PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen...

170
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL SISWA KELAS V SD KANISIUS BAYAT KLATEN TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Disusun oleh : Toto Purnawan 071224053 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

  

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA RAKYAT

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL SISWA KELAS V

SD KANISIUS BAYAT KLATEN TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Disusun oleh :

Toto Purnawan

071224053

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

i  

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA RAKYAT

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL SISWA KELAS V

SD KANISIUS BAYAT KLATEN TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Disusun oleh :

Toto Purnawan

071224053

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

ii  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

iii  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

iv  

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini aku persembahan kepada Bapakku dan Ibuku tercinta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

v  

MOTTO

“Siapkan Dirimu Menjadi Dirimu Sendiri, Bertahanlah Dan Menang “

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

vi  

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya tulis orang lain, kecuali yang telah

disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya

ilmiah.

Yogyakarta, 12 September 2011

Penulis,

Toto Purnawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

vii  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Toto Purnawan

NIM : 071224053

Menyatakan sutuju untuk memberikan izin publikasi serta hak untuk

menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, menggelola di internet, atau

media lain untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul “PENINGKATAN

KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DENGAN

MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL SISWA KELAS V SD KANISIUS

BAYAT KLATEN TAHUN AJARAN 2010/2011” tanpa perlu meminta izin dari

saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama

saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya .

Yogyakarta, 12 September 2011

Penulis,

Toto Purnawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

viii  

ABSTRAK

Purnawan, Toto. 2011. Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Rakyat Dengan Menggunakan Media Audiovisual Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Yogyakarta. PBSID. PBS. FKIP. USD. Yogyakarta.

Penelitian ini mengkaji peningkatan kualitas pembelajaran menyimak cerita rakyat dengan menggunakan media audiovisual siswa kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011. Tujuan penelitaian ini adalah mendeskripsikan peningkatan keterampilan menyimak cerita rakyat dengan menggunakan media audiovisual sisiwa kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Jaran 2010/2011. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Kanisius Bayat Klaten yang berjumlah 18 siswa. Objek penelitian ini adalah penggunaan media audiovisual dalam pem-belajaran keterampilan menyimak cerita rakyat. Penelitian tindakan kelas ini berbentuk siklus yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus dalam penelitian ini memuat empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Instrumen yang digunakan untuk setiap siklus adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa hasil observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto.

Berdasarkan analisis data penelitian tes menyimak cerita rakyat pada pratindakan, siklus I, dan siklus II menunjukkan peningkatan dari nilai rata-rata kelas dan persentase ketuntasan siswa. Pada pratindakan persentase ketuntasan hanya 55,55% dengan nilai rata-rata kelas 75,33 (Cukup). Pada siklus I persentase ketuntasan siswa mencapai 88,88% dan nilai rata-rata kelas mencapai 85,22 (Baik). Sedangkan pada siklus II persentase ketuntasan siswa mencapai 100% dengan nilai rata-rata kelas 89,22 (Sangat Baik).  Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan penulis bahwa penggunaan media audiovisual dapat meningkatkan keterampilan menyimak cerita rakyat siswa kelas V SD kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

ix  

ABSTRACT

Purnawan, Toto. 2011. The Improving of the Listening Skills to the Folklore Using Audiovisual Media for Students of SD Kanisius Bayat Klaten Grade Five in the Academic Year of 2010/2011. Thesis. Yogyakarta. PBSID. PBS. FKIP. USD. Yogyakarta.

This study analyzed the improvement of grade five students’ learning

quality in listening to folklore using audiovisual media in SD Kanisius Bayat Klaten in the academic year of 2010/2011. This objective of the study was to describe the increase in the grade five students’ listening skills to folklore using audiovisual media in SD Kanisius Bayat Klaten in the academic year of 2010/2011. The subjects of this study were 18 students of SD Kanisius Bayat Klaten grade five in the academic year of 2010/2011. The object of this study was the use of audiovisual media in the learning of listening skill to folklore.

This form of classroom action research cycle consisted of two cycles. Each cycle of this study included four stages of planning, action, observation, and reflection. The instruments used for each cycle were test and nontest. Test instrument was in the form of an essay test listening skill to folklore and the nontest instruments were in the form of observations, journals, interviews, and photo documentation. Based on the research data analysis tests listening to folklore on pretest, the cycle I, and cycle II, it showed an increase in the average grade and percentage of the students’ completion. In pretest, completion percentage was only 55.55 % with class average grade of 75.33 (Enough). In cycle I, the completion percentage of students reached 88.88 % and the average grade of 85.22 (Good).

While in the second cycle the completion percentage of students reached 100% with average grade of 89.22 (Very Good). These results indicated that the hypothesis on the research action was in accordance with the expectations of the writer that the use of audiovisual media could improve the grade five students' listening skills to folklore in SD Kanisius Bayat Klaten in the academic year of 2010/2011.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

x  

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

kasih, karunia dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Rakyat Dengan

Menggunakan Media Audiovisual Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun

Ajaran 2010/2011” ini dengan lancar. Penyususnan skripsi ini bertujuan untuk

memenuhi slah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Bahasa,

Sastra Indonesia dan Daerah, pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa selama penulis menyelesaikan skripsi ini tidak

lepas dari bantuan pihak lain sehinga penulis dapat menyelesaikanya dengan

lancar. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada pihak-pihak yang selama ini memberikan bantuan, bimbingan, nasehat,

dorongan, doa, dan kerjasama yang tidak ternilai harganya dari awal sampai akhir

penulisan skripsi ini. Sehubungan dengan hal itu penulis menyampaikan terima

kasih kepada:

1. Setya Tri Nugraha, S.Pd., M.Pd. dan Dr. Y Karmin M.Pd. selaku

dosen pembimbing yang berkenan mengorbankan waktu, tenaga, pikiran,

ke-sabaran dan nasehat selama membimbing penulis

2. Dra. Yuliana Setianingsih selaku Kepala Program Studi PBSID.

3. Semua Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan

Daerah yang telah membekali ilmu kepada penulis selama studi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

xi  

4. Dra. Anas Tri Paryanti selaku kepala sekolah SD kanisius Bayat

Klaten yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian skripsi ini.

5. Drs. Andreas Suripto selaku guru kelas V SD Kanisius Bayat Klaten

yang telah memberikan informasi, bantuan dan kerjasama kepada penulis

dalam melakukan penelitian.

6. Semua siswa kelas V SD Kanisius Bayat Tahun Ajaran 2010/2011

terima kasih atas kerjasamanya.

7. Bapak dan Ibuku tercinta, Somo Diharjo (Sukiman) dan Sumiyem

yang dengan penuh kesabaran memberikan doa, nasehat, kasih sayang, dan

biaya sehingga penulis mampu menyelesaikan studi dan skripsi ini.

8. Bernadeta Pusporini Prayogo yang membantu secara sepesial dalam

berbagai hal.

9. Semua teman-teman Prodi PBSID khususnya angkatan 2007 dan

sahabat-ku Aloysius Febryanto atas kerjasmanya selama ini.

10. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini yang tidak mungkin penulis sebutkan satu per satu.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang

memerlukannya.

Yogyakarta, 12 September 2011 Penulis,

Toto Purnawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

xii  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................... .ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................. iv

MOTTO.................................................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... … vi

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH............................ vii

ABSTRAK............................................................................................................ viii

ABSTRACT............................................................................................................ .ix

DAFTAR ISI......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL……………………………………………………….......... xvii

DAFTAR DIAGRAM…………………………………………………............ xx

DAFTAR GRAFIK……………………………………………………........... xxi

DAFTAR SKEMA……………………………………………………........... xxii

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………........ xxiii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………............... 1

1.1 Latar Belakang Masalah………………………………............... .. .1

1.2 Rumusan masalah……………………………………….............. . 3

1.3 Tujuan Penelitian………………………………………................ 3

1.4 Manfaat Penelitian………………………………………............. . 3

1.5 Batasan Istilah…………………………………………............ .... . .4

1.6 Sistematika Penyajian…………………………………........ ........ 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

xiii  

BAB II KAJIAN TEORI…………………………………………............. ..... 6

2.1 Penelitian yang sejenis………………………………........... ........ 6

2.2 Teori……………………………………………………........... .... 7

2.2.1 Pembelajaran Bahasa Indonesia………………........ ........... 7

2.2.2 Pembelajaran Menyimak Cerita Rakyat……......... .............. 8

2.2.3 Jenis-Jenis Menyimak…………………………........ .......... 9

2.2.4 Tujuan Menyimak…………………………….............. ...... 9

2.2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dalam

Menyimak......................................................................... .......... 11

2.2.6 Tahap-Tahap Dalam M……………………………... ......... 14

2.2.7 Cerita Rakyat……………………………………….... ........ 15

2.2.8 Unsur-Unsur Cerita Rakyat………………………….. ........ 16

2.2.9 Media Pembelajaran Bahasa………………………... ......... 21

2.2.10 Media Audiovisual…………………………….......... ....... 21

2.3 Kerangka Berpikir………………………………………….. ........ 22

2.4 Hipotesis…………………………………………….............. ....... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………..................... 25

3.1 Desain Penelitian……………………………………........... ......... 25

3.1.1 Prosedur Tindakan Siklus I…………………............ .......... 26

3.1.1.1 Perencanaan (Planning)……………........... ............ 26

3.1.1.2 Tindakan (Acting)…………………............. ........... 27

3.1.1.3 Pengamatan (Observing)…………............. ............ 28

3.1.1.4 Refleksi (Reflection)………………............ ............ 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

xiv  

3.1.2 Prosedur Tindakan Siklus II………………........... .............. 29

3.1.1.1 Perencanaan (Planning)…………............ ............... 29

3.1.1.2 Tindakan (Acting)……………….............. .............. 29

3.1.1.3 Pengamatan (Observing)…………........... .............. 30

3.1.1.4 Refleksi (Reflection)………………........... ............. 30

3.2 Subjek Penelitian………………………………….......... .............. 31

3.3 Variabel Penelitian………………………………........... .............. 31

3.4 Instrumen Penelitian……………………………............ ............... 31

3.4.1 Instrumen Tes……………………………............ ............... 31

3.4.1 Instrumen Nontes……………………….............. ............... 35

3.4.1.1 Lembar Observasi………………............. ............... 35

3.4.1.2 Jurnal……………………………............ ................ 35

3.4.1.3 Wawancara…………………….............. ................ 36

3.4.1.4 Dokumentasi……………………............ ................ 37

3.5 Teknik Pengumpulan data……………………........... ................... 38

3.5.1 Tes………………………………………........... ................. 38

3.5.2 Nontes……………………………….…............ ................. 39

3.5.2.1 Observasi…………………….…........... ................. 39

3.5.2.2 Jurnal……………………………........... ................. 39

3.5.2.3 Wawancara……………………............ .................. 40

3.5.2.4 Dokumentasi…………………….......... .................. 40

3.6 Teknik Analisis Data…………………………........... ................... 40

3.6.1 Kuantitatif……………………………............. ................... 41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

xv  

3.6.2 Kualitatif………………………………........... ................... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…........... .................. 43

4.1 Diskripsi Data……………………………………….. ................... 43

4.2 Analisis Data……………………………………….. .................... 46

4.2.1 Analisis Data Pratindakan………………….. ...................... 46

4.2.2 Pelaksanaan Siklus I………………………... ...................... 49

4.2.3 Analisis Data Siklus I………………………. ...................... 57

4.2.4 Pelaksanaan Siklus II…………………….... ....................... 60

4.2.5 Analisis Data Siklus II…………………….. ...................... 66

4.3 Pembahasan……………………………………… ........................ 68

4.3.1 Pembahasan Data Pratindakan………….. ........................... 69

4.3.2 Pembahasan Data Siklus I………………... ......................... 71

4.3.3 Pembahasan Data Siklus II………………. .......................... 73

4.3.4 Hasil Penelitian Dari Pratindakan, Siklus I, Dan Sikus II .... ..... 75

4.4 Refleksi…………………………………………………………….. 75

4.4.1 Analisis Penggunaan Media Audiovisual Dalam Pembelajaran

Menyimak Cerita Rakyat ............................................................. .... 77

4.4.2 Refleksi Yang Dihadapi Guru Dan Siswa…………………. 78

BAB V PENUTUP ........................................................................................... . 81

5.1 Kesimpulan ..................................................................................... . 81

5.2 Saran ............................................................................................... . 82

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... . 84

LAMPIRAN ..................................................................................................... . 86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

xvi  

DAFTAR TABEL

3.1 Penilaian Menyimak Cerita Rakyat ................................................... 33

3.2 Kategori Nilai Komulatif Tes Menyimak Cerita Rakyat ................... 33

3.3 Kondisi Awal Nilai Menyimak Cerita Rakyat Siswa Kelas V SD

Kanisisus Bayat Klaten TahunJaran 2010/2011 ....................................... . 34

3.4 Target Ketuntasan Pembelajaran Menyimak Cerita Rakyat Siswa

Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten .......................................................... 34

4.1 Data Skor Tes Pratindakan Menyimak Cerita Rakyat Siswa Kelas V

SD Kanisisus Bayat Klaten TahunJaran 2010/2011 ................................ 44

4.2 Data Skor Tes Siklus I Menyimak Cerita Rakyat Siswa Kelas V

SD Kanisisus Bayat Klaten TahunJaran 2010/2011 ................................ 45

4.3 Nilai Tes Siklus II Menyimak Cerita Rakyat Siswa kelas V

SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011 ............................... 46

4.4 Nilai Tes Pratindakan Menyimak Cerita Rakyat ...................................... 46

4.5 Skor Komulatif Menyimak Cerita Rakyat Pratindakan ............................. 48

4.6 Hasil Obeservasi Perilaku Siswa Dalam Proses

Pembelajaran Menyimak Cerita Rakyat Dengan Menggunakan

Media Audiovisual Siklus I....................................................................... 53

4.7 Jurnal Siswa Siklus I Dalam Pembelajaran

Menyimak Cerita Rakyat Menggunakan Media Audiovisual ................... 54

4.8 Nilai Tes Menyimak Cerita Rakyat Siklus II Siswa

Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011 ................ 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

xvii  

4.9 Skor Komulatif Tes Menyimak Cerita Rakyat Siklus II

Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten ................................................ 59

4.10 Hasil Obeservasi Perilaku Siswa Dalam Proses Pembelajaran

Menyimak Cerita Rakyat Dengan Menggunakan Media

Audiovisual Siklus I .................................................................................. 64

4.11 Nilai Tes Pratindakan Menyimak Cerita Rakyat Dan Persentase

Ketuntasan Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat

Tahun Ajaran2010/2011 ........................................................................... 66

4.12 Skor Komulatif Tes Menyimak Cerita Rakyat Siklus II

Siswa Kelas V SD Kanisius bayat Klaten .............................................. 67

4.13 Nilai Tes Pratindakan Menyimak Cerita Rakyat

Dan Persentase ketuntasan Siswa Kelas V SD Kanisius

Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011 .................................................. 69

4.14 Nilai Tes Siklus I Menyimak Cerita Rakyat Dan Persentase

ketuntasan Siswa Kelas V SD Kanisius

Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011 .................................................. 71

4.15 Nilai Tes Siklus II Menyimak Cerita Rakyat

Dan Persentase ketuntasan Siswa Kelas V SD Kanisius

Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011 .................................................. 74

4.16 Peningkatan Rata-Rata Dan Persentase Ketuntasan Tes Menyimak

Cerita Rakyat Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten

Tahun Ajaran 2010/2011 .......................................................................... 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

xviii  

DAFTAR DIAGRAM

4.1 Diagram Persentase Ketuntasan Tes Pratindakan ...................................... 70

4.2 Diagram Persentase Ketuntasan Tes Siklus I ............................................. 72

4.3 Diagram Perxsentase Ketuntasan Siklus II ................................................ 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

xix  

DAFTAR GRAFIK

4.1 Peningkatan Rata-rata Nilai Menyimak Cerita Rakyat Siswa Kelas V

SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011 ................................ 76

4.2 Peningkatan Ketuntasan Menyimak Cerita Rakyat Siswa Kelas V

SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011……………….. .. 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

xx  

DAFTAR SKEMA

3.1 Desain Siklus II Menyimak Cerita rakyat Dengan Menggunakan

Media Audiovisual ……………………………………………………… 26

3.1 Desain Siklus II Menyimak Cerita rakyat Dengan Menggunakan

Media Audiovisual ……………………………………………………… 29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

xxi  

DAFTAR LAMPIRAN

1. Silabus Pembelajaran Menyimak Kelas V SD ............................................... 87

2. Rencana Pembelajaran Siklus I ...................................................................... 88

3. Soal Dan Kunci Jawaban Tes menyimak Cerita Rakyat Siklus I .................. 93

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ................................................ 95

5. Soal Dan Kunci Jawaban Tes Menyimak Cerita Rakyat Siklus II ................ 100

6. Pedoman Penilaian Menyimak Cerita Rakyat ............................................... 102

7. Kategori Nilai Komulatif Tes Menyimak Cerita Rakyat ............................... 103

8. Hasil Observasi Siswa Pada Siklus I .............................................................. 104

9. Hasil Observasi Siswa Pada Siklus II ............................................................ 105

10. Nilai Tes Partindakan Menyimak Cerita Rakyat

Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten

Tahun Ajaran 2010/2011 ............................................................................ 106

11. Nilai Tes Siklus I Menyimak Cerita Rakyat

Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten

Tahun Ajaran 2010/201 ................................................................................. 107

12. Nilai Tes Siklus II Menyimak Cerita Rakyat Siswa Kelas V

SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran2010/2011 .................................... 108

13. Dokumentasi Foto Siklus I dan Siklus II ..................................................... 109

14. Hasil Jurnal Siswa Siklus I ........................................................................... 116

15. Hasil Jurnal Siswa Siklus II ......................................................................... 120

16. Hasil Tes Siklus I Menyimak Cerita Rakyat Dengan Menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

xxii  

Media Audiovisual Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten

Tahun Ajaran 2010/2011 ............................................................................ 124

17. Hasil Tes Siklus II Menyimak Cerita Rakyat Dengan Menggunakan

Media Audiovisual Siswa Kelas V Sd Kanisius Bayat Klaten

Tahun Ajaran2010/2011 ............................................................................. 134

Surat Izin Penelitian ........................................................................................... 144

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

1  

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Standar isi untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia SD/MI dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidiakan yang berlaku pada tahun 2006 hingga

sekarang (2011) mencakup dua hal yakni tujuan dan ruang lingkup. Tujuannya

yaitu agar peserta didik memiliki enam kemampuan 1) berkomunikasi secara

efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun

tulis, 2) menghargai dan bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa

Persatuan dan Bahasa Negara, 3) memahami Bahasa Indonesia dan mengguna-

kannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan, 4) menggunakan Bahasa

Indonesia untuk meningkatan kemampuan intelektual, serta kematangan emo-

sional dan sosial, 5) menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas

wawasan, memperluas budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan

kemampuan berbahsa, 6) menghargai dan membanggakan Sastra Indonesia

sebagai khazanah budaya intelekual manusia Indonesia. Adapun ruang lingkup

mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan

kemampuan bersastra yang meliputi empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara,

membaca, dan menulis.

Sebuah keterampilan akan dikuasai dengan baik jika diajarkan dan

dilatihkan. Demikian pula dengan keterampilan menyimak. Menyimak perlu

diajarkan dan dilatihkan dengan baik dan berkelanjutan mengingat pentingnya

peran dalam kehidupan, baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Peran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

2  

penting penguasaan keterampilan menyimak sangat tampak di lingkungan seko-

lah. Siswa mempergunakan sebagian besar waktunya untuk menyimak pela-jaran

yang disampaikan guru.

Di dalam pembelajaran menyimak pada kelas V SD salah satu Standar

Kompetensi dari aspek menyimak yaitu 1. Memahami penjelasan narasumber dan

cerita rakyat secara lisan dengan kompetensi dasarnya 1.1 Mengidentifikasi unsur

cerita rakyat yang di dengarnya.

Hasil Wawancara dengan Drs. Andreas Suripto guru Kelas V SD

Kanisius Bayat Klaten pada hari Sabtu, 12 Maret 2011 mengungkapkan bahwa

penyebab rendahnya nilai rata-rata pembelajaran menyimak cerita rakyat untuk

kelas V SD Kanisius Bayat Klaten yaitu keterbatasan media dan kurang kreatifnya

guru dalam menggunakan media pembelajaran menyimak. Media pembelajaran

khususnya pembelajaran menyimak tidak tersedia di SD Kanisius Bayat Klaten.

Hal ini dikarenakan terbatasnya dana untuk pengadaan media khusunya media

audiovisual untuk menunjang pembelajaran menyimak cerita rakyat.

Dalam pembelajaran menyimak, media mempunyai peran yang sangat

penting untuk menunjang keberhasilan tujuan pembelajaran. Maka peneliti

memilih judul penelitian ini “Peningkatan Kemampuan Menyimak Cerita Rakyat

Menggunakan Media Audiovisual Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun

Ajaran 2010/2011”. Peneliti mengambil lokasi SD Kanisius Bayat Klaten yang

terletak di pedesaan. Siswa yang belajar di situ sebagian besar berasal dari

keluarga yang mempunyai latar belakang ekonomi mengengah ke bawah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

3  

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

Seberapa tinggi peningkatan kemampuan menyimak cerita rakyat dengan

media audiovisual siswa kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun ajaran

2010/2011?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendiskripsikan

hasil keterampilan menyimak cerita rakyat dengan media audiovisual siswa kelas

V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011. 

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi, sekolah, guru

kelas, serta peneliti lain.

1. Sekolah

Hasil penelitian ini sebagai bukti pentingnya pemanfaatan media pembe-

lajaran dalam menunjang hasil belajar siswa.

2. Guru kelas V

Hasil penelitian ini sebagai masukan dalam penggunaan media audiovisual

dalam pembelajaran menyimak khususnya menyimak cerita rakyat pada siswa

kelas V.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

4  

3. Peneliti lain

Bagi peneliti lain hasil penelitian ini sebagai referensi untuk melakukan

penelitian yang sejenis dengan penelitian ini.

1.5. Batasan Istilah

1. Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses, cara perbuatan menjadikan orang atau

makhluk hidup belajar

2. Menyimak

Menyimak adalah kegiatan mendengarkan, mengenal, serta, menginterpre-

tasikan lambang-lambang lisan (Anderson via Tarigan 1983: 19).

3. Cerita rakyat

Cerita rakyat adalah bentuk penuturan cerita yang pada dasarnya tersebar

secara lisan, diwariskan turun-temurun di kalangan masyarakat pendukungnya

secara tradisional (Soelarto, 1979-1980). Termasuk di dalamnya mite, dongeng,

dan legenda.

4. Media

Media adalah alat yang dipakai sebagai saluran (channel) untuk

menyampaikan suatu pesan (message) atau informasi dari sumber (resource)

kepada penerimanya (receiver) (Suparno 1987: 1).

5. Media Audiovisual

Media audiovisual yaitu alat yang audible artinya dapat didengar dan

visibel artinya dapat dilihat (Sulaiman, 1981: 11).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

5  

1.6. Sistematika Penyajian

Bab I berisi Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penyajian.

Bab II Landasan Teori berisi penelitian yang relevan, teori, kerangka berpikir, dan

hipotesis. Bab III Metodologi Penelitian bab ini berisi jenis penelitian, populasi

dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisis

data. Bab IV Pembahasan berisi deskripsi data, analisis data, pengujian hipotesis,

dan pembahasan hasil penelitian. Bab V Penutup bab ini berisi kesimpulan,

implikasi, dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

6

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Penelitian yang Sejenis

Penelitian terdahulu yang sejenis, dan sekarang ini masih relevan untuk

dilaksanakan penelitian dilakukan Suratno (2006), Pangesti (2006), dan Marlina

(2007). Ketiga penelitian ini akan diuraikan di bawah ini.

Penelitian yang dilakukanSuranto (2006) dengan judul “Peningkatan

KeterampilanMenyimak Berita melalui Media Audio Visual dengan Pendekatan

KontekstualKomponen Inquiri pada Siswa Kelas VII SMP Negeri I Tarub

Kabupaten TegalTahun Pelajaran 2005/2006”. Jenis penelitian ini adalah

penelitian tindakan kelas. Hasil penelitiannya menunjukanbahwa nilai rata-rata

keterampilan menyimakberita mengalami peningkatan, yaitu nilai rata-rata

pratindakan sebesar57,4 menjadi67,9 pada siklus I, dan pada siklus IInilai rata-

ratanya sebesar 80,6yang berarti ada peningkatan sebesar 12,7 poin atau 18,7%.

Penelitian yang dilakukan Pangesti (2006) dengan judul “Peningkatan

KeterampilanMenyimak Dongeng dengan Media Audio Visual pada Siswa Kelas

VII D SMPNegeri 30 Semarang”. Penelitian ini termasuk penelitian tindakan

kelas. Hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya peningkatanketerampilan

menyimak, yaitu dari nilai rata-rata pratindakan sebesar 57,7 menjadi69,1 pada

siklus I, dan pada siklus II sebesar 79,7. Dengandemikian terjadi peningkatan dari

siklus I ke siklus II sebesar sebesar 10,1.

Penelitian yang lain dilakukan Marlina (2007) dengan judul “Peningkatan

KeterampilanMenyimak Puisi Menggunakan Media Audio Visual dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

7

KomponenMasyarakat Belajar pada Siswa Kelas VII B SMP Islam Al-Kautsar

SemarangTahun Ajaran 2006/2007”. Hasil penelitiannya menunjukkan adanya

peningkatan nilai rata-rata keterampilan menyimak puisi menggunakan media

audiovisual yaitu pada nilai rata-rata prasiklus 58,70 termasuk kategori kurang,

menjadi 66,55 pada siklus Idan termasuk kategori cukup. Dari prasiklus ke siklus

I meningkat 7,85 poin. Siklus II74,70 termasuk kategori baik. Dari siklus I ke

siklus II meningkat 8,15. dari prasiklus kesiklus II naik 16 poin.

Penelitian terdahulu memberikan gambaran pada peneliti bahwa penelitian

tentang menyimak cerita rakyat dengan menggunakan media audiovisual masih

relevan untuk dilakukan. Jenis penelitian ini sama dengan penelitian terdahulu

yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk pembelajaran menyimak

menggunakan media audiovisual.

2.2 Teori

2.2.1 Pembelajaran Bahasa Indonesia

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulumope-

rasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendi-dikan.

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif serta memberikan ruang ang cukup bagi prakarsa, kreatifitas

dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta

psikologis peserta didik (Mulyasa, 2006: 245).

Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi. Oleh karena

itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan sisiwadalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

8

berkomunikasi, baik lisan maupun tulis (Depdikbud, 1995). Hal ini relevan

dengan kurikulum 2006 bahwa pembelajaran bahasa diarahkan ke dalam empat

subaspek, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis.

Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk Mata pelajaran Bahasa

Indonesia ada empat aspek berbahasa yang harus di kuasai oleh siswa (SD/MI,

SMP/MTS, SMA/MA). Keempat aspek tersebut adalah menyimak, berbicara,

membaca, dan menulis. Setiap aspek berbahasa tersebut mempunyai standar

kompetensi dan kompetensi dasar. Salah satu standar kompetensi untuk aspek

menyimak di tingkat sekolah dasar (SD) kelas V adalah 1. memahami penjelasan

narasumber dan cerita rakyat secara lisankompetensi dasar 1.2 mengidentifikasi

unsur cerita rakyat yang didengarnya.

2.2.2 Pembelajaran Menyimak Cerita Rakyat

Salah satu tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia ialah agar siswa:

terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca, dan terampil, menulis.

Menyimak yaitu mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian,

pemahaman, apresiasi, serta interpretasi, untuk memperoleh informasi, me-

nangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan secara

langsung oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan tarigan (1983: 19).

Pembelajaran menyimak disekolah dasar dilaksanakan mulai kelas I hingga

kelas VI. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan standar kompetensi

pembelajaran menyimak biasa disebuit dengan mendengarkan. Standar

kompetensi pembelajaran menyimak kelas V SD pada aspek mendengarkan

ditekankan pada memahami penjelasan narasumber dan cerita rakyat secara lisan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

9

Kompetensi dasar yang hendak dicapai yaitu mengidentifikasi unsur cerita rakyat

yang di dengarnya.

2.2.3 Jenis-Jenis Menyimak

Menurut Tarigan (1983) ada 12 jenis menyimak, yaitu: menyimak sosial,

menyimak sekunder, menyimak estetik, menyimak kritis, menyimak konsentratif,

menyimak kreatif, menyimak penyelidikan, menyimak interogratif, menyimak

pasif dan menyimak selektif.

Penelitian ini akan meneliti jenis menyimak ektensif (extensive listening)

yaitu sejenis kegiatan menyimak yang berhubungan dengan hal-hal yang lebih

umum dan lebih bebas pada suatu bahasa, tidak perlu di bawah bimbingan lang-

sung oleh guru (Tarigan 1985: 23).

Penelitian ini lebih ditekankan pada pembelajaran menyimak cerita rakyat.

Cerita rakyat adalah cerita yang dituturkan secara lisan dan diwariskan secara

turun temurun di kalangan masyarakat pendukungnya secara tradisional.Cerita

rakyat yang dalam bahasa inggris disebut dengan istilah folkloredan sangat

inklusif. Secara singkat dapat dikatakan setiap jenis cerita yang hidup dikalangan

masyarakat yang ditularkan dari mulut ke mulut adalah cerita rakyat (Suwondo

1981: 1)

2.2.4 Tujuan Menyimak

Menurut Logan (dalam Tarigan 1994:56) tujuan menyimak adalah antara

sebagai berikut.

1. Menyimak untuk belajar, yaitu menyimak dengan tujuan utama agar dia

dapat memperoleh pengetahuan dari bahan ujaran sang pembicara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

10

2. Menyimak untuk memperoleh keindahan audial, yaitu menyimak dengan

penekanan pada penikmatan terhadap sesuatu dari materi yang diujarkan

atau yang diperdengarkan atau dipagelarkan (terutama dalam bidang

seni).

3. Menyimak untuk mengevaluasi, yaitu menyimak dengan maksud agar

sipenyimak dapat menilai apa-apa yang disimak itu (baik-buruk, indah-

jelek,tepat-ngawur, logis-tak logis, dan lain-lain).

4. Menyimak untuk mengapresiasi simakan, yaitu menyimak dengan

maksudagar si penyimak dapat menikmati serta menghargai apa-apa

yangdisimaknya itu (pembacaan cerita, pembacaan puisi, musik dan

lagu,dialog, diskusi panel, perdebatan).

5. Menyimak untuk mengkomunikasikan ide-idenya sendiri, yaitu

menyimakdengan maksud agar si penyimak dapat mengkomunikasikan

ide-ide,gagasan-gagasan, maupun perasaan-perasaannya kepada orang

lain denganlancar dan tepat.

6. Menyimak untuk membedakan bunyi-bunyi, yaitu menyimak

denganmaksud dan tujuan agar si penyimak dapat membedakan bunyi-

bunyidengan tepat mana bunyi yang membedakan arti (distingtif) dan

manabunyi yang tidak membedakan arti. Biasanya ini terlihat nyata

padaseseorang yang sedang belajar bahasa asing yang asyik

mendengarkanujaran pembicara asli (native speaker).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

11

7. Menyimak untuk memecahkan masalah secara secara kreatif dan

analisis,sebab dari sang pembicara dia mungkin memperoleh banyak

masukanberharga.

8. Menyimak untuk meyakinkan, yaitu menyimak untuk meyakinkan

dirinyaterhadap suatu masalah atau pendapat yang selama ini diragukan

oleh sipenyimak ragukan; dengan perkataan lain, dia menyimak secara

persuasif.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaranmenyi-

mak cerita rakyat dalam penelitian ini mempunyai tujuan supaya siswabelajar agar

memperoleh pengetahuan, mengevaluasi agar dapat menilai,mengapresiasi materi

simakan, dan mendapatkan hiburan melalui cerita rakyat.

2.2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Menyimak

Menurut Tarigan (1994: 98),ada delapan faktor yang mempengaruhi

kegiatanmenyimak. Faktor-faktor itu meliputi faktor fisik, psikologis, pengalam-

an, sikap,motivasi, jenis kelamin, lingkungan, dan peranan dalam masyarakat.

Pertama, faktor fisik. Kondisi fisik seorang penyimak merupakan

faktorterpenting yang turut menentukan keefektifan serta kualitas keaktifannya

dalammenyimak. Sebagai contoh, ada orang yang sukar sekali mendengar. Dalam

keadaanyang sama itu, dia mungkin saja terganggu serta dibingungkan oleh upaya

yangdilakukannya untuk mendengar. Secara fisik dia mungkin berada jauh di

bawahukuran gizi yang normal sehingga perhatiannya rendah. Kesehatan

sertakesejahteraan fisik merupakan suatu modal terpenting yang turut

menentukankeberhasilan menyimak. Oleh karena itu, faktor-faktor fisik yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

12

dapat mengganggudan menghambat kelancaran proses menyimak perlu

disingkirkan. Kedua, faktor psikologis. Faktor psikologis ini melibatkan sikap-

sikap dansifat-sifat pribadi yang hubungannya dengan menyimak. Faktor-faktor

psikologis diantaranya prasangka dan kurangnya simpati terhadap para pembicara,

keegosentrisandan keasyikan terhadap minat pribadi, kepicikan yang menyebab-

kan pandangan yangkurang luas, kebosanan dan kejenuhan yang menyebabkan

tiadanya perhatian samasekali terhadap pokok pembicaraan, sikap yang tidak

layak terhadap sekolah, guru,pokok pembicaraan atau sang pembicara. Faktor

psikologis yang positif dapat memberi pengaruh yang baik begitu juga sebaliknya.

Faktor psikologis yang negatifdapat juga memberi pengaruh yang buruk pula

terhadap kegiatan menyimak.

Ketiga, faktor pengalaman. Sikap-sikap kita merupakan hasil pertumbu-

han,perkembangan pengalaman kita sendiri. Kurangnya minat merupakan akibat

daripengalaman yang kurang dalam bidang yang akan disimak. Dengan demikian,

latarbelakang pengalaman merupakan faktor penting dalam kegiatan menyimak.

Keempat, faktor sikap. Pada dasarnya manusia hidup mempunyai dua

sikaputama mengenai segala hal, yaitu sikap menerima dan sikap menolak. Orang

akanbersikap menerima pada hal-hal yang menarik dan menguntungkan bagi

dirinya tapibersikap menolak pada hal-hal yang tidak menarik dan tidak

menguntungkan bagidirinya. Kedua hal tersebut memberi dampak pada penyimak,

yaitu dampak positifdan dampak negatif.Sebagai pendidik, tentunya para guru

akan memilih dan menanamkan dampakpositif pada anak didiknya, khususnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

13

bahan simakan. Menyajikan pelajaran denganbaik, materi yang menarik, serta

penampilan yang menarik maka akan membentuk

sikap positif pada siswa.

Kelima, faktor motivasi. Motivasi merupakan salah satu butir penentu

akankeberhasilan seseorang. Jika motivasi kuat maka yang diharapkan orang itu

akanberhasil mencapai tujuan. Begitu juga dengan menyimak. Dorongan dan

tekad yangdiperlukan dalam mengerjakan sesuatu dalam kehidupan ini.

Menerangkan pelajarandengan baik dan jelas merupakan suatu bimbingan pada

para siswa untukmenanamkan serta memperbesar motivasi mereka untuk

menyimak secara tekun.

Keenam, faktor jenis kelamin. Dari beberapa penelitian yang telah

dilakukanoleh para ahli maka pria dan wanita pada umumnya mempunyai

perhatian yangberbeda, dan cara mereka memusatkan perhatian pada sesuatu pun

berbeda pula.

Ketujuh, faktor lingkungan. Faktor lingkungan dapat

mempengaruhikeberhasilan siswa dalam pembelajaran di dalam kelas. Oleh

karena itu, guruharusmenyadari hal itu. Faktor fisik ini meliputi faktor fisik

ruangan kelas, maupunyang berkaitan dengan suasana sosial kelas. Berkaitan

dengan faktor sosial maka guruharus dapat mengatur dan menata letak meja guru

dan kursi sedemikian rupa agarsiswa dapat mempunyai kesempatan yang sama

untuk menyimak dan disimak.Sedangkan untuk lingkungan sosial maka guru

harus dapat merencanakanpengalaman-pengalaman yang memungkinkan siswa

dapat memanfaatkan situasiruangan kelas untuk meningkatkan keterampilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

14

berkomunikasi mereka sesuai dansejalan dalam perencanaan kurikulum secara

keseluruhan.

Kedelapan, faktor peranan dalam masyarakat. Kemauan menyimak kita

jugadipengaruhi oleh peranan kita dalam masyarakat. Sebagai guru dan pendidik,

makakita ingin sekali menyimak ceramah yang berhubungan dengan masalah

pendidikan.Itu merupakan salah satu contoh bahwa peranan dalam masyarakat itu

mempengaruhi menyimak.

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan faktor bahwa fisik, psikologis,

pengalaman, sikap,motivasi, jenis kelamin, lingkungan, dan peranan dalam

masyarakat dapat mempengaruhi keberhasilan menyimak seseorang.

2.2.6 Tahap-Tahap Dalam Menyimak

Menyimak adalah suatu kegiatan yang merupakan suatu proses. Sudah

barang tentu dalam proses ini terdapat tahap-tahap. Tahap-Tahap menyimak

menurut Tarigan (1994:58-59) adalah sebagai berikut.

1. Tahap Mendengar (Hearing)

Pada tahapan mendengar ini penyimak hanya mendengarkan segala

sesuatu dari pembecaraan pembicara (hearing).

2. Tahap Memahami (Understanding)

Pada tahapan ini penyimak timbul keinginan untuk untuk mengerti

dan memahami secara baik dari isi pembicaraan yang disampaikan

pembicara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

15

3. Tahap Menginterpretasi.(Interpreting)

Pada tahapan ini penyimak tidak hanya mendengar dan memahami

dari isi pembicaraan dari ujaran pembicara tetapi untuk menafsirkan atau

meminterpretasikan isi, butir-butir pendapat dari ujran pembicara.

4. Tahap Mengevaluasi (Evaluating)

Setelah mendengar, memahami, serta dapat menafsir atau meng-

interpretasikan isipembicaraan, pada tahapan selanjutnya

penyimakmasuk pada tahap mengevaluasi mengevaluasi pendapat serta

gagasan sang pembicara, dimana keunggulan dan kelemahan, dimana

kebaikan dan kekurangan sang pembicara.

5. Tahap Menanggapi

Tahapan ini merupakan tahap terakhir dalam kegiatan menyimak;

sang penyimak menyambut, mencamkan, menyerap serta menerima

gagasan atau ide yang dikemukakan oleh sang pembicara dalam ujaran

atau pembicaraannya; sang penyimak pun sampailah pada tahap

menanggapi

Berdasarkan tahap-tahap menyimak di atas, maka tahap menyimak

yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah tahap mendengar, tahap

memahami, dan tahap mengevaluasi.

2.2.7 Cerita Rakyat

Cerita rakyat(folklore) adalah kisahan anonim yang tidak terikat pada

ruang dan waktu, yang beredar secara lisan di tengah masyarakat; termasuk di

dalamnya cerita binatang, legenda, dongeng, dan mite(Sudjiman, 1990:16).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

16

Cerita rakyat adalah cerita yang dianggap benar-benar terjadi, baik oleh

penuturnya maupun oleh pendengarnya. Cerita rakyat tidak terikat oleh ketentuan

tentang pelaku, waktu, dan tempat, artinya: tokohnya boleh siapa saja, dewa,

hantu, manusia, binatang,dan sebagainya waktu terjadinya dapat kapan saja dan

dimana saja(Suwondo, 1981: 1).

Cerita rakyat ditularkan dari seseorang kepada orang lain dari mulut ke

mulut. Dalam proses penyebarannya, cerita rakyat dituturkan oleh seseorang dan

didengar oleh orang lain.Selanjutnya orang lain mengulang menuturkannya

kepada orang lain lagi sejauh dia dapat mengingat urutan isinya atau tambahan

yang dibuat oleh penuturnya yang baru itu.

Ada kemungkinan perubahan-perubahan yang dialami oleh cerita rakyat

terjadi di dalam proses penyebarannya. Hal itu disebabkan penuturnya tidak

mampu mengingat isi cerita itu secara runtut dan lengkap, atau tidak mampu

menuturkannya secara tepat seperti yang didengarnya dari penutur yang memberi

cerita kepadanya. Penyebablainnya yaitu tuntutan untuk menyelaraskan penuturan

cerita itu dengan selera pendengarnya. Mungkin pula dipengaruhi oleh cetusan

dari si penutur yang tidak mustahil dibubuhi dengan daya khayal dan daya

kreasinya (Suwondo, !981: 2).Dari hal tersebut cerita rakyat dapat bermanfaat

untuuk memperkaya pengetahuan bagi perkembangan anak.

2.2.8 Unsur-unsur cerita rakyat

Cerita rakyat terdiri atas unsur-unsur pembangun cerita. Unsur-unsur tersebut

yaitu, alur, tokoh dan perwatakan, latar, tema dan amanat. Berikut pembahasan

masing-masing unsurnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

17

1. Tokoh dan Penokohan

Sudjiman (dalam Septiningsih, dkk. 1998:4) mengatakan bahwa

tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau perlakuan

dalam berbagai peristiwa dalam cerita. Hal senada juga diungkapkan

oleh Aminudin (dalam Siswanto 2008:142) yang menyatakan tokoh

adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita rekaan sehungga

peristiwa itu mampu menjalin suatu ceritasedangkan cara sastrawan

menampilkan tokoh disebut penokohan. Penokohan atau perwatakan

ialah pelukisan mengenai tokoh cerita, baik keadaan lahirnya maupun

batinnya yang dapat berupa pandangan hidupnya, sikapnya, keyakinan-

nya, adat istiadatnya, dan sebagainya (Suharianto 2005:20).

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tokoh adalah

pelaku yangmengemban peristiwa dalam cerita rekaan sehungga

peristiwa itu mampumenjalin suatu cerita. Penokohan yaitu penyajian

watak tokoh dan penciptaancitra tokoh yang membedakan dengan tokoh

yang lain.

2. Latar

Latar (setting) yaitu tempat maupun waktu terjadinya cerita.

Sudjiman(dalam Septiningsih, dkk. 1998:5) mengatakan bahwa latar

adalah keterangan,petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu,

ruang, dan suasana terjadinyaperistiwa dalam suatu karya sastra. Secara

sederhana Suharianto (2005:22)mengatakan latar disebut juga setting

yaitu tempat atau waktu terjadinya cerita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

18

Abrams (dalam Siswanto 2008:149) mengemukakan latar cerita

adalahtempat umum (generale locale), waktu kesejarahan (historical

time) dankebiasaan masyarakat (social circumtances) dalam setiap

episode atau bagianbagiantempat.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa latar

adalahtempat, waktu dalam cerita, dan suasana terjadinya peristiwa

dalam karya sastra.Dalam penelitian ini karya sastra yang dimaksud

adalah cerita rakyat.

3. Tema

Tema adalah pokok permasalahan yang mendominasi suatu karya

sastra. Secara sederhana Stanton (dalam Septiningsih, dkk. 1998:5)

menyebut bahwatema adalah arti pusat yang terdapat dalam cerita.

Hakikatnya tema adalah permasalahan yang merupakan titik

tolakpengarang dalam menyusun cerita atau karya sastra tersebut,

sekaligus merupakanpermasalahan yang ingin dipecahkan pengarang

dengan karyanya itu (Suharianto2005: 17). Tema merupakan kaitan

hubungan antara makna dengan tujuanpemaparan prosa rekaan oleh

pengarangnya (Aminudin dalam Siswanto2008:161).

Dari uraian pendapat tentang tema di atas, dapat disimpulkan

bahwa temaadalah gagasan pokok yang ingin disampaikan pengarang

melalui karyanya ataupokok permasalahan yang mendominasi suatu

karya karya sastra.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

19

4. Amanat

Amanat adalah gagasan yang mendasari karya sastra; pesanyang

ingindisampaikan pengarang kepada pembaca atau pendengar

(Siswanto 2008:162). Didalam karya sastra modern amanat ini biasanya

tersirat, di dalam karya sastralama pada umumnya amanat tersurat. Jadi,

amanat merupakan gagasan yangmendasari karya sastra baik tersirat

maupun tersurat dalam karyasastra.

5. Alur

Luxemburg (dalam Septiningsih, dkk. 1998:4) mengatakan bahwa

alur adalah konstruksi mengenai sebuah deretan peristiwa yang secara

logis dan kronologis saling berkaitan yang dialami oleh pelaku.

Sedangkan menurut Suharianto (2005:18) plot yakni cara pengarang

menjalin kejadian-kejadian secara beruntun dengan memperhatikan

hukum sebab akibat sehingga merupakan kesatuan yang padu, bulat,

dan utuh. Alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-

tahapan peristiwa sehingga menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh

para pelaku dalam suatu cerita (Abrams dalam Siswanto 2008:159).

Sudjiman (dalam Siswanto 2008:159) menyatakan bahwa alur adalah

peristiwa yang diurutkan membangun tulang punggung cerita.

Dari beberapa pendapat tentang alur di atas, dapat disimpulkan

bahwa aluradalah peristiwa-peristiwa yang terjalin dengan urutan yang

baik dan membentuksebuah cerita. Dalam alur terdapat serangkaian

peristiwa dari awal sampai akhir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

20

2.2.9 Media Pembelajaran Bahasa

Media yaitu alat yang dipakai sebagai saluran (channel) untuk

menyampaikan suatu pesan (message) atau informasi dari sumber (resource)

kepada penerimanya (receiver) (Suparno 1987: 1). Menurut Sadiman dkk (1984:

47), media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima

pesan.

Media pembelajaran yaitu segala alat yang dapat digunakan guru dan

pelajar untuk mencapai tujuan-tujuan yang sudah ditentukan (Nababan, 1991:

206). Media pembelajaran berbeda dengan alat pengajaran perbedaan yang

tampak, bahwa media pembelajaran merupakan program yang telah diisi

informasi, sedangkan alat pembelajaran tidak dapat diisi oleh suatu program.

Pesan atau informasi yang dimaksud adalah materi pembelajaran yang disususn

dan disampaikan guru.

Media dapat menghindarkan siswa dari kebosanan dan memotivasi atau

menarik perhatian siswa untuk terlibat kedalam keguiatan belajar mengajar.

Sudjana ( 1991: 154) mengemukakan manfaat media pengajaran adalah sebagai

berikut. (1) mengurangi verbalisme, (2) menarik minat dan perhatian anak didik

dalam kegiatan belajar mengajar, (3) meletakkkan dasar untuk perkembangan

kegiatan belajar mengajar, (4) memberikan pengalaman nyata pada setiap siswa,

(4) menumbuhkan pemikiran yang sistematis dan seimbang, (4) membantu

tumbuhnya pemikiran dan perkembangan kemampuan berbahasa, (5) memberikan

pengalaman serta membantu berkembangnya efisiensi dan pengtalaman belajar,

(6) memperjelas makna materi atau bahan pelajaran, (7) menambah variasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

21

metode mengajar sehingga anak didik tidak bosan, (8) meningkatkan aktivitas

belajar anak didik.

Manfaat media dapat dirasakan jika digunakan sesuai dengan fungsi dan

tujuannya. Cara memanfaatkan media harus sesuai dengan karakteristiknya. Guru

dituntut untuk dapat memanfaatkan media sesuai fungsinya. Disamping itu media

pendidikan juga mempunyai fungsi dalam kegiatan belajarmengajar. Roestiyah

(1982: 62-79) juga mengungkapkann fungsi media pendidikan adalah sebagai

berikut.

1. Fungsi edukatif, media pendidikan dapat memberi pengaruh baik yang

mengandung nilai pendidikan.

2. Fungsi sosial, dengan media pendidikan hubungan antar siswa menjadi

lebih baik, siswa dapat bersama-sam mempergunakan media tersebut.

3. Fungsi ekonomi, dengan satu macam alat atau media sudah dapat

dinikmati sejumlah anak didik dan dapat digunakan sepanjang waktu.

4. Fungsi politis, dengan media pendidikan berarti sumber pendidikan

dari pusat akan sampai kepelosok.

5. Fungsi seni budaya, dengan adanya media pendidikan siswa dapat

mengenal bermacam-macam hasil budaya manusia sehingga pengeta-

huan siswa tentang nilai-nilai budaya semakin bertambah luas.

2.2.10 Media Audiovisual

Media audioviisual adalah alat yang dapat menghasilkan rupa dan

suara dalam satu unit. Rinanto (1982: 21) berpendapat bahwa media audiovisual

dalah suatu mediayang terdiri dari media visual yang disinkronkan dengan media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

22

audio, yang sangat memungkinkan terjalinnya komunikasi dua arah antara guru

dan siswa didaam proses belajar-mengajar. Suleiman (1981: 11) berpendapat

bahwa media audiovisual adalah alat-lat yang ‘audible’ dan ‘visibel’; artinya, alat

yang dapat didengarkan dan dapat dilihat. Media audiovisual merupakan

perpaduan antara suara dan gambar, yang dapat mengajak siswa untuk melibatkan

perasaan dan pikiran dengan melihat dan mendengarkan. Penggunaan media

audiovisual secara efektif menuntut guru terampil dalam menggunakan alat secara

tepat untuk subjek yang sesuai, pada waktu yang cocok dengan penampilan yang

memikat (Suleiman, 1981: 20). Media audiovisual membuat komunikasi dalam

pembelajaran lebih efektif. Media audiovisual tidak saja menghasilkan

pembelajaran yang lebh efektif dalam waktu yang lebih singkat, tetap apa yang

diterima melalui alat ini lebih lama dan lebih baik tinggal dalm ingatan.

Menurut Suleiman (1981:16-18), fungi dari media audiovisual untuk

mempermudah menyampaiakan dan menerima pelajaran atau infrmasi serta dapat

menghindarkan salah pengertian; artinya, dapat menyampaikan pengertian atau

informasi dengan cara yang lebih konkret daripada yang disampaikan dengan

kata-kata yang diucapkan, dicetak atau ditulis. Siswa mudah dan lebih cepat

belajar dengan melihat-lihat alat sensori sepertipenggunaan media audiovisual

dam pembelajaran Bahasa Indonesia.

2.3 Kerangka Berfikir

Menyimak diartikan suatu proses kegiatan mendengarkan, mengenal serta

menginterpretasikan lambang-lambang lisan. Dengan kegiatan menyimak, siswa

diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Salah satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

23

strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran menyimak yaitu

menggunakan media pembelajaran.

Media pembelajaran adalah suatu pengantar pesan dari pengirim ke

penerima pesan. Pembelajaran yang menyenangkan dan kreatif berusaha

memanfaatkan media yang ada sebagai bentuk variasi pembelajaran di sekolah.

Guru harus pandai memanfaatkan media sebagai alat pembelajaran. Ada dua

media yang dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran menyimak, yaitu media

audio dan media audiovisual. Media audio berperan sebagai alat yang dapat

didengar dan media audiovisual berperan sebagai alat yang dapat dilihat dan

didengar yang mampu menggugah perasaan dan pemikiran penyimak untuk

memperoleh informasi tujuan pembelajaran yang hendak dicapai setiap siswa.

Peningkatan kemampuan menyimak cerita rakyat menggunakan media

audiovisual dapat dilaksanakan dengan cara siswa diarahkan untuk menyimak

secara intensif, yaitu kegiatan menyimak yang berhubungan dengan atau

mengenai hal-hal yang lebih umum dan lebih bebas terhadap suatu bahasa, tidak

perlu di bawah bimbingan langsung dari seorang guru. Setelah kegiatan

menyimak berakhir siswa disuruh menjawab pertanyaan yang telah disediakan

kemudian dianalisis kegiatan menyimak dilakukan dengan dua siklus guna

mengetahiu kekurangan dan kelebihan dalam pembelajaran menyimak serta

peningkatan hasil pembelajarannya menyimak cerita rakyat menggunakan media

audiovisual. Hasil jawaban yang ada dari situ dapat diketahui hasil belajar dengan

menggunakan media audiovisual, peningkatanhasil pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

24

2.4 Hipotesis

Ada peningkatan yang signifikan hasil pembelajaran menyimak cerita rak-

yatmenggunakan media audiovisual siswa kelas V SDKanisius bayat klaten

Tahun ajaran 2010/2011.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

25

 

BAB III

METODOLOGI PENILITIAN

Dalam penelitian ini yang dibahas adalah (1) Desain Penelitian, (2) Subjek

Penelitian, (3) Variabel Penelitian, (4) Instrumen Penelitian, (5) Teknik

Pengumpulan Data, dan (6) Teknik Analisis Data.

3.1. Desain Penelitian

Penelitian mengenai peningkatan keterampilan menyimak cerita rakyat

dengan menggunakan media audiovisual ini merupakan penelitian tindakan kelas.

Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap masalah

kegiatan yang muncul dan terjadi dalam sebuah kelas (Arikunto 2006: 19).

Penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran menyimak cerita rakyat

melalui media audiovisual ini terdiri atas dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II,

yang dalam tiap siklusnya terdiri dari empat langkah, yaitu :

1. Perencanaan (planning) adalah merencanakan program tindakan yang

akan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menyimak cerita rakyat.

2. Tindakan (acting) adalah pembelajaran yang dilakukan peneliti sebagai

upaya peningkatan kemampuan menyimak cerita rakyat.

3. Pengamatan (observing) adalah pengamatan terhadap siswa selama

pembelajaran berlangsung.

4. Refleksi (reflection) adalah kegiatan mengkaji dan mempertimbangkan

hasil yang diperoleh dari pengamatan sehingga dapat dilakukan revisi terhadap

proses belajar mengajar selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

26

 

 

 

3.1.1. Prosedur Tindakan Siklus I

3.1.1.1. Perencanaan (Planning)

Pada tahap ini, peneliti membuat rencana pembelajaran yang matang

untuk mencapai pembelajaran yang diinginkan oleh peneliti. Dalam siklus

pertama, peneliti mempersiapkan proses pembelajaran keterampilan menyimak

cerita rakyat menggunakan media audiovisual dengan langkah-langkah

(1) menyusun dengan menggunakan media audiovisual; (2) menyiapkan video

cerita rakyat yang akan diperdengarkan siswa; (3) menyusun instrumen tes dan

nontes.

Skema 3.1 Desain siklus I Menyimak Cerita rakyat Dengan Menggunakan

Media Audiovisual

Instrumen tes yaitu soal esai beserta penilaiannya. Instrumen nontes yaitu

berupa lembar observasi, lembar wawancara, jurnal, dan dokumentasi;

(4) melakukan kolaborasi dengan guru kelas dan teman sejawat. Sebelumnya

peneliti terlebih dahulu membicarakan kegiatan apa saja yang akan dilakukan

dengan guru kelas. Di samping itu, peneliti juga membutuhkan informasi tentang

keadaan kelas, karena peneliti bukanlah pengajar di kelas itu.

Refleki

Perencanaan

observasi

Tindakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

27

 

 

 

3.1.1.2. Tindakan (Acting)

Langkah tindakan ini merupakan pelaksanaan dari rencana pembelajaran

yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Tindakan yang dilakukan dalam

pembelajaran menyimak cerita rakyat melalui media audiovisual pada siklus I

sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Tindakan yang dilakukan dalam

tahap ini terdiri atas:

1. Pendahuluan atau persiapan

Langkah awal tahap ini adalah guru mengkondisikan siswa agar siap

mengikuti pembelajaran dan memberikan apersepsi berupa kegiatan tanya jawab

tentang cerita anak yang pernah diketahui oleh siswa. Tujuan kegiatan apersepsi

ini adalah untuk menggali pengalaman siswa tentang cerita rakyat. Kemudian

guru memberikan penjelasan mengenai kegiatan belajar mengajar yang hendak

dilaksanakan yaitu menyimak cerita anak melalui media audiovisual. Di samping

itu, guru juga menyampaikan manfaat pembelajaran. Hal ini dilakukan sebagai

upaya menumbuhkan minat belajar siswa agar mulai dari awal pembelajaran

siswa memiliki motivasi belajar terlebih dahulu.

2. Inti atau Pelaksanaaan

Pada tahap ini, guru memberikan penjelasan tentang menyimak cerita

rakyat agar mudah dipahami siswa. Siswa diminta menyimak cerita rakyat

berjudul “Malin Kundang” yang diputar melalui LCD Proyektor. Selama

kegiatan menyimak berlangsung, guru meminta siswa untuk melakukan

pengamatan dan diperkenankan menulis nama-nama tokoh cerita dan bagian-

bagian yang dianggap penting. Setelah selesai menyimak, kegiatan selanjutnya

adalah siswa secara individu mengerjakan soal esai yang diberikan oleh guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

28

 

 

 

berkaitan dengan cerita rakyat yang telah diperdengarkan sebelumnya. Siswa

diberi pertanyaan mengenai nama-nama tokoh, watak tokoh, latar cerita, tema atau

amanat, dan isi cerita rakyat tersebut. Guru menyuruh siswa mengumpulkan hasil

pekerjaannya untuk dinilai. Kemudian guru meminta beberapa perwakilan siswa

mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas secara bergiliran dengan

siswa lain. Setelah itu siswa yang lain dapat memberikan masukan maupun

sanggahan kepada siswa yang maju.

3. Penutup

Guru bersama siswa melaksanakan refleksi terhadap pembelajaran yang

telah berlangsung. Pada akhir pembelajaran, guru memberikan tugas lanjutan

yang bertujuan mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan siswa dalam

menyimak cerita rakyat setelah proses pembelajaran di kelas.

3.1.1.3. Pengamatan (Observing)

Peneliti mengamati kinerja siswa selama pembelajaran berlangsung

yaitu observasi tentang keaktifan dan keantusiasan siswa. Hasil kerja siswa

diobservasi di luar jam pelajaran berdasarkan pertanyaan dalam soal esai yang

diberikan oleh guru.

3.1.1.4. Releksi (Reflection)

Peneliti menganalisa hasil pengamatan terhadap kinerja siswa dan hasil

kerja siswa. Analisa kinerja siswa meliputi sejauh mana siswa aktif mengikuti

kegiatan pembelajaran dan sejauh mana siswa antusias terhadap kegiatan

menyimak cerita rakyat dengan menggunakan media audiovisual. Analisis hasil

kerja siswa dilakukan dengan menentukan rata-rata nilai kelas. Hasil analisis

digunakan sebagai kajian dan bahan pembanding terhadap hasil siklus kedua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

29

 

 

 

3.1.2. Prosedur Tindakan Pada Siklus II

Siklus kedua ini dilakukan sebagai usaha peningkatan kemampuan siswa

dalam menyimak cerita rakyat dengan menggunakan media audiovisual. Hasil

pembelajaran pada siklus kedua ini diharapkan lebih baik dibanding dengan hasil

pembelajaran pada siklus pertama. Siklus kedua ini juga melalui langkah-langkah

yang sama dengan siklus pertama.

Skema 3.2 Desain Siklus II Menyimak Cerita rakyat Dengan Menggunakan

Media Audiovisual

3.1.2.1. Perencanaan

Pada siklus kedua ini, peneliti membuat rencana pembelajaran yang

bagian-bagiannya sama dengan rencana pembelajaran siklus pertama. Peneliti

juga kembali melakukan diskusi dengan guru kelas tentang kegiatan apa saja yang

harus dilakukan dan apa saja yang harus diperbaiki.

3.1.2.2. Tindakan

Langkah awal tahap ini hampir sama pada tindakan pada siklus pertama.

Setelah apersepsi, siswa menyaksikan pemutaran rekaman yang berisi cerita anak

yang berjudul “Bawang Merah dan Bawang Putih”. Kemudian siswa menjawab

soal-soal esai yang diberikan oleh guru. Guru menyuruh siswa mengumpulkan

hasil pekerjaannya untuk dinilai.

Refleki

Perencanaan

observasi

Tindakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

30

 

 

 

Kemudian guru meminta beberapa perwakilan siswa mempresentasikan

hasil pekerjaannya di depan kelas secara bergiliran dengan siswa lain. Setelah itu,

siswa yang lain dapat memberikan masukan maupun sanggahan kepada siswa

yang maju. Peneliti juga mempersiapkan daftar pertanyaan untuk wawancara

dengan beberapa siswa yang bermasalah dan siswa yang memiliki kelebihan

dalam menyimak cerita rakyat melalui media animasi audiovisual. Wawancara

direncanakan dilakukan di luar jam pelajaran.

3.1.2.3. Pengamatan atau Observasi

Dalam siklus kedua ini peneliti juga mengamati kinerja siswa selama

pembelajaran berlangsung. Apakah siswa lebih aktif melaksanakan kegiatan dan

apakah siswa lebih antusias menyimak cerita rakyat. Selain itu, peneliti juga

bertanya langsung kepada beberapa siswa apakah mereka lebih menyukai

pembelajaran pada siklus kedua daripada siklus pertama beserta alasan-alasannya.

Hasil kerja (pada lembar jawaban) juga diobservasi dengan cara yang sama

dengan siklus pertama.

3.1.2.4. Refleksi

Pada siklus kedua ini peneliti menganalisis hasil pengamatan terhadap

kinerja siswa dan penilaian hasil kerja siswa. analisa kinerja siswa meliputi sejauh

mana siswa aktif mengikuti kegiatan pembelajaran dan sejauh mana siswa

antusias terhadap kegiatan menyimak cerita rakyat dengan menggunakan media

audiovisual dan membandingkannya dengan hasil pengamatan pada siklus

pertama dalam bentuk persentase, apakah ada peningkatan atau tidak. Peneliti

juga menganalisis hasil kerja siswa dengan cara menentukan rata-rata nilai kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

31

 

 

 

Hasil analisis dipergunakan sebagai bahan kajian dan bahan pembanding

terhadap hasil penilaian siklus pertama dalam bentuk persentase, apakah ada

peningkatan rata-rata nilai. Dengan demikian permasalahan seberapa tinggi

peningkatan kemampuan menyimak cerita rakyat menggunakan media

audiovisual siswa kelas V SD Kanisius Bayat Klaten tahun ajaran 2010/2011

dapat diketahui.

3.2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Kanisius Bayat Klaten

Tahun Ajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa 18 orang.

3.3. Variabel Penelitian

Ada dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel

terikat. Variabel terikatnya adalah peningkatan kemampuan meyimak cerita rakyat

dan variabel bebasnyua yaitu media audiovisual.

3.4. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan

data penelitian. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan instrumen yang berupa

tes dan nontes. Instumen tes berisi soal esai yang harus dikerjakan oleh siswa pada

akhir kegiatan menyimak cerita anak. Instrumen nontes berupa lembar observasi,

jurnal, wawancara, dan dokumentasi.

3.4.1. Instrumen Tes

Instrumen yang berupa tes digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan

menyimak cerita anak. Instrumen yang berupa tes berupa tes berisi soal esai yang

harus diisi oleh siswa setelah mereka menyimak cerita rakyat. Siswa menjawab

beberapa pertanyaan mengenai nama-nama tokoh dan wataknya, latar, tema, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

32

 

 

 

pesan cerita. Penilaian meliputi tokoh dan perwatakan, latar, waktu, tema dan atau

pesan cerita.

Penelitian ini dikhususkan pada menyimak cerita rakyat. Tujuannya adalah

untuk memahami isi cerita rakyat yang diperdengarkan, yang merupakan salah

satu kompetensi dasar dalam kurikulum 2006. Kompetensi dasar tersebut

memiliki beberapa indikator, yaitu (1) menentukan atau mengidentifikasi tokoh

dan perwatakan, (2) mengidentifikasi latar, (3) menentukan tema atau amanat

cerita rakyat. Indikator-indikator tersebut menjadi dasar kriteria penilaian dalam

penelitian ini.

Adapun jenis penilaian yang akan digunakan meliputi aspek sebagai

berikut.

1. Aspek menyebutkan nama-nama tokoh dan watak tokoh cerita

rakyat yang diperdengarkan.

2. Aspek menyebutkan latar cerita rakyat.

3. Aspek menentukan alur cerita rakyat

4. Aspek menentukan tema dan atau amanat yang terkandung dalam

cerita rakyat.

Penilaian aspek-aspek di atas menggunakan soal yang berbentuk esai

sebanyak 10 soal dengan skor maksimal 100 dan skor minimal 0. Butir-butir soal

tersebut meliputi ranah kognitif yaitu pada tingkat pengetahuan atau ingatan.

Kesepuluh soal merupakan penilaian aspek dalam pembelajaran menyimak cerita

rakyat. Oleh karena itu, skor penilaian pada soal tersebut menggunakan kriteria

penilaian. Berikut ini pedoman kriteria penilaian untuk masing-masing soal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

33

 

 

 

Tabel 3.1 Penilaian Meyimak Cerita Rakyat

No. Unsur No.

Soal

Jumlah Jumlah

Skor

1

2

menyebutkan nama-nama tokoh

dan watak

tokoh cerita rakyat yang

diperdengarkan.

Menentukan alur cerita rakyat

Meneyebutkan tokoh dan

perwatakannya

1

1

1

4

1

2

40

10

20

3 menentukan latar cerita rakyat 1 1 10

4

5

menentukan tema

menentukan pesan yang

terkandung dalam cerita rakyat.

1

1

1

1

10

10

Jumlah 10 100

Tabel 3.2 Kategori Nilai Komulatif Tes Menyimak Cerita Rakyat

No Skor Kategori 1 86-100 Sangat Baik 2 76-85 Baik 3 66-75 Cukup 4 0-65 Kurang

Berdasarkan pedoman penilaian tersebut dapat diketahui bahwa hasil

belajar siswa dalam menyimak cerita rakyat berkategori sangat baik, baik, cukup,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

34

 

 

 

dan kurang. Siswa dikatakan mencapai kategori sangat baik jika memperoleh nilai

antara 86-100, kategori baik antara 76-85, kategori cukup antara 66-75, kategori

kurang antara 0-65.

Tabel 3. 3 Kondisi Awal Nilai Menyimak Cerita Rakyat Siswa Kelas V SD Kanisius

Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011

No Nilai Keterangan1 78 L2 77 L3 75 TL4 74 TL5 72 TL6 82 L7 73 TL8 75 L9 76 L10 79 L11 65 TL12 75 TL13 79 L14 65 TL15 73 TL16 84 L17 74 L18 80 L

Tabel 3.4 Target Ketuntasan Pembelajaran Menyimak Cerita Rakyat Siswa Kelas V

SD Kanisius Bayat

Target Persentase kelulusan pembelajaran menyimak cerita rakyat

Kondisi Awal Siklus I Sikuls II

55,55% 75% 90%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

35

 

 

 

3.4.2. Instrumen Nontes

Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar

observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi.

3.4.2.1. Lembar Observasi

Observasi atau pengamatan adalah cara menghimpun bahan-bahan

keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pen-

catatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sa-

saran pengamatan. Jadi, observasi merupakan kegiatan yang dilakukan guru untuk

mengetahui perilaku-perilaku siswa melalui pengamatan, misalnya pengamatan

kondisi dan interaksi belajar mengajar, tanggapan siswa tentang tugas yang

diberikan guru, sikap positif dan negatif siswa terhadap keterampilan menyimak.

Observasi dilakukan selama siswa mengikuti proses pembelajaran pada siklus

pertama dan siklus kedua.

Observasi dilakukan berdasarkan perilaku siswa. Hal yang dinilai dalam

lembar observasi meliputi (1) kesiapan siswa dalam pembelajaran menyimak

cerita anak, (2) keseriusan siswa dalam mendengarkan penjelasan dari guru,

(3) keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung, (4) respon siswa

ketika diputarkan rekaman cerita rakyat, (5) siswa bersemangat dalam menger-

jakan tes.

3.4.2.2. Jurnal

Jurnal adalah bentuk catatan yang digunakan untuk mengetahui

perubahan yang terjadi baik siswa ataupun kejadian-kejadian yang menonjol

selama penelitian. Peneliti membuat jurnal sebagai umpan balik untuk mengetahui

tingkat keberhasilan teknik yang digunakan. Jurnal yang digunakan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

36

 

 

 

penelitian ini ada dua jenis, yaitu jurnal untuk siswa dan jurnal untuk guru. Jurnal

yang diisi oleh siswa yaitu tentang ungkapan perasaan siswa yang berupa kesan

dan pesan atau kritik terhadap pembelajaran. Hal-hal yang perlu diisikan dalam

jurnal siswa meliputi (1) ketertarikan siswa dalam pembelajaran menyimak,

(2) ketertarikan siswa terhadap pembelajaran menyimak cerita anak, (3) kesulitan

siswa dalam kegiatan menyimak cerita rakyat, (4) perasaan siswa setelah

mengikuti pembelajaran menyimak cerita rakyat dengan menngunakan media

audiovisual, (5) kesan dan pesan siswa terhadap proses pembelajaran menyimak

cerita rakyat dengan mengunakan media audiovisual.

Jurnal yang diisi oleh guru meliputi pendapat mengenai seluruh

kejadian yang dilihat dan dirasakan oleh guru selama pembelajaran berlangsung.

Hal-hal yang dicatat dalam jurnal guru meliputi: (1) kesiapan siswa terhadap

pembelajaran menyimak cerita anak melalui media audio visual, (2) respon

siswa terhadap materi pembelajaran, (3) respons siswa terhadap media pembe-

lajaran yang digunakan, (4) keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran, dan

(5) situasi atau suasana kelas.

3.4.2.3. Wawancara

Wawancara (interview) adalah cara menghimpun bahan-bahan keterang-

an yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab secara lisan secara sepihak,

berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan (Sudjono,

2006: 83). Wawancara bertujuan untuk mendapatkan informasi tertentu tentang

keadaan responden yang berhasil dan kurang berhasil dalam menjawab soal-soal.

Kegiatan selanjutnya adalah menganalisis untuk mengetahui peningkatan dalam

menyelesaikan soal-soal. Wawancara dilakukan dengan teknik tanya jawab secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

37

 

 

 

langsung terhadap siswa di luar jam pembelajaran setelah siklus selesai dilakukan.

Wawancara tidak dilakukan terhadap semua siswa, tetapi hanya dilakukan pada

siswa yang mendapat nilai baik, sedang, dan kurang baik.

Aspek yang diungkapkan dalam wawancara adalah sebagai berikut.

1) Sikap siswa dalam mengikuti proses pembelajaran baik pada siklus

pertama maupun kedua.

2) Kesulitan yang dialami siswa dalam mengikuti pembelajaran pada siklus

pertama dan kedua.

3) Tanggapan yang dilakukan siswa terhadap proses pembelajaran pada

siklus pertama dan kedua.

4) Motivasi yang menyebabkan siswa mengalami peningkatan kemampuan

menyimak cerita anak melalui media animasi audiovisual pada siklus

kedua (diperkirakan).

3.4.2.4. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan data yang penting sebagai bukti terjadinya

suatu kegiatan dalam hal ini proses pembelajaran. Dokumentasi bertujuan untuk

memperkuat hasil penelitian selain wawancara, observasi, dan jurnal. Dokumen

dalam penelitian ini berupa foto yang diambil berupa aktivitas-aktivitas siswa

dalam penelitian. Gambar-gambar foto dideskripsikan sesuai dengan aktivitas

yang dilakukan siswa pada setiap siklus.

Pengambilan foto dalam proses pembelajaran menyimak cerita anak

melalui media animasi audiovisual dapat dijadikan gambaran perilaku siswa

dalam penelitian. Foto yang diambil sebagai sumber data yang dapat memperjelas

hasil penelitian. Yang didokumentasi dalam penelitian ini yaitu (1) ketika peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

38

 

 

 

sedang menyampaikan materi pembelajaran menyimak cerita rakyat (2) keaktifan

siswa selama proses pembelajaran berlangsung, (3) ketika siswa sedang

menyimak pemutaran sebuah cerita rakyat melalui media audiovisual, (4) ketika

siswa mengerjakan soal esai dari guru, (5) ketika siswa mempresentasikan hasil

pekerjaannya di depan kelas.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Salah satu kegiatan penting dalam penelitian adalah pengumpulan data

yang diperlukan. Untuk mengumpulkan data yang diperlukan suatu alat penelitian

yang akurat, karena hasilnya sangat menentukan mutu dan penelitian. Teknik

pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik tes dan

nontes. Teknik tes digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam

menyimak cerita rakyat, sedangkan nontes digunakan untuk mengetahui respons

siswa terhadap pembelajaran menyimak cerita rakyat dengan menggunakan

media audiovisual..

3.5.1. Tes

Data dalam penelitian ini diperoleh menggunakan tes. Tes dilakukan

sebanyak dua kali, yaitu pada siklus I dan tes pada siklus II. Pengumpulan data tes

untuk mengungkapkan pemahaman siswa terhadap materi simakan serta

mengetahui ketercapaian indikator menyimak cerita rakyat. Soal digunakan

untuk mengetahui ketercapaian indikator. Soal tes tersebut dibuat berdasarkan

cerita rakyat yang disimak siswa pada pratindakan, siklus I, dan siklus II yaitu

cerita rakyat dengan judul Malin Kundang, serta Bawang Merah dan Bawang

Putih. Dari hasil analisis tes tersebut dapat diketahui peningkatan kemampuan

menyimak cerita rakyat pada siswa. Teknik tes ini dilakukan pada saat siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

39

 

 

 

mengerjakan soal esai yang diberikan oleh guru, sementara penilaian hasil kerja

setelah proses pembelajaran.

3.5.2. Nontes

Teknik pengumpulan data nontes diperlukan untuk menjawab

permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini. Teknik nontes yang

dipergunakan yaitu observasi pengamatan kinerja siswa dilaksanakan pada saat

pembelajaran, jurnal, wawancara dilaksanakan setelah proses pembelajaran, dan

dokumentasi.

3.5.2.1. Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran menyimak

cerita rakyat dilaksanakan. Observasi ini dilaksanakan selam proses pembelajaran

berlangsung. Untuk lebih memudahkan dan mengefektifkan pelaksanaan

observasi, peneliti mengamati keadaan siswa dengan memberi tanda check list (√ )

pada lembar panduan observasi yang telah disediakan. Pelaksanaan observasi

dalam penelitian ini dibantu oleh guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia

pada kelas yang diteliti.

3.5.2.2. Jurnal

Jurnal adalah buku atau catatan yang dimiliki oleh siswa dan guru selama

kegiatan menyimak berlangsung. Jurnal siswa berisi mengenai kesulitan, daya

tarik, kesan, dan pesan terhadap pembelajaran menyimak dengan menggunakan

media animasi audio visual. Jurnal pada siklus I diisi setelah pembelajaran siklus

I. Hasil dari siklus ini kemudian dijadikan masukan untuk perbaikan pada siklus

II. Jurnal merupakan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilak-

sanakan. Jurnal yang diisi oleh siswa dikumpulkan saat berakhirnya proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

40

 

 

 

pembelajaran pada tiap siklus. Hasil dari jurnal dijadikan data oleh peneliti untuk

diolah dan dideskripsikan. Selain jurnal siswa terdapat pula jurnal guru. Jurnal ini

dibuat oleh guru (peneliti) pada setiap akhir siklus. Dari kedua data tersebut

direkap menjadi satu dengan tujuan untuk mempermudah dalam menganalisis

perkembangan kemampuan siswa.

3.5.2.3. Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap siswa yang berhasil dan siswa yang tidak

berhasil dalam menyimak cerita rakyat. Hal ini dilaksanakan untuk mengetahui

penyebab berhasil atau tidak berhasilnya siswa dalam menyimak cerita anak.

Hasil wawancara ini dapat digunakan untuk melakukan perbaikan pada

pembelajaran siklus berikutnya. Kegiatan wawancara dilaksanakan di luar jam

pelajaran efektif.

3.5.2.4. Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa dokumentasi

foto. Data yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik ini berupa gambar

kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung. Peristiwa yang didoku-

mentasikan diusahakan dapat mewakili setiap kegiatan dalam pembelajaran

menyimak cerita rakyat.

3.6. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan teknik analisis

data secara kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan kedua jenis data yang diperoleh

tersebut, maka teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah

teknik analisis data secara kuantitatif dan teknik analisis data secara kualitatif.

Pengkajian atau analisis data dilakukan dengan metode kuantitatif untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

41

 

 

 

pengamatan kinerja siswa dan penilaian hasil kerja siswa, sedangkan hasil

wawancara menggunakan metode kualitatif. Berikut dijelaskan penerapan kedua

teknik tersebut.

3.6.1. Kuantitatif

Analisis data dihitung dengan yang telah ditentukan. Ada dua hal yang

dihitung, yakni (a) menghitung nilai rata-rata dan (b) persentase ketuntasan siswa.

a) Menghitung nilai rata-rata

Tes yang digunakan yaitu tes esai. Tes ini digunakan untuk

mengukur keterampilan menyimak pemahaman siswa, khususnya dalam

menyimak cerita rakyat. Nilai tes rata-rata siswa dapat dicari dengan

menjumlahkan semua nilai yang diperoleh siswa dibagi jumlah siswa. Hal

ini dapat dilihat pada rumus di bawah ini.

Keterangan:

Mean : Nilai rata-rata

∑ X : Jumlah seluruh skor

(Nurgiyantoro, 2001: 361) N : Jumlah siswa

b) Menghitung persentase ketuntasan siswa

Persentase ketuntasan siswa dihitung dengan cara menghitung

jumlah siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 76

lalu dibagi dengan jumlah siswa dan dikalikan 100%. Hal ini dapat dilihat

pada rumus di bawah ini.

%100×=siswaJumlah

tuntassiswajumlahPersentase

Mean = ∑x  

                   N 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

42

 

 

 

3.6.2. Kualitatif

Teknik kualitatif berguna untuk menganalisis data kuantitatif dan kualitatif

yang diperoleh dari hasil tes dan nontes. Data dalam penelitian ini berupa hasil tes

menyimak cerita rakyat dan catatan lapangan dari hasil observasi, jurnal, dan

dokumentasi.. Hal tersebut untuk mengetahui kekurangan dan juga perkembangan

yang dimiliki oleh siswa selama penelitian berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

43

 

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Diskripsi Data

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Kanisius bayat Klaten

yang beralamat di desa Lemah Miring, Paseban, Bayat, Klaten. Sekolah ini

bernaung di yayasan Kanisius cabang Surakarta. Penelitian Tindakan kelas ini

dilaksanakan untuk kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011

untuk Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dengan Standar Kompetensi memahami

penjelasan narasumber dan cerita rakyat secara lisan dan Kompetensi Dasarnya

mengidentifikasi unsur.cerita tentang cerita rakyat yang di dengarnya.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini untuk meningkatkan keterampilan

menyimak cerita rakyat dengan menggunakan media audio visual yang

dilaksanakan dalam 2 siklus. Kedua siklus itu dilaksanakan sesuai jadwal yang

telah diatur oleh peneliti dengan Drs. Andreas Suripto, selaku guru Kelas V SD

Kanisius Bayat Klaten.

Hasil dari tes pratindakan menyimak cerita rakyat menunjukan 10 siswa

yang tuntas dan 8 siswa yang tidak tuntas. Data tersebut dapat dilihat dalam tabel

di bawah ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

44

 

   

 

Tabel. 4.1 Data Skor Tes Pratindakan Menyimak Cerita Rakyat Siswa Kelas V SD

Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011

Hasil Siklus I yang dilaksanakan pada hari Jumat, 13 Mei 2011 pukul

07.00-09.00 WIB yang diikuti oleh seluruh siswa kelas V yang berjumlah 18

siswa menunjukkan 16 siswa tuntas tes menyimak cerita rakyat menggunakan

media audiovisual dan 2 siswa yang tidak tuntas. Data siklus I dapat dilihat dari

tabel di bawah ini.

No Nama Skor 1 Krisna Murti 782 Enbri W Andika 773 Utami Pamungkas 784 Diki Nur Yadi 745 Monica Palma K 726 C. Lucky Dewi P 827 Agustinus Tri Anggoro 708 Nanda Bontot Iswari 759 Ragil 7610 Vamelia Tiafani 7911 Eka Nugeraha 6512 Edi Kurnianto 7513 Milenia Cantica S 7914 S. Rispata Putra P 6115 Ayodya Laksmi Devi 7716 Sri Teguh Lestari 8417 B.Divanda K W 7418 E. Ardian Tanaya 80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

45

 

   

 

Tabel 4.2 Data Skor Tes Menyimak Cerita Rakyat Siklus I Siswa Kelas V SD Kanisius

Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011

No Nama Skor 1 Krisna Murti 83 2 Enbri W Andika 96 3 Utami Pamungkas 90 4 Diki Nur Yadi 78 5 Monica Palma K 89 6 C. Lucky Dewi P 73 7 Agustinus Tri Anggoro 97 8 Nanda Bontot Iswari 83 9 Ragil 84 10 Vamelia Tiafani 89 11 Eka Nugeraha 76 12 Edi Kurnianto 88 13 Milenia Cantica S 72 14 S. Rispata Putra P 83 15 Ayodya Laksmi Devi 94 16 Sri Teguh Lestari 94 17 B.Divanda K W 76 18 E. Ardian Tanaya 89

Hasil Siklus II yang dilaksanakan dilaksanakan pada hari Sabtu, 14 Mei

2011 pukul 07.10-09.10 WIB juga diikuti seluruh siswa kelas V yang berjumlah

18 siswa menunjukan 18 siswa tuntas dan tidak ada siswa yang tindak tuntas.

Data tersebut dapat dilihat dari tabel dibawah ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

46

 

   

 

Tabel 4.3 Data Skor Tes Menyimak Cerita Rakyat Siklus II Siswa Kelas V SD

Kanisius Bayat Klaten

No Nama Skor 1 Krisna Murti 93 2 Enbri W Andika 96 3 Utami Pamungkas 94 4 Diki Nur Yadi 91 5 Monica Palma K 88 6 C. Lucky Dewi P 83 7 Agustinus Tri Anggoro 90 8 Nanda Bontot Iswari 91 9 Ragil 79 10 Vamelia Tiafani 91 11 Eka Nugeraha 80 12 Edi Kurnianto 93 13 Milenia Cantica S 83 14 S. Rispata Putra P 86 15 Ayodya Laksmi Devi 96 16 Sri Teguh Lestari 93 17 B.Divanda K W 91 18 E. Ardian Tanaya 90

4.2 Analisis Data

Data penelitian yang diperoleh dari hasil tes menyimak cerita rakyat siswa

kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011 yang berjumlah 18

siswa selanjutnya dianalisis untuk mengetahui nilai rata-rata, persentase

ketuntasan siswa, dan peningkatanya.

4.2.1 Analisis Data Tes Pratindakan

Tes Pratindakan pada penelitian ini didapatkan dari hasil tes pembelajaran

menyimak cerita rakyat siswa kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran

2010/2011 pada semester I yang lalu. Pada pembelajaran menyimak cerita rakyat

tersebut mengunakan cerita rakyat yang berjudul “Timun Emas” dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

47

 

   

 

tidak menggunakan media audiovisual tetapi dengan media dibacakan oleh guru

secara langsung. Hasil tes pratindakan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4.4 Nilai Tes Pratindakan Menyimak Cerita Rakyat Sisiwa kelas V SD

Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011

Pada tabel di atas menunjukan Σ=1356 dan N=18. Rata-rata nilai

menyimak cerita rakyat dapat diketahui dengan menggunakan rumus

NMean ∑= Diketahui Σ=1356 N= 18

Perhitungan Mean = 18

1356 Mean= 75,33

Jadi nilai rata-rata hasil pembelajaran menyimak tes pratindakan sebesar 75,33.

No Nama Skor 1 Krisna Murti 78 2 Enbri W Andika 77 3 Utami Pamungkas 78 4 Diki Nur Yadi 74 5 Monica Palma K 72 6 C. Lucky Dewi P 82 7 Agustinus Tri Anggoro 70 8 Nanda Bontot Iswari 75 9 Ragil 76 10 Vamelia Tiafani 79 11 Eka Nugeraha 65 12 Edi Kurnianto 75 13 Milenia Cantica S 79 14 S. Rispata Putra P 61 15 Ayodya Laksmi Devi 77 16 Sri Teguh Lestari 84 17 B.Divanda K W 74 18 E. Ardian Tanaya 80 Jumlah 1356

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

48

 

   

 

Tabel 4.5 Skor Komulatif Menyimak Cerita rakyat Pratindakan

Pada tabel di atas menunjukkan frekuensi skor 76 keatas (tuntas)

sebanyak 10 siswa dan frekuensi yang mendapat skor dibawah 76 yaitu 8 siswa.

Jumlah Persentase ketuntasan dapat diketahui dengan rumus

%100×=siswaJumlah

tuntassiswajumlahPersentase

Diketahui Jumlah siswa tuntas=10

Jumlah siswa tidak tuntas = 8

Perhitungan

Persentase = %1001810

× Persentase = 55,55%

Jadi persentase ketuntasan pada tes pratindakan sebesar 55,55%.

Ada dua faktor yang mempengaruhi hasil tes tersebut. Faktor yang

pertama dikarenakan media yang digunakan guru kurang efektif dan kurang

diminati oleh siswa. Faktor yang kedua siswa merasa kurang tertarik dengan

media dibacakan secara langsung oleh guru karena mereka lebih sulit memahami

cerita rakyat jika hanya dibacakan saja dengan kata lain siswa tidak mempunyai

gambaran yang jelas tentang isi cerita. Dari hasil tes tersebut maka peneliti

No Kategori Skor Frekuensi Persentase

1 Sangat baik 85-100 0 0%

2 Baik 76-84 10 55,55%

3 Cukup 66-75 6 50%

4 Kurang 0-65 2 44,45%

Jumlah 18 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

49

 

   

 

merencanakan untuk mengadakan siklus I sebagai langkah awal untuk mening-

katkan kemampuan menyimak cerita rakyat sisiwa kelas V SD Kanisius Bayat

Klaten Tahun Ajaran 2010/2011.

4.2.2 Pelaksanaan siklus I

Siklus pertama dalam penelitian ini terdiri dari empat tahapan yaitu:

a. Perencanaan, b. Pelaksanaan, c. Observasi, dan d. Refleksi. Siklus pertama di-

laksanakan satu kali pertemuan (3x40 menit)

a. Perencanaan

Setelah mendapatkan rekapan nilai pratindakan dari pembelajaran

menyimak cerita rakyat semester I, peneliti berdialog dengan guru kelas V untuk

merencanakan tindakan yang akan dilakukan. Perencanaan dalam siklus I ini

bertujuan untuk mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan untuk pelaksanaan

siklus I. Perencanaan tersebut terdiri dari:

1) Mengidentifikasi masalah dan memetakan alternatif pemecahan masalah.

2) Menentukan materi pokok pembelajaran yang berkaitan dengan menyimak

cerita rakyat.

3) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

4) Mempersiapkan alat pengumpulan data tes (tes esai) dan nontes (jurnal sis-

wa, pedoman wawancara, pedoman observasi, alat dokumentasi)

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanana tindakan pada siklus I dilakukan satu kali pertemuan (3x40

menit). Tindakan siklus I ini dilaksanakan pada hari Jumat, 13 Mei 2011 pukul

07.00-09.00 WIB. Dalam pelaksanaan tindakan ini, peneliti bersama guru kelas V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

50

 

   

 

melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun dalam tahap

perencanaan. Sebelum pembelajaran dimulai, guru mengabsen siswa dan mela-

kukan kegiatan apersepsi dan branstorming tentang pengertian cerita rakyat dan

unsur-unsur instrinsik cerita rakyat. Hal itu digunakan untuk menggali sejauh

mana pengetahuan siswa tentang cerita rakyat dan unsur-unsur instrinsiknya. Dari

hasil brainstorming itu diketahui siswa sudah mengetahui secara singkat tentang

cerita rakyat dan unsur-unsurnya tetapi ada salah satu unsur instrinsik cerita

rakyat yaitu penokohan siswa belum begitu paham. Dengan mengetahui

pemahaman awal siswa tentang materi, guru lebih mudah menjelaskan materi

pembelajaran yang sudah diketahui siswa dan akan menjelaskan lebih dalam

tentang materi yang belum begitu dipahami siswa yang. Setelah itu guru

mengemukaan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai siswa yakni, peserta

didik mampu mendefinisikan unsur-unsur insrtinsik cerita rakyat yang didengar

secara langsung. Setelah tujuan dikemukakan, siswa diberi motivasi bahwa cerita-

cerita rakyat yang akan di simak nanti banyak mengandung nilai-nilai yang dapat

diteladani.

Kegiatan inti dari tahap tindakan ini yaitu siswa dibantu guru dengan

media Power Point untuk menyebutkan dan menjelaskan unsur-unsur instrinsik

cerita rakyat. Setelah siswa mampu malakukan kegiatan itu siswa bertanya jawab

dengan guru dan siswa yang lainya tentang materi yang sudah dipelajari tadi agar

pemahaman siswa lebih mantap tentang materi. Langkah selanjutnya yaitu siswa

mendengar-kan rekaman cerita rakyat yang berjudul ”Malin Kundang”, tetapi

sebelumnya siswa dikondisikan terlebih dahulu agar semuanya tenang dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

51

 

   

 

melakukan kegiatan menyimak. Langkah berikutnya siswa menerima lembar

kertas kosong dari guru untuk mencatatat hal-hal penting yang berkaitan dengan

cerita rakyat yang akan didengarnya nanti. Siswa menyimak cerita rakyat yang

berjudul “Malin Kundang” yang berdurasi 35 menit dengan media audiovisual

sebanyak 2 kali. Hal itu bertujuan agar siswa lebih mantap memahami ceritanya

dan membantu siswa untuk mengerjakan soal-soal tentang cerita rakyat yang telah

disimak. Langkah berikutnya, siswa menerima Lembar Kerja Siswa (LKS) dari

guru yang berisi 10 pertanyaan esai yang berkaitan dengan cerita rakyat “Malin

Kundang” yang telah disimak tadi. Selanjutnya siswa mengerjakan soal tersebut

sambil mendengarkan instrumen musik yang diputar secara pelan agar membuat

siswa lebih nyaman dalam mengerjakan soal. Alokasi waktu untuk mengerjakan

soal tersebut yaitu 30 menit. Setelah waktu mengerjakan berakhir siswa

mengumpulkan hasil kerja mereka kepada guru. Langkah berikutnya beberapa

siswa diberi kesempatan untuk menceritakan kembali di depan kelas tentang isi

cerita rakyat yang berjudul “Malin Kundang” yang telah di dengar serta nilai-

nilai apa yang dapat dipetik dan diteladani siswa dari erita rakyat tersebut.

Tahap akhir dari tindakan siklus ini yaitu siswa dibantu guru

menyimpulkan pembelajaran yang telah berlangsung tadi. Isi kesimpulan yaitu

tentang materi pengertian cerita rakyat dan unsur-unsur instrinsik cerita rakyat.

Setelah menyimpulkan pembelajaran, siswa diajak guru untuk merefleksikan

pembelajaran yang telah usai dengan kehidupan sehari-hari mereka. Hal-hal yang

direfleksikan berupa amanat yang ada di dalam cerita rakyat “Malin Kundang”

yaitu “Kita harus berbakti dengan orang tua kita khususnya kepada ibu kita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

52

 

   

 

kareana ibu kita yang merawat dan membesarkan kita sewaktu masih

dikandungan sampai kita besar dan kita tidak boleh sekali-kali mengcewakan

orang tua kita”.

Di akhir pembelajaran guru memberikan motivasi kepada siswa yang

belum antusias dan memberikan apresiasi kepada siswa yang sudah bekerja sama

dan antusias. Hal ini bertujuan agar proses pembelajaran berikutnya (siklus II)

menjadi lebih baik lagi dengan hasil yang optimal.

c. Observasi

Dalam tahap observasi peneliti mengamati pembelajaran yang sedang

berlangsung. Tahapan ini peneliti menggunakan instrumen nontes lembar

observasi siswa. Kegiatan observasi ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan

yang-kegiatan siswa selama proses pembelajaran belangsung. Observasi

dilakukan selama siswa mengikuti proses pembelajaran pada siklus pertama. Hal

yang dinilai dalam lembar observasi meliputi 1) kesiapan siswa dalam

pembelajaran menyimak cerita rakyat, 2) keseriusan siswa dalam mendengarkan

penjelasan dari guru, 3) keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung,

4) respon siswa ketika diputarkan rekaman cerita rakyat, 5) siswa bersemangat

dalam mengerjakan tes.

Pada tahap observasi ini ditemukan beberapa fakta dalam proses

pembelajaran yang berlangsung yaitu sebagai berikut.

1) Siswa yang siap dalam pemebelajaran menyimak cerita rakyat menggunakan

media audiovisual berjumlah 17 siswa dan ada 1 siswa yang belum siap dalam

pembelajaran menyimak cerita rakyat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

53

 

   

 

2) Siswa yang serius dalam mendengarkan penjelasan guru selama proses

pembelakjaran berlangsung berjumlah 16 siswa dan hanya ada 1 siswa yang

kurang serius dalam mendengarkan penjelasan dari guru.

3) Siswa yang aktif selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung berjumlah

13 siswa dan siswa yang kurang aktif berjumlah 5 siswa.

4) Siswa yang merespon ketika diputarkan rekaman cerita rakyat yang berjudul

“Malin Kundang” ada 17 siswa dan siswa yang kurang merespon berjumlah 1

siswa.

5) Semua siswa bersemangat dalam mengerjakan tes menyimak cerita-rakyat.

Tabel 4.6 Hasil Obeservasi Perilaku Siswa Dalam Proses Pembelajaran Menyimak

Cerita Rakyat Dengan Menggunakan Media Audiovisual Siklus I

No Nama Kategori Perilaku siswa 1 2 3 4 5

1 Krisna Murti 2 Enbri W Andika 3 Utami Pamungkas 4 Diki Nur Yadi 5 Monica Palma K - 6 C. Lucky Dewi P - 7 Agustinus Tri Anggoro - 8 Nanda Bontot Iswari 9 Ragil

10 Vamelia Tiafani 11 Eka Nugeraha - - 12 Edi Kurnianto - 13 Milenia Cantica S - - 14 S. Rispata Putra P - - 15 Ayodya Laksmi Devi 16 Sri Teguh Lestari 17 B.Divanda K W 18 E. Ardian Tanaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

54

 

   

 

Keterangan: 1. Kesiapan siswa dalam pemebelajaran menyimak cerita rakyat

menggunakan media audiovisual 2. Keseriusan siswa dalam mendengarkan penjelasan dari guru 3. Keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung 4. Siswa merespon ketika diputarkan rekaman cerita rakyat yang

berjudul “Malin Kundang” 5. Siswa bersemangat dalam mengerjakan tes.

d. Refleksi

Tahap refleksi ini digunakan peneliti untuk berdiskusi dengan guru kelas

V. Refleksi dilaksanakan setelah pembelajaran siklus I selesai. Dari hasil diskusi

tersebut diketahui bahwa pembelajaran menyimak cerita rakyat dengan

menggunakan media audiovisual sangat manarik bagi siswa karena siswa terbantu

dalam memahami cerita rakyat yang disimak.

Tabel 4.7 Jurnal Siswa Siklus I Dalam Pembelajaran Menyimak Cerita Rakyat

Menggunakan Media Audiovisual

No Pertanyaan Jawaban diberi

tanda ( )

Jumlah

1 Apakah Anda tertarik dengan pembelajaran menyimak?

ya 18

tidak 0

2 Apakah Anda tertarik dengan pembelajaran menyimak cerita rakyat?

ya 18

tidak 0

3

Apakah Anda mengalami kesulitan dalam menyimak cerita rakyat dengan meng-guna-kan media audiovisual?

ya 0

tidak 18

4 Apakah Anda tertarik dan senang dengan pembelajaran menyimak menggunakan me-dia audiovisual?

ya 18

tidak 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

55

 

   

 

Jika dilihat dari hasil jurnal tersebut, skor yang diperoleh sangatlah

bervariasi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus I, ada beberapa hal

yang harus diperbaiki. Dari hasil kuesioner tersebut, didapatkan kenyataan bahwa

media audiovisual banyak membantu sis-wa untuk kegiatan pembelajaran

menyimak cerita rakyat.

Berikut ini beberapa alasan yang siswa berikan ketika diwawan-carai

oleh peneliti dan Drs. Andreas Suripto selaku guru kelas V:

(1) Menurut Ayodya Laksmi Devi “Menyimak dengan media audio-visual lebih

mudah dipahami karena ada gambarnya, jadi seperti menonton televisi

dirumah, cerita rakyat Malin Kundang sudah pernah tahu, jadi pengen tahu

cerita rakyat yang lainnya selain malin kundang”.

(2) Menurut Kresna Murti “Menyimak dengan media audiovisual baru pertama

kali saya alami sebelumnya belum pernah dipakai guru-guru untuk mengajar,

dan lebih menarik dari pada menyimak hanya dengan dibacakan gurunya saja

dan juga tadi saat membahas unsur-unsur cerita rakyat terlalu cepat.”.

(3) Menurut Eka Nugeraha “Bagus menyimak dengan media audiovisual tetapi

tadi saya lebih asik menonton daripada mencatat hal-hal pentingnya”.

Dari fakta-fakta tersebut peneliti akan memperbaiki hal-hal yang kurang

baik dan menambah lagi beberapa hal yang sudah baik berkaitan dengan

pembelajaran menyimak cerita rakyat menggunakan media audiovisual. Hal yang

dirasa perlu diperbaiki adalah (1) pada saat penjelasan materi unsur-unsur

instrinsik cerita rakyat harus lebih jelas dan tidak terlalu cepat, (2) guru akan

memberikan hadiah berupa CD rekaman cerita rakyat untuk siswa yang mendapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

56

 

   

 

nilai tertinggi dalam mengerjakan tes pada siklus II, hal itu bertujuan agar siswa

lebih antusias dan aktif untuk mengikuti pembelajaran serta serius dalam

mengerjakan soal tes, (3) guru harus aktif mengecek dan mengingatkan siswa

dalam mencatat hal-hal penting saat menyimak cerita rakyat menggunakan media

audiovisual untuk siklus II agar siswa tidak asik menonton dan menyimak cerita

rakyat saja tetapi juga mencatat hal-hal pentingnya, (4) Peneliti dan guru kelas

sepakat menggunakan cerita rakyat yang berjudul “Bawang Merah dan Bawang

Putih” dalam pembelajaran menyimak cerita rakyat menggunakan media

audiovisual pada siklus II. Cerita itu dipilih berdasarkan pertimbangan belum

pernah diajarkan kepada siswa pada pembelajaran sebelumnya sebelumnya.

Berkaitan dengan tes yang peneliti dan guru kelas V berikan kepada

siswa, ada beberapa hal yang menyebabkan siswa tidak mencapai KKM dan nilai

siswa yang mencapai KKM tetapi tidak mampu mendapat nilai maksimal. Faktor

yang mempengaruhi hal-hal tersebut dikarenakan siswa tidak teliti dalam

mengerjakan soal dan siswa terburu-buru ingin cepat selesai seperti temannya

yang sudah selesai mengerjakan tes, sehingga jawaban yang ditulis masih kurang

lengkap seperti burir saoal nomor 4 tetang diskripsi tempat tinggal Malin (latar)

tidak disebutkan secara komlit seperti yang berada di dalam cerita.

Kekurangan-kekurangan yang telah ditemukan pada proses pelaksanaan

kegiatan pembelajaran dapat dilihat dari aspek siswa maupun guru. Hal ini

menjadi tugas peneliti untuk memperbaiki pembelajaran siklus I, agar di siklus II

pembelajaran dapat lebih ditingkatkan secara optimal, maka langkah guru untuk

memperbaiki hal tersebut di atas adalah sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

57

 

   

 

1) Memberi penjelasan materi yang lebih tajam kepada siswa agar mampu lebih

teliti dalam dalam mengerjakan soal demi soal.

2) Guru mengecek dan mengingatkan siswa untuk mencatat hal-hal penting yang

berkaitan dengan cerita rakyat yang telah disimak menggunakan media

audiovisual.

3) Guru akan membimbing siswa agar dapat mengunakan waktu semaksimal

mungkin dalam mengerjakan soal-soal.

4) Guru memberikan motivasi kepada siswa agar lebih aktif dalam proses

pembelajaran, dari kegiatan awal, inti maupun akhir pembelajaran.

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I bisa dikatakan berhasil karena

sudah melampau target siklus I tetapi masih ada kekurangan yang perlu diperbaiki

agar target jumlah kelulusan siswa siklus II bisa terpenuhi atau bahkan

melampauhi target. Oleh karena itu, penelitian dilanjutkan dengan mengadakan

siklus II.

4.2.3 Analisis Data Siklus I

Tes Siklus I pada penelitian ini didapatkan dari hasil tes pembelajaran

menyimak cerita rakyat siswa kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran

2010/2011 dengan menggunakan media audiovisual. Pada siklus I penelitian ini

mengunakan cerita rakyat yang berjudul “Malin Kundang”. Rincian hasil Tes

pratindakan bisa dilihat pada tabel di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

58

 

   

 

Tabel 4.8 Nilai Tes Siklus I Menyimak Cerita Rakyat Siswa kelas V SD Kanisius Bayat Klaten

Tahun Ajaran 2010/2011

No Nama Skor 1 Krisna Murti 83 2 Enbri W Andika 96 3 Utami Pamungkas 90 4 Diki Nur Yadi 78 5 Monica Palma K 89 6 C. Lucky Dewi P 73 7 Agustinus Tri Anggoro 97 8 Nanda Bontot Iswari 83 9 Ragil 84 10 Vamelia Tiafani 89 11 Eka Nugeraha 76 12 Edi Kurnianto 88 13 Milenia Cantica S 72 14 S. Rispata Putra P 83 15 Ayodya Laksmi Devi 94 16 Sri Teguh Lestari 94 17 B.Divanda K W 76 18 E. Ardian Tanaya 89

Jumlah 1534 Pada Tabel di atas menunjukkan Σ=1534 dan N= 18. Rata-rata nilai tes

menyimak cerita rakyat siklus I dapat diketahui dengan menggunakan rumus di

bawah ini.

NMean ∑=

Diketahui: Σ=1534

N= 1534

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

59

 

   

 

Perhitungan

Mean= 18

1534

Mean = 85,22

Jadi rata-rata nilai menyimak cerita rakyat menggunakan media audio-

visual siklus I sebesar 85,22.

Tabel 4.9

Skor Komulati Tes Menyimak Cerita Rakyat Siklus I

Pada tabel diatas menunjukkan frekuensi skor 76 keatas (tuntas) sebanyak

16 siswa dan frekuensi skor 0-75 (tidak tuntas) sebanyak 2 siswa. Jadi persentase

ketuntasan siswa dapat diketahui dengan rumus di bawah ini.

%100×=siswaJumlah

tuntassiswajumlahPersentase

Diketahui Jumlah siswa tuntas=16

Jumlah siswa tidak tuntas = 2

Perhitungan

Persentase = %1001816

×

Persentase = 88,88%

Jadi persentase ketuntasan pada tes siklus I sebesar 88,88%.

No Kategori Skor Frekuensi Persentase 1 Sangat baik 86-100 9 50% 2 Baik 76-85 7 38,88% 3 Cukup 66-75 2 11,12 4 Kurang 0-65 0 0%

Jumlah 18 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

60

 

   

 

Dari hasil analisis data tes siklus I diketahui adanya peningkatan nilai rata-

rata kelas dan persentase ketuntasan siswa dari tes pratindakan. Peningkatan nilai

rata-rata sebesar 9,89 dan persentase jumlah ketuntasan siswa juga mengalami

peningkatan sebesar 33,33% .

4.2.4 Pelaksanaan siklus II

Setelah serangkaian tahapan siklus I selesai dilaksanakan, peneliti

merencanakan tindakan siklus II. Hal ini dilakukan karena hasil dari tindakan

siklus masih ada kekurangan-kekurangan yang membuat nilai siswa belum

maksimal walaupun target untuk siklus I sudah terlampau namun belum sampai

memenuhi target siklus II. Penelitian tindakan kelas pada siklus II dilaksanakan

dalam untuk satu pertemuan (3x40 menit). Dalam siklus II ini, pemahaman

materi pembelajaran tentang pengertian cerita rakyat dan unsur-unsurnya hanya

mengulang kembali karena sebagian besar siswa sudah tidak mengalami masalah

lagi tentang hal tersebut dan telah dikuasai dari pengetahuan awal siswa dan pada

penjelasan materi pembelajaran siklus I.

Kegiatan pada siklus II sama dengan kegiatan pada siklus I, yaitu terdiri

dari tiga tahap. Ketiga tahap itu meliputi: (1) rancangan pelaksanaan siklus II,

(2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (3) refleksi. Secara lebih rinci,

kegiatan yang dilakukan dalam siklus II ini adalah sebagai berikut.

a. Perencanaan

Berdasarkan tindakan yang telah dilakukan pada siklus I, peneliti dan

guru bahasa Indonesia berdiskusi merencanakan tindakan pada siklus II. Rencana

tindakan bertujuan untuk memperbaiki kekurangan yang masih terdapat pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

61

 

   

 

siklus I agar pada siklus II dapat diperoleh hasil yang lebih baik dari siklus I.

Rencana kegiatan yang disusun ialah sebagai berikut.

1) mengidentifikasi dan memetakan masalah yang terdapat pada siklus I serta

mencari solusinya.

2) membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);

3) mempersiapkan alat pengumpul data penelitian tes dan nontes seperti: lembar

observasi siswa, jurnal siswa, dan pedoman wawancara siswa;

4) menyusun lembar kerja siswa (LKS);

5) mempersiapkan sumber dan media pembelajaran termasuk rekaman video

cerita rakyat yang berjudul “Bawang Merah dan Bawang Putih”;

6) mendampingi secara intensif siswa ketika sedang menyimak video cerita

rakayat dan saat mengerjakan soal;

7) memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pertanyaan yang

dirasa menyulitkan siswa.

Secara teknis siklus II hampir sama dengan siklus I, hanya saja pada

siklus II video cerita rakyat haruslah lebih menarik untuk di simak siswa. Peneliti

memilih video cerita rakyat yang berjudul “Bawang Merah dan Bawang Putih”

karena cerita rakyat ini belum pernah diajarkan oleh guru kepada siswa pada saat

pembelajaran-pembelajaran sebelumnya. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih

tertarik untuk menyimak video tersebut.

b. Pelaksanaan Tindakan

Sebagai kegiatan awal pembelajaran pada siklus II pembelaran menyimak

cerita rakyat menggunakan media audio visual yaitu dengan melakukan apersepsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

62

 

   

 

tentang pembelajaran pada siklus I dan guru mengulang kembali materi

sebelumnya secara singkat dengan memberikan handout tentang materi

pembelajaran untuk setiap siswa. Setelah itu siswa dibagikan hasil pekerjakan

siklus I yang telah dinilai guru dan peneliti, serta membahasnya kembali selama

15 menit agar siswa semakin mantap dalam mengerjakan tes siklus II yang akan

dilakukan nanti.

Kegiatan inti pada siklus II ini hampir sama seperti dengan siklus I.

Langkah pertama yaitu siswa tetap dikondisikan terlebih dahulu agar siswa lebih

siap dalam melakukan kegiatan menyimak cerita rakyat dengan media audio

visual. Siswa diberitahu bahwa akan menyimak cerita rakyat yang berjudul

“Bawang Merah dan Bawang Putih”. Setelah siswa dirasa siap untuk menyimak

cerita rakyat, guru membagikan kertas kosong kepada siswa untuk mencatat hal-

hal penting pada saat menyimak. Guru mengingatkan kembali kepada siswa untuk

mencatat hal-hal penting yang ada di dalam cerita agar siswa tidak lupa dan lebih

serius dalam menyimak. Selanjutnya guru memutarkan video cerita rakyat yang

berjudul ”Bawang Merah dan Bawang Putih” yang berdurasi 28 menit. Saat

siswa melakukan kegiatan menyimak, guru mengawasi kegiatan yang dilakukan

siswa agar tetap fokus dan tidak mengganggu teman yang lainnya. dan mengecek

siswa apakah mereka menuliskan hal-hal penting atau tidak. Untuk lebih

memantapkan pemahaman siswa tentang cerita rakyat “Bawang Merah dan

Bawang Putih” guru memutarkan kembali cerita rakyat” Bawang Merah dan

Bawang Putih”. Langkah berikutnya siswa diberikan Lembar Kerja Siswa yang

berisi 10 soal tentang cerita rakyat “Bawang Merah dan Putih” dan siswa diberi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

63

 

   

 

waktu 30 menit untuk mengerjakan soal-soal tersebut. Selama siswa mengerjakan

tes tersebut siswa juga diperdengarkan instrumen musik akustikan yang diputar

pelan agar siswa lebih nyaman dalam mengerjakan soal-soal tersebut hal ini

dilakukan juga karena siswa juga meminta guru untuk memutarkan instrumen

musik saat mereka mengerjakan soal-soal mereka. Saat itu juga guru tetap

mengawasi siswa dan sesekali mengingatkan siswa untuk tidak terburu-buru

dalam mengerjakan soal-soalnya karena waktu yang diberikan masih cukup lama

dan guru juga mengingatakan agar jangan sampai ada soal yang tidak dijawab.

Guru juga mempersilahkan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum

dipahami dalam soal-soal kepada guru. Setelah waktu selesai Lembar Kerja Siswa

dikumpulkan kepada guru. Kegiatan selanjutnya yaitu beberapa siswa

menceritakan kembali isi video cerita rakyat “Bawang Merah dan Bawang Putih”

di depan kelas secara lisan.

Kegiatan akhir dalam proses tindakan siklus II ini siswa diajak guru untuk

menyimpulkan kembali pembelajaran hari ini yaitu berkaitan materi serta

merefleksikan pembelajaran menyimak cerita rakyat “Bawang Putih dan Bawang

Merah” dalam kehidupan sehari-hari mereka yaitu untuk tidak boleh jahat kepada

orang lain, harus saling membantu dan berbakti dengan orang tua.

c. Obsservasi

Tahap observasi oleh peneliti dipergunakan untuk mengamati

pembelajaran yang sedang berlangsung. Observasi dilakukan selama siswa

mengikuti proses pembelajaran pada siklus II. Hal yang dinilai dalam lembar

observasi meliputi 1) kesiapan siswa dalam pembelajaran menyimak cerita anak,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

64

 

   

 

2) keseriusan siswa dalam mendengarkan penjelasan dari guru, 3) keaktifan siswa

selama proses pembelajaran berlangsung, 4) respon siswa ketika diputarkan

rekaman cerita rakyat, 5) siswa bersemangat dalam mengerjakan tes. Dari hasil

obesrvasi terdebut ditemukan fakta sebagai berikut.

1) Siswa yang siap dalam pemebelajaran menyimak cerita rakyat menggunakan

media audiovisual berjumlah 18 siswa dan tidak siswa yang belum siap dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia.

2) Siswa yang serius dalam mendengarkan penjelasan guru selama proses

pembelakjaran berlangsung berjumlah 18 siswa dan tidak ada siswa yang

kurang serius dalam mendengarkan penjelasan dari guru.

3) Siswa yang aktif selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung berjumlah

15 siswa dan siswa yang kurang aktif berjumlah 3 siswa.

4) Semua siswa yang merespon ketika diputarkan rekaman cerita rakyat yang

berjudul “Bawang Merah dan Bawang Putih”.

5) Semua siswa bersemangat dalam mengerjakan tes menyimak cerita-rakyat.

Tabel 4.10 Hasil Obeservasi Perilaku Siswa Dalam Proses Pembelajaran Menyimak

Cerita Rakyat Dengan Menggunakan Media Audiovisual Siklus I

No Nama Kategori Perilaku siswa 1 2 3 4 5

1 Krisna Murti 2 Enbri W Andika 3 Utami Pamungkas 4 Diki Nur Yadi 5 Monica Palma K - 6 C. Lucky Dewi P - 7 Agustinus Tri Anggoro - 8 Nanda Bontot Iswari 9 Ragil

10 Vamelia Tiafani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

65

 

   

 

Keterangan: 1. Kesiapan siswa dalam pemebelajaran menyimak cerita rakyat

menggunakan media audiovisual 2. Keseriusan siswa dalam mendengarkan penjelasan dari guru 3. Keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung 4. Siswa merespon ketika diputarkan rekaman cerita rakyat yang

berjudul “Bawang Merah dan Bawang Putih” 5. Siswa bersemangat dalam mengerjakan tes.

d. Refleksi

Tahap refleksi dipergunakan peneliti untuk berdiskusi dengan tim

kolaborator dan guru bidang studi. Refleksi dilaksanakan setelah pembelajaran

siklus II selesai. Refleksi yang diperoleh pada penelitian tindakan siklus II ini

adalah sebagai berikut.

1) Media audiovisual sangat efektif dan membantu siswa dalam pembelajaran

menyimak khususnya menyimak cerita rakyat siswa kelas V SD Kanisius

Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011. Hal ini terbukti dengan adanya

peningkatan rata-rata nilai dan persentase ketuntasan yang signifikan dari tes

pratindakan ke siklus I, dan ke siklus II bahkan pada siklus II hasilnya sangat

memuaskan dengan jumlah presentase ketuntasan siswa mencapai 100%

dengan rata-rata nilai 89,33.

2) Keaktifan siswa yang ikut meningkat. Hal ini dapat ditunjukkan semua siswa

serius dan fokus dalam pembelajaran dan saat mengrjakan tes.

11 Eka Nugeraha - - 12 Edi Kurnianto - 13 Milenia Cantica S - - 14 S. Rispata Putra P - - 15 Ayodya Laksmi Devi 16 Sri Teguh Lestari 17 B.Divanda K W 18 E. Ardian Tanaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

66

 

   

 

3) Instruksi dari guru dapat diterima dengan baik oleh siswa, sehingga siswa dapat

mengerjakan tes dengan jelas dan tepat. Kekurangan-kekurangan yang

ditemukan pada proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I, baik

aspek guru maupun siswa diperbaiki pada siklus II. Dengan adanya perbaikan

dari kekurangan tersebut, tujuan untuk mengupayakan proses pelaksanaan

kegiatan pembelajaran yang lebih baik sudah tercapai. Melalui diskusi dan

melihat hasil analisis data yang dilakukan diputuskan tidak perlu diadakan

siklus III karena target yang diinginkan sudah tercapai.

4.2.5 Analisis Data Siklus II

Tes Siklus II pada penelitian ini didapatkan dari hasil tes pembelajaran

menyimak cerita rakyat siswa kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran

2010/2011 dengan menggunakan media audio visual. Pada siklus II penelitian ini

mengunakan cerita rakyat yang berjudul “Bawang Merah Dan Bawang PutiH”.

Rincian hasil Tes pratindakan bisa dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.11 Nilai Tes Menyimak Cerita Rakyat Siklus II Siswa kelas V SD Kanisius

Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011

No Nama Skor1 Krisna Murti 932 Enbri W Andika 963 Utami Pamungkas 944 Diki Nur Yadi 915 Monica Palma K 886 C. Lucky Dewi P 837 Agustinus Tri Anggoro 908 Nanda Bontot Iswari 919 Ragil 7910 Vamelia Tiafani 9111 Eka Nugeraha 8012 Edi Kurnianto 9313 Milenia Cantica S 83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

67

 

   

 

14 S. Rispata Putra P 8615 Ayodya Laksmi Devi 9616 Sri Teguh Lestari 9317 B.Divanda K W 9118 E. Ardian Tanaya 90

Jumlah 1608

Pada Tabel di atas menunjukkan Σ=1608 dan N= 18. Rata-rata nilai tes

menyimak cerita rakyat siklus II dapat diketahui dengan menggunakan rumus di

bawah ini.

NMean ∑=

Diketahui: Σ=1680 N= 18

Perhitungan

Mean= 18

1680

Mean = 89,33

Jadi rata-rata nilai menyimak cerita rakyat menggunakan media audio

visual siklus II sebesar 89,33

Tabel 4.12 Skor Komulatif Tes Menyimak Cerita Rakyat Siklus II Siswa Kelas V

SD Kanisius Bayat Klaten

No Kategori Skor Frekuensi 1 Sangat baik 86-100 0 2 Baik 76-85 0 3 Cukup 66-75 0 4 Kurang 0-65 0

Jumlah 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

68

 

   

 

Pada tabel di atas menunjukkan frekuensi skor 76 ke atas (tuntas)

sebanyak 18 dan frekuensi yang mendapat skor dibawah 76 yaitu 0. Jumlah

Persentase ketuntasan dapat diketahui dengan rumus

%100×=siswaJumlah

tuntassiswajumlahPersentase

Diketahui Jumlah siswa tuntas=18

Jumlah siswa tidak tuntas = 0

Perhitungan

Persentase = %1001818

×

Persentase = 100%

Jadi persentase ketuntasan pada tes pratindakan sebesar 100%

Dari hasil analisis data tes siklus II diketahui adanya peningkatan nilai

rata-rata kelas dan persentase ketuntasan siswa dari tes pratindakan. Peningkatan

nilai rata-rata sebesar 9,89 dan untu persentase ketuntasan mengalami peningkatan

sebesar 33,33% .

4.3 Pembahasan

Peningkatan keterampilan menyimak cerita rakyat dengan menggunakan

media audiovisual dilakukan sebanyak dua siklus. Siklus I dilaksanakan setelah

rencana untuk siklus I tersusun dengan baik. Setelah tindakan pada siklus I

selesai, peneliti merencanakan tindakan untuk siklus II. Kemudian rencana untuk

siklus II dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disusun. Hasil penelitian

tersebut dapat dilihat dari hasil tes siswa di setiap siklusnya. Berikut ini

merupakan pemaparan pembahasan data setiap siklus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

69

 

   

 

4.3.1 Pembahasan Data Pratindakan

Data tes pratindakan diperoleh dari pembelajaran menyimak cerita rakyat

dengan media dibacakan langsung oleh guru pada semester I. Tes ini sebagai

acuan untuk melakukan perencanaan dan tindakan untuk siklus I. Nilai total tes

pratindakan adalah akumulasi dari setiap aspek yang telah ditentukan Nilai rata-

rata masing masing siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.13

Nilai Tes Pratindakan Menyimak Cerita Rakyat Dan Persentase Ketuntasan Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Tahun Ajaran2010/2011

No Nama Nilai Keterangan

1 Krisna Murti 78 Tuntas2 Enbri W Andika 77 Tuntas3 Utami Pamungkas 78 Tuntas4 Diki Nur Yadi 74 Tidak Tuntas 5 Monica Palma K 72 Tidak Tuntas 6 C. Lucky Dewi P 82 Tidak tuntas 7 Agustinus Tri Anggoro 70 Tidak Tuntas 8 Nanda Bontot Iswari 75 Tuntas9 Ragil 76 Tuntas10 Vamelia Tiafani 79 Tuntas11 Eka Nugeraha 65 Tidak Tuntas 12 Edi Kurnianto 75 Tuntas13 Milenia Cantica S 79 Tuntas14 S. Rispata Putra P 61 Tidak Tuntas 15 Ayodya Laksmi Devi 77 Tidak Tuntas 16 Sri Teguh Lestari 84 Tuntas17 B.Divanda K W 74 Tidak Tuntas 18 E. Ardian Tanaya 80 Tuntas

Jumlah 1356 T=10

TT= 8 Rata-rata 75,33

Prosentase ketuntasan kelas 55,55%Persentase ketidaktuntasan kelas 44,55%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

70

 

   

 

Hasil data pada Tes Pratindakan ketuntasan kelas hanya mencapai

55,55 % Hasil ini belum begitu memuaskan karena masih banyak siswa yang

tidak Tuntas. Di bawah ini merupakan rincian hasil tes kemampuan menyimak

cerita rakyat siswa pada siklus I.

1) Tes kemampuan menyimak cerita rakyat yang didengar

Berdasarkan data hasil tes siswa pada siklus I, terdapat 8 siswa yang tidak

tuntas. Jika dirata-rata terdapat 44,55% siswa yang tidak tuntas dan terdapat

55,55% atau 10 siswa yang mendapat nilai tuntas dari jumlah 18 siswa. Untuk

lebih jelasnya, ketuntasan kemampuan menyimak cerita rakayat dengan

menggunakan media audio visual siswa pada siklus I dapat kita lihat dari diagram

di bawah ini.

Diagram 4.1 Persentase Kelulusan Tes Pratindakan

2) Faktor yang mempengaruhi Ketuntasan dan Ketidaktuntasan siswa

Berdasarkan tes kemampuan menyimak cerita rakyat dengan menggunkan

media dibacakan langsung oleh guru, ada dua faktor yang memperngaruhi

ketidaktuntasan siswa. Faktor yang pertama media yang digunakan kurang efektif

sehingga pembelajaran kurang menarik bagi siswa dan siswa cenderung bosan

55,55%44,45% Tuntas

Tidak Tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

71

 

   

 

memdengarkan langsung cerita dari guru. Faktor yang kedua siswa kesulitan

memahami isi cerita rakyat yang dibacakan langsung oleh guru karena siswa tidak

mempunyai gambaran yang nyata tentang isi cerita rakyat.

4.3.2 Pembahasan Data Siklus I

Data siklus I diperoleh dari hasil tes yang diadakan peneliti di setiap akhir

pembelajaran. Tes ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat

pemahaman yang diperoleh siswa setelah memyimak cerita rakyat dengan media

audiovisual.

Nilai total siklus I adalah akumulasi dari setiap aspek yang telah

ditentukan. Nilai rata-rata masing masing siswa pada siklus I dapat dilihat pada

tabel dibawah ini.

Tabel 4.14 Nilai Tes Menyimak Cerita Rakyat Siklus I dan Persentase ketuntasan

Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Tahun Ajaran 2010/2011

No Nama Nilai Keterangan 1 Krisna Murti 83 Tuntas 2 Enbri W Andika 96 Tuntas 3 Utami Pamungkas 90 Tuntas 4 Diki Nur Yadi 78 Tuntas 5 Monica Palma K 89 Tuntas 6 C. Lucky Dewi P 73 Tidak tuntas 7 Agustinus Tri Anggoro 97 Tuntas 8 Nanda Bontot Iswari 83 Tuntas 9 Ragil 84 Tuntas 10 Vamelia Tiafani 89 Tuntas 11 Eka Nugeraha 76 Tuntas 12 Edi Kurnianto 88 Tuntas 13 Milenia Cantica S 72 Tidak tuntas 14 S. Rispata Putra P 83 Tuntas 15 Ayodya Laksmi Devi 94 Tuntas 16 Sri Teguh Lestari 94 Tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

72

 

   

 

17 B.Divanda K W 76 Tuntas 18 E. Ardian Tanaya 89 Tuntas

Jumlah 1534 T=16

TT= 2 Rata-rata 85,22

Prosentase ketuntasan kelas 88,88%Persentase ketidaktuntasan kelas 11,12%

Hasil data pada siklus I ketuntasan kelas mencapai 88,88 % Hasil ini

sudah mencapai bahkan nilai batas KKM, namun masih belum mencapai indikator

keberhasilan yang peneliti buat. Di bawah ini merupakan rincian hasil tes

kemampuan membaca pemahaman fakta dan opini siswa pada siklus I.

1) Tes kemampuan menyimak cerita rakyat yang didengar

Berdasarkan data hasil tes siswa pada siklus I, terdapat 2 siswa yang tidak

tuntas. Jika dirata-rata terdapat 11,12% siswa yang tidak tuntas dan terdapat 88,88

% atau 16 siswa yang mendapat nilai tuntas (dari 18 siswa yang hadir). Untuk

lebih jelasnya, ketuntasan kemampuan menyimak cerita rakayat dengan

menggunakan media audio visual siswa pada siklus I dapat kita lihat dari diagram

di bawah ini.

Diagram 4.2 Prersentase kelulusan siklus I

88,88%

11,12%

Tuntas

Tidak Tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

73

 

   

 

2) Faktor-faktor yang mempengaruhi ketuntasan dan ketidaktuntasan siswa di

siklus I

Berdasarkan tes kemampuan menyimak cerita rakyat dengan menggunkan

media audiovisual ada dua faktor yang memperngaruhi ketuntasan siswa antara

lain, kurang telitinya siswa dalam menjawab soal-soal yang dikerjakan, siswa

tidak mencatatat hal-hal penting saat menyimak cerita anak sehingga siswa

kesulitan untuk menjawab soal-soal yang diberikan.

4.3.3 Pembahasan Data Siklus II

Pada siklus II ini, penelitian juga berjalan sesuai dengan rencana. Hal ini

dapat dilihat dari hasil tes menyimak cerita rakyat dengan menggunakan media

audiovisual diperoleh siswa. Persentase ketuntasan siswa yaitu 100%. Agar lebih

jelas, rinciannya dapat dilihat sebagai berikut.

1. Tes kemampuan menyimak cerita rakyat yang didengar

Berdasarkan data hasil tes menyimak cerita rakyat dengan menggunakan

media audio visual siswa yang dilaksanakan pada siklus II, terdapat 18 siswa

tuntas dan tidak ada siswa yang tidak tuntas dan bisa dikatakan 100% siswa tuntas

dengan nilai rata-rata 89,33. Nilai total siklus I adalah akumulasi dari setiap aspek

yang telah ditentukan. Nilai rata-rata masing masing siswa pada siklus II dapat

dilihat pada tabel dibawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

74

 

   

 

Tabel 4.15 Nilai Tes Menyimak Cerita Rakyat Siklus II Dan Persentase Ketuntasan

Siswa Kelas V SSD kanisius Bayat Tahun Ajaran 2010/2011

No Nama Nilai Keterangan 1 Krisna Murti 93 Tuntas 2 Enbri W Andika 96 Tuntas 3 Utami Pamungkas 94 Tuntas 4 Diki Nur Yadi 91 Tuntas 5 Monica Palma K 88 Tuntas 6 C. Lucky Dewi P 83 Tuntas 7 Agustinus Tri Anggoro 90 Tuntas 8 Nanda Bontot Iswari 91 Tuntas 9 Ragil 79 Tuntas 10 Vamelia Tiafani 91 Tuntas 11 Eka Nugeraha 80 Tuntas 12 Edi Kurnianto 93 Tuntas 13 Milenia Cantica S 83 Tuntas 14 S. Rispata Putra P 86 Tuntas 15 Ayodya Laksmi Devi 96 Tuntas 16 Sri Teguh Lestari 93 Tuntas 17 B.Divanda K W 91 Tuntas 18 E. Ardian Tanaya 90 Tuntas

Jumlah 1608 T= 18

TT= 0 Rata-rata 89,33

Prosentase ketuntasan kelas 100%Persentase ketidaktuntasan kelas 0%

Hasil data pada siklus I ketuntasan kelas mencapai 100 % . Hasil ini sangat

memuaskan dan sudah mencapai bahkan melampaui target siklus II . Rincian hasil

tes kemampuan menyimak cerita rakyat dengan menggunakan media audio visual

dapat dilihat pada diagaram dibawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

75

 

   

 

Diagram 4.3 Persentase Ketuntasan Siklus II

100%

Tuntas

Tidak Tuntas

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketuntasan dan ketidaktuntasan siswa di

siklus II

Berdasarkan hasil dan proses yang dilakukan pada siklus II, dapat

dikatakan bahwa siklus II mengalami keberhasilan. Hal ini dapat dibuktikan

dengan adanya hasil rata-rata yang menunjukkan siklus II melampaui target siklus

II. Dari hasil yang ditunjukkan, pada siklus II, siswa juga lebih teliti dan cermat

dan sudah mencatat-hal-hal penting saat menyimak cerita rakyat dengan

menggunakan medsia audiovisual. Peneliti berasumsi bahwa ketelitian siswa

dalam mengerjakan soal dan kegiatan mencatat hal-hal penting pada saat

menyimak cerita rakyat dengan menggunkan media audio visual pada siklus II ini

berpengaruh pula pada tingkat pemahaman siswa.

4.3.4 Hasil Penelitian dari Prates, Siklus I dan Siklus II

Hasil penelitian peningkatan kemampuan menyimak cerita rakyat dengan

menggunkan media audio visual siswa kelas V SD Kanisius Bayat Klaten dapat

dilihat dari rata-rata yang diperoleh siswa mulai dari pratindakan, siklus I, dan

siklus II. Secara umum, hasil dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel dan grafik

di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

76

 

   

 

Tabel 4.16 Peningkatan Rata-Rata Dan Persentase Ketuntasan Tes Menyimak

Cerita Rakyat Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011

Keterangan:

PT : Pratindakan

SI : Siklus I

SII : Siklus II

Grafik 4.1 Peningkatan Rata-rata Nilai Menyimak cerita rakyat Siswa Kelas V SD

Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011

No Tes Rata-rata Ketuntasan Ketidak Tuntasan

1 Pratindakan 75,33 55,55% 44,45%

2 Siklus I 85,22 88,88% 11,12%

3 Siklus II 89,33 100% 0%

Rata-rata Peningkatan

PT SI SII PT-S I % SI-SII %

75,33 85,22 89,33 9,89 33,33% 4,11 11,12%

60

70

80

90

Data Awal Siklus I Siklus II

75,55

85,2289,33

Nilai Rata‐Rata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

77

 

   

 

Grafik. 4.2 Peningkatan Ketuntasan Kemampuan Menyimak Cerita Rakyat Siswa Kelas

V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, dapat dilihat secara umum bahwa

nilai rata-rata dan persentase kelulusan keterampilan menyimak cerita rakyat

siswa kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011 mengalami

peningkatan yang cukup signifikan. Rata- rata nilai prates 75,33, pada siklus I

meningkat menjadi 85,22 dan siklus II meningkat menjadi 89,33. Persentase

keterampilan menyimak menyimak cerita rakyat Siswa kelas V SD Kanisius

Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011 selalu mengalami peningkatan dari

pratindakan ke siklus I, dan siklus I ke siklus II. Hal ini dapat dilihat dari data

yang telah diperoleh, yaitu berupa nilai tes menyimak cerita rakyat siswa. Hasil

Pratindakan menunjukkan bahwa terdapat 10 siswa dari 18 siswa atau 55,55%

yang mendapat nilai di atas atau sama dengan standar keberhasilan yang telah

ditetapkan, yakni 76, siswa yang nilainya berada di bawah 76 sebanyak 8 siswa

atau 44,45% . Data siklus I menunjukkan bahwa terdapat 16 siswa dari 18 siswa

atau 88,88% yang mendapat nilai di atas atau sama dengan standar keberhasilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

78

 

   

 

yang telah ditetapkan, yakni 76, siswa yang nilainya berada di bawah 76 sebanyak

2 siswa atau 11,12%. Sedangkan data siklus II menunjukkan bahwa terdapat 18

siswa dari 18 siswa atau 100% yang mendapat nilai di atas atau sama dengan

standar keberhasilan yang telah ditetapkan, yakni 76, dan tidak ada siswa yang

nilainya berada di bawah 76 atau 0%.

4.3.5 Refleksi

Refleksi dilaksanakan dengan tujuan untuk memperbaiki kekurangan-

kekurangan yang ditemui siswa pada pratindakan (prates) dan setiap siklusnya.

Hasil refleksi pada pratindakan menunjukkan bahwa pembelajaran menyimak

cerita rakyat dengan media dibacakan langsung oleh guru kurang menarik bagi

siswa kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajran 2010/2011. Media

dibacakan langsung oleh guru juga kurang efektif sehingga siswa mengalami

kesulitan dalam memahami isi cerita rakyat karena siswa tidak mempunyai

gambaran yang nyata terhadap isi cerita rakyat. Hal ini terbukti dengan persentase

ketuntasan siswa hanya mencapai 55,55% dan rata-rata nilai kelas hanya 75,33.

Hasil refleksi pada siklus I didapatkan beberapa kekurangan dan kelebihan

dalam menyimak cerita rakyat dengan menggunakan media audio visual. Adapun

kelebihannya yaitu siswa lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran.

Selain itu dengan menggunakan media audiovisual pembelajaran menyimak

khususnya menyimak cerita rakyat lebih menarik dan lebih mudah dipahami oleh

siswa. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan rata-rata nilai dan persentase

ketuntasan siswa dalam tes kemampuan menyimak cerita rakyat sedangkan,

kekurangan pada siklus I yaitu siswa tidak teliti dalam mengerjakan soal-soal tes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

79

 

   

 

dan siswa tidak mencatat hal-hal penting saat melakukan kegiatan menyimak

cerita rakyat. Hal ini menimbulkan siswa tidak maksimal dalam mengerjakan

tugas. Namun, secara keseluruhan hasil siklus I lebih baik daripada pratindakan

baik dari aspek rata-rata nilai dan persentase kelulusan.

Pada pelaksanaan siklus II, peneliti mencoba memperbaiki kekurangan

yang terdapat di siklus I. Perbaikannya tersebut diantaranya, (1) guru lebih aktif

mengamati siiswa sewaktu menyimak cerita rakyat dan sesekali mengingatkan

untuk mencatta-hal-hal penting dari cerita, dan (2) guru juga menginstrusksikan

kepada siswa untuk tidak terburu-buru pada ssaat mengerjakan soal-soal. Oleh

sebab itu, pada siklus II ini, peneliti tidak mengalami kesulitan dalam melakukan

proses pembelajaran, bahkan peneliti menemukan kelebihan setelah

dilangsungkannya perbaikan. Pada siklus II ini, siswa lebih antusias dalam

mengerjakan soal dan waktu yang digunakan lebih efektif dan berjalan sesuai

dengan rencana. Hal itu terbukti dengan meningkatnya nilai rata-rata dan

persentase ketuntasan san siswa yang mencapai 100% dalam tes kemampuan

menyimak cerita rakyat siswa kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran

2010/2011.

4.4.1 Refleksi Penggunaan Media Audiovisual Dalam Pembelajaran Menyi-

mak Cerita Rakyat

Selama kegiatan refleksi dilaksanakan, terbukti bahwa dengan

menggunakan media audiovisual dapat meningkatkan proses pembelajaran

menyimak, khususnya dalam menyimak cerita rakyat. Selain tes keterampilan

menyimak cerita rakyat siswa meningkat, keaktifan siswa di kelas pun ikut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

80

 

   

 

meningkat, meskipun dilaksanakan dengan tidak menggunakan metode Student

Active Learning yang menuntut siswa untuk aktif dalam pembelajaran.

4.4.2 Refleksi Kendala Yang Dihadapi Oleh Siswa Dan Guru

a. Kendala yang dihadapai siswa

Menurut hasil jurnal dan observasi selama proses pembelajaran

berlangsung, ada satu hal kendala yang dihadapi oleh siswa yaitu, ada beberapa

siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami penjelasan guru tentang materi

karena terlalu cepat. Hal ini dikarenakan kebiasan siswa yang pada saat

pembelajaran sebelum-sebelumnya harus mencatat dahulu materi pembelajaran

dan baru dibahas bersama, dan pada saat siklus I dan II penjelasan materi

menggunakan media power point sehingga siswa merasa terlalu cepat memahami

materi karena siswa ingin mencatat materi tersebut secara utuh. Maka peneliti

terdorong dengan untuk melakukan perbaikan pembelajaran yaitu dengan

memberikan handout yang isinya sama dengan penjelasan materi dengan media

power point.

b. Kendala yang dihadapi guru

Dalam hal ini guru mengalami kendala untuk memfokuskan siswa untuk

siap mengikuti pembelajaran dan membangkitkan motivasi siswa dalam

mengikuti pembelajaran karena keseriusan siswa dalam mengerjakan tes juga

kurang. Dengan melihat kenyataan ini guru dan peneliti sepakat menjanjikan

hadiah kepada siswa sebuah CD cerita rakyat yang berjudul “Bawang Merah dan

Bawang Putih” atau “Malin Kundang” kepada siswa yang mendapat nilai

tertinggi saat tes menyimak cerita rakyat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

81

 

BAB V

PENUTUP

Pada bagian ini diuraikan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang

telah dilaksanakan. Selain itu pada bagian ini juga diuraikan saran dari peneliti.

Saran yang diberikan ini diharapkan dapat berguna bagi semua pihak yang

bersangkutan.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan yang telah

diuraikan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa:

1) Keterampilan menyimak cerita rakyat siswa kelas V SD Kanisius Bayat

Klaten Tahun Ajaran 2010/2011 dapat ditingkatkan dengan menggunakan

media audiovisual.

2) Penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran menyimak cerita rakyat

untuk siswa kelas V SD Kanisius Bayat Klaten lebih efektif dan menarik bagi

siswa.

Berdasarkan analisis data, hasil tes kemampuan menyimak cerita rakyat

siswa kelas V SD Kanisius Bayat Klaten mengalami peningkatan. Hasil tersebut

membuktikan bahwa hipotesis tindakan sesuai dengan harapan peneliti, yaitu

media audiovisual yang dipilih dapat meningkatkan kemampuan menyimak cerita

rakyat. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai kelas dan persentase kelulusan yang

meningkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

82

Berikut ini merupakan paparan hasil rata-rata kelas dari tes kemampuan

membaca pemahaman siswa.

1) Pada kondisi awal (pratindakan) nilai rata-rata kelas 75,33 dengan persentase

ketuntasan siswa hanya 55,55% dengan rincian 10 siswa yang tuntas dan 8

siswa yang tidak tuntas (44,45%)

2) Pada siklus I kemampuan menyimak cerita rakyat rata-rata nilai kelas

mengalami peningkatan menjadi 85,22 atau meningkat 9,89 poin. Persentase

ketuntasan juga mengalami peningkatan menjadi 88,88% atau meningkat

sebesar 33,33% dengan rincian 16 siswa tuntas (88,88%) dan 2 siswa tidak

tuntas (11,12%). Hasil Tersebut sudah melampaui target awal untuk siklus I

yaitu sebesar dengan nilai rata-rata 80,00 dan persentase ketuntasan 75%

3) Pada siklus II kemampuan menyimak cerita rakyat rata-rata kelas mengalami

peningkatan menjadi 89,33 dan persentase kelulusan mencapai 100%.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti mengajukan

beberapa saran bagi empat pihak. Saran-saran ini ditujukan kepada Sekolah

khususnya SD Kanisius Bayat Klaten, guru mata pelajaran bahasa Indonesia

Khususnya SD Kanisius Bayat Klaten, dan peneliti lain. Secara rinci, saran-saran

itu akan diuraikan di bawah ini.

1) Pihak Sekolah khususnya SD Kanisius Bayat Klaten, agar memperhatikan

kebutuhan pembelajaran salah satunya pengadaan media audiovisual karena

media audiovisual terbukti dapat meningkatkan kemampuan menyimak siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

83

khusunya menyimak cerita rakyat.Media audiovisual juga lebih menarik bagi

siswa karena peran media pembelajaran menjadi salah satu aspek keberhasilan

pembelajaran.

2) Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia diharapkan lebih kreatif dan bisa

menggunakan media audiovisual dalam kegiatan pembelajaran menyimak

khususnya menyimak cerita rakyat karena hasil penelitian menunjukkan

bahwa media audiovisual dapat membuat kegiatan pembelajaran lebih efektif,

menarik dan meningkatkan kemampuan menyimak khususnya menyimak

cerita rakyat. Selain itu, guru diharapkan menciptakan kegiatan pembelajaran

yang lebih menarik dan membuat siswa aktif dengan menggunakan salah

satunya dengan media audiovisual

3) Guru mata pelajaran lain SD Kanisius Bayat Klaten, sebaiknya juga

memvariasikan kegiatan pembelajaran salah satunya dengan media audiovisual

karena selain terbukti mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam

mengikuti pembelajaran, siswa juga belum pernah melakukan pembelajaran

untuk mata pelajaran lain dengan menggunakan media audiovisual.

4) Peneliti lain sebaiknya melanjutkan penelitian tindakan kelas tentang

menyimak cerita rakyat dengan menggunakan media audiovisual mengga-

bungkan dengan metode atau teknik yang lebih efektif hal itu dimaksudkan

agar keberhasilan siswa dalam menyimak cerita rakyat lebih dapat optimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

84

 

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Reineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 1990. Managemen penelitian. Jakarta: Reineka Cipta.

Marlina, Ice. 2007. Peningkatan Keterampilan Menyimak Puisi Menggunakan Media Audio Visual dengan Komponen Masyarakat Belajar pada Siswa Kelas VII B SMP Al-Kautsar Semarang Tahun Ajaran 2006/2007. Skripsi: Unnes

Mulyasa. 2006. Kurikulum Satuan Pendidikan.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian Dlam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Jakarta: Gramedia.

Pangesti. 2006. Peningkatan Keterampilan Meyimak Dongeng dengan Media Audio Visual pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 30 Semarang. Skripsi: Unnes

Rianto, Andre. 1982. Peranan Media Audiovisual Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.

Septiningsih, Lustantini dkk. 1998. Memahami Cerita Anak-Anak Studi Kasus Majalah Bobo, Ananda, dan Amanah. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT Grasindo

Soeparno. 1988. Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: PT. Intan Pariwara.

Sudjana, Nanan dan Rivai.1991. Penggunaan Media AudioVisual. Bandung: Sinar Baru.

Sudjiman, Panuti. 1990. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Universitas Indonesia

Suharianto. 2005. Dasar-Dasar Teori Sastra. Semarang: Rumah Indonesia

Sulaiman, Amir Hamzah. 1981. Media Audio-Visual untuk Pengajaran, Penerangan, dan Penyuluhan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Soelarto. 1987-1980. Risalah Sejarah dan Budaya. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya

Suratno. 2006. Peningkatan Menyimak Berita melalui Media Audio Visual dengan Pendekatan Kontekstual Komponen Inquiri pada Siswa Kelas VIIA SMP N I Tarub Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2005/2006. Skripsi: Unnes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

85

Tarigan, Henry Gubtur. 1988. Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Gubtur. 1983. Menyimak Sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

86

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

87

 

Lampiran 1 

SILABUS

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas / Semester : V / I

Standar Kompetensi : Memahami penjelasan nara sumber dan cerita

rakyat secara lisan.

Kompetensi Dasar

Indikator Materi Pokok

Kegiatan Belajar Alokasi Waktu

1.Mendengarkan

1.1.Mengidentifik

asi unsur

cerita rakyat

yang

didengar

1. Menentukan atau mengidentifikasi tokoh dan perwatakan cerita rakyat yang telah diperdengarkan.

2. Mengidentifikasi latar cerita rakyat yang telah diperdengarkan

3. Menentukan tema dan amanat cerita rakyat yang telah diper-dengarkan

1. Rekaman audio-visual cerita rakyat yang berjudul “Malin Kundang”

2. Unsur-unsur instrinsik cerita rakyat

1. Menjelaskan unsur instrinsik cerita rakyat

2. Mendengarkan cerita rakyat

3. Mencatat

hal-hal penting dari cerita rakyat yang didengar.

4. Mengerjaka

n tes cerita rakyat

5. Menceritaka

n kembali dan memberi tanggapan tentang cerita rakyat

1x Perte-muan

3x40 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

88

 

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD KANISIUS BAYAT KLATEN

Kelas/ Semester : V/1

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Jumlah Pertemuan : 1 x Pertemuan

Alokasi waktu : 3 x 40 menit

A. Standar Kompetensi

1.Memahami penjelasan narasumber dan cerita rakyat secara lisan

B. Kompetensi Dasar

1.2Mengidentifikasi unsur cerita rakyat yang di dengarnya.

C. Indikator

4. Menentukan atau mengidentifikasi tokoh dan perwatakan cerita rakyat

yang telah diperdengarkan.

5. Mengidentifikasi latar cerita rakyat yang telah diperdengarkan

6. Menentukan tema dan amanat cerita rakyat yang telah diperdengarkan

D. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik mampu mengidentifikasi tokoh dan menentukan tokoh cerita

rakyat yang telah diperdengarkan.

2. Peserta didik mampu mengidentifikasi mengidentifikasi latar cerita rakyat

yang telah diperdengarkan.

3. Peserta didik mampu menentukan tema dan amanat cerita rakyat yang

telah diperdengarkan.

E. Materi Pembelajaran

3. Rekaman audiovisual cerita rakyat yang berjudul “Malin Kundang”

4. Unsur-unsur instrinsik cerita rakyat

a. Tokoh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

89

 

Tokoh adalah individu ciptaan/rekaan pengarang yang

mengalami peristiwa peristiwa atau lakuan dalam berbagai peristiwa

cerita. Pada umumnya tokoh berwujud manusia, namun dapat pula

berwujud binatang atau benda yang diinsankan. Tokoh dibedakan

menjadi dua, yaitu: Tokoh protagonis, yaitu tokoh yang membawakan

perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai positif. Tokoh

antagonis, yaitu tokoh yang membawakan perwatakan yang

bertentangan dengan protagonis atau menyampaikan nilai-nilai negatif.

b. Latar

Latar dibedakan menjadi tiga, yaitu latar waktu, latar tempat,

dan latar suasana. Latar waktu adalah waktu (masa) tertentu ketika

peristiwa dalam cerita itu terjadi. Latar tempat adalah lokasi atau

bangunan fisik lain yang menjadi tempat terjadinya peristiwa-peristiwa

dalam cerita. Suasana adalah salah satu unsur intrinsik yang berkaitan

dengan keadaan psikologis yang timbul dengan sendirinya bersamaan

dengan jalan cerita. Suatu cerita menjadi menarik karena berlangsung

dalam suasana tertentu. Misalnya, suasana gembira, sedih, tegang,

penuh semangat, tenang, damai, dan sebagainya.

c. Penokohan

Penokohan ialah bagaimana cara pengarang menggambarkan dan

mengembangkan watak tokoh-tokoh dalam sebuah cerita.

d. Tema

Tema ialah sesuatu yang menjadi pikiran utama, sesuatu yang menjadi

persoalan dalam cerita.

e. Amanat

Amanat adalah pesan yang disampaikan pengarang dalam cerita.

F. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Tanya jawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

90

 

G. Nilai Kemanusiaan

1. Toleransi

2. Cinta kasih

3. Kebijaksanaan

4. Tanggung jawab

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan awal

a. Guru membuka pembelajaran

b. Presensi

c. Apersepsi

d. Brainstorming: Siapa yang mengetahui atau pernah menyaksikan

tentang cerita rakyat yang berjudul “Bawang Merah dan Bawang

Putih”, jika mengetahui coba ceritakan secara singkat isi ceritanya?

e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

f. Motivasi: Cerita rakyat yang berjudul “Bawang Merah dan Bawang

Putih” yang akan kalian simak nanti banyak mempunyai nilai moral

yang bisa membentuk pribadi manusia yang baik.

2. Kegiatan inti

a. Siswa dibantu guru menjelaskan unsur-unsur instrinsik dalam cerita

rakyat

b. Siswa bertanya jawab dengan teman dan guru seputar unsur-unsur

instrinsik cerita rakyat.

c. Siswa menyimak rekaman audiovisual cerita rakyat yang berjudul

“Malin Kundang” serta mencatat hal-hal penting yang ada di dalam

cerita.

d. Siswa mengrejakan soal tentang cerita rakyat yang berjudul “Malin

Kundang” di lembar kerja siswa yang telah dibagikan oleh guru.

e. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaan kepada guru

3. Kegiatan akhir

a. Siswa membuat rangkuman pembelajaran dibimbing oleh guru.

b. Siswa merefleksikan pembelajaran dibantu oleh guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

91

 

I. Refleksi

1. Bagaimana perasaanmu setelah bisa menentukan tema, tokoh, latar dan

amanat cerita rakyat dengan menggunakan media audiovisual?

2. Apakah kamu akan melaksanankan pesan apabila kamu mendapatkan

pesan atau amanat?

3. Apakah kamu akan mencontoh perilaku tokoh yang baik seperti cerita

tersebut?

J. Aksi

1. Saya merasa senang mengikuti pembelajaran ini.

2. Saya akan melaksanakan pesan yang diberikan kepada saya

3. Saya akan mencontoh perilaku tokoh yang baik supaya saya bisa menjadi

anak yang baik juga.

K. Kecakapan Hidup

1. Kecakapan berperilaku yang baik.

L. Alat

Laptop, viewer, speaker.

M. Sumber Belajar

Suwanto, dkk. 2009. Ayo Belajar Bahasa Indonesia Kelas 5 SD. Yogyakarta:

Kanisius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

92

 

N. Penilaian

1. Teknik : Tes

2. Bentuk : Tes tertulis

3. KKM : 75

4. Instrumen :

Yogyakarta, 13Mei 2011

Disetujui,

Guru Kelas Peneliti

Drs. Andreas Suruipto Toto Purnawan

No. G. 8912

Mengetahui,

Kepala sekolah SD Kanisius Bayat

Dra. Anas Sri Paryanti

No. G. 8987

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

93

 

Lampiran 3

SOAL TES MENYIMAK CERITA RAKYAT

Petunjuk pelaksanaan dalam menjawab butir soal.

1. Dengarkan cerita rakyat “ Malin Kundang” berikut ini dengan

sekssama!

2. Setelah kamu mendengarkan cerita “ Malin Kundang” jawablah

pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

3. Waktu untuk mengerjakan soal 30 menit

Pertanyaan

1. Apakakah tema cerita rakyat “Malin Kundang” ? Sebutkan siapa saja

tokoh dalam cerita rakyat yang berjudul ”Malin Kundang”?

2. Dimana Malin Kundang tinggal?

3. Sebutkan sifat-sifat Malin Kundang!

4. Sebutkan sifat-sifat Emak Malin?

5. Mengapa malin sering diejek oleh temanny asewaktu kecil?

6. Mengapa Malin bersikeras ingin merantau?

7. Apa yang terjadi ketika Malin tidak mengakui Emaknya?

8. Menurutmu apakah malin termasuk anak berbakti dengan orang tua?

9. Pesan apa yang dapat kalian ambil dari cerita rakyat yang berjudul

“malin Kundang”?

Kunci Jawaban

1. Malin, Emak Malin, Monyet,Burung Beo, Kapten kapal.

2. Di desa Air Manis

3. Manja, jahat, tidak berbakti dengan orang tua.

4. Penyayang, sabar, baik hati.

5. Karena Malin masih minta digendong walau sudah besar dan malin

termasuk anak yang manja.

6. Karena ingin merubah nasibnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

94

 

7. Malin dikutuk ibunya menjadi batu.

8. Tidak karena malin tidak mengakui Emaknya.

9. Harus berbakti dengan orang tua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

95

 

Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD KANISIUS BAYAT KLATEN

Kelas/ Semester : V/1

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Jumlah Pertemuan : 1 x Pertemuan

Alokasi waktu : 3 x 40 menit

A. Standar Kompetensi

1.Memahami penjelasan narasumber dan cerita rakyat secara lisan

B. Kompetensi Dasar

1.2 Mengidentifikasi unsur cerita rakyat yang di dengarnya.

C. Indikator

1. Menentukan atau mengidentifikasi tokoh dan perwatakan cerita rakyat

yang telah diperdengarkan.

2. Mengidentifikasi latar cerita rakyat yang telah diperdengarkan

3. Menentukan tema dan amanat cerita rakyat yang telah diperdengarkan

D. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik mampu mengidentifikasi tokoh dan menentukan tokoh cerita

rakyat yang telah diperdengarkan.

2. Peserta didik mampu mengidentifikasi mengidentifikasi latar cerita rakyat

yang telah diperdengarkan.

3. Peserta didik mampu menentukan tema dan amanat cerita rakyat yang

telah diperdengarkan.

E. Materi Pembelajaran

5. Rekaman audiovisual cerita rakyat yang berjudul “Malin Kundang”

6. Unsur-unsur instrinsik cerita rakyat

f. Tokoh

Tokoh adalah individu ciptaan/rekaan pengarang yang

mengalami peristiwa peristiwa atau lakuan dalam berbagai peristiwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

96

 

cerita. Pada umumnya tokoh berwujud manusia, namun dapat pula

berwujud binatang atau benda yang diinsankan. Tokoh dibedakan

menjadi dua, yaitu: Tokoh protagonis, yaitu tokoh yang membawakan

perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai positif. Tokoh

antagonis, yaitu tokoh yang membawakan perwatakan yang

bertentangan dengan protagonis atau menyampaikan nilai-nilai negatif.

g. Latar

Latar dibedakan menjadi tiga, yaitu latar waktu, latar tempat,

dan latar suasana. Latar waktu adalah waktu (masa) tertentu ketika

peristiwa dalam cerita itu terjadi. Latar tempat adalah lokasi atau

bangunan fisik lain yang menjadi tempat terjadinya peristiwa-peristiwa

dalam cerita. Suasana adalah salah satu unsur intrinsik yang berkaitan

dengan keadaan psikologis yang timbul dengan sendirinya bersamaan

dengan jalan cerita. Suatu cerita menjadi menarik karena berlangsung

dalam suasana tertentu. Misalnya, suasana gembira, sedih, tegang,

penuh semangat, tenang, damai, dan sebagainya.

h. Penokohan

Penokohan ialah bagaimana cara pengarang menggambarkan dan

mengembangkan watak tokoh-tokoh dalam sebuah cerita.

i. Tema

Tema ialah sesuatu yang menjadi pikiran utama, sesuatu yang menjadi

persoalan dalam cerita.

j. Amanat

Amanat adalah pesan yang disampaikan pengarang dalam cerita.

F. Metode Pembelajaran

3. Ceramah

4. Tanya jawab

G. Nilai Kemanusiaan

5. Toleransi

6. Cinta kasih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

97

 

7. Kebijaksanaan

8. Tanggung jawab

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

4. Kegiatan awal

a. Guru membuka pembelajaran

b. Presensi

c. Apersepsi

d. Brainstorming: Siapa yang mengetahui atau pernah menyaksikan

tentang cerita rakyat yang berjudul “Bawang Merah dan Bawang

Putih”, jika mengetahui coba ceritakan secara singkat isi ceritanya?

e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

f. Motivasi: Cerita rakyat yang berjudul “Bawang Merah dan Bawang

Putih” yang akan kalian simak nanti banyak mempunyai nilai moral

yang bisa membentuk pribadi manusia yang baik.

5. Kegiatan inti

a. Siswa dibantu guru menjelaskan unsur-unsur instrinsik dalam cerita

rakyat

b. Siswa bertanya jawab dengan teman dan guru seputar unsur-unsur

instrinsik cerita rakyat.

c. Siswa menyimak rekaman audiovisual cerita rakyat yang berjudul

“Malin Kundang” serta mencatat hal-hal penting yang ada di dalam

cerita.

d. Siswa mengrejakan soal tentang cerita rakyat yang berjudul “Malin

Kundang” di lembar kerja siswa yang telah dibagikan oleh guru.

e. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaan kepada guru

6. Kegiatan akhir

a. Siswa membuat rangkuman pembelajaran dibimbing oleh guru.

b. Siswa merefleksikan pembelajaran dibantu oleh guru.

I. Refleksi

4. Bagaimana perasaanmu setelah bisa menentukan tema, tokoh, latar dan

amanat cerita rakyat dengan menggunakan media audiovisual?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

98

 

5. Apakah kamu akan melaksanankan pesan apabila kamu mendapatkan

pesan atau amanat?

6. Apakah kamu akan mencontoh perilaku tokoh yang baik seperti cerita

tersebut?

J. Aksi

4. Saya merasa senang mengikuti pembelajaran ini.

5. Saya akan melaksanakan pesan yang diberikan kepada saya

6. Saya akan mencontoh perilaku tokoh yang baik supaya saya bisa menjadi

anak yang baik juga.

K. Kecakapan Hidup

2. Kecakapan berperilaku yang baik.

L. Alat

Laptop, viewer, speaker.

M. Sumber Belajar

Suwanto, dkk. 2009. Ayo Belajar Bahasa Indonesia Kelas 5 SD. Yogyakarta:

Kanisius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

99

 

N. Penilaian

5. Teknik : Tes

6. Bentuk : Tes tertulis

7. KKM : 75

8. Instrumen : Tes tertulis

Yogyakarta, 13 Mei 2011

Disetujui,

Guru Kelas Peneliti

Drs. Andreas Suruipto Toto Purnawan

No. G. 8912

Mengetahui,

Kepala sekolah SD Kanisius Bayat

Dra. Anas Sri Paryanti

No. G. 8987

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

100

 

Lampiran 5

SOAL TES MENYIMAK CERITA RAKYAT

Petunjuk pelaksanaan dalam menjawab butir soal.

1. Dengarkan cerita rakyat “ Bawang Merah dan Bawang Putih” berikut

ini dengan sekssama!

2. Setelah kamu mendengarkan cerita “ Bawang Merah dan Bawang

Putih” jawablahpertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

3. Waktu untuk mengerjakan soal 30 menit

Pertanyaan

1. Siapa saja tokoh yang ada di dalam cerita Bawang Merah dan Bawang

Putih?

2. Apa yang menyebabkan ibu bawang putih meninggal?

3. Siapa yang membantu bawang putih mencuci pakaian dengan

menggunakan sulap?

4. Sebutkan sifat-sifat Bawang Putih?

5. Sebutkan sifat-sifat bawang merah?

6. Dimanakah Tanaman emas itu tumbuh?

7. Siapakah yang berhasil mencabut tanaman emas itu?

8. Dengan cara apakah Baginda Raja sembuh dari sakitnya?

9. Menurut kamu lebih baik sikap bawang merah atau bawang putih?

Mengapa?

10. Pesan apa yang bisa kamu dapatkan dari cerita “Bawang Merah dan

Bawang Putih?

Kunci Jawaban

1. Bawang Putih, Bawang Merah, Ibu Bawang Putih, Ibu Bawang Merah,

Ayah Bawang Putih, Pangeran, dan Baginda Raja.

2. Ibu bawang putih dipaksa meminum jamu yang sudah dicampur racun

oleh Bawang Merah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

101

 

3. Ikan emas yang dulu pernah ditolong bawang putih sewaktu terkena

kail.

4. Baik, sabar, pennyayang, dan suka menolong.

5. Jahat, serakah, keras kepala dan ingin menag sendiri.

6. Tanaman emas tumbuh di samping rumah bawang putih yang tumbuh

di atas bekas kuburan tulang ikan emas sahabatnya.

7. Bawang putih

8. Baginda Raja sembuh dengan cara meminum ramuan dari tanaman

emas yang diracik dan diminumkan sendiri oleh bawang putih.

9. Bawang Putih karena sabar dan baik hati

10. Kita tidak boleh irihati, tidak boleh berbuat jahat kepada orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

102

 

Lampiran 6

Pedoman Penilaian Meyimak Cerita Rakyat

No. Unsur No. Soal

Jumlah Jumlah Skor

1 2

menyebutkan nama-nama tokoh dan watak tokoh cerita rakyat yang diperdengarkan. Menentukan alur cerita rakyat Meneyebutkan tokoh dan perwatakannya

1 1 1

4 1 2

40 10 20

3 menentukan latar cerita rakyat 1 1 10 4 5

menentukan tema menentukan pesan yang terkandung dalam cerita rakyat.

1 1

1 1

10 10

Jumlah 10 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

103

 

Lampiran 7

Kategori Nilai Komulatif Tes Menyimak Cerita Rakyat

No Skor Kategori

1 86-100 Sangat Baik

2 76-85 Baik

3 66-75 Cukup

4 0-65 Kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

104

 

Lampiran 8

Hasil Observasi Perilaku Siswa Pada Siklus I

No

Responden

Kategori perilaku siswa Keterangan

1 2 3 4 5 1. Kesiapan siswa dalam

pemebelajaran menyimak

cerita rakyat menggunakan

media audiovisual

2. Keseriusan siswa dalam

mendengarkan penjelasan

dari guru

3. Keaktifan siswa selama

proses pembelajaran

berlangsung

4. Siswa merespon ketika

diputarkan rekaman cerita

rakyat yang berjudul

“Bawang Merah dan Bawang

Putih”

5. Siswa bersemangat dalam

mengerjakan tes.

1

2

3

4

5 -

6 -

7 -

8

9

10

11 - -

12 -

13 - -

14 - -

15

16

17

18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

105

 

Lampiran 9

Hasil Observasi Perilaku Siswa Pada Siklus II

No

Responden

Kategori perilaku siswa Keterangan

1 2 3 4 5 1. Kesiapan siswa dalam

pemebelajaran menyimak

cerita rakyat menggunakan

media audiovisual

2. Keseriusan siswa dalam

mendengarkan penjelasan

dari guru

3. Keaktifan siswa selama

proses pembelajaran

berlangsung

4. Siswa merespon ketika

diputarkan rekaman cerita

rakyat yang berjudul

“Bawang Merah dan Bawang

Putih”

5. Siswa bersemangat dalam

mengerjakan tes.

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

106

 

Lampiran 10

Nilai Tes Pratindakan Menyimak Cerita Rakyat Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Tahun Ajaran2010/2011

No Nama Nilai Keterangan

1 Krisna Murti 78 Tuntas 2 Enbri W Andika 77 Tuntas 3 Utami Pamungkas 75 Tuntas 4 Diki Nur Yadi 74 Tidak Tuntas 5 Monica Palma K 72 Tidak Tuntas 6 C. Lucky Dewi P 82 Tidak tuntas 7 Agustinus Tri Anggoro 73 Tidak Tuntas 8 Nanda Bontot Iswari 75 Tuntas 9 Ragil 76 Tuntas 10 Vamelia Tiafani 79 Tuntas 11 Eka Nugeraha 65 Tidak Tuntas 12 Edi Kurnianto 75 Tuntas 13 Milenia Cantica S 79 Tuntas 14 S. Rispata Putra P 65 Tidak Tuntas 15 Ayodya Laksmi Devi 73 Tidak Tuntas 16 Sri Teguh Lestari 84 Tuntas 17 B.Divanda K W 74 Tidak Tuntas 18 E. Ardian Tanaya 80 Tuntas

Jumlah 1356 T=10

TT= 8 Rata-rata 75,33

Prosentase ketuntasan kelas 55,55%Persentase ketidaktuntasan kelas 44,55%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

107

 

Lampiran 11

Nilai Tes Siklus I Menyimak Cerita Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Tahun Ajaran2010/2011

No Nama Nilai Keterangan 1 Krisna Murti 83 Tuntas 2 Enbri W Andika 96 Tuntas 3 Utami Pamungkas 90 Tuntas 4 Diki Nur Yadi 78 Tuntas 5 Monica Palma K 89 Tuntas 6 C. Lucky Dewi P 73 Tidak tuntas 7 Agustinus Tri Anggoro 97 Tuntas 8 Nanda Bontot Iswari 83 Tuntas 9 Ragil 84 Tuntas 10 Vamelia Tiafani 89 Tuntas 11 Eka Nugeraha 76 Tuntas 12 Edi Kurnianto 88 Tuntas 13 Milenia Cantica S 72 Tidak tuntas 14 S. Rispata Putra P 83 Tuntas 15 Ayodya Laksmi Devi 94 Tuntas 16 Sri Teguh Lestari 94 Tuntas 17 B.Divanda K W 76 Tuntas 18 E. Ardian Tanaya 89 Tuntas

Jumlah 1534 T=16

TT= 2 Rata-rata 85,22

Prosentase ketuntasan kelas 88,88%Persentase ketidaktuntasan kelas 11,12%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

108

 

Lampiran 12

Nilai Tes Siklus II Menyimak Cerita Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Tahun Ajaran2010/2011

No Nama Nilai Keterangan 1 Krisna Murti 83 Tuntas 2 Enbri W Andika 96 Tuntas 3 Utami Pamungkas 90 Tuntas 4 Diki Nur Yadi 78 Tuntas 5 Monica Palma K 89 Tuntas 6 C. Lucky Dewi P 73 Tidak tuntas 7 Agustinus Tri Anggoro 97 Tuntas 8 Nanda Bontot Iswari 83 Tuntas 9 Ragil 84 Tuntas 10 Vamelia Tiafani 89 Tuntas 11 Eka Nugeraha 76 Tuntas 12 Edi Kurnianto 88 Tuntas 13 Milenia Cantica S 72 Tidak tuntas 14 S. Rispata Putra P 83 Tuntas 15 Ayodya Laksmi Devi 94 Tuntas 16 Sri Teguh Lestari 94 Tuntas 17 B.Divanda K W 76 Tuntas 18 E. Ardian Tanaya 89 Tuntas

Jumlah 1534 T=16

TT= 2 Rata-rata 85,22

Prosentase ketuntasan kelas 88,88%Persentase ketidaktuntasan kelas 11,12%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

109

 

Lampiran 13

Dokumentasi Foto Siklus I dan Siklus II

Foto 1.1 Siswa kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Sangat Tertarik Saat

Diperkenalkan Dengan Media Audiovisual Saat Pembelajaran Menyimak Cerita Rakyat (Siklus I)

Foto 1.2

Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Saat Mempelajari Materi Pembelajaran

Menyimak Cerita Rakyat Dengan Media Power Point (Siklus I)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

110

 

Foto 1.3

Foto 1.4

Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Saat Menyimak Cerita Rakyat “Malin

Kundang” Dengan Menggunakan Media Audiovisual (siklus I)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

111

 

Foto 1.5

Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Saat Mencatat Hal-Hal Penting Cerita

Rakyat “Malin Kundang” Yang Disimak Dengan Menggunakan Media

Audiovisual (siklus I)

Foto 1.6

Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Saat Mengerjakan Tes Menyimak

Cerita Rakyat (siklus I)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

112

 

Foto 1.7 Salah Satu Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Bertanya Kepada

Guru Karena Mengalami Kesulitan Untuk Memahami Soal Dalam Tes Menyimak Cerita Rakyat (siklus I)

Foto 1.8 Salah Satu Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Menceritakan Kembali

Cerita Rakyat “Malin Kudang” Di Depan Kelas (siklus I)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

113

 

Foto 2.1

Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Memulai Pembelajaran Menyimak Cerita Rakyat (Siklus II)

Foto 2.2

Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Saat Membahas Kembali Materi Tentang Cerita Rakyat Yang Diajarkan Pada Siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

114

 

Foto .2.3 Siswa Kelas VSD Kanisius Bayat Saat Menyimak Cerita Rakyat “Bawang Merah

Dan Bawang Putih”

Foto 2.4

Siswa Kelas VSD Kanisius Bayat Saat Menyimak Dan Mencatat Hal-Hal Penting Cerita Rakyat “Bawang Merah Dan Bawang Putih”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

115

 

Foto2.5 Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Saat Mengerjakan Tes Menyimak Cerita

Rakyat”Bawang Merah Dan Bawang Putih”

Foto 2.6

Salah Seorang Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Menceritakan Kembali Isi Cerita Rakyat “Bawang Merah Dan Bawang Putih”Di Depan Kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

116

 

Lampiran 14

JURNAL SISWA SIKLUS I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

117

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

118

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

119

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

120

 

Lampiran 15

HASIL JURNAL SISWA

SIKLUS II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

121

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

122

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

123

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

124

 

Lampiran 16

Hasil Tes Siklus I Menyimak Cerita Rakyat Dengan Menggunakan Media Audiovisual Siswa

Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

125

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

126

 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

127

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

128

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

129

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

130

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

131

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

132

 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

133

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

134

 

Lampiran 17

Hasil Tes Siklus II Menyimak Cerita Rakyat Dengan Menggunakan Media Audiovisual Siswa

Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

135

 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

136

 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

137

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

138

 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

139

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

140

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

141

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

142

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

143

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

144

 

Lampiran 18

SURAT IZIN PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

145

 

SEKOLAH DASAR KANISIUS BAYAT KLATEN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN

Alamat: Lemah Miring, Paseban, Bayat, Klaten

SURAT KETERANGAN No. 178 / SDK. 6230 / VIII / 2011 Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah SD Kanisisu Bayat menerangkan bahwa,

Nama : Toto Purnawan

NIM : 071224053

Program Studi : Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

Jurusan : Bahasa dan Seni

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidiakan

Universitas : Sanata Dharma Yogyakarta

Telah melaksanakan Penelitian yang berjudul ” Peningklatan Keterampilan Menyimak Cerita

Rakyat Dengan Menggunakan Media Audio Visual Siswa Kelas V SD Kanisus Bayat Klaten

Tahun Ajaran 2010/2011” pada bulan Mei 2011 di SD Kanisius Bayat Klaten.

Demikian Surat Keterangan tersebut semoga dapat digunakan dengan semestinya.

                No. G. 8987

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

146

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa

BIOGRAFI PENULIS

Toto Purnawan lahir di Klaten 11 September 1989.

Merupakan anak tunggal dari pasangan Bapak Somo Diharjo

dan Ibu Sumiyem. Mengawali sekolah Formal di Taman

kanak-kanak Nanggulan I 1995. Setelah itu melanjutkan

Sekolah Dasar di SD Nanggulan III Cawas, lulus tahun 2001.

Pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)

ditempuh di SMP Pangudi Luhur Cawas Klaten lulus tahun 2004. Kemudian,

melanjutkan di SMK Leonardo Klaten lulus tahun 2007. Pada Tahun 2007

melanjutkan pendidikan di tingkat perguruan tinggi di Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta diakhiri dengan

menulis skripsi yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Rakyat

Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI