and Research, 54-59.

World Gastroenterology Organization, 2012, Acute Diarrhea in Adults and

Children : A Global Perspective, World Gastroenterology Organization,

UK.

World Health Organization, 2001, The Role of Education in the Rational Use of

Medicine, World Health Organization, New Delhi.

World Health Organization, 2005, The Treatment of Diarrhoea : A Manual for

Physicians and Other Senior Health Worker, World Health

Organization, Geneva.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

63

LAMPIRAN

Lampiran 1 Rekam Medis Kasus 1

Tanggal masuk : 25-4-2015 (pukul 12:04)

Tanggal pulang : 28-4-2015 (pukul 14:00)

Nama

Jenis kelamin

Umur

Bp IR

Laki-laki

43 th

Status pulang Membaik

Anamnesa

Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan BAB encer lebih dari tiga kali

dalam sehari, keluhan dialami sejak dua hari sebelum masuk rumah sakit, mual,

muntah, pusing, dan badan terasa lemah

Diagnosa

Utama Gastroenteritis akut (GEA)

Diagnosa

Penyerta -

Tanda vital TD

110/70 mmHg

Suhu

370C

Nadi

90x/menit

Nafas

20x/menit

BB

-

PERKEMBANGAN KONDISI PASIEN

Tanggal Tekanan

darah Suhu Nadi Nafas Tanda fisik

25-4-2015 110/70 mmHg 370C 90x/menit 20x/menit

BAB encer lebih dari tiga

kali dalam sehari, mual,

muntah, pusing, badan

lemas

26-4-2015 - - - -

Pasien masih mual dan

muntah, namun BAB

encer menurun

27-4-2015 100/70 mmHg 36,30C 84x/menit 24x/menit

Mual muntah, BAB sudah

normal

28-4-2015 100/70 mmHg 36,50C 88x/menit 24x/menit Pasien merasa membaik

HASIL TES LABORATORIUM

Uji hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan Satuan 25-4-2015 28-4-2015

Hematologi

Hemoglobin 13,5 - 14 − 18 g/dL

Eritrosit 4,70 - 4,5 – 5,5 10^3/UL

Leukosit 9,69 - 4 – 11 10^6/UL

Trombosit 289 - 150 – 450 10^3/UL

Hematokrit 41,4 - 45 – 52 Vol%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

64

Hitung jenis

Basofil 0 - 0 – 1 %

Eosinofil 1 - 2 – 4 %

Netrofil batang 4 - 2 – 5 %

Netrofil segmen 61 - 51 − 67 %

Limfosit 21 - 20 − 35 %

Monosit 13 - 4 – 8 %

LED 1jam 11,9 - 0 – 15 mm/jam

Fungsi hati

SGPT 24 36 <37 U/L

SGOT 24 25 <41 U/L

Fungsi ginjal

Ureum 33 - 17 − 43 mg/dL

Kreatinin 1,00 - 0,9 − 1,3 mg/dL

Glukosa darah

Glukosa darah

sewaktu 83 - 80 − 200 mg/dL

Hepatitis

HBsAg Negatif - -

IgM Salmonella 2 -

Negatif <=2

Border line 3

Positif >=4

Serologi

Hepatitis

Anti HAV

equivocal - 17,39

Negatif <=15 mUI/mL

Equivocal >=15 s/d

<20 mUI/mL

Positif >=20 mUI/L

PENGOBATAN

Nama obat dan dosis pemberian Tanggal pemberian

15-4-15 16-4-15 17-4-15 18-4-15

Infus RL 20 tpm 12:30 12:30 12:30 12:30

Injeksi metoklopramid 1amp/8jam 13:00

21:00

05:00

13:00

21:00

05:00

13:00

21:00

05:00

13:00

Injeksi siprofloksasin 2x200mg - 09:00

21:00

09:00

21:00 09:00

Obat pulang Nama Obat Dosis pemberian Jumlah

Metoklopramid 3x1tab XV

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

65

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode Gyssens

1. Siprofloksasin

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Tidak lolos kategori V (tidak ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : Pasien terdiagnosa gastroenteritis akut. Gastroenteritis

dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit, atau karena faktor

non infeksi. Pada kasus ini tidak ditemukan tanda-tanda infeksi bakteri

seperti peningkatan nilai leukosit atau demam tinggi. Nilai monosit

pasien mengalami peningkatan yang dapat mengindikasikan adanya

infeksi virus. Dari pemeriksaan IgM Salmonella yang dilakukan

menunjukkan hasil negatif. Diare yang dialami pasien pun juga tidak

disertai dengan darah dan/atau lendir. Hari pertama pasien masuk

rumah sakit belum diberikan antibiotika, namun kondisi pasien

menunjukkan adanya perbaikan kondisi klinis. Dengan beberapa

alasan tersebut, maka pasien tidak perlu diberikan terapi dengan

antibiotika. s (Barr & Smith, 2014; Sutedjo, 2012; WHO, 2005).

Kesimpulan Tidak ada indikasi penggunaan antibiotika (kategori V).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

66

Lampiran 2 Rekam Medis Kasus 2

Tanggal masuk : 14-4-2015 (pukul 06:50)

Tanggal pulang : 18-4-2015 (pukul 07:30)

Nama

Jenis kelamin

Umur

Ny G

Perempuan

68 th

Status pulang Membaik

Anamnesa Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan BAB lembek lebih dari tiga kali

dalam sehari, nafsu makan menurun, pasien merasa badannya lemas

Diagnosa

Utama Gastroenteritis akut

Diagnosa

Penyerta -

Tanda vital TD

100/70 mmHg

Suhu

-

Nadi

100x/menit

Nafas

-

BB

-

PERKEMBANGAN KONDISI PASIEN

Tanggal Tekanan

darah Suhu Nadi Nafas Tanda fisik

14-4-2015 110/70 mmHg - 100x/menit -

BAB lebih dari tiga

kali dalam sehari,

lembek, lemas, nafsu

makan turun

15-4-2015 120/80 mmHg 360C - -

Diare berkurang,

pasien masih muntah

16-4-2015 120/80 mmHg 36,80C 80x/menit 20x/menit

Pasien masih BAB

cair dan muntah

berkurang

17-4-2015 130/80 mmHg 36,60C - -

BAB normal dan

pasien merasa lebih

baik, namun masih

muntah

18-4-2015 130/80 mmHg 360C 80x/menit 20x/menit Pasien membaik

HASIL TES LABORATORIUM

Uji hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan Satuan 14-4-25 15-4-15 17-4-15 18-4-15

Hematologi

Hemoglobin 10,2 - - - 14 – 18 g/dL

Eritrosit 3,61 - - - 4,5 – 5,5 10^3/UL

Leukosit 7,84 - - - 4 – 11 10^6/UL

Trombosit 244 - - - 150 – 450 10^3/UL

Hematokrit 28,4 - - - 45 – 52 Vol%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

67

Hitung jenis

Basofil 0 - - - 0 – 1 %

Eosinofil 3 - - - 2 – 4 %

Netrofil batang 2 - - - 2 – 5 %

Netrofil segmen 60 - - - 51 – 67 %

Limfosit 30 - - - 20 – 35 %

Monosit 5 - - - 4 – 8 %

Fungsi hati

SGPT 14 - - - <37 U/L

SGOT 6 - - - <41 U/L

Fungsi ginjal

Ureum 38 - - - 17 – 43 mg/dL

Kreatinin 1, 2 - - - 0,9 − 1,3 mg/dL

Glukosa darah

Glukosa darah

sewaktu 157 131 134 116 80 – 200 mg/dL

Elektrolit

Natrium 126,6 - - - 137 – 145 mmol/L

Kalium 3,29 - - - 3,5 − 5,1 mmol/L

Klorida 87,2 - - - 98 – 107 mmol/L

Pemeriksaan Feses

Parameter Tanggal

Rujukan 17-4-2015

Makroskopis

Konsistensi Lembek Lunak

Warna Kuning Kuning kecoklatan

Lendir Negatif Negatif

Darah Negatif Negatif

PUS Negatif Negatif

Mikroskopis

Leukosit 1 – 2

Eritosit 0 – 1

Telur cacing Negatif Negatif

Amuba Negatif Negatif

Epitel Positif +1

Serat tumbuhan Positif Negatif-1+

Amilum Negatif Negatif

Lemak Negatif Negatif

Yeast Negatif Negatif-1+

Bakteri Positif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

68

PENGOBATAN

Nama obat dan dosis pemberian Tanggal pemberian

14-4-15 15-4-15 16-4-15 17-4-15 18-4-15

Infus RL 20 tpm 07:00 07:00 07:00 07:00 07:00

Injeksi ranitidin 1amp/12jam 07:00

19:00

07:00

19:00

07:00

19:00

07:00

19:00 05:00

Irbesartan 1x150mg 07:00 07:00 07:00 07:00 05:00

Injeksi siprofloksasin 200mg/12jam - - - 07:00

19:00 06:00

Obat pulang

Nama obat Dosis pemberian Jumlah

Siprofloksasin 500mg

Ranitidin

Irbesartan 150mg

2x500mg

2x1tab

1x150mg

X

X

V

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode Gyssens

1. Siprofloksasin

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Tidak lolos kategori V (tidak ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : Pasien terdiagnosa gastroenteritis akut. Gastroenteritis

dapat disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus, atau parasite) atau karena

non infeksi. Pada kasus ini pasien tidak menunjukkan tanda-tanda

infeksi bakteri seperti demam tinggi atau peningkatan nilai leukosit.

Dari pemeriksaan feses baik secara makroskopis maupaun

mikroskopis tidak merujuk adanya infeksi bakteri yang perlu diterapi

dengan antibiotika. Hasil pemeriksaan feses secara makroskopis tidak

menunjukkan adanya darah dan/atau lendir. Secara mikroskopis tidak

menunjukkan adanya leukosit atau eritrosit dalam jumlah yang tinggi.

Selain itu, sebelum diberikan terapi dengan siprofloksasin kondis

klinis pasien sudah mengalami perbaikan. Berdasarkan pertimbangan

tersebut, pasien tidak perlu diberikan terapu dengan antibiotika

(Sutedjo, 2012; WGO, 2012).

Kesimpulan Tidak ada indikasi penggunaan antibiotika (kategori V).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

69

Lampiran 3 Rekam Medis Kasus 3

Tanggal masuk : 9-4-2015 (pukul 02:08)

Tanggal pulang : 13-4-2015 (pukul 14:00)

Nama

Jenis kelamin

Umur

Ny P

Perempuan

49 th

Status pulang Membaik

Anamnesa Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan utama nyeri perut, muntah, dan

diare sejak tadi malam lebih dari 10 kali dengan konsistensi cair

Diagnosa

Utama Gastroenteritis akut (infeksi Salmonella)

Diagnosa

Penyerta -

Tanda vital TD

130/90 mmHg

Suhu

36,80C

Nadi

88x/menit

Nafas

20x/menit

BB

50kg

PERKEMBANGAN KONDISI PASIEN

Tanggal Tekanan

darah Suhu Nadi Nafas Tanda fisik

9-4-2015 110/70 mmHg 36,70C 78x/menit 20x/menit

Nyeri perut, muntah,

dan BAB cair lebih dari

sepuluh kali

10-4-2015 110/70 mmHg 360C 78x/menit 22x/menit

Nyeri perut berkurang,

namun masih muntah

11-4-2015 120/70 mmHg 36,40C 88x/menit 20x/menit

Nyeri meningkat (skala

5), pusing, dan sudah

tidak BAB cair, namun

masih muntah

12-4-2015 - - - - Nyeri skala 2

13-4-2015 130/70 mmHg 36,80C 88x/menit 20x/menit Pasien membaik

HASIL TES LABORATORIUM

Uji hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan Satuan 9-4-2015 13-4-2015

Hematologi

Hemoglobin 14,8 12,9 14 – 18 g/dL

Eritrosit 5,04 4,53 4,5 – 5,5 10^3/UL

Leukosit 14,2 5,94 4 – 11 10^6/UL

Trombosit 295 233 150 – 450 10^3/UL

Hematokrit 44 38,2 45 – 52 Vol%

Hitung jenis

Basofil 0 5 0 – 1 %

Eosinofil 0 0 2 – 4 %

Netrofil batang 0 3 2 – 5 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

70

Netrofil segmen 86 50 51 – 67 %

Limfosit 9 30 20 – 35 %

Monosit 6 12 4 – 8 %

Fungsi ginjal

Ureum 17 - 17 – 43 mg/dL

Kreatinin 1,2 - 0,9 − 1,3 mg/dL

Glukosa darah

Glukosa darah

sewaktu 200 142 80 – 200 mg/dL

Elektrolit

Natrium 137,3 - 137 – 145 mmol/L

Kalium 3,75 - 3,5 − 5,1 mmol/L

Klorida 102,5 - 98 – 107 mmol/L

Pemeriksaan Feses

Parameter Tanggal Rujukan

9-4-2015

Makroskopis

Konsistensi Cair Lunak

Warna Kuning Kuning kecoklatan

Lendir Negatif Negatif

Darah Negatif Negatif

PUS Negatif Negatif

Mikroskopis

Leukosit 1− 2

Eritosit 0 – 1

Telur cacing Negatif Negatif

Amuba Negatif Negatif

Epitel Positif +1

Serat tumbuhan Positif Negatif-1+

Amilum Negatif Negatif

Lemak Negatif Negatif

Yeast Negatif Negatif-1+

Bakteri Positif

Pemeriksaan Seroimunologi

Parameter Tanggal

Rujukan 10-4-2015

Typhi-O - Negatif

Typhi-H - Negatif

Paratyphi-AH 1/320 Negatif

Paratyphi-BH 1/80 Negatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

71

PENGOBATAN

Nama obat dan dosis pemberian Tanggal pemberian

9-4-15 10-4-15 11-4-15 12-4-15 13-4-15

Infus RL 20 tpm

02:30

09:30

16:30

23:30

06:30

13:30

20:30

03:30

10:30

17:30

00:30

07:30

14:30

21:30

04:30

11:30

Injeksi ranitidin 1amp/12jam 08:00

20:00

08:00

20:00

08:00

20:00

08:00

20:00 08:00

Injeksi metoklopramid 1amp/8jam

08:00

14:00

20:00

08:00

14:00

20:00

08:00

14:00

20:00

08:00

14:00

20:00

08:00

14:00

Sefiksim 2x1g 08:00

20:00 - - - -

Loperamid 2x1tablet 08:00

20:00

08:00

20:00

08:00

20:00

08:00

20:00 -

Metronidazol 3x150mg

08:00

14:00

20:00

08:00

14:00

20:00

- - -

Injeksi seftriakson 1g/12jam - 08:00

20:00

08:00

20:00

08:00

20:00

08:00

20:00

Injeksi siprofloksasin 2x200mg - 08:00

20:00

08:00

20:00

08:00

20:00 08:00

Parasetamol 3x1tablet (k/p) - -

08:00

14:00

20:00

08:00

14:00

20:00

08:00

14:00

Obat pulang

Nama obat Dosis pemberian Jumlah

Metoklopramid

Parasetamol

Siprofloksasin 500mg

Ranitidin

3x1tab

3x1tab

2x500mg

2x1tab

XV

XII

X

X

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

72

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode Gyssens

1. Sefiksim

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Lolos kategori V (ada indikasi penggunaan antibiotika)

Assessment : Pasien terdiagnosa gastroenteritis akut (demam tifoid).

Gastroenteritis dapat disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus, atau

parasite) dan non infeksi. Pasien menunjukkan tanda-tanda infeksi

bakteri yaitu adanya peningkatan nilai leukosit melebihi nilai normal.

Menurut hasil pemeriksaan widal ditemukan adanya bakteri paratyphi

AH dan BH yang menunjukkan pasien terinfeksi oleh Salmonella

paratyphi, selain itu diare yang dialami pasien termasuk diare berat

(lebih dari 10 kali dalam sehari) sehingga perlu segera diberikan

antibiotika (DuPont, 2014; Sutedjo, 2012).

Kategori IVA Tidak lolos kategori IVA (ada antibiotika yang lebih efektif).

Assessment : Sefiksim dapat digunakan alternatif terapi pada infeksi

Salmonella. Menurut pemeriksaan widal dapat disimpulkan pasien

mengalami infeksi Salmonella paratyphi, terapi lini pertama untuk

bakteri tersebut adalah golongan kuinolon (siprofloksasin atau

levofloksasin) (Barr & Smith, 2014; DiPiro, et al., 2008).

Kesimpulan Ada antibiotika lain yang lebih efektif (kategori IVA).

2. Metronidazol

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap .

Kategori V Lolos kategori V (ada indikasi penggunaan antibiotika)

Assessment : Pasien terdiagnosa gastroenteritis akut (demam tifoid).

Gastroenteritis dapat disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus, atau

parasite) dan non infeksi. Pasien menunjukkan tanda-tanda infeksi

bakteri yaitu adanya peningkatan nilai leukosit melebihi nilai normal.

Menurut hasil pemeriksaan widal ditemukan adanya bakteri paratyphi

AH dan BH yang menunjukkan pasien terinfeksi oleh Salmonella

paratyphi, selain itu diare yang dialami pasien termasuk diare berat

(lebih dari 10 kali dalam sehari) sehingga perlu segera diberikan

antibiotika (DuPont, 2014; Sutedjo, 2012).

Kategori IVA Tidak lolos kategori IVA (ada antibiotika yang lebih efektif)

Assessment : Sefiksim dapat digunakan alternatif terapi pada infeksi

Salmonella. Menurut pemeriksaan widal dapat disimpulkan pasien

mengalami infeksi Salmonella paratyphi, terapi lini pertama untuk

bakteri tersebut adalah golongan kuinolon (siprofloksasin atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

73

levofloksasin) (Barr & Smith, 2014; DiPiro, et al., 2008).

Kesimpulan Ada antibiotika lain yang lebih efektif (kategori IVA).

3. Seftriakson

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap)

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap

Kategori V Lolos kategori V (ada indikasi penggunaan antibiotika)

Assessment : Pasien terdiagnosa gastroenteritis akut (demam tifoid).

Gastroenteritis dapat disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus, atau

parasite) dan non infeksi. Pasien menunjukkan tanda-tanda infeksi

bakteri yaitu adanya peningkatan nilai leukosit melebihi nilai normal.

Menurut hasil pemeriksaan widal ditemukan adanya bakteri paratyphi

AH dan BH yang menunjukkan pasien terinfeksi oleh Salmonella

paratyphi, selain itu diare yang dialami pasien termasuk diare berat

(lebih dari 10 kali dalam sehari) sehingga perlu segera diberikan

antibiotika (DuPont, 2014; Sutedjo, 2012).

Kategori IVA Tidak lolos kategori IVA (Ada antibiotika yang lebih efektif)

Assessment : Seftriakson dapat digunakan sebagai alternatif terapi

pada infeksi Salmonella. Menurut pemeriksaan widal dapat

disimpulkan pasien mengalami infeksi Salmonella paratyphi, terapi

lini pertama untuk bakteri tersebut adalah golongan kuinolon

(siprofloksasin atau levofloksasin) (Barr & Smith, 2014; DiPiro, et

al., 2008). Perbandingan efektifitas terapi antara seftriakson dengan

siprofloksasin menunjukkan, siprofloksasin lebih unggul dalam

menurunkan kegagalan klinis dalam mengtasi infeksi Salmonella.

Berdasarkan hal tersebut, maka antibiotika yang seharusnya diberikan

kepada pasien adalah siprofloksasin (DuPont, 2014; Taver, 2009).

Kesimpulan Ada antibiotika lain yang lebih efektif (kategori IVA).

4. Siprofloksasin

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Lolos kategori V (ada indikasi penggunaan antibiotika)

Assessment : Pasien terdiagnosa gastroenteritis akut (demam tifoid).

Gastroenteritis dapat disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus, atau

parasite) dan non infeksi. Pasien menunjukkan tanda-tanda infeksi

bakteri yaitu adanya peningkatan nilai leukosit melebihi nilai normal.

Menurut hasil pemeriksaan widal ditemukan adanya bakteri paratyphi

AH dan BH yang menunjukkan pasien terinfeksi oleh Salmonella

paratyphi, selain itu diare yang dialami pasien termasuk diare berat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

74

(lebih dari 10 kali dalam sehari) sehingga perlu segera diberikan

antibiotika (DuPont, 2014; Sutedjo, 2012).

Kategori IVA Lolos kategori IVA (tidak ada antibiotika yang lebih efektif)

Assessment : Siprofloksasin merupakan satu terapi lini pertama untuk

gastroenteritis karena Salmonella. Menurut pemeriksaan widal dapat

disimpulkan pasien mengalami infeksi Salmonella. Keefektifan kerja

obat ini ditunjukkan dengan perbaikan kondisi pasien yang ditandai

dengan pasien sudah tidak BAB cair, nyeri perut berkurang, dan nilai

leukosit kembali normal (Barr & Smith, 2014).

Kategori IVB Lolos kategori IVB (tidak ada antibiotika lain yang kurang toksik)

Assessment : obat ini cukup aman digunakan oleh pasien dan tidak ada

interaksi dengan obat lain yang digunakan oleh pasien (Lacy, et al.,

2011).

Kategori IVC Lolos kategori IVC (tidak ada pilihan antibiotika yang lebih murah).

Assessment : Untuk obat sejenis tidak ada obat yang lebih murah.

Kategori IVD Lolos kategori IVD (tidak ada antibiotika yang lebih spesifik)

Assessment : pemeriksaan widal menunjukkan pasien terinfeksi

Salmonella parathypi. Siprofloksasin merupakan antibiotika dengan

spektrum luas dan dapat digunakan sebagai lini pertama untuk terapi

gastroenteritis karena Salmonella (Barr & Smith, 2014).

Kategori IIIA Lolos kategori IIIA (pemberian antibiotika terlalu lama)

Assessment : selama pasien dirawat di rumah sakit pasien menerima

siprofloksasin selama 3 hari dan dilanjutkan dengan pengobatan rawat

jalan dengan siprofloksasin selama 5 hari, sehingga pasien

menggunakan siprofloksasin selama 8 hari. Durasi pemakaian

siprofloksasin untuk terapi GEA karena Salmonella adalah antara 3-14

hari (DiPiro, et al., 2008).

Kategori IIIB Lolos kategori IIIB (pemberian antibiotika tidak terlalu singkat)

Assessment : selama pasien dirawat di rumah sakit pasien menerima

siprofloksasin selama 3 hari dan dilanjutkan dengan pengobatan rawat

jalan dengan siprofloksasin selama 5 hari, sehingga pasien

menggunakan siprofloksasin selama 8 hari. Durasi pemakaian

siprofloksasin untuk terapi GEA karena Salmonella adalah antara 3-14

hari (DiPiro, et al., 2008).

Kategori IIA Lolos kategori IIA (pemberian antibiotika tepat dosis)

Assessment : dosis yang diberikan pada pasien adalah 200mg/12jam,

dosis siprofloksasin yang dianjurkan adalah 200-400mg/12jam (Lacy,

et al., 2011).

Kategori IIB Lolos kategori IIB (interval pemberian antibiotika tidak tepat)

Assessment : penggunaan antibiotika yang dianjurkan adalah setiap 12

jam, penggunaan antibiotika pada pasien sudah sesuai anjuran yaitu

setiap 12 jam (Lacy, et al., 2011).

Kategori IIC Lolos kategori IIC (pemberian antibiotika tepat rute pemberian)

Assessment : rute pemberian secara intravena sudah tepat, dengan

pertimbangan pasien mengalami muntah-muntah.

Kategori I Lolos kategori I (penggunaan antibiotika tepat waktu pemberian)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

75

Assessment : waktu pemberian antibiotik setiap harinya tepat.

Kategori 0 Lolos kategori 0

Assessment : Lolos semua kategori diatas, termasuk pemberian

antibiotika yang tepat

Kesimpulan Penggunaan antibiotika tepat (kategori 0).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

76

Lampiran 4 Rekam Medis Kasus 4

Tanggal masuk : 19-4-2015 (pukul 14:43)

Tanggal pulang : 23-4-2015 (pukul 19:00)

Nama

Jenis kelamin

Umur

An YSW

Laki-laki

11 bulan

Status pulang Membaik

Anamnesa

Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan diare cair lebih dari 3 kali dalam

sehari sejak 7 hari yang lalu, muntah, nafsu makan dan minum menurun,

rewel

Diagnosa

Utama Diare cair akut

Diagnosa

Penyerta -

Tanda vital TD

-

Suhu

37,30C

Nadi

130x/menit

Nafas

-

BB

6,8kg

PERKEMBANGAN KONDISI PASIEN

Tanggal Tekanan

darah Suhu Nadi Nafas Tanda fisik

19-4-2015 - 37,30C 130x/menit -

Diare cair lebih dari 3

kali, nafsu makan dan

minum menurun,

muntah

20-4-2015 - 37,40C 102x/menit 26x/menit

Diare 1 kali dengan

ampas, muntah

membaik

21-4-2015 - 37,2 0

C 98x/menit 26x/menit Tidak muntah, sedikit

lemas

22-4-2015 - 370C 96x/menit 27x/menit

Masih diare dengan

ampas sedikit

23-4-2015 - 36,80C 94x/menit 20x/menit

Demam membaik, tidak

diare, tidak muntah

HASIL TES LABORATORIUM

Uji hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan Satuan 19-4-2015

Hematologi

Hemoglobin 11,2 10 − 16 g/dL

Eritrosit 4,97 4,5 – 5,5 10^3/UL

Leukosit 7,6 9 – 12 10^6/UL

Trombosit 261 150 – 450 10^3/UL

Hematokrit 35,4 33 – 38 Vol%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

77

Hitung jenis

Basofil 0 0 – 1 %

Eosinofil 0 2 – 4 %

Netrofil batang 8 2 – 5 %

Netrofil segmen 31 51 − 67 %

Limfosit 50 38 − 42 %

Monosit 11 4 – 9 %

Pemeriksaan Feses

Parameter Tanggal Rujukan

3-4-2015

Makroskopis

Konsistensi Lunak Lunak

Warna Kuning Kuning kecoklatan

Lendir Negatif Negatif

Darah Negatif Negatif

PUS Negatif Negatif

Mikroskopis

Leukosit 0 – 1

Eritrosit 1 – 2

Telur cacing Negatif Negatif

Amuba Negatif Negatif

Epitel Negatif +1

Serat tumbuhan Positif Negatif-1+

Amilum Negatif Negatif

lemak Negatif Negatif

Yeast Negatif Negatif-1+

Bakteri Positif

PENGOBATAN

Nama obat dan dosis pemberian Tanggal pemberian

19-4-15 20-4-15 21-4-15 22-4-15 23-4-15

Infus RL 32 tpm 15:00

22:00

05:00

12:00

19:00

02:00

09:00

16:00

23:00

06:00

13:00

20:00

03:00

10:00

17:00

Injeksi sefotaksim 3x250mg 21:00

06:00

13:00

21:00

06:00

13:00

21:00

06:00

13:00

21:00

06:00

13:00

Lakto B 2x1scht 15:00 06:00

18:00

06:00

18:00

06:00

18:00

06:00

18:00

Injeksi primperan 1/6Amp/hari - - 06:00 06:00 06:00

L Zink 2x1cth - 06:00

18:00

06:00

18:00

06:00

18:00 06:00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

78

Parasetamol 3x1tab -

06:00

13:00

21:00

06:00

13:00

21:00

06:00

13:00

21:00

06:00

13:00

Obat pulang

Nama obat Dosis pemberian jumlah

Sefiksim 20mg

Lakto B

2x20mg

2x1scht

X

VI

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode Gyssens

1. Sefotaksim

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Tidak lolos kategori V (tidak ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : Pasien terdiagnosa diare cair akut. Diare dapat

disebabkan karena infeksi (bakteri, virus, atau parasit) atau non

infeksi. Pada kasus ini pasien tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi

bakteri, seperti demam tinggi dan peningkatan nilai leukosit. Dari hasil

pemeriksaan feses baik secara makroskopis maupun mikroskopis tidak

merujuk adanya infeksi bakteri yang perlu diberikan terapi dengan

antibiotika. Seperti diare yang disertai adanya darah dan/atau lendir

atau ditemukan leukosit atau eritrosit pada feses dalam jumlah yang

tinggi. Pada kasus ini lebih cenderung menunjukkan bahwa pasien

mengalami infeksi virus yang ditandai dengan peningkatan monosit

dan limfosit. Diare yang disebabkan karena infeksi virus tidak

memerlukan terapi dengan antibiotika (Sutedjo, 2012; WGO, 2012;

WHO, 2005).

Kesimpulan Tidak ada indikasi penggunaan antibiotika (kategori V).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

79

Lampiran 5 Rekam Medis Kasus 5

Tanggal masuk : 8-4-2015 (pukul 07:00)

Tanggal pulang : 13-4-2015 (pukul 14:00)

Nama

Jenis kelamin

Umur

Nn INK

Perempuan

25 th

Status pulang Membaik

Anamnesa

Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan panas sejak 2 hari yang lalu,

muntah-muntah lebih dari 10 kali, diare disertai dengan lendir lebih dari 10

kali, nyeri perut, dan pusing.

Diagnosa

Utama Gastroenteritis akut

Diagnosa

Penyerta -

Tanda vital TD

100/60 mmHg

Suhu

37,40C

Nadi

80x/menit

Nafas

20x/menit

BB

-

PERKEMBANGAN KONDISI PASIEN

Tanggal Tekanan

darah Suhu Nadi Nafas Tanda fisik

8-4-2015 100/60 mmHg 37,40C 92x/menit 22x/menit

Panas, muntah dan,

diare disertai dengan

lendir lebih dari 10 kali,

nyeri perut, pusing

9-4-2015 100/70 mmHg 36,20C 84x/menit 22x/menit

BAB cair 3 kali, muntah

1 kali, dan mual

10-4-2015 90/60 mmHg 360C 80x/menit -

BAB cair 1 kali, muntah

2 kali, dan mual

11-4-2015 110/70 mmHg 36,30C 80x/menit 20x/menit

Badan lemas, BAB

normal, nafsu makan

turun, tidak muntah

12-4-2015 100/60 mmHg - - - Nyeri berkurang

13-4-2015 110/70 mmHg 36,50C 80x/menit 21x/menit

Nyeri berkurang, lemas,

keluhan membaik, nafsu

makan meningkat

HASIL TES LABORATORIUM

Uji hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan Satuan 8-4-2015 9-4-2015 13-4-2015

Hematologi

Hemoglobin 12,8 - 11,9 14 – 18 g/dL

Eritrosit 4,95 - 4,57 4,5 – 5,5 10^3/UL

Leukosit 15,6 - 5,53 4 – 11 10^6/UL

Trombosit 272 - 233 150 – 450 10^3/UL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

80

Hematokrit 39,9 - 37,4 45 – 52 Vol%

Hitung jenis

Basofil 0 - 0 0 – 1 %

Eosinofil 0 - 1 2 – 4 %

Netrofil batang 0 - 2 2 – 5 %

Netrofil segmen 88 - 54 51 – 67 %

Limfosit 9 - 31 20 – 35 %

Monosit 3 - 12 4 – 8 %

Fungsi hati

SGOT - 40 - <41 U/L

Elektrolit

Natrium 139,1 - - 137 − 145 mmol/L

Kalium 3,13 - - 3,5 − 5,1 mmol/L

Klorida 104,6 - - 98 − 107 mmol/L

Pemeriksaan Feses

Parameter Tanggal Rujukan

9-4-2015

Makroskopis

Konsistensi Cair Lunak

Warna Coklat Kuning kecoklatan

Lendir Positif Negatif

Darah Negatif Negatif

PUS Negatif Negatif

Mikroskopis

Leukosit 10-20

Eritosit 3-5

Telur cacing Negatif Negatif

Amuba Negatif Negatif

Epitel Negatif +1

Serat tumbuhan Positif Negatif-1+

Amilum Negatif Negatif

Lemak Negatif Negatif

Yeast Negatif Negatif-1+

Bakteri Positif

PENGOBATAN

Nama obat dan dosis

pemberian

Tanggal pemberian

8-4-15 9-4-15 10-4-15 11-4-15 12-4-15 13-4-15

Infus RL 15 tpm

07:30

14:30

21:30

04:30

11:30

18:30

01:30

08:30

15:30

22:30

5:30

12:30

19:30

02:30

09:30

16:30

23:30

06:30

12:00

Injeksi pepsol 2x1amp 07:30

19:30

07:30

19:30

07:30

19:30

07:30

19:30

07:30

19:30 07:30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

81

Injeksi seftriakson 1g/12 jam 07:30

19:30

07:30

19:30

07:30

19:30

07:30

19:30

07:30

19:30 07:30

Ulsafat sirup 3x1C

07:30

15:30

22:30

07:30

15:30

22:30

07:30

15:30

22:30

07:30

15:30

22:30

07:30

15:30

22:300

07:30

MP 3x4mg

07:30

15:30

22:30

07:30

15:30

22:30

07:30

15:30

22:30

07:30

15:30

22:30

07:30

15:30

22:30

07:30

Strokain 2x1 07:30

19:30

07:30

19:30

07:30

19:30

07:30

19:30

07:30

19:30 07:30

Injeksi metoklopramid 1A/8 jam -

07:30

15:30

22:30

- - - -

Injeksi diazepam 1/2A (jika

kejang) -

07:30

15:30

22:30

- - - -

Domperidon 3x1 -

07:30

15:30

22:30

07:30

15:30

22:30

07:30

15:30

22:30

07:30

15:30

22:30

07:30

Injeksi Ondansetron 2x1A - - 07:30

19:30

07:30

19:30

07:30

19:30 07:30

Omeprazol 2x1 tablet - - - - - 07:30

Obat pulang

Nama obat Dosis pemberian Jumlah

Sefiksim 200mg

Strocain

MP 4mg

Domperidon

Omeprazol

Ondensetron 8mg

Kandistatin

2x200mg

2x1tab

2x1tab

3x1tab

2x1tab

2x1tab

3x2tts

X

X

III

XV

X

V

I

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode Gyssens

1. Seftriakson

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Lolos kategori V (ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : Pasien terdiagnosa gastroenteritis akut. Gastroenteritis

dapat disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus, atau parasite) atau non

infeksi. Pasien menunjukkan tanda-tanda infeksi bakteri yaitu

peningkatan nilai leukosit melebihi nilai normal, demam, dan

ditemukan nilai leukosit dan eritrosit pada feses dalam jumlah yang

cukup tinggi. Dari pemeriksaan feses secara makroskopis juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

82

menunjukkan hasil positif adanya lendir. Indikasi lain mengenai

penggunaan antibiotika pada pasien ini antara lain diare yang dialami

tergolong diare berat (lebih dari 10 kali dalam sehari), sehingga perlu

segera diberikan terapi dengan antibiotika (Sutedjo, 2012; WGO,

2012).

Kategori IVA Tidak lolos kategori IVA (ada antibiotika yang lebih efektif).

Assessment : Seftriakson merupakan salah satu terapi lini pertama

untuk gastroenteritis karena Salmonella. Agen penyebab diare yang

dapat menyebabkan adanya lendir pada feses adalah Shigella dan

Entamoeba hystolitica. Menurut tanda dan gejala serta hasil

pemeriksaan darah dan feses, diare yang dialami pasien kemungkinan

disebabkan karena Shigella. Gejala klinis infeksi Shigella yang dialami

pasien adalah demam, adanya leukosit pada feses, dan nyeri perut.

Hasil pemeriksaan feses secara mikroskopis pun menunjukkan hasil

negatif pada amoeba. Antibiotika lini pertama untuk infeksi Shigella

adalah siprofloksasin (Ministry of Health, 2007; WGO, 2012).

Kesimpulan Ada antibiotika lain yang lebih efektif (kategori IVA).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

83

Lampiran 6 Rekam Medis Kasus 6

Tanggal masuk : 23-4-2015 (pukul 15:12)

Tanggal pulang : 26-4-2015 (pukul 17:00)

Nama

Jenis kelamin

Umur

An ZK

Perempuan

2 th

Status pulang Sembuh

Anamnesa Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan BAB cair dan muntah lebih dari

5 kali sejak 3 jam yang lalu.

Diagnosa

Utama Diare cair akut disertai dengan vomitus dengan dehidrasi sedang

Diagnosa

Penyerta

-

Tanda vital TD

-

Suhu

37,90C

Nadi

160x/menit

Nafas

58x/menit

BB

10kg

PERKEMBANGAN KONDISI PASIEN

Tanggal Tekanan

darah Suhu Nadi Nafas Tanda fisik

23-4-2015 - 37,90C 100x/menit 58x/menit

BAB cair dan muntah

lebih dari 5 kali

24-4-2015 - 37,30C 101x/menit 33x/menit

Diare 1 kali dan tidak

muntah lagi

25-4-2015 - 36,30C 90x/menit 24x/menit

Diare dan muntah

berkurang

26-4-2015 - 350C 100x/menit 24x/menit

Pasien merasa lebih

baik

HASIL TES LABORATORIUM

Uji hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan Satuan 23-4-2015

Hematologi

Hemoglobin 12,7 10 − 16 g/dL

Eritrosit 4,97 4,5 – 5,5 10^3/UL

Leukosit 11,03 9 – 12 10^6/UL

Trombosit 308 150 – 450 10^3/UL

Hematokrit 40,7 33 – 38 Vol%

Hitung jenis

Basofil 0 0 – 1 %

Eosinofil 1 2 – 4 %

Netrofil batang 2 2 – 5 %

Netrofil segmen 73 51 – 67 %

Limfosit 15 38 – 42 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

84

Monosit 8 4 – 9 %

Pemeriksaan Feses

Parameter Tanggal

Rujukan 24-4-2015

Makroskopis

Konsistensi Cair Lunak

Warna Kuning Kuning kecoklatan

Lendir Negatif Negatif

Darah Negatif Negatif

PUS Negatif Negatif

Mikroskopis

Leukosit 0 – 1

Eritosit 0 – 1

Telur cacing Negatif Negatif

Amuba Negatif Negatif

Epitel Negatif +1

Serat tumbuhan Positif Negatif-1+

Amilum Negatif Negatif

Lemak Negatif Negatif

Yeast Negatif Negatif-1+

Bakteri Positif

PENGOBATAN

Nama obat dan dosis pemberian Tanggal pemberian

23-4-15 24-4-15 25-4-15 26-4-15

Infus RL 3cc/kgBB/jam 16:00

23:00

06:00

13:00

20:00

03:00

10:00

17:00

24:00

07:00

15:00

Injeksi lapiksim 3x350mg 18:00

02:00

10:00

18:00

02:00

10:00

18:00

02:00

10:00

Injeksi primperan 3x1/4A (k/p)

02:00

10:00

18:00

02:00

10:00

18:00

02:00

10:00

18:00

02:00

10:00

Paracetamol sirup 4x1cth (k/p) - -

02:00

08:00

14:00

20:00

02:00

08:00

14:00

Lacto B 2x1scht - - 02:00

14:00

02:00

14:00

Obat pulang Nama Obat Dosis pemberian Jumlah

Lacto B 2x1scht X

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

85

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode Gyssens

1. Sefotaksim

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Tidak lolos kategori V (tidak ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : Pasien terdiagnosa diare cair akut dengan dehidrasi

sedang dan vomitus. Infeksi diare dapat disebabkan oleh infeksi

(bakteri, virus, atau parasite) atau non infeksi. Pasien tidak

menunjukkan tanda-tanda infeksi bakteri seperti peningkatan nilai

leukosit yang melebihi nilai normal dan juga demam tinggi (>380C).

Hasil pemeriksaan feses secara makroskopis tidak menunjukkan

adanya lendir dan/atau darah, dan secara mikroskopis tidak

menunjukkan adanya leukosit dan eritrosit dalam jumlah yang tinggi.

Pada parameter amoeba juga menunjukkan hasil negatif. Sesuai

dengan pertimbangan tersebut, maka pasien tidak perlu diberikan

terapi dengan antibiotika (Sutedjo, 2012; WGO, 2012),

Kesimpulan Tidak ada indikasi penggunaan antibiotika (kategori V).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

86

Lampiran 7 Rekam Medis Kasus 7

Tanggal masuk : 2−4-2015 (pukul 11:20)

Tanggal pulang : 6-4-2015 (pukul 14:30)

Nama

Jenis kelamin

Umur

Bp HK

Laki-laki

26 th

Status pulang Membaik

Anamnesa

Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan demam naik turun sejak

kemarin malam, BAB cair 3 kali dengan warna kuning kecoklatan hari ini,

muntah 3 kali hari ini, badan terasa agak lemah

Diagnosa

Utama Gastroenetritis akut

Diagnosa

Penyerta -

Tanda vital TD

110/70mmHg

Suhu

37,20C

Nadi

92x/menit

Nafas

20x/menit

BB

-

PERKEMBANGAN KONDISI PASIEN

Tanggal Tekanan

darah Suhu Nadi Nafas Tanda fisik

2-4-2015 100/60mmHg 37,20C 92x/menit 20x/menit

Demam naik turun,

BAB cair 3 kali dengan

warna kuning

kecoklatan, muntah 3

kali, badan terasa agak

lemah

3-4-2015 100/60mmHg 360C - -

Pasien merasa lebih

baik

4-4-2015 110/60mmHg 36,80C 80x/menit 20x/menit

Pasien merasa lebih

baik

5-4-2015 160/80mmHg 360C - - Pasien merasa demam

6-4-2015 130/90mmHg 36,50C 84x/menit 24x/menit Tidak ada keluhan

HASIL TES LABORATORIUM

Uji hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan Satuan 2−4-2015 4-4-2015

Hematologi

Hemoglobin 15,6 - 14 – 18 g/Dl

Eritrosit 21,04 - 4,5 – 5,5 10^3/UL

Leukosit 5,41 7,6 4 – 11 10^6/UL

Trombosit 193 - 150 – 450 10^3/UL

Hematokrit 48,3 - 45 – 52 Vol%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

87

Hitung jenis

Basofil 0 - 0 – 1 %

Eosinofil 1 - 2 – 4 %

Netrofil batang 1 - 2 – 5 %

Netrofil segmen 84 - 51 – 67 %

Limfosit 8 - 20 – 35 %

Monosit 6 - 4 – 8 %

Fungsi hati

SGPT 14 - <37 U/L

SGOT 15 - <41 U/L

Fungsi ginjal

Ureum 30 - 17 – 43 mg/dL

Kreatinin 0,91 - 0,9 − 1,3 mg/dL

Glukosa

Glukosa darah

sewaktu 61 - 80 − 200 mg/dL

Elektrolit

Natrium 141,5 - 137 − 145 mmol/L

Kalium 3,62 - 3,5 − 5,1 mmol/L

Klorida 107,6 - 98 − 107 mmol/L

Pemeriksaan Urine

Parameter Tanggal Rujukan

2-4-2015

Urinalisa

Warna Kuning Kuning

Kekeruhan Jernih Jernih

Reduksi Negatif Negatif

Bilirubin Negatif Negatif

Keton urin Negatif Negatif

BJ 1,015 1,015-0,025

Darah samar Negatif Negatif

PH 5,50 5-8,5

Protein Negatif Negatif

Urobilinogen 0,20 0,2-1 EU/L

Nitirit Negatif Negatif

Leukosit

esterase Negatif Negatif

Sedimen urin

Leukosit 0-1 0-2/LPK

Eritosit 0-2 0-3/LPK

Sel epitel Positif positif/LPK

Kristal

Kalsium oksalat Negatif Negatif/LPK

Asam urat Negatif Negatif/LPK

Amorf Negatif Negatif/LPK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

88

Silinder

Eritrosit Negatif Negatif/LPK

Leukosit Negatif Negatif/LPK

Granul Negatif Negatif/LPK

Bakteri Negatif Negatif/LPK

Lain-lain - -

Pemeriksaan Feses

Parameter Tanggal

Rujukan 2−4-2015

Makroskopis

Konsistensi Encer Lunak

Warna Coklat Kuning kecoklatan

Lendir Negatif Negatif

Darah Negatif Negatif

PUS Negatif Negatif

Mikroskopis

Leukosit 0-1

Eritosit 1-2

Telur cacing Negatif Negatif

Amuba Negatif Negatif

Epitel Negatif +1

Serat tumbuhan Positif Negatif-1+

Amilum Negatif Negatif

Lemak Negatif Negatif

Yeast Negatif Negatif-1+

Bakteri Positif

PENGOBATAN

Nama obat dan dosis pemberian Tanggal pemberian

2-4-15 3-4-15 4-4-15 5-4-15 6-4-15

Infus RL 30 tpm (turunkan jika membaik) 13:00

20:00

03:00

10:00

17:00

24:00

- - -

Infus RL 10 tpm - -

07:00

14:00

21:00

04:00

11:00

18:00

01:00

08:00

Injeksi seftriakson 1A/12jam 14:00 02:00

14:00

02:00

14:00

02:00

14:00

02:00

14:00

Injeksi ranitidin 1A/12jam (k/p) 14:00 02:00

14:00

02:00

14:00

02:00

14:00

02:00

14:00

Injeksi metoklopramid 1A/8jam 14:00

22:00

06:00

14:00

22:00

06:00

14:00

22:00

06:00

14:00

22:00

06:00

14:00

Parasetamol 500mg 3x1tab (k/p) 14:00 06:00 06:00 06:00 06:00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

89

22:00 14:00

22:00

14:00

22:00

14:00

22:00

14:00

Injeksi siprofloksasin 200mg/12jam 14:00 02:00

14:00

02:00

14:00

02:00

14:00

02:00

14:00

Bolus D40% 1 flash 14:00 14:00 14:00 14:00 14:00

Obat pulang

Nama Obat Dosis pemberian Jumlah

Siprofloksasin 500mg

Ranitidin

2x1tablet

2x1tablet

X

X

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode Gyssens

1. Seftriakson

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap .

Kategori V Tidak lolos kategori V (tidak ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assesssment : Pasien terdiagnosa gastroenteritis akut. Gastroenteritis

dapat disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus, atau parasite) atau non

infeksi. Pada kasus ini pasien tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi

bakteri seperti demam dan peningkatan nilai leukosit. Dari hasil

pemeriksaan feses secara makroskopis menunjukkan hasil negatif pada

parameter lendir dan darah, dan secara mikroskopis menunjukkan nilai

leukosit dan eritrosit yang juga tidak tinggi. Sesuai dengan hal

tersebut, maka pasien tidak perlu diberikan terapi dengan antibiotika

(Sutedjo, 2012; WGO, 2012).

Kesimpulan Tidak ada indikasi penggunaan antibiotika (kategori V).

2. Siprofloksasin

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap)

Assessment : data rekam medis pasien lengkap

Kategori V Tidak lolos kategori V (tidak ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assesssment : Pasien terdiagnosa gastroenteritis akut. Gastroenteritis

dapat disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus, atau parasite) atau non

infeksi. Pada kasus ini pasien tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi

bakteri seperti demam dan peningkatan nilai leukosit. Dari hasil

pemeriksaan feses secara makroskopis menunjukkan hasil negatif pada

parameter lendir dan darah, dan secara mikroskopis menunjukkan nilai

leukosit dan eritrosit yang juga tidak tinggi. Sesuai dengan hal

tersebut, maka pasien tidak perlu diberikan terapi dengan antibiotika

(Sutedjo, 2012; WGO, 2012).

Kesimpulan Tidak ada indikasi penggunaan antibiotika (kategori V).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

90

Lampiran 8 Rekam Medis Kasus 8

Tanggal masuk : 3-4-2015 (pukul 00:12)

Tanggal pulang : 7-4-2015 (pukul 14:00)

Nama

Jenis kelamin

Umur

Bp W

Laki-laki

67 th

Status pulang Membaik

Anamnesa

Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan BAB cair lebih dari 7 kali dalam

sehari sejak 1 hari yang lalu dengan feses berwarna kuning kehijauan, nyeri

perut melilit, mual, muntah lebih dari 10 kali dalam sehari.

Diagnosa

Utama Gastroenetritis akut disertai dengan vomitus

Diagnosa

Penyerta -

Tanda vital TD

130/80mmHg

Suhu

36,50C

Nadi

85x/menit

Nafas

20x/menit

BB

-

PERKEMBANGAN KONDISI PASIEN

Tanggal Tekanan

darah Suhu Nadi Nafas Tanda fisik

3-4-2015 130/80mmHg 36,50C 85x/menit 20x/menit

BAB cair lebih dari 7

kali dengan feses

berwarna kuning

kehijauan, nyeri perut

melilit, mual, muntah

lebih dari 10 kali

4-4-2015 130/70mmHg 36,40C 72x/menit 20x/menit

Muntah 4 kali, BAB

cair 4 kali, perut

kembung, mual, dan

nafsu makan turun

5-4-2015 120/70mmHg 36,40C 80x/menit 20x/menit

Diare dan nyeri perut

berkurang

6-4-2015 150/90mmHg 360C 80x/menit 20x/menit

Mual, kembung, dan

badan terasa lemas

7-4-2015 150/90mmHg 36,40C 80x/menit 20x/menit Tidak ada keluhan

HASIL TES LABORATORIUM

Uji hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan Satuan 3-4-2015 6-4-2015

Hematologi

Hemoglobin 11,5 10,6 14 − 18 g/dL

Eritrosit 4,17 4,72 4,5 – 5,5 10^3/UL

Leukosit 5,00 4,06 4 – 11 10^6/UL

Trombosit 244 198 150 – 450 10^3/UL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

91

Hematokrit 33 33,7 45 – 52 Vol%

Hitung jenis

Basofil 0 0 0 − 1 %

Eosinofil 1 7 2 − 4 %

Netrofil batang 0 5 2 − 5 %

Netrofil segmen 67 51 51 − 67 %

Limfosit 27 29 20 − 35 %

Monosit 5 8 4 − 8 %

Fungsi hati

SGPT 32 - <37 U/L

SGOT 20 - <41 U/L

Fungsi ginjal

Ureum 27 - 17 − 43 mg/dL

Kreatinin 0,95 - 0,9 − 1,3 mg/dL

Glukosa

Glukosa darah

sewaktu 77 - 80 − 200 mg/dL

Elektrolit

Natrium 133,5 137 137 − 145 mmol/L

Kalium 3,2 3,45 3,5 − 5,1 mmol/L

Klorida 101,5 106,6 98 − 107 mmol/L

PENGOBATAN

Nama obat dan dosis pemberian Tanggal pemberian

3-4-15 4-4-15 5-4-15 6-4-15 7-4-15

Infus RL 20 tpm maks 23:00

06:00

13:00

20:00

04:00

11:00

18:00

02:00

09:00

16:00

23:00

08:00

Pehatrim forte 2x1tab - 05:00

16:00

05:00

16:00

05:00

16:00 05:00

Alprazolam 1x0,5mg (malam) - - - 05:00 05:00

Injeksi metoklopramid 1A/8jam -

07:30

15:00

21:00

07:30

15:00

21:00

07:30

15:00

21:00

-

Injeksi pepsol 1A/12jam (1 ampul dilarutkan

dalam 50cc NaCl) -

05:00

16:00

05:00

16:00

05:00

16:00 05:00

Ulsafat sirup 3x1C -

07:30

15:00

21:00

07:30

15:00

21:00

07:30

15:00

21:00

-

Strokain 3x1tab - - -

07:30

15:00

21:00

07:30

Seftriakson 1A/12jam - 07:30

21:00

07:30

21:00

07:30

21:00 07:30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

92

Loperamid 2x1tab - 05:00

16:00

05:00

16:00

05:00

16:00 -

Obat pulang

Nama Obat Dosis pemberian Jumlah

Omeprazol

Metoklopramid

Pehatrim forte

Strokain

Alprazolam

1x1tablet

3x1tablet

1x1tablet

3x1tablet

1x0,5mg

V

XV

V

XV

V

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode Gyssens

1. Kotrimoksasol

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Tidak lolos kategori V (tidak ada indikasi penggunaan antibiotika)

Assessment : Pasien terdiagnosa gastroenteritis akut disertai dengan

vomitus. Gastroenteritis dapat disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus,

atau parasite) atau non infeksi. Pasien pada kasus ini tidak

menunjukkan tanda-tanda infeksi bakteri, seperti demam dan

peningkatan nilai leukosit. Pasien juga tidak mengatakan diare yang

dialaminya disertai dengan darah dan/atau lendir. Sesuai dengan hal

tersebut, maka pasien tidak perlu diberikan terapi dengan antibiotika

(Sutedjo, 2012; WGO, 2012).

Kesimpulan Tidak ada indikasi penggunaan antibiotika (kategori V).

2. Seftriakson

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Tidak lolos kategori V (tidak ada indikasi penggunaan antibiotika)

Assessment : Pasien terdiagnosa gastroenteritis akut disertai dengan

vomitus. Gastroenteritis dapat disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus,

atau parasite) atau non infeksi. Pasien pada kasus ini tidak

menunjukkan tanda-tanda infeksi bakteri, seperti demam dan

peningkatan nilai leukosit. Pasien juga tidak mengatakan diare yang

dialaminya disertai dengan darah dan/atau lendir. Sesuai dengan hal

tersebut, maka pasien tidak perlu diberikan terapi dengan antibiotika

(Sutedjo, 2012; WGO, 2012).

Kesimpulan Tidak ada indikasi penggunaan antibiotika (kategori V).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

93

Lampiran 9 Rekam Medis Kasus 9

Tanggal masuk : 14-4-2015 (pukul 00:53)

Tanggal pulang : 20-4-2015 (pukul 07:30)

Nama

Jenis kelamin

Umur

Ny MCD

Perempuan

32 th

Status pulang Membaik

Anamnesa

Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan utama diare sejak tadi pagi

kurang lebih 10 kali

Pasien sedang hamil 37 minggu dan pasien alergi seftriakson

Diagnosa

Utama Gastroenteritis akut

Diagnosa

Penyerta -

Tanda vital TD

90/80 mmHg

Suhu

360C

Nadi

80x/menit

Nafas

18x/menit

BB

-

PERKEMBANGAN KONDISI PASIEN

Tanggal Tekanan

darah Suhu Nadi Nafas Tanda fisik

14-4-2015 90/80 mmHg 36,70C 80x/menit 20x/menit

Diare sejak tadi pagi

kurang lebih 10 kali

15-4-2015 110/70 mmHg 36,40C 80x/menit 20x/menit Masih diare

16-4-2015 120/70 mmHg 360C 80x/menit 20x/menit

BAB cair 10 kali sejak

semalam

17-4-2015 110/70 mmHg 360C 80x/menit 20x/menit BAB cair 7 kali

18-4-2015 120/80 mmHg 360C 80x/menit 20x/menit

BAB cair 4 kali dan

nafsu makan mulai

membaik

19-4-2015 - - - - Lemas dan BAB

membaik

20-4-2015 110/70 mmHg 360C 82x/menit 21x/menit

Lemas dan keluhan lain

membaik

HASIL TES LABORATORIUM

Uji hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan Satuan 14-4-2015

Hematologi

Hemoglobin 13 14 − 18 g/dL

Eritrosit 4,63 4,5 – 5,5 10^3/UL

Leukosit 11,26 4 – 11 10^6/UL

Trombosit 217 150 – 450 10^3/UL

Hematokrit 40,1 45 – 52 Vol%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

94

Hitung jenis

Basofil 0 0 – 1 %

Eosinofil 2 2 – 4 %

Netrofil batang 2 2 – 5 %

Netrofil segmen 67 51 − 67 %

Limfosit 21 20 − 35 %

Monosit 7 4 – 8 %

Fungsi hati

SGPT 19 <37 U/L

SGOT 20 <41 U/L

Fungsi ginjal

Ureum 17 17 − 43 mg/dL

Kreatinin 0,94 0,9 − 1,3 mg/dL

Elektrolit

Natrium 140,1 137 − 145 mmol/L

Kalium 3,77 3,5 − 5,1 mmol/L

Klorida 110,7 98 − 107 mmol/L

Pemeriksaan Feses

Parameter Tanggal Rujukan

14-4-2015 14-4-2015

Makroskopis

Konsistensi Lembek Lembek Lunak

Warna Coklat Kuning Kuning kecoklatan

Lendir Negatif Negatif Negatif

Darah Negatif Negatif Negatif

PUS Negatif Negatif Negatif

Mikroskopis

Leukosit 1 – 2 1 – 2

Eritosit 3 – 5 2 – 3

Telur cacing Negatif Negatif Negatif

Amuba Negatif Negatif Negatif

Epitel Negatif Negatif +1

Serat tumbuhan Positif Positif Negatif-1+

Amilum Negatif Negatif Negatif

Lemak Negatif Negatif Negatif

Yeast Negatif Negatif Negatif-1+

Bakteri Positif Positif

PENGOBATAN

Nama obat dan dosis

pemberian

Tanggal pemberian

14-4-15 15-4-15 16-4-15 17-4-15 18-4-15 19-4-15 20-4-15

Infus NaCl

01:30

08:30

15:30

22:30

05:30

12:30

19:30

02:30

09:30

16:30

23:30

06:30

13:30

20:30

03:30

10:30

17:30

00:30

07:30

14:30

21:30

04:30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

95

Injeksi ranitidin

1A/12jam

05:00

17:00

05:00

17:00

05:00

17:00

05:00

17:00

05:00

17:00

05:00

17:00

05:00

17:00

Injeksi sefotaksim

1g/12jam -

05:00

17:00

05:00

17:00

05:00

17:00

05:00

17:00 - -

Levofloksasin

1x500mg - - - - - 06:00 06:00

Obat pulang Nama obat Dosis pemberian Jumlah

Levofloksasin 500mg 1x500mg III

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode Gyssens

1. Sefotaksim

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Lolos kategori V (ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : pasien terdiagnosa gastroenteritis akut dan pasien sedang

hamil 37 minggu. Gastroenteritis dapat disebabkan oleh infeksi

(bakteri, virus, atau parasit) atau non infeksi. Pasien menunjukkan

tanda infeksi bakteri yang ditandai dengan peningkatan nilai leukosit

melebihi nilai normal. Hasil pemeriksaan feses secara mikroskopis

menunjukkan adanya eritrosit dalam jumlah yang cukup tinggi.

Indikasi lain mengenai penggunaan antibiotika pada pasien ini adalah

diare yang dialami pasien juga tergolong diare berat karena pasien

mengalami diare sampai 10 kali dalam sehari terlebih pasien dalam

kondisi hamil (Barr & Smith, 2014; Sutedjo, 2012).

Kategori IVA Lolos kategori IVA (tidak ada antibiotika yang lebih efektif).

Assessment : Sefotaksim dapat dijadikan sebagai alternatif terapi pada

infeksi Salmonella. Berdasarkan gejala klinis yang dialami paisen

dapat merujuk pada adanya infeksi Salmonella. Antibiotika lini

pertama untuk infeksi karena Salmonella adalah siprofloksasin

(golongan quinolon), namun quinolon termasuk dalam kategori C

untuk penggunaan pada wanita hamil, sehingga pasien diberikan

aletrnatif terapinya yaitu sefotaksim (golongan B). Keefektifan kerja

obat ini ditunjukkan dengan perbaikan kondisi klinis pasien yang

ditandai dengan diare berkurang, nafsu makan membaik, dan nilai

leukosit menjadi normal kembali (DiPiro, et al., 2008; Kemenkes,

2011).

Kategori IVB Lolos kategori IVB (tidak ada antibiotika lain yang kurang toksik).

Assessment : Sefotaksim merupakan antibiotika dalam kategori B

untuk keamanan pada wanita hamil, dan tidak ada interaksi antara

sefotaksim dengan obat lain yang digunakan yang dapat menimbulakn

efek merugikan (Lacy, et al., 2011).

Kategori IVC Lolos kategori IVC (tidak ada pilihan antibiotika yang lebih murah).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

96

Assessment : Untuk obat sejenis tidak ada obat yang lebih murah.

Kategori IVD Lolos kategori IVD (tidak ada antibiotika yang lebih spesifik).

Assessment : Tidak diketahui bakteri yang menginfeksi pasien secara

pasti, karena tidak dilakukan kultur bakteri, maka dapat dikategorikan

pengggunaan antibiotika secara empiris. Sefotaksim merupakan

antibiotika dengan spektrum luas. Sefotaksim menjadi salah satu

antibiotika lini pertama untuk gastroenteritis akut, antara lain untuk

mengatasi infeksi Salmonella (DiPiro, et al., 2008).

Kategori IIIA Lolos kategori IIIA (pemberian antibiotika tidak terlalu lama).

Assessment : selama pasien dirawat di rumah sakit pasien menerima

sefotaksim selama 4 hari. Pemakaian antibiotika untuk terapi empiris

adalah 2-3 hari, selanjutnya dilakukan evaluasi berdasarkan kondisi

klinis pasien, pemeriksaan mikrobiologi, dan data penunjang lainnya

(Kemenkes, 2011). Pada kasus ini tidak dilakukan kultur bakteri,

sehingga evaluasi efektifitas penggunaan antibiotika berdasarkan pada

kondisi klinis pasien. Dalam waktu 2-3 hari pemberian antibiotika

pasien mengalami perkembangan kondisi klinis dibandingkan ketika

masuk rumah sakit, maka penggunaan antibiotika dilanjutkan selama 4

hari.

Kategori IIIB Lolos kategori IIIB (pemberian antibiotika tidak terlalu singkat).

Assessment : selama pasien dirawat di rumah sakit pasien menerima

sefotaksim selama 4 hari. Pemakaian antibiotika untuk terapi empiris

adalah 2-3 hari, selanjutnya dilakukan evaluasi berdasarkan kondisi

klinis pasien, pemeriksaan mikrobiologi, dan data penunjang lainnya

(Kemenkes, 2011). Pada kasus ini tidak dilakukan kultur bakteri,

sehingga evaluasi efektifitas penggunaan antibiotika berdasarkan pada

kondisi klinis pasien. Dalam waktu 2-3 hari pemberian antibiotika

pasien mengalami perkembangan kondisi klinis dibandingkan ketika

masuk rumah sakit, maka penggunaan antibiotika dilanjutkan selama 4

hari.

Kategori IIA Lolos kategori IIA (pemberian antibiotika tidak tepat dosis).

Assessment : dosis yang diberikan pada pasien adalaih 1g/12jam, dosis

sefotaksim yang dianjurkan adalah 1-2gram/4-12jam (Lacy, et al.,

2011).

Kategori IIB Lolos kategori IIB (interval pemberian antibiotika tidak tepat).

Assessment : penggunaan antibiotika yang dianjurkan adalah setiap 4-

12 jam, interval pemberian antibiotika yang digunakan pasien adalah

12 jam (Lacy, et al., 2011).

Kategori IIC Lolos kategori IIC (penggunaan antibiotika tepat rute pemberian).

Assessment : rute pemberian antibiotika tepat.

Kategori I Lolos kategori I (penggunaan antibiotika tepat waktu pemberian).

Assessment : waktu pemberian antibiotik setiap harinya tepat.

Kategori 0 Lolos kategori 0.

Assessment : Lolos semua kategori diatas, termasuk pemberian

antibiotika yang tepat.

Kesimpulan Penggunaan antibiotika tepat (kategori 0).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

97

2. Levofloksasin

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Lolos kategori V (ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : pasien terdiagnosa gastroenteritis akut dan pasien sedang

hamil 37 minggu. Gastroenteritis dapat disebabkan oleh infeksi

(bakteri, virus, atau parasit) atau non infeksi. Pasien menunjukkan

tanda infeksi bakteri yang ditandai dengan peningkatan nilai leukosit

melebihi nilai normal. Hasil pemeriksaan feses secara mikroskopis

menunjukkan adanya eritrosit dalam jumlah yang cukup tinggi.

Indikasi lain mengenai penggunaan antibiotika pada pasien ini adalah

diare yang dialami pasien juga tergolong diare berat karena pasien

mengalami diare sampai 10 kali dalam sehari terlebih pasien dalam

kondisi hamil (Barr & Smith, 2014; Sutedjo, 2012).

Kategori IVA Lolos kategori IVA (tidak ada antibiotika yang lebih efektif).

Assessment : levofloksasin merupakan salah satu terapi lini pertama

untuk gastroenteritis karena Salmonella. Keefektifan kerja obat ini

ditunjukkan dengan perbaikan kondisi klinis pasien yang ditandai

dengan diare berkurang, nafsu makan membaik, dan nilai leukosit

menjadi normal kembali (DuPont, 2014).

Kategori IVB Tidak lolos kategori IVB (ada antibiotika lain yang kurang toksik).

Assessment : levofloksasin merupakan antibiotika dalam kategori C

untuk keamanan pada wanita hamil, sehingga hanya dapat digunakan

pada wanita hamil apabila benefit-risk ratio lebih menguntungkan

(Kemenkes, 2011).

Kesimpulan Ada antibiotika lain yang kurang toksik (kategori IVB).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

98

Lampiran 10 Rekam Medis Kasus 10

Tanggal masuk : 6-4-2015 (pukul 13:44)

Tanggal pulang : 9-4-2015 (pukul 15:00)

Nama

Jenis kelamin

Umur

An YI

Laki-laki

2 th

Status pulang Sembuh

Anamnesa Pasien datang ke rumah sakit dalam kondisi sadar dengan keluhan diare cair 7

kali hari ini, dan muntah lebih dari 4 kali

Diagnosa

Utama Diare cair akut disertai dengan vomitus dan dehidrasi sedang

Diagnosa

Penyerta -

Tanda vital TD

-

Suhu

36,60C

Nadi

145x/menit

Nafas

32x/menit

BB

13kg

PERKEMBANGAN KONDISI PASIEN

Tanggal Tekanan

darah Suhu Nadi Nafas Tanda fisik

6-4-2015 - 36,60C 145x/menit 32x/menit

Diare cair 7 kali dan

muntah lebih dari 4 kali

7-4-2015 - 360C 96x/menit - Pasien masih diare

8-4-2015 - 36,40C - - Pasien masih diare

9-4-2015 - 36,60C 96x/menit - Diare mulai membaik

HASIL TES LABORATORIUM

Uji hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan Satuan 6-4-2015

Hematologi

Hemoglobin 14,2 10 – 16 g/dL

Eritrosit 5,45 4,5 – 5,5 10^3/UL

Leukosit 11,68 9 – 12 10^6/UL

Trombosit 211 150 – 450 10^3/UL

Hematokrit 44 33 – 38 Vol%

Hitung jenis

Basofil 1 0 – 1 %

Eosinofil 0 2 – 4 %

Netrofil batang 7 2 – 5 %

Netrofil segmen 54 51 – 67 %

Limfosit 33 38 – 42 %

Monosit 5 4 – 9 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

99

Elektrolit

Natrium 139,7 137 − 145 mmol/L

Kalium 3,57 3,5 − 5,1 mmol/L

Klorida 109,3 98 − 107 mmol/L

PENGOBATAN

Nama obat dan dosis pemberian Tanggal pemberian

6-4-15 7-4-15 8-4-15 9-4-15

Infus RL 70 tpm 16:00

23:00

06:00

13:00

20:00

03:00

10:00

17:00

24:00

07:00

14:00

Injeksi ampisillin 3x350mg 18:00

05:00

13:00

20:00

05:00

13:00

20:00

05:00

13:00

Lakto B 2x1 18:15 06:00

18:00

06:00

18:00 06:00

L zink 1x20mg 18:00 18:00 18:00 18:00

Obat pulang

Nama obat Dosis pemberian Jumlah

Lakto B

L zink 20mg

3x1scht

1x1cth

XV

I

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode Gyssens

1. Ampisillin

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Tidak lolos kategori V (tidak ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : Pasien terdiagnosa gastroenteritis akut non spesifik

disertai dengan vomitus dan dehidrasi sedang. Gastroenteritis dapat

disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus, atau parasite) atau non infeksi.

Pasien tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi bakteri, seperti

peningkatan nilai leukosit melebihi nilai normal, pasien juga tidak

mengatakan diare yang dialami tidak disertai dengan darah dan/atau

lendir. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka pasien tidak perlu

diberikan terapi dengan antibiotika (Sutedjo, 2012; WGO, 2012).

Kesimpulan Tidak ada indikasi penggunaan antibiotika (kategori V)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

100

Lampiran 11 Rekam Medis Kasus 11

Tanggal masuk : 3-4-2015 (pukul 12:20)

Tanggal pulang : 7-4-2015 (pukul 15:00)

Nama

Jenis kelamin

Umur

An DK

Perempuan

5 bulan

Status pulang Membaik

Anamnesa Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan BAB cair tanpa lendir dan darah

9 kali dalam sehari, muntah, demam, dan nafsu makan dan minum menurun

Diagnosa

Utama Diare cair akut tanpa dehidrasi disertai dengan vomitus,

Diagnosa

Penyerta -

Tanda vital TD

-

Suhu

37,90C

Nadi

-

Nafas

-

BB

6,1kg

PERKEMBANGAN KONDISI PASIEN

Tanggal Tekanan

darah Suhu Nadi Nafas Tanda fisik

3-4-2015 - 37,90C - -

BAB sejak rabu disertai

demam dan muntah,

namun tanpa lendir dan

darah

Hari rabu BAB 7 kali

dan muntah 4 kali

Hari kamis BAB 7 kali

dan muntah 4 kali

Hari ini BAB 10 kali

dan muntah 5 kali serta

nafsu makan menurun

4-4-2015 - 36,10C 120x/menit 36x/menit

BAB cair hari ini tiga

kali dan muntah 1 kali

5-4-2015 - 36,40C 116x/menit 36x/menit

BAB cir 3 kali dengan

ampas dan pasien tidak

muntah

6-4-2015 - 370C 124x/menit 40x/menit

BAB semalam 2 kali

dengan ampas dan

demam

7-4-2015 - 360C 124x/menit 40x/menit

BAB cair 1 kali pada

pagi ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

101

HASIL TES LABORATORIUM

Uji hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan Satuan 3-2015

Hematologi

Hemoglobin 12,5 10 – 16 g/dL

Eritrosit 4,89 4,5 – 5,5 10^3/UL

Leukosit 12 9 – 12 10^6/UL

Trombosit 500 150 – 450 10^3/UL

Hematokrit 38,2 33 – 38 Vol%

Hitung jenis

Basofil 0 0 – 1 %

Eosinofil 1 2 – 4 %

Netrofil batang 0 2 – 5 %

Netrofil segmen 60 51 – 67 %

Limfosit 34 38 – 42 %

Monosit 5 4 – 9 %

Elektrolit

Natrium 141,5 137 – 145 mmol/L

Kalium 4,53 3,5 − 5,1 mmol/L

Klorida 110,8 98 – 107 mmol/L

PENGOBATAN

Nama obat dan dosis pemberian Tanggal pemberian

3-4-15 4-4-15 5-4-15 6-4-15 7-4-15

Infus Kaen 3B 8 tpm 13:00

20:00

03:00

10:00

17:00

24:00

07:00

14:00

21:00

04:00

11:00

18:00

01:00

08:00

Injeksi ampisillin 3x200mg 15:00

23:00

08:00

15:00

23:00

08:00

15:00

23:00

08:00

15:00

23:00

08:00

15:00

Lakto B 2x1 17:00 05:00

17:00

05:00

17:00

05:00

17:00 05:00

L zink 1x20mg 15:00 15:00 15:00 15:00 15:00

Promuba 3x3/4C 15:00

23:00

08:00

15:00

23:00

08:00

15:00

23:00

08:00

15:00

23:00

08:00

15:00

Domperidon 2mg (k/p) - 15:00 - 15:00 15:00

Parasetamol sirup 3x1/2cth (k/p) - - 15:00 15:00 15:00

Obat pulang Nama obat Dosis pemberian

Jumla

h

Lakto B 2x1scht VI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

102

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode Gyssens

1. Ampisillin

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Tidak lolos kategori V (tidak ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : Pasien terdiagnosa gastroenteritis akut non spesifik

disertai dengan vomitus dan dehidrasi sedang. Gastroenteritis dapat

disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus, atau parasite) atau non infeksi.

Pasien tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi bakteri, seperti

peningkatan nilai leukosit melebihi nilai normal, pasien juga tidak

mengatakan diare yang dialami tidak disertai dengan darah dan/atau

lendir. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka pasien tidak perlu

diberikan terapi dengan antibiotika (Sutedjo, 2012; WGO, 2012).

Kesimpulan Tidak ada indikasi penggunaan antibiotika (kategori IVA).

2. Metronidazol

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Tidak lolos kategori V (tidak ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : Pasien terdiagnosa gastroenteritis akut non spesifik

disertai dengan vomitus dan dehidrasi sedang. Gastroenteritis dapat

disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus, atau parasite) atau non infeksi.

Pasien tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi bakteri, seperti

peningkatan nilai leukosit melebihi nilai normal, pasien juga tidak

mengatakan diare yang dialami tidak disertai dengan darah dan/atau

lendir. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka pasien tidak perlu

diberikan terapi dengan antibiotika (Sutedjo, 2012; WGO, 2012).

Kesimpulan Tidak ada indikasi penggunaan antibiotika (kategori IVA)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

103

Lampiran 12 Rekam Medis Kasus 12

Tanggal masuk : 15-4-2015 (pukul 05:18)

Tanggal pulang : 18-4-2015 (pukul 14:00)

Nama

Jenis kelamin

Umur

Ny SM

Perempuan

57 th

Status pulang Membaik

Anamnesa

Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan panas mulai hari minggu, mual,

muntah, diare, perut perih, pusing, mencret dikit-dikit dengan ampas dan

lendir namun tanpa darah dengan konsistensi jemek, nafsu makan berkurang

Diagnosa

Utama Gastroenetritis akut

Diagnosa

Penyerta -

Tanda vital TD

90/60mmHg

Suhu

38,80C

Nadi

80x/menit

Nafas

20x/menit

BB

-

PERKEMBANGAN KONDISI PASIEN

Tanggal Tekanan

darah Suhu Nadi Nafas Tanda fisik

15-4-2015 90/60mmHg 38,80C 80x/menit 20x/menit

Panas, mual, muntah,

diare, perut perih,

pusing, mencret dikit-

dikit dengan ampas dan

lendir konsistensi jemek

16-4-2015 120/80mmHg 360C 80x/menit 20x/menit BAB lembek 1 kali

17-4-2015 130/90mmHg 360C 80x/menit 20x/menit Pasien tidak bisa tidur

18-4-2015 120/80mmHg 36,50C 80x/menit 20x/menit

Nafsu makan membaik,

BAB normal, dan nafsu

makan sedikit

HASIL TES LABORATORIUM

Uji hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan Satuan 15-4-2015

Hematologi

Hemoglobin 12,4 14 − 18 g/dL

Eritrosit 4,11 4,5 – 5,5 10^3/UL

Leukosit 14,28 4 – 11 10^6/UL

Trombosit 181 150 – 450 10^3/UL

Hematokrit 37,9 45 – 52 Vol%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

104

Hitung jenis

Basofil 0 0 − 1 %

Eosinofil 1 2 − 4 %

Netrofil batang 1 2 − 5 %

Netrofil segmen 83 51 − 67 %

Limfosit 8 20 − 35 %

Monosit 7 4 − 8 %

Fungsi hati

SGPT 34 <37 U/L

SGOT 36 <41 U/L

Fungsi ginjal

Ureum 18 17 − 43 mg/dL

Kreatinin 0,95 0,9 − 1,3 mg/dL

Glukosa

Glukosa darah

sewaktu 108 80 − 200 mg/dL

Elektrolit

Natrium 138,8 137 − 145 mmol/L

Kalium 3,59 3,5 − 5,1 mmol/L

Klorida 103,5 98 − 107 mmol/L

UJI RESISTENSI ANTIBIOTIKA

Hasil Tanggal

18-4-2015

Sensitif

Amoksisilin, ampisillin. sefepim, sefotaxim, sefpirom, seftazidim, seftriakson,

sefuroksim, kloramfenikol, siprofloksasin, fosfomisin, gentamisin, imipenem,

meropenem, sulfametoksasol-trimetoprim, tobramisin

Intermediet Amikasin

Resisten Tetrasiklin

PENGOBATAN

Nama obat dan dosis pemberian Tanggal pemberian

15-4-15 16-4-15 17-4-15 18-4-15

Infus NaCl 25 tpm

06:00

13:00

20:00

03:00

10:00

17:00

24:00

07:00

14:00

21:00

04:00

11:00

Injeksi ranitidin 1A/12jam 06:00

17:00

05:00

17:00

05:00

17:00 05:00

Injeksi seftriakson 1g/12jam 06:00

17:00

05:00

17:00

05:00

17:00 05:00

Azitromisin 1x500mg 17:00 17:00 17:00 17:00

Obat pulang

Nama Obat Dosis pemberian Jumlah

MP 4mg

Sefila 200mg

Ranitidin

3x4mg

1x200mg

2x1tab

XV

X

X

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

105

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode Gyssens

1. Seftriakson

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap,

Kategori V Lolos kategori V (ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : Pasien terdiagnosa gastroenteritis akut. Gastroenteritis

dapat disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus, atau parasite) atau no

infeksi. Pasien menunjukkan tanda-tanda infeksi bakteri yaitu

peningkatan nilai leukosit melebihi nilai normal dan demam tinggi

(suhu 38,80C), diare yang dialami pasien juga disertai dengan lendir.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka pasien perlu diberikan

terapi dengan antibiotika (Sutedjo, 2012; WGO, 2012).

Kategori IVA Tidak lolos kategori IVA (ada antibiotika lain yang lebih efektif).

Assessment : Seftriakson dapat dijadikan sebagai alternative terapi

untuk gastroenteritis karena Salmonella. Agen penyebab diare yang

dapat menyebabkan adanya lendir pada feses adalah Shigella dan

Entamoeba hystolitica. Menurut tanda dan gejala serta hasil

pemeriksaan darah yang dilakukan, diare yang dialami pasien

kemungkinan disebabkan karena Shigella. Gejala klinis infeksi

Shigella yang dialami pasien adalah demam, mual dan muntah, dan

nyeri perut. Apabila terjadi infeksi parasit (Entamoeba hystolitica),

maka nilai monosit atau eosinofil akan meningkat, namun pada pasien

ini tidak terjadi peningkatan monosit ataupun eosinofil. Antibiotika

lini pertama untuk infeksi Shigella adalah siprofloksasin (Ministry of

Health, 2007; WGO, 2012; Sutedjo, 2012).

Kesimpulan Ada antibiotika lain yang kurang efektif (kategori IVA)

2. Azitromisin

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Lolos kategori V (ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : Pasien terdiagnosa gastroenteritis akut. Gastroenteritis

dapat disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus, atau parasite) atau no

infeksi. Pasien menunjukkan tanda-tanda infeksi bakteri yaitu

peningkatan nilai leukosit melebihi nilai normal dan demam tinggi

(suhu 38,80C), diare yang dialami pasien juga disertai dengan lendir.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka pasien perlu diberikan terapi

dengan antibiotika (Sutedjo, 2012; WGO, 2012).

Kategori IVA Lolos kategori IVA (tidak ada antibiotika yang lebih efektif).

Assessment : azitromisin merupakan salah satu terapi lini pertama

untuk gastroenteritis, khususnya karena Campylobacter. Agen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

106

penyebab diare yang dapat menyebabkan adanya lendir pada feses

adalah Shigella dan Entamoeba hystolitica. Menurut tanda dan gejala

serta hasil pemeriksaan darah yang dilakukan, diare yang dialami

pasien kemungkinan disebabkan karena Shigella. Gejala klinis infeksi

Shigella yang dialami pasien adalah demam, mual dan muntah, dan

nyeri perut. Apabila terjadi infeksi parasit (Entamoeba hystolitica),

maka nilai monosit atau eosinofil akan meningkat, namun pada pasien

ini tidak terjadi peningkatan monosit ataupun eosinofil. Antibiotika

lini pertama untuk infeksi Shigella adalah siprofloksasin (Ministry of

Health, 2007; WGO, 2012; Sutedjo, 2012).

Kesimpulan Ada antibiotika lain yang lebih efektif (kategori IVA).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

107

Lampiran 13 Rekam Medis Kasus 13

Tanggal masuk : 15-4-2015 (pukul 15:54)

Tanggal pulang : 20-4-2015 (pukul 06:00)

Nama

Jenis kelamin

Umur

Bp ANH

Laki-laki

63 th

Status pulang Membaik

Anamnesa Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan lemas, susah makan, pusing,

mual, dan BAB cair 1 kali

Diagnosa

Utama Gastroenetritis akut

Diagnosa

Penyerta -

Tanda vital TD

130/90mmHg

Suhu

36,20C

Nadi

92x/menit

Nafas

23x/menit

BB

-

PERKEMBANGAN KONDISI PASIEN

Tanggal Tekanan

darah Suhu Nadi Nafas Tanda fisik

15-4-2015 130/90mmHg 36,20C 92x/menit 23x/menit

Lemas, susah makan,

pusing, mual, dan BAB

cair 1 kali

16-4-2015 130/80mmHg 350C 84x/menit 24x/menit Pusing

17-4-2015 130/80mmHg 360C 80x/menit 20x/menit

Nafsu makan turun,

pusing, diare, dan dada

terasa panas

18-4-2015 140/80mmHg 36 0

C 80x/menit 20x/menit Diare cair, pusing

19-4-2015 100/70mmHg 360C 80x/menit 20x/menit Lemas

20-4-2015 100/70mmHg 360C 80x/menit 20x/menit Membaik

HASIL TES LABORATORIUM

Uji hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan Satuan 15-4-2015

Hematologi

Hemoglobin 12,2 14 − 18 g/dL

Eritrosit 4,19 4,5 – 5,5 10^3/UL

Leukosit 4,39 4 – 11 10^6/UL

Trombosit 156 150 – 450 10^3/UL

Hematokrit 36,3 45 – 52 Vol%

Hitung jenis

Basofil 0 0 – 1 %

Eosinofil 9 2 – 4 %

Netrofil batang 2 2 – 5 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

108

Netrofil segmen 60 51 – 67 %

Limfosit 15 20 – 35 %

Monosit 14 4 – 8 %

Fungsi hati

SGPT 27 <37 U/L

SGOT 20 <41 U/L

Fungsi ginjal

Ureum 28 17 – 43 mg/dL

Kreatinin 0,97 0,9 − 1,3 mg/dL

Glukosa

Glukosa darah

sewaktu 60 80 − 200 mg/dL

PENGOBATAN

Nama obat dan dosis

pemberian

Tanggal pemberian

15-4-15 16-4-15 17-4-15 18-4-15 19-4-15 20-4-15

Infus pepsol 2x1Amp dalam 30cc

NaCl dalam 30 menit

16:30

23:30

06:30

13:30

20:30

3:30

10:30

17:30

00:30

07:30

14:30

21:30

04:30

11:30

18:30

01:30

Strocain 2x1 17:00 05:00

17:00

05:00

17:00

05:00

17:00

05:00

17:00 05:00

Injeksi pehatrim forte 1x1A 17:00 17:00 - - - -

Infus tutofusin 15 tpm 16:30

23:30

06:30

13:30

20:30

3:30

10:30

17:30

00:30

07:30

14:30

21:30

04:30

11:30

18:30

-

Injeksi ranitidin 1A/12jam 17:00 05:00

17:00

05:00

17:00

05:00

17:00

05:00

17:00 05:00

Injeksi metoklopramid 1A/8jam 21:00

05:00

13:00

21:00

05:00

13:00

21:00

- - 05:00

Pepsol 1x1 - - 17:00 - - -

Erikaf 2x1 - - 05:00

17:00

05:00

17:00

05:00

17:00 05:00

Omeprazol 2x1 - - - 05:00

17:00

05:00

17:00 05:00

Obat pulang Nama Obat Dosis pemberian Jumlah

- - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

109

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode Gyssens

1. Kotrimoksazol

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Tidak lolos kategori V (tidak ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : Pasien terdiagnosa gastroenteritis akut. Gastroenteritis

dapat disebabkan karena infeksi (bakteri, virus, atau parasit) atau non

infeksi. Tidak ditemukan tanda-tanda infeksi bakteri seperti

peningkatan nilai leukosit dan demam tinggi. Pasien juga tidak

mengatakan diare yang dialaminya disertai dengan darah dan/atau

lendir. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka pasien tidak perlu

diberikan terapi dengan antibiotika (Sutedjo, 2012; WGO, 2012).

Kesimpulan Tidak ada indikasi penggunaan antibiotika (kategori V).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

110

Lampiran 14 Rekam Medis Kasus 14

Tanggal masuk : 1-4-2015 (pukul 06:12)

Tanggal pulang : 4-4-2015 (pukul 09:00)

Nama

Jenis kelamin

Umur

Ny SJ

Perempuan

49 th

Status pulang Membaik

Anamnesa Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan diare lebih dari 12 kali sejak

tadi malam, muntah, dan badan lemas

Diagnosa

Utama Gastroenteritis akut

Diagnosa

Penyerta -

Tanda vital TD

120/80 mmHg

Suhu

36,40C

Nadi

89x/menit

Nadi

20x/menit BB : -

PERKEMBANGAN KONDISI PASIEN

PERKEMBANGAN KONDISI PASIEN

Tanggal Tekanan

darah Suhu Nadi Nafas Tanda fisik

1-4-2015 120/80 mmHg 36,40C 89x/menit 20x/menit

Diare lebih dari 12 kali

sejak tadi malam,

muntah, dan badan

lemas

2−4-2015 100/60 mmHg 360C 80x/menit 20x/menit Diare 2 kali dan pusing

3-4-2015 100/70 mmHg 360C 82x/menit 20x/menit Diare berkurang

4-4-2015 100/60 mmHg 360C 80x/menit -

BAB sudah normal dan

Pasien merasa membaik

HASIL TES LABORATORIUM

Pemeriksaan Feses

Parameter Tanggal Rujukan

1-4-2015

Makroskopis

Konsistensi Cair Lunak

Warna Kuning Kuning kecoklatan

Lendir Negatif Negatif

Darah Negatif Negatif

PUS Negatif Negatif

Mikroskopis

Leukosit 0 – 2

Eritosit 0 – 2

Telur cacing Negatif Negatif

Amuba Negatif Negatif

Epitel Negatif +1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

111

Serat tumbuhan Positif Negatif-1+

Amilum Negatif Negatif

Lemak Negatif Negatif

Yeast Negatif Negatif-1+

Bakteri Positif

PENGOBATAN

Nama obat dan dosis pemberian Tanggal pemberian

1-4-15 2-4-15 3-4-15 4-4-15

Infus RL 25 tpm

07:00

14:00

21:00

04:00

11:00

18:00

01:00

08:00

15:00

22:00

05:00

Pepsol 2x1g diencerkan dalam 50cc NaCl dalam ½ jam 09:00

21:00

09:00

21:00 - -

Metoklopramid 3x1 (k/p)

06:00

14:00

22:00

05:00

13:00

21:00

05:00

13:00

21:00

05:00

Seftriakson 2x1g 09:00

21:00

09:00

21:00

09:00

21:00 09:00

Pehatrim forte 2x1tab 17:00 05:00

17:00

05:00

17:00 05:00

Diagit 4x1tab

06:00

12:00

18:00

24:00

05:00

11:00

17:00

23:00

05:00

11:00

17:00

23:00

05:00

Ulsafat syrup 3x1C

06:00

14:00

22:00

05:00

13:00

21:00

05:00

13:00

21:00

05:00

Lansoprazol 2x1tab - 05:00

17:00

05:00

17:00 05:00

Tramadol 2x1 - 05:00

17:00

05:00

17:00 05:00

Obat pulang

Nama obat Dosis pemberian Jumlah

Pehatrin forte

Metoklopramid

Diagit

2x1tab

K/p

k/p

IV

VI

IX

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode Gyssens

1. Seftriakson

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : data rekam medis pasien lengkap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

112

Kategori V Tidak lolos kategori V (tidak ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : pasien terdiagnosa gastroenteritis akut. Gastroenteritis

dapat disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus, atau parasit) atau non

infeksi. Pada kasus ini tidak dilakukan pemeriksaan hematologi,

sehingga tidak ada parameter hematologi pasien yang dapat dinilai

berkaitan dengan infeksi bakteri. Pasien tidak mengalami demam

tinggi yang dapat menunjukkan adanya infeksi. Dari pemeriksaan

feses secara makroskopis menunjukkan hasil negatif untuk darah dan

lendir, dan secara mikroskopis menunjukkan nilai eritrosit dan leukosit

tidak menunjukkan nilai yang tinggi. Sesuai dengan beberapa

pertimbangan tersebut, maka pasien tidak perlu diberikan antibiotika

(Sutedjo, 2012; WGO, 2012).

Kesimpulan Tidak ada indikasi penggunaan antibiotika (kategori V)

2. Kotrimoksazol

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : data rekam medis pasien lengkap .

Kategori V Tidak lolos kategori V (tidak ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : pasien terdiagnosa gastroenteritis akut. Gastroenteritis

dapat disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus, atau parasit) atau non

infeksi. Pada kasus ini tidak dilakukan pemeriksaan hematologi,

sehingga tidak ada parameter hematologi pasien yang dapat dinilai

berkaitan dengan infeksi bakteri. Pasien tidak mengalami demam

tinggi yang dapat menunjukkan adanya infeksi. Dari pemeriksaan

feses secara makroskopis menunjukkan hasil negatif untuk darah dan

lendir, dan secara mikroskopis menunjukkan nilai eritrosit dan leukosit

tidak menunjukkan nilai yang tinggi. Sesuai dengan beberapa

pertimbangan tersebut, maka pasien tidak perlu diberikan antibiotika

(Sutedjo, 2012; WGO, 2012).

Kesimpulan Tidak ada indikasi penggunaan antibiotika (kategori V)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

113

Lampiran 15 Rekam Medis Kasus 15

Tanggal masuk : 23-4-2015 (pukul 15:13)

Tanggal pulang : 27-4-2015 (pukul 13:00)

Nama

Jenis kelamin

Umur

Ny TH

Perempuan

39 th

Status pulang Sembuh

Anamnesa

Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan diare mulai jam 5 lebih dari 10

kali, menggigil, mual, muntah, sakit perut, kembung, perut melilit,

sebelumnya pasien makan nasi goreng pedas

Diagnosa

Utama Gastroenteritis akut dengan dehidrasi

Diagnosa

Penyerta

-

Tanda vital TD

140/80mmHg

Suhu

37,40C

Nadi

96x/menit

Nafas

24x/menit

BB

-

PERKEMBANGAN KONDISI PASIEN

Tanggal Tekanan

darah Suhu Nadi Nafas Tanda fisik

23-4-2015 140/80mmHg 37,40C 96x/menit 24x/menit

Diare mulai jam 5 lebih

dari 10 kali, menggigil,

mual, muntah, sakit

perut, kembung, perut

melilit, sebelumnya

pasien makan nasi

goreng pedas

24-4-2015 100/80mmHg 360C 82x/menit 20x/menit

BAB cair 1 kali

berwarna kuning

dengan ampas, nafsu

makan menurun

25-4-2015 120/70mmHg 36 0

C 78x/menit 20x/menit Diare 6 kali hingga

malam ini

26-4-2015 110/80mmHg 360C 80x/menit 20x/menit

Diare, mual, dna

muntah

27-4-2015 110/60mmHg 36,60C 78x/menit 20x/menit Pasien merasa membaik

HASIL TES LABORATORIUM

Uji hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan Satuan 23-4-2015

Hematologi

Hemoglobin 13,2 14 – 18 g/dL

Eritrosit 4,37 4,5 – 5,5 10^3/UL

Leukosit 12,75 4 – 11 10^6/UL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

114

Trombosit 201 150 – 450 10^3/UL

Hematokrit 39,3 45 – 52 Vol%

Hitung jenis

Basofil 0 0 – 1 %

Eosinofil 1 2 – 4 %

Netrofil batang 0 2 – 5 %

Netrofil segmen 89 51 – 67 %

Limfosit 4 20 – 35 %

Monosit 6 4 – 8 %

Fungsi hati

SGPT 18 <37 U/L

SGOT 16 <41 U/L

Fungsi ginjal

Ureum 18 17 – 43 mg/dL

Kreatinin 0,93 0,9 − 1,3 mg/dL

Glukosa darah

Glukosa darah

sewaktu 91 80 – 200 mg/dL

Lemak

Kolesterol total 178 150-200 mg/dL

LDL-kolesterol

(direk) 123 <115 mg/dL

HDL-kolesterol

(direk) 43 >39 mg/dL

Trigliserida 62 60 – 150 mg/dL

Elektrolit

Natrium 134,9 137 – 145 mmol/L

Kalium 3,52 3,5 − 5,1 mmol/L

Klorida 105,3 98 – 107 mmol/L

Pemeriksaan Feses

Parameter Tanggal

Rujukan 24-4-15

Makroskopis

Konsistensi Cair Lunak

Warna Coklat Kuning kecoklatan

Lendir Negatif Negatif

Darah Negatif Negatif

PUS Negatif Negatif

Mikroskopis

Leukosit 0 – 1

Eritosit 0 – 1

Telur cacing Negatif Negatif

Amuba Negatif Negatif

Epitel Negatif +1

Serat tumbuhan Positif Negatif-1+

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

115

Amilum Negatif Negatif

Lemak Negatif Negatif

Yeast Negatif Negatif-1+

Bakteri Positif

PENGOBATAN

Nama obat dan dosis pemberian Tanggal pemberian

23-4-15 24-4-15 25-4-15 26-4-15 27-4-15

Infus RL 20 tpm 16:00

23:00

06:00

13:00

20:00

03:00

10:00

17:00

24:00

07:00

14:00

21:00

04:00

11:00

Injeksi ranitidin 1A/12jam 17:00

22:00 - - - -

Lansoprazol 2x1tab - 08:00

21:00

09:00

21:00

09:00

21:00 09:00

Injeksi Siprofloksasin 200mg/12jam - 08:00

21:00

09:00

21:00

09:00

21:00 09:00

Obat pulang

Nama Obat Dosis pemberian Jumlah

Siprofloksasin 500mg

Lansoprazole

2x500mg

2x1tab

X

X

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode Gyssens

1. Siprofloksasin

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Lolos kategori V (ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : pasien terdiagnosa gastroenteritis akut dan dengan

dehidrasi. Gastroenteritis dapat disebabkan karena infeksi (bakteri,

virus, atau parasit) atau non infeksi. Pasien menunjukkan tanda-tanda

infeksi bakteri yaitu peningkatan nilai leukosit yang melebihi nilai

normal (Sutedjo, 2012; WGO, 2012).

Kategori IVA Lolos kategori IVA (tidak ada antibiotika yang lebih efektif).

Assessment : Siprofloksasin merupakan salah satu terapi lini pertama

untuk gastroenteritis, antara lain karena Salmonella dan Shigella.

Menurut informasi pada rekam medis pasien sebelumnya

mengkonsumsi nasi goring pedas, sehingga dapat yang dialami dapat

terjadi karena makanan yang dikonsumsi pasien tersebut telah

tercemar. Bakteri yang paling sering ditransmisikan melalui makanan

yang tercemar antara lain, Salmonella, Shiga-toxigenic E.coli,

Yersinia, dan Cyclospora (WGO, 2012). Berdasarkan keluhan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

116

dialami pasien lebih merujuk pada infeksi Salmonella. Keefektifan

kerja obat ini ditunjukkan dengan perbaikan kondisi pasien yang

ditandai dengan pasien sudah tidak diare dan.keluhan lain juga

berkurang (DuPont, 2014; WGO, 2012).

Kategori IVB Lolos kategori IVB (tidak ada antibiotika lain yang kurang toksik)

Assessment : Obat ini cukup aman digunakan oleh pasien dan tidak ada

interaksi dengan obat lain yang sifatnya merugikan (Lacy, et al.,

2011).

Kategori IVC Lolos kategori IVC (tidak ada pilihan antibiotika yang lebih murah).

Assessment : Untuk obat sejenis tidak ada obat yang lebih murah.

Kategori IVD Lolos kategori IVD (tidak ada antibiotika yang lebih spesifik).

Assessment : tidak diketahui bakteri yang menginfeksi pasien secara

pasti, sehingga dapat dikategorikan pengggunaan antibiotika secara

empiris. Siprofloksasin merupakan antibiotika dengan spektrum luas,

dan dapat digunakan sebagai lini pertama untuk GEA, antara lain

karena Salmonella dan Shigella (DuPont, 2014; WGO, 2012).

Kategori IIIA Lolos kategori IIIA (pemberian antibiotika tidak terlalu lama).

Assessment : selama rawat inap pasien menerima siprofloksasin injeksi

selama 3 hari dan dilanjutkan dengan pengobatan rawat jalan dengan

siprofloksasin tablet selama 5 hari (total 8 hari). Pemakaian antibiotika

untuk terapi empiris adalah 2-3 hari, dan selanjutnya dilakukan

evaluasi sesuai perkembangan kondisi klinis pasien, pemeriksaan

mikrobiologi, dan data penunjang lainnya (Kemenkes, 2011). Pada

kasus ini tidak dilakukan kultur bakteri, sehingga evaluasi efektifitas

antibiotika berdasarkan kondisi klinis pasien. Menurut informasi pada

rekam medis pasien sebelumnya mengkonsumsi nasi goring pedas,

sehingga dapat yang dialami dapat terjadi karena makanan yang

dikonsumsi pasien tersebut telah tercemar. Bakteri yang paling sering

ditransmisikan melalui makanan yang tercemar antara lain,

Salmonella, Shiga-toxigenic E.coli, Yersinia, dan Cyclospora (WGO,

2012). Berdasarkan keluhan yang dialami pasien lebih merujuk pada

infeksi Salmonella. Durasi penggunaan siprofloksasin pada infeksi

karena bakteri tersebut adalah 3-14 hari (DiPiro, et al., 2008).

Kategori IIIB Lolos kategori IIIB (pemberian antibiotika tidak terlalu singkat).

Assessment : selama rawat inap pasien menerima siprofloksasin injeksi

selama 3 hari dan dilanjutkan dengan pengobatan rawat jalan dengan

siprofloksasin tablet selama 5 hari (total 8 hari). Pemakaian antibiotika

untuk terapi empiris adalah 2-3 hari, dan selanjutnya dilakukan

evaluasi sesuai perkembangan kondisi klinis pasien, pemeriksaan

mikrobiologi, dan data penunjang lainnya (Kemenkes, 2011). Pada

kasus ini tidak dilakukan kultur bakteri, sehingga evaluasi efektifitas

antibiotika berdasarkan kondisi klinis pasien. Menurut informasi pada

rekam medis pasien sebelumnya mengkonsumsi nasi goring pedas,

sehingga dapat yang dialami dapat terjadi karena makanan yang

dikonsumsi pasien tersebut telah tercemar. Bakteri yang paling sering

ditransmisikan melalui makanan yang tercemar antara lain,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

117

Salmonella, Shiga-toxigenic E.coli, Yersinia, dan Cyclospora (WGO,

2012). Berdasarkan keluhan yang dialami pasien lebih merujuk pada

infeksi Salmonella. Durasi penggunaan siprofloksasin pada infeksi

karena bakteri tersebut adalah 3-14 hari (DiPiro, et al., 2008).

Kategori IIA Lolos kategori IIA (pemberian antibiotika tepat dosis).

Assessment : dosis yang diberikan pada pasien adalah 200mg/12jam,

dosis siprofloksasin yang dianjurkan adalah 200-400mg/12jam (Lacy,

et al., 2011).

Kategori IIB Lolos kategori IIB (interval pemberian antibiotika tidak tepat).

Assessment : penggunaan antibiotika yang dianjurkan adalah setiap 12

jam, interval pemberian antibiotika yang digunakan pasien adalah 12

jam (Lacy, et al., 2011).

Kategori IIC Lolos kategori IIC (penggunaan antibiotika tepat rute pemberian).

Assessment : pasien mengalami muntah sehingga pemberian secara

intravena tepat.

Kategori I Lolos kategori I (penggunaan antibiotika tepat waktu pemberian).

Assessment : waktu pemberian antibiotik setiap harinya tepat.

Kategori 0 Lolos kategori 0.

Assessment : Lolos semua kategori diatas, termasuk pemberian

antibiotika yang tepat.

Kesimpulan Penggunaan antibiotika tepat (kategori 0).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

118

Lampiran 16 Rekam Medis Kasus 16

Tanggal masuk : 6-4-2015 (pukul 13:40)

Tanggal pulang : 11-4-2015 (pukul 14:00)

Nama

Jenis kelamin

Umur

Nn LS

Perempuan

22 th

Status pulang Membaik

Anamnesa Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan muntah 3 kali, BAB cair 5 kali

hari ini, dan badan terasa lemes

Diagnosa

Utama Gastroenetritis akut disertai dengan vomitus

Diagnosa

Penyerta -

Tanda vital TD

110/70mmHg

Suhu

39,20C

Nadi

100x/menit

Nafas

22x/menit

BB

-

PERKEMBANGAN KONDISI PASIEN

Tanggal Tekanan

darah Suhu Nadi Nafas Tanda fisik

6-4-2015 110/70mmHg 39,20C 100x/menit 22x/menit

Muntah 3 kali, BAB

cair 5 kali, dan badan

terasa lemes

7-4-2015 100/70mmHg 38,90C 84x/menit 20x/menit

Diare dan maul

membaik, hari ini diare

5 kali, badan panas

8-4-2015 120/80mmHg 370C 80x/menit 20x/menit

Diare menurun, diare

berampas, demam

membaik

9-4-2015 100/70mmHg 360C 80x/menit 20x/menit Pusing, diare membaik

10-4-2015 100/70mmHg 36 0

C 80x/menit 24x/menit Nyeri perut bagian

bawah

10-4-2015 - - - - Pasien merasa membaik

HASIL TES LABORATORIUM

Uji hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan Satuan 6-4-2015 10-4-2015

Hematologi

Hemoglobin 13,5 12,9 14 – 18 g/dL

Eritrosit 4,46 4,27 4,5 – 5,5 10^3/UL

Leukosit 8,79 5,32 4 – 11 10^6/UL

Trombosit 157 170 150 – 450 10^3/UL

Hematokrit 39,3 37,1 45 – 52 Vol%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

119

Hitung jenis

Basofil 0 0 0 – 1 %

Eosinofil 0 1 2 – 4 %

Netrofil batang 1 4 2 – 5 %

Netrofil segmen 80 62 51 – 67 %

Limfosit 11 24 20 – 35 %

Monosit 8 9 4 – 8 %

Elektrolit

Natrium 138,7 - 137 – 145 mmol/L

Kalium 2,61 - 3,5 − 5,1 mmol/L

Klorida 101,6 - 98 – 107 mmol/L

Pemeriksaan Urine

Parameter Tanggal Rujukan

10-4-2015

Urinalisa

Warna Kuning Kuning

Kekeruhan Jernih Jernih

Reduksi Negatif Negatif

Bilirubin Negatif Negatif

Keton urin Negatif Negatif

BJ 1,020 1,015-1,025

Darah samar Negatif Negatif

PH 5,50 5-8,5

Protein Negatif Negatif

Urobilinogen Negatif 0,2-1 EU/L

Nitirit Negatif Negatif

Leukosit

esterase Negatif Negatif

Sedimen urin

Leukosit 0 – 1 0-2/LPK

Eritosit 0 – 2 0-3/LPK

Sel epitel Positif positif/LPK

Kristal

Kalsium oksalat Negatif Negatif/LPK

Asam urat Negatif Negatif/LPK

Amorf Negatif Negatif/LPK

Silinder

Eritrosit Negatif Negatif/LPK

Leukosit Negatif Negatif/LPK

Granul Negatif Negatif/LPK

Bakteri Negatif Negatif/LPK

Lain-lain - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

120

Pemeriksaan Feses

Parameter Tanggal

Rujukan 6-4-2015

Makroskopis

Konsistensi Cair Lunak

Warna Coklat Kuning kecoklatan

Lendir Negatif Negatif

Darah Negatif Negatif

PUS Negatif Negatif

Mikroskopis

Leukosit 8 – 10

Eritosit 1 – 2

Telur cacing Negatif Negatif

Amuba Negatif Negatif

Epitel Negatif +1

Serat tumbuhan Positif Negatif-1+

Amilum Negatif Negatif

Lemak Negatif Negatif

Yeast Negatif Negatif-1+

Bakteri Positif

PENGOBATAN

Nama obat dan dosis

pemberian

Tanggal pemberian

6-4-15 7-4-15 8-4-15 9-4-15 10-4-15 11-4-15

Infus RL NS 500 15 tpm 14:00

21:00

04:00

11:00

18:00

01:00

08:00

15:00

22:00

05:00

12:00

19:00

02:00

09:00

16:00

23:00

06:00

13:00

Loperamid 2x1tab 17:00 05:00

17:00

05:00

17:00

05:00

17:00

05:00

17:00 05:00

Injeksi pepsol 1A/24jam dalam

NS 50cc 17:00 17:00 17:00 17:00 17:00 17:00

Injeksi ranitidin 1A/12jam 17:00 05:00

17:00

05:00

17:00

05:00

17:00

05:00

17:00 05:00

Injeksi metoklopramid 1A/8jam 15:00

22:00

07:00

15:00

22:00

07:00

15:00

22:00

07:00

15:00

22:00

07:00

15:00

22:00

07:00

Injeksi seftriakson 2x1g 17:00 05:00

17:00

05:00

17:00

05:00

17:00

05:00

17:00 05:00

Parasetamol 3x500mg 15:00

22:00

07:00

15:00

22:00

07:00

15:00

22:00

07:00

15:00

22:00

07:00

15:00

22:00

07:00

Pehatrim forte 2x1tab 17:00 05:00

17:00

05:00

17:00

05:00

17:00

05:00

17:00 05:00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

121

Metronidazol injeksi 3x250mg -

06:00

14:00

22:00

06:00

14:00

22:00

06:00

14:00

22:00

06:00

14:00

22:00

-

Claneksi 3x500mg - - - - - 05:00

Metronidazol 3x250mg - - - - - 05:00

Lasgan 3x1 - - - - - 05:00

Metoklopramid 3x1tab - - - - - 05:00

Obat pulang

Nama Obat Dosis pemberian Jumlah

Claneksi

Lasgan

Metronidazol

Metoklopramid

3x500mg

1x1tab

3x250mg

3x1tab (k/p)

V

V

VIII

XV

Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode Gyssens

1. Seftriakson

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Lolos kategori V (ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : Pasien terdiagnosa gastroenteritis akut disertai dengan

vomitus. Gastroenteritis dapat disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus,

atau parasit) dan non infeksi. Pasien menunjukkan tanda infeksi yaitu

demam tinggi (39,20C) pada saat masuk rumah sakit dan dan dari

hasil pemeriksaaan feses secara mikroskopik ditemukan leukosit

dalam jumlah yang tinggi (Sutedjo, 2012; WGO, 2012).

Kategori IVA Tidak lolos kategori IVA (ada antibiotika yang lebih efektif)

Assessment : Seftriakson dapat dijadikan sebagai alternatif terapi

untuk gastroenteritis, antara lain karena Salmonella atau Shigella.

Bakteri penyebab diare yang dapat menyebabkan adanya leukosit

pada feses disertai dengan gejala-gejala yang dialami pasien antara

lain Shigella, Salmonella dan Campylobacter. Antibiotika lini

pertama yang dapat diberikan untuk infeksi karena Shigella dan

Salmonella adalah siprofloksasin, dan untuk Campylobacter adalah

azitromisin. Berdasarkan hal tersebut, maka seftriakson kurang tepat

jika diberikan pada pasien ini, meskipun outcome terapi yang

dihasilkan baik (WGO, 2012).

Kesimpulan Ada antibiotika lain yang lebih efektif (kategori IVA).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

122

2. Kotrimoksazol

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Lolos kategori V (ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : Pasien terdiagnosa gastroenteritis akut disertai dengan

vomitus. Gastroenteritis dapat disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus,

atau parasit) dan non infeksi. Pasien menunjukkan tanda infeksi yaitu

demam tinggi (39,20C) pada saat masuk rumah sakit dan dan dari hasil

pemeriksaaan feses secara mikroskopik ditemukan leukosit dalam

jumlah yang tinggi (Sutedjo, 2012; WGO, 2012).

Kategori IVA Tidak lolos kategori IVA (ada antibiotika yang lebih efektif)

Assessment : kotrimoksazol dapat dijadikan sebagai terapi lini pertama

untuk gastroenteritis, antara lain karena Cyclospora atau Isospora.

Bakteri penyebab diare yang dapat menyebabkan adanya leukosit pada

feses disertai dengan gejala-gejala yang dialami pasien antara lain

Shigella, Salmonella dan Campylobacter. Antibiotika lini pertama

yang dapat diberikan untuk infeksi karena Shigella dan Salmonella

adalah siprofloksasin, dan untuk Campylobacter adalah azitromisin.

Berdasarkan hal tersebut, maka seftriakson kurang tepat jika diberikan

pada pasien ini, meskipun outcome terapi yang dihasilkan baik (WGO,

2012).

Kesimpulan Ada antibiotika lain yang lebih efektif (kategori IVA).

3. Metronidazol injeksi

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Lolos kategori V (ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : Pasien terdiagnosa gastroenteritis akut disertai dengan

vomitus. Gastroenteritis dapat disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus,

atau parasit) dan non infeksi. Pasien menunjukkan tanda infeksi yaitu

demam tinggi (39,20C) pada saat masuk rumah sakit dan dan dari hasil

pemeriksaaan feses secara mikroskopik ditemukan leukosit dalam

jumlah yang tinggi (Sutedjo, 2012; WGO, 2012).

Kategori IVA Tidak lolos kategori IVA (ada antibiotika yang lebih efektif).

Assessment : Metronidazol merupakan salah satu terapi lini pertama

untuk gastroenteritis pada anak, antara lain karena Clostridum difficile,

Amoebiasis, dan Giardiasis. Bakteri penyebab diare yang dapat

menyebabkan adanya leukosit pada feses disertai dengan gejala-gejala

yang dialami pasien antara lain Shigella, Salmonella dan

Campylobacter. Antibiotika lini pertama yang dapat diberikan untuk

infeksi karena Shigella dan Salmonella adalah siprofloksasin, dan

untuk Campylobacter adalah azitromisin. Berdasarkan hal tersebut,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

123

maka seftriakson kurang tepat jika diberikan pada pasien ini, meskipun

outcome terapi yang dihasilkan baik (WGO, 2012).

Kesimpulan Ada antibiotika lain yang lebih efektif (kategori IVA).

4. Koamoksiklav

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Lolos kategori V (ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : Pasien terdiagnosa gastroenteritis akut disertai dengan

vomitus. Gastroenteritis dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau

parasit. Pasien menunjukkan tanda infeksi yaitu demam tinggi

(39,20C) pada saat masuk rumah sakit dan dan dari hasil pemeriksaaan

feses seara mikroskopik ditemukan leukosit dalam jumlah yang tinggi

(Barr & Smith, 2014; Sutedjo, 2012).

Kategori IVA Tidak lolos kategori IVA (ada antibiotika yang lebih efektif)

Assessment : Tidak diketahui bakteri yang menginfeksi pasien secara

pasti, sehingga dapat dikategorikan pengggunaan antibiotika secara

empiris. Amoksisilin bukan terapi lini pertama untuk gastroenteritis.

Bakteri penyebab diare yang dapat menyebabkan adanya leukosit pada

feses disertai dengan gejala-gejala yang dialami pasien antara lain

Shigella, Salmonella dan Campylobacter. Antibiotika lini pertama

yang dapat diberikan untuk infeksi karena Shigella dan Salmonella

adalah siprofloksasin, dan untuk Campylobacter adalah azitromisin.

Berdasarkan hal tersebut, maka seftriakson kurang tepat jika diberikan

pada pasien ini, meskipun outcome terapi yang dihasilkan baik (WGO,

2012).

Kesimpulan Ada antibiotika lain yang lebih efektifs (kategori IVA)

5. Metronidazol Tablet

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap)

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap

Kategori V Lolos kategori V (ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : Pasien terdiagnosa gastroenteritis akut disertai dengan

vomitus. Gastroenteritis dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau

parasit. Pasien menunjukkan tanda infeksi yaitu demam tinggi

(39,20C) pada saat masuk rumah sakit dan dan dari hasil pemeriksaaan

feses seara mikroskopik ditemukan leukosit dalam jumlah yang tinggi

(Barr & Smith, 2014; Sutedjo, 2012).

Kategori IVA Tidak lolos kategori IVA (ada antibiotika yang lebih efektif).

Assessment : Metronidazol merupakan salah satu terapi lini pertama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

124

untuk gastroenteritis pada anak, antara lain karena Clostridum difficile,

Amoebiasis, dan Giardiasis. Bakteri penyebab diare yang dapat

menyebabkan adanya leukosit pada feses disertai dengan gejala-gejala

yang dialami pasien antara lain Shigella, Salmonella dan

Campylobacter. Antibiotika lini pertama yang dapat diberikan untuk

infeksi karena Shigella dan Salmonella adalah siprofloksasin, dan

untuk Campylobacter adalah azitromisin. Berdasarkan hal tersebut,

maka seftriakson kurang tepat jika diberikan pada pasien ini, meskipun

outcome terapi yang dihasilkan baik (WGO, 2012).

Kesimpulan Ada antibiotika lain yang lebih efektif (kategori IVA).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

125

Lampiran 17 Rekam Medis Kasus 17

Tanggal masuk : 21-4-2015 (pukul 06:25)

Tanggal pulang : 26-4-2015 (pukul 19:00)

Nama

Jenis kelamin

Umur

An USA

Laki-laki

1 th

Status pulang Membaik

Anamnesa Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan muntah lebih dari 10 kali sudah

periksa namun belum sembuh, BAB sekali

Diagnosa

Utama Diare cair akut dan vomitus dengan dehidrasi sedang

Diagnosa

Penyerta

-

Tanda vital TD

-

Suhu

390C

Nadi

154x/menit

Nafas

20x/menit

BB

9kg

PERKEMBANGAN KONDISI PASIEN

Tanggal Tekanan

darah Suhu Nadi Nafas Tanda fisik

21-4-2015 - 390C 154x/menit 20x/menit

Muntah lebih dari 10

kali sudah periksa

namun belum sembuh,

BAB sekali

22-4-2015 100/60mmHg 37,20C 90x/menit 26x/menit

Febris membaik,

muntah 3 kali, BAB

dengan lendir,lemas

23-4-2015 - 370C 87x/menit 26x/menit

Demam membaik, diare

lebih dari 10 kali,

muntah 7 kali, badan

agak lemas

24-4-2015 - 36,50C 85x/menit 33x/menit

Demam, diare, tidak

muntah

25-4-2015 - 380C 91x/menit 33x/menit

BAB 1 kali, demam,

dan muntah saat minum

obat

26-4-2015 - - - - Membaik

HASIL TES LABORATORIUM

Uji hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan Satuan 21-4-2015 25-4-2015

Hematologi

Hemoglobin 12 - 10 − 16 g/dL

Eritrosit 4,45 - 4,5 – 5,5 10^3/UL

Leukosit 17,7 - 9 – 12 10^6/UL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

126

Trombosit 290 230 150 – 450 10^3/UL

Hematokrit 36,1 36 33 – 38 Vol%

Hitung jenis

Basofil 0 - 0 – 1 %

Eosinofil 0 - 2 – 4 %

Netrofil batang 4 - 2 – 5 %

Netrofil segmen 80 - 51 − 67 %

Limfosit 10 - 38 – 42 %

Monosit 6 - 4 – 9 %

Elektrolit

Natrium 141,1 - 137 − 145 mmol/L

Kalium 3,80 - 3,5 − 5,1 mmol/L

Klorida 104,3 - 98 – 107 mmol/L

Pemeriksaan Feses

Parameter Tanggal

Rujukan 21-4-2015

Makroskopis

Konsistensi Lembek Lunak

Warna Kuning Kuning kecoklatan

Lendir Positif Negatif

Darah Negatif Negatif

PUS Negatif Negatif

Mikroskopis

Leukosit 0 – 1

Eritosit 1 – 2

Telur cacing Negatif Negatif

Amuba Negatif Negatif

Epitel Positif +1

Serat tumbuhan Positif Negatif-1+

Amilum Negatif Negatif

Lemak Negatif Negatif

Yeast Negatif Negatif-1+

Bakteri Positif

PENGOBATAN

Nama obat dan dosis

pemberian

Tanggal pemberian

21-4-15 22-4-15 23-4-15 24-4-15 25-4-15 26-4-15

Infus Kaen 3B 32 tpm

07:00

14:00

21:00

04:00

11:00

18:00

01:00

08:00

15:00

22:00

05:00

12:00

19:00

02:00

09:00

16:00

23:00

06:00

13:00

Injeksi primperan 3x1/4A (K/P)

07:00

15:00

23:00

08:00

18:00

23:00

08:00

18:00

23:00

08:00

18:00

23:00

08:00

18:00

23:00

08:00

18:00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

127

Injeksi sefotaksim 3x350mg

08:00

15:00

23:00

08:00

15:00

23:00

08:00

15:00

23:00

08:00

15:00

23:00

08:00

15:00

23:00

08:00

15:00

Parasetamol 4x1cth (k/p)

07:00

13:00

20:30

04:00

10:00

16:00

22:00

04:00

10:00

16:00

22:00

04:00

10:00

16:00

22:00

04:00

10:00

16:00

22:00

04:00

10:00

Obat pulang Nama Obat Dosis pemberian Jumlah

Sefiksim 2x1/3tablet X

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode Gyssens

1. Sefotaksim

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Lolos kategori V (ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : Pasien terdiagnosa diare cair akut dengan dehidrasi

sedang dan vomitus. Gastroenteritis dapat disebabkan oleh bakteri,

virus, atau parasit. Pasien menunjukkan tanda-tanda infeksi bakteri

yaitu peningkatan nilai leukosit melebihi nilai normal dan demam

tinggi pada saat masuk rumah sakit (390C). Dari hasil pemeriksaan

feses secara makroskopis menunjukkan hasil positif adanya lendir

(DuPont, 2014; Sutedjo, 2012).

Kategori IVA Tidak lolos kategori IVA (ada antibiotika lain yang lebih efektif).

Assessment : sefotaksim bukan menjadi terapi lini pertama diare pada

anak-anak. Agen penyebab diare yang dapat menyebabkan adanya

lendir pada feses adalah Shigella dan Entamoeba hystolitica. Menurut

tanda dan gejala serta hasil pemeriksaan darah yang dilakukan, diare

yang dialami pasien kemungkinan disebabkan karena Shigella. Gejala

klinis infeksi Shigella yang dialami pasien adalah demam dan muntah.

Apabila terjadi infeksi parasit (Entamoeba hystolitica), maka nilai

monosit atau eosinofil akan meningkat, namun pada pasien ini tidak

terjadi peningkatan monosit ataupun eosinofil. Hasil pemeriksaan feses

secara mikroskopis juga menunjukkan hasil negatif pada amoeba.

Antibiotika lini pertama untuk infeksi Shigella pada anak-anak adalah

azitromisin (DuPont, 2009; Ministry of Health, 2007; Sutedjo, 2012).

Kesimpulan Ada antibiotika lain yang lebih efektif (kategori IVA).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

128

Lampiran 18 Rekam Medis Kasus 18

Tanggal masuk : 16-4-2015 (pukul 11:02)

Tanggal pulang : 21-4-2015 (pukul 13:00)

Nama

Jenis kelamin

Umur

An YSW

Laki-laki

11 bln

Status pulang Membaik

Anamnesa Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan diare mulai jumat, muntah,

pilek, buang air kecil terakhir jam 10:00 WIB, BAB cair dan berlendir

Diagnosa

Utama Diare cair akut ec shigella

Diagnosa

Penyerta -

Tanda vital TD

-

Suhu

38,20C

Nadi

142x/menit

Nafas

30x/menit

BB

7,6kg

PERKEMBANGAN KONDISI PASIEN

Tanggal Tekanan

darah Suhu Nadi Nafas Tanda fisik

16-4-2015 - 38,20C 142x/menit 30x/menit

BAB cair dan berlendir,

muntah, pilek,

17-4-2015 - 370C 105x/menit 28x/menit

Muntah 6 kali, BAB

cair 15 kali

18-4-2015 - 36,5 0

C 104x/menit 27x/menit

Demam mulai turun,

muntah 3 kali, BAB 13

kali

19-4-2015 - 36,10C 106x/menit 31x/menit

Demam membaik dan

BAB 13 kali, mual, dna

muntah 2 kali

20-4-2015 - 36,80C 108x/menit 32x/menit

Demam membaik dan

BAB 8 kali

21-4-2015 - 36,70C 102x/menit 29x/menit

Demam membaik, BAB

normal, pasien merasa

lebih baik

HASIL TES LABORATORIUM

Uji hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan Satuan 16-4-2015

Hematologi

Hemoglobin 11,7 10 − 16 g/dL

Eritrosit 5,12 4,5 – 5,5 10^3/UL

Leukosit 6,69 4 – 11 10^6/UL

Trombosit 258 150 – 450 10^3/UL

Hematokrit 37,9 45 – 52 Vol%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

129

Hitung jenis

Basofil 0 0 − 1 %

Eosinofil 0 2 − 4 %

Netrofil batang 9 2 − 5 %

Netrofil segmen 33 51 − 67 %

Limfosit 48 20 − 35 %

Monosit 10 4 − 8 %

Elektrolit

Natrium 140,9 137 − 145 mmol/L

Kalium 3,74 3,5 − 5,1 mmol/L

Klorida 111,6 98 − 107 mmol/L

Pemeriksaan Feses

Parameter Tanggal Rujukan

16-4-2015

Makroskopis

Konsistensi Cair Lunak

Warna Kuning Kuning kecoklatan

Lendir Positif Negatif

Darah Negatif Negatif

PUS Negatif Negatif

Mikroskopis

Leukosit 3 – 4

Eritrosit 10 – 15

Telur cacing Negatif Negatif

Amuba Negatif Negatif

Epitel Negatif +1

Serat tumbuhan Positif Negatif-1+

Amilum Negatif Negatif

Lemak Positif Negatif

Yeast Negatif Negatif-1+

Bakteri Positif

PENGOBATAN

Nama obat dan dosis

pemberian

Tanggal pemberian

16-4-15 17-4-15 18-4-15 19-4-15 20-4-15 21-4-15

Infus kaen 3B 12 tpm 13:00

20:00

01:00

08:00

15:00

22:00

05:00

12:00

19:00

02:00

09:00

16:00

23:00

06:00

13:00

20:00

03:00

10:00

Injeksi sefotaksim 3x250mg -

07:30

13:00

20:00

07:30

13:00

20:00

07:30

13:00

20:00

07:30

13:00

20:00

-

Lakto B 2x1scht 20:00 07:30

20:00

07:30

20:00

07:30

20:00

07:30

20:00 07:30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

130

Injeksi primperan 3x1/5A 13:00

20:00

07:30

13:00

20:00

- -

07:30

13:00

20:00

07:30

L Zink 2x1scth - 07:30

20:00

07:30

20:00

07:30

20:00

07:30

20:00 07:30

Obat pulang

Nama obat Dosis pemberian Jumlah

Sefiksim 20mg

Lacto B

2x1tab

2x1scht

X

X

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode Gyssens

1. Sefotaksim

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Lolos kategori V (ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : Pasien terdiagnosa diare cair akut ec. Shigella. Pasien

menunjukkan tanda-tanda infeksi yang ditunjukkan dengan demam

yang cukup (38,20C) tinggi ketika masuk rumah sakit, dan peningkatan

netrofil batang melebihi nilai normal, serta peningkatan monosit yang

dapat menunjukkan adanya infeksi parasit. Dari hasil pemeriksaan

feses secara makroskopis menunjukkan adanya lendir, dan secara

mikroskopis nilai eritrosit dan leukosit menunjukkan nilai yang cukup

tinggi. Berdasatkan pertimbangan tersebut, maka pasien perlu

diberikan terapi dnegan antibiotika (Sutedjo, 2012; WGO, 2012).

Kategori IVA Tidak lolos kategori IVA (ada antibiotika yang lebih efektif).

Assessment : Sefotaksim bukan menjadi terapi lini pertama untuk

pengobatan diare karena Shigella pada anak, antibiotika lini pertama

untuk terapi diare karena Shigella pada anak adalah azitromisin

(WGO, 2012).

Kesimpulan Ada antibiotika lain yang lebih efektif (kategori IVA).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

131

Lampiran 19 Rekam Medis Kasus 19

Tanggal masuk : 14-4-2015 (pukul 19:47)

Tanggal pulang : 17-4-2015 (pukul 17:00)

Nama

Jenis kelamin

Umur

Sdr MR

Laki-laki

22 th

Status pulang Membaik

Anamnesa Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan demam dan muntah sejak 3 hari

disertai dengan BAB cair semalam 3 kali, dan mual

Diagnosa

Utama Gastroenteritis akut

Diagnosa

Penyerta

-

Tanda vital TD

120/80mmHg

Suhu

36,50C

Nadi

80x/menit

Nafas

24x/menit

BB

-

PERKEMBANGAN KONDISI PASIEN

Tanggal Tekanan

darah Suhu Nadi Nafas Tanda fisik

14-4-2015 120/80mmHg 36,50C 80x/menit 20x/menit

Muntah. demam, dan

BAB cair semalam 3

kali, dan mual

15-4-2015 110/70mmHg 36,70C 80x/menit 20x/menit

Muntah, BAB cair lebih

dari 10 kali, nafsu

makan menurun, mulas,

dada tersa panas

16-4-2015 120/70mmHg 360C - -

BAB cair 7 kali, tidak

mual dan muntah

17-4-2015 120/80mmHg 36 0

C 80x/menit 20x/menit

Sudah tidak mual, BAB

normal, nafsu makan

membaik

HASIL TES LABORATORIUM

Uji hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan Satuan 14-4-2015

Hematologi

Hemoglobin 16,4 14 − 18 g/dL

Eritrosit 5,58 4,5 – 5,5 10^3/UL

Leukosit 6,70 4 – 11 10^6/UL

Trombosit 225 150 – 450 10^3/UL

Hematokrit 48,8 45 – 52 Vol%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

132

Hitung jenis

Basofil 0 0 − 1 %

Eosinofil 0 2 − 4 %

Netrofil batang 4 2 − 5 %

Netrofil segmen 61 51 − 67 %

Limfosit 23 20 − 35 %

Monosit 12 4 − 8 %

Fungsi hati

SGPT 31 <37 U/L

SGOT 34 <41 U/L

Fungsi ginjal

Ureum 25 17 − 43 mg/dL

Kreatinin 1,03 0,9 − 1,3 mg/dL

Glukosa darah

Glukosa darah

sewaktu 86 80 − 200 mg/dL

Elektrolit

Natrium 137,6 137 − 145 mmol/L

Kalium 3,23 3,5 − 5,1 mmol/L

Klorida 100,2 98 − 107 mmol/L

Pemeriksaan Feses

Parameter Tanggal

Rujukan 15-4-2015

Makroskopis

Konsistensi Cair Lunak

Warna Coklat Kuning kecoklatan

Lendir Negatif Negatif

Darah Negatif Negatif

PUS Negatif Negatif

Mikroskopis

Leukosit 0-2

Eritosit 1-2

Telur cacing Negatif Negatif

Amuba Negatif Negatif

Epitel Negatif +1

Serat tumbuhan Positif Negatif-1+

Amilum Negatif Negatif

Lemak Negatif Negatif

Yeast Negatif Negatif-1+

Bakteri Positif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

133

PENGOBATAN

Nama obat dan dosis pemberian Tanggal pemberian

14-4-15 15-4-15 16-4-15 17-4-15

Infus RL 20 tpm 20:00

03:00

14:00

21:00

04:00

11:00

18:00

01:00

08:00

15:00

Injeksi ranitidin 1A/12jam 21:25 05:00

17:00

05:00

17:00

05:00

16:00

Injeksi metoklopramid 1A/8jam 21:25 05:00

17:00

05:00

17:00

05:00

16:00

Parasetamol 3x1tab -

05:00

13:00

21:00

05:00

13:00

21:00

05:00

13:00

Injeksi siprofloksasin 200mg/12jam - 09:00

20:00

09:00

20:00 09:00

Obat pulang

Nama Obat Dosis pemberian Jumlah

Lapiflok 500mg

Ranitidin

2x500mg

2x1tab

X

X

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode Gyssens

1. Siprofloksasin

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Tidak lolos kategori V (tidak ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : Pasien terdiagnosa gastroenteritis akut. Gastroenteritis

dapat disebabkan karena infeksi (bakteri, virus, atau parasite) atau

karena non infeksi. Pasien tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi

bakteri seperti demam tinggi dan peningkatan nilai leukosit. Hasil

pemeriksaan feses secara makroskopis menunjukkan hasil negatif pada

lendir dan darah, dan secara mikroskopis nilai leukosit dan eritrosit

pada feses juga tidak tinggi, dan negatif pada amoeba (Sutedjo, 2012;

WGO, 2012).

Kesimpulan Tidak ada indikasi penggunaan antibiotika (kategori V).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

134

Lampiran 20 Rekam Medis Kasus 20

Tanggal masuk : 18-4-2015 (pukul 08:42)

Tanggal pulang : 20-4-2015 (pukul 13:00)

Nama

Jenis kelamin

Umur

Bp S

Laki-laki

59 th

Status pulang Membaik

Anamnesa

Pasien datang ke rumah sakit dalam kondisi sadar dengan keluhan diare dan

muntah sejak semalam dan tiap makan atau minum muntah, diare 4 kali dalam

sehari, dan badan lemes

Diagnosa

Utama Gastroenteritis akut

Diagnosa

Penyerta -

Tanda vital TD

140/80mmHg

Suhu

37,20C

Nadi

110x/menit

Nafas

29x/menit

BB

-

PERKEMBANGAN KONDISI PASIEN

Tanggal Tekanan

darah Suhu Nadi Nafas Tanda fisik

18-4-2015 140/80mmHg 37,20C 110x/menit 29x/menit

Tiap makan atau minum

muntah, diare 4 kali

dalam sehari, dan badan

lemes

19-4-2015 110/70mmHg 36 0

C 80x/menit - Diare dan muntah

membaik

20-4-2015 110/70mmHg 370C 82x/menit 21x/menit

Masih terasa mual,

febris membaik, tidak

diare

HASIL TES LABORATORIUM

Uji hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan Satuan 18-4-2015

Hematologi

Hemoglobin 13,4 14 − 18 g/dL

Eritrosit 4,63 4,5 – 5,5 10^3/UL

Leukosit 10,70 4 – 11 10^6/UL

Trombosit 241 150 – 450 10^3/UL

Hematokrit 40,5 45 – 52 Vol%

Hitung jenis

Basofil 0 0 − 1 %

Eosinofil 2 2 − 4 %

Netrofil batang 1 2 − 5 %

Netrofil segmen 81 51 − 67 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

135

Limfosit 6 20 − 35 %

Monosit 3 4 − 8 %

Fungsi hati

SGPT 16 <37 U/L

SGOT 18 <41 U/L

Fungsi ginjal

Ureum 31 17 − 43 mg/dL

Kreatinin 1,03 0,9 − 1,3 mg/dL

Glukosa

Glukosa darah

sewaktu 103 80 − 200 mg/dL

Elektrolit

Natrium 142,6 137 − 145 mmol/L

Kalium 3,67 3,5 − 5,1 mmol/L

Klorida 109 98 − 107 mmol/L

PENGOBATAN

Nama obat dan dosis pemberian Tanggal pemberian

18-4-15 19-4-15 20-4-15

Infus RL 15 tpm

09:15

16:00

23:00

06:00

13:00

20:00

03:00

10:00

Injeksi ranitidin1A/12jam 09:00

21:00

09:00

21:00 09:00

Injeksi siprofloksasin 200mg/12jam 09:00

21:00

09:00

21:00 09:00

Tanapres 1x5mg (tergantung tekanan darah) 18:45 18:45 12:00

Pamol 3x1tab (k/p) 09:00

18:45

05:00

12:00

18:45

12:00

Obat pulang

Nama obat Dosis pemberian Jumlah

Lapiflok 500mg

Tanapres 5mg

Ranitidin

2x500mg

1x5mg

2x1tab

X

V

X

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode Gyssens

1. Siprofloksasin

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Tidak lolos kategori V (tidak ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : Pasien terdiagnosa gastroenteritis akut. Gastroenteritis

dapat disebabkan karena infeksi (bakteri, virus, atau parasite) atau non

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

136

infeksi. Pasien pada kasus ini tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi

bakteri seperti kenaikan jumlah leukosit dan demam tinggi, diare yang

terjadi juga tidak disertai dengan darah. Berdasarkan hal tersebut,

maka pasien tidak perlu diberikan terapi dengan antibiotika (Sutedjo,

2012; WGO, 2012).

Kesimpulan Tidak ada indikasi penggunaan antibiotika (Kategori V).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

137

Lampiran 21 Rekam Medis Kasus 21

Tanggal masuk : 11-4-2015 (pukul 20:10)

Tanggal pulang : 14-4-2015 (pukul 15:00)

Nama

Jenis kelamin

Umur

Ny S

Perempuan

69 th

Status pulang Membaik

Anamnesa

Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan BAB cair selama 1 minggu ini,

badan lemas, mual, nafsu makan dan minum berkurang , BAB disertai dengan

lendir dan darah

Diagnosa

Utama Gastroenteritis akut

Diagnosa

Penyerta -

Tanda vital TD

140/90mmHg

Suhu

36,40C

Nadi

94x/menit

Nafas

20x/menit

BB

-

PERKEMBANGAN KONDISI PASIEN

Tanggal Tekanan

darah Suhu Nadi Nafas Tanda fisik

11-4-2015 140/90mmHg 36,40C 94x/menit 20x/menit

BAB cair selama 1

minggu ini, badan

lemas, mual, nafsu

makan dan minum

berkurang , BAB

disertai dengan lendir

dan darah

12 − 4-2015 110/70mmHg 360C - -

Nyeri akut teratasi

sebagian

13-4-2015 130/80mmHg 36,80C 84x/menit 20x/menit

Badan lemes, tidak

diare

14-4-2015 130/80mmHg 36,80C 80x/menit 20x/menit

Mual dan nyeri perut

teratasi

HASIL TES LABORATORIUM

Uji hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan Satuan 11-4-2015

Hematologi

Hemoglobin 11,3 14 − 18 g/dL

Eritrosit 4,59 4,5 – 5,5 10^3/UL

Leukosit 7,2 4 – 11 10^6/UL

Trombosit 417 150 – 450 10^3/UL

Hematokrit 35,2 45 – 52 Vol%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

138

Hitung jenis

Basofil 0 0 − 1 %

Eosinofil 0 2 − 4 %

Netrofil batang 0 2 − 5 %

Netrofil segmen 61 51 − 67 %

Limfosit 29 20 − 35 %

Monosit 10 4 − 8 %

Fungsi hati

SGPT 10 <37 U/L

SGOT 33 <41 U/L

Fungsi ginjal

Ureum 19 17 − 43 mg/dL

Kreatinin 0,94 0,9 − 1,3 mg/dL

Elektrolit

Natrium 127,2 137 − 145 mmol/L

Kalium 3,79 3,5 − 5,1 mmol/L

Klorida 96,2 98 − 107 mmol/L

PENGOBATAN

Nama obat dan dosis pemberian Tanggal pemberian

11-4-15 12-4-15 13-4-15 14-4-15

Infus RL 20 tpm 20:30

03:30

10:30

17:30

00:30

07:30

14:30

21:30

04:30

11:30

Injeksi pepsol 2x1amp 21:00 07:30

21:00

07:30

21:00 -

Ulsafat sirup 3x1C 21:00

05:00

13:00

21:00

05:00

13:00

21:00

05:00

13:00

Diagit 4x1tab (k/p) 21:00

05:00

11:00

17:00

24:00

05:00

11:00

17:00

24:00

05:00

11:00

Pehatrim forte 2x1tab 21:00 07:30

20:00

07:30

20:00 07:30

Lanzoprazol 2x1 - - - 07:30

Obat pulang

Nama Obat Dosis pemberian Jumlah

Lanzoprazol

Pehatrim forte

Ulsafat

2x1tab

2x1tab

3x1tab

IV

VIII

II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

139

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode Gyssens

1. Kotrimoksazol

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Lolos kategori V (ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : pasien terdiagnosa gastroenteritis akut. Gastroenteritis

dapat disebabkan karena infeksi (bakteri, virus, atau parasit) atau non

infeksi. Pasien tidak menunjukkan adanya infeksi bakteri, seperti

peningkatan nilai leukosit atau netrofil, dan demam, namun diare yang

dialami pasien disertai dengan lendir dan darah. berdasarkan

pertimbangan tersebut, maka pasien perlu diberikan terapi dengan

antibiotika (Sutedjo, 2012; WHO, 2005).

Kategori IVA Tidak lolos kategori IVA (ada antibiotika lain yang lebih efektif).

Assessment : kotrimoksazol merupakan salah satu terapi lini pertama

untuk gastroenteritis, khususnya karena Cyclospora atau Isospora.

Agen penyebab diare yang dapat menyebabkan adanya lendir pada

feses adalah Shigella dan Entamoeba hystolitica. Menurut tanda dan

gejala serta hasil pemeriksaan darah yang dilakukan, diare yang

dialami pasien kemungkinan disebabkan karena amoeba. Gejala klinis

infeksi amoeba yang dialami pasien adalah mual dan BAB yang

disertai dengan lendir dan darah. Apabila terjadi infeksi parasit

(Entamoeba hystolitica), maka nilai monosit atau eosinofil akan

meningkat. Pasien menunjukkan peningkatan monosit, yang dapat

mengindikasikan adanya infeksi parasit. Antibiotika lini pertama untuk

infeksi Entamoeba hystolitica adalah metronidazol (Ministry of

Health, 2007; Sutedjo, 2012; WGO, 2012).

Kesimpulan Ada antibiotika lain yang lebih efektif (Kategori IVA).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

140

Lampiran 22 Rekam Medis Kasus 22

Tanggal masuk : 12-4-2015 (pukul 18:03)

Tanggal pulang : 16-4-2015 (pukul 07:30)

Nama

Jenis kelamin

Umur

Bp D

Laki-laki

76 th

Status pulang Membaik

Anamnesa Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan diare sejak 2 hari yang lalu

disertai dengan muntah tadi sore

Diagnosa

Utama Gastroenteritis akut

Diagnosa

Penyerta -

Tanda vital TD

160/90mmHg

Suhu

39,80C

Nadi

124x/menit

Nafas

24x/menit

BB

-

PERKEMBANGAN KONDISI PASIEN

Tanggal Tekanan

darah Suhu Nadi Nafas Tanda fisik

12-4-2015 160/90mmHg 39,80C 124x/menit 24x/menit

Diare sejak 2 hari yang

lalu disertai dengan

muntah tadi sore

13-4-2015 150/90mmHg 370C 88x/menit 20x/menit

BAB lembek warna

hitam, badan lemes

14-4-2015 160/110mmHg 37,10C 96x/menit 20x/menit Lemes berkurang

15-4-2015 130/90mmHg 36,60C 96x/menit 20x/menit Sudah tidak diare

16-4-2015 140/90mmHg 360C 80x/menit 20x/menit BAB normal

HASIL TES LABORATORIUM

Uji hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan Satuan 12-4-2015

Hematologi

Hemoglobin 13,3 14 − 18 g/dL

Eritrosit 4,8 4,5 – 5,5 10^3/UL

Leukosit 11,4 4 – 11 10^6/UL

Trombosit 398 150 – 450 10^3/UL

Hematokrit 40,2 45 – 52 Vol%

Hitung jenis

Basofil 0 0 − 1 %

Eosinofil 0 2 − 4 %

Netrofil batang 2 2 − 5 %

Netrofil segmen 74 51 − 67 %

Limfosit 19 20 − 35 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

141

Monosit 5 4 − 8 %

Fungsi hati

SGPT 23 <37 U/L

SGOT 13 <41 U/L

Fungsi ginjal

Ureum 19 17 − 43 mg/dL

Kreatinin 0,97 0,9 − 1,3 mg/dL

Glukosa darah

Glukosa darah

sewaktu 99 80 − 200 mg/dL

Elektrolit

Natrium 131,2 137 − 145 mmol/L

Kalium 3,83 3,5 − 5,1 mmol/L

Klorida 99 98 − 107 mmol/L

Pemeriksaan Feses

Parameter Tanggal

Rujukan 12-4-2015

Makroskopis

Konsistensi Lembek Lunak

Warna Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan

Lendir Negatif Negatif

Darah Negatif Negatif

PUS Negatif Negatif

Mikroskopis

Leukosit 0-1

Eritosit 1-2

Telur cacing Negatif Negatif

Amuba Negatif Negatif

Epitel Negatif +1

Serat tumbuhan Positif Negatif-1+

Amilum Negatif Negatif

Lemak Negatif Negatif

Yeast Negatif Negatif-1+

Bakteri Positif

PENGOBATAN

Nama obat dan dosis pemberian Tanggal pemberian

12-4-15 13-4-15 14-4-15 15-4-15 16-4-15

Infus NaCl 18:15

01:00

08:00

15:00

22:00

05:00

12:00

19:00

02:00

09:00

16:00

23:00

03:00

Injeksi ranitidin 1A/12jam 19:00 07:00

19:00

07:00

19:00

07:00

19:00 07:00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

142

Injeksi metoklopramid 1A/8jam 19:00

07:00

15:00

23:00

07:00

15:00

23:00

07:00

15:00

23:00

-

Parasetamol 3x1tab 19:00

07:00

15:00

23:00

07:00

15:00

23:00

07:00

15:00

23:00

07:00

Injeksi siprofloksasin 200mg/12jam - 09:00

21:00

09:00

21:00 - -

Lapiflox 2x500mg - - - 00:00

12:00 00:00

Kandesartan 1x80mg - - - 12:00 12:00

Seretide 1-1-0 - - - 00:00

12:00 00:00

Obat pulang

Nama Obat Dosis pemberian Jumlah

Rantin

Lapiflok

Pektosil

Kandesartan

2x1tab

2x500mg

3x1C

1x80mg

VI

VI

I

IV

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode Gyssens

1. Siprofloksasin injeksi

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Lolos kategori V (ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : Pasien terdiagnosa gastroenteritis akut. Gastroenteritis

dapat disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus, atau parasit) atau non

infeksi. Pasien menunjukkan tanda-tanda infeksi bakteri yang ditandai

dengan peningkatan nilai leukosit melebihi nilai normal dan demam

tinggi (39,80C) saat masuk rumah sakit (Sutedjo, 2012; WGO, 2012).

Kategori IVA Lolos kategori IVA (tidak ada antibiotika yang lebih efektif).

Assessment : Siprofloksasin merupakan salah satu terapi lini pertama

untuk gastroenteritis, antara lain karena Salmonella dan Shigella.

Berdasarkan tanda, gejala, dan hasil pemeriksaan darah dan feses,

tidak menunjukkan secara spesifik bakteri yang menyebabkan diare

pada pasien, selain itu tidak pula dilakukan kultur bakteri pada.

Siprofloksasin dapat digunakan sebagai pilihan terapi, karena

siprofloksasin merupakan antibiotika dengan spektrum luas dan efektif

terhadap bakteri anaerob (sifat bakteri yang menjadi penyebab diare).

Keefektifan kerja obat ini ditunjukkan dengan perbaikan kondisi

pasien yang ditandai dengan pasien sudah tidak muntah dan BAB

sudah normal (Barr & Smith, 2014; WGO, 2012).

Kategori IVB Lolos kategori IVB (tidak ada antibiotika lain yang kurang toksik).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

143

Assessment : Obat ini cukup aman (tidak kontraindikasi) digunakan

oleh pasien dan tidak terdapat interaksi dengan obat lain yang

digunakan yang dapat membahayakan pasien (Lacy, et al., 2011).

Kategori IVC Lolos kategori IVC (tidak ada pilihan antibiotika yang lebih murah).

Assessment : untuk obat sejenis tidak ada obat yang lebih murah,

karena siprofloksasin yang digunakan pasien adalah obat generik.

Kategori IVD Lolos kategori IVD (tidak ada antibiotika yang lebih spesifik).

Assessment : tidak diketahui bakteri yang menginfeksi pasien secara

pasti, sehingga dapat dikategorikan pengggunaan antibiotika secara

empiris. Siprofloksasin merupakan salah satu antibiotika lini pertama

untuk GEA, antara lain untuk mengatasi infeksi Salmonella da

Shigella (DiPiro, et al., 2008; WGO, 2012).

Kategori IIIA Lolos kategori IIIA (pemberian antibiotika tidak terlalu lama).

Assessment : selama rawat inap pasien menerima siprofloksasin injeksi

selama 2 hari. Penggunaan antibiotika untuk terapi empiris yang

dianjurkan adalah 2-3 hari, selanjutnya dilakukan evaluasi berdasarkan

kondisi klinis pasien dan data penunjang lainnya (Kemenkes, 2011).

Pada kasus ini tidak dilakukan kultur bakteri, sehingga evaluasi

dilakukan berdasarkan kondisi klinis pasien. selama 2 hari penggunaan

antibiotika, kondisi klinis pasien mengalami peningkatan, kemudian

siprofloksasin diberikan dalam bentuk oral.

Kategori IIIB Lolos kategori IIIB (pemberian antibiotika tidak terlalu lama).

Assessment : selama rawat inap pasien menerima siprofloksasin injeksi

selama 2 hari. Penggunaan antibiotika untuk terapi empiris yang

dianjurkan adalah 2-3 hari, selanjutnya dilakukan evaluasi berdasarkan

kondisi klinis pasien dan data penunjang lainnya (Kemenkes, 2011).

Pada kasus ini tidak dilakukan kultur bakteri, sehingga evaluasi

dilakukan berdasarkan kondisi klinis pasien. selama 2 hari penggunaan

antibiotika, kondisi klinis pasien mengalami peningkatan, kemudian

siprofloksasin diberikan dalam bentuk oral.

Kategori IIA Lolos kategori IIA (pemberian antibiotika tepat dosis).

Assessment : dosis yang diberikan pada pasien adalah 200mg/12jam,

dosis siprofloksasin yang dianjurkan adalah 200-400mg/12jam (Lacy,

et al., 2011).

Kategori IIB Lolos kategori IIB (interval pemberian antibiotika tidak tepat).

Assessment : penggunaan antibiotika yang dianjurkan adalah setiap 12

jam, interval pemberian antibiotika yang digunakan pasien adalah 12

jam (Lacy, et al., 2011).

Kategori IIC Lolos kategori IIC (penggunaan antibiotika tepat rute pemberian).

Assessment : pasien mengalami muntah sehingga pemberian secara

intravena tepat.

Kategori I Lolos kategori I (penggunaan antibiotika tepat waktu pemberian).

Assessment : waktu pemberian antibiotiknya tepat.

Kategori 0 Lolos kategori 0.

Assessment : Lolos semua kategori diatas, termasuk pemberian

antibiotika yang tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

144

Kesimpulan Penggunaan antibiotika tepat (kategori 0).

2. Siprofloksasin tablet

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Lolos kategori IVA (tidak ada antibiotika yang lebih efektif).

Assessment : Siprofloksasin merupakan salah satu terapi lini pertama

untuk gastroenteritis, antara lain karena Salmonella dan Shigella.

Berdasarkan tanda, gejala, dan hasil pemeriksaan darah dan feses,

tidak menunjukkan secara spesifik bakteri yang menyebabkan diare

pada pasien, selain itu tidak pula dilakukan kultur bakteri pada.

Siprofloksasin dapat digunakan sebagai pilihan terapi, karena

siprofloksasin merupakan antibiotika dengan spektrum luas dan efektif

terhadap bakteri anaerob (sifat bakteri yang menjadi penyebab diare).

Keefektifan kerja obat ini ditunjukkan dengan perbaikan kondisi

pasien yang ditandai dengan pasien sudah tidak muntah dan BAB

sudah normal (Barr & Smith, 2014; WGO, 2012).

Kategori IVA Lolos kategori IVA (tidak ada antibiotika yang lebih efektif).

Assessment : Siprofloksasin merupakan salah satu terapi lini pertama

untuk gastroenteritis, antara lain karena Salmonella dan Shigella.

Berdasarkan tanda, gejala, dan hasil pemeriksaan darah dan feses,

tidak menunjukkan secara spesifik bakteri yang menyebabkan diare

pada pasien, selain itu tidak pula dilakukan kultur bakteri pada.

Siprofloksasin dapat digunakan sebagai pilihan terapi, karena

siprofloksasin merupakan antibiotika dengan spektrum luas dan efektif

terhadap bakteri anaerob (sifat bakteri yang menjadi penyebab diare).

Keefektifan kerja obat ini ditunjukkan dengan perbaikan kondisi

pasien yang ditandai dengan pasien sudah tidak muntah dan BAB

sudah normal (Barr & Smith, 2014; WGO, 2012).

Kategori IVB Lolos kategori IVB (tidak ada antibiotika lain yang kurang toksik).

Assessment : Obat ini cukup aman digunakan oleh pasien dan tidak

terdapat interaksi dengan obat lain yang digunakan yang dapat

membahayakan pasien (Lacy, et al., 2011).

Kategori IVC Tidak lolos kategori IVC (ada pilihan antibiotika yang lebih murah).

Assessment : siprofloksasin yang digunakan pasien merupakan obat

paten yaitu lapiflok, sehingga ada pilihan antibiotika lain dengan harga

yang lebih murah, yaitu siprofloksasin (obat generik).

Kesimpulan Ada antibiotika lain yang lebih murah (kategori IVC).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

145

Lampiran 23 Rekam Medis Kasus 23

Tanggal masuk : 22−4-2015 (pukul 14:07)

Tanggal pulang : 24-4-2015 (pukul 07:30)

Nama

Jenis kelamin

Umur

Ny MS

Perempuan

36 th

Status pulang Membaik

Anamnesa Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan diare lebih dari 20 kali dalam

sehari disertai dengan mual

Diagnosa

Utama Gastroenteritis akut

Diagnosa

Penyerta -

Tanda vital TD

80/60mmHg

Suhu

-

Nadi

112x/menit

Nafas

24x/menit

BB

75kg

PERKEMBANGAN KONDISI PASIEN

Tanggal Tekanan

darah Suhu Nadi Nafas Tanda fisik

22-4-2015 80/60mmHg - 112x/menit 24x/menit

Diare lebih dari 20 kali

dalam sehari disertai

dengan mual

23-4-2015 100/70mmHg 36,20C 68x/menit 20x/menit Diare membaik

24-4-2015 100/80mmHg 360C 80x/menit 20x/menit Diare 1 kali

HASIL TES LABORATORIUM

Uji hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan Satuan 22-4-2015

Hematologi

Hemoglobin 13,6 14 − 18 g/dL

Eritrosit 4,91 4,5 – 5,5 10^3/UL

Leukosit 11,05 4 – 11 10^6/UL

Trombosit 154 150 – 450 10^3/UL

Hematokrit 41 45 – 52 Vol%

Hitung jenis

Basofil 0 0 − 1 %

Eosinofil 2 2 − 4 %

Netrofil batang 1 2 − 5 %

Netrofil segmen 73 51 − 67 %

Limfosit 14 20 − 35 %

Monosit 10 4 − 8 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

146

Fungsi hati

SGPT 22 <37 U/L

SGOT 16 <41 U/L

Fungsi ginjal

Ureum 17 17 − 43 mg/dL

Kreatinin 0,97 0,9 − 1,3 mg/dL

Elektrolit

Natrium 134,4 137 − 145 mmol/L

Kalium 3,79 3,5 − 5,1 mmol/L

Klorida 105,9 98 − 107 mmol/L

Pemeriksaan Feses

Parameter Tanggal

Rujukan 22−4-2015

Makroskopis

Konsistensi Cair Lunak

Warna Kuning Kuning kecoklatan

Lendir Negatif Negatif

Darah Negatif Negatif

PUS Negatif Negatif

Mikroskopis

Leukosit 0-2

Eritosit 3-7

Telur cacing Negatif Negatif

Amuba Negatif Negatif

Epitel Negatif +1

Serat tumbuhan Positif Negatif-1+

Amilum Negatif Negatif

Lemak Negatif Negatif

Yeast Negatif Negatif-1+

Bakteri Positif

PENGOBATAN

Nama obat dan dosis pemberian Tanggal pemberian

22-4-15 23-4-15 24-4-15

Infus RL 25 tpm 14:30

21:30

04:30

11:30

18:30

01:30

Ranitidin 2x1tab 15:00 05:00

17:00 05:00

Metoklopramid 3x1C 15:00

22:00

05:00

13:00

21:00

-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

147

Diagit 4x1tab 15:00

21:00

05:00

11:00

17:00

22:00

05:00

Pehatrim forte 2x1tab 17:00 05:00

17:00 05:00

Injeksi seftriakson 2x1amp 15:00 05:00

13:00 -

PK 2x1 - - 05:00

Obat pulang

Nama Obat Dosis pemberian Jumlah

Ranitidin

Pehatrim forte

Diagit

2x1tab

2x1tab

4x1tab

X

X

XV

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode Gyssens

1. Kotrimoksazol

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Lolos kategori V (ada indikasi penggunaan antibiotika)

Assessment : pasien terdiagnosa gastroenteritis akut. Gastroenteritis

dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit. Pasien pada kasus

ini menunjukkan tanda-tanda infeksi bakteri yaitu peningkatan nilai

leukosit melebihi nilai normal. Hasil pemeriksaan feses secara

mikroskopis menunjukkan nilai eritrosit yang cukup tinggi.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka pasien perlu diberikan terapi

dengan antibiotika (Sutedjo, 2012; WGO, 2012).

Kategori IVA Tidak lolos kategori IVA (ada antibiotika yang lebih efektif).

Assessment : Kotrimoksazol merupakan salah satu terapi lini pertama

untuk gastroenteritis, antara lain karena Cyclospora atau Isospora,

Blastocystis hominis, Vibrio cholera, Salmonella, dan Shigella. Hasil

pemeriksaan feses secara mikroskopis menunjukkan nilai eritrosit

yang cukup tinggi. Bakteri penyebab diare yang dapat menyebabkan

adanya eritrosit dalam darah antara lain Entamoeba hystolitica, E. coli,

Yersinia, dan Clostridium difficile. Berdasarkan hal tersebut, maka

penggunaan kotrimoksazol kurang tepat, meskipun memberikan

outcome terapi yang baik. Antibiotika yang digunakan untuk terapi

Entamoeba hystolitica dan Clostridium difficile adalah metronidazo,

sedangkan untuk E.coli dan Yersinia tidak memerlukan terapi dengan

antibiotika (Barr & Smith, 2014; DuPont, 2014).

Kesimpulan Ada antibiotika lain yang lebih efektif (kategori IVA).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

148

2. Seftriakson

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Lolos kategori V (ada indikasi penggunaan antibiotika)

Assessment : pasien terdiagnosa gastroenteritis akut. Gastroenteritis

dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit. Pasien pada kasus

ini menunjukkan tanda-tanda infeksi bakteri yaitu peningkatan nilai

leukosit melebihi nilai normal. Hasil pemeriksaan feses secara

mikroskopis menunjukkan nilai eritrosit yang cukup tinggi.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka pasien perlu diberikan

terapi dengan antibiotika (Sutedjo, 2012; WGO, 2012).

Kategori IVA Tidak lolos kategori IVA (ada antibiotika yang lebih efektif).

Assessment : Seftriakson merupakan salah satu terapi lini pertama

untuk gastroenteritis, khususnya karena Salmonella. Hasil

pemeriksaan feses secara mikroskopis menunjukkan nilai eritrosit

yang cukup tinggi. Bakteri penyebab diare yang dapat menyebabkan

adanya eritrosit dalam darah antara lain Entamoeba hystolitica, E.

coli, Yersinia, dan Clostridium difficile. Berdasarkan hal tersebut,

maka penggunaan kotrimoksazol kurang tepat, meskipun memberikan

outcome terapi yang baik.Antibiotika yang digunakan untuk terapi

Entamoeba hystolitica dan Clostridium difficile adalah metronidazole,

sedangkan untuk E.coli dan Yersinia tidak memerlukan terapi dengan

antibiotika (Barr & Smith, 2014; DuPont, 2014).

Kesimpulan Ada antibiotika lain yang lebih efektif (kategori IVA)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

149

Lampiran 24 rekam medis 24

Tanggal masuk : 22−4-2015 (pukul 16:30)

Tanggal pulang : 24-4-2015 (pukul 06:00)

Nama

Jenis kelamin

Umur

Ny S

Perempuan

79 th

Status pulang Membaik

Anamnesa Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan BAB cair sejak 4 hari yang lalu,

hari ini BAB 2 kali, mual, dan juga muntah saat dirumah

Diagnosa

Utama Gastroenteritis akut

Diagnosa

Penyerta -

Tanda vital TD

110/70mmHg

Suhu

360C

Nadi

80x/menit

Nafas

20x/menit

BB

-

PERKEMBANGAN KONDISI PASIEN

Tanggal Tekanan

darah Suhu Nadi Nafas Tanda fisik

22-4-2015 110/70mmHg 360C 80x/menit 20x/menit

BAB cair sejak 4 hari

yang lalu, hari ini BAB

2 kali, mual, dan saat

dirumah juga muntah

23-4-2015 120/80mmHg 360C 80x/menit 20x/menit

Diare dan mual

berkurang

24-4-2015 110/70mmHg 360C 80x/menit 20x/menit Tidak diare dan mual

HASIL TES LABORATORIUM

Uji hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan Satuan 22-4-2015

Hematologi

Hemoglobin 11,3 14 – 18 g/dL

Eritrosit 3,52 4,5 – 5,5 10^3/UL

Leukosit 6,25 4 – 11 10^6/UL

Trombosit 219 150 – 450 10^3/UL

Hematokrit 33,5 45 – 52 Vol%

Hitung jenis

Basofil 0 0 – 1 %

Eosinofil 2 2 – 4 %

Netrofil batang 3 2 – 5 %

Netrofil segmen 64 51 – 67 %

Limfosit 24 20 – 35 %

Monosit 7 4 – 8 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

150

Fungsi ginjal

Ureum 36 17 – 43 mg/dL

Kreatinin 0,93 0,9 − 1,3 mg/dL

Glukosa darah

Glukosa darah

sewaktu 93 80 – 200 mg/dL

Pemeriksaan Feses

Parameter Tanggal

Rujukan 22-4-2015

Makroskopis

Konsistensi Lembek Lunak

Warna Kuning Kuning kecoklatan

Lendir Negatif Negatif

Darah Negatif Negatif

PUS Negatif Negatif

Mikroskopis

Leukosit 1-2

Eritosit 0-1

Telur cacing Negatif Negatif

Amuba Negatif Negatif

Epitel Negatif +1

Serat tumbuhan Positif Negatif-1+

Amilum Negatif Negatif

Lemak Negatif Negatif

Yeast Negatif Negatif-1+

Bakteri Positif

PENGOBATAN

Nama obat dan dosis pemberian Tanggal pemberian

22-4-15 23-4-15 24-4-15

Infus RL 10 tpm 17:00

24:00

07:00

14:00

21:00

04:00

Injeksi ranitidin 1A/12jam 17:00 05:00

17:00 05:00

Injeksi metoklopramid 30mg/8jam 17:00

05:00

13:00

21:00

05:00

Kandesartan 1x16mg 17:00 17:00 05:00

Injeksi seftriakson 1g/12jam 17:00 05:00

17:00 05:00

Mukogard sirup 3x1C 17:00 17:00 05:00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

151

Obat pulang

Nama Obat Dosis pemberian Jumlah

Sefiksim 200mg

Lansoprazol

Domperidon

Kandesartan

2x200mg

2x1tab

3x1tab

1x1tab

X

X

XV

V

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode gyssens

1. Seftriakson

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Tidak lolos kategori V (tidak ada indikasi penggunaan antibiotika)

Assessment : Pasien terdiagnosa gastroenteritis akut. Gastroenteritis

dapat disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus, atau parasit) atau non

infeksi. Pada kasus ini pasien tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi

bakteri seperti peningkatan nilai leukosit atau netrofil batang, dan

demam tinggi. Hasil pemeriksaan feses secara makroskopis

menunjukkan hasil negatif pada lendir dan darah, dan secara

mikroskopis menunjukkan nilai leukosit dan eritrosit yang tidak

tinggi. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka pasien tidak perlu

diberikan terapi dengan antibiotika (Sutedjo, 2012; WGO, 2012).

Kesimpulan Tidak ada indikasi penggunaan antibiotika (kategori V).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

152

Lampiran 25 Rekam Medis Kasus 25

Tanggal masuk : 17-4-2015 (pukul 08:46)

Tanggal pulang : 21-4-2015 (pukul 17:30)

Nama

Jenis kelamin

Umur

An IM

Laki-laki

4 th

Status pulang Membaik

Anamnesa Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan diare lebih dari 10 kali dalam

sehari, muntah, BAB dengan konsistensi cair

Diagnosa

Utama Diare cair akut dan dehidrasi sedang

Diagnosa

Penyerta

-

Tanda vital TD

-

Suhu

380C

Nadi

148x/menit

Nafas

40x/menit

BB

14,5kg

PERKEMBANGAN KONDISI PASIEN

Tanggal Tekanan

darah Suhu Nadi Nafas Tanda fisik

17-4-2015 - 380C 148x/menit 40x/menit

Diare lebih dari 10 kali

dalam sehari, muntah,

BAB konsistensinya

cair dan berbau busuk

18-4-2015 - 370C 108x/menit 28x/menit

BAB jemek 2 kali pada

malam hari, demam,

muntah 1 kali

19-4-2015 - 36,40C 100x/menit 30x/menit

BAB cair 4 kali dengan

ampas

20-4-2015 - 360C - - Diare membaik

21-4-2015 - - - - Diare dan panas

membaik

HASIL TES LABORATORIUM

Uji hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan Satuan 17-4-2015

Hematologi

Hemoglobin 13,6 14 – 18 g/dL

Eritrosit 5,29 4,5 – 5,5 10^3/UL

Leukosit 6,52 4 – 11 10^6/UL

Trombosit 243 150 – 450 10^3/UL

Hematokrit 42 45 – 52 Vol%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

153

Hitung jenis

Basofil 0 0 – 1 %

Eosinofil 0 2 – 4 %

Netrofil batang 2 2 – 5 %

Netrofil segmen 83 51 – 67 %

Limfosit 5 20 – 35 %

Monosit 10 4 – 8 %

Glukosa darah

Glukosa darah

sewaktu 82 80 – 200 mg/dL

Elektrolit

Natrium 137,5 137 – 145 mmol/L

Kalium 4,46 3,5 − 5,1 mmol/L

Klorida 100,1 98 – 107 mmol/L

PENGOBATAN

Nama obat dan dosis pemberian Tanggal pemberian

17-4-15 18-4-15 19-4-15 20-4-15 21-4-15

Infus Kaen 3B 5 tpm

09:30

16:30

23:30

06:30

13:30

20:30

03:30

10:30

17:30

00:30

07:30

14:30

21:30

04:30

11:30

Lakto B 2x1scht 10:00

22:00

10:00

22:00

10:00

22:00

10:00

22:00 10:00

L zink 2x1 10:00

22:00

10:00

22:00

10:00

22:00

10:00

22:00 10:00

Parasetamol sirup 3x1/4cth (k/p)

10:00

17:00

22:00

10:00

17:00

22:00

10:00

17:00

22:00

10:00

17:00

22:00

-

Domperidon 3x1/2cth(k/p)

10:00

17:00

22:00

10:00

17:00

22:00

10:00

17:00

22:00

10:00

17:00

22:00

-

Injeksi ampisillin 3x350mg

09:00

18:00

23:00

09:00

18:00

23:00

09:00

18:00

23:00

09:00

18:00

23:00

09:00

Obat pulang Nama Obat Dosis pemberian Jumlah

- - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

154

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode Gyssens

1. Ampisillin

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap)

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap

Kategori V Tidak lolos kategori V (tidak ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : Pasien terdiagnosa diare cair akut dengan dehidrasi

sedang. Diare dapat disebabkan karena infeksi (bakteri, virus, atau

parasite) atau non infeksi. Pasien tidak menunjukkan tanda-tanda

infeksi bakteri. Hasil pemeriksaan darah menunjukkan tidak terjadi

peningkatan nilai leukosit (penanda infeksi bakteri). Pasien tidak

mengatakan diare yang dialaminya disertai dengan darah dan/atau

lendir. Sesuai alasan tersebut, maka pasien tidak perlu diberikan terapi

dengan antibiotika (Sutedjo, 2012; WGO. 2012).

Kesimpulan Tidak ada indikasi penggunaan antibiotika (kategori V).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

155

Lampiran 26 Rekam Medis Kasus 26

Tanggal masuk : 15-4-2015 (pukul 17:37)

Tanggal pulang : 20-4-2015 (pukul 07:30)

Nama

Jenis kelamin

Umur

An SNP

Perempuan

9 th

Status pulang Sembuh

Anamnesa

Pasien diare sejak hari jumat, BAB lebih dari 15 kali dalam sehari disertai

lendir namun tanpa darah, pasien juga mengalami muntah (tadi 1 kali), setiap

diberi oralit muntah

Pasien sebelumnya sudah minum parasetamol

Diagnosa

Utama Diare cair akut dengan dehidrasi sedang dan vomitus

Diagnosa

Penyerta

-

Tanda vital TD

-

Suhu

38,90C

Nadi

134x/menit

Nafas

58x/menit

BB

5,1kg

PERKEMBANGAN KONDISI PASIEN

Tanggal Tekanan

darah Suhu Nadi Nafas Tanda fisik

15-4-2015 - 38,90C 134x/menit 58x/menit

Pasien diare sejak hari

jumat, BAB lebih dari

15 kali dalam sehari I

disertai lendir namun

tanpa darah, pasien juga

mengalami muntah (tadi

1 kali), setiap diberi

oralit muntah

16-4-2015 - 370C 128x/menit 40x/menit

BAB encer 1 kali

disertai lendir dan

ampas

17-4-2015 - 36,10C 120x/menit 32x/menit BAB cair 1 kali

18-4-2015 - 36,10C 120x/menit 32x/menit Dehidrasi teratasi

19-4-2015 - 36,20C 96x/menit 29x/menit

BAB encer 1 kali

disertai ampas

20-4-2015 - 36,40C 108x/menit 30x/menit Pasien sudah tidak diare

HASIL TES LABORATORIUM

Uji hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan Satuan 15-4-2015

Hematologi

Hemoglobin 12,4 10 – 16 g/dL

Eritrosit 5,08 4,5 – 5,5 10^3/UL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

156

Leukosit 15 9 – 12 10^6/UL

Trombosit 478 150 – 450 10^3/UL

Hematokrit 39,4 33 – 38 Vol%

Hitung jenis

Basofil 0 0 – 1 %

Eosinofil 0 2 – 4 %

Netrofil batang 1 2 – 5 %

Netrofil segmen 41 51 – 67 %

Limfosit 52 38 – 42 %

Monosit 6 4 – 9 %

Elektrolit

Natrium 144 137 – 145 mmol/L

Kalium 4,76 3,5 – 5,1 mmol/L

Kalsium 121 98 – 107 mmol/L

PENGOBATAN

Nama obat dan dosis

pemberian

Tanggal pemberian

15-4-15 16-4-15 17-4-15 18-4-15 19-4-15 20-4-15

Infus RL plan B 6 j 18:00

24:00

06:00

12:00

18:00

24:00

06:00

12:00

18:00

24:00

06:00

12:00

18:00

24:00

06:00

12:00

18:00

24:00

-

Lakto B 2x1scht 19:30 07:30

19:30

07:30

19:30

07:30

19:30

07:30

19:30 06:30

L zink 2x1/2 C 19:30 07:30

19:30

07:30

19:30

07:30

19:30

07:30

19:30 06:30

Injeksi ampisillin 3x175mg 19:30

02:21

07:30

19:30

02:21

07:30

19:30

02:21

07:30

19:30

02:21

07:30

19:30

02:21

06:30

Infus RL 8 tpm - - - 06:00

Promuba 3x1/4 C 19:30

02:21

07:30

19:30

02:21

07:30

19:30

02:21

07:30

19:30

02:21

07:30

19:30

02:21

06:30

Obat pulang Nama obat Dosis pemberian Jumlah

- - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

157

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode Gyssens

1. Ampisillin

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Lolos kategori V (ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : Pasien terdiagnosa diare cair akut dengan dehidrasi

sedang dan vomitus. Diare dapat disebabkan karena infeksi (bakteri,

virus, atau parasit) atau non infeksi. Pasien pada kasus ini

menunjukkan tanda-tanda infeksi bakteri, seperti demam tinggi

(38,90C) dan peningkatan nilai leukosit melebihi nilai normal. Diare

yang dialami pasien juga disertai dengan lendir. Berdasarkan

pertimbangan tersebut, maka pasien perlu diberikan terapi dengan

antibiotika (Sutedjo, 2012; WGO, 2012).

Kategori IVA Tidak lolos kategori IVA (ada antibiotika lain yang lebih efektif).

Assessment : Ampisillin bukan menjadi terapi lini pertama untuk

mengatasi diare pada anak. Agen penyebab diare yang dapat

menyebabkan adanya lendir pada feses adalah Shigella dan

E.hystolitica. Menurut gejala klinis dan hasil pemeriksaan darah,

pasien lebih dimungkinkan mengalami diare karena infeksi Shigella.

Apabila terjadi infeksi parasit maka nilai monosit atau eosinofil akan

mengalami peningkatan, pada pasien ini tidak terjadi peningkatan

monosit maupun eosinofil. Antibiotika lini pertama untuk terapi

Shigellosis untuk anak adalah azitromisin (IDAI, 2009; WGO, 2012).

Kesimpulan Ada antibiotika lain yang lebih efektif (kategori IVA).

2. Metronidazol

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Lolos kategori V (ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : Pasien terdiagnosa diare cair akut dengan dehidrasi

sedang dan vomitus. Gastroenteritis dapat disebabkan karena bakteri,

virus, atau parasit. Pasien pada kasus ini menunjukkan tanda-tanda

infeksi bakteri yang ditunjukkan dengan demam tinggi (38,90C) pada

saat masuk rumah sakit, dan peningkatan nilai leukosit melebihi nilai

normal. Diare yang dialami pasien juga disertai dengan lendir.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka pasien perlu diberikan terapi

dengan antibiotika (Sutedjo, 2012; WGO, 2012).

Kategori IVA Tidak lolos kategori IVA (ada antibiotika yang lebih efektif).

Assessment : Metronidazol dapat digunakan untuk terapi diare yang

disertai dengan lendir. Metronidazol merupakan salah satu terapi lini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

158

pertama untuk gastroenteritis pada anak, antara lain karena Clostridum

difficile, Amoebiasis, dan Giardiasis. Agen penyebab diare yang dapat

menyebabkan adanya lendir pada feses adalah Shigella dan

E.hystolitica. Menurut gejala klinis dan hasil pemeriksaan darah,

pasien lebih dimungkinkan mengalami diare karena infeksi Shigella.

Apabila terjadi infeksi parasit maka nilai monosit atau eosinofil akan

mengalami peningkatan, pada pasien ini tidak terjadi peningkatan

monosit maupun eosinofil. Antibiotika lini pertama untuk terapi

Shigellosis untuk anak adalah azitromisin (IDAI, 2009; WGO, 2012).

Kesimpulan Ada antibiotika lain yang lebih efektif (kategori IVA).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

159

Lampiran 27 Rekam Medis Kasus 27

Tanggal masuk : 03-4-2015 (pukul 14:30)

Tanggal pulang : 09-4-2015 (pukul 10:00)

Nama

Jenis kelamin

Umur

An MFNF

Laki-laki

2 bulan

Status pulang Sembuh

Anamnesa

Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan BAB cair berampas lebih dari

10 kali dengan lendir dan busa, tiap setelah menyusu pasien BAB, demam

naik turun

Diagnosa

Utama Diare cair akut tanpa dehidrasi

Diagnosa

Penyerta -

Tanda vital TD

-

Suhu

36,40C

Nadi

148x/menit

Nafas

44x/menit

BB

4,6kg

PERKEMBANGAN KONDISI PASIEN

Tanggal Tekanan

darah Suhu Nadi Nafas Tanda fisik

3-4-2015 - 36,40C 148x/menit 44x/menit

BAB cair berampas

lebih dari 10 kali

dengan lendir dan busa,

tiap setelah menyusu

pasien BAB, demam

naik turun

4-4-2015 - 36,90C 130x/menit 42x/menit

Muntah 1 kali dan BAB

cair 13 kali

5-4-2015 - 37,10C 120x/menit 40x/menit

BAB 3 kali, batuk dan

pilek

6-4-2015 - 36,90C 110x/menit 38x/menit

Batuk, pilek, BAB agak

cair 3 kali, defisit

volume cairan

7-4-2015 - 36,90C 100x/menit 38x/menit

BAB 3 kali berupa

ampas dan berwarna

hijau

8-4-2015 - 37,40C 106x/menit 36x/menit BAB 4 kali lembek

9-4-2015 - 360C 105x/menit 38x/menit

BAB 1 kali dengan

ampas banyak, batuk

membaik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

160

HASIL TES LABORATORIUM

Uji hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan Satuan 3-4-2015

Hematologi

Hemoglobin 11,5 10 – 16 g/dL

Eritrosit 3,76 4,5 – 5,5 10^3/UL

Leukosit 7,9 4 – 11 10^6/UL

Trombosit 341 150 – 450 10^3/UL

Hematokrit 33,2 33 – 38 Vol%

Hitung jenis

Basofil 0 0 – 1 %

Eosinofil 0 2 – 4 %

Netrofil batang 1 2 – 5 %

Netrofil segmen 63 51 – 67 %

Limfosit 55 38 – 42 %

Monosit 11 4 – 9 %

Elektrolit

Natrium 138 137 − 145 mmol/L

Kalium 5,05 3,5 − 5,1 mmol/L

Klorida 108 98 – 107 mmol/L

Pemeriksaan Feses

Parameter Tanggal

Rujukan 22-4-2015

Makroskopis

Konsistensi Cair Lunak

Warna Hijau Kuning kecoklatan

Lendir Positif Negatif

Darah Negatif Negatif

PUS Negatif Negatif

Mikroskopis

Leukosit 0-2

Eritosit 3-7

Telur cacing Negatif Negatif

Amuba Positif Negatif

Epitel Negatif +1

Serat tumbuhan Positif Negatif-1+

Amilum Negatif Negatif

Lemak Negatif Negatif

Yeast Negatif Negatif-1+

Bakteri Positif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

161

PENGOBATAN

Nama obat dan dosis

pemberian

Tanggal pemberian

3-4-15 4-4-15 5-4-15 6-4-15 7-4-15 8-4-15 9-4-15

Infus Kaen 3B 20 tpm 15:00

22:00

05:00

12:00

19:00

02:00

09:00

16:00

23:00

06:00

13:00

20:00

03:00

10:00

17:00

24:00

07:00

14:00

21:00

04:00

Lakto B 2x1 16:00 04:00

16:00

04:00

16:00

04:00

16:00

04:00

16:00

04:00

16:00 04:00

L zink 2x10mg 16:00 04:00

16:00

04:00

16:00

04:00

16:00

04:00

16:00

04:00

16:00 04:00

Promuba 3x1/2cth - 16:00

22:00

08:00

16:00

22:00

08:00

16:00

22:00

08:00

16:00

22:00

08:00

16:00

22:00

08:00

Lasal 3x0,5mg - - -

08:00

16:00

22:00

08:00

16:00

22:00

08:00

16:00

22:00

-

Injeksi Ampisillin 3x125mg 15:00

23:00

07:00

15:00

23:00

07:00

15:00

23:00

07:00

15:00

23:00

- - -

Lapifed 3x1/6tab - - -

08:00

16:00

22:00

08:00

16:00

22:00

08:00

16:00

22:00

08:00

Obat pulang

Nama Obat Dosis pemberian Jumlah

Salbutamol 0,5mg

Lapifed

1x0,5mg

1x1/6tab

X

X

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode Gyssens

1. Metronidazol

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap)

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap

Kategori V Lolos kategori V (ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : Pasien terdiagnosa diare cair akut tanpa dehidrasi. Diare

dapat disebabkan karena infeksi (bakteri, virus, atau parasite) atau non

infeksi. Nilai monosit pasien juga mengalami peningkatan melebihi

nilai normal yang dapat menandakan adanya infeksi parasit. Hasil

pemeriksaan feses secara makroskopis menunjukkan positif adanya

lendir, dan secara mikroskopis ditemukan eritrosit dalam jumlah yang

cukupn ringgi dan positif adanya amoeba (Sutedjo, 2012; WGO,

2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

162

Kategori IVA Lolos kategori IVA (tidak ada antibiotika yang lebih efektif).

Assessment : Metronidazol merupakan salah satu terapi lini pertama

untuk gastroenteritis pada anak, antara lain karena Clostridum difficile,

Amoebiasis, dan Giardiasis. Menurut tanda dan gejala serta hasil

pemeriksaan darah yang dilakukan, diare yang dialami pasien

kemungkinan disebabkan karena amoeba. Gejala klinis infeksi amoeba

yang dialami pasien adalah demam dan BAB yang disertai dengan

lendir. Apabila terjadi infeksi parasit (Entamoeba hystolitica), maka

nilai monosit atau eosinofil akan meningkat. Pasien menunjukkan

peningkatan monosit, yang dapat mengindikasikan adanya infeksi

parasit. Menurut pemeriksaan feses secara mikroskopis pasien dengan

infeksi amoeba akan menunjukkan nilai eritrosit yang cukup tinggi

pada fesesnya, seperti pasien dalam kasus ini. Antibiotika lini pertama

untuk infeksi Entamoeba hystolitica adalah metronidazol (Ministry of

Health, 2007; Sutedjo, 2012; WGO, 2012).

Kategori IVB Lolos kategori IVB (tidak ada antibiotika lain yang kurang toksik).

Assessment : Obat ini cukup aman digunakan oleh pasien dan tidak

terdapat interaksi yang sifatnya merugikan dengan obat lain yang

digunakan (Lacy, et al., 2011).

Kategori IVC Lolos kategori IVC (tidak ada pilihan antibiotika yang lebih murah).

Assessment : Untuk obat sejenis tidak ada obat yang lebih murah,

karena promuba merupakan suspensi metronidazol yang ada di RSUD

Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

Kategori IVD Lolos kategori IVD (tidak ada antibiotika yang lebih spesifik).

Assessment : Metronidazol dapat digunakan sebagai terapi pada diare

yang disertai dengan lendir dan disebabkan karena amoeba.

Metronidazol merupakan salah satu terapi lini pertama untuk diare

pada anak karena Amoebiasis (DuPont, 2009; WGO, 2012).

Kategori IIIA Lolos kategori IIIA (pemberian antibiotika tidak terlalu lama).

Assessment : Selama pasien dirawat di rumah sakit pasien menerima

metronidazol selama 5 hari. Durasi penggunaan metronidazol untuk

amoebiasis adalah selama 5 hari (WGO, 2012).

Kategori IIIB Lolos kategori IIIB (pemberian antibiotika tidak terlalu singkat).

Assessment : Selama pasien dirawat di rumah sakit pasien menerima

metronidazol selama 5 hari. Durasi penggunaan metronidazol untuk

amoebiasis adalah selama 5 hari (WGO, 2012).

Kategori IIA Lolos kategori IIA (pemberian antibiotika tepat dosis).

Assessment : dosis yang diberikan pada pasien adalah 3x1/2C

(kandungan metronidazol 125mg/5mL). Metronidazole yang

dianjurkan adalah 35-50mg/kg/hari setiap 8 jam, sehingga dosis yang

sehharusnya digunakan pasien adalah 161-230mg (ISFI, 2009)

Kategori IIB Lolos kategori IIB (interval pemberian antibiotika tidak tepat).

Assessment : penggunaan antibiotika yang dianjurkan adalah setiap 8

jam, interval pemberian antibiotika yang digunakan pasien adalah 8

jam (Lacy, et al., 2011).

Kategori IIC Lolos kategori IIC (tepat rute pemberian antibiotika).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

163

Assessment : rute pemberian obat secara peroral sudah sesuai.

Kategori I Lolos kategori I (penggunaan antibiotika tepat waktu pemberian).

Assessment : waktu pemberian antibiotik setiap harinya tepat.

Kategori 0 Lolos kategori 0.

Assessment : Lolos semua kategori diatas, termasuk pemberian

antibiotika yang tepat.

Kesimpulan Penggunaan antibiotika tepat (kategori 0)

2. Ampisillin

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Lolos kategori V (ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : Pasien terdiagnosa diare cair akut tanpa dehidrasi. Diare

dapat disebabkan karena infeksi (bakteri, virus, atau parasite) atau non

infeksi. Nilai monosit pasien juga mengalami peningkatan melebihi

nilai normal yang dapat menandakan adanya infeksi parasit. Hasil

pemeriksaan feses secara makroskopis menunjukkan positif adanya

lendir, dan secara mikroskopis ditemukan eritrosit dalam jumlah yang

cukupn ringgi dan positif adanya amoeba (Sutedjo, 2012; WGO,

2012).

Kategori IVA Tidak lolos kategori IVA (ada antibiotika lain yang lebih efektif).

Assessment : ampisillin bukan menjadi terapi lini diare. Agen

penyebab diare yang dapat menyebabkan adanya lendir pada feses

adalah Shigella dan Entamoeba hystolitica. Menurut tanda dan gejala

serta hasil pemeriksaan darah yang dilakukan, diare yang dialami

pasien kemungkinan disebabkan karena amoeba. Gejala klinis infeksi

amoeba yang dialami pasien adalah demam dan BAB yang disertai

dengan lendir. Apabila terjadi infeksi parasit (Entamoeba hystolitica),

maka nilai monosit atau eosinofil akan meningkat. Pasien

menunjukkan peningkatan monosit, yang dapat mengindikasikan

adanya infeksi parasit. Menurut pemeriksaan feses secara mikroskopis

pasien dengan infeksi amoeba akan menunjukkan nilai eritrosit yang

cukup tinggi pada fesesnya dan positif adanya amoeba, seperti pasien

dalam kasus ini. Antibiotika lini pertama untuk infeksi Entamoeba

hystolitica adalah metronidazol (Ministry of Health, 2007; Sutedjo,

2012; WGO, 2012).

Kesimpulan Ada antibiotika lain yang lebih efektif (kategori IVA).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

164

Lampiran 28 Rekam Medis Kasus 28

Tanggal masuk : 12-4-2015 (pukul 08:21)

Tanggal pulang : 16-4-2015 (pukul 11:00)

Nama

Jenis kelamin

Umur

An A

Laki-laki

4 th

Status pulang Membaik

Anamnesa

Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan muntah 2 kali dan diare

berampas 8 kali sejak 1 hari yang lalu, mual, nafsu makan dan minum

menurun

Diagnosa

Utama Diare cair akut dengan vomitus

Diagnosa

Penyerta

Tanda vital TD

110/70mmHg

Suhu

36,50C

Nadi

102x/menit

Nafas

24x/menit

BB

13,5kg

PERKEMBANGAN KONDISI PASIEN

Tanggal Tekanan

darah Suhu Nadi Nafas Tanda fisik

12-4-2015 110/70mmHg 36,50C 102x/menit 24x/menit

Muntah 2 kali dan diare

berampas 8 kali sejak 1

hari yang lalu, mual,

nafsu makan dan minum

menurun

13-4-2015 - 360C 88x/menit 24x/menit

Muntah 1 kali, bdan

terasa nyeri, demam

naik dan turun

14-4-2015 - 360C 90x/menit 24x/menit Demam

15-4-2015 - 36,40C 96x/menit 25x/menit Demam

16-4-2015 - 36,30C 98x/menit 24x/menit

Demam membaik dan

keluhan lain sudah tidak

ada

HASIL TES LABORATORIUM

Uji hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan Satuan 12-4-2015 14-4-2015

Hematologi

Hemoglobin 11,1 - 10 – 16 g/dL

Eritrosit 4,76 - 4,5 – 5,5 10^3/UL

Leukosit 11,9 - 9 – 12 10^6/UL

Trombosit 465 358 150 – 450 10^3/UL

Hematokrit 34,7 32 33 – 38 Vol%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

165

Hitung jenis

Basofil 0 - 0 – 1 %

Eosinofil 1 - 2 – 4 %

Netrofil batang 0 - 2 – 5 %

Netrofil segmen 85 - 51 – 67 %

Limfosit 7 - 38 – 42 %

Monosit 7 - 4 – 9 %

Elektrolit

Natrium 140,1 - 137 − 145 mmol/L

Kalium 4,01 - 3,5 − 5,1 mmol/L

Klorida 106,3 - 98 − 107 mmol/L

Pemeriksaan Urine

Parameter Tanggal

Rujukan 12-4-2015

Urinalisa

Warna Kuning Kuning

Kekeruhan Agak keruh Jernih

Reduksi Negatif Negatif

Bilirubin Negatif Negatif

Keton urin 4+ Negatif

BJ 1,025 1,015-0,025

Darah samar 2+ Negatif

PH 5,50 5-8,5

Protein Trace Negatif

Urobilinogen 0,20 0,2-1 EU/L

Nitirit Negatif Negatif

Leukosit

esterase 1+ Negatif

Sedimen urin

Leukosit 3-5 0-2/LPK

Eritosit 4-6 0-3/LPK

Sel epitel Positif positif/LPK

Kristal

Kalsium oksalat Negatif Negatif/LPK

Asam urat Negatif Negatif/LPK

Amorf Negatif Negatif/LPK

Silinder

Eritrosit Negatif Negatif/LPK

Leukosit Negatif Negatif/LPK

Granul Negatif Negatif/LPK

Bakteri Negatif Negatif/LPK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

166

Pemeriksaan feses

Parameter Tanggal

Rujukan 12-4-2015

Makroskopis

Konsistensi Lunak Lunak

Warna Coklat Kuning kecoklatan

Lendir Negatif Negatif

Darah Negatif Negatif

PUS Negatif Negatif

Mikroskopis

Leukosit 1 – 2

Eritosit 0 – 1

Telur cacing Negatif Negatif

Amuba Negatif Negatif

Epitel Negatif +1

Serat tumbuhan Positif Negatif-1+

Amilum Negatif Negatif

Lemak Negatif Negatif

Yeast Negatif Negatif-1+

Bakteri Positif

PENGOBATAN

Nama obat dan dosis pemberian Tanggal pemberian

12-4-15 13-4-15 14-4-15 15-4-15 16-4-15

Infus Kaen 3B 8 tpm -

06:00

13:00

20:00

03:00

10:00

17:00

24:00

07:00

14:00

21:00

04:00

Injeksi lapiksim 3x500mg 13:00

21:00

05:00

13:00

21:00

05:00

13:00

21:00

05:00

13:00

21:00

05:00

Infus Kaen 3B 10cc/KgBB dalam 1 jam

09:00

16:00

23:00

- - - -

Injeksi primperan 3x1/4amp (k/p) 13:00

21:00

05:00

13:00

21:00

05:00

13:00

21:00

05:00

13:00

21:00

05:00

Lakto B 2x1 05:00

17:00

05:00

17:00

05:00

17:00

05:00

17:00 05:00

L zink 2x1cth 05:00

17:00

05:00

17:00

05:00

17:00

05:00

17:00 05:00

Parasetamol 3x

cth (jika ≥37,5

0C)

13:00

21:00

05:00

13:00

21:00

05:00

13:00

21:00

05:00

13:00

21:00

05:00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

167

Obat pulang

Nama Obat Dosis pemberian Jumlah

Opiksim

Lakto B

L zink

2x1/2tab

2x1scht

2x1cth

I

VIII

I

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode Gyssens

1. Sefotaksim

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Tidak lolos kategori V (tidak ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : Pasien terdiagnosa diare cair akut dengan vomitus. Diare

dapat disebabkan karena infeksi (bakteri, virus, atau parasit) atau non

infeksi. Pasien pada kasus ini tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi

bakteri, seperti demam tinggi dan peningkatan nilai leukosit. Hasil

pemeriksaan feses secara makroskopis menunjukkan hasil negatif pada

lendir dan darah, dan secara mikroskopis tidak menunjukkan adanya

amoeba serta nilai leukosit dan eritrosit dalam jumlah yang tidak tinggi

(Sutedjo, 2012; WGO, 2012).

Kesimpulan Tidak ada indikasi penggunaan antibiotika (kategori V).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

168

Lampiran 29 Rekam Medis Kasus 29

Tanggal masuk : 28-4-2015 (pukul 17: 12)

Tanggal pulang : 30-4-2015 (pukul 12:00)

Nama

Jenis kelamin

Umur

An FHT

Laki-laki

4 th

Status pulang Membaik

Anamnesa

Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan muntah lebih dari 12 kali sejak

kemarin, intake cairan menurun, demam sejak 1 hari yang lalu, diare, nafsu

makan dan minum menurun

Diagnosa

Utama Gastroenteritis akut dengan dehidrasi

Diagnosa

Penyerta -

Tanda vital TD

-

Suhu

38,10C

Nadi

120x/menit

Nafas

20x/menit

BB

15,5kg

PERKEMBANGAN KONDISI PASIEN

Tanggal Tekanan

darah Suhu Nadi Nafas Tanda fisik

28-4-2015 - 38,10C 120x/menit 20x/menit

Muntah lebih dari 12

kali sejak kemarin,

intake cairan menurun,

demam sejak 1 hari

yang lalu, diare, nafsu

makan dan minum

menurun

29-4-2015 - 36,40C 88x/menit 22x/menit

Diare 6 kali, demam

,nyeri perut

30-4-2015 - 360C 100x/menit -

BAB 1 kali dengan

ampas, nafsu makan

sudah membaik

HASIL TES LABORATORIUM

Uji hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan Satuan 28-4-2015 29-4-2015

Hematologi

Hemoglobin 11,2 - 10 – 16 g/dL

Eritrosit 5,14 - 4,5 – 5,5 10^3/UL

Leukosit 4,15 - 9 – 12 10^6/UL

Trombosit 219 - 150 – 450 10^3/UL

Hematokrit 33,1 - 33 – 38 Vol%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

169

Hitung jenis

Basofil 0 - 0 – 1 %

Eosinofil 2 - 2 – 4 %

Netrofil batang 2 - 2 – 5 %

Netrofil segmen 78 - 51 – 67 %

Limfosit 10 - 38 – 42 %

Monosit 8 - 4 – 9 %

Glukosa

Glukosa darah

sewaktu - 83 80 − 200 mg/dL

Elektrolit

Natrium 135,3 - 137 − 145 mmol/L

Kalium 3,98 - 3,5 − 5,1 mmol/L

Klorida 105,3 - 98 − 107 mmol/L

Pemeriksaan feses

Parameter Tanggal

Rujukan 29-4-2015

Makroskopis

Konsistensi Cair Lunak

Warna Coklat Kuning kecoklatan

Lendir Negatif Negatif

Darah Negatif Negatif

PUS Negatif Negatif

Mikroskopis

Leukosit 1 – 2

Eritosit 0 – 1

Telur cacing Negatif Negatif

Amuba Negatif Negatif

Epitel Negatif +1

Serat tumbuhan Positif Negatif-1+

Amilum Negatif Negatif

Lemak Positif Negatif

Yeast Negatif Negatif-1+

Bakteri Positif

PENGOBATAN

Nama obat dan dosis pemberian Tanggal pemberian

28-4-15 29-4-15 30-4-15

Infus RL 10 tpm 17:40

01:00

08:00

15:00

22:00

05:00

Sefiksim 2x60mg - 01:00

17:00 06:00

Setirizin 1x5mg (k/p) - 17:00 -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

170

Injeksi parasetamol 3x15cc atau 3x150mg -

05:00

13:00

21:00

05:00

Lakto B 2x1 - 05:00

17:00 05:00

L zink 2x1cth - 05:00

17:00 05:00

Obat pulang

Nama Obat Dosis pemberian Jumlah

Sefiksim 60mg

Lakto B

2x1bungkus

2x1scht

II

VII

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode Gyssens

1. Sefiksim

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap)

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap

Kategori V Tidak lolos kategori V (tidak ada indikasi penggunaan antibiotika)

Assessment : Pasien terdiagnosa gastroenteritis akut dengan dehidrasi.

Gastroenteritis dapat disebabkan karena infeksi (bakteri, virus, atau

parasite) atau non infeksi. Pada kasus ini pasien mengalami demam

(380C) dan peningkatan nilai limfosit melebihi nilai normal. Demam

dan peningkatan nilai limfosit ini dapat mengindikasikan adanya

infeksi virus. Hasil pemeriksaan feses secara makroskopis tidak

menunjukkan adanya darah dan/atau lendir, nilai leukosit dan eritrosit

tidak tinggi, serta negatif amoeba. Menurut beberapa pertimbangan

tersebut, maka pasien tidak perlu diberikan terapi dengan antibiotika

(Sutedjo, 2012; WGO, 2012)

Kesimpulan Tidak ada indikasi penggunaan antibiotika (kategori V)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

171

Lampiran 30 Rekam Medis Kasus 30

Tanggal masuk : 14-4-2015 (pukul 12:43)

Tanggal pulang : 22-4-2015 (pukul 13:00)

Nama

Jenis kelamin

Umur

An AK

Laki-laki

1 th

Status pulang Membaik

Anamnesa Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan diare disertai dengan muntah

lebih dari 10 kali sejak tadi pagi.

Diagnosa

Utama diare cair akut bacterial infection ec shiggelosis dengan vomitus

Diagnosa

Penyerta -

Tanda vital TD

-

Suhu

36,40C

Nadi

134x/menit

Nafas

25x/menit

BB

10kg

PERKEMBANGAN KONDISI PASIEN

Tanggal Tekanan

darah Suhu Nadi Nafas Tanda fisik

14-4-2015 - 36,40C 134x/menit 25x/menit

Muntah lebih dari 10

kali

15-4-2015 - 380C 105x/menit -

Muntah lebih dari 10

kali sejak kemarin pagi,

siang muntah 7 kali,

BAB cair sore hari, pagi

BAB cair 5 kali ada

ampasnya, panas mulai

semalam

16-4-2015 - 36,40C - -

BAB cair dan muntah 3

kali pagi ini

17-4-2015 - 36,50C 99x/menit 25x/menit

Demam, BAB cair 11

kali dengan ampas dan

lendir, muntah 3 kali

18-4-2015 - 360C 99x/menit 26x/menit

Muntah 3 kali dan BAB

cair 13 kali

19-4-2015 - 36,30C 98x/menit 31x/menit

Demam membaik, BAB

14 kali cair dengan

ampas, kadang dengan

lendir sedikit dan darah,

mual, dan muntah 2 kali

20-4-2015 - 36,60C 102x/menit 33x/menit

Demam mebaik, BAB

cair 13 kali, ampas lebih

banyak dari kemarin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

172

21-4-2015 - 36,20C 102x/menit 33x/menit

Demam menurun,

muntah 2 kali, dan BAB

3 kali

22 − 4-2015 - 36,40C 103x/menit 32x/menit

Febris menurun, BAB 1

kali

HASIL TES LABORATORIUM

Uji hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan Satuan 14-4-2015 17-4-2015 18-4-2015

Hematologi

Hemoglobin 13,1 - 11,9 10 − 16 g/dL

Eritrosit 5,53 - 4,57 4,5 – 5,5 10^3/UL

Leukosit 16,8 - 5,53 4 – 11 10^6/UL

Trombosit 423 296 326 150 – 450 10^3/UL

Hematokrit 39,6 37 33 33 – 38 Vol%

Hitung jenis

Basofil 0 - - 0 – 1 %

Eosinofil 0 - - 2 – 4 %

Netrofil batang 1 - - 2 – 5 %

Netrofil segmen 75 - - 51 – 67 %

Limfosit 19 - - 38 – 42 %

Monosit 5 - - 4 – 9 %

Pemeriksaan Urine

Parameter Hasil

Rujukan 18-4-2015

Urinalisa

Warna Kuning Kuning

Kekeruhan Jernih Jernih

Reduksi Negatif Negatif

Bilirubin Negatif Negatif

Keton urin Negati Negatif

BJ 1,005 1,015-0,025

Darah samar Negatif Negatif

PH 6,00 5-8,5

Protein Negati Negatif

Urobilinogen 0,20 0,2-1 EU/L

Nitirit Negatif Negatif

Leukosit

esterase Negatif Negatif

Sedimen urin

Leukosit 0 – 1 0-2/LPK

Eritosit 0 – 1 0-3/LPK

Sel epitel Positif positif/LPK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

173

Kristal

Kalsium oksalat Negatif Negatif/LPK

Asam urat Negatif Negatif/LPK

Amorf Negatif Negatif/LPK

Eritrosit Negatif Negatif/LPK

Leukosit Negatif Negatif/LPK

Granul Negatif Negatif/LPK

Bakteri Negatif Negatif/LPK

PENGOBATAN

Nama obat dan dosis

pemberian

Tanggal pemberian

14-4-

15

15-4-

15

16-4-

15

17-4-

15

18-4-

15

19-4-

15

20-4-

15

21-4-

15

22-4-

15

Infus Kaen 3B 8 tpm 13:30

20:30

03:30

10:30

17:30

00:30

07:30

14:30

21:30

04:30

11:30

18:30

01:30

08:30

15:30

22:30

05:30

12:30

19:30

02:30

09:30

16:30

23:30

06:30

13:30

20:30

03:30

10:30

Injeksi primperan

3x1/4A (k/p)

15:00

23:00

08:00

15:00

23:00

08:00

15:00

23:00

08:00

15:00

23:00

08:00

15:00

23:00

08:00

15:00

23:00

08:00

15:00

23:00

08:00

15:00

23:00

-

Injeksi sefotaksim

3x350mg

15:00

23:00

08:00

15:00

23:00

08:00

15:00

23:00

08:00

15:00

23:00

08:00

15:00

23:00

08:00

15:00

23:00

08:00

15:00

23:00

- -

Lakto B 2x1scht 08:00

20:00

08:00

20:00

08:00

20:00

08:00

20:00

08:00

20:00

08:00

20:00

08:00

20:00

08:00

20:00 08:00

Parasetamol sirup

4x3/4cth (k/p)

14:00

20:00

05:00

11:00

17:00

23:00

- - - - - - -

L zink 2x1cth 08:00

20:00

08:00

20:00

08:00

20:00

08:00

20:00

08:00

20:00

08:00

20:00

08:00

20:00

08:00

20:00 08:00

Parasetamol sirup

4x1cth (k/p) - -

05:00

11:00

17:00

23:00

05:00

11:00

17:00

23:00

05:00

11:00

17:00

23:00

05:00

11:00

17:00

23:00

05:00

11:00

17:00

23:00

05:00

11:00

17:00

23:00

05:00

11:00

Siprofloksasin

2x125mg - - - - - - -

05:00

17:00 05:00

Obat pulang

Nama obat Dosis pemberian Jumlah

Lacto B

Siprofloksasin

2x1 scht

2x125mg

VI

X

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

174

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode Gyssens

1. Sefotaksim

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Lolos kategori V (ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : Pasien terdiagnosa diare cair akut karena Shigella dengan

vomitus. Pasien menunjukkan tanda infeksi yaitu peningkatan nilai

leukosit yang melebihi nilai normal dan demam (380C) pada hari

kedua di rumah sakit, dan tanda-tanda klinis lain infeksi Shigella

seperti muntah (Sutedjo, 2012; WGO, 2012).

Kategori IVA Tidak lolos kategori IVA (ada antibiotika yang lebih efektif).

Assessment : Sefotaksim bukan menjadi terapi lini pertama untuk

pengobatan diare karena Shigella pada anak-anak. Antibiotika lini

pertama untuk diare pada anak-anak karena Shigella adalah

azitromisin (WGO, 2012).

Kesimpulan Ada antibiotika lain yang lebih efektif (kategori IVA).

2. Siprofloksasin

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Lolos kategori V (ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : Pasien terdiagnosa diare cair akut karena Shigella dengan

vomitus. Pasien menunjukkan tanda infeksi yaitu peningkatan nilai

leukosit yang melebihi nilai normal dan demam (380C) pada hari

kedua di rumah sakit, dan tanda-tanda klinis lain infeksi Shigella

seperti muntah (Sutedjo, 2012; WGO, 2012).

Kategori IVA Tidak lolos kategori IVA (ada antibiotika yang lebih efektif)

Assessment : siprofloksasin bukan menjadi terapi lini pertama diare

karena Shigella pada anak-anak, selain itu siprofloksasin tidak boleh

digunakan pada anak-anak dibawah 12 tahun karena dapat dapat

merusak tulang rawan. Antibiotika lini pertama untuk diare karena

Shigella pada anak-anak adalah azitromisin (Kemenkes, 2011; WGO,

2012)

Kesimpulan Ada antibiotika lain yang lebih efektif (kategori IVA)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

175

Lampiran 31 Rekam Medis Kasus 31

Tanggal masuk : 28-4-2015 (pukul 12:38)

Tanggal pulang : 29-4-2015 (pukul 13:00)

Nama

Jenis kelamin

Umur

Bp FP

Laki-laki

22 th

Status pulang Membaik

Anamnesa Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan BAB cair warna hitam 8 kali

dalam sehari, mual, muntah 8 kali dalam sehari, dan demam

Diagnosa

Utama Gastroenetritis akut ec amoebiasis

Diagnosa

Penyerta

-

Tanda vital TD

110/70mmHg

Suhu

390C

Nadi

75x/menit

Nafas

20x/menit

BB

-

PERKEMBANGAN KONDISI PASIEN

Tanggal Tekanan

darah Suhu Nadi Nafas Tanda fisik

28-4-2015 110/70mmHg 390C 75x/menit 20x/menit

BAB cair warna hitam 8

kali dalam sehari, mual,

muntah 8 kali dalam

sehari, dan demam

29-4-2015 130/90mmHg 37,30C 82x/menit 22x/menit

Muntah 1 kali, BAB

cair dengan lendir dan

ampas berwarna coklat

kekuningan 3 kali

HASIL TES LABORATORIUM

Uji hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan Satuan 28-4-2015 29-4-2015

Hematologi

Hemoglobin 14,1 14,5 14 – 18 g/dL

Eritrosit 4,74 - 4,5 – 5,5 10^3/UL

Leukosit 6,9 - 4 – 11 10^6/UL

Trombosit 224 - 150 – 450 10^3/UL

Hematokrit 43,1 - 45 – 52 Vol%

Hitung jenis

Netrofil segmen 85 - 51 – 67 %

Limfosit 10 - 20 – 35 %

Monosit 3 - 4 – 8 %

Fungsi hati

SGPT 35 - <37 U/L

SGOT 40 - <41 U/L

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

176

Fungsi ginjal

Ureum 34 - 17 – 43 mg/dL

Kreatinin 1,08 - 0,9 − 1,3 mg/dL

Glukosa

Glukosa darah

sewaktu 92 - 80 − 200 mg/dL

Elektrolit

Natrium 132,8 - 137 − 145 mmol/L

Kalium 3,81 - 3,5 − 5,1 mmol/L

Klorida 98,1 - 98 − 107 mmol/L

Pemeriksaan seroimunologi

Parameter Tanggal

Rujukan 28-4-2015

Hepatitis

HBsAg Negatif Negatif

Pemeriksaan Feses

Parameter Tanggal

Rujukan 28-4-2015

Makroskopis

Konsistensi Cair Lunak

Warna Kuning kehijauan Kuning kecoklatan

Lendir Positif Negatif

Darah Negatif Negatif

PUS Negatif Negatif

Mikroskopis

Leukosit 2 – 5

Eritosit 20-30

Telur cacing Negatif Negatif

Amuba Positif Negatif

Epitel Negatif +1

Serat tumbuhan Positif Negatif-1+

Amilum Negatif Negatif

Lemak Negatif Negatif

Yeast Negatif Negatif-1+

Bakteri Positif

PENGOBATAN

Nama obat dan dosis pemberian Tanggal pemberian

28-4-15 29-4-15

Infus RL 15 tpm 13:00

20:00

03:00

10:00

Metronidazol 3x500mg - 08:00

Injeksi Siprofloksasin 1g/12jam 20:00 08:00

Injeksi ranitidin 1A/12jam (k/p) 20:00 08:00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

177

Injeksi metoklopramid 1A/8jam (k/p) 20:00 04:00

08:00

Parasetamol 500mg 3x1tab (k/p) 20:00 04:00

08:00

Obat pulang

Nama Obat Dosis pemberian Jumlah

Siprofloksasin 200mg

Metronidazol 500mg

2x1tablet

3x1tablet

X

X

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode Gyssens

1. Metronidazol

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Lolos kategori V (ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : Pasien terdiagnosa gastroenteritis akut karena

amoebiasis. Pasien menunjukkan tanda infeksi yang ditunjukkan

dengan demam (390C), dan dari hasil pemeriksaan feses secara

mikroskopis positif adanya amoeba dan nilai leukosit dan eritrosit

dalam jumlah yang cukup tinggi. Secara makroskopis positif adanya

lendir. Pasien juga menunjukkan gejala klinis infeksi amoeba yang

lain, seperti demam dan muntah. Berdasarkan pertimbangan tersebut,

maka pasien perlu diberikan antibiotika (Sutedjo, 2012; WGO, 2012).

Kategori IVA Lolos kategori IVA (tidak ada antibiotika yang lebih efektif)

Assessment : Metronidazol merupakan terapi lini pertama untuk

gastroenteritis karena amoebiasis. Keefektifan kerja obat ini

ditunjukkan dengan perbaikan kondisi klinis pasien yang ditandai

dengan berkurangnya frekuensi diare dan muntah pasien (WGO,

2012).

Kategori IVB Lolos kategori IVB (tidak ada antibiotika lain yang kurang toksik)

Assessment : Metronidazol cukup aman (tidak kontraindikasi) dengan

kondisi klinis pasien, dan tidak ada interaksi dengan obat lain yang

sifatnya merugikan (Lacy, et al., 2011)

Kategori IVC Lolos kategori IVC (tidak ada pilihan antibiotika yang lebih murah).

Assessment : Untuk obat sejenis tidak ada obat yang lebih murah,

karena obat yang diberikan merupakan obat generik.

Kategori IVD Lolos kategori IVD (tidak ada antibiotika yang lebih spesifik).

Assessment : Metronidazol merupakan terapi lini pertama untuk

gastroenteritis karena amoebiasis (WGO, 2012).

Kategori IIIA Lolos kategori IIIA (pemberian antibiotika tidak terlalu lama).

Assessment : Selama pasien dirawat di rumah sakit pasien menerima

metronidazol 1 kali, dan dilanjutkan dengan pengobatan rawat jalan

dengan 10 tablet, sehingga total penggunaan metronidazol adalah 6

hari. Durasi penggunaan metronidazol untuk terapi diare karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

178

amoebiasis adalah 5-10 hari (Lacy, et al., 2011).

Kategori IIIB Lolos kategori IIIB (pemberian antibiotika tidak terlalu singkat).

Assessment : Selama pasien dirawat di rumah sakit pasien menerima

metronidazol 1 kali, dan dilanjutkan dengan pengobatan rawat jalan

dengan 10 tablet, sehingga total penggunaan metronidazol adalah 6

hari. Durasi penggunaan metronidazol untuk terapi diare karena

amoebiasis adalah 5-10 hari (Lacy, et al;., 2011).

Kategori IIA Lolos kategori IIA (pemberian antibiotika tepat dosis).

Assessment : dosis yang diberikan pada pasien adalah 500mg setiap 8

jam. Dosis metronidazol untuk terapi diare karena amoebiasis yang

dianjurkan adalah 500-750mg setiap 8 jam (Lacy, et al., 2011).

Kategori IIB Lolos kategori IIB (interval pemberian antibiotika tepat).

Assessment : penggunaan antibiotika yang dianjurkan adalah setiap 8

jam, interval pemberian antibiotika yang digunakan pasien adalah 8

jam (Lacy, et al., 2011).

Kategori IIC Tidak lolos kategori IIC (tidak tepat rute pemberian antibiotika).

Assessment : pasien mengalami muntah sehingga kurang tepat jika

diberikan metronidazol tablet.

Kesimpulan Rute pemberian antibiotika tidak tepat (kategori IIC).

2. Siprofloksasin

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Lolos kategori V (ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : Pasien terdiagnosa gastroenteritis akut karena

amoebiasis. Pasien menunjukkan tanda infeksi yang ditunjukkan

dengan demam (390C), dan dari hasil pemeriksaan feses secara

mikroskopis positif adanya amoeba dan nilai leukosit dan eritrosit

dalam jumlah yang cukup tinggi. Secara makroskopis positif adanya

lendir. Pasien juga menunjukkan gejala klinis infeksi amoeba yang

lain, seperti demam dan muntah. Berdasarkan pertimbangan tersebut,

maka pasien perlu diberikan antibiotika (Sutedjo, 2012; WGO, 2012).

Kategori IVA Tidak lolos kategori IVA (ada antibiotika yang lebih efektif).

Assessment : siprofloksasin bukan menjadi terapi lini pertama diare

karena amoeba. Terapi lini pertama diare karena amoeba adalah

metronidazol (WGO, 2012).

Kesimpulan Ada antibiotika lain yang lebih efektif (kategori IVA).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

179

Lampiran 32 Rekam Medis Kasus 32

Tanggal masuk : 26-4-2015 (pukul 08:15)

Tanggal pulang : 30-4-2015 (pukul 14:00)

Nama

Jenis kelamin

Umur

Bp SU

Laki-laki

61 th

Status pulang Sembuh

Anamnesa Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan diare cair 5-7 kali dalam sehari,

sejak pagi ini sudah 10 kali, sudah berobat tapi belum sembuh

Diagnosa

Utama Gastroenetritis akut dengan dehidrasi ringan

Diagnosa

Penyerta

-

Tanda vital TD

130/70mmHg

Suhu

36,20C

Nadi

80x/menit

Nafas

22x/menit

BB

-

PERKEMBANGAN KONDISI PASIEN

Tanggal Tekanan

darah Suhu Nadi Nafas Tanda fisik

26-4-2015 130/70mmHg 36,20C 80x/menit 22x/menit

Diare cair 5-7 kali

dalam sehari, sejak pagi

ini sudah 10 kali, sudah

berobat tapi belum

sembuh

27-4-2015 110/70mmHg 36,10C 90x/menit 24x/menit

BAB lebih dari 3 kali

dalam sehari, lemas, dan

pusing

28-4-2015 100/70mmHg 36,80C 86x/menit 24x/menit

Diare berkurang dan

pusing

29-4-2015 100/70mmHg 360C 90x/menit 24x/menit Pasien merasa membaik

30-4-2015 130/80mmHg 360C 80x/menit 20x/menit Pusing berkurang

HASIL TES LABORATORIUM

Uji hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan Satuan 26-4-2015 27-4-2015

Hematologi

Hemoglobin 14,9 14,2 14 – 18 g/dL

Eritrosit 4,64 4,74 4,5 – 5,5 10^3/UL

Leukosit 6,30 8,80 4 – 11 10^6/UL

Trombosit 293 225 150 – 450 10^3/UL

Hematokrit 44,5 43,8 45 – 52 Vol%

Hitung jenis

Basofil 0 1 0 – 1 %

Eosinofil 0 1 2 – 4 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

180

Netrofil batang 1 2 2 – 5 %

Netrofil segmen 66 80 51 – 67 %

Limfosit 21 11 20 – 35 %

Monosit 12 5 4 – 8 %

Fungsi hati

SGPT 31 23 <37 U/L

SGOT 41 17 <41 U/L

Fungsi ginjal

Ureum 30 28 17 – 43 mg/dL

Kreatinin 0,97 0,98 0,9 − 1,3 mg/dL

Glukosa

Glukosa darah

sewaktu 69 193 80 – 200 mg/dL

Elektrolit

Natrium 139,2 - 137 – 145 mmol/L

Kalium 4,08 - 3,5 − 5,1 mmol/L

Klorida 109,7 - 98 – 107 mmol/L

Pemeriksaan Feses

Parameter Tanggal

Rujukan 26-4-2015

Makroskopis

Konsistensi Cair Lunak

Warna Coklat Kuning kecoklatan

Lendir Negatif Negatif

Darah Negatif Negatif

PUS Negatif Negatif

Mikroskopis

Leukosit 1-2

Eritosit 0-1

Telur cacing Negatif Negatif

Amuba Negatif Negatif

Epitel Positif +1

Serat tumbuhan Positif Negatif-1+

Amilum Negatif Negatif

Lemak Negatif Negatif

Yeast Negatif Negatif-1+

Bakteri Positif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

181

PENGOBATAN

Nama obat dan dosis pemberian Tanggal pemberian

26-4-15 27-4-15 28-4-15 29-4-15 30-4-15

Infus NS + furosemid 1A - - - - 09:00

Infus RL 20 tpm

09:00

16:00

23:00

06:00

13:00

20:00

03:00

10:00

17:00

24:00

07:00

14:00

21:00

04:00

11:00

Injeksi Siprofloksasin 200mg/12jam 09:00

21:00

09:00

21:00

09:00

21:00

09:00

21:00 09:00

Injeksi ranitidin 1A/12jam (k/p) 09:00

21:00

09:00

21:00

09:00

21:00

09:00

21:00 09:00

Captopril 3x25mg - - - - 05:00

13:00

Farmasal 1x1 - - - - 09:00

ISDN 3x5mg - - - - 05:00

13:00

Vitamin B12 2x1tab - - - - 05:00

13:00

Obat pulang

Nama Obat Dosis pemberian Jumlah

Siprofloksasin 500mg

Ranitidin

2x1tablet

2x1tablet

X

X

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode Gyssens

1. Siprofloksasin

Kategori

Gyssens

Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori V Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap .

Kategori V Tidak lolos kategori V (tidak ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : Pasien terdiagnosa gastroenteritis akut dengan dehidrasi

ringan. Gastroenteritis dapat disebabkan karena infeksi (bakteri, virus,

atau parasite) atau non infeksi. Hasil pemeriksaan hematologi pada

pasien menunjukkan peningkatan nilai monosit melebihi nilai normal,

hal ini dapat mengindikasikan adanya infeksi virus. Dari pemerikasaan

feses baik secara makroskopis maupun mikroskopis tidak

menunjukkan adanya darah, lendir, amoeba, atau nilai leukosit dan

eritrosit dalam jumlah yang tinggi. Berdasarkan pertimbangan

tersebut, maka pasien tidak perlu diberikan terapi dengan antibiotika

(Sutedjo, 2012; WGO, 2012).

Kesimpulan Tidak ada indikasi penggunaan antibiotika (kategori V).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

182

Lampiran 33 Rekam Medis Kasus 33

Tanggal masuk : 25-4-2015 (pukul 23:00)

Tanggal pulang : 30-4-2015 (pukul 14:00)

Nama

Jenis kelamin

Umur

Bp HSS

Laki-laki

64 th

Status pulang Membaik

Anamnesa

Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan diare cair disertai dengan lendir

kurang lebih 15 kali dalam sehari, diare dialami sejak 4 hari sebelum masuk

rumah sakit, pasien juga merasa pusing, mual, dan lemas. Nafsu makan dan

minum pasien juga menurun

Diagnosa

Utama Gastroenetritis akut (Amoebiasis)

Diagnosa

Penyerta

-

Tanda vital TD

140/90mmHg

Suhu

370C

Nadi

88x/menit

Nafas

24x/menit

BB

60kg

PERKEMBANGAN KONDISI PASIEN

Tanggal Tekanan

darah Suhu Nadi Nafas Tanda fisik

25-4-2015 140/90mmHg 370C 88x/menit 24x/menit

Diare cair disertai

dengan lendir kurang

lebih 15 kali dalam

sehari, diare dialami

sejak 4 hari sebelum

masuk rumah sakit,

pasien juga merasa

pusing, mual, dan

lemas. Nafsu makan dan

minum pasien juga

menurun

26-4-2015 130/90mmHg 36,40C 78x/menit 22x/menit

BAB cair dengan lendir

putih

27-4-2015 140/90mmHg 360C 88x/menit 20x/menit

BAB cair 16 kali

dengan konsistensi

lembek

28-4-2015 140/80mmHg 360C 80x/menit 22x/menit Diare sedikit berkurang

29-4-2015 130/80mmHg 360C 84x/menit 20x/menit BAB cair 3 kali

30-4-2015 130/90mmHg 360C 82x/menit 20x/menit BAB cair 2 kali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

183

HASIL TES LABORATORIUM

Uji hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan Satuan 26-4-2015

Hematologi

Hemoglobin 14,3 14 – 18 g/dL

Eritrosit 4,7 4,5 – 5,5 10^3/UL

Leukosit 10,46 4 – 11 10^6/UL

Trombosit 178 150 – 450 10^3/UL

Hematokrit 42,4 45 – 52 Vol%

Hitung jenis

Basofil 0 0 – 1 %

Eosinofil 0 2 – 4 %

Netrofil batang 2 2 – 5 %

Netrofil segmen 77 51 – 67 %

Limfosit 10 20 – 35 %

Monosit 11 4 – 8 %

Fungsi hati

SGPT 20 <37 U/L

SGOT 14 <41 U/L

Fungsi ginjal

Ureum 30 17 – 43 mg/dL

Kreatinin 1,3 0,9 − 1,3 mg/dL

Glukosa

Glukosa darah

sewaktu 144 80 – 200 mg/dL

Elektrolit

Natrium 135,6 137 – 145 mmol/L

Kalium 3,9 3,5 − 5,1 mmol/L

Klorida 102,1 98 – 107 mmol/L

Pemeriksaan Feses

Parameter Tanggal

Rujukan 27-4-2015

Makroskopis

Konsistensi Cair Lunak

Warna Coklat kemerahan Kuning kecoklatan

Lendir Positif Negatif

Darah Positif Negatif

PUS Negatif Negatif

Mikroskopis

Leukosit >50

Eritosit >50

Telur cacing Negatif Negatif

Amuba Positif Negatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

184

Epitel Negatif +1

Serat tumbuhan Positif Negatif-1+

Amilum Negatif Negatif

Lemak Negatif Negatif

Yeast Negatif Negatif-1+

Bakteri Positif

PENGOBATAN

Nama obat dan dosis pemberian Tanggal pemberian

25-4-15 26-4-15 27-4-15 28-4-15 29-4-15 30-4-15

Infus NaCl 30 tpm -

01:00

08:00

15:00

22:00

05:00

12:00

19:00

02:00

09:00

16:00

23:00

06:00

13:00

20:00

03:00

10:00

Injeksi metronidazol 500mg/8jam -

05:00

13:00

21:00

05:00

13:00

21:00

05:00

13:00

21:00

05:00

13:00

21:00

05:00

13:00

Injeksi Siprofloksasin

200mg/12jam -

09:00

21:00

09:00

21:00

09:00

21:00

09:00

21:00 09:00

Injeksi ranitidin 1A/12jam -

Obat pulang

Nama Obat Dosis pemberian Jumlah

Siprofloksasin 500mg

Ranitidin

Metronidazol

2x500mg

2x1tablet

3x500mg

X

IV

X

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode Gyssens

1. Metronidazol

Kategori

Gyssens Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : data rekam medis pasien lengkap.

Kategori V Lolos kategori V (ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : pasien terdiagnosa gastroenteritis akut (amoebiasis). Dari

hasil pemeriksaan hematologi menunjukkan peningkatan nilai monosit

melebihi nilai normal, yang dapat mengindikasikan adanya infeksi

parasit. Hasil pemeriksaan feses secara mikroskopis menunjukkan

positif adanya amoeba dan nilai leukosit dan eritrosit menunjukkan

nilai yang tinggi tinggi. Hasil pemeriksaan feses secara makroskopis

menunjukkan positif adanya darah dan lendir (Sutedjo, 2012; WGO,

2012).

Kategori IVA Lolos kategori IVA (tidak ada antibiotika yang lebih efektif).

Assessment : Metronidazol merupakan terapi lini pertama untuk

gastroenteritis karena Amoebiasis. Keefektifan kerja obat ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

185

ditunjukkan dengan perbaikan kondisi klinis pasien yang ditandai

dengan pasien sudah diare yang membaik (WGO, 2012).

Kategori IVB Lolos kategori IVB (tidak ada antibiotika lain yang kurang toksik).

Assessment : obat ini cukup aman (tidak kontraindikasi) digunakan

oleh pasien dan tidak terdapat interaksi yang sifatnya merugikan

dengan obat lain yang digunakan (Lacy, et al., 2011).

Kategori IVC Lolos kategori IVC (tidak ada pilihan antibiotika yang lebih murah).

Assessment : Untuk obat sejenis tidak ada obat yang lebih murah,

karena metronidazol yang diberikan adalah obat generik.

Kategori IVD Lolos kategori IVD (tidak ada antibiotika yang lebih spesifik).

Assessment : Metronidazol merupakan terapi lini pertama pada diare

karena Amoebiasis (WGO, 2012).

Kategori IIIA Lolos kategori IIIA (pemberian antibiotika tidak terlalu lama).

Assessment : selama pasien dirawat di rumah sakit dan dilanjutkan

dengan pengobatan rawat jalan pasien menerima metronidazol selama

8 hari. Durasi penggunaan metronidazol untuk diare karena

Amoebiasis adalah selama 5-10 hari (Lacy, et al., 2011).

Kategori IIIB Lolos kategori IIIB (pemberian antibiotika tidak terlalu singkat).

Assessment : selama pasien dirawat di rumah sakit dan dilanjutkan

dengan pengobatan rawat jalan pasien menerima metronidazol selama

8 hari. Durasi penggunaan metronidazol untuk diare karena

Amoebiasis adalah selama 5-10 hari (Lacy, et al., 2011).

Kategori IIA Lolos kategori IIA (pemberian antibiotika tepat dosis).

Assessment : dosis yang diberikan pada pasien adalah 3x500mg. Dosis

metronidazol untuk terapi diare karena amoebiasis yang dianjurkan

adalah 500-750mg setiap 8 jam (Lacy, et al., 2011).

Kategori IIB Lolos kategori IIB (interval pemberian antibiotika tepat).

Assessment : penggunaan antibiotika yang dianjurkan adalah setiap 8

jam, interval pemberian antibiotika yang digunakan pasien adalah 8

jam (Lacy, et al., 2011).

Kategori IIC Lolos kategori IIC (tepat rute pemberian antibiotika).

Assessment : rute pemberian obat secara injeksi sudah sesuai, hal ini

dilakukan untuk mencapai efek yang cepat dikarenakan kondisi pasien

yang mengalami diare cukup berat (diare sampai 15 kali dalam sehari)

Kategori I Lolos kategori I (penggunaan antibiotika tepat waktu pemberian).

Assessment : waktu pemberian antibiotik setiap harinya tepat.

Kategori 0 Lolos kategori 0.

Assessment : Lolos semua kategori diatas, termasuk pemberian

antibiotika yang tepat.

Kesimpulan Penggunaan antibiotika tepat (kategori 0)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

186

2. Siprofloksasin

Kategori

Gyssens

Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori V Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : data rekam medis pasien lengkap .

Kategori V Lolos kategori V (ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : pasien terdiagnosa gastroenteritis akut (amoebiasis). Dari

hasil pemeriksaan hematologi pada pasien menunjukkan peningkatan

nilai monosit melebihi nilai normal, yang dapat mengindikasikan

adanya infeksi parasit. Dari hasil pemeriksaan feses secara

mikroskopis menunjukkan positif adanya amoeba dan nilai leukosit

dan eritrosit menunjukkan nilai yang tinggi tinggi. Hasil pemeriksaan

feses secara makroskopis menunjukkan positif adanya darah dan lendir

(Sutedjo, 2012; WGO, 2012).

Kategori IVA Tidak lolos kategori IVA (ada antibiotika yang lebih efektif).

Assessment : siprofloksasin bukan terapi lini pertama untuk

pengobatan diare karena amoebiasis. Antibiotika lini pertama untuk

terapi diare karena amoebiasis yang dianjurkan adalah metronidazol

(WGO, 2012).

Kesimpulan Ada antibiotika lain yang lebih efektif (kategori IVA).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

187

Lampiran 34 Rekam Medis Kasus 34

Tanggal masuk : 1-4-2015 (pukul 13:03)

Tanggal pulang : 5-4-2015 (pukul 12:00)

Nama

Jenis kelamin

Umur

An FAP

Laki-laki

2 th

Status pulang Membaik

Anamnesa

Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan demam, diare lebih dari 4 kali

hari ini. Diare disertai dengan lendir dan ampas. Satu hari sebelum masuk

rumah sakit pasien sempat kejang.

Diagnosa

Utama Gastroenetritis akut

Diagnosa

Penyerta -

Tanda vital TD

-

Suhu

38,90C

Nadi

80x/menit

Nafas

24x/menit

BB

16kg

PERKEMBANGAN KONDISI PASIEN

Tanggal Tekanan

darah Suhu Nadi Nafas Tanda fisik

1-4-2015 - 38,90C 80x/menit 24x/menit

Demam, diare lebih dari

4 kali hari ini. Diare

disertai dengan lendir

dan ampas. Satu hari

sebelum masuk rumah

sakit pasien sempat

kejang.

2-4-2015 - 36,60C 84x/menit 26x/menit Muntah 1 kali

3-4-2015 - 36,60C 88x/menit 24x/menit BAB masih cair

4-4-2015 - 36,60C 86x/menit 24x/menit BAB kental 1 kali

5-4-2015 - 36,70C 120x/menit 24x/menit BAB kental 1 kali

HASIL TES LABORATORIUM

Uji hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan Satuan 1-4-2015

Hematologi

Hemoglobin 8 10 – 16 g/dL

Eritrosit 5,23 4,5 – 5,5 10^3/UL

Leukosit 20,43 9 – 12 10^6/UL

Trombosit 288 150 – 450 10^3/UL

Hematokrit 33,3 33 – 38 Vol%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

188

Hitung jenis

Basofil 0 0 – 1 %

Eosinofil 1 2 – 4 %

Netrofil batang 2 2 – 5 %

Netrofil segmen 69 51 – 67 %

Limfosit 21 38 – 42 %

Monosit 7 4 – 9 %

Glukosa

Glukosa darah

sewaktu 96 80 – 200 mg/dL

Elektrolit

Natrium 132,1 137 – 145 mmol/L

Kalium 3,47 3,5 − 5,1 mmol/L

Klorida 103,2 98 – 107 mmol/L

Pemeriksaan Feses

Parameter Tanggal

Rujukan 1-4-2015

Makroskopis

Konsistensi Cair Lunak

Warna Hijau Kuning kecoklatan

Lendir Positif Negatif

Darah Negatif Negatif

PUS Negatif Negatif

Mikroskopis

Leukosit 30-40

Eritosit 5-10

Telur cacing Negatif Negatif

Amuba Positif Negatif

Epitel Negatif +1

Serat tumbuhan Positif Negatif-1+

Amilum Negatif Negatif

Lemak Positif Negatif

Yeast Negatif Negatif-1+

Bakteri Positif

PENGOBATAN

Nama obat dan dosis pemberian Tanggal pemberian

1-4-15 2-4-15 3-4-15 4-4-15 5-4-15

Infus Kaen 3B 8 tpm

13:30

19:00

23:00

06:00

13:00

20:00

03:00

10:00

17:00

24:00

07:00

14:00

21:00

04:00

11:00

Injeksi seftriakson 3x750mg 15:00

23:00

09:00

15:00

23:00

09:00

15:00

23:00

09:00

15:00

23:00

09:00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

189

Parasetamol 3x1 ½ Cth 15:00

23:00

09:00

15:00

23:00

09:00

15:00

23:00

09:00

15:00

23:00

09:00

Lakto B 2x1 scht 15:00

23:00

15:00

23:00

15:00

23:00

15:00

23:00 09:00

Zink 1x20mg 19:00 19:00 19:00 19:00 19:00

Diazepam 3x0,2mg/kg/8jam 15:00

23:00

09:00

15:00

23:00

09:00

15:00

23:00

09:00

15:00

23:00

09:00

Obat pulang Nama Obat Dosis pemberian Jumlah

Sefiksim 50mg 2x50mg X

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode Gyssens

1. Seftriakson

Kategori

Gyssens

Hasil Assessment (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

Kategori V Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap .

Kategori V Lolos kategori V (ada indikasi penggunaan antibiotika).

Assessment : Pasien terdiagnosa gastroenteritis akut. Dari hasil

pemeriksaan hematologi pada pasien menunjukkan peningkatan nilai

leukosit melebihi nilai normal, yang mengindikasikan adanya infeksi

bakteri. Dari hasil pemeriksaan feses secara mikroskopis menunjukkan

positif adanya amoeba dan nilai leukosit dan eritrosit pada feses

menunjukkan nilai yang tinggi (Sutedjo, 2012; WGO, 2012).

Kategori IVA Tidak lolos kategori IVA (ada antibiotika yang lebih efektif).

Assessment : Seftriakson bukan terapi lini pertama untuk pengobatan

diare karena amoebiasis, meskipun oucome terapi menunjukkan hasil

yang baik. Terapi lini pertama untuk diare karena amoeba adalah

metronidazol (WGO, 2012).

Kesimpulan Ada antibiotika lain yang lebih efektif (kategori IVA).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

190

Lampiran 35. Surat Keterangan atau Izin Penelitian dari RSUD Panembahan Senopati Bantul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Golongan dan jenis antibiotika ... IIIA, IIIB, IVD, dan VI. Kata kunci: ... meningkat menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.

191

BIOGRAFI PENULIS

Dewi Anugrah Fitriyani merupakan anak kedua dari

pasangan Enjo Suparjo dan Ayunah, lahir di Klaten 14 Maret

1994. Pendidikan awal dimulai di Taman Kanak-Kanak

Aisyah Bustanul Athfal pada tahun 1998-2000. Dilanjutkan ke

jenjang pendidikan Sekolah Dasar Negeri Sabrang pada tahun

2000-2006. Selanjutnya ke jenjang Sekolah Menengah

Pertama Negeri 1 Delanggu tahun 2006-2009. Kemudian naik

ke jenjang Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi Nasional

Surakarta tahun 2009-2012. Selanjutnya pada tahun 2012

melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi di Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama menjadi

mahasiswa, penulis aktif dalam berbagai kegiatan kepanitian,

antara lain Panitia Pharmacy Performance Road to School

tahun 2014 sebagai koordinator sie Dana dan Usaha, Panitia

Pharmacy Performance Road to School tahun 2013 sebagai sie Dana dan Usaha, dan Panitia

Malam Keakraban Jaringan Mahasiswa Kesehatan Indonesia sebagai sie Humas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI