PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · deskripsi aktualisasi diri siswa kelas xii...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · deskripsi aktualisasi diri siswa kelas xii...
DESKRIPSI AKTUALISASI DIRI SISWA KELAS XII SMK YANG
TINGGAL DI PANTI ASUHAN BINA PUTERA BANTUL TAHUN 2015
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK
BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun Oleh:
Christina Dwi Ariningtyas
101114073
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
DESKRIPSI AKTUALISASI DIRI SISWA KELAS XII SMK YANG
TINGGAL DI PANTI ASUHAN BINA PUTERA BANTUL TAHUN 2015
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK
BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun Oleh:
Christina Dwi Ariningtyas
101114073
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Positive thinking and the courage to try will make you able to
achieve the goals faster than others”
-Anonim-
“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang
memberi kekuatan kepadaku”
– Filipi 4:13-
“All our dreams can come true, if we have the courage to
pursue them.”
-Walt Disney-
Karya ini Kupersembahkan untuk:
Kedua orang tuaku, Ignatius Suharna dan Subastiana
untuk kasih sayang tulus yang telah kalian
curahkan.
Sedikit persembahanku ini menjadi salah satu tanda
baktiku pada kalian
Kakak dan adikku, Oktavianus, Agnes dan Aloysius
Sahabat-sahabatku
Almamaterku tercinta, Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 19 Mei 2015
Christina Dwi Ariningtyas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Christina Dwi Ariningtyas
NIM : 101114073
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Deskripsi Aktualisasi Diri Siswa Kelas XII yang Tinggal di SMK Panti
Asuhan Bina Putera Bantul Tahun 2015 dan Implikasinya Terhadap Usulan
Topik-Topik Bimbingan Pribadi-Sosial
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 19 Mei 2015
Christina Dwi Ariningtyas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
DESKRIPSI AKTUALISASI DIRI SISWA KELAS XII SMK YANG
TINGGAL DI PANTI ASUHAN BINA PUTERA BANTUL TAHUN 2015
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK
BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL
Christina Dwi Ariningtyas
Universitas Sanata Dharma
2015
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang aktualisasi
diri siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti asuhan Bina Putera Bantul tahun
2015 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal.
Subjek penelitian adalah siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti
asuhan Bina Putera Bantul tahun 2015 yang berjumlah 32 orang. Instrumen
penelitian berupa kuesioner aktualisasi diri yang terbagi dalam 15 aspek
berdasarkan teori Maslow (Schultz, 2010) yaitu mengamati realitas secara efisien;
penerimaan umum atas kodrat, orang-orang lain dan diri sendiri; spontanitas,
kesederhanaan dan kewajaran; fokus pada masalah-masalah di luar diri mereka;
kebutuhan akan privasi dan independensi; berfungsi secara otonom; apresiasi yang
senantiasa segar; pengalaman-pengalaman mistik atau “puncak”; minat sosial;
hubungan antar pribadi; struktur watak demokratis; perbedaan antara sarana dan
tujuan, antara baik dan buruk; perasaan humor yang tidak menimbulkan
permusuhan; kreativitas; dan resistensi terhadap inkulturasi. Teknik analisis data
yang digunakan adalah kategorisasi tingkat aktualisasi diri siswa kelas XII SMK
yang tinggal di panti asuhan Bina Putera Bantul tahun 2015 berdasarkan kriteria
Azwar. Terdapat lima tingkat aktualisasi diri siswa kelas XII SMK yang tinggal di
panti asuhan Bina Putera Bantul tahun 2015 yaitu: sangat baik, baik, cukup baik,
kurang baik dan sangat kurang baik.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa: ada 8 (25%) siswa yang memiliki
aktualisasi diri sangat baik, 14 (43,75%) siswa yang memiliki aktualisasi diri baik,
10 (31,25%) siswa yang memiliki aktualisasi diri cukup baik, dan tidak ada (0%)
siswa yang memiliki aktualisasi diri yang kurang baik dan sangat kurang baik.
Berdasarkan item-item kuesioner yang menunjukkan bahwa aktualisasi
diri siswa termasuk kurang baik dan cukup baik, peneliti membuat/mengusulkan
topik-topik bimbingan pribadi-sosial yang sesuai untuk membantu siswa
mengaktualisasikan dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
DESCRIPTION OF SELF ACTUALIZATION AMONG THE
TWELFTH GRADE VOCATIONAL SCHOOL STUDENTS
LIVING IN BINA PUTERA ORPHANAGE IN BANTUL AND ITS
IMPLICATION ON PROPOSED TOPICS FOR SELF-SOCIAL
COUNSELING IN THE 2015 ACADEMIC YEAR
Christina Dwi Ariningtyas
Sanata Dharma University
2015
This study aims to get some pictures of Self Actualization among
the twelfth grade vocational school students living in Bina Putera
orphanage in Bantul and its implication on proposed topics for self-social
counseling in the 2015 academic year.
The subjects of the study were 32 students of the twelfth grade
vocational high school living in Bina Putera orphanage. The instruments
of the research on self actualization were questionnaires consisting of 15
aspects according to Maslow (Schultz, 2010). They are efficient
perception of reality; acceptance of self, others and nature; spontaneity,
simplicity and naturalness; focused on problems outside of himself; the
need for privacy and independence; autonomous; continued freshness or
appreciation; mystic experience and peak experience; a feeling of
togetherness; interpersonal relations; demographic character structures;
discriminating between means and ends, between good and evil;
philosophical and unhostile sense of humor; creativeness; resistance to
inculturation. The data analysis technique used in this research was the
categorization level of self actualization to measure the level of self
actualization among the twelfth grade vocational high school students
living in Bina Putera orphanage Bantul in 2015 academic year according
to Azwar. There were five self actualization levels among the students,
they are very good, good, average, not good and bad.
The study shows that: there were 8 (25%) students who had very
good self actualization, 14 (43.75%) students had good self actualization,
10 (31.25%) students had average self actualization, and none of the
students (0%) were not too good and had bad self actualization.
Based on the questionnaire items showing students self
actualization is not too good and good, researcher is able to suggest
appropriate self-social counseling topics to help students actualize
themselves.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas
pertolongan, hikmat, dan penyertaanNya dalam penyelesaian skripsi ini. Skripsi
ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana pendidikan dari program studi Bimbingan dan Konseling, Jurusan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak lepas
dari bimbingan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terimakasih yang tulus kepada:
1. Dr. Gendon Barus, M.Si., sebagai Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma.
2. Drs. R. H. Dj. Sinurat, M. A., selaku dosen pembimbing yang dengan
sabar dan tulus telah memberikan waktu, motivasi, masukan dan banyak
pembelajaran berharga kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
3. Bapak dan Ibu Dosen di Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membekali penulis
dengan berbagai ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis.
4. Bapak Simon selaku kepala panti asuhan Bina Putera Bantul yang telah
mengijinkan peneliti untuk melakukan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
5. Adik-adik di panti asuhan Bina Putera Bantul, khususnya siswa kelas XII
SMK yang telah meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner dan menjadi
subjek dalam penelitian ini.
6. Orang tuaku tercinta bapak Ignatius Suharna dan Ibu Subastiana atas doa,
dukungan, perhatian, kasih sayang, dan biaya yang diberikan selama
menempuh studi di Universitas Sanata Dharma.
7. Kakak dan kedua adikku tersayang, Oktavianus Saputra Eko Wibowo,
Agnes Trinitas Prasetyowati dan Aloysius Rabata Teguh Wicaksono yang
selalu memberi semangat dan dukungan.
8. Sahabatku Wilibrorda Noe Ndemu, Steffani Tia Anjar Pratiwi, Marietha
Lumban Gaol yang selalu membantu dan memberi semangat dalam proses
penulisan skripsi ini, terimakasih selalu setia menemani.
9. Sahabat-sahabat SMA-ku (Sada, Ninda, Mas Imam, Aryani, Hana, Rizki)
atas doa dan dukungannya.
10. Bapak St. Priyatmoko atas segala bantuan administrasinya selama
perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.
11. Teman-teman BK angkatan 2010, khususnya kelas B yang telah
memberikan motivasi, doa, masukan dalam proses penyelesaian skripsi
ini.
Semoga skripsi ini berguna khususnya bagi yang berminat dalam Bimbingan
dan Konseling.
Penuli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL …………………………………………………..
HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………...
HALAMAN PENGESAHAN ………………….……………………
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………………
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………………….
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ………………….
ABSTRAK ……………………………………………….....................
ABSTRACT …………………………………………………………..
KATA PENGANTAR ………………………………………………...
DAFTAR ISI …………………………………………………………..
DAFTAR TABEL ……………………………………………………..
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................
A. Latar Belakang Masalah …………………………………...
B. Identifikasi Masalah ………………………………….........
C. Pembatasan Masalah .......…………………………………..
D. Rumusan Masalah …………………………………............
E. Tujuan Penelitian ………………………………….............
F. Manfaat Penelitian …………………………………...........
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
xi
xiv
xv
1
1
4
4
5
5
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
G. Definisi Operasional …………………………….................
BAB II KAJIAN PUSTAKA …………………………………………
A. Aktualisasi Diri …………………………………................
1. Pengertian Aktualisasi Diri .............…………………....
2. Sifat-Sifat dari Orang yang Mengaktualisasi Diri ...........
B. Remaja …………………………………..............................
1. Pengertian Remaja ……………………………………..
2. Ciri-Ciri masa Remaja ………………………………….
C. Panti Asuhan …………....………………………................
D. Hasil Penelitian Lain ................……………………….........
E. Bimbingan Pribadi-Sosial ………………………………….
1. Pengertian Bimbingan ………………………………….
2. Pengertian Bimbingan Pribadi-Sosial ………………….
BAB III METODE PENELITIAN …………………………………..
A. Jenis Penelitian ...…………………......................................
B. Subjek Penelitian ….....……………...………………..........
C. Instrumen Penelitian …………...…………………………..
D. Teknik Pengumpulan Data ………………………………...
E. Teknik Analisis Data ................……………………………
7
9
9
9
10
14
14
15
18
18
19
19
20
22
22
22
23
29
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN USULAN
A. Tingkat Aktualisasi Diri Siswa Kelas XII SMK Panti
Asuhan Bina Putra Bantul Tahun 2015……………..............
B. Pembahasan ………………………………………………...
C. Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi-Sosial yang Sesuai
untuk Meningkatkan Aktualisasi Diri Siswa Kelas XII
SMK di Panti Asuhan Bina Putra Bantul yang Aktualisasi
Dirinya Masih Kurang Baik ……………………….……....
BAB V PENUTUP …………………………………………………….
A. Simpulan ………………………………….........................
B. Saran ……...…………………………….............................
DAFTAR PUSTAKA ………………………………….......................
LAMPIRAN …………………………………...................................
33
33
35
37
45
45
45
47
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 : Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Item Instrumen
Penelitian………………………………………………..
26
Tabel 2 : Kriteria Guilford ……………………………………….. 28
Tabel 3 : Kisi-Kisi Kuesioner Aktualisasi Diri Siswa Kelas XII
SMK Setelah Uji Coba………………………………….
29
Tabel 4 : Norma Kategorisasi ……………………………………. 32
Tabel 5 : Tingkat Aktualisasi Diri Siswa Kelas XII SMK yang
Tinggal di Panti Asuhan Bina Putera Bantul Tahun 2015
34
Tabel 6 : Penggolongan Item Aktualisasi Diri Siswa Kelas XII
SMK Panti Asuhan Bina Putera Bantul Tahun 2015
Berdasarkan Tinggi Rendahnya Skor …………………..
38
Tabel 7 : Item-Item Kuesioner Aktualisasi Diri Siswa Kelas XII
SMK di Panti Asuhan Bina Putera Bantul Tahun 2015
yang Menunjukkan Kurang Baiknya Aktualisasi Diri
Siswa ……………………………………………………
40
Tabel 8 : Usulan Topik-Topik Bimbingan untuk Meningkatkan
Aktualisasi Diri Siswa Kelas XII SMK Panti Asuhan
Bina Putera Bantul yang Aktualisasi Dirinya Masih
Kurang Baik …………………………………………….
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Hasil Perhitungan Taraf Validitas dan Reliabilitas
Kuesioner Uji Coba ………………………………
49
Lampiran 2 : Kuesioner Siswa …………………………………… 56
Lampiran 3 : Tabulasi Data Penelitian …………………………… 61
Lampiran 4 : Satuan Pelayanan Bimbingan Pribadi-Sosial ……… 64
Lampiran 5 : Surat Izin Penelitian ………………………………... 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah,
batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
definisi operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Masa remaja merupakan periode transisi dari masa anak menuju masa
dewasa yang ditandai dengan proses pertumbuhan yang berkembang sangat
cepat. Masa ini merupakan masa rawan dalam jenjang kehidupan manusia.
Stanley Hall (Rifai, 1984) berpendapat bahwa dalam periode ini remaja
mengalami “stress and strain” (kegoncangan dan kebimbangan). Pengalaman
tersebut mengakibatkan mereka cenderung menolak kebiasaan di rumah,
sekolah, mengasingkan diri dari kegiatan sosial, serta membentuk kelompok
“gang”. Pada masa ini remaja juga mengalami masa gejolak pencarian
identitas, labil dan mudah terpengaruh oleh hal-hal di sekitarnya.
Di zaman yang semakin berkembang seperti sekarang ini, remaja sebagai
generasi muda menjadi tumpuan harapan bagi orang-orang di sekitarnya.
Dengan memenuhi kebutuhan dan menggali bakat yang dimilikinya dengan
baik, diharapkan remaja mampu menjadi generasi yang bisa dibanggakan.
Orang mengaktualisasikan diri apabila ia telah mengenali dirinya sendiri,
menggali potensi yang dimilikinya, memperbaiki kekurangan yang dapat
menghambat cita-citanya dan mempunyai keinginan untuk mengubah keadaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
hidupnya untuk menjadi lebih baik (Goble, 1987). Kehidupan orang-orang
yang mengaktualisasikan diri terus berkembang. Mereka termotivasi untuk
menjadi manusia yang utuh sesuai dengan potensinya. Orang-orang yang
mengaktualisasikan diri telah cukup memuaskan kebutuhan-kebutuhan
fisiologis, rasa aman, cinta dan memiliki, serta penghargaan yang memadai.
Orang-orang seperti ini telah memahami dirinya dan mencapai tujuan hidupnya
yang sebenarnya.
Faktor lingkungan sangat mempengaruhi remaja dalam memenuhi
kebutuhan dan mengaktualisasikan potensinya. Proses perkembangan
pengaktualisasian hanya mungkin apabila individu-individu hidup di
lingkungan yang baik dan memungkinkannya memuaskan segenap
kebutuhannya dengan baik (Koeswara, 1989).
Remaja yang mendapat perhatian dari keluarga tentunya mempunyai
kesempatan besar untuk berkembang dengan baik. Lalu bagaimana dengan
para remaja yang tinggal di panti asuhan? Bagi para remaja yang tinggal di
panti asuhan, lingkungan panti merupakan lingkungan utama bagi mereka
untuk bersosialisasi. Selain mereka harus beradaptasi dengan banyak remaja
lain yang tinggal di panti, mereka pun harus berhadapan dengan masyarakat
luas. Diperlukan penyesuaian diri yang baik agar para remaja mampu
bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya. Jika mereka tidak mampu
beradaptasi di lingkungannya, dikhawatirkan akan muncul sikap-sikap negatif
dalam diri remaja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Terbatasnya pengasuh pun menjadi kendala dalam mendampingi remaja
memenuhi kebutuhan dan mengaktualisasikan dirinya. Remaja yang tinggal di
panti asuhan dapat berkembang dengan maksimal jika dibimbing dengan baik.
Namun pada kenyataannya tidak seperti yang diharapkan; banyak kebutuhan
penghuni panti yang tidak terpenuhi dengan baik akibat terbatasnya tenaga
pengasuh. Dikhawatirkan para remaja panti akan kekurangan perhatian, kasih
sayang, merasa rendah diri, pasif, sehingga mereka mengalami kesulitan dalam
mengaktualisasikan dirinya.
Berdasarkan sharing peneliti pada tanggal 11 Desember 2014 dengan
karyawan panti asuhan Bina Putera Bantul, peneliti mendapatkan kesan ada
beberapa remaja yang kesulitan untuk mengaktualisasikan dirinya. Remaja di
panti ini berasal dari berbagai daerah dengan perbedaan kultur yang mencolok;
karena itu mereka harus berusaha keras untuk beradaptasi dengan lingkungan
panti. Mereka cenderung bersikap tertutup, memiliki masalah dengan teman
panti, merasa tidak betah tinggal di panti, serta tidak adanya kedekatan dengan
pengurus panti. Situasi tersebut mengindikasikan adanya kesulitan remaja panti
dalam mengaktualisasikan diri. Hal ini disebabkan oleh berbagai hal seperti
kurangnya perhatian dari para pengasuh, minimnya kegiatan-kegiatan
bimbingan atau kegiatan ekstrakurikuler di panti asuhan yang sebenarnya bisa
membantu para remaja dalam meningkatkan aktualisasi dirinya. Oleh karena
itu, peneliti bermaksud untuk mengungkap aktualisasi diri siswa SMK
khususnya siswa kelas XII yang tinggal di panti asuhan Bina Putera Bantul
tahun 2015. Kalau ternyata aktualisasi diri remaja di panti asuhan kurang,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
maka diusulkan topik-topik bimbingan pribadi-sosial yang sesuai untuk
membantu remaja panti dalam mengaktualisasikan dirinya.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, tampak beberapa masalah
yang muncul pada siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti asuhan, seperti:
1. Bagaimana hubungan antar pribadi di kalangan siswa kelas XII SMK yang
tinggal di panti asuhan Bina Putera Bantul?
2. Apa penyebab mereka tinggal di panti asuhan Bina Putera Bantul?
3. Bagaimana status sosial siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti asuhan
Bina Putera Bantul?
4. Apa masalah-masalah yang dialami siswa kelas XII SMK yang tinggal di
panti asuhan Bina Putera Bantul?
5. Bagaimana aktualisasi diri siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti
asuhan Bina Putera Bantul?
6. Hal-hal apa yang perlu dilakukan untuk membantu siswa semakin
mengaktualisasikan dirinya?
C. Pembatasan Masalah
Dari sejumlah masalah di atas, dalam penelitian ini, peneliti hanya akan
meneliti aktualisasi diri siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti asuhan Bina
Putera Bantul tahun 2015 dan mengusulkan topik-topik bimbingan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
relevan untuk meningkatkan aktualisasi diri berdasarkan item-item yang
menunjukkan rendahnya aktualisasi diri anak panti.
D. Rumusan Masalah
Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai
aktualisasi diri siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti asuhan Bina Putera
Bantul tahun 2015, dan membuat usulan topik-topik bimbingan klasikal yang
sesuai untuk membantu siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti dalam
mengaktualisasikan dirinya khususnya untuk mereka yang aktualisasi dirinya
ternyata masih rendah. Pertanyaan yang dicoba dijawab dalam penelitian ini
adalah:
1. Seberapa baik para siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti asuhan Bina
Putera Bantul tahun 2015 dalam mengaktualisasikan dirinya?
2. Topik-topik bimbingan pribadi-sosial mana yang sesuai untuk membantu
siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti asuhan Bina Putera Bantul
mengaktualisasikan dirinya?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui seberapa baik siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti
asuhan Bina Putera Bantul tahun 2015 dalam mengaktualisasikan dirinya.
2. Membuat usulan tentang topik-topik bimbingan pribadi-sosial yang sesuai
untuk membantu siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti asuhan Bina
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Putera Bantul mengaktualisasikan dirinya khususnya untuk siswa kelas XII
SMK di panti yang aktualisasi dirinya masih rendah.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat menambah informasi dan mengembangkan
pengetahuan dalam bidang bimbingan dan konseling, khususnya yang
berkaitan dengan aktualisasi diri.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Panti Asuhan
Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi mengenai
aktualisasi diri siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti asuhan Bina
Putra Bantul.
b. Bagi peneliti
Peneliti memperoleh pengalaman dalam melakukan penelitian
mengenai aktualisasi diri siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti
asuhan dan membuat usulan materi bimbingan pribadi-sosial.
c. Bagi peneliti lain
Penelitian ini dapat memberikan informasi tambahan bagi peneliti-
peneliti lain yang berminat untuk mengembangkan penelitian yang
terkait dengan aktualisasi diri remaja di panti asuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
G. Definisi Operasional
1. Aktualisasi diri
Aktualisasi diri adalah kebutuhan manusia untuk menjadi pribadi yang
mengamati realitas secara efisien, menerima kodrat, bersikap spontan,
sederhana dan wajar, berfokus pada masalah-masalah di luar diri, memiliki
privasi dan independensi, berfungsi secara otonom, memiliki apresiasi
yang senantiasa segar, mengalami pengalaman mistik, mempunyai minat
sosial, mampu membina hubungan antar pribadi, memiliki watak
demokratis, mampu membedakan sarana dan tujuan, mampu membedakan
yang baik dan yang buruk, memiliki perasaan humor yang tidak
menimbulkan permusuhan, memiliki kreativitas, serta mampu melawan
pengaruh-pengaruh sosial sehingga bisa menjadi pribadi yang sesuai
dengan potensi yang dimilikinya, seperti yang dimaksudkan dalam butir-
butir kuesioner yang digunakan.
2. Siswa kelas XII SMK sebagai remaja
Siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti asuhan Bina Putera Bantul
adalah mereka yang berusia sekitar 17-18 tahun yang sedang duduk di
bangku Sekolah Menegah Kejuruan dan termasuk dalam masa remaja
madya.
3. Topik-topik bimbingan pribadi-sosial
Topik-topik bimbingan pribadi-sosial adalah topik-topik bimbingan yang
diusulkan untuk diberikan kepada siswa kelas XII SMK di panti yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
aktualisasi dirinya masih rendah untuk membantu mereka dalam
mengaktualisasikan dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini diuraikan pengertian aktualisasi diri, remaja, panti asuhan,
hasil penelitian lain, dan bimbingan pribadi-sosial.
A. Aktualisasi Diri
1. Pengertian Aktualisasi diri
Menurut Maslow (Koeswara, 1989), aktualisasi diri adalah
kebutuhan manusia untuk dapat menjadi pribadi yang sesuai dengan
kemampuan atau potensi yang dimilikinya. Kebutuhan akan aktualisasi
diri itu akan tercapai jika orang menggunakan seluruh potensi yang
dimilikinya dengan maksimal. Setiap orang memiliki kesempatan untuk
memenuhi kebutuhan akan aktualisasi diri. Tetapi pemenuhan kebutuhan
tersebut tergantung pada berbagai faktor seperti kekuatan individual dan
sosialnya.
Aktualisasi diri adalah sebuah istilah yang awalnya diperkenalkan
oleh teorisi organismik Kurt Goldstein sebagai motif untuk mengakui
semua potensi seseorang. Menurut Goldstein, aktualisasi diri adalah motif
utama sedangkan motif-motif lain sebenarnya adalah proses untuk
mencapai aktualisasi diri itu sendiri. Di dalam teori kepribadian Abraham
Maslow, aktualisasi diri merupakan tingkatan akhir perkembangan
psikologis yang bisa dicapai ketika semua kebutuhan dasar terpenuhi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
sehingga aktualisasi dari potensi pribadi yang sepenuhnya bisa terjadi
(Reber & Reber, 2010).
Manusia didorong oleh kebutuhan-kebutuhan universal yang
dibawa sejak lahir yang disusun dalam suatu tingkatan, dari yang paling
tinggi sampai yang paling rendah. Aktualisasi diri berada pada tingkat
tertinggi dalam hirarki kebutuhan manusia. Untuk mencapai aktualisasi
diri, seseorang harus memuaskan empat kebutuhan yang berada dalam
tingkat yang lebih rendah, yakni: (1) kebutuhan-kebutuhan fisiologis, (2)
kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman, (3) kebutuhan-kebutuhan akan
memiliki dan cinta, (4) kebutuhan-kebutuhan akan penghargaan.
2. Sifat-sifat dari orang yang mengaktualisasi diri
Maslow (Schultz, 2010) menyebutkan lima belas sifat khusus dari
orang yang mengaktualisasi diri sebagai berikut:
a. Mengamati realitas secara efisien
Orang-orang yang mengaktualisasi diri mengamati hal-hal di sekitarnya
secara objektif. Mereka melihat kenyataan sebagaimana adanya, bukan
seperti yang mereka inginkan atau butuhkan. Mereka adalah orang yang
teliti dalam melihat ketidakjujuran.
b. Penerimaan umum atas kodrat, orang-orang lain dan diri sendiri
Orang yang mengaktualisasi diri menerima kekurangan dan
kelebihannya tanpa mengeluh, menerima kodrat mereka sebagaimana
adanya, mampu menerima kelemahan dari orang lain, dan juga merasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
nyaman dengan diri mereka sehingga tidak perlu memalsukan diri atau
bertindak dibuat-buat.
c. Spontanitas, kesederhanaan, dan kewajaran
Orang yang mengaktualisasi diri bertingkah laku terbuka dan langsung
tanpa berpura-pura. Mereka bijaksana dan perhatian pada orang lain.
Pada situasi dimana ungkapan perasaan yang wajar dan jujur dapat
menyakitkan orang lain, untuk sementara mereka akan menahan
perasaan itu, sehingga mampu memperlihatkan emosi-emosi mereka
dengan wajar dan jujur tanpa menyakiti orang lain.
d. Fokus pada masalah-masalah di luar diri mereka
Orang yang mengaktualisasi diri memiliki dedikasi yang tinggi
terhadap tugas dan pekerjaannya. Mereka mengerjakan pekerjaannya
tidak semata-mata untuk mendapatkan penghasilan, namun karena
pekerjaan itu bisa membuat mereka puas, pekerjaan tersebut menantang
dan dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan mereka, mereka
dapat bertumbuh optimal sesuai dengan potensinya, dan membantu
mereka dalam memahami dirinya.
e. Kebutuhan akan privasi dan independensi
Orang yang mengaktualisasi diri lebih suka akan privasi dan
membutuhkan ruang untuk diri sendiri. Mereka pun tidak tergantung
pada orang lain. Mereka mampu untuk berpikir dan mengambil
keputusan sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
f. Berfungsi secara otonom
Orang-orang yang mengaktualisasi diri adalah orang yang mandiri,
serta berfungsi secara otonom dalam lingkungan sosial dan fisiknya.
Mereka dapat diandalkan dan tingkat otonominya yang tinggi membuat
mereka tidak mudah mengalami kegagalan.
g. Apresiasi yang senantiasa segar
Orang yang mengaktualisasi diri menghargai dan menikmati
pengalaman-pengalaman yang sering dialaminya dengan perasaan yang
segar. Mereka tidak bosan dengan rutinitas yang sering dilakukan,
tetapi mereka mensyukuri apa yang mereka miliki dan dapat mereka
alami.
h. Pengalaman-pengalaman mistik atau“puncak”
Orang yang mengaktualisasi diri memiliki kesempatan mengalami
kebahagiaan dan perasaan terpesona yang hebat dan meluap-luap.
Perasaan senang yang mendalam tersebut dapat terjadi misalnya ketika
mereka bekerja, menikmati musik, menikmati kesenian, menikmati
hubungan seksual dan kegiatan-kegiatan lainnya.
i. Minat sosial
Orang yang mengaktualisasi diri memiliki perasaan empati yang kuat
terhadap sesamanya. Mereka memiliki sikap menyayangi, memahami
dan tulus dalam menolong orang lain. Walaupun demikian, mereka bisa
saja marah kalau tingkah laku orang lain ceroboh dan kasar, tapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
mereka dengan cepat memahami dan memaafkan orang yang
bersangkutan.
j. Hubungan antarpribadi
Orang yang mengaktualisasi diri mampu menjalin relasi yang kuat dan
membangun persahabatan yang mendalam dengan orang lain. Namun
mereka cenderung lebih suka membangun relasi dengan orang-orang
yang memiliki sifat dan nilai yang sama dengan mereka, sehingga
lingkup persahabatannya sedikit.
k. Struktur watak demokratis
Orang yang mengaktualisasi diri bisa menerima orang lain tanpa
mempermasalahkan perbedaan-perbedaan seperti kelas sosial, tingkat
pendidikan, agama, ras, atau warna kulit. Mereka mau mendengarkan
atau belajar dari siapa saja untuk menambah pengetahuannya.
l. Perbedaan antara sarana dan tujuan, antara baik dan buruk
Bagi orang yang mengaktualisasi diri tujuan atau cita-cita jauh lebih
penting daripada sarana untuk mencapainya. Mereka juga mampu
membedakan hal-hal yang baik dan buruk, yang benar dan salah.
m. Perasaan humor yang tidak menimbulkan permusuhan
Orang yang mengaktualisasi diri mempunyai rasa humor yang wajar
dan tidak menyerang orang lain. Humor yang dibuat oleh orang-orang
yang mengaktualisasi diri adalah humor bijaksana yang tidak
menyebabkan seseorang merasa sakit, namun mengakibatkan senyuman
dan anggukan tanda mengerti daripada gelak tertawa yang keras.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
n. Kreativitas
Kreativitas merupakan suatu sifat yang diharapkan dari orang yang
mengaktualisasikan diri. Kreativitas yang dimaksud tidak selalu dalam
pengertian menghasilkan suatu karya seni, melainkan lebih mengenai
cara bagaimana seseorang mengamati dan bereaksi terhadap dunia dan
bukan mengenai hasil yang sudah selesai dari suatu karya seni. Jadi,
orang-orang dalam pekerjaan apa saja dapat memperlihatkan
kreativitas.
o. Resistensi terhadap inkulturasi
Orang yang mengaktualisasi diri dapat berdiri sendiri dan otonom,
mampu melawan dengan baik pengaruh-pengaruh sosial, untuk berpikir
atau bertindak menurut cara-cara tertentu. Mereka memiliki prinsip
sendiri sehingga tidak terpengaruh oleh aturan-aturan atau norma-
norma di masyarakat.
B. Remaja
1. Pengertian remaja
Masa remaja disebut juga masa “physiological learning” dan
“social learning”, artinya adalah bahwa pada masa ini individu mengalami
suatu pematangan fisik dan pematangan sosial (Rifai, 1984). Kedua hal
tersebut terjadi pada waktu yang bersamaan. Pada proses pematangan fisik
remaja mengalami perubahan struktur jasmaniah yang mengarah pada
kedewasaan fisik yang meliputi kemampuan bereproduksi. Pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
pematangan sosial remaja mengalami proses belajar menyesuaikan diri
dengan kehidupan sosial orang dewasa secara tepat. Masa remaja menjadi
periode “eksperimentasi peran” di mana seseorang dapat mengeksplorasi
perilaku, minat dan ideologi alternatif (Atkinson, 2010).
Konopka (Yusuf, 2010) menjelaskan bahwa masa remaja meliputi :
(1) masa remaja awal (12-15 tahun); (2) masa remaja madya (15-18
tahun); (3) masa remaja akhir (19-22 tahun). WHO (Sarwono, 2007)
memberikan definisi remaja berdasarkan tiga kriteria, yaitu kriteria
biologis, psikologis, dan sosial-ekonomis. Menurut kriteria biologis remaja
adalah individu yang sudah menunjukkan tanda-tanda seksual sekunder
sampai saat ia mencapai kematangan seksual. Menurut kriteria psikologis
remaja adalah individu yang mengalami perkembangan psikologis dan
pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa. Menurut kriteria
sosial-ekonomi remaja adalah individu yang mengalami peralihan dari
ketergantungan sosial-ekonomis yang penuh kepada keadaan yang relatif
lebih mandiri.
2. Ciri-ciri masa remaja
Masa remaja memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan periode
sebelum dan sesudahnya (Hurlock, 1990). Ciri-ciri yang dimaksudkan
adalah:
a. Masa remaja sebagai periode yang penting
Periode ini penting karena perkembangan fisik cepat dan disertai
dengan cepatnya perkembangan mental. Semua perkembangan itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
memerlukan penyesuaian mental dan perlunya pembentukan sikap, nilai
dan minat baru.
b. Masa remaja sebagai periode peralihan
Masa remaja merupakan sebuah peralihan dari satu tahap
perkembangan ke tahap berikutnya. Apa yang terjadi pada masa
sebelumnya akan meninggalkan bekas dan akan mempengaruhi pola
perilaku dan sikap yang baru. Pada periode ini mereka diberi waktu
untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola
perilaku, nilai dan sifat yang paling sesuai bagi dirinya.
c. Masa remaja sebagai periode perubahan
Perubahan yang terjadi pada periode ini berlangsung secara cepat, baik
secara fisik maupun psikologisnya. Perubahan tersebut yakni perubahan
emosi, perubahan tubuh, minat dan peran, perubahan nilai-nilai, serta
menginginkan kebebasan.
d. Masa remaja sebagai usia bermasalah
Pada masa remaja sering timbul masalah yang sulit untuk diatasi baik
oleh anak laki-laki maupun perempuan. Karena mereka tidak mampu
untuk mengatasi sendiri masalahnya, banyak remaja akhirnya
menemukan bahwa penyelesaiannya tidak selalu sesuai dengan harapan
mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
e. Masa remaja sebagai masa pencarian identitas
Pada awal masa remaja penyesuaian diri dengan kelompok penting.
Namun pada akhirnya mereka mulai mencari identitas diri dan tidak
puas lagi menjadi sama dalam segala hal dengan teman-temannya.
f. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan
Banyak anggapan tentang remaja yang bersifat negatif, misalnya remaja
dianggap sebagai anak-anak yang tidak rapi, tidak dapat dipercaya,
berperilaku merusak, membuat orang dewasa yang harus membimbing
dan mengawasinya takut bertanggung jawab dan tidak simpatik
terhadap perilaku remaja yang bersangkutan.
g. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik
Remaja melihat dirinya sendiri dan orang lain seperti yang dia inginkan
dan bukan apa adanya, terlebih dalam hal cita-cita. Cita-cita yang tidak
realistik ini dapat menyebabkan emosinya meninggi.
h. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa
Mendekati usia kematangan, ramaja gelisah meninggalkan stereotip
usia belasan tahun. Untuk memberikan kesan bahwa mereka hampir
dewasa, para remaja mulai berperilaku layaknya orang dewasa seperti
merokok, minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan, dan
terlibat dalam perbuatan seks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
C. Panti Asuhan
Panti asuhan merupakan lembaga kesejahteraan sosial yang
mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan kesejahteraan
sosial kepada anak terlantar melalui pelayanan pengganti atau perwalian
anak dalam memenuhi kebutuhan fisik, mental dan sosial pada anak asuh
sehingga memperoleh kesempatan yang luas, tepat dan memadai bagi
perkembangan kepribadiannya sesuai dengan yang diharapkan sebagai
bagian generasi cita-cita bangsa dan sebagai insan yang turut serta aktif di
dalam bidang pembangun nasional (Departemen Sosial RI, 2004 diakses
dari wikipedia.org).
D. Hasil Penelitian Lain
Peneliti belum menemukan penelitian mengenai aktualisasi diri
remaja yang tinggal di panti asuhan; yang ditemukan adalah penelitian
Wulandari (2014) tentang aktualisasi diri siswi remaja asrama Stella Duce
Samirono Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014. Penelitian Wulandari ini
dilatar belakangi oleh adanya masalah di asrama, khususnya dalam hal
aktualisasi diri. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa 17 siswi (30,9%)
tergolong sangat tinggi/sangat optimal aktualisasi dirinya, 32 siswi
(58,2%) tergolong tinggi/optimal aktualisasi dirinya, 6 siswi (10,9%)
tergolong sedang/cukup optimal aktualisasi dirinya, dan tak ada siswi yang
rendah/kurang optimal serta sangat rendah/minimal dalam
mengaktualisasikan dirinya. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
sebagian besar siswi asrama memiliki tingkat aktualisasi diri yang tinggi
atau optimal, namun masih terdapat beberapa siswi yang tingkat
aktualisasi dirinya sedang atau cukup optimal. Maka disusunlah topik-
topik bimbingan yang sesuai untuk meningoptimalkan aktualisasi diri para
siswi di asrama tersebut. Topik-topik bimbingan yang diusulkan antara
lain: (1) menentukan tujuan hidup, (2) kekurangan dan kelebihan, (3)
keterbukaan.
E. Bimbingan Pribadi-Sosial
1. Pengertian bimbingan
Rochman Natawidjaja (Winkel dan Sri Hastuti, 2006)
mendefinisikan bimbingan sebagai proses pemberian bantuan kepada
individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu yang
bersangkutan semakin memahami dirinya, sehingga ia sanggup
mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dan
keadaan keluarga serta masyarakat. Dengan demikian dia dapat mengecap
kebahagiaan hidupnya serta dapat memberikan sumbangan yang berarti.
Moegandi (Winkel dan Sri Hastuti, 2006) mengartikan bimbingan
sebagai
(1) suatu usaha untuk melengkapi individu dengan pengetahuan,
pengalaman dan informasi tentang dirinya sendiri; (2) suatu cara
pemberian pertolongan atau bantuan kepada individu untuk
memahami dan mempergunakan secara efisien dan efektif segala
kesempatan yang dimiliki untuk perkembangan pribadinya; (3)
sejenis pelayanan kepada individu-individu, agar mereka dapat
menentukan pilihan, menetapkan tujuan dengan tepat dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
menyusun rencana yang realistis, sehingga mereka dapat
menyesuaikan diri dengan memuaskan di dalam lingkungan di
mana mereka hidup; (4) suatu proses pemberian bantuan atau
pertolongan kepada individu dalam hal: memahami diri sendiri;
menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan
lingkungan; memilih, menentukan dan menyusun rencana sesuai
dengan konsep dirinya sendiri dan tuntutan dari ligkungan.
2. Pengertian bimbingan pribadi-sosial
Winkel dan Sri Hastuti (2006) mendefinisikan bimbingan pribadi-
sosial sebagai bimbingan dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan
mengatasi berbagai pergumulan dalam batinnya sendiri, dalam mengatur
diri sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu
luang, penyaluran nafsu seksual, serta bimbingan dalam membina
hubungan kemanusiaan dengan sesama di berbagai lingkungan (pergaulan
sosial).
Nurihsan (2006) menjelaskan bahwa bimbingan pribadi-sosial
adalah bimbingan untuk membantu para individu dalam menyelesaikan
masalah-masalah sosial-pribadi. Masalah-masalah yang tergolong dalam
masalah pribadi-sosial antara lain masalah hubungan dengan sesama
teman, dosen, serta staf, pemahaman sifat dan kemampuan diri,
penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat
mereka tinggal, serta penyelesaian konflik.
Bimbingan pribadi-sosial diarahkan untuk memantapkan
kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani
masalah-masalah dirinya. Bimbingan ini merupakan layanan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
mengarah pada pembentukan pribadi yang seimbang dengan
memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta ragam permasalahan
yang dialami oleh individu. Bimbingan pribadi-sosial diberikan dengan
cara menciptakan lingkungan yang kondusif, interaksi pendidikan yang
akrab, meningkatkan pemahaman diri, dan sikap-sikap yang positif, serta
keterampilan-keterampilan pribadi-sosial yang tepat.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi-
sosial adalah usaha untuk membantu individu dalam memantapkan
kepribadian dan mengembangkan kemampuannya dalam memenuhi
kebutuhan dan mengatasi masalah pribadi-sosial dengan cara menciptakan
lingkungan yang kondusif, interaksi pendidikan yang akrab, meningkatkan
pemahaman diri, dan sikap-sikap yang positif, serta keterampilan-
keterampilan pribadi-sosial yang tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan jenis penelitian, subjek penelitian, alat pengumpul
data, dan teknik analisis data yang digunakan.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan
menggunakan metode survei. Best (Sukardi, 2008) menjelaskan bahwa
penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan
dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Penelitian ini
dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai aktualisasi diri siswa
kelas XII SMK yang tinggal di panti asuhan Bina Putera Bantul tahun
2015.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII SMK yang tinggal di
panti asuhan Bina Putera Bantul tahun 2015 sejumlah 32 orang. Penelitian
ini adalah penelitian populasi karena semua siswa kelas XII SMK yang
tinggal di panti asuhan Bina Putera Bantul tahun 2015 menjadi subjek
penelitian. Panti asuhan Bina Putera Bantul dipilih sebagai tempat
penelitian karena: (1) Panti asuhan Bina Putera Bantul mudah dijangkau
oleh peneliti; (2) Siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti asuhan Bina
Putera Bantul tergolong dalam masa remaja; (3) Pihak panti asuhan Bina
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Putera Bantul mengijinkan untuk mengadakan penelitian dan topik-topik
bimbingan yang diusulkan akan digunakan sebagai referensi dalam
memberikan bimbingan pada siswa kelas XII yang tinggal di panti
tersebut.
C. Instrumen Penelitian
1. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Kuesioner Aktualisasi Diri. Kuesioner berisi pernyataan-pernyataan
dan pilihan jawaban yang akan diisi oleh responden. Kuesioner ini
menggunakan 4 alternatif jawaban yaitu “Sangat Tepat” (ST), “Tepat”
(T), “Cukup Tepat” (CT), dan “Kurang/Tidak Tepat” (KTT).
2. Pemberian Skor
Pemberian skor untuk setiap alternatif jawaban untuk masing-
masing pernyataan adalah sebagai berikut:
a. Untuk item pernyataan yang bersifat positif ( favorable): alternatif
jawaban Sangat Tepat: 4, Tepat: 3, Cukup Tepat: 2, dan
Kurang/Tidak Tepat: 1.
b. Untuk item pernyataan yang bersifat negatif (unfavorable):
alternatif jawaban Sangat Tepat: 1, Tepat: 2, Cukup Tepat: 3,
Kutang/Tidak Tepat: 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
3. Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti ketepatan
dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya
(Azwar, 2011).
Validitas instrumen yang diuji dalam penelitian ini adalah validitas
isi, yaitu validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi
instrumen dengan analisis rasional atau lewat professional judgement
(Azwar, 2011). Dalam penelitian ini, instrumen penelitian
dikonsultasikan pada dosen pembimbing.
Teknik statistik yang digunakan untuk menguji validitas instrumen
adalah rumus korelasi Product Moment dari Pearson. Rumus teknik
korelasi product moment adalah sebagai berikut (Arikunto, 2004):
( )( )
√* ( )+* ( ) +
Keterangan:
= Koefisien korelasi antara skor item dengan skor total
= jumlah perkalian antara skor item dengan skor total
= jumlah skor item
= jumlah skor total
= jumlah subjek
Perhitungan validitas instrumen menggunakan patokan 0,30. Jadi,
apabila koefisien korelasi butir instrumen lebih besar dari 0,30, maka
butir instrumen tersebut dianggap valid. Namun apabila butir
instrumen kurang dari 0,30, maka butir instrumen tersebut dinyatakan
tidak valid. Untuk mengukur koefisiensi korelasi validitas item,
peneliti menggunakan program SPSS (Statistic Programme for Social
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Science) versi 15. Hasil perhitungan koefisiensi korelasi item
instrumen penelitian dapat dilihat pada tabel 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Tabel 1
Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi
Item Instrumen Penelitian
Aspek Indikator No Item Valid Tdk
Valid
Mengamati realitas
secara efisien
Bersikap Realistis 1, 2, 3 1, 2 3
Memandang sekitarnya secara objektif 4,5 4 5
Bersikap jujur 6,7 6,7 -
Penerimaan umum
atas kodrat, orang-
orang lain, dan diri
sendiri
Menyadari kekurangan diri 8. 9, 10 8, 9, 10 -
Menyadari kelebihan diri 11, 12, 13 12, 13 11
Menyadari kekuarangan orang lain 14, 15, 16 15, 16 14
Menyadari kelebihan orang lain 17, 18 17, 18 -
Bersikap spontan,
sederhana dan wajar
Ekspresif 19, 20, 21 19, 21 20
Bersikap tidak dibuat-buat 22, 23 22 23
Memperlihatkan emosi dengan wajar 24, 25 25 24
Fokus pada masalah-
masalah di luar diri
mereka
Tidak menghindari masalah 26,27,28 26, 27, 28 -
Bertanggung jawab pada pekerjaan 29, 30, 31, 32, 33 29, 30, 31,
32, 33
-
Memiliki privasi dan
independensi
Mampu mengambil keputusan sendiri 34, 35 34, 35 -
Membutuhkan waktu untuk sendiri 36, 37 36, 37 -
Tidak bergantung pada orang lain 38, 39 39 38
Berfungsi secara
otonom
Dapat diandalkan 40,41 40,41 -
Bersikap tenang 42, 43 42, 43 -
Memiliki apresiasi
yang senantiasa segar
Senantiasa bersyukur 44, 45, 46, 47 44, 45, 46,
47
-
Menikmati rutinitas yang dilakukan 48,49,50 48,49,50 -
Mengalami
pengalaman mistik
Merasakan kepuasan yang mendalam 51, 52, 53, 54 51, 52, 53,
54
-
Mempunyai minat
sosial
Mampu berempati 55, 56, 57 55, 56 57
Memiliki ketertarikan sosial 58, 59 58, 59 -
Mempunyai sikap toleran pada orang
lain
60, 61, 62 60, 61, 62 -
Mampu membina
hubungan antar
pribadi
Menjalin persahabatan yang erat 63, 64, 65, 66 63, 65, 66 64
Perhatian pada orang lain 67, 68, 69 67, 68, 69 -
Memiliki watak
demokratis
Tidak membedakan RAS 70, 71, 72 71, 72, 73 -
Belajar dari orang lain 73, 74, 75 73, 74, 75 -
Mampu mengungkapkan pendapat 76, 77, 78, 79, 80 76, 78, 79,
80
77
Mampu membedakan
sarana, dan tujuan,
antara baik dan buruk
Memiliki tujuan hidup/ cita-cita 81, 82 81, 82 -
Mampu membedakan mana yang baik
dan mana yang buruk
83, 84 84 83
Memiliki perasaan
humor yang tidak
menimbulkan
permusuhan
Humor yang positif 85, 86, 87 86, 87 85
Memiliki kreatifitas Mampu mengembangkan talenta 88, 89, 90 88, 89 90
Terlibat dalam kegiatan positif 91, 92 91, 92 -
Resistensi terhadap
inkulturasi
Memiliki prinsip 93, 94 93, 94 -
Tidak mudah terpengaruh 95, 96 95, 96 -
Jumlah Item 96 82 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
4. Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil pengukuran.
Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi yaitu yang mampu
memberikan hasil ukur yang terpercaya atau reliabel (Azwar, 2009).
Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan teknik belah dua.
Perhitungan indeks reliabilitas pada penelitian ini menggunakan
pendekatan koefisien Alpha Cronbach (a) dengan rumus sebagai
berikut:
[
]
Keterangan:
a : koefisien reliabilitas Alpha Cronbach
: varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2
: varians skor skala
Berdasarkan hasil data uji coba yang telah dihitung
menggunakan bantuan program computer SPSS 15.0, diperoleh
perhitungan reliabilitas seluruh instrument dengan menggunakan
rumus koefisien alpha (a) yaitu 0,922. Hasil perhitungan taraf validitas
dan reliabilitas kuesioner aktualisasi diri disajikan dalam lampiran 1.
Setelah itu, hasil perhitungan indeks reliabilitas dikonsultasikan
dengan kriteria Guilford yang dapat dilihat pada tabel 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Tabel 2
Kriteria Guilford
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91 – 1,00 Sangat Tinggi
0,71 – 0,90 Tinggi
0,41 – 0,70 Cukup Tinggi
1,21 – 0,40 Rendah
Negatif – 0,20 Sangat Rendah
Berdasarkan kriteria Guilford disimpulkan bahwa koefisiensi
reliabilitas kuesioner termasuk sangat tinggi. Item kuesioner yang telah
lolos uji validitas dan reliabilitas disusun kembali menjadi kuesioner
yang digunakan untuk pengambilan data penelitian. Kisi-kisi kuesioner
aktualisasi diri dapat dilihat pada tabel 3. Kuesioner yang final
disajikan pada lampiran 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Tabel 3
Kisi-Kisi Kuesioner Aktualisasi Diri Siswa Kelas XII SMK
Setelah Uji Coba
Aspek Indikator No Item
Favorable Unfavorable
Mengamati realitas secara
efisien
Bersikap Realistis 1 2
Memandang sekitarnya secara objektif 3
Bersikap jujur 4 5
Penerimaan umum atas
kodrat, orang-orang lain,
dan diri sendiri
Menyadari kekurangan diri 8 6,7
Menyadari kelebihan diri 9 10
Menyadari kekuarangan orang lain 12 11
Menyadari kelebihan orang lain 14 13
Bersikap spontan,
sederhana dan wajar
Ekspresif 15, 16
Bersikap tidak dibuat-buat 17
Memperlihatkan emosi dengan wajar 18
Fokus pada masalah-
masalah di luar diri
mereka
Tidak menghindari masalah 19, 21 20
Bertanggung jawab pada pekerjaan 22, 25 23, 24, 26
Memiliki privasi dan
independensi
Mampu mengambil keputusan sendiri 27 28
Membutuhkan waktu untuk sendiri 29 30
Tidak bergantung pada orang lain 31
Berfungsi secara otonom Dapat diandalkan 32 33
Bersikap tenang 34 35
Memiliki apresiasi yang
senantiasa segar
Senantiasa bersyukur 36 37, 38, 39
Menikmati rutinitas yang dilakukan 40 41, 42
Mengalami pengalaman
mistik
Merasakan kepuasan yang mendalam 43, 44, 46 45
Mempunyai minat sosial Mampu berempati 47 48
Memiliki ketertarikan sosial 50 49
Mempunyai sikap toleran pada orang lain 51 52, 53
Mampu membina
hubungan antar pribadi
Menjalin persahabatan yang erat 54, 56 55
Perhatian pada orang lain 57, 58 59
Memiliki watak
demokratis
Tidak membedakan RAS 60, 61 62
Belajar dari orang lain 63, 65 64
Mampu mengungkapkan pendapat 69 66, 67, 68
Mampu membedakan
sarana, dan tujuan, antara
baik dan buruk
Memiliki tujuan hidup/ cita-cita 71 70
Mampu membedakan mana yang baik dan
mana yang buruk
72
Memiliki perasaan humor
yang tidak menimbulkan
permusuhan
Humor yang positif 74 73
Memiliki kreatifitas Mampu mengembangkan talenta 76 75
Terlibat dalam kegiatan positif 77 78
Resistensi terhadap
inkulturasi
Memiliki prinsip 79 80
Tidak mudah terpengaruh 81 82
Jumlah Item 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
D. Teknik Pengumpulan Data
Berikut ini adalah tahap-tahap yang ditempuh dalam pengumpulan data:
1. Persiapan dan Pelaksanaan
a. Mempelajari buku-buku tentang aktualisasi diri.
b. Menyusun kuesioner tentang aktualisasi diri dengan mengikuti
beberapa langkah, yaitu:
1) Menetapkan dan mendefinisikan variabel penelitian.
2) Menjabarkan variabel penelitian ke dalam aspek-aspek dan
indikator-indikatornya.
3) Menyusun item-item pernyataan sesuai dengan aspek dan
indikator yang sudah dibuat.
4) Memperoleh expert judgment.
5) Bertemu dengan Kepala Panti Asuhan Bina Putera Bantul
untuk meminta ijin mengadakan uji coba alat penelitian dan
melaksanakan penelitian.
6) Melaksanakan uji coba penelitian di Panti Asuhan Bina Putera
Bantul pada siswa kelas X dan XI SMK.
7) Pengumpulan data uji empirik terhadap validitas dan
reliabilitas kuesioner uji coba.
8) Merevisi kuesioner dan mengkonsultasikan kepada dosen
pembimbing.
9) Melaksanakan penelitian di Panti Asuhan Bina Putra Bantul
pada siswa kelas XII SMK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2. Tahap Pengumpulan Data
Kuesioner yang telah diujicobakan dan direvisi kemudian
dipergunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Pengumpulan
data dilaksanakan pada siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti
asuhan Bina Putera Bantul pada tanggal 16 Maret 2015. Jumlah siswa
yang menjadi subjek penelitian sebanyak 32 orang.
Kuesioner penelitian disebarkan oleh peneliti sendiri. Peneliti
mendampingi para siswa di panti selama pengisian kuesioner sehingga
jika ada butir kuesioner yang kurang dipahami oleh siswa, mereka
dapat bertanya pada peneliti.
Suasana pada saat pengisian kuesioner cukup tenang. Para siswa
di panti nampak serius mengisi kuesioner yang peneliti berikan;
sebelumnya peneliti telah menjelaskan petunjuk dalam pengisian
kuesioner.
E. Teknik Analisis Data
Langkah-langkah yang ditempuh dalam melakukan analisis data, yaitu:
1. Memberi skor pada setiap alternatif jawaban yang dipilih. Norma
skoring untuk pernyataan positif adalah: Sangat Tepat = 4, Tepat = 3,
Cukup Tepat = 2, Kurang/Tidak Tepat = 1. Norma skoring untuk
pernyataan negatif adalah: Sangat Tepat = 1, Tepat = 2, Cukup Tepat =
3, Kurang/Tidak Tepat = 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
2. Membuat tabulasi data, menghitung skor total masing-masing
responden maupun item kuesioner dan skor rata-rata butir. Tabulasi
penelitian terdapat pada lampiran3.
3. Mengkategorisasikan tingkat aktualisasi diri siswa kelas XII SMK
yang tinggal di panti asuhan Bina Putra Bantul dengan menggunakan
kategorisasi jenjang ordinal. Norma yang digunakan dalam
pengkategorisasian adalah yang dikemukakan oleh Azwar (2007).
Terdapat lima kategori dalam penelitian ini yaitu sangat baik, baik,
cukup baik, kurang baik dan sangat kurang baik. Norma kategorisasi
dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4
Norma Kategorisasi
Skor Kategorisasi
X≤µ-1,5σ Sangat Kurang Baik
µ-1,5σ<X≤µ-0,5σ Kurang Baik
µ-0,5σ<X≤µ+0,5σ Cukup Baik
µ+0,5σ<X≤µ+1,5σ Baik
µ+1,5σ<X Sangat Baik
Keterangan:
Skor maksimum teoritik : Skor tertinggi yang diperoleh subjek
penelitian berdasarkan perhitungan skala
Skor minimum teoritik : Skor terendah yang diperoleh subjek
penelitian menurut perhitungan skala
Standar deviasi (σ/sd) : Luas jarak rentangan yang dibagi dalam 6
satuan deviasi
µ (mean teoritik) : Rata-rata teoritis skor maksimum dan
minimum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN
USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL
Dalam bab ini disajikan hasil penelitian yang merupakan jawaban terhadap
pertanyaan mengenai seberapa baik aktualisasi diri siswa kelas XII SMK yang
tinggal di panti asuhan Bina Putera Bantul dan topik-topik bimbingan pribadi-
sosial mana yang sesuai untuk membantu siswa kelas XII SMK yang tinggal di
panti asuhan Bina Puetra Bantul mengaktualisasikan dirinya. Penyajian hasil
penelitian dilanjutkan dengan pembahasan dan usulan topik-topik bimbingan
pribadi-sosial.
A. Tingkat Aktualisasi Diri Siswa Kelas XII SMK yang Tinggal di Panti
Asuhan Bina Putera Bantul Tahun 2015
Tujuan dilakukannya kategorisasi skor subjek penelitian yaitu untuk
memetakan tingkat aktualisasi diri subjek penelitian. Norma kategorisasinya
adalah sebagai berikut:
X maksimum teoritik : 4 x 82 = 328
X minimum teoritik : 1 x 82 = 82
Luas jarak : 328 – 82 = 246
σ (standar deviasi) : 246 : 6 = 41
µ (mean teoritik) : (328 + 82) : 2 = 205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Setelah dilakukan perhitungan, diketahuilah bahwa tingkat
aktualisasi diri siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti asuhan Bina
Putera Bantul tahun 2015 adalah seperti yang disajikan pada tabel 5.
Tabel 5
Tingkat Aktualisasi Diri Siswa Kelas XII SMK yang Tinggal di
Panti Asuhan Bina Putera Bantul Tahun 2015
Norma/Kriteria Skor Jumlah
Subjek
Prosentase Kategori
X≤µ-1,5σ <143 - - Sangat Kurang
Baik
µ-1,5σ<X≤µ-0,5σ 144-163 - - Kurang Baik
µ-0,5σ<X≤µ+0,5σ 164-245 10 31,25% Cukup Baik
µ+0,5σ<X≤µ+1,5σ 246-266 14 43,75% Baik
µ+1,5σ<X > 267 8 25% Sangat Baik
Dari tabel 5 tampak bahwa:
a. Ada 8 (25%) siswa yang memiliki aktualisasi diri yang sangat
baik.
b. Ada 14 (43,75%) siswa yang memiliki aktualisasi diri yang baik.
c. Ada 10 (31,25%) siswa yang memiliki aktualisasi diri yang cukup
baik.
d. Tidak ada (0%) siswa yang memiliki aktualisasi kurang baik dan
sangat kurang baik.
Peneliti menyimpulkan bahwa kebanyakan siswa kelas XII SMK
yang tinggal di panti asuhan Bina Putera Bantul tahun 2015 memiliki
aktualisasi diri yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
B. Pembahasan
Untuk membatasi pembahasan agar tidak terjadi pengulangan,
aktualisasi diri yang baik dan sangat baik disatukan menjadi baik.
Aktualisasi diri yang cukup baik peneliti anggap sebagai aktualisasi diri
yang kurang baik.
Pada awal penelitian, peneliti menduga bahwa aktualisasi diri siswa
kelas XII SMK yang tinggal di panti asuhan Bina Putera Bantul tahun
2015 memiliki aktualisasi diri yang kurang baik. Namun setelah diadakan
penelitian, ternyata hasil penelitian tidak sejalan dugaan semula. Hal ini
bisa jadi disebabkan karena pada saat peneliti melakukan observasi,
beberapa siswa mengungkapkan bahwa mereka tidak betah berada di panti
serta kesulitan dalam menjalin relasi dan beradaptasi dengan lingkungan
panti.
Aktualisasi diri siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti asuhan
Bina Putera Bantul tergolong baik bisa jadi dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain 1) para siswa mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan panti asuhan, 2) para siswa mampu mengenali kelebihan dan
kekurangan dirinya, 3) para siswa menerima orang-orang di sekelilingnya
dengan terbuka, 4) para siswa tidak lagi memandang pengasuh dan teman-
temannya sebagai orang asing, melainkan sudah menganggap seperti
keluarga sendiri, 5) para siswa mampu mengambil keputusan dan memiliki
tujuan hidup yang jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Siswa yang aktualisasi dirinya baik memiliki tiga keuntungan, yaitu:
pertama, ia mampu menjadi pribadi yang independen. Kedua, mereka
terbuka dalam menerima setiap pengalaman hidup yang dialaminya.
Ketiga, mereka juga bisa bersikap fleksibel dan mampu membangun sikap
percaya diri yang baik.
Dari hasil penelitian terdapat 10 siswa yang aktualisasi dirinya
kurang baik. Menurut peneliti, ada beberapa hal yang menyebabkan
aktualisasi diri siswa kurang baik. Berikut ini dikemukakan tiga hal.
Pertama, siswa kurang mampu menjalin komunikasi yang baik dengan
pengasuh dan teman-teman. Kedua, kurangnya tenggang rasa di antara
sesama anggota panti. Ketiga, ada beberapa siswa yang belum mandiri dan
masih tergantung pada orang-orang di sekitarnya. Hal-hal tersebut perlu
segera ditangani agar tidak menghambat proses aktualisasi diri.
Usaha yang bisa dilakukan untuk siswa yang aktualisasi dirinya
kurang baik yaitu dengan mengadakan bimbingan secara rutin dan
terprogram, diadakan diskusi dan sharing bersama sehingga tercipta
hubungan yang harmonis di antara anggota panti, diberikan pelatihan-
pelatihan yang sesuai untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
C. Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi-Sosial yang Sesuai untuk
Meningkatkan Aktualisasi Diri Siswa Kelas XII SMK yang tinggal di
Panti Asuhan Bina Putera Bantul yang Aktualisasi Dirinya Masih
Kurang Baik
Kategorisasi item kuesioner penelitian dilakukan berdasarkan
perhitungan (dengan subjek 32) sebagai berikut:
X maksimum teoritik : 4 x 32 = 128
X minimum teoritik : 1 x 32 = 32
Luas Jarak : 128 – 32 = 98
σ (standar deviasi) : 98 : 6 = 16,33 dibulatkan menjadi 16
µ (mean teoritik) : (128 + 32) : 2 = 80
Setelah dilakukan perhitungan, penggolongan item aktualisasi diri
siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti asuhan Bina Putra Bantul
Tahun 2015 berdasarkan tinggi rendahnya skor dapat dilihat pada tabel 6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 6
Penggolongan Item Aktualisasi Diri Siswa Kelas XII SMK
yang Tinggal di Panti Asuhan Bina Putera Bantul Tahun 2015
Berdasarkan Tinggi Rendahnya Skor
Norma/Kriteria
Skor
Skor Jumlah
Item
Prosentase
(%)
Kategori Nomor Item
X≤µ-1,5σ <55 - - Sangat
Rendah
-
µ-1,5σ<X≤µ-0,5σ 56-
63
4 4, 87% Rendah 12, 26, 69, 73
µ-0,5σ<X≤µ+0,5σ 64-
95
23 28, 04% Sedang 2, 11, 15, 18, 20,
28, 29, 30, 38,
40, 41, 42, 54,
65, 67, 68, 72,
74, 75, 77, 80,
81, 82
µ+0,5σ<X≤µ+1,5σ 96-
103
18 21, 95% Tinggi 3, 4, 5, 21, 23,
25, 27, 31, 32,
34, 45, 47, 52,
53, 56, 76, 78,
79
µ+1,5σ<X >104 37 45, 12% Sangat
Tinggi
1, 6, 7, 8, 9, 10,
12, 13, 14, 17,
19, 22, 24, 33,
35, 36, 37, 39,
43, 44, 46, 48,
49, 50, 51, 55,
57, 58, 59, 60,
61, 62, 63, 64,
66, 70, 71
Dari tabel 6 tampak bahwa item-item aktualisasi diri siswa kelas XII
SMK yang tinggal di panti asuhan Bina Putra Bantul tahun 2015 menurut
tinggi rendahnya skor adalah sebagai berikut:
a. Ada 37 (45, 12%) item yang menunjukkan aktualisasi diri sangat
baik.
b. Ada 18 (21, 95%) item yang menunjukkan aktualisasi diri baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
c. Ada 23 (28, 04%) item yang menunjukkan aktualisasi diri cukup
baik.
d. Ada 4 (4, 87%) item yang menunjukkan aktualisasi diri kurang
baik.
Item-item yang menunjukkan bahwa aktualisasi diri siswa
termasuk cukup baik dan kurang baik disajikan pada tabel 7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 7
Item-item Kuesioner Aktualisasi Diri Siswa Kelas XII SMK yang Tinggal di Panti Asuhan Bina Putera
Bantul Tahun 2015 yang Menunjukkan Aktualisasi Diri Siswa yang Cukup Baik dan Kurang Baik
Aspek Indikator Item Skor
Mengamati realitas
secara efisien
Bersikap realistis Saya sering berkhayal/melamun (2) 82
Penerimaan umum atas
kodrat, orang-orang lain,
dan diri sendiri
Menyadari kekurangan
orang lain
Saya membicarakan tentang kelemahan pengasuh/teman ketika saya merasa
kesal (11)
85
Saya menghargai pa yang orang lain berikan, meskipun tidak sesuai dengan
harapan saya (12)
61
Bersikap spontan,
sederhana dan wajar
Ekspresif Saya tidak segan untuk mengungkapkan emosi saya baik kepada pengasuh
maupun teman-teman (15)
80
Memperlihatkan emosi
dengan wajar
Saya berusaha mengungkapkan isi hati saya kepada orang lain apa adanya
(18)
90
Fokus pada masalah-
masalah di luar diri
mereka
Tidak menghindari
masalah
Saya tidak betah berada dip anti karena memiliki masalah dengan beberapa
teman (20)
93
Bertanggung jawab pada
pekerjaan
Saya cenderung mengulur-ulur waktu dalam mengerjakan tugas (26) 60
Memiliki privasi dan
independensi
Mampu mengambil
keputusan sendiri
Saya sulit mengambil keputusan (28) 85
Membutuhkan waktu untuk
sendiri
Saya merasa nyaman sendirian melakukan hal yang saya suka lakukan tanpa
dicampuri oleh orang lain (29)
94
Saya tidak suka jika teman/pengasuh terlalu ikut campur dengan kehidupan
saya (30)
81
Memiliki apresiasi yang
senantiasa segar
Senantiasa bersyukur Saya selalu mengeluh mengenai pengasuh dan teman-teman di panti (38) 88
Menikmati rutinitas yang
dilakukan
Saya bosan dengan kegiatan-kegiatan di panti(40) 82
Saya dengan senang hati melakukan pekerjaan-pekerjaan di panti (41) 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Saya merasa terbebani dengan tugas yang diberikan oleh pengasuh (42) 87
Mampu membina
hubungan antar pribadi
Menjalin persahabatan
yang erat
Dengan memiliki teman dekat saya merasa diterima di panti ini (54) 90
Memiliki watak
demokratis
Belajar dari orang lain Saya belajar dari pengalaman hidup orang lain (65) 90
Mampu mengungkapkan
pendapat
Saya mudah tersinggung kalau pendapat saya tidak didengarkan oleh
teman-teman atau pengasuh (67)
88
Saya takut mengungkapkan pendapat saya (68) 92
Saya berani berbicara di depan umum (69) 62
Mampu membedakan
sarana dan tujuan, antara
baik dan buruk
Mampu membedakan
mana yang baik dan mana
yang buruk
Saya mudah melanggar tata tertib yang ada di panti meskipun saya tahu
bahwa perbuatan itu salah (72)
72
Memiliki perasaan humor
yang tidak menimbulkan
permusuhan
Humor yang positif Saya rasa lelucon yang saya buat kadang-kadang membuat teman
tersinggung atau malu (73)
59
Ketika sedang bercanda dengan teman-teman, saya berusaha untuk tidak
menggunakan kata-kata atau melakukan hal yang dapat membuat teman
malu atau tersinggung (74)
82
Memiliki kreatifitas Mampu mengembangkan
talenta
Saya belum mengetahui bakat saya yang sebenarnya (75) 88
Terlibat dalam kegiatan
positif
Saya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan bakat saya
(77)
85
Resistensi terhadap
inkulturasi
Memiliki prinsip Saya cenderung mengabaikan kata hati saya (80) 93
Tidak mudah terpengaruh Saya mudah terpengaruh mengikuti ajakan teman (81) 91
Saya berani menolak ajakan teman untuk melakukan hal yang kurang baik
(82)
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Berdasarkan item-item yang menunjukkan bahwa aktualisasi diri siswa
termasuk kurang baik dan cukup baik, peneliti membuat usulan topik-topik
bimbingan pribadi-sosial yang dimaksudkan untuk meningkatkan aktualisasi diri
siswa yang masih kurang baik. Usulan yang dimaksudkan disajikan pada tabel 8.
Kemudian peneliti menyajikan contoh Satuan Pelayanan Bimbingan Pribadi-
Sosial pada lampiran 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 8
Usulan Topik-Topik Bimbingan untuk Meningkatkan Aktualisasi Diri Siswa Kelas XII SMK Panti Asuhan Bina
Putera Bantul yang Aktualisasi Dirinya Masih Kurang Baik
No. Item Topik Materi Tujuan Metode Sumber
1. Saya menghargai
apa yang orang lain
berikan, meskipun
tidak sesuai dengan
harapan saya (12)
Menghargai
pemberian
orang lain
cara membina
hubungan dengan
orang lain agar hidup
terasa
menyenangkan!
Siswa mampu
menghargai
pemberian orang
lain
Ceramah singkat,
tanya jawab, diskusi
dan refleksi
http://ujibatique.wordpr
ess.com/manfaat-luar-
biasa-dengan-
menghargai-orang-lain/
2. Saya cenderung
mengulur-ulur waktu
dalam mengerjakan
tugas (26)
Dahulukan
hal yang
utama
a. 5 contoh hal yang
diutamakan dalam
hidupnya
b. Manfaat-manfaat
mendahulukan hal
yang utama dalam
hidup
c. Akibat negatif jika
tidak mendahulukan
hal yang utama
dalam hidup.
Siswa mampu
mendahulukan
hal yang utama di
dalam hidupnya
“Eksperiential
Learning”,
Instrumentasi, diskusi
dan sharing.
a. Covey, S.R. 2000.
7 Kebiasaan
Remaja yang
Sangat Efektif.
Mitra Media.
Sanur.
b. Covey, S.R. 2000.
First Things First :
Dahulukan yang
Utama. Gramedia
Pustaka.
3. Saya berani
berbicara di depan
umum (69)
Mengatasi
rasa takut
saat
berbicara di
depan umum
a. Hal-hal yang
ditakutkan orang
saat berbicara di
depan umum
b. Pengaruh dari rasa
takut saat berbicara
di depan umum
Siswa memliki
kemampuan
berbicara di
depan umum
Ceramah singkat,
tanya jawab, dinamika
(memperkenalkan
diri), diskusi dan
refleksi
a. Albil, Rochelle
Shemmel. 1986.
Emosi:
Bagaimana
Mengenal,
Menerima dan
Mengarahkannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
c. Usaha yang bisa
dilakukan untuk
mengatasi rasa
takut saat berbicara
di depan umum
Yogyakarta:
Kanisius
b. Wuwur,
Hendrikus Dori.
Retorika:
Terampil
Berpidato,
Berdiskusi,
Berargumentasi,
Bernegosiasi.
Yogyakarta:
Kanisius.
4. Saya rasa lelucon
yang saya buat
kadang-kadang
membuat teman
tersinggung atau
malu (73)
Etika
pergaulan
teman
sebaya
a. Pengertian etika
pergaulan
b. Cara membina
hubungan yang
baik
c. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam
pergaulan
Siswa mampu
menjalin relasi
dengan baik
Ceramah singkat,
tanya jawab, dinamika
kelompok (drama
singkat) diskusi,
refleksi
http://blog.uad.ac.id/e
ytti11001268/etika-
pergaulan-dengan-
teman-sebaya/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
BAB V
PENUTUP
Bab ini berisi simpulan hasil penelitian dan saran-saran untuk pihak
sekolah dan peneliti lain.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik simpulan bahwa
kebanyakan siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti asuhan Bina
Putera Bantul tahun 2015 termasuk baik dalam mengaktualisasikan
dirinya.
B. Saran
Berikut ini dikemukakan saran bagi beberapa pihak:
1. Bagi pengasuh di panti asuhan Bina Putera Bantul
a. Pengasuh diharapkan dapat membuat program-program yang
relevan untuk mengoptimalkan aktualisasi diri anak asuh.
b. Pengasuh diharapkan mencoba melaksanakan usulan yang
disajikan dalam skripsi ini.
c. Satuan Pelayanan Bimbingan Pribadi-Sosial yang disajikan
dalam skripsi ini masih perlu direvisi supaya ada konsistensi
antar komponen-komponennya.
2. Bagi peneliti lain
Peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan topik
aktualisasi diri diharapkan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
a. Berusaha menyusun instrumen yang dapat mengungkapkan
aktualisasi diri secara lebih tepat
b. Dalam menyusun kuesioner hendaknya digunakan bahasa
yang mudah dipahami oleh subjek penelitian
c. Dalam menyusun kisi-kisi kuesioner hendaknya dibuat
keseimbangan jumlah item pada setiap aspek dan indikator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
DAFTAR PUSTAKA
Albil, Rochelle Shemmel. 1986. Emosi: Bagaimana Mengenal, Menerima dan
Mengarahkannya. Yogyakarta: Kanisius
Atkinson, R.L. Atkinson, R.C. And Hilgard, E.R. 2010. Pengantar Psikologi.
Jakarta: Erlangga.
Arikunto, Suharsimi. 2004. Prosedur Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rieneka
Cipta.
Azwar, Saifuddin. 2007. Penyusunan Skala Psikologis (Ed. 1). Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
______. 2009. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
______. 2011. Reliabilitas dan Validitas (Ed. 3). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Covey, S.R. 2000. 7 Kebiasaan Remaja yang Sangat Efektif. Mitra Media. Sanur.
Covey, S.R. 2000. First Things First : Dahulukan yang Utama. Gramedia
Pustaka.
Departemen Sosial RI. 2004. Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Panti_asuhan
diunduh pada tanggal 2 Desember 2014 pada pukul 10.00 wib.
Feist, Jess & Gregory. J. 2010. Teori Kepribadian: Theoris of Personality.Jakarta:
Salemba Humanika.
Goble, F.G. 1987. Mahzab Ketiga: Psikologi Humanistik Abraham
Maslow.Yogyakarta: Kanisius.
http://blog.uad.ac.id/eytti11001268/etika-pergaulan-dengan-teman-sebaya/.
diunduh pada tanggal 25 April 2015 pada pukul 09.40 wib.
http://ujibatique.wordpress.com/manfaat-luar-biasa-dengan-menghargai-orang-lain/.
diunduh pada tanggal 25 April pada pukul 13.10 wib.
Hurlock, E.B. 1990. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan
SepanjangRentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Koeswara, E. 1989. Motivasi: Teori dan Penelitiannya. Bandung: Angkasa
Nurihsan, Achmad Juntika. 2006. Bimbingan & Konseling: dalam Berbagai Latar
Kehidupan. Bandung: Refika Aditama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Reber, Emily S. & Arthur S. Reber. 2010. KAMUS PSIKOLOGI. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Rifai, Sulastri. 1984. Psikologi Perkembangan Remaja dari Segi Kehidupan
Sosial. Jakarta: Bina Aksara.
Sarwono, Sarlito. 1989. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers.
Schultz Duane. 2010. Psikologi Perkembangan: Model-model Kepribadian
Sehat.Yogyakarta: Kanisius.
Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Tindakan. Jakarta: Bumi Aksara.
Winkel, W.S & Sri Hastuti, M.M. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
Wulandari, Susana Stella. 2014. Diskripsi Aktualisasi Diri Siswi Remaja
AsramaStella Duce Samirono Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014 dan
Implikasinya Terhadap Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi Sosial.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Yusuf Syamsyuf. 2010. Psikologi Anak dan Remaja. Bangung: Remaja
Rosdakarya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Lampiran 1
Hasil Perhitungan Taraf Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Uji Coba
no. item parameter hasil hitung keterangan
VAR00001 Pearson Correlation 0,324 valid
Sig. (2-tailed) 0,011
N 60
VAR00002 Pearson Correlation 0,326 valid
Sig. (2-tailed) 0,01
N 60
VAR00003 Pearson Correlation 0,235 tidak valid
Sig. (2-tailed) 0,07
N 60
VAR00004 Pearson Correlation 0,383 valid
Sig. (2-tailed) 0,002
N 60
VAR00005 Pearson Correlation 0,109 tidak valid
Sig. (2-tailed) 0,405
N 60
VAR00006 Pearson Correlation 0,314 valid
Sig. (2-tailed) 0,014
N 60
VAR00007 Pearson Correlation 0,318 valid
Sig. (2-tailed) 0,013
N 60
VAR00008 Pearson Correlation 0,314 valid
Sig. (2-tailed) 0,014
N 60
VAR00009 Pearson Correlation 0,304 valid
Sig. (2-tailed) 0,017
N 60
VAR00010 Pearson Correlation 0,306 valid
Sig. (2-tailed) 0,017
N 60
VAR00011 Pearson Correlation 0,206 tidak valid
Sig. (2-tailed) 0,112
N 60
VAR00012 Pearson Correlation 0,306 valid
Sig. (2-tailed) 0,017
N 60
VAR00013 Pearson Correlation 0,315 valid
Sig. (2-tailed) 0,014
N 60
VAR00014 Pearson Correlation 0,017 tidak valid
Sig. (2-tailed) 0,892
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
N 60
VAR00015 Pearson Correlation 0,324 valid
Sig. (2-tailed) 0,011
N 60
VAR00016 Pearson Correlation 0,351 valid
Sig. (2-tailed) 0,005
N 60
VAR00017 Pearson Correlation 0,319 valid
Sig. (2-tailed) 0,012
N 60
VAR00018 Pearson Correlation 0,313 valid
Sig. (2-tailed) 0,014
N 60
VAR00019 Pearson Correlation 0,348 valid
Sig. (2-tailed) 0,006
N 60
VAR00020 Pearson Correlation 0,273 tidak valid
Sig. (2-tailed) 0,034
N 60
VAR00021 Pearson Correlation 0,432 valid
Sig. (2-tailed) 0,0005
N 60
VAR00022 Pearson Correlation 0,315 valid
Sig. (2-tailed) 0,014
N 60
VAR00023 Pearson Correlation 0,159 tidak valid
Sig. (2-tailed) 0,224
N 60
VAR00024 Pearson Correlation 0,214 tidak valid
Sig. (2-tailed) 0,1003
N 60
VAR00025 Pearson Correlation 0,432 valid
Sig. (2-tailed) 0,0005
N 60
VAR00026 Pearson Correlation 0,515 valid
Sig. (2-tailed) 0,000
N 60
VAR00027 Pearson Correlation 0,358 valid
Sig. (2-tailed) 0,004
N 60
VAR00028 Pearson Correlation 0,376 valid
Sig. (2-tailed) 0,003
N 60
VAR00029 Pearson Correlation 0,343 valid
Sig. (2-tailed) 0,007
N 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
VAR00030 Pearson Correlation 0,47 valid
Sig. (2-tailed) 0,0001
N 60
VAR00031 Pearson Correlation 0,475 valid
Sig. (2-tailed) 0,0001
N 60
VAR00032 Pearson Correlation 0,351 valid
Sig. (2-tailed) 0,005
N 60
VAR00033 Pearson Correlation 0,474 valid
Sig. (2-tailed) 0,0001
N 60
VAR00034 Pearson Correlation 0,432 valid
Sig. (2-tailed) 0,0005
N 60
VAR00035 Pearson Correlation 0,457 valid
Sig. (2-tailed) 0,0002
N 60
VAR00036 Pearson Correlation 0,365 valid
Sig. (2-tailed) 0,004
N 60
VAR00037 Pearson Correlation 0,502 valid
Sig. (2-tailed) 0,000
N 60
VAR00038 Pearson Correlation 0,045 tidak valid
Sig. (2-tailed) 0,728
N 60
VAR00039 Pearson Correlation 0,394 valid
Sig. (2-tailed) 0,001
N 60
VAR00040 Pearson Correlation 0,411 valid
Sig. (2-tailed) 0,001
N 60
VAR00041 Pearson Correlation 0,51 valid
Sig. (2-tailed) 0
N 60
VAR00042 Pearson Correlation 0,421 valid
Sig. (2-tailed) 0,0007
N 60
VAR00043 Pearson Correlation 0,353 valid
Sig. (2-tailed) 0,005
N 60
VAR00044 Pearson Correlation 0,506 valid
Sig. (2-tailed) 0
N 60
VAR00045 Pearson Correlation 0,37 valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Sig. (2-tailed) 0,003
N 60
VAR00046 Pearson Correlation 0,304 valid
Sig. (2-tailed) 0,017
N 60
VAR00047 Pearson Correlation 0,4 valid
Sig. (2-tailed) 0,001
N 60
VAR00048 Pearson Correlation 0,315 valid
Sig. (2-tailed) 0,013
N 60
VAR00049 Pearson Correlation 0,458 valid
Sig. (2-tailed) 0,0002
N 60
VAR00050 Pearson Correlation 0,312 valid
Sig. (2-tailed) 0,014
N 60
VAR00051 Pearson Correlation 0,472 valid
Sig. (2-tailed) 0,0001
N 60
VAR00052 Pearson Correlation 0,327 valid
Sig. (2-tailed) 0,01
N 60
VAR00053 Pearson Correlation 0,427 valid
Sig. (2-tailed) 0,0006
N 60
VAR00054 Pearson Correlation 0,337 valid
Sig. (2-tailed) 0,008
N 60
VAR00055 Pearson Correlation 0,316 valid
Sig. (2-tailed) 0,013
N 60
VAR00056 Pearson Correlation 0,527 valid
Sig. (2-tailed) 0,000
N 60
VAR00057 Pearson Correlation 0,115 tidak valid
Sig. (2-tailed) 0,379
N 60
VAR00058 Pearson Correlation 0,361 valid
Sig. (2-tailed) 0,004
N 60
VAR00059 Pearson Correlation 0,326 tidak valid
Sig. (2-tailed) 0,01
N 60
VAR00060 Pearson Correlation 0,35 valid
Sig. (2-tailed) 0,005
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
N 60
VAR00061 Pearson Correlation 0,508 tidak valid
Sig. (2-tailed) 0
N 60
VAR00062 Pearson Correlation 0,329 valid
Sig. (2-tailed) 0,01
N 60
VAR00063 Pearson Correlation 0,349 tidak valid
Sig. (2-tailed) 0,006
N 60
VAR00064 Pearson Correlation 0,206 tidak valid
Sig. (2-tailed) 0,113
N 60
VAR00065 Pearson Correlation 0,467 valid
Sig. (2-tailed) 0,0001
N 60
VAR00066 Pearson Correlation 0,348 tidak valid
Sig. (2-tailed) 0,006
N 60
VAR00067 Pearson Correlation 0,489 valid
Sig. (2-tailed) 0
N 60
VAR00068 Pearson Correlation 0,54 valid
Sig. (2-tailed) 0
N 60
VAR00069 Pearson Correlation 0,358 valid
Sig. (2-tailed) 0,004
N 60
VAR00070 Pearson Correlation 0,341 valid
Sig. (2-tailed) 0,007
N 60
VAR00071 Pearson Correlation 0,357 valid
Sig. (2-tailed) 0,005
N 60
VAR00072 Pearson Correlation 0,343 valid
Sig. (2-tailed) 0,007
N 60
VAR00073 Pearson Correlation 0,525 valid
Sig. (2-tailed) 0
N 60
VAR00074 Pearson Correlation 0,396 valid
Sig. (2-tailed) 0,001
N 60
VAR00075 Pearson Correlation 0,365 valid
Sig. (2-tailed) 0,004
N 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
VAR00076 Pearson Correlation 0,324 valid
Sig. (2-tailed) 0,011
N 60
VAR00077 Pearson Correlation 0,143 tidak valid
Sig. (2-tailed) 0,273
N 60
VAR00078 Pearson Correlation 0,448 valid
Sig. (2-tailed) 0,0003
N 60
VAR00079 Pearson Correlation 0,425 valid
Sig. (2-tailed) 0,0007
N 60
VAR00080 Pearson Correlation 0,422 valid
Sig. (2-tailed) 0,0007
N 60
VAR00081 Pearson Correlation 0,38 valid
Sig. (2-tailed) 0,002
N 60
VAR00082 Pearson Correlation 0,398 valid
Sig. (2-tailed) 0,001
N 60
VAR00083 Pearson Correlation 0,095 tidak valid
Sig. (2-tailed) 0,467
N 60
VAR00084 Pearson Correlation 0,366 valid
Sig. (2-tailed) 0,003
N 60
VAR00085 Pearson Correlation 0,129 tidak valid
Sig. (2-tailed) 0,323
N 60
VAR00086 Pearson Correlation 0,517 valid
Sig. (2-tailed) 0
N 60
VAR00087 Pearson Correlation 0,418 valid
Sig. (2-tailed) 0,0008
N 60
VAR00088 Pearson Correlation 0,463 valid
Sig. (2-tailed) 0,0001
N 60
VAR00089 Pearson Correlation 0,356 valid
Sig. (2-tailed) 0,005
N 60
VAR00090 Pearson Correlation 0,102 tidak valid
Sig. (2-tailed) 0,436
N 60
VAR00091 Pearson Correlation 0,364 valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Reliabilitas Case Processing Summary
N %
Cases Valid 60 100
Excluded(a) 0 0
Total 60 100
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items
0,922 0,927 96
Sig. (2-tailed) 0,004
N 60
VAR00092 Pearson Correlation 0,38 valid
Sig. (2-tailed) 0,002
N 60
VAR00093 Pearson Correlation 0,379 valid
Sig. (2-tailed) 0,002
N 60
VAR00094 Pearson Correlation 0,342 valid
Sig. (2-tailed) 0,007
N 60
VAR00095 Pearson Correlation 0,395 valid
Sig. (2-tailed) 0,001
N 60
VAR00096 Pearson Correlation 0,448 valid
Sig. (2-tailed) 0,0003
N 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Kuesioner Aktualisasi Diri
Adik-adik yang terkasih,
Dengan ini saya memohon kesediaan anda untuk menjawab kuesioner ini dengan jujur.
Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui sebagian dari pengalaman anda sendiri. Informasi
yang anda berikan dengan mengisi kuesioner ini akan digunakan untuk mengembangkan
program bimbingan di panti asuhan. Diharapkan anda menjawab dengan jujur, sesuai dengan
pengalaman anda yang sesungguhnya.
Atas kesediaan, kejujuran dan kesungguhan anda dalam mengisi kuesioner ini, saya ucapkan
terimakasih.
Hormat saya,
Christina Dwi Ariningtyas
Petunjuk Pengisian Instrumen:
A. Bacalah masing-masing pernyataan berikut dengan teliti.
B. Tentukan seberapa sesuai/tepat anda mengalami atau merasakan hal yang dimaksudkan
dengan pernyataan yang bersangkutan dengan memberikan tanda centang () pada
kolom alternatif jawaban yang sesuai bagi anda. Alternatif jawaban adalah sebagai
berikut:
Sangat Tepat : ST
Tepat : T
Cukup Tepat : CT
Kurang/Tidak Tepat : KTT
Selamat Mengerjakan, GBU
Lampiran 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Alternatif jawaban:
ST: Sangat Tepat T: Tepat CT: Cukup Tepat KTT: Kurang/Tidak Tepat
No Seberapa sesuai/tepat hal yang dimaksudkan dengan
masing-masing pernyataan berikut bagi Anda?
Alternatif Jawaban
ST T CT KTT
1 Saya ikut berbahagia ketika ada teman yang berhasil
dalam sesuatu hal
2 Saya sering berkhayal/melamun
3 Saya selalu maklum bila keinginan saya belum dipenuhi
oleh pengasuh
4 Apabila saya melakukan kesalahan, saya mau
mengakuinya di hadapan pengasuh dan teman-teman
5 Saya akan berbohong agar mendapatkan keringanan
ketika menerima teguran dari pengasuh pada saat saya
melanggar peraturan di panti
6 Saya kurang suka dengan bentuk tubuh saya yang
sekarang ini
7 Saya selalu membandingkan diri saya dengan teman
yang lebih cantik/tampan
8 Saya dapat menerima semua hal di dalam diri saya apa
adanya
9 Saya menerima kelebihan yang saya miliki dengan
senang hati
10 Saya merasa tidak memiliki kelebihan yang bisa
dibanggakan
11 Saya membicarakan tentang kelemahan pengasuh/teman
ketika saya merasa kesal
12 Saya menghargai apa yang orang lain berikan, meskipun
tidak sesuai dengan harapan saya
13 Saya tidak suka ada orang lain yang lebih baik dari saya
14 Saya menyadari dan menghargai kelebihan orang lain
15 Saya tidak segan untuk mengungkapkan emosi saya
baik kepada pengasuh maupun teman-teman
16 Saya terbuka menceritakan isi hati saya pada pengasuh
karena mereka sudah saya anggap sebagai orang tua saya
17 Saya bersikap dan berperilaku wajar di depan orang lain
18 Saya berusaha mengungkapkan isi hati saya kepada
orang lain apa adanya
19 Saya selalu berusaha mengatasi masalah yang saya
hadapi
20 Saya tidak betah berada di panti karena memiliki
masalah dengan beberapa teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Alternatif jawaban:
ST: Sangat Tepat T: Tepat CT: Cukup Tepat KTT: Kurang/Tidak Tepat
No Seberapa sesuai/tepat hal yang dimaksudkan dengan
masing-masing pernyataan berikut bagi Anda?
Alternatif Jawaban
ST T CT KTT
21 Saya mau berkonsultasi dengan pengasuh untuk
membantu saya mengatasi masalah saya
22 Saya mau bertanggung jawab untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan kepada saya
23 Saya hanya akan mengerjakan tugas jika diawasi oleh
pengasuh
24 Saya malas mengerjakan pekerjaan/tugas di panti
25 Saya dengan senang hati membantu pengasuh dalam
melakukan pekerjaan-pekerjaan rutin di panti (misal:
membersihkan ruangan di panti, membantu di dapur,
menyapu, dll)
26 Saya cenderung mengulur-ulur waktu dalam
menyelesaikan tugas
27 Saya dapat menentukan sendiri apa yang sebaiknya saya
lakukan
28 Saya sulit mengambil keputusan
29 Saya merasa nyaman sendirian melakukan hal yang saya
suka lakukan tanpa dicampuri oleh orang lain
30 Saya tidak suka jika teman/pengasuh terlalu ikut campur
dengan kehidupan saya
31 Saya suka melakukan apa yang baik menurut saya tanpa
disuruh oleh orang lain
32 Saya bertanggung jawab pada tugas-tugas yang
diberikan
33 Saya memilih menghindar ketika teman meminta
bantuan
34 Saya berusaha berpikir jernih dan tenang dalam
menghadapi masalah agar dapat terselesaikan dengan
baik
35 Ketika sedang bertengkar dengan teman, saya tidak mau
mengalah meskipun saya yang salah
36 Saya mensyukuri kehidupan saya saat ini
37 Saya merasa hidup ini tidak adil
38 Saya selalu mengeluh mengenai pengasuh dan teman-
teman di panti
39 Saya merasa hidup ini kurang berarti
40 Saya bosan dengan kegiatan-kegiatan di panti
41 Saya dengan senang hati melakukan pekerjaan-
pekerjaan di panti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Alternatif jawaban:
ST: Sangat Tepat T: Tepat CT: Cukup Tepat KTT: Kurang/Tidak Tepat
No Seberapa sesuai/tepat hal yang dimaksudkan dengan
masing-masing pernyataan berikut bagi Anda?
Alternatif Jawaban
ST T CT KTT
42 Saya merasa terbebani dengan tugas yang diberikan oleh
pengasuh
43 Saya merasa puas ketika saya mengerjakan sesuatu yang
bermanfaat
44 Saya merasa bahagia ketika saya melakukan hobby saya
45 Saya tidak mempunyai pengalaman yang benar-benar
membahagiakan
46 Mendengarkan/bermain musik dapat membuat saya
bersemangat ketika merasa bosan
47 Saya merasa sedih ketika melihat teman/pengasuh
kesusahan
48 Saya tidak peduli dengan apa yang dialami oleh teman/
pengasuh
49 Saya merasa tidak memiliki teman dekat di panti
50 Mengikuti kegiatan kelompok membuat saya semakin
bisa bersosialisasi dengan baik
51 Saya menyadari dalam hidup bersama toleransi sangat
dibutuhkan
52 Saya ingin teman-teman dan pengasuh memberikan
perhatian khusus pada saya
53 Saya kurang memiliki sikap menghargai terhadap orang
yang berbeda sifat atau berbeda pandangan dengan saya
54 Dengan memiliki teman dekat saya merasa diterima di
panti ini
55 Saya tidak mempunyai sahabat
56 Saya selalu memiliki pengalaman yang menyenangkan
sewaktu saya bersama sahabat saya
57 Saya dengan penuh perhatian mendengarkan keluh
kesah teman dan pengasuh
58 Saya menganggap teman dan pengasuh sebagai keluarga
saya
59 Saya rasa mendengarkan orang lain bercerita hanya
membuang-buang waktu saja
60 Saya senang menjalin relasi dengan orang dari berbagai
daerah
61 Dalam bergaul saya tidak membeda-bedakan latar
belakang agama atau suku dari orang yang saya mau
ajak bergaul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Alternatif jawaban:
ST: Sangat Tepat T: Tepat CT: Cukup Tepat KTT: Kurang/Tidak Tepat
No Seberapa sesuai/tepat hal yang dimaksudkan dengan
masing-masing pernyataan berikut bagi Anda?
Alternatif Jawaban
ST T CT KTT
62 Saya merasa sukar bergaul dengan orang yang berbeda
suku dengan saya
63 Berdiskusi dan saling bertukar pendapat sangat
menambah pengetahuan saya
64 Saya malas mendengarkan saran dan kritikan dari orang
lain
65 Saya belajar dari pengalaman hidup orang lain
66 Saya merasa tersinggung jika ada orang yang tidak
sependapat dengan saya
67 Saya mudah tersinggung kalau pendapat saya tidak
didengarkan oleh teman-teman atau pengasuh
68 Saya takut mengungkapkan pendapat saya
69 Saya berani berbicara di depan umum
70 Saya tidak memiliki cita-cita yang jelas
71 Saya rasa memiliki cita-cita yang jelas itu penting untuk
memotivasi diri menjadi lebih baik
72 Saya mudah melanggar tata tertib yang ada di panti
meskipun saya tahu bawa perbuatan itu salah
73 Saya rasa lelucon yang saya buat kadang-kadang
membuat teman tersinggung atau malu
74 Ketika sedang bercanda dengan teman-teman, saya
berusaha tidak menggunakan kata-kata atau melakukan
hal yang dapat membuat teman malu atau tersinggung
75 Saya belum mengetahui bakat saya yang sebenarnya
76 Saya senang mengikuti kegiatan yang berguna untuk
mengembangkan bakat saya
77 Saya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler untuk
mengembangkan bakat saya
78 Saya kurang merasakan manfaat dari mengikuti kegiatan
ektrakurikuler
79 Saya selalu mendahulukan hal yang utama dalam hidup
saya
80 Saya cenderung mengabaikan kata hati saya
81 Saya mudah terpengaruh mengikuti ajakan teman
82 Saya berani menolak ajakan teman untuk melakukan hal
yang kurang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL
A. Topik/Pokok Bahasan : Mengatasi rasa takut saat berbicara di depan umum
B. Tugas Perkembangan : Belajar mengatasi rasa takut saat berbicara di depan
umum
C. Bidang Bimbingan : Pribadi - sosial
D. Jenis Layanan : Bimbingan Klasikal
E. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan
F. Sasaran Pelayanan : Siswa kelas XII SMK yang tinggal di panti
G. Standar Kompetensi : Siswa memiliki kemampuan berbicara di depan umum
H. Kompetensi Dasar : Siswa mampu berbicara di depan umum
I. Indikator : 1. Siswa mampu menyebutkan hal-hal yang
ditakutkan saat berbicara di depan umum
2. Siswa mampu menyebutkan usaha yang bisa
dilakukan untuk mengatasi rasa takut saat berbicara
di depan umum
J. Materi Pelayanan : 1. Hal-hal yang ditakuti orang saat berbicara di depan
umum.
2. Usaha yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa
takut saat berbicara di depan umum
K. Prosedur/Proses :
1. Metode: ceramah singkat, tanya jawab, diskusi dan refleksi.
2. Langkah-langkah Kegiatan:
No. Intrakurikuler
Waktu Konselor (Guru BK) Konseli (Siswa)
1. Pembukaan, memberikan
pengantar singkat
Siswa terlibat
aktif dalam
kegiatan
pelayanan
bimbingan.
5”
2. Meminta masing-masing siswa
menjelaskan hal-hal yang
ditakutkan orang saat berbicara di
depan umum
10”
3. Meminta siswa membuat narasi
yang akan digunakan untuk
memperkenalkan dirinya dalam
cerita singkat.
5”
4. Meminta siswa satu persatu maju
untuk menceritakan narasi yang
telah dibuatnya (tanpa membaca
teks)
30”
5. Meminta perwakilan siswa
menceritakan pengalamannya
ketika memperkenalkan diri di
depan banyak orang
5”
6. Memberikan handout kepada
siswa
10”
7. Siswa diminta memilih 5 yag mau 5”
Lampiran 4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
diusahakan untuk mengatasi rasa
takut berbicara di muka umum
8. Membuat kesimpulan dan
peneguhan
5”
L. Tempat
penyelenggaraan
: Ruang aula
M.Waktu : 1x75 menit
N.Penyelenggara : Pengasuh
O. Alat : Kertas, bolpoin
P. Evaluasi : 1. Jelaskanlah hal-hal yang ditakutkan orang saat
berbicara di depan umum!
2. Jelaskanlah usaha yang bisa dilakukan untuk
mengatasi rasa takut saat berbicara di depan umum!
Q. Rencana Tindak Lanjut : -
Mengetahui,
Pengasuh
Perencana Pelayanan
Guru BK,
Christina Dwi A.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
HANDOUT
Mengatasi Rasa Takut Saat Berbicara di Depan Umum
A. Pengantar
Banyak orang merasa takut saat mengemukakan pendapat atau saat
berbicara di depan umum. Hal ini bisa sangat merugikan dirinya sendiri dan
orang lain. Rasa takut dianggap sebagai musuh utama saat berbicara di muka
umum. Bagaimanakah kita sebaiknya memandang, mengelola dan mengatasi
rasa takut itu?
B. Materi Pelayanan
1. Hal-hal yang ditakuti orang saat berbicara di depan umum:
a. Takut jika ditertawakan
b. Takut jika pembicaraan berhenti di tengah jalan karena kehilangan ide.
c. Takut karena adanya orang yang lebih mampu, lebih tinggi kedudukannya
atau dianggap lebih oleh pembicara yang mengdariri acara itu.
d. Takut tidak menguasai tema.
e. Takut membuat kesalahan.
f. Takut mendapat kritik.
g. Takut kalau isi pembicaraan tidak dimengerti.
h. Takut jika pembicaraan tidak lancar.
i. Takut jika ungkapan yang disampaikan jelek atau tidak jelas.
j. Takut mengemukakan pendapat jika hanya mewakili kelompok minoritas.
k. Takut kehilangan muka.
l. Takut mendapat pengalaman buruk.
m. Takut jika kesalahan yang dibuatnya tidak bisa diperbaiki lagi.
n. Takut jika didebat atau ditanyai.
o. Takut kehilangan jalan pikiran yang jelas.
p. Takut jika berbicara melebihi waktu atau kurang dari waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
q. Takut jika harapan pendengar tidak bisa terpenuhi atau mengecewakan
mereka.
r. Takut akan begitu banyaknya mata pendengar yang memandangnya.
2. Usaha-usaha yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa takut saat berbicara di
depan umum:
a. Berdoa.
b. Berusahalah tenang dan rileks. Yakinkan dirimu bahwa mereka
(pendengarmu) ingin mendengarkan anda.
c. Tarik napas dalam-dalam sewaktu anda berjalan ke tempat pertemuan
dan tempat yang disiapkan untuk anda.
d. Dalam hati ulangi urutan dari hal-hal yang hendak anda sampaikan.
e. Gunakanlah nubuat diri yang cenderung terpenuhi (self-fulfilling
property).
f. Hendaknya tiba lebih awal supaya sempat menenangkan diri,
mengetahui kondisi tempat pertemuan, dan membuat persiapan
seperlunya.
g. Hendaknya berpakaian pantas dan tampak/tampil professional.
h. Coba mengantisipasi pertanyaan-pertanyaan yang bisa muncul.
i. Periksa sebelumnya semua hal yang anda butuhkan.
j. Ciptakan lingkungan fisik yang membuat anda merasa enak/senang.
k. Gunakanlah catatan-catatan yang telah dipersiapkan untuk sesi ybs.
l. Ciptakan/bangunlah kredibilitas pada awal presentasi anda presentasi
anda.
m. Berikan garis besar dari hal-hal yang akan anda kemukakan.
n. Bangkitkan morivasi para pendengar untuk mau mendengarkan anda.
o. Gunakan suatu permainan (brainteasers) sebagai pembukaan.
p. Praktekkan atau latih penyajian/ presentasi anda sebelumnya.
q. Manfaatkanlah ketegangan anda untuk meningkatkan prestasi/kerja
anda.
r. Bergerak bebaslah (jangan terpaku pada satu tempat).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
s. Hangatkan atau atur suara anda sebelum mulai.
t. Pelihara kontak mata anda dengan semua pendengar anda.
u. Terima dan puaslah dengan (pengaturan) sumber daya yang tersedia
atau yang anda miliki.
v. Berlatihlah menggunakan alat-alat yang mau anda gunakan.
w. Ikuti atau saksikanlah presentasi yang sesuai atau kursus/pelatihan
berbicara di muka umum.
x. Ingat daya tahan pendengar anda untuk berkonsentrasi/memusatkan
perhatiannya.
y. Gunakan atau terapkanlag semua prinsip belajar orang dewasa.
z. Usahakan mengetahui sebelumya para pendengar atau peserta
pertemuan anda.
aa. Akuilah kesalahan anda, tetapi hanya kalau anda memang membuat
kesalahan.
bb. Berusahalah untuk selalu kelihatan antusias.
cc. Gunakan video atau tape recorder untuk mengevaluasi kerja atau
penampilan anda.
dd. Kembangkan sendirilah gaya presentasi anda.
ee. Usahakan memperoleh umpan balik dari pendengar anda.
ff. Jangan membaca teks.
gg. Usahakan istirahat dan tidur secukupnya pada malam sebelum
presentasi anda.
Sumber Pustaka : 1. Albil, Rochelle Shemmel.1986. Emosi: Bagaimana
Mengenal, Menerima dan Mengarahkannya.
Yogyakarta: Kanisius.
2. Wuwur, Hendrikus Dori. Retorika: Terampil
Berpidato, Berdiskusi,
Berargumentasi,Bernegosiasi. Yogyakarta:
Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI